Terima Kasih Kepada Yang Terhormat :
Dosen Pembimbing :
Rizki Zulfikar SE., M.Si
Dosen Penguji
Linna Ismawati, SE., M.Si
Oleh :
Sandi Akhmad Solihin
21208080
Dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan dan pembiayaan
dalam menjalankan suatu usaha, pentingnya suatu pendanaan tersebut karena setiap
perusahaan sangat membutuhkan sekali biaya modal yang diperlukan untuk
bersaing dan berkompetisi dengan perusahaan yang lainnya. Modal yang dimiliki
oleh suatu perusahaan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan
tersebut, tujuan utama dari suatu usaha adalah mendapatkan keuntungan atau
profit yang tinggi dengan mengeluarkan biaya modal yang minimal.
Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah untuk mengoptimumkan nilai
perusahaan dengan penggunaan modal yang minimum. Semakin tinggi nilai
perusahaan semakin sejahtera pemilik perusahaan. Penggunaan kebijakan hutang
bisa digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan, namun kebijakan hutang
juga tergantung dari tingkat profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Artinya
perusahaan besar dan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang stabil relative
lebih mudah untuk mengakses dana di pasar modal maupun dari pihak lembaga
keuangan yang lainnya. Oleh karena itu, mengkaitkan struktur modal dengan
Fenomena Penelitian
struktur modal, profitabilitas dan nilai perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk setiap tahunnya
cenderung berfluktuasi. Kondisi yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2011 kuartal tiga dan empat di
mana tingkat profitabilitas dan nilai perusahaan pada PT. Telekomunikasi Inodnesia Tbk pada tahun
2011 kuartal tiga dan empat turun menjadi satu digit dari kuartal sebelumnya yang asalnya dua digit.
Hal tersebut terjadi kemungkinan disebabkan oleh munculnya perusahaan-perusahaan baru yang
bergerak dibidang pertelekomunikasian, ataupun adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti
kondisi keuangan perusahaan yang kurang bagus, yaitu seperti kurangnya modal yang dimiliki
perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan yang lainnya yang bergerak dibidang yang sama.
Perusahaan harus mencari biaya tambahan dari pihak luar perusahaan untuk menambah modal dan
untuk membiayai asset yang dimilki oleh perusahaan dengan cara berhutang kepada pihak lain,
sehingga keuntungan yang didapat perusahaan sebagian besar digunakan untuk membayar hutang
perusahaan kepada pihak lain, maka tingkat profitabilitas yang didapat oleh perusahaan menjadi sedikit
dan perusahaan akan mengalami kerugian.
Tahun
Struktur Modal
(DAR) (%)
Profitabilitas
(ROA) (%)
Nilai Perusahaan
(PER) (x)
2004 (Q1)
54.32
9.49
12.10
Q2
54.23
3.45
10.61
Q3
56.81
5.15
14.55
Q4
57.65
9.00
14.75
2005 (Q1)
57.65
9.00
13.47
Q2
52.94
2.91
14.80
Q3
54.12
4.35
15.28
Q4
51.97
9.72
15.43
2006 (Q1)
51.97
9.72
18.04
Q2
46.79
5.41
10.70
Q3
48.68
8.50
13.75
Q4
49.22
13.49
16.56
2007 (Q1)
49.22
13.49
16.15
Tahun
Struktur Modal
(DAR) (%)
Profitabilitas (ROA)
(%)
Nilai Perusahaan
(PER) (x)
2008 (Q1)
47.80
12.78
14.86
Q2
48.60
12.90
15.28
Q3
55.43
7.33
11.44
Q4
55.79
8.65
11.80
2009 (Q1)
51.88
10.36
12,80
Q2
48.10
2.69
15.38
Q3
54.75
6.4
14.43
Q4
50.35
9.76
15.36
2010 (Q1)
48.82
11.61
14.32
Q2
44.35
2.87
13.98
Q3
45.50
5.70
14.10
Q4
46.40
8.92
13.46
2011 (Q1)
43.44
11.56
12.84
Masalah yang terjadi pada PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk adalah mengenai struktur modal, tingkat profitabilitas,
dan nilai perusahaan tahun 2004 sampai tahun 2011 yang
cenderung berfluktuasi. Kondisi yang cukup signifikan
terjadi pada tahun 2011 kuartal 3 dan kuartal 4, dimana
stuktur modal dan tingkat profitabilitas kondisinya tetap
tetapi nilai perusahaan mengalami penurunan, seharusnya
dengan meningkatknya struktur modal maka tingkat
1.
Bagaimana perkembangan struktur modal pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk.
2.
Bagaimana perkembangan profitabilitas pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk.
3.
Bagaimana perkembangan nilai perusahaan pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk.
4.
Seberapa besar pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
5.
Seberapa besar pengaruh struktur modal dan
1.
Untuk mengetahui perkembangan struktur modal pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk.
2.
Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk.
3.
Untuk mengetahui perkembangan nilai perusahaan pada
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
4.
Untuk menganalisis besarnya pengaruh struktur modal
terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk.
5.
Untuk menganalisis besarnya pengaruh struktur modal dan
profitabilitas secara parsial dan simultan terhadap nilai
perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Kajian Pustaka
Struktur Modal (X1)
Struktur modal adalah rasio total utang dengan total aktiva yang biasa
disebut rasio utang (
debt ratio
),mengukur persentase besarnya dana
yang berasal dari utang
”.
Sutrisno (2009:217)
Profitabilitas (X2)
Profitabilitas atau keuntungan merupakan hasil dari kebijaksanaan yang
diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar
tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar
tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam
mengelola perusahaan.
Sutrisno (2009:222)
Nilai Perusahaan (Y)
Nilai perusahaan adalah
nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu
bisnis
Hubungan Antara Struktur Modal dengan Profitabilitas
Menurut
David Sokardi Kodrat dan Christian Herdinata (2009:111)
teori
yang terkait dengan struktur modal adalah
bankruptcy cost, agency theory dan
packing order theory.
Penggunaan utang yang besar akan menimbulkan beban
tetap (biaya bunga) yang cukup besar. Semakin besar penggunaan utang maka
semakin besar kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan
yang mengarah pada kebangkrutan.
Bankruptcy codt
adalah biaya yang secara
langsung terjadi bila perusahaan merasa akan gagal dalam pendanaan dan
nilainya lebih besar dari nol. Kemungkinan bangkrut meningkat dengan
bertambahnya tingkat utang. Hal ini didorong oleh adanya ketakutan bahwa
perusahaan tidak dapat mengasilkan
profit
untuk membayar kembali bunga
dan pinjaman. Potensi terjadinya biaya
bankruptcy
dapat secara langsung
ataupun secara tidak langsung. Biaya
bankruotcy
langsung adalah biaya
administrasi dan legal pada proses kebangkrutan. Biaya
bankruptcy
secara
Hubungan Antara Struktur Modal dengan Nilai Perusahaan
Menurut Gitosudarmo (2002) aturan struktur finansial konservatif menghendaki
agar perusahaan dalam keadaan bagaimanapun jangan mempunyai hutang yang
lebih besar daripada jumlah modal sendiri, atau dapat diartikan bahwa
sebanyak-banyaknya modal asing harus sama besar dengan modal sendiri.
Sedangkan menurut konsep
cost
of capital
, perusahaan akan berusaha untuk
memperoleh struktur modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan
modal rata. Hal ini berarti bahwa untuk meminimumkan biaya modal
rata-rata atau mengoptimalkan nilai perusahaan tidak seharusnya didasarkan pada
komposisi jumlah modal asing lebih sedikit dari jumlah modal sendiri.
Hubunga n Antara Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan
Hubungan Antara Struktur Modal, Profitablitas , dengan Nilai Perusahaan
Leverage
keuangan merupakan penggunaan dana yang menyebabkan perusahaan
harus menanggung beban tetap dengan tujuan untuk meningkatkan atau
mengoptimalkan pendapatan per lembar saham. Apabila hasil pengembalian atas
aktiva lebih besar daripada biaya hutang, maka
leverage
tersebut menguntungkan dan
hasil pengembalian atas modal dengan pengembalian ini juga meningkat. Begitu juga
sebaliknya bila hasil pengembalian atas aktiva lebih kecil dari biaya hutang, maka
leverage
akan mengurangi hasil pengembalian modal
(Irawati, 2006).
Struktur Modal
X
1
Total Hutang
Total Asset
Sutrisno
(2009 : 217)
Profitabilitas
X
2
Laba Sebelum pajak
Total Asset
Nilai Perusahaan
Y
Harga Saham
Laba per lembar saham
Agus Sartono,
(20011: 487)
David Sukardi Kodrat dan
Christian Herdinata
(2009:111)
Gitosudarmo (2002)
Irawati, (2006)
Taswan (2002)
Struktur Modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Struktur Modal secara parsial berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Struktur modal dan profitabilitas berpengaruh secara
simultan terhadap nilai perusahaan pada PT.
Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Ukuran
Skala
Struktur
modal
(X1)
Struktur modal adalah
rasio total utang dengan
total aktiva yang biasa
disebut rasio utang (
debt
ratio
),mengukur
persentase besarnya dana
yang berasal dari utang
”.
Sutrisno (2009:217)
•
Total hutang
•
Total asset
DAR = Total hutang x 100%
Total Asset
%
Rasio
Profitabilit
as (X2)
Profitabilitas atau keuntungan
merupakan
hasil
dari
kebijaksanaan yang diambil
oleh
manajemen.
Rasio
keuntungan untuk mengukur
seberapa
besar
tingkat
keuntungan
yang
dapat
diperoleh oleh perusahaan.
Semakin
besar
tingkat
keuntungan
menunjukkan
semakin
baik
manajemen
Laba Sebelum Pajak
Total Asset
ROA=Laba sebelum Pajak x100%
Total Asset
Nilai
perusah
aan
(Y)
Nilai perusahaan adalah
nilai jual sebuah
perusahaan sebagai suatu
bisnis yang beroperasi.
Agus Sartono (2011:487)
•
Harga saham
•
Laba per lembar saham
PER=
Harga Saham
Laba Per lembar saham
Objek Penelitian
Struktur Modal, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan
Metode Penelitian
Deskriptive dan verifikative
Sumber Data
Data Sekunder
Metode
Pengumpulan
Data
Dokumentasi : Mempelajarai dokumen-dokumen
yang berkenaan dengan laporan keuangan.
Observasi : Mengujungi website perusahaan dengan
mengakses www.telkom.co.id
Populasi dan
Sampel
Populasinya adalah seluruh laporan keuangan berupa
neraca, laporan laba - rugi tahun 2004
–
2011.
Pengambilan sampel dilakukan secara
Nonprobability Sampling dengan cara Sensus atau
Sampling jenuh
yaitu semua anggota populasi
dijadikan sebagai sampel.
Unit Penelitian
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Rancangan
Analisis jalur
Analisis Deskriptif
Tabel 2
Perkembangan Struktur Modal (DAR)
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Periode 2004-2011
Tahun
Kuartal
Struktur Modal
(DAR)
Perubahan
2004
Q1
54.32
-
Q2
54.23
-0.09
Q3
56.81
2.58
Q4
57.65
0.84
2005
Q1
57.65
0
Q2
52.94
-4.71
Q3
52.94
0
Q4
51.97
-0.97
2006
Q1
51.97
0
Q2
46.79
-5.18
Q3
46.79
0
Q4
49.22
2.43
2007
Q1
49.22
0
Q2
47.62
-1.6
Q3
55.22
7.6
Q4
47.8
-7.42
2008
Q1
47.8
0
Q2
47.53
-0.27
Q3
55.43
7.9
Q4
51.88
-3.55
2009
Q1
51.88
0
Q2
48.1
-3.78
Q3
54.75
6.65
Q4
50.35
-4.4
2010
Q1
48.82
-1.53
Q2
44.35
-4.47
Q3
49.9
5.55
Q4
46.4
-3.5
Tabel 3
Perkembangan Profitabilitas (LDR)
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Periode 2004-2011
Tahun
Kuartal
Profitabilitas (ROA)
Perubahan
2004
Q1
9.49
-
Q2
3.45
-6.04
Q3
5.15
1.7
Q4
9
3.85
2005
Q1
9
0
Q2
2.91
-6.09
Q3
2.91
0
Q4
9.72
6.81
2006
Q1
9.72
0
Q2
5.41
-4.31
Q3
5.41
0
Q4
13.49
8.08
2007
Q1
13.49
0
Q2
4.01
-9.48
Q3
8.27
4.26
Q4
12.78
4.51
2008
Q1
12.78
0
Q2
15.66
2.88
Q3
7.33
-8.33
Q4
10.36
3.03
2009
Q1
10.36
0
Q2
2.69
-7.67
Q3
6.4
3.71
Q4
9.76
3.36
2010
Q1
11.61
1.85
Q2
2.87
-8.74
Q3
6.06
3.19
Q4
8.92
2.86
2011
Q1
11.56
2.64
Tabel 4
Perkembangan Nilai Perusahaan (PER)
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Periode 2004-2011
Tahun
Kuartal
Nilai Perusahaan
(PER)
Perubahan
2004
Q1
12.1
-
Q2
10.61
-1.49
Q3
14.55
3.94
Q4
14.75
0.2
2005
Q1
13.47
-1.28
Q2
16.32
2.85
Q3
16.32
0
Q4
15.43
-0.89
2006
Q1
18.04
2.61
Q2
10.7
-7.34
Q3
10.7
0
Q4
16.56
5.86
2007
Q1
16.15
-0.41
Q2
16.56
0.41
Q3
16.74
0.18
Q4
15.63
-1.11
2008
Q1
14.86
-0.77
Q2
11.45
-3.41
Q3
11.44
-0.01
Q4
12.8
1.36
2009
Q1
12.8
0
Q2
15.38
2.58
Q3
14.43
-0.95
Q4
15.36
0.93
2010
Q1
14.32
-1.04
Q2
13.98
-0.34
Q3
15.45
1.47
Q4
13.46
-1.99
Koefisien korelasi antara struktur modal (X1) dengan
Profitabilitas (X2) adalah sangat rendah dan tidak
signifikan.
CORRELATION = -0,174
SIGNIFIKAN = 0,341
Koefisien korelasi antara struktur modal (X1) dengan
Nilai Perusahaan (Y) adalah kuat dan tidak
signifikan.
CORRELATION = 0,269
SIGNIFIKAN = 0, 137
Koefisien korelasi Profitabilitas (X2) dengan Nilai
Perusahaan (Y) adalah kuat dan tidak signifikan.
CORRELATION = 0,023
SIGNIFIKAN =
0,901
Pengujian hipotesis
Struktur modal terhadap Profitabilitas
[image:28.720.28.710.13.531.2]Gambar 1
Daerah Penerimaan dan Penolakan H
0
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
0
t
0,05;30
= 2,042
-
t
0,05;30
=
-
2,042
Pengujian hipotesis
Rasio kecukupan modal (CAR) terhadap Likuiditas
(LDR)
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
0
-0,0895
Koefisien Jalur Pengaruh Struktur Modal dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
5.687
5.318
struktur_modal
.156
.100
.281
Profitabilitas
.047
.118
.072
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pengaruh Struktur modal dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Model Summary
b
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1
.278
a
.077
.014
2.31280
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, struktur_modal
Koefisien Jalur Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan
Struktur
Modal
(X1)
Profitabilitas
(X2)
Nilai Perusahaan
(Y)
r
x1x2
= -
0,174
py
= 0,923
R
2
yx1x2
= 0,077
pyx1
=
0, 281
Pengujian Hipotesis
Pengujian Koefisien Jalur Secara Bersama-sama
Gambar 2
[image:32.720.50.705.11.526.2]Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial
[image:33.720.51.710.9.523.2]Gambar 3
Besar pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Pengaruh Struktur
Modal terhadap Nilai
Perusahaan Secara
langsung
=
P
YX1
. P
YX1
=
0,281x 0.281
= 0,078961
Pengaruh Struktur
Modal terhadap Nilai
Perusahaan secara
tidak langsung
=
P
YX1
.r
X1X2
.P
YX2
=
0,281 x (-0,174)
x 0,072
= -0,0035204
Pengaruh Total
0.0754406
H
0
:
YX2
= 0
Likuiditas (LDR) tidak berpengaruh terhadap pengembalian
laba (ROA) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
H
1
:
YX2
0
Likuiditas (LDR) berpengaruh terhadap pengembalian laba
(ROA) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial
[image:35.720.61.700.36.495.2]Gambar 4
Daerah Penerimaan dan Penolakan H
0
Secara Parsial Pada Uji t variabel
Profitabilitas (X2)
Besar pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Pengaruh Struktur
Modal terhadap Nilai
Perusahaan Secara
langsung
= P
YX2
. P
YX2
= 0,072 x 0,072
= 0,005184
Pengaruh Struktur
Modal terhadap Nilai
Perusahaan secara
tidak langsung
= P
YX2
.r
X1X2
. P
YX1
= 0,072 x (-0,174)
x 0,281
= -0,0035204
Pengaruh Total
0.0016636
1. Perkembangan struktur modal pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dari tahun 2004 sampai
tahun 2011 mengalami fluktuasi. Adapun struktur modal yang tertinggi pada PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk yaitu pada tahun 2004 kuartal 4 dan tahun 2005 kuartal 1, sedangkan struktur modal
terendah yaitu pada tahun 2011 kuartal 1 dan kuartal 2. Struktur modal PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk cenderung mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya jumlah modal yang
berasal dari pihak perusahaan itu sendiri, dan berkurangnya modal yang berasal dari pihak luar
perusahaan jumlah hutang yang dimiliki perusahaan yang digunakan sebagai dana tambahan untuk
modal perusahaan semakin berkurang. Hal ini akan berdampak baik bagi perusahaan, karena jumlah
keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk perusahaan itu sendiri dan akan
mengurangi risiko hutang yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Perkembangan rasio profitbailitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dari tahun 2004 sampai
tahun 2011 mengalami fluktuasi. profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk tertinggi yaitu pada
tahun 2008 kuartal 2, sedangkan profitabilitas terendah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar
yaitu pada tahun 2009 kuartal 2. Profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk cenderung
3 Perkembangan rasio nilai perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
dari thaun 2004 sampai tahun 2011 mengalami fluktuasi. Nilai perusahaan
PT. Telekomunikasi Tbk Indonesia tertitnggi yaitu pada tahun 2006
kuartal 1, sedangkan nilai perusahaan PT. Telekomuniaksi Indonesia Tbk
terendah yaitu pada tahun 2011 kuartal 4. Nilai perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk cenderung menurun setiap tahunnya,
penurunan tersebut sebagai akibat dari kurang bagusnya kondisi
keuangan internal yang dimiliki perusahaan yang akan berdampak pada
menurunnya nilai perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, keadaan
tersebut akan direspon kurang bagus oleh para investor, karena para
investor tidak mau menanamkan sahamnya apabila kondisi keuangan
internal perusahan tidak baik.
Terima kasih
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN KOMPETENSI
PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DI PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES
BANDUNG
Implementation Of Triaining Program And Competency Affect Of
Performance Employee At PT. Otto Pharmaceutical Industries
Bandung
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Menempuh Jenjang S-1 Pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
Diusun Oleh :
Aditya Ramdhani
(21208015)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ABSTRAK
Aditya Ramdhani, Pelaksanaan Program Pelatihan dan Kompetensi
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan di PT Otto Phrmaceutical
Industries , dibawah bimbingan Isniar Budiarti, SE., M.Si
Pelaksanaan program pelatihan merupakan salah satu kegiatan yang
sering dilakukan dalam organisasi ataupun perusahaan, hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan tenaga yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap
dan kompetensi yang baik. Pelakasanan program pelatihan sangat berperan
dalam meningkatkan kompetensi. Kompetensi merupakan kemampuan yang
dimiliki setiap individu didalam melaksanakan kegiatannya. Kompetensi
sangat berperan penting dalam kinerja karyawan. Semakin tinggi tingkat
kompetensi karyawan maka semakin baik pula kinerja karyawan dalam
melaksanakan tugas kerja yang diberikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
program pelatihan, kompetensi dan kinerja karyawan, serta untuk
mengetahui besarnya pengaruh pelaksanaan program pelatihan dan
kompetensi terhadap kinerja karyawan di PT Otto Pharmaceutical
Industries.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif dan verifikatif. Populasi penelitan ini berjumlah 242 dan tehnik
penarikan sampel menggunakan tehnik stratified random sampling sehingga
diperoleh 71 responden. Metode analisis data menggunakan analisis jalur
(path analysis) dengan menggunakan bantuan spss 18.0 for windows.
Hasil analisis jalur menyimpulkan bahwa pelaksanaan program
pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi, dan Pelaksanaan
program pelatihan dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan sebesar 67,9%, sedangkan yang mempengaruhi kinerja secara
tidak langsung atau dari faktor lain sebesar 32,1 %.
✁✂✄ ☎ ✆✝
✞✟ ✠
ty
✡Ramdhani,
implementation of training program and competency affect of
performance employee at PT Otto Phrmaceutical Industries , under the guidance of Isniar
Budiarti, SE., M.Si
Implementation of the training program is one of the activities that are performed within
the organization or company, it is intended to get the power that has the knowledge, skills,
attitudes and competencies that good. Exercising training program was instrumental in
increasing competence. Competence is the ability of every individual in carrying out its
activities. Competence is an important role in employee performance. The higher level of
competency the better the performance of employees in a given work task.
The purpose of this study was to determine the implementation of training programs,
competence and performance of employees, as well as to determine the magnitude of the effect
the implementation of training programs and competency on the performance of employees in
PT
Otto
Pharmaceutical
Industries.
The method used in this research is descriptive analysis method and verifikatif.
Population consists of 242 research and sampling techniques using stratified random sampling
technique to obtain 71 respondents. Methods of data analysis using path analysis (path analysis)
with
the
help
of
spss
18.0
for
windows.
The results of path analysis concludes that the implementation of training programs have
a significant effect on competence, and implementation of training programs and competency
significant effect on the performance of employees by 67.9%, whereas that indirectly affect the
performance or from other factors of 32.1%.
KATA PENGANTAR
☛☞✌
g
✌l
p
u
ji
✍ ☞✌rt
sy
r
k
u
u
✎ ☞✏✌ ✑✒r
✌t
✌✌ll
h
☛WT,
atas rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, Penulisan ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang S-1 Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Adapun judul yang diambil oleh penulis untuk menjadi bahan laporan adalah
PELAKSANAAN
PROGRAM
PELATIHAN
DAN
KOMPETENSI
PENGARUHN
✓A TERHADAP KINERJA KAR
✓A
✔✕N DI PT. OTTO
PHARMACEUTICAL INDUSTRIES BANDUNG
✥Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi
maupun penampilanya. Kiranya itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas
laporan yang telah dibuat semaksimal ini untuk mencapai kesempurnaan namun
penulis berharap laporan ini bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi banyak
orang terutama bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini terutama kepada Allah
swt, Ibunda dan Ayahanda tercinta beserta keluarga atas doa, dorongan dan
bimbingan, penulis juga mengucapakan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr.Hj.Umi Narimawati, Dra., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
✖ ✗ ✘✙✚
Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Manajemen Pemasaran, Keuangan dan Perbankan.
4. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan
waktunya
untuk
dapat
membimbing
saya
dalam
menyelesaikan laporan ini.
5. Ibu Prof. Dr.Hj.Umi Narimawati, Dra., selaku dosen penguji yang telah
member masukkan dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si., selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukkan dalam menyelesaikan laporan ini.
7. Bapak Oman Sukirman, SE., M., M, selaku Ketua Koordinator Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer
Indonesia.
8. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Dosen Wali Program Studi
Manajemen kelas MN-1.
9. Seluruh Staf dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
10. Sekretariat Program Studi Manajemen, Manajemen Pemasaran, Keuangan
dan Perbankan.
11. Bapak
Drs. Herman Nurhadi.
selaku pembimbing saya dalam
melaksanakan Penelitian di PT Otto Pharmaceutical Industries Bandung
12. Seluruh Staf & Karyawan PT Otto Pharmaceutical Industries Bandung
13. Seluruh teman-temanku SEPERJUANGAN yang telah membantu dalam
✛ ✜✢✣✤
lu
ru
h
✦ ✧★ ✧✩ ✧t
-sahabatku (SIXPACK) Andhika P.R, Yuyun Ismail, Deni
Sugiarto, Tan Satrisna N dan Riyan Riyandi yang selalu memberikan
support dalam menyelesaikan laporan ini.
Mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak tertulis dalam ucapan terima
kasih ini, tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat memeberikan manfaat bagi penulis
sebagai pengalaman dan bagi para pembaca sebagai bahan perbandingan dalam
tugas laporannya baik di lingkungan akademik maupun di lingkungan lembaga
sebagai objek penelitian.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan,
Bandung , Agustus 2012
✪✫
FTAR ISI
✬✭✮✯ ✰✱✲✭✳✴ ✭✵ ✰✶ ✰✳
✬✭✮✯ ✰✱✲✭ ✱✳✷✰✸✰✰✳✹✭✰✵ ✬✺✰✳
✮ ✻✸ ✸✻
✰✯ ✵✸✱ ✰✹
✰✯ ✵✸✱ ✰✼✹
✹✰✸✰✲✭✳✴ ✰✳✸✰✱
.
i
DAFTAR ISI
.
iv
DAFTAR GAMBAR
.
ix
DAFTAR TABEL
.
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
..
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
...
9
1.2.1 Identifikasi Masalah
.
9
1.2.2 Rumusan Masalah
10
1.3 Maksud dan Tujuan Msalah
.
11
1.3.1 Maksud Penelitian
11
1.3.2 Tujuan Penelitian
11
1.4 Kegunaan Penelitian
...
12
1.4.1 Kegunaan Praktis
12
1.4.2 Kegunaan Akademis
.
13
✽✾ ✽✿✿ ❀✾❁ ✿✾❂❃❄❅❆✾❀✾ ❇❀ ❈❉✾❂ ❊❀✾ ❃❈❋✿❀✿❉ ✾❂ ❇●✾❂
❍✿ ❃■❆ ❈❅✿ ❅
14
2.1 Kajian Pustaka
14
2.1.1 Pelaksanaan Program Pelatihan
...
14
2.1.1.1 Pengertian Pelatihan
14
2.1.1.2 Tujuan Pelatihan
...
16
2.1.1.3 Sasaran Pelatihan
...
16
2.1.1.4 Tahap-tahap Pelatihan
.
18
2.1.1.5 Manfaat Pelatihan
20
2.1.1.6 Kebutuhan Pelatihan
21
2.1.1.7 Evaluasi Pelatihan
22
2.1.2 Kompetensi
..
23
2.1.2.1 Pengertian Kompetensi
..
23
2.1.2.2 Jenis-Jenis Kompetensi
..
24
2.1.2.3 Mengukur Kompetensi
..
26
2.1.2.4 Karakteristik dan Komponen Kompetensi
...
28
2.1.2.5 Standar Kompetensi
...
29
2.1.3 Kinerja Karyawan
29
2.1.3.1 Pengertian Kinerja
30
2.1.3.2 Pengukuran Kinerja
31
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
❏❑▲❑ ▼❑ ◆❖P
m
◗❘❙P❚P ❘ ◗rj
❯...
35
2.1.4 Peneliti Terdahulu
..
37
2.2 Kerangka Pemikiran
...
39
2.1.4.1 Hubungan Pelaksanaan Program Pelatihan
dengan Kompetensi
.
41
2.1.4.2 Hubungan Pelaksanaan Program Pelatihan
dengan Kinerja Karyawan
.
41
2.1.4.3 Hubungan Kompetensi dengan Kinerja
Karyawan
.
42
2.1.4.4 Hubungan Program Pelatihan dan Kompetensi
dengan Kinerja Karyawan
43
2.3 Hipotesis
45
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
.
46
3.1 Objek Penelitian
.
46
3.2 Metode Penelitian
.
46
3.2.1 Desain Penelitian
47
3.2.2 Operasional Variabel
.
51
3.2.3 Sumber dan Tehnik Penentuan Data
.
54
3.2.3.1 Sumber Data
.
54
3.2.3.2 Tehnik Penentuan Data
.
54
3.2.4 Tehnik Pengumpulan Data
.
58
❱❲❳❲ ❨❲❳❩
j
❬❭❪❫ ❬❴❵ ❬❫ ❬❛❴ ❜..
63
3.2.4.3 Metode Successive Interval
65
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
...
66
3.2.5.1 Analisis Deskriptif
...
66
3.2.5.2 Analisis Kuantitatif
..
67
3.2.5.3 Pengujian Hipotesis
.
71
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
..
76
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
..
76
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
.
76
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
...
77
4.1.1 Deskripsi Pekerjaan
.
80
4.1.4 Aktivitas Perusahaan
.
84
4.2 Karakteristik Responden
85
4.2.1 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
85
4.2.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Usia
...
86
4.2.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
.
86
4.2.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja
87
4.3 Analisis Deskriptif
...
88
4.3.1 Analisis Hasil Deskripsi Variabel Pelaksanaan Program
Pelatihan
...
89
4.3.2 Analisis Hasil Deskripsi Variabel Kompetensi
...
94
❝ ❞❝❡❢❣
l
❤✐ ❤s
Verivikatif
...
103
4.4.1 Analisis Korelasi
105
4.4.2 Pengujian Hipotesis
.
109
4.4.2.1 Pengujian Pelaksanaan Program Pelatihan Terhadap
Kompetensi
..
109
4.4.2.2 Pengujian Pelaksanaan Program Pelatihan dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
113
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
.
127
5.1 Kesimpulan
..
127
5.1 Saran
..
129
DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi ini persaingan bisnis yang dihadapi
perusahaan-perusahaan pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut pihak manajemen
perusahaan lebih cermat dalam menentukan strategi. Tantangan bagi setiap
perusahaan adalah menyiapkan diri menghadapi globalisasi perekonomian untuk
mendapatkan keuntungan secara optimal sekaligus mengurangi kerugian dari
persaingan global melalui pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan
oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Oleh karena itu dalam hal ini
perusahaan dituntut kemampuannya dalam mengelola sumber-sumber daya secara
terencana, terutama sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana operasional
perusahaan untuk menghasilkan daya guna dan hasil guna dalam setiap kegiatan
perusahaan. Peningkatan pengetahuan, skill, perubahan sikap, perilaku, koreksi
terhadap kekurangan-kekurangan kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja
melalui pelaksanaan program pelatihan dan kompetensi dari pimpinan atau pun
perusahaan.
Pelatihan (
❥❦ ❧♠♥♠♥ ♦ ♣dapat diartikan sebagai setiap aktivitas formal dan
informal yang memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan peningkatan tingkat
pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan. Pelatihan sebenarnya melibatkan
2
melakukan sesuatu dan jika itu berhasil, maka hasilnya terlihat dalam melakukan
sesuatu secara berbeda.
Pelatihan akan memberikan kesempatan bagi karyawan mengembangkan
keahlian dan kemampuan baru dalam bekerja apa yang diketahui dan dikuasai saat
ini maupun untuk masa mendatang yang dapat membantu karyawan untuk
mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan,
memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan.
Ambar dan rosidah (2003:173) mengemukakan bahwa pelatihan
merupakan proses sistematik pengubahan perilaku para pegawai dalam satu arah
guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasi.
Henry simamora dalam ambar dan rosidah (2003:174) menegaskan bahwa
pelatihan diarahkan untuk membantu karyawan menunaikan kepegawaian mereka
saat ini secara lebih baik.
Pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi peserta yang mengikuti program pelatihan. Dalam hal
ini pelaksanaan program pelatihan bertujan untuk meningkatkan kompetensi
pegawai.
Pentingnya kompetensi, karena kompetensi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan, dan mendukung kinerja karyawan, supaya mau bekerja giat dan
antusias mencapai hasil yang optimal. Kompetensi semakin penting karena
perusahaan memberikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan
3
Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan
terampil, tetapi yang terpenting mereka dapat bekerja dengan hasil yang
maksimal. Motivasi dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan
jika mereka tidak memiliki kompetensi dalam bekerja.
Pelaksanaan program pelatihan dalam meningkatkan
kompetensi
dilakukan pada masing-masing karyawan, didalam kegiatan pelatihan perusahaan
harus mengetahui motif dan kompetensi yang diinginkan karyawan. Orang mau
bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan yang disadari
maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau nonmateri, baik
kebutuhan jasmani maupun rohani.
Strategi peningkatan kompetensi sumber daya manusia di segala bidang
merupakan salah satu upaya yang wajib dilakukan bagi terciptanya sumber daya
manusia yang berkualitas, memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan
dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Strategi peningkatan kompetensi
sumber daya manusia untuk dapat memenuhi tantangan peningkatan
perkembangan yang semakin pesat, efisien dan produktif, perlu dilakukan secara
terus menerus, sehingga menjadikan sumber daya manusia tetap merupakan
sumber daya yang produktif.
Pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan terhadap karyawan secara
terstruktur akan menghasilkan kinerja yang memiliki kompetensi di atas rata-rata,
sehingga didalam proses kegiatan operasional perusahaan akan menjadi lebih
efektif dan efisien. Perusahaan mengharapkan kinerja yang memiliki tingkat
4
tujuan perusahaan pun akan mudah dicapai, maka pelaksanaan program pelatihan
dan kompetensi dalam meningkatkan kinerja karyawan harus dilakukan.
Dilakukannya pelaksanaan program pelatihan diharapkan menghasilkan
kompetensi yang tinggi dan dapat menciptakan kinerja yang baik, sehingga
didalam proses kegiatan operasional perusahaan akan berjalan secara optimal.
PT. Otto Pharmaceutical Industries menyadari bahwa sumber daya
manusia merupakan faktor utama dalam operasional perusahaan. Perusahaan
mengharapkan seluruh karyawannya menjadi orang yang professional dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari.
PT. Otto Pharmaceutical Industries selalu mempertimbangkan sumber
daya manusia
dikarenakan
merupakan aset penting
untuk mendorong
pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu PT. Otto Pharmaceutical Industries
berprinsip bahwa pelaksanaan program pelatihan menjadi sebuah keharusan dan
kebutuhan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kompetensi karyawan,
pengetahuan dan pengalaman karyawannya di semua
qrsrqorganisasi.
Salah satu hal yang melatar belakangi pelaksanaan program pelatihan ini
antara lain adalah tingkat kerja dan kompetensi yang berdasarkan kondisi
pendidikan. Maka dari itu , dibawah ini terlampir kondisi latar belakang
pendidikan karyawan di PT. Otto Pharmaceutical Industries dalam tabel 1.1
5
Tabel 1.1
Kondisi karyawan di PT Otto Pharmaceutical Industries
No
Divisi
Jumlah
karyawan
/ Divisi
Latar belakang pendidikan
Sma/
Smk
D I
D II
D III
S 1
S 2
1
Bagian Logistik
73 orang
27
17
-
16
13
-2
Bagian Litbang
43 orang
-
-
22
13
8
-3
Bagian Produksi
305 orang
153
53
24
43
32
-4
Bagian Pengawasan Mutu
42 orang
-
-
-
19
23
-5
Bagian pemqstian Mutu
31 orang
-
-
-
19
12
-6
Bagian SDM dan Umum
71 orang
-
-
11
23
35
2
7
Bagian Teknik dan Pemeliharaan
33 orang
-
-
-
23
10
-8
Bagian Keuangan dan Administrasi
107 orang
-
-
7
41
57
2
9
Bagian Bisnis Develovment
31 0rang
9
-
12
7
3
-Sumber: PT Otto Pharmaceutical Industries (Bagian SDM)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah karyawan di PT Otto
Pharmaceutical Industries sebanyak 736 orang karyawan yang berasal dari
berbagai macam latar belakang pendidikan. Berdasarkan survey dan pengamatan
yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa kinerja para karyawan belum bekerja
secara optimal seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Adapun masalah yang
terjadi dalam kegiatan kinerja karyawan tersebut adalah :
1. Karyawan tidak dapat memenuhi target yang ditetapkan perusahaan.
2. Kurangnya pengalaman yang dimiliki antar anggota divisi sehingga
6
3. Beberapa karyawan belum mampu menguasai sepenuhnya atas pekerjaan
yang diberikan, hal ini dikarenakan kompetensi karyawan yang
berbeda-beda dan latar belakang pendidikan yang berberbeda-beda pula
Berdasarkan masalah yang timbul di perusahaan ini salah satunya dalam
pencapaian target, maka dari itu dibawah ini terlampir hasil produksi dan
reject
produk serta target yang ditetapkan oleh perusahaan dalam tabel 1.2
Tabel 1.2
Hasil Produksi dan
Reject
Produk serta Target Pencapaian PT Otto
Pharmaceutical Industries
Tahun
Total
Produksi
Produksi
Reject
Reject (%)
Target minimal
produk
reject
(%)
ket
2008
629332 unit
42344 unit
6
5
Melebihi target
minimal
reject
2009
696328 unit
48234 unit
7
5
Melebihi target
minimal
reject
2010
672412 unit
35238 unit
5
5
Sesuai target
minimal
reject
2011
624213 unit
45767 unit
7
5
Melebihi target
minimal
reject
Sumber : PT Otto Pharmaceutical Industries (bagian produksi)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kinerja karyawan tidak
sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan hal ini dapat dilihat pada
tahun 2008, 2009, dan tahun 2011 menunjukkan jumlah
reject
(produk gagal)
lebih banyak dibandingkan dengan target minimal product
reject
(produk gagal)
yang ditetapkan oleh perusahaan.
Hal ini disebabkan kinerja karyawan yang kurang optimal dan juga kompetensi
karyawan masih rendah. Melihat hal tersebut, pelaksanaan program pelatihan pun
7
tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga tujuan perusahaan
tercapai. (
Sumber : wawancara dengan pihak PT. Otto Pharmaceutical
Industries)
Berdasarkan hal tersebut dibawah ini dapat dilihat tabel 1.1 yang
menampilkan tentang kegiatan pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan PT.
Otto Pharmaceutical Industries selama 4 tahun yaitu tahun 2008 sampai dengan
[image:60.595.110.518.362.463.2]tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3
Daftar Peserta Kegiatan Pelaksanaan Program Pelatihan PT. OTTO
Pharmaceutical Industries Tahun 2008 sampai dengan tahun 2011
Tahun
Peserta
Pelatihan
Persentase peningkatan
kegiatan pelatihan per tahun
Keterangan
2008
532
73 %
2009
721
98 %
Meningkat
2010
118
22 %
Munurun
2011
242
33 %
Meningkat
Sumber :
PT. OTTO Pharmaceutical Industries
Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan bahwa kegiatan pelaksanaan program
pelatihan selalu dilakukan setiap tahun dengan jumlah peserta kegiatan
berbeda-beda di setiap tahunnya. Hal ini dpat dilihat pada tahun 2008 sebanyak 532
peserta, tahun 2009 sebanyak 721 peserta, tahun 2010 sebanyak 118 peserta, dan
ditahun 2011 sebanyak 242 peserta. Melihat jumlah peserta yang berbeda, maka
penulis melakukan olah data tabel ke dalam bentuk grafik yang disajikan sebagai
8
[image:61.595.117.497.112.331.2]Sumber :
hasil pengolahan penulis
Gambar Grafik 1.1 Persentase Peserta pelaksanaan program Pelatihan
tahun 2008-2011
PT. OTTO Pharmaceutical Industries
Berdasarkan gambar grafik 1.1 yang dimana menunjukkan pelaksanaan
program pelatihan selalu dilakukan di setiap tahun dan dilakukan hampir di semua
level organisasi dengan jumlah peserta yang tidak sama dari tahun ke tahun.
Besarnya persentase yang ditunjukkan tergantung besarnya tingkat pelaksanaan
program pelatihan yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada tahun
2008 jumlah peserta sebanyak 73% dimana pada tahun 2009 meningkat menjadi
98%, sedangkan pada tahun 2010 menurun menjadi 22% dan pada tahun 2011
kembali meningkat menjadi 33%. Hal ini menunjukkan pelaksanaan program
pelatihan disetiap tahunnya dilakukan dengan tingkatan yang berbeda.
Selain dari kebijakan perusahaan dalam pelaksanaan program pelatihan,
tinggi rendahnya pelaksanaan program pelatihan di akibatkan karena adanya
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2008
8
Sumber :
hasil pengolahan penulis
Gambar Grafik 1.1 Persentase Peserta pelaksanaan program Pelatihan
tahun 2008-2011
PT. OTTO Pharmaceutical Industries
Berdasarkan gambar grafik 1.1 yang dimana menunjukkan pelaksanaan
program pelatihan selalu dilakukan di setiap tahun dan dilakukan hampir di semua
level organisasi dengan jumlah peserta yang tidak sama dari tahun ke tahun.
Besarnya persentase yang ditunjukkan tergantung besarnya tingkat pelaksanaan
program pelatihan yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada tahun
2008 jumlah peserta sebanyak 73% dimana pada tahun 2009 meningkat menjadi
98%, sedangkan pada tahun 2010 menurun menjadi 22% dan pada tahun 2011
kembali meningkat menjadi 33%. Hal ini menunjukkan pelaksanaan program
pelatihan disetiap tahunnya dilakukan dengan tingkatan yang berbeda.
Selain dari kebijakan perusahaan dalam pelaksanaan program pelatihan,
tinggi rendahnya pelaksanaan program pelatihan di akibatkan karena adanya
2008
2009
2010
2011
8
Sumber :
hasil pengolahan penulis
Gambar Grafik 1.1 Persentase Peserta pelaksanaan program Pelatihan
tahun 2008-2011
PT. OTTO Pharmaceutical Industries
Berdasarkan gambar grafik 1.1 yang dimana menunjukkan pelaksanaan
program pelatihan selalu dilakukan di setiap tahun dan dilakukan hampir di semua
level organisasi dengan jumlah peserta yang tidak sama dari tahun ke tahun.
Besarnya persentase yang ditunjukkan tergantung besarnya tingkat pelaksanaan
program pelatihan yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada tahun
2008 jumlah peserta sebanyak 73% dimana pada tahun 2009 meningkat menjadi
98%, sedangkan pada tahun 2010 menurun menjadi 22% dan pada tahun 2011
kembali meningkat menjadi 33%. Hal ini menunjukkan pelaksanaan program
pelatihan disetiap tahunnya dilakukan dengan tingkatan yang berbeda.
Selain dari kebijakan perusahaan dalam pelaksanaan program pelatihan,
9
ditunjuk untuk mengikuti pelaksanaan program pelatihan tidak selalu siap untuk
mengikutinya dengan berbagai alas an diantaranya berhalangan adanya keperluan
lain dan juga adanya factor kesehatan, selain itu pihak perusahaan dalam proses
analisis pelatihan (
Training net analysis)
tidak selalu tepat sasaran dikarenakan
kompetensi karyawan yang rendah tersebut
.
Dengan pelaksanaan program
pelatihan ini pihak perusahaan mengharapkan peningkatan kompetensi yang
dimiliki karyawan dan imbasnya kinerja pun akan maksimal. (
Sumber :
wawancara dengan pihak PT. Otto Pharmaceutical Industries)
Berdasarkan latar belakang dan fenomena / masalah yang timbul di
perusahaan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang
berjudul
Pelaksanaan Program Pelatihan dan Kompetensi Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Otto Pharmaceutical Industries
Bandung
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
1.2.1
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat beberapa masalah yang
sangat penting. Dengan demikian dapat diambil pengidentifikasian masalah,
diantaranya:
1. Dilakukannya pelaksanaan program pelatihan kepada karyawan oleh PT.
Otto Pharmaceutical Industries, dan perusahaan mengharapkan misi dari
10
peluang terjadinya penambahan pengetahuan dan pengalaman untuk
pekerjaan yang lebih baik di masa depan.
2. Kompetensi karyawan masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan
lemahnya mereka dalam penyelesaian-penyelesaian suatu pekerjaan di PT.
Otto Pharmaceutical Industries.
3. Pihak perusahaan merasa kinerja karyawannya belum maksimal. Hal ini
dapat dilihat dalam kegiatan operasional perusahaan yang selalu
menetapkan target dan karyawan pun dalam mengerjakan pekerjaannya
tidak selalu mencapai target yang ditentukan perusahaan di PT. Otto
Pharmaceutical Industries
Didalam pengidentifikasian masalah terdapat beberapa poin-poin penting
untuk merumuskan masalah. Sehingga dapat diambil beberapa rumusan masalah
agar permasalahan atas pelaksanaan program pelatihan dan kompetensi terhadap
kinerja karyawan menjadi jelas.
1.2.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat diambil poin-poin untuk
rumusan masalah sehingga dapat ditentukan bagaimana dampak masalah tersebut
dijabarkan menjadi pertanyaan perumusan masalah, diantaranya :
1. Bagaimana pelaksanaan program pelatihan karyawan di PT. Otto
Pharmaceutical Industries.
2. Bagaimana kompetensi karyawan di PT. Otto Pharmaceutical Industries.
11
4. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan program pelatihan terhadap
kompetensi di PT. Otto Pharmaceutical Industries.
5. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan program pelatihan terhadap kinerja
karyawan di PT. Otto Pharmaceutical Industries.
6. Seberapa besar pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan di PT.
Otto Pharmaceutical Industries.
7. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan program pelatihan dan kompetensi
secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT. Otto Pharmaceutical
Industries.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Didalam proses penyusunan laporan penelitian terdapat maksud dan tujuan
dalam laporan penelitian.
1.3.1
Maksud Penelitian
Ada pun maksud di dalam laporan penelitian tersebut adalah
Mengumpulkan data dan berbagai informasi terkait dengan pengaruh pelaksanaan
program pelatihan dan kompetensi terhadap kinerja karyawan, sehingga dalam
proses kegiatan pengorganisasian dapat berjalan secara maksimal dan tujuan
organisasi perusahaan dapat tercapai dengan baik .
1.3.2
Tujuan Penelitian
Peneliti memberikan tujuan dari laporan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program pelatihan karyawan di PT. Otto
12
2. Untuk mengetahui kompetensi karyawan di PT. Otto Pharmaceutical
Industries.
3. Untuk mengetahui kinerja karyawan di PT. Otto Pharmaceutical
Industries.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelaksanaan program pelatihan
terhadap kompetensi di PT. Otto Pharmaceutical Industries.
5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelaksanaan program pelatihan
terhadap kinerja karyawan di PT. Otto Pharmaceutical Industries.
6. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja
karyawan di PT. Otto Pharmaceutical Industries.
7. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelaksanaan program pelatihan dan
kompetensi secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT. Otto
Pharmaceutical Industries
1.4
Kegunaan Penelitian
Didalam laporan penelitian ini terdapat kegunaan praktis dan akademis.
Adapaun kegunaan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1
Kegunaan Praktis
Bagi pihak perusahaan PT. Otto Pharmaceutical Industries yaitu sebagai
masukan tentang pengaruh pelaksanaan program pelatihan dan kompetensi
terhadap kinerja karyawan sehingga dapat digunakan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kinerja karyawan dan tujuan perusahaan akan mudah dicapai
13
1.4.2
Kegunaan Akademis
Didalam laporan penelitian ini dapat digunakan bagi pengembangan
manajemen sumber daya manusia dan dapat digunakan kepada dunia akademis
untuk dijadikan bahan referensi tentang pengaruh pelaksanaan program pelatihan
dan kompetensi terhadap kinerja karyawan.
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian
Didalam laporan penelitian ini, Penulis mengambil lokasi di PT. Otto
Pharmaceutical Industries yang berkedudukan dan berkantor di Jl. Setibudhi Km
12,1 Bandung 40391. Waktu yang dilakukan penulis selama 3 bulan yang
terhitung Senin tanggal 26 Maret 2012 sampai dengan jumat tanggal 26 Juni
t ✉
✈ ✇✈① ①
②✇③① ✇④⑤⑥⑦⑧✇②✇⑨②⑩ ❶✇④ ❷ ②✇⑤⑩❸①②①❶✇④ ⑨❹✇④❺①⑤❻ ⑧⑩⑦①⑦
2
❼ ❽ ②❾ ❿➀❾ ➁ ⑤➂➃ ➄❾ ➅❾➆➇➈➇➉➊➋➌➋ ➈➍
t
➍➇➌➍➌➍➊➋➌ ➎ ➈➍s
➉➋➌ ➏➇➍➐ ➇➌r
u
➐➑➌ ➒➋ ➊t
➋➌ ➓➇➌ ➏ ➇➊➇y
➇➌➏➊➋➌ ➎ ➈➍s
t
➋ ➈➍
t
➍➇➏ ➇r
➔➇➊ ➇t
➉➋ ➉➎➔➇→➐ ➇➌➔➇➌➉➋ ➉ ➇➊ ➇➐➇➌r
➒➋➣➇r
➇➈➋↔➍→r
➍➌➣➍t
➋➌➓ ➇➌ ➏ ➇➊ ➇➒ ➇↕➇➙ ➇
r
➍➇↔➈➋y
➇➌ ➏t
➋ ➈➇→ ➊➋➌➎➈➍s t
➋ ➈➍t
➍.
2
❼ ❽❼ ❽⑤➛➜❾ ➅ ➃❾➁❾ ❾➁⑤➝➞ ➟➝❾ ➠⑤➛➜❾ ➄➀➡❾ ➁2
❼ ❽❼ ❽❼❽⑤➛➁➟➛➝ ➄➀❾ ➁⑤➛➜❾➄➀➡❾ ➁➢➋ ➈➇➍→➇➌
t
➒➋↔➇➏➇➍ ↔➇➏➍➇➌ ➊➋➌➔➍➔➍➐➇➌ ➇➌➏y
➉➋➌➇➌ ➏ ➐ ➎➓y
➊
r
➑ ➒➋s
↔➋ ➈➇↕➇r
➎➌➓ ➎ ➐ ➉➋ ➉ ➊➋
r
➑ ➈➋→ ➔➇➌ ➉➋➌ ➍➌ ➏ ➐ ➇t
➐➇➌ ➐➋➋t
r
➇➉ ➊ ➍➈➇➌ ➔➍ ➈➎ ➇r
➒ ➍➋ ➉st
➊➋➌➔➍➔➍➐➇➌
y
➇➌ ➏
↔➋
r
➈➇➐ ➎ ➔➇➈➇➉w
➇➐➓u
y
➇➌ ➏r
➋ ➈➇t
➍➤➒ ➍➌ ➏ ➐ ➇
t
➔➋➌ ➏ ➇➌ ➉➋t
➑➔➋y
➇➌➏ ➈➋↔➍→➉➋➌➏
u
t
➇➉➇➐ ➇➌ ➊➇➔➇➊➥ ➇➐➓➋ ➐➔➇r
➍➊➇➔➇t
➋ ➑➥ ➍.
➢➋ ➈➇
t
➍→➇➌ ➇➔➇➈➇→ ➒ ➎ ➇tu
➐➋➏ ➍➇➇➌t
➎➌➓ ➎ ➐ ➉➋ ➉➊➋↔➇➍➐ ➍r
➐➋ ➉➇➉ ➊➎ ➇➌ ➐➋↕➇r
➒➋ ➒➋ ➑➥ ➇➌ ➏
.
➢➋ ➈➇t
➍→➇➌(
tra
in
in
g
)
➔➇➊ ➇t
➔➍➇rt
➍➐➇➌ ➒➋↔➇➏➇➍➒➋t
➍➇➊➇➐➓ ➍➙ ➍t
➇s
➤➑➥➉➇➈➔➇➌➍➌➤➑➥➉➇➈
y
➇➌ ➏ ➉➋ ➉↔➋r
➍➐ ➇➌➐➑➌➓r
➍↔➎➒ ➍t
➋r
→➇➔➇➊➊➋↔➇➍➐➇➌r
➔➇➌➊➋➌ ➍➌ ➏ ➐ ➇t
➇➌t
➍➌ ➏ ➐ ➇t
➊➋➌➏ ➋
t
➇→➎ ➇➌ ➦ ➐➋➋t
r
➇➉ ➊➍➈➇➌ ➔➇➌ ➒ ➍➐➇➊ ➐➇➇ry
w
➇➌➧ ➢➋ ➈➇t
➍→➇➌ ➒➋↔➋➌➇r
➌➇y
➉➋ ➈➍↔➇t
➐ ➇➌➈➋↔➍→➔➇
r
➍➒➋ ➐➋➔➇r
➊➋ ➉↔➋ ➈➇↕➇r
➇➌➧➩ ➫
Pelaksanaan pelatihan dimaksudkan untuk mendapatkan tenaga kerja yang
memiliki pengetahuan, keterampilan yang baik, kemampuan dan sikap yang baik
untuk mengisi jabatan pekerjaan yang tersedia dengan kinerja yang tinggi, yang
mampu menghasilkan hasil kerja yang baik. Kebutuhan untuk setiap pekerja
sangat beragam, untuk itu pelatihan perlu dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai
dengan bidang pekerjaannya, dengan demikian pekerjaan yang dihadapi akan
dapat dikerjakan dengan lancer sesuai dengan prosedur yang benar.
Gomes dalam Nurhalis (2007:583), mengemukakan bahwa pelatihan yang
efektif dapat meningkatkan kinerja, memperbaiki moral, dan meningkatkan
suatu potensi perusahaan .
Nasution dalam Musafir (2009:2372), juga mengemukakan bahwa pelatihan
adalah merupakan bagian dari suatu proses belajar yang tujuannya untuk
memperoleh dan meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus di luar
pendidikan umum yang berlaku bagi bagi seseorang atau sekelompok orang
dalam waktu relative singkat dengan metode yang lebih mengutamakan
praktek daripada teori.
Mathis (2002 : 5) mengemukakan bahwa Pelatihan adalah suatu proses
dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu
mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan
berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit dan luas
.
Dari beberapa pengertian / definisi diatas maka penulis dapat memberikan
kesimpulan bahwa pada intinya tujuan dilakukannya pelatihan adalah untuk
meningkatkan kompetensi pegawai melalui peningkatan pengetahuan, keahlian
dan keterampilan serta sikap. Pelatihan merupakan kegiatan untuk memperbaiki
kemampuan kerja seseorang yang dapat membantu karyawan dalam memahami
➭
6
harus disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan yang akan diembanoleh seorang
karyawan.
2
➯1
➯➲➯ ➳➵➸➺➸ ➻➼➽➾➚ ➻➪➶➹ ➻➼Tujuan perusahaan menyelenggarakan pelatihan terhadap karyawan karena
perusahaan menginginkan adanya perubahan dalam kinerja karyawan, sehingga
sesuai dengan tujuan perusahaan. Menurut Dessler (2009:231) beberapa tujuan
pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
lebih cepat dan lebih efektif.
2. Mengembangkan pengetahuan
➘sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
secara rasional.
3. Mengembangkan sikap
➘sehingga menimbulkan kemauan kerjasama
dengan temanteman karyawan dan dengan manajemen (pimpinan). Tujuan
pelatihan tersebut akan terlaksana dengan baik apabila pelatihan diberikan
secara tepat dan adanya kerjasama yang baik antara karyawan m