APLIKASI PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN APBD DAN APBN BAGIAN KEPEGAWAIAN DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA
PROVINSI JAWA BARAT
KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Disusun Oleh :
IDFY CRENDY AMRILLAH 10109097
ARIE SATRIANANTA 10109109
GUGY GUZTAMAN MUNZI 10109127
PROGRAM STUDI TEKNIK IINFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
LAMPIRAN F
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Idfi Crendy Amrillah
Tempat Tanggal Lahir : Serang, 16 April 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Kp.gurugui RT.14/01Kec. Taktakan
Serang Banten 42162
Telepon, HP : (+62) 087871181693
E-mail : Iam@idficrendy.com
PENDIDIKAN
1996 - 1997 : TK KARTIKA XIV SERANG
1997 - 2003 : SDN Taman Baru 1 Kopasus
2003 - 2006 : SMPN 1 Serang
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Arie Satriananta
Tempat Tanggal Lahir : Demak, 27 Juni 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Ds. Karang Bener RT 03 RW 06 Kec. Bae Kab
Kudus Jawa Tengah
Telepon, HP : (+62) 0856 4057 3946
E-mail : ariesatriananta@yahoo.com
PENDIDIKAN
1995 - 1997 : TK Ciptakreativa 06 Semarang
1997 - 2003 : SDN 01 Jatiwetan, Kab. Kudus
2003 - 2006 : SMPN 2JatiKab. Kudus
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Gugy Guztaman Munzi
Tempat, tanggal lahir : Karawang, 23 Agustus 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Lengkap : DSN. Krajan II Desa Sukamerta RT.11/06
Kec. Rawamerta Kab. Karawang 41382
Telepon, HP : (+62) 0857 5933 5666
E-mail : gugyguztaman@gmail.com
PENDIDIKAN
1996 - 1997 : TK ASSALAM Rawamerta, Kab. Karawang
1997 - 2003 : SDN SUKAMERTA IV Rawamerta, Kab. Karawang
2003 - 2006 : SMPN 1 RAWAMERTA Kab. Karawang
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 11.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Metode Penelitian ... 3
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum ... 8
2.1.1 Sejarah Singkat Dinas Olahraga dan Pemuda ... 8
2.1.2 Visi Dinas Olahraga dan Pemuda ... 9
2.1.3 Misi Dinas Olahraga dan Pemuda ... 9
2.2 Logo Dinas Olahraga dan Pemuda ... 9
2.3 Dasar Hukum ... 12
2.5 Landasan Teori ... 16
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi... 16
2.5.2 Model Analisis dan Perancangan ... 17
2.5.3 Perangkat Lunak Pendukung ... 18
BAB 3 POKOK PEMBAHASAN 3.1 JadwalKerja Praktek ... 21
3.2 Teknik KerjaPraktek ... 21
3.3 Analisis Sistem ... 22
3.3.1 AnalisisMasalah ... 23
3.3.2 AnalisisProsedurYangBerjalan ... 23
3.3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 25
3.3.3.1Analisis Perangkat Keras ... 26
3.3.3.2Analisis Perangkat Lunak ... 26
3.3.3.3Analisis Kebutuhan Pengguna ... 27
3.3.3.4Analisis Kebutuhan Jaringan ... 27
3.3.4 Analisis Basis Data ... 28
3.3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 31
3.3.6 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 38
3.4 Perancangan Sistem ... 49
3.5.1 Perancangan Pesan ... 51
3.5.2 Perancangan Jaringan Semantik ... 53
3.6 Implementasi ... 54
3.6.2 Implementasi Antarmuka ... 57
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 62
4.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb.
Dengan memanjatkan puji syukur khadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek yang berjudul“Aplikasi Pembuatan
Laporan Keuangan APBD dan APBN Bagian Kepegawaian Dinas Olahraga Dan
Pemuda Provinsi Jawa Barat”.
Kerja praktek ini merupakan syarat yang diajukan untuk melengkapi
persyaratan dalam menempuh jenjang S1 program studi Teknik Informatika,
Universitas Komputer Indonesia.
Penulis juga memahami akan segala hambatan dan kekurangan yang ada
dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini, akan tetapi hal ini dapat
teratasi dengan adanya bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait
sehingga terwujud laporan yang sederhana maka penulis juga tidak menutup
kemungkinan kritik dan saran yang bersifat membangun dapat menambah
kesempurnaan laporan kerja praktek ini.
Tidak lupa penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah mendukung
penulis dalam pembuatan laporan kerja praktek ini, adapun pihak-pihak tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Kedua orangtua, bapak dan ibu serta keluarga besar yang selalu memberikan
dukungan dan doa sehingga penulis selalu bersemangat dan termotivasi untuk
terus menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
2. Teman-teman di jurusan Teknik Informatika khususnya IF3 yang selalu
memberikan dukungan dan membantu dalam berbagai hal sehingga penulis
3. Bapak Drs. H. Wahyu Iskandar M, M.Pd selaku pembimbing lapangan dan
seluruh pegawai Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat khususnya
bagian kepegawaian yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian dan kerja praktek. Serta telah membimbing penulis dalam
pembuatan laporan kerja praktek ini.
4. Ibu Tati Harihayati M. S.T, M.T sebagai dosen pembimbing sekaligus dosen
DAFTAR PUSTAKA
[1] Metode Waterfall (Roger S. Pressman)
[2] N. Adi ST,. MMSI, Konsep Pengembangan Sistem Basis Data,
Informatika 2004.
[3] Thomas H. Cormen, Charles E. Leiserson, Ronald L. Rivest, Clliford
Stein, Introductions To Algorithms, Second editions.
[4] Kendall KE, Kendall JE. 1988. System Analysis and Design. New Jersey:
Prentice Hall Internasioal Editions.
[5] Kadir, Abdul. Dasar Pemrograman Java 2, ANDI, Yogyakarta, 2004.
[6] Hadi Sutopo, Ariesto dan Masya, Fajar, Pemrograman Berorientasi Objek
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa
laporan keuangan seperti APBD dan APBN yang dikelola oleh bagian keuangan
untuk kemudian diserahkan kepada bagian kepegawaian dan menyimpannya
sebagai arsip dokumen. Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat yang
berlokasi di Jl. Dr. Rajiman No. 6A Bandung, sering kali melaksanakan program
atau kegiatan setiap periode waktu tertentu yang harus dicatat laporan
keuangannya.
Berdasarkan wawancara dengan bagian keuangan di Dinas Olahraga dan
Pemuda Provinsi Jawa Barat, dalam memberikan laporan keuangan setiap
pegawai harus memasukkan data secara manual satu persatu menggunakan
Microsoft Excel yang kemudian disimpan dalam bentuk berupa hardcopy.
Sehingga menghabiskan banyak waktu. Selain itu pegawai sering mendapatkan
kesulitan saat mencari berkas laporan yang dibutuhkan dikarenakan bentuk dari
laporan keuangan tersebut berupa hardcopy. Sehingga pegawai harus kembali
membuka satu-persatu dokumen sebelumnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan adanya sebuah sistem informasi yang dapat menangani pengolahan data keuangan khususnya laporan
keuangan APBD dan APBN yang dapat memberikan informasi akurat serta dapat
menghemat efesiensi waktu para pegawai. Solusi yang diberikan berdasarkan
permasalahan tersebut adalah membangun sebuah aplikasi pembuatan laporan
keuangan APBD dan APBN berbasis desktop. Karena aplikasi ini hanya
digunakan oleh satu komputer saja dan hanya dapat diakses oleh beberapa admin
tertentu. Aplikasi ini menggunakan database sebagai penyimpanan data, atau data
mencari data yang dibutuhkan hanya dengan melihat berdasarkan tanggal
pembuatan laporannya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
perumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana membangun sebuah aplikasi
pembuatan laporan keuangan APBD dan APBN berbasis dekstop pada bagian
kepegawaian Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk membangun
sebuah aplikasi pembuatan laporan keuangan APBD dan APBN berbasis dekstop
pada bagian kepegawaian Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat.
Adapun Tujuan pembangunan aplikasi pembuatan laporan keuangan berbasis
dekstop pada Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat adalah sebagai
berikut:
1. Memudahkan pegawai untuk memasukkan data keuangan.
2. Memudahkan pegawai dalam mengolah laporan keuangan dan mempercepat
proses pencarian dokumen yang dibutuhkan.
1.4 Batasan Masalah
Agar masalah yang sedang ditinjau lebih terarah dan mencapai tujuan
yang telah ditentukan, maka akan dibatasi masalah hanya kepada hal-hal berikut :
1. Data yang diolah pada aplikasi ini adalah data :
a. Data laporan keuangan APBD
b. Data laporan keuangan APBN, yang terdiri dari :
- Data keuangan triwulan
- Data keuangan bulanan
- Data keuangan tahunan
a. Proses menghitung anggaran keuangan yang dibutuhkan
b. Proses tambah kegiatan
c. Proses hapus kegiatan
d. Proses ubah kegiatan
e. Proses simpan kegiatan
f. Proses pembuatan laporan yang telah dilakukan
3. Keluaran dari aplikasi yang akan dibangun berupa :
a. Informasi data keuangan kepada bagian kepegawaian
b. Rekapitulasi laporan keuangan APBD dan APBN berupa softcopy.
4. Aplikasi yang dibangun merupakan aplikasi berbasis desktop.
5. Analisis dan pemodelan yang digunakan dalam pembangunan aplikasi adalah
pemodelan Objek Oriented Programming (OOP).
6. Perangkat lunak bantuan yang digunakan adalah :
a. Menggunakan bahasa pemrograman Java
b. Menggunakan Tools NetBeans IDE 7.0.1
c. Menggunakan JDK 7.1.U23
d. Menggunakan Java Jasper Report
e. Menggunakan MySQL sebagai pengolahan database
f. Menggunakan sistem operasi versi Windows 8 pro
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti
mulai dari perumusan masalah sampai kesimpulan, yang membentuk sebuah alur
yang sistematis. Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti dalam
melaksanakan penelitian ini agar hasil yang dicapai ini tidak menyimpang dari
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Metode penelitian yang dilakukan
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan merupakan metode
pengumpulan data secara primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang
langsung diperoleh dari sumber dan data sekunder merupakan data yang tidak
langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah disusun dalam bentuk
dokumen. Metode tersebut diantaranya adalah :
1. Studi Pustaka
Studi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data serta informasi yang
dibutuhkan dengan cara mempelajari dan meneliti berbagai literatur yang
bersumber dari buku, situs di internet serta tulisan-tulisan yang berhubungan
dengan topik yang diberikan.
2. Studi Lapangan
Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan
pengumpulan data dilakukan secara langsung. Metode yang digunakan dalam
studi lapangan adalah :
a. Wawancara (Interview)
Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan
tanya jawab secara langsung dengan Pelaksana Seksi Penerapan
Telematika.
b. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap objek permasalahan yang diambil.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap
kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software
Engineering (SE).
Berikut ini adalah gambaran dan fase-fase dari waterfall model menurut
Roger S. Pressman (Gambar 1.1 ).
Gambar 1.1 Model Waterfall [1]
1. Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap
untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan
customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di
jurnal, artikel, maupun dari internet.
2. Planning
Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis
requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement
atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user
dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Modeling
Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah
perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses
ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi
interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean
merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh
komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh
user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam
mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan
dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah
menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian
bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau
sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang
sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum
tentang penelitian yang dijalankan dan dibagi dalam beberapa bab dengan pokok
pembahasan sistematika secara umum adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan tentang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar
belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah,
metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang profil perusahaan dari mulai sejarah, logo,
badan hukum perusahaan dan struktur organisasi, dan deskripsi pekerjaan. Selain
itu juga menjelaskan teori-teori yang berhubungan dalam penulisan tugas ini
mencakup pengertian, konsep, dan model pembahasan.
BAB III. PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang jadwal kerja praktek, teknik kerja praktek,
analisis dan rancangan sistem yang akan dibuat, seperti Aliran data, Activity
Diagram, Use case, dan perancangan database. Selain itu juga berisi tentang
implementasi sistem, serta cara penggunaan program yang telah dirancang
sebelumnya yang disajikan bersama tampilan program.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan
laporan kerja praktek yang diusulkan dalam melakukan perbaikan-perbaikan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan umum
Peninjauan akan dilakukan terhadap Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi
Jawa Barat Jl. Dr. Radjiman No. 6A Bandung. Diantaranya sejarah singkat
instansi pemerintahan, Visi, Misi, Logo Disorda serta struktur organisasi Disorda.
2.1.1 Sejarah Singkat Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 21 Tahun 2008 yang memuat
tentang Penyempurna- an Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) pada
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan pada 24 Oktober 2008, Dinas
Olah Raga dan Pemuda (Disorda) merupakan salah satu SOPD baru. Sementara
pengisian jabatan nya untuk kepala dinas baru berlangsung pada 31 Desember
2008.
Dua substansi pokok wilayah garapan DISORDA Jabar menyangkut
keolahragaan dan kepemudaan. Keolahragaan merupakan substansi yang apabila
dikelola dan dilaksanakan dengan baik akan sangat bermakna dalam rangka
membangun kualitas hidup masyarakat. Sementara kepemudaan merupakan
kelompok masyarakat tertentu yang dalam bahasa Undang-Undang Kepemudaan
terkelompok dalam batasan usia 16-30 tahun. Namun, sesuai substansi fokus tulisan ini akan lebih mengarah pada pengembangan keolahragaan.
Di Indonesia hanya ada tiga disorda, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta yang
berusia 32 tahun, dan Sumatra Selatan yang berubah menjadi Disorda satu tahun
terakhir. Di provinsi lain, sebagian besar adalah Dispora seirama dengan pusat.
Disorda yang paling tua adalah Jawa Timur yang sudah menembus usia 18
tahun.Terlepas dari usia perjalanan waktu, Disorda Jabar memiliki kapasitas untuk
karena kuatnya komitmen pemerintah yang didukung secara politik oleh DPRD,
ditambah ketersediaan sumber daya tenaga keolahragaan, termasuk sistem
pembinaan yang telah terbangun dan menjadi rujukan nasional, keberadaan
Disorda akan turut memperkukuh percepatan pembangunan di Jawa Barat
sebagaimana visi yang dicanangkan.
Belum banyak aksi yang dapat dilakukan oleh Disorda Jabar dalam
perjalanan waktunya selama satu tahun, kecuali menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang telah diprogramkan dalam tahun anggaran 2009 sekaligus menata
arah, dan menyatukan visi dengan berbagai lembaga mitra. Untuk olah raga,
Disorda bersinergi dengan KONI bersama organisasi induk cabang olah raga dan
organisasi olah raga yang berkembang di masyarakat.
2.1.2 Visi Disorda Jawa Barat
Terwujudnya masyarakat yang aktif dalam setiap penyelenggaran kegiatan
olahraga khususnya pemuda Jawa Barat.
2.1.3 Misi Disorda Jawa Barat
a. Meningkatkan Pembinaan, Pemberdayaan, pembudayaan, dan
Penghargaan serta pengembangan Sumber Daya Kepemudaan.
b. Meningkatkan kualitas kehidupan keolahragaan untuk menciptakan
prestasi Olahraga Nasional dan Internasional, serta kesehatan dan
kesejahteraan.
c. Meningkakan Kepemudaan Dan Keolahragaan Yang Berkarakter Dan
Berdaya Saing Di Jawa Barat
2.2 Logo Disorda Jawa Barat
Logo Disorda sama dengan lambang atau logo Jawa Barat dikarenakan disorda
adalah dinas yang terletak di provinsi Jawa Barat. Disorda tidak memiliki logo
sendiri melainkan Disorda menggunakan logo dari pada provinsi Jawa Barat.
Gambar 2.1 Logo Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo ini ialah :
1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai
sebagai penjagaan diri.
2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata
suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima
lubang pada kujang melambangkan dasar Negara Indonesia yaitu
Garuda Pancasila.
3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan
bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga
melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi yaitu 17
menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan
kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan
proklamasi Republik Indonesia.
5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa
daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri
melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air
7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan
melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat
Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang
diolah menjadi lahan pertanian.
8. Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah
antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang
irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa
Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam
yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.
9. Tulisan GEMAH RIPAH REPEH RAPIH, melambangkan sebuah
pepatah lama dikalangan sunda yang menyatakan bahwa yang padat
yang hidup rukun dan damai.
Logo Dinas Olahraga dan Pemuda memiliki beberapa warna yaitu
hijau, kuning, hitam, biru, merah, dan putih. Warna-warna ini memiliki
arti khusus. Arti khusus warna-warna pada logo Dinas Olahraga dan
Pemuda ialah :
a. Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah
Jawa Barat.
b. Warna Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan
kekayaan.
c. Warna Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian.
d. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian.
e. Merah artinya melambangkan keberanian.
2.3 Dasar Hukum
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah
Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2757);
Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839 );
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonomi;
Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah.
Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan
Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Peraturan
Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70);
Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun
2000 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008
Nomor 1 Seri : E Nomor:1);
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Seri : D
2.4 Struktur Organisasi dan Jobs Description
Suatu instansi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya jika
ditunjang dengan suatu struktur organisasi dan anggaran yang tersusun dengan
baik pula. Dengan adanya struktur organisasi yang teratur maka setiap fungsi
organisasi dapat berjalan sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing. Dari
struktur organisasi tersebut maka dengan sendirinya setiap pegawai dapat
mengetahui kepada siapa harus mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya. Kata yang tepat dalam pembagian tugas yaitu ”The Right Place” (menempatkan pegawai pada pekerjaan/posisi yang tepat).
Struktur organisasi tersebut perlu dilengkapi dengan suatu gambaran
uraian pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap
pemegang jawaban sehingga dapat menjadi efekif dan efesien. Tanpa dilengkapi
dengan suatu uraian tugas, struktur organisasi tidak dapat melaksanakan tugas dan
memenuhi tanggung jawabnya.
Struktur organisasi dan Jobs Description Dinas Olahraga dan Pemuda
Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
- Memimpin pelaksanaan tugas Dinas Olahraga dan Pemuda
Provinsi Jawa Barat.
- Menyusun rencana dan program kerja Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga.
2. Sekretariat
- Pelaksanaan koordinasi dan dan penyusunan rencana dan program
kerja di lingkungan Dinas.
- Pelaksanaan tugas administrasi umum, administrasi kepegawaian,
perlengkapan, perencanaan, pengendalian, keuangan, kearsipan,
dan kerumahtanggaan.
- Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
- Pelaksanaan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan,
kerumahtanggaan, dan administrasi umum.
- Pengelolaan kebutuhan dan pemeliharaan perlengkapan gedung
dan alat tulis kantor Dinas Olahraga dan Pemuda.
4. Sub Bagian Keuangan
- Menyusun rencana dan program kerja anggaran Dinas.
- engelolaan administrasi keuangan dan pembinaan satuan pemegang
kas serta pelayanan dibidang keuangan.
- Penyusunan laporan realisasi keuangan dan neraca Dinas.
5. Sub Bagian Penyusunan Program
- Menyusun rencana dan program kerja lingkup Dinas.
- Penyiapan bahan penyusunan kebijakan bidang perencanaan,
monitoring dan evaluasi.
6. Bagian Tata Usaha, membawahkan Sub Bagian Umum dan Sub
Bagian Keuangan.
7. Kepala Bidang Pendidikan TK/SD
- Pengkajian dan perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan
dasar.
- Pengkajian bahan kebijakan teknis operasional dibidang kesiswaan,
kurikulum, manajemen, sarana prasarana.
8. Bidang Pendidikan Menengah Umum, membawahkan Seksi
Kurikulum dan Bina Profesi, dan Seksi Sarana dan Prasarana.
9. Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan, membawahkan Seksi
Kurikulum dan Bina Profesi, dan Seksi Sarana dan Prasarana.
10.Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga,
membawahkan Seksi Pendidikan Luar Sekolah, dan Seksi Pemuda dan
Olah Raga.
11.UPTD Pendidikan Dasar.
- Menyusun rencana dan program kerja Sekolah Dasar.
12.UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
- Menyusun rencana dan program kerja UPTD Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB).
13.UPTD Gelanggang Olahraga dan Remaja (GOR)
- Pelaksanaan koordinasi, pengendalian, dan pengawasan kegiatan
dalam penggunaan sarana dan prasarana Gelanggang Olah Raga.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 tahun
2004 tanggal 6 Desember 2004 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Olahraga dan Pemuda mempunyai fungsi tugas pokok melaksanakan
sebagian kewenangan daerah di bidang pendidikan dan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan.
3. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.
4. Pengendalian sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana
Dinas.
5. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh pemerintah provinsi
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.5 Landasan Teori
Dalam melaksanakan kerja praktek ini digunakan dasar-dasar teori sistem
informasi sebagai bahan acuan. Berisi teori-teori yang bisa dijadikan dasar dan
acuan dalam perancangan sistem informasi ini.
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi
Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek
nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk
pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah
lebih lanjut untuk menjadi suatu informasiPengertian Konsep Basis Data [3].
Sedangkan informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang
melalui mekanisme pemrosesan, yang berguna bagi pihak tertentu, misalnya
manajer. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambilan
keputusan [4].
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (the
description of things and events that we face).
2. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
3. Data adalah komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi.
4. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti
bagi penerimanya.
Agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam
mengambil keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat
dibutuhkan[5].
2.5.2 Model Analisis dan Perancangan
Model analisis yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Use case
Use case merupakan suatu aktivitas sistem dalam menanggapi
permintaan pengguna dalam sebuah masalah dimana sistem yang
digunakan oleh pengguna (aktor) [6].
2. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data
yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD merupakan model
jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship
data. Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan
E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah
model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dalam
sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan
bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan
menghapus data [7].
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di
berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat
oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini
merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak
mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan
sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras
bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya
dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada
berbagai Mesin Virtual Java (JVM). Java merupakan bahasa pemrograman
yang bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara khusus
didisain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal
mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java
mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda, java
dikenal pula dengan slogannya, "Tulis sekali, jalankan di mana pun". Saat
ini java merupakan bahasa pemrograman yang paling populer digunakan,
dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis
perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.
2.5.3 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang mendukung pembangunan sistem informasi
ini adalah sebagai berikut :
1. Netbeans IDE
Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development
Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang
berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk
pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam
platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE
aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI),
suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.
Netbeans juga digunakan oleh sang programmer untuk menulis,
meng-compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program netbeans
yang ditulis dalam bahasa pemrograman java namun selain itu dapat juga
mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas
untuk digunakan dan untuk membuat professional desktop, enterprise,
web, and mobile applications dengan Java language, C/C++, dan bahkan
dynamic languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan Ruby.
NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses
dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan
memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems
mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus
menjadi sponsor utama. Dan saat ini pun netbeans memiliki 2 produk yaitu
Platform Netbeans dan Netbeans IDE. Platform Netbeans merupakan
framework yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk
menyederhanakan pengembangan aplikasi desktop dan Platform NetBeans
juga menawarkan layanan-layanan yang umum bagi aplikasi desktop,
mengijinkan pengembang untuk fokus ke logika yang spesifik terhadap
aplikasi.
2. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis
data SQL (bahasa Inggris:database management system) atau DBMS yang
multi thread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana
perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta
untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL
dimiliki dan di sponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia
MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode
sumbernya.Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan
MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty"
Widenius.
3. JDK (Java Development Kit)
Java Development Kit (JDK) adalah lingkungan pemrograman
untuk menulis program, aplikasi dan applet java, JDK terdiri dari
lingkungan eksekusi program yang berada diatas Operating System,
sebagaimana dibutuhkan oleh para programmer untuk meng-compile,
membenahi bug(s) yang ada, dan menjalankan tambahan2 dari program
intinya (applets) yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman
Java.
Java Runtime Environment (JRE), beberapa praktisi cukup
menyebutkannya dengan Java Runtime, merupakan bagian dari JDK, dan merupakan kumpulan dari ”tools” programming, class-class inti, dan banyak file-file pendukung aplikasi. JRE menyediakan kebutuhan
minimum untuk mengeksekusi aplikasi-aplikasi Java. salah satu bagian
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Jadwal Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di kantor Dinas Olahraga dan
Pemuda Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No. 6A Bandung.
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 02Juli 2012 sampai
10Agustus 2012.
3.2 Teknik Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi menjadi beberapa tahap kegiatan,
yaitu antara lain :
1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan kepada Kepala
Bagian Kepegawaian Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat.
2. Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat
memberikan surat balasan permohonan kerja praktek.
3. Penempatan posisi kerja praktek
4. Pelaksanaan kerja praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek dibagi lagi menjadi beberapa tahapan
kegiatan. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu :
a. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data dibagi lagi menjadi tiga tahapan, yaitu :
1. Wawancara
Dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pembimbing
kerja praktek mengenai informasi yang sedang mengalir dalam sistem.
2. Observasi
Dilakukan dengan cara terlibat langsung dalam kegiatan harian di kantor
Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat yang sebelumnya telah diberikan
izin oleh pembimbing kerja praktek.
Studi Literatur, mengumpulkan data dari buku-buku, situs di internet, dan
catatan kuliah yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi laporan
keuangan Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat.
b. Tahap analisis sistem
Setelah mendapatkan data yang cukup, tahap berikutnya adalah kegiatan
analisis. Kegiatan analisis terdiri dari : analisis masalah, analisissistem yang
berjalan, analisis kebutuhan non fungsional, analisis basis data, dan analisis
kebutuhan fungsional.
c. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Setelah menganalisis sistem selanjutnya adalah merancang perangkat lunak
dan menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat
lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak
yang mendasar.
d. Pengkodean
Hasil perancangan sistem diterjemahkan kedalam kode-kode dengan
menggunakan bahasa pemrograman JAVA.
e. Implementasi dan pengujian
Setelah membuat perancangan sistem dan perangkat lunak, langkah
selanjutnya adalah perancangan perangkat lunak yang sudah dirancang
direalisasikan sebagai serangkaian aplikasi atau unit program dan pengujian
unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasi.
3.3 Analisis Sistem
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka untuk memahami sistem
yang akan dibuat maka salah satu tahapan yang harus dilalui adalah melakukan
analisis. Pembahasan berikut merupakan analisis masalah, prosedur yang sedang
berjalan, analisis kebutuhan non-fugsional, analisis basis data, dan analisis
3.3.1 Analisis Masalah
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh pembimbing kerja
praktek, kantor Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian kepegawaian
memiliki kesulitan dalam mencari data arsip laporan yang berupa hardcopy. Cara
yang dilakukan sekarang dalam mencari data arsip laporan adalah memilah satu
persatu data arsip laporan. Sehingga menghabiskan banyak waktu.
3.3.2 Analisis Prosedur yangBerjalan
Proseduryang sedang berjalan di kantor Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa
Barat bagian kepegawaian adalah:
a. Prosedur Pengolahan Data Kegiatan
Data kegiatan dari bagian keuangan diserahkan kepada bagian kepegawaian
data diolah untuk di jadikan arsip dalam bentuk hardcopy dan laporan anggaran
kegiatan dalam bentuk file xls. Proses-proses yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Kantor bagian keuangan memberikan data informasi kegiatan bulanan kepada
kantor bagian kepegawaian berupa file xls.
2. Karyawan/admin kantor bagian kepegawaian mengolah data informasi
kegiatan bulanan
3. Keluaran yang dihasilkan dari pengolahan data kegiatan bulanan adalah
laporan anggaran kegiatan bulanan (APBD) , triwulan, dan tahunan (APBN)
dalam bentuk file xls dan arsip laporan APBD dan APBN dalam bentuk
Gambar 3.1Activity DiagramPengolahan Data Kegiatan
b. Prosedur Penyerahan Data Laporan
Data yang telah diolah oleh pegawai bagian keuangan Dinas Olahraga dan
Pemuda Jawa Barat kemudian akan segera diserahkan kepada kantor pusat
pemerintahan Jawa Barat. Proses-proses yang terjadi adalah sebagai berikut ini :
1. Karyawan bagian kepegawaian menyerahkan data laporan yang sudah
dilah kepada pegawai bagian penyerahan data laporan
2. Karyawan bagian penyerahan data laporan menyerahkan data laporan kepada kantor pusat pemerintahan Jawa Barat bagian kepegawaian
Bagian Keuangan Bagian Kepegawaian
Mulai
Data Kegiatan Mengecek Data Kegiatan
Data Lengkap Data Tidak Lengkap
Membuat Laporan APBD dan APBN
Laporan APBD dan APBN (xls)
3. Karyawan bagian kepegawaian kantor pusat mengecek data laporan yang
telah diterima jika laporan lengkap maka data akan masuk dan jika
laporan tidak lengkap maka laporan akan dikembalikan kepada karyawan
penyerahan data laporan untuk diproses kembali.
Gambar 3.2 Activity Diagram Penyerahan Data Laporan
3.3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis
perangkat keras / hardware, analisis perangkat lunak / software, analisis
pengguna / user.
Kepegawaian Kantor Cabang Kepegawaian Kantor Pusat
Menyerahkan data laporan APBD/APBN Menyerahkan data laporan APBD/APBN
Tidak Lengkap
3.3.3.1Analisis Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang berada di kantor Dinas Olahraga dan
Pemuda bagian kepegawaian terlihat seperti pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Spesifikasi perangkat keras
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Processor Kecepatan minimum 2.0 Ghz
2 Monitor LCD samsung 14”
3 VGA 512 MB
4 Memori RAM 1 Gb DDR2
5 Keyboard Standart Port USB
6 Mouse Optical Mouse USB
7 Printer Epson T13 Berwarna
3.3.3.2Analisis Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang berada di kantor Dinas Olahraga dan
Pemuda bagian keuangan belum memadai. Oleh karena itu menjalankan sistem
informasi ini kantor membutuhkan perangkat lunak dengan spesifikasi
yangterlihat pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Spesifikasi perangkat lunak
No Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem operasi Microsoft Windows XP Profesional SP2
2 Program a. Wamp Server Ver 2.1
b. Netbeans IDE 7.01
c. Micrsoft office 2007
3 Database MySQL
3.3.3.3Analisis Kebutuhan Pengguna
Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang
terlibatbeserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman
danpemahaman user terhadap komputer.
Tabel 3.3Karakteristik Pengguna
Pengguna Hak akses Tingkat pendidikan Tingkat keterampilan Karyawan/i Melakukan semua
operasi
D3 Menguasai komputer
3.3.3.4Analisis Kebutuhan Jaringan
Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian kepegawaian saat ini
belum memiliki jaringan. Oleh karena itu untuk menjalankan sistem informasi ini,
Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian kepegawaian membutuhkan
jaringan seperti terlihat pada gambar 3.3. LAN (local area network) yang
menghubungkan 1 unit komputer server dan 2 komputer clientyang nantinya
dapat digunakan untuk berbagi data maupun perangkat lain. Komputer server
akan berada di ruang kepala bagian kepegawaian 1 komputer client diletakkan
dimeja karyawan pembuat laporan sebagai administrator 1 komputer client yang
lain ditempatkan dimeja pegawai pelaksana harian. Dengan menggunakan Internet
Service Provider (ISP) Speedy dengan kecepatan diatas 100.0 Mbps yang dishare
Gambar 3.3 Jaringan yang dibutuhkan di Dinas Olahraga dan Pemuda bagian Kepegawaian
Berdasarkan hasil analisis, jaringan di Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa
Barat bagian Kepegawaian belum memenuhi kebutuhan jaringan yang diperlukan
untuk mendukung pembangunan sistem informasi aplikasi pembuatan laporan
APBN dan APBD Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian Kepegawaian.
3.3.4 Analisis Basis Data
Setiap sistem membutuhkan data untuk merepresentasikan informasi yang
dibutuhkan oleh karena itu perlu adanya sebuah basisdata untuk menyimpan
data-data itu. Analisis basis data-data digunakan untuk memodelkan hubungan relasi antar
data dalam suatu model analisis perangkat lunak terstruktur digunakan sebuah alat
bantu yaitu berupa diagram yang disebut diagram E-R (Entity-Relationship),
seperti terlihat pada gambar 3.4 merupakan diagram E-R dari sistem informasi
Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat yang terdiri dari 7 entitas, yaitu :
1. program_kerja_apbn dengan atribut kode_program sebagai primary
2. apbn dengan atribut no_trans sebagai primary_key, kode_program,
kode_apbn, no_loan, phln, rp_murni, total, penyerapan_s,
penyerapan_r
3. indikator_apbn dengan atribut kode_apbn sebagai primary_key,
kode_satuan, presentase_sa, presentase ra, instansi, lokasi_real, narasi
apbn
4. jenis_satuan dengan atribut kode_satuan sebagai primary key,
nama_satuan
5. indikator dengan atribut kode_indikator sebagai primary key,
perencanaan, realisasi, keterangan, narasi_apbd, satuan, no_urut
6. anggaran_belanja dengan atribut no_urut sebagai primary_key,
kode_rekening, anggaran, keuangan, presentase, presentase_fisik,
bulan, tahun
7. program_kerja dengan atribut kode_rekening sebagai primary_key,
3.3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai kinerja sistem yang dibangun. Analisis kebutuhan fungsional juga
dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan fungsional. Spesifikasi
kebutuhan fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan
dilakukan pada saat implementasi sistem. Yaitu meliputi, Use Case, Use Case,
Class Diagram, Squence Diagram, Collaboration Diagram, State Diagram
a. Definisi Pemodelan Bisnis
Definisi pemodelan proses bisnis dalam sistem informasi ini seperti terlihat
pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Definisi Use Case
No Use Case Deskripsi
1 Login/Logout Use case yang membatasi hak aksesuser
Aksi actor Reaksi Sistem
Skenario Normal fitur yang akan di activekan sesuai dengan account admin Skenario
password
2. Sistem tidak mendetekdi adanya kecocokan username dan
2. Sistem tidak akan melanjutkan proses melainkan meminta kembali admin untuk menginputkan username 2
Pengolahan Data
Use case yang memberikan hak akses kepada user untuk mengelola data kegiatan dan laporan
Aksi actor Reaksi Sistem
Skenario normal
1. User mencari data record laporan kegiatan terakhir
Use Case yang memberikan hak akses kepada user untuk mengelola simpanan data laporan kegiatan
Skenario normal
1. User mencari data simpanan laporan
2. System mencocokan inputan dengan kode_apbn simpanan laporan yang ada di database dan menampilkannya jika
Use case yang memberikan hak akses kepada admin untuk mencetak laporan APBN dan APBD berdasarkan seleksi waktu
Aksi Actor Reaksi Siste,
Skenario normal
Use Case yang memberikan hak akses kepada admin untuk mencari informasi aktifitas untuk setiap use case
8
Logout
b. Analisis Pemodelan Bisnis
Analisis Pemodelan proses bisnis dalam object digambarkan dalam toolsUse
Case seperti terlihat pada gambar 3.5 dengan Software Visual Paradigm for UML
10.0.
Gambar 3.5Use case diagramsistem informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian Kepegawaian
Keterangan :
- KBKU : Karyawan Bagian Keuangan
- KBKG : Karayawan Bagian Kepegawaian
c. Analisis Pemodelan Hubungan Kelas
Analisis Pemodelan Hubungan Kelas dalam object digambarkan dalam
toolsClass Diagram seperti terlihat pada gambar 3.6 dengan Software Power
Gambar 3.6 Class Diagramsistem informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian Kepegawaian
d. Analisis Pemodelan Interaksi Antar Objek
Analisis pemodelan interaksi antar obyek dalam object digambarkan dalam
toolsSequence Diagram dengan Software Visual Paradigm for UML 10.0.
Sequence diagram dalam sistem informasi ini terdiri dari :
1. Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses Login
Pemodelan Interaksi Antar ObyekProses Login dalam sistem informasi ini
menjelaskan secara detail urutan proses login yang dilakukan dalam sistem
informasi ini. Sequence Diagram Proses Login pada sistem informasi ini seperti
terlihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7Sequence DiagramProses Login
2. Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses Mengolah Data Kegiatan Pemodelan Interaksi Antar ObyekProsesMengolah Data Kegiatan dalam
sistem informasi ini menjelaskan secara detail urutan proses mengolah data user
yang dilakukan dalam sistem informasi ini. Sequence Diagram Proses mengolah
Gambar 3.8 Squence DiagramProses mengolah data kegiatan
3. Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses Mencetak Data Laporan Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses mencetak data laporan kegiatan
dalam sistem informasi ini menjelaskan secara detail urutan proses mengolah data
Simpanan yang dilakukan dalam sistem informasi ini. Sequence Diagram Proses
mencetak laporan kegiatan pada sistem informasi ini seperti terlihat pada Gambar
Gambar 3.9Squence Diagram Mencetak Data Laporan Kegiatan
3.3.6 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan menunjukan beberapa kelemahan
dimanakelemahan pada proses yang terjadi yang telah digambarkan adalah
sebagaiberikut :
1. Terjadi kesulitan dalam mencari informasi data laporan kegiatan yang telah
dibuat sebelumnya. Dikarenakan data yang ada sebelumnya dalam bentuk
hardcopy yang disimpan menumpuk dalam brangkas lemari
2. Dalam membuat laporan masih memerlukan waktu yang lama karena adanya
3.4 Perancangan Sistem
Tahap Perancangan merupakan bagian dari metode pembangunan suatu
perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Tahap perancangan
bertujuan untuk memberikan gambaran secara terinci bagaimana sebuah sistem
akan dibangun. Perancangan sistem terdiri dari Perancangan Basis Data,
Perancangan struktur menu, Perancangan antarmuka
3.4.1 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data digunakan untuk mengembangkan sistem dengan
merancang data apa saja yang berelasi dan terlibat dalam pembuatan sistem.
3.4.1.1Diagram Relasi
Relasi tabel menggambarkan hubungan antara entitas-entitas yang ada pada
diagram ER. Gambar 3.27 berikut adalah diagram relasi dalam Sistem Informasi
Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat bagian Kepegawaian.
3.4.1.2Struktur Tabel
Struktur tabel berisi tentang tabel-tabel database yang digunakan dalam
perancangan sistem karena struktur tabel ini akan menentukan struktur fisik yang
ada. Database yang ada dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data
dan jenis adapun database tersebut sebagai berikut.
a. Tabel user
Tabel 3.5 Tabel User
No. Nama_field Type Ukuran
1 user_id Int 4
2 username varchar 30
3 password varchar 30
b. Tabel program_kerja_apbn
Tabel 3.6 Tabel Program Kerja APBN
No. Nama_field Type Ukuran
1 kode_program varchar 35
2 nama_apbn varchar 100
c. Tabel apbn
Tabel 3.7 Tabel APBN
No. Nama_field Type Ukuran
1 no_trans varchar 5
2 kode_program varchar 35
3 kode_apbn varchar 15
4 no_loan varchar 35
5 phln varchar 35
6 rp_murni bigint 20
7 total bigint 20
8 penyerapan_s float -
9 penyerapan_r float -
d. Tabel indikator_apbn
Tabel 3.8 Tabel Indikator APBN
No. Nama_field Type Ukuran
1 kode_apbn varchar 15
3 presentase_sa float -
4 presentase_ra float -
5 instansi varchar 35
6 lokasi_real varchar 35
7 narasi_apbn text -
e. Tabel jenis_satuan
Tabel 3.9 Tabel Jenis Satuan
No. Nama_field Type Ukuran
1 kode_satuan varchar 5
2 nama_satuan varchar 35
f. Tabel indikator
Tabel 3.10 Tabel Indikator
No. Nama_field Type Ukuran
1 kode_indikator tinyint 5
2 perencanaan int 11
4 keterangan text -
5 narasi_apbd text -
6 satuan varchar 20
7 no_urut tinyint 15
g. Tabel anggaran_belanja
Tabel 3.11Tabel Anggaran Belanja
No. Nama_field Type Ukuran
1 no_urut tinyint 5
2 kode_rekening varchar 35
3 Anggaran varchar 20
4 Keuangan keuangan 20
5 Presentase varchar 50
6 Presentase_fisik varchar 100
7 bulan varchar 10
h. Tabel program_kerja_apbd
Tabel 3.12 Tabel Program Kerja APBD
No. Nama_field Type Ukuran
1 kode_rekening varchar 35
2 nama_program varchar 150
3 lokasi Varchar 30
3.4.2 Perancangan Menu
Perancangan menu dibuat dengan harapan agar pengguna dapat menggunakan sistem informasi ini tanpa kesulitan. Berikut adalah perancangan
Gambar 3.11 Struktur Menu User
3.5 Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka merupakan tahapan untuk membuat tampilan
ataudesign dari sistem yang akan dibuat. Rancangan tampilan yang dibuat
meliputirancangan struktur menu, rancangan input dan rancangan output dari sistem
Perancangan Tampilan HalamanPertama
Gambar 3.12Tampilan halamanpertama
Gambar diatas merupakan tampilan halaman pertamaprogram, pada
halaman ini user dihadapkan dengan gambar logo dan nama dinas serta terdapat
form login yang dipakai user untuk memasukan id user dan password.
Gambar 3.13Tampilan menu utama
Pada tampilan halaman menu utama user dihadapkan dengan dua pilihan
pengolahan data yang akan dilakukan diantaranya adalah menu APBD dan
APBN.
Perancangan Tampilan Halaman Utama
Gambar 3.14 Tampilan halaman utama
Pada tampilan halaman utama user dihadapkan kepada list data laporan
tambah data laporan, tambah program kerja, tambah indikator narasi, tambah
pengguna, dan cetak data laporan
Perancangan Tampilan Tambah Data APBD
Gambar 3.15 Tampilan halaman tambah data APBD
Pada tampilan halaman input data APBD user dihadapkan oleh sebuah
form pengisian data laporan kegiatan bulanan / APBD
Perancangan Tampilan Tambah Data APBN
Gambar 3.16 Tampilan halaman tambah data APBN
Pada tampilan halaman input data APBN user dihadapkan oleh sebuah form
Perancangan Tampilan Tambah Indikator
Gambar 3.17 Tampilan halaman tambah indikator
Pada tampilan halaman input data APBN user dihadapkan oleh sebuah form
pengisian data laporan kegiatan bulanan / APBN
Perancangan Tampilan Tambah Program Kerja
Gambar 3.18 Tampilan tambah program kerja
Pada tampilan halaman tambah program kerja user dihadapkan form
pengisian program kerja yang nantinya akan tersimpan sebagai default program
Perancangan Tampilan Tambah Pengguna
Gambar 3.19 Tampilan tambah pengguna
Pada tampilan tambah pengguna user dihadapkan form pengisian tambah
pengguna yang nantinya akan ada pengguna lain yang menggunakan aplikasi ini
Perancangan Output
Perancangan output digunakan untuk menghasilkan suatu
informasi.Perancangan output ini akan menampilkan data keluaran yang
diinginkan untuksiap melakukan percetakan dengan sumber data. Output tersebut
berupa laporan data keuangan dan kegiatan, Perancangan output tersebut adalah
Gambar 3.20 Tampilan Output data laporan keuangan dan kegiatan
3.5.1 Perancangan Pesan
Rancangan pesan dari sistem informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa
Barat bagian Kepegawaian adalah sebagai berikut.
M01 Navigator
Tidak valid pada saat memasukan data
username dan password pada form
login
Rancangan pesan login invalid
M02 Navigator
Tidak valid pada saat memasukan data
password pada form login
Rancangan pesan login Invalid
M03 Navigator
Setelah menutup jendela aplikasi
dengan cara klik tombol close God Bye !!
Username atau Password salah
Rancangan pesan keluar dari aplikasi
M04 Navigator
Setelah mengisi data laporam kedalam
format laporan APBD lalu klik tombol
simpan
Rancangan pesan simpan data APBD
M05 Navigator
Setelah mengisi data laporam kedalam
format laporan APBN lalu klik tombol
simpanya
Rancangan pesan simpan data APDN
M06 Navigator
Berhasil melakukan pertemuan
Pengisian default program kerja
Rancangan pesan tambah program kerja
M07 Navigator
Klik tombol cetak tetapi tidak ada field
laporan yang dipilih
M08 Navigator
Berhasil mencetak sebuah laporan
kegiatan APBD/APBN
Rancangan pesan cetak laporan
3.5.2 Perancangan Jaringan Semantik
Jaringan semantik adalah jaringan yang menghubungan antarmuka satu
dengan yang lainnya.
3.6 Implementasi
Impelementasi merupakan tahap sistem siap untuk dipergunakan. Tahap
ini merupakan kelanjutan dari tahap analisis dan perancangan. Implementasi
bertujuan untuk menguji coba aplikasi yang telah dibuat apakah sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, sehingga pengguna dapat memberikan masukan untuk
pengembangan.
3.6.1 Implementasi Basisdata
Implementasi basisdata dalam sistem informasi Dinas Olahraga dan
Pemuda Jawa Barat bagian Kepegawaian adalah sebagai berikut :
a. Implementasi Struktur Tabel Anggaran Belanja CREATE TABLE IF NOT EXISTS `anggaran_belanja` (
`no_urut` tinyint(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`kode_rekening` varchar(35) DEFAULT NULL,
b. Implementasi Struktur tabel APBN CREATE TABLE IF NOT EXISTS `apbn` ( ‘no_trans` varchar(5) NOT NULL,
`kode_program` varchar(35) DEFAULT NULL,
`kode_apbn` varchar(15) DEFAULT NULL,
`no_loan` varchar(35) DEFAULT NULL,
`rp_murni` bigint(20) DEFAULT NULL,
c. Implementasi Struktur tabel Indikator
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `indikator` (
`kode_indikator` tinyint(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`perencanaan` int(11) DEFAULT NULL,
d. Implementasi Struktur tabel Indikator APBN CREATE TABLE IF NOT EXISTS `indikator_apbn` (
`narasi_apbn` text,
PRIMARY KEY (`kode_apbn`),
KEY `fk_relationship_9` (`kode_satuan`))
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
e. Implementasi Struktur tabel Jenis Satuan
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `jenis_satuan` (
`kode_satuan` varchar(5) NOT NULL,
`nama_satuan` varchar(35) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`kode_satuan`))
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
f. Implementasi Struktur tabel Program Kerja APBD CREATE TABLE IF NOT EXISTS `program_kerja_apbd` (
`kode_rekening` varchar(35) NOT NULL,
`nama_program` varchar(150) DEFAULT NULL,
`lokasi` varchar(30) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`kode_rekening`))
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
g. Implemntasi Struktur tabel Program Kerja APBN CREATE TABLE IF NOT EXISTS program_kerja_apbn (
kode_program varchar(35) NOT NULL,
nama_apbn varchar(100) DEFAULT NULL,
no_sp_dipa varchar(30) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (kode_program))
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
h. Implementasi Struktur tabel User Akses CREATE TABLE IF NOT EXISTS user_akses (
username varchar(30) NOT NULL,
`password` varchar(30) NOT NULL,
PRIMARY KEY (user_id))
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=3 ;
3.6.2 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dalam Sistem Informasi Dinas Olahraga dan
Pemuda Jawa Barat bagian Kepegawaian sebagai berikut :
a. Implementasi Halaman Login
Implementasi halaman login anggota adalah implementasi antarmuka
dalam Sistem Informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian
Kepegawaian untuk user melakukan proses Login seperti terlihat pada Gambar
3.22
b. Implementasi Halaman Menu Utama
Implementasi halaman menu utama adalah implementasi antarmuka dalam
Sistem Informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian Kepegawaian
untuk user memilih pilihan menu seperti terlihat pada Gambar 3.23
Gambar 3.23 Halaman Menu Utama
c. Implementasi Halaman Daftar Laporan Kegiatan
Implementasi halaman daftar kegiatan adalah implementasi antarmuka
dalam Sistem Informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian
Kepegawaian untuk user memproses atau mengolah sebuah kegiatan seperti
Gambar 3.24 Halaman Daftar Laporan Kegiatan
d. Implementasi Halaman Tambah Laporan APBD
Implementasi halaman tambah laporan APBD adalah implementasi
antarmuka dalam Sistem Informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat
bagian Kepegawaian untuk user memasukan sebuah laporan kegiatan bulanan
APBD seperti terlihat pada Gambar 3.25
e. Implementasi Halaman Tambah Indikator
Implementasi halaman tambah indikator adalah implementasi antarmuka
dalam Sistem Informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian
Kepegawaian untuk user memasukan default indikator dalam sebuah laporan
APBD seperti terlihat pada Gambar 3.26
Gambar 3.26 Halaman Tambah Indikator
f. Implementasi Halaman Tambah Program Kerja
Implementasi halaman program kerja adalah implementasi antarmuka dalam
Sistem Informasi Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat bagian Kepegawaian
untuk user memasukan default program kerjadalam sebuah laporan seperti terlihat