• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS IV SDN MUARA PUTIH KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS IV SDN MUARA PUTIH KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014/2015"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

KELAS IV SDN MUARA PUTIH KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2014/2015 Oleh

MARLIYAH

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar yang masih dibawah KKM 65, siswa tuntas mencapai 30%. Adapun tujuan penelitian untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini, terdiri atas dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan aktivitas siswa, kinerja guru dan hasil belajar dalam proses pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA. Hal ini ditunjukan data pada siklus I rata-rata aktivitas belajar siswa 58% dan pada siklus II

meningkat 82,5%. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, sebesar 67,5 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80.5. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II ini sudah memenuhi indikator

keberhasilan yang diharapkan.

(2)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

KELAS IV SDN MUARA PUTIH KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2014/2015

Oleh Marliyah

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

vi DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur Siklus Penelitian ... 18

4.1 Grafik Aktivitas Siswa Siklus I ... 27

4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I ... 28

4.3 Grafik Aktivitas Siswa Siklus II ... 35

4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus I ... 36

4.5 Grafik Rata-rata Aktivitas Siklus I dan Siklus II ... 40

4.6 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 43

(4)
(5)

iv

V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran .... ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN... ... 51

1. Silabus Pembelajaran ... 51

2. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I ... 52

3. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II ... 58

4. Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 64

5. Lembar Kerja Siswa Siklus 2 ... 66

6. Lembar Soal Latihan Siswa Siklus 1 ... 68

7. Lembar Soal Latihan Siswa Siklus 2 ... 71

8. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 73

9. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 74

10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa siklus 1 Pertemuan Ke-1 ... 75

11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-2 ... 76

12. Lembar Observasi Aktivitas Siswa siklus 1I Pertemuan Ke-1 ... 77

13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Ke-2 ... 78

14. Hasil Belajar siklus 1 ... 79

15. Hasil Belajar Siklus II ... 80

16. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 81

17. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus 2... 83

(6)

v DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Aktivitas Siswa Siklus I ... 26

4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 28

4.3 Kinerja Guru Siklus I ... 29

4.4 Aktivitas Siswa Siklus II ... 34

4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 36

4.6 Kinerja Guru Siklus II ... 37

4.7 Data Aktivitas Siswa Siklus I ... 39

4.8 Data Aktivitas Siswa Siklus II ... 40

4.9 Aktivitas Siklus I dan Siklus II ... 40

4.10 Distribusi frekuensi Hasil Belajar siswa siklus I ... 42

4.11 Distribusi frekuensi Hasil Belajar siswa siklus II ... 42

4.12 Perbandingan Hasil Belajar siklus I sampai siklus II ... 43

(7)

MOTTO

“Ilmu itu lebih dari pada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan

tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan” ( Saidina Ali bin Abi Talib)

Jangan pernah menyerah menghadapi cobaan Karena Dibalik cobaan tersimpan kebahagiaan.

(8)
(9)
(10)
(11)

PERSEMBAHAN

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Dengan segenap cinta aku persembahkan karya sederhana ini untuk:

 Suamiku tercinta Suparno yang selalu mendampingi dan memberi motivasi demi keberhasilanku.

 Ibunda dan Ayahandaku yang selalu membimbing dan mendoakan keberhasilanku.

 Kedua buah hatiku yang selalu sabar menunggu kedatanganku dari kuliah.  Teman-teman sejawat yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, terima

kasih atas perhatian yang diberikan.  Almamaterku, Universitas Lampung

Terima kasih atas segala dukungan serta doa restu yang telah diberikan, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

(12)

RIWAYAT HIDUP

Marliyah, lahir di Natar, 29 Oktober 1976 dari pasangan Bapak Maryun dan Ibu Mujirah. Merupakan anak ke-2 dari 10 bersaudara. Penulis lulus Sekolah Dasar Negeri Tanjungsari pada tahun 1991, kemudian melanjutkan ke Sekolah MTs Cilacap, Jawa Tengah lulus pada tahun 1994. Penulis menyelesaikan Sekolah di MAN Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 1997.

(13)

i SANWACANA

Bismillahir Rahmaanir Rahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan TP 2014/2015” telah terselesaikan.

Sudah selayaknya penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku Rektor Universitas Lampung yang telah membantu penulis dalam perkuliahan.

2. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Unila. 3. Ibu Drs. Riswanti Rini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 4. Dr. Darsono, M.Pd selaku ketua program studi PGSD.

5. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si, selaku dosen pembimbing, yang telah membimbing hingga skripsi ini terselesaikan.

(14)

ii 8. Bapak Marmin, S.Pd selaku Kepala SDN Muara Putih Natar Lampung

Selatan yang telah memberi ijin penelitian.

9. Semua Dewan Guru SDN Muara Putih Natar Lampung Selatan, terima kasih atas kerja sama dan bantuannya.

Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan. Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, amin.

Bandar Lampung, 26 Maret 2015 Penulis,

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal

yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(16)

2

Sekolah Dasar harus dapat memberikan peluang kepada anak untuk dapat mengembangkan kreativitas separti: (1) berpikir, (2) bereksplorasi, (3) bereksperimen (4) mampu untuk bertanya, dan (5) berpendapat.

Menurut Gagne dalam Mariana, (1999: 25) “teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman”. Sedangkan menurut (Slavin, dalam Trianto, 2009: 27) “belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon”.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.

Teori belajar konstruktivisme baru dalam psikologi pendidikan dikelompok dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori

konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan

(17)

3

Menurut teori konstruktivis Nur, (2002: 8) “Satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan

pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri”.

Berdasarkan pengamatan di kelas IV masih banyak kendala dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, terutama pada mata pelajaran IPA. Pembelajaran terpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif cenderung pasip pada saat kegiatan pembelajaran. Guru belum menggunakan model pembelajaran kooperatif picture and picture sehingga siswa tidak memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru belum menggunakan model pembelajaran kooperatif picture and picture. Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran IPA, salah satu penyebab karena IPA pelajara yang sulit, tetapi disebabkan dari banyak faktor diantaranya guru belum menggunakan model pembelajaran, guru hanya menstransper ilmu dari buku, sehingga siswa banyak yang pasif dalam pembelajaran. Siswa kurang memperhatikan saat

pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan peneliti menunjukan aktivitas dan hasil belajar IPA masih rendah, dan hasil pengamatan peneliti di Kelas IV SD Negeri Muara Putih Natar, hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh siswa masih dibawah KKM yang ditentukan yaitu 65. Jumlah siswa 20 orang hanya 6 orang (30%) tuntas belajar, 14 orang (70%) belum tuntas.

(18)

4

Menurut Faridli (2011: 59) Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah: (1) siswa bekerja sama dalam kelompok, (2) siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, (3) siswa harus

melihat bahwa semua memiliki tujan yang sama, (4) siswa berbagi tugas dan bertanggung jawab dengan kelompoknya, (5) siswa akan dikenakan evaluasi atau diberi penghargaan yang juga dikenakan untuk semua anggota kelompok, (6) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk bekerja sama selama proses

pembelajaran, (7) siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individu materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Model Pembelajaran kooperatif Picture and Picture adalah salah satu model pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk cerita.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pembelajaran terpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif cenderung pasif pada saat kegiatan pembelajaran.

2. Guru belum menggunakan model pembelajaran kooperatif picture and picture sehingga siswa tidak memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran berlangsung.

(19)

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang penulis ajukan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah: rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di kelas IV Sekolah Dasar Muara Putih. Atas dasar rumusan masalah tersebut, maka rumusan masalah untuk penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif Picture and picture, di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Muara Putih Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dengan penerapan pembelajaran kooperatif Picture and picture, kelas IV Sekolah Dasar Negeri Muara Putih Tahun Pelajaran 2014/2015?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dan diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Picture and picture di SD Negeri Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

(20)

6

E. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat Penelitian Tindakan Kelas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Picture and picture di kelas IV SDN Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan adalah sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

1. Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena dapat berkomunikasi dalam kelompok.

2. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam kerangka tema yang jelas.

3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan sehingga hasil belajar dapat meningkat.

4. Siswa dapat meraih nilai yang baik setelah berakhirnya pembelajaran. b. Bagi Guru

1. Guru dapat menghemat waktu karena pembelajaran menggunakan model kooperatif Picture and picture.

2. Memberi masukan kepada guru dalam menyusun perencanaan, melaksanakan, dan melakukan penilaian dalam pembelajaran. 3. Memberi keterampilan kepada guru dalam merefleksi pembelajaran. c. Bagi Sekolah

1. Memberi kesempatan kepada sekolah sebagai penyelenggara

(21)

7

2. Memberikan kebebasan yang lebih bagus kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

d. Bagi Peneliti

1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian berikutnya.

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Menurut Sudjana dalam Rusman. (2011: 1) “Belajar dapat dipandang sebagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu”.

Munurut Hamalik. (2011: 41) “Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Belajar mengutamakan aspek pemahaman (insight) terhadap situasi problematic. Belajar menitik beratkan pada situasi sekarang, dalam situasi tersebut menemukan dirinya. Belajar dimulai dari keseluruhan dan bagian-bagian hanya bermakna dalam keseluruhan itu”.

Menurut Rusman (2011: 161) “Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku pada akhir kegiatan pembelajaran. Semua usaha kegiatan pengembangan instruksional dapat dikatakan berhasil atau tidak setelah tingkah lakuakhir belajar tersebut dievaluasi”.

(23)

9

Menurut Rusman (2011: 1) ”Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain.

Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen tersebut harus diperhatikan guru dalam memilih dan menentukan model pembelajaran apa yang akan digunakan’. Menurut Djamarah (2006: 11)

”pembelajaran adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang meliputi segenap aspek organisme atau pribadi”.

Menurut Warsita (2008: 85) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”.

Menurut Skiner dalam Rusman, (2008: 161) ”Pembelajaran adalah sebagai proses pengondisian kearah prilaku spontan yang dicapai melalui program pelatihan dengan imbalan dan hukuman”.

Menurut Sudjana (2004: 28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi

edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik

(sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang belajar dan pembeljaran dapat

(24)

10

B. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Kata aktivitas berasal dari kata activity yang artinya kegiatan belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas baik aktivitas fisik maupun psikis.

Menurut Ahmadrohani (2004: 6) “aktivitas fisik ialah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran. Seluruh peranan dan kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk mendapatkan hasil pengajaran yang optimal

sekaligus mengikuti proses pengajaran proses perolehan hasil pelajaran secara aktif: ia mendengarkan, mengamati, menyelidik, mengingat, menguraikan, mengasosiasikan ketentuan satu dengan yang lainnya, dan sebagainya. Kegiatan atau keaktifan atau jasmani atau fisik sebagai kegiatan yang tampak, yaitu saat peserta didik melakukan percobaan, membuat konstruksi model, dan lain-lain. sedang kegiatan psikis

tampak bila ia sedang mengamati dengan teliti, memecahkan persoalan, mengambil keputusan dan sebagainya”.

Menurut Sriyono (2000: 54) “aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya

keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan”.

Dierich dalam Hamalik, (2011: 177) membagi aktivitas belajar dalam 8 kelompok, yaitu:

(25)

11

2. Kegiatan-kegiatan lisan, yaitu: mengungkapkan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara dan diskusi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu: menggambar, membuat grafik, diagram, peta, dan pola.

6. Kegiata-kegiatan metrik, yaitu: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu: minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain.

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan secara jasmani, rohani dan sosial yang

menimbulkan dorongan untuk berbuat. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan, termasuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses pembelajaran.

C. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan.

Menurut Bloom dalam Suprijono, (2011: 7) “hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah

knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis

(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah reciving (sikap menerima), responding

(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory,

(26)

12

Menurut Dimyati dan Mujjiono, (2002: 3). “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar”. Menurut Hamalik. (2011: 8) “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti”.

Menurut Arikunto (1990: 133) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati,dan dapat diukur. Nasution (1995: 25) mengemukakan bahwa hasil adalah suatu perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut.

Menurut Hamalik (2001: 34) hasil belajar dalam kelas harus dapat dilaksanakan ke dalam situasi-situasi di luar sekolah agar siswa dapat menstramper hasil belajar itu ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya di dalam masyarakat

Ada 3 teori tentang hasil belajar, yaitu:

1. Teori Disiplin Formal (The formal Discipline Theory), yaitu teori yang menyatakan bahwa ingatan, sikap, pertimbangan, imajinasi dapat diperkuat dengan latihan-latihan akademis.

2. Teori Unsur-unsur yang Identik (The Indentical Elements Theory), yaitu teori yang terjadi di antara situasi atau dua kegiatan yang terdapat unsur-unsur yang bersamaan (identik).

3. Teori Generalisasi (The Generalization Theory), yaitu teori yang menekankan pada kompleksitas dari apa yang dipelajari, yang

menekankan pada pembentukan pengertian yang dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman lain.

(27)

13

D. Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture

Model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar yang menyenangkan 1. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Kagen dalam Ibrahim, (2000: 29) model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok, yang secara sadar dan sistematis

mengembangkan interaksi yang saling asah, saling asih, dan saling asuh. Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam

kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Menurut Tanuredja (2011: 55) dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar dan siswa tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan.

Slavin dalam Trianto. (2009: 57) konsep utama belajar kooperatif adalah sebagai berikut:

1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan.

(28)

14

3. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah

membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai.

2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bacaan. Fase 3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif.

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok bekarja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5 evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. Fase 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Sumber: Ibrahim dalam Trianto (2009: 67)

3. Pembelajaran Picture and Picture

(29)

15

Johson dan Johson dalam Trianto, (2002: 281) prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif Picture and Picture adalah sebagai berikut:

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif.

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture

Menurut Taniredja (2011: 100) Pembelajaran kooperatif Picture and Picture

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar

3. Guru menunjuk atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.

4. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

5. Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

6. Dari alasan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Kesimpulan atau rangkuman.

Menurut Usman (2005: 94) Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran

Picture and Picture adalah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran, untuk mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasai siswa.

(30)

16

c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas. yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutan, dibuat, atau dimodifikasi.

e. Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasan dan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep dan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

f. Kesimpulan dan rangkuman di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran.

5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture Model Cooperative picture and picture mempunyai kelemahan dan kelebihan yang harus kita cermati dalam pelaksanaannya, Model pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa aktif mengeluarkan pendapat dan berpikir kritis. Johnson and Johnson dalam Usman (2005: 102) kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif picture and picture yaitu:

a. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture yaitu: 1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

2. Melatih berpikir logis dan sistematis

3. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasa dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir.

4. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. 5. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

b. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture yaitu:

1. Memakai banyak waktu. 2. Banyak siswa yang pasif.

3. Guru khawatir akan terjadi kekacauan di kelas.

(31)

17

E. Hipotesis

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Subyek

Subyek penelitain siswa kelas IV SDN Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 14 putera dan 6 puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda. 2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini pada semester ganjil selama 3 bulan, yaitu bulan Juli sampai September Tahun Pelajaran 2014/2015

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

B. Rencana Tindakan

Rencana penelitian ini beberapa siklus setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun perencanaan penelitian digambarkan di bawah ini:

(33)

19

Urutan Tindakan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dengan berbagai kemungkinan perubahan yang dianggap perlu. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

1. Perencanaan

Kegiatan dalam proses perencanaan meliputi: RPP, LKS, Lembar Observasi Siswa, menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan model

picture and picture, Perangkat tes.

2. Pelaksanaan

Kegiatan ini merupakan penerapan dari kegiatan pembelajaran picture and

picture. Adapun urutan kegiatan secara garis besar adalah:

a.Penyajian pokok bahasan.

b.Penerapan model pembelajaran picture and picture.

c.Tes individu.

3. Pengamatan

Pengamatan adalah semua kegiatan siswa pada saat penelitian yang berkaitan dengan aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran

picture and picture, pengamatan dilakukan oleh guru mitra. Aktivitas siswa

(34)

20

4. Refleksi

Pada langkah refleksi, peneliti merenungkan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan, merumuskan kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihannya dipertahankan, kekurangannya diperbaiki untuk siklus berikutnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan tes. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi dengan memberi tanda √ (cheklis) pada lembar observasi dengan hasil pengamatan. Tes dilakukan pada akhir setiap siklus untuk mengukur tingkat pemahaman siswa, sejauh mana siswa menguasai materi yang telah dibahas pada setiap siklus.

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian ini berupa lembar observasi, perangkat tes, dan catatan lapangan.

1. Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengamati kegiatan siswa pada saat penelitian yang meliputi: (a) menempelkan gambar dengan benar (b) berani bertanya, (c) bisa menjawab pertanyaan guru dengan benar, (d) berani maju, (e) bekerjasama dengan kelompok.

2. Perangkat tes berupa lembar kerja siswa.

(35)

21

(9) membimbing dan memfasilitasi, (10) memberi contoh, (11) mendorong peserta didik untuk bertanya, (12) mendorong peserta didik untuk

mengemukakan pendapat, dan (13) menutup pelajaran. Catatan di lapangan diamati oleh observer atau teman sejawat.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Aktivitas Siswa

Siswa dikatakan aktif jika melakukan 3 dari 5 komponen aktivitas yang diamati. Persentase aktivitas siswa pada setiap siklus dihitung dengan rumus sebagai berikut.

PSA = Jumlah aktivitas X 100 Jumlah siswa yang hadir

PSA = Persentase siswa aktif

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Analisis data siswa yang memperoleh nilai ≥65 % Xj = Nj x 100

N Keterangan

% Xj = Persentase banyaknya siswa yang tuntas Nj = Banyaknya siswa yang tuntas

(36)

22

F. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dalam penelitian ini berhasil jika terpenuhi sebagai berikut. 1. Persentase aktivitas siswa minimal 80% .

2. Nilai rerata kelas sekurangnya 65.

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture adalah sebagai berikut.

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan menggunakan metode diskusi kelompok adalah sebagai berikut.

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini terlihat dari penilaian aktivitas siswa pada siklus I rata-rata 58%. Siklus II rata-rata-rata-rata aktivitas siswa diperoleh sebesar 82,5%. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat

(38)

47

B.Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut: a. Bagi Siswa

1. Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena dapat berkomunikasi dalam kelompok.

2. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam kerangka tema yang jelas.

3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan sehingga hasil belajar dapat meningkat.

4. Siswa dapat meraih nilai yang baik setelah berakhirnya pembelajaran.

b. Bagi Guru

1. Guru dapat menghemat waktu karena pembelajaran menggunakan model kooperatif Picture and picture.

2. Memberi masukan kepada guru dalam menyusun perencanaan, melaksanakan, dan melakukan penilaian dalam pembelajaran. 3. Memberi keterampilan kepada guru dalam merefleksi pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1. Memberi kesempatan kepada sekolah sebagai penyelenggara

pendidikan dalam mengatur dan melaksanakan pendidikan secara utuh dan mandiri.

2. Memberikan kebebasan yang lebih bagus kepada pelaksana pendidikan

di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan

(39)

48

d. Bagi Peneliti

1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian berikutnya.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadrohani. 2004. Aktivitas Belajar. http://translate.google.co.id. Diakses tanggal 2 Januari 2015, jam 19.13 WIB.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. __________ 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta. Rineka Cipta.

Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta..Sekjen Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono, 2002, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta Faridli, Efi, Miftah,. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Bandung Alfabeta Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Bandung. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Bumi Aksara. Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University press.

Mariana.1999. Hakekat pendekatan science and society dalam pembelajaran

sains. Bandung. PPPG IPA.

Nur, M. 2002. Proses Belajar Mengajar. Surabaya. Kencana

Rusman. 2008. Pengertian Pembelajaran, http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe. Diakses tanggal 2 Januari 2015, jam 19.40 WIB.

Sriyono. 2000, Aktivitas Belajar, ctrl+click tofollow link. Diakses tanggal 6 Januari 2015, jam 20.26 WIB.

Sudjana. 2004, 2008, Pengertian Pembelajaran,http://belajarpsikologi.com/

macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe. Diakses tanggal 6

(41)

50

Suprijono. 2011. Aktivitas Belajar dan hasil belajar. http://translate.google.co.id. Diakses tanggal 6 Januari 2015, jam 20.38 WIB.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Taniredja, T. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung. Yrama.

Usman, M.U. 2005. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung. Alfabeta.

(42)

51

ineka Cipta

Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional.

Gambar

Tabel                                                                                                          Halaman
Gambar 3.1  Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto: 137)

Referensi

Dokumen terkait

Model Perkuliahan Konsep Dasar Kimia Bagi Mahasiswa PGSD Konsentrasi IPA.. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data. kualitatif dan data

Tuhan tidak ingin kita melukai perasaan orang lain yang memiliki seseorang yang mana kita melakukan hubungan seks dengannya; misalnya melakukan hubungan seks

bidadari Surga karya Tere Liye adalah perjodohan dan pernikahan dan di dalam film Bidadari-bidadari Surga yang disutradarai Sony Gaokasak juga terdapat

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan

With this bank bjb create marketing strategies for new products by means of internal marketing, external marketing and Interaktive marketing so as to support

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita

Abstrak : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari Kualitas Peyanan, produk, serta harga terhadap Kepuasan Konsumen.Pendekatan dalam penelitian

Berbagai cara dilakukan oleh pengurus komunitas motor COMPAG untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas para anggotanya seperti pembuatan peraturan yang berlandaskan