• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL REVIEW JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CRITICAL REVIEW JURNAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL REVIEW JURNAL

CRITICAL REVIEW

Judul : Hubungan Antara Frekuensi Kemoterapi Dengan Status Fungsional Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi Di Rsup Sanglah Denpasar

Penulis: Melia, E.KD.A., Putrayasa, I.D.P.Gd., Azis, A.

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Konteks :

Cancer is a condition in which cells have lost their control and normal mechanism, is one of treatment for cancer therapy is chemotherapy. The frequency of chemotherapy in cancer patients is the number of patients doing treatment with cytostatic medicines. The functional status of cancer patients is an ability to perform daily activities included at work, self-care and maintenance of family or social roles that can be affect by the patient condition and the therapy.

Tujuan :

The aim of this research was to analyze the relationship between the frequency of chemotherapy with the functional status of cancer patients who undergone chemotherapy in RSUP Sanglah Denpasar.

Pengaturan dan Desain :

This research include in descriptive correlational and used cross-sectional method approach. Samples were taken from 38 patient with nonprobability sample selection technique with the purposive sampling.

Analisis Statistik yang di gunakan :

The analysis technique of the data to examine the hypothesis is correlation product moment (p<0.05).

Hasil :

The result of this research showed the average score of the chemotherapy frequency is four times with the minimal frequency is two times and the maximal is eight times, the average score of functional status is 24,03. The p-value is 0.000 which means p<0.05 so the H0 is rejected and the r-value is (-0,745) with an absolute value is 0,745, then it can be stated there was a strong correlation and inversely between the frequency of chemotherapy with the functional status of cancer patients who undergone chemotherapy.

Kesimpulan :

Based on this result, it can be suggest nurses should increase their roles in providing care for cancer patients who undergone chemotherapy, to maintain their functional status during chemotherapy.

Keyword: Cancer, Frequency of Chemotherapy, Functional Status. 1. Deskripsi Jurnal

a. Tujuan Utama Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

b. Hasil Penelitian

(2)

yaitu dua kali dan maksimal delapan kali, nilai rata-rata skor status fungsional sebesar 24,03, dengan skor terkecil adalah 12 dan terbesar 37. Skor rata-rata status fungsional sesuai karakteristik yang mempengaruhi paling tinggi dimiliki pada responden dengan umur >60 tahun yang tergolong dewasa akhir yaitu sebesar 28,50, jenis kelamim perempuan yaitu sebesar 24,21, tingkat pendidikan SMP yaitu sebesar 26,86, dan responden yang tidak bekerja yaitu sebesar 24,21.

c. Kesimpulan Penelitian

Menurut analisis hubungan antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional menggunakan uji Korelasi Product Moment program komputer SPSS for Windows dengan tingkat kemaknaan p<0,05 didapatkan nilai p=0.000 jika dibandingkan dengan tingkat kemaknaan, maka 0.000<0.05 sehingga H0 ditolak dan nilai r sebesar (-0,745) yang artinya tanda negatif hubungan berbanding terbalik dan kekuatan hubungan kuat, maka dapat dinyatakan ada hubungan yang kuat dan berbanding terbalik antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

2. Telaah Jurnal

a. Fokus Utama Penelitian

Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian global, berdasarkan data yang dirilis International Agency for Research on Cancer salah satu lembaga di bawah Badan Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Penderita kanker dunia mencapai 12,7 juta orang pada tahun 2008 dan mengakibatkan kematian 7,6 juta penderita (Napitupulu, 2010). Menurut data Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar pada tahun 2010 jumlah penderita kanker yang dirawat di Instalasi Rawat Inap sebanyak 1922 pasien dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 yaitu sebanyak 2020 pasien. Menurut Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (2005), penatalaksanaan atau pengobatan utama penyakit kanker meliputi empat macam yaitu pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan terapi hormon. Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan obat anti kanker (sitostatika). Frekuensi pemberian kemoterapi dapat menimbulkan beberapa efek yang dapat memperburuk status fungsional pasien. Efek kemoterapi yaitu supresi sumsum tulang, gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, kehilangan berat badan, perubahan rasa, konstipasi, diare, dan gejala lainnya alopesia, fatigue, perubahan emosi, dan perubahan pada sistem saraf (Nagla, 2010). Status fungsional merupakan suatu kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari yang termasuk dalam pekerjaan, perawatan diri, dan pemeliharaan keluarga atau peran sosial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek kemoterapi dapat memperburuk status fungsional (mencakup ketidak mampuan dalam menjalankan perannya) setelah pemberian kemoterapi pada periode kedua. mengetahui hubungan antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

b. Elemen yang mempengaruhi tingkat kepercayaan suatu penelitian 1) Gaya Penulisan

- Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan kesimpulan dan pustaka.

- Tata bahasa yang dipergunakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.

(3)

- Penulis dalam penelitian ini berasal dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yaitu : Melia, E.KD.A., Putrayasa, I.D.P.Gd., Azis, A - Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang pendidikan mereka berasal, penulis

tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang mereka teliti. 3) Judul

“Hubungan Antara Frekuensi Kemoterapi Dengan Status Fungsional Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi Di Rsup Sanglah Denpasar “

 Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang akan diteliti.

 Namun judul tersebut masih memiliki kekurangan yaitu belum memenuhi prinsip 5W + 1H dimana pada judul tersebut tidak dicantumkan tahun penelitian.

4) Abstrak  Kelebihan :

- Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan.

- Mencantumkan kata kunci  Kekurangan

- Jumlah kata dalam abstrak melebihi 250 kata dan jurnal ini tidak memberikan rekomendasi apa yang diberikan untuk penelitian selanjutnya.

c. Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian 1) Tujuan / Masalah Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

2) Konsistensi Logis

Laporan penelitian telah mengikuti langkah – langkah yang seharusnya yaitu dimulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, desain, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, metode, hasil, pembahasan dan kesimpulan.

3) Literatur Review

 Penyusunan Literarur telah terorganisir dengan logis

 Penulisan jurnal menggunakan analisis kritis berdasarkan literatur yang ada dengan membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dengan yang didapatkan oleh penulis.

 Literatur yang digunakan 70% mengunakan literatur terbaru yang berasal dari buku dan jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan.

4) Theoritical Kerangka

Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori tidak digambarkan secara jelas dalam jurnal penelitian tersebut namun pada pembahasan, tinjauna pustaka mengenai frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi pada berbagai penelitian sebelumnya dijelaskan dengan cukup rinci.

(4)

Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan mencerminkan informasi yang disajikan dalam tinjaun pustaka.

6) Sampel

 Penelitian ini dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Ruang Cempaka Timur dan Kamboja RSUP Sanglah Denpasar selama periode waktu pengumpulan data. Peneliti mengambil sampel berjumlah 38 orang sesuai dengan kriteria sampel. Pengambilan sampel disini dilakukan dengan cara Non Probability Sampling dengan Teknik Purposive Sampling.

7) Pertimbangan Ethical

 Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu mereka diberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian, sasaran dan n metodologi penelitian.

8) Defenisi Operasional

Defenisi operasional mengenai kemterapi tidak disebutkan secara jelas dalam jurnal tersebu. Kemoterapi hanya digambarkan berdasarkan penelitian sebelumnya.

9) Metodologi

 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan metode pendekatan cross-sectional. Sehingga memungkinkan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

 Instrumen Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi untuk data frekuensi kemoterapi dan karakteristik responden yang diperoleh melalui rekam medik pasien oleh peneliti sendiri dan kuesioner pertanyaan Short Form 12 (SF-12) untuk status fungsional pasien. frekuensi kemoterapi dan status fungsional menggunakan skala numerik.

 Pengujuian reliabilitas dan validitas instrumen tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut.

10) Data Analisi / Hasil

 Analisis statistik yang digunakan adalah menganalisis hubungan antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional digunakan uji statistik Korelasi Product Moment program SPSS for Windows dengan tingkat signifikansi p< 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%.

 Penyajian jurnal disajikan dengan narasi.

(5)

Korelasi Product Moment Nilai p sebesar 0,000 yang berarti (p<0,05) ditemukan nilai p=0.000<0.05, sehingga H0 ditolak dan nilai r sebesar (-0,745) yang artinya tanda negatif hubungan berbanding terbalik dan kekuatan hubungan kuat, maka dapat dinyatakan ada hubungan yang kuat dan berbanding terbalik antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

11) Pembahasan temuan hasil penelitian a. Kuatnya Hubungan

 Besarnya pengaruh antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi dapat dilihat dari tingginya prevalensinya yang juga ditemukan pada berbagai penelitian sebelumnya.

b. Konsisten

 Replikasi dari temuan peneliti sebelumnya memiperlihatkan hasil yang bervariasi pada penelitan sebelumnya

c. Koheren

 Pada penelitian ini, unsur koheren terpenuhi dalam frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi

d. Analogi

 Pada penelitian ini, unsur kausalitas dalam hal analogi menunjukan danya hubungan yang nyata antara frekuensi kemoterapi dengan status fungsional pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

12) Referensi

Referensi yang digunakan 70% mengunakan literatur terbaru yang berasal dari buku dan jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan.

13) Kesimpulan dan Saran Kelebihan :

a. Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian. b. Kesimpulan ringkas, jelas, dan padat.

c. Peneliti memberikan rekomendasi kepada peneliti lain untuk meneliti hal yang sama tetapi dari aspek yan berbeda.

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengemangan dibidang ilmu pengetahuan khusunya pengembangan karya ilmiah di bidang kesehtan.

Diposkan oleh Litha Lende di 20.17

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan hasil penelitian Adil, Syamsum, dan Najib (2016) mengenai pengaruh dari kualitas pelayanan yang diberikan dan biaya pengobatan terhadap tingkat

Bahaya yang terkandung pada plastik umumnya juga bukan bahaya laten (bahaya bawaan). melainkan bahaya yang timbul akibat ditambahkan senyawa kimia lain. Salah satu upaya untuk

[r]

importance of self-questioning strategy and high order thinking question. productivity in

grade one to six and sampling the chapters from each coursebook (2) Incorporate series of coursebooks from only one primary level with including all the chapters in

SMK YPUI Parung mengakui bahwa pengetahuan tentang manajemen itu penting. Baik itu berupa pengetahuan tentang manajemen pemasaran terkait bagaimana agar produk jasa yang ditawarkan

Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan sedan atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena

In this book, we’re going to start from the ground up, and that means we’ll see the Ruby side of RSpec first—because “classic” RSpec exam- ple notation is the way to test