• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Terhadap Kenaikan Harga BBM Tah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Terhadap Kenaikan Harga BBM Tah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Hans

NIM : 0802045192

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI KENAIKAN BBM YANG MENGAKIBATKAN LONJAKNYA HARGA PANGAN SERTA MEMPENGARUHI

KONDISI MASYARAKAT KECIL

PENDAHULUAN Latar belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam melimpah. Kekayaan alamnya membentang dari ujung pulau sumatera hingga pulau papua yang meliputi sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan juga yang tidak dapat diperbaharui. Para pendiri bangsa (founding fathers) ketika merumuskan konstitusi negara (UUD 1945) menyadari betul potensi kekayaan alam Indonesia. Oleh karena itu, dalam konstitusi secara khusus pasal 33 UUD 1945 ayat 3 dinyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Artinya, kekayaan sumber daya alam yang dimiliki negara ini harus benar-benar dikelola negara dengan sebaik-baiknya agar dapat dinikmati oleh segenap masyarakat dan bukan hanya oleh segelintir orang.

Kontroversi kenaikan harga minyak ini bermula dari tujuan pemerintah untuk menyeimbangkan biaya ekonomi dari BBM dengan perekonomian global. Meskipun perekonomian Indonesia masih terseok mengikuti perkembangan perekonomian dunia, akhirnya kebijakan kenaikan BBM tetap dilaksanakan mulai. Dengan berkembangnya kontroversi yang ada terhadap kenaikan harga BBM tersebut, pemerintah berusaha mengetahui dampak langsung peristiwa kenaikan BBM terhadap kondisi masyarakat kecil di Indonesia. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan yang sangat vital dalam semua aktifitas ekonomiu, dengan kenaikan BBM tersebut akan memperberat beban hidup masyarakat dan berdampak menurunnya daya beli masyarakat secara keseluruhan.

(2)

Kenaikan harga BBM dari Presiden soekarno hingga SBY: 1. Presiden soekarno: 12x menaikan harga BBM

2. Presiden Soeharto: 18x menaikan harga BBM

3. Presiden BJ. Habibie : tidak pernah menaikan harga BBM

4. Presiden Abdurrachman Wahid ( Gus Dur ) : 1x menaikan harga BBM 5. Presiden Megawati : 2x menaikan harga BBM

6. Presiden SBY : 3x menaikan harga BBM dan 3x pula beliau menurunkannya

Kenaikan Harga BBM Sejak 1980

Tahun Harga Premium Harga Solar Masa Pemerintahan

1980 Rp 150 Rp 52,5 Soeharto

1991 Rp 550 Rp 300 Soeharto

1993 Rp 700 Rp 380 Soeharto

1998 Rp 1.200 Rp 600 Soeharto

2000 Rp 1.150 Rp 600 Gus Dur

2001 Rp 1.450 Rp 900 Gus Dur

2002 Rp 1.550 Rp 1.150 Megawati

2003 Rp 1.810 Rp 1.890 Megawati

Maret 2005 Rp 2.400 Rp 2.100 SBY Oktober 2005 Rp 4.500 Rp 4.300 SBY

2008 Rp 6.000 Rp 5.500 SBY

2009-2012 Rp 4.500 Rp 4.500 SBY

Hingga saat ini, dari zaman pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, BBM di Indonesia sudah 36 kali naik harga. Meski begitu, diterima atau tidak harga BBM di Indonesia masih yang termurah di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Perbandingan harga BBM di negara – negara ASEAN lain pada Tahun 2012 :

1. Indonesia (Ron 88) Harga BBM di Indonesia: Rp. 4.500 (disubsidi pemerintah). 2. Malaysia (Ron 95) Harga BBM di Malaysia: Rp. 5.753 (disubsidi pemerintah).

3. Philippines (unleaded) Harga BBM di Philippines: Rp. 12.147 (tidak disubsidi pemerintah).

(3)

5. Singapore (Grade 92) Harga BBM di Singapore: Rp. 15.695 (tidak disubsidi pemerintah).

Kenaikan harga BBM ditempuh untuk mengurangi beban subsidi yang sangat besar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan alokasi dari subsidi BBM akan dialihkan menjadi alokasi bagi rakyat miskin artinya akan ada 11,6 triliun yang akan di alokasikan untuk BLSM dan 6 triliun untuk program infrastruktur kemudian ada juga untuk raskin dan PKH.

Alasan Pemilihan Judul

Alasan pemilihan judul mengenai kebijakan pemerintah dalam mengatasi kenaikan BBM yang mengakibatkan lonjaknya harga pangan serta mempengaruhi kondisi masyarakat kecil, Yaitu :

1. Kenaikan harga BBM yang menyebabkan Inflasi yang berdampak bagi masyarakat kecil 2. Kurangkan perhatian dari pemerintah

3. Subsidi bebani APBN ( anggaran pendapatan belanja negara )

4. Mengetahui kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi lonjaknya harga pangan atau BBM yang mengakibatkan masyarakat kecil menjadi korban.

5. Mengetahui dampak dari masyarakat kecil dengan kenaikan harga BBM yang mempengaruhi lonjaknya harga pangan

(4)

Banyak defenisi yang dibuat oleh para ahli untuk menjelaskan arti kebijakan. Kebijakan publik membahas soal bagaimana isu-isu dan persoalan disusun (constructed) dan didefinisikan dan bagaimana kesemuanya itu diletakkan dalam agenda kebijakan dan agenda politik. Atau, seperti yang diungkapkan oleh Dye, Thomas Dye menyebutkan kebijakan sebagai pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (whatever government chooses to do or not to do). Sementara itu, istilah publik dalam rangkaian kata public policy mengandung tiga konotasi: pemerintah, masyarakat, dan umum. Ini dapat dilihat dalam dimensi subyek, obyek, dan lingkungan dari kebijakan. Dalam dimensi subyek, kebijakan publik adalah kebijakan dari pemerintah. Maka itu salah satu ciri kebijakan adalah ”what government do or not do”. Kebijakan dari pemerintahlah yang dapat dianggap kebijakan yang resmi dan dengan demikian mempunyai kewenangan yang dapat memaksa masyarakat untuk mematuhinya. Dalam dimensi lingkungan yang dikenai kebijakan, penegertian publik di sini adalah masyarakat.

James Anderson mengemukakan beberapa ciri dari kebijakan, seperti berikut :

1. Public policy is purposive, goal-oriented behavior rather than random or chance behavior. Setiap kebijakan mesti ada tujuannya. Artinya, pembuatan suatu kebijakan tidak boleh sekedar asal buat atau karena kebetulan ada kesempatan membuatnya. Bila tidak ada tujuan, tidak perlu ada tujuan.

2. Public policy consists of courses of action rather than separate, discrete decision or actions performed by government officials. Maksudnya, suatu kebijakan tidak berdiri sendiri, terpisah dari kebijakan lain, tetapi berkaitan dengan berbagai kebijakan dalam masyarakat, dan berorientasi pada pelaksanaan, interpretasi dan penegakan hukum. 3. Policy is what government do not what they say will do or what they intend to do.

Kebijakan adalah apa yang dilakukan pemerintah, bukan apa yang ingin atau diniatkan akan dilakukan pemerintah.

4. Public policy may be either negative or positive. Kebijakan dapat berbentuk negatif atau melarang dan juga dapat berupa pengarahan untuk melaksanakan atau menganjurkan.

5. Public policy is based on law and is authoritative. Kebijakan didasarkan pada hukum, karena itu memiliki kewenangan untuk memaksa masyarakat untuk mematuhinya.

(5)

masalah dan tujuan, formulasi kebijakan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan. Sementara jika dilihat dari segi struktur, terdapat lima unsur kebijakan. Unsur pertama, tujuan kebijakan. Seperti penjelasan sebelumnya, suatu kebijakan dibuat karena ada tujuan yang ingin dicapai. Tanpa ada tujuan, tidak perlu ada kebijakan. Kebijakan yang baik mempunyai tujuan yang baik. Tujuan yang baik sekurang-kurangnya memenuhi empat kriteria yaitu; diinginkan untuk dicapai, rasional atau realistis, jelas, dan berorientasi ke depan. Unsur kedua, masalah. Masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam kebijakan. Kesalahan dalam menentukan masalah secara tepat dapat menimbulkan kegagalan total dalam seluruh proses kebijakan. Dengan kata lain, jika suatu masalah telah dapat diidentifikasikan secara tepat berarti sebagian pekerjaan dapat dianggap sudah dikuasai. Unsur ketiga, tuntutan. Tuntutan muncul antara lain karena salah satu dari dua sebab : Pertama, karena terabaikannya kepentingan suatu golongan dalam proses perumusan kebijakan, sehingga kebijakan yang dibuat pemerintah dirasakan tidak memenuhi atau merugikan kepentingan mereka. Kedua, karena munculnya kebutuhan baru setelah suatu tujuan tercapai atau suatu masalah terpecahkan. Unsur keempat, dampak. Dampak merupakan tujuan lanjutan yang timbul sebagai pengaruh dari tercapainya suatu tujuan. Seberapa besar dampak yang terjadi untuk tiap jenis kebijakan sulit diperhitungkan karena : tidak tersedianya informasi yang cukup, dalam bidang sosial pengaruh dari satu kebijakan sulit dipisahkan dari pengaruh kebijakan lain, proses berjalannya pengaruh dari sesuatu kebijakan di bidang sosial sulit untuk diamati. Unsur kelima, sarana atau alat kebijakan. Suatu kebijakan dilaksanakan dengan menggunakan sarana yang dimaksud. Beberapa dari sarana ini antara lain : kekuasaan, insentif, pengembangan kemampuan, simbolis, dan perubahan kebijakan itu sendiri.

(6)

Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia mengandalkan BBM sebagai sumber energi dalam beraktivitas. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh entitas ekonomi tidak lepas dari penggunaan BBM, mulai dari kegiatan yang dilakukan oleh rumah tangga hingga perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Ditinjau dari segi transportasi, keberadaan BBM sangat penting adanya karena kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemudahan dan akses transportasi yang baik. Oleh karena itu, BBM berkaitan erat dengan sistem transportasi sebagai sumber tenaga penggerak. Sejak tahun 2002, Indonesia telah melakukan impor minyak mentah terkait dengan penurunan produksi minyak dalam negeri. Di samping itu, Indonesia juga menerapkan kebijakan subsidi BBM untuk menekan beban masyarakat akan tingginya harga minyak dunia. Besarnya jumlah pemberian subsidi ini akan mengalami fluktuasi selaras dengan perubahan harga minyak dunia. Secara tentatif dan tertuang dalam Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025, Indonesia memberikan subsidi BBM dalam beberapa jenis, yakni subsidi untuk minyak tanah, premium dan solar. Subsidi yang paling besar memakan dana adalah subsidi BBM jenis premium.

Rendahnya harga BBM merupakan salah satu sumber defisit APBN yang sangat dominan namun hal ini memaksa pemerintah menaikkan harga BBM dengan rata-rata 30 persen pada tahun 2001. Jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM sebesar 30 persen, subsidi BBM akan melonjak menjadi Rp 66 triliun pada tahun tersebut. BBM merupakan bahan dasar untuk melakukan kegiatan di segala sektor dan kehidupan, maka kenaikan harga BBM yang sangat drastis akan menaikkan harga barang dan jasa termasuk harga kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat walaupun pada kenyataannya biaya BBM hanya mencakup sekitar 6 persen dari rata-rata biaya produksi industri pengolahan. Sementara itu bagi rumah tangga, pengeluaran untuk BBM hanya meliputi sekitar 1,07 persen untuk kelompok miskin dan 0,15 persen untuk rumah tangga kelompok tidak miskin, atau total 0,21 persen dari anggaran belanja keluarga. Namun untuk pengeluaran transportasi rata-rata rumah tangga miskin dan tidak miskin mengeluarkan sekitar 2,60 persen dari seluruh anggaran belanja rumah tangga. Oleh karena itu, kelompok rumah tangga miskinlah yang paling terbebani oleh kenaikan harga BBM, karena di samping kebutuhan bahan bakar dan transportasi, kebutuhan- kebutuhan lainnya pasti naik juga harganya, sedangkan penghasilan mereka relatif kecil.

(7)

bersubsidi maupun BBM tidak bersubsidi. Lemahnya pengawasan ini terjadi karena tidak adanya koordinasi lintas sektoral antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Kurang efektifnya komunikasi ini menyebabkan kelangkaan BBM dan penyalahgunaan BBM bersubsidi. Jika masalah ini terus berlanjut maka masalah-masalah di sektor BBM dapat menghambat pertumbuhan ekonomi lintas sektoral. Peranan pemerintah dalam bidang alokasi adalah untuk menjamin tercapainya penggunaan sumber ekonomi yang efisien, yang tidak dapat dicapai melalui mekanisme pasar bebas. Ekonomi membedakan efisiensi menjadi dua, yaitu efisiensi alokasi dan x-efficiency. Efisiensi alokasi adalah alokasi sumber- sumber ekonomi sesuai dengan kendala anggaran konsumen barang dan jasa. X- efficiency menunjukkan kondisi pada sisi penawaran, yaitu apakah penyediaan suatu barang dan jasa sudah dilaksanakan dengan biaya minimum. Selain berperan dalam bidang alokasi sumber daya, pemerintah juga berperan dalam distribusi. Pemerintah dapat memengaruhi distribusi pendapatan secara tidak langsung dengan kebijaksanaan pengeluaran pemerintah misalnya dengan subsidi BBM jenis premium.

Besarnya subsidi BBM yang dikeluarkan oleh pemerintah bergantung pada harga minyak dunia yang sering tidak stabil. Semakin tinggi harga minyak dunia maka pemerintah akan menganggarkan dana yang makin banyak untuk dana subsidi. Alternatif untuk menekan pengeluaran pemerintah adalah dengan menaikkan harga BBM, khususnya jenis premium yang merupakan konsumsi energi tertinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat di tarik suatu permasalahan yang ada terhadap kenaikan harga BBM yang mengakibatkan lonjaknya harga pangan yang mempengaruhi kondisi masyarakat kecil. Permasalahan tersebut seperti :

1. Tidak efektifnya kebijakan subsidi dalam mengatasi kenaikan harga BBM

(8)

Penghematan subsidi BBM memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pendidikan masyarakat. Alokasi dana dari penghematan subsidi yang mencapai Rp 38,18 Triliun (dari 2011-2013) akan dapat menunjang program percepatan pembangunan infrastruktur transportasi dan pendidikan, Alokasi dana tersebut juga akan dapat digunakan untuk membuat konsep pendidikan gratis secara menyeluruh untuk seluruh siswa” .

Oleh karena itu perlu adanya penghematan dan pengawasan agar sasarannya tidak melenceng dari yang seharusnya. Karena dengan semakin besarnya subsidi BBM, kemampuan pemerintah untuk membiayai berbagai program yang berorientasi pada perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin seperti pendidikan, kesehatan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyediaan infrastruktur menjadi terancam dikurangi.

Setelah sekian lama masyarakat difasilitasi oleh pemerintah dengan subsidi BBM, akhirnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diberlakukan gebrakan yang sangat sensasional. Mulai dari menaikkan BBM industri di tahun 2007, pengurangan subsidi di awal 2008 dan akhirnya dihapus pada akhir 2009.

Pada permasalahan ini, saya akan mencoba untuk menganalisis sejumlah alasan yang mendukung penghapusan kebijakan subsidi BBM. Dan usaha-usaha apa saja yang dapat di tempuh untuk menghemat pemakaian BBM.

Berikut adalah hasil analisis saya mengenai sejumlah alasan yang mendukung penghentian kebijakan subsidi adalah :

a. subsidi itu kini diragukan manfaat ekonominya. konsumsi BBM kita pada sektor transportasi sangat boros.

b. subsidi BBM kita tidak tepat sasaran. Lebih banyak dinikmati golongan orang kaya. c. harga BBM yang rendah, selain tidak mendorong efisiensi, rawan terhadap

penyelundupan

d. penyediaan BBM oleh perusahaan monopoli tidak transparan dan tidak efisien. e. subsidi menghasilkan ketergantungan sangat tinggi pada BBM, padahal indonesia

mempunyai sumber energi cadangan gas dan batu bara lebih besar daripada minyak bumi. Jadi subsidi bbm tidak mendorong perkembangan sumber energi non-BBM tersebut.

(9)

pemberian subsidi BBM dan menempuh cara lain untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah harus memikirkan cara lain untuk efisiensi konsumsi bahan bakar minyak negara kita.

2. Terjadinya inflasi

Inflasi terjadi apabila tingkat harga dan biaya umum naik; harga bahan pokok, harga bahan bakar, tingkat upah, harga tanah, sewa barang-barang modal juga naik. Selain itu, inflasi juga diakibatkan oleh :

a. Pengeluaran pemerintah lebih banyak dari permintaan, b. Adanya tuntutan upah yang tinggi,

c. Adanya lonjakan permintaan barang – barang dan jasa-jasa, d. Adanya kenaikan dalam biaya produksi.

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan (tekanan) produksi dan distribusi (kurangnya produksi (product or service) juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti kebijakan fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur dan regulasi.

(10)

dan juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, meskipun permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan dan penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi, bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi, aksi spekulasi (penimbunan), sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting. Jika dihubungkan dengan kenaikan harga BBM, inflasi yang terjadi disebabkan oleh adanya tekanan dalam proses produksi dan distribusi. Para produsen akan mengurangi jumlah barang yang akan diproduksi atas pertimbangan biaya produksi yang melonjak. Kalaupun proses produksi tetap lancar, proses distribusi lah yang akan menghambatnya. Akibat dari kenaikan harga BBM biaya atau ongkos untuk mendistribusikan barang hasil produksi akan mengalami kenaikan.

3. Dampak kenaikan harga BBM

Dalam situasi ekonomi masyarakat yang sulit, maka kenaikan BBM bisa kontraproduktif. Kenaikan harga BBM akan menimbulkan kemarahan masal, sehingga ketidakstabilan dimasyarakat akan meluas. Sebagian masyarakat merasa tidak siap untuk menerima kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM ini merupakan tindakan pemerintah yang beresiko tinggi. Meskipun demikian, kenaikan harga BBM juga dapat menimbulkan dampak yang positif dan dampak negatif.

a) Dampak Positif

(11)

menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.

II. Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN yang awalnya digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.

III. Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat diminimalisasi.

IV. Mengurangi pencemaran Udara, Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.

b) Dampak Negatif

1. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal. Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan bakar.

2. Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)

3. Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban transportasi dll.

4. Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus.

5. Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK.

6. Inflasi akan terjadi jika harga BBM menglami kenaikan. Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.

(12)

Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak bagi masyarakat. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang signifikan akan terjadi pada tingkat inflasi dan pada kondisi perekonomian nasional. Dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi adalah akan terjadi kenaikan pada tingkat persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah, dan akan berdampak pula pada harga berbagai jenis barang dan jasa. Kondisi perekonomian akan mengalami goncangan, ketidakstabilan akan terjadi. Iklim investasi akan menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan kebijakan moneter. Seluruh instrumen kebijakan moneter efektif dalam mengurangi dan mengatasi inflasi.

Jika semua masyarakat meningkatkan konsumsinya terhadap BBM, maka tidak heran jika terjadi kenaikan harga BBM, Ini dikarenakan permintaan yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan akan membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi.

Apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka daya beli masyarakat dan permintaan masyarakat akan barang tersebut menjadi naik. Sebaliknya jika harga suatu barang mengalami kenaikan, maka daya beli masyarakat akan mengalami penurunan. Sebagaimana yang tercantum dalam hukum permintaan. Berbanding terbalik dengan penawaran, jika harga suatu barang sedang mengalami penurunan, maka penawaran barang tersebut akan menurun pula, tetapi jika harga barang tersebut sedang mengalami kenaikan, maka penawaran akan barang tersebut juga akan meningkat. Sesuai dengan hukum penawaran.

Terjadinya inflasi tergantung pada sejumlah faktor yang mempengaruhi naik turunnya tingkat harga, juga tergantung pada kebutuhan masyarakat akan barang tersebut.

2. SARAN

Sesuai dengan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut :

(13)

b. Jika inflasi terjadi akibat dampak dari kebijakan pemerintah, diperlukan suatu langkah yang tepat dalam mengatasi inflasi yang terjadi.

Pemerintah Indonesia harus segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lebih memperhatikan masyarakat dan harus melindungi masyarakat dari inflasi. Karena inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga sangat menyengsarakan masyarakat miskin. Dengan terus menaiknya inflasi kesejahteraan masyarakat Indonesia pun kian berkurang. Namun tidak hanya pemerintah yang berusaha untuk mengatasi masalah inflasi ini tapi masyarakat juga harus mendukung pemerintah dengan ikut serta dalam penghematan pemakaian bahan bakar minyak dengan melakukan efisiensi energi pada sektor transportasi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Said Zainal Abidin. 2002. Kebijakan Publik edisi Revisi. Jakarta. Yayasan Pancur Siwah. Hal 20

Charles O Jones. 1994. Pengantar Kebijakan Publik. Jakarta. Rajawali Press. Hal 52

(14)

Media Internet

KENAIKAN BBM, terdapat di http://prasetyokoko.blogspot.com/2012/03/bab-i-pendahuluan.html, di akkses pada tanggal 24 Agustus 2013

Anailisis kebijakan kenaikan harga BBM pada masa SBY-JK, terdapat di

repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20I.pdf , diakses pada tanggal 24 Agustus 2013

Kenaikan harga BBM disetujui meskipun diprotes, terdapat di

http://www.bbc.co.uk/indonesia/forum/2013/06/130617_forum_kenaikan_bbm.shtml, diakses pada tanggal 24 agustus 2013

Naik Turun Harga BBM Sejak Soekarno Hingga SBY terdapat di,

http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2013/117775-Naik-Turun-Harga-BBM-Sejak-Soekarno-Hingga-SBY, diakses pada tanggal 25 agustus 2013

Soekarno Ke SBY: BBM Di Indonesia Sudah 36 Kali Naik Harga, terdapat di

http://www.memobee.com/dari-soekarno-ke-sby-bbm-di-indonesia-sudah-36-kali-naik-harga-9702-eij.html , diakses pada tanggal 25 agustus 2013

Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Tingkat Inflasi dan Perekonomian Indonesia", terdapat di,

http://anaokta.blogspot.com/2013/05/tugas4dampak-kenaikan-harga-bahan-bakar.html, diakses pada tanggal 25 agustus 2013

Referensi

Dokumen terkait

[r]

locus of control internal yang tinggi sehingga kondisi tersebut seharusnya dapat meningkatkan kinerja dan menekan senjangan anggaran namun ada faktor yang menyebabkan

Jika Puskesmas rawat inap tidak mempunyai pelayanan radioagnostik maka pada elemen penilaian untuk standar tentang pelayanan radiodiagnostik dinilai dengan nilai :9. Semua EP dinilai

Pendahuluan penelitian terdiri dari latar belakang dilakukannya penelitian mengenai pengaruh ukuran dewan komisaris, komisaris independen, kehadiran wanita dalam

Dalam proses kegiatan model pembelajaran Penjasorkes modifikasi interaksi guru dengan peserta didik, sebagai makna utama dari proses pembelajaran memegang peranan

Mengekslorasi: Mengumpulkan datain"ormasi tentang persiapan sebelum mengoperasikan alat ukur, identi"ikasi peralatan dikaitkan dengan produk yang diukur, prosedur

Data anggaran yang diusulkan eksekutif (RAPBD) dan yang disahkan (APBD) yang digunakan dalam studi ini dapat dikembangkan dengan menghubungkannya dengan anggaran setelah

Hipotesis pasar efisien menyatakan bahwa harga saham sekarang mencerminkan seluruh informasi yang ada, dengan kata lain tidak ada informasi masa lalu yang dapat digunakan