• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar akuntansi siswa di kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar akuntansi siswa di kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

MULIANINGSIH NIM: 1110015000027

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 24 November 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl

(S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta, 24 November 2014 Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan

IPS) Tanggal

Tanda Tangan

Dr. Iwan Purwanto. M.Pd

NIP. 19730424 20080t

I

0t2 Sekretaris Sidang

Drs. Syaripulloh. M.Si NrP. 19670909 200701 1 033 Penguji

I

Dr. Mohammad Arif. M.Pd

NrP. 19700606 1997021 002 Penguji II

Drs. Svaripulloh. M.Si NrP. 19670909200701 1 033

a-lL-r+d

/

l-ts

t4

i-

/2-

t+

(--_

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(3)

Nama NIM

Program Studi Jurusan Alamat

Mulianingsih

I r 10015000027 Ekonomi-Akuntansi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Jln. Tipar Swadaya Rt. 004/07 No. 61 Mekarsari Cimanggis Depok.

MENYATAKAI\I DENGAN

SESUANG

GUHNYA

Bahwa slaipsi yang berjudul '?engaruh Penggrmaan ]vledia Pernbelajaran Monopoli Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di SMA Negeri 4 Dqrck" adalatr benar hasil karyasendiri di baw-ah bimbingan dosen:

Nama NIDN

: Tri Harjawati M.Si

:2014118001

Dosen Jurusan: Pendidikan IPS

Dernikian surat pernyataan

ini

saya buat dengan sesmgguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensinya apabila ternyata skripsi

ini

bukan hasil karya sendiri.
(4)

(.,

0

(r;

(,;

Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di SMA Negeri 4 Depok SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Bidang IImu Pengetahuan Sosial

Di Susun Oleh

Mulianinesih NIM: 1110015000027

JURUSAN PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

.

UMVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATT'LLAH JAKARTA :20r4118001

(5)

Jurusan Pendidikan IPS. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Oktober 2014.

Penelitian ini berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran monopoli pada pembelajaran akuntansi materi menganalisis transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media monopoli dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.

Populasi penelitian yang digunakan adalah seluruh siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 4 Depok. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan model Nonequivalent Control Group Design. Pada model ini melibatkan dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan kelompok tersebut dengan cara purposive sampling tujuannya untuk menentukan kelas mana yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas XII IPS 2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 37, dan XII IPS 5 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 37. Instrumen pengumpulan data melalui pretest dan

posttest, observasi, angket, dan dokumentasi. Intumen hasil belajar berupa tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 butir soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Sebelum databerupa tes ini dianalisis, dilakukan uji persyaratan analisis menggunakan rumus uji normalitas dengan aturan kolmogrov smirnov, setelah itu dilakukan uji homogenitas, lalu kemudian N-Gain. Pada tahapan teknik analisis data menggunakan metode statistik uji “t” (uji beda) pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media monopoli terhadap hasil belajar akuntansi siswa pada materi menganalisis transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan Uji-t diperoleh hasil thitung = 19.91 > ttabel = 2.026, maka H0 ditolak dan Ha diterima

yang berarti ada pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar siswa pada kelas XII IPS 2. Data ini didukung dengan perbandingan nilai rata-rata hasil posttes kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 88.31>82.61, dan rata-rata (N-Gain) pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 0.78 masuk dalam kategori tinggi, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0.420 berada pada kategori sedang.

(6)

Accounting XII IPS at 4 Depok Senior Hight School. Department of Education for Social Science (IPS). Faculty of Education and Teacher’s Training State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, October 2014.

This research releties with use media monopoly to accounting learning analyze transactions in merchandising. This purpose is to determine how much influence monopoly media to increase result study accounting.

The population of this research is use all students XII at 4 Depok Senior Hight School. The method use quasi experiment with Nonequivalent Control Group design. It is involves two groups students is experiment group and control group. That selection group use purposive sampling, to determine which class to be experiment class and control class. Class XII IPS 2 as an experiment class consist of 37 students, and XII IPS 5 as a control class consist of 37 students. The collection instrument data weather pretest and posttest, observation, questionnaire, and documentation. The instrument result study use of multiple choice with fifteen question have been tested. Analysis using statistical methods test for validity, reliability, level of difficulty, and item discrimination. Before this test to analyzed, requirements using the formula normality with kolmogrov Smirnov, and than use homogeneity test, and the last N-Gain. the analysis using statistical methods test "t" (different test), at significance level of 5%.

The research show that media monopoli significant with result study accounting students at material analysis transaction to marchindising. This is can be proved with result hipotesys uji t is tcount = 19.91 > ttabel = 2.026. it’s mean that

significant to use monopoly media with result study in XII IPS 2. This data is supported by the comparison of the average value posttest experimental class have better value more than control class, is 88.31>82.61, as well as N-Gain in eksperiment class in to hight category (0.78) more than the control class (0.420) in to middle category.

(7)

ungkapan rasa syukur sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Monopoli Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok”. Sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dapat terselesaikan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima saran, petunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Nurlena, Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.

3. Bapak. H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

4. Ibu Tri Harjawati, M.Si. sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi untuk penulis dalam mengerjakan serta menyelesaikan skripsi. Semoga bimbingan dan motivasi yang di berikan kepada penulis menjadi amal kebaikan di hadapan Allah SWT.

(8)

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

7. Bapak Suryanta, S.sos, S.Pd selaku guru akuntansi. Terimakasih untuk bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.

8. Adikku tersayang Dwi Rachmawati yang selalu memberi motivasi. Pada saat penulis mengerjakan skripsi ini, ia selalu bertanya “kapan selesainya mba?” 9. Abdul Hafidz S.Pd yang selalu sabar menemani penulis, memberikan dukungan

moral dan material selama menempuh pendidikan dan menyusun skripsi.

10.Esti Hartanti yang tidak bosan mendengarkan curahan hati penulis saat penelitian, sehingga skripsi ini bisa terselaisaikan tepat waktu.

11.Sahabat-sahabatku Yunika, Dini, Nadia, Teguh, Andri, Fela, Desti, Ajeng, Wilda, Titin, dan Yeyen yang selalu mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Kenangan yang kita lalui selama awal kuliah sampai saat ini tidak akan terlupakan.

12.Teman-teman di REAKSI yang telah menemani penulis selama menempuh pendidikan.

13.Teman-teman kelompok PPKT, Aldian, Ardi, Latifa, Bayu, dan Nia yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan skripsi dari awal hingga akhir.

14.Seluruh siswa kelas XII IPS yang telah membantu dalam penelitian ini.

Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terimakasih. Akhirnya tiada kata yang lebih indah selain doa dan harapan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin

Jakarta, 28 Oktober 2014

(9)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 7

a. Manfaat Teoritis ... 7

b. Manfaat Praktis ... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Hasil Belajar ... 8

1. Hakikat Belajar ... 8

2. Hasil Belajar ... 11

B. Media Pembelajaran Monopoli ... 13

(10)

1. Pengertian Akuntansi ... 21

2. Materi Akuntansi Kelas XII ... 24

a. Akun-akun yang digunakan pada perusahaan dagang ... 24

b. Pencatatan Transaksi Pada Perusahaan Dagang ... 25

D. Hasil Penelitian yang Relevan ... 27

E. Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

B. Metode Penelitian ... 36

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 38

1. Tes ... 38

a. Uji Validitas ... 40

b. Reliabilitas ... 41

c. Uji Taraf Kesukaran ... 41

d. Analisis Daya Pembeda ... 42

2. Non Tes ... 43

a. Lembar Observasi ... 43

b. Kuisioner (Angket) ... 44

F. Teknik Analisis Data ... 44

1. Uji Prasyarat analisis data ... 44

2. Uji Homogenitas ... 46

3. N-GAIN ... 46

(11)

A. Deskripsi Data ... 49

B. Hasil Penelitian Instrumen Tes ... 51

1. Hasil Pretest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 51

2. Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 53

3. Perbedaan Mean Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen .. 55

C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 56

1. Uji Normalitas ... 56

a. Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 56

2. Uji N-Gain ... 57

3. Uji Homogenitas ... 58

4. Uji Hipotesis ... 58

D. Hasil Penelitian Non Tes ... 59

1. Hasil Observasi Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 59

2. Hasil Angket Terbuka Pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 62

a. Tangggapan siswa terhadap pelajaran akuntansi... 62

b. Perasaan siswa ketika menggunakan media pembelajaran kartu dan monopoli ... 62

c. Manfaat penggunaan media pembelajaran kartu dan monopoli 62 d. Kelemahan media pembelajaran kartu dan media pembelajaran monopoli ... 63

e. Kesiapan siswa menggunakan media pembelajaran kartu dan monopoli pada materi yang lain ... 63

3. Pembahasan ... 63

(12)
(13)

XI IPS 2 dan Kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 4 Depok ... 3

Tabel 2.1 Pencatatan Transaksi Pada Perusahaan Dagang ... 25

Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan ... 27

Tabel 3.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ... 35

Tabel 3.2 Nonequivqlent Control Group Design ... 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes ... 39

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi ... 43

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket ... 44

Tabel 4.1 Data Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda Uji Coba Soal Pretest dan Posttest ... 49

Tabel 4.2 Distribusi Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 51

Tabel 4.3 Distribusi Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 53

Tabel 4.4 Perbandingan Mean Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 54

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 57

Tabel 4.7 Data N-Gain dari Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 57

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ... 58

(14)
[image:14.612.113.516.177.564.2]
(15)
[image:15.612.111.519.157.563.2]
(16)

XI IPS 2 dan Kelas XI IPS 5 ... 74

Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Hasil Belajar Siswa ... 76

Lampiran 3 RPP Penggunaan Media Monopoli ... 80

Lampiran 4 RPP Penggunaan Media Kartu ... 95

Lampiran 5 Soal Uji Coba ... 104

Lampiran 6 Jawaban Uji Coba Instrumen Tes ... 116

Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest ... 117

Lampiran 8 Jawaban Soal Pretest dan Posttest ... 123

Lampiran 9 Tabel Uji Validitas Instrumen Tes ... 124

Lampiran 10 Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Tes ... 129

Lampiran 11 Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba... 130

Lampiran 12 Daya Beda Butir Soal Uji Coba... 131

Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Pretest ... 132

Lampiran 14 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Pretes ... 134

Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Posttest ... 136

Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Posttest ... 138

Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest ... 140

Lampiran 18 Uji Normalitas Posttest... 141

Lampiran 19 Uji Homogenitas ... 142

Lampiran 20 Data Hitung Uji T Dua Populasi yang Saling Berhubungan Kelas Kontrol ... 143

Lampiran 21 Data Hitung Uji T Dua Populasi yang Saling Berhubungan Kelas Eksperimen ... 144

Lampiran 22 Nilai N-GAIN Kelas Kontrol ... 145

Lampiran 23 Nilai N-GAIN Kelas Eksperimen ... 146

[image:16.612.113.522.149.584.2]
(17)
(18)

1

Pendidikan nasional merupakan salah satu bagian terpenting dalam sektor pembangunan nasional yang tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memiliki visi terwujudnya sistem pendidikan yang mengembangkan kepribadian dan kemampuannya untuk keberlangsungan hidup.

Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul kurikulum dan pembelajaran mengungkapkan “pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan bermasyarakat.”1

Pendidikan merupakan suatu usaha secara sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup dan mengarahkan kepada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian pendidikan menjadi tanggung jawab setiap individu, baik orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter. Menurut, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang pendidikan pada bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa, “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”2

Sejalan dengan hal itu, dalam proses pendidikan di sekolah peran guru sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran. Guru sebagai

1

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 3.

2

(19)

pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan serta mempunyai peran yang sangat besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah yang berada dibarisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan keteladanan.

Oleh karena itu, peranan guru sangat penting dalam pendidikan. Karena, guru ialah seorang yang pekerjaannya mengajarkan orang lain, dan mempunyai peran sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, motivator, dan evaluator.3 Peran guru sebagai motivator yaitu membuat suasana pembelajaran lebih kondusif dan interaktif bagaimana tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan strategi, metode, dan media pembelajaran.

Fenomena yang terjadi pada siswa saat ini, dimana mereka menganggap bahwa aktivitas yang mengasyikkan justru berada di luar jam pelajaran. Hal ini dikarenakan selama ini mereka merasa terbebani ketika berada di dalam kelas, apalagi jika harus menghadapi mata pelajaran tertentu yang membosankan.4 Peran guru sebagai motivator sangat dibutuhkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan.

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek

dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuan yang kurang, tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengarahkan segala kemampuannya. Hal ini didukung dengan data dari salah satu situs internet surat kabar yang menyatakan bahwa metode pengajaran guru di salah satu kota besar di Indonesia masih cenderung membosankan. Sebagian besar guru mengajar dengan gaya berceramah dan minim memanfaatkan media pembelajaran.5 Proses

3

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Bandung: Kencana Prenada Media, 2011), hal. 21.

4

Moh. Sholeh Hamid, Metode Edutainment, (Yogyakarta: Diva Press, 2012), hal. 12.

5 Latief.

(20)

pembelajaran yang kurang menarik membuat daya serap siswa pada pelajaran tidak optimal.

[image:20.595.105.519.161.586.2]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada saat PPKT yang menggunakan media pembelajaran modul dan power point, diperoleh data bahwa di SMA Negeri 4 Depok siswa kelas XI IPS 2 dan XI IPS 5 tahun pembelajaran 2013/2014 masih banyak nilai siswa yang kurang dari ketuntasan yaitu 78,00.

Tabel 1.1

Nilai Ulangan Harian Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS 2 dan Kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 4 Depok.

Kelas Nilai Rata-rata Kelas

Nilai di bawah 78

(%) Nilai di atas 78

(%) Jumlah

Siswa

XI IPS 2 59,61 29 76% 9 24% 38

XI IPS 5 61.62 28 76% 9 24% 37

Sumber : Data Nilai Ulangan Materi Ayat Jurnal Penyesuaian

Dari tabel di atas, hanya 24% siswa yang memenuhi standar ketuntasan, sedangkan sisanya sebesar 76% siswa belum tuntas. Dari pengamatan peneliti, hal ini disebabkan karena pada kelas XI IPS 2 dan XI IPS 5 sulit untuk memahami materi ini, seperti menentukan nama akun dan angka yang digunakan dalam jurnal penyesuaian. Selain itu, rendahnya tingkat kreatifitas siswa dan tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan penggunaan media yang kurang menarik bagi siswa, seperti menggunakan buku pelajaran dengan bantuan

power point.

Pada observasi selanjutnya, peneliti memperoleh data bahwa di SMA Negeri 4 Depok pembelajaran berpusat pada guru dengan memadukan metode ceramah dan variasi tanya jawab pada saat mengajar. Siswa sebagai penerima pelajaran dan pelaksanaan tugas dari guru merasa kurang termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran akuntansi. Pada saat guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, beberapa siswa saja yang mau bertanya, sedangkan yang lain hanya diam.

(21)

aktif siswa dan meningkatkan hasil belajar bidang studi akuntansi. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengelola proses pengajaran.

Menurut Azhar Arsyad, media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.6

Diantara media yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yaitu media permainan. Menurut Yudha Kurniawan, bermain sesungguhnya adalah kemampuan belajar itu sendiri. Permainan dapat membuat kemampuan berfikir anak lebih “dalam” untuk mencerna hal-hal yang konkret.7

Melalui permainan, dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa.

Oleh sebab itu, peran guru dalam menggunakan media pembelajaran akuntansi harus lebih inovatif. Tidak hanya menggunakan media modul sebagai penunjang pelajaran. Namun, media yang dapat membangun keaktifan siswa dan membuatnya merasa senang sehingga hasil belajar bidang studi akuntansi siswa menjadi maksimal.

Menurut American Institute of Certified Public Accountants, akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.8 Sedangkan Menurut

American Accounting Association, akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.9

Materi pelajaran akuntansi yang diajarkan pada Sekolah Menengah Atas tentang pengertian akuntansi secara umum sampai laporan keuangan perusahaan jasa dan dagang. Tujuan pelajaran ini, untuk membekali siswa mengetahui,

6

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011), h. 2.

7

Yudha Kurniawan, Smart Games for Kids, (Jakarta: Wahyu Media, 2007), h. 1.

8

Winwin Yadianti, Teori Akuntansi: Suatu Pengantar, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 1.

9

(22)

memahami, dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar.

Salah satu materi pelajaran akuntansi pada kelas XII IPS adalah menganalisis dan mencatatat transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang. Dalam pokok bahasan ini, siswa dituntut memahami beberapa nama akun yang ada dalam perusahaan dagang, selanjutnya dianalisis transaksi yang terjadi, kemudian dilakukan pencatatan. Masalah yang sering terjadi dalam mempelajari materi ini, siswa susah untuk menentukan nama akun yang dicatat dari beberapa transaksi ke dalam jurnal umum. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang dibawah dari ketuntasan min. 78,00 pada tabel 1.1.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media monopoli. Pemilihan media ini dikarenakan permainan monopoli merupakan media yang menarik dan efektif serta dapat menumbuhkan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran, akuntansi bukan merupakan pelajaran yang harus di hafal. Namun, pelajaran yang harus di aplikasikan dan memerlukan latihan terus-menerus. Dengan terlaksanya media ini, siswa akan mengasah dan mempraktekan transaksi yang terjadi sesuai dengan soal yang ia dapatkan melalui permainan monopoli dalam satu kelompok, sehingga membantu meningkatkan pemahaman tentunya hasil belajarnya juga akan meningkat.

Hal ini dibuktikan oleh Rozmita Dewi Yuniarti dan Hery Syaerul Homan pada mata pelajaran Akuntansi pada kelas X SMAK 1 BPK Penabur Bandung, Erma Wulandari dan Sukirno pada mata pelajaran Akuntansi pada siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean, dan pada mata pelajaran biologi oleh Arif Susanto, Raharjo, dan Muji Prastiwi, yang menyimpulkan bahwa media monopoli dapat meningkatkan karakter jujur, dan aktivitas belajar siswa.

(23)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi antara lain:

1. Peran guru belum membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. 2. Masih terdapat beberapa guru yang menggunakan metode yang

membosankan.

3. Penggunaan media oleh sebagian guru yang kurang variatif. 4. Hasil belajar siswa rendah.

5. Kurangnya pemahaman siswa pada konsep materi yang diajarkan.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, penulis memberi batasan agar pembahasan tidak terlalu meluas. Maka penelitian ini hanya terbatas pada: “Penggunaan media oleh sebagian guru yang kurang variatif dan hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 4 Depok.” Media pembelajaran yang digunakan adalah media monopoli. Sedangkan hasil belajar dibatasi hanya pada aspek kognitif.

D. Perumusan Masalah

Agar dalam penulisan penelitian ini tidak menyimpang, maka perlu adanya perumusan masalah. Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar akuntansi di kelas XII di SMA Negeri 4 Depok?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(24)

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

1) Memberi informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terkait pengaruh media monopoli terhadap hasil belajar.

2) Memberi sumbangsih tentang media pembelajaran sebagai referensi untuk peneliti-peneliti yang akan datang.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Peneliti, mendapatkan informasi secara mendalam tentang pengaruh media monopoli terhadap hasil belajar siswa.

2) Bagi guru, hasil penelitian ini dijadikan salah satu alternatif media pembelajaran di kelas.

3) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam media pembelajaran di sekolah, sehingga proses dan hasil kegiatan belajar mengajar optimal.

4) Bagi jurusan pendidikan IPS, menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang pendidikan IPS.

(25)

A.

Hasil Belajar

1. Hakikat Belajar

Belajar sebagai konsep perubahan dan mendapatkan pengetahuan untuk mempengaruhi diri seseorang kearah yang lebih baik. Selain itu belajar merupakan perubahan perilaku pada diri manusia yang didapatkan dari pengalaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana bahwa belajar adalah “suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar.”1

Menurut Walker, “belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus, atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar.”2

Kembali pada konsep belajar, setiap ahli psikologi memberikan definisi dan batasan yang berbeda, akibatnya terdapat keragaman dalam menjelaskan makna belajar.

Beberapa pengertian tentang belajar menurut para ahli: a. Gagne

Menyatakan belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas, perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan secara alamiah.

b. Traver

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

1

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2010), Cet. III, h. 2

2

(26)

c. Cronbach

Learning is shown by a change in behavior as a result of experience. (Belajar adalah perubahan tingkah laku dari pengalaman.)

d. Harold Spears

Learning is to observe, to read, to imitate, to try something, themselves, to listen, to follow direction. (Dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).

e. Geoch

Learning is change in performance as a result of practice.

(Belajar adalah perubahan performen sebagai hasil latihan). f. Morgan

Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman).3

Sedangkan, dalam konteks psikologi pembelajaran, pengertian tentang belajar sangat beragam. Beragamnya pengertian belajar dipengaruhi oleh teori yang melandasi rumusan belajar itu sendiri. Banyak orang beranggapan bahwa belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi dalam bentuk materi pelajaran. Anggapan seperti itu, didukung dengan pendapat Lester D. Crown bahwa “belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya, sehingga belajar semacam ini disebut dengan rote learning.”4 Hal ini, merupakan salah satu bagian dari beberapa cara belajar.

Dalam perspektif psikologis menurut Slameto, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dari lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. “belajar juga berarti suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

3

Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), Cet. I, h. 2

4

(27)

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”5

Dalam teori belajar behavioristik menurut pendapat Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga berupa pikiran, perasaan atau gerak).6

Menurut Suyono teori belajar menurut aliran kontruktivisme yaitu “pengetahuan tidak ditransfer begitu saja dari pikiran guru dan pikiran siswa. Artinya siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuan berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.”7

Hal ini didukung dengan pendapat Tasker yang menekankan dalam teori belajar kontrktivisme. “Pertama, peran aktif siswa dalam mengkontruksi pengetahuan secara bermakna. Kedua, pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkontruksian secara bermakna. Ketiga, mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.”8

Teori belajar aliran kognitif adalah teori belajar yang menjelaskan tentang pentingnya proses belajar itu sendiri yaitu belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.9

Teori di atas diperkuat dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An- Nahl ayat 78:

َّ

ج خأ

ط

ت ّ أ

ا

عت

ش

عج

ع ّس

ص أ

فأ

ّ ع

شت

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl :78)

5

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 2

6

Riyanto. loc. cit.h. 7

7

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Belajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),h.108

8

Ibid., h. 108

9

(28)

Dari pengertian belajar menurut para ahli di atas, belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan perubahan dari proses pengalaman. Selain itu, didapat pula dengan membaca, mencoba sesuatu untuk memiliki pengetahuan dalam proses belajaran. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang yang mendapatkan stimulus berupa pikiran dan gerakan. Sedangkan, tahapan perubahan tingkah laku seseorang didapatkan melalui pengalaman. Keadaan ini yang membedakan seseorang sebelum adanya perubahan menuju sesuatu yang lebih baik.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Purwanto, dapat dijelaskan dengan

“memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.”10

Menurut Oemar Hamalik “hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku.”11 Perubahan ini mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Benjamin S. Bloom tiga ranah hasil belajar yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik. yaitu:

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah afektif, yang berkenaan dengan aspek yang terdiri dari lima aspek yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni: gerakan reflek, keterampilan-keterampilan

10

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), Cet. III, h. 44

11

(29)

dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerekan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan inter pretatif. 12

Menurut Hamalik, “hasil belajar adalah pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas. Sedangkan menurut Juliah, hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannnya.”13

Berdasarkan pengertian di atas, hasil belajar merupakan perubahan yang dialami oleh siswa. Perubahan ini terjadi karena adanya proses sadar yang dilakukan melalui pengalaman belajar yang mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nana Sudjana menambahkan bahwa “ketiga ranah ini tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan.”14 Selain itu, hasil belajar diharapkan dapat memberikan perubahan dalam tingkah laku siswa yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu:

a. Faktor internal 1. Faktor fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperrti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran.

2. Faktor psikologis

Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondsi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi, intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.

b. Faktor eksternal 1. Faktor lingkungan

12

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosfdakarya, 2010, Cet. XV, h. 23

13

Asep Jihad. loc.cit., h.15

14

(30)

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban, dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega. 2. Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.15

Dari faktor di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akuntansi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dimana faktor internal bersumber dari dalam diri individu itu sendiri, sedangkan faktor eksternal dari luar individu. Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran, faktor eksternal dalam pemilihan media pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif dan senang mengikuti pelajaran akuntansi yang berakibat hasil belajar siswa menjadi baik.

B. Media Pembelajaran Monopoli 1. Pengertian Media

Menurut Rusman, “kata media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.”16

Menurut Gerlach dan Ely menyatakan a medium, conceived is any person, material or even that establishs condition which enable the learner to acquire knowledge, skill, and attitude. Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan,

atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang

memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara

15

Rusman. H., op.cit., 124

16

(31)

seperti TV, radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah keterampilan.17

Menurut Rossi dan Breidle, “media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.”18

Sedangkan menurut AECT (Association of Education and Communication Technology) “memberi batasan tentang media pembelajaran sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.”19

Briggs mengemukakan bahwa “media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.”20

Selain itu, Arif S. Sadiman mendefinisikan “media sebagai perangkat lunak (software) media pertama atau lambang / simbol-berisi pesan atau informasi yang biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan-media kedua-sebagai perangkat kerasnya (hardware), yakni sebagai sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.”21

Menurut (National Education Association / NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan

17

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), Cet. V, h. 204

18

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Bandung: Kencana Prenada Media, 2011), Cet. VIII, h. 163

19

Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. XIV, h. 6

20

Ibid., h. 6

21

(32)

dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.22

Definisi lain tentang media oleh Moch. Noviadi Nugroho yaitu

“segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.”23

Dari pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan media merupakan teknik untuk menyampaiakan pesan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Jadi media akan membawa individu-individu yang belajar memahami materi yang disampaikan yang berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, media memberikan suatu prinsip agar pengajaran dapat disampaikan dalam suasana yang menyenangkan sehingga dapat memotivasi siswa yang mengikuti pelajaran.

2. Fungsi Media

Menurut Syaiful Bahri dalam bukunya, “media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa

bantuan media”.24

Kemp dan Dayton menjelaskan bahwa terdapat beberapa manfaat penggunaan media dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, setiap siswa yang melihat dan mendengar penyajian melalui media, menerima

22

Sadiman, op. cit., h. 7

23

Moch. Noviadi, Modul Pembelajaran IPS, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2002), h. 23

24

(33)

pesan yang sama. Penggunaan media dapat menyatukan penafsiran guru yang berbeda-beda.

b. Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik, kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa berfikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media mempunyai aspek motivasi dan meningkatkan minat.

c. Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis (partisipasi siswa, umpan balik, dan pengetahuan) d. Mengurangi jumlah waktu pembelajaran, karena umumnya

media hanya memerlukan waktu yang singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pembelajaran dalam jumlah yang cukup banyak.

e. Meningkatkan kualitas belajar siswa.

f. Pembelajaran dapat diberikan kapan pun dan dimana pun terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari.

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk menjelaskan secara berulang-ulang mengenai isi pembelajaran dapat di minimalisir sehingga guru dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam pembelajaran.25

Selain itu, fungsi media pembelajaran adalah:

1. Sebagai sumber belajar yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain.

2. Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). 3. Fungsi manipulatif.

4. Fungsi psikologis

a. Fungsi atensi media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar.

b. Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

c. Fungsi kognitif siswa memperoleh kekayaan gagasan.

d. Fungsi imaginatif dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi.

e. Fungsi motivasi mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuannya tercapai.

25

(34)

f. Fungsi sosiokultural mengatasi hambatan sosiokultural antar peserta komunikasi pembelajaran.26

Menurut Oemar Hamalik yang menjelaskan fungsi media meliputi: a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan

proses belajar mengajar.

b. Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. c. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.

d. Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan. e. Nilai dan manfaat media pendidikan.

f. Memilih dan menggunakan media pendidikan.

g. Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan. h. Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam semua mata

pelajaran yang diajarkan.

i. Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan.27

Media pembelajaran juga memiliki fungsi dan berperan untuk: a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. b. Memanipulasi keadaan peristiwa, atau objek tertentu. c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.28

Dari uraian tersebut, bahwa fungsi media pembelajaran memiliki tujuan menyampaikan informasi kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Media pendidikan sangat membantu dalam mencapai keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sehingga tujuan dalam proses belajar mengajar bisa tercapai dengan baik.

3. Hakikat Permainan Monopoli Akuntansi

Permainan monopoli merupakan salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia.29 Dalam permainan ini, pemain berlomba untuk mengumpulkan kekayaan melalui satu perlaksanaan satu sistem ekonomi

26

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada, 2008), h.48

27

M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I, h.19

28

Sanjaya.,op.cit., h.171.

29

(35)

mainan yang melibatkan pembelian, penyewaan dan pertukaran tanah dengan menggunakan duit mainan.30

Cara bermain permainan ini yaitu pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar pemain itu dengan uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.31

Saat bermain monopoli, pemain tidak hanya diberi pelajaran bagaimana menghitung dadu dan langkah, tetapi juga memperhitungkan sejumlah perhitungan ekonomi dan analisis sesuai kotak yang didapatkan.32

Sejarah permainan monopoly dimulai pada tahun 1900-an. Dalam tahun 1904, seorang pencipta bernama Lizzie Magie mempatenkan satu permainan yang beliau harapkan dapat menerangkan sebagian daripada idea ekonomi yang diutarakan oleh Henry George. Permainan beliau dikenal sebagai The Landlord’s Game (Permainan Tuan Punya Tanah).33

Walaupun permainan ini dipatenkan, tidak ada produsen yang memproduksinya secara luas sampai tahun 1910 oleh The Economic Game Company di New York. Di Britania Raya permainan ini diterbitkan pada tahun 1913 oleh The Newbie Game Company di London dengan nama Brer Fox an' Brer Rabbit.34

Lizzie Magie terus mengembangkan permainannya dengan bantuan beberapa orang peminat. Dalam tahun 1924, Lizzie Magie mempatenkan permainan yang sudah diperbaiki sehingga permainan

30

Dodo Suwanda, Model Pembelajran Monopoly Pakem, 2014,

(http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/10/model-pembelajaran-monopoly-pakem/)

31“Monopoli(Permainan)”

,2014,(http://id.wikipedia.org/wiki/Monopoli_%28permainan %29)

32

Agus N. Cahyo.,op.cit., h.145

33

Dodo Suwanda. loc. cit.

34“Monopoli (Permainan)”.

(36)

tersebut tersebar luas.35 Selain melalui penjualan, permainan ini juga tersebar dari mulut ke mulut dan variasi-variasi lokal juga mulai berkembang. Salah satunya adalah yang disebut Auction Monopoly atau kemudian disingkat menjadi Monopoly.36

Permainan ini kemudian dipelajari oleh Charles Darrow dan dipatenkan dan dijual olehnya kepada Parker Brothers sebagai penemuannya sendiri. Parker mulai memproduksi permainan ini secara luas pada tanggal 5 November 1935.37

Menjelang tahun 1970-an, sejarah awal permainan monopoly

terhapus. Riwayat popular menceritakan monopoly dicipta oleh Charles Darrow menjadi cerita rakyat yang paling popular, dan disertakan dengan keterangan permainan monopoly. Sejarah ini juga diceritakan dalam buku The Monopoly Book: Strategy and Tactics of the World’s Most Popular Game, oleh Maxine Brady yang dicetak dalam tahun 1974.38

Sejalan dengan berkembangnya permainan monopoli, di The Ohio State University pada tahun 1963 media monopoly accounting game

pertama kali diuji cobakan dan mengindikasikan potensi manfaat dari penggunaan media permainan akuntansi digunakan sebagai pengganti latihan dalam akuntansi keuangan sehingga memungkinkan setiap siswa menyelesaikan soal yang berbeda dengan siswa lainnya.39

Albert mengemukakan bahwa monopoly accounting game adalah salah satu contoh permainan simulasi (simulation game) yang menghasilkan transaksi untuk latihan dalam proses akuntansi dimana

35

Dodo Suwanda. loc. cit.

36“Monopoli (Permainan)”.

loc. cit.

37

Dodo Suwanda. loc. cit.

38“Monopoli (Permainan)”.

loc. cit.

39

(37)

setiap transaksi akan dicatat dan diikhtisarkan menjadi sebuah laporan keuangan.40

Dari uraian yang sudah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan monopoli adalah permainan papan yang menggunakan sistem ekonomi. Permainan ini berkompetisi dalam mengumpulkan kekayaan dari beberapa transaksi yang terjadi seperti pembelian, penyewaan dan pertukaran tanah melalui media uang mainan. Bedanya dengan permainan monopoli akuntansi terletak pada target pemain dan desain monopoli.

Monopoli ini digunakan sebagai media pembelajaran dalam menyampaikan materi akuntansi yang disesuaikan dengan konteks akuntansi dilapangan. Seperti pada materi perusahaan dagang, monopoli tersebut berisi beberapa transaksi yang terkait pada perusahaan tersebut, kemudian pemain dituntut untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi.

C. Akuntansi Kelas XII 1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan cabang ilmu dari ilmu ekonomi, dan disatukan dalam pelajaran ekonomi untuk jurusan IPS. Pada kurikulum KTSP, cakupan materi ini difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta dituntut untuk mencatat transaksi yang terjadi pada perusahaan tersebut sesuai siklus akuntansi sehingga menghasilkan laporan keuangan yang berguna untuk para pemakainya.

Menurut American Institute of Certified Public Accountants

(AICPA) akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari

40

(38)

suatu kegiatan.41 Definisi di atas menjawab pertanyaan di atas dari sudut pandang kegiatan jasa.

Menurut Charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison dalam bukunya, “akuntansi (accounting) adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.”42

Menurut Rudianto dalam bukunya, akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.43

Defini akuntansi dari berbagai ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan sistem pencatatan untuk mempersiapkan laporan keuangan yang digunakan untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan keuangan bagi para pemakainya yaitu, manajer, investor, pemilik perusahaan, kreditor, dan pemerintah.

Akuntansi merupakan pelajaran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari ketika melakukan transaksi. Akuntansi memberikan penjelasan bagaimana pentingnya proses pencatatan data keuangan yang menyangkut kas, buku besar, hutang usaha, piutang usaha hingga saat menyajikan laporan keuangan. Firman Allah SWT dalam surat Al- Baqarah ayat 282:

ت تك ف ّ س جأ إ

ت ت إ

آ ّ ّ أ

ع ّ

ت ف َّ ّ ع ك ت أ ت ك أ ا ع ت ك

ّ ح

أ س ّ ح ع ّ ك إف ش س ا ّ َّ ّت

ش

شتس ع ّ

ف ّ أ ع طتس ا أ عض

إف ج

أ ء ّش ض ت ّ تأ

ج ف ج

ا ع إ ء ّش أ ا خأ

حإ ك تف

حإ ّ ضت

41

Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004), Cet. I, h. 1

42

Charles T. Horngren dan Walter T. Horrison Jr, Akuntansi, (Jakarta: Erlangga, 2007) Cet. I, h. 4

43

(39)

جأ إ ك أ غص ت ت أ أست

ّش أ َّ ع طس أ

ع س ف

ت ض ح

ت

ت أ ّاإ ت ت ّاأ أ

ش ا ت ك ّ ض ا تع ت إ

شأ

ت ت ّاأ ج

ع ت إ

ع َّ ّت سف ّ إف

ء ش َّ َّ

ع

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari pada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

2. Materi Akuntansi Kelas XII

a. Akun-akun yang digunakan pada perusahaan dagang

1. Pembelian adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung penjualan barang dagangan perusahaan.

(40)

3. Potongan tunai pembelian adalah akun yang digunakan untuk menampung sejumlah diskon yang telah diberikan oleh pihak produsen / supplier kepada pihak pembeli karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.

4. Beban angkut pembelian digunakan untuk menampung transaksi beban transportasi yang dikeluarkan pada saat membeli barang dagangan.

5. Penjualan adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung penjualan barang dagangan perusahaan.

6. Retur penjualan digunakan untuk menampung sejumlah barang yang telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ketidaksesuaian pesanan.

7. Potongan tunai penjualan adalah akun yang digunakan untuk menampung sejumlah diskon yang telah diberikan oleh pihak penjual kepada pelanggannya, karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.

8. Beban angkut penjualan digunakan untuk menampung transaksi beban transportasi yang dikeluarkan pada saat menjual barang dagangan.

9. Persediaan barang adalah untuk menunjukkan jumlah barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi tertentu.

(41)
[image:41.595.112.518.164.742.2]

b. Pencatatan transaksi yang pada perusahaan dagang Tabel 2.1

Pencatatan Transaksi pada Perusahaan Dagang

Transaksi Pembelian Pembelian secara tunai

Pembelian Rp xxx

Kas Rp xxx

Pembelian secara kredit Pembelian Rp xxx

Utang Dagang Rp xxx Transaksi retur dan pengurangan harga pembelian Secara tunai

Kas Rp xxx Retur Pembelian Rp xxx

Secara kredit

Utang Dagang Rp xxx

Retur Pembelian Rp xxx

Transaksi potongan pembelian

Utang Dagang Rp xxx

Pot. Pembelian Rp xxx Kas Rp xxx

Transaksi biaya angkut pembelian Secara tunai

Beban angkut pembelian Rp xxx Kas Rp xxx

Secara kredit

Beban angkut pembelian Rp xxx Utang dagang Rp xxx

Transaksi penjualan Secara tunai

Kas Rp xxx

Penjualan Rp xxx

Secara kredit

Piutang dagang Rp xxx Penjualan Rp xxx Transaksi retur dan pengurangan harga penjualan

Secara tunai

Retur Penjualan Rp xxx Kas Rp xxx

Secara kredit

Retur Penjualan Rp xxx

Piutang dagang Rp xxx

(42)

Kas Rp xxx

Potongan penjualan Rp xxx Piutang Dagang Rp xxx

Transaksi biaya angkut penjualan Secara tunai

Beban Angkut Penjualan Rp xxx Kas Rp xxx

Secara kredit

(43)
[image:43.842.95.796.87.455.2]

Tabel 2.2

Hasil Penelitian yang Relevan

Nama Judul Hasil Perbedaan dengan penelitian

yang saya lakukan

Rozmita Dewi Yuniarti44 Pengaruh Media Monopoly Accounting Game terhadap Tingkat Aktivitas Belajar dan Karakter Jujur

1. Terdapat perbedaan karakter jujur sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media monopoly accounting game. 2. Tidak terdapat perbedaan pembentukan

karakter jujur sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan metode latihan standar.

3. Peningkatan karakter jujur pada kelas yang menggunakan media monopoly accounting game lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan media latihan

Penelitian yang saya lakukan adalah pada kelas XII SMA pada materi perusahaan dagang. Kelas kontrol pada penelitian saya, menggunakan media permainan kartu.

Hery Syaerul Homan45

44

Rozmita Dewi Yuniarti dan Henry Syaerul Homan, Op. cit. h. 264

45

(44)

4. Tingkat aktivitas belajar kelas eksperimen sesudah menggunakan media monopoly accounting game lebih tinggi dari pada kelas kontrol sesudah menggunakan media latihan standar.

Arif Susanto46

Permainan Monopoli

Sebagai Media

Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA

Media permainan monopoli biologi layak dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi dengan topik sel.

Pada penelitian saya, untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh media permainan

monopoli terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran akuntansi SMA kelas XII IPS semester 1 pada materi jurnal umum.

Raharjo47

Muji Prastiwi48

Erma Wulandari49 Penerapan Model Media monopoli dapat meningkatkan Penelitian saya lakukan

46

Susanto, Arif, Raharjo dan Muji Sri Prastiwi, Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA, Jurnal BioEdu (Volume 1, Nomor 1), 2012, dalam http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu, h. 4.

47

Ibid., h. 4

48

Ibid., h. 4

49

(45)

Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantu Media Monopoli Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012

siklus II

Eko Nur Afif51 Pengaruh Penggunaan

Monopoli Dumbek Sebagai

Media Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pendidikan Kewarganegaraan Kelas

VIII di SMP N 1

Ada pengaruh penggunaan monopoli dumbek sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam pendidikan kewarganegaraan kelas VIII di SMP N 1 Rembang tahun ajaran 2013/2014. Namun masih terdapat dua siswa yang nilainya masing-masing 72 dan 74 yang

Pada penelitian saya pemberian soal pre-test sebelum siswa diberikan materi menganalisis dan mencatat transaksi perusahaan dagang. Selain itu, penelitian saya terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol.

50

Ibid.,

51

(46)

2013/2014

Cynthia B. Lucking52 Using Monopoly to Teach Intermediate Accounting Students

Penggunaan simulasi monopoli dalam kursus akuntansi tingkat menengah merupakan metode yang efektif dan menarik bagi siswa dalam konsep pengantar akuntansi keuangan.

Pada penelitian saya, penggunaan

media monopoli untuk

mengetahui hasil belajar siswa pada kelas eksperimen.

Presbyterian College53

52

Chnthia B. Lucking dan Presbyterian College, Using Monopoly to Teach Intermediate Accounting Students, pp.9

53

(47)

E. Kerangka Berpikir

Penerapan media dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan siswa secara konstruktif dan mengarah pada materi pembelajaran. Menurut Azhar Arsyad, media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yakni media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia.54

Media audio merupakan media yang memfokuskan pada alat pendengaran untuk menangkap informasi berupa pesan verbal maupun non verbal. Contoh media audio yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran yaitu radio dan alat-alat perekam seperti phonograph record (disc recording), audio tape (tape recorder) yang menggunakan pita maghnetik (cassette), dan

compact disk.55 Media visual merupakan media yang memfokuskan pada indera penglihatan sebagai penerima pesan yang dituangkan kedalam pesan verbal dan nonverbal. Contoh media visual adalah buku, majalah, koran, poster, modul, komik, atlas, papan visual (monopoli).56 Media audio visual adalah media yang melibatkan unsur suara dan unsur gambar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menyampaikan pengetahuan, sikap, dan ide. Contoh media audio visual adalah televisi. Dan multimedia merupakan gabungan beberapa media yang melibatkan berbagai indera untuk menyampaikan pesan dalam sebuah proses pembelajaran. Contohnya forum teater dan bermain peran.57

Dari pengelompokkan beberapa media diatas, media monopoli adalah salah satu bentuk media visual dalam bentuk media cetak. Media pembelajaran monopoli merupakan satu permainan papan yang berisi beberapa petak dan dimainkan oleh beberapa pemain. Setiap pemain berkompetisi untuk

54

Yudhi Munadi, op.cit., h. 54

55

Ibid.,h. 54

56

Ibid.,h. 55

57

(48)

mengumpulkan kekayaan melalui sistem permainan. Albert mengemukakan bahwa monopoly accounting game adalah salah satu contoh permainan simulasi (simulation game) yang menghasilkan transaksi untuk latihan dalam proses akuntansi dimana setiap transaksi akan dicatat dan diikhtisarkan menjadi sebuah laporan keuangan.58

Media monopoli merupakan salah satu alternatif media pembelajaran kooperatif yang di desain sesuai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Karena kelebihan media ini, dapat meningkatkan karakter jujur dan aktivitas belajar siswa.

Media monopoli yang digunakan dalam penelitian ini, berisi beberapa transaksi yang berkaitan dengan perusahaan dagang. Alat yang digunakan pada permainan monopoli terdiri dari:

1. Sebuah papan permainan yang dilengkapi dengan 40 petak. 2. Bidak-bidak untuk mewakili pemainan, yaitu orang-orangan. 3. Satu buah batu dadu.

4. Uang-uangan.

5. Lembar soal dan jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi atau dilakukan peserta.

6. Kartu Dag Dig Dug Deer yang berisi pertanyaan-pertanyaan teori dan kartu Kejutan yang berisi hadiah yang didapatkan oleh pemain jika beruntung.

7. Kartu hak milik barang dagangan yang dibeli sesuai toko yang ditempati, vocher hadiah.

Tahapan permainan monopoli yaitu membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dalam satu kelompok, 1 orang menjadi petugas bank sekaligus menjadi supplier barang dagangan, sisanya menjadi pemain. Para pemain pada permulaan diberi lembar soal dan jawaban, kemudian diberikan uang sebanyak Rp 1.300.000,00 yang langsung di entri transaksi awal berupa penanaman modal. Selanjutnya, setiap pemain berhak memilih toko yang sudah tersedia barang dagangannya, lalu membeli barang dagangan di toko tersebut dengan

58

(49)

pihak supplier berdasarkan kocokan dadu terbanyak. Dalam melakukan pencatatan, penentuan tanggal dan bulan sesuai kesepakatan kelompok bermain. Bila berhenti di suatu petak, pemain bersangkutan melakukan pencatatan soal dan penjurnalan. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah penggunaan media monopoli terdapat pada lampiran.

Menyikapi hal tersebut, maka media monopoli bisa dijadikan alat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Karena didukung dengan penelitian yang relevan, bahwa media monopoli merupakan media yang efektif dan menarik sehingga dapat meningkatkan karakter jujur, aktivitas belajar, dan hasil belajar siswa.

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada seseorang karena adanya proses sadar yang dilakukan melalui pengalaman belajar. Hasil belajar yang dimaksud disini adalah dalam ranah kognitif atau pengetahuan. Alat ukur yang digunakan dalam ranah kognitif adalah nilai siswa dari soal-soal pretest dan post test. Daya ukur hasil belajar baik atau tidak, terlihat pada tercapainya atau tidak dari tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan adalah daya serap. Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).59 Ada beberapa a

Gambar

Tabel 4.11 Data Hasil Observasi Pembelajaran Akuntansi Menggunakan Media
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .......................................................................
Tabel Uji Validitas Instrumen Tes ..............................................
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS 2 dan Kelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

PB di tingkat Desa dalam menjalankan kegiatan penanggulangan bencana sehari-hari baik dalam tahap pra bencana, pada saat bencana, dan pasca bencana serta

Pelaksanaan pembelajaran pada pro- gram RSBI di SMPN 1 Trenggalek sudah menggunakan berbagai sumber belajar. Dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar dapat

informasi dari pembuat program makan durian seratus ribu sepuasnya dan. petani durian di desa Kaligono guna melengkapi informasi dan data

Studies show, however, that in nuclear families, men and women usually make an equal number of decisions about family life.. Also, well-educated husbands and wives often prefer

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Di dalam Kurikulum 2013

Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 04 Tahun 2009 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah

Secara operasional, yang dimaksud dengan kompetensi hidup damai dalam penelitian ini adalah kecakapan peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Kota Sukabumi tahun

BAB III : Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian mengenai pelaksanaan jual beli tanah hak milik anak dibawah umur yang