OLEI-I:
NOL_IT A NURFIANI
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI' AH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
MURABAHAH llANK MUAMALAT JNDONESJA DAN BANK SYARJAH MAN1J!Rf
SKRIP SI
Diajukan kepada f'aku!tas Syari'ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Saijana Ekonomi Islam
Pembimbing I
Martono SE,MM
Oleh:
NOLITA NURFIANI NIM. I 03046128312
Di Bawah Bimbingan,
Pembimbing II
ce,
/"-;.
Drs. Hasanudin M.Ag NIP. 150268590
KONSENTRi\SI PERBANKAN SYARJAH
PROGRAM STUD! IVIUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SY ARI' AH DAN HU KUM
UIN SY ARIF HIDA Yil'fULLAH .JAKARTA
: Ketua
Sekretaris
Pembimbing I
Pembimbing II
Penguji I
Penguji II
pada tanggal 19 Juni 2007. Skripsi ini telah cliterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam pad a Program Stu di Mu' am al at
Jakarta, 21 Juni 2007
Mengesahkan
Dekan,
Pro . Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA . 150 210 422
P ANITIA UJIAN
Euis Amalia, M.Ag
NIP 150 289 264
Ah. Azharudclin Lathif, M.Ag
NIP 150318308
Martone, SE, MM
Drs. H. Hasanuclin M.Ag
NIP 150 268 590
Dr. H. A. Mukri Adji, MA NIP. 150 220 554
Supriyono SE, MM
/
:.;;
/,...-' (
...
)Sc!&;c;i2
セ@
Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rid.ho-Nya sehingga dapat
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini. Sholawat clan salarn dihaturkan juga kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sa'iabat dan umatnya yang
istiqomah sampai yaumul akhir nanti.
llcapan terima kasih kepada banyak pihak yang tdah berkenan membantu
sampai terselesaikannya karya tulis ilimiah ini.
I. Bapak M. Amin Summa selaku Dekan Fakl'ltas Syariah clan Hukum.
lbu Euis Amalia selaku Kctu;1 Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam).
3. Bapak Azharudclin Latif' selnku Sckrctaris Konscnt:·asi Pcrhankan Syariah
Program Stucli Muamalat (Ekonorni L;lam).
4. Bapak Martono clan Bapak Hasanudclin M.Ag selaku dosen pembimbing.
5. Bank Syariah Mandiri clan Bank Muamalat lilclonesia sebagai tempat
melakukan penelitian.
6. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Syariah clan Hnkum, Perpustakaan Bank
Syariah Mandiri, Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (SEBI) dan
Perpustakaan Umum Islam Iman Jama.
7. Bapak M.A Hasan Ali yang telah memberikan referrnsi clan masukan.
12. Dede Ukis yang selalu membuat suasana hati rnenjacli ceria
13. Mas Djoko yang sudah memberikan sarana pendukung yang dibutuhkan 14. !bu Sabariyah, Mbah Sukarsih dan Mba Septi yang selalu mendoakan
15. Teman-ternanku Ina Nurul, Listiani, Neneng Dzakiah yang tclah rneminjarnkan referensi buku
16. Ternan-ternanku di PS C, Nene' Diah, Munji, H-5, !cha, Nurfaidah, Rahmadi, Winda dan The Enen Rosana yang telah rnernberikan infonnasi dan rnau bertukar pikiran
Jakaita, 20 Jumadil Awai 1428 H 6 Juni 2007 M
Aku yakin Allah selalu melihatku.
Karenanya, aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat
Alm tahu kematian mcnantiku.
DAFT AR ISL ... VJ
BAB I PENDABULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... .
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan dan Manfaal Pcnelilian... 5
D. Kajian Pustaka ... 6
E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan... ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II DESKRIPSI KONSEP BARGA JUAL DAN MARGIN MURABAHAH A. Pengertian Murabahab ... 10
B. Landasan Bukum Murababab... 11
C. Ketentuan Pembiayaan Murabahah... ... ... 12
D. Aplikasi Murababah pada Bank Syariah ... 16
E. Batas Keuntungan Barga Jual... .. .. .. . . . .. .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. . . .. . . .... 17
F. Biaya-biaya yang Diperkenankan ... 19
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Barga Jual ... 21
B. Metode Penentuan Suku Bunga Bank kッョカセョウゥッョ。ャNNNNNNNNNNNNNN@ ... 23
I. Penentuan Tingkat Margin Murabahah Bank Syariah... 27
J. Dasar-dasar Penenluan Margin Murabahah... ... ... ... . 28
K. Metode Penentuan Harga Jual ... 29
L. Metode Penghitungan Angsuran Pembiayaan... 31
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Bank Muamalat Indonesia ... 35
5. Kepemilikan Saham . . . .. . . 40
B. Bank Syariah Mandiri ... .41
1.Sejarah ... 41
2. Visi dan Misi ... 41
3. Budaya Ke1:ja... .. . . 43
4. Produk-produk . . . .. . . . 44
5. Strnktur Organisasi . . . .. 46
BAB IV ANALISA PERBANDINGAN MEKANISME PENENTUAN MARGIN MURABAHAH BMI DAN BSM A; ProsedurPembiayaan;; ... -;;-.;;.-;;.; .. [[セ」」[[[@ ..•...••••••••••.•••••••••. 47
I. BM! ... : ... 47
2. BSM ... 51
B. Mekanisme Penentuan Margin Murabahah... ... .. . .... .. . ... 53
\ I. BMI.. ... . 2. BSM ... . C. Analisa Faktor Pembentukan Margin ... . I. Profitabilitas .. : .... . 2. Biaya ... . 53
55
59 60 63 D. Analisa Pcrbandingan Pc11c1htt'.Ul Marg.in MurabBhah... .. . .... 68I. Analisa Common Size... 69
2. Analisa Bank Environment... 75
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 79
Tabel 4.3 Return in Investment BSM ... :... 62
Tabel 4.4 Return in Equity BSM... .... .. 62
Tabel 4.5 Cosl\if'Money BM!. ... 63
Tabel 4.6 Cost of Fund BMI. ... 64
Tabel 4.7 Cost of Money BSM ... 65
Tabel 4.8 Cost of Fund BSM ... 65
Tabel 4.9 Perbandingan ROI terhadap iV:argin BMI dan BSM ... 66
Tabel 4.10 Perbandingan ROE terhadap セヲ。イQUゥョ@ BMI dan BSM ... 67
Tabel 4.11 Cost of Fund terhadap Margin BMI dan BSM ... ,... .... .. .. . .. . .. .... 67
Tabel 4.12 Analisa Common Size BM! dan BSM ... 70
[image:9.595.47.487.115.653.2]A. Latar Belakang Masalah
Bank Syariah merupakan lembaga yang kegiatan operasion(!!nya adalah
menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi ar.tara surplus unit dengan
defisit unit dan juga berperan dalam memberikan penawaran jasa bidang
keuangan lainnya dalam rangka kelancaran pembayaran dan bisnis. Kegiatan
pembiayaan merupakan satu kesatuan dari ativitas keuangan yang dilakukan oleh
Bank Syariah. Pada kegiatan inilah bank dapat memperoleh keuntungan dari
pembeli (nasabah pembiayaan) dengan alur alokasi clana kegiatan operasional
yang dilakukan oleh bank. Mekanisme penghitungan ;-irnrgin pada pembiayaan
murabahah sebagai salah satu benluk skim yang banyak dipakai tidak terlepas clari
banyak faklor, baik internal maupun eksternal. Scbagai conloh, bunga bank
konvensional penyebab eksternal naik-turunnya tingkat margin yang cliberlakukan
pacla pembiayaan murabahah. Selanjutnya tingkat profitabilitas perusahaan
sebagai alat ukur besarnya keunlungan yang diclapat sebuah perusahaan juga
clisinyalir menjacli faktor internal naik turunnya :ingkat margin. Namun pacla
clasarnya kebijakan bank masih mengacu pacla target kewncungan yang ticlak clapa:
clilepaskan clari faktor biaya.
Bank Syariah sebagai lembaga keuangan yang memiliki fungsi menghimpun
operasional yang berbeda dcngm, bank pada umumnya, lermasuk dianlaranya
masalah pembiayaan. Pembiayaan pacla Bank Syariah Jebih clikl'!nal dalam istilab
konvensional dengan sebutan kreclit. Mekanisme opeiasionalnya jelas berbecla
dengan kreclit pada bank konvensional. Pada bank konvensional pemberian kredit
dilakukan dalam bentuk uang. kemuclian nasabah cliharuskan melakukan
pembayaran cicilan dengan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku. Berbecla
dengan bank syariah yang pemberian pembiayaannya clilakukan clengan beberapa
bentuk proclnk, diantara bank berli.mgsi sebagai penjual barang kepada nasabah.
Pembiayaan dalam bentuk ini clilakukan clengan pembelian セ。イ。ョァ@ yang inginkan
oleh nasabah kemudian bank menjualnya kepada nasabah dengan pembebanan
tingkat margin tertentu sesuai kesep"k!-.tan.
Bank Syariab memiliki beberapa mac2-m procluk pernbiayaan cliantttranya
aclalah pembiayaan mudharabah, pembiayaan murnbahab clan pembiayaan
musyarakal1. Diantara ketiga produk pembiayaan tersebut, pembiayaan
murabahah-lah yang paling intensif digunakan karena lebih mudah dan transparan
clalam penentuan keuntungan pembiayaannya. Lebih rnudah dalam pengertian
bahwa dalam pembayarannya sangatlah pasti karena sudah disepakati di awal
perjanjian, sehingga jumlah cicilan nasabah tidak bergantung pada turun atau
naiknya tingkat pendapatan dalam arti tidak beruba11 selama periode waktu
pembayaran yang diinginkan. Transparan dalam pengertian pembiayaan ini
mengharuskan bank (sebagai penjual) memberitalmkan kepada pembeli (nasabah)
Faktor Penentu --->
Mmabahah
Dasar-dasar Penentmn Profit Margin
I
i
Mekanisrne Penentuan Profit Margin Murabahah
Internal Ek sternal
Realisasi Profit Margin
1
Laba PerusahaanPada dua bank syariah yaitu Bank Muarnalat Indonesia dan Bank Syariah
Mandiri, memiliki pemberlakuan tingkat margin yang berbeda. Namun pada
kedua bank tersebut tenggang waktu yang cliberikan untuk melunasi cicilan
menjacli patokan clalam menentukan besarnya margin. Tenggang waktu yang
lebih lama dalam pelunasan cicilan menjaclikan margin yang clikenakan oleh bank
menjacli lebjh besar clibandingkan clengan tenggang waktu yang lebih penclek, hal
ini clilakukan sebagai tindakan prenventif terhadap イゥウゥォセャ@ yang akan clialami oleh
bank di kemudian hari.1
Selama ini nasabah tidak mengetahui bagaimana margin yang berlaku pada
pembiayaan murabahah tc.rbentuk. Nasabah sebagai pih'.!k yang membutuhkan
dana tidak tertarik untuk mengetahui :x1gairnau'l penghitu•1gan y'.lng d1laknkan
memasukk<m cos/ of jimd sebagai biaya .vang harus dibayarkan oleh pihak peminjam sehingga memungkinknn margin yang dikenakan tinggi.2 Oleh karena itu permasalahan yang akan penulis bahas yaitu baga:mana bfilik syariah
menentukan besarnya margin (mark-up) yang didapat bank dari pembiayaan nmrabahah. Penulis membagi penyebab tumn naiknya tingkat margin pada Bank
Syariah menjadi dua faktor, yaitu foktor internal clan faktor eksternal.
Pada umumnya setiap bank mempunyai kebijakan sendiri dalarn rnenentukan
margin tersebut, namun pada kebanyakan bank sym"iah tingkat bunga sirnpanan
bank konvensional yang berlaku masih menjacli pernlx,nding.3 Hal ini dilakukan mengingat persaingan yang terjadi diantara bank koilvensional dengan bank
syariah yang memungkinkm1 pihak bank syariah untuk seticlaknya menyetarakan
profit margin pada pembiayaan murabahah dengan suku bunga bm1k
konvensional.
Penentuan margin pembiayaan murabahah berbeda dengan tingkat suku bunga
tertentu ym1g dikenakan pada nasabah konvensional, di mana Kebijakan Pimpinan
Puncak pada bank syariah dalan1 menentukan margin yang menjadi acuan. Oleh
karena itu, penulis juga akan menganalisa keterkaitan faktor yang menjadi pemicu
naik-turunnya margin pembiayaan murabahah pada Bank Muamalat indonesia
yang selanjutnya disebut BMI clan Bank Syariah Mandiri yang selanjutnya
disebut BSM.
1
Wawancara langsung dengan pihak BSM 2
B. Pembatasan dan Rumusau Masalah
Untuk lebih fokus pada permasalahan pembahasan akw dipersempit yaitu seputar proses pembiayaan murabahab, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan margin murababab dan perhitungan mark-up pembiayaan murababab pada BMI dan BSM. Kemudian melakukan analisa dengan menggunakan analisa laporan keuangan.
Agar pembahasan dalam skripsi m1 teratur, maka perlu dirumuskan permasalaban-permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana mekanisme penentuan margin murabahah pada BM! clan BSM? 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat margin murabahah? 3. Apakah komponen yang terdapat clalam pembentukan margin murabahah? 4. Bagaimana kecenclerungan komponen pembentuk margin tersebut dilihat dari
kinerja keuangan bank clari tahun 2001-2005?
C. Tuj11an dan Manfaat Pcnclitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetalmi mekanisme penentuan margm murabahah dan faktor penyebab fluktuasi margin murababah pacla BM! serta BSM.
2. lvlanfaat Penelitian
a. Problem Solving Research, yakni menemukan masalah yang ada di BMI danBSM.
3
b. Bagi pcnulis pada khususnya dapal 1rn:.mmbah wawasan dan
mengembangkan pikiran yang berupa gagasm1 atau pendapat melalui
laporan penelitian ini dan bagi mahasiswa Jurusan Muamalat pada
umumnya diharapkan mampu mengetaJ:ui mekanisme penentuan margin
murabahah dan faktor peny:bab fluktuasi margiP murabahah pada BMI
serta BSM.
c. Bagi Jurusan, diharapkan mampu memperluas khasanah ilmu Ekonorni
Islam khususnya dalarn dunia Pcrbankan Islam.
d. Bagi BM! dan BSM, diharapkan melalui hasil penelitian masing-masing
bank dapat rnenganalisa kekuatan dan kelema:mn sistem yang berlaku
pada masing-masing bank guna perbaikan ォゥョ・セェョ@ dimasa mendatang.
e. Bagi masyarkat, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
bagaimana mekanisme pembentukan margin murabahah
D. Kajian Pustaka
Hadi Maulidin, FSH, 2003, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme
Penentuan Mark-up (Profit Margin) dalan1 pセュ「ゥ。ケ。。ョ@ Murabahah pada PT. BPRS Harta Insan Karimah, membahas pemmsalahan mekanisme penentuan
margin murabahah pada Bank Syariah dan menganalisa dari sudut pandang
syariah tentang mekanisme tersebut. Dari analisa エ・イウLセ「オエ@ didapat bahwa pada
Bank Syariah penentuan margin masih mengacu parla tingkat suku bunga
E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan
I. Jenis Penelitian
Objek penelitian ini adalah dua Bank Umum Syariah yang berfokus pada
mekanisme penentuan profit margin pada masing-ruasing bank dan
faktor-faktor yang mempengaruhi naik-turunnya margin pembiayaan murabahah.
Penelitian bersifat kuantitatif dcskriptif yang membcrikan pemecahan masalah
dengan pengumpulan data, mengklasifikasi, menganalisa kemudian
mengintepretasikannya. Pendekatan deskriptif yang dilakukan dengan studi
korelasi, yaitu mencari hubungan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi margin.
2. Jenis dan Sumber Data
Data yang diperoleh berasal clari berbagai sumber primer clan sekuncler.
Sumber primer pene!itian ini berupa data yang terkait dengan penelitian yang
berasal dari perusahaan yang menjadi objek berupa Japoran tahunan, dan
wawancara dengan pihak bank yang bersangkutan. Sedangkan sumbet
sekunder berupa informasi atau data yang berasal dari buku, koran, teknologi
iD.ternet maupun literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan.
3. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data
Teknik pengumpulan data yang dilakuka:1 adalah dengan adalah dengan
wawancara yang dilaknkan secara individu dengan yaitu antara penulis
dengan , menggunakan anal isa laporan keuangan common size dan analisa perbandingan dilakukan dengan analisa bank environment.
4. Pedoman Penulisan
Pedoman penulisan karya ili111iah ini rncngacu pada Pedoman Penulisan
Fakul!as Syariah dan !111k11111 t:1hun 2005.
F. Sistcmatika Penulisan
Bab I: Pendahuluan
Merupakan bab yang berisi pendahuluan, didalamnya menguraikan
latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kajian pustaka serta sistematika penulisan.
Bab II: Dcskripsi Konscp Marga Jual dan Kcuntungan
Bab kedua bcrisi landasan teori murab.ihah, berupa pengertian
murabahah, ketentuan umum murabahah, aplikasi murabahah pada
bank syariah, ketentuan pengambilan keuntungan dalam jual beli, jenis
biaya yang diperkenankan dalam penentuan harga jual, faktor-fakrnr
yang mempengaruhi fluktuasi harga jual, dasar-dasar penentuan
margin murabahah, penentuan tingkat sukti bunga konvensional dan
penentuan tingkat margin murabahah.
Pada bab ini terdapat profil dari perusahaan rerupa sejarah berdirinya
BM! dan BSM, visi misi, produk-produk yang terdapat pada BMI dan
BSM se1ia struktur organisasi kedua bank tersebut.
Bab IV: Analisa Faktor Yang Mempehgaruhi Penentuan Margin Murabahah Pada BM! dan BSM
Bab IV merupakan bab analisa dan pe111bahasan seputar prosedur
pembiayaan murabah1h pada kedua bank, inti dari penelitian ini yaitu
mekanisme penentuan margin murabahah dan aplikasinya. Terakhir
yaitu pengolahan data dan perhitungan yang diperoleh.
BabV: Penutup
Bab V ini berisikan kesimpulan dan saran-saran untuk perielitian
A. Pengertian Murabahah
Murabahah secara bahasa berasal dari kata TM_NNイHZAij」」セij@ yang artinya memberi
keuntungan.1 Adapun secara istilah menurut Tbnu Rusyd, murabahah adalah jika
penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia
mensyaratkan atas keuntungan dalam jumlah tertentu.2
Dalam kamus istilah fiqh disebutkan bahwa murabahah adalah bentuk jual
beli barang dengan tambahan harga (cost plus) alas cla3ar harga pembelian yang pertama secara jujur. Dalam pcncrapannya di 1'.unia perbankan, bank bertinclak
sebagai penjual. clapat menyecliakan barang yang dipcrlukan oleh nasabah untuk
dijual kembali clan berhak menclapat tambahan harga atas pembelian.3
Muhammad Syafi 'i Antonio menjelaskan bahwa rnurabahah adalah jual beli
barang pacla harga asal clengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam
murabahah, bank (penjual) harus memberitahukan harga barang yang dibeli clan
menentukan tingkat keuntungan tertentu dengan tambahan. 4
1
Al-Munawir, Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya, Pustaka Progressif, 1997), cet. ke -14. h. 436 2
Jbnu Rusyd, Sidayah Mujtahid Wanihayah al-Muqtasid, (Al-Qohirah, Maktabah al-Khazani, 1994), h.178
3
M. Abdul Mujieb Mabruri, Tholhah dan Syafi'ah. AM, Kamus lsJi/ah Fiqh, (Jakarta, PT Pustaka Firdaus, 1994) cet ke-2. h. 255
4 M. Syafi'l Antonio, Sank Syariah: Wacana U/ama dan Cendikiawan, (Jakarta, Tazkia
Institute, 1999) h. 21
Imam syafi'i mendefinisikan mura\Jahah sebagai bentuk jual beli dimana
penjual menyebutkan harga pokok barang dengan harapan agar orang yang
membeli barang tersebut memberikan keuntungan kepada penjual. 5
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui bahwa murabahah adalah bentuk
jual beli dengan tambahan harga atas harga pembelian sebagai keuntungan yang
diperoleh penjual. Dalam transaksi tersebut penjual menyebutkan harga
perolehan barang sebagai bentuk transparansi agar te;-hindar dari pengambilan
keuntungan yang berlebihan.
B. Landasan Hukum Murabahah
I. Al-Quran
Surat An-Nisa ayat 29
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu. dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu". (Qs:4:29)
2. Hadits
5
ibnu Mas'ud dan Zainal Abidin, ヲセゥアィ@ aQ。、コィ。「NセIG」_ヲゥGO@ (edisi /engkap): Mua1nala1. A4unakahat
Artinya:
"dari Abu Said Al- Khudri bahwa Rosulullah bersabda: Sesungguhnya Jual Beli itu
harus diiakukan suka sama suka" (HR. Baihaqi & Ibnu A1ajah dan dinilai shahih
oleh Ibnu Hibbanl
Dari hadits diatas dapat diketahui bahwa dalam jual beli temmsuk murabahah
harus dilakukan dengan keadaan suka sama suka, dalam artian semua pihak yang
terlibat dalamjual beli dapat saling mcnguntungkan satu sama lain.
C. Kctentuan Pcmbiayaan Murahahah7
Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasil'nal No.4/DSN-MUI/IV /2000 ya11i,
mengatur ketentuan-ketentuan dalam rnurabahah, 3ebagai berikut:
I. Ketentuan Murabahah dalarn Bank
a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
b. Barang diperjualbelikan ticlak cliharamlrnn 、。ャ。ョセ@ syari'ah Islam.
c. Bank membiayai sebagian alau seluruh h; .rga pembelian barang yang telah
disepakali kualifikasinya.
d. Bank membelikan barang atas nama bank sendi1 i, dan pembelian ini harus
sah dan bebas riba.
e. Bank harus menyampaikan semua ha! yang berkaitan dengan pembelian,
misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)
dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini
6
Himpunan Fatwa DSN (Jakarta, DSN-MUI &BI, 2006), h.22-23
7
bank harus memberitahu scc.m:.jujur セQ。イァ。@ pokok barang kepwfa nasabah
berikut biaya yang diperlukan.
g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati dan pada waktu
yang telah disepakati pula.
h. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atnu kerusakan akad, pihak
bank dapat mengadakan pei:janjian khusus dengan m.sabah.
i. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari
pihak ketiga, akad jual beli barang harus dilakuk8n setelah barang menjadi
milik bank.
2. Ketentuan Murabahah kepada Nasabah
a. Nasabah mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu barang atau
aset kepada bank.
b. Jika bank menerima perrnohonan tersebut, ia harus membeli terlebih
dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pe:dagang.
c. Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah
harus menerima (membeli) sesuai dengan janji yang telah disepakati,
kemudian kedua belah pihak membuat kontrak jual beli.
d. Dalam jual beli ini bank dibolehkan rneminta nasabah untuk rnembayar
uang rnuka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan.
e. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank
f. Jika nilai uang muka kurang dari kervgian yang harus ditanggung bank,
bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah.
g. Jika uang muka memakai kontrak urbun sebagai altematif dari uang muka,
maka:
I) Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal
membayar sisa harga.
2) Jika nasabah l:>atal rnembeli, uang rnuka menjadi milik bank maksimal
sebesar kerugian yang ditanggtmg oleh bank akibat pembatalan
tersebut, danjika uang rnuka tidak rnencukupi nasabah wajib melmmsi
kekurangannya.
3. Jaminan dalam Murabahah
a. Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serms deengan
pesanannya.
b. Bank dapat meminta nasabah untuk 111Lnyecliakan jaminan yang clapat
dipegang.
4. Utang clalam Murabahah
a. Secara prinsip pcnyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah
tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakuakan dengan pihak
ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut
dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban menyelesaikan
b. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum セQ。ウ。@ angsuran berakhir, ia
tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.
c. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah hams
tetap menyelesaikan utangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh
memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu
diperhitungkan.
5. Penundaan Pembayaran dalam Murabahah
a. Nasabah yang memiliki kemampuan tidal>: dibenarkan menunda
penyelesaian utangnya.
b. Jika nasabah menunda-nuncla pembayaran clengan sengaja, atau jika salah
satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka penyelesaiannya dapat
clilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional setelah tidak tercapai
kesepakatan melalui musyawarah.
ketentuan cliatas berclasarkan hadits dibawah ini:
セ@
11 ):,, 11
J:,;.)
;)I •;.; :_s.I
:;.
,, .. ,,
A
NPZセ[[@
:
セ@ セ@
;s:G-1
H[ャ「セj@
,;it
Artinya:
"Dari Abi Hurairah R.A bahwa Rosulullah bersabda: Menunda-nunda waktu pembayaran hutang seseorang yang mampu membayarnya, adalah perbuatan zalim. Dan apabila seseoran diantara kamu piutangnya
dialihkan kepada orang yang mampu membayarkannya, maka terima/ah cara yang demikian itu. " (hadits ini dike/uarkan o/eh Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'J dan Jbnu Majah)
8 Imam Abi Daud Sulaiman as-Sajastani, Shahih Sunan Abi Daud, (Beirut, Daar al-Fikr, 1994),
6. Bankrut dalam Murabahah
Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gaga! イョ・ョケセャ・ウ。ゥォ。ョ@ utangnya, bank
harus menunda tagihan utang sampai ia menjadi sanggup kembali ata\I
berdasarkan kesepakatan,
D. Aplikasi Murabahah pada Bank Syari'ah9
Secara umlun aplikasi pembiayaan murabahah dapal digambarkan sebagai
berikut:
セM
I. Negosiasi oi
Persyaratan
I
2. Pengisian form pe1ja.1jia113. Beli
Barang
7. 13ayar
5 .. Kirim
6. Terima
Barang &
Keterangan:
I. Bank dan nasabah melakukan negosiasi tcntang jcnis barang, kualitas, harga
dan tingkat keuntungan yang akan diambil bank dan i:;ara pembayarannya.
2. Nasabah mengisi formulir yang isinya berjanji akan membeli barang yang
telah diajukan pada nomor satu.
3. Bank membeli barang langsung kepada pemusok.
4. Kesepakatan jual beli antara bank dan nasabah. Pada saat ini akad jual beli
dilakukan.
5. Pemasok mengirim barang kepada nasabah pembeli.
6. Dokumenjual beli disampaikan kepada bank oleh pemi::sok.
7. Nasabah pembeli melakukan pembayaran kepada bank sesuai kesepakatan.
E. Batas Keuntungan Harga Jual
Tidak terdapat dalil yang menyebutkan penentuan batas maksimal keuntungan
yang diperoleh dalan1 berusaha Gual beli).10 Tingkat kt:untungan tidak memiliki
kisaran yang pasti, dapat mencapai mencapai l 0%-100% dari harga perolehan.
Seperti pada hadits di bawah ini yang menunjukkar. besarnya pengambilan
keuntungan hingga 100%.
9
M. Syafi'I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Tazkia Institute, 2001) h. 107
10
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakatta, AMP YKPN, 2002),
,, ,, "' ,.. ,.,,.. ,..
,_)t;;..i.,
w1:b..1
t
0
セキN@cS?'-'
,;w.
)i
Lセゥ@.,
:I ,, ,, ,.. ,, ,,. ,..,,
Hセ@
Jb y,I o\J..!)セ@
,_}セZ[Njセ@
,,,.. ,,.. ,, ,..
Artinya:
"Dari Urwah bin Abi Ja 'd al-Boriqi rn, herkata: Ro.rn/111/ah memberi uang satu dinar (kepada Urwah) untuk membeli seekor hewan ternak atau seekor kambing. Kemudian ia membeli dua ekor kambing. Setelah itu ia menjual seekor kambing ilu dengan harga salu dinar. Kemudian ia menghadap Rasulullah dengan membawa satu dinar uang dan satu ekor kambing. Kemudian Rasulullah mendoakan Urwah supaya mendapatkan keberkahan da/am bisnisnya." (HR.Abu Daud/1
Keuntungan yang diambil Urwah sebesar 100% tersebut mencerminkan
bolehnya mengambil keuntungan maksimal clan clibenarkan oleh syara'. Namun
clengan catatan bahwa keuntungan yang diambil tersebut menyertakan ketentuan
syara' pula yang ticlak mernb"rrnrkan prnktck pcnipllnn clan kezhaliman
d ida lrnnn )'<l.
Namun Imam Ghozali dalam bukunya Ihya Ulumuddin memiliki sebuah strategi berdagang yang layak cliaplikasikan oleh setiap pedagang muslim yang
tidak hanya mengharapkan keuntungan yang banyak namun keberkahan dari
Allah. Beliau menganjurkan perilaku ihsan dalam berdagang yaitu dengan
mengambil keuntungan yang rasional clan lazim berlaku pada pasar saat itu.
Beliau menegaskan bahwa sikap Qonaah (merasa cukup) dengan keuntungan sedikit yang diambil maka niscaya volume penjualannyapun meningkat. Dengan
peningkatan penjualan yang berkesinambungan maka talc tertutup kemungkinan
11
peningkatan penjualan yang bcrkcsinambungan maka tak tertutup kemungkinan
laba yang akan diperoleh pun setara atau lebih jika dibandingkan dengan
pengan1bilan tingkat keuntungan yang tinggi. Selain itu, tak hanya pelanggan
yarig merasa puas nanmn keberkahan dalam berdagang pun dapat diperoleh. ·
Sahabat Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkeliling pasar dengan m.;;mbawa tongkat
pemukul seraya berkata: " wahai segenap padagang, ambillah yang benar, niscaya
kamu selamat. Jangan kamu tolak keuntungan yang sedikit, karena dengan
menolalmya maka kamu akan terhalang untuk mendapatkan yang banyak."12
Hal ini memperjelas pendapat Imam Ghazali, bahwa hendalmya para pedagang
memiliki sikap qonaal1 dan tidak perlu merasa khawatir dengan kecilnya
keuntungan yang didapat secara benar (tidak terdapat kebathilan) di dalamnya.
Karena sesungguhnya Allah menjanjikan keuntungan yang besar dibalik itu
semua.
F. Biaya-biaya yang Diperkenankan13
Para ulama mazhab berbeda pendapat tentang biaya apa saJa yang
diperkenankari dalam pembentukan harga jual. Diantaranya, ulama mazhab
Maliki membolehkan biaya-biaya langsung terkait dengan transaksi jual beli dan
biaya-biaya yang tidak langsimg terkait dengan transaksi namun memberikan nilai
tan1bah pada barang tersebut.
12
Imam al-Ghazali, Ihya Ulumudin, diterjemahkan oleh Drs.H.Moh.Zuhri, (Semarang, cv.Asy Syifa: 1992), jilid 3, h.268
13 Adiwarman Azwar Kariln, Bunk /slain: Analisa F'.!qh dan Kellangan (Jakarta, Hrr Indonesia,
Haron dalam bukunya Islamic Banking, menjelaskan bahwa rnazhab Maliki
membagi klasifikasi biaya menjadi tiga, yaitu pertama, biaya-biaya yang dapat
ditambahkan pada modal (harga beli), kedua binya yang boleh ditambahkan pada
modal tetapi tidak dapat dicadangkan untuk perhitungan profit, ketiga yaitu
biaya-biaya yang tidak boleh dimasukkan dalam modal maupun perhitungan profit,
Misalnya pada sebuah pabrik sepatu, biay'l bah:m baku kebersihan, biaya
produksi, biaya jahit boleh dimasukkan dalam harga mrtrk-up. Sedangkan biaya
ー・ョケゥュー。ョセョL@ transportasi atas barang, dapat dipertimbangkan masuk kedalam
harga beli. Adapun biaya tidak langsung seperti biaya komisi, biaya iklan tidak
dapat dimasukkan kedalam perhitungan profit.
Ulama mazhab Syafi'i membolehkan membebankan biaya-biaya yang secara
umum timbul dalam suatu 1ra.iS<1ksi jual beli kccuali biaya tcnaga kc1:janya scridiri
karena korpponen ini tennasuk dalam keuntungannya. begitu pula biaya-biaya
yang tidak menambah nilai barang tidak bolch clima:;ukkan :lalam komponen
bi a ya.
Ulama maZhab Hanafi membolehkan membebankan biaya-biaya yang secara
umum timbul dalam suatu transaksi jual beli, namun tidak membolehkan
biaya-biaya yang semestinya 、ゥォ・セェ。ォ。ョ@ oleh penjual.
Ulama mazhab Hambali berpendapat bahwa semua biaya langsung maupun
tidak langsung dapat dibebankan pada harga jual selama biaya-biaya harus
Dari pendapat empat mazhab diatas dapat diketahui bahwa keempat mazhab
membolehkan pembebanan biaya langsung harus dibayarkan kepada pihak ketiga.
Keempat mazhab juga sepakat tidak membolehkan pembebanan biaya langsung
yang berkaitan dengan pekerjaan yang semestinya dilakukan oleh penjual maupun
biaya langsung yang berkaitan dengan hal-hal yang berguna. Selain itu keempat
mazhab tidak membolehkan pembebanan biaya tidak langsung bila tidak
menambah nilai barang.
G. Faktor-faktor yang Mempcngaruhi Harga Jual
Dalam menentukan harga jual suatu produk atau barnng, perusahaan memiliki
beberapa pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk memaksimalkan
keuntungan dan kepuasan pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga
jual tersebut meliputi faktor intern (tujuan perusahaan, biaya produk, dan
marketing mix) dan faktor ekstern (persaingan dan konclisi perekonomian secara
makro)14
1. Faktor Intern
a. Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu produk sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang
akan dicapai perusahaan. Tujuan perusahaaIJ meliputi maksimalisasi
keuntungan, maksimalisasi pangsa pasar, menciptakan posisi
kepemimpinan mutu jasa dan mempertahankan rosisi dipasar.
14
b. Biaya Produk
Biaya merupakan komponen yang tidak dapat dilepaskan dalam suatu
produksi. Biaya ini dikenakan terhadap harga jual barang, sehingga akan
menambah harga jual suatu barang suatn. Semaicin tinggi biaya produksi
yang dikeluarkan maka semakin besar pula harga jual barang.
c. Markeling Mix
Konsep pemasaran ini mcrupakan perlin,bangan perusahaan dalam
menetapkan harga jual. Afarketing mix meliputi strategi proses distribusi produk sampai dengan promosi perusahaan untuk produk yang
dikeluarkan.
2. Faktor Ekstern
a. Persaingan
Persaingan dalam sebuah pasar merupakan 11al lazim ditemui. Persaingan
ini 111en1pcngaruhi harga jual sunlu ーョセ、オォN@ Pcrusuhat'.n akan n1c1n!1ciikan
harga jual rendah sebagni suatu slrategi promosi disamping sebagai
langkah pengendalian terhadap persaingan pasar.
b. Kondisi Perekonomian Secara Makro
Kondisi perekonomian sccara makro mcnjadi pcrtirnbangan khusus
perusahaan dalam menetapkan harga. Krisis ekonomi, in:flasi dan
penimbunan barang sangat mempengaruhi naiknya harga barang. Ini
disebabkan karena pada kondisi tersebut persediaan barang menipis dan
H. Penentuan Suku Bunga Bank Konvensional
Perlu diketahui bahwa pada prakleknya kcb·myakan Bank Syariah masih
menjadikan bunga bank konvensional menjadi pembauding dalam menentukan
margin. Untuk itu perlu diketahui bagaimana ;ierbaukan konvensional
menetapkan kebUakan tingkat suku bunga yang dibebankan kepada debitur. Bank
Konvensional, seperti halnya juga Bauk Syariah memiliki strategi khusus untuk
menetapkan suku bunga kredilnya. Walaupun slandar (Bl !{ale) ldai1 rncnjadi
ukuran namun pelaku bisnis bank tidak mau ketinggalan untuk menerapkan
strategi guna persaingan yang makin marak. Perlu diketahui bahwa bank
konvensional menetapkan target sebagai landasan aw:il dalam penetapan suku
bunga.Target yang ingin dicapai antara lain15:
1. Maksimaiisasi keuntungan
2. Maksimalisasi pangsa pasar
3. Mencapai posisi kepemimpinan mutu
4. Memeliharn posisi di pasar
Untuk mencapai beragam target bisnis tersebut, dalam menentukan tingkat
suku bunga !credit bank wajib memperhatikan banyak faktor yang bersangkutan
dengan aspek permintaan, biaya risiko clan persaingan. Penentuan suku bunga
yang tidak tepat, dapat mengakibatkan calon debitur. yang sehat mengurungkan
permintaan kreditnya. Faktor-faktor penentu itu antar:i Jain sebagai berikut16:
15 Jopie Yusuf, Strategi Manajemen Kredit Bank Umum, (Jakarta, Gramedia, 2002), h. 106
16
a. Elastisitas permintaan kredit cal on debitur
b. Status usaha dan hubungan debitur
c. Hubungan debitur dengar. bank
d. Perkembangan kondisi pasill· uang
e. Risiko kredit dan jangka waktu ikatan kredit
Faktor-faktor tersebut di atas adalah faktor yang menjadi pertimbangan
menentukan tingkat bunga kredit yang akan diberika11 kepada calon debitur,
sehingga mampu mencapai sasaran.
Penentuan bunga kredit pada bank konvensional sudah menggunakan standar dan
klasifikasi yang terstruktur. Penentuan tingkat bunga kredit terhadap nasabah
bank konvensional, didasarkan pada bagaimana credit-rating pemohon credit
menurut penilaian bank. Berdasnrkan credit-rating terscbut nasabah bank akan
dikelompokkan menjadi dua katcgori, yaitu prime customer dan non prime customer. Berdasarkan kategori ini pula muncul penenluan tingkal bunga krcdit dengan sebutan prime rate dan non prime rate. Prime ra;e adalah addah tir,gkat bunga kredit yang dibebankan kepada nasabah-nasabaJ1 utilll1a seperti
multinational corporation, joint venture company dan beberapa perusahaan blue
a. Cara Perhitungan Prime Rate
Dalam menentukan prime rate terdapat dua konsep dalam menentukan
cost of l'und (biaya dana). Ko11scp y<1ng pcrla111a adalah Marginal Cost Concept dan ym1g kedua Weight Average Cost of Fund Concept.11
1) Marginal Cost Concept
Menghitung besarnya cost pada pendekatan ini adalah dengan
menentukan berapa biaya dana yang harus dikeluarkm1 saat ini jika
ingin mencari sumber dana dari pasar uang. Langkah kedua yang harus
diambil, menetapkan besarnya spread pada marginal cost tersebut. Maka berdasarkan perhitungan diatas prime rate dapat terbentuk.
2) Weight Average Cost of Fund Concept
Perhitungan biaya dana menurut metocle 1111, adalah dengan
menghitung biaya dana, di mana terlebih dahulu dihitung peranan
masing-111asing jenis atau sumber dana seita memperhitungkan
cadangan likuiditas wajib minimum. Bes2.rnya cadangan likuiditas
wajib minimum ini hams diambil dari angka yang aktual sesuai
dengan kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian metode 1111
menunjukkan besarnya biaya da11a yang riil clan secara la11gsung
menunjukkan besarnya cost of loa11able funds, yaitu biaya da11a ya!lg
harus dibayar oleh ba!lk untuk sejumlah da11a ya11g dihimpU1111ya
17
setelah dikurangi oleh sejumlah dana yang harus disimpan sebagai
cadangan wajib. Untuk Jcbih jelasnya Base Lending Rate (BLR) pada
metode ini digambarkan dalam rum us berikut 18:
BLR= COLF+ PM+ T+ CI'+
oc
+SCI
Keterangan:
BLR = Base Lending Rate
COLF =Cost of Loanable Fund
PM = Profit Margin T = Tax/pajak atas PM
CP = Credit premium untuk menutup penyisihan penghapusan aktiva procluktif
OC = Overhead Cos/
SC = Service Cost
b. Cara perhitungan Non Prime Rate
Untuk menentukan tingkat bunga kreclit baGi yang bukan nasabah utama
clapat clikategorikan clalam beberapa kategori jenis kreclit. Untuk ョ。ウ。「。セ@
KUK/KUT, penentuan bunga saat ini セ・「・ウ。イ@ 19% µer tahm1. Untr.k
kreclit-kredit car loan, consumer loan, bank menetapkan tingkat bunga di atas prime rate.
18
I. Pcncntuan Tingkat Margin l'cmhiayaan Murabahah
Pacla kenyataannya sampai saat ini belum cl iternukan rurnusan yang baku rnengenai perhitungan margin. Namun perhitt.ngan margin murabahah
clapat clilakukan clengan menggunakan pencl.'Okatan base lending rate bank konvensional.
Komponen yang terdapat pada mekanisrne perientuan margin yang akan
clibah11s pacla penelitian ini, dapat clijadikan acuan penentuan margin yang
cligunakan oleh bank syariah. Komponen yang ditemui pacla mekanisme
penentuan margin, banyak clikaitkan clengan permasalahan biaya clail tingkat
keuntungan. Pada dasamya penentuan base lending rate dalam bank konvensional pun menekankan pada pendekatan bia:;a, karcna dengan pricing
yang diharapkan tersebut dapat menutupi semua biaya yang berkaitan dengan
pinjaman. Biaya clalarn komponen tersebut aclalah biaya dalam cakupan besar
kegiatan bank yang tidak hanya menyangkut clalan1 kegiatan pembiayaan saja,
narnun juga segala biaya yang wajib clipenuhi bank akibat dari pembiayaan.
Terdapat beberapa komponen yang harus clipertimbangkan dalarn pricing
rnurabahah, sehingga memungkinhn bank minimal: clapat menutupi semua
biaya yaitu:
I. Cost of fund (seluruh biaya yang harus clikeluarkan untuk rnenclapatkan
dana)
2. Premi risiko inclustri yang bervariasi rnenurut jenis inclustri
4. Biaya pelayanan termasuk biaya personel dan ove."head
5. Profit Margin
Dalam praktek yang digunakan oleh bank syariah saat ini dapat
menggunakan pendekatan base lending rate yang digunakan oleh bank konvensional, nan1un tidak semua komponen d.ilam lending rate dapat digunakan.
J, Dasar-dasar Penentuan Margin Murabahah
Dalan1 menentukan besarnya harga jual (pricing) pembiayaan murabahah,
bank memiliki berbagai pertimbangan yang menjadikan harga sedemikian
rupa sehingga dapat diterima oleh nasabah. Bnnk tidak diperkenankan
menentukan sendiri harga jual, namun harus melalui proses negosi'.lsi dengan
nasabah. Kenyataan yang tei:jadi di lapangan, bahwu. bank telah menetapkan
berdasarkan ketelapan perusahaan harga jual yang dinginkan. Hal ini
dilakukan untuk mempernmdah proses adm:nistrasi dan penyesuaian terhadap
sistem perusahaan. Keadaan tersebut sangat mungkin dilakukan oleh bank dan
tidak melanggar ketentuan syariah asalkan bank menyebutkan dan
menjelaskan bagaimana harga jual itu terbentuk. I crdapat beberapa dasar
penetapan harga jual dalam rnurabahah yang dilalrnka!l deng.in pen1ekatan
beberapa metode:
a. Keinginan bank dalam membcrikan hasil yang ·fapat citerib.n pada
investor (shahibul maal/dana pihak ketiga)
b. Besarnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank
c. Besarnya biaya cadangan yang harus ditanggung oleh bank untuk
mengantisipasi risiko
d. Keuntungan yang diarnbil oleh bank
2. Metode Dirrect Competoitor 's Market Rate, harga jual pada metode ini
didasarkan pada tingkat margin yang diberikan oleh rata-rata perbankan
syariah (kompetitor terdekat)
3. Metode Jndirrect Competitive Market Rate, harga jual pada metode i:ii
didasarkan pada suku bunga rata-rata perbankan konvensional (kompetitor
tidak langsll11g)
4. Metode Accquiring Cost, harga jual pada metode ini didasarkan pada
biaya yang terkait langsung dengan biaya untuk memperoleh dana pihak
ketiga."
K. Metode Penentuan Harga Jual
Sebelum kita mengenal pola atau metode penentuan harga jual dan penentuan
profit margin pada Bank Syariah, ada baiknya jika kita rnengenal pula penentuan
profit margin dan harga jual yang biasa dipakai pada Bunk Konvensional. 20
19
I. Mark-up Pricing
Mark-up-Pricing yaitu pe110ntuan tingkat harga dengan me-markup biaya
produksi komoditas yang bersangkutan.
Harga mark-up
=
biaya perunit( 1 - pendapatan penjualan yang diharapkan )
2. Target-return Pricing
Target-return-Pricing yaitu penentuan harga jm:.l produk yang bertujuan mendapatkan tingkat return alas besarnya modal yLng diinvestasikan. Dikenal
pula dengan istilah Return On lnvesment (ROI). Dalam ha! ini, perusahaan
akan menentukan berapa return yang diharapkan atas modal yang diinvestasikan.
Return yg di1'<1rapkan x modal investasi
Target return-pricing = unit cos/ +
Uni! sale
3. Perceived-Value Pricing
Perceived-Value-Pricing yaitu penentuan harga dengan tidak mengunakan variabel harga sebagai dasar. Disini perusahaan dapat menentukan harga
dengan mempertirnbangkan tingkat kepuasan nasabah tcrhadap suatu
komoditi yang dik:msurnsi. Selama preferensi nasabah terhadap suatu
komoditi positif, maka perusahaan atau bank dapat memberlakukan tingkat
harga yang lebih tinggi sampai dampak preferensi tersebut sarna den3ar,
peningkatan harga.
20
· 4. Value Pricing
Value-Pricing yaitu kebijakan harga yang kompetitif atas oarang atau produk yang berkualitas tinggi. l'erusaliaa11 yang ウセNゥォウ・ウ@ tentunya mampu
menghasilkan barang yang bcrkualitas tinggi dengan biaya yang efisien
sehingga perusahaan tersebut dapat clengan leluasa mcnentukan tingkal harga
di bawal1 !competitor. Strategi penurunan harga secara >ignifikan hanya akan
menarikjumlah nasabal1 yang pecluli terhadap harga.21 Sehingga upaya untuk
tetap mempertal1ankan kualitas procluk clisamping penurunan harga harus
tetap dilakukan.
L. Metode Penghitungan Angsunrn Pcmhiayaan Mnrabahah22
Metocle penghitungan angsuran yang biasa cligunakan pad a bank syariah adalal1:
a. Slidding yaitu pembebanan margin setiap bulan dihitung dari sisa outstanding (hutang), sehingga jumlal1 margin yang clibayar nasabal1 tiap bulan akan
menurun seiring clengan lurunnya pokok ou/slanding.
Formula slidding : AP= P/n AM= OSnxm
OSn = OSn-1 -AP
AT =AP-AM
21 Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisa Fiqh dan Keuangan (Jakarta: I!JT Indonesia,
b.
Keterangan:
p = Pokok pembiayaan
AM = Agsuran margin
m = Margin(%) perbulan
AT = Angsuran Total
Flat
AP
=
Angsuran pokokOS
=
Outstandingn = waktu
Metode flat digunakan bank untuk menghitung besarnya amgsuran pokok dan angsuran margin yang hams dibayarkan nasabah kepada bank dalam setiap
periodenya. Angsuran pokok didapat dari besarnya pokok pembiayaan
dibanding dengan lamanya periode pembiayaan, sedangkan angsuran margin
didapat dari besamya pokok pembiayaan clikalikan clengan prosentase margin
yang telah ditetapkan. Metocle ini menggambarkan besarnya angsuran pokok
dan angsuran margin yang si fritnya telap dalam sci iap periodenya. Dengan
clemikian secara matematis clap<ll digambarkan sebagai berikut:
Formula.flal : J\P = Pin
AM= P x m
Keterangan:
AP = Angsuran pokok
P
=
PokokAM = Angsuran margin
m Margin(%)
n = Tahun
22
c. Efektif
Metode efektif digunakan unluk rncnghitung angsuran sccara keseluruhan setiap periode pembctyaran. i\ngsuran total dapal dilihal dari perkalian antara nilai pokok pembiayaan dengan tarif margin efektif clan angsuran total ini bersifat tetap. Sedangkan angsuran margin didapat dari s1sa angsuran (outstanding· pembiayaan) dikalikan dcngan prosenlase margm yang diinginkan, sifatnya cenderung menunm dalam setiap periode pembayaran. Untuk mengetahui angsuran pokok, hanya dengan mengurangi angsuran total dengan angsuran margin, sedangkan untuk mengetahui sisa angsuran hanya dengan mengurangi outstanding pembiayaan yang tersisa dengan angsuran pokok pada periode pembayaran yang sedang berlangsung. Secara matematis sebagai berikut:
Formula efektif:
Keterangan:
AT= Px m
I 1
-(1 + m)"
AM =Osnxm AP ]atセam@
Osn = Osn-1-AP
AT = Angsuran total AM = Angsuran margin AP = Angsuran Pokok
OS = Outstanding
d. Anuitas Rest
Formulanya tidak berbeda dengan efektif, namun dihitung pertahun
Angsuran bulanan = Angsuran tahunan: 12
Formula Anuitas :
Keterangan:
Ill
AT= l'x
1 -(l+m)"
AM =Osnxm
AP =AT-AM
Osn = Osn-1-AP
AT = Angsuran total AM = Angsuran margin
AP = Angsuran pokok OS = Outstanding
p = Pokok pembiayaan m = Margin(%)
e. Progressif
Dalam metode progressif, nilai angsuran pokok dapat diketahui dengan membagi antara pokok pembiayaan dengan lama pembiayaan, didalam
metode ini nilai angsuran pokok bersifat tetap. Sedangkan angsnran margin
didapat dari hasil perkalian antara angsuran pokok, prosentase margin yang
telah · disepakati dan periode ke-y.Untuk Jebih jelasnya dapat dilihat pada
formula berikut:
Formula Progressif: AP =PI n AMy =yx AP xm
AT =AP+AM
A. Bank Muamalat Indonesia
I. Sejarah
Pendirian Bank Muamalat Indonesia diprakarsai ol.eh MUI didukung oleh
kelompok pengusaha dan cendikiawan muslim yang namanya tergabung
dalam 277 pemegang saham, pada lokakarya "Bunga Bank dan Perbankan"
tanggal 18-20 Agustus 1990. Pada saat penandatanganan akta pendirian
terkumpul komitmen pembelian saham sebanyak Rp. 84 milyar.
Penandatanganan dilakukan di hadapan Notaris Yudo Paripurno SH bertempat
di Hotel Sahid Jaya. Melalui surat Menteri Keuangan No. 1223/MK/013/1991
tanggal 5 November 1991 dan No. 43/KMK/013/1992 tanggal 24 april 1992
maka Bank Muamalat Indonesia mulai dapat beroperasi, tepatnya yaitu pada
tanggal 1 Mei 1992. Saat itulah yang merupakan era baru pelaksanaan prinsip
Islam dalam dunia perbankan Indonesia.'
2. Visi dan Misi
Visi: Menjadi Bank Syariah utama di Indonesia, dominan dipasar spritual,
dikagumi dipasar rasional.
Misi: Menjadi ROLE MODEL lembaga keuangan syariah dunia dengan
penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan
1
[image:44.595.68.483.118.524.2]orientasi investasi yang inovatif untuk memabimwnkan nilai kepada
stakeholder.2
3. Produk-produk3
a. Produk Dana
2 Ibid
!) Tabungan Umat
Tabungan wnat merupakan investasi tabungan dengan akad
mudharabah. Penarikannya dapat dilakukan di setiap counter
Muamalat, ATM Muamalat, ATM BCA dan ATM Bersama.
2) Tabungan Arafah
Tabungan arafah merupakan tabungan yang dimaksudkan untuk
mewujudkan niat nasabah untuk menunaikan haji. Produk ini
membantu nasabah untuk merencanakan ibaclah haji sesuai clengan
kemampuan keungangan clan waktu pelaksanaan yang cliinginkan.
3) Deposito Muclharabah
Deposito mudharabah merupakan bentuk investasi yang
penyaluramiya melalui pembiayaan sektor riil yang halal clan baik.
Terscdia dalam jangka waklu I, 3, 6 dan 12 bulan.
4) Deposito Fulinves
Deposito fulinves mernpakanjenis investasi dalamjangka waktu 6 dan
fasilitas asuransi jiwa yang dapat diperpanjang secara otomatis dan
dapat digunakan sebagai jaminan ,iembiayaan atau untuk referensi
BML
5) Dana Pensiun Muamalat
Dana pensiun muam;tlat merupak:in procluk invcstasi yang dapat
diikuti oleh mereka yanl', telah beru5i:1 18 tahun ata•1 sudah menikah, dengan pilihan usia pensiun 45-65 tahun. Dengan iuran yang sangat
terjangkau yaitu minimal Rp.20 ribu dan pembayarannya dapat didebit
langsung dari rekening BMI atau dapat ditramfer dari bank lain.
6) Shar-e
Shar-e adalah tabungan instant investasi syariah yang memadukai1
kemudahan akses A TM, Debit, Phone banking dalam satu kartu dan dapat dibeli dikantor pos maimpun.
b. Produk Pembiayaai1
I) Murabahah
Murabahah merupakan akad jual-beli barang antara nasabah dan bank
dengan menyatakan harga perolehvn atau harga beli dan keuntungan
yang disepakati oleh kedua belah pihak. Bank membiayai kebutuhan
nasabah dengan membeli barang, kemudian dijualkepada nasabah
dengan harga pokok ditainbah keuntungan yang diketahui dan
3
disepakati bersama. Nasabah melakukan pembayaran dengan
mengangsur selamajangka waktu tertentu
2) Mudharabah
Mudharabah mernpakan akad kerjasama 1mtara bank sebagai pemilik
dana dengan nasabah scbagai pelaksana usal'a, untuk mengelola usaha
dengan hasil keuntungan dibagi bcrdasarkan nisbah yang disepakati
diawal akad.
3) Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah merupakan perjanjian kerjasam antara
nasabah dengan bank, dimana hanya boleh menggunakan modal yang
diberikan untuk melaksanakan proyek yang telah ditentukan.
4) M usyarakah
Musyarakah adalah ke1jasama anldr bani< dan nasabah, dimana
masing-masing pihak menyertakan modal dengan jumlah tertentu
sesuai dengan kesepakatan. Proyek ini bo!eh dikelola oleh salah satu
pemberi dana atau oleh pihak lainnya rlan pemilik dana dapat
melakukan investasi dalam rnam,jernen prnyek.
5) Istishna
Istishna adalah akad jual-beli barang berdasarkan pesanan antara
nasabah dan bank dengan spesifikasi barang tc:rtentu yang disyaratkan.
Rahn adalah perjanjian penyerahan barang atau harta berupa emas,
perhiasan atau kendaraan sebagai jaminan berdasarkan hukum gadai.
Muamalat dalam ha! ini 「・ォ・セェ。ウ。ュ。@ dcngan Perum Pegadaian
rnemhcntuk Unit Lay;rnan Gadai Syariah (l 11 CJS).
c. Jasa Layanan
l) Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Layanan A TM 24 jam yang memudahkan nasabah melakukan
penarikan dana tunai, pemindahbukuan ::rntar rekening, pemeriksaan
saldo, pembayaran ZIS dan tagihan telepon.
2) Salam Muamalat
Layanan Phone-banking dan Call Center yang memberikan kemudahan kepada nasabah setiap saat dan climanapun nasabah berada
untuk memperoleh infonnasi.
3) Pembayaran Zakat, lnfaq clan Shodaqoh (ZJ3)
Jasa yang memudahkan nasabnh dalarn 111c111bayar ZIS, haik ke
lembaga pengelola ZJS Muamalat atau lembaga ZIS lainnya yang
bekerjasama dengan Muamalat, melalui ATM Muamalat.
4) Jasa Perbankan Lainnya
Muamalat jnga menyediakan jasa-jasa perbankan lainnya kepada
4. Struktur Organisasi
Gambar
3.1
Struktur Or£anisasi BMISharehol er Meeting
セ[ィ。イゥ。@
Supervis ry BoardCompliance &
Corporate Support ' ' President Directo '.t.1anajcrncnl ', ', ' ' ', Financing Settlement , , / , , / , , /
Corporate '
Support
Business
Unit Admini1lration
Business
(funding &
Individual)
5. Kepemilikan Saham
, ,,"_,/' / , , ,
/' Uu::;i1H . .:ss Development
Business
(Policy & Suppo1t)
Administration
Business
(net & alliance)
IDB APKINDO BPD ONH PUBLIK JNDIVIDU
B. Bank Syariah Mandiri
I. Sejarah
Lahirnya UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya Bank Syariah di Indonesia. PT Bank Susila Bakti dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1999 Jengan memilih konversi dari Bank Kcnvensional menjadi Bank Syariah dengan suntikan 1110,lal dari pernilik. Dengan エ・セェ。、ゥョケ。@ merger empat bank (Bank Dagang NP,gara, Bank Bumi Daya, Bank EXIM dsn BAPINDO) kedalam PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan Bank Susila Bakli (dcngan nurna Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri (Perscro). Pucla langgal 25 Oktober 1999, melalui SK Gubernur Bl No. l /24/KEI' Bl/ 1999 tel ah membcri izin perubahan kegiatan usaha konvcnsional menjacli l<cgialan usaha berdasar prinsip syariah kepada Bank Susila Bakti. Selanjutnya dcngan SK Deputi Gubernw Senior BI No.l /1/KEP DGS/1999 tanggal セU@ Oktober 1999, BI menyetujui perubahan nama Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah Mandiri.5
2. Visi dan Misi
Misi:
a. Menciptakan suasana perbankan syariah agar dapat berkembang
dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinir
dengan baik.
b. Mencapai pertmnbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
melalui sinergi dan mitra strategis agar menjadi bank syariah
terkemuka di Indonesia yang mempu meningkatkan nilai bagi para
pemegang saham dan memberikan kemaBlahatan bagi masyarakat
luas.
c. Mempeke1jakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengmii
operasional perbankan syariah.
d. Menunjukkm1 komitmen terhadap standar kinerja operasional
perbankan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang
teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kel.ati-hatian.
e. Mengutamakan mobilisasi pendanaan dari golongan masyarakat
menengar dan rite!, memperbesar purtofolio pembiayaan untuk skala
menengah dan kecil, serta mendukung tervvujudnya manajemen zakat,
infaq dan shodaqoh yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian
sosial.
5
f. Meningkatkan pcrmodalan scndiri dcngan mcngundang perbankan lain, segenap lapisan masyarakat dan investor asing. 6
3. Budaya Perusahaan
sセ「。ァ。ゥ@ bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah, BSM menetapkan
budaya · perusahaan yang mengacu pada sikap ald1laqul karimal1 yang
terangkum dalam 5 nilai utama, disingkat dengan kata "SIF AT", yaitu:
Shiddiq (integritas)
Me11iaga mortabat dengan integritas: Awali dengan niat dan hati tulus,
berfikir jemih, bicara benar, sii'ap terpuji dan perilaku teladan.
Istiqomah (konsistensi)
Konsistensi adalah kunci menuiu suhes: Pegang teguh komitmen, sikap
optimis, pantang menyerah, kesabaran clan percaya diri.
Fathonah (profesional)
Profesional adalah gaya kerja kami: Semangat belajar herkelanjutan, cerclas,
inovatif, terampil dan aclil.
Amanah (tanggung jawab)
Terpercaya karena penuh tanggung jawab: Menjadi terpercaya, cepat
tanggap, objektif, akurat dan disiplin.
Tabligh (Kepemimpinan)
Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang: Selalu transparan, membimbing,
visioner, komunikatif dan memberdayakan. 7
4. Produk - produk8
a. Tabungan BSM Dollar
Simpanan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya
dilakukan setiap saat atau sesuai dengan ketentuan BSM, dengan
menggunakan slip penarikan.
Syarat-syarat :
I) Tanda pengenal
2) NPWP
3) Setoran awal $.I 00
4) Saldo minimum $.100
b. Tabungan BSM
7 Ibid 8
Ibid
Simpanan yang penarikannya berdasarkan sy:trat-syarat tertentu yang
disepakati.
Syarat-syarat:
I) Tanda pengenal
2) Badan hukum : NPWP ,akte pendirian perusahaan, izin usaha,dll
3) Setoran awal Rp.25.000,oo dan setoran berikutnya Rp.10.000,oo
4) Saldo minimum
- Tabungan biasa Rp.20.000,oo
- SMS Banking Rp. l 00.000,oo
c. Tabungan Mabrur BSM
Simpanan investasi yang bertujuan memtantu masyarakat untuk
merencanakan haji dan umroh.
Syarat-syarat :
I) Tanda pengenal
2) Setoran awal Rp.500.000,oo dan setoran berikutnya Rp. l 00.000,oo
3) Saldo minimum SISKO HAT Rp. 20 juta
d. BSM In,,esta Cendikia
Simpanan investasi yang bertujuan memenuhi keb,1tuhan dana pendidikan
anak hingga jenjang perguruan tinggi
Syarat-syarat:
I) Tanda pengenal
2) Setoran bulanan minimal Rp. I 00.000,oo dan rnaksimal Rp. 1,5 juta
e. Deposito BSM
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan
setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatar ..
Syarat-syarat :
I) Tanda penger.al
2) Badan hukum : NPWP, izin usaha, dll
5. Struktur Organisasi Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah ·-·,
I
Direktur PembiayaanGambar 3.2 Struktur Organisasi BSM
j Rapat Umum Pemegang
s。ィ・セ@
,Presiden Direktur: Komisaris Dewan
---.. --!
Komite Auditセ@
Pengawas InternI
I
I
Direktur Direktur Direktur
Treasury dan Kepatuhan ,'l:, Human
'
-..,
' '
' '
' '
H
'
'
セ@
Korporasi UKM Manajemen Risiko Resources & TI
I
I
L_
I
Pembiayaan Pembinaan Mru1ajemcn Sun1ber
- Korporasi I Cabang Risiko f - - - Daya
-Pcmbiayaan &; ャョᆱセョゥ@
- Pembiayaan International Manajen1en f - - - Sistem & f
-Korporasi II Banking Risiko Pasar &: Teknologi
Operasional
-
Central Pembiayaan Kcpatuhan & セ@ Sarana &-Operations . Mikro Pcnerapan Logistik
Prinsip
J
PengenalanAkuntansi &
-
Card CenterPerenCariilan
SIM &Haji f - - - Corporate
-Pengembangan
Penyelesaian
- Pembiayaan
&Hukum
Direksi 1' udit/
I
StaffKhusus DireksiA. Prosedur Pembiayaan
!. BMI
Kebijakan pemberian pembiayaan pada BM! tidak didasarkan pada pemusatan
atau prioritas sektor ekonomi tertentu, melainkan lebih didasarkan pada
kelayakan akan urusan masing-masing proyek.1 Adapun mekanisme
pembiayaan murabahah yang ditetapkan yaitu pembiayaan dengan
pembayaran c'.itangguhkan (dejjered payment).
Adapun proses pembiayaan di PMI akan digrnnbarkan 01"11 bagan dibawah ini:
Proo.es Pernbiayaan
l'roscs 1'c1nhi;iy;ian
... - -··1
solisitasi
セ@
I.
.
pre-signing
セpイ・M、ゥウ「オイウ・ュ・ョエG@
'.I
Monitoring
i
tY
Mセ・ウエイオ⦅セセオMセセセウゥ@
__jlnisiasi Dokumcnlasi
evaluasi
ii
Regulerr···
I.
approvalKeterangan:
a. Inisiasi
Inisiasi adalah proses awal menetapkan kriteria nasabah pembiayaan sesuai
dengan kliteria yang diterapkan BMI. Proses Inisiasi ini terdiri dari 3 (tiga)
1. Solisitasi
Solitasi adalah proses mencari nasabah sesuai deng<.n Ia-iteria yang telah
ditetapkan oleh BMI. Tahapan solitasi ini meliputi:
a. Penetapan target pasar
b. p・セ・エ。ー。ョ@ sektor bisnis
c. Penetapan Risk Acceptance Assets Criteria (RAA C) d. Penetapan nasabah yang dibiayai
2. Evaluasi
Tahap-tahap dalam langkah evaluasi meliputi:
a. Kunjungan ke nasabah
b. Pengumpulan data, berupa:
I) Surat permohonan nasabah
2) Data legalitas
3) Data keuangan nasabah
4) Datajaminan
5) Proposal proyek yang dibiayai
6) Proyeksi cash flow proyek
c. Pengarsipan data kedalamjinancingfile, yang bei'isi: I) Persetujuan
2) Kolektibilitas
3) Permintaan informasi
1
4) Penyidikan
5) Penilaian jaminan
6) Keterangan singkat nasabah
7) Laporan kunjungan
d. Evaluasi akhir
Evaluasi Akhir, meliputi:
I) Evaluasi kelayakan usaha yang akan dibiayai
2) Evaluasi dokumentasi legalitas, taksasi jaminan, checking (BI, Trade,
Personal)
3. Approval
Pada tahapw1 approval ini i\/M 111crnprcscntasib11 UP di dcpan kornitc
pembiayaan kcmudian pengan.bilan kepulu3an. i\pabila ditolak, maka seluruh
clokurncn nasabah dikcrnl1'llik:111 disertai surat penolakan. Narnun apabila
clisetujui, maka A/M membuat Offering Letter (OL) yang dit:mcla tangani oleh
Direksi/Kepala cabang/Kepala Divisi.
b. Dokumentasi
Terdapat dua bentuk proses dokumentasi, yaitu:
I) Pre-sign Documentation, berisi offering letter, akad pembiayaan, akad,
2) Pre-dishursement Documen/11/ion, yang berisi sural pcrmohonan realisasi
pembiayaan, tanda terima barang, surat perintah trnnsfer dana dan dokumen
lain yang dipersyaratkan dalam Offering Letter.
c. Monitoring
Pada proses monotoring ini nasabah telah mendapatkan pembiayaan yang
diinginkan. Namun untuk mencegah kemungkinan yang tidak baik dari nasabah ,
maka bank berhak melakukan pengawasan terhadap nasabah.
Terdapat dua tipe pengawasan (monitoring) y<.ng diterapkan oleh bank, yaitu:
I. Monitoring Aktif, yaitu mengunjungi nasabah secara reguler dan memberikan laporan kunjungan nasabah kepada komite pembiayaan .
2. Monitoring pasif, yaitu mengawasi terhadap kewajiban pembayaran nasabah
tiap bulan
Dibawah ini adalah penjelasan sccara ringkas r.1c11gcnai prosedur awal
murabahah pembiayaan
a) Mengajukan permohonan pembiayaan dilampiri p;oposal singkat.
b) BMI akan melakukan penilaian proyek yang diajukan, mencari dan meneliti
data yang berkenaan dengan diri pemohon guna mengetahui kredibilitas
calon debitur
c) BMI melakukan kunjungan langsung ke lokasi 1;royek (on the spot), untuk
mengetahui gambaran secara global menge'1ai kelayakan proyek.
d) Calon debitur diwajibkan membuka rekening koran, yang berguna untuk
Gambar
Dokumen terkait
Metode yang di gunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kabupaten Tulungagung menggunakan Waterfall Model dengan 5 (lima) tahapan
Dalam merencanakan bangunan bawah jembatan, dilakukan analisis menggunakan program bantu spcolumn untuk mendapatkan jumlah tulangan longitudinal pada abutment dan
Marsajid,peranaan media pendidikan dalam kegiatan mengajar (jakarta :majalah,1993.. Berbagai pemilihan diatas, maka kita dapat memahami bahwa pemilihan media audio
Berdasarkan kelompok familinya, spesies- spesies tumbuhan obat yang ada di Kampung Gunung Leutik, Desa Benteng dan Kampung Pabuaran Sawah, Desa Cibanteng dapat
Upaya-upaya masyarakat Sendi melalui Forum Perjuangan Rakyat untuk memperoleh pengakuan desa adat sebenarnya memperoleh justifikasi secara peraturan negara, yakni hak
Dalam segala hal terkhusus jika kaitannya dengan menghafal Alquran, waktu yang telah ditentukan sehari semalam itu harus dioptimalkan.. yang asri dan mendukung
Dari seluruh penilaian guru terhadap aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum pada modul IPA bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan ini sudah baik
Hasil jawaban responden terkait peubah keputusan pembelian Pertanyaan Bagaimanakah Anda mengenali kebutuhan akan susu pertumbuhan untuk anak usia 1 – 3 tahun Bagaimanakah