• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pada Politeknik X Bandung Menggunakan Cobit Versi 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pada Politeknik X Bandung Menggunakan Cobit Versi 5"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master pada Program Studi Magister Sistem Informasi

Oleh : Ginanjar Adi Pratama 5710111069

FAKULTAS PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Rumusan Masalah 3

1.3. Tujuan Penelitian 3

1.4. Manfaat Penelitian 4

1.5. Pembatasan Masalah dan Asumsi 4

1.6. Sistematika Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Risiko 6

2.1.1. Definisi Risiko 6

2.2. Manajemen Risiko 7

2.2.1. Definisi Manajemen Risiko 7

2.3. Teknologi Informasi 9

2.3.1. Definisi Teknologi Informasi 9

2.4.Control Objective for Information and related Technology(COBIT) 10

2.4.1. COBITOverview 10

(3)

vi

2.4.2.5.Process Capability Model 21

2.4.2.6. MenghitungProcess Capability Level 24

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENILITIAN

3.1. Tinjauan Organisasi 25

3.1.1. Overview Politeknik X 25

3.1.2. Visi, Misi dan Sasaran Politeknik X 27

3.1.3. Struktur Organisasi Politeknik X 29

3.1.4. Proses Bisnis Politeknik X 30

3.1.1.1. Aktifitas Utama 30

3.1.1.2. Aktifitas Pendukung 31

3.2. Metode Penelitian 32

3.2.1. Metode Pengumpulan Data 33

3.2.1.1. Data Primer 33

3.2.1.2. Data Sekunder 33

3.2.2. Tahapan Tata Kelola TI terkait Risiko pada POLITEKNIK X dengan

COBIT 5 33

3.2.3. Membuat Rekomendasi 45

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1. Mengidentifikasi KebutuhanStakeholder 46

4.2.Scoring COBIT 5Enterprise Goalsterpilih dalam COBIT 5 50

4.3. MemetakanEnterprise Goals ke IT-related Goals 52

4.4. Identifikasi COBIT 5 proses terpilih 53

4.5. Proses PenilaianCapabilityLevel Proses COBIT 5 54

(4)

vii

5.1. Kesimpulan 144

5.2. Saran 145

(5)

[1] Hopkin, Paul. (2010). Fundamentals Of Risk Management Understanding,

Evaluating And Implementing Effectiverisk Management.Kogan Page

Limited: London

[2] IT Governance Institute. (2004)Board Briefing on IT Governance2nd

Edition.IT Governance Institute.

[3] IT Governance Institute. (2007). COBIT Student Book. IT Governance

Institute.

[4] IT Governance Institute. (2007).COBIT 4.1. IT Governance Institute.

[5] IT Governance Institute. (2010).COBIT 5.IT Governance Institute.

[6] Maulana, Muhammad Mahreza. Supangkat, Suhono Harso. (2006).

Framework Manajemen Resiko Teknologi Informasi Untuk Perusahaan Di

Negara Berkembang. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi &

Komunikasi untuk Indonesia.

[7] Stoneburner, Gary. Goguen, Alice. Feringa, Alexis. 2002.Risk Management

Guide for Information Technology Systems. National Institute of Standards

and Technology

[8] Vaughan, Emmett J. Vaughan, Therese M. (2007).Fundamentals Of Risk

(6)

[10] The Institute of Risk Management. What is risk management.

http://www.theirm.org/aboutheirm/ABwhatisrm.htm. Diakses 29 Januari

2013.

[11] Crockford, Neil (1986). An Introduction to Risk Management (2nd ed.).

Woodhead-Faulkner. 0-85941-332-2.

[12] Alvin. Soekamto, Wongso. Harsono, Rini. 2013. Analisis dan Evaluasi Tata

Kelola IT Pada PT FIF Dengan Standar COBIT 5. Universitas Bina

(7)

iii

memberikan kemudahannya kepada Penyusun dalam menyelesaikan tesis ini

dengan baik tanpa kendala yang begitu berarti. Tesis ini menjadi syarat untuk

mendapatkan gelar Master di Magister Sistem Informasi, Fakultas Pasca Sarjana,

Universitas Komputer Indonesia tempat dimana Penyusun menempuh studi.

Tesis yang Penyusun buat ini bukanlah berarti apa-apa tanpa dukungan,

bantuan dan doa dari orang-orang di sekeliling Penyusun. Dalam kesempatan ini

Penyusun ingin mngucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Ir. Edy Soeryanto Soegoto sebagai Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Bapak DR. Herman S. Soegoto, MBA sebagai Dekan Fakultas Pasca

Sarjana.

3. Bapak DR. Ir. Yeffri Handoko Putra, M.T sebagai Ketua Program

Studi Magister Sistem Informasi.

4. Ibu DR. Janivita Joto Sudirham, M.Sc sebagai dosen pembimbing 1

yang selalu memberikan masukan dan dorongan sehingga dapat

terselesaikannya tesis ini.

5. Ibu Imelda S.T, M.T sebagai Dosen pembimbing 2 yang juga selalu

memberikan masukannya.

6. Semua pihak yang terlibat ditempat Penyusun melakukan penelitian

(8)

iv

9. Kepada seluruh rekan-rekan MSI-2 yang telah menjadi teman-teman

terhebat, partner-partner terbaik dan persaudaraan yang tererat selama

2 tahun ini.

10. Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung

ataupun tidak.

Dalam tesis ini Penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk kebaikan

dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga Allah SWT membalas kebaikan

semua orang yang telah membantu penyusunan tesis ini. Semoga tesis ini dapat

bermanfaat bagi Penyusun maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Bandung, Februari 2014

(9)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Saat ini teknologi informasi (TI) menjadi bagian yang signifikan bagi

organisasi. TI berperan dalam mendukung tujuan bisnis organisasi dengan

menyediakan wadah informasi dan komunikasi yang cepat, mudah, dan akurat,

meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis, mendukung pengambilan

keputusan, serta mendukung inovasi organisasi untuk berkembang. Untuk dapat

menjaga fungsi TI agar mampu memberikan peluang strategis bagi bisnis

organisasi, dibutuhkan sebuah tata kelola TI yang baik. Tata kelola atau

governance berfungsi untuk memastikan bahwa kebutuhan, kondisi, dan pilihan

stakeholder dievaluasi agar sesuai dengan tujuan organisasi, menetapkan prioritas

dalam pengambilan keputusan, dan memonitor kinerja berdasarkan tujuan dan

arahan. Dalam TI organisasi, selalu ditemukan adanya risiko. Risiko ini dapat

menimbulkan kegagalan dari penerapan TI tersebut. Maka dari itu, dalam

penerapannya dibeberapa organisasi telah banyak dilakukan usaha untuk

menghilangkan risiko-risiko yang mungkin timbul. Namun, pada kenyataannya

risiko tidaklah mungkin sepenuhnya dihilangkan. Risiko memang tidak dapat

dihilangkan, akan tetapi dapat dilakukan usaha untuk mengurangi kemungkinan

terjadi risiko tersebut.

Dampak yang dapat ditimbulkan oleh risiko dalam sebuah sistem TI dapat

(10)

yang dikeluarkan untuk mengembangkan suatu sistem atau teknologi informasi

tersebut, dukungan pihak manajemen terhadap perencanaan TI, atau dapat juga

berimbas pada waktu penerapan dari sistem atau teknologi informasi yang

direncanakan. Tentu saja masih banyak aspek lain yang dapat terganggu dengan

adanya risiko, oleh karena itu risiko harus dapat diminimalisir.

POLITEKNIK X merupakan institusi perguruan tinggi swasta yang

terkemuka di kota Bandung, dimana TI sebagai pendukung dalam pencapaian visi

POLITEKNIK X. Sebagai pendukung proses bisnis organisasi, TI di

POLITEKNIK X menjadi penting dan menimbulkan risiko karena hampir

diseluruh aktifitas lini operasional pasti memanfaatkan TI, seperti bagian

akademik misalnya yang menjadicore business dari POLITEKNIK X, kemudian

bagian keuangan dan bagian-bagian lain yang menjadi penggerak aktifitas di

POLITEKNIK X, oleh karena itu guna mengoptimalkan TI yang ada maka

diperlukan evaluasi dari kondisi TI saat ini yang terkait risiko di POLITEKNIK

X. Proses evaluasi dapat dilakukan dengan cara mengukur tingkat kondisi saat ini

dari tata kelola yang terkait risiko di POLITEKNIK X, sehingga nantinya dari

hasil pengukuran tersebut didapat rekomendasi-rekomendasi untuk melakukan

perbaikan.

Salah satu kerangka kerja (framework) dalam melakukan evaluasi terkait

risiko TI adalah dengan menggunakan Control Objective for Information and

related Technologyatau yang lebih sering disingkat dengan nama COBIT. COBIT

dirilis dan disusun oleh IT Governance Institute (ITGI) yang merupakan bagian

(11)

dalam pengelolaan TI diberbagai bentuk organisasi. COBIT 5 dipilih karena

dalam COBIT versi ini memperbaiki lebih jauh model proses dan memberi

pemisahan yang jelas antara proses dalam lingkup tata kelola dan

proses-proses dalam lingkup manajemen sehingga memberikan kejelasan pada

fungsi-fungsi manajemen dan tata kelola dalam sebuah organisasi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal yang dikemukakan pada latar belakang penelitian diatas,

maka akan memunculkan beberapa masalah sekaligus nantinya masalah-masalah

tersebut akan dijawab melalui penelitian ini. Perumusan masalah yang akan

menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana mengetahui kondisi saat ini dari tata kelola TI di

POLITEKNIK X yang terkait risiko berdasarkan process capability

modelCOBIT 5?

2. Bagaimana menganalisis gap antara kondisi TI saat ini dengan target

capability leveldari POLITEKNIK X?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tingkat capability level saat ini dari tata kelola TI di

POLITEKNIK X yang terkait risiko.

2. Mendapatkan hasil analisis gap antara kondisi TI saat ini dengan target

(12)

1.4. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, manfaat dari penelitian yang penulis lakukan diharapkan

dapat menjadi referensi bagi peneliti lain dalam kajian yang dikemudian hari

mungkin akan terus dikembangkan. Secara praktis, bagi organisasi diharapkan

dapat memberikan sebuah kontribusi positif baik secara teori maupun

implementasi guna mencapai tujuan POLITEKNIK X. Dalam penelitian ini juga

diharapkan manfaat yang didapat adalah :

1. POLITEKNIK X dapat mengetahui kondisi tata kelola TI yang terkait

risiko mereka saat ini.

2. Menghasilkan kontribusi positif bagi POLITEKNIK X dalam mengelola

TI mereka sehingga dapat mengoptimalkan kinerja organisasi saat ini dan

dimasa yang akan datang.

1.5. Pembatasan Masalah dan Asumsi

Penelitian ini dibatasi pada beberapa poin, hal ini penting guna menghindari

ketidakfokusan dalam membahas inti dari penelitian. Batasan-batasan ini meliputi

:

1. Studi kasus dilakukan di POLITEKNIK X.

2. Framework yang digunakan dalam melakukan audit TI adalah COBIT

versi 5 yang diterbitkan oleh ISACA.

3. Audit yang dilakukan adalah hingga tahap analisisgapantara kondisi TI

(13)

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian yang penulis susun dilakukan sebagai

berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini memuat pokok-pokok yang menjadi latar belakan pemilihan

topik penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, pembatasan masalah dan asumsi serta sistematika penulisan

penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini memuat dasar-dasar teori tentang konsep audit TI, tata kelola TI

serta penjelasan umum mengenai COBIT dalam versi 5.

Bab III Objek dan Metode Penelitian

Bab ini mengelaborasi kondisi saat ini yaitu POLITEKNIK X meliputi

visi, misi, tujuan dan strategi bisnis, serta metodologi yang digunakan

dalam melakukan penelitian ini.

Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian

Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil dari penelitian dan pembahasan

yang telah dilakukan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(14)

6

2.1. Risiko

2.1.1. Definisi Risiko

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena kurang

atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu

yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.

Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan

menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan

ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah

risiko (risk). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang

dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang

merugikan.

Vaughan (1997:18) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai

berikut :

1. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian)

Chance of Loss dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan

dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu

kemungkinan kerugian. Sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah

yang dipakai dalam statistik, maka chance sering dipergunakan untuk

menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu.

(15)

Istilahpossibilityberarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di

antara nol dan satu. Definisi ini sangat mendekati dengan pengertian

risiko yang dipakai sehari-hari, kurang cocok dipakai dalam analisis

secara kuantitatif.

3. Risk is uncertainty(risiko adalah ketidakpastian)

Risiko selalu berhubungan dengan ketidakpastian.

2.2. Manajemen Risiko

2.2.1. Definisi Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi

dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman dan merupakan

suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk : penilaian risiko, pengembangan

strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan

pemberdayaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah

memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek

negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh

penyebab fisik atau legal seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta

tuntutan hukum.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi

risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada

tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis

(16)

politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang

tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff,

dan organisasi).

Pengertian manajemen risiko menurut beberapa ahli sebagai berikut :

1. Manajemen risiko sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk

menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian (Clough and

Sears, 1994).

2. Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen

umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan

menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah

(17)

2.3. Teknologi Informasi

2.3.1. Definisi Teknologi Informasi

Teknologi Informasi (TI) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun

yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,

mengomunikasikan dan atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi

dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari

Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon,

TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan piranti genggam modern.

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi

:

1. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama

komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan

informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus

Oxford, 1995).

2. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda

bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pemrosesan informasi(Haag & Keen, 1996).

3. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer

(software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau

menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi

(18)

4. Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan

untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis

(Lucas, 2000).

5. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi

(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang

membawa data, suara, dan video(William & Sawyer, 2003).

Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America

menjelaskan pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi

bergambar, teks dan numerik oleh mikro elektronika berbasis kombinasi

komputasi dan telekomunikasi. Istilah dalam pengertian modern pertama kali

muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business

Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa “Teknologi baru

belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi

informasi (TI)”. Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah

generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, cloud computing, sistem

informasi global, skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.

2.4. Control Objective for Information and related Technology(COBIT)

2.4.1. COBITOverview

Control Objective for Information and related Technology atau yang lebih

dikenal sebagai COBIT dirilis dan disusun oleh IT Governance Institute (ITGI)

yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control

(19)

versi kedua tahun 1998, versi 3.0 di tahun 2000, versi 4.0 pada tahun 2005 dan

COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 serta versi terakhir yang baru saja dirilis tahun

2011 adalah COBIT versi 5.

2.4.2. COBIT Versi 5

COBIT 5 menggabungkan COBIT 4.1, Val IT 2.0 dan Risiko TI serta

konsep-konsep dari Model Bisnis Informasi untuk kerangka kerja yang rinci bagi

tata kelola dan manajemen yang efektif dari TI yang mengaktifkan bisnis. COBIT

4.1 memastikan bahwa TI bekerja seefektif mungkin untuk memaksimalkan

keuntungan dari investasi teknologi, Val IT membantu perusahaan membuat

keputusan yang lebih baik tentang di mana untuk berinvestasi, memastikan bahwa

investasinya konsisten dengan strategi bisnis. COBIT 4.1 menyediakan satu set

kontrol untuk mengurangi risiko TI dalam proses TI sementara RiskIT

menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan untuk mengidentifikasi, mengatur

dan mengelola risiko yang berhubungan dengan TI.

COBIT 5 adalah kerangka end-to-end yang menggabungkan banyak

kerangka kerja serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan stakeholder saat ini.

COBIT 5 fokus pada tata kelola dan manajemen informasi perusahaan. COBIT 5

mengadopsi pandangan ISO 38500 mengenai perlunya tata kelola TI dan

manajemen TI dan menggunakan model Evaluate, Direct and Monitor ISO

38500. COBIT 5 mengarahkan TI dan bidang fungsional bisnis di seluruh

perusahaan serta mempertimbangkan kepentingan TI yang berhubungan dari

(20)

investasi IT dengan m

n menjaga keseimbangan antara pengoptimala

nfaat.

alam COBIT 5

dibangun di atas 5 prinsip utama untuk

ogi informasi perusahaan. Berikut ini pemapa

BIT 5 :

ar 2.2.Prinsip-Prinsip COBIT 5 (COBIT 5, 2012

1 : Memenuhi KebutuhanStakeholder

haan ada untuk menciptakan nilai bagi pa

, sehingga penciptaan nilai merupakan tujuan ta

haan. Penciptaan nilai berarti menyadari m

optimalkan biaya sumber daya, sementar

optimalkan risiko.

alan tingkat risiko

uk tata kelola dan

aparan mengenai

2012)

para stakeholder

n tata kelola semua

manfaat dengan

(21)

Gambar 2

ar 2.3.Objektif Tata Kelola : Penciptaan Nilai (C

2 : MeliputiEnd-to-EndPerusahaan

5 mengintegrasikan tata kelola TI perusaha

perusahaan, karena meliputi organisasi seca

tidak hanya pada fungsi TI). Hal ini juga menc

erhubungan dengan TI sehingga memberika

ntegrasikan kerangka kerja lainnya, standar da

an.

3 : Menerapkan Kerangka Tunggal yang T

akan standar TI terkait dan praktik terbaik ha

tertentu dari kegiatan TI, COBIT sejalan denga

elevan dan kerangka kerja pada tingkat t

buat kerangka kerja menyeluruh untuk ta

men perusahaan TI.

4 : Mengaktifkan Pendekatan Holistik

i (COBIT 5, 2012)

usahaan dalam tata

secara keseluruhan

ncakup semua hal

ikan dasar untuk

dan praktek yang

g Terintegrasi

k hanya mengatasi

dengan standar lain

tinggi sehingga

(22)

Tata kelola yang efektif dan manajemen TI perusahaan membutuhkan

pendekatan TI secara menyeluruh, COBIT 5 mengimplementasikan

tata kelola yang komprehensif dan manajemen perusahaan TI melalui

enabler. Enabler adalah hal-hal yang memungkinkan perusahaan

untuk mencapai tujuannya. COBIT 5 mendefinisikan 7 kategori

enabler,yaitu :

1. Prinsip, kebijakan dan kerangka kerja : merupakan alat untuk

menyampaikan tata cara yang diingikan melalui panduan

praktik untuk manajemen sehari-hari.

2. Proses : mendeskripsikan praktik dan aktifitas yang dikelola

untuk mencapai tujuan dan menghasilkan output dalam

mendukung tujuan terkait TI.

3. Struktur organisasi : entitas pengambilan keputusan penting

dalam organisasi.

4. Budaya, etika dan perilaku : hal ini baik bagi individu maupun

organisasi, merupakan salah satu faktor kesuksesan tata kelola

dan manajemen yang seringkali diremehkan.

5. Informasi : informasi menyebar di seluruh organisasi dan

mencakup semua informasi yang dihasilkan dan digunakan

oleh perusahaan. Informasi dibutuhkan agar organisasi tetap

berjalan dan dikelola dengan baik. Pada level operasional,

(23)

6. Layanan, infrastruktur dan aplikasi : termasuk infrastruktur,

teknologi dan aplikasi yang memberikan layanan dan proses TI

bagienterprise.

7. Manusia, keterampilan dan kompetensi : berhubungan dengan

manusia dan dibutuhkan untuk kesuksesan segala aktifitas,

serta untuk pengambilan tindakan dan keputusan yang tepat.

5. Prinsip 5 : Memisahkan Tata Kelola dari Manajemen

Kerangka kerja COBIT 5 membuat perbedaan yang jelas antara tata

kelola dan manajemen. Kedua disiplin ini secara fundamental

melayani tujuan yang berbeda, masing-masing meliputi berbagai jenis

kegiatan dan memerlukan struktur organisasi yang berbeda. Tata

kelola memastikan kebutuhan stakeholder, kondisi dan pilihan

dievaluasi untuk menentukan keseimbangan, sepakat pada tujuan

perusahaan yang ingin dicapai, menetapkan arah melalui prioritas dan

pengambilan keputusan, pemantauan kinerja dan kepatuhan terhadap

arah dan tujuan yang disepakati. Sedangkan manajemen disini

merencanakan, membangun, menjalankan dan memantau kegiatan

yang sejalan dengan arah yang ditetapkan oleh tata kelola untuk

(24)

2.4.2.2. Domain dan Proses COBIT 5

COBIT 5 memiliki 5 domain yang terbagi kedalam domain tata kelola

dan domain manajemen, setiap domain memiliki proses yang memungkinkan

untuk mencapai tujuannya. Satu domain tertuju pada tata kelola dan empat

domain lainnya mencakup manajemen.

2.4.2.3. Governance of Enterprise IT(GEIT)

Domain tata kelola TI perusahaan berisi lima proses, dimana didalam

setiap proses berisi tentang evaluate, directdan monitoring practice (EDM) yang

telah ditetapkan. Tabel dibawah ini berisi tingkat tinggi proses TI untuk domain

EDM.

Tabel 2.1.Proses TI untuk Domain EDM

EDM01 Memastikan Pengaturan Kerangka Kerja Tata Kelola dan Pemeliharaan

EDM02 Memastikan Penyampaian Manfaat

EDM03 Memastikan Optimasi Risiko

EDM04 Memastikan Optimasi Sumber Daya

(25)

2.4.2.4. Management of Enterprise IT

Domain manajemen TI perusahaan sejalan dengan bidang tanggung

jawabnya yaituplan, build, rundanmonitor(PBRM). Berikut ini adalah keempat

domain manajemen :

1. Align, Plan and Organize (APO),13 proses.

2. Build, Acquire and Implement (BAI),10 proses.

3. Deliver, Service and Support (DSS),6 proses.

4. Monitor, Evaluate and Assess (MEA),3 proses.

2.4.2.4.1. Align, Plan and Organize(APO)

Domain Align, Plan and Organize mencakup penggunaan informasi

dan teknologi dan bagaimana cara terbaik penggunaan informasi dan teknologi

dalam sebuah organisasi untuk membantu mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

Domain ini juga melihat bentuk organisasi dan infrastruktur TI dalam rangka

untuk mencapai hasil yang optimal dan menghasilkan manfaat paling dari

(26)

Tabel 2.2.Proses TI untuk Domain APO

Proses Keterangan

APO01 Mengelola Kerangka Kerja Manajemen TI

APO02 Mengelola Strategi

APO03 Mengelola Enterprise Architecture

APO04 Mengelola Inovasi

APO05 Mengelola Portofolio

APO06 Mengelola Anggaran dan Biaya

APO07 Mengelola Hubungan Manusia

APO08 Mengelola Hubungan

APO09 Mengelola Perjanjian Layanan

APO10 Mengelola Pemasok

APO11 Mengelola Kualitas

APO12 Mengelola Risiko

APO13 Mengelola Keamanan

2.4.2.4.2. Build, Acquire and Implement(BAI)

Domain Build, Acquire and Implementmeliputi identifikasi kebutuhan TI,

penguasaan teknologi, dan pengimplementasiannya dalam proses bisnis

perusahaan saat ini. Tabel berikut berisi daftar tujuan pengendalian tingkat tinggi

(27)

Tabel 2.3.Proses TI untuk Domain BAI

Proses Keterangan

BAI01 Mengelola Program dan Proyek

BAI02 Manage Definisi Persyaratan

BAI03 Mengelola Identifikasi Solusi dan Membangun

BAI04 Mengelola Ketersediaan dan Kapasitas

BAI05 Mengelola Pemberdayaan Perubahan Organisasi

BAI06 Mengelola Perubahan

BAI07 Mengelola Penerimaan Perubahan dan Transisi

BAI08 Mengelola Pengetahuan

BAI09 Mengelola Aset

BAI10 Mengelola Konfigurasi

2.4.2.4.3. Deliver, Service and Support(DSS)

Domain Deliver, Service and Support berfokus pada aspek

penyampaian teknologi informasi. Ini mencakup bidang-bidang seperti eksekusi

aplikasi di dalam sistem TI dan hasil-hasilnya, serta proses pendukung yang

memungkinkan pelaksanaan sistem TI yang efektif dan efisien. Tabel berikut

(28)

Tabel 2.4.Proses TI untuk Domain DSS

Proses Keterangan

DSS01 Mengelola Operasi

DSS02 Mengelola Layanan Permintaan dan Insiden

DSS03 Mengelola Masalah

DSS04 Mengelola Keberlangsungan

DSS05 Mengelola Layanan Keamanan

DSS06 Mengelola Pengendalian Proses Bisnis

2.4.2.4.4. Monitor, Evaluate and Assess(MEA)

Domain Monitor, Evaluate and Assess berhubungan dengan strategi

perusahaan dalam menilai kebutuhan perusahaan dan menilai apakah sistem TI

saat ini masih memenuhi tujuan yang sudah dirancang dan pengendalian yang

diperlukan untuk memenuhi regulasi persyaratan. Pemantauan juga mencakup

masalah penilaian independen terhadap kemampuan efektivitas sistem TI untuk

memenuhi tujuan bisnis dan proses-proses pengendalian perusahaan oleh auditor

internal dan eksternal. Tabel berikut berisi daftar tujuan pengendalian tingkat

tinggi untuk domain MEA.

Tabel 2.5.Proses TI untuk Domain MEA

Proses Keterangan

(29)

MEA02 Monitor, Evaluasi dan Menilai Sistem Pengendalian Internal

MEA03 Mengevaluasi dan Menilai Kepatuhan dengan Persyaratan Eksternal

2.4.2.5. Process Capability Model

COBIT 5 meliputiprocess capability model berdasarkan ISO/IEC 15504

yang diakui secara internasional. Model ini akan mencapai tujuan keseluruhan

penilaian proses dan mendukung proses perbaikan, yaitu akan menyediakan

sarana untuk mengukur kinerja dari setiap proses tata kelola (berbasis EDM) atau

manajemen proses (berbasis PBRM), dan akan memungkinkan area perbaikan

dapat teridentifikasi. Skala Peringkat dariprocess capability modelini melibatkan

enam tingkat kemampuan, yaitu :

1. Level 0, Incomplete Process : Proses ini tidak dilaksanakan atau gagal

untuk mencapai tujuan prosesnya. Pada tingkat ini, ada sedikit bukti atau

bahkan tidak ada bukti setiap pencapaian sistematis dari tujuan proses.

2. Level 1, Performed Process (one attribute) : Proses dilaksanakan dan

mencapai tujuan prosesnya.

3. Level 2, Managed process (two attributes) : Proses yang dilakukan

sekarang diimplementasikan, dikelola (direncanakan, dimonitor dan

disesuaikan) dan produk kerja yang tepat ditetapkan, dikendalikan dan

dipelihara.

4. Level 3, Established Process (two attributes) : Proses yang dikelola kini

diterapkan menggunakan proses yang telah ditetapkan yang mampu

(30)

5. Level 4, Predictable Process (two attributes) : Proses yang ditetapkan

sekarang beroperasi dalam batas yang telah ditetapkan untuk mencapai

hasil prosesnya.

6. Level 5, Optimizing process (two attributes) : Proses diprediksi untuk

terus ditingkatkan untuk memenuhi tujuan bisnis yang relevan saat ini dan

tujunan bisnis masa datang.

Process capability model menggunakan skala peringkat ISO/IEC 15504

untuk menetapkan peringkat masing-masing tujuan tercapai. Peringkat ini seperti

dijelaskan pada tabel 2.6 dibawah ini :

Tabel 2.6. Persentase Peringkat (COBIT 5, 2012)

Abbreviation Description %Achieved

N Not achieved 0 to 15% achievement

P Partially achieved >15% to 50% achievement

L Largely achieved >50% to 85% achievement

F Fully achieved >85% to 100% achievement

1. Not achieved. Terdapat sedikit bukti atau bahkan tidak ada bukti dari

pencapaian atribut yang ditetapkan pada proses yang dinilai.

2. Partially achieved. Terdapat beberapa bukti dan beberapa pencapaian dari

atribut yang ditetapkan pada proses yang dinilai. Beberapa aspek

(31)

3. Largely achieved. Terdapat bukti pendekatan sistematis untuk proses yang

dinilai dan terdapat pencapaian yang signifikan. Beberapa kelemahan

terkait dengan atribut ini mungkin ada dalam proses yang dinilai.

4. Fully achieved. Terdapat bukti dari pendekatan yang lengkap dan

sistematis dari atribut yang ditetapkan dalam proses yang dinilai. Terdapat

bukti dari pendekatan yang lengkap dan sistematis terhadap pencapaian

keseluruhan. Tidak ada kelemahan signifikan yang berhubungan dengan

atribut ini ada dalam proses dinilai.

Dalam melakukan proses penilaian capability level proses COBIT,

masing-masing proses dicek secara bertahap apakah proses tersebut telah

memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pada masing-masing

level, mulai dari level 1 hingga level 5. Selain itu, terdapat ketentuan kategori dari

hasil penilaian ditiap levelnya, yaitu suatu proses cukup meraih kategori Largely

achieved (L) dengan range nilai berkisar 50-85% atauFully achieved (F) dengan

range nilai berkisar 85%-100% untuk dapat dinyatakan bahwa proses tersebut

telah meraih suatu level kapabilitas tersebut, namun proses tersebut harus meraih

kategoriFully achieved(F) untuk dapat melanjutkan penilaian ke level kapabilitas

berikutnya. Template ringkasan pencapaian capability level ditunjukkan pada

(32)

Tabel 2.6.Template Ringkasan PencapaianCapabilityLevel

Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

PA 1.1

2.4.2.6. MenghitungProcess Capability Level

Untuk menghitung pencapaian danri process capability level, dilakukan dengan cara perhitungan seperti berikut ini :

Capability Level= (0*y0) + (1*y1) + + (5*y 5) z

Keterangan :

(33)

25

3.1. Tinjauan Organisasi

3.1.1. OverviewPoliteknik X

Pada mulanya, tanggal 17 Juli 1993 di Bandung para sarjana berinisiatif

untuk membuka lembaga pendidikan dengan nama lembaga pendidikan Progress

dengan ijin Depdikbud No. 1197/KEP/MS/1994. Kemudian melihat

perkembangan yang cukup baik dari banyaknya minat masyarakat untuk

mengikuti kursus singkat (training) maka mulaidipikirkan secara matang dengan

komitmen yang tinggi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan peluang

kerja bagi para lulusan, maka sejak tanggal 15 Desember 1997, lembaga

pendidikan Progress secara formal berganti nama menjadi Politeknik X yang

berada dibawah naungan Yayasan Politeknik X sesuai dengan akta notaris Ny.

Martinah Sumarno, SH. No.1 tanggal 17 November 2004.

Banyaknya lulusan yang bekerja dan tenaga dosen yang berkualitas

menjadikan bekal yang sangat berharga dan kemudian menjadi network dalam

setiap konsep pemikiran dan pengembangan pendidikan lebih lanjut. Kemudian

terhitung sejak 5 Januari 2004 telah secara resmi menjadi perguruan tinggi dengan

nama Politeknik X sesuai dengan surat keputusan Mentri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia (MENDIKNAS RI) Nomor 04/D/O/2004 tanggal 4 Januari

2004. Dengan demikian tanggal 5 Januari 2004 merupakan tanggal berdirinya

(34)

POLITEKNIK X. Pemikiran dan konsep memilih politeknik dibandingkan dengan

sekolah tinggi atau institut dikarenakan melihat sejarah konkrit bahwa selama ini

POLITEKNIK X memiliki bekal dan pengalaman yang cukup matang dalam hal

pendidikan praktis. Pendidikan yang praktis merupakan terobosan yang sangat

baik dalam memenuhi kebutuhan lapangan kerja dimana keterampilan adalah

modal seseorang untuk dapat bekerja.

Di akhir tahun 2007 POLITEKNIK X berusaha untuk terus berkembang,

langkah nyata dari hal tersebut adalah POLITEKNIK X telah terakreditasi oleh

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nila “B” (baik)

dan tahun 2008 telah membuka program Diploma IV (D-IV/S1) dengan jurusan

KAT (KomputerisasiAkuntansi), MIF (Manajemen Informatika), dan IRM

(Informatika Rekam Medis). Pada tahun 2009 bekerja sama dengan Microsoft

yang setiap lulusan diberikan sertifikasi internasional Microsoft yang berlaku di

seluruh dunia, hal ini terbukti bahwa POLITEKNIK X dari tahun ke tahunnya

selalu dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi lulusannya. Dengan dorongan

segenap komponen pakar pendidikan yang tetap menjungjung tinggi komitmen

untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi bangsa dan negara, maka civitas

akademik senantiasa memacu dan mengukir prestasi yang lebih baik bagi

pengembangan SDM yang unggul, terampil, dan mudah bekerja. Secara umum,

program pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan POLITEKNIK X adalah

sebagai berikut :

1. Program Pendidikan Diploma III (DIII), meliputi jurusan :

(35)

b. Manajemen Informatika (MIF)

c. Rekam Medis dan Informatika Kesehatan (ARM)

d. Teknik Komputer (TIK)

e. Manjamen Pelayanan Rumah Sakit (MPRS)

2. Program Pendidikan Diploma IV (D-IV), meliputi jurusan :

a. Komputerisasi Akuntansi (KAT)

b. Manajemen Informatika (MIF)

c. Informatika Medis (IRM)

3.1.2. Visi, Misi dan Sasaran Politeknik X

Visi, misi, tujuan dan motto POLITEKNIK X seperti dijabarkan pada

penjelasan berikut :

Visi : Menjadi Perguruan Tinggi unggulan yang mampu menjawab

tantangan di era globalisasi dan menghasilkan sumber daya

manusia profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Misi :

1. Menyelenggarakan pendidikan berbasislink and match.

2. Menjalin kemitraan dan kerjasama dengan dunia usaha dan

industri.

3. Menjalankan sistem pendidikan yang berkualitas nasional

(36)

Sasaran :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis kompetensi

secara professional dan berkualitas serta sinergi dengan

kebutuhan nyata di lapangan.

2. Menciptakan lulusan yang mampu dan terampil sesuai

dengan bidang ilmu yang dimiliki.

3. Menghasilkan penelitian dan karya ilmiah yang berbobot

dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Meningkatkan profesionalisme kerja yang tangguh dan

(37)

3.1.3. Struktur Organ

Struktur organi

berikut :

Gam

Direktur rganisasi Politeknik X

ganisasi POLITEKNIK X seperti diperlihatka

ambar 3.1.Struktur Organisasi Politeknik X Direktur

tkan pada gambar

(38)

3.1.4. Proses Bisnis

Sebagai salah sa

utama yang berpe

mencakup pendidikan,

utama ini akan mem

administrasi umum,

pendukung di Politekni

(value chain)dari Mic

G

h satu perguruan tinggi, POLITEKNIK X me

rpedoman pada tri dharma perguruan

kan, penelitian dan pengabdian pada masya

emerlukan dukungan dari aktifitas lainnya se

, sumber daya manusia. Identifikasi aktivi

iteknik X dapat diuraikan dengan mengguna

Michael E. Porter yang tampak seperti gambar di

Gambar 3.2.Value ChainPoliteknik X

as Utama

lah uraian penjelasan beberapa aktivias utam

K X :

aan Mahasiswa Baru

hubungan dengan sistem penerimaan mahasiswa ba

aan sampai dengan registrasi mahasiswa baru.

memiliki aktivitas

n tinggi yang

syarakat, aktifitas

seperti keuangan,

ivitas utama dan

unakan rantai nilai

r di bawah ini :

utama pada proses

baru dari rencana

(39)

2. Proses Belajar Mengajar

Aktifitas proses belajar mahasiswa selama masa studi dari proses awal

perkuliahan sampai dengan ujian akhir.

3. Pelepasan Mahasiswa

Aktivitas pelepasan mahasiswa setelah menempuh seluruh mata kuliah,

seminar kerja praktek, dan sidang tugas akhir, di mana mahasiswa

mengikuti wisuda.

3.1.1.2. Aktifitas Pendukung

Berikut adalah uraian penjelasan beberapa aktivias pendukung pada proses

bisnisPoliteknik X :

1. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Aktifitas pengelolaan keuangan organisasi dalam mendukung aktifitas

utama yang berhubungancash in flow,cash out flowdan investasi serta

pendanaan pemeliharaan infrastruktur, sarana dan prasarana organisasi.

2. Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum

Aktifitas untuk memberikan dukungan administrasi, layanan bagi

seluruh unit yang ada dan pengelolaan infrastruktur, sarana dan

prasarana serta aset-aset organisasi.

3. Program Studi dan Bagian Akademik

Aktifitas yang bertujuan memberikan layanan akademik dana

(40)

3.2. Metode Penelitian

Gambar dibawah ini merepresentasikan alur dari penelitian yang dilakukan :

Gambar 3.3.Diagram Alir Penelitian Audit Tata Kelola TI terkait Risiko dengan COBIT 5

-Menentukan ruang lingkup evaluasi

-Identifikasi kebutuhanStakeholder

-MemetakanEnterprise GoalskeIT Related Goals -MemetakanIT Related GoalskeIT Process -MengukurProcess Capabiity Level

-AnalisisGap

Pengumpulan Data

-Wawancara

-Observasi

-Analisis

Tinjauan Pustaka

-Studi literatur

-Dokumen terkait

Rekomendasi Mulai

(41)

3.2.1. Metode Pengumpulan Data

3.2.1.1. Data Primer

1. Wawancara(Interview)

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mewawancarai langsung

dengan pihak terkait.

2. Observasi dan Analisis

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan data secara

langsung di lapangan.

3.2.1.2. Data Sekunder

Data sekunder didapat melalui studi literatur dengan mencari buku, jurnal

ilmiah,e-book, sumber internetdan lain sebagainya. Selain itu data sekunder juga

didapatkan dari dokumen terkait di POLITEKNIK X.

3.2.2. Tahapan Tata Kelola TI terkait Risiko di POLITEKNIK X dengan

COBIT 5

COBIT 5 goals cascade adalah mekanisme untuk menerjemahkan

kebutuhan-kebutuhan dalam hal ini stakeholder-stakeholder dalam lingkungan

POLITEKNIK X untuk ditindaklanjuti secara spesifik dan disesuaikan dengan

tujuan POLITEKNIK X, tujuan yang berkaitan dengan TI dan tujuan darienabler.

Terjemahan ini memungkinkan menetapkan tujuan yang spesifik di setiap

tingkatan dan di setiap area organisasi untuk mendukung tujuan-tujuan dan

(42)

keselarasan antara kebutuhan organisasi dan solusi dan layanan TI. Gambar

dibawah ini memperlihatkan COBIT 5goals cascadesecara umum.

Gambar 3.4.COBIT 5Goals Cascade(COBIT 5, 2012)

Setiap organisasi beroperasi dalam konteks yang berbeda, konteks ini

ditentukan oleh faktor eksternal (pasar, industri, geopolitik, dan lain sebagainya)

dan faktor internal (budaya, organisasi, risk appetite, dan lain-lain), serta

membutuhkan penyesuaian dalam tata kelola dan sistem manajemen. Kebutuhan

(43)

Gambar 3.5.Stakeholder DriversMempengaruhiStakeholder Needs(COBIT 5,

2012)

3.2.2.1. Identifikasi KebutuhanStakeholder

Tujuan tata kelola relevan untuk dipilih berdasarkan tujuan tata kelola

yaitu menyadari manfaat, optimasi risiko dan optimasi sumber daya. Identifikasi

kebutuhan stakeholder akan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

pihak terkait serta menelaah dokumen-dokumen yang ada. Dari ketiga tujuan tata

kelola tersebut, yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pada bagian

risk optimisation.

(44)

3.2.2.2. Risk Optimisation

Bagian ini mengatasi risiko bisnis yang terkait dengan penggunaan,

kepemilikan, operasi, keterlibatan, pengaruh dan penerapan TI dalam suatu

perusahaan. Risiko bisnis yang berhubungan dengan TI terdiri dari peristiwa yang

berhubungan dengan TI yang berpotensi dapat mempengaruhi bisnis. Sementara

nilai pengiriman berfokus pada penciptaan nilai, manajemen risiko berfokus pada

pelestarian nilai. Pengelolaan risiko yang berhubungan dengan TI harus

diintegrasikan dalam pendekatan manajemen risiko perusahaan untuk memastikan

fokus pada TI oleh perusahaan dan diukur dengan cara yang transparan

menunjukkan dampak dan kontribusi yang berkaitan dengan TI optimasi risiko

(45)

Tabel pemetaan antara stakeholder needs dan enterprise goals dibawah

ini seperti dalam COBIT 5appendix D.

Tabel 3.1.MappingCOBIT 5Enterprise GoalskeGovernance and Management

(46)

Tabel 3.2.MappingCOBIT 5Governance and Management Questionske

(47)

COBIT 5 mendefinisikan 17 generic goals seperti pada tabel 3.3 yang

mencakup informasi berikut :

1. Dimensibalanced scorecard(BSC).

2. Enterprise Goals.

3. Hubungan dengan tiga tujuan tata kelola – Benefit Realisation, Risk

OptimisationdanResource Optimisation.

Tabel 3.3.Enterprise Goals(‘P’ adalah hubungan Primer, dan ‘S’adalah

(48)

3.2.2.3. MemetakanEnterprise GoalskeIT-related Goals

Pencapaian tujuan organisasi memerlukan sejumlah hasil yang berkaitan

dengan TI yang diwakili oleh IT-related goals. Identifikasi ini dapat dilakukan

berdasarkanenterprise goalsyang telah teridentifikasi.

Gambar 3.7.Enterprise Goals Cascade to IT-related Goals(COBIT 5, 2012)

Pemetaan antara Enterprise Goals dengan IT-related Goals seperti pada

(49)
(50)

Tabel 3.5.COBIT 5 Mendefinisikan 17IT-related GoalsPada Dimensi IT BSC

3.2.2.4. MemetakanIT-related Goals keIT Process

Berdasarkan tujuanIT-related Goalsyang terpilih dengan menggunakan

kriteria primer (P) atau sekunder (S) maka didapat IT process yang relevan pada

COBIT 5. Mencapai tujuan terkait TI membutuhkan keberhasilan penerapan dan

penggunaan sejumlahenabler.

Enabler mencakup proses, struktur organisasi dan informasi, dan untuk

setiapenablerserangkaian tujuan tertentu yang relevan dapat didefinisikan dalam

mendukung tujuan yang berkaitan dengan TI. Tabel 3.7 memperlihatkan

pemetaan dari IT-related Goals ke IT Process sesuai dengan appendix C dalam

(51)

Tabel 3.6.Pemetaan dariIT-related GoalskeIT Processsesuai denganappendix

(52)
(53)

3.2.2.5. MembuatProcess Capability Model

Memetakan posisi TI organisasi dalam hal ini Politeknik X dengan

menggunakanprocess capability model berdasarkan nilai yang didapat dari pihak

yang terkait. Process capability model secara rinci akan dijelaskan pada bab

selanjutnya.

3.2.3. Membuat Rekomendasi

Penelitian ini diakhiri dengan membuat rekomendasi berdasarkan hasil

(54)

46

Sesuai dengan metodologi penelitian dan langkah-langkah yang telah

dipaparkan sebelumnya, pada bab ini akan dibahas hasil dari penelitian yang telah

dilakukan.

4.1. Mengidentifikasi KebutuhanStakeholder

Pada tahap ini kebutuhan stakeholder di POLITEKNIK X dipetakan, dasar

dari tahap mengidentifikasi ini adalah dengan melakukan wawancara, menelaah

dokumen terkait dalam hal ini rencana strategis POLITEKNIK X 2011-2016 serta

mempertimbangkan pada best practice yang telah ada. Pada tahap ini kebutuhan

stakeholder yang berhubungan dengan sejumlah tujuan umum organisasi akan

dianalisis menggunakan empat perspektif Balanced Scorecard (BSC). Empat

perspektif tersebut antara lain Financial Perspective, Customer Perspective,

Internal Process Perspective, danLearning and Growth Perspective.

Tabel 4.1.Tujuan strategis POLITEKNIK X

Perspektif Tujuan Strategis

Keuangan

1. Peningkatan pendapatan

2. Pengendalian biaya operasional

3. Menekan biaya pengeluaran

(55)

tua, pengguna lulusan)

5. Meningkatkan promosi

Proses Internal

6. Meningkatkan efisiensi operasional

7. Menekan biaya keuangan

8. Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan

Pembelajaran dan

Pengembangan

9. Meningkatkan kemampuan dosen dan karyawan

(56)

POLITEKNIK X denganEnterprise Goalsyang terdapat dalam COBIT 5. Tabel dibawah ini akan menjelaskan keterhubungan tersebut.

Tabel 4.2.Analisis keterhubungan tujuan strategis danEnterprise Goals

No. Kode Deskripsi Hasil Pemetaan

1 EG2

Portfolio competitive products and

services

Terdapat keterhubungan denga tujuan strategis POLITEKNIK X

karena untuk meningkatkan investasi dapat ditempuh dengan membuat

layanan dan produk yang kompetitif.

2 EG3

Managed business risk (safeguarding

assets)

Tidak ada keterhubungan dengan rencana strategis POLITEKNIK X.

3 EG4

Compliance with external laws and

regulation

Tidak ada keterhubungan dengan rencana strategis POLITEKNIK X.

4 EG7

Business service continuity and

availability

Ada keterhubungan dengan tujuan strategis POLITEKNIK X , dimana

untuk meningkatkan investasi dan pelayanan terhadap konsumen

(57)

5 EG9

Information based strategic decision

making

Tidak ada keterhubungan dengan rencana strategis POLITEKNIK X.

6 EG13

Managed business change

programmes

Tidak ada keterhubungan dengan rencana strategis POLITEKNIK X.

7 EG15 Compliance with internal policies Tidak ada keterhubungan dengan rencana strategis POLITEKNIK X.

8 EG16 Skilled and motivated people

Ada keterhubungan secara langsung dengan tujuan strategis

POLITEKNIK X, dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi

dapat menjadi salah satu cara dalam meningkatkan pengembangan

karir dan produktifitas pegawai dan mempertahankan jumlah

(58)

Dari hasil analisis keterhubungan yang didapat, maka Enterprise Goals

yang terpilih adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3.Enterprise GoalsPOLITEKNIK X

No. Kode Deskripsi

1 EG2

Portofolio of competitive products and

services

2 EG7 Business service continuity and availability

3 EG16 Skilled and motivated people

4.2. Scoring COBIT 5Enterprise Goalsterpilih dalam COBIT 5

Pada tahap ini dilakukan pemberian score terhadap Enterprise Goals

terpilih, sesuai dengan tujuan strategis POLITEKNIK X. Pemberian score ini

dilakukan oleh beberapa auditi seperti pada tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.4.Data Auditi

No . Kode Auditi Auditi Jumlah Auditi

1 DIR Direktur 1

2 PD1 Pembantu Direktur 1 Bidang Akademik 1

3 PD2 Pembantu Direktur 2 Bidang Keuangan dan Umum 1

(59)

Untuk penilaian tingkat kepentingan setiap Enterprise Goals dan

perspektif tujuan strategis POLITEKNIK X seperti terlihat pada tabel 4.5 dibawah

ini :

Tabel 4.5.Penilaian Tingkat Kepentingan

No. Score Tingkat Kepentingan

1 1-2 Tidak penting

2 3-4 Sedikit penting

3 5-6 Cukup penting

4 7-8 Penting

5 9-10 Sangat penting

Hasil penilaian terhadap Enterprise Goals dapat dilihat pada tabel 4.6

dibawah ini :

Tabel 4.6.HasilScoring Enterprise Goalsterpilih

No.

DIR PD1 PD2 BSI

(60)

4.3. MemetakanEnterprise Goals ke IT-related Goals

Pada bagian ini Enterprise Goals yang telah didapat, yakni EG2 dan EG16

akan dipetakan kedalam IT-related Goals. Hasil pemetaan dapat dilihat pada tabel

4.7 berikut ini :

Tabel 4.7.MemetakanEnterprise Goals ke ITrelated Goals

No. Kode

MemetakanEnterprise Goals to IT-related Goals

Keterhubungan IT Related Goals

1 EG2 1, 5, 7, 9, 12, 17

2 EG16 16

Dari pemetaan IT-related goals berdasarkan enterprise goals diatas,

maka dapat diidentifikasi IT-rerlated goals terpilih sesuai dengan COBIT 5, hal

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini :

Tabel 4.8.IT-related GoalsPOLITEKNIK X terpilih

No. Kode IT- Related Goals

1 ITG 1 Alignment of IT and business strategy

2 ITG 5 Realised benefits from IT-enabled investments and availability

3 EG16

Skilled and motivated

people

(61)

services portfolio

3 ITG 7

Delivery of IT services in line with business

requirements

4 ITG 9 IT agility

5 ITG 12

Enablement and support of business processes by

integrating applications and technology into business

processes

6 ITG 16 Competent and motivated business and IT personnel

7 ITG 17

Knowledge, expertise and initiatives for business

innovation

4.4. Identifikasi COBIT 5 Proses Terpilih

Berdasarkan IT-related Goals terpilih, langkah selanjutnya adalah

menentukan COBIT 5 proses yang terpilih sesuai denganIT-related Goalsterpilih

menggunakan tabel Mapping COBIT 5 IT-related Goals to Processes yang

terdapat dalamAppendix C COBIT 5. Hasil pemetaan dapat dilihat pada tabel 4.9

berikut ini :

Tabel 4.9.COBIT 5 proses terpilih sesuaiIT-related Goalsterpilih

No. Kode COBIT 5Process

1 ITG 1

EDM01, EDM02, APO01,APO02, APO03,

APO05, APO07, APO08, BAI01, BAI02

(62)

BAI01

3 ITG 7

EDM01, EDM02, EDM05, APO02, APO08,

APO09, APO10,APO11, BAI02, BAI03,

BAI04, BAI06, DSS01, DSS02, DSS03,

DSS04, DSS06, MEA01

4 ITG 9

EDM04, APO01, APO03, APO04, APO10,

BAI08

5 ITG 12 APO08, BAI02, BAI07

6 ITG 16 EDM04, APO01,APO07

7 ITG 17

EDM02, APO01, APO02, APO04, APO07,

APO08, BAI05, BAI08

4.5. Proses PenilaianCapabilityLevel Proses COBIT 5

Berdasarkan pemetaan proses COBIT maka terdapat 26 proses COBIT yang

kemudian dipilih kembali menjadi 20 proses dimuat dalam tabel 4.10 dibawah ini

:

Tabel 4.10.COBIT 5 proses terpilih

EDM

EDM01

EDM02

EDM03

EDM04

APO

APO01

(63)

APO05

APO06

APO07

APO11

APO12

APO13

BAI

BAI01

BAI02

BAI04

DSS

DSS01

DSS03

DSS04

DSS06

MEA MEA01

Berikut ini adalah penjelasan secara rinci penilaian capability level

masing-masing proses COBIT yang dievaluasi.

4.5.1. Proses EDM01 Evaluate the Design of the Enterprise Governance of

IT

Proses Evaluate the Design of the Enterprise Governance of IT berfokus

(64)

POLITEKNIK X. Ringkasan mengenai hasil pencapaian level beserta rincian

secara spesifik mengenai penilaian proses ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12.EDM01Evaluate the Design of the Enterprise Governance of IT

Tujuan

Menyediakan pendekatan yang konsisten terintegrasi dan selaras dengan pendekatan

tata kelola organisasi.

Proses

Level

0

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

PA 1.1

Rincian penilaian proses Evaluate the Design of the Enterprise

Governance of ITpada level 1 dijelaskan melalui tabel di bawah ini :

Tabel 4.13.EDM01Evaluate the Design of the Enterprise Governance of IT

Level 1

EDM01–Evaluate the Design of the Enterprise Governance of IT

(65)

governance of IT

EDM01.02 Direct

the governance

system

Enterprise governance communications

50,00% Reward system approach

EDM01.03

Monitor the

governance system

Feedback on governance effectiveness

and performance

100,00%

Average 50,00%

Dalam proses ini risiko yang mungkin timbul adalah penyalahgunaan dari

otoritas dalam mengakses sistem yang ada, karena seperti kita lihat belum adanya

kebijakan formal mengenai siap-siapa saja yang dapat melakukan login sistem.

Selain itu risiko yang mungkin timbul juga ialah POLITEKNIK X akan

kehilangan kesempatan optimalisasi bisnis karena belum adanya decision-making

model.

4.5.1.1. Direct The Governance System

1. Enterprise governance communications

Sudah adanya komunikasi dan pembicaraan oleh direktur mengenai

bagaimana tata kelola dari TI organisasi akan dioptimalkan

(66)

4.5.1.2. Monitor The Governance System

1. Feedback on governance effectiveness and performance

Adanyafeedbacktentang efektifitas dari tata kelola dan kinerja TI.

4.5.2. Proses EDM02–Ensure Value Optimisation

Proses ini mengoptimalkan kontribusi nilai bisnis dari proses bisnis,

layanan TI dan aset TI yang dihasilkan dari investasi TI oleh POLITEKNIK X

dengan biaya yang dapat diterima. Ringkasan mengenai hasil pencapaian level

beserta rincian secara spesifik mengenai penilaian proses ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.14.EDM02Ensure Value Optimisation

Tujuan

Mengoptimalkan kontribusi nilai bisnis dari proses bisnis, layanan TI dan aset TI yang

dihasilkan dari investasi TI dengan biaya yang dapat diterima.

Proses

Level

0

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

PA 1.1

Rincian penilaian proses Ensure Value Optimisation pada level 1

(67)

Tabel 4.15.EDM02Ensure Value OptimisationLevel 1

EDM02Ensure Value Optimisation

Governance

Evaluation of strategic alignment

100,00% Evaluation of investment and services

portfolios

EDM02.02 Direct

value optimisation

Investment types and criteria

50,00% Requirements for stage-gate reviews

EDM02.03

Monitor value

optimisation

Feedback on portfolio and programme

performance

100,00%

Actions to improve value delivery

Average 83,33%

Risiko yang mungkin timbul dalam proses ini adalah POLITEKNIK X

akan kehilangan pengoptimalan organisasi karena belum melakukanrequirements

for stage-gate review.

4.5.2.1. Evaluate value optimisation

1. Evaluation of strategic alignment

Sudah ada evaluasi mengenai kesesuaian antara rencana strategis

(68)

2. Evaluation of investment and services portfolios

Sudah ada evaluasi mengenai investasi dan portofolio.

4.5.2.2. Direct value optimisation

1. Investment types and criteria

Telah dijabarkan dalam dokumen rencana strategis 2011-2016

POLITEKNIK X.

4.5.2.3. Monitor value optimisation

1. Feedback on portfolio and programme performance

Adanya feedback tentang portofolio dari kinerja TI yang telah

diimplementasikan.

2. Actions to improve value delivery

Telah dijabarkan dalam dokumen rencana strategis 2011-2016

POLITEKNIK X.

4.5.3. Proses EDM03–Ensure Risk Optimisation

Proses ini berfokus pada pengelolaan risiko dan toleransi risiko yang

berhubungan dengan nilai TI pada POLITEKNIK X. Ringkasan mengenai hasil

pencapaian level beserta rincian secara spesifik mengenai penilaian proses ini

(69)

Tabel 4.16.EDM03Ensure Risk Optimisation

Tujuan

Memastikan bahwa resiko IT organisasi tidak melebihi kemampuan dan toleransi

organisasi dalam menerima resiko, serta mengidentifikasi dan mengelola dampak dari

resiko TI terhadap nilai-nilai pada organisasi, dan mengurangi terjadinya kegagalan.

Proses

Level

0

Level

1

Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

PA 1.1

Rincian penilaian proses Ensure Risk Optimisation pada level 1 dijelaskan

melalui tabel di bawah ini :

Tabel 4.17.EDM03Ensure Risk OptimisationLevel 1

EDM02Ensure Risk Optimisation

Governance Approved risk tolerance levels

Evaluation of risk management

activities

EDM03.02 Direct

risk management

Risk management policies

0,00% Key objectives to be monitored for risk

(70)

Approved process for measuring risk

management

EDM03.03

Monitor risk

management

Remedial actions to address risk

management deviations 0,00%

Risk management issues for the board

Average 0,00%

Risiko dalam proses EDM03 bahwa POLITEKNIK X akan menjadi sangat

rentan terhadap kemungkinan hal-hal yang akan merugikan, karena risiko yang

timbul tidak dapat diprediksi, diukur dan dikendalikan, dikarenakan tidak adanya

risk appetite guidance.

4.5.4. Proses EDM04–EnsureResource Optimization

Proses ini berfokus pada pengelolaan sumber daya (karyawan, proses,

dan teknologi) dan kemampuan TI di POLITEKNIK X yang memadai sehingga

mampu mendukung tujuan organisasi secara efektif dengan biaya yang optimal.

Ringkasan mengenai hasil pencapaian level beserta rincian secara spesifik

(71)

Tabel 4.18.EDM04EnsureResourceOptimisation

Tujuan

Memastikan sumber daya yang dibutuhkan organisasi terpenuhi secara optimal, biaya

IT ditekan secara optimal, dan juga memastikan kemungkinan bertambahnya

keuntungan dan kesediaan untuk perubahan di masa depan.

Proses

Level

0

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

PA 1.1

Rincian penilaian proses Ensure Resource Optimisation pada level 1

dijelaskan melalui tabel di bawah ini :

Tabel 4.19.EDM04Ensure Resource OptimisationLevel 1

EDM04Ensure Resource Optimisation

Governance

Guiding principles for allocation of

resources and capabilities

66,66% Guiding principles for enterprise

architecture

Approved resources plan

(72)

management Assigned responsibilities for resource

management

Principles for safeguarding resources

EDM02.03

Monitor resource

management

Feedback on allocation and

effectiveness of resources and

capabilities 0,00%

Remedial actions to address resource

management deviations

Average 55,55%

Dalam proses ini risiko yang mungkin ada ialah sulitnya untuk memantau

terhadap alokasi serta keefektifannya dari penggunaan sumber daya yang ada,

sehingga sangat berisiko terjadi inefisiensi operasional di POLITEKNIK X.

4.5.4.1. Evaluate Resource Management

1. Guiding principles for allocation of resources and capabilities

Panduan dalam mengalokasi sumber daya dan kemampuan tercantum

dalam beberapa SOP, daftar SOP terdapat dalam Lampiran SOP.

2. Approved resources plan

Untuk memilih sumber daya manusia dilakukan dengan cara

membuka lowongan pekerjaan, dan untuk pengadaansoftwareatau

hardwaredengan cara membeli kevendoratau dengan

(73)

4.5.4.2. Direct Resource Management

1. Communication of resourcing strategies

Communication of resourcing strategiesdilakukan dalam bentuk

meetingdenganstakeholderterkait secara berkala.

2. Assigned responsibilities for resource management

Sudah ada penentuan bagian yang bertanggung jawab dalam resource

management, salah satu contoh ialah untuk teknologi diatur oleh

bagian sistem informasi.

3. Principles for safeguarding resources

Sudah terdapat panduan dalam menjaga dan merawat sumber daya.

4.5.5. Proses APO01–Manage the IT Management Framework

Proses ini menyediakan pendekatan pengelolaan yang konsisten untuk

memungkinkan kebutuhan pengelolaan organisasi terpenuhi, termasuk proses

manajemen, struktur organisasi, peran dan tanggung jawab, aktifitas yang bisa

diandalkan dan bisa diulang, dan kemampuan serta kompetensi. Ringkasan

mengenai hasil pencapaian level beserta rincian secara spesifik mengenai

(74)

Tabel 4.20.APO01Manage the IT Management Framework

Tujuan

Menyediakan pendekatan pengelolaan yang konsisten untuk memungkinkan kebutuhan

pengelolaan organisasi terpenuhi, termasuk proses manajemen, struktur organisasi,

peran dan tanggung jawab, aktifitas yang bisa diandalkan dan bisa diulang, dan

kemampuan dan kompetensi.

Proses

Level

0

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

PA 1.1

Rincian penilaian proses Manage the IT Management Framework pada

level 1 dijelaskan melalui tabel di bawah ini :

Tabel 4.21.APO01Manage the IT Management FrameworkLevel 1

APO01–Manage the IT Management Framework

Management

Definition of organizational structure

and functions

66,66% Organizational operational guidelines

Communication ground rules

APO01.02

Establish roles and

Definition of IT-related roles and

responsibilities

(75)

responsibilities Definition of supervisory practices

Communication on IT objectives

100,00%

APO01.05

Optimize the

placement of the IT

function

Evaluation of options for IT

organization

0,00% Defined operational placement of IT

function

APO01.06 Define

information (data)

and system

ownership

Data classification guidelines

33,33% Data security and control guidelines

Data integrity procedures

Performance goals and metrics for

Gambar

Gambar 3.3. Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.4. COBIT 5 Goals Cascade (COBIT 5, 2012)
Gambar 3.5. Stakeholder Drivers Mempengaruhi Stakeholder Needs (COBIT 5,
Tabel 3.3. Enterprise Goals (‘P’ adalah hubungan Primer, dan ‘S’ adalah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil audit teknologi informasi, capability level BPR X pada domain DSS (Deliver Service and Support) berada pada level PA 2.2 dengan nilai index

Nilai dari hasil capability level pada proses sub domain MEA01 Monitor, Evaluate, and Assess Performance and Conformance berada pada level 2 Managed Process

Proses evaluasi tersebut terdiri dari beberapa tahapan, antara lain melakukan analisis capability level, analisis gap dan analisis risk assessment untuk mengidentifikasi risiko

Untuk mengetahui tingkat kematangan maka dengan metode Capability Level sesuai dengan ketentuan COBIT 5, domain COBIT 5 yang digunakan untuk melakukan audit tata

Pada edisi ke empat COBIT framework terdiri dari 34 high level control objectives dan kemudian mengelompokkan menjadi 4 domain, keempat domain tersebut antara lain: Plannig

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN CAPABILITY LEVEL TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT.POS PERSERO INDONESIA CABANG PERDAGANGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DOMAIN APO ALIGN, PLAN, AND ORGANISE

XYZ Indonesia Persero menggunakan framework COBIT 5 proses APO12 Manage Risk, saran yang dapat diberikan meliputi melaksanakan penelitian mengenai evaluasi maturitas manajemen risiko

Pada tingkat kematangan penilaian risiko memperlihatkan hasil nilai 2,54 yang artinya tingkat kematangan berada pada tingkat tiga yaitu proses tata kelola di kantor Desa Karangpucung