• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pembelian Dan Persediaan Alat-Alat Kesehatan Pada CV. Cageur Bageur Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pembelian Dan Persediaan Alat-Alat Kesehatan Pada CV. Cageur Bageur Cimahi"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN ALAT-ALAT KESEHATAN

PADA CV. CAGEUR BAGEUR CIMAHI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

SKRIPSI

ERLIFA DEIRANISSA 1.05.08.010

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)

i

ABSTRAK

ERLIFA DEIRANISSA, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pembelian dan Persediaan Alat-Alat Kesehatan pada CV. Cageur Bageur Cimahi” dibawah bimbingan R. Fenny Syafariani, S.Si., M.STAT.

CV. Cageur Bageur adalah suatu perusahaan yang melayani penjualan dan pembelian alat-alat kesehatan sebagai penunjang kesehatan bagi konsumen. Dalam kegiatan seluruh transaksi seperti penjualan dan pembelian masih dicatat secara manual, stok barang pada perusahaan ini dicatat pada beberapa buku dan tidak ada keterangan yang terperinci, sehingga seringkali stok yang lebih dari limit tidak terpantau, sedangkan laporan barang, penjualan atau pembelian seringkali terjadi ketidaksesuaian data yang diakibatkan data hilang atau rusak. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti bermaksud memecahkan masalah yang di hadapi di CV. Cageur Bageur Cimahi. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi.

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi penjualan pembelian dan persediaan alat-alat kesehatan pada CV. Cageur Bageur ini adalah metode Prototype. Dimana metode Prototype

merupakan metode yang dapat digunakan untuk menyambungkan ketidaksepahaman konsumen mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Dengan alat bantu yang digunakan yaitu UML, dimana UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, metode desain pada langkah perancangan ini akan digambarkan dengan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, class diagram. Perangkat lunak yang digunakan adalah Java, Netbeans, MySQL, PhpMyAdmin.

Dari hasil penelitian ini, peneliti akan merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data barang seperti, data barang alat-alat kesehatan, penjualan dan pembelian alat-alat kesehatan yang diharapkan dapat memudahkan dalam pengolahan data.

(5)

ii

ABSTRACT

CV. Cageur Bageur is a company that serves the sale and purchase of medical equipment to support the health of consumers. In all activities such as sales and purchase transactions are recorded manually on a company's inventory is recorded in several books and there is no detailed information, so the stock is often more than the limit is not observed, whereas the report of goods, the sale or purchase of a data mismatch often occurs resulting data is lost or damaged. From the results of studies conducted, researchers intend to solve the problems faced by the CV. Cageur Bageur Cimahi. Therefore, it needs an information system.

System development methods used in making purchases and sales information system supplies medical equipment on CV. Cageur Bageur this is the method of Prototype. Prototype is a method wherein the method can be used to connect consumer disagreement on this matter and clarify the technical specifications of the desired customer requirements to software developers. Tools used by the UML, where UML is a visual language for object-oriented modeling languages, design methods in the design of these steps are described with the use case diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, class diagram. The software used is Java, Netbeans, MySQL, PhpMyAdmin.

From these results, researchers will design an information system that can process data such goods, data item alt-medical equipment, sales and purchase of medical equipment are expected to facilitate the processing of data.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta berkat kerja keras penulis pada akhirnya penulisan Laporan Skripsi yang berjudul ”Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pembelian dan Pengadaan Alat-Alat Kesehatan pada CV Cageur Bageur Cimahi” telah menyelesaikan laporan skripsi.

Penulis merasa bangga mampu menyelesaikan laporan skripsi ini walaupun dalam proses pengerjaannya penulis menemukan berbagai macam ujian dan cobaan yang begitu rumit karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang ada. Untuk itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada serta merasa perlunya kritik dan saran dari pihak-pihak lain untuk memperluas wawasan penulis.

Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan Studi Program Strata I ( S-1 ) Jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam kesempatan ini, suatu kebahagiaan yang sangat besar bagi penulis

untuk dapat menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada semua pihak

yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung,

ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dan tidak terhingga terutama kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesempatan untuk saya memperoleh gelar sarjana ini.

(7)

iv

3. Prof. Dr.H. Denny Kurdiadie, ir.,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Dadang Munandar, SE , M.Si , selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi.

5. R. Fenny Syafariani, S.Si., M.STAT., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan dukungan dan nasehatnya selama penulisan Skiripsi ini

berlangsung.

6. Kepada Erlin Herlina selaku ibu dan Pandjie S. Noerwidjaja, SH., MM selaku

ayah yang telah memberikan motivasi dan kasih sayangnya selama ini.

7. Harli Derrifandjie, S.Pt., selaku kakak yang memberikan perhatian, sharing 8. Kepada semua rekan-rekan SI-01 angkatan 2008, khususnya Ayu, Sita,

Deska, Indra, Rio, Saripudin, yang telah bersama-sama menuntut ilmu di

UNIKOM.

9. Aditya Nugraha, selaku teman yang membantu dalam penyelesaian skripsi.

10. Kepada Drs. Djaya Rahmat selaku pemilik CV Cageur Bageur dan stafnya

yang telah bersedia memberikan informasi pada saat wawancara.

11.Dan semua pihak yang telah banyak membantu, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Bandung, Juni 2012

Penulis

(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK... i

ABSTRACK... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL... xviii

DAFTAR SIMBOL... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...4

1.2.1 Identifikasi Masalah...4

1.2.2 Perumusan Masalah...5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...5

1.3.1 Maksud Penelitian...6

1.3.2 Tujuan Penelitian...6

1.4 Kegunaan Penelitian...6

(9)

vi

1.4.2 Kegunaan Akademis... 7

1.5 Batasan Masalah... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Konsep Dasar Sistem... 11

2.1.1 Pengertian Sistem... 11

2.1.2 Subsistem... 12

2.1.3 Elemen-Elemen Sistem...13

2.1.4 Karakteristik Sistem...14

2.1.5 Klasifikasi Sistem...16

2.2Konsep Dasar Informasi...17

2.2.1 Pengertian Informasi... 18

2.2.2 Kualitas Informasi...18

2.2.3 Siklus Informasi... 19

2.2.4 Nilai Informasi... 20

2.3Sistem Informasi... 21

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi... 21

2.3.2 Komponen Sistem Informasi...22

2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi... 24

2.3.4 Manfaat Sistem Informasi... 25

2.4Pengertian Penjualan Pembelian dan Persediaan Barang... 25

(10)

vii

2.4.2 Pengertian Pembeliaan... 25

2.4.3 Pengertian Pesediaan... 26

2.4.4 Pengertian Laba... 26

2.5Pendekatan Berorientasi Objek... 26

2.5.1Metodologi Berorientasi Objek... 26

2.5.2Object Oriented Programming (OOP)... 28

2.5.3Unified Modelling Language... 28

2.6Pengembangan Sistem Prototype... 29

2.7Perangkat Lunak Pendukung... 29

2.7.1 Java... 29

2.7.2 Netbeans... 32

2.7.3 MySql ... ... 32

2.7.4 Php My Admin ... ... 33

2.8Arsitektur Jaringan ... ... 34

2.8.1 Pengertian Jaringan Komputer ... ... 34

2.8.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... ... 34

2.8.3 Topologi Jaringan Komputer ... ... 36

2.8.3.1 Topologi Bus... 36

2.8.3.2 Topologi Ring... 37

2.8.3.3 Topologi Star... 37

2.8.3.4 Topologi Tree (Pohon)... 38

2.8.3.5 Topologi Mesh... 38

(11)

viii

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek dan Metode Penelitian... 40

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 40

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 42

3.1.2.1 Visi... 43

3.1.2.2 Misi... 43

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan... 43

3.1.4 Deskripsi Tugas... 44

3.2Metode Penelitian... 44

3.2.1 Desain Penelitian... 45

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 46

3.2.2.1Sumber Data Primer... 46

3.2.2.2Sumber Data Sekunder... 47

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 49

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem... 49

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem... 49

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan... 51

1) Use Case Diagram... 51

2) Activity Diagram... 52

3) Class Diagram...52

4) Sequence Diagram... 53

(12)

ix

3.2.4 Pengujian Software ... ... 54

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1Analisis Sistem Yang Berjalan ... ... 55

4.1.1Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... ... 55

4.1.1.1 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan... ... ... 56

4.1.1.2 Skenario Use Case Yang Sedang Berjalan ... ... 57

4.1.1.3 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan... 62

4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan... ... 66

4.2 Perancangan Sistem ... ... 67

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem... ... 68

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... ... 69

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... ... 70

4.2.3.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan ... ... 71

4.2.3.2 Skenario Use Case Yang Diusulkan ... ... 72

4.2.3.3 Activity Diagram Yang Diusulkan ... ... 75

4.2.3.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan ... ... 78

4.2.3.5 Collaboration Diagram Yang Diusulkan ... ... 82

4.2.3.6 Class Diagram Yang Diusulkan ... ... 86

4.2.4 Perancangan Antar Muka ... ... 87

4.2.4.1 Perancangan Input ... ... 87

4.2.4.2 Perancangan Output... 95

(13)

x

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1Implementasi...101

5.1.1 Batasan Implementasi... 101

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak...102

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras... 102

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 103

5.1.5 Implementasi Antar Muka... 108

5.1.5.1Implementasi Halaman Utama Login...108

5.1.5.2Implementasi Halaman Transaksi Penjualan ... ...108

5.1.5.3Implementasi Halaman Pembelian Barang ... ...109

5.1.5.4Implementasi Halaman Dokumen ... ...110

5.1.5.5Implementasi Halaman Laporan ... ...110

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... ...111

5.1.7 Penggunaan Program ... ...114

5.2Pengujian... 132

5.2.1 Rencana Pengujian... 132

5.2.2 Kasus Dan Hasil pengujian... 133

5.2.2.1Pengujian Login... 133

5.2.2.2Pengujian Input...134

5.2.2.3Pengujian Proses... 136

5.2.2.4Pengujian Output... 149

(14)

xi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan... 142

6.2Saran... 143

DAFTAR PUSTAKA... 144

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Memasuki era Globalisasi ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah berkembang dengan begitu pesat dan sangat berpengaruh terhadap aspek kehidupan serta kemajuan suatu organisasi perusahaan di berbagai bidang dalam suatu usaha bisnisnya. Hal ini merupakan salah satu pentingnya suatu peranan teknologi informasi yang semakin berkembang.

Teknologi Informasi adalah suatu alat komunikasi dengan mempergunakan suatu teknologi dalam melakukannya, sehingga dengan adanya teknologi tersebut akan memudahkan seseorang melakukan komunikasi meskipun tanpa bertatap muka.

(16)

2

Kemajuan teknologi ini telah membantu pengelolaan informasi (penerimaan, pemrosesan, dan pengiriman) secara akurat, cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan aktivitas komunikasi manusia. Untuk menyajikan informasi yang cepat dan akurat dalam proses pengolahan data harus dilakukan secara terkomputerisasi dalam sebuah sistem yang biasa disebut sistem informasi.

Sistem informasi adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional terpadu yang mampu mentransformasikan data sehingga menjadi sebuah informasi lewat serangkaian cara yaitu mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi yang menuntut adanya ketelitian dan ketepatan waktu untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.

Penerapan sistem informasi saat ini telah menyebar hampir pada semua bidang kehidupan, tidak terkecuali pada bidang pelayanan masyarakat, terutama dalam bidang bisnis pelayanan kesehatan seperti penjualan dan pembelian alat-alat kesehatan. Oleh karena itu sudah banyak perusahaan yang menerapkan sistem informasi untuk meningkatkan usahanya dan menjadikannya modal terpenting dalam memenangkan ketatnya persaingan bisnis yang semakin komplek dan memacu setiap perusahaan untuk dapat mengembangkan strategi pemasaran yang

efektif dan menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang sesuai dengan keinginan

pasar.

(17)

3

nantinya sangat berguna untuk proses pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan alat-alat kesehatan.

Salah satu perusahaan yang mengembangkan usahanya pada penjualan, pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan adalah CV. Cageur Bageur. Perusahaan yang baru bediri tahun 2009 ini merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam penunjang alat-alat kesehatan dan bergerak dalam bidang pelayanan jasa untuk membantu menyediakan serta menjual keperluan penunjang alat kesehatan bagi konsumen umum maupun instansi kesehatan yang memerlukan penunjang alat-alat kesehatan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pihak pemilik toko alat kesehatan didapat keluhan dalam melayani transaksi penjualan dan pembelian alat-alat kesehatan kepada konsumen yang mengandalkan bukti transaksi manual dan masih mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan transaksi penjualan alat-alat kesehatan, laporan transaksi pembelian alat-alat kesehatan, laporan persediaan alat-alat kesehatan, serta pengecekan persediaan alat-alat kesehatan yang di bagian persediaan masih dikerjakan secara manual.

(18)

4

Dengan pertimbangan hal – hal diatas maka penulis menganggap perlu adanya sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai sistem untuk memproses pencatatan, pemantauan, sampai pengolahan data penjualan, pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan pada CV. Cageur Bageur. Maka dalam hal ini penyusun mengusulkan penelitian untuk membuat sebuah aplikasi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN ALAT-ALAT KESEHATAN PADA CV CAGEUR BAGEUR CIMAHI”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini Penulis mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang ada pada CV. Cageur Bageur sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Dari hasil identifikasi permasalahan berdasarkan latar belakang di atas, dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Diperlukannya sistem informasi yang mengelola proses data penjualan, pembelian dan persediaan alat-alat kesehatan pada CV. Cageur Bageur. 2. Pengecekan ketersediaan alat-alat kesehatan pada bagian persediaan

barang masih belum terkoordinasi sehingga seringkali terjadi kehabisan stok barang yang tidak terpantau.

(19)

5

berhubungan dengan penjualan, pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan.

1.2.2. Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi penjualan, pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan yang sedang berjalan di CV. Cageur Bageur.

2. Bagaimana merancang sistem informasi pengolahan data penjualan, pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan pada CV. Cageur Bageur. 3. Bagaimana pengujian sistem informasi yang ada di CV. Cageur Bageur. 4. Bagaimana implementasi sistem informasi pengolahan data penjualan,

pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan pada CV. Cageur Bageur.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

(20)

6

1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan alat-alat kesehatan guna meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data terutama bagian pendataan barang.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan, pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan yang sedang berjalan di CV. Cageur Bageur.

2. Untuk merancang sistem penjualan, pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan yang sedang berjalan di CV.Cageur Bageur dan untuk memudahkan pencarian data oleh pengelola untuk pencapaian tujuan yang tepat dan akurat.

3. Untuk mengetahui penerapan dan pembangunan sistem yang ada di CV. Cageur Bageur.

4. Untuk implementasi sistem informasi penjualan, pembelian, dan persediaan alat-alat kesehatan yang sedang berjalan di CV Cageur Bageur.

1.4. Kegunaan Penelitian

(21)

7

1.4.1. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan memberikan alternatif solusi bagi pihak perusahaan dalam menangani pengolahan data transaksi penjualan dan pembelian alat-alat kesehatan serta penyediaan laporan-laporannya. Selain itu meminimalisir kesalahan pencatatan data barang, keakuratan dan ketepatan waktu dalam perolehan data yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan diantaranya adalah :

1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi, khususnya pengembangan sistem informasi penjualan pembelian dan persediaan alat-alat kesehatan.

2. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dan penerapan secara teori dilapangan. 3. Bagi Peneliti Lain

(22)

8

1.5. Batasan Masalah

Dalam setiap penelitian diharapkan dapat membantu untuk memecahkan suatu masalah diperlukan pengelompokan-pengelompokan masalah. Oleh sebab itu penulis mengelompokan batasan masalah yang akan di bahas pada penelitian ini. Adapun batasan masalahnya sebagi berikut :

1. Perancangan dan pembangunan sistem informasi penjualan pembelian dan persediaan barang hanya memberikan informasi ruang lingkup dalam usaha bisnis penjualan pembelian dan persediaan alat-alat kesehatan pada CV. Cageur Bageur Cimahi.

2. Pada bagian perancangan sistem informasi hanya akan dibahas tentang stok barang alat kesehatan dan transaksi penjualan pembelian dan persediaan alat-alat kesehatan.

3. Transaksi penjualan dalam Sistem Informasi ini hanya sebatas pada pembayaran tunai.

4. Masing-masing limit stok barang berbeda-beda berdasarkan banyak atau sedikitnya barang yang diperlukan oleh konsumen.

5. Supplier menyediakan barang-barang yang diminta dan memberikan sesuai dengan jumlah barang yang diminta.

6. Tidak membahas mengenai retur barang pada sistem, karena pengecekan barang yang dibeli dan retur barang dilakukan langsung pada saat proses transaksi pembelian barang kepada supplier.

(23)

9

1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian

(24)

10

TABEL 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan Data

a. Observasi

3 Menguji prototype

(apakah diterima atau tidak oleh user)

a. Testing prototype b. Memperbaiki

prototype

4 Implementasi

(25)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian-pengertian yang di kemukakan oleh berbagai pakar untuk mendefinisikan dari suatu sistem itu sendiri. Sebelum mendefinisikan suatu sistem pakar harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut McLeod (2004) dikutip oleh Yakub dalam buku Pengantar Sistem Informasi (2012:1) mendefiniskan sistem adalah

“Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”

Definisi Sistem dalam buku Sistem Informasi Manajemen yang dikutip dari Edhy Sutanta (2003 : 4) :

“Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.”

Sedangkan menurut Lucas (1989) mendefinisikan sistem sebagai suatu

(26)

12

dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan bersama. (Sumber : Al- Bahran bin Ladjamudin 2005: 3).

Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Subsistem

Menurut McLeod (2004) yang dikutip oleh Yakub (2012:3) subsistem sebenarnya hanyalah sistem didalam suatu sistem. Sebuah sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama. Sebuah sistem harus mempunyai organisasi, hubungan, integrasi dan tujuan-tujuan yang sama, dan setiap bagian dari sistem disebut subsistem.

(27)

13 2.1.3. Elemen-Elemen Sistem

Menurut McLeod (2004) yang dikutip oleh Yakub (2012:3) tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu :

a Tujuan

Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

b Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah informasi.

c Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.

d Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.

e Batas

Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

(28)

14

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedbeck), sedangkan umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diliuar sistem. 2.1.4. Karakteristik Sistem

Dalam suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan keluaran pengolah dan sasaran atau tujuan. Menurut Al-bahran bin ladjamudin (2005 : 3) menyebutkan bahwa karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari subsistem..

2. Batas Sistem

(29)

15 3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yan merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

(30)

16 6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan kerluaran yang dihasilkan.

2.1.5. Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012 : 4) pada buku Pengantar sistem Informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

a Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

(31)

17

tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

c Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

d Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system

karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti

e Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

f Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

(32)

18 2.2.1. Pengertian Informasi

Pengertian Informasi menurut Mcleod (2004) dikutip oleh Yakub (2012:8) pada buku Pengertian Sistem Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sedangkan menurut Gordon B Davis (1985) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diperoleh menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. (Sumber : Al- Bahran bin Ladjamudin 2005: 8).

Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya.

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (1999) dikutip oleh Yakub (2012:9) kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timeliness, dan relevance

a Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaianya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda

(33)

19

c Akurat (accurancy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi ganguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Berikut ini gambar pilar kualitas informasi menurut Jogiyanto (1999) :

Gambar 2.2 Pilar Kualitas informasi

2.2.3. Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model hingga kembali menghasilkan suatu informasi dan terus menerus akan berulang hingga membentuk siklus informasi (information circle) atau disebut juga siklus pengolahan data. Siklus informasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Kualitas Informasi

Akurat Tepat

waktu

(34)

20

Gambar 2.3 Siklus Informasi

2.2.4. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (1999) yang dikutip oleh Yakub (2012:9) nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan keuntungannya dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Proses

Data

Keputusan Tindakan

Penerima Output

(informasi)

Dasar Data

(35)

21 2.3 Sistem Informasi

Pada hakekatnya sistem informasi adalah seperangkat manusia, data dan prosedur yang bekerja sama secara koordinatif. Tekanannya terletak pada konsep sistem yang memperlihatkan bahwa berbagai komponen yang terlihat di dalamnya secara fungsional dan kooperatif mencapai tujuan yang sama. Kegiatan fungsional dan kooperatif itu meliputi pelaksanaan bisnis setiap hari, komunikasi informasi, manajemen aktifitas dan pembuatan keputusan.

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (O’Brian, 2005) yang dikutip dari Yakub (2012 : 17), menyatakan bahwa :

“Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(software), jaringan komunikasi dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.”

Menurut (Jogiyanto, 1999) yang dikutip dari Yakub (2012 : 17), menyatakan bahwa :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan hubungan pengelolaan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Sedangkan menurut (Gelinas, Oram, dan Wiggins 1990) dikutip dari Abdul Kadir (2003 : 11), menyatakan bahwa :

(36)

22 2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012 : 20) pada buku yang berjudul Pengantar Sistem Informasi, komponen sistem informasi tersebut disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block).

a Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

b Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

c Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk

(37)

23

e Basis Data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Gambar 2.4 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi

Adapun beberapa elemen atau komponen dalam sistem informasi dalam buku Al-bahra Bin Ladjamudin (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin

b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara

menggunakan mesin.

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar

(38)

24

Gambar 2.5 Lima Komponen Sistem Informasi

2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi

Adapun kegiatan sistem informasi berdasarkan buku Al-Bahra (2005:22) : 1. Input:

Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses:

Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang berilai tambah.

3. Output:

Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan:

Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Kontrol:

(39)

25 2.3.4 Manfaat Sistem Informasi

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk dan pelayanan mereka.

Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

2.4. Pengertian Penjualan Pembelian Persediaan dan Laba

Berikut ini beberapa istilah definisi yang dijadikan variabel pada penelitian judul skripsi Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, dan Persediaan alat-alat kesehatan pada CV. Cageur Bageur Cimahi adalah sebagai berikut:

2.4.1. Pengertian Penjualan

Sistem penjualan adalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

2.4.2. Pengertian Pembelian

Pembelian adalah membeli aktiva produk untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan selama

(40)

26 2.4.3. Pengertian Persediaan

Inventory atau persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Dari sudut pandang sebuah perusahaan maka persediaan adalah investasi modal yang dibutuhkan untuk menyimpan material pada kondisi tertentu.

2.4.4. Pengertian Laba

Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan atau investasi.

2.5 Pendekatan Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kunpulan objek yang berkorespondensi dengan obek-objek

dunia nyata.

2.5.1. Metodologi Berorientasi Objek

(41)

27

merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis orientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek.

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut

(reusable).

2. Kecepatan Pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

3. Kemudahan Pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4. Adanya Konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

(42)

28

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampun memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

2.5.2. Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Th. Ari Prabawati (2010:88) pada buku Pengembangan Aplikasi Database berbasis JavaDB dengan Netbeans mendefinisikan Object

Oriented Programming adalah suatu cara mengorganisasi program dengan

memodelkan objek-objek dunia nyata (seperti benda, sifat, sistem, dan lainnya) ke dalam sebuah bahasa pemograman.

Dalam bahasa pemograman pemodelan OOP ini diaplikasikan dengan sebuah kelas, method, dan properti atau variabel. Java merupakan salah satu bahasa pemograman berorientasi objek.

2.5.3. Unified Modelling Language

Menurut Adi Nugroho (2010:4) pada buku Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP medefinisikan UML (Unified Modelling Languange) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’.

(43)

29 2.6 Pengembangan Sistem Prototype

Prototype yaitu salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototype ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidaksepahaman

pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak yang penulis gunakan.

2.7.1. Java

Java dikembangkan oleh perusahaan Sun Microsystem. Java menurut definisi dari Sun Microsystem adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Java merupakan bahasa pemograman objek murni karena semua kode programnya dihubungkan dalam kelas. (Sumber : Rosa a.s dan Shalahuddin 2011:85)

(44)

30 1. Sederhana

Bahasa pemograman Java menggunakan sintaks mirip C++, namun sintak pada java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple. Inheritance. Java juga menggunakan

automatic memory allocation dan memory garbage collection. 2. Berorientasi objek (Object Oriented)

Java menggunakan pemograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata ke dalam objek dan melakukan interaksi antara objek-objek tersebut.

3. Dapat didistribusikan dengan mudah

Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya librariesnetworking yang terintegrasi dengan Java.

4. Interpreter

Program Java dijalankan dengan interpreter, yaitu Java Virtual Machine

(JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.

5. Robust

Java mempunyai realibilitas yang tinggi. Compiler pada java mempunyai kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemograman yang lain. Java mempunyai runtime-Exception handling

(45)

31 6. Aman

Sebagai bahasa pemograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java memoliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.

7. Architecture Neutral

Program java merupakan platform Independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform yang berbeda dengan Java Virtual Machine.

8. Portabel

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform yang berbeda-beda tanpa harus dikomplikasi ulang.

9. Performance

Performace pada Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun performance java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain seperti buatan Inprise, Microsoft, ataupun Symantec yang menggunakan Just In Time

(JIT)

10. Multithreaded

Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan simultan.

11. Dinamis

(46)

32

method dapat dilakukan tanpa menganggu program yang menggunakan

class tersebut.

(Sumber : Th. Ari Prabawati 2010 : 76)

2.7.2. Netbeans

Netbeans merupakan salah satu IDE yang digunakan untuk melakukan pemograman baik menulis kode, mengkompilasi, mencari kesalahan, dan mendistribusikan program. Netbeans juga menyediakan paket yang lengkap dalam pemograman dari pemograman standar (aplikasi desktop), pemograman enterprise, dan pemograman perangkat mobile. (Sumber :Th. Ari Prabawati 2010: 4).

2.7.3. MySQL

Menurut Sugiri, Haris Saputro (2008:1) mendefinisikan MySQL merupakan database yang bersift client server, dimana data diletakan di server

yang bisa diakses melalui client. Pengaksesan dapat dilakukan apabila komputer telah terhubung dengan server.

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data

DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan

(47)

33

salah satu database yang open source. MySQL juga merupakan server multithreaded, sehingga memungkinkan daemon untuk menghandle permintaan layanan secara simultan.

Penyebab utama MySQL begitu populer dan digunakan oleh banyak orang diantaranya ialah :

1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi.

2. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes (NT).

3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi.

4. MySQL dapat menangani database dengan skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta, 60 ribu tabel, dan bisa menampung 5 miliyar baris data. Selain itu, pada MySQL versi 4.1.2 , batas indeks pada tiap tabel dapat menampung sampai 64 index.

5. Security database MySQL terkenal baik, karena memiliki lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan khusus serta password yang dimiliki setiap user dalam bentuk data terenkripsi.

2.7.4. PHP My Admin

(48)

34

melakukan query tanpa harus mengetikkan seperti pada MS DOS. (Sumber : Sugiri, Haris Saputro, Pengelolaan Database MySQL dengan PhpMyAdmin 2008;4)

2.8 Arsitektur Jaringan

Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.

2.8.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous atau kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain seperti printer, hub,dan sebagainya yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel atau nirkabel. (Sumber : Iwan Sofana, Membangun Jaringan Komputer 2008:3)

2.8.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

(49)

35

1. LAN, Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang yang menggunakan resource

bersama-sama seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama.

2. MAN, Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. MAN dapat dikatakan pengembangan dari LAN.

3. WAN, Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

4. Internet

(50)

36 2.8.3. Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu aturan atau rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media atau peralatan jaringan, seprti :

server, workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). menurut Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star, dan

tree Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Topologi jaringan terdiri dari :

2.8.3.1. Topologi Bus

Topologi bus sering juga disebut daisy chain atau ethernet bus topologies. Sebutan terakhir diberikan akrena dalam topologi bus digunakan perangkat jaringan atau network interface card (NIC) bernama ethernet. Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dengan penggunaan sebuah kabel

backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas data maka apabila kabel backbone rusak atau terputus maka akan menyebabkan jaringan mati total.

(51)

37 2.8.3.2. Topologi Ring

Topologi ring sangat berbeda dengan topologi bus. Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel

backbone yang membentuk cincin. Setiap kali komputer terhubung dengan kabel

backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama.

Gambar 2.7 Topologi Ring

2.8.3.3. Topologi Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub

(52)

38

Gambar 2.8 Topologi Star

2.8.3.4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi tree disebut juga topologi star-bus atau star/bus hybrid. Topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Topologi tree digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubngan antar LAN dilakukan via hub. Masing-masing

hub dapat dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing pohon (tree). Topologi tree dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan persoalan broadcast traffic, dan kekurangan topologi star yang disebabkan oleh keterbatasan kapasitas port hub.

Gambar 2.9 Topologi Tree

2.8.3.5. Topologi Mesh

(53)

39

kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik. Topologi

mesh sangat jarang diimplementasikan. Selain sangat rumit juga sangat boros. Apabila jaringan komputer semakin banyak maka isntalasi kabel jaringan akan semakin rumit juga.

Gambar 2.10 Topologi Mesh

2.8.4. Client Server

Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server

melayani komputer lain yang disebut client. (Sumber : Iwan Sofana, Membangun Jaringan Komputer 2008: 6)

(54)

40 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian menurut Husein Umar (2005:303) yang di kutip dari Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010 : 29) mengemukakan bahwa “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.” Objek dalam penelitian ini adalah Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, dan Pengadaan Alat-Alat Kesehatan pada CV Cageur Bageur Cimahi. Untuk dapat mengenal objek penelitian ini, maka penulis akan menguraikan secara singkat sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan beserta deskripsi tugas, dan metode penelitian yang digunakan.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahan

(55)

41

Diawali dengan rasa prihatin kepada pasien dan keluarganya begitu susah dan tidak praktisnya dalam mencari dan mendapatkan alat-alat kesehatan yang mereka butuhkan, timbul pemikiran untuk menjajaki kemungkinan menyediakan alat – alat kesehatan standar yang paling dibutuhkan.

Setelah mempelajari berbagai aspek dari mulai mempelajari berbagai macam dan jenis-jenis alat kesehatan yang paling dibutuhkan dan sering dipergunakan, serta periode perputarannya, pencarian lokasi yang paling strategis, aman dan mudah dijangkau masyarakat yang membutuhkan. Analisa penyediaan modal awal, pembuatan etalase, gudang penyimpanan dan ruang kantor, serta kemungkinan – kemungkinan koordinasi dengan beberapa supplier barang, Surat Ijin Usaha, rekrutmen karyawan dan sarana – sarana penunjang lainnya dilakukan secara cermat dan matang.

(56)

42

Diberi nama Cageur Bageur, dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini berada di lingkungan tatar Sunda yaitu Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat, dan ini pun salah satu upaya yang dianggap paling cocok dan sesuai, sebagai bentuk upaya pengenalan agar nama perusahaan itu lebih mudah diingat dan dicatat dalam ingatan oleh berbagai kalangan dari anak-anak, dewasa dan orang tua.

Kata Cageur Bageur, sangat memiliki arti dan makna yang filosofis bagi suku Sunda, oleh sebab itu kata Cageur Bageur merupakan dua kata yang berasal dari bahasa sunda murni tapi mengandung satu arti yang tidak dapat dipisakan satu sama lain; Cageur artinya : Sembuh; Bageur artinya : Baik. Cageur Bageur artinya : Sembuh dengan Baik

Sasaran penjualan alat-alat kesehatan CV. Cageur Bageur diantaranya adalah Rumah Sakit Dustira, Balai Pengobatan, praktek-praktek dokter bahkan langsung kepada masyarakat.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahan

(57)

43 3.1.2.1. Visi

Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat tanpa adanya diskriminasi, semua berhak mendapatkan yang terbaik apa yang dibutuhkan untuk kesembuhannya masing – masing.

3.1.2.2. Misi

Dengan tulus, iklas dan ramah - tamah, kami menyambut kedatangan pengunjung yang membutuhkan bantuan informasi dan pelayanan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi khusus menggambarkan struktur yang kompleks dan sistem organisasi yang ada di suatu organisasi. Berikut gambar struktur Organisasi CV. Cageur Bageur :

3.1 Gambar Struktur Organisasi Drs. Jaya Rahmat

Penanggung Jawab / Owner

Jeni Rahmat

Keuangan

Ida Mulya Kasir 2 Kayati

Kasir 1

(58)

44 3.1.2. Deskripsi Tugas

1. Penangung jawab atau Owner

a Mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan pembelian dan penjualan barang

b menganalisa perencanaan-perencanaan untuk pengembangan berikutnya. c Menerima seluruh laporan kegiatan organisasi.

d Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi. 2. Keuangan

a Menerima dan mengeluarkan uang.

b Membuat laporan keuangan pemasukan dan pengeluaran.

c Bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional sistem pengadministrasian keuangan.

3. Kasir

a Menerima dan melayani konsumen.

b Melakukan transaksi penjualan alat-alat kesehatan dengan konsumen.

4. Gudang

a Membuat laporan persediaan barang masuk dan keluar.

b Mengelola dan mengecek persediaan stok barang yang ada digudang.

3.2 Metode Penelitian

(59)

45 3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, efektif, dan sistematis.

Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2995:84) yang di kutip dari Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010 : 30) bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Demikian halnya menurut Umi Narimawati (2010:30) mengatakan bahwa :

“Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu”.

Desain penelitian yang digunakan penulis dalam perancangan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, dan Pengadaan Alat-Alat Kesehatan ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono yang di kutip dari Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010 : 29) :

(60)

46

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Langkah pertama untuk melakukan penelitian adalah mengumpulkan data-data dari tempat yang menjadi objek penelitian. Adapun jenis dan metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi atau perusahaan yang menerbitkan atau menggunakanya.

Menurut Sugiono yang dikutip oleh Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010 : 37) mendefinisikan sumber data primer yaitu “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti.

Untuk memperoleh data primer digunakan penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

(61)

47

observasi sistem informasi bagian penjualan, pembelian, dan persediaan barang pada CV Cageur Bageur sehingga dapat diketahui sejauhmana sistem informasi yang sedang berjalan. Hasil observasi yang di lakukan penulis dari penelitian berupa sistem aplikasi yang dibangun yang dapat membantu serta memudahkan operasional sistem penjualan, pembelian dan persediaan pada CV. Cageur Bageur.

2. Wawancara

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan secara lisan kepada pihak-pihak yang berhubungan secara langsung dengan objek yang diteliti serta diobservasi. Dalam teknik wawancara ini, penulis mengadakan tanya jawab langsung kepada sumber yang dapat memberikan data atau informasi. Adapun hasil wawancara langsung yang telah dilakukan oleh peneliti adalah wawancara mengenai sistem informasi yang akan dirancang, perancangan program dan informasi gambaran umum mengenai sistem yang sedang berjalan.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

(62)

48

yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain yang menyangkut dengan perusahaan tersebut.

Menurut Sugiono yang dikutip oleh Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010: 37) mendefinisikan sumber data sekunder adalah “Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh ihak lain, yaitu informasi mengenai data-data terkait.

Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi, studi pustaka dan internet.

1. Dokumentasi

Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem.

2. Studi Pustaka

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, mengutip dan membuat catatan yang bersumber pada bahan-bahan pustaka yang mendukung dan berkaitan dengan penelitian ini.

3. Internet

(63)

49

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan untuk merancang sebuah Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, dan Persediaann alat-alat kesehatan adalah metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan

Object Oriented Analysis dan Design dan Unified Modeling Language (UML).

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. (Sumber : Rosa A.S-M.Shalahuddin 2011 : 86).

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan.

(64)

50

Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototype

agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program

prototype biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototype ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai dispesifikasikan yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user. (Sumber Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011 : 29).

Gambar 3.2 Model Prototype

Keunggulan prototype adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

(65)

51

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

3.2.3.3. Alat Bantu dan Analisis Perancangan

Adapun beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam analisis dan perancangan sistem dalam metode pendekatan sistem berorientasi objek diantaranya adalah:

1. Use Case diagram

(66)

52

analisis, perancangan, pengimplementasian, serta pengujian sistem atau perangkat lunak. (Sumber : Adi Nugroho 2010 : 93).

Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

• Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor. (Sumber Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011 : 130)

2. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. (Sumber Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011 : 134).

3. Class Diagram

(67)

53

• Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu

kelas.

• Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh

suatu kelas. (Sumber Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011 : 122) 4. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah mempelihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). (Sumber : Adi Nugroho 2010 : 42)

Sequence diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek atau message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. (Sumber Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011 : 137). 5. Collaboration Diagram

(68)

54 3.2.4. Pengujian Sofware

Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekankan seperti yang dikatakan oleh Deutsch bahwa : “Perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean”.

Pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

a Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

b Kesalahan interface.

c Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,

d Kesalahan kinerja

(69)

55

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan sebagai landasan usulan perancangan. Analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu perusahaan.

4.1.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan merupakan kegiatan menganalisis prosedur-prosedur kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Adapun hasil dari kegiatan analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan oleh unit-unit organisasi khususnya dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data.

Sebelum membuat suatu sistem, penulis melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan di CV. Cageur Bageur dengan menggunakan metode-metode yang telah ada yang tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang sudah di analisis di CV. Cageur Bageur.

(70)

56

4.1.1.1. Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Use Case adalah menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem. Aktor merepresentasikan seorang user atau subsistem lain yang akan berinteraksi dengan sistem. Sedangkan use case merupakan urutan kejadian yang menggambarkan interaksi antara user dengan sistem.

System

(71)

57

4.1.1.2. Skenario Use CaseYang Sedang Berjalan

Peran skenario use case yaitu guna memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase berikutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan sekenario use case

yang sedang berjalan pada CV Cageur Bageur Cimahi adalah sebagai berikut :

1. Nama Use Case : Permintaan Barang

Aktor : Konsumen

Tujuan : Konsumen datang dengan permintaan untuk pembelian barang di CV. Cageur Bageur .

Tabel 4.1 Skenario Use Case Permintaan Barang Yang Sedang Berjalan

Konsumen Sistem

1. Datang langsung ingin melakukan permintaan dan membeli barang.

2. Menerima permintaan untuk pembelian barang.

2. Nama Use Case : Memberikan Barang yang Dijual

Aktor : Kasir

Tujuan : Menerima permintaan barang dari konsumen dan

(72)

58

Tabel 4.2 Skenario Use Case Memberikan Barang Yang Dijual Yang Sedang Berjalan

Kasir Sistem

1. Menerima permintaan barang dari konsumen secara langsung

2. Memeriksa stok barang yang diminta

3. Memberikan barang jualan sesuai permintaan konsumen

3. Nama Use Case : Transaksi

Aktor : Kasir dan Konsumen

Tujuan : Membuat bon transaksi dan laporan penjualan. Tabel 4.3 Skenario Use Case Transaksi Yang Sedang Berjalan

Kasir dan Konsumen Sistem

1. Kasir membuat bon transaksi dan laporan penjualan barang

2. Menyimpan data laporan penjualan barang dalam bentuk bon 2 rangkap dan menghitung dengan kalkulator.

Gambar

Gambar 2.3 Siklus Informasi
Gambar 3.2  Model Prototype
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, dan
Tabel 4.3 Skenario Use Case Transaksi Yang Sedang  Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan akuntansi, dibangunlah sistem yang dapat mengolah data transaksi keuangan dari penjualan barang dan jasa serta pembelian.. Pencatatan transaksi

Penulis mencoba merancang sistem informasi penjualan, pembelian dan retur di Toko Bangunan Restu Ibu untuk mengkomputerisasikan data penjualan dan pembelian yang

Maksud dari penelitian untuk membuat sistem informasi penjualan dan pembelian di Toko Tamiya, yang mengelola dari transaksi pembelian, retur barang, penjualan

Dwimitra Solusindo masih menggunakan sistem manual yaitu seperti pencatatan di dalam buku besar seperti pencatatan stok barang dan pencatatan penjualan dan pembelian

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah desain sistem informasi dari proses bisnis penjualan, pembelian, dan inventori pada CV Bambi, di mana sistem tersebut

GEMBONG JAYA ABSTRAK Oleh : Steven Sutrisno Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem informasi pembelian, persediaan dan penjualan serta dapat merancang aplikasi

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk merancang aplikasi penjualan pembelian dan persediaan barang pada PT.Sriwijaya Optimis Mandiri Palembang, rancangan

Dengan adanya sistem informasi manajemen penjualan, pembelian, dan persediaan barang pada CV Farid Sejahtera akan dapat membantu pimpinan dalam