• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang Pada Cv Bina Citra Pratama Komputer Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang Pada Cv Bina Citra Pratama Komputer Bandung"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Digunakan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi jenjang S1 (Strata Satu)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Ervandhani Irawan

10509220

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR SIMBOL ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

(5)

vii

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 10

2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 13

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 14

2.2.1 Pengertian Informasi ... 14

2.2.2 Nilai Informasi ... 16

2.3 Sistem Informasi ... 16

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 17

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 18

2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi ... 20

2.4 Pengertian Penjualan, Pembelian, Persediaan dan Barang ... 21

2.4.1 Pengertian Penjualan ... 21

(6)

viii

2.5 Pendekatan Berorientasi Objek ... 23

2.5.1 Metodotogi Berorientasi Objek ... 24

2.5.2 Object Oriented Programming (OOP) ... 25

2.5.3 Unified Modeling Language (UML) ... 26

2.6 Pengembangan Sistem Prototype ... 26

2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 26

2.7.1 Java ... 26

2.7.1.1 Teknologi Java ... 30

2.7.1.1.1 Teknologi Java pada Perangkat Mobile (J2ME) ... 30

2.7.1.1.2 Teknologi Java pada PC Desktop (J2SE) ... 30

2.7.1.1.3 Teknologi Java untuk Bisnis Menengah dan Besar (J2EE) ... 30

2.7.2 Netbeans ... 31

2.7.3 MySql ... 31

2.7.4 PHP My Admin ... 32

(7)

ix

2.8.3 Topologi Jaringan Komputer ... 34

2.8.3.1 Topologi Bus ... 35

2.8.3.2 Topologi Ring ... 35

2.8.3.3 Topologi Star ... 36

2.8.4 Manfaat Jaringan Komputer ... 36

2.8.5 Sistem Client Server ... 38

2.8.6 Cara Kerja Sistem Client Server ... 39

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Objek Penelitian ... 40

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 42

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 42

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 43

3.2 Metode Penlitian ... 44

(8)

x

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 46

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 47

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 48

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 48

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 52

3.2.4 Pengujian Software ... 54

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 56

4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 56

4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan... 56

4.1.1.1 Use Case Diagram ... 57

4.1.1.2 Skenario Use Case ... 57

4.1.1.3 Activity Diagram ... 60

4.1.2 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 63

4.2 Pecancangan Sistem ... 65

(9)

xi

4.2.3.1 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 67

4.2.3.2 Skenario Use Case ... 68

4.2.3.3 Activity Diagram yang Diusulkan ... 79

4.2.3.4 Class Diagram ... 94

4.2.3.5 Sequence Diagram yang Diusulkan... 97

4.2.3.6 Component Diagram yang Diusulkan ... 104

4.2.3.7 Deployment Diagram yang Diusulkan ... 105

4.2.3.8 Kodifikasi ... 106

4.2.4 Perancangan Antarmuka ... 111

4.2.4.1 Struktur Menu... 111

4.2.4.2 Perancangan Input ... 112

4.2.4.3 Perancangan Output ... 121

4.2.5 Arsitektur Jaraingan ... 124

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 126

(10)

xii

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 127

5.1.4 Implementasi Basisdata ... 128

5.1.5 Implementasi Antarmuka ... 133

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 150

5.1.7 Penggunaan Program... 156

5.2 Pengujian Program ... 157

5.2.1Rencana Pengujian ... 158

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 159

5.2.3Kesimpulan Hasil Pengujian ... 169

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 170

6.1 Kesimpulan ... 170

6.2 Saran ... 171

DAFTAR PUSTAKA

(11)

iii Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Menguasai dan Maha Menggerakan hati dan anggota tubuh setiap mahluk sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul

“Sitem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang pada CV. Bina Citra Pratama Komputer Bandung”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai jenjang strata satu (S1) pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.

Penyusunan menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan penyusun. Oleh karena itu penyusun harapkan sumbangan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.

(12)

iv Komputer Indanesia.

3. Prof. DR. H. Denny Kumiadie, Ir.M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indomesia

4. Syahrul Mauluddin,S.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

5. Citra Noviyasari, S.Si.,MT. selaku dosen wali dari SI-5 angkatan. 2009.

6. R. Fenny Syafariani, S.Si., M.Stat. selaku pembimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

8. Pemilik dan karyawan – karyawan CV. Bina Cirta Pratama Komputer terimakasih atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

(13)

v

terbaik mudah–mudahan Allah SWT memberikan balasan atas amal yang telah semua berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobal Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Juni 2013 Penulis

(14)

Adi Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode

USDP. Andi. Yogyakarta

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha.

Ilmu.Yogyakarta.

A,S Rosa dan M. Shalahuddin. 2011,‘Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek)‟, Bandung : Penerbit Modula.

Ayuliana. 2009. Testing dan Iplementasi Manajemen, Penerbit Alfabeta. Bandung.

Budhi Irawan, (2005), Jaringan Komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Bayu Swasta, 2000, Manajemen Penjualan, Yogyakarta : Penerbit BPFI

Burch, John dan Grudnitski, Gary. (1986). Information System: Theory and Practice.

John Wiley and Sons, New York.

Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha. Ilmu. Yogyakarta.

Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

Jogiyanto H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta

(15)

Berbasis Status (state-based testing), Jurnal Universitas

Paramadina, Vol. 2 No. 2, Januari: P175-190Roger S. Pressman, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu), ANDI Yogyakarta.

Roger Presman S, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi Jilid Dua,

Andi Offset, Yogyakarta.

Sugiri dan Haris Saputro. 2008. Pengelolaan Database MySQL dengan

PHPMyAdmin. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Teguh Wahyono, 2010, Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode,

Elex Media Komputindo, Indonesia)

Th. Ari Prabawati, 2012,Pengembangan Aplikasi Database berbasis JavaDB dengan

Netbeans, CV. Andi OFFSET, Yogyakarta

Yakub.2012.Pengantar Sistem Informasi.Graha Ilmu.Yogyakarta

Dr. Zulkifli Alamsyah, MLS, Manajemen Sistem Informasi, PT. Gramedia Pustaka

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Teknologi Informasi (IT) pada zaman sekarang ini semakin lama semakin pesat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, segala sesuatu yang terkait di dalamnya membutuhkan kecepatan dan keakuratan informasi. Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi komputer yang canggih dapat mendukung terhadap pemenuhan kebutuhan informasi yang handal, cepat, tepat dan akurat. Selain itu, dengan adanya pemanfaatan teknologi komputer dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam menghadapu persaingan dunia bisnis yang semakin terkomputerisasi.

Pada saat ini Sistem Informasi (SI) yang bersifat komputerisasi semakin dibutuhkan oleh organisasi maupun perusahaan agar dapat membantu dalam mengintegrasikan data, mempercapat dan mensistemasi pengolahan data dan meningkatkan harga jual di suatu perusahaan. Sistem Informasi beserta perkembangan teknologi pendukungnya akan memicu transformasi besar dalam bidang bisnis dan manajemen. Sistem harus bisa menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi atau peralatan sistem informasi lainnya.

(17)

sebuah program yang dibuat atau dikembangkan untuk memenuhi dan memudahkan kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu. Dengan adanya aplikasi yang mendukung, suatu pekerjaan bisa dikerjakan lebih efektif dan efisien.

Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, komputer bukan lagi sesuatu yang asing lagi bagi sebuah perusahaan guna menunjang sebuah aplikasi yang akan digunakan. Perusahaan yang ingin berkembang dan sukses harus mampu mengelola serta menyimpan data dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi untuk mengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk kemajuan sebuah perusahaan. Karena sebuah alikasi yang ditunjang oleh teknologi informasi yang baik memiliki keunggulan yang salah satunya adalah waktu untuk menghasilkan informasi lebih singkat, proses untuk mengolah datapun lebih cepat dan akurat serta penyimpanan datanya dalam mampu menampung jumlah atau dalam skala besar.

CV. Bina Cirta Pratama Komputer adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli aksesoris komputer, networking, programming, dan

(18)

data barung pun akan semakin rumit. Kelamahan - kelemahn tersebut tentu saja mempengaruhi pembuatan laporan yang relatif lama.

Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya suatu sistem pengolahan data yang mampu melakukan tugas tersebut agar lebih efektif dan efisien. Sistem pengolahan data tersebut akan mempermudah pegawai dalam hal transaksi penjualan dan pembelian sehingga tidak lagi dilakukan secara manual. Sistem ini diharapkan dapat mengatur proses penjualan dan pembelian secara akurat dan cepat sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.

Berdasarkan latarbelakang tersebut maka penulis bermaksud untuk memberikan solusi yaitu dengan membuat sistem pengolahan data dalam hal transaksi penjualan dan pembelian yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. BINA CITRA PRATAMA KOMPUTER”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi objek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data dan pengolahan data. Sedangkan rumusan masalah secara umum adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh instansi atau perusahaan tersebut dan permasalahan tersebut harus ditindak lanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi atau perusahaan.

1.2.1 Identifikasi Masalah

(19)

1. Proses pencatatan keluar masuknya barang masih berupa arsip yang dilakukan secara manual sehingga memungkinkan dukumen hilang atau rusak.

2. Penambahan jenis barang terus bertambah seiring dengan berkembangnya perusahaan sehungga pengolahan data barang semakin rumit

3. Jumlah dan jenis barang yang banyak menyebabkan sulitnya pencarian data barang

4. Kelemahan tersebut menyebabkan pembuatan laporan memerlukan waktu yang relatif lama.

Untuk itu penulis mengalihkan sistem penjualan dan pembelian secara manual ke sistem penjualan dan pembelian yang terkomputerisasi. Oleh karena itu penulis melakukan perancangan sistem dengan memungkinkan dikembangkannya metodologi pengembangan sistem informassi yang lebih lengkap, efektif dan efisien.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana sistem informasi penjualan, pembelian, serta persediaan barang yang sedang berjalan di CV. Bina Citra Pratama Komputer

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan, pembelian, persediaan barang di CV. Bina Citra Pratama Komputer

(20)

4. Bagaimana pengimplementasian sistem informasi penjualan dan pembelian di CV. Bina Citra Pratama Komputer

1.3 Maskud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini yaitu :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah skripsi guna menyelesaikan pendidikan program strata satu program studi Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia

2. Untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian guna membantu CV. Bina Citra Pratama Komputer dalam mengembangkan sistem informasi penjualan dan pembelian setra pencatatan barang yang pada intinya akan menguntungkan perusahaan.

3. Membantu CV. Bina Citra Pratama Komputer dalam membuat proses pengolahan data yang dapat di akses dengan cepat dan akurat.

Sedangkan yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilaksanakan di CV. Bina Citra Pratama Komputer, yaitu :

1. Sistem informasi penjualan dan pembelian serta persediaan barang di CV. Bina Citra Pratama Komputer masih manual dan proses proses penyimpanan data penjualan serta pembelian masih berupa arsip atau dokumen sehingga sangatlah dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi guna proses pengolahan data lebih aman, efisien dan akurat.

(21)

3. Mengetahui analisis dan pengujian program pada CV. Bina Citra Pratama Komputer.

4. Pengimplementasian sistem informasi pada CV. Bina Citra Pratama Komputer.

1.4 Kegunaan Penelitian

Semua informasi yang dikumpulkan melalui penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihak – pihak tertentu yang membutuhkan, adapun kegunaan dari penelitian ini dapat berguna di lingkungan praktis dan lingkungan akademis.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Secara nyata penelitian ini akan memberikan dampak langsung yang dapat dirakasakn kepada pihak – pihak yang terlibat, terutama kepada CV. Bina Citra Pratama Komputer yang menjadi objek dari penelitian yang dihasilkan, adapun kegunaan penelitian praktis adalah sebagai berikut :

1. Perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian serta persediaan barang ini diharapkan dapat berguna dan membantu bagi pihak perusahaan dalam mengelola data dan pembuatan laporan guna meningkatkan efiktifitas dan efesiensi kinerja perusahaan, karena pengolahan data dilakukan secara komputerisasi.

(22)

4.1.2 Kegunaan Akademis

1. Kegunaan akademis bagi jurusan sistem informasi, sebagai sumbangsih pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah didapat di jurusan tersebut tentang pengembangan ilmu perancangan sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang di CV. Bina Citra Pratama Komputer. 2. Kegunaan bagi peneliti lain yang mendalami konsep penelitian yang

sama, baik sebagai referensi maupun sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

3. Kegunaan bagi penulisdalam mengapresiasikan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan konsep nyata di dunia industri yang akan ditekuni.

1.5 Batasan Masalah

Sistem informasi penjualan dan pembelian di CV. Bina Citra Pratama Komputer merupakan suatu pengolahan data yang mencakup penjualan, pembelian dan persediaan barang yang ada di CV. Bina Citra Pratama Komputer. Agar masalah yang dibahas tidak menyimpang dari tujuan semula maka perlu adanya batasan masalah. Berikut ini adalah batasan masalah yang penulis batasi dengan melihat latar belakang permasalahan yang ada:.

1. Penjualan yang dilakukan CV. Bina Citra Pratama Komputer merupakan penjualan barang satuan/unit.

(23)

4. Transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan di CV. Bina Citra Pratama Komputer berbentuk tunai.

5. Syarat dan ketentuan berlaku bagi pelanggan yang ingin melakukan retur. 6. Bagian pembelian akan melakukan proses transaksi pembelian jika barang

yang akan dibeli telah sama dengan PO.

7. Barang yang selesai di retur kepada pemasok, akan dijumlahkan dengan stok barang apabila pemasok sudah memberikan jumlah barang yang sama dengan jumlah barang yang di retur sebelumnya.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di CV. Bina Citra Pratama Komputer dengan keterangan sebagai berikut :

Lokasi : CV. Bina Citra Pratama Komputer Alamat : Jl. Babakan Andir No. 62

(24)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian-pengertian yang di kemukakan oleh berbagai pakar untuk mendefinisikan dari suatu sistem itu sendiri. Sebelum mendefinisikan suatu sistem pakar harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya.

Sistem mempunyai input, proses dan output. Input ditransformasikan oleh sistem melalui proses menjadi output. Output merupakan input sistem yang lain, yang biasanya bentuk output berbeda dengan input. Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Menurut McLeod (2004) dikutip oleh Yakub dalam buku Pengantar Sistem Informasi (2012:1) mendefiniskan sistem adalah

“Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”

(25)

“Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.”

Sedangkan menurut Lucas (1989) mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Begitu pula menurut Robert G. Murdick (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan bersama. (Sumber : Al- Bahran bin Ladjamudin 2005: 3).

Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem.

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:3) bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proces), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen Sistem

(26)

atau elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas

Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

3. Lingkungan Sistem (Environments)

Lingkungan Sistem (Environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

(27)

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

(28)

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan humachine sistem atau man-machine sistem.

(29)

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benarbenar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu organisasi, tanpa informasi suatu sistem menjadi tidak berjalan. Kualitas informasi ditentukan oleh bagaimana informasi tersebut memotifasi manusia untuk bertindak dan memberikan manfaat (kontribusi) terhadap pemberian keputusan yang efektif.

2.2.1 Pengertian Informasi

(30)

transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Data yang telah diinputkan kemudian diproses menghasilkan suatu informasi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya, adapun pengertian informasi menurut Abdul Kadir (2003:31) adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.

Sedangkan menurut Drs. Zulkifli Alamsyah, MLS (2003:4) informasi adalah data yang diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Dari pengertian diatas informasi dapat disimpulkan sebagai kumpulan datadata yang telah diproses dan memiliki arti bagi penggunanya

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:10) kualitas informasi yang di harapkan tergantung 3 (tiga) hal pokok yaitu:

1. Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan menceminkan maksudnya.

2. Tepat waktu

(31)

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

2.2.2 Nilai Informasi

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:11) nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.3 Sistem Informasi

Pada hakekatnya sistem informasi adalah seperangkat manusia, data dan prosedur yang bekerja sama secara koordinatif. Tekanannya terletak pada konsep sistem yang memperlihatkan bahwa berbagai komponen yang terlihat di dalamnya secara fungsional dan kooperatif mencapai tujuan yang sama. Kegiatan fungsional dan kooperatif itu meliputi pelaksanaan bisnis setiap hari, komunikasi informasi, manajemen aktifitas dan pembuatan keputusan.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

(32)

sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi. Menurut (O’Brian, 2005), menyatakan bahwa :

“Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.”

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:11) faktor – faktor yang menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi atau informasi dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Keunggulan (usefulness)

Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi dalam organisasi.

2. Ekonomis

Kemampuan sistem yang mempengaruhi sistem harus bernilai manfaat minimal, sebesar biayanya.

3. Kehandalan (Reliability)

Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan sistem tersebut harus beroperasi secara efektif.

4. Pelayanan (Customer Service)

(33)

5. Kapasitas (Capacity)

Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani setiap periode sesuai yang dibutuhkan.

6. Sederhana dalam kemudahan (Simplicity)

Sistem tersebut lebih sederhana ( umum ) sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedure mudah diikuti.

7. Fleksibel (Fleksibility)

Sistem informasi ini harus dapat digunakan dalam kondisi sebagaimana yang diinginkan oleh organisasi tersebut atau pengguna tertentu.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. John Burch dan Gary Grudnitski dalam bukunya Information System Theory and Practice memberikan gambaran komponen sistem informasi seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 : Blok Komponen Sistem Informasi

(Sumber : Teguh Wahyono, 2010, Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode, Elex Media Komputindo, Indonesia)

(34)

a. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

b. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

c. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

Adapun beberapa elemen atau komponen dalam sistem informasi dalam buku Al-bahra Bin Ladjamudin (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin

b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin.

(35)

2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi

Adapun kegiatan sistem informasi berdasarkan buku Al-Bahra (2005:22) : 1. Input:

Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses:

Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang berilai tambah.

3. Output:

Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan:

Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Kontrol:

Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.3.4 Manfaat Sistem Informasi

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk dan pelayanan mereka.

(36)

2.4 Pengertian Penjualan, Pembelian, Persediaan dan Barang

Berikut ini beberapa istilah definisi yang dijadikan variabel pada penelitian

judul skripsi Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan PErsediaan Barang pada

CV. Bina Citra Pratama Komputer Bandung adalah sebagai berikut:

2.4.1 Pengertian Penjualan

Sistem penjualan adalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

2.4.2 Pengertian Pembelian

Pembelian adalah membeli aktiva produk untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan selama satu periode, hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangannya.

2.4.3 Pengerian Persediaan

Inventory atau persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Dari sudut pandang sebuah perusahaan maka persediaan adalah investasi modal yang dibutuhkan untuk menyimpan material pada kondisi tertentu.

2.4.4 Pengertian Barang

(37)

perusahaan, dan pengecer. Pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Pengolongan barang menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya : 1. Barang Tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara normal

dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relative lama. Misalnya : Pakaian, Mesin tulis, kacamata penggaris, dsb.

2. Barang Tidak Tahan Lama (non durable goods) adalah barang-barang yang secara normal hanya dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi. Misalnya : Bahan Baku, Sabun, Makanan, dsb

3. Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya : Jasa reparasi, Jasa Potong rambut, Jasa Pendidikan, dan sebagainya.

Penggolongan Barang menurut tujuan pemakainya oleh pemakainya :

1. Barang Konsumsi

Barang Konsumsi : Barang-barang yang untuk dikonsumsikan. Barang konsumsi dibagi menjadi 3 yaitu :

2. Barang Konvenien (convenience Goods)

(38)

3. Barang Shopping (shopping Goods).

Barang Shopping yaitu barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan di dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak. Misalnya dengan membandingkan mutu, harga, kemasan, dsb. Misalnya : Tekstil, perabot rumah tangga, dsb. Secara relative barang-barang shopping ini lebih mahal , dibandingkan dengan barang konvenien, dan di butuhkan usaha-usaha serta waktu yang relatif banyak untuk mengadakan perbandingan.

4. Barang special

Barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Misalnya : barang antik di toko seni tertentu, perhiasan di toko perhiasan tertentu.

5 Barang Industri

Barang-barang yag di beli untuk proses lagi/untuk kepentingan dalam industry baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi.

Misalnya : dalam industrial baja, hampir semua produk dari baja digunakan untuk memproduksi barang lain.

2.5 Pendekatan Berorientasi Objek

(39)

2.5.1 Metodologi Berorientasi Objek

Menurut Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:82), metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan korelasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis orientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek.

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut

(reusable).

2. Kecepatan Pengembangan

(40)

3. Kemudahan Pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4. Adanya Konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

5. Meningkatkan Kualitas Perangkat Lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampun memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

2.5.2 Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Th. Ari Prabawati (2010:88) pada buku Pengembangan Aplikasi Database berbasis JavaDB dengan Netbeans mendefinisikan Object Oriented Programming adalah suatu cara mengorganisasi program dengan memodelkan objek-objek dunia nyata (seperti benda, sifat, sistem, dan lainnya) ke dalam sebuah bahasa pemograman.

Dalam bahasa pemograman pemodelan OOP ini diaplikasikan dengan sebuah kelas, method, dan properti atau variabel. Java merupakan salah satu bahasa pemograman berorientasi objek.

2.5.3 Unified Modelling Language (UML)

(41)

Modelling Languange) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’.

Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang komplek sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2.6 Pengembangan Sistem Prototype

Prototype yaitu salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototype ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidaksepahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak yang penulis gunakan.

2.7.1 Java

(42)

sistem operasi dan arsitektur komputer. Bahasa ini juga dirancang untuk pemograman di Internet sehingga dirancang agar aman dan portable.

Proyek Java dimulai pada bulan Juni tahun 1991 oleh James Gosling. Pada mulanya bahasa ini disebut Oak yang berasal dari pohon oak yang berada di luar kantor Gosling, selain itu juga pernah berubah menjadi Greendon dan akhirnya dinamakan Java yang berasal dari kumpulan kata acak. Gosling bertujuan untuk mengimplementasikan sebuah mesin virtual dan bahasa yang mirip dengan notasi

C / C++. Sun merilis implementasi publik pertamanya Java 1.0 di tahun 1995 yang menjanjikan “Write Once, Run Anywhere” (WORA) dimana dapat dijalankan dengan baik pada platform popular, cukup aman, dan menyediakan fitur keamanan yang dapat dikonfigurasi.

Berdasarkan white paper resmi dari Sun, Java memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Sederhana (Simple)

Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++, namun sintaks pada Java merupakan penyederhanaan dari bahasa C++. Penyederhanaan dilakukaan dengan menambahkan fitur-fitur pendukung yang belum terdapat dalam C++ dan menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java sederhana karena hanya memiliki 3 (tiga) tipe angka data

primitive, boolean, dan array. Selebihnya, semua yang ada di dalam Java adalah kelas. Fitur yang tidak terdapat dalam C++, yang ditawarkan Java, dua diantaranya automatic memory allocation dan memory garbage collection

(43)

memori yang dialokasikan, karena semua dilakukan oleh Mesin Virtual Java. Java juga mendukung penulisan program multi jalinan, yaitu suatu program yang dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

2. Berorientasi Objek (Object Oriented)

Java mengunakan pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-objek tersebut.

3. Terdistribusi (Distributed)

Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya libraries networking yang terintegrasi pada Java.

4. Interpreted

Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.

5. Output

(44)

6. Secure

Sebagai bahasa pemrograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java memiliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.

7. Architecture Neutral

Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform berbeda dengan Java Virtual Machine(JVM).

8. Portabel

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.

9. Performance

Performance pada Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun performance Java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain.

10. Multithreaded

Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan simultan.

11. Dynamic

(45)

2.7.1.1 Teknologi Java

Dengan berkembangnya versi terbaru dari Java yang disebut Java 2, teknologi Java dibagi menjadi 3 (tiga) macam edisi, yaitu :

2.7.1.1.1 Teknologi Java pada perangkat mobile (J2ME)

Micro edition dari platform Java memenuhi permintaan dari pengembang untuk menciptakan aplikasi guna memenuhi kebutuhan pasar dan konsumen. J2ME merupakan teknologi Java yang menyediakan aplikasi output untuk berbagai tipe dan ukuran peralatan wireless dan wireline dari mobile phone, PDA dan sistem telematik pada kendaraan.

2.7.1.1.2 Teknologi Java pada PC Desktop (J2SE)

Merupakan edisi standar dari platform Java yang didesain untuk mengembangkan keamanan, kemudahan, dan aplikasi berperforma tinggi untuk desktop dengan jangkauan yang luas meliputi sistem operasi seperti Apple Macintosh, Linux, Microsoft Windows, dan Sun Solaris. Kompatibel dengan desktop terutama pada lingkungan yang heterogen sehingga dapat menambah produktifitas pengguna, komunikasi, dan kolaborasi dengan biaya yang sesuai.

2.7.1.1.3 Teknologi Java untuk bisnis menengah dan besar (J2EE)

Edisi Enterprise dari Platform Java ini dikhususkan untuk membantu perkembangan bisnis dengan keperluan pengembangan yang besar, sebagai contoh server dan aplikasi desktop dan juga aplikasi wireless mobile dan wireline. Hingga saat ini telah lebih dari 5 (lima) juta download teknologi Java Enterprise

(46)

proses manajemen bisnis, otomatisasi penjualan dan layanan serta produktifitas kantor.

2.7.2 Netbeans

Netbeans merupakan salah satu IDE yang digunakan untuk melakukan pemograman baik menulis kode, mengkompilasi, mencari kesalahan, dan mendistribusikan program. Netbeans juga menyediakan paket yang lengkap dalam pemograman dari pemograman standar (aplikasi desktop), pemograman enterprise, dan pemograman perangkat mobile. (Sumber :Th. Ari Prabawati 2010: 4).

2.7.3 MySQL

Menurut Sugiri, Haris Saputro (2008:1) mendefinisikan MySQL merupakan database yang bersift client server, dimana data diletakan di server

yang bisa diakses melalui client. Pengaksesan dapat dilakukan apabila komputer telah terhubung dengan server.

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data

DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan

Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah salah satu database yang open source. MySQL juga merupakan server multithreaded, sehingga memungkinkan daemon untuk menghandle permintaan layanan secara simultan.

(47)

1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi.

2. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes (NT).

3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi.

4. MySQL dapat menangani database dengan skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta, 60 ribu tabel, dan bisa menampung 5 miliyar baris data. Selain itu, pada MySQL versi 4.1.2 , batas indeks pada tiap tabel dapat menampung sampai 64 index.

5. Security database MySQL terkenal baik, karena memiliki lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan khusus serta password yang dimiliki setiap user dalam bentuk data terenkripsi.

2.7.4 PHP My Admin

(48)

2.8 Arsitektur Jaringan

Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.

2.8.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous atau kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain seperti printer, hub,dan sebagainya yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel atau nirkabel. (Sumber : Iwan Sofana, Membangun Jaringan Komputer 2008:3)

2.8.2 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

(49)

2. MAN, Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. MAN dapat dikatakan pengembangan dari LAN.

3. WAN, Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencangkup antarplanet. Koneksi antar jaringan komputer dapat dilakukan berkat protokol yang khas, yaitu Internet Protocol (IP).

2.8.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu aturan atau rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media atau peralatan jaringan, seprti :

server, workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). menurut Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star, dan

(50)

2.8.3.1 Topologi Bus

Topologi bus sering juga disebut daisy chain atau ethernet bus topologies. Sebutan terakhir diberikan akrena dalam topologi bus digunakan perangkat jaringan atau network interface card (NIC) bernama ethernet. Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dengan penggunaan sebuah kabel

backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas data maka apabila kabel backbone rusak atau terputus maka akan menyebabkan jaringan mati total.

Gambar 2.2 : Topologi Bus (Sumber: Budhi Irawan, 2005:26)

2.8.3.2 Topologi Ring

Topologi ring sangat berbeda dengan topologi bus. Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel

backbone yang membentuk cincin. Setiap kali komputer terhubung dengan kabel

(51)

Gamber 2.3 : Topologi Ring (Sumber : Budhi Irawan, 2005:28)

2.8.3.3 Topologi Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub. Banyak sekali jaringan rumah, sekolah, pertokoan, laboratorium, dan kantor yang menggunakan topologi ini. Topologi star tampaknya yang paling populer diantara semua topologi yang ada.

Gamber 2.4 : Topologi Star (Sumber : Budhi Irawan, 2005:27)

2.8.4 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan computer adalah sebagai berikut :

1. Sharing Resources

(52)

terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media komunikasi

Jaringan computer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi data

Pembangunan jaringan computer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer saja melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat berbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengelola informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat.

5. Keamanan data

(53)

password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapat perlindungan yang efektif.

6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapat hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.8.5 Sistem Client Server

Sistem client-server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaaan-permintaan dari computer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selainitu, client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.

Sistem client-server merupakan suatu sistem komputer yang melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server

yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (Front-end) dan

(54)

Hal ini menjadikan konfigurasi bagi computer client dan computer server

bisa berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server, sedangkan computer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah komputer desktop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti

windows 98, windows ME, windows XP dan lain-lain

2.8.6 Cara Kerja Sistem Client Server

Sistem Client Server berjalan seutuhnya pada dua sistem computer yang berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa computer client, walaupun mungkin ada juga yang hanya melayani satu client saja.

Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi selain menjalankan tugasnya sebagai back-end, sistem client-server yaitu pemrosesan data, sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirim pesan permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus atau menambah data. Karena itu program pada client adalah aplikasi

(55)

40 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal awal yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat diharapkan dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai.

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah CV. Bina Citra Pratama Komputer yang beralamat di Jl. Babakan Andir No. 62 Padasuka, Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada bagian penjualan serta pembelian yang bertujuan untuk memperoleh data – data yang berkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(56)

CV. Bina Citra Pratama Komputer berdiri pada tanggal 23/01/2003, didirikan oleh Bapak Kaliman.S.E. Sebelumnya kantor Bina Citra Pratama Komputer bertempat di Jl. Jakarta No.65, karena keterbatasan tempat kemudian BCP berpindah kantor ke Jl. Babakan Andir No.62 Padasuka/Bandung sampai saat ini.

Sebelum berkembangnya dan maju sampai sekarang, CV. Bina Citra Pratama Komputer hanyalah sebuah perusahaan yang menawarkam jasa penyewaan warung internet.

Karena perkembangan dunia teknologi yang sangat cepat CV. Bina Citra Pratama Komputer berusaha untuk mengimbangi perkembangan tersebut. Pada tahun 2005, selain bergerak di penyewaan jasa warung internet, Bapak Kaliman memutuskan untuk memperbesar CV. Bina Citra Pratama Komputer yaitu dengan bergerak pada jual beli komputer / aksesoris komputer.

Pada tahun 2006, Bapak Kaliman memutuskan untuk mempekerjakan dua orang temannya untuk bekerja pada CV. Bina Citra Pratama Komputer karena jumlah permintaan konsumen yang cukup banyak.

Akhirnya dari tahun 2006 sampai sekarang selain bergerak dalam jasa penyewaan warung internet, CV. Bina Citra Pratama Komputer juga bergerak dalam bidang jual beli aksesoris komputer , service komputer, jasa pembuatan program dan jasa pembuatan web.

(57)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari CV. Bina Citra Pratama Komputer sendiri adalah :

“Menjadi Penyedia Jasa Teknologi Informatika yang Profesional, Unggul dan Terpercaya”.

Sedangkan Misi dari CV. Bina Citra Pratama Komputer yaitu: 1. Selalu berusaha meningkatkan layanan untuk kepuasan pelanggan. 2. Kerjasama yang professional dan saling menguntungkan.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusaan akan berjalan lancar, apabila perusahaan tersebut telah mengadakan perorganisasian dengan baik dalam mengelola perusahaan dengan organisasi yang baik dalam mengelola perusahaan. Dengan organisasi yang lebih baik dapat di tentukan mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian, sehingga secara harmonis dan efisien guna mencapai hasil akhir organisasi.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Bina Citra Pratama Komputer (Sumber : CV. Bina Citra Pratama Komputer)

Pemilik

Akunt an Bagian Pembelian

Teknisi Bagian

(58)

3.1.4 Deskripsi Tugas 1. Pemilik

1. Mengkoordinir seluruh pegawai CV. Bina Citra Pratama Komputer. 2. Memanipulasi data barang.

3. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya perusahaan.

2. Akuntan

1. Mengatur keuangan perusahaan. 2. Membuat laporan pendapatan harian. 3. Membuat laporan pendapatan bulanan.

4. Mencatat laporan pendapatan ke dalam buku besar.

3. Bagian Pembelian

1. Melaksanakan kegiatan pembelian barang dari pemasok. 2. Mencatat stok barang yang tersedia.

3. Membuat laporan pembelian barang.

4. Bagian Pemasaran

1. Melaksanakan penjualan barang kepada konsumen. 2. Membuat laporan penjualan barang.

3. Mencatat semua transaksi penjualan barang.

5. Teknisi

1. Melakukan servis barang.

(59)

3.2 Metode Penelitian

Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang terkait (relevant) dengan maksud dan tujuan.

Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan tujuan dan kegunaan tertentu. Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan dipergunakan, dan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seseorang peneliti mengenai urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan.

Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Metode penelitian dianggap sebagai seperangkat pendekatan menyeluruh untuk mengumpulkan data dan menganalisis masalah-masalah tertentu mencakup teknik dan alat.

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian, agar peneltian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksaan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

(60)

cara mengumpulkan informasi aktual secara rinci mengenai masalah yang akan diteliti.

Berdasarkan uraian di atas penulis beranggapan bahwa metode deskriptif sesuai digunakan dalam penelitian tentang sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang pada CV. Bina Citra Pratama Komputer , karena metode deskriptif dapat mendeskripsikan data yang aktual berupa gambaran dari masalah yang diteliti dan dapat mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi pada sistem informasi yang berjalan di perusahaan atau instansi.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Agar data yang diperoleh sesuai dengan apa yang ada pada perusahaan maka penulis menggunakan metode penelitian berupa terjun langsung kelapangan untuk dijadikan objek penelitian.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu yang dibuat khusus untuk itu.

Data primer pada penelitian ini didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung kelapangan (observasi) dan wawancara kepada Pemilik perusahaan maupun bagian penjualan dan pembelian.

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

(61)

dilakukan didalam situasi yang sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan pada masalah-masalah yang ada pada instansi terkait. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung (observasi) di CV. Bina Citra Pratama Komputer Bandung

Hasil dari kegiatan obeservasi ini adalah peneliti dapat mengetahui proses-proses yang terjadi pada CV. Bina Citra Pratama Komputer.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan orang-orang yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti mengumpulkan data dan menggali informasi dengan mengajukan tanya jawab secara lisan kepada Pemilik perusahaan maupun bagian penjualan dan pembelian di CV. Bina Citra Pratama Komputer Bandung.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dan informasi melalui buku-buku dan sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan bidang penelitian, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian yang dilaksanakan.Studi pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah karya-karya ilmiah dan buku-buku yang membahas tentang sistem informasi perkuliahan atau kegiatan belajar mengajar di instansi pendidikan, salah satunya universitas.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

(62)

(pihak perusahaan atau instansi yang bersangkutan). Dengan data sekunder yang ada, peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mengolah data tersebut. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.

Peneliti menganalisa dokumen-dokumen yang terlibat pada CV. Bina Citra Pratama Komputer. Hasil dari analisa dokumen-dokumen tersebut akan digunakan dalam menentukan kebutuhan sistem pada perancangan sistem aplikasi sebagai sarana penunjang Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang pada CV. Bina Citra Pratama Komputer.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini akan dilaksanakan kegiatan analisis sistem informasi yang sedang berjalan dan perancangan sistem informasi yang diusulkan terhadap perusahaan atau instansi, yang nantinya akan dibuatkan atau menghasilkan sebuah produk sistem informasi berupa sistem aplikasi. Untuk itu diperlukan penggunaan metode pendekatan dan pengembangan sistem, serta alat bantu analisis dan perancangan.

(63)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan sistem berorientasi objek. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

Ada banvak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dan abstraksi objek. kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem.

Adapun pendekatan sistem yang dilakukan penulis adalah pendekatan berorientasi objek (object oriented), serta alat bantu analisis dan perancangan menggunakan diagram-diagram UML (Unifield Modeling Language).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penilitian ini penulis menggunakan metode prototyping.

(64)

Gambar3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma ( Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan

Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta). Model tersebut dapat berupa tiga bentuk :

1. Prototipe kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer.

2. Prototipe yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan lebih mendapatkan gambaran tentang program yang akan dihasilkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya.

3. Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada. Seringkali pembuat software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut mirip dengan program yang akan dibuat.

(65)

keluarannya. Di sisi lain, pembuat software tidak memiliki kepastian akan hal tersebut. Hal ini menyebabkan pengembang kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk menyelaraskan antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik di antara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis. Dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.

(66)

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan system

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji system

(67)

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan system

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Berikut beberapa alat bantu analisis dan perancangan berorientasi objek yang digunakan dalam merancang Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang CV. Bina Citra Pratama Komputer, yaitu diantaranya:

1. Diagram Use Case

Diagram Use case menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan Actor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Walaupun menjelaskan kegiatan, namun use case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh Actor dan sistem bukan bagaimana Actor dan sistem melakukan kegiatan tersebut.

a) Use-case Konkret adalah use case yang dibuat langsung karena keperluan

Actor. Actor dapat melihat dan berinisiatif terhadapnya

b) Use-case Abstrak adalah use case yang tidak pernah berdiri sendiri. Use case

Gambar

Gambar 2.2 : Topologi Bus (Sumber: Budhi Irawan, 2005:26)
Gambar 4.1  Use Case yang sedang berjalan
Tabel 4.6 Tabel Skenario Use Case Kelola Data Barang
Tabel 4.21 Tabel Skenario Use Case Laporan Pembelian Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil analisis morfometri DAS terkait dengan tektonik menunjukan bahwa di beberapa lokasi dikontrol oleh sesar aktif yang pada umumnya memiliki nilai kerapatan

[r]

[r]

Negara Indonesia merupakan negara yang berlandaskan hukum. Segala tata aturan yang berlaku harus sesuai dengan hukum yang ada. Hukum di Indonesia merupakan hukum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di SMA Islam Terpadu Miftahul Jannah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh kualitas pelayanan proses penyusunan skripsi terhadap tingkat kepuasan mahasiswa; 2) Pengaruh keaktifan mahasiswa

Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) motif batik berjudul “Banyak Jalan Menuju” ditampilkan dengan gabungan motif banyak jalan yang diberi motif pengisi yang terdiri dari unsur

Kuat arus pada baterai yang akan digunakan untuk campuran belimbing. wuluh