iv
STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.673 K/PDT.SUS/2012
MENGENAI PENJATUHAN HUKUMAN TERHADAP KEDUTAAN BESAR
DAN KONSULAT AMERIKA SERIKAT DI INDONESIA (INDRA TAUFIQ
DJAFAR vs KEPALA KANTOR KONSULAT (HEAD of CONSULAR POST)
AMERIKA SERIKAT DI MEDAN DAN KEDUTAAN BESAR AMERIKA
SERIKAT DI JAKARTA) BERDASARKAN KONVENSI WINA 1961 DAN
KONVENSI WINA 1963
Abstrak
Albertus Magnus Barlenando Yusuf Hura
110110090238
Dalam perkembangannya pengadilan Indonesia mulai bersentuhan dengan isu-isu yang berkaitan dengan pemutusan hubungan kerja oleh Kedutaan Besar Asing di Indonesia. Majelis Hakim Mahkamah Agung Indonesia dalam putusannya, membatalkan putusan Pengadilah Hubungan Industrial (PHI) Medan yang memberikan atribut imunitas dimana diatur dalam Konvensi Wina 1961 dan Konvensi Wina 1963 kepada pihak Konsulat Amerika Serikat di Medan dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Kemudian Majelis Hakim Mahkamah Agung dengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menghukum pihak Konsulat dan Kedutaan Besar tersebut untuk membayar sejumlah uang pesangon kepada Staff Lokal (Indra Taufiq) tersebut. Terdapat perbedaan pandangan antara Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Medan dan Majelis Hakim Mahkamah Agung Indonesia dalam menangani kasus seperti ini.
Metode dan penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, melalui pendekatan ini penulis mencari data dari berbagai informasi dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan menelaah berbagai pustaka yang berkaitan dengan atribut imunitas yang dimiliki oleh Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia dan bagaimana perwakilan diplomatik tersebut dapat digugat di pengadilan Indonesia.