• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh komposisi campuran potasium, MSG dan Pocari Sweat pada elektrolit belimbing wuluh terhadap kuat arus. - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh komposisi campuran potasium, MSG dan Pocari Sweat pada elektrolit belimbing wuluh terhadap kuat arus. - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

45

a. Mengumpulkan baterai bekas.

Gambar 1.1. Baterai Bekas

b. Mengukur besar tegangan jepit dan kuat arus baterai bekas dengan

menggunakan multimeter.

c. Baterai bekas dibagi menjadi tiga grup yang memiliki kesamaan besar

tegangan jepit.

d. Membongkar masing-masing baterai dengan menggunakan obeng,

cutter dan tang.

(2)

e. Mencuci dalam baterai dan mengumpulkan serbuk mangan (MnO2)

menjadi satu.

f. Mengambil belimbing wuluh sesuai kebutuhan.

Gambar 1.3. Belimbing Wuluh yang akan digunakan

g. Menghaluskan belimbing wuluh menggunakan blender.

Gambar 1.4. Belimbing wuluh yang sudah dihaluskan

h. Menimbang 20 gram belimbing wuluh untuk satu kali percobaan

(3)

Gambar 1.5. 20 gram belimbing wuluh

i. Memasukkan 1 gram potasium, MSG atau pocari sweat ke dalam pasta

dan diaduk sampai rata.

j. Memasukkan 2 gram CMC ke dalam pasta dan aduk sampai rata dan

tidak bergumpal.

k. Melapisi baterai menggunakan kertas yang bertujuan agar campuran

tidak menempel pada dinding baterai.

Gambar 1.6. Dinding dalam baterai dilapisi kertas

(4)

Gambar 1.7. Campuran yang

dimasukkan ke dalam baterai

m. Menutup baterai dengan elektroda.

Gambar 1.8. Baterai ditutup dengan elektroda

n. Baterai dilapisi

dengan lem tembak

agar campuran tidak

(5)

tembak

o. Mengukur besar tegangan jepit dan kuat arus selama 100 sekon setiap 5

sekon menggunakan multimeter setelah satu hari pembuatan.

Gambar 1.10. Mengukur besar tegangan jepit dan kuat arus

menggunakan multimeter

p. Mengulangi percobaan dengan mengganti massa potasium, MSG atau

pocari sweat menjadi 2 gram, 3 gram, 4 gram dan 5 gram.

(6)

50

Data Hasil Penelitian

2.1. Besar tegangan jepit dan kuat arus baterai bekas sebelum dilakukan

penelitian

Jenis Baterai : merk ABC AA 1,5 volt

Tabel 2.1. Data penelitian besar beda potensial dan kuat arus baterai bekas

sebelum dilakukan penelitian

2.2. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran Potasium dan

Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa potasium : 1 gram

(7)

Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.2. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 1 gram Potasium

dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

No. Waktu (t) Kuat Arus (I)

(8)

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa potasium : 2 gram

Tegangan jepit baterai : 0,68 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-6 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.3. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 2 gram Potasium

dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(9)

Massa potasium : 3 gram

Tegangan jepit baterai : 0,46 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-6 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.4. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 3 gram Potasium

dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(10)

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa potasium : 4 gram

Tegangan jepit baterai : 0,55 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-6 ampere

Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.5. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 4 gram Potasium

dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(11)

Massa potasium : 5 gram

Tegangan jepit baterai : 1,16 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-5 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.6. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 5 gram Potasium

dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(12)

2.3. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran MSG dan Belimbing

Wuluh terhadap kuat arus

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa MSG : 1 gram

Tegangan jepit baterai : 0,61 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-6 ampere

Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.7. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 1 gram MSG dan

Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(13)

Massa MSG : 2 gram

Tegangan jepit baterai : 0,90 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-6 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.8. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 2 gram MSG dan

Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(14)

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa MSG : 3 gram

Tegangan jepit baterai : 1,06 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-6 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.9. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 3 gram MSG dan

Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(15)

Massa MSG : 4 gram

Tegangan jepit baterai : 1,21volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-5 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.10. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 4 gram MSG

dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(16)

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa MSG : 5 gram

Tegangan jepit baterai : 1,08 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-5 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.11. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 5 gram MSG

dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(17)

Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa Pocari Sweat : 1 gram

Tegangan jepit baterai : 0,26 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-6 ampere

Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.12. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 1 gram Pocari

Sweat dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(18)

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa Pocari Sweat : 2 gram

Tegangan jepit baterai : 1,34 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-5 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.13. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 2 gram Pocari

Sweat dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(19)

Massa Pocari Sweat : 3 gram

Tegangan jepit baterai : 1,16 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-5 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.14. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 3 gram Pocari

Sweat dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(20)

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Massa Pocari Sweat : 4 gram

Tegangan jepit baterai : 1,38 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-5 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.15. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 4 gram Pocari

Sweat dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(21)

Massa Pocari Sweat : 5 gram

Tegangan jepit baterai : 1,44 volt

Nst alat ukur : Amperemeter → 10-5 ampere Voltmeter → 10-2 volt

Tabel 2.16. Data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran 5 gram Pocari

Sweat dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(22)

66

Analisis Data

3.1 Menganalisis data penelitian pengaruh jenis baterai bekas sebelum

digunakan terhadap beda potensial dan kuat arus

Tabel 3.1. Analisa Data Tabel 2.1

Beda Potensial pada baterai yang akan digunakan untuk campuran

belimbing wuluh dan potasium

No.

1. 1,39

1.388

0,002 0,000004

2. 1,39 0,002 0,000004

3. 1,39 0,002 0,000004

4. 1,39 0,002 0,000004

5. 1,38 -0,008 0,000064

(23)

Kuat arus pada baterai yang akan digunakan untuk campuran belimbing

wuluh dan potasium.

No.

1. 0.0726

0.04154

0.03106 0.000965

2. 0.0083 -0.03324 0.001105

3. 0.0125 -0.02904 0.000843

4. 0.0701 0.02856 0.000816

5. 0.0442 0.00266 0.00000708

∑ 0.2077 0.00373608

Tabel 3.3. Analisa Data Tabel 2.1

Beda Potensial pada baterai yang akan digunakan untuk campuran

belimbing wuluh dan MSG.

No.

1. 1.38

1.37

0.01 0.0001

2. 1.38 0.01 0.0001

3. 1.37 0 0

4. 1.36 -0.01 0.0001

5. 1.36 -0.01 0.0001

(24)

Tabel 3.4. Analisa Data Tabel 2.1

Kuat arus pada baterai yang akan digunakan untuk campuran belimbing

wuluh dan MSG.

No.

1. 0.0346

0.05134

-0.01674 0.000280228

2. 0.0678 0.01646 0.000270932

3. 0.0551 0.00376 0.00001413

4. 0.0401 -0.01124 0.000126338

5. 0.0591 0.00776 0.00006022

(25)

Beda Potensial pada baterai yang akan digunakan untuk campuran

belimbing wuluh dan Pocari Sweat.

No.

1. 1.35

1.33

0.02 0.0004

2. 1.35 0.02 0.0004

3. 1.33 0 0

4. 1.32 -0.01 0.0001

5. 1.3 -0.03 0.0009

∑ 6.65 0.0018

Tabel 3.6. Analisa Data Tabel 2.1

Kuat arus pada baterai yang akan digunakan untuk campuran belimbing

wuluh dan pocari sweat.

No.

1. 0.09

0.07772

0.01228 0.000151

2. 0.0822 0.00448 2.01E-05

3. 0.0947 0.01698 0.000288

4. 0.0646 -0.01312 0.000172

5. 0.0571 -0.02062 0.000425

(26)

3.2. Menganalisis data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran

Potasium dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(27)

Tabel 3.7. Menganalisis data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran

Potasium dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

Massa

1 gram 2 gram 3 gram 4 gram 5 gram Waktu

(28)

Uji Randomized Block Design

SUMMARY Count Sum Average Variance

(29)

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Rows 9.891E-06 19

5.2057E-07 2.45239 0.003119 1.725029 Columns 0.0016768 4 0.0004192 1974.85 6.19E-76 2.492049

Error 1.613E-05 76 2.1227E-07 Total 0.0017028 99

Karena P-value kurang dari 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan

antara berbagai massa. Perbedaan tersebut akan lanjut diuji menggunakan

Uji Least Significant Difference (LSD) atau Beda Nyata Terkecil (BNt).

Uji Least Significant Difference

0.009403 r 20

0.00001015 1.66515

0.0000094 Mse 2.12271E-07

(30)

0.00939285 Signifikan

0.0093936 Signifikan

0.00937405 Signifikan

0.002329 Signifikan

0.00000075 tidak signifikan

0.0000188 tidak signifikan

0.00706385 Signifikan

0.00001955 tidak signifikan

0.0070646 Signifikan

0.00704505 Signifikan

Apabila maka terdapat perbedaan yang

signifikan dan sebaliknya apabila maka tidak

(31)

Wuluh terhadap kuat arus

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Tabel 3.8. Menganalisis data Penelitian Pengaruh Komposisi MSG dan

Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

Massa

1 gram 2 gram 3 gram 4 gram 5 gram Waktu

(32)

Uji Randomized Block Design

SUMMARY Count Sum Average Variance

Row 1 5 0.006691 0.0013382 6.52232E-06

(33)

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Rows 2.0363E-06 19

1.07176E-07 1.6747486 0.059889 1.725029

Columns 0.0003665 4

9.16448E-05 1432.0578

1.0817E-70 2.492049

Error 4.8636E-06 76

6.39952E-08 Total 0.0003735 99

Uji Least Significant Difference

0.00001665 r 20

0.0000386 1.66515

0.00004545 Mse 6.39952E-08

0.004907

(34)

0.00002195 Tidak Signifikan

0.0000288 Tidak Signifikan

0.00489035 Signifikan

0.00043235 Signifikan

0.00000685 Tidak Signifikan

0.0048684 Signifikan

0.0004104 Signifikan

0.00486155 Signifikan

0.00040355 Signifikan

0.004458 Signifikan

Apabila maka terdapat perbedaan yang

signifikan dan sebaliknya apabila maka tidak

(35)

Sweat dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

Massa belimbing wuluh : 20 gram

Tabel 3.9. Menganalisis data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran

Pocari Sweat dan Belimbing Wuluh terhadap kuat arus

(36)

Uji Randomized Block Design

SUMMARY Count Sum Average Variance

Row 1 5 0.026999 0.0054 5.33953E-05

(37)

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Rows

1.8716E-05 19 9.851E-07 2.929197 0.000477 1.72503

Columns 0.0035949 4 0.0008987 2672.53

6.929E-81 2.49205 Error 2.556E-05 76 3.363E-07

Total 0.003639 99

Uji Least Significant Difference

0.0000056 r 20

0.0058625 1.66515

0.0003445 Mse 3.36285E-07

0.0013305

(38)

0.005857 Signifikan

0.000339 Signifikan

0.001325 Signifikan

0.015921 Signifikan

0.005518 Signifikan

0.004532 Signifikan

0.010064 Signifikan

0.000986 Signifikan

0.015582 Signifikan

0.005857 Signifikan

Apabila maka terdapat perbedaan yang

signifikan dan sebaliknya apabila maka tidak

(39)

dari masing-masing perlakuan

Massa potasium : 4 gram

Massa MSG : 1 gram

Massa pocari sweat : 5 gram

Tabel 3.10. Menganalisis data Penelitian Pengaruh Komposisi Campuran

tertinggi dari masing-masing perlakuan

(40)

Uji Randomized Block Design

SUMMARY Count Sum Average Variance

Row 1 3 0.03329 0.011096667 3.22094E-05 Row 2 3 0.03295 0.010983333 3.21689E-05 Row 3 3 0.03262 0.010873333 3.17633E-05 Row 4 3 0.03227 0.010756667 3.24537E-05 Row 5 3 0.03196 0.010653333 3.24222E-05 Row 6 3 0.03157 0.010523333 3.26544E-05 Row 7 3 0.03121 0.010403333 3.27196E-05 Row 8 3 0.03066 0.01022 3.42901E-05 Row 9 3 0.03153 0.01051 2.85228E-05 Row 10 3 0.03136 0.010453333 2.87766E-05 Row 11 3 0.03061 0.010203333 2.95894E-05 Row 12 3 0.03035 0.010116667 2.9839E-05 Row 13 3 0.02974 0.009913333 2.95774E-05 Row 14 3 0.02904 0.00968 3.01825E-05 Row 15 3 0.02888 0.009626667 3.00561E-05 Row 16 3 0.02831 0.009436667 3.03186E-05 Row 17 3 0.02791 0.009303333 3.02233E-05 Row 18 3 0.02751 0.00917 3.05733E-05 Row 19 3 0.02662 0.008873333 2.85889E-05 Row 20 3 0.02634 0.00878 2.79877E-05

(41)

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Rows 2.793E-05 19

1.47E-06 30.379

2.502E-17 1.8673

Columns 0.00122 2 0.00062 12686.76

2.09E-54 3.2448

Error 1.839E-06 38

4.839E-08 Total 0.00125 59

Uji Least Significant Difference

0.009403 r 20

0.004907 1.68595

0.0159265 Mse 4.83968E-08

0.005857 Signifikan

0.000339 Signifikan

(42)

Apabila maka terdapat perbedaan yang

signifikan dan sebaliknya apabila maka tidak

Gambar

Gambar 1.2. Susunan baterai
Gambar 1.3. Belimbing Wuluh yang akan digunakan
Gambar 1.5. 20 gram belimbing wuluh
Gambar 1.8. Baterai ditutup dengan elektroda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peubah yang diukur dengan menggunakan model ini adalah perubahan luas situ, perubahan penggunaan lahan dan pertumbuhan penduduk tahun 1991..

Lebih sederhana, berdasarkan pendapat pendapat Ojose, B dalam penelitian (Putri Eka I N, Windi A dan Aflich Yusnita F, 2015) yaitu bahwa literasi matematika

Model dikembangkan untuk mengetahui pengaruh faktor kapasitas mesin dan perencanaan pada level operasi, mengetahui pengaruh biaya intracell dan intercell material

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji gambaran kesejahteraan spiritual pada pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis di RSUD Prof.. Margono

Kesimpulannya adalah Surat Keputusan Pegawai Negeri Sipil dapat disamakan kedudukannya seperti jaminan kebendaan lainnya yang membuat pihak bank percaya untuk memberikan

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, hikmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

Dalam perancangan ini, mikrokontroler bekerja pada tegangan input 5 Volt DC dan komponen utamanya adalah IC ATmega16 yang merupakan salah satu jenis IC yang kini banyak digunakan

Salah satu unsur atau jenis pajak penghasilan adalah pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang dipotong atas penghasilan kena pajak, yaitu penghasilan sehubungan