BIODATA PENULIS
1. DATA PRIBADI
Nama : Eko Nursahid
NIM : 10109201
Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 23 Mei 1991
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - laki Status : Belum Menikah
Anak ke : Pertama dari dua bersaudara Alamat : Jl. Golf I Block II No 108
45362 Email : ekonursahid@live.com
No. Telepon : 087836603566
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
1995 – 2001 : SDN Cemara Dua Surakarta 2003 – 2006 : SMP Negeri 3 Surakarta
2006 – 2009 : SMA Muhamadiyah 1 Surakarta
2009 – Sekarang : Program Studi S1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya dalam keadaan sadar tanpa paksaan.
Bandung, 25 Februari 2014
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MONITORING
DOKUMEN DAN ANGGARAN PERJALANAN DINAS DI PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
(PUSJATAN) BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
EKO NURSAHID
10109201
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, kepada keluarganya, kepada sahabatnya dan kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Dengan mengucapkan alhamdulillahirobbil’alamin, tugas akhir yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Monitoring Dokumen dan Anggaran Perjalanan Dinas di PUSJATAN Bandung” ini dapat penulis selesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini masih jauh dari taraf kesempurnaan, hal ini karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang penulis dimiliki, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis, sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk perbaikan dan penulisan yang akan datang.
Selama penulisan tugas akhir ini tentu saja tidak lepas dari dorongan, bantuan dan bimbingan secara moril, materil dan spiritual dari berbagai pihak. Dengan tulus dan kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Linda dan Bapak Ir. Bambang Joko Mulyono “Terima kasih atas do’a, dukungan, perhatian dan kasih sayangnya”. Segenap keluarga yang selalu memberikan dukungan moril, spiritual serta kasih sayang dan perhatiannya yang tak ternilai harganya kepada penulis.
2. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak Tri Cahyo Pangestu dan Bapak Budi Haryano sebagai pembimbing di PUSJATAN Bandung.
4. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., M.T. selaku penguji I yang telah memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Seluruh staff karyawan di PUSJATAN Bandung.
7. Semua teman-teman yang terlewat atau tidak dapat disebutkan satu persatu tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih yang telah memilki andil besar dalam penulisan dan penyusunan laporan akhir ini.
Semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya dengan berlipat ganda dan tiada kesudahan atas segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Akhir kata, semoga sekecil apapun dari penulisan laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Bandung, Februari 2014
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR SIMBOL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
Maksud dan Tujuan ... Error! Bookmark not defined.
Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
Metodologi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Metode Pengumpulan Data .... Error! Bookmark not defined.
Metode Pembangunan Perangkat LunakError! Bookmark not defined.
Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.
Visi dan Misi PUSJATAN BandungError! Bookmark not defined.
Kegiatan PUSJATAN BandungError! Bookmark not defined.
Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
Pengertian Sistem Informasi... Error! Bookmark not defined.
vi
Sistem Pengaturan ... Error! Bookmark not defined.
Pengawasan ... Error! Bookmark not defined.
Teknik dan Metode PengendalianError! Bookmark not defined.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... Error! Bookmark not defined.
Analisis Sistem ... Error! Bookmark not defined.
Analisis Masalah ... Error! Bookmark not defined.
Analisis Prosedur yang berjalanError! Bookmark not defined.
Analisis Aturan Bisnis Perjalanan Dinas PUSJATAN Bandung ... Error! Bookmark not defined.
Analisis Perhitungan untuk Monitoring Dokumen dan Anggaran Perjalanan Dinas di PUSJATAN Bandung.... Error! Bookmark not defined.
Spesifikasi Perangkat Lunak .. Error! Bookmark not defined.
Analisis Kebutuhan Non-FungsionalError! Bookmark not defined.
Analisis Jaringan ... Error! Bookmark not defined.
Analisis Pengkodean ... Error! Bookmark not defined.
Analisis Basis Data ... Error! Bookmark not defined.
Analisis Kebutuhan FungsionalError! Bookmark not defined.
Spesifikasi Proses ... Error! Bookmark not defined.
Kamus Data ... Error! Bookmark not defined.
Perancangan Sistem ... Error! Bookmark not defined.
Perancangan Struktur Menu ... Error! Bookmark not defined.
Perancangan Antarmuka ... Error! Bookmark not defined.
Perancangan Pesan ... Error! Bookmark not defined.
Perancangan Jaringan SemantikError! Bookmark not defined.
vii
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... Error! Bookmark not defined.
Implementasi Sistem ... Error! Bookmark not defined.
Perangkat Keras yang DigunakanError! Bookmark not defined.
Perangkat Lunak yang DigunakanError! Bookmark not defined.
Implementasi Basis Data ... Error! Bookmark not defined.
Implementasi Antarmuka ... Error! Bookmark not defined.
Pengujian Sistem ... Error! Bookmark not defined.
Skenario Pengujian Black BoxError! Bookmark not defined.
Kasus dan Hasil Pengujian ... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan Hasil Pengujian Black BoxError! Bookmark not defined.
Pengujian Beta ... Error! Bookmark not defined.
Skenario Pengujian Beta... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan Hasil Pengujian BetaError! Bookmark not defined.
KESIMPULAN DAN SARANError! Bookmark not defined.
Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tentang PUSJATAN. http://www.pusjatan.pu.go.id/
[2] Pressman, Roger, S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak.Pendekatan Praktisi. Edisi 7. Andi :
Yogyakarta.
[3] Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu :
Yogyakarta.
[4] Malik, Shadan. 2005. Enterprise Dashboards – Design and Best Practices for IT. John Wiley &
Sons, Inc
[5] Few, Stephe . 2006 b . I for atio Dashboard Desig . O’Reily;ISBN:0-596-10016-7.
[6] Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi. Informatika : Bandung.
[7] Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan menggunakan PHP. Mediakom,
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (PUSJATAN) Bandung merupakan institusi pemerintah yang bergerak di bidang jasa penelitian dan pengembangan, memberikan pelayanan teknologi, dan memberikan fasilitas kepada ahli teknologi maupun pengetahuan yang bersesuaian dengan pengembangan jalan dan jembatan. Salah satu bentuk fasilitas yang diberikan untuk pegawai PUSJATAN adalah melakukan perjalanan dinas. Perjalanan dinas ini merupakan perjalanan-perjalanan yang dilakukan untuk keperluan dinas menurut perintah atau kuasa pembesar yang berwajib [1].
Berdasarkan wawancara dengan bapak Ir. M. Tranggono, M.Sc selaku Kepala Bagian Tata Usaha, dana yang digunakan untuk perjalanan dinas setiap bidang diperoleh dari Mentri Keuangan dengan jumlah yang telah ditentukan di dokumen RKA-KL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian dan Lembaga). Setelah diterbitkan RKA-KL kemudian setiap bidang membuat ROK (Rencana Operasional Kegiatan), di dalam dokumen ROK ini terdapat rencana anggaran perjalanan dinas yang akan digunakan. Rencana anggaran perjalanan dinas yang telah dibuat terkadang tidak sesuai dengan realisasinya, karena dana yang digunakan untuk perjalanan dinas sering melebihi batas anggaran yang disediakan, sehingga Bapak Ir. M. Tranggono, M.Sc mengaku mengalami kesulitan dalam mengetahui sejauh mana kesesuaian ROK yang di buat dengan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk perjalanan dinas.
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan tersebut, Kepala BagianTata Usaha di PUSJATAN Bandung membutuhkan sebuah sistem yang dapat memonitoring anggaran dan dokumen perjalanan dinas. Diharapkan dngan adanya sistem ini dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang terdapat sebuah masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana membangun sistem informasi monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas di PUSJATAN Bandung.
Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Monitoring Dokumen dan Anggaran Perjalanan Dinas di PUSJATAN Bandung.
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Memudahkan Kepala Bagian Tata Usaha PUSJATAN Bandung untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian ROK yang di buat dengan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk perjalanan dinas.
Batasan Masalah
Batasan masalah dibuat agar penulisan laporan tugas akhir ini terfokus pada masalah yang diangkat menjadi judul skripsi dan memberikan pemahaman yang lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, adapun batasan masalahnya adalah :
1. Sumber data berasal dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (PUSJATAN) Bandung.
2. Data yang akan diolah pada sistem monitoring ini adalah data SPD (Surat Perjalanan Dinas), data ROK (Rencana Operasional Anggaran), dan data Dokumen Pembayaran.
3. Proses yang terdapat pada sistem ini adalah : a. Pengolahan data SPD (Surat Perjalanan Dinas)
b. Pengolahan data ROK (Rencana Operasional Anggaran) c. Pengolahan data Dokumen Pembayaran
4. Keluaran yang akan dihasilkan dalam sistem monitoring ini adalah a. Informasis data SPD (Surat Perjalan dinas)
b. Informasi data ROK (Rencana Operasional Kegiatan) c. Informasi data Dokumen Pembayaran
d. Informasi Hasil Monitoring Laporan Akhir Tahun
5. Teknik yang akan digunakan untuk menampilkan data dalam membangun sistem informasi monitoring dokumen dan anggaran peralanan dinas ini adalah teknik dashboard dengan indikator sebagai ukuran yang digunakan untuk monitoring ini adalah persentasse pencapaian realisasi aggaran perjalanan dinas yang telah berjalan tiap bulanya, persentasse pencapaian realisasi anggaran perjalanan dinas secara keseluruhan dalam kurun waktu satu tahun, dan pesentase dokumen SPD yang telah dicairkan dananya tepat waktu.
datanya dan Data flow diagram (DFD) dalam menggambarkan model fungsionalnya.
7. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah
Macromedia Dreamweaver 8, menggunakan markup HTML 5, bahasa pemrograman PHP, CSS,dan Javascript. Database Management Sistem (DBMS) yang digunakan adalah MySQL, dan sistem Operasi yang akan digunakan adalah Microsoft Windows 7.
8. Aplikasi ini berbasis web yang berjalan di server intranet PUSJATAN Bandung.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak [2].
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut :
1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian ke PUSJATAN Bandung. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke PUSJATAN Bandung.
Interview merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada petugas administrasi dan staf Satker.
2. Studi Literatur
Studi Literatur merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan proses pencarian, membaca, serta mengenai website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan laporan.
Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall seperti pada Gambar 1.1. Model ini adalah model klasik yang melakukan pendekatan secara sistematis, berurutan dalam membangun software berkat penurunan dari satu fase ke fase lainnya. Tahap dari model ini adalah sebagai berikut:
1. Communication
Tahap communication ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan bapak Ir. M. Tranggono, M.Sc selaku Kepala Bagian Tata Usaha dan Tri Cahyo Pangestu selaku Staf Administrasi di PUSJATAN Bandung. Selain dengan wawancara pada tahap ini juga dilakukan observasi langsung di PUSJATAN Bandung untuk memahami proses bisnis perjalanan dinas yang ada di PUSJATAN Bandung.
2. Planning
Tahap planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahap ini akan dilakukan perencanaan data apa saja yang akan diolah ke dalam aplikasi sistem informasi dokumen dan anggaran perjalanan dinas, mendefinisikan kebutuhan pengguna, dan siapa saja yang dapat mengakses aplikasi ini.
3. Modeling
Proses ini berfokus pada rancangan struktur data beruapa Entity Relationship Diagram (E-R Diagram), Diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, rancangan antarmuka dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement
4. Construction
Tahap construction adalah tahap pembuatan coding. Coding adalah penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan databse MySql. 7 Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan pembangunan sistem informasi monitoring anggaran dan dokumen perjalanan dinas siPUSJATAN Bandung, artinya dalam tahapan ini penggunaan komputer akan dimaksimalkan. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Tujuan pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki. 5. Deployment
Tahap deployment merupakan tahap final dari pembuatan sistem informaasi monitoring ini. Setelah melakukan analisis, desain, dan pengkodean maka sistem yang telah selesai dibuat akan digunakan oleh PUSJATAN Bandung dengan pengguna yaitu petugas satker, petugas administrasi, kepala bidang tata usaha, asisten PPK, dan admin. Keudian aplikasi ini dilakukan pemeliharaan secara berkala.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 menguraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 membahas tentang tinjauan perusahaan, profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, deskripsi jabatan, serta berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan analisis permasalahan.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab 3 berisi tentang analisis prosedur sistem yang sedang berjalan, solusi yang ditawarkan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis kebuuhan fungsional, perancangan basis data, perancangan antarmuka, perancangan struktur menu, perancangan pesan, dan jaringan semantik
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab 4 berisi tentang hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat disertai juga hasil pengujian sistem yang dilakukan di PUSJATAN Bandung sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang mudah digunakan atau tidak.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
1
TINJAUAN PUSTAKA
Profil Perusahaan
Sesuai dengan komitmen pemerintahan dalam intrastructure summit 2005, Departemen pekerjaan umum telah mengubah program penyelenggaraan infrastruktur dengan memandang infrastruktur PU sebagai asset nasional, penegasan orientasi penyelenggara insfrastuktur untuk lebih focus kepada penggunaan dan meningkatkan kualitas infrastruktur, serta mengembangkan infrasruktur ke-PUan dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Perubahan paradigm ini member tantangan yang besar kepada puslitbang jalan dan jembatan untuk dapat melakukan penelitian dan pengembangan, memberikan pelayanan teknologim memfasilitasi alih teknologi maupun pengetahuan yang bersesuaian dengan focus di atas.Puslitbang jalan dan jembatan dengan segenap sumberdaya yang ada secara konsisten telah melakukan pembenahan dan persiapan internal maupun jejaring kerja untuk menyungsong era baru penyelenggaraan infrastruktur jalan dan jembatan.
Sejak 1925 kegiatan penelitian jalan raya dirintis oleh Centraal Proefstation En Studie Bureau Op Wegen Gebied di Bandung di bawah perhimpunan swasta "Nederlands Indische Wegen Vereeniging" (NIWV).
1928 : Dibuat "Jalur Percobaan Konstruksi" di kampus Technische Hoge School (THS) sekarang ITB
1928 : Dibuat "Jalur Percobaan Konstruksi" di kampus Technische HogeSchool (THS) sekarang ITB
1929 : Didirikan Laboratorium Voor Wegen Constructie 1932 : Didirikan Laboratorium Voor Grondmechanica
1942-1945 : Pergantian nama-nama dari bahasa Belanda ke bahasa Jepang
2
Pekerjaan Umum
1945-1951 : Institut Penyelidikan Teknik Air Dan Tanah 1951-1953 : Balai Penyelidikan Teknik
1953-1965 : Balai Penyelidikan Tanah Dan Jalan
1965-1973 : Lembaga Penyelidikan Masalah Tanah Dan Jala 1973-1975 : Lembaga Masalah Jalan
1975-1984 : Direktorat Penyelidikan Masalah Tanah Dan Jalan 1984-Sekarang : (Di bawah Badan Penelitian dan
PengembanganDepartemenPekerjaanUmum) 1984-1999 : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan
1999-2001 : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi PrasaranaJalan
2001-2005 : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Prasarana Transportasi
2005-Sekarang : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan
Visi dan Misi PUSJATAN Bandung
Visi dari Pusjatan yaitu Menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian dan uteknologi bidang jalan dan jembatan untuk mendukung tersedianya uinfrastruktur PU yang handal.
Misi Pusjatan sendiri yaitu :
1. Meningkatkan litbang teknologi di bidang jalan dan jembatan yang tepat guna.
2. Meningkatkan pelayanan IPTEK di bidang jalan dan jembatan dalam rangka memecahkan permasalahan bidang jalan dan jembatan.
3
Kegiatan PUSJATAN Bandung
Tugas Pokok Puslitbang Jalan dan Jembatan Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Terapan udan Penyelenggaraan Perumusan Standar Bidang Jalan dan Jembatan
Fungsi Puslitbang Jalan dan Jembatan diantaranya :
a. Penyusunan kebijakan, program, monitoring dan evaluasi, serta pengembangan kerja sama dan kemitraan litbang bidang jalan dan jembatan.
b. Pelayanan teknis, perumusan dan penerapan standar, pelaksanaan diseminasi dan pengembangan informasi litbang, layanan advis teknis bidang jalan dan jembatan;
c. Perencanaan dan Pelaksanaan litbang, layanan pengujian dan layanan Iptek Bidang teknik Lalulintas dan Transportasi Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan,Geoteknik Jalan, Bahan dan Perkerasan Jalan, Teknologi Lingkungan Jalan
d. Pengembangan keahlian dan pengelolaan sumber daya manusia serta sarana penelitian dan pengembangan jalan dan jembatan
4
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Bandung pada tanggal 06 August 2012dapat di lihat dari Gambar 2.1.
KEPALA PUSJATAN
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
KEPALA BIDANG PROGRAM DAN KERJASAMA
KEPALA BIDANG STANDART DAN DISEMINASI
KEPALA BIDANG SUMBER DAYA KELITBANGAN
KEPALA BALAI DAN PERK.
JALAN KEPALA GEOTEKNIK JALAN
KEPALA BALAI TLL DAN LINGKUNGAN JALAN
KEPALA BALAI JEBATAN DAN BANGKAPJA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PUSJATAN
2.1.3.1 Deskripsi Tugas 1. Kepala Pusjatan
Mempunyai tugas melaksanakan rapat kerja mingguan,bulanan dan tahunan. Membuat kegiatan tahunan, bersama sekretaris dan bendahara melakukan konsolidasi dan koordinasi serta kerjasama dengan lembaga lain baik negeri maupun swasta.
Kepala pusjatan juga mempunyai wewenang sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijakan serta melakukan usaha kearah tercapainya maksud dan tujuan perusahaan.
b. Melakukan supervise kepada jenjang pengurusan.
5
d. Mengukuhkan kepengurusan pimpinan perusahaan.
e. Mengatur, mengelola, dan memberdayakan asset-aset milik perusahaan untuk pengembangan perusahaan.
f. Melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan pusat.
g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan setahun sekali kepada pusat.
2. Bidang Tata Usaha
Mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi perkantoran, keuangan dan perbendaharaan.
Fungsi :
a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pelaksanaan anggaran dan pengelolaan PNBP, serta verifikasi dan akuntansi keuangan, dan pelaksanaan urusan administrasi perkantoran dan penyelenggaraan rumah tangga.
b. Melayani urusan administrasi perkantoran, keuangan dan perbendaharaan.
3. Bidang Program dan Kerjasama
Mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan evaluasi serta pengembangan kerjasama dan kemitraan hasil litbang bidang jalan dan jembatan.
Fungsi :
a. Penyusunan rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kinerja litbang jalan dan jembatan
b. Pengembangan kerjasama litbang dalam dan luar negeri serta mengkoordinasikan kemitraan hasil litbang bidang jalan dan jembatan dengan stakeholder terkait.
c. Mempersiapkan renstra penyelenggaraan litbang
d. Melakukan kerjasama dalam dan luar negeri untuk menyelenggarakan litbang.
6
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perumusan standar, fasilitasi dan evaluasi penerapan standar, melaksanakan diseminasi dan informasi serta pelayanan advis teknis bidang jalan dan jembatan.
Fungsi :
a. Koordinasi perumusan bahan estándar dan manual iptek, serta fasilitasi penerapan dan kaji ulang standar, dan Penyebarluasan dan pelayanan data dan informasi hasil litbang,
b. pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan serta koordinasi pelayanan advis teknis bidang jalan dan jembatan.
5. Bidang Sarana Kelitbangan
Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pengembangan keahlian, pengelolaan jabatan fungsional dan sumber daya manusia litbang serta pengembangkan sarana kelitbangan.
Fungsi :
a. Pelaksanaan urusan pengembangan keahlian, fasilitasi HAKI, pengelolaan organisasi dan tata laksana dan pengembangan jabatan fungsional serta pengelolaan sumber daya manusia litbang, dan
b. Pengembangan sarana litbang dan laboratorium pengujian serta pengurusan sertifikasi dan akreditasi.
6. Balai Bahan dan Perkerasan Jalan
Balai Bahan dan Perkerasan Jalan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi bahan dan perkerasan jalan.
Fungsi :
7
b. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
7. Balai Geoteknik Jalan
Balai Geoteknik Jalan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi geoteknik jalan.
Fungsi :
a. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium; b. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan, perekayasaan,
penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
8. Balai Jembatan dan Lalulintas
Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi jembatan dan bangunan pelengkap jalan
Fungsi
a. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium ; b. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan, perekayasaan,
penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan
8
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Kementerian Pusjatan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan serta berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kementerian Pusjatan.
10.Balai TLL dan Lingkungan Jalan
Balai Teknik Lalulintas dan Lingkungan Jalan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi teknik lalulintas dan lingkungan jalan.
Fungsi :
a. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium
b. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan
9
Landasan Teori
Landasan teori yang mendukung proses analisis sistem serta mendukung proses perancangan Sistem Informasi Monitorng Dokumen dan Anggaran Perjalanan Dinas PUSJATAN Bandungadalah sebagai berikut.
Pengertian Sistem Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan [3].
Sistem informasi dapat diartikan juga sebagai kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan perpaduan antara manusia, alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bertujuan untuk menata jaringan komunikasi sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Dashboard
Dashboard adalah satu kategori dari aplikasi Business Inteligence
yang secara real time akan memonitoring berbagai informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan dengan berbagai macam format seperti
graphical gadgets, typically gauges, charts, indicators, dan color-coded maps
yang memungkinkan mereka membuat keputusan pintar secara cepat [4].
10
1. Rekapitulasi tingkat tinggi. Informasi yang ditampilkan dalam sebuah dashboard harus mengandung informasi rekapitulasi tingkat tinggi agar dapat mengkomunikasikan sesuatu secara cepat. Dashboard secara cepat memberitahukan apa yang terjadi tetapi bukan mengapa itu terjadi. Diagnosa memerlukan sebuah investigasi lebih lanjut dan detail. Sebuah dashboard dapat melayani sebagai sebuah titik awal untuk investigasi, memungkinkan penggunanya untuk melakukan drill down ke informasi yang lebih detail untuk melakukan analisis. Namun demikian fitur itu bukan sesuatu yang perlu untuk sesuatu yang disebut dashboard.
2. Mekanisme yang ringkas, jelas, dan berintuisi. Mekanisme penampilan data yang diperlukan mekanisme penampilan yang secara jelas menyampaikan pesan tanpa mengambil banyak tempat dengan demikian keseluruhan informasi dapat ditampilkan dalam sebuah layar.
3. Kustomisasi. Informasi pada dashboard harus dirancang untuk suatu kebutuhan secara spesifik dari seseorang atau suatu grup atau suatu fungsi.
Macam-macam dashboard : a. Dashboard strategic
Dashboard strategic adalah dashboard yang mencakup keseluruhan aspek dari sebuah perusahaan/lembaga/instansi, dan mampu untuk ikut menunjang pencapaian strategi keberhasilan suatu perusahaan/lembaga/instansi. Dashboard ini rata-rata memiliki latency yang panjang karena informasi didalamnya merupakan akumulasi proses dari setiap proses yang dilakukan oleh perusahaan/lembaga/instansi.
b. Dashboard tactical
Dashboard tactical adalah dashboard yang cakupannya tidak seluas strategic, tetapi masih memiliki lebih dari 1 perspektif yang dapat membantu mencapai strategi jangka pendek perusahaan/lembaga/instansi
c. Dashboard operasional
11
menyoroti kegiatan operasional perusahaan dalam satu bidang. Tujuan dari dashboard operasional ini umumnya hanya untuk membuat peningkatan yang hanya bertahan untuk sementara saja dan seringnya memancing persaingan untuk membuktikan kelebihan dari setiap aspek yang ada di dalam dashboard tersebut. Misalnya, dashboard operasional mengenai kinerja pegawai. Dashboard bisa dibangun berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) ataupun indikator biasa, tergantung dengan kebijakan sebuah perusahaan/lembaga/instansi yang akan digunakan.
Sistem Pengaturan
Sistem pengaturan adalah proses mengukur kinerja dan mengambil tindakan untuk memastikan hasil yang diinginkan. [6]
Pengawasan
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk 18 membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan.[6]
Teknik dan Metode Pengendalian
Pada sistem pemantauan dan pengendalian disamping memerlukan perencana yang realistis sebagai tolak ukur pencapaian sasaran, juga harus dilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat segera mengungkapkan tanda-tanda terjadinya penyimpangan. Untuk pengendalian pelaksanaan kegiatan terdapat beberapa macam teknik dan metode yng luas pemakaiannya, yaitu : - Pengendalian Kemajuan Kegiatan
12
Deviasi (%) = Realisasi (%) – Rencana (%)
………..(2.1) Keterangan :
Deviasi adalah Nilai selisih realisasi dengan rencana. Realisasi adalah bobot prestasi yang terlaksana. Rencana adalah bobot prestasi yang harus di capai
Kondisi yang di hasilkan dari perhitungan di atas , antara lain :
Table 2.1 Kondisi Pada Pengendalian Kemajuan Kegiatan
Negatif Pelaksanaan Kegiatan Terlambat
Positif Pelaksanaan Kegiatan Cepat
Nol Pelaksanaan Kegiatan Tepat Waktu
[7]
- Pengendalian Biaya
Untuk perhitungan pengendalian biaya. Rumus yang digunakan , antara lain :
………..(2.2) Keterangan :
CV (Cost Varians) ialah nilai besaran varians biaya BCWP (Budged Cost of Work Prefomed) ialah nilai hasil ACWP (Actual Cost of Work Prefomed) ialah pengeluaran
Varians Biaya CV=BCWP - ACWP
Keterangan
Positif Biaya lebih kecil dari anggaran
Nol Kegiatan terlaksana sesuai dengan anggaran
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
1Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DOKUMEN DAN ANGGARAN
PERJALANAN DINAS DI PUSAT PENELITIAN JALAN DAN
JEMBATAN (PUSJATAN) BANDUNG
Eko Nursahid
Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung
E-mail : ekonursahid@live.com
ABSTRAK
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan
Jembatan (PUSJATAN) Bandung merupakan
institusi pemerintah yang bergerak di bidang jasa penelitian dan pengembangan jalan dan jembatan. Salah satu bentuk fasilitas yang diberikan untuk pegawai PUSJATAN adalah melakukan perjalanan dinas. Dana yang digunakan untuk perjalanan dinas setiap bidang diperoleh dari Mentri Keuangan dengan jumlah yang telah ditentukan di dokumen RKA-KL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian dan Lembaga). Setelah diterbitkan RKA-KL kemudian setiap bidang membuat ROK (Rencana Operasional Kegiatan), di dalam dokumen ROK ini terdapat rencana anggaran perjalanan dinas yang akan digunakan. ROK perjalanan dinas yang telah dibuat terkadang tidak sesuai dengan realisasinya, karena dana yang digunakan untuk perjalanan dinas sering melebihi batas anggaran yang disediakan. Permasalahan lain yang muncul terkait perjalanan dinas adalah petugas administrasi kesulitan dalam mengetahui sejauh mana dokumen pembayaran perjalanan dinas telah diproses di satuan kerja.
Pendekatan untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan, maka perlu dibangun sebuah sistem monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas di PUSJATAN Bandung yang dapat mempermudah kepala bagian tata usaha dalam mengetahui sejauh mana realisasi anggaran perjalanan dinas ini. Perangkat lunak yang dibangun diharapkan juga dapat memudahkan petugas administrasi dalam mengetahui sejauh mana dokumen perjalanan dinas ini telah diproses di satker(Satuan Kerja). Data hasil monitoring ini ditampilkan menggunakan teknik dashboard.
Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan strategi black box dan pengujian beta, maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem yang dibangun dapat mempermudah kepala bagian tata usaha dalam mengetahui sejauh mana anggaran perjalanan dinas
telah digunakan dan memudahkan petugas
administrasi dalam mengetahui sejauh mana
dokumen perjalanan dinas telah diproses di satker.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Dashboard,
Perjalanan Dinas, Monitoring, Engineering,
PUSJATAN
1. PENDAHULUAN
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan
Jembatan (PUSJATAN) Bandung merupakan
institusi pemerintah yang bergerak di bidang jasa
penelitian dan pengembangan, memberikan
pelayanan teknologi, dan memberikan fasilitas kepada ahli teknologi maupun pengetahuan yang bersesuaian dengan pengembangan jalan dan jembatan. Salah satu bentuk fasilitas yang diberikan untuk pegawai PUSJATAN adalah melakukan perjalanan dinas. Perjalanan dinas ini merupakan
perjalanan-perjalanan yang dilakukan untuk
keperluan dinas menurut perintah atau kuasa pembesar yang berwajib [1].
Berdasarkan wawancara dengan bapak Ir. M. Tranggono, M.Sc selaku Kepala Bagian Tata Usaha, dana yang digunakan untuk perjalanan dinas setiap bidang diperoleh dari Mentri Keuangan dengan jumlah yang telah ditentukan di dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian dan Lembaga (RKA-KL). Setelah diterbitkan RKA-KL kemudian setiap bidang membuat Rencana Operasional Kegiatan (ROK), di dalam dokumen ROK ini terdapat rencana anggaran perjalanan dinas yang akan digunakan. Rencana anggaran perjalanan dinas yang telah dibuat terkadang tidak sesuai dengan realisasinya, karena dana yang digunakan untuk perjalanan dinas sering melebihi batas anggaran yang disediakan, sehingga Bapak Ir. M. Tranggono,
M.Sc mengaku mengalami kesulitan dalam
mengetahui sejauh mana kesesuaian ROK yang di buat dengan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk perjalanan dinas.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
2Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
yang muncul terkait perjalanan dinas adalah kesulitan dalam mengetahui sejauh mana dokumen
perjalanan dinas dan dokumen pembayaran
perjalanan dinas telah di proses di Satker (Satuan Kerja).
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan tersebut, Kepala BagianTata Usaha di PUSJATAN Bandung
membutuhkan sebuah sistem yang dapat
memonitoring anggaran dan dokumen perjalanan dinas. Diharapkan dngan adanya sistem ini dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat.
1.1 Maksud Dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Monitoring Dokumen dan Anggaran Perjalanan Dinas di PUSJATAN Bandung.
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Memudahkan Kepala Bagian Tata Usaha
PUSJATAN Bandung untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian ROK yang di buat dengan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk perjalanan dinas.
2. Memudahkan Staf Administrasi PUSJATAN
Bandung dalam mengetahui sejauh mana dokumen pembayaran perjalanan dinas telah diproses di Satker.
1.2 Pengertian Sistem Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang
nyata yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan [3].
Sistem informasi dapat diartikan juga sebagai kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan perpaduan antara manusia, alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bertujuan untuk
menata jaringan komunikasi sehingga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.
1.3 Dashboard
Dashboard adalah satu kategori dari aplikasi Business Inteligence yang secara real time akan memonitoring berbagai informasi yang dibutuhkan
oleh suatu organisasi atau perusahaan dengan berbagai macam format seperti graphical gadgets, typically gauges, charts, indicators, dan color-coded
maps yang memungkinkan mereka membuat
keputusan pintar secara cepat [4].
Selain dari hal-hal tersebut, terdapat beberapa atribut yang berguna untuk membentuk dashboard agar dapat bekerja secara efektif. Atribut-atribut tersebut adalah :
1. Rekapitulasi tingkat tinggi. Informasi yang ditampilkan dalam sebuah dashboard harus mengandung informasi rekapitulasi tingkat tinggi agar dapat mengkomunikasikan sesuatu
secara cepat. Dashboard secara cepat
memberitahukan apa yang terjadi tetapi bukan mengapa itu terjadi. Diagnosa memerlukan sebuah investigasi lebih lanjut dan detail. Sebuah dashboard dapat melayani sebagai
sebuah titik awal untuk investigasi,
memungkinkan penggunanya untuk melakukan drill down ke informasi yang lebih detail untuk melakukan analisis. Namun demikian fitur itu bukan sesuatu yang perlu untuk sesuatu yang disebut dashboard.
2. Mekanisme yang ringkas, jelas, dan berintuisi. Mekanisme penampilan data yang diperlukan mekanisme penampilan yang secara jelas menyampaikan pesan tanpa mengambil banyak tempat dengan demikian keseluruhan informasi dapat ditampilkan dalam sebuah layar.
3. Kustomisasi. Informasi pada dashboard harus
dirancang untuk suatu kebutuhan secara spesifik dari seseorang atau suatu grup atau suatu fungsi.
Macam-macam dashboard : a. Dashboard strategic
Dashboard strategic adalah dashboard yang mencakup keseluruhan aspek dari sebuah perusahaan/lembaga/instansi, dan mampu untuk
ikut menunjang pencapaian strategi
keberhasilan suatu perusahaan/lembaga/instansi. Dashboard ini rata-rata memiliki latency yang
panjang karena informasi didalamnya
merupakan akumulasi proses dari setiap proses
yang dilakukan oleh
perusahaan/lembaga/instansi. b. Dashboard tactical
Dashboard tactical adalah dashboard yang
cakupannya tidak seluas strategic, tetapi masih memiliki lebih dari 1 perspektif yang dapat membantu mencapai strategi jangka pendek perusahaan/lembaga/instansi
c. Dashboard operasional
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
3Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
untuk membuat peningkatan yang hanya bertahan untuk sementara saja dan seringnya memancing persaingan untuk membuktikan kelebihan dari setiap aspek yang ada di dalam
dashboard tersebut. Misalnya, dashboard
operasional mengenai kinerja pegawai.
Dashboard bisa dibangun berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) ataupun indikator biasa, tergantung dengan kebijakan sebuah
perusahaan/lembaga/instansi yang akan
digunakan.
4. Sistem Pengaturan
Sistem pengaturan adalah proses mengukur kinerja dan mengambil tindakan untuk memastikan hasil yang diinginkan. [6]
5. Pengawasan
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk 18 membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan.[6]
6. Teknik dan Metode Pengendalian
Pada sistem pemantauan dan pengendalian
disamping memerlukan perencana yang realistis sebagai tolak ukur pencapaian sasaran, juga harus dilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat
segera mengungkapkan tanda-tanda terjadinya
penyimpangan. Untuk pengendalian pelaksanaan kegiatan terdapat beberapa macam teknik dan metode yng luas pemakaiannya, yaitu :
- Pengendalian Kemajuan Kegiatan
Pada proses pengendalian kemajuan kegiatan, untuk mengetahui besaran deviasi yang terjadi. Rumus yang digunakan :
………..(2.1)
Keterangan :
Deviasi adalah Nilai selisih realisasi dengan rencana.
Realisasi adalah bobot prestasi yang terlaksana. Rencana adalah bobot prestasi yang harus di capai
Kondisi yang dihasilkan dari perhitungan di atas , antara lain :
Tabel 1 Indikator Hasil Pengendalian Kemajuan Kegiatan
Negatif Pelaksanaan Kegiatan
Terlambat
Positif Pelaksanaan Kegiatan
Cepat
Nol Pelaksanaan Kegiatan
Tepat Waktu [7]
- Pengendalian Biaya
Untuk perhitungan pengendalian biaya. Rumus yang digunakan , antara lain :
…………2.2)
Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung
terlaksananya suatu penelitian. Metodologi
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak [2].
2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut :
1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian ke PUSJATAN Bandung. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke PUSJATAN Bandung.
b. Interview
Interview merupakan metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada petugas administrasi dan staf Satker.
2. Studi Literatur
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
4Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
bacaan-bacaan yang berkaitan dengan proses pencarian, membaca, serta mengenai website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan laporan.
2.3 Metode Pembangunan Perangkat Lunak Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall seperti pada Gambar 1.1. Model ini adalah model klasik yang melakukan pendekatan secara sistematis, berurutan dalam membangun software berkat penurunan dari satu fase ke fase lainnya. Tahap dari model ini adalah sebagai berikut:
1. Communication
Tahap communication ini dilakukan dengan cara
wawancara langsung dengan bapak Ir. M.
Tranggono, M.Sc selaku Kepala Bagian Tata Usaha dan Tri Cahyo Pangestu selaku Staf Administrasi di PUSJATAN Bandung. Selain dengan wawancara pada tahap ini juga dilakukan observasi langsung di PUSJATAN Bandung untuk memahami proses bisnis perjalanan dinas yang ada di PUSJATAN Bandung.
2. Planning
Tahap planning merupakan lanjutan dari proses
communication (analysis requirement). Tahap ini akan dilakukan perencanaan data apa saja yang akan diolah ke dalam aplikasi sistem informasi dokumen dan anggaran perjalanan dinas, mendefinisikan kebutuhan pengguna, dan siapa saja yang dapat mengakses aplikasi ini.
3. Modeling
Tahap modeling adalah tahap menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data beruapa Entity Relationship Diagram (E-R Diagram), Diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, rancangan antarmuka dan detail
(algoritma) procedural. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen yang disebut software requirement
4. Construction
Tahap construction adalah tahap pembuatan
coding. Coding adalah penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan databse MySql. 7 Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan pembangunan sistem informasi monitoring anggaran dan dokumen perjalanan dinas siPUSJATAN Bandung, artinya dalam tahapan ini penggunaan komputer akan
dimaksimalkan. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Tujuan pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahap deployment merupakan tahap final
dari pembuatan sistem informaasi monitoring ini. Setelah melakukan analisis, desain, dan pengkodean maka sistem yang telah selesai dibuat akan digunakan oleh PUSJATAN Bandung dengan
pengguna yaitu petugas satker, petugas
administrasi, kepala bidang tata usaha, asisten PPK, dan admin. Keudian aplikasi ini dilakukan pemeliharaan secara berkala.
Gambar 1.1 Model Waterfall [2]
2.4 Analisis Masalah
Pusat Penelitian dan Pengebangan Jalan dan
Jembatan(PUSJATAN) Bandung mempunyai
kesulitan dalam mengatur dan mengawasi kegiatan perjalanan dinas. Kendala yang sering timbul dalam mengawasi kegiatan perjalanan dinas ini adalah :
1. Kepala Bidang PUSJATAN Bandung sulit
untuk mengetahui pencapaian realisasi anggaran perjalanan dinas tiap bulan dan tiap tahunya.
2. Staf Administrasi PUSJATAN Bandung sulit
dalam mengetahui sejauh mana dokumen pembayaran perjalanan dinas telah diproses di Satker
2.5 Analisis Pengecekan Dari Kondisi Barang Sebagai Monitoring
Pengawasan anggaran dan dokumen perjalanan dinas ditentukan dengan indikator sebagai berikut :
1. Indikator pertama adalah persentase pencapaian
rencana berbanding realisasi anggaran
perjalanan dinas per bulan kemudian deviasinya . Rumus yang digunakan adalah ssebagai
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
53. Sistem monitoring anggaran perjalanan dinas ini ditentukan oleh dua indikator diatas. Kepala Bidang Tata Usaha PUSJATAN Bandung dapat mengatur nilai parameter indikator. Nilai parameter indikator ini memiliki tiga range pencapaian yaitu batas bawah untuk parameter tidak sukses, batas tengah untuk parameter kurang sukses dan batas atas untuk parameter sukses.
Misalkan bapak M.Trangono selaku Kepala Bidang Tata Usaha menentukan nilai parameter indikator tidak sukses adalah 0-70%, kemudian parameter kurang sukses 70-90% dan parameter sukses 90-100%. Maka tabel nilai parameter indikator dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Nilai Parameter indikator
Target Realisasi Keterangan
Rencana
Kurva S. Pengendalian anggaran perjalanan
dinas akan ditampilkan dalam bentuk Kurva S.
Kurva S akan menunjukan laporan tahunan dari penyerapan anggaran perjalanan dinas. Kurva S yang akan ditampilkan adalah perbandingan antara grafik dari perencanaan dan realisasi. Hal ini untuk memperlihatkan seberapa besar
penyimpangan yang terjadi dari antara
perencanaan dan realisasi anggaran perjalanan dinas sebagai proses lanjutan pengawasan atau
monitoring anggaran perjalanan dinas.
Pembuatan Kurva S adalah sebagai berikut :
Gambar 2 Kurva S
2.6 Analisis Perangkat Keras
Kebutuhan perangkat keras yang harus sesuai dengan spesifiksasi minimum hardware (perangkat keras) program yang akan dijalankan, agar kinerja perangkat lunak atau aplikasi yang sedang di bangun menjadi maksimal.
Perangkat keras (Hardware) komputer yang ada di PUSJATAN Bandung spesifikasinya adalah sebagai berikut :
Tabel Error! No text of specified style in document..1 Spesifikasi Perangkat Keras di
PUSJATAN Bandung
No Perangkat Spesifikasi
1 Processor Intel/AMD Pentium
4 1,6 Ghz
2 RAM (Memory) 1 GB
3 Space Hardisk 250 MB
4 Perangkat Penunjang
Lainnya
Keyboard, Mouse,
Modem, Printer,
Monitor
Kebutuhan Perangkat keras (Hardware) komputer untuk Sistem Informasi Monitoring Dokumen dan Anggaran Perjalanan Dinas, spesifikasinya adalah sebagai berikut :
Tabel Error! No text of specified style in document..2 Spesifikasi Perangkat Keras untuk
Membangun Sistem Monitoring
No Perangkat Spesifikasi
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
6Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
4 1 Ghz
2 RAM (Memory) 512 MB
3 Space Hardisk 250 MB
4 Perangkat Penunjang
Lainnya
Keyboard, Mouse,
Modem, Printer,
Monitor
Sedangkan perankat keras untuk menjalankan aplikasi ini dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel Error! No text of specified style in document..3 Spesifikasi Perangkat Keras untuk
Menjalankan Aplikasi
No Perangkat Spesifikasi
1 Processor Intel/AMD Pentium
4 1 Ghz
2 RAM (Memory) 512 MB
3 Space Hardisk 250 MB
4 Perangkat Penunjang
Lainnya kebutuhan minimum spesifikasi perangkat keras
yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi monitoring anggaran dan dokumen perjalanan dinas.
2.7 Analisis Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak untuk membangun
Sistem Informasi Monitoring Dokumen dan
Anggaran Perjalanan Dinas ini terdiri dari kebutuhan funsional dan non-fungsional. Adapun spesifikasi kebutuhan fungsional dapat dilihat pada tabel 3 :
Tabel Error! No text of specified style in
document..4 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
No Kode Deskripsi Kebutuhan
1 SKPL-F-001 Sistem menyediakan fasilitas
Login
2 SKPL-F-002 Sistem menyediakan fasilitas
lupa password
3 SKPL-F-003 Sistem menyediakan fasilitas
pengolahan data pengguna
4 SKPL-F-004 Sistem menyediakan fasilitas
pengolahan data SPD
5 SKPL-F-005 Sistem menyediakan fasilitas
pengolahan data Dokumen Pembayaran PD
Sedangkan untuk spesifikasi non-fungsional dapat dilihat pada tabel 3.2 :
Tabel Error! No text of specified style in
document..5 Spesifikasi Kebutuhan Non-Fungsional
No Kode Deskripsi Kebutuhan
1 SKPL-NF- Sistem ini digunakan oleh
001 admin, petugas administrasi,
Petugas Satker,
Atasan/KABID, Bendahara
pengeluaran, dan asisten PPK
2 SKPL-NF-diakses dari sistem operasi
Windows, Linux, maupun Mac
OS (multyplatform)
4
SKPL-NF-004
Sistem ini dibangun pada jaringan intranet.
2.8 Analisis Basis Data
Dari hasil analisis, didapat data yang akan di pakai dalam proses pembangunan program aplikasi Sistem Informasi Monitoring Anggaran dan Dokumen Perjalanan Dinas, kemudian data yang telah di peroleh dibangun sebuah desain basis data dengan
menggunakan toolsEntity Relational Diagram
(ERD)
Gambar Error! No text of specified style in document..1 ERD Sistem Informasi Monitoring dan
Anggaran Perjalanan Dinas
2.9 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional adalah tahap analisis kebutuhan secara fungsional baik dalam aliran
maupun informasi yang dihasilkan. Analisis
kebutuhan fungsional akan digambarkan
menggunakan analisis secara terstruktur yang akan dijelaskan sebagai berikut.
2.9.1 Diagram Konteks
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
7Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Sistem Informasi Monitoring Anggaran dan Dokumen Perjalanan
Dinas PUSJATAN Bandung
Data pegawai yang akan diubah Data pegawai yang akan dihapus Data pegawai yang akan ditambah Info Login invalid Info pegawai yang diubah Info pegawai yang dihapus Info pegawai yang ditambah
Data Login User
Data Dok. Pembayaran PD yang ingin dilihat Data Dok. Pembayaran PD yang akan disahkan
Data Login User Data SPD yang akan diubah Data SPD yang akan dihapus Data SPD yang akan ditambah Data Dok. Pembayaran PD yang akan diubah Data Dok. Pembayaran PD yang akan dihapus Data Dok. Pembayaran PD yang akan ditambah
Info Login Invalid
Info Dok. Pembayaran PD yang ingin dilihat Info Dok. Pembayaran PD yang disahkan Data Login User
Data Dok. Pembayaran PD yang ingin dilihat Data Dok. Pembayaran PD yang akan disahkan
Info Login Invalid Info Dok. Pembayaran PD yang ingin dilihat Info Dok. Pembayaran PD yang disahkan Info Login invalid
Info SPD yang diubah Info SPD yang dihapus Info SPD yang ditambah Info Dok. Pembayaran PD yang diubah Info Dok. Pembayaran PD yang dihapus Info Dok. Pembayaran PD yang ditambah
Data Login User Data Dok. Pembayaran PD yang ingin dilihat Data Dok. Pembayaran PD yang akan disahkan Data Ketersediaan Anggaran
Info Login invalid Info Dok. Pembayaran PD yang ingin dilihat Info Dok. Pembayaran PD yang disahkan Info ketersediaan anggaran Kepala Bidang
Tata Usaha
Data Login User Data SPD yang ingin dilihat Data SPD yang akan disahkan Data ketersediaan anggaran Info Login Invalid
Info SPD yang ingin dilihat Info SPD yang disahkan Info ketersediaan anggaran
Gambar 2 Diagram Konteks Sistem Informasi Monitoring Dokumen dan Anggaran Perjalanan
Dinas
2.9.2 Data Flow Diagram (DFD)
Dibawah ini adalah DFD Level 1, pada DFD Level 1 terdapat 4 proses yaitu Login, pengolahan data pengguna, pengolahan data SPD, pengolahan data Dok. Pembayaran, Pengolahan data kegiatan, dan
pengolahan lupa password, Adapun DFD Level 1
Proses Sistem Informasi Monitoring Anggaran dan Dokumen Perjalanan Dinas ini dapat dilihat pada
Data pegawai yang akan ditambah Data pegawai yang akan diubah Data pegawai yang akan dihapus Info pegawai yang ditambah Data SPD yang akan ditambah
Data SPD yang akan diubah Data SPD yang akan dihapus Info SPD yang ditambah
Info SPD yang diubah Info SPD yang dihapus Data Login pegawai Info Login Invalid
Data DokPembayaran yang akan ditambah Data DokPembayaran yang akan diubah Data DokPembayaran yang akan dihapus Info DokPembayaran yang ditambah
Info DokPembayaran yang diubah Info DokPembayaran yang dihapus
Data Login pegawai Info Login Invalid
Data SPD yang akan diubah Info SPD yang diubah
Data DokPembayaran yang akan diubahInfo DokPembayaran yang diubah Data Login pegawai
Data Kegiatan Data Kegiatan yang akan ditambahData Kegiatan yang akan diubah Data Kegiatan yang akan dihapus Info kegiatan yang ditambah
Gambar 3 DFD Level 1 Proses Sistem Informasi Monitoring Dokume dan Anggaran Perjalanan
Dinas
2.10 Rancangan Database
Diagram relasi untuk sistem informasi monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas ini terdiri dari tabel kegiatan, spd, pegawai, dok_pembayaran, dan pedinas. Diagram relasi untuk sistem monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas dapat dilihat pada gambar
Gambar 4 Relasi Antar Tabel
2.11 Rancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka (interface)
menggambarkan bagaimana sebuah perangkat lunak dapat berkomunikasi dengan dirinya sendiri, dengan sistem yang berinteroperasi dengannya dan dengan manusia sebagai penggunanya.
Navigasi 2. Jika nip dan password tidak
diisi maka akan tampil pesan kesalahan nip dan password tidak boleh kosong 3. Jika nip dan password
tidak diisi dengan benar maka akan tampil pesan kesalahan A25
Footer
Keterangan
Ukuran Layar : 1024x728 Font : Normal 14px Calibri Warna Latar : Abu-abu, putih
SI PERJADIN Dashboard Halo admin v
Pengaturan
Gambar 5 Antarmuka Sistem Informasi Monitoring Dokumen dan Angaran Perjalanan Dinas
2.12 Implementasi
Tahap implementasi sistem bertujuan untuk
mengkonfirmasikan modul program perancangan pada pelaku sistem sehingga user dapat memberi masukankepada pembangun sistem. Tahap ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak yang digunakan,
implementasi basis data dan implementasi
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
8Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Gambar 6 Sistem Informasi Monitoring Dokumen dan Anggaran Perjalanan Dinas
2.13 Pengujian
Pengujian sistem ini merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan – kesalahan atau kekurangan – kekurangan pada perangkat lunak yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan perangkat lunak tersebut
Pengujian sistem informasi monitoring anggaran dan dokumen perjalanan dinas di PUSJATAN Bandung
menggunakan strategi pengujian black box.
Pengujian black box berfokus pada fungsional
perangkat lunak.
2.13.1 Pengujian Blackbox
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sampel uji yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa secara fungsionalitas sistem informasi monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas yang dibangun sudah dapat menghasilkan keluaran yang diharapkan.
2.13.2 Pengujian Beta
Pengujian beta dilakukan melalui sebuah teknik pengambilan data, yaitu melalui wawancara. Wawancara dilakukan kepada 2 orang pegawai di bagian administrasi dan kepala bidang tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (PUSJATAN) Bandung yang menjadi pengguna sistem informasi monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas pada tanggal 20 Januari 2014.
Dari hasil pengujian beta yang telah dilakukan dengan wawancara kepada petugas administrasi dan kepala bidang tata usaha, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem informasi monitoring dokumen dan
anggaran perjalanan dinas ini sudah cukup
membantu petugas administrasi dalam
mengetahui sejauh mana dokumen kegiatan perjalanan dinas telah diproses di satker, namun perlu ditambahkan sistem pengarsipan dokumen kegiatan perjalanan dinas.
2. Sistem informasi dokumen dan anggaran
perjalanan dinas ini sudah mampu memantau sejauh mana anggaran yang telah digunakan
untuk kegiatan perjalanan dinas, serta mudah dalam melakukan evaluasi lanjut.
3. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil yang didapat dalam penulisan skripsi ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem informasi monitoring dokumen dan
anggaran perjalanan dinas di PUSJATAN
Bandung yang dibangun sudah cukup
membantu dalam mengetahui sejauh mana dokumen perjalanan dinas ini telah diproses di satker, namun perlu ditambahkan pengarsipan seluruh dokumen kegiatan perjalanan dinas.
2. Dengan adanya sistem informasi monitoring
dokumen dan angaran perjalanan dinas ini, petugas kepala bagian tata usaha dapat mengetahui sejauh mana anggaran yang telah digunakan untuk kegitan perjalanan dinas.
Berdasarkan hasil yang telah dicapai, sistem informasi monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas di PUSJATAN Bandung masih memiliki beberapa kekurangan. Disarankan untuk menambahkan hal-hal yang dapat melengkapi sistem informasi monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas yang akan datang, diantaranya adalah penambahan sistem pengarsipan dokumen kegiatan perjalanan dinas..
4. DAFTAR PUSTAKA
[1] Tentang PUSJATAN.
http://www.pusjatan.pu.go.id/
[2] Pressman, Roger, S. 2012. Rekayasa
Perangkat Lunak.Pendekatan Praktisi. Edisi 7. Andi : Yogyakarta.
[3] Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis
dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
[4] Malik, Shadan. 2005. Enterprise
Dashboards – Design and Best Practices for IT. John Wiley & Sons, Inc
[5] Few, Stephen. (2006) (b). Information
Dashboard Design. O’Reily;ISBN:0 -596-10016-7.
[6] Witarto. 2004. Memahami Sistem
Informasi. Informatika : Bandung.
[7] Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dalam penulisan skripsi ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem informasi monitoring dokumen dan anggaran perjalanan dinas di PUSJATAN Bandung yang dibangun sudah cukup membantu dalam mengetahui sejauh mana dokumen perjalanan dinas ini telah diproses di satker, namun perlu ditambahkan pengarsipan seluruh dokumen kegiatan perjalanan dinas.
2. Dengan adanya sistem informasi monitoring dokumen dan angaran perjalanan dinas ini, petugas kepala bagian tata usaha dapat mengetahui sejauh mana anggaran yang telah digunakan untuk kegitan perjalanan dinas.
Saran