• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis produksi program Jejak Islam di TV One Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis produksi program Jejak Islam di TV One Jakarta"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM “JEJAK ISLAM “

DI TV ONE JAKARTA

Oleh :

MOCHAMMAD ZUHDI KURNIAWAN NIM: 202051001316

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

!! !""#$

% $ $ &$ ' ' ' % ' &$

() * !"("

+ +

$ $ , + *, $ $ * +

*,

(#--"((" (##.". ( ""/ (#)("/(! ("""". !""(

!

' '

$ + *+ $ $ , + *$

'0 (#-)"#"- (##/". ( ""! '0 (#-("/!! (##"". ! ""(

'

$ $ 1 + **

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Metodologi Penelitian

E. Tinjauan Pustaka

F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Produksi

B. Program

C. Jejak Islam

D. TV One Jakarta

BAB III GAMBARAN UMUM PROGRAM ACARA JEJAK ISLAM

DI TV ONE

A. Sejarah Lahirnya Program Jejak Islam

(4)

C. Profil TV One

D. Divisi Current Affairs TV One

BAB IV ANALISIS PRODUKSI PROGRAM JEJAK ISLAM A. Pra Produksi Program Jejak Islam

B. Produksi Program Jejak Islam

C. Pasca Produksi Program Jejak Islam

D. Evaluasi Produksi Program Jejak Islam

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN G. Latar Belakang Masalah ... 1

H. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

I. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

J. Metodologi Penelitian ...7

K. Tinjauan Pustaka ... 9

L. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS E. Produksi ... 11

F. Program ... 17

G. Tv One Jakarta ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM PROGRAM ACARA JEJAK ISLAM DI TV ONE E. Sejarah Lahirnya Program Jejak Islam ... 28

F. Desain Produksi Program Jejak Islam ... 28

G. Profil TV One ... 29

(6)

BAB IV ANALISIS PRODUKSI PROGRAM JEJAK ISLAM

E. Pra Produksi Program Jejak Islam ... 38

F. Produksi Program Jejak Islam ... 43

G. Pasca Produksi Program Jejak Islam ... 51

H. Evaluasi Produksi Program Jejak Islam ... 55

BAB V PENUTUP C. Kesimpulan ... 58

D. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(7)

" "

# $ % " & ' &

1 4 $

4 4

% & 5

$

% + + &

% &$

1 4 % & % &$

' 4 +

6 % &+

6 4 +

$(1 4 4 % &

$ 6

$!

, 6 4 4

+ + 6

1

Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif Analisis TPI (Yogyakarta: Tesis, 1998), h. 3

2

(8)

+ , $. 7

(9)

)$ 1 4

Arini Hidayat, Televisi dan Perkembangan Sosial Anak, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1989), Cet. Ke-1, h. 75-76

5

(10)

+ 8 9$ 1

Nana Rukmana DW, Tuntunan Praktis Dakwah Menuju Kehidupan Islami, (Jakarta: Puspa Swara, 1996), Cet. Ke-2, h. 4

7

(11)

6 $

* +

$

4

+ 0 , ,A

'7= '7=?7,* > , A,* 1< = > , ,71,$

"# () $ % ( &

@ 8

9+ + + +

+

8' '

1< = >9$

, 0

($ @ : 8 > , A,*9 B

!$ @ : 8 > , A,*9 B

.$ @ 4 : 8 > , A,*9 B

/$

(12)

($ 1 '

1 :

0

$ : 8 > , A,*9

$ : 8 > ,

A,*9

:$ 4 : 8 > , A,*9

!$ * '

$ * ,

% 4 &

C $

$ * '

'

+ 0 $

+ :

$

# $, ,&, & $

($ * '

' +

+

(13)

6 +

6 $

@ 1 * '

0 8*

6 6

$2

!$ = '

1< = > $ ,

+ : 1< = >$

.$ 1 D '

' 1< = >+ 7 1 + $ !+

' ? + + (.!-"$ (3 =

!""2 E !. !""2$

/$ 1 '

1

1< = > : 8 > , A,*9

0

8

(14)

$ 4

Winarno Surahmad, Menyusun Rencana Penelitian (Bandung CV. Tarsita, 1989), h. 162 10

(15)

6 + + $ *

+

+ $

# ! $ '

@

% & 4 +

+ : + 0

($ , ' ,: 1 = ;

* !"")$

: $

!$ , ' :

* '

!"")$ $

.$ , ' ,: ' G

* ' !""3$

$

/$ , ' : * F 1<7

+ *

' !""3$

(16)

9 , ' '

,: 1< = +

' '

, ' ' +

+ : $

-# $ ( $ ' &

, +

+ 6 6 0

@ %' &+ @ A @ * +

' ' * + 1 * ' +

* ' + 1 ' ' $

@ %1 1 &+

6

$ @ ' + +

1< = > $

@ + A '

+ ' ' + 1< = >+ 4

: 1< = >$

' @ < : + ' ' + ' + ' :

' + >4 ' $

(17)

" "

# %, ' %, % ( & .

6 +

: +

$

'

$ ' 4 4

+

4 4

$((

* $@ D : + :

0 8' E ' ' E

E ' ' E A 6 , E E > E

* E 7 4 E ' 4 E 9$

@ 4

+

+ +

11

(18)

$ , :

(19)

4 5 % ='&+ 0

($ ' % + : &

!$ ' % &

.$ ' : % &

($ ' ' % + ' : ' &

1

: :

$

1 6 0

$ ' 1

+ +

$

$ ' :

1

+ +

+ :

: : 6

$

(20)

1 + 5 +

$ A +

$

$

: 4

: $ =

: 6

$ 4 +

$(.

!$ ' %' &

: +

$ :

: :

: $

+

$

$

: : :

$ $ ; $

13

(21)

@

$ ,

$ +

:

$

.$ ' : ' %' ' &

' :

!

"

+ : C +

: :

$ : %

: &

: $ :

%

: 4 < &

$ *

6 < %< &$

+

: $

: $

6

(22)

$

$ <

$

"

@ + $

6 % : &

: $

4

$ +

H $

# !

$ : + +

+

$ H

: $ :

$ 4 $

, 4 $ ,

(23)
(24)

* + 4

Darmanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi,( Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1994), h. 224

(# '$;$ $ + $ $ %

(25)

($ C?

@ +

$ +

, $ @

: 6 :

: + $

!$ '

: +

$ +

$

.$ 1 '

A $

(26)

$ : +

$ +

: $ G

$

/$ ? 6 @ '

6 +

+ : +

: $

&

1 6

$

$ +

4 $

+ :

$!"

20

(27)

4

: $ ,

4 + 0

($ A !$

.$ /$ '

3$ :

A :

' : (#/3 +

4

+ 4

6 $

+ $

'

: : $ :

: $ @

: $

4 0

(28)

!$ *

.$ *

!(

< $

< $ 4

+ :

: : $

6 $

$ *

$ * +

$

' +

$ $

$ +

$

+ $

21

(29)
(30)

+ :

6 : 0

($ @ 6

!$ D

.$ 6

/$ ' :

3$ %

&!/

*# ' %$

1< = > + A,1 <

@ , A $ ( , !"") A,1 <

+ 1< = >+

>D + '=71 > 1>71, *> 1+ A,1 < $

' (/ !""2+ 1< = > : $ '

+ 1< = > * 7

4 .

6 : 1< = >

24

(31)

4

$

: 1< = >

(3

+

% + &$

: 0 * %(36.3 & ,@;$

1< = >

* + $

1< = >

6 4

$

1< = >

+

, ((

!""2$ , 6

+ : 1<

= >$ ' 1< = > 0 ' +

+ ' * $ '

4

+ : 6 @ '

@ %* + $ * &

(32)

+ $

' 6 1<

= > 1 + ' + * 1 + * $ ' 6

: 1< = >

0 ' + +

' ' $ +

, + , 1 , (""( $ +

@ + ? + A 4 * $

7 4$

1

%; &+ @ > %A

A @ &+ @ @ % @A&+ @ <

%' A &$ 1< = > :

4 +

" '

+ $

' 1< = > !- :

.) :

(33)

" "

" *

# ! % & % %, % ( ! ' & ( : 1< = >

$ : + :

: $

+ :

6 $ ,

: 6

+ 0 + + +

C $

' 1< = >

6

C !3$

' :

C $

"# %, ' %, % ( ! ' & (

: :

25

(34)

: $ :

: 6 C 6

$

: +

0

* ,: 0

' 0

' 0 ."

D 0 "3$." E "-$"" D @

0 7

1 ' 0 7

1 ' 0 * 1 +

' % & ,

C' 0 D

7 0 , '

' 0 G C7

; 0 , $

(35)

' (/ !""2+ (#$." D @+

1< = > $ '

' 7 + @ G + 1< = >

4

' 7 $

1< = > : (3

,

$

* 6 , +

* + - + + 1< = >

6 4

$

+ 1< = >

$

, +

6

+ :

1< = >$ ' 1< = >

0 1 + ' + ' + + '

* $

' + :

6 @ ' @ %

(36)

@ $ ' * 7

%* 7 & 81 @ :

A = 3 ' / G @ A 9$

*

+ $

1 1< = > 6

+

%; &+ @ > %A A

@ &+ @ @ % @A& @ < %'

A &$

1< = > 6 : >

+ $

' + 1< = > !- :

.) :

(-! $ *

+ 1< = >

$ 81< = > 0 * @ 9

/#

: 1< = > < *

0 4 + + +

: $

(37)

$ * 4

: $

$ * :

: $

:$ * : :

6

: $

$ *

$

$ *

$

$ * . 1< : $

* 1< = > 0

$ * 4 : + :

$

$ *

$

:$ * 6

+ + +

+ $

$ * 6

+

+ :

(38)

, ,

• D

• A (

• + = +

1< = > : 4

$ * 1< = >

:

(39)

0# $% '$ % %

" %,

' 1< = > /

6 $ @

1< = >$

*

(40)

*

$ @ $ (! $ @ + :$ 7 :

7 : $ @6"( 1C ".( E 2/2.))2

*

!/$ 363+ * ; + !/ * + A 3"/3" *

1-". !() ((- ()

# . * %% $ ++ %

4 / 0 4 1< = >

1< = > '

$

4 ;

, 1< = > 4 +

: $ 1

+ + : $

$ '

* : 4 / 0 1< = >+

+

6

6 $

(41)
(42)

"!

% &

%D &

(43)

BAB IV

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM JEJAK ISLAM

Produksi sebuah program video dan televisi selalu dimulai dari ide atau

gagasan yang kemudian dituangkan kedalam sebuah script. Naskah merupakan

sebuah landasan yang diperlukan untuk membuat sebuah program video dan televisi

apapun bentuknya. Penulisan sebuah naskah program video dan televisi yang

didasarkan pada sebuah ide biasanya mempunyai tujuan yang spesifik yaitu:

6 Memberikan informasi (to inform)

6 Memberikan inspirasi (to inspire)

6 Menghibur (to intertain)

6 Propaganda26

Dalam progaram siaran Jejak Islam di TV One Jakarta, sebelum melangkah

kepelaksanaan dalam jalannya suatu program, maka dibutuhkan suatu perencanaan

yang baik dan yang bertanggung jawab mengenai jalannya suatu program tersebut

yang diatur oleh produser.

Peranan seorang produser di program Jejak Islam sebagai penanggung jawab

jalannya program, dituntut untuk bisa membuat suatu konsep atau kemesan dengan

sebaik mungkin, produser juga harus mempunyai wawasan dan kemampuan dalam

merealisasikan ide-ide kreatif serta mengarahkan proses produksi. Biasanaya seorang

produser dalam melaksanakan produksi ada tahapan-tahapan sebagai salah satu

tanggung jawab, diantaranya dari faktor interal dan eksternal.

26

(44)

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan

dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi

juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus

jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi terdiri

dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standart Operation Procedure (SOP),

seperti berikut:

1. Pra Prouksi

2. Produksi

3. Pasca Produksi

Demikian juga dengan produksi program Jejak Islam diTV One Jakarta,

mempunyai tahapan seperti di atas.

A. Pra Produksi Program Jejak Islam

Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan

datang, atau juga disebut sebagai tahap perencanaan. Tahapan pra produksi sangat

penting dalam produksi suatu acara. Sebab jika tahapan ini dilaksanakan secara

rinci dan baik, maka sebagian pekerjaan dari produksi akan berjalan dengan baik.

Tahapan pra produksi atau perencanaan merupakan pengembangan dari desain

program menjadi desain produksi atau semua kegiatan. Kegiatan yang termasuk

kegiatan pra produksi antara lain : penuangan ide/gagasan ke dalam outline, dan

(45)

Perencanaan suatu program secara umum melahirkan kebijakan umum tentang

bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu,

atau setahun. Perencanaan program televisi juga diarahkan untuk dapat memilih

dan menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat menarik sebanyak

mungkin penonton.

Seorang Budhi Nova, sutradara MD Entertainment dalam wawancaranya

mengatakan:

“Pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan sampai dengan

pelaksanaan, shooting, yang termasuk kegiatan pra produksi antara lain

penuangan ide/gagasan’’.

1. Penuangan ide/gagasan

Semua siaran televisi baik dari bentuk yang sederhana hingga yang

rumit sekalipun, selalu didahului oleh simpulnya sebuah ide/gagasan.

Sesuai dengan teori komunikasi, ide merupakan rencana pesan yang akan

disampaikan kepada khalayak/penonton, melalui medium televisi dengan

maksud dan tujuan tertentu. Karena itu sewaktu akan menuangkan ide

dalam sebuah naskah atau script, harus memperhatikan faktor penonton

dan waktu siaran serta selera dan kebutuhan penonton, agar apa yang akan

disajikan dalam bentuk acara siaran dapat mencapai sasarannya.

Gagasan dapat disebut juga sebagai asal mula lahirnya sebuah program

acara. Program acara Jejak Islam lahir dari sebuah ide yang dibahas dalam

tim produksi, produser, penulis naskah, sutradara ( tim penyutradaraan).

Tim ini akan membahas konsep hal-hal yang dianggap menarik dari segi

(46)

Bermula dari timbulnya sebuah gagasan atau sering disebut sebagai

ide, yang menjadi tanggung jawab dari seorang produser. Namun tidak

berarti bahwa ide ini datangnya harus dari produser, dapat saja datangnya

dari assistant produser.27

Ide merupakan buah pikiran dari seseorang perencana acara siaran,

dalam hal ini seorang produser, ide juga dapat timbul dari kerabat kerja

lainnya. Tapi ide bisa saja tidak timbul dari satuan kerja produksi, tetapi

dapat timbul dari pihak luar seperti dari nara sumber sendiri, event

organizer, maupun production house. Dalam mencari ide sebagai landasan

untuk dikembangkan seorang produser harus memperhatikan beberapa hal,

antara lain:

a. Apakah ide/gagasan tersebut cukup menarik.

b. Apakah kekuatan yang tersembunyi dalam ide/gagasan tadi.

c. Apabila ide/gagasan tadi dapat dirubah menjadi program siaran,

kemudian apa manfaat bagi khalayak dan bagaimana dampaknya.

d. Kalau ide tadi akan diangkat menjadi program siaran, harus ada

alasan yang meyakinkan.28

Program acara jejak Islam memulai pencarian ide dalam tahapan

pra produksi dan mendapatkan sebuah ide dari mana saja. Sebagian ide

tersebut ada juga yang datangnya dari luar tim jejak Islam, tetapi dalam

hal ini produser selaku pencetus atau penggerak program melakukan

sharing dengan penulis.

27

Hasil wawancara pribadi dengan Wawan Sumarmo, Produser program JejaK Islam, (jakarta: 27 Oktober 2008).

28

(47)

Dalam penulisan naskah, ide yang ditulis oleh penulis terkadang

tidak diterima secara mentah-mentah dan dianggap lolos oleh produser,

naskah yang kurang baik nantinya akan direvis oleh produser. Tetapi

ada juga beberapa yang diterima dan lolos tanpa revisi.

2. Riset

Dimana telah disebutkan sebelumnya bahwa acara Jejak Islam

bertujuan memberikan informasi tentang awal masuknya agama islam dan

siapa tokoh-tokohnya serta peninggalan-peninggalannya. Maka dari itu

diperlukan adanya riset terlebih dahulu, dimulai dari pengumpulan data,

survey lokasi, kemudian menghubungi nara sumber yang akan

diwawancara.

Riset sangat diperlukan setelah menemukan sebuah ide yang akan

dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam konteks ini adalah suatu

upaya memepelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan

naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau

bahan publikasi lain dan orang atau nara sumber yang dapat memberi

informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis.29

Namun dalam produksi program jejak islam tim biasanya melakukan

riset melalui buku, internet, dan meninjau langsung lokasi yang

berhubungan dengan program siaran Jejak Islam, seperti masjid tertua,

pelabuhan pertama yang dibuat oleh kerajaan Islam atau sekelompok

pedagang Islam yang datang kedaerah tersebut, bangunan kerajaan Islam

yang masih ada, peninggalan-peninggalan kerajaan islama dan

peninggalan-peninggalan kebudayaan Islam.

29

(48)

Sama seperti apa yang telah dituliskan oleh Blum,R.A, dalam bukunya,

tim jejak Islam juga melakukan riset dengan cara mengumpulkan data atau

informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Media informasi

yang dipakai oleh tim jejak Islam adalah melalui buku-buku tentang

sejarah Islam, situs-situs Islam diinternet, dan menuju langsung kelokasi

seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seperti pelabuhan sunda kelapa

dan masjid sunda kelapa yang terletak di Jakarta, masjid lau tshe di Jakarta

barat, masjid si pitung, kerajaan Islam di Cirebon, pusat pengrajin batik di

Cirebon sebagai salah satu peninggalan kebudayaan kerjaain Islama di

Cirebon.

3. Pematangan konsep

Setelah penuangan ide dan riset dilakukan, maka berikutnya adalah

pematangan konsep, baik untuk konsep acara Jejak Islam itu senditi

maupun untuk perencanaan produksinya, bila semuanya telah dilakukan

tahap selanjutnya adalah memasuki tahap produksi.

Tahapan pra produksi sangat penting dalam produksi suatu acara,

sebab dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas

manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia.

Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh

perencanaan di atas kertas yang merupakan imajinasi yang dituangkan di

atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan.

Pematangan konsep dalam program acara Jejak Islam dilakukan

dengan mengumpulkan tim program acara jejak Islam, lalu diadakan rapat

(49)

mengetahui apakah pra produksi program acara jejak Isalm sudah

sempurna dan dapat berjalan dengan lancar.

B. Produksi Program Jejak Islam

Penyelenggaraan siaran televisi nampak lebih kompleks bila

dibandingkan dengan siaran radio. Namun esensi isi programnya relatif sama

dengan program acara radio hanya perbedaanya, siaran televisi menghasilkan

gambar dan suara, sedangkan radio hanya bersifat auditif.

Dari segi pengoperasiannya siaran televisi lebih kompleks karena lebih

banyak melibatkan orang. Untuk menayang suatu acara saja, melibatkan

sedikitnya sepuluh orang yang terdiri dari produser, pengarah acara, pengarah

tekhnik, pengarah studio, pemandu gambar, 2 atau 3 juru kamera, juru video,

juru audio (suara), dan lain-lain, yang mereka ini disebut juga kerabat kerja

televisi (crew).30

Produksi sebuah program selalu dimulai dari ide/gagasan yang

kemudian dituangkan kedalam sebuah naskah/script. Naskah merupakan

sebuah landasan yang diperlukan untuk membuat sebuah program televisi

apapun bentuknya.

Pelaksanaan proses produksi program acara Jejak Islam lebih banyak

melakukan pengambilan gambar atau shooting diluar studio yang terletak

diberbagai tempat. Dalam menjalankan proses pengambilan gambar program

acara jejak Islam menggunakan format multi kamera.

30

(50)

Dengan didukung formaat multi kamera program acara jejak Islam

lebih memaksimalkan proses kerja dan meminimalisir hambatan, kendala pada

saat pengambilan gambar.

Dalam tahapan produksi program Jejak Islam setidaknya ada beberapa

hal dibawah ini:

1. Materi Produksi

2. Sarana dan Prasarana

3. Organisasi Pelaksana Produksi

1. Materi Produksi

Dalam produksi tentunya ada suatu pesan atau ide yang akan

disampaikan kepada khalayak/penonton, ide itu tentunya tidak akan

menarik jika tidak dikemas sebaik mungkin. Dengan format yang baik

maka tentunya sebuah ide akan dapat diminati, dinikmati dan diterima

penonton.

Materi produksi berasal dari sebuah ide yang akan diubah menjadi

suatu karya produksi berbentuk audio visual. Dimana ide yang muncul

dibuatkan konsep dan format programnya, kemudian dibuatlah script atau

rundown yang merupakan rangkaian dari sebuah acara tayangan yang akan

dibuat.

Dalam hal materi produksi program Jejak Islam, ide yang telah di

rumuskan lalu dibuatkan rundown kemudian dilakukan breafing dengan

pengisi acara, mengenai tema yang akan dibawakan agar sesuai dengan

(51)

Untuk mendukung dan mencapai tujuan sebuah materi produksi

program jejak Islam ada beberap kriteria dalam pemilihan nara sumber

atau pengisi acara, yakni:

a. Seseorang yang tentunya benar-benar mengetahui tentang sejarah

penyebaran agama diddaerah tersebut.

b. Nara sumber adalah tokoh agama yang sudah dikenal oleh

masyarakat.

c. Nara sumber tersebut sempat menjadi idola masyarakat (legend).

2. Sarana dan prasarana

Sarana produksi yang menjadi penunjang terwujudnya sebuah ide

menjadi konkrit yaitu hasil produksi adalah peralatan yang memadai, tentu

saja diperlukan kualitas alat sesuai standard broadcast yang mampu

menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian adanya peralatan

itu mendorong kelancaran seluruh proses produksi. Dimana perkembangan

penggunaan peralatan dan jumlahnya tergantung pada program yang akan

diproduksi. Adapun saran pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan

produksi program Jejak Islam adalah:

a. Kamera (alat pengambil gambar)

b. Switcher (alat pemandu gambar)

c. Audio Mixer (alat pengatur suara)

d. VTR (Video Tape Recorder) alat perekam gambar dan suara

e. Lighting (alat pencahayaan yang digunakan dalam produksi

program ini untuk menshooting pembawa acara)

(52)

Prasarana juga merupakan penunjang dalam produksi program

Jejak Islam, antara lain:

a. Ruang krontrol dengan penyejuk udara (AC)

b. Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara dan kamera

elektreonik serta penyejuk udara (AC)

c. Ruang visual editing/penyunting gambar

d. Propety

3. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Pelaksanaan produksi merupakan satuan kerja yang akan menangani

proses produksi secara bersama-sama (kolektif) sampai hasilnya

ditayangkan. Meskipun mereka bertugas di bidang yang berbeda tetapi

semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menghasilkan produksi yang

ditayangkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk

menghasilkan produksi acara yang berkualitas baik, memerlukan

pengorganisasian sumber daya manusia dan pekerja yang sistematis.

Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan dilakukan pembagian tugas dan

tanggung jawab masing-masing. Adapun struktur organisasi pelaksana

produksi program Jejak Islam sebagai berikut:

a. Eksekutif produser (Khairullah), adalah penanggung jawab dari program Jejak Islam.

b. Produser (Wawan Sumarmo), adalah orang yang mampu berfikir dan menuangkan idenya untuk suatu program dan mempunyai

(53)

c. Sutradara (Wawan Sumarmo), adalah orang yang memimpin pelaksanaan produksi di lapangan yang berhak mengembangkan

ide/gagasan untuk kemudian diaplikasikan.

d. Asisten Sutradara (Aprilia Putri Ningrum), adalah membantu dan mendampingi sutradara dalam melaksanakan tugasnya.

e. Script writer/pencatat adegan (Ratna Kumala Sari), adalah membantu dan mendampingi tim penyutradaraan dan mencatat

continuity setiap scene dan time code untuk memnunjang tahapan

pasca produksi.

f. Administrasi/unit manager (Mbak Nunik), adalah mengkoordinasikan semua aktivitas produksi dan penyiaran serta

menyusun dan mempertanggung jawabkan administrasi dan

keuangan.

g. Unit produksi (Mas Mamo), adalah mengatur kebutuhan logistic pengisi suara dan crew produksi serta membantu kelancaran proses

produksi.

h. Cameraman (Dimas Prasetyo), seseorang yang akan

mengoperasikan kamera dalam tahapan pengambilan gambar.

i. Cameraman Assistant(Bang Fu’ad),adalah membantu kameramen

dalam melaksanakan tugasnya.

j. Lightingman (Johan), adalah mengoperasikan penataan cahaya,

merencanakan pemakaian lamapu, menentukan jenis lampu dan

tipe lampu, dan mengatur pencahayaan.

k. Character Generator Operator (Herbert Sitompul), adalah

(54)

mengerjakan kredit title dan sub-title, serta menampilkan gambar

grafis hasil rancangan graphic designer.

l. Technical Director (Mas Yuga), adalah menentukan kelayakan teknis produksi, memeriksa kesiapan perlatan system dan instalasi

produksi.

m. Property (Joko Sulistyo), adalah menyediakan seluruh kebutuhan property/perlengkapan yang mendukung suatu acara.

Meskipun mereka bekerja pada bidang tugas yang berbeda, tetapi

semuanya hanya memiliki satu tujuan, yaitu menghasilkan program

acara Jejak Islam yang nantinya akan digunakan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

Karena itu sebelum melangkah kepelaksanaan produksi, seluruh

kerabat kerja atau ti program acara Jejak Islam harus mendapatkan

informasi secukupnya sehingga semua kegiatan yang dilakukan sesuai

dengan rencana produksinya.

Untuk tahap ini adalah rangkaian kegiatan liputan dimulai dari

pengambilan gambar di lokasi yang dilakukan oleh cameraman dan reporter

sampai pada penyelesaian pembuatan naskah.

a. Pengambilan gambar di lokasi

Kegiatan liputan pada program Jejak Islam dilakukan pada

peristiwa masa lalu, peninggalan-peningalannya seperti masjid,

makam tokoh, yang membawa atau menyebarkan Islam di daerah

tersebut, dan wawancara dengan nara sumber.

Pada tahap pengambilan gambar oleh cameraman, terutama

(55)

petunjuk pihak produser atau assistant produser yang bertanggung

jawab untuk hal ini. Namun demikian, cameraman pun mempunyai

hak untuk memberikan masukan atau saran baik mengenai blocking

camera maupun lighting/pencahayaan. Jika produser dan assistant

produser tidak dapat hadir di lokasi maka peranan reporter juga

bertambah sebagai produser liputan saat itu, namun tentu saja tetap

memperhatikan masukan atau saran dari cameraman.

b. Pembuatan naskah/script

Proses produksi selanjutnya adalah pembuatan naskah dari

hasil liputan yang telah dilakukan tadi. Tim Jejak Islam yang sudah

selesai meliput, akan kembali ke kantor untuk membuat naskah

mengenai hal yang diliputnya.

Untuk membuat rundown dan script acaranya dalam preview

(melihat kembali hasil liputan), tim Jejak Islam (tim kreatif dan

assistant produser) bertugas mencatat time code yang nantinya

(56)

Kegiatan Produksi Program Jejak Islam dalam tabel

Tugas Tim yang bertugas

Wawancara dengan nara sumber

Reporter:

Aprilia Putriningrum

Pengambilan Gambar Cameraman:

Dimas

Membuat rundown dan script Tim Jejak Islam

Mempreview hasil liputan Tim Jejak Islam dibantu Ass.

Produser

Keterangan:

1) Melakukan wawancara dengan nara sumber dilakukan oleh reporter

2) Melakukan pengambilan gambar dilakukan oleh cameraman dibantu crew

3) Mempreview hasil liputan adalah melihat kembali hasil dari liputan dan

wawancara dalam bentuk kaset rekaman di dalam ruang preview untuk

membuat rundown atau script sementara yang dilakukan oleh tim Jejak

Islam dibantu oleh Assistant Produser.

Biasanya dua atau tiga hari sebelum liputan tim Jejak Islam terlebih

dahulu menghubungi nara sumber untuk melakukan liputan. Jika semua

sudah selesai dan sudah membuat surat izin liputan, menghubungkan

cameraman yang akan ditugaskan dalam pangambilan gambar pada saat

(57)

kamera dan kaset, baru melakukan liputan dengan pengambilan gambar

yang diperlukan.

Program Jejak Islam menggunakan proses produksi rekaman atau

taiping yang pengambilan gambar shootingnya dilakukan di luar studio

yang dilakukan beberapa hari, bahkan beberapa minggu sebelum

ditayangkan.

C. Pasca Produksi Program Jejak Islam

Pasca produksi (penyuntingan) adalah semua kegiatan setelah

peliputan/shooting taiping sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap

ditayangkan atau disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk

pasca produksi diantara lain, editing (penyuntingan), memasukan narasi,

dubbing, perekam di dalam kaset.31

Proses pasca produksi dalam program acara jejak Islam sama seperti yang

dituliskan oleh J.B. Wahyudi yaitu naskah dibuat, diadakan penyuntingan

yang biasanya dilakukan oleh produser ataupun assistant producer. Setelah itu,

mulai membuat paket yang berarti akan mulai tahap penyuntingan/edit secara

audio visual.

Tahapan post production ini merupakan suatu kerja pada tahapan terakhir

dari baahaan yang telah diproduksi, dengan beberapa kamera.penyelesaiaan

pekerjaannya meliputi:

1. Memasukan narasi dan dubbing.

31

(58)

Sebelum memasuki tahap penyuntingan gambar/editing, dilakukan

terlebih dahulu memasukkan narasi dari naskah yang telah dibuat

sebelumnya dengan diiringi pengisian suara(dubbing).

Setelah liputan atau pengambilan gambar selesai, script boy/girl

membuat loading, yaitu mencatat kembali semua hasil liputan

berdasarkan catatan shooting dan gambar didalam loading time code

(nomor kode yang dibuat dan muncul dalam gambar) dan hasil

pengambilan setiap liputan dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu

produser/sutrdara akan membuat editing kasar, sesuai dengan gagasan

yang ada dalam sinopsis dan treatment.

Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung-sambung

dalam pita VHS. Sesudah editing kasar ini jadi, hasilnya dilihat dengan

seksama dalam screening, setelah hasil editing off line dirasa pas dan

memuaskan barulah editingscript, naskah editing ini sudah dilengkapi

dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan

ilustrasi musik. Didalam naskah editing, gambar dan nomor kode

waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor.

Kemudian hasil shooting asli dan naskah editing diserahkan kepada

editor untuk dibuat editing online. Kaset VHS hasil editing off line

Proses memasukkan narasi dari naskah dilakukan reporter dan

sutradara (Mas Wawan dan Mbak April), namun biasanya dibantu atau

dilakukan oleh semua tim program acara jejak Islam. Kemudian

setelah selesai dilakukan pengisian suara yang dikerjakan oleh tim

(59)

2. Penyuntingan gambar

Disinilah, peranan reporter untuk menentukan gambar mana

saja yang dianggap sesuai untuk dipakai. Dengan dibantu seorang

editor, paket dibuat berdasarkan naskah yang sudah disunting dan

disetujui oleh produser maupun assistant produser.

Proses penyuntingan adalah salah satu bagian pasca produksi

yakni menyeleksi gambar-gambar mana saja yang akan disuguhkan ke

pemirsa. Tentu saja dalam proses penyuntingan ini menggunakan

prinsip-prinsip editing yang sudah dikenal secara baku yaitu baik

dengan sistem linier yang proses editingnya melalui sarana VTR ke

VTR lainnya atau yang sering disebut dengan cut to cut maupun

non-linier yang proses editingnya dengan sarana hard disc/server.

Tujuan dari adanya kegiatan produksi adalah membuat acara

yang akan ditayangkan menjadi tayangan yang menarik baik dari segi

isi/kontent maupun dari segi pengemasan. Kalau dari segi isi sudah di

design sedemikian rupa agar dapat memberikan informasi mungkin

dan menghibur, maka dari segi pengemasan harus pula diusahakan

semenarik mungkin. Dengan demikian pemirsa tidak hanya terpenuhi

kebutuhan akan informasi yang disajikan tetapi juga menghibur dengan

menampilkan sajian yang artistik dan bercita rasa seni.

Dari penjelasan mengenai tahap penyelesaian di atas, maka

jelaslah bahwa jurnalistik berperan secara komplek tidak hanya

terbatas pada pembuatan naskah dari hasil liputan di lapangan pada

(60)

manajerial maupun pengerjaan produksi hingga akhirnya menghasilkan

tayangan yang layak kepada pemirsanya.

3. Perekaman ke dalam kaset

Dilihat dari proses produksi yang dilakukan oleh pihak Jejak Islam

yakni,

Proses yang demikian sudah merupakan standar, namun tahapan dalam

buku teori menjadi panduan ideal yang sangat baik jika bisa dipenuhi. Dalam

hal ini, model komunikasi media get keeper versi Westly dan McLaen sudah

sangat cocok dengan realitas sebuah stasiun televisi. Dalam model komunikasi

tersebut, stasiun televisi sebagai penjaga sekaligus penyaring mengenai apa

saja yang sebaiknya diberitakan kepada masyarakat.

Pada model ini juga, masyarakat diberi kesempatan melakukan umpan

balik (feedback) baik kepada media massa atau kepada sumber berita. Jadi,

posisi masyarakat disini tidak hanya sebagai pihak yang menerima semua

yang disajikan media massa. Namun lebih diharapkan sikap kritis dari

masyarakat dalam menyikapi tayangan-tayangan yang disuguhkan.

% 1 /% + : +

% 1 0 %

+ ,,$

(61)

Hal yang sama juga berlaku untuk media massa yang tidak hanya selalu

melaporkan apa yang terjadi begitu saja tanpa mempertimbangkan

batasan-batasan yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat.

Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang juga sudah

direkam dimasukan kedalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk

atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing.

Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi, dan musik

harus dimuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan

terdengar jelas. Sesudah proses ini boleh dikatakan bagian yang paling penting

dalam post production sudah selesai, secara menyeluruh produksi juga sudah

selesai.

Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview, apabila dalam

preview tidak ada lagi yang harus diperbaiki berarti semua sudah siap, maka

progra acara jejak Islam siap juga untuk ditayangkan.

D. Evaluasi Program Acara Jejak Islam

Evaluasi program adalah untuk menilai seberapa jauh program/tayangan

bisa dianggap baik menurut sasaran.32 Hakekat evaluasi adalah menciptakan

program/tayangan yang lebih baik kedepan dari yang telah ada.

Pasca produksi (penyuntingan) program acara Jejak Islam merupakan

semua kegiatan setelah peliputan/shooting taping sampai materi itu

dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang

32

(62)

termasuk pasca produksi antara lain editing (penyuntingan). Manipulating

(pengisian acara), sbutitle, title, ilustrasi, efek dan lain-lain.

Tahapan post production ini merupakan suatu kerja pada tahapan akhir

dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera,

penyelesaian pekerjaan post production program acara Jejak Islam meliputi:

1. Melakukan penyuntingan suara maupun gambarnya

2. Pengisian grafik, baik yang bebentuk tulisan maupun yang berupa

foto dan sebagainya

3. Pengisian narasi

4. Pengisian ilustrasi musik

5. Pengevaluasian program yang dinyatakan selesai, agar diadakan

perbaikan jika ternyata terdapat kekurangan.

Dalam acara program Jejak Islam ini kru yang bertugas pada proses

evaluasi produksi adalah sebagai berikut:

Tabel. Tim Evaluasi produksi program acara Jejak Islam

Nomor Bagian Produksi

1

2

Production Assistant

Editor

Jadi, ketika proses pasca produksi berlangsung hanya Production

(63)

proses produksi yang telah dilakukan. Sedangkan untuk production assistant

mengevaluasi sejauh mana progress dari program Jejak Islam tersebut.

Evaluasi juga di lakukan setelah program acara Jejak Islam tayang.

Dalam produksi program acara jejak Islam, evaluasi setelah tayang dilakukan

oleh pengelola yang dipimpin oleh produser dan sutradara, adapun cara

mengevaluasi program dengan cara melihat rating.

Rating terdiri dari segi tema/judul tayangan, materi ataupun

pengisi/pendukung acara (artis, presenter ataupun nara sumber) yang banyak

mendapatkan tanggapan dari penonton/pemirsa.

Rating adalah sebuah perkiraan statistik yang menunjukkan persentase

pemirsa dari seluruh pemirsa yang diukur, potensi pemirsa adalah yang tinggal

dirumah tangga yang mempunyai televisi, bukan seluruh populasi wilayah

yang diukur. Rating terkadang diambil dari khalayak secara keseluruhan

penggunanya, terutama mereka yang menggunakan televisi sebagai sarana

iklan, rating juga dilihat dari sasaran.

Proses evaluasi program acara Jejak Islam yang dilakukan oleh pengelola

yang dipimpin oleh produser melihat faktor keberhasilan dari program ini

dikarenakan materi produksi yang baik dan sangat menarik untuk ditayangkan

dan faktor keberhasilan lainnya ialah faktor kekompakkan tim produksi

beserta tokoh dan nara sumber.

Untuk mensiasati faktor-faktor yang bisa menghambat jalannya proses

produksi, akhirnya program acara Jejak Islam membuat sebuah evaluasi, dari

(64)

perubahan/pembenahan pada tingkatkan internal maupun eksternal secara

signifikan agar program/tayangan tersebut tidak ditinggalkan oleh

(65)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan observasi, menganalisa data dan dalam rangka

menjawab rumusan pertanyaan dalam skripsi ini, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Program Jejak Islam termasuk salah satu program dakwah di stasiun TV

One Jakarta dalam format dokumenter dengan durasi 30 menit pada pukul

05:00-05:30 WIB. Program Jejak Islam sangat mendukung kualitas

programnya dari produser, pembawa acara dan nara sumber yang memiliki

wawasan luas sehingga setiap penayangannya dapat dengan mudah dicerna

oleh penonton. Para kerabat kerja merupakan faktor yang sangat penting

karena tanpa kerja sama dari para kru semua tidak akan ada tayangan Jejak

Islam.

2. Proses produksi program Jejak Islam memiliki tahapan yang sama yaitu

tahap pra produksi, produksi, pasca produksi, dan evaluasi produksi.

Dimana dalam setiap tahap memiliki keterkaitan yang berkesinambungan

dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

a. Pra Produksi diantaranya:

1) Penuangan ide/gagasan yang biasanya dilakukan oleh

produser. Penuangan ide/gagasan adalah asal mula

lahirnya sebuah program acara, namun ide atau gagasan

bisa datang dari siapa saja.

(66)

Riset dalam program acara Jejak Islam yaitu

dengan cara mengumpulkan data, yang dilakukan oleh

tim Jejak Islam melalui buku, internet, dan meninjau

langsung lokasi yang berhubungan dengan program

acara Jejak Islam, seperti masjid-masjid bersejarah,

pelabuhan, bangunan kerjaan Islam, dan

peninggalan-peninggalan kerjaan Islam.

3) Pematangan Konsep

Pematangan kosep dengan cara mengumpulkan

semua tim Program Jejak Islam untuk mematangkan

konsep dan menyusun rencana, baik untuk konsep acara

Jejak Islam itu sendiri maupun untuk perencanaan

produksinnya.

b. Produksi diantaranya:

1) Materi produksi

Materi produksi adalah sebuag ide yang

kemudia dikembangkan menjadi script.

2) Sarana dan Prasarana produksi

- Kamera (alat pengambil gambar)

- Switcher (alat pemandu gambar)

- Audio mixer (alat pengatur suara)

- VTR (alat perekam gambar dan suara)

3) Organisasi produksi yang kooperatif disusun unutk

(67)

produser, assistant produser, reporter, tim kreatif, unit

manager, dll.

4) Pelaksanaan shooting Jejak Islam adalah tunda (tidak

langsung), dan shooting dilakukan di luar studio.

c. Pasca produksi diantaranya

1) Memasukan narasi dan dubbing.

2) Penyuntingan gambar

3) Perekaman ke dalam kaset

d. Evaluasi

Evaluasi program Jejak Islam untuk menilai seberapa jauh

program atau tayangan bisa dianggap baik menurut sasaran.

Production assistant dan editor bertugas mengavaluasi sejauh mana

keberhasilan proses produksi yang telah di lakukan.

Evaluasi juga dilakukan setelah program acara Jejak Islam

ditayangkan. Dalam program acara Jejak Islam, evaluasi setelah tayang

dilakukan oleh pengelola yang dipimpin oleh produser dan sutradara,

adapun cara mengevaluasi program dengan cara melihat rating.

B. Saran-saran

Dari uraian yang dikemukakan dan fakta yang ditemukan, maka

penulis menyarankan di dalam pembuatan naskah hendaknya Jejak Islam lebih

bisa menyuguhkan tema/judul yang menarik dan dapat memberikan

pengetahuan tentang sejarah Islam di Indonesia dengan jelas kepada

(68)

Karena tayangan ini bersifat edukatif diharapkan pengemasan program

acara Jejak Islam bisa lebih baik dan menarik lagi, agar tidak ada kejenuhan

dan mendapatkan simpati dari penontonnya (masyarakat).

Pada saat penyiaran program acara Jejak Islam hendaknya para pelaku

penyiaran yang terlibat lebih berani menampilkan tayangan pada waktu-waktu

lain, tidak hanya waktu pagi saja, sehingga masyarakat lebih mengetahui dan

(69)

Gambar

gambar dan suara, sedangkan radio hanya bersifat auditif.
Tabel. Tim Evaluasi produksi program acara Jejak Islam

Referensi

Dokumen terkait

Stoga kako bi organizacija provodila kontinuirano poboljšanje, za upravljanje promjenama Kotter navodi sljedeći model: (1) uspostavljanje osjećaja hitnosti kroz

The output of this research is mainly to give recommendations of IT infrastructure support, such as hardware, software and network component to align the IT

Como podemos intuir desde la descripción que Boyer hace del método, uno de los inconvenientes del mismo radicará en la dificultad de encontrar condiciones que garanticen que la

Dengan Metode ini kita dapat mengetahui Dengan Penggunaan Google Custom Search, Yufid.com bisa membantu mengatasi salah satu persoalan yang lumayan berat dan beresiko,

Menurut Fadhli (2010: 31) permainan pesan berantai memiliki beberapa manfaat yaitu melatih konsentrasi, melatih kerja sama, serta dapat mengembangkan komunikasi. Permainan

Sehubungan dengan hal tersebut maka timbul permasalahan kendala-kendala apa saja yang dihadapi konsumen dalam praktik perjanjian pembiayaan sepeda motor di Kota Medan,

PENGARUH ED U GAME BERBASIS KOMPUTER TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN ALJABAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hal ini dapat ditunjukkan berdasarkan hasil penilaian validator, dimana validator menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah baik berdasarkan