• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Pola Tidur dan Prestasi Belajar pada Siswa SMA Dharma Pancasila Medan, Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan antara Pola Tidur dan Prestasi Belajar pada Siswa SMA Dharma Pancasila Medan, Tahun 2011"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

"

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul: Hubungan antara Pola Tidur dan Prestasi Belajar pada Siswa SMA Dharma Pancasila Medan, Tahun 2011

Nama : Nur Aini binti Jusoh NIM : 080100305

Pembimbing, Penguji I,

(dr. Arlinda Sari Wahyuni M.Kes) (dr. Hemma Yulfi DAP & E, MMedEd)

Penguji II,

(4)

#$#% & #'#() Semua orang dewasa terutamanya orang tua dan guru menginginkan anak mereka mengikuti pembelajaran yang bagus di sekolah dan mendapat prestasi belajar yang baik. Kualitas tidur yang baik dan masa tidur yang cukup adalah amat penting untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dan mencegah masalah kesehatan serta masalah psikiatrik. Masalah dalam pola tidur dapat memberi kesan kepada sebagian besar anak remaja terutamanya siswa. Oleh itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila, Medan.

*#+(: Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian

$,- : Metode pengambilan sampel adalah dengan

dengan jumlah sampel adalah sebanyak 85 sampel yang terdiri dalam usia 14-17 tahun. Untuk menilai pola tidur responden digunakan kuesioner pola tidur sedangkan untuk menilai prestasi belajar diambil nilai rata-rata ujian akhir semester.

#*+: Dari penelitian, skor pola tidur rata-rata yang didapatkan adalah 22.3 dengan standar deviasi 5.0. Nilai minimum untuk skor pola tidur adalah 14.0 sedangkan nilai maksimum adalah 38.0. Rata-rata prestasi belajar adalah 77.5 dengan standar deviasi 4.5. Nilai minimum untuk rata-rata prestasi belajar adalah 70.0 sedangkan nilai maksimum adalah 88.6. Dari hasil analisis dengan menggunakan korelasi Pearson didapatkan nilai p > 0.05 yang berarti tidak ada hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila.

*+./0 #(: Tidak ada hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila.

(5)

!

"# $

% "

$ !

&' () (* +

,

- . // 0

' 1 () 1 , 0& 1

** ' ) '

*1 1 , && 2

-3 %

"# $ % 4

1 1'

!

(6)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan program studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam karya tulis ini, dipaparkan landasan pemikiran dan segala konsep serta hasil yang diperoleh dari penelitian yang berjudul “ Hubungan antara Pola Tidur dan Prestasi Belajar pada Siswa SMA Dharma Pancasila, Medan, Tahun 2011”. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Arlinda Sari Wahyuni M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran selama penulisan karya tulis ilmiah ini.

3. dr. Hemma Yulfi DAP & E, MMedEd dan dr Juliandi Harahap MA selaku dosen penguji I dan dosen penguji II.

4. Orang tua dan juga keluarga penulis yang tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dan doa selama menyiapkan karya tulis ilmiah ini. 5. Kepala sekolah SMA Dharma Pancasila Medan yang telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sana dan telah memberikan kerjasama yang sebaiknya.

6. Seluruh dosen dan staf Program Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

7. Teman-teman seperjuangan penulis yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan selama penulis menyiapkan karya tulis ilmiah ini khususnya teman satu kelompok yang saling membantu.

(7)

Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan di masa akan dating dan kiranya dapat menjadi rujukan untuk penulisan yang lebih baik.

Medan, 25 November 2011 Penulis,

(8)

# #.#(

# #.#( / () *# #(1111111111111111111112+

11111111111111111111111222222222++

111111111111111111111111222+++

#$# / ()#($#%1111111111111111111111122+3

#4$#% +*+1111111111111111111111112222222223+

#4$#% )#.&#%11111111111111111111111222+5

#4$#% $#& 111111111111111111111111125

#4$#% #./+%#(1111111111111111111111125+

#4$#% *+()'#$#(111111111111111111111115++

111111111111112222222222222222222222

1.1 Latar Belakang………1

1.2 Rumusan Masalah………...2

1.3 Tujuan Penelitian……….2

1.3.1 Tujuan Umum………...2

1.3.2 Tujuan Khusus………..3

1.4 Manfaat Penelitian………...3

11111111111111111226 2.1 Belajar………..4

(9)

2.1.2 Teori Belajar………...4

2.2 Prestasi Belajar………....5

2.2.1 Definisi Prestasi Belajar………...5

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar…….6

2.3 Tidur………...9

2.3.1 Definisi Tidur………....9

2.3.2 Teori Tidur………...10

2.3.3 Pola Tidur……….10

2.3.4 Mekanisme Pengaturan Tidur dan Bangun………..11

2.4 Hubungan antara Pola Tidur dan Prestasi Belajar………..13

12222 6 3.1 Kerangka Konsep………14

3.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran………...14

3.3 Hipotesa………...15

6 1111111111111111222 7 4.1 Jenis Penelitian………16

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian……….16

4.2.1 Waktu Penelitian………..16

4.2.2 Tempat Penelitian……….16

4.3 Populasi dan Sampel………16

(10)

4.3.2 Sampel………...17

4.4 Metode Pengumpulan Data………17

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas………. 18

4.6 Pengolahan dan Analisa Data……….18

4.6.1 Pengolahan Data………... 18

4.6.2 Analisa Data……… 18

11111111222 8 5.1 Hasil Penelitian………....19

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian………..19

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden………..19

5.1.3 Hubungan antara Pola Tidur dan Prestasi Belajar………....22

5.2 Pembahasan……….24

7 11111111111111122 8.1 Kesimpulan………...2

8 8.2 Saran……….28

(11)
(12)

Nomor Judul Halaman Tabel 3.2 Definisi Operasional………14 Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin………20 Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur………...20 Tabel 5.3 Distribusi Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Skor Pola Tidur….20 Tabel 5.4 Masalah Pola Tidur Siswa dalam Dua Minggu Terakhir………….21 Tabel 5.5 Distribusi Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Prestasi Belajar…..22 Tabel 5.6 Analisis Uji Korelasi Pearson Hubungan Pola Tidur dan

(13)

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2. Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan ( 5 ) Lampiran 4. Lembar Kuesioner

Lampiran 5. Lembar Persetujuan Komisi Etik (6 ) Lampiran 6. Surat Izin Penelitian

Lampiran 7. Surat Keterangan Kepala Sekolah Lampiran 8. Data Induk

(14)

ACTH : # 7

ARAS : # 8 #

EEG : Elektroensefalogram GH : 7

IQ : 5 + LH : 9 3 7

NREM : : 8 6 "

PSQI : % + 5 , REM : 8 6 "

SMA : Sekolah Menengah Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan SPSS : %

(15)

#$#% & #'#() Semua orang dewasa terutamanya orang tua dan guru menginginkan anak mereka mengikuti pembelajaran yang bagus di sekolah dan mendapat prestasi belajar yang baik. Kualitas tidur yang baik dan masa tidur yang cukup adalah amat penting untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dan mencegah masalah kesehatan serta masalah psikiatrik. Masalah dalam pola tidur dapat memberi kesan kepada sebagian besar anak remaja terutamanya siswa. Oleh itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila, Medan.

*#+(: Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian

$,- : Metode pengambilan sampel adalah dengan

dengan jumlah sampel adalah sebanyak 85 sampel yang terdiri dalam usia 14-17 tahun. Untuk menilai pola tidur responden digunakan kuesioner pola tidur sedangkan untuk menilai prestasi belajar diambil nilai rata-rata ujian akhir semester.

#*+: Dari penelitian, skor pola tidur rata-rata yang didapatkan adalah 22.3 dengan standar deviasi 5.0. Nilai minimum untuk skor pola tidur adalah 14.0 sedangkan nilai maksimum adalah 38.0. Rata-rata prestasi belajar adalah 77.5 dengan standar deviasi 4.5. Nilai minimum untuk rata-rata prestasi belajar adalah 70.0 sedangkan nilai maksimum adalah 88.6. Dari hasil analisis dengan menggunakan korelasi Pearson didapatkan nilai p > 0.05 yang berarti tidak ada hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila.

*+./0 #(: Tidak ada hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila.

(16)

!

"# $

% "

$ !

&' () (* +

,

- . // 0

' 1 () 1 , 0& 1

** ' ) '

*1 1 , && 2

-3 %

"# $ % 4

1 1'

!

(17)

2 #$#% #'#()

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian.. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar (Wahyuningsih, 2004).

Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki 5 + (IQ) yang tinggi. Sedangkan IQ hanya menyumbang sekitar 20% bagi kesuksesan,sedangkan selebihnya merupakan faktor-faktor lain yang berperan (Goleman, 2000).

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu faktor fisiologis yaitu kesehatan badan dan pancaindera dan juga faktor psikologis yaitu inteligensi, sikap dan motivasi. Faktor eksternal dibagikan kepada faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah dan juga faktor lingkungan masyarakat (Suryabrata, 2004).

Pola tidur yang termasuk dalam faktor fisiologis juga mempengaruhi prestasi belajar pada siswa. Tidur merupakan proses fisiologis yang amat penting untuk manusia serta memberi pengaruh besar terhadap psikologi dan kesehatan fisik terutama kepada siswa yang sedang dalam proses belajar. Selain itu, prestasi belajar juga sangat berhubung rapat dengan yaitu variasi dalam ritme fisiologis berdasarkan tempoh 24 jam yang diatur oleh

(18)

Menurut satu penelitian yang dilakukan pada anak remaja di China mendapati bahwa 18.8% melaporkan pola tidur yang buruk, 26.2% tidak berpuas hati dengan masa tidur mereka, 16.1% mengalami insomnia dan 17.9% mengantuk pada siang hari. (Liu, 2007). Di Amerika, setelah dilakukan survei kepada 12 000 responden didapati bahwa rata-rata 10% daripada mereka tidur hanya sekitar 5 jam dan 23% tidur sekitar 6 jam pada waktu malam pada hari persekolahan (Duval, 2007).

Beberapa penelitian juga telah dilaksanakan untuk menilai akibat dari kekurangan tidur dan didapati bahawa kehilangan satu malam daripada tidur akan mengganggu proses berpikir inovatif, proses pengambilan keputusan yang fleksibel dan beberapa fungsi kognitif yang lain ( Lima dkk, 2009). Berdasarkan hubungan yang erat antara pola tidur dengan beberapa fungsi kognitif yang berperan dalam proses belajar, dapat dikenal pasti bahawa pola tidur memberi pengaruh terhadap proses belajar dan akhirnya kepada prestasi belajar seseorang siswa.

Pada penelitian ini penulis menggunakan sampel siswa salah sebuah SMA di Kota Medan yaitu SMA Dharma Pancasila dan dalam kaitan pentingnya pola tidur yang sehat sebagai salah satu faktor untuk meraih prestasi akademik, maka penulis telah meneliti mengenai “Hubungan antara Pola Tidur dengan Prestasi Belajar pada Siswa SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2011”.

2 0.0*#( #*# #

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah ada hubungan antara pola tidur dengan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila Medan?

2 090#( ( +$+#(

1.3.1 Tujuan Umum

(19)

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pola tidur pada siswa SMA Dharma Pancasila tahun 2011.

b. Untuk mengetahui prestasi akademik siswa SMA Dharma Pancasila tahun 2011.

26 #(4##$ ( +$+#(

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah : a) Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi psikologi pendidikan, memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan memberi gambaran mengenai hubungan pola tidur dengan prestasi belajar anak SMA.

(20)

Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori belajar dan prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengertian tidur dan fisiologi tidur serta pola tidur yang baik dan akhir sekali mengenai keterkaitan antara pola tidur dan juga prestasi belajar.

2 2 #9#%

2 2 2 4+(+*+ #9#%

Belajar merupakan suatu proses sedangkan prestasi belajar merupakan hasil yang didapatkan melalui proses tersebut. Belajar adalah usaha untuk mendapatkan suatu kepandaian (Poerwadarminto, 1988). Belajar adalah suatu usaha proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2004). Selain itu, belajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru (Widianingsih, 2001)

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat dirumuskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sengaja dan disadari dan perubahan tersebut relatif menetap dan memberi manfaat yang positif dalam diri siswa dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.

2 2 2 ,%+ #9#%

Menurut Mudzakir dan Sutrisno (1997) dalam Nurkholis (2006) teori belajar yang terkenal dalam psikologi ada 3 yaitu:

a) Teori

(21)

dan reaksi. Yang paling penting dalam teori ini adalah latihan-latihan yang kontinyu.

b) Teori ! ;

Dalam belajar menurut Thorndike melalui dua proses yaitu

(mencoba dan gagal) serta yaitu segala tingkah laku yang berakibat pada suatu keadaan yang memuaskan, yang diiingat dan dipelajari dengan sebaik-baiknya.

c) Teori Psikologi

Dalam teori ini mempunyai pandangan bahwa dalam belajar faktor pemahaman atau pengertian ( ) merupakan faktor yang penting. Dengan belajar seseorang dapat memahami atau mengerti hubungan antara pengetahuan dan pengalaman. Selain itu dalam belajar pribadi atau organisme memegang peranan yang paling sentral. Belajar tidak hanya dilakukan secara reaktif-mekanis belaka tetapi dilakukan dengan sadar, bermotif dan bertujuan.

2 2 % *$#*+ #9#%

2 2 2 4+(+*+ % *$#*+ #9#%

Hasil belajar merupakan segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukan (Listiani, 2005). Salah satu petunjuk dari keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar individu secara maksimal. Prestasi belajar di dalam pendidikan diidentikkan dengan hasil belajar atau output dari proses belajar (Widianingsih, 2001). Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai hasil dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil pendidikan yang diwujudkan berupa angka ataupun nilai maupun indeks prestasi (Aiyuda, 2009).

(22)

Setiawati dkk (1993) menjelaskan dalam Listiani (2005) bahwa acuan yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar adalah seperti berikut:

a. Istimewa/ maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang disajikan itu dapat dikuasai siswa

b. Baik sekali/optimal: apabila sebagian besar (85% - 94%) bahan pelajaran yang diajarkan dikuasai oleh siswa

c. Baik sekali/minimal: apabila sebagian besar (75% - 84%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa

d. Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dapat dikuasai oleh siswa.

Dari beberapa definisi prestasi belajar tersebut, dapatlah dibuat kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil daripada proses belajar yang dicapai oleh siswa yang diukur dan dicatat dalam bukti laporan yang disebut rapor.

2 2 2 #'$,%:4#'$,% ;#() ./ ()#%0 + % *$#*+ #9#%

Untuk meraih prestasi belajar yang baik, harus diperhatikan faktor-faktor yang cukup banyak yang bisa mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa. Menurut Sumadi Suryabrata (2004), secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

1) Faktor internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a) Faktor fisiologis

Dalam hal ini faktor fisiologis yang dimaksudkan adalah yang berkaitan dengan kesehatan dan pancaindera.

i) Kesehatan badan

(23)

kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan juga pola tidur yang bertujuan untuk melancarkan metabolisme tubuh. Selain itu, diperlukan juga olahraga yang teratur bukan sahaja untuk memelihara kesehatan fisik bahkan untuk meningkatkan ketangkasan.

ii) Pancaindera

Berfungsinya pancaindera merupakan syarat proses belajar dapat berlangsung dengan baik. Antara pancaindera yang paling memegang peran besar dalam proses belajar adalah mata dan telinga. Banyak hal yang dipelajari adalah melalui penglihatan dan pendengaran. Oleh itu, seorang anak yang memiliki cacat fisik apatah lagi cacat mental akan mengalami kesulitan dalam proses belajarnya sehingga nanti akan turut mempengaruhi prestasi belajarnya.

b) Faktor psikologis

Beberapa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa antara lain adalah:

i) Kecerdasan (intelegensia)

Kecerdasan adalah salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Pada umumnya siswa yang mempunyai kecerdasan yang tinggi mempunyai peluang yang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya siswa yang memiliki kecerdasan yang rendah akan diperkirakan akan turut memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun bukanlah sesuatu yang tidak mungkin jika siswa yang memiliki kecerdasan yang rendah dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi atau sebaliknya.

ii) Sikap

(24)

Menurut Wahyuningsih (2004) motivasi merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal ghairah atau semangat belajar. Siswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

2) Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang bakal diraih, antara lain adalah: a) Faktor lingkungan keluarga

i) Sosial ekonomi keluarga

Dengan sosial ekonomi yang baik, seseorang siswa lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik yang mencakupi buku tulis, alat tulis hingga pemilihan sekolah

ii) Pendidikan orang tua

Orang tua yang lebih berpendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anak dibandingkan orang tua yang tidak berpendidikan tinggi.

iii) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga

Dukungan yang baik daripada keluarga dapat memicu siswa untuk lebih berprestasi. Dukungan bisa secara langsung seperti puji-pujian atau nasihat ataupun secara tidak langsung seperti hubungan yang harmonis.

b) Faktor lingkungan sekolah i) Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas sekolah seperti papan tulis dan sebagainya serta bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi proses belajar siswa.

ii) Kompetensi guru dan siswa

(25)

teman berlaku dengan harmonis, ini dapat mencipta suasana yang menyenangkan untuk belajar dan berprestasi baik.

iii) Kurikulum dan metode mengajar

Ini meliputi hal materi mengajar dan bagaimana materi itu disampaikan. Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat siswa dalam proses pembelajaran.

c) Faktor lingkungan masyarakat i) Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Sikap masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan anak mereka ke sekolah.

ii) Partisipasi terhadap pendidikan

Apabila ada partisipasi yang baik dari semua pihak, misalnya mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai ke masyarakat bawah, ini akan membantu mewujudkan suasana yang aman bagi siswa untuk lebih berprestasi karena setiap orang akan lebih menghargai dan memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

2 2 +-0%

2 2 2 4+(+*+ +-0%

(26)

2 2 2 ,%+ +-0%

Menurut Aidan Sammons, terdapat beberapa teori yang membahas tentang bagaimana tidur bisa terjadi. Yang pertama adalah 8 ! yang telah diperkenalkan oleh Oswald (1966). Menurut Oswald, fungsi daripada tidur adalah untuk mengembalikan ) fungsi tubuh semasa periode tanpa aktivitas supaya fungsi biologi tubuh yang adekuat dapat dipastikan.

Teori kedua yang telah diperkenalkan adalah 7 ! oleh Webb pada tahun 1974. Teori ini merupakan salah satu teori evolusi mengenai tidur. Teori evolusi pada umumnya mencadangkan bahwa tidur berlaku untuk membenarkan peluang yang lebih baik kepada organisme supaya dapat bertahan pada lingkungan yang berbahaya. Menurut Webb, tidur berlaku untuk membolehkan hewan menyimpan tenaga.

2 2 2 , # +-0%

Terdapat dua jenis tidur yang berlainan yaitu tidur

(NREM) dan tidur (REM). Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus dalam satu malam. Tidur NREM dibagi dalam empat stadium yaitu:

a. Stadium I

Fase ini merupakan antara fase terjaga dan fase tidur. Ketika ini didapatkan kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan bola mata ke kanan dan ke kiri. Fase ini hanya berlangsung 3-5 menit dan mudah sekali untuk dibangunkan. Gambaran EEG biasanya terdiri daripada gelombang campuran alfa, beta dan kadang-kadang theta dengan amplitudo rendah.

b. Stadium II

(27)

c. Stadium III

Fase tidur ini lebih dalam daripada fase tidur sebelumnya. Gambaran EEG terdapat lebih banyak gelombang delta simetris serta tampak gelombang

. d. Stadium IV

Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Gambaran EEG didominasi oleh gelombang delta sampai 50% serta tampak gelombang

.

Fase tidur NREM biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100 menit. Setelah itu akan masuk ke fase REM. Pola tidur REM ditandai adanya gerakan bola mata yang cepat, tonus otot yang sangat rendah, denyut nadi bertambah dan pada laki-laki terjadi ereksi penis, tonus otot menunjukkan relaksasi yang dalam. EEG menunjukkan gelombang yang cepat dan bervoltase rendah.

2 262 '#(+*. ()#$0%#( +-0% -#( #()0(

Semua makhluk hidup mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam. Irama ini disebut sebagai irama sirkadian ( ) dan berperan besar dalam mengatur tidur dan bangun pada makhluk hidup. Irama sirkadian ini diatur oleh sepasang nukleus yaitu

yang terletak di bagian ventral anterior hipotalamus. Bagian susunan saraf pusat yang mengadakan kegiatan sinkronisasi terletak pada substansia ventrikulo retikularis medulla oblongata yang disebut sebagai pusat tidur. Bagian susunan saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi atau desinkronisasi terdapat pada bagian rostral medulla oblongata disebut sebagai pusat penggugah atau ( Japardi, 2002).

Keadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistem #

(28)

aktifitas neurotransmitter seperti sistem serotonergik, noradrenergik, kolinergik dan histaminergik.

a. Sistem serotonergik

Serotonin merupakan hasil metabolisme asam amino triptofan. Dengan bertambahnya jumlah triptofan, maka jumlah serotonin yang terbentuk juga meningkat sehingga timbulnya keadaan mengantuk. Apabila terjadi penghambatan pembentukan serotonin maka terjadi keadaan tidak bisa tidur.

b. Sistem Adrenergik

Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepinefrin terletak di badan nukleus cereleus di batang otak. Kerusakan sel neuron pada lokus cereleus sangat mempengaruhi penurunan atau hilangnya tidur REM. Obat-obatan yang mempengaruhi peningkatan aktifitas neuron adrenergic akan menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur REM dan peningkatan keadaan jaga.

c. Sistem Kolinergik

Stimulasi jalur kolinergik akan mengakibatkan aktifitas gambaran EEG dalam keadaan jaga. Gangguan aktifitas kolinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan tidur dapat terlihat pada orang depresi sehingga terjadi pemendekan latensi tidur REM.

d. Sistem Histaminergik

Pengaruh histamine sangat sedikit mempengaruhi tidur. e. Sistem Hormon

(29)

262 0&0()#( #($#%# , # +-0% -#( % *$#*+ #9#%

Seperti yang telah diketahui tidur merupakan proses fisiologis yang sangat penting untuk hidup. Kualitasnya berhubungan erat dengan psikologi dan kesehatan fisik serta pengukuran-pengukuran lain dalam kehidupan seseorang. Kwantitas daripada tidur juga amat penting karena berkaitan baik dengan kesiagaan dan juga pemusatan perhatian ( Lima, 2009).

Salah satu daripada efek akibat daripada kekurangan tidur adalah rasa mengantuk pada siang hari, rasa lelah dan kurang tumpuan serta berpengaruh juga kepada suasana hati Ini akhirnya menjadi faktor utama penurunan prestasi belajar pada siswa (Eliasson, 2009). Oleh itu dapat disimpulkan bahwa tidur sangat berpengaruh besar dalam hal kewaspadaan, energi, suasana hati, berat badan, persepsi, daya ingat, daya pikir dan lain-lain sebagainya.

Hasil penelitian yang mengkaji waktu tidur dan fungsi optimal anak remaja pada siang harinya membuktikan adanya hubungan antara gangguan pada pola tidur dengan prestasi belajar. Hal ini disebabkan hasil daripada penelitian tersebut menunjukkan siswa yang memperoleh Indeks Prestasi (IP) yang tinggi melaporkan masa tidur yang lebih panjang dan waktu tidur yang lebih awal pada hari persekolahan berbanding siswa yang memperoleh IP yang lebih rendah (Wolfson dkk, 1998)

Berdasarkan hasil penelitian yang lain didapatkan masa memulai tidur dan bangun daripada tidur lebih memberi kesan kepada prestasi belajar siswa berbanding jumlah masa tidur siswa itu sendiri. Hasil ini menunjukkan siswa yang lebih berprestasi mempunyai kemampuan untuk mengubah waktu tidur mereka menjadi lebih awal berbanding siswa yang kurang berprestasi (Eliasson dkk, 2009).

(30)

2 %#()'# ,(* /

#.&#% 2 ' .# ' %#()'# ',(* / / ( +$+#(

2 4+(+*+ / %#*+,(#

#& 2 4+(+*+ / %#*+,(#

No. Variabel Definisi operasional

Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur

1. Pola tidur

Penilaian tentang perilaku tidur bangun responden, gangguan dalam tidur serta penilaian rasa mengantuk responden pada siang hari

Wawancara Kuesioner Interval

2. Prestasi belajar

Nilai rata-rata hasil ujian akhir semester responden Pengamatan data hasil ujian siswa Rapor ujian akhir responden Interval

Pola tidur Prestasi

(31)

Untuk variabel pola tidur terdapat 12 pertanyaan di dalam kuesioner mengenai penilaian subjektif daripada parameter tidur yaitu perilaku tidur bangun, gangguan dalam tidur serta perasaan lelah dan mengantuk pada siang hari yang dialami oleh responden. Setiap soalan telah diberi skor seperti berikut:

1. Setiap hari/ malam = 5 2. 5-6 kali diberi skor = 4 3. 3-4 kali diberi skor = 3 4. 1-2 kali diberi skor = 2 5. Tidak pernah diberi skor = 1

Skor total yang rendah dari seluruh pertanyaan menunjukkan pola tidur yang baik sedangkan skor yang tinggi menunjukkan pola tidur yang buruk atau terdapat masalah dalam pola tidur responden.

Prestasi belajar siswa merupakan nilai rata-rata hasil ujian akhir semester siswa SMA Dharma Pancasila Medan.

2 +/,$ *+*

(32)

6

62 #(<#()#( ( +$+#(

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik yang mencari hubungan kualitas tidur dengan prestasi belajar siswa SMA Dharma Pancasila, Medan, 2011. Desain penelitian yang digunakan adalah

, dimana telah dilakukan pengumpulan data melalui pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner untuk menilai pola tidur siswa. Kemudian dinilai prestasi akademik siswa dengan melihat kepada nilai rata-rata hasil ujian akhir semester siswa yang dilihat dari rapor dan dilakukan hanya pada satu kali pengamatan.

62 #'$0 -#( ./#$ ( +$+#(

4.2.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah dari bulan Maret sampai dengan Desember 2011 dimana dilakukan pembuatan proposal sehingga penulisan laporan hasil akhir. Waktu pengumpulan data di lapangan dilakukan di bulan Juni 2011.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan bertempat di sebuah sekolah yaitu SMA Dharma Pancasila Jl. Dr Mansyur, Medan.

62 ,/0 #*+ -#( #./ 4.3.1 Populasi

(33)

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. (Wahyuni, 2010). Perkiraan besar sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan rumus estimasi perhitungan besar sampel pada populasi finit (terbatas) yaitu:

Keterangan:

n = besar sampel minimum

= nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu

P = harga proporsi di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir N = jumlah di populasi

Diketahui bahawa jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 500. Oleh itu:

n = 81

(34)

626 $,- ()0./0 #( #$#

Hasil penilaian pola tidur sebagai variabel bebas adalah sebagai data primer yang didapatkan melalui metode angket (kuesioner).. Sedangkan untuk menilai prestasi belajar digunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode yang mengutip sumber catatan yang telah ada. Pada penelitian ini akan diambil data sekunder yaitu nilai prestasi akademik dari pihak administrasi sekolah tersebut atau rapor terakhir dimana nilai tersebut adalah nilai ujian akhir semester siswa.

62 9+ !# +-+$#* -#( +#&+ +$#*

Uji validitas dilakukan pada kuesioner pola tidur dengan menggunakan program komputer % (SPSS) versi 17.0. pada variabel pola tidur pertanyaan yang valid adalah sebanyak 12. Uji reliabilitas dilakukan pada pertanyaan yang telah valid agar kuesioner dapat dipercaya dan diandalkan. Uji reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0 dan seluruh pertanyaan telah reliabel dengan nilai alpha Cronbach adalah 0.770.

627 (), # #( -#( (# +*+* #$# 4.6.1 Pengolahan Data

Pada awalnya seluruh kuesioner untuk variabel kualitas tidur yang telah dikembalikan, diperiksa kelengkapan dan ketepatannya ( ). Data yang telah lengkap diberi kode secara manual ) dan dimasukkan ke dalam komputer ( ). Seterusnya dilakukan pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan untuk menghindari terjadinya kesalahan ketika pemasukan data ( ). Akhir sekali, data disimpan untuk tujuan analisis ).

4.6.2 Analisis Data

(35)
(36)

2 2 #*+ ( +$+#(

Penelitian ini menggunakan kuesioner dan seterusnya diambil data hasil ujian siswa SMA Dharma Pancasila. Pengambilan data telah dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Juni 2011. Kuesioner yang telah lengkap diisi dikumpulkan dan analisis data dilakukan untuk menilai hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar siswa. Hasil yang didapatkan dapat disimpulkan seperti di bawah.

2 2 *'%+/*+ ,'#*+ ( +$+#(

Penelitian telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Dharma Pancasila. Sekolah ini beralamat di Jl. Dr. T. Mansyur No. 71 C Medan, Sumatera Utara. Sekolah ini telah mendapat akreditasi pada tanggal 4 Oktober 2010. SMA Dharma Pancasila ini mempunyai jumlah siswa sekitar 500 orang dan terdiri daripada lima kelas X, dua kelas XI IPA dan dua kelas XI IPS, serta dua kelas XII IPA dan dua XII IPS. Selain daripada aktivitas belajar sebanyak 8 jam mata pelajaran yang diberikan, terdapat juga kegiatan ekstrakulukuler yang terdiri dari pramuka, olahraga, beladiri aikido dan paskibraka. Selain itu, terdapat juga kegiatan-kegiatan pengembangan diri yaitu 6 , Tata Boga, Elektronika, Keterampilan Biologi dan lain-lain.

2 2 *'%+/*+ #%#'$ %+*$+' */,(- (

(37)
[image:37.595.120.502.134.230.2]

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

(+* #.+( ( =

Laki-laki 43 50.6

Perempuan 42 49.4

,$# 85 100.0

[image:37.595.118.502.353.441.2]

Dari 85 sampel yang telah diambil, 50.6% adalah responden laki-laki yaitu sebanyak 43 orang sedangkan 49.4% selebihnya adalah responden perempuan yaitu sebanyak 42 orang.

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

.0% ( =

14-15 27 31.7

16-17 58 68.3

,$# 85 100.0

Dari seluruh sampel yang diambil, didapatkan responden terbanyak adalah yang berumur antara 16 dan 17 tahun yaitu sebanyak 58 orang (68.3%), sedangkan responden yang berumur 14 dan15 tahun adalah sebanyak 27 orang (31.7%)

Tabel 5.3 Distribusi Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Skor Pola Tidur

!#%+#& #( $#(-#% - 3+#*+ +(+.0. #'*+.0.

Pola tidur 22.3 5.0 14.0 38.0

[image:37.595.118.510.587.632.2]
(38)

Tabel 5.4 Masalah Pola Tidur Siswa dalam Dua Minggu Terakhir

#*# # ( =

Mimpi buruk 65 76.5

Kesulitan tidur 57 67.1

Terlambat karena ketiduran 36 42.4

Mengantuk pada siang hari 81 95.3

Tidur pada waktu sore 68 80

Bergadang sampai jam 3 26 30.6

Tidak tidur 7 8.2

Terbangun dan sulit tidur kembali 57 67.1

Mengompol 2 2.4

Terbangun satu kali 74 87.1

Terbangun lebih dari satu kali 49 57.6

Mendengkur dengan keras 18 21.2

(39)
[image:39.595.113.517.217.260.2]

lebih daripada satu kali pada malam hari. Selain itu, 18 orang (21.2%) mengalami masalah mendengkur dengan keras ketika tidur dan 2 orang (2.4%) mengompol pada malam hari.

Tabel 5.5 Distribusi Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Prestasi Belajar

!#%+#& #( $#(-#% - 3+#*+ +(+.0. #'*+.0.

Prestasi belajar 77.5 4.5 70.0 88.6

(40)

2 2 0&0()#( #($#%# , # +-0% -#( % *$#*+ #9#%

Data yang telah dikumpulkan pada 85 sampel penelitian dianalisis melalui uji hipotesis korelasi Pearson.

Analisis data diawali dengan membuat suatu diagram tebar ( ) guna melihat bagaimana pola hubungan antara kedua variabel numerik tersebut. Data skor pola tidur ditampilkan pada sumbu X (aksis), sementara data prestasi belajar disajikan pada sumbu Y (ordinat) sedemikian sehingga semua data yang terkumpul dapat ditampilkan melalui diagram tebar berikut:

Gambar 5.1 Diagram Tebar Hubungan Pola Tidur dan Prestasi Belajar

Gambar di atas menunjukkan bahwa grafik yang didapatkan belum menunjukkan suatu pola yang pasti adanya hubungan antara variabel bebas (pola tidur) dan variabel terikat (prestasi belajar). Oleh itu, dilakukan uji korelasi Pearson pada data tersebut untuk memastikan apakah memang ada hubungan antara kedua variabel tersebut.

[image:40.595.129.454.303.523.2]
(41)
[image:41.595.114.514.133.216.2]

Tabel 5.6 Analisis Uji Korelasi Pearson Hubungan Pola Tidur dan Prestasi Belajar

!#%+#& /:3# 0 ,% #*+ #%*,( >%?

Pola tidur 0.060 -0.205

Prestasi belajar

Penelitian ini menggunakan hipotesis dua arah ( ) dengan tingkat kepercayaan 95%, yang berarti jika didapati nilai p < 0.05 berarti hipotesis penelitian gagal ditolak.

Setelah dianalisis, dalam penelitian ini dapat dinilai nilai p = 0.060 yaitu lebih besar daripada dari 0.05 (p > 0.05). Ini berarti tidak ada hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila.

2 .&# #*#(

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa skor pola tidur siswa rata-rata adalah 22.3 dengan standar deviasi 5. Nilai minimum untuk skor pola tidur adalah 14.0 sedangkan nilai maksimum adalah 38.0. Skor pola tidur yang rendah menunjukkan pola tidur yang baik sedangkan skor pola tidur yang tinggi menunjukkan pola tidur yang buruk atau terdapat masalah dalam pola tidur responden. Skor pola tidur rata-rata 22.3 menunjukkan pola tidur yang kurang baik pada siswa SMA Dharma Pancasila. Bila dibandingkan dengan penelitian oleh Simanjuntak (2010) yang mengkaji hubungan antara kualitas tidur dengan timbulnya akne vulgaris pada 110 responden diukur dengan menggunakan kuesioner 6 didapatkan skor kualitas tidur rata-rata adalah 9.14 dengan standar deviasi 3.598. Terjadi perbedaan nilai tersebut bisa disebabkan penggunaan kuesioner yang berbeda dalam kedua penelitian.

(42)

(80.0%) tidur pada waktu sore. Selain itu, siswa juga mengalami mengalami masalah sering mengalami mimpi buruk yaitu 65 orang (76.5%), mengalami kesulitan untuk tidur pada malam hari yaitu 57 orang (67.1%) dan masalah sering terbangun pada malam hari yaitu 74 orang (87.1%) dan ada di antara mereka yang sulit untuk tertidur semula yaitu sebanyak 57 orang (67.1%). Malah ada juga di kalangan siswa yang mendengkur dengan keras pada malam hari yaitu sebanyak 18 orang (21.2%) serta terdapat juga siswa yang mengompol yaitu 2 orang (2.4%).

Masalah-masalah dalam pola tidur yang terjadi ini menunjukkan bahwa sebagian besar daripada siswa mengalami pola tidur yang kurang baik. Hal ini bisa dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Kahn dkk (1989) dimana dilakukan penelitian dengan menggunakan kuesioner untuk menilai hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar pada 972 orang anak remaja di Belgium. Hasil yang didapatkan menunjukkan 14% daripada anak remaja adalah merupakan golongan yang mempunyai pola tidur yang buruk dimana pola tidur buruk didefinisikan sebagai masa yang digunakan untuk memulakan tidur adalah lebih daripada 30 menit dan terbangun pada malam hari lebih daripada satu kali dalam paling sedikit dua malam. Hasil kedua penelitian ini membawa arti bahwa sejak dahulu memang sudah terjadi masalah dalam pola tidur terutama di kalangan anak remaja. Hal ini bisa terjadi karena berlaku perubahan dalam pola tidur yaitu terjadi kelambatan dalam memulakan tidur tanpa mengurangi jumlah jam tidur. Selain itu, bisa juga masalah-masalah ini terjadi karena faktor eksternal seperti stress, ansietas, kekhuatiran berlebihan dan sebagainya.

(43)

masalah dalam pola tidur siswa yaitu terjadi kelambatan dalam memulakan tidur pada malam hari. Dalam penelitian ini terdapat kelemahan dalam pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam kuesioner dimana tidak dijelaskan tidur pada waktu sore itu apakah tidur hanya sebentar atau tidur yang berlangsung dalam tempoh yang lama.

Berdasarkan 85 sampel yang diambil di SMA Dharma Pancasila, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar rata-rata yang diperoleh siswa adalah 77.5 dengan standar deviasi 4.5. Nilai minimum untuk rata-rata prestasi belajar adalah 70.0 sedangkan nilai maksimum adalah 88.6. Bila dibandingkan dengan penelitian oleh Listiani (2005) yang mengkaji pengaruh kedisiplinan siswa dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 5 Semarang didapatkan bahwa prestasi belajar rata-rata siswa adalah 7.25, dimana rentangan nilai prestasi siswa dimulai dengan nilai 0-10. Nilai rata-rata 7.25 menunjukkan prestasi belajar yang lebih dari cukup. Ini berarti hasil prestasi belajar adalah hampir sama pada kedua penelitian.

Pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada perbedaan antara pola tidur yang baik atau buruk dengan prestasi belajar siswa. Hal tersebut bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa tidur merupakan proses fisiologis yang penting untuk tubuh dan kekurangan tidur akan menyebabkan rasa mengantuk pada siang hari, perasaan lelah, sulit berkonsentrasi serta berpengaruh juga kepada suasana hati ( ). Hal ini akhirnya menjadi faktor utama penurunan prestasi belajar pada siswa (Eliasson, 2009). Penjelasan tersebut juga mendukung kepada penelitian sebelumnya yang mengatakan terdapat hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar yaitu siswa yang memiliki pola tidur yang baik seperti mempunyai masa tidur yang lebih panjang, waktu tidur yang lebih awal dan tidak terjadi gangguan ketika tidur juga memiliki Indeks Prestasi (IP) yang lebih tinggi (Wolfson dkk, 1998) serta penelitian-penelitian yang lain yang turut mendukung adanya hubungan antara pola tidur dan prestasi belajar siswa.

(44)

faktor-faktor lain misalnya, faktor fisiologis tubuh seperti kesehatan tubuh badan, faktor psikologi seperti kecerdasan (intelegensia), sikap dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran serta motivasi yang dimiliki oleh siswa tersebut. Selain itu, terdapat juga faktor lingkungan yang berpengaruh seperti lingkungan dan sosioekonomi keluarga yang membantu dalam proses pembelajaran, lingkungan sekolah yang nyaman dan mempunyai cukup fasilitas untuk proses pembelajaran dan juga lingkungan masyarakat yang mendukung usaha memartabatkan pendidikan. Hal ini akan menyumbang kepada peningkatan prestasi belajar dalam diri siswa.

Selain itu, hasil yang didapatkan tidak mendukung kepada teori dan juga penelitian sebelumnya mungkin juga dikarenakan hal-hal berikut:

a. Penelitian-penelitian sebelumnya ada yang menggunakan alat ukur pola tidur yang lebih baik seperti . Alat ini memiliki ketepatan yang baik dalam mengukur pola tidur dibandingkan dengan menggunakan kuesioner meskipun kuesioner yang digunakan telah reliabel untuk mengukur pola tidur.

b. Faktor ketika responden menjawab kuesioner juga adalah amat penting yaitu apakah ketika itu responden terganggu oleh faktor luaran atau faktor dalam diri sehingga kuesioner yang mewakili keadaan pola tidur responden tidak dapat dijawab dengan sempurna.

(45)

7

72 *+./0 #(

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

a. Skor pola tidur rata-rata pada siswa SMA Dharma Pancasila adalah 22.3 dengan standar deviasi 5.

b. Prestasi belajar rata-rata siswa SMA Dharma Pancasila adalah 77.5 dengan standar deviasi 4.5 yaitu prestasi belajar siswa memuaskan.

c. Dari penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara pola tidur dengan prestasi belajar pada siswa SMA Dharma Pancasila.

72 #%#(

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Antara saran tersebut yaitu:

a. Untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian, perlu dilakukan dengan lebih lanjut dengan menggunakan alat ukur pola tidur yang lebih baik

seperti .

b. Penelitian ini bisa dijadikan masukan dan informasi kepada pihak sekolah supaya dapat direncanakan upaya dalam memperbaiki pola tidur siswa dan sekaligus meningkatkan prestasi akademik siswa.

(46)

Aiyuda, N. 2009. % = ! % > ? , Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. Available from: http://www.scribd.com/doc/27709071/Makalah-Psi-Islam-Pengaruh-Kualitas-Tidur-Terhadap-Prestasi-Belajar [Accesed 17 April 2011]

Angkat, D.N., 2009. 7 = ! ! ; $

8 ? @ (' (* ! "# : ( ! ? " , Fakultas

Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14277/1/10E00044.pdf

Eliasson, A.R., and Lettieri, C.J., 2009. 6 > 6 8 A 7

# % , USA. Available from:

http://www.springerlink.com/content/d8u404v8753652x1/ [Accessed 22 February 2011]

Goleman, D., 2000. 6 5 ? ). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Japardi, I., 2002 ! , Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera

Utara. Available from:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1948/1/bedah-iskandar%20japardi12.pdf [Accessed 3 June 2011]

Kobayashi, N. " % 8 . Available from: http://www.childresearch.net/SCIENCE/BRAIN/brain06.html [Accessed 22 February 2011]

Lima, P.F . 2009 7 " #

(47)

http://www.icb.usp.br/~flass/hypnos/vol001/HYP2-2002.pdf [Accessed 17 April 2011]

Listiani, P. 2005. % = 5; ;

% > ? = 55 "= : ' , Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Semarang. Available from: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/import/640.pdf [Accessed 26 February 2011]

Liu, X., Zhao, Z., Jia, C., Buysse, D.J., 2007. % % #

# : # # < % . Available from:

http://pediatrics.aappublications.org/content/121/6/1165.full.pdf+html?sid=c d8d849a-ff4b-4e47-a10f-107d14bcf5c5 [Accessed 17 May 2011]

Marpaung, R.A.O. 2006. % " $ %

> ? " $ ; % % ; = 55 B

# % ; "= # , Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Semarang. Available from: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH68fc.dir/doc.pdf [Accessed 16 March 2011]

Martin M.A., 2007. <, " $ . 4th ed. USA: Oxford University Press

McElroy, T., and Mosteller, L.,2006. ! 5 ! !

$ $ . , Psychology Department,

(48)

Nurkholis A., - ; ; " % > ? "

% ? 6; = C555 "! : !

= > , Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang. Available form:

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0192.dir/doc.pd f [Accessed 17 April 2011]

Sammons A., ! . Available from:

www.psychlotron.org.uk/.../sleep/A2_AQA_sleep_restorationtheory.pdf [Accessed 26 February 2011]

Suryabrata S., 2004. % ; % ; . P.T. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Tortora G.J., and Derrickson B.H., 2009. % # % C (. 12th ed. John Wiley & Sons, Inc.

Wahyuni, A.S., 2011. ; = ; . Bamboedoea Communication, Jakarta Timur

Wahyuningsih, A.S., 2004. 7 = 6

% > ? = 55 "@ 9 B ; ! ,

Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I. Available from: http://www.docstoc.com/docs/23133792/Hubungan-antara-Kecerdasan-Emosi-dgn-Prestasi-Belajar [ Accessed 17 April 2011]

Widianingsih, L., 2001. - ; ; " % > ?

"% : = > , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

(49)

Wolfson, A.R, Carskadon, M.A. 1998. $

(50)

"

Nama : Nur Aini binti Jusoh

Tempat/ Tanggal Lahir : Kedah, Malaysia/ 03 Januari 1989 Agama : Islam

Alamat : No. 24, Kg. Banggol, 06700 Pendang, Kedah, Malaysia. Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Kebangsaan Bukit Jambul, Kedah (1996- 2001)

2. Sekolah Menengah Sains Pokok Sena, Kedah (2002- 2006)

3. Allianze College of Medical Sciences, Penang (2007- 2008)

Riwayat Organisasi :1. Perwakilan Mahasiswa Malaysia Universitas Sumatera Utara (PMUSU)

(51)

0&0()#( #($#%# , # +-0% -#( % *$#*+ #9#% /#-# +*@# #%.# #(<#*+ #A -#( # 0(

Saya, Nur Aini Jusoh dengan NIM 080100305 merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Tujuan saya melakukan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara pola tidur siswa dengan prestasi belajar pada siswa SMA.

Untuk mendukung penelitian ini, saya memerlukan jasa baik saudara untuk mengisi kuesioner ini. Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis. Pengisian kuesioner ini hanya akan mengambil masa sekitar 10 menit. Kerahasiaan semua informasi yang saudara berikan akan dijaga oleh saya dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian sahaja.

Jawablah segala pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner ini dengan benar mengikut pendapat saudara. Sekiranya ada soalan yang tidak dipahami bolehlah ditanya langsung kepada saya. Jika saudara bersetuju untuk menjadi responden bagi penelitian ini, sila turunkan tanda tangan saudara di tempat yang disediakan. Saudara juga berhak menolak sekiranya saudara tidak mahu menjadi responden bagi penelitian ini. Atas kesudian saudara saya ucapkan terima kasih.

Medan,……Juni 2011 Peneliti,

(52)

> ?

Berdasarkan penjelasan yang telah ditulis pada lampiran 1, saya ___________________________________________, siswa SMA Dharma Pancasila, Medan, telah memahami segala yang dijelaskan oleh peneliti, Nur Aini Jusoh tentang penelitian yang berjudul “Hubungan antara Pola Tidur dan Prestasi Belajar pada Siswa SMA Dharma Pancasila Tahun 2011” .

Saya dengan ini bersedia untuk menjadi salah seorang responden bagi penelitian tersebut dan tidak akan mengambil sebarang tindakan atas peneliti jika berlaku sesuatu yang tidak diingini.

Sekian, terima kasih.

Medan, ……. Juni 2011 Responden,

(53)

Tanggal hari ini: Nama:

Umur:

Jenis kelamin:

Bagi setiap pertanyaan di bawah, pilihlah jawapan yang paling tepat dengan kondisi tidur anda sekitar 2 minggu terakhir ini dan tandakan di dalam kotak yang paling sesuai dengan tanda silang (X)

> ? Tidak pernah > ? 1-2 kali > ? 3-4 kali >6? 5-6 kali > ? Setiap hari/malam 1. Saya terlambat ke

sekolah karena ketiduran

2. Saya merasa lelah dan mengantuk pada siang hari.

3. Saya tidur pada sore hari.

4. Saya berjaga malam/ bergadang hingga jam 3 pagi

(54)

9. Saya mengompol pada malam hari. 10. Saya terbangun satu kali pada malam hari. 11. Saya terbangun lebih dari satu kali pada malam hari.

(55)
(56)
(57)
(58)

:

1 rinaldi 17 laki-laki 16 84.8

2 dio 15 laki-laki 18 78.2

3 zein 15 laki-laki 23 77

4 novita 16 perempuan 18 82.5

5 elnanta 17 laki-laki 21 73.4

6 indah.af 16 perempuan 24 76.7

7 arif 17 laki-laki 19 71.8

8 fachri.p 15 laki-laki 26 79.6

9 randy 16 laki-laki 24 71.8

10 irfan.a 15 laki-laki 22 79.4

11 affandi 14 laki-laki 21 82.2

12 arief 15 laki-laki 22 79.9

13 dita 15 perempuan 17 85.2

14 leo 17 laki-laki 19 75.1

15 m.agus 15 laki-laki 32 78.4

16 sandra 15 perempuan 19 85.2

17 irfan.s 16 laki-laki 22 86.9

18 dame 16 perempuan 20 80.1

19 annisa.w 15 perempuan 18 83

20 ekky 14 perempuan 21 78.7

21 nadia 15 perempuan 18 80.2

22 Lesfriani 16 perempuan 25 74.8

23 siti 16 perempuan 23 83.8

24 linda 16 perempuan 35 72.7

25 indah 17 perempuan 22 82

26 fachri.a 15 laki-laki 18 81.9

27 rio 17 laki-laki 25 76.2

28 Desiyanti 17 perempuan 19 82.6

29 abdul 16 laki-laki 19 71.6

30 cica 16 perempuan 21 79.2

31 hasty 15 perempuan 23 76

32 umi 16 perempuan 34 71.5

33 dwi 16 perempuan 28 82.1

34 reza 16 laki-laki 19 72.9

35 fahri 15 laki-laki 23 80.8

36 arry 16 laki-laki 18 76.3

37 tri 17 laki-laki 36 72.7

(59)

39 asmaul 16 perempuan 25 86.4

40 sri 15 perempuan 20 78.9

41 lily 16 perempuan 23 79.4

42 gladys 16 perempuan 27 79.6

43 elieser 17 perempuan 38 73.1

44 junita 18 perempuan 31 73.8

45 cindy 16 perempuan 22 88.7

46 Rukhaiyah 17 perempuan 29 73.4

47 arnas 16 laki-laki 17 72.4

48 jodhy 17 laki-laki 18 70.5

49 rosalina 17 perempuan 18 81.1

50 sarah 15 perempuan 20 81.6

51 rizalul 16 laki-laki 22 74.5

52 fatayani 17 perempuan 28 76.6

53 feberson 15 laki-laki 19 74.9

54 m.idris 15 laki-laki 19 71.1

55 evi 17 perempuan 14 75.2

56 desy 16 perempuan 24 75.5

57 sandi 17 laki-laki 22 72.6

58 achmad 16 laki-laki 19 76.6

59 musanna 17 perempuan 15 71.4

60 aldi 16 laki-laki 24 76.5

61 dhymar 15 perempuan 25 77.7

62 devina 15 perempuan 23 81.7

63 windi 15 perempuan 18 78.5

64 nara 16 perempuan 19 76.1

65 anisya 15 perempuan 21 79.1

66 fedri 17 laki-laki 18 75.9

67 m.ichwan 16 laki-laki 17 75.8

68 m.ripal 16 laki-laki 23 82.8

69 theesy 17 laki-laki 27 76.8

70 martin 17 laki-laki 18 75.6

71 rafifani 16 laki-laki 22 79.5

72 sari 16 perempuan 16 81.9

73 robinson 16 laki-laki 25 72.7

74 roy 16 laki-laki 19 73.2

75 fhisda 17 perempuan 34 73.8

76 desri 16 perempuan 29 84.3

77 geutin 17 laki-laki 20 72.9

78 haga 16 laki-laki 32 70

(60)

80 nurul 15 laki-laki 21 70.3

81 irvan 16 laki-laki 23 73.5

82 furqon 16 laki-laki 27 75.4

83 sayid 15 laki-laki 18 72.3

84 aqilla 14 perempuan 19 80

(61)

!"

#

$ %% &

$

! '

$

$ ( ) *+%

, -* # . / %

% B0 (<+ *

" 0 "

(62)

-% -% 1 2

#

$ %% &

$

! '

$

$ (

"

"

(63)

"

"

"

(64)

"

"

"

(65)

"

#%*,( ,%% #$+,( !

!" % % 1 2

!" % 0

! & 3 0 4

#

% % 1 2 % 0

! & 3 0 4

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.5 Distribusi Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Prestasi Belajar
Gambar di atas menunjukkan bahwa grafik yang didapatkan belum
Tabel 5.6 Analisis Uji Korelasi Pearson Hubungan Pola Tidur dan Prestasi Belajar

Referensi

Dokumen terkait

a. Rendahnya penghasilan atau pendapatan masyarakat menyebabkan kemampuan untuk membeli perangkat atau alat kontrasepsi juga terbatas. Masyarakat lebih mengutamakan

Sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan MySQL.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem yang digunakan adalah perancangan sistem

Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui apakah mahasiswa mengalami atau tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran Biologi Molekuler

Hasil penelitian di Laboratorium pada tahap karakteristik sistem hidrolik untuk pengepresan jarak kepyar dengan menggunakan beban tekan 3 kg, 5 kg, 7 kg, 9 kg,

[r]

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa ttest sebesar 3,056 lebih besar dari ttable yaitu sebesar 2,04 dengan level signifikansi atau toleransi

Tingginya rasio FDR ini, di satu sisi menunjukkan pendapatan bank yang semakin besar, tetapi menyebabkan suatu bank menjadi tidak likuid dan memberikan konsekuensi

satu organ sangat penting, yang berfungsi untuk mengunyah dan merobek makanan. Kita harus menjaga kesehatan gigi mulai dari sejak dini. Gigi anak-anak sangat rawan