UJI PERFORMANCE MIKROTIK ROUTER BOARD RB 750
PADA JARINGAN
TUGAS AKHIR
MUHAMMAD HERU FAUZI
072406180
PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK INFORMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UJI PERFORMANCE MIKROTIK ROUTER BOARD RB750
PADA JARINGAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
MUHAMMAD HERU FAUZI
072406180
PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK INFORMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini dengan rasa hormat dan hati yang tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Syahril Efendi, S.Si, M.IT selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Informatika.
3. Ibu Dra. Mardiningsih, Msi, selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak Erwin, S.Kom, selaku Manager Lintas Buana Indonesia yang telah bersedia memberikan informasi, serta Bapak Cokro Harianto, S.Kom yang terus membimbing dalam melakukan praktik di lapangan.
6. Rekan-rekan seangkatan D-III Teknik Informatika kelas A,B,C 2007 serta rekan-rekan seperjuangan di Fakultas Pertanian 2005. 7. Kepada Kakanda dr. Siti Kemala Sari dan Khairtana Bayu S.Kep,
Adinda Rahmad Dailani, Abangda dr. M. Nur Hidayah serta Deasy Ch Sagala dan Eric Sitorus SP, yang selalu memberikan motivasi dan dukungan sehingga penulis bersemangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Teristimewa Ayahanda Irlamsyah Linggo Bayu dan Ibunda Nurhayana yang telah memberikan bantuan dan dorongan berupa semangat dan material yang sangat membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang dimiliki penulis baik itu sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi pembaca secara umum dan penulis secara khusus. Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih.
Medan, Februari 2011 Penulis
PERSETUJUAN
Judul : UJI PERFORMANCE MIKROTIK
ROUTER BOARD RB750 PADA JARINGAN
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : MUHAMMAD HERU FAUZI
Nomor Induk Mahasiswa : 072406180
Program Studi : D-III TEKNIK INFORMATIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Februari 2011
Diketahui/Disetujui oleh Pembimbing Ketua Departemen Matematika FMIPA USU,
Prof. Dr. Tulus, M.Si
PERNYATAAN
UJI PERFORMANCE MIKROTIK ROUTER BOARD RB750 PADA JARINGAN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Februari 2011
ABSTRAK
DAFTAR ISI
2.2 Teori Dasar Jaringan Komputer ... 12
2.2.1. Pengertian Jaringan Komputer... 12
4.1 Mengenal Mikrotik Router Board RB750 ... 23
4.2 Paket Mikrotik Router Board RB750 ... 24
3.2.9. Paket Routing ... 27
3.2.10. Paket UPS ... 27
3.2.11. Paket Web Proxy ... 28
3.2.12. Paket Wireless dan Wireless Legacy ... 29
4.3 Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan WinBox ... 29
Bab 4 Implementasi Sistem ... 30
5.1 Pengertian dan Tujuan Implementasi Sistem ... 30
5.2 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem... 31
4.2.1 Hardware (Perangkat Keras) ... 31
4.2.2. Software (Perangkat Lunak) ... 31
4.2.3. Brainware (Unsur Manusia) ... 32
5.3 Setting Awal Mikrotik Router Board RB750 ... 32
5.4 Menggunakan WinBox ... 34
4.4.1. Konfigurasi Interface Mikrotik Router Board RB750 ... 36
4.4.2. Setting Ip Address Pada Mikrotik Router Board RB750 ... 38
4.4.3. Konfigurasi Gateway Server dan DNS ... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2 Koneksi Internet, Mikrotik, Switch dan Komputer ... 34
Gambar 4.3 WinBox... 34
Gambar 4.14 Bandwidth Management ... 42
Gambar 4.15 Contoh Bandwidth Mangement ... 43
Gambar 4.16 Traffic Monitoring ... 44
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari informasi , artikel, pengetahuan terbaru atau bahkan hanya untuk chating. Layanan-layanan yang sebelumnya sulit berkembang, seperti video dan music-on-demand,
multi-player online games, voice dan video communications, serta online shopping
and learning. diperkirakan akan mendapatkan momentum baru perkembangannya ke
depan. Sehingga perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut solusi akan kebutuhan komunikasi data yang cenderung meningkat. Salah satu solusi untuk komunikasi data ditawarkan oleh mikrotik.
pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan pengujian performance Mikrotik
Router Board RB750.
Router sendiri merupakan elemen yang sangat penting dalam jaringan internet
yang akan kita bangun, terutama dengan fungsinya sebagai pengatur koneksi data dari komputer satu ke komputer lainnya. Komputer yang mengatur jalur data tersebut sering kita sebut dengan router.
Selain memiliki keunggulan yang telah disebutkan diatas masih banyak lagi kelebihan yang dimiliki mikrotik dengan router board yang akan ditampilkan dalam penulisan tugas akhir ini.
Atas dasar pertimbangan itu, maka penulis tertarik membuat tugas akhir dengan judul :
” UJI PERFORMANCE MIKROTIK ROUTER BOARD RB750 PADA
JARINGAN”.
1.2.Identifikasi Masalah
Mengingat semakin banyak jumlah konsumen yang membutuhkan penggunaan router untuk melancarkan suatu kegiatan komunikasi data ataupun usaha yang berhubungan dengan jaringan internet, maka timbul beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan mikrotik router board agar komputer LAN (Local Area
Networking) tidak berebut bandwidth.
2. Cara memonitoring traffic yang lewat melalui router.
3. Bagaimana cara membloking beberapa situs untuk melindungi pengguna
internet.
4. Bagaimana cara membatasi bandwidth agar tidak melebihi penggunaannya.
1.3.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana cara membangun serta menguji performance router dengan Mikrotik Router Board RB750 sehingga ditemukan solusi terbaik untuk manajemen jaringan yang handal.
1.4.Batasan Masalah
1. Penggunaan Winbox sebagai GUI (Graphical User Interface) dalam konfigurasi mikrotik
2. Bandwidth Management
3. Traffic Monitoring
4. Bloked Site
1.5.Tujuan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menguji kinerja ataupun performance Mikrotik Router Board RB750 ini pada jaringan.
1.6.Metodologi Penelitian
Adapun Metodologi penelitian yang di lalukan penulis adalah:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian dilakukan langsung ke internet cafe dan penyedia jasa layanan
Internet Service Provider (ISP) dimana penulis melakukan pengumpulan data
dengan cara bertanya langsung kepada pihak yang terkait. Data dalam penelitian di lapangan diperoleh melalui : a. Wawancara (Interview)
Penulis mengadakan tanya jawab kepada pihak Lintas Buana Indonesia sebagai Internet Service Provider (ISP) yang berada di kota Medan, mengenai masalah yang sedang diteliti serta mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu : penyediaan line Internet Service Provider (ISP) untuk melakukan uji performance mikrotik router board, switch untuk jaringan (Local Area Network) LAN, kabel cross dan kabel straight, serta perangkat keras yang lain.
b. Pengamatan (Observasi)
Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke tempat-tempat yang menggunakan mikrotik router board seperti di Matahari Internet Cafe yang terletak di Jl. Matahari – Helvetia dan untuk mencatat terhadap kejadian yang ada. Dari pengamatan yang dilakukan penulis, terdapat beberapa masalah yang dihadapi pihak manajemen internet cafe tersebut, seperti : sering terputusnya koneksi internet sehingga diperlukan koneksi cadangan, terjadinya berebut bandwidth oleh pelanggan dan membuka situs-situs terlarang yang dilakukan pelanggan seperti situs porno.
4. Pengujian program dan jaringan di laboratorium D-III Teknik Informatika dengan menggunakan line internet yang disediakan oleh kampus.
1.7.Sistematika Penulisan
Secara garis besar tugas akhir ini terdiri dari 6 (enam) bab dan beberapa lampiran. Adapun setiap bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan secara ringkas pembahasan tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORI
Pada bab ini penulis menjelaskan teori-teori singkat tentang hal-hal yang berhubungan dengan judul dan hardware mikrotik yang digunakan oleh penulis.
BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan dan diuraikan tentang pembuatan serta perancangan sistem.
BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisikan tentang pengertian dan tujuan implementasi sistem, komponen utama dalam implementasi system, prosedur penggunaan dan pemeliharaan implementasi sistem.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari uraian bab-bab sebelumnya. Dan akan berusaha memberikan saran yang mungkin bermanfaat.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Mengenal Router
Jaringan komputer sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari satu tempat ke tempat yang lain. Untuk menyambungkan jaringan komputer secara luas dibutuhkan peralatan tambahan agar proses komunikasi data tidak terhambat.
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing untuk menyambungkan jaringan yang luas (Wide Area
Network – WAN). Proses routing terjadi pada OSI layer 3 (Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari stack protokol tujuh lapis OSI. Sehingga router yang
digunakan untuk menyambungkan LAN (Local Area Network) dan WAN harus mampu mendukung.
2.1.1. Sejarah Mikrotik
Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di
yang berkebangsaa sarjan me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membua handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia
2.1.2. Pengertian Mikrotik
Mikrotik adalah sistem operasi independen berbasiskan Linux khusus untuk komputer
yang difungsikan sebagai router. Mikrotik didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal
Computer).
2.1.3. Jenis Mikrotik
Jenis-jenis mikrotik yang tersedia adalah sebagai berikut :
1. Mikrotik Router OS adalah versi mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang
2. Build In Hardware Mikrotik, merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat
keras yang khusus dikemas dalam router board yang di dalamnya sudah te
board mikrotik.
2.1.4. FasilitasMikrotik
Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh mikrotik : 1. DHCP support.
2. Remote control dengan menggunakan Windows Application (WinBox).
3. Advance bandwidth control.
4. Network firewall dengan packet filtering, masquerading, network address translation, logging dan connection monitoring.
5. Hotspot gateway dengan RADIUS authentification.
6. Dukungan terhadap Protokol E1/T1. 7. IP Telephony Gateway.
8. Built-in Web-proxy.
9. Async PPP (up to 128 ports) dengan Radius autentifikasi untuk modem pools.
10.Wireless client dan Access Point.
11.Protokol V.35 dan Protokol X.21
2.1.5. Fungsi Mikrotik
Sebagai perangkat lunak router yang memiliki cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan, mulai dari quality of services, firewall, hotspot gateway, web proxy, dns
adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis.
2.1.6. Level Mikrotik
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika ingin memanfaatkannya secara
penuh, dibutuhkan lisensi dari mikrotik untuk dapat menggunakanya alias berbayar.
Mikrotik dikenal dengan istilah level pada lisensinya. Tersedia mulai dari level 0
kemudian 1, 3 hingga 6. Berikut ini kemampuan yang dimiliki dari setiap level
mikrotik :
1. Level 0 (gratis): tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan. 2. Level 1 (demo): pada level ini menggunakannya sbg fungsi routing standar
saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
3. Level 3: sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau
Ethernet dan pengelolaan perangkat wireless tipe klien.
4. Level 4: sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
5. Level 5: mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.
2.2.Teori Dasar Jaringan Komputer
Teknologi jaringan komputer global mampu menjangkau seluruh wilayah dunia, pengembangan sistem dan teknologi yang digunakan, penyebaran informasi melalui media internet, peluncuran satelit-satelit komunikasi dan perangkat komunikasi
wireless, menandai awal abad milenium, menyebabkan akan kebutuhan jaringan
komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan.
2.2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah himpunan "interkoneksi" antara 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh) (Melwin Syafrizal, 2005).
2.2.2. Tipe Jaringan Komputer
Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antar komputer, yaitu :
1. Jaringan Peer to Peer, merupakan jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2
printer). Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset, dan
2. Jaringan Client – Server, sistem ini bisa diterapkan dengan teknologi internet di mana ada suatu unit komputer yang berfungsi sebagai server yang hanya memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.
3. Jaringan Hybrid, adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa penggunaan dalam jaringan
hybrid dapat mengakses sumber daya yang dibagi oleh jaringan peer to peer
sedangkan di waktu yang bersamaan juga dapat memanfaatkan sumber daya yang di sediakan oleh server.
2.2.3. Terminologi Dasar Jaringan
Jaringan komputer dibangun dalam bentuk dan ukuran berbeda-beda, bergantung pada kondisi dan kebutuhan individu yang menyelenggarakan. Tahun demi tahun, industri
networking berkembang dengan pesat sehingga ditemukan beragam desain dan tipe.
Inilah yang disebut network terminology (Rahmat Rafiudin, 2004). Secara umum jaringan komputer terbagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Local Area Network
2. Metropolitan Area Network
Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antargedung dalam suatu daerah (wilayah seperti propinsi atau negara bagian). Sebagai contoh, jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan yang lainnya.
3. Wide Area Network
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah
menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optik, karena jangkauanya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau wilayah otoritas negara lain.
2.2.4. Topologi Jaringan
Topologi menggambarkan struktur jaringan, atau bagaimana sebuah jaringan dibuat. Terdapat dua defenisi topologi jaringan, yaitu :
1. Physical topology, merupakan layout aktual dari kabel-kabel (media) jaringan.
Adapun topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah jaringan adalah :
a. Bus topology, merupakan segmen backbone tunggal melalui kabel lurus
panjang, dimana semua host dikoneksikan langsung.
b. Ring topology, mengkoneksikan host pertama ke host berikutnya, dan host
terakhir ke host pertama. Model ini akan membuat lingkaran node-node komputer yang dikoneksikan melalui media kabel.
Gambar 2.2 Ring Topology
c. Star topology, menghubungkan semua kabel ke sebuah poin sentral. Poin
ini biasanya berupa sebuah hub atau switch.
Gambar 2.3 Star Topology
d. Extended star topology, menggunakan star topology yang dikembangkan.
Gambar 2.4 Extended Star Topology
e. Hierarchical topology, hampir sama dengan extended star, tetapi sistem di-link ke sebuah komputer yang mengontrol traffic dalam topologi.
Gambar 2.5 Hierarchical Topology
f. Mesh topology, digunakan pada kondisi di mana tidak ada hubungan
komunikasi terputus secara absolut antarnode komputer. Sebagai contoh adalah sistem-sistem kontrol dari sebuah nuclear power plant. Topologi ini merefleksikan juga bagaimana desain dari internet, yang memiliki multi
Gambar 2.6 Mesh Topology
2. Logical topology, sebuah jaringan yang menggambarkan host-host saling
berkomunikasi melalui sebuah media. Berikut ini dua tipe umum dari logical
topology, yaitu :
a. Broadcast topology, setiap host mengirim datanya ke semua host lain
dalam jaringan, dan di sana tidak ada station pesanan apa pun dalam
network, yang pertama datang, pertama dilayani. Konsep ini berlaku juga
pada cara kerja ethernet.
b. Token passing, mengontrol akses network dengan melepas pesan elektronik
i. Peralatan Jaringan Komputer
Dalam membentuk suatu jaringan, baik itu bersifat LAN maupun WAN, kita akan membutuhkan media baik hardware maupun software. Berikut adalah beberapa media
hardware yang penting di dalam membangun suatu jaringan.
1. Kabel, ada beberapa jenis kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Kabel-kabel ini sebelumnya harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan digunakan.
a. Coaxial cable, dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang digunakan untuk
jaringan komputer, yaitu :
1. Thick coaxial (kabel koaksial gemuk), dispesifikasikan berdasarkan
standar IEEE 802.3 - 10BASE5, di mana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm.
2. Thin coaxial cable (kabel koaksial kurus), dispesifikasikan berdasarkan
standar IEEE 802.3 - 10BASE2, di mana diameter rata-rata berkisar 5mm.
b. Twisted pair cable, dispesifikasikan standar EIA/TIA 568 merupakan
kategori untuk twisted pair.
c. Straight through cable, jenis ini biasanya digunakan untuk
d. Cross over cable, kabel ini digunakan untuk komunikasi antar komputer
langsung (tanpa hub), atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade hub jika diperlukan.
e. Fiber optic cable, kabel ini memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk
menyalurkan sinyal antarterminal sering dipakai sebagai saluran backbone karena kehandalannya yang tinggi. Kabel ini tidak terpengaruh oleh cuaca dan panas.
2. NIC (Network Interface Card) merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan.
Gambar 2.7 NIC
Gambar 2.8 HUB
4. Repeater merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan
peralatan yang dapat menerima sinyal kemudian memperkuat dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain. Sehingga sinyal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh karena repeater bekerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromaknetik, untuk itu repeater termasuk dalam kategori peralatan yang bekerja pada layar fisik.
Gambar 2.9 Repeater
5. Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen
dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC
tertentu, maka bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja.
Gambar 2.10 Bridge
6. Router merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan
dengan jaringan lain. Sepintas lalu router mirip bridge, namun router lebih cerdas dibandingkan bridge. Router bekerja dengan menggunakan routing
table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan tentang ke mana
dan bagaimana paket data dikirim. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data.
Gambar 2.11 Router
7. Switch merupakan perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN yang
Gambar 2.12 Switch
8. Access Point (AP) merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung
akses jaringan tanpa kabel ataupun wireless LAN. Wireless device jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi.
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1. Mengenal Mikrotik Router Board RB750
Mikrotik Router Board RB750 adalah produk hardware dibawah lisensi mikrotik.
Produk RB750 mikrotik diperuntukkan bagi penggunaan SOHO. Memiliki 5 buah port
ethernet 10/100, dengan prosesor baru Atheros 400MHz. Sudah termasuk dengan
lisensi level 4 dan adaptor 12V. Berikut ini spesifikasi produk mikrotik RB750:
1. CPU : AR7240 300MHz (overclock up to 400MHz) CPU 2. Memory : 32MB DDR SDRAM on board memory
3. Boot loader : Router BOOT
4. Data storage : 64MB on board NAND memory chip
5. Ethernet : Five 10/100 ethernet ports (with switch chip)
6. miniPCI : none
7. Extras : Reset switch, Beeper 8. Serial port : no serial port
9. LEDs : Power, NAND activity, 5 Ethernet LEDs
10.Power options : Power over Ethernet: 9-28V DC (except power over datalines). Power jack: 9.28V DC
11.Dimensions : 113×89x28mm. Weight without packaging and cables: 130g
12.Power consumption : Up to 3W
3.2. Paket Mikrotik Router Board RB750
Secara umum mikrotik router board rb750 memiliki paket-paket yang bisa di konfigurasikan oleh administrator melalui WinBox sehingga tidak perlu menghapal
command mikrotik. Selain itu juga tersedia perangkat pendukung diluar paket yang
disediakan mikrotik untuk mendukung kinerja manajemen jaringan.
3.2.1. Paket PPP
Paket PPP (Point to Point Protocol) merupakan paket yang memuat protocol PPP. Paket PP ini diperlukan untuk fitur komunikasi serial dengan menggunakan PPP, ISDN PPP, L2TP dan PPTP serta komunikasi PPP on Ethernet (PPPoE). Paket PPP digunakan untuk komunikasi Wide Area Network dengan menggunakan komunikasi serial mode asynchronous maupun mode synchronous. Fitur PPP ini jika digunakan pada mode synchronous akan memerlukan hardware tambahan tertentu dan yang didukung oleh driver dalam paket synchronous.
3.2.2 Paket DHCP
Pada saat DHCP client mendapatkan semua informasi tersebut maka secara otomatis interface ethernet DHCP client tersebut diset alamat IP dan netmask sesuai yang diberikan DHCP server. Jika tersedia default gateway maka default gateway pada table routing juga diupdate berdasarkan informasi DHCP server. Jika waktu aktif DHCP client terlewati maka alamat IP, netmask dan default gateway dan DHCP
server tidak tersedia maka alamat IP invalid dan default gateway akan dihapus dari
table routing. Selain fitur DHCP client, mikrotik juga berfungsi sebagai DHCP server
maupun DHCP Relay.
3.2.3 Paket Advance Tools
Paket ini memuat fitur email client, ping, netwatch, traceroute, bandwidth tester,
traffic monitoring, mrtg dan utility lain yang sering diperlukan untuk mengetahui
kondisi router maupun jaringan.
Fitur netwatch merupakan salah satu fitur yang memungkinkan mikrotik menjadi lebih pintar dan dapat memilih konfigurasi berdasarkan script (urutan perintah) sesuai kondisi jaringan (netwatch). Paket advanced tools ini terdapat pada semua level lisensi.
3.2.4 Paket Hotspot
Paket hotspot digunakan untuk melakukan authentication, auothorization dan
accounting pengguna yang melakukan access jaringan melalui gerbang hotspot.
melalui web browser baik protocol http maupun https (secure http). Hotspot gateway memerlukan tambahan memory dan cpu proses jika digunakan untuk menghitung dan mengamati traffic local yang sedang berjalan. Paket hotspot memerlukan lisensi level 1 (untuk 1 hotspot user) dan tersedia untuk jumlah pengguna lebih banyak pada lisensi diatas 3.
3.2.5. Paket ISDN
Mikrotik router dapat berfungsi sebagai ISDN client maupun server. Fungsi dial-up
dapat diatur secara permanen ataupun dial-on-demmand. IP address yang diberikan oleh ISP dapat digunakan sebagai default route dalam routing table.
3.2.6. Paket NTP
Paket Network Time Protocol digunakan untuk menyelaraskan sistem waktu komputer dalam jaringan. Akan sangat baik apabila paket NTP ini melakukan penyelarasan waktu dengan menggunakan NTP server standard dan menggunakan GPS (perlu paket gps).
3.2.7. Paket GPS
Mikrotik router os dapat menggunakan Penerima Global Position Sistem (GPS)
GPS didukung oleh 24 satelit dengan 6 jenis orbital dengan masa orbit 12 jam, sehingga dari bumi dalam satu saat dapat terlihat 5 atau 6 satelit. Penerima GPS menghitung posisi dan waktu berdasarkan informasi diterima dari 4 satelit.
3.2.8. Paket Radio LAN
Mikrotik router mendukung penggunaan Wireless Radio LAN hardware antara lain :
a. Radio LAN ISA card (model 101) b. Radio LAN PCMCIA card.
Radio LAN ini hanya merupakan driver saja dan memerlukan paket wireless dan dapat digunakan untuk lisensi minimum level 4.
3.2.9. Paket Routing
Paket routing, akan diperlukan jika jaringan menggunakan routing dynamic. Mikrotik dapat menggunakan RIP, OSPF, maupun BGP versi 4.
3.2.10. Paket UPS
a. Mengkondisikan mikrotik router hibernate saat ada gangguan baterai dan
reebot secara aman saat catu utama tersedia.
b. Kalibrasi waktu kerja UPS dan test kondisi baterai.
c. Monitoring semua informasi fitur “smart” yang diberikan oleh UPS. d. Pencatatan perubahan catu daya.
Fitur ini memudahkan administrator memonitor dan mengamankan router dari kerusakan akibat gangguan catu daya. Untuk melakukan pengamanan tersebut
router akan selalu memonitor kondisi baterai UPS saat catu daya utama tidak
tersedia. Jika kondisi baterai UPS dibawah 10% maka fitur ini memerintahkan
router ke kondisi hibernate. Saat baterai UPS habis router telah pada kondisi
hibernate dan siap untuk kembali aktif saat catu daya utama kembali.
3.2.11. Paket Web Proxy
Paket Web Proxy mikrotik mengimplementasi proxy server dengan :
a. HTTP proxy normal. b. HTTP Transparent proxy.
c. Access list berdasar sumber, tujuan, URL dan cara akses.
d. Pengaturan Cache (pengaturan jenis objek yang dicache).
3.2.12. Paket Wireless dan Wireless Legacy
Paket ini lebih banyak memuat driver yang diperlukan untuk menjalankan kartu jaringan nirkabel (wireless).
3.3. Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan Winbox
Mikrotik router dapat diakses secara remote menggunakan HTTP dan WinBox
Console, sebagai contoh, menggunakan web browser dari workstation.
WinBox console digunakan untuk mengakses mikrotik router os didalam melakukan konfigurasi dan fitur manajemen penggunaan secara grafis (Graphical User Interface). Semua Interface WinBox berfungsi sangat mirip dan sama kemampuannya dengan fungsi console.
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1. Pengertian dan Tujuan Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang telah dirancang, sistem yang disetujui, menguji sistem, menginstal dan memulai menggunakan sistem baru tersebut atau sistem yang diperbaiki.
Tujuan implementasi sistem adalah :
1. Menyelesaikan sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang telah disetujui, menyusun dokumen-dokumen baru atau dokumen yang baru diperbaiki.
2. Menulis, menguji, mendokumentasikan program-program dan prosedur yang diperlukan dalam desain sistem yang telah disetujui.
3. Memastikan bahwa pengguna dapat mengoperasikan sistem yang baru yaitu dengan mempersiapkan manual pemakaian (tata cara penggunaan) dan melatih pengguna tersebut.
4. Memperhitungkan bahwa sistem tersebut dapat memenuhi permintaan pengguna yaitu dengan menguji sistem.
4.2. Komponen Utama dalam Implementasi Sistem
Dalam menjalankan sistem tersebut dengan menggunakan komputer harus memiliki 3 komponen utama, antara lain Hardware (Perangkat Keras), Software (Perangkat Lunak) dan Brainware (Unsur Manusia).
4.2.1. Hardware (Perangkat Keras)
Hardware merupakan komponen-komponen yang terlihat secara fisik, yang saling bekerja sama dalam melaksanakan pengolahan data. Perangkat keras yang digunakan meliputi :
1. Mikrotik Router Board RB750.
2. Kabel UTP.
3. 2-4 komputer sebagai client.
4. Line Internet Service Provider (ISP).
5. Switch D-Link DES-1005D/DES-1008D (5 port)
4.2.2. Software (Perangkat Lunak)
Software adalah instruksi atau program-program komputer yang dapat digunakan oleh komputer dengan memberikan fungsi serta menampilkan performance mikrotik yang diinginkan. Dalam hal ini, perangkat lunak yang digunakan penulis untuk konfigurasi
mikrotik adalah :
2. WinBox sebagai software yang memberikan graphic user interface kepada
administrator untuk melakukan konfigurasi mikrotik router board.
4.2.3. Brainware (Unsur Manusia)
Brainware merupakan faktor manusia yang menangani fasilitas komputer yang ada. Faktor manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memiliki bagian untuk menangani sistem dan merupakan unsur manusia yang meliputi :
1. Analis Sistem, yaitu orang membentuk dan membangun fasilitas rancangan sistem atau program.
2. Programmer, yaitu orang yang mengerti bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat dan membangun suatu program.
3. Operator (Admininistrator), yaitu orang yang mengoperasikan sistem seperti memasukkan data untuk dioperasikan oleh komputer dalam menghasilkan informasi dan lain sebagainya.
4. Public (Pengguna), yaitu orang yang memakai sistem yang telah dirancang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
4.3. Setting Awal Mikrotik Router Board RB750
Untuk merancang serta menjalankan fungsi mikrotik router board rb750, maka tentunya diperlukan perangkat keras router board, akses internet serta komputer yang akan dimanajemen jaringannya oleh mikrotik. Berikut ini cara menggunakan mikrotik
router board rb750 yang dilakukan oleh penulis untuk pertama kali :
1. Konek kabel internet/WAN pada port 1, dan kabel LAN pada port 2 mikrotik disambungkan ke port 1 Switch D-Link DES-1005D/DES-1008D.
Gambar 4.1 Koneksi Internet, Mikrotik dan Switch
Gambar 4.2 Koneksi Internet, Mikrotik, Switch dan Komputer
3. Download WinBox dari situs mikrotik
menggunakan WinBox versi 2.2.15 pada komputer pertama.
Gambar 4.3 WinBox
4.4. Menggunakan WinBox
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan WinBox adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Menu Login WinBox
2. Isi IP Address dari Mikrotik Router Board RB750 yang kita gunakan, pada kolom Login isi nama username adalah admin dan password dikosongkan.
Gambar 4.5 Login Admin
Gambar 4.6 Interface WinBox
4.4.1. Konfigurasi Interface Mikrotik Router Board RB750
Setelah login sebagai admin pada WinBox dan muncul tampilan main window, saatnya melakukan konfigurasi interface dengan langkah berikut ini :
Gambar 4.7 Interface List
2. Kemudian klik dua kali ether1, lalu ubah name menjadi Gateway. Tujuan pemberian nama interface ini adalah untuk memudahkan indentifikasi
interface agar dapat terkoneksi ke jaringan lokal atau ke internet.
Pada ether2 sama juga cara konfigurasinya seperti pada konfigurasi ether1 sebelumnya. Berikut ini adalah hasil konfigurasi kedua interface :
Gambar 4.9 Pemberian Nama Pada Ether2 Mikrotik
4.4.2. Setting IP Address pada Mikrotik Router Board RB750
Gambar 4.10 Setting IP Address
4.4.3. Konfigurasi Gateway Server dan DNS
Gambar 4.11 Konfigurasi Gateway
Agar komputer yang terhubungan dengan jaringan lokal dapat terhubung ke jaringan internet, maka harus dikonfigurasikan IP DNS yang diberikan oleh ISP yang kita gunakan, yaitu : DNS pertama 10.3.11.1 dan DNS kedua 10.10.3.2. Berikut ini tampilan konfigurasi DNS :
4.4.4 Test Ping Client
Pada menu WinBox klik Tools kemudian tekan Ping, lalu masukkan IP client pada
Ping To. Hasilnya akan terlihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.13 Ping Client
4.5. Bandwidth Management
Gambar 4.14 Bandwidth Management
Name merupakan nama dari client untuk bandwidth management, Target
Gambar 4.15 Contoh Bandwidth Mangement
4.6. Traffic Monitoring
Traffic monitoring digunakan untuk mengawasi client yang menggunakan akses
Gambar 4.16 Traffic Monitoring
4.6. Blocked Site
Blocked site dilakukan untuk mengantisipasi client agar tidak mengakses situs-situs
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Setelah dilakukan pengamatan dan pengujian terhadap Mikrotik Router Board RB750, penulis dapat menyimpulkan ternyata kinerja yang diberikan oleh router tersebut dapat dengan mudah dilakukan dalam manajemen jaringan. Dimana pada pengamatan dan pengujian dilapangan yang berada di Matahari Internet Cafe, alat ini dapat mengatur jaringan internet yang disambungkan ke jaringan lokal yang berjumlah 25 komputer tanpa ada masalah sedikitpun. Serta pengujian implementasi cara kerja
Mikrotik Router Board RB750 di Laboratorium D3 Teknik Informatika dapat dengan
mudah dilakukan sehingga performance sesuai dengan yang diharapkan.
5.2Saran
Berikut ini saran dari penulis mengenai penggunaan Mikrotik Router Board RB750, yaitu :
1. Perlu ditambahnya artikel-artikel mengenai penggunaan mikrotik, sehingga masyarakat umum dapat langsung mengaplikasikan penggunaannya berdasarkan acuan yang didapat.
2. Ditambahkannya tentang jaringan router kedalam matakuliah jaringan pada perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Herlambang, Linto., Dan L., Aziz Catur. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan menggunakan Mikrotik RouterOS-TM. Yogyakarta : Penerbit Andi
Herlambang, Linto. 2009. Panduan Lengkap Membangun Sharing Koneksi Internet Di Windows, Mikrotik, Linux dan OpenBSD. Yogyakarta : Penerbit Andi
Rafiudin, Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Sutedjo, Budi. 2005. Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi
Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta : Penerbit Andi 2009
oktober 2009
Hasil Uji Program Tugas Akhir
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa Tugas Akhir Mahasiswa Diploma III Ilmu Komputer :
Nama : Muhammad Heru Fauzi NIM : 072406180
Prog. Studi : D3 Ilmu Komputer
Judul TA : Uji Performance Mikrotik Router Board RB750 Pada Jaringan
Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal………..
Dengan hasil : Sukses / Gagal
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi Syarat Pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa yang bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.
Medan, 2 Februari 2011
Dosen Pembimbing Program Studi D-III Teknik Informatik