• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Aturan Keterhubungan Data Mahasiswa Menggunakan Algoritma C 4.5 untuk Meningkatkan Indeks Prestasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Model Aturan Keterhubungan Data Mahasiswa Menggunakan Algoritma C 4.5 untuk Meningkatkan Indeks Prestasi"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL ATURAN KETERHUBUNGAN DATA MAHASISWA

MENGGUNAKAN ALGORITMA C 4.5 UNTUK

MENINGKATKAN INDEKS PRESTASI

TESIS

Oleh

DEDY HARTAMA

097038009/TIF

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

MODEL ATURAN KETERHUBUNGAN DATA MAHASISWA

MENGGUNAKAN ALGORITMA C 4.5 UNTUK

MENINGKATKAN INDEKS PRESTASI

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Komputer dalam Program Studi Magister

Teknik Informatika pada Program Pascasarjana

Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara

Oleh

DEDY HARTAMA 097038009/TIF

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PENGESAHAN TESIS

Judul Tesis : MODEL ATURAN KETERHUBUNGAN

DATA MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA C 4.5 UNTUK

MENINGKATKAN INDEKS PRESTASI

Nama Mahasiswa : DEDY HARTAMA

Nomor Induk Mahasiswa : 097038009

Program Studi : Magister Teknik Informatika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Menyetujui Komisi Pembimbing

Dr. Zakarias Situmorang Prof. Dr. Herman Mawengkang

Anggota Ketua

Ketua Program Studi,

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

MODEL ATURAN KETERHUBUNGAN DATA MAHASISWA

MENGGUNAKAN ALGORITMA C 4.5 UNTUK

MENINGKATKAN INDEKS PRESTASI

TESIS

Dengan ini saya nyatakan bahwa saya mengakui semua karya tesis ini adalah hasil kerja saya sendiri kecuali kutipan dan ringkasan yang tiap bagiannya telah di jelaskan sumbernya dengan benar.

Medan, 19 April 2011

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan

di bawah ini:

Nama : DEDY HARTAMA

Nim : 097038009

Program Studi : Magister ( S2) Teknik Informatika

Jenis Karya Ilmiah : TESIS

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive

Royalty free Right) atas Tesis saya yang berjudul:

MODEL ATURAN KETERHUBUNGAN DATA MAHASISWA

MENGGUNAKAN ALGORITMA C 4.5 UNTUK

MENINGKATKAN INDEKS PRESTASI

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Non-Eksklusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media,

memformat, mengelola dalam bentuk database, merawat dan mempublikasikan

Tesis saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis dan sebagai pemegang dan atau sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Medan, 19 April 2011

(6)

Telah diuji pada

Tanggal : 19 April 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Herman Mawengkang Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Zarlis

2. Dr. Zakarias Situmorang

3. M. Andre Budiman, ST, M. Comp. Sc, M.EM

(7)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama lengkap berikut gelar : Dedy Hartama, ST

Tempat dan Tanggal Lahir : Marihat, 11 Oktober 1973

Alamat Rumah : Jl. Jawa Gg Sate Atas No. 1

Pematangsiantar

Telepon / HP : (0622)25671 / +628126438793

Email

Instansi Tempat Bekerja : AMIK Tunas Bangsa

Alamat Kantor : Jl. Jendral Sudirman Blok A No. 1,2,3

Pematangsiantar

Telepon : (0622) 22431

DATA PENDIDIKAN

SD : SD NEGERI No. 095210 Tamat : 1986

SMP : SMP NEGERI 8 Tamat : 1989

SMU : SMU NEGERI 3 Tamat : 1992

D3 : FMIPA Ilmu Komuter USU Tamat : 1996

Strata-1 : STT Harapan Medan Tamat : 2003

(8)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan

Yang Maha Esa atas segala limpahan rakhmad dan karunia-Nya sehingga Tesis ini

dapat diselesaikan melalui bimbingan, arahan dan bantuan yang diberikan

berbagai pihak khususnya pembimbing, pembanding, para dosen, teman teman

mahasiswa, khususnya mahasiswa Program Studi Magister (S2) Teknik

Informatika di FMIPA Universitas Sumatera Utara.

Tesis dengan judul: ” Model Aturan Keterhubungan Data Mahasiswa

Menggunakan Algoritma C 4.5 untuk Meningkatkan Indeks Prestasi” adalah

merupakan Tesis dan syarat untuk memperoleh gelar Magister Komputer dalam

Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika pada Program Pascasarjana

FMIPA Universitas Sumatera Utara

Dengan selesainya tesis ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Ketua Yayasan Muhammad Nasir AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar

H. Maulia Ahmad Ridwan Syah yang telah memberikan izin, bantuan moril dan

materil dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan lanjutan pada

Program Pascasarjana FMIPA USU.

Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu,

DTM&H, M,Sc (CTM), Sp. A(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister (S2).

Dekan Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara, Dr. Sutarman, M.Sc

atas kesempatan yang diberikan kepada penulis menjadi mahasiswa Program

Magister (S2) pada Program Pascasarjana FMIPA Universitas Sumatera Utara.

(9)

Ketua Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika, Prof. Dr.

Muhammad Zarlis, Sekretaris Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika

M. Andri Budiman, ST, M. Comp. Sc, M.EM beserta seluruh Staff dan Staff

Pengajar pada Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika Program

Pascasarjana Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara, yang telah bersedia

membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada

waktunya.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya kami

ucapkan kepada Prof. Dr. Herman Mawengkang selaku Pembimbing Utama dan

Dr. Zakarias Situmorang selaku Pembimbing Anggota yang dengan penuh

kesabaran membimbing, memotivasi, memberikan dukungan moril, kritik dan

saran serta memberikan bahan-bahan yang berkaitan dengan penyusunan tesis ini

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya kami

ucapkan kepada Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M. Andre Budiman, ST, M. Comp.

Sc, M.EM, dan Amer Sharif, S.Si, M.Kom sebagai pembanding, yang telah

memberikan saran, masukan dan arahan yang baik demi penyelesaian tesis ini.

Seluruh Staf Pengajar dan Administrasi, Program Studi Magister (S2)

Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas MIPA Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan bantuan dan pelayanan yang baik kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan.

Orangtua tercinta Ayahanda dan Ibunda, serta Ibu Mertua serta semua

keluarga yang senantiasa mendoakan, dan memberikan dorongan kepada penulis.

Istri tercinta, Nina Fadilah, S.S yang selalu mendoakan, memberikan

semangat, dengan kasih, sabar dan bantuan selama penulis mengikuti pendidikan,

budi baik ini tidak dapat dibalas hanya diserahkan kepada Allah SWT, Tuhan

(10)

Rekan Mahasiswa Angkatan Pertama Program Studi Magister (S2) Teknik

Informatika Komputer FMIPA Universitas Sumatera Utara dan Rekan Sejawat di

AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar yang telah banyak membantu penulis

selama mengikuti perkuliahan.

Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam

tesis ini, terima kasih atas segala bantuan yang diberikan. Sekecil apapun yang

Anda berikan untuk penulis turut menghantarkan penulis untuk menyelesaikan

pendidikan yang ditempuh selama ini. Dengan segala kekurangan dan kerendahan

hati, semoga kiranya Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa membalas segala

bantuan, kebaikan yang telah diberikan.

Medan, April 2011 Penulis,

(11)

MODEL ATURAN KETERHUBUNGAN DATA MAHASISWA

MENGGUNAKAN ALGORITMA C 4.5 UNTUK

MENINGKATKAN INDEKS PRESTASI

ABSTRAK

Tesis ini mengusulkan sebuah model aturan keterhubungan data mahasiswa dengan indeks prestasi di perguruan tinggi swasta. Faktor-faktor mana yang lebih dominan yang mempengaruhi indeks prestasi belum dapat diketahui dengan pasti. Data diperoleh dari database Akademik AMIK Tunas Bangsa dan hasil survei terhadap mahasiswa semester III tahun ajaran 2008 dan 2009. Dalam tesis ini algoritma C 4.5 decision tree diaplikasikan agar mendapatkan suatu model aturan yang dapat memperlihatkan keterhubungan antara nilai rata rata matakuliah kurikulum berbasis kompetensi dengan data ekonomi, dukungan orang tua dan fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa. Model aturan yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel terbaik dari prediktor yang digunakan adalah faktor ekonomi yang memberikan kontribusi sebesar 79,8% terhadap indeks prestasi mahasiswa.

(12)

THE CONNECTEDNESS RULE MODEL OF STUDENT

DATA USING C 4.5 ALGORITHM TO IMPROVE

STUDENT ACHIEVEMENT

ABSTRACT

This thesis proposes the connectedness rule model of Students’ data with the student achievement in a private college. The more dominant factors that influence the student achievement is not exactly known yet. The data are taken from the database of the Academy of Management and Information Tunas Bangsa in Pematangsiantar and from the result of the survey on the university students of the third semester for the year of 2008 and 2009. In this thesis The C 4.5 algorithm decision tree is applied so that we can get a rule model that shows the connectedness between the average marks of the curriculum based on the competency with the economic data, parental support and the learning facilities with the university students’ achievement. The rule model that is taken shows that the best variable from the prediction which is used is the economic factor that gives contribution nearly 79,81 % to the university students’ achievement.

(13)
(14)

3.5 Validitas dan Reabilitas (Keakuratan Data) 36

3.6 Preprocessing Data 36

3.6.1 Preprocessing Database Akademik 36

3.6.2 Preprocessing Data Kuesioner 38

3.7 Alat Analisis Data 39

3.7.1 Paket Statitik Untuk Ilmu Sosial 39

3.7.2 Komunitas Rapid Miner 39

4.2.2 Hasil Percobaan Descriptive Data 47

4.2.3 Hasil Percobaan Frekuensi Data 48

4.2.3.1 Statistik Frekuensi Faktor Ekonomi 48

4.2.3.2 Statistik Frekuensi Faktor Dukungan

Orang Tua 48

4.2.3.3 Statistik Frekuensi Faktor Fasilitas

Belajar Mahasiswa 49

4.2.4 Signifikan dan Multicollinearity 50

4.2.4.1 Signifikan 50

4.2.4.2 Multicollinearity 52

4.2.5 Hasil Percobaan Decision Tree 53

(15)

DAFTAR TABEL

Nomor J u d u l Halaman

2.1 Keputusan Bermain Tenis 20

2.2 Perhitungan Node 1 22

2.3 Perhitungan Node 1.1 24

2.4 Perhitungan Node 1.1.2 25

3.1 Meta Data View Data Set Pertama 34

3.2 Meta Data View Data Set Kedua 35

3.3 Meta Data View Data Set Pertama dan Kedua 35

3.4 Statistik Reliabilitas Data 36

3.5 Preprocessing Data Gabungan 4 Tabel 37

3.6 Tabel Data Penelitian 38

3.7 Data Kuesioner 38

4.1 Signifikan dan Reliabilitas Statistik Faktor Ekonomi 45

4.2 Signifikan dan Reliabilitas Statistik Dukungan

Orang Tua 45

4.3 Signifikan dan Reliabilitas Statistik Faktor Fasilitas

Belajar 46

4.4 Signifikan dan Reliabilitas Statistik Data 46

4.5 Descriptive Statistics Testing Data 47

4.6 Statistics Frequency Faktor Ekonomi 48

4.7 Statistics Frequency Faktor Dukungan Orang Tua 48

4.8 Statistics Frequency Faktor Fasilitas Belajar Mahasiswa 49

4.9 Statistics Frequency Tiga Faktor Pendukung 50

4.10 Korelasi Signifikan dari Empat Prediktor Variabel Predikat 51

(16)

4.12 Multicollinearity Diagnostik 52

4.13 Keterangan Rule Grafik 54

4.14 Keterangan Rule Text dengan Gain Rasio 56

(17)

DAFTAR GAMBAR

Nomor J u d u l Halaman

2.1 Bidang Ilmu Data Mining 09

2.2 Proses dari Data Mining 11

2.3 Proses Data Mining Menurut CRISP-DM 12

2.4 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1 23

2.5 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1.1 24

2.6 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1.1.2 26

3.1 Record dari Database Pendidikan 32

3.2 Rancangan Penelitian Aturan Indeks Prestasi 33

3.3 Pra Pengolahan Data 37

3.4 Proses Percobaan 40

3.5 Diagram Aktivitas Kerja Penelitian 41

3.6 Model Decision Tree Grafik 42

4.1 Grafik Decision Tree 53

4.2 Model Aturan Text Decision Tree 55

4.3 Model Aturan Induction Rule 57

4.4 Profil Predikat Kelulusan 58

4.5 Hubungan Predikat dengan Rata MKK 58

4.6 Hubungan Predikat dengan Rata MBB 59

4.7 Hubungan Predikat dengan Rata MPK 59

4.8 Hubungan Predikat dengan Rata MKB 60

4.9 Desain Model Validasi Rapidminer 61

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor J u d u l Halaman

A Bentuk Kuesioner Mahasiswa L-1

B Sampel Data Mahasiswa dari Database L-3

C Sampel Training 60 Data L-4

D Korelasi Penelitian 734 Data L-5

E Daftar Mata Kuliah Semester 3 L-6

F Data Percobaan Pembuatan Aturan Decision Tree L-7

G Output Descriptive dan Frequency L-8

(19)

MODEL ATURAN KETERHUBUNGAN DATA MAHASISWA

MENGGUNAKAN ALGORITMA C 4.5 UNTUK

MENINGKATKAN INDEKS PRESTASI

ABSTRAK

Tesis ini mengusulkan sebuah model aturan keterhubungan data mahasiswa dengan indeks prestasi di perguruan tinggi swasta. Faktor-faktor mana yang lebih dominan yang mempengaruhi indeks prestasi belum dapat diketahui dengan pasti. Data diperoleh dari database Akademik AMIK Tunas Bangsa dan hasil survei terhadap mahasiswa semester III tahun ajaran 2008 dan 2009. Dalam tesis ini algoritma C 4.5 decision tree diaplikasikan agar mendapatkan suatu model aturan yang dapat memperlihatkan keterhubungan antara nilai rata rata matakuliah kurikulum berbasis kompetensi dengan data ekonomi, dukungan orang tua dan fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa. Model aturan yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel terbaik dari prediktor yang digunakan adalah faktor ekonomi yang memberikan kontribusi sebesar 79,8% terhadap indeks prestasi mahasiswa.

(20)

THE CONNECTEDNESS RULE MODEL OF STUDENT

DATA USING C 4.5 ALGORITHM TO IMPROVE

STUDENT ACHIEVEMENT

ABSTRACT

This thesis proposes the connectedness rule model of Students’ data with the student achievement in a private college. The more dominant factors that influence the student achievement is not exactly known yet. The data are taken from the database of the Academy of Management and Information Tunas Bangsa in Pematangsiantar and from the result of the survey on the university students of the third semester for the year of 2008 and 2009. In this thesis The C 4.5 algorithm decision tree is applied so that we can get a rule model that shows the connectedness between the average marks of the curriculum based on the competency with the economic data, parental support and the learning facilities with the university students’ achievement. The rule model that is taken shows that the best variable from the prediction which is used is the economic factor that gives contribution nearly 79,81 % to the university students’ achievement.

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menemukan pengetahuan

yang tersembunyi di dalam database. Data mining merupakan proses semi

otomatik yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan

machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi

pengetahuan potensial dan berguna yang tersimpan di dalam database besar.

(Turban et al, 2005 ).

Data mining adalah bagian dari proses KDD ( Knowledge Discovery in

Databases) yang terdiri dari beberapa tahapan seperti pemilihan data, pra

pengolahan, transformasi, data mining, dan evaluasi hasil (Maimon dan Last,

2000)

Teknik data mining secara garis besar dapat dibagi dalam dua kelompok:

verifikasi dan discovery. Metode verifikasi umumnya meliputi teknik-teknik

statistik seperti goodness of fit, dan analisis variansi. Metode discovery lebih

lanjut dapat dibagi atas model prediktif dan model deskriptif. Teknik prediktif

melakukan prediksi terhadap data dengan menggunakan hasil-hasil yang telah

diketahui dari data yang berbeda. Model ini dapat dibuat berdasarkan penggunaan

data historis lain. Sementara itu, model deskriptif bertujuan mengidentifikasi

pola-pola atau hubungan antar data dan memberikan cara untuk mengeksplorasi

karakteristik data yang diselidiki (Dunham, 2003).

Kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara

berkala, yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh

dosen. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir

(22)

Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E yang

masing masing bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0. (Kepmendiknas No. 232/U/2000 BAB V

Pasal 12).

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan

penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

belajar mengajar di perguruan tinggi. Kelompok Matakuliah Pengembangan

Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk

mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan

mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan. Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)

adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk

memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu. Kelompok

Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan

pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan

berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai. Kelompok Matakuliah

Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang

bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang

dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan

keterampilan yang dikuasai. Kelompok Matakuliah Berkehidupan

Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang

diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan

bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. (Kepmendiknas

No. 232/U/2000 Pasal 6,7,8,9,10 dan 11).

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang

dituliskan dalam jurnal atau karya ilmiah tentang penggunaan data mining pada

perguruan tinggi adalah : Romero dan Ventura, (2007), telah melakukan survey

data mining dalam bidang pendidikan antara tahun 1995 sampai 2005, mereka

menyimpulkan bahwa data mining yang berhubungan dengan pendidikan sangat

(23)

dan web database. Merceron dan Yacep, (2005) melakukan penelitian

menggunakan data mining untuk mengidentifikasi perilaku mahasiswa yang

cenderung gagal pada prestasi akademik sebelum ujian akhir. Waiyamai, (2003)

menggunakan data mining untuk membantu dalam pengembangan kurikulum

baru. El-Halees, (2008) menganalisis perilaku belajar mahasiswa dengan teknik

data mining. Ogor, (2007) menggunakan teknik data mining yang digunakan

untuk membangun prototipe Penilaian Kinerja Monitoring System (PAMS) untuk

mengevaluasi kinerja mahasiswa. Sembiring, et al., (2009) menggunakan teknik

data mining dalam pemantauan dan memprediksi peningkatan prestasi mahasiswa

berdasarkan minat, prilaku belajar, pemanfatan waktu dan dukungan orang tua di

perguruan tinggi.

Walaupun telah banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan indeks

prestasi mahasiswa namun faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi

mahasiswa masih belum dapat diketahui dengan pasti sehingga perlu dilakukan

penelitian untuk melihat keterhubungan data mahasiswa dengan indeks prestasi.

Tesis ini mengaplikasikan teknik data mining dengan algoritma C 4.5

dalam membuat model aturan keterhubungan data mahasiswa berdasarkan

matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan data demografi yang

mendukung peningkatan indeks prestasi mahasiswa. Model aturan yang diperoleh

untuk mengklasifikasikan predikat mahasiswa yang terdiri dari dengan pujian,

sangat memuaskan, memuaskan, dan buruk.

Dengan menggunakan Algoritma C 4.5, penelitian tesis ini akan

memberikan aturan dalam bentuk decision tree agar mahasiswa dapat

meningkatkan nilai matakuliah untuk meningkatkan indeks prestasi pada semester

yang akan diambil berikutnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi perguruan tinggi swasta khususnya Akademi Manajemen

Informatika dan Komputer ( AMIK ) Tunas Bangsa Pematangsiantar.

Model aturan keterhubungan data mahasiswa dengan indeks prestasi yang

diperoleh dari tesis ini menunjukkan bahwa faktor ekonomi orang tua merupakan

variabel yang dominan dalam meningkatkan indeks prestasi mahasiswa di AMIK

(24)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasar pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam tesis

ini sebagai berikut:

1.Bagaimana membuat model aturan keterhubungan data mahasiswa dengan

indeks prestasi menggunakan algoritma C 4.5.

2.Bagaimana menggunakan model aturan untuk mengklasifikasikan predikat

akhir seorang mahasiswa berdasarkan indeks prestasi.

1.3 Batasan Masalah

Rumusan masalah di atas, dibatasi dengan beberapa hal sebagai berikut :

1. Algoritma teknik data mining yang digunakan adalah algoritma C 4.5

untuk mendapatkan decision tree.

2. Data diperoleh dari database pendidikan AMIK Tunas Bangsa dan data

hasil survey mahasiswa menggunakan kuesioner mahasiswa.

3. Dalam membuat rule atau aturan, penulis menggunakan perangkat lunak

rapidminer 5.0 untuk melakukan analisis data.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian tesis ini yaitu :

1. Untuk mendapatkan sebuah model aturan keterhubungan data mahasiswa

dengan indeks prestasi mahasiswa.

2. Untuk membantu bagian manajemen pendidikan dalam mengambil

tindakan preventif bagi mahasiswa yang memiliki kecendrungan predikat

buruk pada akhir masa studi.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tesis ini adalah:

1. Membantu manajemen pada bagian akademik dalam mengambil

keputusan untuk menentukan predikat indeks prestasi mahasiswa

2. Sebagai model untuk prediksi predikat akhir ujian semester mahasiswa

(25)

3. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan

penggunaan teknik data mining pada perguruan tinggi.

4. Memberikan masukan pada manajemen AMIK Tunas Bangsa sebagai

dasar untuk meningkatkan kualitas layanan pada prestasi akademik

mahasiswa dengan nilai yang telah diprediksi dari nilai semester yang

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Data Mining

Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menemukan pengetahuan

yang tersembunyi di dalam database. Data mining merupakan proses semi

otomatik yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan

machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi

pengetahuan potensial dan berguna yang bermanfaat yang tersimpan di dalam

database besar. (Turban et al, 2005 ).

Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan

hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan memeriksa dalam

sekumpulan besar data yang tersimpan dalam penyimpanan dengan menggunakan

teknik pengenalan pola seperti teknik statistik dan matematika (Larose, 2006).

Selain definisi di atas beberapa definisi juga diberikan seperti, “data

mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu

kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara

manual.” (Pramudiono, 2006). “Data mining adalah analisis otomatis dari data

yang berjumlah besar atau kompleks dengan tujuan untuk menemukan pola atau

kecenderungan yang penting yang biasanya tidak disadari keberadaannya.”

(Pramudiono, 2006).

“Data mining merupakan analisis dari peninjauan kumpulan data untuk

menemukan hubungan yang tidak diduga dan meringkas data dengan cara yang

berbeda dengan sebelumnya, yang dapat dipahami dan bermanfaat bagi pemilik

(27)

“Data mining merupakan bidang dari beberapa keilmuan yang

menyatukan teknik dari pembelajaran mesin, pengenalan pola, statistik, database,

dan visualisasi untuk penanganan permasalahan pengambilan informasi dari

database yang besar.” (Larose, 2006).

Kemajuan luar biasa yang terus berlanjut dalam bidang data mining

didorong oleh beberapa faktor, antara lain (Larose, 2006).

1. Pertumbuhan yang cepat dalam kumpulan data.

2. Penyimpanan data dalam data warehouse, sehingga seluruh perusahaan

memiliki akses ke dalam database yang baik.

3. Adanya peningkatan akses data melalui navigasi web dan intranet.

4. Tekanan kompetisi bisnis untuk meningkatkan penguasaan pasar dalam

globalisasi ekonomi.

5. Perkembangan teknologi perangkat lunak untuk data mining

(ketersediaan teknologi).

6. Perkembangan yang hebat dalam kemampuan komputasi dan

pengembangan kapasitas media penyimpanan.

Dari definisi-definisi yang telah disampaikan, hal penting yang terkait

dengan data mining adalah :

1. Data mining merupakan suatu proses otomatis terhadap data yang

sudah ada.

2. Data yang akan diproses berupa data yang sangat besar.

3. Tujuan data mining adalah mendapatkan hubungan atau pola yang

mungkin memberikan indikasi yang bermanfaat.

Hubungan yang dicari dalam data mining dapat berupa hubungan antara

dua atau lebih dalam satu dimensi. Misalnya dalam dimensi produk, kita dapat

melihat keterkaitan pembelian suatu produk dengan produk yang lain. Selain itu,

hubungan juga dapat dilihat antara dua atau lebih atribut dan dua atau lebih objek.

(Ponniah, 2001).

Sementara itu, penemuan pola merupakan keluaran lain dari data mining.

Misalkan sebuah perusahaan yang akan meningkatkan fasilitas kartu kredit dari

(28)

ada untuk mengetahui pelanggan yang potensial dan pelanggan yang tidak

potensial.

Beberapa definisi awal dari data mining meyertakan fokus pada proses

otomatisasi. Berry dan Linoff, (2004) dalam buku Data Mining Technique for

Marketing, Sales, and Customer Support mendefinisikan data mining sebagai

suatu proses eksplorasi dan analisis secara otomatis maupun semi otomatis

terhadap data dalam jumlah besar dengan tujuan menemukan pola atau aturan

yang berarti (Larose, 2006).

Tiga tahun kemudian, dalam buku Mastering Data Mining mereka

memberikan definisi ulang terhadap pengertian data mining dan memberikan

pernyataan bahwa “jika ada yang kami sesalkan adalah frasa secara otomatis

maupun semi otomatis, karena kami merasa hal tersebut memberikan fokus

berlebih pada teknik otomatis dan kurang pada eksplorasi dan analisis”. Hal

tersebut memberikan pemahaman yang salah bahwa data mining merupakan

produk yang dapat dibeli dibandingkan keilmuan yang harus dikuasai

(Larose, 2006).

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa dalam data mining otomatisasi

tidak menggantikan campur tangan manusia. Manusia harus ikut aktif dalam

setiap fase dalam proses data mining. Kehebatan kemampuan algoritma data

mining yang terdapat dalam perangkat lunak analisis yang terdapat saat ini

memungkinkan terjadinya kesalahan penggunaan yang berakibat fatal. Pengguna

mungkin menerapkan analisis yang tidak tepat terhadap kumpulan data dengan

menggunakan pendekatan yang berbeda. Oleh karenanya, dibutuhkan pemahaman

tentang statistik dan struktur model matematika yang mendasari kerja perangkat

(29)

Gambar 2.1 Bidang Ilmu Data Mining

Data mining bukanlah suatu bidang yang sama sekali baru. Salah satu

kesulitan untuk mendefinisikan data mining adalah kenyataan bahwa data mining

mewarisi banyak aspek dan teknik dari bidang-bidang ilmu yang sudah mapan

terlebih dahulu. Gambar 2.1 menunjukkan bahwa data mining memiliki akar yang

panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan buatan (artificial intelligent),

machine learning, statistik, database, dan juga information retrieval

(Pramudiono, 2006).

Istilah data mining dan Knowledge Discovery in Database (KDD) sering

kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi

tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut

memiliki konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain. Dan salah satu

tahapan dalam keseluruhan proses KDD adalah data mining. Proses KDD secara

garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut (Fayyad, 1996).

1. Data Selection

Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data operasional perlu

dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai.

Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses data mining,

disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari basis data operasional. Pencarian

Informasi

Database

Artificial Intelligent

Statistik Data Mining

Ekstraksi data (bahasa alami, web)

Penstrukturan)

Dasar (Seleksi, presentase

Hasil) Data yang besar (Normalisasi data Transformasi, OLAP)

Pembelajaran (Neural Network, pohon

(30)

2. Pre-processing/Cleaning

Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses

cleaning pada data yang menjadi fokus KDD. Proses cleaning

mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang

inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan

cetak (tipografi). Juga dilakukan proses enrichment, yaitu proses

“memperkaya” data yang sudah ada dengan data atau informasi lain

yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti data atau informasi

eksternal.

3. Transformation

Coding adalah proses transformasi pada data yang telah dipilih,

sehingga data tersebut sesuai untuk proses data mining. Proses coding

dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis

atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data.

4. Data mining

Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam

data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik,

metode, atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan

metode dan algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan

proses KDD secara keseluruhan.

5. Interpretation/Evalution

Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu

ditampilkan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang

berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari proses KDD yang

disebut interpretation. Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola

atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesis

yang ada sebelumnya. Penjelasan di atas dapat direfresentasikan pada

(31)

Gambar 2.2 Proses dari Data Mining

Sumber: SPSS, 2004

Cross-Industry Standart Process for Data Mining (CRISP-DM) yang di

kembangkan tahun 1996 oleh analisis dari beberapa industri seperti Daimler

Chrysler, SPSS dan NCR. CRISP-DM menyediakan standar proses data mining

sebagai strategi pemecahan masalah secara umum dari bisnis atau unit penelitian.

Dalam CRISP-DM sebuah proyek data mining memiliki siklus hidup yang

terbagi dalam enam fase Gambar 2.3. Keseluruhan fase berurutan yang ada

tersebut bersifat adaptif. Fase berikutnya dalam urutan bergantung kepada

keluaran dari fase sebelumnya. Hubungan penting antar fase digambarkan dengan

panah. Sebagai contoh, jika proses berada pada fase modeling. Berdasar pada

perilaku dan karakteristik model, proses mungkin kembali kepada fase data

preparation untuk perbaikan lebih lanjut terhadap data atau berpindah maju

(32)

Gambar 2.3 Proses Data Mining Menurut CRISP-DM

Sumber: CRISP, 2005

Enam fase CRISP-DM ( Cross Industry Standard Process for Data

Mining) (Larose, 2006).

1. Fase Pemahaman Bisnis ( Business Understanding Phase )

a. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan secara detail dalam lingkup

bisnis atau unit penelitian secara keseluruhan.

b. Menerjemahkan tujuan dan batasan menjadi formula dari

permasalahan data mining.

(33)

2. Fase Pemahaman Data ( Data Understanding Phase )

a. Mengumpulkan data.

b. Menggunakan analisis penyelidikan data untuk mengenali lebih

lanjut data dan pencarian pengetahuan awal.

c. Mengevaluasi kualitas data.

d. Jika diinginkan, pilih sebagian kecil kelompok data yang mungkin

mengandung pola dari permasalahan

3. Fase Pengolahan Data ( Data Preparation Phase )

a. Siapkan dari data awal, kumpulan data yang akan digunakan untuk

keseluruhan fase berikutnya. Fase ini merupakan pekerjaan berat

yang perlu dilaksanakan secara intensif.

b. Pilih kasus dan variabel yang ingin dianalisis dan yang sesuai

analisis yang akan dilakukan.

c. Lakukan perubahan pada beberapa variabel jika dibutuhkan.

d. Siapkan data awal sehingga siap untuk perangkat pemodelan.

4. Fase Pemodelan ( Modeling Phase )

a. Pilih dan aplikasikan teknik pemodelan yang sesuai.

b. Kalibrasi aturan model untuk mengoptimalkan hasil.

c. Perlu diperhatikan bahwa beberapa teknik mungkin untuk

digunakan pada permasalahan data mining yang sama.

d. Jika diperlukan, proses dapat kembali ke fase pengolahan data

untuk menjadikan data ke dalam bentuk yang sesuai dengan

spesifikasi kebutuhan teknik data mining tertentu.

5. Fase Evaluasi ( Evaluation Phase )

a. Mengevaluasi satu atau lebih model yang digunakan dalam fase

pemodelan untuk mendapatkan kualitas dan efektivitas sebelum

disebarkan untuk digunakan.

b. Menetapkan apakah terdapat model yang memenuhi tujuan pada

fase awal.

c. Menentukan apakah terdapat permasalahan penting dari bisnis atau

(34)

d. Mengambil keputusan berkaitan dengan penggunaan hasil dari data

mining.

6. Fase Penyebaran (Deployment Phase)

a. Menggunakan model yang dihasilkan. Terbentuknya model tidak

menandakan telah terselesaikannya proyek.

b. Contoh sederhana penyebaran: Pembuatan laporan.

c. Contoh kompleks Penyebaran: Penerapan proses data mining

secara paralel pada departemen lain. Informasi lebih lanjut

me

2.2 Pengelompokan Data Mining

Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat di

lakukan, yaitu (Larose, 2006).

1.Deskripsi

Terkadang peneliti dan analisis secara sederhana ingin mencoba mencari

cara untuk menggambarkan pola dan kecendrungan yang terdapat dalam

data. Sebagai contoh, petugas pengumpulan suara mungkin tidak dapat

menemukan keterangan atau fakta bahwa siapa yang tidak cukup

profesional akan sedikit didukung dalam pemilihan presiden. Deskripsi

dari pola dan kecendrungan sering memberikan kemungkinan penjelasan

untuk suatu pola atau kecendrungan.

2.Estimasi

Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi

lebih ke arah numerik dari pada ke arah kategori. Model dibangun

menggunakan record lengkap yang menyediakan nilai dari variabel target

sebagai nilai prediksi. Selanjutnya, pada peninjauan berikutnya estimasi

nilai dari variabel target dibuat berdasarkan nilai variabel prediksi.

Sebagai contoh, akan dilakukan estimasi tekanan darah sistolik pada

pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis kelamin, berat badan,

dan level sodium darah. Hubungan antara tekanan darah sistolik dan nilai

(35)

estimasi. Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk kasus

baru lainnya.

3.Prediksi

Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa

dalam prediksi nilai dari hasil akan ada di masa mendatang.

Contoh prediksi dalam bisnis dan penelitian adalah:

a. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan datang.

b. Prediksi presentase kenaikan kecelakaan lalu lintas tahun depan jika

batas bawah kecepatan dinaikan.

Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam klasifikasi dan

estimasi dapat pula digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk prediksi.

4.Klasifikasi

Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Sebagai contoh,

penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu

pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah.

Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian adalah:

a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan

transaksi yang curang atau bukan.

b. Memperkirakan apakah suatu pengajuan hipotek oleh nasabah

merupakan suatu kredit yang baik atau buruk.

c. Mendiagnosa penyakit seorang pasien untuk mendapatkan

(36)

5.Pengklusteran

Pengklusteran merupakan pengelompokan record, pengamatan, atau

memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki

kemiripan.

Kluster adalah kumpulan record yang memiliki kemiripan suatu dengan

yang lainnya dan memiliki ketidakmiripan dengan record dalam kluster

lain.

Pengklusteran berbeda dengan klasifikasi yaitu tidak adanya variabel

target dalam pengklusteran. Pengklusteran tidak mencoba untuk

melakukan klasifikasi, mengestimasi, atau memprediksi nilai dari

variabel target. Akan tetapi, algoritma pengklusteran mencoba untuk

melakukan pembagian terhadap keseluruhan data menjadi

kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan (homogen), yang mana kemiripan

dengan record dalam kelompok lain akan bernilai minimal.

Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian adalah:

a. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen untuk target

pemasaran dari suatu produk bagi perusahaan yang tidak memiliki

dana pemasaran yang besar.

b. Untuk tujuan audit akutansi, yaitu melakukan pemisahan terhadap

prilaku finansial dalam baik dan mencurigakan.

c. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari gen, dalam jumlah

besar.

6.Asosiasi

Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang

muncul dalam suatu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut

analisis keranjang belanja.

Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah:

a. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan telekomunikasi seluler

yang diharapkan untuk memberikan respon positif terhadap

(37)

b. Menemukan barang dalam supermarket yang dibeli secara

bersamaan dan barang yang tidak pernah dibeli bersamaan.

Untuk mendukung penelitian ini penulis menggunakan Algoritma C4.5

decision tree.

2.3 Decision Tree

Decision tree merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan

representasi struktur pohon (tree) di mana setiap node merepresentasikan atribut,

cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun merepresentasikan

kelas. Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root.

Decision tree merupakan metode klasifikasi yang paling populer

digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari model yang

dibangun mudah untuk dipahami.

Pada decision tree terdapat 3 jenis node, yaitu:

a. Root Node, merupakan node paling atas, pada node ini tidak ada input

dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai output lebih dari

satu.

b. Internal Node , merupakan node percabangan, pada node ini hanya

terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.

c. Leaf node atau terminal node , merupakan node akhir, pada node ini

hanya terdapat satu input dan tidak mempunyai output.

2.4 Algoritma C 4.5

Algoritma C 4.5 adalah salah satu metode untuk membuat decision tree

berdasarkan training data yang telah disediakan. Algoritma C 4.5 merupakan

pengembangan dari ID3. Beberapa pengembangan yang dilakukan pada C 4.5

adalah sebagai antara lain bisa mengatasi missing value, bisa mengatasi continue

data, dan pruning.

Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat

kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar

(38)

mudah dipahami dengan bahasa alami. Dan mereka juga dapat diekspresikan

dalam bentuk bahasa basis data seperti Structured Query Language untuk mencari

record pada kategori tertentu. Pohon keputusan juga berguna untuk

mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon

variabel input dengan sebuah variabel target.

Karena pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan

pemodelan, pohon keputusan sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses

pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain.

Sebuah pohon keputusan adalah sebuah struktur yang dapat digunakan untuk

membagi kumpulan data yang besar menjadi himpunan-himpunan record yang

lebih kecil dengan menerapkan serangkaian aturan keputusan. Dengan

masing-masing rangkaian pembagian, anggota himpunan hasil menjadi mirip satu dengan

yang lain (Berry dan Linoff, 2004).

Sebuah model pohon keputusan terdiri dari sekumpulan aturan untuk

membagi sejumlah populasi yang heterogen menjadi lebih kecil, lebih homogen

dengan memperhatikan pada variabel tujuannya. Sebuah pohon keputusan

mungkin dibangun dengan seksama secara manual atau dapat tumbuh secara

otomatis dengan menerapkan salah satu atau beberapa algoritma pohon keputusan

untuk memodelkan himpunan data yang belum terklasifikasi.

Variabel tujuan biasanya dikelompokkan dengan pasti dan model pohon

keputusan lebih mengarah pada perhitungan probability dari tiap-tiap record

terhadap kategori-kategori tersebut atau untuk mengklasifikasi record dengan

mengelompokkannya dalam satu kelas. Pohon keputusan juga dapat digunakan

untuk mengestimasi nilai dari variabel continue meskipun ada beberapa teknik

yang lebih sesuai untuk kasus ini.

Banyak algoritma yang dapat dipakai dalam pembentukan pohon

keputusan,antara lain ID3, CART, dan C4.5 (Larose, 2006).

Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel

dengan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat

sebagai kriteria dalam pembentukan pohon. Misalkan untuk menentukan main

(39)

Salah satu atribut merupakan atribut yang menyatakan data solusi per item data

yang disebut target atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan

instance. Misalkan atribut cuaca mempunyai instance berupa cerah, berawan, dan

hujan (Basuki dan Syarif, 2003)

Proses pada pohon keputusan adalah mengubah bentuk data (tabel)

menjadi model pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan

menyederhanakan rule (Basuki dan Syarif, 2003).

Berikut ini algoritma dasar dari C4.5:

Input : sampel training, label training, atribut

1. Membuat simpul akar untuk pohon yang dibuat

2. Jika semua sampel positif, berhenti dengan suatu pohon dengan satu simpul akar, beri tanda (+)

3. Jika semua sampel negatif, berhenti dengan suatu pohon dengan satu simpul akar, beri tanda (-)

4. Jika atribut kosong, berhenti dengan suatu pohon dengan suatu simpul akar, dengan label sesuai nilai yang terbanyak yang ada pada label training 5. Untuk yang lain, Mulai

a. A --- atribut yang mengklasifikasikan sampel dengan hasil terbaik (berdasarkan Gain rasio)

b. Atribut keputusan untuk simpul akar --- A c. Untuk setiap nilai, vi, yang mungkin untuk A

1) Tambahkan cabang di bawah akar yang berhubungan dengan A= vi

2) Tentukan sampel Svi sebagai subset dari sampel yang mempunyai nilai vi untuk atrribut A

3) Jika sampel Svi kosong

i. Di bawah cabang tambahkan simpul daun

dengan label = nilai yang terbanyak yang ada pada label training

ii. Yang lain tambah cabang baru di bawah cabang yang sekarang C4.5 (sampel training, label training, atribut-[A])

d. Berhenti

Mengubah tree yang dihasilkan dalam beberapa rule. Jumlah rule sama

(40)

Tree Pruning dilakukan untuk menyederhanakan tree sehingga akurasi

dapat bertambah. Pruning ada dua pendekatan, yaitu :

a. Pre-pruning, yaitu menghentikan pembangunan suatu subtree lebih

awal (yaitu dengan memutuskan untuk tidak lebih jauh mempartisi data

training). Saat seketika berhenti, maka node berubah menjadi leaf (node

akhir). Node akhir ini menjadi kelas yang paling sering muncul di antara

subset sampel.

b. Post-pruning, yaitu menyederhanakan tree dengan cara membuang

beberapa cabang subtree setelah tree selesai dibangun. Node yang

jarang dipotong akan menjadi leaf (node akhir) dengan kelas yang

paling sering muncul.

Untuk memudahkan penjelasan mengenai algoritma C 4.5 berikut ini

disertakan contoh kasus yang dituangkan dalam Tabel 2.1

Tabel 2.1 Keputusan Bermain Tenis

No CUACA TEMPERATUR KELEMBABAN ANGI N BERMAI N

1 Cer ah Panas Tinggi Tidak Tidak

Dalam kasus yang tertera pada Tabel 2.1 akan dibuat pohon keputusan

untuk menentukan main tenis atau tidak dengan melihat keadaan cuaca,

(41)

Secara umum algoritma C4.5 untuk membangun pohon keputusan adalah

sebagai berikut:

1. Pilih atribut sebagai akar

2. Buat cabang untuk masing-masing nilai

3. Bagi kasus dalam cabang

4. Ulangi proses untuk masing-masing cabang sampai semua kasus pada

cabang memiliki kelas yang sama.

Untuk memilih atribut sebagai akar, didasarkan pada nilai Gain tertinggi

dari atribut-atribut yang ada. Untuk menghitung Gain digunakan rumus seperti

tertera dalam Rumus 1 (Craw, 2005).

Gain(S,A) = Entrropy(S) – * Entropy(Si)

Dengan

S : Himpunan Kasus

A : Atribut

N : Jumlah partisi atribut A |Si| : Jumlah kasus pada partisi ke i |S| : Jumlah kasus dalam S

Sedangkan perhitungan nilai Entropy dapat dilihat pada rumus 2 berikut

(Craw, 2005):

Entropy(A) =

Dengan

S : Himpunan Kasus

A : Fitur

n : Jumlah partisi S

(42)

Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing langkah

dalam pembentukan pohon keputusan dengan menggunakan algoritma C4.5 untuk

menyelesaikan permasalahan pada Tabel 2.1

1. Menghitung jumlah kasus, jumlah kasus untuk keputusan Ya, jumlah

kasus untuk keputusan Tidak, dan Entropy dari semua kasus dan kasus

yang dibagi berdasarkan atribut cuaca, temperatur, kelembaban dan

angin. Setelah itu lakukan penghitungan Gain untuk masing-masing

atribut. Hasil perhitungan ditunjukkan oleh Tabel 2.2

Tabel 2.2 Perhitungan Node 1

Node

CUACA 0.258521037

MENDUNG 4 0 4

HUJAN 5 1 4 0.721928095

CERAH 5 3 2 0.970950594

TEMPERATUR 0.183850925

DINGIN 4 0 4 0

PANAS 4 2 2 1

SEDANG 6 2 4 0.918295834

KELEMBABAN 0.370506501

TINGGI 7 4 3 0.985228136

NORMAL 7 0 7 0

ANGIN 0.005977711

TIDAK 8 2 6 0.811278124

YA 6 4 2 0.918295834

Baris total kolom Entropy pada Tabel 2.2 dihitung dengan rumus 2,

sebagai berikut:

Entropy(Total) = (- *Log2( ))+(- *Log2( ))

Entropy(Total) =0.863120569

Sementara itu nilai Gain pada baris cuaca dihitung dengan menggunakan

rumus 1, sebagai berikut :

Gain(Total,Cuaca) = Entropy(Total) - * Entropy(Cuaca)

Gain(Total,Cuaca) = 0.863120569 – (( *0)+ (( *0.723)+ (( *0.97))

(43)

Dari hasil pada Tabel 2.2 dapat diketahui bahwa atribut dengan Gain

tertinggi adalah kelembaban yaitu sebesar 0.37. Dengan demikian kelembaban

dapat menjadi node akar. Ada 2 nilai atribut dari kelembaban yaitu tinggi dan

normal. Dari kedua nilai atribut tersebut, nilai atribut normal sudah

mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya Ya, sehingga tidak perlu

dilakukan perhitungan lebih lanjut, tetapi untuk nilai atribut tinggi masih perlu

dilakukan perhitungan lagi.

Dari hasil tersebut dapat digambarkan pohon keputusan sementara,

tampak seperti Gambar 2.4

Gambar 2.4 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1

2. Menghitung jumlah kasus, jumlah kasus untuk keputusan Ya, jumlah kasus

untuk keputusan Tidak, dan Entropy dari semua kasus dan kasus yang dibagi

berdasarkan atribut cuaca, temperatur dan angin yang dapat menjadi node akar

dari nilai atribut tinggi. Setelah itu lakukan penghitungan Gain untuk

masing-masing atribut. Hasil perhitungan ditunjukkan oleh Tabel 2.3 1.

Kelembaban

Ya ?

(44)

Tabel 2.3 Perhitungan Node 1.1

Dari hasil pada Tabel 2.3 dapat diketahui bahwa atribut dengan Gain

tertinggi adalah cuaca yaitu sebesar 0.699. Dengan demikian cuaca dapat menjadi

node cabang dari nilai atribut tinggi. Ada 3 nilai atribut dari cuaca yaitu mendung,

hujan dan cerah. dari ketiga nilai atribut tersebut, nilai atribut mendung sudah

mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya Ya dan nilai atribut cerah

sudah mengklasifikasikan kasus menjadi satu dengan keputusan Tidak, sehingga

tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut, tetapi untuk nilai atribut hujan

masih perlu dilakukan perhitungan lagi.

Pohon keputusan yang terbentuk sampai tahap ini ditunjukkan pada

Gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1.1

(45)

3. Menghitung jumlah kasus, jumlah kasus untuk keputusan Ya, jumlah kasus

untuk keputusan Tidak, dan Entropy dari semua kasus dan kasus yang dibagi

berdasarkan atribut temperatur dan angin yang dapat menjadi node cabang

dari nilai atribut hujan. Setelah itu lakukan penghitungan Gain untuk

masing-masing atribut. Hasil perhitungan ditunjukkan oleh Tabel 2.4

Tabel 2.4 Perhitungan Node 1.1.2

Node

Dari hasil pada Tabel 2.4 dapat diketahui bahwa atribut dengan Gain

tertinggi adalah angin yaitu sebesar 1. Dengan demikian angin dapat menjadi node

cabang dari nilai atribut hujan. Ada 2 nilai atribut dari angin yaitu Tidak dan Ya.

Dari kedua nilai atribut tersebut, nilai atribut Tidak sudah mengklasifikasikan

kasus menjadi 1 yaitu keputusannya Ya dan nilai atribut Ya sudah

mengklasifikasikan kasus menjadi satu dengan keputusan Tidak, sehingga tidak

perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut untuk nilai atribut ini. Pohon keputusan

(46)

Gambar 2.6 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1.1.2

Dengan memperhatikan pohon keputusan pada Gambar 2.6 diketahui

bahwa semua kasus sudah masuk dalam kelas. Dengan demikian, pohon

keputusan pada Gambar 2.6 merupakan pohon keputusan terakhir yang terbentuk.

2.5 Ekstraksi Rule dari Decision Tree

Pengetahuan yang diperoleh dari decision tree dapat direpresentasikan dalam

bentuk klasifikasi IF-THEN rules. Nilai suatu atribut akan menjadi bagian

anticendent (bagian IF), sedang daun (leaf) dari sebuah decision tree akan

menjadi bagian consequent (THEN). Aturan seperti ini akan menjadi sangat

membantu manusia dalam memahami model klasifikasi terutama jika ukuran

decision tree terlalu besar .

Ya Tidak

Tida Ya

1. Kelembaban

Ya 1.1

Cuaca

Norma Tinggi

Tidak 1.1.2

Angin Ya

Cerah Huja

(47)

2.6 Riset-Riset Terkait

Terdapat beberapa riset yang telah dilakukan oleh banyak peneliti berkaitan

dengan domain pendidikan, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini :

Yu et al. (2010) dalam risetnya menjelaskan mengenai sebuah pendekatan

data mining dapat diaplikasikan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat daya ingat mahasiswa.

Sunjana (2010a) juga menyampaikan hasil risetnya mengenai aplikasi data

mining mahasiswa dengan metode klasifikasi decision tree. Dengan kesimpulan

sebagai berikut :

1. Penentuan data training sangat menentukan tingkat akurasi tree yang

dibuat.

2. Besar prosentase kebenaran tree sangat dipengaruhi oleh data training

yang digunakan untuk membangun model tree tersebut.

3. Nilai IPK seorang mahasiswa terlihat sangat terpengaruh dengan 9

(Sembilan) mata kuliah yang dianggap pokok.

Quadri dan Kalyankar (2010) juga menjelaskan tentang penggunaan teknik

decision tree untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang meyebabkan

mahasiswa melakukan drop out untuk meningkatkan kinerja akademik.

She et al. (2010) dalam risetnya menjelaskan mengenai prediksi penurunan

sifat sifat manusia secara cepat dan akurat dengan klasifikasi decision tree .

Rocha dan Junior (2010) juga dalam risetnya menjelaskan tentang

bagaimana mengidentifikasi kecurangan-kecurangan yang terjadi di bidang

perbankan menggunakan CRISP-DM dan decision tree.

Nogroho, (2008) menjelaskan dalam risetnya mengenai Implementasi

decision tree berbasis analisis teknikal untuk pembelian dan penjualan saham,

menyimpulkan sistem pendukung keputusan decision tree yang dibangun

berdasarkan analisis teknikal mampu memberikan gambaran saat saham

diperdagangkan hanya berdasarkan pergerakan trend. Perdagangan berdasarkan

pergerakan trend ini bersifat spekulasi namun cukup mampu memberikan

(48)

Sunjana (2010b) menjelaskan dalam risetnya tentang klasifikasi data

nasabah sebuah asuransi menggunakan algoritma C 4.5, berikut adalah

kesimpulan yang dapat diambil dari data nasabah asuransi setelah dilakukan

análisis menggunakan metode algoritma C 4.5:

1. Aplikasi dapat menyimpulkan bahwa rata-rata nasabah memiliki status

L dikarenakan pembayaran premi yang melebihi 10% dari penghasilan.

2. Dengan persentase atribut premi_dasar dan penghasilan, maka dapat

diketahui rata-rata status nasabah memiliki nilai P atau L.

Bhargavi at al. (2008) menjelaskan dalam risetnya tentang menguraikan

pengetahuan menggunakan aturan aturan dengan pendekatan decision tree.

Al-Radaideh et al. (2006) menjelaskan dalam risetnya tentang pemanfaatan

data mining terhadap data mahasiswa menggunakan decision tree

Adeyemo dan Kuye (2006) menjelaskan dalam risetnya untuk

memprediksi kinerja mahasiswa di bidang akademik menggunakan algoritma

decision tree.

2.7 Persamaan dengan Riset-Riset lain

Kruck dan Lending (2003) dalam penelitiannya menjelaskan sebuah

model untuk memprediksi kinerja akademis di tingkat perguruan tinggi dalam

mata kuliah pengantar sistem informasi.

Ogor (2007) dalam penelitiannya menggunakan teknik data mining yang

digunakan untuk membangun prototipe Penilaian Kinerja Monitoring System

(PAMS) untuk mengevaluasi kinerja mahasiswa.

Sembiring et al. (2009) menggunakan teknik data mining dalam

pemantauan dan memprediksi peningkatan prestasi mahasiswa berdasarkan minat,

(49)

2.8 Perbedaan dengan Riset-Riset lain

Dari beberapa riset yang dilakukan peneliti sebelumnya, terdapat beberapa titik

perbedaan dengan riset yang akan dilakukan ini :

1. Analisa peningkatan indeks prestasi akademik dilakukan pada Perguruan

Tinggi Swasta (PTS) yang risetnya dilakukan di Akademi Manajemen

Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar. Riset yang

dilakukan penulis berbeda dengan riset sebelumnya, jika riset sebelumnya

peningkatan indeks prestasi akademik berdasarkan variabel IPK, data

demografi, test logika, dan motivasi, sedangkan aturan atau rule peningkatan

indeks prestasi akademik yang akan dilakukan penulis adalah berdasarkan

matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), di mana mata kuliah ini

hanya dimiliki oleh PTS di Indonesia sesuai dengan UU MENDIKNAS No.

232/U/2000. Selain berdasarkan mata kuliah peningkatan indeks prestasi

akademik mahasiswa, variabel datanya diolah dari data kuesioner mahasiswa

AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar sesuai dengan keadaan dukungan orang

tua, ekonomi orang tua, dan fasilitas belajar mahasiswa.

2. Predikat keberhasilan

Pada riset ini, hasil akhir yang diharapkan dengan analisa peningkatan indeks

prestasi akademik berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

adalah dosen dan mahasiswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran untuk

menguasai mata kuliah yang berhubungan dengan KBK untuk mendapatkan

predikat dengan pujian dan sangat memuaskan sehingga dapat bersaing di

pasar tenaga kerja.

2.9 Kontribusi Riset

Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang hubungan

data matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan data demografi

yaitu data pendukung untuk meningkatkan proses belajar mengajar yang

ditunjukkan dengan nilai IP semester, berdasarkan predikat yang telah ditentukan

oleh lembaga pendidikan di perguruan tinggi swasta dapat meningkatkan indeks

(50)

Beberapa kemungkinan lain mungkin dianggap penting adalah dosen wali

dapat menggunakan informasi yang diberikan dalam mengambil beberapa

tindakan untuk meningkatkan kinerja mahasiswa dalam meningkatkan predikat

kelulusan. Pembuat keputusan bisa menggunakan model prediksi peningkatan

indeks prestasi akademik untuk meningkatkan kualitas proses pengambilan

keputusan. Penelitian ini memperkenalkan aplikasi metode klasifikasi rule

(51)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Tujuan dari tesis ini adalah untuk membuat model aturan keterhubungan data

mahasiswa menggunakan algoritma C 4.5 untuk meningkatkan indeks

prestasi mahasiswa yang lebih baik dengan menyediakan data prestasi akademik

mahasiswa berupa indeks prestasi yang dapat digunakan sebagai pedoman analisis

dalam pembuatan keputusan.

Pada bagian ini kita mulai dengan menggambarkan studi kasus data

mining pada sistem penilaian akademik di perguruan tinggi dan prosedur

bagaimana mengumpulkan data yang dapat digunakan pada penelitian ini.

Data dikumpulkan dari database pendidikan akademik dan mensurvei

mahasiswa diploma yang telah menempuh semester 3 sampai dengan tahun 2011

di Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa

Pematangsiantar. Instrumen penelitian yang digunakan harus mempunyai ukuran

yang akurat. Secara terperinci, bagaimana mendapatkan input yang lebih baik

dalam proses data mining yang digambarkan pada bagian sebelum pemprosesan

data. Penulis memberikan tinjauan singkat dari beberapa analysis data yang

digunakan pada penelitian ini.

3.2

   Lokasi dan Waktu Penelitian 

Penelitian dilakukan di Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK)

Tunas Bangsa, Jl. Jendral Sudirman Blok A No. 1,2,3 Pematangsiantar. Lamanya

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini selama 4 bulan yang

(52)

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini pertama kali dilakukan dengan melakukan pengamatan

(observasi) untuk mempelajari klasifikasi data matakuliah. Hasil pengamatan

kemudian dibuat percobaan yang mendukung, selanjutnya dilakukan eksperimen

data dengan menggunakan rapidminer yang merupakan software open source

untuk membuat model aturan data yang diambil dari database pendidikan

Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa dan data

demografi mahasiswa. Hasil dari eksperimen data ini merupakan pengembangan

dari ilmu pengetahuan yang nantinya dapat merupakan masukan bagi pemecahan

masalah yang ada di lembaga pendidikan, dalam hal ini di Akademi Manajemen

Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar.

Dalam melakukan klasifikasi data dari database SQL server pendidikan

AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar penulis melakukan beberapa tahapan,

antara lain :

1. Mengambil data dari database SQL server, seperti pada Gambar 3.1 

Gambar 3.1 Record dari Database Pendidikan

2. Membuat perintah SQL server data yang berbentuk baris menjadi kolom  

(53)

4. Untuk mendapatkan aturan  dari data indeks prestasi mahasiswa yang diambil dari  database SQL server penulis menggunakan program rapidminer dengan rancangan  penelitiannya dapat dilihat pada Gambar 3.2 

Gambar 3.2 Rancangan Penelitian Aturan Indeks Prestasi

Pada Gambar 3.2 dapat dijelaskan urutan pertama mahasiswa melakukan sistem

pendaftaran ke perguruan tinggi swasta, kemudian mahasiswa mengikuti ujian

berdasarkan matakuliah yang diambil setiap semester. Hasil ujian disimpan

kedalam database, data nilai hasil ujian diklasifikasikan dengan melakukan

penyaringan data kemudian data yang sudah konsisten dilakukan training data,

apabila sampel data sudah valid maka dilakukan pembuatan model aturan dengan

algoritma C 4.5. Hasil dari model aturan ini menjadi sebuah rekomendasi bagi

(54)

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam studi kasus ini, untuk data set pertama, penulis mengumpulkan data dari

SQL Server database nilai rata-rata matakuliah kurikulum berbasis kompetensi

AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar yang telah mendapatkan kartu hasil studi

pada semester 3 yaitu tahun ajaran 2008 sampai dengan 2009 yang terdiri dari

predikat, IP, ratamkb, ratamkk, ratampk, ratambb, ratampb, semester.

Dataset kedua penulis mensurvei mahasiswa tentang prediksi prestasi

akademik dengan menggunakan kuesioner tertulis. Penulis menciptakan

instrument survey dan termasuk pertanyaan demografis secara umum. Jumlah

mahasiswa sebanyak 755 orang, dan penulis mendapatkan data sampel sebanyak

734 orang dari 735 untuk data set pertama dan 734 orang untuk data kuisioner

mahasiswa yang meruapakan data set kedua. Sumber data yang dikumpulkan dari

catatan kartu hasil studi akademik mahasiswa.

Untuk dataset kedua, penulis mengembangkan kuesioner (Lampiran A)

untuk mengukur keterhubungan data demografi yang sesungguhnya dari

mahasiswa. 5 (lima) pertanyaan menghasilkan informasi demografi untuk

responden. Pertanyaan pertanyaan yang dibuat adalah tipe skala point linker 5

yang disusun dari “ sangat setuju” sampai “ sangat tidak setuju”. yang berkenaan

untuk membuat aturan indeks prestasi akhir mereka. Data set pertama dapat

dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Tampilan Data Set Pertama

No Role Name Type

1 label predikat nominal

2 regular IP nominal

3 regular Ratamkb nominal 4 regular Ratamkk nominal 5 regular Ratampk nominal 6 regular Ratambb nominal 7 regular Semester nominal

Pada Tabel 3.1 atribut predikat sebagai label yang merupakan tujuan dari atribut

(55)

Data set kedua dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Tampilan Data Set Kedua

No Role Name Type

1 label predikat nominal

2 regular IP nominal

3 regular ekonomi nominal

4 regular dukungan orang tua nominal

5 regular fasilitas belajar nominal

6 regular semester nominal

Pada Tabel 3.2 atribut predikat sebagai label yang merupakan tujuan dari atribut

IP, dukungan orang tua, ekonomi, fasilitas dan semester.

Keterhubungan data antara data set pertama dan data set kedua dapat dilihat pada

Tabel 3.3

Tabel 3.3 Tampilan Data Set Pertama dan Kedua

No Role Name Type

1 label predikat nominal

2 regular IP nominal

3 Regular ratamkb nominal 4 regular ratamkk nominal 5 regular ratampk nominal 6 regular ratambb nominal 7 regular ekonomi nominal 8 regular dukungan orang tua nominal

9 regular fasilitas belajar nominal 10 regular semester nominal

Pada Tabel 3.3 atribut predikat sebagai label yang merupakan tujuan dari atribut

IP, ratamkb,ratamkk,ratampk,ratambb, dukungan orang tua, ekonomi, fasilitas dan

semester.

Gambar

Gambar 2.2 Proses dari Data Mining
Gambar 2.3 Proses Data Mining Menurut CRISP-DM
Tabel 2.1  Keputusan Bermain Tenis
Tabel 2.2 Perhitungan Node 1
+7

Referensi

Dokumen terkait