• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan prediksi pada perilaku mahasiswa diploma untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana menggunakan teknik decision tree dan support vektor machine

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis dan prediksi pada perilaku mahasiswa diploma untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana menggunakan teknik decision tree dan support vektor machine"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PREDIKSI PADA PERILAKU MAHASISWA

DIPLOMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE

JENJANG SARJANA MENGGUNAKAN

TEKNIK DECISION TREE DAN

SUPPORT VEKTOR MACHINE

TESIS

Oleh

HERI SANTOSO

097038017/TINF

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ANALISIS DAN PREDIKSI PADA PERILAKU MAHASISWA

DIPLOMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE

JENJANG SARJANA MENGGUNAKAN

TEKNIK DECISION TREE DAN

SUPPORT VEKTOR MACHINE

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Komputer dalam Program Studi Magister

Teknik Informatika pada Program Pascasarjana

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Universitas Sumatera Utara

Oleh

HERI SANTOSO 097038017/TINF

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PENGESAHAN TESIS

Judul Tesis : ANALISIS DAN PREDIKSI PADA PERI LAKU MAHASISWA DIPLOMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG

SARJANA MENGGUNAKAN TEKNIK

DECISION TREE DAN SUPPORT VEKTOR MACHINE

Nama Mahasiswa : HERI SANTOSO Nomor Induk Mahasiswa : 097038017

Program Studi : MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Menyetujui Komisi Pembimbing

Dr. Marwan Ramli

Anggota Ketua

Prof. Dr. Muhammad Zarlis

Ketua Program Studi Dekan

Prof. Dr. Muhammad Zarlis Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP : 195707011986011003 NIP :

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

ANALISIS DAN PREDIKSI PADA PERILAKU MAHASISWA

DIPLOMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE

JENJANG SARJANA MENGGUNAKAN

TEKNIK DECISION TREE DAN

SUPPORT VEKTOR MACHINE

TESIS

Dengan ini saya nyatakan bahwa saya mengakui semua karya tesis ini adalah hasil kerja saya sendiri kecuali kutipan dan ringkasan yang tiap bagiannya telah di jelaskan sumbernya dengan benar.

Medan, Juli 2012

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan

di bawah ini:

Nama : HERI SANTOSO

Nim : 097038017

Program Studi : Magister ( S2) Teknik Informatika

Jenis Karya Ilmiah : TESIS

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalty free Right) atas Tesis saya yang berjudul:

ANALISIS DAN PREDIKSI PADA PERILAKU MAHASISWA

DIPLOMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG

SARJANA MENGGUNAKAN TEKNIK DECISION TREE

DAN SUPPORT VEKTOR MACHINE

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media,

memformat, mengelola dalam bentuk database, merawat dan mempublikasikan

Tesis saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis dan sebagai pemegang dan atau sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Medan, Juli 2012

(6)

Telah diuji pada

Tanggal : 10 Juli 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Zarlis Anggota : 1. Prof. Dr. Herman Mawengkang

2. Prof. Dr. Tulus

(7)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama lengkap berikut gelar : Heri Santoso, SKom

Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 19 Nopember 1967

Alamat Rumah : Jl. Besitang No. 54 P. Brandan

Telepon / HP : 0821 6700 5000

Email

Instansi Tempat Bekerja : AMIK Tunas Bangsa

Alamat Kantor : Jl. Jendral Sudirman Blok A No. 1,2,3

Pematangsiantar

Telepon : (0622) 22431

DATA PENDIDIKAN

SD : SD NEGERI No. 050747 Tamat : 1980

SMP : SMP BABALAN Tamat : 1983

SMA : SMU NEGERI 1 Tamat : 1986

D3 : AMIK LOGIKA MEDAN Tamat : 2005

Strata-1 : STMIK LOGIKA Medan Tamat : 2006

(8)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan

Yang Maha Esa atas segala limpahan rakhmad dan karunia-Nya sehingga Tesis ini

dapat diselesaikan melalui bimbingan, arahan dan bantuan yang diberikan

berbagai pihak khususnya pembimbing, pembanding, para dosen, teman teman

mahasiswa, khususnya mahasiswa Program Studi Magister (S2) Teknik

Informatika di Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara.

Tesis dengan judul: ” Analisis dan prediksi pada perilaku mahasiswa

diploma untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana menggunakan teknik decision

tree dan support vektor machine ” adalah merupakan Tesis dan syarat untuk

memperoleh gelar Magister Komputer dalam Program Studi Magister (S2) Teknik

Informatika pada Program Pascasarjana Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara

Dengan selesainya tesis ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Ketua Yayasan Muhammad Nasir AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar

H. Maulia Ahmad Ridwan Syah , Direktur AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar

Dedi Hartama yang telah memberikan izin, bantuan moril dan materil dan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan lanjutan pada Program

Pascasarjana Fasilkom-TI USU.

Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu,

DTM&H, M,Sc (CTM), Sp. A(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister (S2).

Dekan Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara, Ketua Program Studi

(9)

Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika M. Andri Budiman, ST, M.

Comp. Sc, M.EM beserta seluruh Staff dan Staff Pengajar pada Program Studi

Magister (S2) Teknik Informatika Program Pascasarjana Fasilkom-TI Universitas

Sumatera Utara, yang telah bersedia membimbing penulis, sehingga dapat

menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya kami

ucapkan kepada Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Pembimbing Utama dan Dr.

Marwan Ramli selaku Pembimbing Anggota yang dengan penuh kesabaran

membimbing, memotivasi, memberikan dukungan moril, kritik dan saran serta

memberikan bahan-bahan yang berkaitan dengan penyusunan tesis ini sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya kami

ucapkan kepada Prof. Dr. Herman Mawengkang, Prof. Dr. Tulus, dan Dr.

Zakarias Situmorang sebagai pembanding, yang telah memberikan saran,

masukan dan arahan yang baik demi penyelesaian tesis ini.

Orangtua tercinta Ibunda, serta Bapak dan Ibu Mertua dan semua keluarga

yang senantiasa mendoakan, dan memberikan dorongan kepada penulis.

Istri tercinta, Marina Artha, Amd yang selalu mendoakan, memberikan

semangat, dengan kasih, sabar dan bantuan selama penulis mengikuti pendidikan,

budi baik ini tidak dapat dibalas hanya diserahkan kepada Allah SWT, Tuhan

Yang maha Esa. Sekali lagi terima kasih.

Rekan Mahasiswa Angkatan Kedua Program Studi Magister (S2) Teknik

Informatika Komputer Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara dan Rekan

Sejawat di AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar yang telah banyak membantu

(10)

Dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, semoga kiranya Allah

SWT Tuhan Yang Maha Kuasa membalas segala bantuan, kebaikan yang telah

diberikan.

Medan, Juli 2012 Penulis,

(11)

ANALISIS DAN PREDIKSI PADA PERILAKU MAHASISWA

DIPLOMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG

SARJANA MENGGUNAKAN TEKNIK DECISION TREE

DAN SUPPORT VEKTOR MACHINE

ABSTRAK

Tesis ini mengusulkan sebuah model prediksi keinginan mahasiswa diploma untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana di perguruan tinggi swasta. Faktor-faktor mana yang lebih dominan yang mempengaruhi keinginan mahasiswa belum dapat diketahui dengan pasti. Data diperoleh dari database Akademik AMIK Tunas Bangsa dan hasil survei terhadap mahasiswa semester IV tahun ajaran 2009 dan 2010. Dalam tesis ini algoritma C 4.5 decision tree diaplikasikan agar mendapatkan suatu model prediksi yang dapat memperlihatkan keinginan mahasiswa diploma melanjutkan kejenjang sarjana dengan jurusan yang sama atau jurusan yang berbeda dan bahkan tidak ada keinginan untuk melanjutkan studinya . Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah kepercayaan diri, dukungan orang tua , minat belajar, perilaku belajar dan waktu belajar terhadap mahasiswa. Model prediksi yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel terbaik dari prediktor yang digunakan adalah faktor kepercayaan diri yang memberikan kontribusi sebesar 79,8% terhadap keinginan mahasiswa melanjutkan studi ke jenjang sarjana.

(12)

Prediction Analysis on Diploma Student Behaviour

In Pursuing Bachelor Degree Using DecisionTree

Technique And Support Vector Machine

ABSTRACT

This thesis proposes a model to predict the desire of diploma student to pursue education to bachelor degree in private college. The more dominant factors which influence this desire are not known yet. Data was obtained from Academy of Management and Information Tunas Bangsa in Pematangsiantar database and of survey result of 2009 and 2010 fourth semester students.. In this thesis The C 4.5 algorithm decision tree was applied to obtain a prediction model which may indicate the desire of diploma degree students to pursue a bachelor‘s degree whether in the same department or in a different one, or no desire at all. Influencing factoris include self confidence, parental support, study interest, study behavior, and study duration. The prediction model obtained indicated that the best variable from the predictors used was self confidence which contributed 79,8 % to the desire of students to pursue the bachelor degree.

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Tujuan Penelitian 5

1.5 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Pengertian Data Mining 6

2.2 Pengelompokan Data Mining 13

2.3 Decision Tree 15

2.4 Algoritma C 4.5 16

2.5 Ekstraksi Rule dari Decision Tree 24

2.6 Support Vektor Machine 25

2.7 Riset- riset Terkait 26

2.8 Kontribusi Riset 27

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1. Pendahuluan 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.3 Rancangan Penelitian 30

3.4 Prosedur Pengumpulan Data 31

3.5 Validitas dan Reabilitas (Keakuratan Data) 31

3.6 Preprocessing Data 32

3.6.1 Preprocessing Data Kuesioner 32

(14)

3.7.1 Paket Statitik Untuk Ilmu Sosial 33

3.7.2 Komunitas Rapid Miner 34

3.8 Instrument Penelitian 34

3.9 Diagram Aktifitas Kerja Penelitian 35

3.10 Model Decision Tree 36

3.11 Model Support Vektor Machine 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40

4.1. Pendahuluan 40

4.2 Hasil Percobaan 40

4.2.1 Hasil Percobaan Sampel Data 40

4.2.2 Hasil Percobaan Descriptive Data 42

4.2.3 Hasil Percobaan Frekuensi Data 43

4.2.3.1 Statistik Frekuensi Faktor Kepercayaan Diri 43

4.2.3.2 Statistik Frekuensi Faktor DukunganOrang Tua 44

4.2.3.3 Statistik Frekuensi Faktor Minat Belajar 44

4.2.4 Signifikan dan Multicollinearity 46

4.2.4.1 Signifikan 46

4.2.4.2 Multicollinearity 48

4.2.5 Hasil Percobaan Decision Tree 49

4.2.6.Validasi Decision Tree 51

4.2.7.Hasil Percobaan Support Vektor Machine 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56

5.2 Saran 57

DAFTAR PUSTAKA 58

(15)

ANALISIS DAN PREDIKSI PADA PERILAKU MAHASISWA

DIPLOMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG

SARJANA MENGGUNAKAN TEKNIK DECISION TREE

DAN SUPPORT VEKTOR MACHINE

ABSTRAK

Tesis ini mengusulkan sebuah model prediksi keinginan mahasiswa diploma untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana di perguruan tinggi swasta. Faktor-faktor mana yang lebih dominan yang mempengaruhi keinginan mahasiswa belum dapat diketahui dengan pasti. Data diperoleh dari database Akademik AMIK Tunas Bangsa dan hasil survei terhadap mahasiswa semester IV tahun ajaran 2009 dan 2010. Dalam tesis ini algoritma C 4.5 decision tree diaplikasikan agar mendapatkan suatu model prediksi yang dapat memperlihatkan keinginan mahasiswa diploma melanjutkan kejenjang sarjana dengan jurusan yang sama atau jurusan yang berbeda dan bahkan tidak ada keinginan untuk melanjutkan studinya . Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah kepercayaan diri, dukungan orang tua , minat belajar, perilaku belajar dan waktu belajar terhadap mahasiswa. Model prediksi yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel terbaik dari prediktor yang digunakan adalah faktor kepercayaan diri yang memberikan kontribusi sebesar 79,8% terhadap keinginan mahasiswa melanjutkan studi ke jenjang sarjana.

(16)

Prediction Analysis on Diploma Student Behaviour

In Pursuing Bachelor Degree Using DecisionTree

Technique And Support Vector Machine

ABSTRACT

This thesis proposes a model to predict the desire of diploma student to pursue education to bachelor degree in private college. The more dominant factors which influence this desire are not known yet. Data was obtained from Academy of Management and Information Tunas Bangsa in Pematangsiantar database and of survey result of 2009 and 2010 fourth semester students.. In this thesis The C 4.5 algorithm decision tree was applied to obtain a prediction model which may indicate the desire of diploma degree students to pursue a bachelor‘s degree whether in the same department or in a different one, or no desire at all. Influencing factoris include self confidence, parental support, study interest, study behavior, and study duration. The prediction model obtained indicated that the best variable from the predictors used was self confidence which contributed 79,8 % to the desire of students to pursue the bachelor degree.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data mining adalah suatu konsep yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang tersembunyi di dalam database. Data mining merupakan proses semi otomatik yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan

machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi pengetahuan potensial dan berguna yang tersimpan di dalam database besar.

(Turban et al, 2005 ). Data mining adalah bagian dari proses KDD ( Knowledge Discovery in Databases) yang terdiri dari beberapa tahapan seperti pemilihan data, pra pengolahan, transformasi, data mining, dan evaluasi hasil (Maimon dan Last, 2000). KDD secara umum juga dikenal sebagai pangkalan data.

Teknik data mining secara garis besar dapat dibagi dalam dua kelompok: verifikasi dan discovery. Metode verifikasi umumnya meliputi teknik-teknik statistik seperti goodness of fit, dan analisis variansi. Metode discovery lebih lanjut dapat dibagi atas model prediktif dan model deskriptif. Teknik prediktif

melakukan prediksi terhadap data dengan menggunakan hasil-hasil yang telah

diketahui dari data yang berbeda. Model ini dapat dibuat berdasarkan penggunaan

data historis lain. Sementara itu, model deskriptif bertujuan mengidentifikasi

pola-pola atau hubungan antar data dan memberikan cara untuk mengeksplorasi

karakteristik data yang diselidiki (Dunham, 2003).

Masih menjadi isu sentral di dunia pendidikan tinggi khususnya program

diploma dalam hal faktor prediktor dan teknik yang digunakan untuk memprediksi

keinginan mahasiswa diploma dalam melanjutkan studinya ke jenjang sarjana

setelah menyelesaikan studi pada tingkat diploma. Hingga saat ini masih jarang

ditemukan prediktor-prediktor serta teknik yang cukup handal dan akurat dalam

memprediksi tingkat keinginan mahasiswa diploma untuk melanjutkan studinya

(18)

yang sama atau melanjukan studinya tapi kebidang ilmu yang berbeda atau tidak

malanjutkan studinya.

Dewasa ini kemajuan teknologi informasi dan komputer telah

menyediakan fasilitas penyimpanan data dalam format elektronik sehingga

penyimpanan data bukan lagi menjadi satu pekerjaan yang sulit. Sebagai

konsekuensinya jumlah data yang disimpan mengalami peningkatan yang sangat

cepat dari segi kuantitas dan kualitas. Pada institusi pendidikan tinggi data dapat

diperoleh dari data historis dan data kegiatan operasional sebuah perguruan

tinggi, dimana data ini akan bertambah secara terus menerus, sehingga proses

eksplorasi data dalam menentukan hubungan antar variabel didalam data menjadi

sangat lambat dan memiliki proses yang subjektif. Salah satu Solusi yang

mungkin digunakan untuk menangani masalah ini adalah konsep menemukan

pengetahuan di dalam pangkalan data.

Beberapa tahun belakangan ini telah terjadi peningkatan penelitian di area

pendidikan dengan menggunakan teknik-teknik penambangan data. Aplikasi dari

teknik penambangan data ini difokuskan untuk membangun metode-metode untuk

mengungkapkan pengetahuan yang tersimpan didalam data dan digunakan untuk

membuka informasi yang tersembunyi didalam data yang tidak nampak

dipermukaan tetapi potensial untuk digunakan. Pengungkapan pengetahuan ini

juga dapat digunakan untuk lebih mengetahui bagaimana prilaku belajar seorang

mahasiswa di tingkat diploma, sehingga dapat membantu para dosen untuk lebih

mengenal situasi para mahasiswanya, dapat dijadikan sebagai pengetahuan dini

untuk mengambil tindakan preventif dalam hal mengantisipasi mahasiswa

drop-out, untuk memicu meningkatkan prestasi mahasiswa, untuk meningkatkan

kurikulum, termasuk juga untuk memprediksi keinginan mahasiswa dalam

melanjutkan studinya kejenjang yang lebih tinggi dan banyak lagi keuntungan lain

yang bisa diperoleh dari hasil penambangan data.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang

(19)

data mining dalam bidang pendidikan antara tahun 1995 sampai 2005, hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa data mining yang berhubungan dengan pendidikan sangat baik untuk diteliti terutama di bidang e-learning, multimedia, artificial intelligent dan web database. Merceron dan Yacep, (2005) melakukan penelitian menggunakan data mining untuk mengidentifikasi perilaku mahasiswa yang cenderung gagal pada prestasi akademik sebelum ujian akhir.

Waiyamai, (2003) menggunakan data mining untuk membantu dalam pengembangan kurikulum baru. Ogor, (2007) menggunakan teknik data mining

yang digunakan untuk membangun prototipe Penilaian Kinerja Monitoring System

(PAMS) untuk mengevaluasi kinerja mahasiswa. Sembiring, et al., (2009)

menggunakan teknik data mining dalam pemantauan dan memprediksi peningkatan prestasi mahasiswa berdasarkan minat, prilaku belajar, pemanfaatan

waktu dan dukungan orang tua di perguruan tinggi.

Dalam penelitian ini akan di teliti tentang perilaku mahasiswa diploma

untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana akan digunakan teknik decision tree

(C 4.5) untuk menganalisis dan membangun sebuah model prediksi berdasarkan

perilaku belajar mahasiswa diploma dan menggunakan teknik Support Vector

Machine untuk mengklasifikasi mahasiwa tersebut berdasarkan model prediksi

yang diperoleh oleh decision tree. Kedua metode ini dipilih karena metode

decision tree ini cukup sederhana dan banyak dipergunakan oleh peneliti lain

dalam mengembangkan sebuah model. Metode Support Vector Machine (SVM)

merupakan teknik yang relative baru dalam pattern recognition dan merupakan

state of art dalam pattern recognition dan machine learning karena kehandalannya dalam memproses data berdimensi banyak.

Penelitian ini mengambil area pendidikan tinggi sebagai sebagai salah satu

domain penelitian dalam bidang penambangan data dengan sumber data dari

database akademik AMIK Tunas Bangsa Pematang Siantar dan melakukan

survey terhadap 1300 orang mahasiswa D3 Manajemen Informatika AMIK Tunas

(20)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perguruan

tinggi swasta khususnya Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

(AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasar pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam tesis

ini sebagai berikut:

1.Bagaimana membangun model yang dapat digunakan untuk memprediksi

keinginan para alumni diploma untuk melanjutkan studinya ke jenjang

sarjana ?

2.Bagaimana menggunakan model untuk memprediksi keinginan para

alumni diploma unutk melanjutkan studinya ke jenjang sarjana ?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian dalam implemantasi teknik -

teknik data mining di area pendidikan , khususnya pada pendidikan tinggi,

maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Sumber data untuk penelitian ini, diperoleh dari database akademik dan

hasil survey secara acak yang dilakukan terhadap mahasiswa program

diploma tiga bidang informatika dan komputer di AMIK Tunas Bangsa

Pematang Siantar.

2. Pendekatan dalam analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan

teknik Multi variant analisis untuk menguji tingkat korelasi faktor-faktor

prediktor yang akan diusulkan dan Decision tree (Algoritma C.4.5) untuk

membangun model prediksi serta teknik SVM untuk memprediksi

keinginan mahasiswa program diploma tiga yang akan melanjutkan

studinya ke jenjang sarjana.

3. Untuk mendukung analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan

bantuan perangkat lunak data mining yang berbasis open source seperti

(21)

1.4 Tujuan Penelitian

Beranjak dari latarbelakang permasalahan, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mendapatkan apa saja factor-faktor yang berpengaruh terhadap

keinginan mahasiswa program diploma 3 bidang informatika dan

komputer untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Untuk membangun sebuah model prediksi mahasiswa program diploma 3

bidang informatika dan komputer yang akan melanjutkan studinya ke

jenjang sarjana.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini secara teoritis diharapkan akan bermanfaat bagi menambah

khasanah dan variasi penelitian dalam penerapan teknik-teknik data mining pada

area pendidikan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

perbandingan bagi peneliti lain yang tertarik dalam penerapan teknik-teknik data

mining pada area pendidikan.

Secara praktis hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi institusi pendidikan

tinggi sebagai referensi dan sebagai informasi pendukung dalam mengambil

kebijakan strategis.

Model prediksi yang diperoleh dari penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh

institusi-institusi pendidikan tinggi yang memiliki program sarjana, sebagai sistem

informasi pendukung untuk promosi dengan sasaran mahasiswa yang sedang

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Data Mining

Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang tersembunyi di dalam database. Data mining merupakan proses semi otomatik yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan

machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi pengetahuan potensial dan berguna yang bermanfaat yang tersimpan di dalam

database besar. (Turban et al, 2005 ). Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan

memeriksa dalam sekumpulan besar data yang tersimpan dalam penyimpanan

dengan menggunakan teknik pengenalan pola seperti teknik statistik dan

matematika (Larose, 2006).

Selain definisi di atas beberapa definisi juga diberikan seperti, “data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara

manual.” (Pramudiono, 2006). “Data mining adalah analisis otomatis dari data yang berjumlah besar atau kompleks dengan tujuan untuk menemukan pola atau

kecenderungan yang penting yang biasanya tidak disadari keberadaannya.”

(Pramudiono, 2006).

Data mining merupakan analisis dari peninjauan kumpulan data untuk menemukan hubungan yang tidak diduga dan meringkas data dengan cara yang

berbeda dengan sebelumnya, yang dapat dipahami dan bermanfaat bagi pemilik

data.” (Larose, 2006). “Data mining merupakan bidang dari beberapa keilmuan yang menyatukan teknik dari pembelajaran mesin, pengenalan pola, statistik,

database, dan visualisasi untuk penanganan permasalahan pengambilan informasi

dari database yang besar.” (Larose, 2006).

Kemajuan luar biasa yang terus berlanjut dalam bidang data mining

(23)

1. Pertumbuhan yang cepat dalam kumpulan data.

2. Penyimpanan data dalam data warehouse, sehingga seluruh perusahaan memiliki akses ke dalam database yang baik.

3. Adanya peningkatan akses data melalui navigasi web dan intranet.

4. Tekanan kompetisi bisnis untuk meningkatkan penguasaan pasar dalam

globalisasi ekonomi.

5. Perkembangan teknologi perangkat lunak untuk data mining

(ketersediaan teknologi).

6. Perkembangan yang hebat dalam kemampuan komputasi dan

pengembangan kapasitas media penyimpanan.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah disampaikan, hal penting yang

terkait dengan data mining adalah :

1. Data mining merupakan suatu proses otomatis terhadap data yang sudah ada.

2. Data yang akan diproses berupa data yang sangat besar.

3. Tujuan data mining adalah mendapatkan hubungan atau pola yang mungkin memberikan indikasi yang bermanfaat.

Hubungan yang dicari dalam data mining dapat berupa hubungan antara dua atau lebih dalam satu dimensi. Misalnya dalam dimensi produk, dapat di lihat

keterkaitan pembelian suatu produk dengan produk yang lain. Selain itu,

hubungan juga dapat dilihat antara dua atau lebih atribut dan dua atau lebih objek.

(Ponniah, 2001).

Sementara itu, penemuan pola merupakan keluaran lain dari data mining. Misalkan sebuah perusahaan yang akan meningkatkan fasilitas kartu kredit dari

pelanggan, maka perusahaan akan mencari pola dari pelanggan-pelanggan yang

ada untuk mengetahui pelanggan yang potensial dan pelanggan yang tidak

potensial.

(24)

terhadap data dalam jumlah besar dengan tujuan menemukan pola atau aturan

yang berarti (Larose, 2006).

Tiga tahun kemudian, dalam buku Mastering Data Mining mereka memberikan definisi ulang terhadap pengertian data mining dan memberikan pernyataan bahwa “jika ada yang kami sesalkan adalah frasa secara otomatis

maupun semi otomatis, karena kami merasa hal tersebut memberikan fokus

berlebih pada teknik otomatis dan kurang pada eksplorasi dan analisis”. Hal

tersebut memberikan pemahaman yang salah bahwa data mining merupakan produk yang dapat dibeli dibandingkan keilmuan yang harus dikuasai

(Larose, 2006).

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa dalam data mining otomatisasi tidak menggantikan campur tangan manusia. Manusia harus ikut aktif dalam

setiap fase dalam proses data mining. Kehebatan kemampuan algoritma data mining yang terdapat dalam perangkat lunak analisis yang terdapat saat ini memungkinkan terjadinya kesalahan penggunaan yang berakibat fatal. Pengguna

mungkin menerapkan analisis yang tidak tepat terhadap kumpulan data dengan

menggunakan pendekatan yang berbeda. Oleh karenanya, dibutuhkan pemahaman

tentang statistik dan struktur model matematika yang mendasari kerja perangkat

lunak (Larose, 2006).

Gambar 2.1 Bidang Ilmu Data Mining

Pencarian Informasi

Database

Artificial Intelligent

Statistik Data Mining Ekstraksi data (bahasa

alami, web

Penstrukturan)

Dasar (Seleksi, presentase

Hasil) Data yang besar

(Normalisasi data Transformasi, OLAP)

Pembelajaran (Neural Network, pohon

(25)

Data mining bukanlah suatu bidang yang sama sekali baru. Salah satu kesulitan untuk mendefinisikan data mining adalah kenyataan bahwa data mining

mewarisi banyak aspek dan teknik dari bidang-bidang ilmu yang sudah mapan

terlebih dahulu. Gambar 2.1 menunjukkan bahwa data mining memiliki akar yang panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan buatan (artificial intelligent),

machine learning, statistik, database, dan juga information retrieval

(Pramudiono, 2006).

Istilah data mining dan Knowledge Discovery in Database (KDD) sering kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi

tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut

memiliki konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain. Dan salah satu

tahapan dalam keseluruhan proses KDD adalah data mining. Proses KDD secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut (Fayyad, 1996).

1. Data Selection

Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data operasional perlu

dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai.

Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses data mining,

disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari basis data operasional.

2. Pre-processing/Cleaning

Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses

cleaning pada data yang menjadi fokus KDD. Proses cleaning

mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang

inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan

cetak (tipografi). Juga dilakukan proses enrichment, yaitu proses “memperkaya” data yang sudah ada dengan data atau informasi lain

yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti data atau informasi

eksternal.

3. Transformation

(26)

dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis

atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data.

4. Data mining

Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik,

metode, atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode dan algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan

proses KDD secara keseluruhan.

5. Interpretation/Evalution

Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang

berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari proses KDD yang

disebut interpretation. Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesis

yang ada sebelumnya. Penjelasan di atas dapat direfresentasikan pada

Gambar 2.2

Gambar 2.2 Proses dari Data Mining

Sumber: SPSS, 2004

Cross-Industry Standart Process for Data Mining (CRISP-DM) yang di kembangkan tahun 1996 oleh analisis dari beberapa industri seperti Daimler

Chrysler, SPSS dan NCR. CRISP-DM menyediakan standar proses data mining

(27)

Dalam CRISP-DM sebuah proyek data mining memiliki siklus hidup yang terbagi dalam enam fase Gambar 2.3. Keseluruhan fase berurutan yang ada

tersebut bersifat adaptif. Fase berikutnya dalam urutan bergantung kepada

keluaran dari fase sebelumnya. Hubungan penting antar fase digambarkan dengan

panah. Sebagai contoh, jika proses berada pada fase modeling. Berdasar pada perilaku dan karakteristik model, proses mungkin kembali kepada fase data preparation untuk perbaikan lebih lanjut terhadap data atau berpindah maju kepada fase evaluation.

Gambar 2.3 Proses Data Mining Menurut CRISP-DM Sumber: CRISP, 2005

Enam fase CRISP-DM ( Cross Industry Standard Process for Data Mining) (Larose, 2006).

1. Fase Pemahaman Bisnis ( Business Understanding Phase )

a. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan secara detail dalam lingkup

bisnis atau unit penelitian secara keseluruhan.

b. Menerjemahkan tujuan dan batasan menjadi formula dari

(28)

c. Menyiapkan strategi awal untuk mencapai tujuan.

2. Fase Pemahaman Data ( Data Understanding Phase ) a. Mengumpulkan data.

b. Menggunakan analisis penyelidikan data untuk mengenali lebih

lanjut data dan pencarian pengetahuan awal.

c. Mengevaluasi kualitas data.

d. Jika diinginkan, pilih sebagian kecil kelompok data yang mungkin

mengandung pola dari permasalahan

3. Fase Pengolahan Data ( Data Preparation Phase )

a. Siapkan dari data awal, kumpulan data yang akan digunakan untuk

keseluruhan fase berikutnya. Fase ini merupakan pekerjaan berat

yang perlu dilaksanakan secara intensif.

b. Pilih kasus dan variabel yang ingin dianalisis dan yang sesuai

analisis yang akan dilakukan.

c. Lakukan perubahan pada beberapa variabel jika dibutuhkan.

d. Siapkan data awal sehingga siap untuk perangkat pemodelan.

4. Fase Pemodelan ( Modeling Phase )

a. Pilih dan aplikasikan teknik pemodelan yang sesuai.

b. Kalibrasi aturan model untuk mengoptimalkan hasil.

c. Perlu diperhatikan bahwa beberapa teknik mungkin untuk

digunakan pada permasalahan data mining yang sama.

d. Jika diperlukan, proses dapat kembali ke fase pengolahan data

untuk menjadikan data ke dalam bentuk yang sesuai dengan

spesifikasi kebutuhan teknik data mining tertentu. 5. Fase Evaluasi ( Evaluation Phase )

a. Mengevaluasi satu atau lebih model yang digunakan dalam fase

pemodelan untuk mendapatkan kualitas dan efektivitas sebelum

disebarkan untuk digunakan.

b. Menetapkan apakah terdapat model yang memenuhi tujuan pada

(29)

c. Menentukan apakah terdapat permasalahan penting dari bisnis atau

penelitian yang tidak tertangani dengan baik.

d. Mengambil keputusan berkaitan dengan penggunaan hasil dari data mining.

6. Fase Penyebaran (Deployment Phase)

a. Menggunakan model yang dihasilkan. Terbentuknya model tidak

menandakan telah terselesaikannya proyek.

b. Contoh sederhana penyebaran: Pembuatan laporan.

c. Contoh kompleks Penyebaran: Penerapan proses data mining

secara paralel pada departemen lain. Informasi lebih lanjut

mengenai CRISP-DM dapat dilihat di

2.2 Pengelompokan Data Mining

Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat di lakukan, yaitu (Larose, 2006).

1.Deskripsi

Terkadang peneliti dan analisis secara sederhana ingin mencoba mencari

cara untuk menggambarkan pola dan kecendrungan yang terdapat dalam

data. Sebagai contoh, petugas pengumpulan suara mungkin tidak dapat

menemukan keterangan atau fakta bahwa siapa yang tidak cukup

profesional akan sedikit didukung dalam pemilihan presiden. Deskripsi

dari pola dan kecendrungan sering memberikan kemungkinan penjelasan

untuk suatu pola atau kecendrungan.

2.Estimasi

Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi

lebih ke arah numerik dari pada ke arah kategori. Model dibangun

menggunakan record lengkap yang menyediakan nilai dari variabel target sebagai nilai prediksi. Selanjutnya, pada peninjauan berikutnya estimasi

nilai dari variabel target dibuat berdasarkan nilai variabel prediksi.

Sebagai contoh, akan dilakukan estimasi tekanan darah sistolik pada

(30)

dan level sodium darah. Hubungan antara tekanan darah sistolik dan nilai

variabel prediksi dalam proses pembelajaran akan menghasilkan model

estimasi. Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk kasus

baru lainnya.

3.Prediksi

Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa

dalam prediksi nilai dari hasil akan ada di masa mendatang.

Contoh prediksi dalam bisnis dan penelitian adalah:

a. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan datang.

b. Prediksi presentase kenaikan kecelakaan lalu lintas tahun depan jika

batas bawah kecepatan dinaikan.

Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam klasifikasi dan

estimasi dapat pula digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk prediksi.

4.Klasifikasi

Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Sebagai contoh,

penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu

pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah.

Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian adalah:

a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan

transaksi yang curang atau bukan.

b. Memperkirakan apakah suatu pengajuan hipotek oleh nasabah

merupakan suatu kredit yang baik atau buruk.

c. Mendiagnosa penyakit seorang pasien untuk mendapatkan

termasuk kategori apa.

5.Pengklusteran

Pengklusteran merupakan pengelompokan record, pengamatan, atau memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki

kemiripan.

(31)

Pengklusteran berbeda dengan klasifikasi yaitu tidak adanya variabel

target dalam pengklusteran. Pengklusteran tidak mencoba untuk

melakukan klasifikasi, mengestimasi, atau memprediksi nilai dari

variabel target. Akan tetapi, algoritma pengklusteran mencoba untuk

melakukan pembagian terhadap keseluruhan data menjadi

kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan (homogen), yang mana kemiripan

dengan record dalam kelompok lain akan bernilai minimal. Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian adalah:

a. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen untuk target

pemasaran dari suatu produk bagi perusahaan yang tidak memiliki

dana pemasaran yang besar.

b. Untuk tujuan audit akutansi, yaitu melakukan pemisahan terhadap

prilaku finansial dalam baik dan mencurigakan.

c. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari gen, dalam jumlah

besar.

6.Asosiasi

Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang muncul dalam suatu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut

analisis keranjang belanja.

Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah:

a. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan telekomunikasi seluler

yang diharapkan untuk memberikan respon positif terhadap

penawaran upgrade layanan yang diberikan.

b. Menemukan barang dalam supermarket yang dibeli secara

bersamaan dan barang yang tidak pernah dibeli bersamaan.

Untuk mendukung penelitian ini penulis menggunakan Algoritma C4.5

decision tree.

2.3 Decision Tree

(32)

cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun merepresentasikan

kelas. Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root.

Decision tree merupakan metode klasifikasi yang paling populer digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari model yang

dibangun mudah untuk dipahami.

Pada decision tree terdapat 3 jenis node, yaitu:

a. Root Node, merupakan node paling atas, pada node ini tidak ada input

dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai output lebih dari satu.

b. Internal Node , merupakan node percabangan, pada node ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.

c. Leaf node atau terminal node , merupakan node akhir, pada node ini hanya terdapat satu input dan tidak mempunyai output.

2.4 Algoritma C 4.5

Algoritma C 4.5 adalah salah satu metode untuk membuat decision tree

berdasarkan training data yang telah disediakan. Algoritma C 4.5 merupakan

pengembangan dari ID3. Beberapa pengembangan yang dilakukan pada C 4.5

adalah sebagai antara lain bisa mengatasi missing value, bisa mengatasi continue data, dan pruning.

Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat

kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar

menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan aturan. Aturan dapat dengan

mudah dipahami dengan bahasa alami. Dan mereka juga dapat diekspresikan

dalam bentuk bahasa basis data seperti Structured Query Language untuk mencari

record pada kategori tertentu. Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon

variabel input dengan sebuah variabel target.

Karena pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan

pemodelan, pohon keputusan sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses

(33)

Sebuah pohon keputusan adalah sebuah struktur yang dapat digunakan untuk

membagi kumpulan data yang besar menjadi himpunan-himpunan record yang lebih kecil dengan menerapkan serangkaian aturan keputusan. Dengan

masing-masing rangkaian pembagian, anggota himpunan hasil menjadi mirip satu dengan

yang lain (Berry dan Linoff, 2004).

Sebuah model pohon keputusan terdiri dari sekumpulan aturan untuk

membagi sejumlah populasi yang heterogen menjadi lebih kecil, lebih homogen

dengan memperhatikan pada variabel tujuannya. Sebuah pohon keputusan

mungkin dibangun dengan seksama secara manual atau dapat tumbuh secara

otomatis dengan menerapkan salah satu atau beberapa algoritma pohon keputusan

untuk memodelkan himpunan data yang belum terklasifikasi.

Variabel tujuan biasanya dikelompokkan dengan pasti dan model pohon

keputusan lebih mengarah pada perhitungan probability dari tiap-tiap record

terhadap kategori-kategori tersebut atau untuk mengklasifikasi record dengan mengelompokkannya dalam satu kelas. Pohon keputusan juga dapat digunakan

untuk mengestimasi nilai dari variabel continue meskipun ada beberapa teknik yang lebih sesuai untuk kasus ini.

Banyak algoritma yang dapat dipakai dalam pembentukan pohon

keputusan,antara lain ID3, CART, dan C4.5 (Larose, 2006).

Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel

dengan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan pohon. Misalkan untuk menentukan main

tenis, kriteria yang diperhatikan adalah cuaca, angin, dan temperatur.

Salah satu atribut merupakan atribut yang menyatakan data solusi per item data yang disebut target atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan

instance. Misalkan atribut cuaca mempunyai instance berupa cerah, berawan, dan hujan (Basuki dan Syarif, 2003)

Proses pada pohon keputusan adalah mengubah bentuk data (tabel)

menjadi model pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan menyederhanakan rule (Basuki dan Syarif, 2003).

(34)

Input : sampel training, label training, atribut

1. Membuat simpul akar untuk pohon yang dibuat

2. Jika semua sampel positif, berhenti dengan suatu pohon dengan satu simpul akar, beri tanda (+)

3. Jika semua sampel negatif, berhenti dengan suatu pohon dengan satu simpul akar, beri tanda (-)

4. Jika atribut kosong, berhenti dengan suatu pohon dengan suatu simpul akar, dengan label sesuai nilai yang terbanyak yang ada pada label training 5. Untuk yang lain, Mulai

a. A --- atribut yang mengklasifikasikan sampel dengan hasil terbaik (berdasarkan Gain rasio)

b. Atribut keputusan untuk simpul akar --- A c. Untuk setiap nilai, vi, yang mungkin untuk A

1) Tambahkan cabang di bawah akar yang berhubungan dengan A= vi

2) Tentukan sampel Svi sebagai subset dari sampel yang mempunyai nilai vi untuk atrribut A

3) Jika sampel Svi

i. Di bawah cabang tambahkan simpul daun dengan label = nilai yang terbanyak yang ada pada label training

kosong

ii. Yang lain tambah cabang baru di bawah cabang yang sekarang C4.5 (sampel training, label training, atribut-[A])

d. Berhenti

Mengubah tree yang dihasilkan dalam beberapa rule. Jumlah rule sama dengan jumlah path yang mungkin dapat dibangun dari root sampai leafnode.

Tree Pruning dilakukan untuk menyederhanakan tree sehingga akurasi dapat bertambah. Pruning ada dua pendekatan, yaitu :

a. Pre-pruning, yaitu menghentikan pembangunan suatu subtree lebih awal (yaitu dengan memutuskan untuk tidak lebih jauh mempartisi data

training). Saat seketika berhenti, maka node berubah menjadi leaf (node

akhir). Node akhir ini menjadi kelas yang paling sering muncul di antara

subset sampel.

(35)

Untuk memudahkan penjelasan mengenai algoritma C 4.5 berikut ini

[image:35.595.120.516.174.369.2]

disertakan contoh kasus yang dituangkan dalam Tabel 2.1

Tabel 2.1 Keputusan Bermain Tenis

No CUACA TEMPERATUR KELEMBABAN ANGI N BERMAI N

1 Cerah Panas Tinggi Tidak Tidak

2 Cerah Panas Tinggi Ya Tidak

3 Mendung Panas Tinggi Tidak Ya

4 Huj an Sedang Tinggi Tidak Ya

5 Huj an Dingin Norm al Tidak Ya

6 Huj an Dingin Norm al Ya Ya

7 Mendung Dingin Norm al Ya Ya

8 Cerah Sedang Tinggi Tidak Ya

9 Cerah Dingin Norm al Tidak Tidak

10 Huj an Sedang Norm al Tidak Ya

11 Cerah Sedang Norm al Ya Ya

12 Mendung Sedang Tinggi Ya Ya

13 Mendung Panas Norm al Tidak Ya

14 Huj an Sedang Tinggi Ya Tidak

Dalam kasus yang tertera pada Tabel 2.1 akan dibuat pohon keputusan

untuk menentukan main tenis atau tidak dengan melihat keadaan cuaca,

temperatur, kelembaban dan keadaan angin.

Secara umum algoritma C4.5 untuk membangun pohon keputusan adalah

sebagai berikut:

1. Pilih atribut sebagai akar

2. Buat cabang untuk masing-masing nilai

3. Bagi kasus dalam cabang

4. Ulangi proses untuk masing-masing cabang sampai semua kasus pada

cabang memiliki kelas yang sama.

Untuk memilih atribut sebagai akar, didasarkan pada nilai Gain tertinggi dari atribut-atribut yang ada. Untuk menghitung Gain digunakan rumus seperti tertera dalam Rumus 1 (Craw, 2005).

Gain(S,A) = Entrropy(S) – * Entropy(Si) Dengan

S : Himpunan Kasus A : Atribut

(36)

|Si| : Jumlah kasus pada partisi ke i |S| : Jumlah kasus dalam S

Sedangkan perhitungan nilai Entropy dapat dilihat pada rumus 2 berikut (Craw, 2005):

Entropy(A) = Dengan

S : Himpunan Kasus

A : Fitur

n : Jumlah partisi S

pi : Proporsi dari Si terhadap S

Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing langkah

dalam pembentukan pohon keputusan dengan menggunakan algoritma C4.5 untuk

menyelesaikan permasalahan pada Tabel 2.1

1. Menghitung jumlah kasus, jumlah kasus untuk keputusan Ya, jumlah

kasus untuk keputusan Tidak, dan Entropy dari semua kasus dan kasus yang dibagi berdasarkan atribut cuaca, temperatur, kelembaban dan

[image:36.595.127.502.492.723.2]

angin. Setelah itu lakukan penghitungan Gain untuk masing-masing atribut. Hasil perhitungan ditunjukkan oleh Tabel 2.2

Tabel 2.2 Perhitungan Node 1

Node Jumlah Kasus (S) Tidak (S1) Ya

(S2) Entropy Gain

1 TOTAL 14 4 10 0.863120569

CUACA 0.258521037

MENDUNG 4 0 4

HUJAN 5 1 4 0.721928095

CERAH 5 3 2 0.970950594

TEMPERATUR 0.183850925

DINGIN 4 0 4 0

PANAS 4 2 2 1

SEDANG 6 2 4 0.918295834

KELEMBABAN 0.370506501

TINGGI 7 4 3 0.985228136

NORMAL 7 0 7 0

ANGIN 0.005977711

TIDAK 8 2 6 0.811278124

(37)

Baris total kolom Entropy pada Tabel 2.2 dihitung dengan rumus 2, sebagai berikut:

Entropy(Total) = (- *Log2( ))+(- *Log2( ))

Entropy(Total) =0.863120569

Sementara itu nilai Gain pada baris cuaca dihitung dengan menggunakan rumus 1, sebagai berikut :

Gain(Total,Cuaca) = Entropy(Total) - * Entropy(Cuaca)

Gain(Total,Cuaca) = 0.863120569 – (( *0)+ (( *0.723)+ (( *0.97))

Gain(Total,Cuaca) = 0.23

Dari hasil pada Tabel 2.2 dapat diketahui bahwa atribut dengan Gain

tertinggi adalah kelembaban yaitu sebesar 0.37. Dengan demikian kelembaban

dapat menjadi node akar. Ada 2 nilai atribut dari kelembaban yaitu tinggi dan normal. Dari kedua nilai atribut tersebut, nilai atribut normal sudah

mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya Ya, sehingga tidak perlu

dilakukan perhitungan lebih lanjut, tetapi untuk nilai atribut tinggi masih perlu

dilakukan perhitungan lagi.

Dari hasil tersebut dapat digambarkan pohon keputusan sementara,

[image:37.595.202.431.507.652.2]

tampak seperti Gambar 2.4

Gambar 2.4 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1

2. Menghitung jumlah kasus, jumlah kasus untuk keputusan Ya, jumlah kasus

untuk keputusan Tidak, dan Entropy dari semua kasus dan kasus yang dibagi berdasarkan atribut cuaca, temperatur dan angin yang dapat menjadi node akar

1.

Kelembaban

Ya ?

Normal

(38)
[image:38.595.109.517.187.366.2]

dari nilai atribut tinggi. Setelah itu lakukan penghitungan Gain untuk masing-masing atribut. Hasil perhitungan ditunjukkan oleh Tabel 2.3

Tabel 2.3 Perhitungan Node 1.1

Node Jumlah Kasus (S) Tidak (S1) Ya

(S2) Entropy Gain

1.1

KELEMBABAN-TI NGGI

7 4 3 0.985228136

CUACA 0.69951385

MENDUNG 2 0 2 0

HUJAN 2 1 1 1

CERAH 2 3 0 0

TEMPERATUR 0.020244207

DI NGI N 0 0 0 0

PANAS 3 2 1 0.918295834

SEDANG 4 2 2 1

ANGI N 0.020244207

TI DAK 4 2 2 1

YA 3 4 1 0.918295834

Dari hasil pada Tabel 2.3 dapat diketahui bahwa atribut dengan Gain

tertinggi adalah cuaca yaitu sebesar 0.699. Dengan demikian cuaca dapat menjadi

node cabang dari nilai atribut tinggi. Ada 3 nilai atribut dari cuaca yaitu mendung, hujan dan cerah. dari ketiga nilai atribut tersebut, nilai atribut mendung sudah

mengklasifikasikan kasus menjadi 1 yaitu keputusannya Ya dan nilai atribut cerah

sudah mengklasifikasikan kasus menjadi satu dengan keputusan Tidak, sehingga

tidak perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut, tetapi untuk nilai atribut hujan

masih perlu dilakukan perhitungan lagi.

[image:38.595.176.456.554.728.2]

Pohon keputusan yang terbentuk sampai tahap ini ditunjukkan pada

Gambar 2.5 berikut:

(39)

3. Menghitung jumlah kasus, jumlah kasus untuk keputusan Ya, jumlah kasus

[image:39.595.119.510.245.397.2]

untuk keputusan Tidak, dan Entropy dari semua kasus dan kasus yang dibagi berdasarkan atribut temperatur dan angin yang dapat menjadi node cabang dari nilai atribut hujan. Setelah itu lakukan penghitungan Gain untuk masing-masing atribut. Hasil perhitungan ditunjukkan oleh Tabel 2.4

Tabel 2.4 Perhitungan Node 1.1.2

Node

Jumlah Kasus

(S)

Tidak (S1)

Ya

(S2) Entropy Gain

1.1

KELEMBABAN-TI NGGI dan CUACA – HUJAN

2 1 1 1

TEMPERATUR 0

DI NGI N 0 0 0 0

PANAS 0 0 0 0

SEDANG 2 1 1 1

ANGI N 1

TI DAK 1 0 1 0

YA 1 1 0 0

Dari hasil pada Tabel 2.4 dapat diketahui bahwa atribut dengan Gain

tertinggi adalah angin yaitu sebesar 1. Dengan demikian angin dapat menjadi node

cabang dari nilai atribut hujan. Ada 2 nilai atribut dari angin yaitu Tidak dan Ya.

Dari kedua nilai atribut tersebut, nilai atribut Tidak sudah mengklasifikasikan

kasus menjadi 1 yaitu keputusannya Ya dan nilai atribut Ya sudah

mengklasifikasikan kasus menjadi satu dengan keputusan Tidak, sehingga tidak

perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut untuk nilai atribut ini. Pohon keputusan

(40)
[image:40.595.152.427.140.471.2]

Gambar 2.6 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node 1.1.2

Dengan memperhatikan pohon keputusan pada Gambar 2.6 diketahui

bahwa semua kasus sudah masuk dalam kelas. Dengan demikian, pohon

keputusan pada Gambar 2.6 merupakan pohon keputusan terakhir yang terbentuk.

2.5 Ekstraksi Rule dari Decision Tree

Pengetahuan yang diperoleh dari decision tree dapat direpresentasikan dalam bentuk klasifikasi IF-THEN rules. Nilai suatu atribut akan menjadi bagian

anticendent (bagian IF), sedang daun (leaf) dari sebuah decision tree akan menjadi bagian consequent (THEN). Aturan seperti ini akan menjadi sangat membantu manusia dalam memahami model klasifikasi terutama jika ukuran

decisiontree terlalu besar .

Ya Tidak

Tidak Ya

1.

Kelembaban

Ya 1.1

Cuaca

Normal Tinggi

Tidak 1.1.2

Angin Ya

Cerah Hujan

(41)

2.6 Support Vector Machine (SVM)

Pattern Recognition merupakan salah satu bidang dalam komputer sains, yang

memetakan suatu data ke dalam konsep tertentu yang telah didefinisikan

sebelumnya. Konsep tertentu ini disebut class atau category. Aplikasi pattern recognition sangat luas, di antaranya mengenali suara dalam sistem sekuriti,

membaca huruf dalam OCR, mengklasifikasikan penyakit secara otomatis

berdasarkan hasil diagnosa kondisi medis pasien dan sebagainya. Berbagai

metode dikenal dalam pattern recognition, seperti linear discrimination analysis,

hidden markov model hingga metode kecerdasan buatan seperti artificial neural

network. Salah satu metode yang akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian

sebagai state of the art dalam pattern recognition adalah Support Vector Machine (SVM). Support Vector Machine (SVM) dikembangkan oleh Boser, Guyon,

Vapnik, dan pertama kali dipresentasikan pada tahun 1992 di Annual Workshop

on Computational Learning Theory. Konsep dasar SVM sebenarnya merupakan

kombinasi harmonis dari teori-teori komputasi yang telah ada puluhan tahun

sebelumnya, seperti margin hyperplane (Duda & Hart tahun 1973, Cover tahun 1965, Vapnik 1964), kernel diperkenalkan oleh Aronszajn tahun 1950, dan

demikian juga dengan konsep-konsep pendukung yang lain. Akan tetapi hingga

tahun 1992, belum pernah ada upaya merangkaikan komponen-komponen

tersebut. Berbeda dengan strategi neural network yang berusaha mencari

hyperplane pemisah antar class, SVM berusaha menemukan hyperplane yang

terbaik pada input space. Prinsip dasar SVM adalah linear classifier, dan

selanjutnya dikembangkan agar dapat bekerja pada problem non-linear. dengan

memasukkan konsep kernel trick pada ruang kerja berdimensi tinggi. Perkembangan ini memberikan rangsangan minat penelitian di bidang pattern

recognition untuk investigasi potensi kemampuan SVM secara teoritis maupun

dari segi aplikasi. Dewasa ini SVM telah berhasil diaplikasikan dalam problema

dunia nyata (real-world problems), dan secara umum memberikan solusi yang

lebih baik dibandingkan metode konvensional seperti misalnya artificial neural

(42)

Tulisan ini memperkenalkan konsep dasar SVM, dan membahas aplikasinya di

Educational data mining, yang akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang yang

berkembang cukup pesat.

2.7 Riset-Riset Terkait

Terdapat beberapa riset yang telah dilakukan oleh banyak peneliti berkaitan

dengan domain pendidikan, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini :

Yu et al. (2010) dalam risetnya menjelaskan mengenai sebuah pendekatan

data mining dapat diaplikasikan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat daya ingat mahasiswa. Sunjana (2010a) juga menyampaikan hasil risetnya

mengenai aplikasi data mining mahasiswa dengan metode klasifikasi decision tree. Dengan kesimpulan sebagai berikut :

1. Penentuan data training sangat menentukan tingkat akurasi tree yang dibuat.

2. Besar prosentase kebenaran tree sangat dipengaruhi oleh data training yang digunakan untuk membangun model tree tersebut.

3. Nilai IPK seorang mahasiswa terlihat sangat terpengaruh dengan 9

(Sembilan) mata kuliah yang dianggap pokok.

Quadri dan Kalyankar (2010) juga menjelaskan tentang penggunaan teknik

decision tree untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang meyebabkan mahasiswa melakukan drop out untuk meningkatkan kinerja akademik.

She et al. (2010) dalam risetnya menjelaskan mengenai prediksi penurunan

sifat sifat manusia secara cepat dan akurat dengan klasifikasi decisiontree .

Rocha dan Junior (2010) juga dalam risetnya menjelaskan tentang

bagaimana mengidentifikasi kecurangan-kecurangan yang terjadi di bidang

(43)

Nogroho, (2008) menjelaskan dalam risetnya mengenai Implementasi

decision tree berbasis analisis teknikal untuk pembelian dan penjualan saham, menyimpulkan sistem pendukung keputusan decision tree yang dibangun berdasarkan analisis teknikal mampu memberikan gambaran saat saham

diperdagangkan hanya berdasarkan pergerakan trend. Perdagangan berdasarkan

pergerakan trend ini bersifat spekulasi namun cukup mampu memberikan

keuntungan.

Sunjana (2010b) menjelaskan dalam risetnya tentang klasifikasi data

nasabah sebuah asuransi menggunakan algoritma C 4.5, berikut adalah

kesimpulan yang dapat diambil dari data nasabah asuransi setelah dilakukan

análisis menggunakan metode algoritma C 4.5:

1. Aplikasi dapat menyimpulkan bahwa rata-rata nasabah memiliki status

L dikarenakan pembayaran premi yang melebihi 10% dari penghasilan.

2. Dengan persentase atribut premi_dasar dan penghasilan, maka dapat

diketahui rata-rata status nasabah memiliki nilai P atau L.

Bhargavi at al. (2008) menjelaskan dalam risetnya tentang menguraikan

pengetahuan menggunakan aturan aturan dengan pendekatan decision tree.

Al-Radaideh et al. (2006) menjelaskan dalam risetnya tentang pemanfaatan

data mining terhadap data mahasiswa menggunakan decision tree.

Adeyemo dan Kuye (2006) menjelaskan dalam risetnya untuk

memprediksi kinerja mahasiswa di bidang akademik menggunakan algoritma

decision tree.

2.8 Kontribusi Riset

Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang hubungan

(44)

tingkat keinginan mahasiswa diploma untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih

tinggi yaitu jenjang sarjana.

Beberapa kemungkinan lain dianggap penting adalah pimpinan perguruan

tinggi ataupun yayasan dapat menggunakan informasi yang diberikan dalam

mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan keinginan mahasiswa dalam

melanjutkan pendidikan nya. Pembuat keputusan bisa menggunakan model

prediksi seberapa besar keinginan mahasiswa diploma nya unutk melanjutkan

pendidikannya ke jenjang sarjana. Penelitian ini memperkenalkan aplikasi

(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Tujuan dari tesis ini adalah untuk membuat model keterhubungan data

mahasiswa menggunakan algoritma C 4.5 dan Support Vektor Machine untuk

mengetahui seberapa besar keinginan mahasiswa diploma untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang sarjana dengan menyediakan data prilaku sehari-hari

mahasiswa diploma yang dapat digunakan sebagai pedoman analisis dalam

pembuatan keputusan.

Pada bagian ini di mulai dengan menggambarkan studi kasus data mining

pada jumlah mahasiswa diploma di perguruan tinggi dan prosedur bagaimana

mengumpulkan data yang dapat digunakan pada penelitian ini.

Data dikumpulkan dari database pendidikan akademik dan mensurvei

mahasiswa diploma yang telah menempuh semester 4 dan semester 6 sampai

dengan tahun 2012 di Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK) Tunas

Bangsa Pematangsiantar. Instrumen penelitian yang digunakan harus mempunyai

ukuran yang akurat. Secara terperinci, bagaimana mendapatkan input yang lebih baik dalam proses data mining yang digambarkan pada bagian sebelum pemprosesan data. Penulis memberikan tinjauan singkat dari beberapa analysis

data yang digunakan pada penelitian ini.

3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK)

Tunas Bangsa, Jl. Jendral Sudirman Blok A No. 1,2,3 Pematangsiantar. Lamanya

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini selama 4 bulan yang

dimulai pada awal Maret 2012 sampai dengan akhir bulan Juni 2012.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini pertama kali dilakukan dengan melakukan pengamatan

(46)

kemudian dibuat percobaan yang mendukung, selanjutnya dilakukan eksperimen

data dengan menggunakan rapidminer yang merupakan software open source

untuk membuat model aturan data yang diambil dari database mahasiswa

Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa dan data

demografi mahasiswa. Hasil dari eksperimen data ini merupakan pengembangan

dari ilmu pengetahuan yang nantinya dapat merupakan masukan bagi pemecahan

masalah yang ada di lembaga pendidikan, dalam hal ini di Akademi Manajemen

Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar.

Secara garis besar metodologi penelitian ini dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan dan teknik-teknik yang

akan dipergunakan untuk analisis data, yang bersumber dari

journal-journal, makalah-makalah, buk1

2. Berdasarkan teoritis yang sudah eksis dan tinjauan pustaka, akan dibangun

kuesioner untuk melihat tingkat korelasi dari faktor-faktor prediktor yang

akan diusulkan.

u-buku dan sumber-sumber lain yang

berkaitan termasuk internet.

3. Pengambilan data mahasiswa program diploma tiga dari Database AMIK

Tunas Bangsa Pematang Siantar.

4. Penyebaran kuesioner terhadap mahasiswa program diploma tiga bidang

informatika dan komputer di AMIK Tunas Bangsa Pematang Siantar.

5. Pemeriksaan kelengkapan data dan pembersihan terhadap data-data yang

tidak lengkap.

6. Melakukan proses Data Preparation ( Data cleaning, and Transformation) untuk persiapan sebagai input analisis data.

7. Pengujian dan Analisis data menggunakan bantuan prangkat lunak yang

ada

8. Pembahasan dan analisis terhadap hasil pengolahan data

9. Pendokumentasian proses dan hasil pengolahan data

10.Perumusan kesimpulan

(47)

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam studi kasus ini, untuk data set pertama, penulis mengumpulkan data dari

mengembangkan kuesioner (Lampiran A) untuk mengukur keterhubungan data

demografi yang sesungguhnya dari mahasiswa. 5 (lima) pertanyaan menghasilkan

informasi demografi untuk responden. Pertanyaan pertanyaan yang dibuat adalah

tipe skala point linker 5 yang disusun dari “ sangat setuju” sampai “ sangat tidak setuju”. yang berkenaan untuk membuat prediksi perilaku mahasiswa. Data set

[image:47.595.166.458.318.415.2]

pertama dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Tampilan Data Set Pertama

No Role Name Type

1 Label Lanjut Studi Nominal

2 Regular Minat Belajar Nominal

3 Regular Kepercayaan Diri Nominal

4 Regular Perilaku Belajar Nominal

5 Regular Dukungan Orangtua Nominal

6 Regular Waktu Belajar Nominal

Pada Tabel 3.1 atribut Lanjut Studi sebagai label yang merupakan tujuan dari

atribut Minat Belajar, Kepercayaan Diri, Perilaku Belajar, Dukungan Orangtua,

dan Waktu Belajar.

3.5 Validitas dan Reliabilitas (Keakuratan) Data

Akurasi instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah penting. Akurasi

mengacu apakah instrumen yang digunakan mengukur secara konsisten setiap

waktu dan populasi ( Gall et al., 1996 ).

Survei dalam studi ini diuji dalam jangka waktu dan ukuran internal yang

terpercaya yang memiliki keterkaitan antara bagian bagian tes ( Brown and

Alexander, 1991 ). Hal ini menjamin apakah pengukuran instrumen secara akurat

dimaksudkan untuk mengukur.

(48)

Cronbach’s Alpha diberikan survei untuk mengukur konsistensi internal. Menurut Mitchell dan Jolley ( 1999 ), Cronbach’s Alpha pada atau di atas 0.60 diterima sebagai bukti realibilitas internal. Validitas dan Realibilitas dari

kuesioner dengan jumlah data sebanyak 75 item, seperti pada Tabel 3.4

Tabel 3.2 Statistik Reliabilitas Data

No Variabel dalam Skala Cronbach's alpha

Jumlah Data

1 Faktor Kepercayaan Diri .669 75

2 Faktor Dukungan Orang Tua .655 75

3 Faktor Minat Belajar .663 75

Dari Tabel di atas Cronbach's alpha dari ke tiga variabel berjumlah di atas 0.60 ini menunjukkan bahwa data yang diolah adalah valid dan dipercaya.

3.6 Preprocessing Data

3.6.1 Preprocessing Data Kuesioner

Data survei dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa terdiri dari

[image:48.595.112.517.237.306.2]

beberapa field. Data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 3.7 Tabel 3.3 Data Kuesioner

Nim Nama IP Q Q Q Q Q R Q Q Q Q Q R Q Q Q Q Q R

1 2 3 4 5 E 6 7 8 9 10 O 11 12 13 14 15 F

… … … …

Data pada Tabel 3.3 di atas dapat dijelaskan bahwa :

1. Q1 sampai dengan Q5 adalah pertanyaan untuk minat belajar.

2. RE adalah rata-rata minat dari pertanyaan Q1 sampai dengan

Q5

3. Q6 sampai dengan Q10 adalah pertanyaan untuk kepercayaan

diri.

4. RO adalah rata-rata kepercayaan diri dari pertanyaan Q6

sampai dengan Q10

5. Q11 sampai dengan Q15 adalah pertanyaan untuk perilaku

(49)

6. RF adalah rata-rata perilaku belajar dari pertanyaan Q11

sampai dengan Q15

7. Q16 sampai dengan Q20 adalah pertanyaan untuk dukungan

orang tua.

8. RD adalah rata-rata dukungan orang tua dari pertanyaan Q16

sampai dengan Q20

9. Q21 sampai dengan Q25 adalah pertanyaan untuk waktu

belajar

10. RW adalah rata-rata waktu belajar dari pertanyaan Q21 sampai

dengan Q25

Dari keterangan tabel 3.3 di atas, pengolahan data penelitian dibagi dua,

yaitu jumlah minat belajar, kepercayaan diri, perilaku belajar, dukungan orang tua

dan waktu belajar digunakan pada software rapidminer sedangkan nilai dari pertanyaan digunakan pada software SPSS 18.

3.7 Alat Analisis Data

3.7.1 Paket Statistik untuk Ilmu Sosial

SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) dianggap timer (alat pengukur waktu) tertua di bidang data mining. Ini awalnya dirancang untuk digunakan oleh ilmuwan sosial untuk menganalisa data dari survei. SPPS mengizinkan pengguna

untuk menarik data dan menampilkan operasi analisis statistik yang rumit, seperti

komputasi regresi dan menampilkan presentasi data grafis. Ini juga menggunakan

inferensial yang rumit dan prosedur statistik yang multi variasi, seperti analisis

varians (ANOVA), analisis faktor, analisis kluster,dan analisis data katerogikal. SPSS terutama sekali sangat cocok digunakan untuk survei penelitian.

SPPS 18.0 digunakan pada studi ini untuk menampilkan analisis regresi

pada data set yang dijelaskan pada Tabel 3.2 Keduanya merupakan langkah yang

bijak dan penuh model regresi yang dijalankan untuk menentukan model yang

(50)

3.7.2 Komunitas Rapidminer

Rapidminer dahulu YALE Mierswa et al. (2006 ) ini adalah permulaan yang

bebas dan terbuka untuk KDD dan Machine Learning, yang menyediakan

beraneka ragam metode yang mengizinkan bentuk dasar dari aplikasi baru.

Rapidminer (dahulu nya YALE ) dan propagandanya membuktikan lebih dari 400

operator dari segala aspek data mining. Operator meta sec

Gambar

Gambar 2.1 Bidang Ilmu Data Mining
Gambar 2.2
Gambar 2.3 Proses Data Mining Menurut CRISP-DM
Tabel 2.1  Keputusan Bermain Tenis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengirim informasi 1 pada blueterm di tekan karakter huruf A, karakter tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik yang di kirim oleh Bluetooth clien

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap ibu dengan anak penyandang autis sebelum dan sesudah pemberian pendidikan

Berlandaskan penelitian serta bahasan yang dilakukan penulis mengenai pengaruh financial distress dan leverage terhadap konservatisme akuntansi maka dapat diambil

Begitupun dengan ADAS, ADAS akan mengalami kerusakan keti- ka gempa kuat terjadi sehingga sistem disipasi energi yang sebelumnya terjadi pada elemen struktur bisa

Estrogen bertanggungjawab terhadap perubahan vaskuler pada jaringan target, seperti uterus, sedangkan penelitian lain mengindikasikan peningkatan permeabilitas vaskuler

Dengan kata lain, metode tafsir ijmali menempatkan setiap ayat hanya sekedar ditafsirkan dan tidak diletakkan sebagai obyek yang harus dianalisa secara tajam dan

UIN) Sayarif Hidayatullah Jakarta. Pemikirannya tentang pembaruan hukum Islam dimunculkan untuk menyambut gagasan Munawir. Dasar pemikiran beliau adalah bahwasanya

Tinjauan pustaka merupakan sumber data yang bisa dijadikan sebagai acuan terhadap informasi yang berkaitan dengan maksud dan tujuan, serta dapat memperkuat penelitian