• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X TGB SMKN 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X TGB SMKN 2 MEDAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP

HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA

KELAS X TGB SMKN 2 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RIZKY RAMADHANA SIREGAR

5113311022

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

ABSTRAK

RIZKY RAMADHANA SIREGAR, NIM 5113311022. Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Siswa Kelas X TGB SMKN 2 Medan.

Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) memberikan pengaruh yang berbeda dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar ilmu bahan bangunan. 2) memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar ilmu bahan bangunan.

Jenis penelitian ini adalah quasi experimental. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X TGB I dan X TGB II Semester Genap di SMK Negeri 2 Medan yang terdiri dari 2 kelas. Kelas eksperimen (X TGB I) berjumlah 36 orang dan kelas kontrol (X TGB II) berjumlah 36 orang. Sebelum melakukan penelitian telah dilakukan uji coba instrumen sebanyak 35 butir soal, yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran

Student Facilitator and Explaining dan kelas kontrol dengan pembelajaran

konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pelajaran pengetahuan ilmu bahan bangunan dalam bentuk objektif tes sebanyak 30 butir soal, dimana sebelumnya telah diuji cobakan untuk mengetahui tingkat validitas tes, reliabilitas tes, daya pembeda tes, dan tingkat kesukaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil uji statistik menunjukkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Student

Facilitator and Explaining adalah pre test sebesar 58,15 dan post test sebesar

77,96 sedangkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional adalah pre test sebesar 57,13 dan post test sebesar 72,037. Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh yaitu 2,504 > 1,673 pada taraf signifikan 5% dan α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan model pembelajaran

Student Facilitator and Explaining terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ilmu bahan bangunan kelas X program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Medan T.A 2015/2016.

Kata kunci: Model Pembelajaran, Student Facilitator and Explaining, Hasil

(6)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT pencipta langit dan bumi, manusia dan

proses kehidupan. Shalawat dan salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW

pembawa rahmat bagi seluruh alam, penuntun risalah mulia bagi seluruh manusia.

Syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya kepada penulis hingga skripsi yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Student Facilitator and

Explaining Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program

Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Medan” telah selesai disusun

sebagai syarat memenuhi kualifikasi kelulusan memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

Berikut di dalam kata pengantar ini pula, penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan

moril, arahan dan dorongan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Dalam hal ini, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu M.Pd, selaku pembimbing saya yang dengan

senang hati telah banyak membantu saya, dalam hal; mengarahkan, membimbing

dan memberi kemudahan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik saya dan

sekaligus sebagai narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan

(7)

vi

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul M.Pd,, selaku Dekan Fakultas Teknik

UNIMED.

4. Bapak Drs. Asri Lubis, ST. MPd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik UNIMED Medan.

5. Bapak Dr. Zulkifli Matondang M,Si, selaku Ketua Program Studi Jurusan

Pendidikan Teknik Bangunan.

6. Bapak Drs. Sorgang Siagian, M.Pd, selaku dosen narasumber yang telah banyak

memberikan saran dan masukan.

7. Bapak Drs. Toyama Sitompul selaku dosen narasumber yang telah banyak

memberikan saran dan masukan.

8. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan UNIMED Medan.

9. Bapak Sukardi, S.Pd, M.M, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan.

10. Bapak Khairul Syahnan, ST, M.A.P, selaku Kepala Dinas Bina Marga Kota

Medan yang telah memberikan kesempatan untuk bisa bekerja sembari

mengerjakan skripsi ini.

11. Teristimewa kepada Ayahanda Rizal Kurnia Siregar dan Ibunda Sarimah Hanum

yang telah membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang. Serta

untuk adik saya yang selalu mendukung dengan do’a, moril dan material hingga

saat ini.

12. Untuk sahabat-sahabatku Rizki Harun Dana Barus, Juliansyah Pulungan,

(8)

vii

13. Rekan-rekan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan 2011 yang tidak

bisa saya sebutkan satu per satu.

14. Kepada kakak-kakak dan adik-adik stambuk Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan.

15. Kepada rekan-rekan pegawai bidang Normalisasi Drainase Dinas Bina Marga

Kota Medan yang telah memberikan dukungan.

16. Kepada Jafar Siddik, Ikhsan Septiawan, City Asmaini, Desi Pravita Sari dan

teman-teman di Sakurai yang banyak memberikan dorongan.

17. Dan kepada teman-teman lainnya yang telah banyak membantu dan memberikan

dukungan serta doa selama mengerjakan skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa kesalahan dan kekhilafan tentu terdapat

dalam penulisan skripsi ini. Dan itu semua karena ketebatasan, sifat lemah dan

membutuhkan yang lain dari manusia. Untuk itu penulis sangat mengharapkan

kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

(9)

viii

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS, KRANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakikat Belajar... 11

a. Belajar ... 11

b. Hasil Belajar ... 12

c. Ilmu Bahan Bangunan ... 16

d. Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 18

(10)

ix

a. Model Pembelajaran Kooperatif ... 19

b. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining. ... 23

3. Model Pembelajaran Konvensional ... 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

C. Kerangka Konseptual ... 29

D. Pengajuan Hipotesis ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

1. Populasi Penelitian. ... 33

2. Sampel Penelitian. ... 33

C. Metode Penelitian... 34

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 34

1. Variabel Penelitian ... 34

2. Defenisi Operasional. ... 35

E. Desain Penelitian. ... 36

F. Prosedur Penelitian... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Kontrol Terhadap Eksperimen ... 41

(11)

x

a. Uji Normalitas. ... 51

b. Uji Homogenitas Data ... 52

c. Uji Hipotesis. ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 58

B. Uji Persyaratan Analisis ... 65

C. Uji Hipotesis ... 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Implikasi ... 72

C. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA.... ... 76

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Hasil Ulangan Harian Belajar Ilmu Bahan Bangunan Kelas

X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Medan ... 4

Tabel 2. Tahap-Tahap Model Pembelajaran Kooperatif ... 22

Tabel 3.1 Jumlah siswa jurusan Teknik Gambar Bangunan Tahun Ajaran 2015/2016 ... 34

Tabel 3.2 Tabel Desain Penelitian ... 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan... 40

Tabel 3.4 Rumus Unsur Tabel Persiapan ANAVA ... 54

Tabel 3.5 Kesimpulan Perhitungan ANAVA... 55

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Skor Pre-tes Dengan Student Facilitator and Explaining ... 58

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Skor Post-tes Dengen Student Facilitator and Explaining ... 60

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Skor Pre-tes Dengan Konvensional ... 61

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Skor Post-tes Dengen Konvensional ... 63

Tabel 4.5 Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 64

Tabel 4.6 Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 64

Tabel 4.7 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ... 65

Tabel 4.8 Ringkasan Uji Homogenitas Data ... 66

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Skor Hasil Pemberian Pre-tes pada Kelas Eksperimen ... 59

Gambar 4.2 Histogram Skor Hasil Pemberian Post-tes pada Kelas Eksperimen . 61

Gambar 4.3 Histogram Skor Hasil Pemberian Pre-tes pada Kelas Kontrol ... 62

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 79

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 82

Lampiran 3. Bahan Ajar Ilmu Bahan Bangunan ... 106

Lampiran 4. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Konstruksi Bangunan ... 129

Lampiran 5. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen... 130

Lampiran 6. Tabel Indeks Kesukaran Butir Soal ... 133

Lampiran 7. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 134

Lampiran 8. Tabel Daya Beda Butir Soal ... 136

Lampiran 9. Perhitungan Daya Pembeda Tes ... 137

Lampiran 10. Tabel Reabilitas Tes ... 139

Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas Tes ... 140

Lampiran 12. Tabel Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen ... 142

Lampiran 13. Soal Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 144

Lampiran 14. Lembar Jawaban ... 152

Lampiran 15. Kunci Jawaban... 153

Lampiran 16. Data Skor Tes Awal dan Tes Hasil Belajar Pada Kelas Eksperimen ... 154

Lampiran 17. Data Skor Tes Awal dan Tes Hasil Belajar Pada Kelas Kontrol ... 155

Lampiran 18. Data Penelitian Nilai Pre Tes dan Pos Tes Pada Kelas Eksperimen ... 156

(15)

xiv

Lampiran 20. Prosedur Perhitungan Rata-Rata, Setandart Deviasi dan

Varians ... 158

Lampiran 21. Distribusi Frekuensi Data Penelitian Pre-Tes dan Pos-Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 162

Lampiran 22. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... 166

Lampiran 23. Uji Normalitas Data Penelitian ... 169

Lampiran 24. Uji Homogenitas Data Penelitian ... 178

Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis... 181

Lampiran 26. Dokumentasi Uji Coba Instrumen Di Kelas XI dan Penelitian ... 187

Lampiran 27. Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefrors ... 191

Lampiran 28. Distribusi Normal Kumulatif Z ... 192

Lampiran 29. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 193

Lampiran 30. Tabel Nilai –Nilai Distribusi T ... 198

Lampiran 31. Surat Pengajuan Judul ... 200

Lampiran 32. Surat Penugasan Dosen ... 201

Lampiran 33. Surat Permohonan Izin Observasi ... 204

Lampiran 34. Surat Balasan Izin Observasi ... 205

Lampiran 35. Surat Permohonan Uji Coba Instrumen ... 206

Lampiran 36. Surat Balasan Izin Uji Coba Instrumen ... 207

Lampiran 37. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 208

Lampiran 38. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian ... 209

Lampiran 39. Lembar Daftar Revisi Proposal Penelitian ... 210

Lampiran 40. Lembar Asistensi ... 211

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu sarana yang dapat membantu meningkatkan

kualitas sumber daya manusia sehingga tujuan pembangunan lebih mudah

tercapai. Pendidikan ini berlangsung dalam segala kondisi lingkungan, sehingga

setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan juga

merupakan sebuah unsur penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh

sebab itulah, pendidikan ini menjadi kebutuhan yang wajib dimiliki oleh setiap

manusia.

Bangsa Indonesia yang saat ini sedang berada dalam masa perkembangan

sangat membutuhkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan

memiliki pengetahuan juga keterampilan yang sesuai dengan perkembangan ilmu

dan teknologi. Pengetahuan dan keterampilan inilah yang nantinya menjadi tolak

ukur perkembangan sumber daya manusia (SDM) pada suatu negara. Hal ini

bertujuan untuk dapat menciptakan tenaga kerja yang mampu bersaing dan

memenuhi tuntutan kebutuhan dunia kerja.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berfungi menjalankan proses

pendidikan yang diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar yang

disebut dengan pembelajaran. Dalam suatu proses pembelajaran, guru mempunyai

peran penting dalam merencanakan dan menjalankan pengajaran secara sistematis

dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku. Dewasa ini, pemerintah telah

berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

(17)

2

pendidikan yang juga disertai dengan pengetahuan dan juga keterampilan di

bidang khusus yang nantinya diharapkan dapat menciptakan lulusan yang siap

untuk menjadi tenaga kerja siap pakai. Maka dari itu, diciptakanlah sebuah

lembaga pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut yaitu sekolah

menengah kejuruan (SMK). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 15 menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu. Mengacu pada tingkat SDM sebagai tenaga

kerja aktif yang benar-benar handal dan siap dipakai, setiap calon tenaga kerja

harus mempersiapkan diri lebih baik, tidak terkecuali lulusan SMK.

Dari survey awal yang dilakukan oleh peneliti, dapat digambarkan bahwa

SMK Negeri 2 Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

diharapkan dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, disiplin, dan juga etos

kerja yang dapat menciptakan lulusan yang terampil dan kreatif serta mampu

menerapkan pengetahuan sesuai dengan bidang keahliannya di dunia kerja. Sesuai

dengan Kurikulum Spektrum Sekolah Menengah Kejuruan (2008), tujuan SMK

Negeri 2 Medan, yakni: membekali peserta didik dengan keterampilan,

pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam: (1) berusaha mewujudkan lembaga

pendidikan dan latihan yang berkualitas, (2) mempersiapkan peserta didik agar

menjadi sumber daya manusia yang professional, mempunyai kemampuan untuk

mandiri dan mampu mengisi yang ada pada dunia usaha/dunia industri/pemerintah

sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kopetensi dalam program

keahlian, (3) membekali peserta didik agar mempunyai kedisiplinan, keuletan dan

(18)

3

bidang keahlian, dan (4) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, sosial, budaya dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian

hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pada SMK Negeri 2 Medan program keahlian Teknik Gambar Bangunan

kelas X, siswa diharapkan mampu mengenal dan mengetahui

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu konstruksi bangunan. Adapun salah satu

materi pembelajaran dalam program keahlian Teknik Gambar Bangunan yaitu

ilmu bahan bangunan yang mempelajari tentang pengenalan dan penggunaan

bahan pada suatu pekerjaan konstruksi bangunan. Dalam ilmu bahan bangunan,

siswa dapat mengetahui dan menerapkan spesifikasi dari berbagai macam bahan

bangunan seperti bata, kayu, beton, baja, keramik, genting, dan bahan-bahan

bangunan lainnya. Dengan mempelajari ilmu bahan bangunan ini, siswa dapat

lebih mengenal tentang bangunan sehingga mampu menguasai gambar teknik baik

secara teori maupun prakteknya di lapangan.

Namun kenyataannya, hasil belajar mata pelajaran ilmu bahan bangunan

pada kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan

ini masih kurang memuaskan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada

tanggal 10 Agustus 2015 berupa wawancara pada guru mata pelajaran, meminta

Daftar Hasil Ulangan Harian, absensi siswa, serta mengamati proses

pembelajaran, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar ilmu bahan bangunan

pada siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan ini masih perlu

(19)

4

Tabel 1. : Data Hasil Ulangan Harian Belajar Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan

Tahun Ajaran

Nilai Kategori Jumlah Persentase %

Sumber : SMK Negeri 2 Medan

Dari tabel di atas, menunjukkan perolehan nilai tidak kompeten pada tahun

ajaran 2013/2014 yaitu 20,59% dan perolehan nilai kompeten 79,41%.

Sedangkan pada tahun ajaran 2014/2015 perolehan nilai yang tidak kompeten

yaitu 32,35% dan perolehan nilai kompeten 67,65%. Dengan kriteria ketuntasan

minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 70 maka hasil

belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 11 siswa. Untuk dapat

memperbaiki nilai siswa yang belum kompeten maka perlu dilakukan remedial,

yaitu pengulangan kembali pengajaran materi hingga siswa dapat mencapai

kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan.

Dari observasi yang dilakukan dan dengan masih ditemukan adanya siswa

yang belum kompeten, peneliti menyimpulkan bahwa hal ini kemungkinan

disebabkan karena pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran

konvensional dimana kegiatan pembelajaran didominasi dengan metode ceramah

sehingga pembelajaran menjadi terkesan pasif. Guru menjadi satu-satunya sumber

(20)

5

pembelajaran berlangsung, siswa hanya mencatat dan dituntut untuk menghapal

semua materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Kurangnya pemanfaatan

media pembelajaran juga dianggap menjadi salah satu faktor rendahnya aktivitas

yang berlangsung selama pembelajaran. Penerapan model pembelajaran

konvensional ini dianggap kurang tepat dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa sehingga hasil belajar dari mata pelajaran ilmu bahan bangunan masih

terdapat siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM).

Pemilihan model pembelajaran yang kurang sesuai dapat mempengaruhi kegiatan

pembelajaran yang mengakibatkan tujuan pembelajaran belum tercapai dengan

baik. Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan bahwa guru belum menerapkan

model pengajaran yang tepat sehingga siswa kurang aktif dalam proses

pembelajaran.

Pemecahan masalahan di atas dapat digunakan penerapan beberapa model

pembelajaran yang sudah ada dan berkembang di dunia pendidikan. Adapun

model-model pembelajaran tersebut yang dapat digunakan antara lain seperti

pembelajaran langsung (Direct Learning), pembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning), pembelajaran kontekstual (Contextual Learning), pembelajaran

berbasis masalah (Problem Based Learning) dan masih banyak model

pembelajaran lainnya yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Salah

satu model pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan hasil belajar siswa

yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining.

(21)

6

kepada rekan-rekannya dan diakhiri dengan penyampaian semua materi pada siswa.” (Istarani, 2011)

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining

merupakan salah satu model pembelajaran dimana siswa mempresentasikan ide

atau pendapat pada siswa lainnya. Siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan

kepada siswa lainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun lainnya

selanjutnya guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa sekaligus

memberikan penjelasan singkat dan evaluasi sebelum menutup kegiatan

pembelajaran. Melalui model pembelajaran Student Facilitator and Explaining

siswa diajak untuk menerangkan kepada siswa lain, siswa dapat mengeluarkan

ide-ide yang ada di pikirannya sehingga dapat lebih memahami materi tersebut.

Dengan demikian proses pembelajaran ilmu bahan bangunan yang menerapkan

model pembelajaran Student Facilitator and Explaining ini dianggap dapat

meningkatkan kemampuan komunikasi siswa.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and

Explaining ini diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi dalam

mengikuti proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa

dalam mempelajari ilmu bahan bangunan. Dengan uraian di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Siswa Kelas X TGB SMKN 2 Medan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

(22)

7

1. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam mengajar mata

pelajaran ilmu bahan bangunan pada siswa kelas X TGB di SMKN 2

Medan dianggap kurang efektif dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa.

2. Aktivitas siswa di dalam kelas sebatas mendengarkan dan mencatat materi

pembelajaran dikarenakan pendekatan pembelajaran yang digunakan masih

berpusat pada guru (teacher centered) yang menjadikan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran belum sesuai dengan standar proses pendidikan.

3. Hasil belajar mata pelajaran ilmu bahan bangunan pada siswa kelas X TGB

di SMKN 2 Medan masih belum mencapai standar kompetensi lulusan

yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

4. Kurangnya optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

sebagai fasilitas dan media pembelajaran oleh guru menjadikan siswa

cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran di kelas sehingga standar

sarana dan prasarana masih belum tercapai dengan baik.

5. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining

belum pernah diterapkan dalam pembelajaran ilmu bahan bangunan di

kelas X TGB SMKN 2 Medan,

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan mencapai tujuan penelitian, serta

mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan

(23)

8

1. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Medan semester genap tahun

pelajaran 2015/2016.

2. Penelitian ini dilakukan pada masalah yang mencakup pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining pada

kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada

kelompok kontrol.

3. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan

dengan kompetensi dasar macam-macam pekerjaan konstruksi baja

untuk konstruksi bangunan dengan materi pokok yang terdiri dari

konsep sambungan baja: las dan baut, dasar perencanaan baja, jenis

konstruksi sambungan pada baja, dan struktur baja komposit.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar ilmu bahan bangunan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining

pada siswa kelas X TGB SMKN 2 Medan semester genap tahun

pelajaran 2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar ilmu bahan bangunan dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X TGB SMKN 2

Medan semester genap tahun pelajaran 2015/2016?

3. Apakah hasil belajar ilmu bahan bangunan pada siswa kelas X TGB

(24)

9

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator

and Explaining lebih baik daripada model pembelajaran konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

tujuan penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X TGB SMKN 2 Medan

semester genap tahun pelajaran 2015/2016 pada mata pelajaran ilmu

bahan bangunan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Facilitator and Explaining.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X TGB SMKN 2 Medan

semester genap tahun pelajaran 2015/2016 pada mata pelajaran ilmu

bahan bangunan menggunakan model pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar ilmu bahan bangunan pada

siswa kelas X TGB SMKN 2 Medan semester genap tahun pelajaran

2015/2016 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Facilitator and Explaining lebih baik daripada model pembelajaran

konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Adapun dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

(25)

10

1. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan dapat

menjadi motivasi dalam rangka meningkatkan kegiatan pembelajaran

di sekolah.

2. Bagi guru

Sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang

lebih efektif dan efisisen sesuai dengan materi pelajaran Ilmu Bahan

Bangunan.

3. Bagi siswa

Menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan aktivitas belajar

siswa dalam memahami materi pembelajaran yang berkaitan dengan

Ilmu Bahan Bangunan.

4. Bagi mahasiswa

Sebagai masukan bagi mahasiswa atau calon guru dalam memilih

model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam kegiatan

(26)

1

71

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan yang menggunakan model pembelajaran

Student Facilitator and Explaining dan model pembelajaran konvensional

menunjukkan perbedaan, hal ini terlihat pada uji hipotesis ANAVA Fo>F5%

untuk Pre-test dan Post-test, Uji hipotesis data pre-test diperoleh Fhitung =

0,072 dan F tabel= 3,98 disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara nyata

untuk kedua model pembelajaran tersebut sebelum diberi perlakuan dan untuk

uji hipotesis data post-test diperoleh Fhitung = 8,032 dan F tabel= 3,98,

disimpulkan bahwa Penggunaan model Pembelajaran Student Facilitator and

Explaining memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Ilmu Bahan

Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Penggunaan model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining memberi

pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan pada

siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Medan Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji

hipotesis diperoleh thitung = 2,836 dan ttabel = 1,673, sehingga thitung > ttabel,

maka Ha yaitu Hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran

(27)

72

yang memberi pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan dengan

Konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 2 Medan T.P. 2015/2016 diterima dan H0 Hasil

belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Student Facilitator and

Explaining pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan tidak memberi

pengaruh yang berbeda jika dibandingkan dengan Konvensional pada siswa

kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan

T.P. 2015/2016 ditolak.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas menyatakan

bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Student

Facilitator and Explaining terbukti memperoleh hasil belajar Ilmu Bahan

Bangunan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan

menggunakan pembelajaran konvensional. Terujinya hipotesis tersebut dapat

dijadikan sebagai landasan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Ilmu Bahan

Bangunan dalam melaksanakan proses pembelajaran pada materi pokok

Macam-Macam Pekerjaan Konstruksi Baja untuk Konstruksi Bangunan. Dengan model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining menjadikan siswa lebih mudah

menerima penyampaian materi pembelajaran karena adanya interaksi yang lebih

intens dan didukung dengan penggunaan fasilitas seperti peta konsep dalam

kegiatan pembelajaran.

Dalam penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining

(28)

73

memahami materi pelajaran. Materi yang dijadikan topik dalam pembelajaran

dipelajari dengan cara berdiskusi secara kelompok. Setiap anggota dalam

kelompok mempunyai kewajiban untuk menyampaikan idenya terhadap materi

yang dibahas dan kemudian keseluruhan ide tersebut dirangkum menjadi satu

sebagai jawaban atas materi yang dibahas. Setelah masing-masing kelompok

menguasai materi yang ditugaskan, siswa diberikan kesempatan untuk dapat

menjelaskan kepada siswa lainnya dengan menggunakan bagan atau peta konsep

lalu pembelajaran diakhiri dengan penyampaian materi secara keseluruhan oleh

guru kepada siswa.

Dalam mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan, guru diharuskan menguasai

model pembelajaran kelompok secara efektif sehingga dapat melibatkan semua

siswa secara meyeluruh dan mengembangkan potensi siswa. Pemahaman guru

terhadap perannya sebagai fasilitator haruslah jelas untuk dapat mencapai

keberhasilan pembelajaran. Pencapaian tersebut menjadikan guru untuk dapat

mengeksplorasi dan mengubah cara berpikir serta meningkatkan kemampuan

dalam memfasilitasi situasi yang sulit. Dengan adanya keterikatan satu sama lain

antara siswa dengan guru sebagai fasilitator menciptakan hubungan kerja sama

sehingga baik guru maupun siswa dapat belajar satu sama lain. Adapun

kemampuan guru dalam memfasilitasi siswa menjadikan guru sebagai penuntun

dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar dan membawa pengaruh

(29)

74

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberi saran terhadap

penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining sebagai

berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan

Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, Kepala Sekolah

hendaknya memfasilitasi kepada guru-guru mata pelajaran agar

mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan model

pembelajaran. Dengan adanya kegiatan ini memberikan manfaat bagi

sekolah sehingga dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran secara

berkesinambungan.

2. Bagi Guru

Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining sebagai suatu

alternatif dalam mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan agar siswa

membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan

materi pembelajaran.

3. Bagi Siswa

Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining ini bertujuan

untuk mengingkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dalam

kegiatan pembelajaran siswa diharapkan mampu mengembangkan

keterampilan dan rasa percaya diri dalam berinteraksi selama proses

(30)

75

lebih aktif dan mampu menerima materi pembelajaran yang lebih

baik dengan menggunakan model pembelajaran Model pembelajaran

Student Facilitator and Explaining.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining, disarankan mencari

materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok

(31)

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Frick, Heinz. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan 1. Yogyakarta: Kanisius.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Langgeng, Abram Rinekso. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran

Student Facilitator And Explaining Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Di SMA N 1 Mertoyudan Tahun Ajaran 2011/2012.

Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo

Manik, Adhi Juanda. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator

And Explaining untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika (MDDE) Siswa Kelas X TITL SMK Swasta Tri Sakti 1 (TR) Lubuk Pakam tahun Pembelajaran 2012/2013.

Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan

Nurcahya, Ervina. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator And

Explaining Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Skrpsi. Medan : Universitas

Negeri Medan

Rusman, 2013. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

(32)

77

Solihatin, Etin. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana. 1992. Edisi Ke 5 Metode Statistika Untuk Bidang :Biologi, Farmasi,

Industri, Kedokteran, Pendidikan ,Sosiologi, Psikologi, Teknik. Bandung:

Tarsito.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan-Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suprayogi, Amar. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Facilitator And Explaining (SFAE) Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Materi Pokok Struktur Atom.

Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan

Suprijono, 2009. Cooperative Learning (Teori & Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto, 2009. Mendesain Metode Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep

Landasan, Dan Implementasinya Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Gambar

Gambar 4.4 Histogram Skor Hasil Pemberian Post-tes pada Kelas Kontrol ........ 63
Tabel 1. :    Data Hasil Ulangan Harian Belajar Ilmu Bahan  Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Referensi

Dokumen terkait

Dimana penjualan sebelumnya masih banyak mengalami kendala hal ini disebabkan karena masih menggunakan prosedur secara manual, sehingga penulis mencoba membuat aplikasi untuk

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat tata guna lahan pada ruas Jalan Soekarno Hatta, warna kuning menunjukan wilayah perkantoran, warna merah menunjukan wilayah

Dengan sifat-sifat yang dimilikinya, zeolit mampu untuk secara selektif menyerap air dan gas N 2 , sebagai penukar ion misalnya NH 4 + dan K + , sehingga dapat berfungsi

Jumlah tunas yang dihasilkan dari kalus transforman umur 16 msk ke media MT menunjukkan bahwa kalus transforman mampu berege- nerasi dengan baik pada media tanpa

Dress Code: The Naked Truth About Fashion By Mari Grinde Arntzen By in this manner, you could obtain the on-line publication Dress Code: The Naked Truth About Fashion By Mari

Pemilihan konsentrasi HPMC yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada konsentrasi lazim dan berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan pada ketiga formula

Pengaruh Inovasi Produk Tabungan Terhadap Keputusan Menabung Mahasiswa pada Bank Syariah di Bandar

Petugas adat tingkat bawahan (kebayan), menjatuhkan hukum­ an terhadap dua orang pemuda yang didakwa mencuri barang orang lain. Penetapan besarnya hukuman oleh