• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK METODE LATIHAN TRIAD TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X-4 ADP SMK SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK METODE LATIHAN TRIAD TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X-4 ADP SMK SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK METODE LATIHAN TRIAD

TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

KELAS X-4 ADP SMK SWASTA HARAPAN STABAT

TAHUN AJARAN 2015/2016.

SKRIPSI

Oleh:

SEPTIA KHARANI RAMBE NIM 1123151036

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK METODE LATIHAN

TRIADTERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL

SISWAKELAS X-4 ADP SMK SWASTA HARAPAN

STABATTAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat UntukMemperolehGelar SarjanaPendidikanPada Program Studi

Bimbingan dan Konseling Oleh:

SEPTIA KHARANI RAMBE NIM. 1123151036

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : SEPTIA KHARANI RAMBE

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 01 September 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Alm. Rustam Effendi Rambe

Pekerjaan : Alm.

Nama Ibu : Hj. Murniati Siregar Pekerjaan : Pensiunan PNS

Alamat Orang Tua : Jl. Khairil Anwar No.60 , Kabupaten Labuhan Batu, RantauPrapat.

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Negeri No. 116241 Kampung Baru, Rantau Prapat, Tahun Ajaran 2000 s/d 2006

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Rantau Selatan Tahun Ajaran 2006 s/d 2009

(8)

PENGALAMAN KULIAH

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FIP Unimed.

2. Anggota Badan Perwakilan Mahassiwa Fakultas (BPMF) Fakultas Ilmu Pendidikan, Unimed.

3. Kabid Litbang di salah satu organisasi mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Ilmu Pendidikan.

4. Melaksanakan PPLT di SMK Swasta Harapan Stabat. 5. Melakukan Penelitian di SMK Swasta Harapan Stabat.

Hormat Saya,

(9)

i ABSTRACT

SEPTIA KHARANI RAMBE: 1123151036. Effect of triad training method group guidance towards social interaction enhancement of students class X-4 ADP SMK Swasta Harapan Stabat School Year 2015/2016.Essay. Psychology education and guidance major. Counseling guidance Study program. Faculty of Education. State University of Medan.

This study purpose is to know the effect of triad training method group guidance towards social interaction enhancement of students class X-4 ADP SMK SwastaHarapanStabat school year 2015/2016.

This research type is quasi experiment research with one group pre-test post-test design. The subject of this research is 9 students class X-4 ADP SMK SwastaHarapanStabat, which determined from pre-test result. The instrument that will be used is social interaction questionnaire to encompass data about student social interaction which tried out previously to find out questionnaire validation and reliability. Instrument is given before and after giving triad training method group guidance.Data analysis technique being used is wilcoxon sign test.

The research results show that there are effects of triad training method group guidance service to students social interaction. Average pre-test value obtained is = 73 and deviation standard = 10,8. Meanwhile post-test average value = 85 and deviation standard = 5,5. Therefore triad training method group guidance service gives enhancement students social interaction. This could be seen from wilcoxon test result which shows that on wilcoxon stage total test is obtained calculation result of positive signed stage amount = 45 and negative signed stage amount = 0. So J value = 0 that is the lesser amount of stages. From the table, J critival value for wilcoxon signed stage test for n = 9, α = 0,05, two direction test J0,05 = 6. Because J0,05(6) > J(0) then H0 is rejected. This means that students social interaction between before and after triad training method group guidance service is not the same, in this case, students that has been given triad training method group guidance service has higher social interaction.

(10)

ii

ABSTRAK

SEPTIA KHARANI RAMBE: 1123151036. Pengaruh Bimbingan Kelompok Metode Latihan Triad Terhadap Peningkatan Interaksi Sosial Siswa Kelas X-4 ADP SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan metode latihan triad terhadap peningkatan interaksi sosial siswa kelas X-4 ADP SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan One Group

Pre-test Post-test Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-4 ADP SMK

Swasta Harapan Stabat yang berjumlah 9 orang siswa, yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket interaksi sosial untuk menjaring data tentang interaksi sosial siswa yang sebelumnya diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok metode latihan triad. Teknik analisis data menggunakan uji tanda wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok metode latihan triad terhadap interaksi sosial siswa diperoleh nilai rata-rata pre-test = 73 dan Standar Deviasi (SD) = 10,8 sedangkan nilai rata-rata-rata-rata

post-test = 85 dan Standar Deviasi (SD) = 5,5 dengan demikian pemberian layanan

bimbingan kelompok metode latihan triad dapat meningkatkan interaksi sosial siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 45 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. Jadi, nilai J= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n = 9, α = 0,05 pengujian dua arah J0,05 = 6. Oleh karena J0,05(6)>J(0) maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa interaksi sosial siswa antara sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok metode latihan

triad tidaklah sama, dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan pemberian

layanan bimbingan kelompok metode latihan triad mempunyai interaksi sosial yang lebih tinggi.

(11)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu „alaihi wa

sallam beserta keluarga dan sahabatnya, serta kepada semua umat-Nya yang setia mengikuti ajarannya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “ Pengaruh Bimbingan Kelompok Metode Latihan Triad Terhadap Peningkatan Interaksi Sosial Siswa Kelas X-4 ADP

SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016 ”, yang disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

(12)

iv

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Murad, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Terimakasih selama ini telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis agar menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Bapak Dr. M. Rajab Lubis, MS. dan Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd. Kons selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi, kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan. 7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

8. Bapak H.M.T. Wahyu Amami K.Jd, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Harapan Stabat, Bapak Drs. Suyadi selaku wakil Kepala Sekolah dan Ibu Marlinda Ramadhani selaku Guru BK di SMK Swata Harapan Stabat. Ibu Aisyah selaku kepala TU SMK Swasta Harapan Stabat beserta siswa kelas X-2ADP dan X-4 ADP SMK Swasta Harapan Stabat yang telah banyak membantu saya selama proses penelitian berlangsung.

(13)

v

Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibunda adalah inspirasi dan sumber semangat saya dalam menyelesaikan studi ini. Tak lupa buat abangda-abangda tersayang Salman Alpharisi Rambe, S.Sos. M.M. Fauzan Adli Rambe, S.HI, Hendra Affandi Rambe, S.E, Hasrul Habib Rambe, S.T, mad Muhajir S.Pd dan Muammar Kasim Rambe S.Pd yang juga selalu memberikan motivasi baik secara moril maupun materil kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Yang selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi dan segera wisuda. Terima kasih atas segala dukungan dan kasih sayang yang diberikan selama ini.

10.Untuk sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Andini Raihan, Cut Rizky Fadillah dan Roisah Mudana yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis kita lalui bersama serta memberikan masukan kepada penulis, semoga persahabatan kita tetap abadi selamanya.

11.Untuk sahabat-sahabat tercinta yang kekal dari SMA hingga sekarang yaitu Aulia, Atika, Astri, Hana, Nita, Dani, Kahar, Teguh, Taufik, Febri, Zaki, Tengku dan Andika yang selalu memberikan motivasi dan menjadi tempat berkeluh kesah dan canda tawa selama ini. Terimakasih buat persahabatan kita selama ini.

(14)

vi

selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.

13.Untuk sahabat saya Muhammad Arief selaku teman seperjuangan dalam penelitian yang selalu membantu saya dalam proses penelitian selama lebih kurang 3 minggu.

14.Untuk yang terkasih, Ivan Sulistyo S.E terimakasih atas motivasi dan semangat yang selalu diberikan kepada saya tiada hentinya selama ini hingga penulis sampai saat ini dapat menyelesaikan skripsi tersebut. 15.Seluruh teman-teman Reguler BK 2012 yang tidak bisa saya ucapkan

satu per satu namanya dan teman selama PPLT di SMK Swasta Harapan Stabat. Terimakasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan.

(15)

vii

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima terima kasih.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(16)

viii

2.1Bimbingan Kelompok... 11

2.1.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ... 11

2.1.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ... 13

2.1.3 Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 13

2.1.4 Manfaat Bimbingan Kelompok ... 17

2.1.5 Keuntungan Bimbingan Kelompok ... 18

2.1.6 Latihan Sebagai Metode dan Teknik Bimbingan Kelompok ... 19

2.1.7 Jenis-Jenis Latihan Bimbingan Kelompok ... 21

2.2 Metode Latihan Triad ... 23

(17)

ix

2.2.2 Manfaat Metode Latihan Triad ... 24

2.2.3 Tahap- Tahap Bimbingan Kelompok Metode Latihan Triad ... 25

2.3 Interaksi Sosial ... 26

2.3.1 Pengertian Interaksi Sosial ... 26

2.3.2 Aspek - Aspek Interaksi Sosial ... 28

2.3.3 Ciri - Ciri Interaksi Sosial ... 29

2.3.4 Syarat Berlangsungnya Interaksi Sosial ... 30

2.3.5 Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial ... 31

2.3.6 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial ... 32

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 39

3.4 Desain Penelitian ... 40

3.5 Kontrol Varian ... 40

3.6 Langkah - LangkahPenelitian ... 42

(18)
(19)

xi

DAFTAR GAMBAR

(20)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Kemampuan Interaksi Sosial ... 80

Lampiran 2 Sebaran Data Uji Coba Angket Interaksi Sosial ... 83

Lampiran 3 PerhitunganValiditas Angket Interaksi Sosial... 84

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Interaksi Sosial ... 87

Lampiran 5 Angket Interaksi Sosial Siswa (Valid) ... 91

Lampiran 6 Sebaran Data Pre-Test ... 93

Lampiran 7 Sebaran Data Post-test ... 95

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 96

Lampiran 9 Uji Normalitas ... 97

Lampiran 10 Perhitungan Data M Pre-Test ... 100

Lampiran 11 Perhitungan Data M Post-Test ... 102

Lampiran 12 Uji Homogenitas ... 104

Lampiran 13 Perhitugan Kategori Interaksi Sosial Siswa Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Metode Latihan Triad... 105

Lampiran 14 Pengujian Hipotesis ... 109

Lampiran 15 Perhitungan Peningkatan Interaksi Sosial Siswa ... 113

Lampiran 16 Rancangan Pemberian Layanan Bimbingan Konseling (RPLBK) ... 114

Lampiran 17 Nilai (r) Product Moment ... 132

Lampiran18 The Standart Normal Distribution (z) ... 133

Lampiran19 Daftar Nilai Kritis UntukUji Liliefors ... 134

Lampiran 20 Daftar Nilai F0,05 ... 135

Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis J Uji Wilcoxon ... 136

Lampiran 22 Daftar Nilai ketentuan Z ... ```` 137

(21)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 39

Tabel 3.2 Pemberian Skor Angket ... 47

Tabel 3.3 Kisi - Kisi Angket Interaksi Sosial ... 47

Tabel 3.4 Penomeren Angket Interaksi Sosial yang valid ... 50

Tabel 3.5 Rencana Waktu Penelitian ... 57

Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Analisis Interaksi Sosial ... 61

Tabel 4.2 Hasil Pre-Test ... 62

Tabel 4.3 Hasil Post-Test ... 63

Tabel 4.4 Deskripsi Data Pre-Test dan Post-Test ... 64

Tabel 4.5 Data Hasil Angket Pre-Test dan Post-Test ... 65

Tabel 4.6 Hasil Kategori pengukuran Pre-Test ... 66

Tabel 4.7 Hasil Kategori pengukuran Post-Test ... 67

Tabel 1 Perhitungan Validitas Angket Interaksi Sosial ... 85

Tabel 2 Varians Butir Item Angket Interaksi Sosial ... 88

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(23)

2

keyakinan diri tentang pengakuan atas keberadaan dirinya.

Ketika individu menginjak pada usia remaja, individu cenderung lebih sering bergaul dan menghabiskan waktu dengan teman-teman sebayanya. Hal seperti itu dapat dilakukan salah satunya di lingkungan sekolah. Lingkungan inilah yang bisa membentuk watak, karakter dan adab manusia.Sekolah juga dapat dikatakan sebagai lingkungan yang paling mempunyai peranan penting bagi individu dalam berkomunikasi dengan individu lainnya.Sekolah juga merupakanwadah untuk siswa dalam melakukan interaksi dengan siswa

seusianya.Di dalam sekolah, individu mulai mengenal dan bergaul dengan

teman-teman sebayanya. Siswa diharapkan mampu membina hubungan yang baik dengan teman-teman sebayanya yang berasal dari lingkungan keluarga, status dan tingkat sosial yang berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya.Hal tersebut menjadikan kemampuan siswa melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya sangat penting untuk dimiliki siswa agar dapat menjalin hubungan yang baik antara sesama teman.

Kemampuan siswa untuk melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya akan membuat siswa merasa nyaman berada di dalam lingkungan sekolah, mudah bergaul dengan orang lain serta mudah mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan (Djannah dan Edy, 2012: 149).

Pada dasarnya interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Tanpa adanya interaksi sosial seseorang tidak akan mampu hidup tanpa

bergaul dan berhubungan dengan orang lain. Menurut Walgito (2003 : 65) adanya

(24)

3

maka akan terjadilah interaksi antara manusia dengan manusia yang lain. Dalam

kehidupan sehari-hari, interaksi manusia memiliki perilaku yang berbeda-beda,

baik tingkat kualitas maupun kuantitasnya. Siswa melakukan kontak sosial dengan

temannya, masing-masing akan menyesuaikan diri guna memenuhi kebutuhannya

dalam pergaulan dengan teman-teman sebaya.

Menurut Walgito (2003: 65), interaksi sosial merupakan hubungan antara

individu satu dengan individu yang lain. Individu satu dapat mempengaruhi

individu yang lain atau sebaliknya, sehingga terdapat adanya hubungan saling

timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau

kelompok dengan kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari individu tidak akan

lepas dari interaksi sosial, karena individu membutuhkan bantuan dari individu

lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, pada kenyataannya tidak

semua individu mampu melakukan interaksi sosial yang baik dengan individu

lain. Terdapat banyak hal yang dapat menjadi jurang pemisah interaksi sosial

antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok

dengan kelompok.Untuk dapat mencapai perkembangan hubungan dengan teman

sebaya secara optimal, maka diperlukan juga pencapaian hubungan sosial yang

dinamis. Hubungan sosial yang dinamis secara otomatis akan tercapai seiring

terbentuknya interaksi sosial yang baik.

Dalam penelitiannya, Djannah dan Edy (2012: 149), tepatnya di SMP Negeri 8 Surakarta ditemukan bahwa terdapat banyak siswa yang belum mampu

melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya disekolah atau bisa dikatakan

masih mengalami kesulitan melakukan interaksi dengan teman sebaya. Siswa

(25)

4

menunjukkan perilaku yang acuh tak acuh terhadap teman, senang menyendiri,

kurang tanggap apabila teman membutuhkan bantuan, tidak mau menanggapi

pendapat teman, serta kurang aktif apabila bekerja kelompok dengan teman.

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan pada saat saya melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) yang dilaksanakan lebih kurang selama tiga bulan tampak bahwa salah satu masalah yang saat ini sedang dialami siswa kelas X-4 ADP adalah kurangnya interaksi antar siswa dikarenakan banyak siswa yang bergaul dengan cara berkelompok dengan siswa-siswa tertentu dan tidak mau membaur dengan kelompok yang lain. Hal itu sesuai dengan pernyataan beberapa siswa melalui wawancara yang dilakukan pada saat saya PPLTmengatakan bahwa penyebab timbulnya situasi tersebut antara lain siswa selalu mementingkan diri sendiri, suka menyendiri, tidak mau bergaul, tidak menyenangkan, kurang kenal dengan yang lain, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan teman perempuan atau laki-laki, mendapatkan kenyamanan tersendiri dengan beberapa teman saja, banyak siswa yang pendiam, tidak mau membantu, tidak peduli serta acuh tak acuh terhadap teman. Jadi ada sekitar lebih kurang 25% siswa yang mengalami rendahnya interaksi sosial, seperti gejala di atas.

(26)

5

Oleh sebab itu kemampuan melakukan interaksi sosial sangat penting untuk dimiliki siswa (Djannah dan Edy, 2012: 151).

Selain itu menurut Djannah dan Ismiyati (2012: 258), apabila siswa tidak memiliki keterampilan berkomunikasi maka akan berakibat siswa kesulitan dalam memahami lingkungan sekitar dan tidak mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain selain itu hubungan dengan kelompok sebaya yang buruk dapat membuat anak tidak dapat menyesuaikan diri di masa sekolah dan kehidupan selanjutnya akibatnya di masa remaja anak tersebut menjadi bermasalah.

(27)

6

membantu siswa dalam memecahkan masalah mereka dengan membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari masing-masing tiga orang di dalamnya dan melakukan saling berinteraksi.

Dalam bimbingan dan konseling, khususnya bimbingan kelompok terdapat banyak sekali strategi yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalahnya. Oleh karena itu salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam interaksi sosial di lingkungan sekolah adalah melalui bimbingan kelompok metode latihan triad.

Digunakannya metode latihan triad dalam penelitian ini karena metode latihan triad merupakan salah satu metode dalam bimbingan kelompok untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dialami oleh individu khususnya minimnya interkasi sosial melalui kegiatan membentuk kelompok-kelompok kecil di dalam suatu kelompok dan saling berinteraksi. Misalnya bagaimana berperan sebagai teman sebaya yang baik, perbedaan nilai individu dengan nilai lingkungan dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode latihan triad dijadikan salah satu metode untuk mengatasi siswayang memiliki kemampuan interaksi sosial yang rendah, dikarenakan metode latihan triad memiliki kelebihan yaitu dapat membantu siswa dalam berinteraksi dengan 2 atau 3 individu lainnya (Rusmana, 2009 : 20).

(28)

7

Stabat.Pengertian ADP yang saya maksud pada penunjukan kelas untuk penelitian ini adalah akuntansi, dimana singkatan ADP yang berarti administrasi perkantoran ini sudah dapat diterima baik oleh pihak sekolah, masyarakat dan dinas pendidikan. Singkatan ADP ini sudah lama dipakai di sekolah ini, sejak sekolah ini berdiri ADP dipakai untuk menunjukkan bahwa ADP merupakan kelas administrasi perkantoran.

Dari latar belakang tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul: “ Pengaruh bimbingan kelompok metode latihan triad terhadap peningkatan

interaksi sosial siswa kelas X-4 ADP SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi masalah yakni:

1. Kurangnya interaksi sosial antar siswa ditunjukkan dengan perilaku selalu mementingkan diri sendiri, suka menyendiri, tidak mau bergaul, tidak menyenangkan, kurang kenal dengan yang lain,mendapatkan kenyamanan tersendiri dengan beberapa teman saja, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan teman perempuan, banyak siswa yang pendiam tidak mau membantu, tidak peduli dan acuh tak acuh terhadap teman.

2. Antara siswa perempuan dan laki-laki kurang berinteraksi.

(29)

8

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah akan dibatasi pada pengaruh bimbingan kelompok metode latihan triad terhadap peningkatan interaksi sosial siswa kelas X-4 ADP SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh bimbingan kelompok metode latihan

triad terhadap peningkatan interaksi sosial siswa kelas X-4 ADP SMK Swasta

Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016?”

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok dengan metode latihan triad terhadap peningkatan interaksi sosial siswa kelas X-4 ADP SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Dapat memperkaya referensi penelitian sejenis tentang pengaruh bimbingan kelompok dengan metode latihan triadterhadap peningkatan interaksi sosial siswa.

(30)

9

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

Sebagai bahan masukan agar siswa mengetahui dan memanfaatkan metodelatihan triad dalam bimbingan kelompok terhadap masalah interaksi sosial pada siswa sehingga dapat menjalin komunikasi yang baik dan akrab dengan teman sebayanya.

b. Bagi konselor

Sebagai pendekatan untuk membantu siswa yang memiliki masalah dalam berinteraksi sosial melalui bimbingan kelompok metode latihan triad dalam bimbingan kelompok.

c. Bagi sekolah

Dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangandalam memberikan pengarahan kepada konselor/guru BK untuk menjadikan metode latihan

triad dalam bimbingan kelompok, sebagai salah satu cara menangani

(31)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh bimbingan kelompok metode latihan triad terhadap peningkatan interaksi sosial siswa kelas X-4 ADP SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016, hal ini diketahui dari hasil pre-test mempunyai rata-rata (M) = 73 dan Standar Deviasi (SD) = 10,8 sedangkan post-test rata-rata (M) = 85 dan Standar Deviasi(SD) = 5,5 danhasil perhitungan uji hipotesis diperolehdata Jtabel lebih besar dari Jhitung(6 > 0). Karena Jtabel lebih besar dari Jhitung, maka H0ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai Ztabel yaitu 1,96 dan itu lebih besar dari nilai Zhitung adalah -2,666, maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah diberi perlakuan sehingga, interaksi sosial siswa setelahmengikuti bimbingan kelompok metode latihan triad lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan kelompok metode latihan triad.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai saran yang bisa dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak sekolah, disarankan agar memberikan pengarahan kepada konselor/guru BK untuk menjadikan metode latihan triad dalam bimbingan kelompok, sebagai salah satu cara menangani masalah interkasi sosial siswa. Bagi kepala sekolah hendaknya mendorong dan memfasilitasi Guru BKuntuk mengaplikasikan layanan bimbingan kelompok metode latihan triad tersebut.

(32)

2

2. Bagi Guru BK sekolah mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok metode latihan triad dapat meningkatkan interaksi sosial siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok metode latihan triad dapat digunakan dalam menangani masalah interaksi sosial yang terjadi pada siswa di sekolah.

3. Bagi siswa diharapkan agar memanfaatkan metode latihan triad dalam bimbingan kelompok terhadap masalah interaksi sosial yang terjadi pada siswa sehingga dapat menjalin komunikasi yang lebih baik dan lebih akrab dengan teman sebayanya.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan kekurangan yang ada dalam pelaksanaan bimbingan kelompok metode latihan

triad ini. Penelitian ini memang tidak luput dari kekurangan yang dikarenakan

oleh keterbatasan waktu dan hal lainnya. Adapun kekurangan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan peneliti dalam memberikan motivasi agar siswa yang menjadi anggota bimbingan kelompok dapat berfikir lebih luas lagi.

(33)

78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Blummer. 2002. Dalam. Schaefer, Richard. Sociology. New York : McGraw- Hill Companies

Corey, Gerald. 2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung : Refika Aditama

Damanik, Fritz H. S. 2010. Sosiologi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta

Djannah, Wardatul dan Drajat Edy K. 2012. Bimbingan Kelompok Teknik

Sosiodrama Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya.

Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta [diakses tanggal 8/04/2014 pukul 08.37]

Djannah, Wardatul dan Retno Ismiyati.2012. Bimbingan Kelompok Teknik

Simulasi Untuk meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Lingkungan Sekolah. Surakarta: Universitas Sebelas Maret [diakses tanggal 11/04/2014

pukul 14.17]

Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama

Herimanto dan Winarno. 2008.Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Menanti, Asih.2013. Penelitian Eksperimen. Medan : Unimed.

Prayitno dan Erman, Amti. 2004.Dasar-dasar Bimbingan Dan Konseling.Jakarta: RinekaCipta

Prayitno dan Erman, Amti.2009.Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

(34)

79

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Raja

GrafindoPersada

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung

Umi Kalsum dan Muhammad Jauhar. 2014. Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta : Andi Winkel, W.S & Hastuti, Sri.(2012).Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta:

Gambar

Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara mendalam proses komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien dalam pelaksanaan HIV Voluntary Counseling and

Penelitian menggunakan hasil ulangan harian pada materi nilai tempat pecahan desimal yang dilakukan oleh guru kelas IV SD Negeri 01 Kebumen sebagai kondisi awal

Dari tiap kluster yang telah dikelompokkan berdasarkan nada tersebut akan dikelompokkan lagi berdasarkan banyaknya campuran nada yang dalam penelitian ini adalah

Pemberian Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia L.) dan Kontrasepsi Oral terhadap Perkembangan Struktur Histologis Folikel Ovarium Mencit (Mus..

Hasil pengukuran fungsi paru (restriktif, obstruktif dan gabungan/Mixed) dengan Spirometer dan hasil laboratorium pemeriksaan imunoglobulin (IgE total dan IgG total) serum

Pada bab ini akan dibahas analisis dari besaran nilai QoS dengan membandingkan jaringan yang digunakan dalam melewatkan layanan VoIP (Voice over IP) dan Video

a) Dalam harga obat nama dagang, terdapat komponen biaya promosi yang cukup tinggi mencapai sekitar 50% dari HEX (Harga Eceran Tertinggi) baik melalui iklan untuk obat bebas/obat

Pilihan lain adalah pengeloiaan secara fisik stock bahan pangan dilakukan oleh lembaga komersial sebagai bagian dari volume bisnis sebagai titipan dari lembaga pelayanan