• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW OVERVIEW PRESENTATION EXCERCISE SUMMARY) TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT (CREAMBATH) SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW OVERVIEW PRESENTATION EXCERCISE SUMMARY) TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT (CREAMBATH) SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW

OVERWIEW PRESENTATION EXCERSICE SUMMARY)

TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT

KEPALA DAN RAMBUT (CREMBATH) SISWA

KELAS X TATA KECANTIKAN

SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Rias

OLEH :

MARHOGIA SEMBIRING MAHA

5113144023

PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

MARHOGIA SEMBIRING MAHA, NIM: 5113144023, Pengaruh Model Pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) Terhadap Hasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Skripsi. Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Falkutas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES. Dalam penelitian ini digunakan data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath). Dan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath).

Penelitian dilakukan di kelas X Tata kecantikan SMK Negeri 8 Medan yang beralamat di Jl. Dr Mansyur, Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan Tata Kecantikan semester genap Tahun Ajaran 2015/2016. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas X Tata Kecantikan Kulit sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dan kelas X Tata Kecantikan Rambut sebagai kelas eksperimen yang diajarkan model pembelajaran ROPES dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang siswa.

Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik parametrik yaitu uji-t pihak kanan. Uji persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk itu uji normalitas digunakan uji lilieofors. Pada kelas eksperimen diperoleh

dan kelas kontrol diperoleh dan sehingga

maka semua data terdistribusi secara normal. Untuk uji homogenitas

digunakan uji F. Pada data postest diperoleh sehingga

maka variansi adalah homogen.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas PenyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran ROPES

(Review Overview Presentation Excercise Summary) Terhadap Hasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.

Dalam penyusunan skripsi ini, secara khusus penulis berterima kasih kepada kedua orang tua Ayahanda Y. Sembiring dan Ibunda A.M br Ginting dan abang terkasih Amfri Sembiring berserta kakak ipar Rosalina Siahaan dan adik tercinta Chuk Sembiring yang selalu memberi dukungan doa, nasehat, dan materi yang selalu mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis. Dan tidak lupa penulis telah banyak menerima bimbingan dari dosen pembimbing maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNIMED.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Teknik UNIMED.

4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNIMED.

5. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan,arahan, serta motivasi dari awal hingga akhir, guna memperbaiki dan menyempurnakan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias dan sekaligus

sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan

bimbingan,arahan, serta motivasi kepada penulis.

7. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

bimbingan,arahan, serta motivasi kepada penulis.

8. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

(7)

iii

9. Seluruh dosen-dosen Fakultas Teknik terkhusus kepada dosen-dosen PKK yang telah

mengajarkan banyak ilmunya kepada penulis selama diperkuliahan beserta bapak / Ibu Staf Administrasi Fakultas Teknik UNIMED.

10.Bapak Roberth A. Lesbatta, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 10 Medan yang

telah mengizinkan penulis mengadakan uji coba instrumen. Bapak Drs. Hidup Simanjuntak, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan, Ibu Linda M Ginting, S.Pd selaku Ketua Jurusan Tata Kecantikan, Ibu Razmiawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Dasar Kecantikan Rambut.

11.Teman-teman seperjuangan yang stambuk 2011 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu namanya semoga ketika lulus, angkatan kita yang paling berkualitas kedepannya.

12.Terima kasih kepada Kak Qiqi, yang telah membantu dalam pengurusan surat-surat

demi lancarnya penyusunan skripsi serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama penyusunan skripsi.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang tata rias.

Medan, Februari 2016

Penulis

(8)

iv

BAB II KAJIAN TEORI DANHIPOTESIS ... 9

(9)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A.Desain Penelitian... 41

B.Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ... 43

C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

1.Populasi ... 44

2.Sampel... 44

D.Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 45

E.Daya Pembeda ... 49

F.Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A.Hasil Penelitian ... 56

1.Uji Normalitas Data ... 61

2.Uji Homogenitas Data... 62

3.Pengajuan Hipotesis ... 62

B.Pembahasan Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN ... 66

A.Kesimpulan ... 66

B.Saran ... 66

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Keunggulan Dan Kelamahan Model Pembelajaran ROPES ... 13

2. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Konvensional ... 17

3. Rancangan Penelitian ... 41

4. Sampel Penelitian ... 45

5. Kisi-kisi Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 46

6. Kategori Nilai dan Predikat ... 51

7. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 57

8. Tingkat Distribusi Frekuensi Tes Kelas Eksperimen ... 58

9. Distribusi Frekuensi Data Tes Kelas Kontrol ... 59

10. Kategori Tingkat Kriteria Penilaian Kelas Eksperimen ... 59

11. Kategori Kriteria Penilaian Kelas Kontrol ... 60

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Effleurange ... 26

2. Petrissage ... 27

3. Friction ... 27

4. Vibration ... 28

5. Tapotage ... 29

4. Gerakan memutar ... 30

5. Cara dan gerakan meluncur ... 30

6. Gerakan rotasi ... 31

7. Cara gerakan di dahi ... 31

8. Cara gerakan pada kulit kepala ... 32

9. Manipulasi-manipulasi hair line ... 32

10. Gerakan circular ... 33

11. Gerakan friction I ... 33

12. Gerakan dari telinga ke telinga ... 34

13. Gerakan pada punggung ... 34

14. Gerakan pada bahu ... 35

(12)

vii

DAFTAR GRAFIK

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus ... 70

Lampiran 2 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Konvensional... 74

Lampiran 3 : Skenario Pembelajaran Konvensional ... 90

Lampiran 4 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ROPES ... 96

Lampiran 5 : Skenario Pembelajaran ROPES ... 113

Lampiran 6 : Soal-Soal ... 126

Lampiran 7 : Validitas Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 142

Lampiran 8 : Uji Reabilitas Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 143

Lampiran 9 : Uji Taraf Kesukaran Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 144

Lampiran 10 : Daya Pembeda Tes ... 145

Lampiran 11 : Data Nilai Hasil Penelitian ... 153

Lampiran 12 : Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 155

Lampiran 13 : Identifikasi Tingkat Kesukaran Variabel Penelitian ... 157

Lampiran 14 : Uji Normalitas Data ... 158

Lampiran 15 : Uji Homogenitas Data Penelitian ... 160

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan potensi

belajar dan kualitas sumber daya produktif. Proses belajar mengajar pada dasarnya

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Kelancaran proses

pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik,

tenaga pendidik, kurikulum, sarana pembelajaran dan model pembelajaran yang

digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

Dalam mencetak dan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan akademis maka pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah

harus dilaksanakan. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan

siswa atau pembelajaran berserta unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan, yang dalamnya ditunjang oleh

unsur-unsur pembelajaran antara lain tujuan, materi pelajaran, sarana dan

prasarana, situasi atau kondisi belajar, model pembelajaran, lingkungan belajar,

metode pembelajaran serta evaluasi.

Guru merupakan salah satu unsur dalam proses belajar mengajar yang

dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan pengajaran dikelas. Kemampuan atau kompetensi yang

dimiliki seorang guru sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran,

dimana guru merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan disekolah

dan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan disekolah

(15)

2

(Aqih, 2006). Kemampuan guru dalam menyelesaikan pembelajaran dapat

digambarkan dari hasil nilai yang dicapai siswa dan motivasi dalam belajar.

Kemampuan yang dicapai siswa setelah proses belajar mengajar merupakan

hasil belajar. Adapun tingkat pencapaian hasil belajar siswa diperoleh setelah

mengikuti proses pembelajaran. Selain itu hasil belajar merupakan salah satu

indikator yang digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam

proses belajar mengajar, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di sekolah tentang hasil belajar

siswa, maka dilakukan observasi ke SMK Negeri 8 Medan yang ternyata terdapat

beberapa program studi keahlian, salah satunya adalah program studi tata

kecantikan. Di kelas X Tata Kecantikan mempelajari pada mata pelajaran Dasar

Kecantikan Rambut dengan kompetensi dasar menjelaskan perawatan kulit kepala

dan rambut. Dimana lulusan SMK tata rias diharapkan mampu

menerapkanlangkah-langkah pengurutan dasar perawatan kulit kepala dan rambut

(creambath) dan teknik variasi pengurutan perawatan kulit kepala dan rambut

(creambath). Oleh karena itu, hasil belajar yang diperoleh pada siswa dalam mata

pelajaran tersebut sangat penting karena mengembangkan kemampuan berfikir.

Sehingga pada proses belajar tidak hanya sekedar menghafal atau berupa hafalan

saja, tetapi memerlukan kemampuan berpikir (kognitif).

Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar kumpulan nilai (DKN) sebelum

(16)

3

cukup. Kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan di sekolah untuk

kompetensi perawatan kulit kepala dan rambut adalah 75. Selanjutnya dari 35

jumlah siswa terdapat 5 orang siswa atau 14,28 % memperoleh nilai B dan 30

orang siswa atau 85,71 % yang memperoleh nilai C. Dari nilai tersebut, dapat

dilihat beberapa siswa memperoleh nilai baik (optimal).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang study tersebut

menyatakan bahwa 85,71 % siswa masih belum menguasaiteknik pengurutan

dasar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) dan teknik variasi

pengurutan kulit kepala dan rambut (creambath). Hal ini mungkin disebabkan

karena kurangnya variasi dalam model pembelajaran yang menyebabkan

kurangnya minat siswa dalam menerima dan mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Setelah mengamati keadaan kelas tata kecantikan SMK Negeri 8 Medan,

memperlihatkan proses pembelajaran yang masih bersifat teacher centered,

pengajar belum optimal kerena hanya menggunakan buku bacaan sebagai bahan

acuan mengajar dan menggunakan model belajar konvensional sehingga siswa

menjadi pasif dan partisipasi siswa di dalam proses pembelajaran kurang

maksimal.

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional atau disebut

juga dengan metode ceramah dan merupakan bentuk dari pendekatan

pembelajaran yang berorentasi kepada guru (teacher centered approach).

Dikatakan demikian karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan

(17)

4

Dalam pembelajaran konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi

dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Hasil observasi

menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, siswa kurang

memperhatikan penjelasan guru dan melakukan aktivitas di luar proses

pembelajaran. Pembelajaran konvensional yang diterapkan tidak memiliki tahapan

belajar yang membuat siswa menjadi tidak fokus dan menyebabkan hasil belajar

siswa kurang optimal. Pembelajaran konvensional tersebut juga tidak

memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena proses

pembelajarannya hanya berpusat pada guru.

Proses pembelajaran yang efektif mengandung pengertian bahwa

pembelajaran akan memperoleh hasil belajar yang sebaik-baiknya, sesuai dengan

tujuan yang diharapkan. Hasil belajar siswa merupakan salah satu bukti

berhasilnya proses pendidikan, sehingga perlu disadari bahwa hasil belajar adalah

bagian dari pendidikan. Pendidikan dan proses belajar sangat erat kaitannya

dengan guru dan peserta didik.Oleh sebab itu, penulis ingin membuat satu model

pembelajaran berbeda dengan yang dilakukan oleh guru, dengan harapan dapat

meningkatkan motivasi dan menambah pengetahuan siswa yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation

Excercise Summary). Rosdaya (2004) Model pembelajaran ROPES adalah suatu

model pembelajaran yang dirancang dalam beberapa tahapan pembelajaran

dengan tujuan dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman peserta didik

dalam rangka peningkatan hasil belajar peserta didik. Adapun tahapan-tahapan

(18)

5

(c) Presentation (d) Excercise (e) Summary. Model pembelajaran tersebut

diberikan karena dapat menjadikan siswa lebih aktif pada proses pembelajaran

perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) karena dirancang dengan beberapa

tahapan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kreativitas dan pemahaman

siswa dan model pembelajaran tersebut dapat diharapkan membantu siswa dalam

memahami materi pelajaran yang diberikan guru. Dengan diterapkan

pembelajaran ROPES diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan standar penilaian.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah ini menarik untuk diteliti

dan penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) TerhadapHasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka identifikasi masalah

dalam penelitian adalah:

1. Hasil belajar tentang pengurutan (massage) dasar belum optimal dipahami

siswa.

2. Hasil belajar tentang teknik variasi pengurutan (massage) belum optimal

dipahami siswa.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran perawatan kulit kepala

(19)

6

4. Model pembelajaran yang digunakan pada perawatan kulit kepala dan

rambut pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan masih menggunakan

model belajar konvensional sehingga pembelajaran terpusat pada guru

saja.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, dana dan kemampuan peneliti maka perlu

dibatasi masalah dalam penelitian. Adapun batasan masalah dalam penelitian

adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran ROPES

pada materi perawatan kulit kepala dan rambut di kelas X SMK Negeri 8

Medan.

2. Materi perawatan kulit kepala dan rambut dibatasi pada defenisi dan

tujuan, gerakan dasar pengurutan serta cara/ teknik variasi pengurutan

perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) di kelas X SMK Negeri 8

Medan.

3. Peneliti melihat hasi belajar siswa dibatasi pada tes hasil belajar kognitif

kelas X SMK Negeri 8 Medan.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian sesuai dengan

pembatasan yang telah diuraikan diatas adalah:

1. Bagaimana hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut

(creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran

(20)

7

2. Bagaimana hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut

(creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES

siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar

padaperawatan kulit kepala dan rambut (creambath)siswa kelas XSMK

Negeri 8 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan

rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMK N 8 Medan terhadap

perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan

menggunakan model pembelajaran ROPES

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil

belajar pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath).

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tersebut adalah:

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

berupa informasi tentang model pembelajaran ROPES terhadap hasil

(21)

8

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

pertimbangan bagi pengelola SMK Negeri 8 Medan dalam meningkatkan

kemampuan dan kualitas lulusannya.

3. Sebagai bahan referensi bagi aktifitas akademik Falkutas Teknik UNIMED

(22)

66

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

1. Hasil belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) yang

diajarkan tanpa menggunakan model pembelajaran ROPES (Review

Overview Presentation Excercise Summary) pada siswa kelas X Tata

Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dengan nilai tertinggi 92,5 dan nilai

terendah 47,5 dan rata-rata sebesar 63,07.

2. Hasil belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) yang

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ROPES (Review

Overview Presentation Excercise Summary) pada siswa kelas X Tata

Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah

32,5 dan rata-rata 76,93.

3. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa

sehingga diperoleh bahwa bahwa ada pengaruh model pembelajaran

ROPES terhadap hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath)

siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.

B. Saran

Penelitian mengenai pengaruh pembelajaran ROPES ini, masih merupakan

langkah awal dari upaya meningkatkan kompetensi dari guru, maupun kompetensi

siswa. Oleh karena itu, berkaitan dengan temuan dan kesimpulan dari studi ini

perlu dipandang agar rekomendasi-rekomendasi berikutnya dilaksakan oleh guru,

lembaga dan peneliti yang berminat.

(23)

67

C. Kepada Guru

Model pembelajaran ROPES hendaknya terus dikembangkan dilapangan

sehingga membuat siswa terlatih dalam pembelajaran dan menarik perhatian

siswa untuk giat belajar.

1. Kepada lembaga terkait

Model pembelajaran ROPES masih sangat asing bagi guru dan

siswa terutama pada guru dan siswa di daerah, oleh karena itu perlu

disosialisasikan oleh sekolah dengan harapan dapat meningkatkan

kemampuan belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dan akan

berimplikasi pada meningkatnya prestasi siswa dalam penguasaan

materi pelajaran.

2. Kepada peneliti yang berminat

Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat

dilengkapi dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum

(24)

68

DAFTAR PUSTAKA

Aqih, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful. (1996). Psikologi Belajar. Cek I; Jakarta: PT Rineka Cipta.

______________. (2008). Psikologi Belajar. Cek II; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Githa Vistalin. (2012).Belajar Salon. Jakarta: Gramedia.

Hadisuwarno Rudy. Pengertian dan manfaat Creambath. (Online). Tersedia

:http://aylacream.com/pengertian-dan-manfaat-creambath.html (pada

tanggal 2 September 2015 jam 18.00 Wib).

Kusumadewi, Bamabang Titi, Handdy Emmy Dan Harahap Sartini. (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Depok Utara: Meunita Cipta Sarjana

Lubis Desi Margaretha. (2011). Penerapan Model Pembelajaran ROPES Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Busana Oleh Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan T.P 2011/2012. Medan: Skripsi.

Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Jakarta: PT. Rosda karya.

Rostamailis. (2008) .Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sanjaya, Ade. (2011). Pengertian Prestasi Belajar- Contoh Makalah Pendidikan. (Online). Tersedia :http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02 /prestasi-belajar.html(pada tanggal 10 September 2015 jam 20.00 Wib).

Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Group.

(25)

69

____________. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sartika, Dewi (2011). Implementasi Model pembelajaran ROPES (Riview, Overview, Presentation, Exercise, Summary) Terhadap hasil belajar Menguasai Alat Ukur ListrikDan Elektronika (Maulade) Kelas X SMK Negeri 5 Medan. Medan: Skripsi.

Siboro, Alexander (2010). Pengaruh Model Pembelajaran ROPES Terhadap Hasil Belajar Menguasai Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULDE) Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2009/2010. Kabanjahe :Skripsi.

Silabus SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Silabus mata pelajaran kosmetika.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana. (2002). Metode statistik. Bandung: PT Trasito.

_______.(2005). Metoda Statistika. Bandung: PT Trasito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.

________. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :ALFABETA.

Referensi

Dokumen terkait

Luas toko Tata letak Jarak antar rak Kenyamanan toko Kebers ihan toko Harga produk Variasi produk Ketersediaan produk Kepemilikan produk dengan merek s endiri Promosi yang

Manajemen nyeri pinggang bawah berdasarkan Evidence-based Healthcare, Dalam: Simposium Diagnosis dan Manajemen mutakhir nyeri neuroosteomuskular, Yogyakarta:

Dengan demikian metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme/enterpretif, digunakan untuk

Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan perencanaan yang baik melalui strategi ‘Injeksi’ terjadi

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, kepuasan kerja harus mendapat perhatian yang cukup besar karena dengan adanya kepuasan kerja, maka seseorang akan lebih bersemangat

Kincir Bengawan merupakan pembangkit listrik sistem hibrid antara tenaga air (Sungai Bengawan Solo) dan tenaga angina. Kincir Bengawan diletakkan di bawah jembatan

akan diberikan soal yang sesuai dengan level dan bab tertentu. Ketika berada dalam proses pembelajaran soal berikutnya yang diberikan akan disesuaikan berdasarkan jawaban siswa

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul