PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW
OVERWIEW PRESENTATION EXCERSICE SUMMARY)
TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT
KEPALA DAN RAMBUT (CREMBATH) SISWA
KELAS X TATA KECANTIKAN
SMK NEGERI 8 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Tata Rias
OLEH :
MARHOGIA SEMBIRING MAHA
5113144023
PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
MARHOGIA SEMBIRING MAHA, NIM: 5113144023, Pengaruh Model Pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) Terhadap Hasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Skripsi. Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Falkutas Teknik. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES. Dalam penelitian ini digunakan data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath). Dan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath).
Penelitian dilakukan di kelas X Tata kecantikan SMK Negeri 8 Medan yang beralamat di Jl. Dr Mansyur, Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan Tata Kecantikan semester genap Tahun Ajaran 2015/2016. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas X Tata Kecantikan Kulit sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dan kelas X Tata Kecantikan Rambut sebagai kelas eksperimen yang diajarkan model pembelajaran ROPES dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang siswa.
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik parametrik yaitu uji-t pihak kanan. Uji persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk itu uji normalitas digunakan uji lilieofors. Pada kelas eksperimen diperoleh
dan kelas kontrol diperoleh dan sehingga
maka semua data terdistribusi secara normal. Untuk uji homogenitas
digunakan uji F. Pada data postest diperoleh sehingga
maka variansi adalah homogen.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas PenyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran ROPES
(Review Overview Presentation Excercise Summary) Terhadap Hasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.
Dalam penyusunan skripsi ini, secara khusus penulis berterima kasih kepada kedua orang tua Ayahanda Y. Sembiring dan Ibunda A.M br Ginting dan abang terkasih Amfri Sembiring berserta kakak ipar Rosalina Siahaan dan adik tercinta Chuk Sembiring yang selalu memberi dukungan doa, nasehat, dan materi yang selalu mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis. Dan tidak lupa penulis telah banyak menerima bimbingan dari dosen pembimbing maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNIMED.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Teknik UNIMED.
4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNIMED.
5. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan,arahan, serta motivasi dari awal hingga akhir, guna memperbaiki dan menyempurnakan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias dan sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan
bimbingan,arahan, serta motivasi kepada penulis.
7. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
bimbingan,arahan, serta motivasi kepada penulis.
8. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
iii
9. Seluruh dosen-dosen Fakultas Teknik terkhusus kepada dosen-dosen PKK yang telah
mengajarkan banyak ilmunya kepada penulis selama diperkuliahan beserta bapak / Ibu Staf Administrasi Fakultas Teknik UNIMED.
10.Bapak Roberth A. Lesbatta, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 10 Medan yang
telah mengizinkan penulis mengadakan uji coba instrumen. Bapak Drs. Hidup Simanjuntak, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan, Ibu Linda M Ginting, S.Pd selaku Ketua Jurusan Tata Kecantikan, Ibu Razmiawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Dasar Kecantikan Rambut.
11.Teman-teman seperjuangan yang stambuk 2011 yang tidak dapat disebutkan satu
persatu namanya semoga ketika lulus, angkatan kita yang paling berkualitas kedepannya.
12.Terima kasih kepada Kak Qiqi, yang telah membantu dalam pengurusan surat-surat
demi lancarnya penyusunan skripsi serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama penyusunan skripsi.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang tata rias.
Medan, Februari 2016
Penulis
iv
BAB II KAJIAN TEORI DANHIPOTESIS ... 9
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41
A.Desain Penelitian... 41
B.Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ... 43
C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
1.Populasi ... 44
2.Sampel... 44
D.Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 45
E.Daya Pembeda ... 49
F.Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A.Hasil Penelitian ... 56
1.Uji Normalitas Data ... 61
2.Uji Homogenitas Data... 62
3.Pengajuan Hipotesis ... 62
B.Pembahasan Penelitian ... 64
BAB V KESIMPULAN ... 66
A.Kesimpulan ... 66
B.Saran ... 66
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Keunggulan Dan Kelamahan Model Pembelajaran ROPES ... 13
2. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Konvensional ... 17
3. Rancangan Penelitian ... 41
4. Sampel Penelitian ... 45
5. Kisi-kisi Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 46
6. Kategori Nilai dan Predikat ... 51
7. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 57
8. Tingkat Distribusi Frekuensi Tes Kelas Eksperimen ... 58
9. Distribusi Frekuensi Data Tes Kelas Kontrol ... 59
10. Kategori Tingkat Kriteria Penilaian Kelas Eksperimen ... 59
11. Kategori Kriteria Penilaian Kelas Kontrol ... 60
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Effleurange ... 26
2. Petrissage ... 27
3. Friction ... 27
4. Vibration ... 28
5. Tapotage ... 29
4. Gerakan memutar ... 30
5. Cara dan gerakan meluncur ... 30
6. Gerakan rotasi ... 31
7. Cara gerakan di dahi ... 31
8. Cara gerakan pada kulit kepala ... 32
9. Manipulasi-manipulasi hair line ... 32
10. Gerakan circular ... 33
11. Gerakan friction I ... 33
12. Gerakan dari telinga ke telinga ... 34
13. Gerakan pada punggung ... 34
14. Gerakan pada bahu ... 35
vii
DAFTAR GRAFIK
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ... 70
Lampiran 2 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Konvensional... 74
Lampiran 3 : Skenario Pembelajaran Konvensional ... 90
Lampiran 4 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ROPES ... 96
Lampiran 5 : Skenario Pembelajaran ROPES ... 113
Lampiran 6 : Soal-Soal ... 126
Lampiran 7 : Validitas Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 142
Lampiran 8 : Uji Reabilitas Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 143
Lampiran 9 : Uji Taraf Kesukaran Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 144
Lampiran 10 : Daya Pembeda Tes ... 145
Lampiran 11 : Data Nilai Hasil Penelitian ... 153
Lampiran 12 : Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 155
Lampiran 13 : Identifikasi Tingkat Kesukaran Variabel Penelitian ... 157
Lampiran 14 : Uji Normalitas Data ... 158
Lampiran 15 : Uji Homogenitas Data Penelitian ... 160
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan potensi
belajar dan kualitas sumber daya produktif. Proses belajar mengajar pada dasarnya
merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Kelancaran proses
pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik,
tenaga pendidik, kurikulum, sarana pembelajaran dan model pembelajaran yang
digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
Dalam mencetak dan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan akademis maka pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah
harus dilaksanakan. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan
siswa atau pembelajaran berserta unsur-unsur yang ada di dalamnya.
Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan, yang dalamnya ditunjang oleh
unsur-unsur pembelajaran antara lain tujuan, materi pelajaran, sarana dan
prasarana, situasi atau kondisi belajar, model pembelajaran, lingkungan belajar,
metode pembelajaran serta evaluasi.
Guru merupakan salah satu unsur dalam proses belajar mengajar yang
dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pengajaran dikelas. Kemampuan atau kompetensi yang
dimiliki seorang guru sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran,
dimana guru merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan disekolah
dan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan disekolah
2
(Aqih, 2006). Kemampuan guru dalam menyelesaikan pembelajaran dapat
digambarkan dari hasil nilai yang dicapai siswa dan motivasi dalam belajar.
Kemampuan yang dicapai siswa setelah proses belajar mengajar merupakan
hasil belajar. Adapun tingkat pencapaian hasil belajar siswa diperoleh setelah
mengikuti proses pembelajaran. Selain itu hasil belajar merupakan salah satu
indikator yang digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam
proses belajar mengajar, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di sekolah tentang hasil belajar
siswa, maka dilakukan observasi ke SMK Negeri 8 Medan yang ternyata terdapat
beberapa program studi keahlian, salah satunya adalah program studi tata
kecantikan. Di kelas X Tata Kecantikan mempelajari pada mata pelajaran Dasar
Kecantikan Rambut dengan kompetensi dasar menjelaskan perawatan kulit kepala
dan rambut. Dimana lulusan SMK tata rias diharapkan mampu
menerapkanlangkah-langkah pengurutan dasar perawatan kulit kepala dan rambut
(creambath) dan teknik variasi pengurutan perawatan kulit kepala dan rambut
(creambath). Oleh karena itu, hasil belajar yang diperoleh pada siswa dalam mata
pelajaran tersebut sangat penting karena mengembangkan kemampuan berfikir.
Sehingga pada proses belajar tidak hanya sekedar menghafal atau berupa hafalan
saja, tetapi memerlukan kemampuan berpikir (kognitif).
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar kumpulan nilai (DKN) sebelum
3
cukup. Kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan di sekolah untuk
kompetensi perawatan kulit kepala dan rambut adalah 75. Selanjutnya dari 35
jumlah siswa terdapat 5 orang siswa atau 14,28 % memperoleh nilai B dan 30
orang siswa atau 85,71 % yang memperoleh nilai C. Dari nilai tersebut, dapat
dilihat beberapa siswa memperoleh nilai baik (optimal).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang study tersebut
menyatakan bahwa 85,71 % siswa masih belum menguasaiteknik pengurutan
dasar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) dan teknik variasi
pengurutan kulit kepala dan rambut (creambath). Hal ini mungkin disebabkan
karena kurangnya variasi dalam model pembelajaran yang menyebabkan
kurangnya minat siswa dalam menerima dan mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Setelah mengamati keadaan kelas tata kecantikan SMK Negeri 8 Medan,
memperlihatkan proses pembelajaran yang masih bersifat teacher centered,
pengajar belum optimal kerena hanya menggunakan buku bacaan sebagai bahan
acuan mengajar dan menggunakan model belajar konvensional sehingga siswa
menjadi pasif dan partisipasi siswa di dalam proses pembelajaran kurang
maksimal.
Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional atau disebut
juga dengan metode ceramah dan merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorentasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan
4
Dalam pembelajaran konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi
dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Hasil observasi
menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru dan melakukan aktivitas di luar proses
pembelajaran. Pembelajaran konvensional yang diterapkan tidak memiliki tahapan
belajar yang membuat siswa menjadi tidak fokus dan menyebabkan hasil belajar
siswa kurang optimal. Pembelajaran konvensional tersebut juga tidak
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena proses
pembelajarannya hanya berpusat pada guru.
Proses pembelajaran yang efektif mengandung pengertian bahwa
pembelajaran akan memperoleh hasil belajar yang sebaik-baiknya, sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Hasil belajar siswa merupakan salah satu bukti
berhasilnya proses pendidikan, sehingga perlu disadari bahwa hasil belajar adalah
bagian dari pendidikan. Pendidikan dan proses belajar sangat erat kaitannya
dengan guru dan peserta didik.Oleh sebab itu, penulis ingin membuat satu model
pembelajaran berbeda dengan yang dilakukan oleh guru, dengan harapan dapat
meningkatkan motivasi dan menambah pengetahuan siswa yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation
Excercise Summary). Rosdaya (2004) Model pembelajaran ROPES adalah suatu
model pembelajaran yang dirancang dalam beberapa tahapan pembelajaran
dengan tujuan dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman peserta didik
dalam rangka peningkatan hasil belajar peserta didik. Adapun tahapan-tahapan
5
(c) Presentation (d) Excercise (e) Summary. Model pembelajaran tersebut
diberikan karena dapat menjadikan siswa lebih aktif pada proses pembelajaran
perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) karena dirancang dengan beberapa
tahapan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kreativitas dan pemahaman
siswa dan model pembelajaran tersebut dapat diharapkan membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran yang diberikan guru. Dengan diterapkan
pembelajaran ROPES diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan standar penilaian.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah ini menarik untuk diteliti
dan penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) TerhadapHasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka identifikasi masalah
dalam penelitian adalah:
1. Hasil belajar tentang pengurutan (massage) dasar belum optimal dipahami
siswa.
2. Hasil belajar tentang teknik variasi pengurutan (massage) belum optimal
dipahami siswa.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran perawatan kulit kepala
6
4. Model pembelajaran yang digunakan pada perawatan kulit kepala dan
rambut pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan masih menggunakan
model belajar konvensional sehingga pembelajaran terpusat pada guru
saja.
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, dana dan kemampuan peneliti maka perlu
dibatasi masalah dalam penelitian. Adapun batasan masalah dalam penelitian
adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran ROPES
pada materi perawatan kulit kepala dan rambut di kelas X SMK Negeri 8
Medan.
2. Materi perawatan kulit kepala dan rambut dibatasi pada defenisi dan
tujuan, gerakan dasar pengurutan serta cara/ teknik variasi pengurutan
perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) di kelas X SMK Negeri 8
Medan.
3. Peneliti melihat hasi belajar siswa dibatasi pada tes hasil belajar kognitif
kelas X SMK Negeri 8 Medan.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian sesuai dengan
pembatasan yang telah diuraikan diatas adalah:
1. Bagaimana hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut
(creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran
7
2. Bagaimana hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut
(creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES
siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar
padaperawatan kulit kepala dan rambut (creambath)siswa kelas XSMK
Negeri 8 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan
rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMK N 8 Medan terhadap
perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan
menggunakan model pembelajaran ROPES
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil
belajar pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath).
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tersebut adalah:
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
berupa informasi tentang model pembelajaran ROPES terhadap hasil
8
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
pertimbangan bagi pengelola SMK Negeri 8 Medan dalam meningkatkan
kemampuan dan kualitas lulusannya.
3. Sebagai bahan referensi bagi aktifitas akademik Falkutas Teknik UNIMED
66
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan
1. Hasil belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) yang
diajarkan tanpa menggunakan model pembelajaran ROPES (Review
Overview Presentation Excercise Summary) pada siswa kelas X Tata
Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dengan nilai tertinggi 92,5 dan nilai
terendah 47,5 dan rata-rata sebesar 63,07.
2. Hasil belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ROPES (Review
Overview Presentation Excercise Summary) pada siswa kelas X Tata
Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah
32,5 dan rata-rata 76,93.
3. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa
sehingga diperoleh bahwa bahwa ada pengaruh model pembelajaran
ROPES terhadap hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath)
siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.
B. Saran
Penelitian mengenai pengaruh pembelajaran ROPES ini, masih merupakan
langkah awal dari upaya meningkatkan kompetensi dari guru, maupun kompetensi
siswa. Oleh karena itu, berkaitan dengan temuan dan kesimpulan dari studi ini
perlu dipandang agar rekomendasi-rekomendasi berikutnya dilaksakan oleh guru,
lembaga dan peneliti yang berminat.
67
C. Kepada Guru
Model pembelajaran ROPES hendaknya terus dikembangkan dilapangan
sehingga membuat siswa terlatih dalam pembelajaran dan menarik perhatian
siswa untuk giat belajar.
1. Kepada lembaga terkait
Model pembelajaran ROPES masih sangat asing bagi guru dan
siswa terutama pada guru dan siswa di daerah, oleh karena itu perlu
disosialisasikan oleh sekolah dengan harapan dapat meningkatkan
kemampuan belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dan akan
berimplikasi pada meningkatnya prestasi siswa dalam penguasaan
materi pelajaran.
2. Kepada peneliti yang berminat
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat
dilengkapi dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum
68
DAFTAR PUSTAKA
Aqih, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful. (1996). Psikologi Belajar. Cek I; Jakarta: PT Rineka Cipta.
______________. (2008). Psikologi Belajar. Cek II; Jakarta: PT Rineka Cipta.
Githa Vistalin. (2012).Belajar Salon. Jakarta: Gramedia.
Hadisuwarno Rudy. Pengertian dan manfaat Creambath. (Online). Tersedia
:http://aylacream.com/pengertian-dan-manfaat-creambath.html (pada
tanggal 2 September 2015 jam 18.00 Wib).
Kusumadewi, Bamabang Titi, Handdy Emmy Dan Harahap Sartini. (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Depok Utara: Meunita Cipta Sarjana
Lubis Desi Margaretha. (2011). Penerapan Model Pembelajaran ROPES Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Busana Oleh Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan T.P 2011/2012. Medan: Skripsi.
Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Jakarta: PT. Rosda karya.
Rostamailis. (2008) .Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sanjaya, Ade. (2011). Pengertian Prestasi Belajar- Contoh Makalah Pendidikan. (Online). Tersedia :http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02 /prestasi-belajar.html(pada tanggal 10 September 2015 jam 20.00 Wib).
Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Group.
69
____________. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sartika, Dewi (2011). Implementasi Model pembelajaran ROPES (Riview, Overview, Presentation, Exercise, Summary) Terhadap hasil belajar Menguasai Alat Ukur ListrikDan Elektronika (Maulade) Kelas X SMK Negeri 5 Medan. Medan: Skripsi.
Siboro, Alexander (2010). Pengaruh Model Pembelajaran ROPES Terhadap Hasil Belajar Menguasai Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULDE) Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2009/2010. Kabanjahe :Skripsi.
Silabus SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Silabus mata pelajaran kosmetika.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana. (2002). Metode statistik. Bandung: PT Trasito.
_______.(2005). Metoda Statistika. Bandung: PT Trasito
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :ALFABETA.