• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Kejadian Meningitis pada Neonatus Akibat Infeksi Enterobacter sakazakii yang Diisolasi dari Makanan Bayi dan Susu Formula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Kejadian Meningitis pada Neonatus Akibat Infeksi Enterobacter sakazakii yang Diisolasi dari Makanan Bayi dan Susu Formula"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI KEJADIAN MENINGITIS PADA NEONATUS AKIBAT INFEKSI

Enterobacter sakazakii

YANG DIISOLASI DARI MAKANAN BAYI DAN SUSU

FORMULA

Sri Estuningsih1), Hernomoadi H1), IWT Wibawan, R. Naim2) 1)

Staf Pengajar Dep. Klinik, Reproduksi dan Patologi FKH IPB

2)

Staf Pengajar Dep. Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterimer Fakultas Kedokteran Hewan IPB

Abstrak

Enterobacter sakazakii (E. Sakazakii) merupakan kontaminan berbahaya pada susu formula.

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui tingkat kontaminasi pada produk susu

formula dan makanan bayi di Indonesia, mengetahui keberadaan faktor virulen E. Sakazakii dan

mempelajari potensi kejadian meningoencephalitis akibat E. Sakazakii. Penelitian dilakukan

dengan uji-uji mikrobiolis untuk isolasi bakteri, studi in vitro menggunalan sel lestari Vero dan studi in vivo menggunakan anak mencit neonatus dengan analisis histopatologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 22 susu formula dan 15 sampel makanan bayi (MP-ASI) produksi dalam negeri (lokal) menunjukan hasil sebanyak 22,73% susu formula dan 46,7% makanan bayi

(MP-ASI) yang diteliti terkontaminasi E. sakazakii dengan level MPN (Most Probability

Number) kontaminasi terendah 0,36 CFU/100 gram dan tertinggi 15,0 CFU/ 100 gram. Sebanyak

12 isolat E. sakazakii yang merupakan hasil penelitian tahun tersebut diuji kemampuannya dalam

memproduksi enterotoksin sebagai faktor virulen E. sakazakii. Hasil pengujian enterotoksin

menunjukan 6 dari 12 isolat (50%) mampu menghasilkan enterotoksin, dan 5 dari 6 isolat positif enterotoksin (83,33%) tersebut bersifat tahan panas (heat stabile). Uji in vivo yang dilakukan pada anak mencit neonatus berumur antara 6-8 hari menggunakan suspensi bakteri utuh dengan

kepadatan 106 cfu/ml, 107 cfu/ml dan 108 cfu/ml dan dengan filtrat enterotoksin sebanyak 0,1 ml

per anak mencit neonatus melalui route peroral menggunakan kateter khusus steril. Hasil uji in

vivo menunjukan bahwa baik bakteri E. Sakazakii maupun enterotoksin yang diproduksinya

berpotensi menyebabkan enterokolitis nekrotikan, meningoencephalitis, sepsis dan kematian akut

pada anak mencit pasca infeksi. keberadaan E. Sakazakii dalam produk makanan dan susu

formula perlu diawasi.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pemeliharaan pada equipment untuk mencegah kerusakan yang dapat lebih parah agar kelangsungan operasional dan kehandalan ambungan, efektif, efisien, aman dan

Dengan demikian, persamaan yang didapatkan dari optimasi menggunakan RSM dapat digunakan untuk menghitung rendemen teoritis sintesis senyawa tersebut.. xiv

Teknik pengujian kualitas bakteriologi daging ayam dan sapi yang dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Balai Besar Veteriner Yogyakarta adalah dengan melakukan

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner, data yang terkumpul selanjutnya diolah menggunakan teknik analisis regresi linier Hasil

Dengan kedudukan yang semakin kuat ini, Portugis kemudian menguasai (memonopoli) kegiatan perdagangan rempah-rempah di Maluku. Dominasi perdagangan Portugis di kawasan

Redundansi dan korelasi kanonik sebelum dan sesudah penylsihan

Kepada sahabat-sahabat tersayangku Biologi 2005 (Erna, Rico, Julita, Riris, Delni, Ruth, Simlah, Phyle, Valen, Taripar, Misran, Toberni, Sidahin, Erni, Rosida,.. Tetty Rini

Untuk sementara ini kita akan memberikan santunan kepada anak yatim piatu kita memohon agar dengan adanya santunan ini kita terkabul menjadi lebih baik.. Untuk sementara 56