• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi Tanaman di Kebun Raya Bogor Berbasis Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Sistem Informasi Tanaman di Kebun Raya Bogor Berbasis Android"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TANAMAN

DI KEBUN RAYA BOGOR BERBASIS ANDROID

M. JULIAN PAGURAWAN

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sistem Informasi Tanaman di Kebun Raya Bogor Berbasis Android adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2015

M. Julian Pagurawan

(4)

ABSTRAK

M JULIAN PAGURAWAN. Pengembangan Sistem Informasi Tanaman di Kebun Raya Bogor Berbasis Android. Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH.

Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan kebun raya terbesar ketiga di Indonesia. Terdapat sejumlah 13697 spesimen, yang dikelompokkan ke dalam 3441 jenis, 1265 marga, dan 220 keluarga di dalam area seluas 87 hektar. Belum adanya suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi mengenai tanaman dan letak lokasi tanaman menyebabkan pengguna kesulitan untuk mengetahui informasi detail tanaman dan mencari letak suatu tanaman yang ingin dikunjungi. Tujuan dari penelitian ini ialah membangun sistem informasi tanaman di KRB dengan mengintegrasikan teknologi geographic information system (GIS) yang berbasis Android. Sistem ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk melihat informasi detail tanaman dan dapat memandu pengguna ke suatu lokasi area yang ingin dikunjungi. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari perencanaan, analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem, implementasi, dan pemeliharaan. Dari hasil pengujian yang dilakukan, sistem ini sudah mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Kata kunci: Android, GIS, Kebun Raya Bogor, Sistem Informasi

ABSTRACT

M JULIAN PAGURAWAN. Development of Android-based Plant Information Systems at Bogor Botanical Garden. Suverpised by MEUTHIA RACHMANIAH.

Bogor Botanical Gardens (BBG) is the third largest botanical garden in Indonesia. There are 13697 specimens in BBG, which are grouped into 3441 species, 1265 genus, and 220 families in an area of 87 hectares. The absence of an application which can provide information about the plant and its location causing difficulties for users to gain detail information and location of a plant to be visited. The purpose of this research was to build a plant information systems at BBG by integrating geographic information system (GIS) on Android. This system was expected to help users to see detail information of plants and can guide them to the area location they want to visit. The research was conducted in several stages, started with planning, analyzing system requirements, system design, system implementation, and maintenance. The test results shown that the system was able to work well and produce the expected output.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TANAMAN

DI KEBUN RAYA BOGOR BERBASIS ANDROID

M. JULIAN PAGURAWAN

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Penguji:

1 Hari Agung, SSi MSi

(7)

Judul Skripsi: Pengembangan Sistem Informasi Tanaman di Kebun Raya Bogor Berbasis Android

Nama : M. Julian Pagurawan NIM : G64090103

Disetujui oleh

Ir Meuthia Rachmaniah, MSc Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(8)

ii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Skripsi ini dilakukan dari bulan November 2012 sampai Februari 2015 dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Tanaman di Kebun Raya Bogor Berbasis Android”.

Penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

 Kedua orang tua tercinta, Papa saya Aman MA S.Sos dan Mama saya Setiaty Bsc yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, merawat, mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis. Kepada kakak saya Bella Moulina Spd, dan adik saya M. Tian Arsyadi yang selalu menjadi motivasi penulis untuk selalu berjuang dan menyelesaikan tugas akhir. Tak lupa pula orang tua kedua saya di Bogor, Mama Mulkan Husin SE dan Mama Sri Rejeki yang telah memberikan tempat tinggal dan memperlakukan saya secara baik selama di Bogor.

 Ibu Meuthia Rachmaniah selaku pembimbing atas ilmu, waktu, bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan selama pengerjaan skripsi ini.

 Ibu Rina Trisminingsih dan bapak Hari Agung selaku penguji yang telah memberikan masukan, ide, dan sarannya kepada penulis.

 Riza Rakhadian B, Gallih Pribadi dan Iswarawati sebagai rekan seperjuangan satu bimbingan.

 Rekan-rekan Ilmu Komputer 46 dan IPB atas segala kebersamaan, bantuan, dan motivasi dan kenangan indah yang telah mengisi kehidupan kampus ini.

 Teman-teman Kaskuser Bogor, Himaja, teman kosan, dan semuanya yang selalu menyuruh dan menanyakan kapan skripsi saya selesai.

Terakhir, penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat. Bogor, Maret 2015

(9)

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR LAMPIRAN v

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

METODE 4

Perencanaan 4

Analisis Kebutuhan Sistem 4

Perancangan Sistem 4

Implementasi 5

Pemeliharaan 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Perencanaan 5

Analisis Kebutuhan Sistem 5

Deskripsi Sistem 5

Identifikasi dan kebutuhan pengguna 6

Kebutuhan Fungsional 6

Kebutuhan Data 7

Perancangan Sistem 8

Perancangan Antarmuka 8

Perancangan Basis Data 9

Kebutuhan Perangkat Lunak & Keras 9

Implementasi 10

Implementasi Fungsi Sistem 11

(10)

iv

SIMPULAN DAN SARAN 18

Simpulan 18

Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 19

(11)

v

DAFTAR TABEL

1 Penjualan dan pangsa pasar sistem operasi smartphone 2

2 Kebutuhan pengguna 6

3 Kebutuhan fungsional sistem 6

4 Struktur basis data 9

5 Kebutuhan perangkat keras 10

6 Skenario pengujian 18

DAFTAR GAMBAR

1 Tahapan metode system development life cycle 4

2 DFD Level 0 7

3 Entity relationship diagram (ERD) 8

4 Mockup halaman utama 8

5 Activity utama sistem 11

6 Halaman utama 12

7 Registrasi layanan Google Maps API 16

DAFTAR LAMPIRAN

1 DFD level 1 21

2 Relational data model 22

3 Normalisasi basis data 27

4 Mockup aplikasi 37

5 Tampilan screenshot aplikasi 39

(12)
(13)

1 http://krbogor.lipi.go.id/id/isirow/isi_statis/21

Menurut situs Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI1, Kebun Raya Bogor (KRB) didirikan tanggal 18 Mei 1817 oleh Prof. Dr. C. G. C. Reindwart, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman. Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas Samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut. Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda. Akan tetapi, pada perkembangannya pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan sebagai wadah bagi ilmuwan terutama bidang botani di Indonesia (LIPI 2014).

KRB terletak di jantung Kota Bogor, Jawa Barat, sekitar 60 km arah tenggara Jakarta. Berdasarkan data dari situs pemerintah kota Bogor2, KRB memiliki koleksi tanaman berjumlah sekitar 13697 spesimen. Koleksi tanaman tersebut dikelompokkan ke dalam 3441 jenis, 1265 genus, dan 220 family (Pemkot 2013).

Selama ini, pengunjung hanya dapat mengetahui informasi nama tanaman dan nama latinnya saja pada papan nama yang dipasang di setiap tanaman. Sayangnya pengunjung tidak dapat mengetahui informasi detail seperti nama umum tanaman, klasifikasi family dan genus tanaman, ciri-ciri umum tanaman, kegunaan, habitat dan penyebaran tanaman. Selain itu, luas area KRB yang mencapai 87 hektar, membuat pengunjung sedikit kesulitan untuk mencari lokasi area tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan suatu sistem navigasi yang praktis dan mudah dibawa kemanapun. Salah satunya dengan menggunakan sistem navigasi yang terdapat pada smartphone Android.

Android menyediakan platform terbuka (Open Source) bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri. Android memiliki beberapa kelebihan, diantaranya memiliki tools untuk membangun software yang sangat lengkap dibanding dengan platform lain. Para pengembang dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka mengembangkan suatu aplikasi pada platform Android. Platform Android diciptakan di bawah lisensi open source, yang membebaskan pengembang untuk mengembangkan aplikasi pada platform ini. Selain itu, Android adalah platform mobile yang tidak memiliki batasan dalam mengembangkan aplikasinya. Tidak ada lisensi dalam mengembangkan aplikasi Android. Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun (Wahyu 2012).

Lembaga riset International Data Corporation (IDC) pada tanggal 24 Februari 2015 mengumumkan hasil penjualan dan penggunaan sistem operasi di perangkat smartphone3. Berdasarkan data tersebut, Android menguasai penjualan dan pangsa pasar dengan mengalahkan sistem operasi lain seperti, iOS, Windows Phone, BlackBerry, dan lain-lain. Secara keseluruhan, jumlah penjualan

(14)

2

sebesar 81.5% jauh berada di atas iOS yang hanya mencapai 14.8%. Rincian mengenai penjualan dan pangsa pasar tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Menurut O’Brien dan Marakas (2010), sistem informasi merupakan kombinasi antara orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber daya data, serta kebijakan, dan prosedur. Sistem informasi bertujuan untuk menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Geographic information system (GIS) adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,menganalisis dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi. GIS merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. Konsep GIS dalam aplikasi mobile merupakan integrasi antara tiga teknologi, yaitu perangkat lunak GIS, teknologi global positioning system (GPS), dan perangkat alat komunikasi genggam. Teknologi tersebut membuat basis data yang dapat diakses oleh personil di lapangan secara langsung di segala tempat dan waktu. Sistem ini dapat menambah informasi secara real-time ke basis data dan aplikasinya dalam hal kecepatan akses, tampilan, dan penentuan keputusan (Therestia 2010).

GPS adalah sebuah sistem atau proses untuk menentukan suatu posisi. GPS bekerja dengan bantuan sinyal 28 satelit yang mengorbit di sekeliling bumi. Posisi dari satelit tersebut tidak akan berubah, maka dari itu satelit bisa menghitung posisi relatif suatu benda di bumi (Firdaus 2010). Dewasa ini, mobile phone tidak hanya bisa digunakan sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga bisa dijadikan sebagai alat pencarian suatu lokasi. Oleh karena itu, teknologi GPS dapat digunakan sebagai navigasi pada perangkat mobile phone.

Aplikasi location-based service (LBS) berfungsi agar pengguna dapat mengetahui posisi keberadaannya secara real-time dengan memanfaatkan teknologi GPS. Selain dapat mengetahui posisi pengguna, aplikasi LBS juga dapat menentukan posisi tempat-tempat tertentu. Dengan kombinasi ini, aplikasi LBS akan mencari rute untuk menghubungkan posisi pengguna dengan suatu tempat (Rompas 2012). Salah satu layanan berbasis service yang tersedia dengan gratis dan dapat diintegrasikan dengan Android adalah Google Map.

Tabel 1 Penjualan dan pangsa pasar sistem operasi smartphone

(15)

3

Perumusan Masalah

Berdasarkan informasi yang didapat dari Humas KRB, belum ada suatu aplikasi pemberi informasi mengenai tanaman pada perangkat mobile khususnya Android. Di samping itu, pengunjung mengalami kesulitan untuk mencari letak suatu tanaman yang ingin dikunjungi dikarenakan area KRB yang luasnya kurang lebih 87 hektar. Oleh karena itu, dikembangkan sebuah sistem informasi tanaman di KRB yang memberikan informasi tentang tanaman dan lokasinya.

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah membangun sistem informasi tanaman yang mampu memberikan informasi tentang tanaman berbasis Android. Selain itu, sistem ini juga memberikan informasi navigasi ke setiap area tanaman dengan memanfaatkan fasilitas pengembangan dari peta Google dan data koordinat lokasi tanaman yang terdapat di KRB.

Manfaat Penelitian

Dengan dibuatnya sistem informasi tanaman ini diharapkan pengunjung KRB dapat mengetahui informasi detail mengenai tanaman. Di samping itu, memudahkan pengguna untuk mengetahui dan memandu mereka ke letak suatu tanaman sehingga lebih efisien dalam mencari lokasi tanaman yang ingin dikunjungi. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya agar menjadi materi pembelajaran untuk pengembangan sistem.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar tetap berfokus pada permasalahan yang diangkat, maka ruang lingkup dibatasi pada:

1 Sistem beroperasi di Android versi 4.1.2 (Jelly Bean),

2 Pengembangan sistem menggunakan bahasa pemrograman Java dan IDE Eclipse,

3 Menggunakan Google Maps sebagai penampil peta,

4 Pencarian informasi detail dan lokasi area tanaman terbatas hanya untuk 12 area, 5 Informasi tanaman yang ditampilkan hanya terbatas untuk tiga jenis tanaman

pada masing-masing area,

6 Pencarian informasi detail tanaman terbatas untuk nama umum tanaman, klasifikasi family dan genus tanaman, lokasi area, ciri-ciri umum tanaman, kegunaan, habitat, dan penyebaran tanaman,

7 Pencarian lokasi area hanya dapat bekerja jika smartphone didukung akses internet dengan kualitas sinyal yang baik,

(16)

4

METODE

Metode yang digunakan adalah system development life cycle (SDLC). Metode SDLC adalah pendekatan manajemen proyek disesuaikan terhadap desain dan pengembangan sistem informasi (O’Brien dan Marakas 2010).

Pengembangan penelitian ini melalui beberapa tahapan. Tahap pertama ialah perencanaan, analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem, implementasi, dan pemeliharaan. Alur metode penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Perencanaan

Tahap ini merupakan langkah awal dari pengembangan sistem. Pada tahap ini diidentifikasi masalah-masalah yang melatarbelakangi dibuatnya sistem. Pengidentifikasian masalah bertujuan untuk merumuskan, memahami, serta mencari alternatif tujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Analisis Kebutuhan Sistem

Setelah masalah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan sistem. Pada tahap ini, informasi apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang telah ditentukan pada tahap perencanaan dianalisis. Proses analisis ini diawali dengan mendeskripsikan sistem yang dibuat. Setelah itu, identifikasi kebutuhan pengguna serta karakteristik pengguna dilakukan, kebutuhan fungsional ditentukan, dan data di lapangan dikumpulkan.

Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan, sistem menentukan bagaimana tampilan dan proses berjalannya sistem pada smartphone. Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka, perancangan basis data serta perancangan spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras.

Gambar 1 Tahapan metode system development life cycle

Perencanaan

Implementasi Perancangan Sistem Analisis Kebutuhan

Sistem

Pemeliharaan Mulai

(17)

5

Implementasi

Implementasi dilakukan setelah kebutuhan sistem terpenuhi dan perancangan sistem selesai dibuat. Tahapan ini dilakukan dengan membangun sistem atau perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman Java berbasis Android. Kemudian sistem diinstalasi ke dalam smartphone Android agar dapat dioperasikan. Setelah itu, dilakukan skenario pengujian untuk memastikan sistem berjalan sesuai kebutuhan.

Pemeliharaan

Sistem yang telah berjalan ditinjau secara berkala. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan untuk memasukkan data baru. Hal yang dilakukan pada tahapan ini adalah memperbaharui library Google Play Service agar peta dapat selalu ditampilkan pada sistem.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan

Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem informasi tanaman berbasis Android yang dapat membantu pengunjung mendapatkan informasi detail tanaman. Sistem juga dapat memandu pengguna ke lokasi area tanaman yang diinginkan. Sistem dibuat dengan menggunakan data tanaman yang ada pada KRB serta posisi latitude

dan longitude dari suatu area tanaman. Data yang telah diolah kemudian dikembangkan menjadi sistem informasi tanaman berbasis Android.

Analisis Kebutuhan Sistem Deskripsi Sistem

Sistem ini menyediakan informasi detail tanaman dan navigasi lokasi area tanaman di KRB yang meliputi 12 area tanaman yaitu, tanaman air, tanaman anggrek, tanaman bambu, tanaman buah, tanaman kaktus, tanaman kayu, tanaman kayu manis, tanaman obat, tanaman paku-pakuan, tanaman palem, tanaman pandan, dan tanaman pemanjat. Area-area tanaman tersebut dipilih berdasarkan daftar koleksi tanaman yang terdapat pada informasi umum KRB.

Informasi detail tanaman ditampilkan dalam menu cari tanaman dan

daftar tanaman. Pada menu cari tanaman pengguna dapat memilih untuk

mencari tanaman berdasarkan nama latin atau nama umumnya. Pada menu

daftar tanaman pengguna dapat memilih daftar area tanaman yang

masing-masing memiliki tiga jenis tanaman. Hasil pencarian pada kedua menu tersebut menampilkan informasi nama latin, nama umum, family, genus, lokasi area, ciri umum, kegunaan, habitat, penyebaran, dan gambar dari tanaman yang dicari.

(18)

6

itu, sistem menampilkan halaman peta Google Map lalu memandu pengguna ke lokasi yang ingin dikunjungi.

Identifikasi dan kebutuhan pengguna

Identifikasi pengguna bertujuan untuk mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan sistem yang dibuat. Pengguna merupakan pengunjung KRB yang ingin mengetahui informasi tanaman dan mencari lokasi area tanaman. Admin

adalah pihak yang memiliki akses untuk menambah, mengubah, dan menghapus data pada sistem. Setelah dilakukan identifikasi pengguna, informasi mengenai fungsi dari sistem yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan pengguna didapatkan (Tabel 2).

Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional bertujuan menganalisis fungsi yang dibutuhkan oleh sistem. Fungsi-fungsi yang dibutuhkan antara lain, menampilkan informasi detail tanaman dan menampilkan halaman peta. Fungsi sistem tersebut ditampilkan dalam format KRB-xxx (Tabel 3).

Tabel 3 Kebutuhan fungsional sistem

Kode Fungsi

KRB-001 Menampilkan halaman utama

KRB-002 Melakukan pencarian tanaman menggunakan form autocomplete

KRB-003 Menampilkan daftar tanaman dan jenis tanaman KRB-004 Menampilkan informasi tanaman

KRB-005 Menampilkan daftar lokasi area dan peta KRB-006 Menampilkan menu tentang aplikasi KRB-007 Menambahkan data informasi tanaman KRB-008 Mengubah data informasi tanaman KRB-009 Menghapus data informasi tanaman KRB-010 Menambahkan data informasi peta KRB-011 Mengubah data informasi peta KRB-012 Menghapus data informasi peta Tabel 2 Kebutuhan pengguna

Kategori Pengguna Kebutuhan Pengguna

Pengguna 1 Bagaimana mengetahui informasi mengenai tanaman di KRB?

2 Bagaimana mencari lokasi tanaman di KRB?

(19)

7

Kebutuhan Data

Untuk menampilkan sebuah informasi detail mengenai tanaman, diperlukan masukan yang berupa nama latin tanaman yang terdapat pada setiap tanaman di KRB. Data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder merupakan data tentang informasi tanaman yang berupa nama latin tanaman, nama umum, family,

genus, lokasi area, ciri umum, kegunaan, habitat dan penyebaran tanaman. Data tersebut diperoleh dari buku Seri Koleksi Tanaman Air Volume 1 No.5 (Hidayat et al. 2004), Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor Vol.1 No.2 (Puspitaningtyas dan Mursidawati 1999), Beberapa Jenis Bambu (Sastrapradja et al. 1977b), Tanaman Buah Kebun Raya Bogor (Latifah et al. 2000), Jenis-Jenis Kayu Indonesia (Sastrapradja et al. 1977a), Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor Vol.1 No.3 (Hendrian dan Hadiah 1999), Koleksi Palem Kebun Raya Bogor Vol.1 No.1 (Witono 1998), dan berbagai sumber di internet. Dari sumber tersebut diambil ruang lingkup, yang sesuai dengan data sekunder, mengenai informasi tanaman yang digunakan sebagai hasil keluaran sistem. Total data yang ada berjumlah 36 tanaman, dimana masing-masing area tanaman memiliki tiga jenis tanaman.

Sistem ini juga membutuhkan data primer berupa koordinat 12 lokasi area yang ada di KRB. Data yang digunakan terdiri atas atribut latitude dan longitude.

Data ini diperoleh dengan menggunakan aplikasi GPS Test. Aplikasi ini digunakan dengan terlebih dahulu mengunjungi setiap lokasi area kemudian didapat koordinat

latitude dan longitude dalam format derajat-desimal. Format derajat-desimal ini digunakan agar dapat bekerja pada Google Maps sehingga peta dapat ditampilkan pada smartphone Android.

Analisis kebutuhan data dimodelkan dalam bentuk data flow diagram (DFD) dan entity relationship diagram (ERD). Pemodelan data digunakan untuk mengetahui aliran data beserta aktivitasnya yang terdapat di dalam sistem. Pada Gambar 2 dijelaskan aliran data melalui DFD level 0. Setelah itu dibuat juga DFD level 1 (Lampiran 1).

Untuk mengetahui relasi antartabel dibuat relational data model (Lampiran 2). Berdasarkan relasi tersebut dibuat struktur model basis data dalam bentuk entity relationship diagram (ERD) seperti pada Gambar 3. Terdapat dua entitas awal yang digunakan, yaitu tabel tanaman dan tabel lokasi. Pada ERD yang dibuat masih terdapat relasi many-to-many sehingga dilakukan tahap normalisasi (Lampiran 3). Normalisasi yang dilakukan sampai pada tahap normalisasi 3NF. Terdapat lima entitas tambahan dari hasil normalisasi yang kemudian dibuat kembali dalam bentuk relational data model sehingga berjumlah tujuh entitas. Kelima entitas

(20)

8

tambahan tersebut ialah tabel relasi_lokasi, tb_namaUmum,

relasi_namaUmum, tb_penyebaran, dan relasi_penyebaran.

Perancangan Sistem Perancangan Antarmuka

Tampilan awal antarmuka sistem dibuat dengan menggunakan Balsamiq Mockups. Terdapat tiga menu utama dan satu menu pendukung pada halaman utama. Menu pertama adalah menu cari tanaman yang dapat digunakan pada saat pengguna berada di lokasi tanaman secara langsung. Menu kedua adalah menu

daftar tanaman, menu ini digunakan ketika pengguna tidak berada langsung

di lokasi tanaman. Akan tetapi, kapanpun pengguna dapat melihat daftar tanaman yang ada pada sistem. Menu yang ketiga adalah menu lokasi area, menu ini digunakan untuk mencari lokasi area tanaman yang ingin dikunjungi. Menu terakhir merupakan menu pendukung yang berupa informasi mengenai aplikasi. Mockup

halaman utama sistem dapat dilihat pada Gambar 4, sedangkan tampilan mockup

lainnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Gambar 3 Entity relationship diagram (ERD)

(21)

9

Perancangan Basis Data

Pada tahap ini, seluruh data dimasukkan ke dalam basis data SQLite agar dapat dibaca oleh perangkat dengan sistem operasi Android. Kemudian dirancanglah struktur basis data agar data tersebut dapat diolah oleh komputer (Tabel 4).

Kebutuhan Perangkat Lunak & Keras

Dalam mengembangkan sistem perlu ditentukan lingkungan pengembangan terlebih dahulu. Lingkungan pengembangan sistem membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak dibutuhkan untuk pengembangan sistem dan penerapannya. Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

1 Sistem operasi Microsoft Windows 8 Pro 32-bit, 2 Android development tools (ADT) versi 22.3.0,

3 Java development kit (JDK) dan java runtime environment (JRE) versi 7, 4 Integrated development environment (IDE) Eclipse versi 3.8.2,

5 Android software development kit (SDK) versi 22.6.3, 6 Balsamiq Mockups versi 2.2.21,

7 Basis data SQLite.

Tabel 4 Struktur basis data

Nama Kolom Tipe Data Keterangan _ID Integer id data suatu tanaman NamaUmum Varchar Nama umum tanaman berdasarkan data KRB

NamaLatin Varchar Nama latin yang ada di setiap tanaman

Family Varchar Nama family tanaman

Genus Varchar Nama genus tanaman

LokasiArea Varchar Nama lokasi dimana tanaman berada

CiriUmum Varchar Ciri-ciri suatu tanaman

Latitude Numeric Titik koordinat garis lintang suatu lokasi

Longitude Numeric Titik koordinat garis bujur suatu lokasi

Kegunaan Varchar Kegunaan suatu tanaman Penyebaran Varchar Daerah penyebaran tanaman Habitat Varchar Habitat tempat hidup tanaman gambar Varchar Keterangan data berupa

gambar tanaman

(22)

10

Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi dan pengembangan sistem adalah satu unit laptop dan smartphone yang spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel 5.

Implementasi

Implementasi dilakukan dengan membangun sistem menggunakan bahasa pemrograman Java berbasis Android dengan IDE Eclipse sebagai editor-nya. Implementasi meliputi pembuatan fungsi-fungsi pada sistem yang sesuai dengan masing-masing menu tampilan sistem. Tampilan menu yang dibuat ialah tampilan utama, menu cari tanaman, menu daftar tanaman, menu lokasi area dan menu tentang aplikasi.

Terdapat tiga activity utama pada sistem ini yang selaras dengan tiga menu utamanya. Activity tersebut adalah search activity, tanaman activity dan

tanamanArea activity (Gambar 5). Pada search activity pengguna dapat

mencari informasi tanaman dengan memasukkan query berdasarkan nama latin atau nama umum tanaman. Tanaman activity berfungsi menampilkan daftar jenis tanaman berdasarkan kelompok lokasi area tanaman. Pada tanamanArea activity menampilkan daftar lokasi area tanaman yang terdapat dalam basis data. Pada search activity pengguna pertama kali memilih menu cari tanaman

pada halaman utama. Kemudian pengguna memasukkan query nama latin atau nama umum tanaman pada kotak pencarian yang berupa autocomplete. Fungsi

autocomplete ini muncul ketika pengguna menuliskan unsur huruf atau bagian kata dari nama tanaman. Ketika memasukkan query sistem secara otomatis menampilkan nama beberapa tanaman yang relevan dengan query tersebut menggunakan fungsi AutoCompleteTextView. Setelah daftar tanaman muncul, pengguna memilih nama tanaman yang ingin dicari dalam daftar. Setelah itu, pengguna mengklik tombol pencarian lalu sistem melakukan pengecekan ke

Tabel 5 Kebutuhan perangkat keras

No Hardware Keterangan

1 Laptop -Processor AMD Athlon Dual Core 1,6 GHz -Random access memory (RAM) sebesar 2 GB -Harddisk sebesar 500 GB

-Virtual graphics adapter (VGA) ATI

Mobility Radeon HD 3400 Series sebesar 512 MB

2 Smartphone -Sistem operasi Android versi 4.1.2 (Jelly Bean)

-Chipset Qualcomm MSM8255T Snapdragon dengan processor Scorpion 1,4 GHz

-RAM sebesar 512 MB

(23)

11

basis data. Jika pada basis data query tersebut tersedia, maka sistem menampilkan hasil pencarian tanaman dalam bentuk gambar dan textview.

Pada tanaman activity pengguna terlebih dahulu memilih menu daftar tanaman. Sistem mengambil semua daftar tanaman pada basis data yang ditampilkan dalam bentuk list dan icon. Pengguna dapat memilih salah satu lokasi area tanaman, setelah itu pengguna memilih salah satu jenis tanaman yang ada pada daftar area tanaman tersebut. Hasil yang ditampilkan sama dengan yang terdapat pada search activity, yakni berupa gambar dan textview.

Pada tanamanArea activity, setelah pengguna memilih menu lokasi area sistem mengambil semua daftar lokasi area pada basis data lalu menampilkannya dalam bentuk list dan icon. Kemudian pengguna memilih salah satu area yang ditampilkan. Hasil yang ditampilkan berupa peta Google. Melalui tampilan peta pengguna dapat melihat posisinya sekarang dan posisi lokasi area yang dipilih serta navigasi berupa garis merah yang menghubungkan antara dua posisi tersebut.

Implementasi Fungsi Sistem

 Menampilkan Halaman Utama

Sebelum halaman utama muncul, pengguna terlebih dahulu mengklik icon launcher yang sudah ter-install pada smartphone Android. Setelah itu, muncul

splash screen (Lampiran 5a) beberapa saat sampai tampil halaman utama. Pada tampilan ini terdapat tiga menu utama dan satu menu pendukung yang masing-masing merupakan bagian dari proses atau alur kerja sistem. Untuk menampilkan

(24)

12

menu tersebut, digunakan widget ImageButton yang berfungsi sebagai tombol menu. Berikut ini merupakan potongan kode untuk menampilkan menu halaman utama.Tampilan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 6.

....

ImageButton search = (ImageButton) findViewById(R.id.btnMenu1); ImageButton tanaman =(ImageButton)findViewById(R.id.btnMenu2); ImageButton area = (ImageButton)findViewById(R.id.btnMenu3); ImageButton about = (ImageButton)findViewById(R.id.btnMenu4); ....

 Menampilkan Menu Cari Tanaman

Ketika pengguna membuka menu ini, ditampilkan tombol pilihan pencarian berdasarkan nama latin atau nama umum, tombol pencarian, kotak pencarian yang bersifat autocomplete dan tombol penghapus nama pencarian (Lampiran 5b).

Pada method LoadAutoComplete() sistem akan mengisi data pada kotak pencarian autocomplete. Jika pengguna memilih nama umum maka sistem akan menjalankan method getNamaUmumFilter(). Jika pengguna ingin mencari berdasarkan nama latin, maka sistem akan menjalankan method

getAllItemFilter(). Data yang dipilih disimpan pada objek string array

yang bernama item. Kemudian string array tersebut dipanggil dan ditampilkan pada fungsi autocomplete dalam tipe simple_dropdown_item_1line. Petikan source code fungsi auocomplete tersebut ialah sebagai berikut.

....

//mengambil informasi tanaman pada basis data private void LoadAutoComplete(int id) {

mDbHelper.createDatabase();

(25)

13

//kotak pencarian autocomplete

act1 = (AutoCompleteTextView) findViewById(R.id.autoText); TestAdapter = new ArrayAdapter<String>(this,

android.R.layout.simple_dropdown_item_1line, item); act1.setAdapter(TestAdapter);

act1.setThreshold(1); mDbHelper.close(); }

....

Pada saat tombol pencarian ditekan, sistem kemudian memanggil fungsi

OnClickListener() yang di dalamnya terdapat class intent beserta method

putExtra untuk berpindah ke layout database.xml yang berisi deskripsi tanaman. Dalam method putExtra terdapat key pilih dan value yang berisi nama tanaman yang dipilih pada autocomplete.

....

database.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override

@SuppressWarnings("deprecation") public void onClick(View database) {

Intent myintent = new Intent(Search.this, Database.class);

myintent.putExtra("pilih", act1.getText().toString()); startActivity(myintent);

} ....

Setelah pengguna memasukkan nama latin dari tanaman dan mengklik tombol pencarian maka hasil pencarian yang didapat ialah tampilan gambar dan detail informasi tanaman yang berupa textview. Tampilan hasil pencarian dapat dilihat pada Lampiran 5c.

 Menampilkan Menu Daftar Tanaman

Menu daftar tanaman digunakan ketika pengguna tidak berada di KRB secara langsung. Tampilan layout menu ini berupa listview. Sistem menampilkan 12 area tanaman yang masing-masing memiliki tiga jenis tanaman (Lampiran 5d). Pengguna terlebih dahulu memilih area tanaman, lalu memilih salah satu tanaman yang ada di area tersebut (Lampiran 5e).

Langkah pertama ialah membuat array string pilihan yang berisi nama lokasi tanaman dan array string gambar yang berisi gambar masing-masing lokasi tanaman.

....

(26)

14

"Tanaman Pandan", "Tanaman Pemanjat" }; ListView dicari;

....

String[] gambar = { "air", "anggrek", "bambu", "buah", "kaktus", "kayu", "kayu manis", "obat",

"pakuan", "palem", "pandan", "pemanjat" }; ....

Kedua array tersebut ditampilkan dalam bentuk listview yang berupa gambar dan nama lokasi area. Untuk menampilkannya digunakan fungsi HashMap. Fungsi ini menyimpan tiap record di sebuah map, kemudian setiap record diletakkan pada sebuah list. Setelah sebuah list dipilih, sistem memanggil data sesuai dengan pilihan lokasi area. Data yang dipanggil adalah daftar nama latin tanaman serta gambar tanaman. Data yang didapat dari basis data ini ditampilkan dalam bentuk listview

pada layout baru.

....

//memanggil data sesuai dengan pilihan lokasi area db = dataArea.getReadableDatabase();

try {

areaCursor = db.rawQuery(

"SELECT tb_tanaman.NamaLatin,gambar FROM tb_tanaman LEFT JOIN relasi_lokasi ON

relasi_lokasi.id_tanaman=tb_tanaman.id_tanaman LEFT JOIN tb_lokasi ON

relasi_lokasi.id_lokasi=tb_lokasi.id_lokasi WHERE LokasiArea='"+ query + "'", null);

....

//mendapatkan nama latin tanaman dan gambar tanaman mylist = new ArrayList<HashMap<String, String>>();

for (int i = 0; i <pilihan.length; i++) { map = new HashMap<String, String>(); map.put("pilihan", pilihan[i]); map.put("gambar", gambar[i]); mylist.add(map);

}

//menampilkan data dalam bentuk listview

Adapter = new SimpleAdapter(this, mylist, R.layout.layoutisi, new String[] { "pilihan", "gambar" }, new int[] {R.id.tvnama, R.id.imagenya });

dicari.setAdapter(Adapter); ....

Hasil pencarian pada menu daftar tanaman sama dengan menu cari tanaman yang berupa gambar tanaman dan informasi tanaman dalam bentuk textview.

 Menampilkan Menu Lokasi Area

Sistem menampilkan layout yang berisi daftar area tanaman dalam bentuk

(27)

15

Terdapat tiga hal yang dilakukan untuk menampilkan halaman peta dari Google Maps dalam smartphone Android. Yang pertama ialah membuat class mapArea.java yang fungsinya memanggil halaman peta dari Google Maps. Petikan source code mapArea.java ialah sebagai berikut.

....

private GoogleMap map; ....

Map=((MapFragment)getFragmentManager()

.findFragmentById(R.id.map)).getMap(); ....

Map merupakan nama dari objek GoogleMap. Di dalam map terdapat method

getFragmentManager() yang berfungsi memanggil halaman peta yang

diambil dari Google Maps. Langkah kedua ialah membuat layout maparea.xml.

Layout ini berfungsi menampilkan halaman peta ke smartphone Android sebagai

user interface bagi pengguna. Petikan source code mapArea.xml ialah sebagai berikut.

....

//membuat layout peta

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?> <fragment

xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android" android:id="@+id/map"

android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent"

android:name="com.google.android.gms.maps.MapFragment"/> ....

Untuk memunculkan halaman peta dari Google Maps dalam smartphone

Android, digunakan Google Maps application program interface (API) dan

library Google Play Services. Penelitian ini menggunakan Google Maps API versi 2 dan library Google Play Services versi 16. Untuk menggunakan layanan Google Maps API terlebih dahulu membuat sebuah project pada alamat https://console.developers.google.com/project lalu mengaktifkan layanan Google Maps Android API v2 pada menu APIs. Kemudian membuat sebuah kunci Maps API sebagai identitas yang ditandatangani dengan sertifikat digital untuk mengidentifikasi setiap aplikasi Android. Cara membuatnya dengan masuk ke menu credentials pada project yang telah dibuat, lalu create new key, setelah itu

create android key. Langkah selanjutnya ialah mendaftarkan sertifikat SHA1

fingerprints dan nama package SistemInformasiKRB yaitu com.krb pada form create android key. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 7. Selanjutnya elemen kunci Maps API yang telah dibuat ditambahkan pada AndroidManifest.xml. Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam menampilkan halaman peta.

Sebelum peta dapat ditampilkan perlu dicek terlebih dahulu koneksi internet pada smartphone Android. Pada method getAllNetworkInfo()sistem mencari informasi koneksi yang terhubung dengan smartphone. Petikan source code untuk mencari koneksi internet ini terdapat pada class

(28)

16

Setelah halaman peta berhasil ditampilkan, selanjutnya memunculkan koordinat awal dan koordinat terkini dari lokasi pengguna. Untuk menentukan lokasi pengguna terlebih dahulu dicek apakah GPS telah terhubung pada sistem. Jika sudah terhubung sistem menentukan lokasi pengguna melalui method

requestLocationUpdates(). Method tersebut secara terkini

memperbaharui lokasi pengguna secara periodik. Petikan kode lokasi pengguna dan koordinat latitude dan longitude ialah sebagai berikut.

....

if (isGPSEnabled) {

if (location == null) {

//menentukan lokasi pengguna

locationManager.requestLocationUpdates( LocationManager.GPS_PROVIDER, MIN_TIME_BW_UPDATES,

MIN_DISTANCE_CHANGE_FOR_UPDATES, this); Log.d("GPS", "GPS Enabled");

if (locationManager != null) { location =

locationManager.getLastKnownLocation(LocationManager.GPS_PRO VIDER);

if (location != null) {

//mendapatkan koordinat latitude

latitude = location.getLatitude();

//mendapatkan koordinat longitude

longitude = location.getLongitude(); }

} } } ....

Untuk memunculkan koordinat lokasi tujuan, dilakukan dengan mengambil informasi latitude dan longitude yang terdapat pada basis data yang sesuai dengan pilihan pengguna.

(29)

17

//untuk mendapatkan posisi tanaman dari basis data ....

areaCursor = db.rawQuery(

"SELECT Latitude, Longitude FROM tb_lokasi WHERE LokasiArea='"+ query + "'", null);

....

//mendapatkan koordinat latitude dari index basis data

latitude = areaCursor.getDouble(areaCursor .getColumnIndex("Latitude"));

//mendapatkan koordinat longitude dari index basis data

longitude = areaCursor.getDouble(areaCursor .getColumnIndex("Longitude")); ....

Titik koordinat tujuan divisualisasikan ke dalam bentuk robot hijau, koordinat lokasi pengguna dalam bentuk pin merah dan lokasi pengguna terkini dalam bentuk bulat atau panah biru. Rutenya divisualisasikan dalam bentuk garis merah. Tampilan peta dapat di-zoom in dan zoom out sendiri oleh pengguna. Hasil dari visualisasi tampilan halaman peta dapat dilihat pada Lampiran 5g.

 Menampilkan Menu Tentang Aplikasi

Menu ini merupakan menu pendukung yang berisi tentang sistem yang dibuat. Pengguna memilih menu ini pada halaman utama, lalu sistem menampilkan isi menu dalam bentuk textview. Tampilan dari menu tentang aplikasi dapat dilihat pada Lampiran 5h.

 Fungsi Admin

Pada tahap implementasi fungsi sistem, fungsi admin yakni menambah, mengubah, dan menghapus data tidak ditampilkan di dalam sistem. Akan tetapi, fungsi tersebut dapat dilakukan pada lingkungan basis data SQLite. Pada lingkungan basis data tersebut telah tersedia fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh

admin untuk memasukkan 36 data tanaman.

 Instalasi dan Pengujian

Setelah semua fungsi dibuat sistem diinstalasi ke dalam Android. Sistem yang telah dibuat dapat diinstalasi langsung dari Eclipse atau dikonversi terlebih dahulu ke dalam format Android Package (APK). Setelah dikonversi, fail APK dimasukkan ke dalam smartphone Android, lalu pengguna menekan fail tersebut untuk melakukan proses instalasi.

Pengujian sistem menggunakan metode black-box yang difokuskan pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan hasil pengujian black-box dengan beberapa skenario yang diberikan menunjukkan bahwa seluruh fungsi yang ada pada sistem ini telah berjalan dengan baik dan benar. Skenario pengujian dapat dilihat pada Tabel 6, dan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6.

Pemeliharaan

(30)

18

beroperasi terdapat masalah pada tampilan peta. Peta yang diintegrasikan pada Google tidak dapat muncul pada sistem. Setelah dilakukan pengamatan, ternyata masalah terletak pada library Google Play Service. Library yang digunakan pertama kali ialah versi 13, sedangkan Google mengharuskan pengembang untuk memperbaharui library ke versi terbaru agar peta selalu dapat ditampilkan. Versi

library diperbaharui menjadi versi 16 dengan mengunduhnya melalui SDK Manager yang terdapat pada IDE Eclipse.

Saat ini, telah tersimpan 36 data tanaman di dalam basis data. Jika ingin menambahkan data tanaman hanya dapat dilakukan pada lingkungan basis data SQLite oleh admin. Pada basis data SQLite penambahan data baru dapat dilakukan dengan fungsi add, edit, dan delete. Data yang telah ditambahkan dapat ditampilkan pada sistem apabila pengguna telah menginstalasi kembali sistem pada smartphone

Android.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini telah berhasil membangun sistem informasi tanaman di KRB dengan mengintegrasikan teknologi GIS yang berbasis Android. Melalui sistem informasi ini penguna dapat mengetahui informasi detail tanaman yang ada di KRB dan dapat memandu mereka ke suatu lokasi area tanaman yang diinginkan.

Hasil pengujian terhadap sistem menunjukkan bahwa semua fungsi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Akan tetapi, masih terdapat kekurangan seperti

Tabel 6 Skenario pengujian

Kelas Uji Nama Uji Hasil Uji

Pengujian Fungsi

Menampilkan halaman utama Sukses

Melakukan pencarian tanaman menggunakan

formautocomplete

Sukses Menampilkan daftar tanaman dan jenis

tanaman Sukses

(31)

19

tidak adanya estimasi waktu untuk pengguna mencapai lokasi area yang dituju dengan berjalan kaki.

Saran

Untuk penelitian dan pengembangan sistem informasi ini selanjutnya, perlu ditambahkan jenis tanaman dan cakupan area yang ada di KRB ke dalam basis data. Dengan begitu aplikasi ini akan semakin terasa manfaatnya dalam hal informasi dan navigasi.

Beberapa fungsi seperti estimasi waktu, tampilan peta dalam bentuk street

maupun satelite dapat ditambahkan agar lebih efisien dan informatif. Selain itu, dapat mengembangkan sistem ini pada platformlain seperti iOS, Windows Phone, BlackBerry atau yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus OM. 2010. Analisis implementasi Global Positioning System (GPS) pada moda transportasi di PT. “X”. Di dalam: Firdaus OM, editor. Seminar on Aplication and Research in Industrial Technology (SMART) [internet]. 2010 Jul 29. Yogyakarta (ID): Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM. hlm

B83-B88; [diunduh 2014 Jul 17]. Tersedia pada:

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/2072

Hendrian, Hadiah JT. 1999. Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor Vol.1 No.3. Bogor (ID): UPT Balai Pengembangan Kebun Raya – LIPI.

Hidayat S, Yuzammi, Hartini S, Astuti IP. 2004. Seri Koleksi Tanaman Air Volume 1 No.5. Bogor (ID): PKT – Kebun Raya Bogor.

[IDC] International Data Corporation. 2015. Android and iOS Squeeze the Competition, Swelling to 96.3% of the Smartphone Operating System Market for Both 4Q14 and CY14, According to IDC [internet]. [diunduh 2015 Feb 25]. Tersedia pada: http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS25450615 Latifah D, Sudarmono, Sutrisno, Handayani T. 2000. Tanaman Buah Kebun Raya

Bogor. Bogor (ID): UPT Balai Pengembangan Kebun Raya – LIPI.

O’Brien JA, Marakas GM. 2010. Introduction to Information Systems. Ed ke-15. New York (NY): McGraw- Hill.

[Pemkot Bogor] Pemerintah Kota Bogor. 2013. Kebun Raya Bogor [internet].

[diunduh 2014 Jul 17]. Tersedia pada:

http://www.kotabogor.go.id/component/content/article/266-wisata-perjalanan-dan-olahraga/9082-kebun-raya-bogor

[LIPI] Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI. 2014. Sejarah Kebun Raya Bogor [internet]. [diunduh 2015 Jan 20]. Tersedia pada: http://krbogor.lipi.go.id/id/isirow/isi_statis/21

Puspitaningtyas DM, Mursidawati S. 1999. Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor Vol.1 No.2. Bogor (ID): UPT Balai Pengembangan Kebun Raya – LIPI.

(32)

20

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/view/600/472

Sastrapradja S, Kartawinata K, Roemantyo, Soetisna U, Wiriadinata H, Riswan S. 1977a. Jenis-Jenis Kayu Indonesia. Bogor (ID): Lembaga Biologi Nasional – LIPI.

Sastrapradja S, Widjaja EA, Prawiroatmodjo S, Soenarko S. 1977b. Beberapa Jenis Bambu. Bogor (ID): Lembaga Biologi Nasional – LIPI.

Therestia J. 2010. Implementasi mobile GIS pada navigasi jalan menggunakan PDA di Kabupaten Sleman [skripsi]. Yogyakarta (ID): Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM.

Wahyu S. 2012. Sistem Operasi Android [internet]. [diunduh 2014 Okt 29. Tersedia pada: http://www.swalt.info/os/android/83-sistem-operasi-android.html

(33)

21

(34)

22

Lampiran 2 Relational data model

id_tanaman NamaUmum NamaLatin Family Genus tb_lokasi CiriUmum Kegunaan Habitat Penyebaran gambar Sumber

(35)

23

Lampiran 2 Lanjutan id_tana

man

NamaU

mum NamaLatin Family Genus tb_lokasi CiriUmum

14 Kaktus Lilin

Euphorbia lactea Haw. forma cristata

Euphorbiaceae Euphorbia Lokasi Kaktus

Kaktus lilin berperawakan semak yang berdiri tegak dan tumbuh mencapai 5 m. Dengan cabang sukulen 3-5 cm diameter, bergerigi, dengan penampang segitiga atau belah ketupat, dengan duri pendek hingga 5 mm. Daunnya sedikit karena cepat gugur. Semua bagian tanaman mengandung lateks beracun.

20 Cassia Cinnamomu m burmanii

Lauraceae Cinnamo mum

Tanaman Kayu Manis

(36)

24

Lampiran 2 Lanjutan

id_tana man

NamaU

mum NamaLatin Family Genus tb_lokasi CiriUmum

20 Cassia Cinnamomu m burmanii

Lauraceae Cinnamo mum

Tanaman Kayu Manis

Pohonnya dapat mencapai ketinggian 15 meter dan

menghasilkan getah berwarna kuning muda atau keputihan. Buah tua yang berkulit tebal dan berbau harum akan

ditanaman sebagai pohon induk untuk reproduksi. Tulang daun membusur dan jika disobek beraroma, pangkalnya runcing, tidak memiliki daun penumpu.

20 Kayu

Pohonnya dapat mencapai ketinggian 15 meter dan

menghasilkan getah berwarna kuning muda atau keputihan. Buah tua yang berkulit tebal dan berbau harum akan

ditanaman sebagai pohon induk untuk reproduksi. Tulang daun membusur dan jika disobek beraroma, pangkalnya runcing, tidak memiliki daun penumpu.

20 Kayu

Pohonnya dapat mencapai ketinggian 15 meter dan

menghasilkan getah berwarna kuning muda atau keputihan. Buah tua yang berkulit tebal dan berbau harum akan

(37)

25

Lampiran 2 Lanjutan

Kegunaan Habitat Penyebaran gambar Sumber

Banyak ditanam sebagai tanaman hias dan sebagai tanaman rumah. Dapat juga digunakan sebagai obat di India.

Tumbuh di daerah tropis dan beriklim sedang India kaktus2 en.wikipedia.org/wik i/Euphorbia_lactea

Kulitnya dijadikan rempah-rempah. Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

Indonesia manis2 id.wikipedia.org/wik i/Cinnamomum_bur Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

Indonesia manis2 id.wikipedia.org/wik i/Cinnamomum_bur mannii dan

(38)

26

Lampiran 2 Lanjutan

Kegunaan Habitat Penyebaran gambar Sumber

Kulitnya dijadikan rempah-rempah. Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

Asia Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

(39)

27

Lampiran 3 Normalisasi basis data

NORMALISASI 1NF

id_tana man

NamaLatin Family Genus tb_lokasi CiriUmum

14 Euphorbia lactea Haw. forma cristata

Euphorbiaceae Euphorbia Lokasi Kaktus

Kaktus lilin berperawakan semak yang berdiri tegak dan tumbuh mencapai 5 m. Dengan cabang sukulen 3-5 cm diameter,

bergerigi, dengan penampang segitiga atau belah ketupat, dengan duri pendek hingga 5 mm. Daunnya sedikit karena cepat gugur. Semua bagian tanaman mengandung lateks beracun.

20 Cinnamomu

Pohonnya dapat mencapai ketinggian 15 meter dan menghasilkan getah berwarna kuning muda atau keputihan. Buah tua yang berkulit tebal dan berbau harum akan ditanaman sebagai pohon induk untuk reproduksi. Tulang daun membusur dan jika disobek beraroma, pangkalnya runcing, tidak memiliki daun penumpu.

20 Cinnamomu

(40)

28

Lampiran 3 Lanjutan

Kegunaan Habitat Penyebaran gambar Sumber

Banyak ditanam sebagai tanaman hias dan sebagai tanaman rumah. Dapat juga digunakan sebagai obat di India.

Tumbuh di daerah tropis dan beriklim sedang

India kaktus2 en.wikipedia.org/wiki/ Euphorbia_lactea

Kulitnya dijadikan rempah-rempah. Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

Indonesia manis2 id.wikipedia.org/wiki/ Cinnamomum_burma Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

(41)

29

Lampiran 3 Lanjutan tb_namaUmum

id_namaUmum namaUmum

N040 Cassia

N041 Kayu Manis

relasi_namaUmum

id_tanaman id_namaUmum

20 N040

(42)

30

Lampiran 3 Lanjutan

NORMALISASI 2NF

tb_tanaman id_tana

man

NamaLatin Family Genus CiriUmum

14 Euphorbia lactea Haw. forma cristata

Euphorbiaceae Euphorbia Kaktus lilin berperawakan semak yang berdiri tegak dan tumbuh mencapai 5 m. Dengan cabang sukulen 3-5 cm diameter, bergerigi, dengan penampang segitiga atau belah ketupat, dengan duri pendek hingga 5 mm. Daunnya sedikit karena cepat gugur. Semua bagian tanaman mengandung lateks beracun.

20 Cinnamomu

m burmanii

Lauraceae Cinnamo mum

Pohonnya dapat mencapai ketinggian 15 meter dan menghasilkan getah

berwarna kuning muda atau keputihan. Buah tua yang berkulit tebal dan berbau harum akan ditanaman sebagai pohon induk untuk reproduksi. Tulang daun membusur dan jika disobek beraroma, pangkalnya runcing, tidak memiliki daun penumpu.

20 Cinnamomu

m burmanii

Lauraceae Cinnamo mum

Pohonnya dapat mencapai ketinggian 15 meter dan menghasilkan getah

(43)

31

Lampiran 3 Lanjutan

Kegunaan Habitat Penyebaran gambar Sumber

Banyak ditanam sebagai tanaman hias dan sebagai tanaman rumah. Dapat juga digunakan sebagai obat di India.

Tumbuh di daerah tropis dan beriklim sedang

India kaktus2 en.wikipedia.org/wiki/ Euphorbia_lactea

Kulitnya dijadikan rempah-rempah. Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

Indonesia manis2 id.wikipedia.org/wiki/ Cinnamomum_burma Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

(44)

32

Lampiran 3 Lanjutan

tb_lokasi relasi_lokasi

tb_namaUmum relasi_namaUmum

id_namaUmum namaUmum

N040 Cassia

N041 Kayu Manis

id_lokasi LokasiArea Latitude Longitude L005 Tanaman Kaktus -6.60229 106.80067 L007 Tanaman Kayu Manis -6.59976 106.80451

id_lokasi id_tanaman

L005 14

L007 20

id_tanaman id_namaUmum

20 N040

(45)

33

Lampiran 3 Lanjutan

NORMALISASI 3NF

tb_tanaman

id_tana man

NamaLatin Family Genus CiriUmum

14 Euphorbia lactea Haw. forma cristata

Euphor biaceae

Euphorbia Kaktus lilin berperawakan semak yang berdiri tegak dan tumbuh mencapai 5 m. Dengan cabang sukulen 3-5 cm diameter, bergerigi, dengan penampang segitiga atau belah ketupat, dengan duri pendek hingga 5 mm. Daunnya sedikit karena cepat gugur. Semua bagian tanaman mengandung lateks beracun.

20 Cinnamomu

m burmanii

Laurace ae

Cinnamo mum

Pohonnya dapat mencapai ketinggian 15 meter dan menghasilkan getah

(46)

34

Lampiran 3 Lanjutan

Kegunaan Habitat gambar Sumber

Banyak ditanam sebagai tanaman hias dan sebagai tanaman rumah. Dapat juga digunakan sebagai obat di India.cristata

Tumbuh di daerah tropis dan beriklim sedang kaktus2 en.wikipedia.org/wiki/ Euphorbia_lactea

Kulitnya dijadikan rempah-rempah. Dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias, tanaman hutan, obat dan juga parfum.

Kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl, tetapi daerah yang paling cocok pada ketinggian 500 - 1500 m dpl. Dengan curah hujan 2000 - 2500 mm per tahun. Tanah yang disenangi adalah tanah lempung berpasir yang subur dan sedang.

Manis3 id.wikipedia.org/wiki/ Cinnamomum_burma nnii dan

en.wikipedia.org/wiki/ Cinnamomum_burma nnii

tb_penyebaran

id_penyebaran Penyebaran

P005 Indonesia

P006 India

P007 Asia Tenggara

tb_lokasi

(47)

35

Lampiran 3 Lanjutan relasi_lokasi

tb_namaUmum relasi_namaUmum

id_namaUmum namaUmum

N040 Cassia

N041 Kayu Manis

id_lokasi id_tanaman

L005 14

L007 20

id_tanaman id_namaUmum

20 N040

20 N041

relasi_penyebaran

id_penyebaran id_tanaman

P006 14

P005 20

(48)

36

(49)

37

Lampiran 4 Mockup aplikasi

(a) Mockup tampilan peta (b) Mockup informasi tanaman

(c) Mockup pilih jenis tanaman

(50)

38

Lampiran 4 Lanjutan

(51)

39

Lampiran 5 Tampilan screenshot aplikasi

(a) Splash screen (b) Menu cari tanaman

(52)

40

Lampiran 5 Lanjutan

(e) Tampilan pilih jenis tanaman (f) Menu lokasi area

(53)

41

Lampiran 6 Tabel pengujian

Nama Fungsi Skenario Hasil Keterangan

Menampilkan halaman utama

Pengguna mengklik icon launcher sistem huruf atau kata yang merupakan bagian dari 2. Pengguna memilih salah satu area tanaman

Sistem berhasil

menampilkan daftar area dan jenis tanaman dalam bentuk list pada menu cari tanaman atau daftar tanaman lokasi area dan memilih salah satu area tanaman

Sistem berhasil

Admin mengklik fungsi

add pada basis data

Admin memilih salah satu data tanaman lalu

mengklik fungsi edit pada basis data SQLite

Admin memilih salah satu data tanaman lalu

mengklik fungsi delete

pada basis data SQLite

Data tanaman berhasil dihapus dari basis data

(54)

42

Lampiran 6 Lanjutan

Nama Fungsi Skenario Hasil Keterangan

Menambah data informasi peta

Admin mengklik fungsi

add pada basis data SQLite

Data peta berhasil ditambahkan ke basis data

Sukses

Mengubah data informasi peta

Admin memilih salah satu data peta lalu mengklik fungsi edit pada basis data SQLite

Data peta berhasil diubah Sukses

Menghapus data informasi peta

Admin memilih salah satu data peta lalu mengklik fungsi delete pada basis data SQLite

Data peta berhasil dihapus dari basis data

(55)

43

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 5 Juli 1992 di kota Palembang. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dengan ayah bernama Aman MA S.Sos dan ibu Setiaty Bsc. Pada tahun 2009, penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kota Jambi dan diterima di Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor angkatan 46 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun yang sama.

Gambar

Tabel 1 Penjualan dan pangsa pasar sistem operasi smartphone
Gambar 1 Tahapan metode system development life cycle
Gambar 2 DFD Level 0
Gambar 3 Entity relationship diagram (ERD)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran kreatif produktif apakah cenderung tinggi, sedang, atau rendah (2)

Sampai dengan saat ini, desa Muara memiliki kelembagaan yang aktif diantaranya adalah kelembagaan pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan,

memiliki nilai a* yang berbeda nyata untuk tiap metode pengeringan, dimana pada cabai kering dengan STD mengalami penurunan kandungan β -karoten lebih sedikit

a) Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di Bidang Pengelola Data Kepegawaian. b) Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan pembinaan teknis

Seorang Financial Modeler memiliki kombinasi dari kedua keahlian, yaitu (1) menguasai Excel sehingga dapat memilih fungsi yang sederhana namun efektif untuk

Permukaan pola (baik pola benda coran, gatting system dan riser ) harus baik dan halus agar tidak merusak cetakan pada proses pelepasan pola. Dimensi dari pola benda

The Macro Recorder has been a part of Excel for quite a long time, and it’s still the best way to get a look at some of the objects that make up the Excel Document Object Model

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa kebutuhan siswa di SDN 1 Singojuruh adalah materi pembelajaran budaya lokal Kabupaten Banyuwangi, sehingga