• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web di CV Kunikita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web di CV Kunikita"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web di CV Kunikita

Suni Anaziah1, Johni S Pasaribu2

1Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia

2Program Studi Sistem Informasi, Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia Email: [email protected], [email protected], [email protected]

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Histori artikel:

Naskah masuk, 14 November 2021 Direvisi,

Diiterima,

Abstract- CV. Kunikita is a distributor in Garut city which is engaged in online sales for various product categories, namely food, fashion and skincare. As a distributor in the field of online sales, the management of storage of goods in the warehouse of CV. Kunikita is still by hand, that is, it is written in a ledger so that inventory information is not accurate. For this reason, it is necessary to use communication information technology in warehouse inventory management, no longer written in a ledger where this will result in data mismatches. The data collection method in this study is a qualitative descriptive method, while the research methodology is the Research and Development (R&D) method for research development using the waterfall SDLC method with black box testing and white box testing. Web-based information system application at CV.

Kunikita with a database as a data storage facility that makes data processing and storage more efficient and useful for reporting data on warehouse inventory so that it can quickly take action to fill the warehouse inventory.

Kata Kunci:

Berbasis Web Persediaan barang Gudang

Abstrak-CV. Kunikita adalah distributor di kota Garut yang bergerak di bidang penjualan daring untuk berbagai kategori produk yaitu makanan, fashion juga skincare. Sebagai distributor bidang penjualan daring, pengelolaan penyimpanan barang di gudang CV.

Kunikita m a s i h dengan tangan yaitu ditulis dalam buku besar sehingga informasi persediaan barang tidak akurat. Untuk itu perlu menggunakan teknologi informasi komunikasi dalam manajemen pengelolaan inventory d i gudang penyimpanan, bukan lagi ditulis dalam buku besar di mana hal ini akan berakibat pada ketidakcocokan data. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif sedangkan metodologi penelitian adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development, R&D untuk pengembangan penelitian dengan SDLC metode waterfall dengan pengujian black box dan pengujian white box. Aplikasi persediaan barang berbasis web di CV. Kunikita memakai database sebagai sarana penyimpanan data yang menjadikan pengolahan dan penyimpanan data lebih efisien dan bermanfaat untuk pelaporan data pada persediaan gudang sehingga dapat segera mengambil tindakan untuk mengisi kekurangan inventory gudang tersebut..

Copyright © 2019 LPPM - STMIK IKMI Cirebon This is an open access article under the CC-BY license

(2)

Penulis Korespondensi:

Johni S Pasaribu

Program Studi Sistem Informasi, Politeknik Piksi Ganesha

Jl. Gatot Subroto No.301, Bandung, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

1. Pendahuluan

Mwansele dan Sichona mendefinisikan persediaan (inventor) sebagai penyimpanan barang- barang yang tidak aktif di gudang menunggu untuk digunakan [1]. Manajemen persediaan melibatkan sistem dan proses dalam mengidentifikasi kebutuhan persediaan barang, menetapkan target barang yang harus disimpan, cara untuk pengadaan barang, melaporkan status aktual gudang penyimpanan dan pengelolaan barang yang tersimpan. Manajer perusahaan saat ini membutuhkan pengendalian persediaan barang yang andal dan efektif untuk mengurangi biaya dan tetap kompetitif [2]. Menurut Dobler dan Burt, persediaan saja menyumbang sebanyak 30% dari modal yang diinvestasikan perusahaan [3]. Ogbo dan Ukpere menyatakan bahwa pengendalian persediaan barang dapat meningkatkan profitabilitas yaitu dengan mengurangi biaya yang terkait dengan penyimpanan dan penanganan atau pengelolaan barang [4].

Pengendalian dan pemeliharaan persediaan barang merupakan masalah yang sering dialami oleh hampir semua sektor usaha terutama dalam bidang penjualan daring (online). Manajemen persediaan barang sangat penting untuk keberlangsungan dan pertumbuhan organisasi usaha manapun. Mengabaikan kebutuhan persediaan barang dalam suatu organisasi usaha dapat menyebabkan kemacetan usaha, terutama untuk barang-barang yang laku di pasaran di mana kebutuhannya tinggi sehingga perlu dijaga ketersediaannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Masalah persediaan barang meliputi ketersediaan barang yang cukup pada saat dibutuhkan oleh pelanggan dan barang tersebut harus dalam kondisi baik. Jadi di sini artinya persediaan barang harus secukupnya, tidak boleh terlalu banyak atau pun terlalu sedikit [5]. Seperti dalam manajemen persediaan yang bertugas mengelola inventory barang serta mengurangi biaya perusahaan sehingga persediaan barang tidak terlalu banyak karena akan menambah kebutuhan modal, memerlukan tempat penyimpanan serta biaya tambahan yang berkaitan dengan barang yang disimpan [6].

Tetapi sebaliknya jika persediaan barang dagangan atau bahan baku yang tersedia sedikit atau minim, maka dapat menjadi kendala dalam

aktivitas penjualan ataupun produksi sehingga akhirnya membawa dampak terhadap penurunan konsumen dan penjualan barang. CV. Kunikita merupakan perusahaan distributor di kota Garut yang bergerak di bidang penjualan daring. Berdiri sejak tahun 2013 dengan nama CemilanKunik yang hanya menjual produk makanan hingga kini menjadi CV. Kunikita yang penjualannya merambah ke berbagai kategori produk yaitu makanan, fashion juga skincare. Sebagai distributor bidang penjualan daring, pengelolaan penyimpanan barang di gudang pada CV. Kunikita m a s i h secara manual yaitu dicatat dalam media kertas, yang membuat data persediaan barang (inventory) tidak akurat. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian bila stok barang kurang sementara permintaan tinggi atau stok barang melimpah sementara permintaan sedikit. Untuk hal itu perlu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (ICT) yang menjadi bagian integral dalam perusahaan [7]. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk merancang dan membuat aplikasi/perangkat lunak yang dapat mengelola persediaan barang yang ada pada bagian gudang di CV. Kunikita agar lebih cepat dan akurat.

Adapun permasalahan yang terjadi, yaitu:

1. CV. Kunikita kesulitan untuk mengetahui stok barang yang ada dan bahan baku secara akurat.

2. CV. Kunikita kesulitan untuk membuat laporan stok barang

Dalam perancangan program perangkat lunak ini maka perlu adanya pembatasan masalah dalam pembuatan kebutuhan yaitu sebagai berikut:

1. Perangkat lunak ini membahas tentang pengolahan stok bahan baku

2. Diperuntukan untuk karyawan bagian gudang 3. Dibuat dengan berbasis Web local

4. Perangkat lunak dibuat dengan bahasa pemrograman web phpMyAdmin

5. Basis data (database) menggunakan MySQL 6. Web Server dengan menggunakan Apache.

Adapun tujuan penulis untuk membuat perangkat lunak tersebut adalah untuk merancang perangkat lunak yang sesuai dengan proses pengelolaan inventory yang ada di CV. Kunikita, yang mana mencakup sebagai berikut:

1. Meminimalkan kesalahan dalam pengolahan data sehingga hasil data keluar-masuk barang presisi

(3)

2. Memudahkan pengolahan data keluar masuk barang agar lebih efektif dan efisien.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development, R&D). R&D merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut (Sugiyono, 2018). Metodologi pengembangan software ini adalah SDLC dengan metode waterfall di mana terdiri dari tahap analisis kebutuhan, desain, kode, pengujian, dan implementasi-pemeliharaan [8].

Tahapan SDLC dalam metode waterfall menurut referensi Sommerville [8] yaitu:

Gambar 1. Metode klasik waterfall 1. Analisis kebutuhan. Pada tahap ini pihak pengembang mengumpulkan kebutuhan secara lengkap dari pengguna (users) maupun pemangku kepentingan (stake holders).

2. Perancangan perangkat lunak (software design). Pada tahap kedua ini dilakukan perancangan atau desain perangkat lunak sebelum masuk ke dalam tahap pengkodean (coding).

Desain sistem dan perangkat lunak ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisa struktur seperti Flowchart, Entity Relationship Diagram (ERD), Data Context Diagram (DFD) dan Data Flow Diagram (DFD). Atau juga dengan pendekatan berorientasi objek dengan menggunakan diagram-diagram UML seperti diagram use case, diagram activity, diagram class, diagram sequence, diagram state machine, diagram communications, diagram component dan diagram deployment.

3. Implementasi dan pengujian modul-modul.

Pada tahap implementasi maka desain yang telah disusun diimplementasikan menjadi bahasa pemrograman (coding) yang dimengerti oleh mesin.

Kode-kode program yang dihasilkan itu haruslah dilakukan pengujian baik itu pengujian black box maupun pengujian internal kode yaitu pengujian white box. Pengujian ini untuk verifikasi dan validasi bahwa masukan (input) yang diberikan pada aplikasi tersebut mampu memberikan output yang sesuai yang diinginkan pengguna.

4. Integrasi dan pengujian sistem. Pada tahap ini dilakukan integrasi atau penggabungan modul- modul yang sudah dan melakukan pengujian secara sistem (integrasi modul-modul) untuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap perangkat lunak telah sesuai dengan perancangan dan fungsinya memang berjalan dengan benar atau tidak.

Misalnya dilihat tentang usability, functionality, operability, observability, stability dan correctness.

Pada tahap ini pengguna atau klien langsung terlibat dalam pengujian pada system tersebut.

5. Implementasi dan pemeliharaan. . Tahap terakhir dari model klasik waterfall di mana sistem dilakukan instalasi serta dilakukan pemeliharaan yang dapat berupa korektif kesalahan, adaptasi kebutuhan di lapangan (adaptif), peningkatan kinerja (perfektif) dan preventif.

Penulis melakukan pengumpulan data dengan observasi secara langsung sistem yang sedang berjalan serta melakukan wawancara sehingga memudahkan dalam mendapatkan informasi dan kebutuhan sistem yang akan dibangun.

3. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Berikut ini adalah desain sistem di mana di sini ada beberapa diagram yang ditunjukkan di sini yaitu diagram use case, diagram class dan diagram activity.

1. Use case diagram

Gambar 2. Use case diagram a. Identifikasi Aktor

1. Master Admin, sebagai administrator utama yang dapat mengakses dan mengelola data master barang, data pegawai, supplier dan user yang terdaftar pada system

2. Admin (Gudang/Produksi) merupakan admin user yang dapat mengakses dang mengelola transaksi barang yang meliputi data barang masuk, keluar serta barang reture

3. Owner merupakan pihak yang hanya melihat hasil laporan tanpa mendapat akses mengelola data yang ada

Requirements definition

System and software design

Implementation and unit testing

Integr ation and system testing

Operation and maintenance

(4)

b. Identifikasi Usecase

1. Kelola Master Barang dikelola oleh Master Admin/Admin Sistem, yang berfungsi untuk menginput dan mengelola data barang baru juga stok barang

2. Kelola Data Pegawai dikelola oleh Master Admin/Admin Sistem, yang berfungsi untuk mengelola data pegawai baru maupun lama 3. Kelola Data Suplier dikelola oleh Master

Admin/Admin Sistem, yang berfungsi untuk mengelola data suplier baru maupun lama yang bekerjasama dengan perusahaan 4. Kelola Data Users dikelola oleh Master

Admin/Admin Sistem, yang berfungsi untuk mengelola data user baru maupun lama yang dapat mengakses system

5. Kelola Data Barang Masuk dikelola oleh Admin Gudang/Produksi, yang berfungsi untuk mengelola data barang masuk dari supplier

6. Kelola Data Barang Keluar dikelola oleh Admin Gudang/Produksi, yang berfungsi untuk mengelola data barang keluar yang merupakan transaksi dengan konsumen 7. Kelola Data Barang Reture dikelola oleh

Admin Gudang/Produksi, yang berfungsi untuk mengelola data barang masuk dari supplier yang terdapat cacad dan dikembalikan ke pihak supplier

8. Lihat Laporan dapat diakses oleh Master Admin/Admin Sistem dan Admin Gudang/Produksi yang berisikan informasi sisa barang, jumlah barang masuk, jumlah barang keluar maupun jumlah barang retur

baik menurut tanggal ataupun barang yang dibutuhkan.

4. Class diagram

Gambar 3. Class diagram

Gambar di atas adalah rancangan Class Diagram yang dapat menggambarkan konsep pengelolaan data yang dirancang serta menjelaskan hubungan yang terjadi di antara class.

5. Activity Diagram

Gambar 4. Activity diagram login

Workflow Login: Aktor mengakses halaman Login – Sistem menampilkan halaman Login - actor memasukkan username dan password - Sistem memverifikasi masukan, jika benar sistem akan menampilkan halaman menu utama, dan jika salah satu masukan salah maka sistem akan mnampilkan halaman Login kembali

Gambar 5. Activity diagram kelola barang masuk Workflow Barang Masuk: Aktor mengakses menu data gudang - Sistem menampilkan menu data gudang - Aktor mengklik data barang masuk - Sistem menampilkan data barang masuk – Jika aktor menginput data barang masuk maka sistem akan mengecek validasi data yang diinput dan menyimpan data ke database – Jika aktor memilih hapus data barang maka sistem akan menghapus data dari database

Gambar 6. Activity diagram kelola barang keluar Workflow Barang Keluar: Aktor mengakses menu data gudang - Sistem menampilkan menu data gudang - Aktor mengklik data barang keluar -

(5)

Sistem menampilkan data barang keluar – Jika aktor menginput data barang keluar maka sistem akan mengecek validasi data yang diinput dan menyimpan data ke database – Jika aktor memilih hapus data barang maka sistem akan menghapus data dari database

Gambar 7. Activity diagram laporan

Workflow Laporan: Aktor mengakses menu Laporan- Sistem menampilkan menu laporan- Aktor memilih data sesuai barang atau waktu yang dibutuhkan – Sistem mengecek validasi – Jika valid sistem akan menampilkan data laporan, apabila invalid maka data yang dibutuhkan tidak dapat ditampilkan

Implementasi Sistem

Implementasi Sistem merupakan hasil akhir dari sebuah perancangan berupa sistem yang berjalan, berikut tampilan implementasi dari sistem yang dirancang:

Gambar 8. Tampilan form login

Uraian cara penggunaan: Masukkan Email dan Password - Klik tombol Login - Jika terdaftar secara otomatis akan masuk ke dalam sisitem, jika salah satu dari Email dan Password salah, maka akan Kembali ke form Login

Gambar 9. Tampilan daftar barang Uraian cara penggunaan: Tekan menu Data Master pada bagian menu utama - Tekan Barang - Sistem menampilkan data Barang

Gambar 10. Tampilan barang baru

Uraian cara penggunaan: Tekan menu Tambah di pojok kanan layar pada menu Daftar Barang - Tulis nama barang yang akan ditambahkan - Tekan tombol Tambah, maka nama barang akan tersimpan.

Gambar 11. Tampilan daftar barang masuk Uraian cara penggunaan: Tekan menu Gudang pada bagian menu utama – Tekan Barang Masuk - Sistem menampilkan data Barang Masuk

Gambar 12. Tampilan daftar barang keluar

(6)

Uraian cara penggunaan: Tekan menu Gudang pada bagian menu utama - Tekan Barang Keluar - Sistem menampilkan data Barang Keluar

Gambar 13. Tampilan lihat laporan Uraian cara penggunaan: Tekan menu Gudang pada bagian menu utama - Tekan Laporan – Pilih data Nama Barang dan Tanggal yang dibutuhkan - Sistem menampilkan data Laporan

Pengujian Sistem

Tabel 1. Pengujian Balack Box Sistem Kasus

yang diuji

Hasil yang

diharapkan Uji Sistem Status

Login Login berhasil dan menampilkan menu utama

Jika username dan password benar maka sistem akan

menampilkan halaman menu utama, apanila username atau password salah maka system akan tetap di halaman Login

Valid

Tambah Data Barang

Data berhasil ditambahkan dan ditampilkan

Jika pada kolom input data ada yang tidak terisi, maka sistem akan memberi peringatan harus diisi dan apabila semua kolom terisi maka data dapat berhasil tersimpan dan ditampilkan

Valid

Ubah Data Barang

Data berhasil diubah dan tersimpan

Data berhasil diubah Valid

Hapus Data Barang

Data berhasil dihapus

Data berhasil dihapus Valid

Tambah Data Barang Masuk

Data berhasil ditambahkan, ditampilkan dan diporoses

Jika pada kolom input data ada yang tidak terisi, maka sistem akan memberi peringatan harus diisi dan apabila semua kolom terisi maka data dapat berhasil tersimpan dan ditampilkan

Valid

Tambah Data Barang Keluar

Data berhasil ditambahkan, ditampilkan dan diporoses

Jika pada kolom input data ada yang tidak terisi, maka sistem akan memberi peringatan harus diisi dan apabila semua kolom terisi

Valid

maka data dapat berhasil tersimpan dan ditampilkan

Laporan Data berhasil dimpilkan

Data berhasil ditampilkan

Valid

4. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya perangkat lunak inventory ini, pengolahan dan penyimpanan data lebih aman, efisien dan akurat

2. Pembuatan laporan lebih mudah dilakukan 3. Keamanan data dapat disimpan dan dijaga

dengan baik

Adapun saran penulis untuk pengembangan perangkat lunak yang sudah dibuat

1. Evaluasi sistem secara berkesinambungan untuk mencegah dampak buruk yang muncul dikemudian hari

2. Penambahan fitur untuk mendapatkan aplikasi yang lebih kompleks dan solusi untuk setiap masalah yang dihadapi

Ucapan Terima kasih

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. K. Prihartono AH, Drs., S.Sos., S.Kom., MM., selaku Direktur Politeknik Piksi Ganesha Bandung.

2. Yuda Syahidin, S.T., M.Kom., MTA., MOS selaku Ketua Program Studi Manajemen Informatika Diploma IV di Politeknik Piksi Ganesha Bandung.

3. Ir. Johni S Pasaribu, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, motivasi, dan fikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun Paper ini.

4. Bapak Oky selaku Pembimbing Lapangan di CV. Kunikita.

5. Seluruh teman-teman di CV. Kunikita.

6. Untuk Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan do’a, dukungan, nasehat, pengorbanan, dan kasih kami yang tiada hentinya.

7. Untuk semua teman-teman seperjuangan kelas MIF K41/16 terutama sahabat saya di Politeknik Piksi Ganesha Bandung Sopiah Rohmah, Yunita Kristiyono yang selama ini telah berjuang Bersama terimakasih telah memberikan semangat dan selalu menghibur.

(7)

8. Untuk Ilham Muhammad Yusuf, S.Kom., MTA selaku teman sekaligus tutor yang senantiasa membantu.

9. Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Mudah-mudahan segala jerih payah dari berbagai pihak yang telah membantu mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Daftar Pustaka

[1] R. R. J. Mwansele, H.A., Sichona, F.J., Akarro, “Determination of Inventory Control Policies at Urafiki Textile Mills Co Ltd in Dar-es-Salaam, Tanzania,” Bus.

Econ. J., vol. 2011, pp. 1–9, 2011, [Online].

Available:

https://www.hilarispublisher.com/open- access/determination-of-inventory-control- policies-at-urafiki-textile-mills-co-ltd-in- daressalaam-tanzania-2151-6219-2- 023.pdf.

[2] P. E. Mayilsamy, T. and Kumar,

“Implementation of E-Kanban System Design in Inventory Management,” Int. J.

Sci. Res. Publ., vol. Volume 4, no. 9, pp. 1–

4, 2014, [Online]. Available:

http://www.ijsrp.org/research-paper- 0914/ijsrp-p3352.pdf.

[3] D. N. Dobler, D.W. and Burt, Purchasing and Supply Management, 6th ed. McGraw Hill international Edition, 2006.

[4] W. I. Ogbo, A.I. and Ukpere, “The Impact of Effective Inventory Control Management on Organisational Performance: A Study of 7up Bottling Company Nile Mile Enugu, Nigeria,” Mediterr. J. Soc. Sci., vol. 5, no.

10, pp. 109–118, 2014, doi:

10.5901/mjss.2014.v5n10p109.

[5] K. . G. Madamidola, O.A.; Daramola, O.A.

and Akintola, “Web – Based Intelligent Inventory Management System,” IJTSRD - Int. J. Trend Sci. Res. Dev., vol. 1(4), 2017, [Online]. Available: www.ijtsrd.com.

[6] J. S. Pasaribu, “Development of a Web Based Inventory Information System,” Int.

J. Eng. Sci. InformationTechnology, vol. 1, no. 2, pp. 24–31, 2021, doi:

10.52088/ijesty.v1i2.51.

[7] J. Muyumba, Thomas and Phiri, “A Web based Inventory Control System using Cloud Architecture and Barcode Technology for Zambia Air Force,”

IJACSA Int. J. Adv. Comput. Sci. Appl., vol.

8 no. 11, pp. 132–142, 2017, [Online].

Available:

https://thesai.org/Downloads/Volume8No1 1/Paper_17-

A_Web_Based_Inventory_Control_System.

pdf.

[8] R. S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Buku 1, 7th ed.

Yogyakarta: Andi Offset, 2012.

[9] Fatimah Zuhroh, ‘Pentingnya Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Pelayanan di Perpustakaan’, Jurnal Iqra’, Volume 05, No. 1.

[10] Djam’an Satori Dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Alfabeta, 2013), hlm 105.

[11] Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Hal 186.

[12] Nurul Azwanti. (2017), ‘Sistem Informasi Penjualan Tas Berbasis Web dengan Pemodelan UML’, Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer (KLIK), Vol. 04, No. 01.

[13] Umi Hanifah. Ronggo Alit. dan Sugiarto.

(2016), ‘Penggunaan Metode Black Box Pada Pengujian Sistem Informasi Surat Keluar Masuk’, Vol. XI, No. 2.

[14] Nia Kumaladewi. Zulfandri. Dicky Triyana. (2014), ‘Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Telkomflexy Classy (Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan’, Jurnal Sistem Informasi, Vol. 7, No. 2.

[15] Rifky Permana. Danning Nur Sutistyowati.

Ani Oktarini Sari. Tika Adilan Mutiara.

(2020), ‘Sistem Bangun Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Alat Tulis Kantor Pada CV. Putra Mandiri’, Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI, Vol. VI, No. 1.

Gambar

Gambar 1.  Metode klasik waterfall 1.  Analisis  kebutuhan.  Pada  tahap  ini  pihak  pengembang  mengumpulkan  kebutuhan  secara  lengkap  dari  pengguna  (users)  maupun  pemangku  kepentingan (stake holders)
Gambar  di  atas  adalah  rancangan  Class  Diagram  yang  dapat  menggambarkan  konsep  pengelolaan data yang dirancang serta menjelaskan  hubungan yang terjadi di antara class
Gambar 8.  Tampilan form login
Tabel 1. Pengujian Balack Box Sistem  Kasus

Referensi

Dokumen terkait

ini dirancang agar dapat membaca data inputan gesture yang sebelumnya sudah direkam dengan kamera pada Kinect dan disimpan kedalam database, data akan berupa kordinat yang sudah

Menurut Harbani (2004), bahwa cara yang sudah dilakukan adalah dengan pemecahan ¼ bagian pada kulit biji, prlubangan pada ujung biji, peretakan dengan proses pemanasan, dan perendaman

1. Kriogenik adalah merupakan sesuatu bahan yang mempunyai suhu yang terlampau rendah di bawah -150 celcius. Ketika mengendalikan cecair kriogenik mestilah menitikberatkan

Depot Rawon Setan adalah suatu jenis usaha dalam bidang makanan yakni makanan rawon yang berdiri pada 21 Juli 1953 yang awalnya diberi nama dengan Rawon Nirom oleh sang

Sistem dinding penumpu (Sistem struktur yang tidak memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Dinding penumpu atau sistem bresing memikul hampir semua

menyerahkan persembahan kita dalam doa kepada Tuhan. Kiranya persembahan ini berkenan kepada-Mu sebagai tanda syukur dan setia kami bagi-Mu. Kiranya Engkau berkenan

Kepala sekolah sebagai seorang supervisor mempunyai tanggung jawab untuk peningkatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di sekolah serta mempunyai

Deskripsi singkat mata kuliah Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan Pernafasan: Mata kuliah ini mempelajari mengenai patofisiologi dan farmakoterapi pada penyakit sistem pencernaan