ANALISIS HUBUNGAN RISIK
o
DAN KEUNTUNGAN
PADA KEL
o
MP
o
K SAHAM IDX30
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Gelar Sarjana Ekonomi
`
Oleh:
Mira Lestari
2010180311055
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iii
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Malang.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini berkat ketekunan dan usaha yang tak kenal
lelah dan tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H. Muhajir Efendi, MAP selaku Rektor Universitas
4. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, SE, M.Si yang juga sebagai pembimbing I yang dengan
ikhlas meluangkan waktunya membimbing dan memberi arahan sampai terselesaikannya
skripsi ini.
5. Bapak Syamsul Hadi, S.E., M.Si. selaku pembimbing II yang dengan sabar membimbing
dan memberi arahan dan saran sampai terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Zainal Arifin, SE, M. Si selaku Wali Kelas A IESP 2010 yang telah memberikan
iv
7. Bapak/ Ibu Dosen IESP yang telah memberikan pengetahuan selama masa perkuliahan,
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kedua orang tua saya yang selalu memberi dukungan baik secara moral maupun materi
serta do’anya dan seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan
serta tidak lupa semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu sehingga penyusunan skripsi ini bisa terselesaikan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, semoga skripsi ini dapat bermafaat bagi penulis maupun
pembacanya.
Billahitaufiq Wal Hidayah
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Malang, ...2013
v
II. TINJAUAN PUSTAKA DAB HIPOTESIS ... .. 11
A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 11
B. Tinjauan Teori ... 13
1. Return (Tingkat Keuntungan) Saham ... 12
2. Resiko Saham ... 17
3. Hubungan Tingkat Keuntungan dan Risiko Saham ... 19
4.Saham ... C.Kerangkan Pemikiran ... 30
vi
III. METODE PENELITIAN ... 31
A. Jenis Penelitian ... 31
B. Definisi Operasional Variabel ... 31
C. Jenis Data dan Sumber Data ... 32
D. Teknik Pengumpulan Data ... 33
E. Teknik Analisis Data ... 33
IV. HASIL PENELITIAN ... 35
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 35
1. Indeks IDX30 ... 35
2. Daftar Saham IDX30 ... 36
3. Profil Perusahaan ... 41
B. Analisis Data ... 43
1. Menghitung Nilai Return dan Risiko (Standar Deviasi) ... 44
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Harga Saham ... 8
Tabel 4.1 Daftar Saham Indek IDX30 Feburari 2012- Juli 2013 ... 37
Tabel 4.2 Daftar Saham Indeks IDX30 Agustus 2012-Januari 2013 .... ... 38
Tabel 4.3 Daftar Saham Indeks IDX30 Februari 2013- Juli 2013 ... 39
Tabel 4.4 Profil 17 Perusahaan Yang Terdaftar Dalam IDX30 Per Sektor ... 41
Tabel 4.5 Daftar Return dan Risiko Saham Indeks IDX30 2012-2013... 43
Tabel 4.6 Daftar Return dan Risiko Saham Indeks IDX30 2013... 44
Tabel 4.7 Daftar Return dan Risiko Saham Indeks IDX30 2013 ... 45
Tabel 4.8 Daftar Return dan Risiko Saham IDX30 per Periode 2012-20 ... 46
Tabel 4.9 Korelasi Pearson Product Moment Agustus 2012- Januari 2013 ... 48
Tabel 4.10 Korelasi Pearson Product Moment Februari 2013- Juli 2013... 49
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Grafik Kinerja IHSG ... 3
Gambar 2.2 Hubungan Return dengan Resiko ... 20
ix
DAFTAR LAMPIRAN
54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek; Rineka Cipta, Jakarta.
Bodie et al. 2006. Investasi, Buku 1; Salemba Empat, Jakarta.
Fabozzi, Frank. J. 1999. Manajemen Investasi. Salemba Empat: Jakarta.
Gitman, Lawrence J. 2000. Principles of Managerial Finance; Ninth Edition, Addison Wesley Publishing Company, United States of Amerika.
http://www.finance.yahoo.com 2013. Historical Prices. Diakses pada 28 September 2013.
http://www.id.wikipedia.org 2013. Indeks IDX30. Diakses pada 11 Oktober 2013.
http://bisniskeuangan.kompas.com2013. Kinerja IHSG Cerminkan
Kepercayaan Investor. Diakses pada 26 September 2013.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori dan Analisa Sekuritas; Edisi Ketiga,
Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisa Investasi; Edisi 2, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi “Bagaimana
Meneliti dan Menulis Thesis”; Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rodoni, Ahmad, Dr. 2002. Analisa Investasi dan Teori Portofolio; PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Raza et al. 2011. Validity of Asset Pricing Model in Pakistan: Evidence from Karachi Stock Exchange. Research Paper.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisa Investasi dan Manajemen Portofolio;Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saham merupakan instrumen keuangan selain obligasi yang diperjual
belikan di pasar modal. Investasi dalam pasar saham saat ini sudah umum
dan populer dilakukan oleh masyarakat. Surat bukti kepemilikan tersebut
dikeluarkan oleh perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah.
Dengan berinvestasi di pasar saham, investor dapat mengharapkan
keuntungan berupa capital gain maupun dividen. Selain itu, saham juga
dapat digunakan sebagai pilihan untuk berinvestasi dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Setiap investor yang ingin memaksimalkan kekayaan akan tertarik
dengan investasi yang memberikan tingkat expected return yang lebih
tinggi dibandingkan dengan peluang investasi lainnya. Dalam
kenyataannya hampir semua investasi mengandung ketidakpastian atau
risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya,
sehingga investor hanya bisa memperkirakan berapa keuntungan yang
diharapkan dan seberapa jauh hasil yang sebenarnya menyimpang dari
yang diharapkan.
Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan
investasi selalu dihadapkan pada risiko dan return yang terkandung dalam
2
memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang
harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Sedangkan risiko
merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima
dengan return yang diharapkan.
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return
ekspektasi yang belum terjadi diharapkan terjadi di masa yang akan
datang. Pada kenyataannya return tidak selalu memenuhi harapan. Hal ini
terjadi karena return selalu berubah-ubah. Dalam keadaan demikian
investor harus jeli terhadap investasinya.
Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup.
Seorang investor juga harus mempertimbangkan risiko pada investasi
tersebut. Risiko dapat menyebabkan penyimpanagan tingkat pengembalian
dalam investasi. Dengan memperhitungkan tingkat risiko suatu investasi,
investor dapat lebih bijak dalam memilih jenis investasi yang paling
cocok. Risiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya
perbedaan antara return aktual dengan return yang diharapkan.
Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena
pertimbangan suatu investasi merupakan kombinasi dari kedua faktor ini.
Dua konsep ini, risiko dan return, bagaikan dua sisi mata uang yang selalu
3
menyatakan bahwa semakin besar risiko suatu investasi, maka semakin
besar pula return yang disyaratkan investor.
Indikator pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun 2012
menunjukkan perkembangan yang signifikan, khususnya dalam
pertumbuhan IHSG yang meningkat lebih dari tiga kali lipat selama lima
tahun terakhir. Perkembangan IHSG dalam lima tahun terakhir disajikan
dalam grafik berikut:
Gambar 1. 1 Grafik Kinerja IHSG
Sumber: www.finance.yahoo.com
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa IHSG mengalami kenaikan
lebih dari lima kali lipat dalam lima tahun terakhir. Tahun 2008 IHSG
ditutup di harga Rp. 1,355.41, sedangkan di tahun 2012 mengalami
4
lima tahun terakhir terjadi di tahun 2009 sebesar 86.98% dari tahun 2008,
sedangkan return pada tahun 2012 masih positif sebesar 12,94%. (Sumber:
www.finance.yahoo.com. Data diolah).
Pada tahun 2013 ini pergerakan IHSG sudah melampaui harga
tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya 4338.892 sejak akhir januari dan
terus membentuk harga tertinggi terbaru. Terakhir mencapai rekor ketika
ditutup 4928.102 pada hari rabu 27 Maret kemarin. (Sumber:
dalam Indeks IDX30 merupakan saham dengan nilai kapitalisasi pasar
yang besar, likuiditas tinggi dan memiliki fundamental yang baik.
Seiring dengan perkembangan pasar modal, fungsi indeks juga
berkembang tidak hanya sebagai indikator pergerakan harga saham, tapi
dapat digunakan sebagai underlying sebuah produk investasi seperti ETF,
Reksa Dana, maupun produk derivatif lainnya seperti Option atau Future.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, pada 23 April 2012, BEI
meluncurkan sebuah indeks baru yang dinamakan Indeks IDX30. Indeks
IDX30 adalah indeks yang terdiri dari 30 saham yang konstituennya
dipilih dari konstituen Indeks LQ45. Konstituen Indeks LQ45 dipilih
5
dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar. Hanya saja, beberapa
fund manager merasa jumlah 45 saham tersebut terlalu besar. Jumlah
konstituen Indeks IDX30 yang terdiri dari 30 saham memiliki keunggulan
lebih mudah dilakukan replika sebagai acuan portofolio. Selain itu,
menurut teori portofolio, jumlah 30 merupakan jumlah diversifikasi aset
yang ideal dalam sebuah portofolio.
Dasar pertimbangan pemilihan konstituen Indeks IDX30 adalah faktor
kuantitatif yang terkait dengan nilai, frekuensi dan hari transaksi serta
kapitalisasi pasar. Selain faktor-faktor yang bersifat kuantitatif tersebut,
BEI juga mempertimbangkan informasi kelangsungan usaha, laporan
keuangan dan pertimbangan lain, misalnya sedang diberlakukan suspensi
atau tidak.
Metodologi penghitungan Indeks IDX30 sama seperti penghitungan
indeks lain yang ada di BEI yaitu metode market capitalization weighted
average. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan di masa depan dapat
diciptakan varian-varian baru atas indeks IDX30 dengan menggunakan
metode penghitungan berbeda.
Indeks IDX30 telah dihitung mundur dari hari dasarnya, yaitu pada
tanggal 30 Desember 2004 dengan nilai indeks 100. Dengan tersedianya
data historis pergerakan indeks ini dalam periode yang cukup panjang,
para pengelola aset diharapkan akan lebih tertarik memperkenalkan
produk berdasarkan indeks IDX30 karena dapat jejak rekamnya telah
6
dikaji ulang setiap 6 bulan, yaitu setiap akhir bulan Januari dan Juli, dan
hasilnya akan diumumkan pada awal bulan berikutnya.
Ukuran pasar dari Indeks IDX30 relatif besar. Jika dilakukan rata-rata
dari Desember 2004 hingga April 2012, Indeks IDX30 memiliki
kapitalisasi pasar hingga 64% dari kapitalisasi pasar total BEI. Meskipun
konstituen Indeks IDX30 hanya 30 saham atau 66,7% dari konstituen
Indeks LQ45, akan tetapi kapitalisasi pasar Indeks IDX30 mencakup 91%
dari kapitalisasi pasar Indeks LQ45. Dari gambaran sederhana di atas,
dapat disimpulkan bahwa Indeks IDX30 cukup efektif untuk
mengambarkan pergerakan saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi
pasar besar.
Return historis Indeks IDX30 yang dihitung dari hari dasarnya, yaitu
30 Desember 2004 sampai dengan 30 April 2012 adalah sebesar 259,05%,
lebih tinggi dibandingkan return dari Indeks Bisnis27 dan LQ45 jika
dihitung pada periode yang sama, yaitu masing-masing sebesar 252,49%
dan 227,68%.
Dengan kehadiran indeks baru ini, BEI berharap dapat melengkapi
indeks indeks yang sudah ada selama ini seperti Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) serta sepuluh indeks saham sektoral. Selain itu, BEI
juga memiliki sembilan indeks saham lainnya yang memberikan gambaran
yang lebih khusus seperti Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks
BISNIS-7
27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Saham Papan
Utama dan Indeks Saham Papan Pengembangan.
Indeks IDX30 diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemodal untuk
berinvestasi pada saham dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi
pasar yang besar. Selain itu diharapkan juga dapat digunakan sebagai
produk investasi, yaitu dengan menjadi underlying dari ETF, Reksa Dana,
atau produk derivatif lainnya.
Penurunan pada saham-saham IDX30 saat ini terbilang lebih baik
dibanding indeks lainnya seperti pada saham-saham properti yang
rata-ratanya turun sebesar 50% hingga 60% sementara saham blue chip hanya
turun sekitar 20% sehingga membuat return IDX30 terbilang lebih baik
dibanding indeks lainnya meski tren penurunan IHSG seperti ini, sebagian
besar indeks yang tercatat di bursa tercatat minus.
Namun, tercatat hanya IDX30 yang minusnya paling kecil hanya
sekitar -7, 07 dibandingkan dengan return indeks LQ45, KOMPAS100,
BISNIS-27 yang returnnya saat ini masing-masing sebesar -7, 78%, -7,83,
dan -9, 14%. Dengan indeks ini maka investor akan lebih mudah
8
mengalami kenaikan sejak 01-Okt 2013 sampai 16-Okt 2013, Pada tanggal
01 berada di kisaran harga Rp. 369.7880, sedangkan pada tanggal 16
melonjak menjadi Rp. 387.8170. Change turun hanya ditunjukkan pada
tanggal 16 sebesar 3.3640, tanggal 07 sebesar 0.6260 dan tanggal 04
sebesar 2.7440.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul :
” Analisis Hubungan Risiko dan Keuntungan pada Kelompok Saham
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka
permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Seberapa besar Risiko dan Keuntungan perusahaan yang bergabung
dalam kelompok saham IDX30?
2. Seberapa besar hubungan Risiko dan keuntungan kelompok saham
IDX30?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini hanya menekankan pada analisa saham
dengan periode sampel penelitian diambil satu tahun, yakni dari tahun
Februari 2012 – November 2013.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui korelasi antara tingkat keuntungan dengan
tingkat risiko saham perusahaan yang tercatat di Indeks IDX30 periode
tahun 2012 – 2013.
Kegunaan Penelitian
1. Bagi investor, sebagai bahan informasi dan pertimbangan yang
dapat digunakan dalam mengambil keputusan pembelian saham.
Khususnya saham perusahaan yang tercatat dalam Indeks IDX30.
2. Bagi emiten, sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan
10
3. Bagi manajer investasi, sebagai bahan pertimbangan dalam
pemilihan saham untuk dimasukkan ke dalam portofolio investasi.
4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengetahui signifikansi dan
hubungan antara tingkat keuntungan dengan tingkat risiko saham