• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELAPS PADA SKIZOFRENIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RELAPS PADA SKIZOFRENIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Skizofren merupakan sindroma klinis dari keadaan psikopatologis yang melibatkan proses pikir, emosi, persepsi. Argumentasi yang dipelopori Emil Kraeplin (1856-1926) menyatakan bahwa skizofren dikarakteristikkan dengan onset dini yang diikuti dengan perjalanan penyakit dan kemunduran yang kronik. Bleuler menyatakan bahwa perjalanan penyakit dan kemunduran yang kronik tersebut sering terjadi tetapi bukanlah merupakan pegangan bahwa hal tersebut akan selalu menjadi demikian sebagai suatu hasil akhir. Meskipun skizofren selalu dianggap sebagai suatu penyakit yang serius, namun sudah jelas sekarang bahwa pasien skizofren kemungkinan mengalami perjalanan penyakit dengan keadaan relatif ringan. (dalam Simanjuntak, 2008)

Banyak orang karena tidak mengetahui persis apa itu skizofren mengalami kebingungan, bahkan panik, bila ada orang dekatnya divonis mengidap gejala. Sebagaimana yang diuraikan dokter Ika, SpKJ dari Departemen Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). (Koran Jakarta-Minggu, 19 April 2010) dibawah ini.

“Perhatian yang berlebihan justru tidak selalu berdampak positif. Kepanikan justru merepotkan. Orang skizofren akan merasa orang lain sedang mencoba untuk membahayakan dan mengancam jiwa mereka, atau merasa mereka sedang dimata-matai,”

Kelainan kejiwaan skizofren terjadi hanya satu persen dari total penduduk suatu wilayah. Tapi kelainan ini tetap harus diwaspadai. Sebab skizofren sering kali mempengaruhi tingkah laku, cara berfikir seseorang dalam melihat dunia yang sering ditandai dengan hilangnya perasaan atau tanggapan emosional mereka. Penderita akan mempunyai pandangan berbeda tentang kenyataan yang terjadi di sekitar mereka sehingga sering kehilangan kontak dengan kenyataan. (Koran Jakarta-Minggu, 19 April 2010)

(2)

2

tidak beremosi. Mereka mulai mengasingkan diri dari lingkungan. Mereka juga akan mencoba untuk mengabaikan keberadaan mereka sebagai anggota dalam lingkungan, berkata-kata yang tidak wajar dan menunjukkan perbedaan umum dalam pergaulan mereka. Penderita juga akan meninggalkan hobi dan kebiasaan mereka. Akibatnya, kemampuan dan prestasi mereka dalam sekolah atau pekerjaan akan memburuk. Mengenai tanda, gejala dan tingkat keparahannya pun berbeda- beda. Gejalanya bisa terjadi kapan saja. Pada pria misalnya, gejala timbulnya penyakit ini bisa timbul pada masa akhir anak-anak atau awal usia 20 tahunan. Sedangkan pada wanita gejala biasanya terjadi pada usia 20-an tahun. (Koran Jakarta: Minggu, 19 April 2010)

Pada beberapa kasus, skizofren bisa muncul secara tiba-tiba dan tanpa gejala. Tapi cenderung terjadi secara lambat, dengan gejala yang tidak kelihatan. Penurunan kepribadian terjadi secara berangsur-angsur lama sebelum serangan hebat pertama terjadi. Karena itu, banyak teman dan anggota keluarga penderita skizofren yang sering terlambat menyadari munculnya penyakit ini. Mereka hanya menyangka suatu hal yang buruk telah terjadi namun tidak apa sebenarnya yang sedang mereka alami. (Koran Jakarta : Minggu, 19 April 2009).

Ketika gejala dan tanda dari skizofren diabaikan, akibat yang ditimbulkannya pun akan berbahaya, baik bagi penderita itu sendiri maupun orang di sekitar mereka. Beberapa akibat buruk yang mungkin muncul dari penyakit ini antara lain; 1. Masalah interaksi, 2. Gangguan kegiatan, 3. Penyalahgunaan obat dan alcohol, 4. Potensi bunuh diri. (Koran Jakarta : Minggu, 19 April 2009).

Dalam beberapa kasus skizofren, seringkali pasien mengalami satu episode bahkan lebih dari beberapa episode skizofren. Pasien yang sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa dan diperbolehkan pulang bersama keluarga. Beberapa waktu kemudian keluarga pasien mengantarkan kembali pasien ke Rumah Sakit Jiwa, pihak keluarga mengatakan kalau pasien kembali mengamuk ketika di rumah. Akhirnya, pasien mendapatkan perawatan lagi di Rumah Sakit Jiwa dengan biaya yang tidak sedikit pula.

(3)

3

Relaps didefinisikan sebagai suatu keadaan apabila individu sudah pulih atau mengalami perbaikan setelah mengalami gejala sebelumnya (Campbell, 1996). Setiap relaps mempunyai potensi yang berbahaya bagi pasien dan keluarga pasien, seperti kebutuhan biaya yang tinggi dalam setiap pengobatan, begitu pula ketika munculnya berbagai syndrome sebelum terjadinya relaps.

Dalam seminar awam tentang skizofrenia yang diselenggarakan Sanatorium Darmawangsa Jakarta, 6 Oktober 2002. Seorang yang mengalami skizofrenia mengaku bahwa dirinya sudah beberapa kali kambuh hingga harus dirawat dua kali di Sanatorium Darmawangsa, sedangkan dalam penelitian dr. Heriani, SPKJ tahun 2001 terhadap keluarga skizofrenia yang dipublikasikan melalui majalah Mitra Skizofrenia dikatakan bahwa hampir seluruh keluarga yang diteliti bersikap pasrah dengan kondisi tersebut. (Kompas, Minggu, 13 Oktober 2002 )

Dalam penelitiannya Juneman Abraham dari Fakultas Psikologi Universitas Persada YAI, menunjukkan hasil terapi pasien skizofrenia berbanding terbalik dengan Duration of Untreated Psychois (DUP) atau tenggang waktu gangguan jiwa tak diobati. (blog Wordpress,5 Maret 2009)

“Semakin lama tak diobati, prognosis semakin buruk, kemungkinan kambuh makin sering, resistensi terhadap upaya terapi makin sering, kuat, dan biaya tinggi.”

Dari beberapa penelitian yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa keluarga dan perawatan merupakan faktor yang sangat penting dan memiliki pengaruh cukup besar dalam kekambuhan pada orang yang mengalami gangguan skizofrenia, ditambah lagi biaya perawatan pada skizofrenia sudah cukup mahal. Meskipun sudah mencoba untuk mencegah terjadinya relaps, tetapi kekambuhan itu tetap terjadi. Berawal dari sini peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan kambuhnya seseorang yang mengalami gangguan skizofrenia.

B. Rumusan Masalah

(4)

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimna terjadinya relaps pada pasien skizofren

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis dari penelitian yang akan dilaksanakan ini, diharapkan dapat memberikan masukkan bagi bidang psikologi klinis, psikologi social, dan psikologi kesehatan.

(5)

RELAPS PADA SKIZOFRENIA

SKRIPSI

Disusun oleh:

RAHMA AMALIA S

05810165

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(6)

RELAPS PADA SKIZOFRENIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Disusun oleh:

RAHMA AMALIA S

05810165

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(7)
(8)
(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Alham dulillahi rabbil ‘alam in segala puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan pencipt a dan

penguasa sem est a alam yang senant iasa m em berikan pet unjuk dan rahm at -Nya sehingga penulis dapat

m enyelesaikan skripsi ini, yang diajukan sebagai salah sat u syarat unt uk penyelesaian program

pendidikan S-1 pada Fakult as Psikologi Universit as M uham m adiyah M alang.

Penulis m enyadari sepenuhnya, bahw a t ugas yang cukup berat ini t idak dapat diselesaikan

dengan baik t anpa bant uan sert a dukungan dari banyak pihak. Oleh karena it u, m elalui m edia ini dengan

segenap kerendahan hat i dan ket ulusan hat i, penulis ingin m enyam paikan rasa t erima kasih yang tiada

t erhingga kepada:

1.

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2.

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dosen Pembimbing I, atas segala waktu,

masukan, literatur, kesabaran dan dukungannya dalam memberikan bimbingan.

3.

Diana Savitri, M.Si dan Zainul A, S.Psi, M.Si selaku Dosen Pembimbing II, atas segala

waktu, kesabaran dan masukannya yang sangat berarti dalam menyelesaikan skripsi ini.

4.

Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan bantuan, bimbingan

dan dukungannya selama ini.

5.

Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Psikologi Universitaas Muhammadiyah Malang

semoga ilmu ini bisa bermanfaat

(11)

7.

Bunda dan Panda (ayah) tercinta, atas segala pengorbanan dan limpahan dukungan serta

kasih sayangnya yang tiada pernah berhenti. Terima kasih tak terhingga untuk kesabaran dan

pengertiannya selama ini. Untuk adik-adikku Dinda dan Ade’ terima kasih untuk dukungan,

doa, perhatian serta bantuannya selama ini.

8.

Semua teman-teman Psikologi D ’05 dan Psikologi C ’05 , Amel, Diank, QQ, Ifah, Fify,

Eyik, Bik Suk’s, Juli, Rafi, Erwin, Dani, Citra, Ima, Ratih, Dwie, Desi, Ebbie, Netha, Nita,

dan teman-teman seangkatan.

9.

Semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan dukungan

serta do’a dalam proses pengerjaan skripsi ini.

Kiranya Allah SWT berkenan memberikan balasan pahala yang setimpal. Dalam

penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun dengan

segala kerendahan hati, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dalam

penulisan-penulisan selanjutnya.

Malang, Januari 2011

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

INTISARI ... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... x

BAB. I PENDAHULUAN

A Latar belakang ... 1

B Rumusan masalah ... 4

C Tujuan penelitian... 4

D Manfaat penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Skizofrenia

1 Pengertian Skizofrenia ... 5

(13)

3 Penyebab Skizofrenia... 6

4 Dampak Skizofrenia... 9

5 Jenis dan Tipe skizofrenia... 10

B. Relaps Pada Skizofrenia... 11

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ... 13

B. Batasan Istilah ... 13

C. Subyek Penelitian... 14

D. Metode Pengumpulan Data ... 14

E. Metode Analisis Data ... 14

F. Keabsahan Data ... 15

G. Prosedur Penelitian... 15

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Identitas subyek penelitian ... 17

B. Deskripsi Data ... 17

C. Analisis data penelitian ... 26

D. Rangkuman Analisis ... 31

(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ...

37

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

... 17

Tabel 4.2

... 26

Tabel 4.3

... 28

Tabel 4.4

... 30

(16)

Daftar Pustaka

Alwisol. 2007. Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press

Chaplin, J. P. 2005. Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Committee on Psychiatric diagnosis and assessment. 2005.

Diagnostic and Statistical

Manual of Mental Disorder fouth edition. Washington: American Psychiatric

Association.

Davidson, Gerald C. dkk. 2006. Psikologi abnormal edisi ke-9. Jakarta: Rajawali Press.

Kartono, K. 1997. Patologi sosial. Jakarta. Rajawali

Kaplan, Harold I. 1998. Ilmu kedokteran jiwa darurat. Jakarta : Widya Medika

Moleong, L. 2006. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muslim, Rusli. 1998. Buku saku diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas dari

PPDGJ-III. Jakarta

Nevid, Jeffrey S. 2005.

Abnormal Psychology in a Changing World.

New Jersey :

Pearson Prentice Hall

Sani Ibrahim, Ayub. 2002. Skizofrenia. Jakarta : Dian Ariesta

Simanjuntak, Y.P. 2008.

Faktor terjadinya relaps pada pasien skizofrenia

paranoid

(Tesis)

Diakses

5

Mei

2011

diperoleh

dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6360/3/08E00835.pdf

Tomb, David A. 2000. Buku saku psikiatri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG

Yin, R. (2000). Studi kasus (desain dan metode). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Animous, Kenali gejala dini skizofrenia demi penyembuhannya.

Diakses 16 Februari

2012 ht t p:/ / idajeane.w ordpress.com/ 2009/ 03/ 05/ det eksi-dini-gangguan-jiw a/

Referensi

Dokumen terkait

Melaksanakan  Algoritma  berarti  mengerjakan  langkah‐langkah  di  dalam  Algoritma  tersebut.  Pemroses  mengerjakan  proses  sesuai  dengan  algoritma  yang 

Dari hasil penelitian menggambarkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran bervariasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.Penerapan suatu metode pembelajaran

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Sebagian besar koresponden menginginkan bentuk manisan asam Patimang untuk diubah seperti dibuat lebih kecil, bentuk bulat lebih pipih, ditambahi gula pasir walaupun ada

Setiap media pembelajaran memiliki keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada guru agar menentukan pilihannya sesuai sesuai dengan kebutuhan pada saat suatu kali

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan tersebut, maka penulis memutuskan untuk menggunakan judul Dinamika Kepribadian dan Nilai Pendidikan Dalam Naskah Ketoprak

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

“Tema Keluarga dalam Penciptaan Seni Lukis”diajukan oleh Dhiasasih Ulupi, NIM 0911991021, Program Studi Seni Murni, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia