• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN HARGA DIRI DENGAN KEBAHAGIAAN PADA REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN HARGA DIRI DENGAN KEBAHAGIAAN PADA REMAJA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN HARGA DIRI DENGAN KEBAHAGIAAN PADA REMAJA

Tesis

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Sains Psikologi

Diajukan oleh Achmad Faisal NIM 201210440211013

MAGISTER SAINS PSIKOLOGI

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, taufik serta Hidayah-Nya sehingga Penulis akhirnya dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul, “Hubungan kecerdasan emosional dan harga diri dengan kebahagiaan” meskipun dengann bentuk yang sederhana. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad saw.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini ucapkan terima kasih Penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendi, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dr. Latipun, M. Kes. Selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Iswinarti, M. Si. Selaku ketua Program Studi Magister Psikologi.

4. Ibu Dr. Diah Karmiyati, Psi. Selaku dosen pembimbing I, terima kasih atas bimbingan dan saran-saran yang bermanfaat selama penyusunan tesis ini dan telah banyak memberikan bantuan selama menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Yudi Suharsono, M. Si., Psi. Selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas bimbingan dan saran-saran yang bermanfaat selama penyusunan tesis ini 6. Para dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan membangun demi

kesempurnaan karya tulis ini.

7. Para dosen dan pembina mata kuliah serta para staf administrasi di lingkungan program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang atas layanan dan fasilitas yang diberikan selama perkuliahan.

8. SMAN 6 Banjarmasin yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitiannya disana.

(6)

10.Orang Tua Ibu Hj. Yusnani dan bapak H. Sabran tercinta atas doanya yang tak pernah putus untuk Penulis.

11.Teman-teman magister Sains Psikologi angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah Malang.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis juga tidak luput dari kesalahan dan menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun senantiasa Penulis harapkan.

Akhirnya Penulis berharap di balik kurang sempurnanya karya ini dapat ditemukan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi pembaca dan Penulis secara pribadi.

-Amin-

Malang, 21 Oktober 2014

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAKSI ... viii

ABSTRACT ... ix

PENDAHULUAN ... 1

LATAR BELAKANG ... 1

KAJIAN TEORI Kebahagiaan ... Hubungan kecerdasan emosional dengan kebahagian ... Hubungan harga diri dengan kebahagian ... 3 5 6 METODE Desain Penelitian ... Subjek Penelitian ... Instrumen Penelitian ... Analisis Data ... 8 8 9 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... Pembahasan ... 10 12 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan ... Rekomendasi ... 15 16 DAFTAR PUSTAKA ... 17

INDEKS ISI... 23

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Karakteristik demografis subjek ... 9 Tabel 2 : Deskripsi statistik variabel kecerdasaan emosional, harga diri, dan

kebahagiaan

11

Tabel 3 : Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) 11

Tabel 4 : Hubungan Kecerdasaan emosional dengan kebahagiaan, hubungan harga diri dengan kebahagiaan ...

(9)

Daftar Pustaka

Angner, E., Midge, N., kenneth, & Allison, S. a. (2009). Health and Happiness among Older Adults : A Community-based Study. Journal of Health Psychology, 14, 503–512.

Argyle, M., & Lu, L. (1990). The happiness of extroverts. Personality and Individual Differences, 11, 1011 - 1017.

Augusto-Landa, J. M., Pulido-Martos, M., & Lopez-Zafra, E. (2011). Does Perceived Emotional Intelligence and Optimism/pessimism Predict Psychological Well-being? Journal Happiness Study, 12, 463-474.

Aydin, N. (2012). A grand theory of human nature and happiness. Humanomics, 28, 42-63.

Boehm, J. K., & Lyubomirsky, S. (2008). Does Happiness Promote Career Success? Journal of Career Assessment.

Boyce, C. J., Brown, G. D., & Moore, S. C. (2010). Money and Happiness : Rank of Income, Not Income, Affects Life Satisfaction. Psychological Science, 21, 471– 475.

Brackett, M., Mayer, J., & Wamer, R. (2004). Emotional intelligence and its relationship to everyday behavior. Personality and individual differences, 36,

1387 - 1402.

Brebner, J. (1998). Happiness and Personality. Personality and Individual Differences, 25, 279 - 296.

Bruni, L. (2010). The happiness of sociality. Economics and eudaimonia: A necessary encounter. Rationality and Society, 22, 383–406.

Burger, J. (1986). Personality theory and research. California: Wadsworth.

(10)

Carranza, F. (2009). Mexican American adolescent's academic achievment and aspirations: the role of perceived parental educational involment, acculturation and self esteem. journal of development adolescence, 44, 313-334.

Chaplin, L.N, Bastos, W, & Lowrey, TM (2010). Beyond brands: Happy adolescents see the good in people. The Journal of Positive Psychology, 5(5), 342 - 354.

Charry, E. T. (2011). God and the art of happiness. Theology Today, 68, 238–252.

Diener, E., Diener, M., & Diener, C. (1995). Factors Predicting the Subjective Weil-Being of Nations. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 851-864.

Diener, E., Lucas, & Oishi. (2003). Subjective well being: the science of happiness and life satisfaction. Journal of happiness, 54, 403-426.

Eskine, K. J., & Kacinik, N. A. (2012). Stirring Images: Fear, Not Happiness or Arousal, Makes Art More Sublime. Emotion, 12, 1071-1074.

Fields, F., & Isaacowitz, D. M. (2012). Linking Process and Outcome in the Study of Emotion and Aging. Perspectives on Psychological Science, 7, 3–17.

Francis, L. (1999). Happiness is a thing called stable extraversion. Personality and Individual Differences, 26, 5 - 11.

Francis, L. J., Katz, Y. J., Yablon, Y., & Robbins, M. (2004). Religiosity, personality, and happiness: a study among israeli male undergraduates. Journal of Happiness Studies, 5, 315–333.

Francis, L. J., Katz, Y. J., Yablon, Y., & Robbins, M. (2004). RELIGIOSITY, PERSONALITY, AND HAPPINESS: A STUDY AMONG ISRAELI MALE UNDERGRADUATES. Journal of Happiness Studies, 5, 315–333.

Francis, L., Brown, L., Lester, D., & Philipchalk, R. (1998). Happiness is stable extraversion. Personality and Indvidual Differences, 24, 167 - 171.

(11)

Galati, D., Manzano, M., & Sotgiu, I. (2006). The subjective components of happiness and their attainment: a cross-cultural comparison between Italy and Cuba. Social Science Information, 45, 601–630.

Goleman, D. (2000). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gray, R. S., & Rukumnuaykit, P. (2008). Inner Happiness Among Thai Elderly. J Cross Cult Gerontol, 23, 211-224.

Gruber, J., Mauss, I. B., & Tamir, M. (2011). A Dark Side of Happiness? How, When, and Why Happiness Is Not Always Good. Perspectives on Psychological Science, 6, 222–233.

Gundelach, P., & Kreiner, S. (2004). Happiness and Life Satisfaction in Advanced European Countries. Cross-Cultural Research, 38, 359-386.

Gupta, G. (2011). Emotional Intelligence and self esteem as predictor of Happiness among Professional and Non-professional students. Psychology social, 6, 221-229.

Hafen, C. A., Singh, K., & Laursen, B. (2011). The Happy Personality in India: The Role of Emotional Intelligence. J Happiness Stud, 12, 807 - 817.

Hall, C., & Lindzey, G. (1985). Introduction to theories of personality. Canada: John Willey & Sons, Inc.

Hills, P., & Argyle, M. (2002). The Oxford Happiness Questionnaire: a compact scale for the measurement of psychological well-being. Personality and Individual Differences, 33, 1073–1082.

Huebner, E., & Diener, C. (2008). Research on life satisfaction of children and youth: Implications for the delivery of school - related services. The Science of subjective well being, 12, 125 131.

(12)

J, R. (2004). Changes in self esteem during the middle school years: a latent growt curve study of individual and contextual influences. Journal of school psychology, 42, 243 - 261.

Joshanloo, M., & Samaneh, A. (2011). Big five personality traits and self - esteem as predictors of life satisfaction in iranian muslim university students. Journal Happiness Study, 12, 105 - 113.

Judge, T. A., Ilies, R., & Dimotakis, N. (2010). Are Health and Happiness the Product of Wisdom? The Relationship of General Mental Ability to Educational and Occupational Attainment,Health, and Well-Being. Journal of Applied Psychology, 95, 454-468.

Keyes, C. (2005). Emotional intelligence and self esteem. Journal of consulting and clinical psychology, 73, 525 - 539.

Kim, H., & Kim, H. (2008). Risk factors for suicade attempts among Korean adolescents. Child Psychiatry Human Development, 39, 221 - 235.

Kong, F., & You, X. (2013). Loneliness and Self-Esteem as Mediators Between Social Support and Life Satisfaction in Late Adolescence. Soc Indic Res, 110, 271 - 279.

Koopmans, T. A., Geleijnse, J. M., & Zitman, F. G. (2010). Effects of Happiness on All-Cause Mortality During 15 Years of Follow-Up: The Arnhem Elderly Study. J Happiness Stud, 11, 113-124.

Kuhbandner, C., Lichtenfeld, S., & Pekrun, R. (2011). Always Look on the Broad Side of Life: Happiness Increases the Breadth of Sensory Memory. American Psychological Association, 11, 958-964.

Lucas, R. E. (2007). Adaptation and the Set-Point Model of Subjective Well-Being : Does Happiness Change After Major Life Events? Current Directions in Psychological Science, 16, 74-80.

(13)

Mahon, N. E., Yarcheski, A., & Yarcheski, T. J. (2005). Happiness as Related to Gender and Health in Early Adolescents. Clinical Nursing Research, 14, 175-190.

Mayer, J., Perkins, D., Caruso, D., & Salovey, P. (2001). Emotional intelligence and giftedness. Roeper review, 23, 131 - 137.

Mizell, C., André, C., Ida, A. K., & Keith, V. M. (2010). African Americans and Physical Health : The Consequences of Self-Esteem and Happiness. Journal of Black Studies, 40, 1189-1211.

Mruk, C. (2006). Self esteem research theory and practice : Toward A positive psychology of self esteem. Journal of developmental psychology, 5, 124 - 135.

Myers, D., & Diener, E. (1995). Who is happy ? Psychological Science, 6, 10 - 19.

Oishi, S., Kesebir, S., & Diener, E. (2011). Income Inequality and Happiness. Psychological Science, 22, 1095–1100.

Parks, A. C., Porta, M. D., & Pierce, R. S. (2012). Pursuing Happiness in Everyday Life:The Characteristics and Behaviors of Online Happiness Seekers. American Psychological Association, 12, 1222-1234.

Pons, M. M. (2003). The relation of emotional intelligence with selected areas of personal functioning. Imagination, Cognition and personality, 17, 3 - 13.

Reddy, S. (2013). How an introvert can be happier: act like an extroverts; extroverts are generally happier, studies show and research shows introverts feel happier when they act extroverted. Wall street journal online, 22, 27 - 35.

Riaz, Z., Shahzad, S., & Ansari, K. (2009). TRAIT EMOTIONAL INTELLIGENCE AS A DETERMINANT OF LIFE SATISFACTION AND SUBJECTIVE HAPPINESS. Pakistan Journal of Psychology, 40, 93 - 101.

(14)

Riley, H., & Schutte, N. (2003). Low emotional intelligence as a predictor of substance -use problems. Journal of Drug Education, 33, 391 - 398.

rochi, J. C., Deane, F., & Anderson, S. (2002). Emotional intelligence moderates the relationship betwen stress and mental health. Personality and Individual Differences, 32, 197 - 209.

Ryff, C. (1989). Happiness is everything or is it ? Explorations on the meaning of psychological well being. Journal of personality and social psychology, 57, 1069 - 1081.

Saklofske, D., Austin, E., & Minski, P. (2003). Factor structure and validity of a trait emotional intelligence measure. Personality and Individual Differences, 34, 706 - 721.

Santrock, J. (2007). Adolescene : An Introduction. USA: McGraw Hill.

Schutte, N., Malouff, J., Hall, L., Haggerty, D., Cooper, J., Golden, C., et al. (1998). Development and validiation of measure of emotional intelligence. Personality and Individual Differences, 25, 167 - 177.

Schutte, N., Malouff, J., Simunek, M., Hollander, S., & Mackenley, J. (2002). Characteristic emotional intelligence and emotional well - being. Cognition and emotion, 16, 769 - 786.

Snyder, C., & Lopez, S. (2006). The scientific and practical explorations of human strengths. california: sage publications.

Strongman, K. (2005). the psychology of emotion. england: john willey.

Sugiyono, P. D. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Trinidad, D., & Johnson, C. (2002). The association between emotional intelligence and early adolescent tobacco and alcohol use. Personality and Individual Differences, 32, 95 - 105.

(15)

Young, R., & Bradley, M. (1998). social witdrawal: Self efficacy, happiness, and popularity in introverted and extroverted adolescents. Canadian journal of school psychology, 14, 21 - 32.

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/12/01/149753-survei-lsi-84-7- persen-publik-indonesia-bahagia, diakses tanggal 20-1-2014.

http://female.kompas.com/read/2013/07/23/1533278/Remaja.yang.Ramah.Punya.Masa.

(16)
(17)

1 Latar Belakang

Kebahagiaan menjadi tujuan akhir dalam kehidupan, hidup tidak lengkap kalau belum bahagia. Orang dahulu percaya bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang dicapai, tetapi sebuah anugrah yang diberikan Tuhan kepada hambanya atau sebuah kemurahan hati dari yang maha kuasa (Bruni, 2010), namun sekarang kebahagiaan merupakan sesuatu yang harus dicapai dengan sendirinya, mencapai kebahagiaan lebih dari sekedar tujuan pribadi melainkan suasana hati yang menyenangkan (Parks et al, 2012). Kebahagiaan umumnya dianggap sebagai hal yang baik. Banyak penelitian telah menyoroti manfaat dari kebahagiaan tersebut, diantaranya kebahagiaan membantu untuk mengejar tujuan dalam hidup,

meningkatkan kesejahteraan hidup, meningkatkan kualitas hidup pada masyarkat dan kesehatan psikologis (Gruber, Mauss, & Tamir, 2011).

Hasil penelitian Ryff (1989), menunjukkan bahwa kebahagiaan merupakan cita-cita tertinggi yang selalu ingin diraih oleh semua manusia dalam tindakannya. Kebahagiaan dapat meningkatkan kualitas hidup individu seperti, kualitas perekonomian, umur panjang, mencegah penyakit kronis (Koopmans, 2010), meningkatkan kualitas kerja (Judge, 2010), membantu proses kognitif lebih baik lagi (Kuhbandner et al 2010), membuat orang berpikir lebih kreatif dan fleksibel serta lebih peka terhadap lingkungannya (Boehm et al 2008).

Melihat dari hasil studi sebelumnya sudah sangat jelas kebahagiaan sangat bermanfaat bagi kehidupan. Mayoritas publik Indonesia menyatakan dirinya bahagia. Hal ini disimpulkan dari survey regular yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI, 2010), dengan populasi nasional. Survei tersebut membuktikan bahwa sebanyak 84,7 persen publik Indonesia menyatakan dirinya bahagia. Namun, meski jumlah responden yang mengaku bahagia, jumlahnya sudah cukup banyak, ternyata dari 57 negara yang pernah disurvei oleh World Value Survey (WVS), Indonesia masih menempati posisi ke 32 dari 57. Posisi pertama, adalah oleh Selandia Baru. Di negara ini, sebanyak 97,3 persen penduduk menyatakan hidup mereka saat ini sangat bahagia atau cukup bahagia. Sementara, negara tetangga, Malaysia, menempati posisi ke lima dengan 94,8 persen publiknya mengaku sangat bahagia atau cukup bahagia (Republika.com, 2010).

Dari data survey diatas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merasa bahagia dengan kehidupannya sekarang akan tetapi bagaimana dengan kebahagiaan remaja.

(18)

2

tekanan dari sekolah/ universitas, teman sekelas dan harapan keluarga yang terlalu tinggi. Kepala Masyarakat Eksekutif Bob Reitemeier menyatakan, akibat dari remaja yang tidak bahagia dapat menyebabkan depresi pada remaja (kompas.com, 2013). Masa remaja adalah waktu dimana kesadaran sosial dan tekanan sosial semakin tinggi, sehingga remaja dianggap rentan untuk mengalami masalah. Berbagai masalah dapat terjadi pada masa remaja karena tingkah laku remaja yang belum mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungan dan masyarakat (Wilis, 2005).

Kebanyakan permasalahan remaja adalah kegagalan dalam sebuah hubungan, impulsif dan depresi (Kim & Kim, 2008). Remaja yang sering mendapatkan masalah dalam

kehidupan nya atau tidak dapat keluar dari permasalahannya memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah (Kim & Kim, 2008). Perilaku agresif, depresi, memiliki keinginan untuk bunuh diri, seks bebas, penggunaaan alkohol dan obat – obatan terlarang merupakan akibat remaja yang tidak bahagia (Huebner & Diener, 2008). Gaya hidup tidak sehat termasuk merokok dan banyak minum alkohol mendapatkan skor kebahagiaan yang lebih rendah dari pada remaja yang memiliki gaya hidup sehat dan rokok paling membuat tidak bahagia (Boehm et al 2008).

Sementara itu menurut Strongman (2005) satu dari sepuluh remaja di Inggris tidak bahagia, seperempat dari mereka dikarenakan tekanan dari sekolah dan sisanya karna faktor lainnya. Beberapa remaja tidak bahagia disebabkan tekanan dari sekolah, teman sekelas, selain itu harapan keluarga yang terlalu tinggi juga menjadi faktor penyebab remaja tidak bahagia (Huebner & Diener, 2008). Menurut Strongman, (2005) lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kebahagiaan remaja hal ini dikarena kan waktu mereka lebih banyak dihabiskan disekolah bersama teman sebaya dan guru-guru mereka.

Kebahagiaan dapat membantu menanggulangi permasalah yang dialami remaja, karena kebahagiaan dapat menjadi stimulus berbagai keuntungan (Chaplin, Bastos & Lowrey, 2010). Remaja yang memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi menunjukkan keberfungsiaan yang baik dalam aspek intrapersonal, interpresonal, memiliki motivasi yang tinggi, selalu berpikiran positif, tidak berprasangka buruk dan mudah menerima dengan lingkungan sekitar

(19)

3

remaja (Boyce et al 2010). Sehingga kebahagiaan dianggap sebagai hal yang sangat penting pada remaja (Argyle, 2002).

Kebahagiaan biasa nya dikaitkan dengan kecerdasaan emosional dan harga diri (Carmeli et al 2009, Lyubomirsky et al 2006). Gupta (2011), menyatakan bahwa kecerdasaan emosional dapat dijadikan sebagai prediktor yang kuat untuk meneliti kebahagiaan karena kecerdasaan emosional terkait dengan regulasi emosi, keterampilan hubungan, dan kompetensi sosial. Dalam kehidupan sehari – hari, orang yang bahagia cenderung merasa baik tentang diri mereka sendiri dan menghargai diri mereka sendiri hal ini disebut dengan harga diri yang baik namun orang – orang yang tidak memiliki harga diri dan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan harga diri pada narapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar (r = 0,350,

kategori rendah dan juga terdapat 23 subyek memiliki presentase 46% termasuk kedalam kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari remaja didukuh Pengkol

Dengan konsep diri yang positif diharapkan remaja dapat memanifestasikannya ke dalam bentuk gaya hidup yang lebih baik seperti gaya hidup sehat, dan tidak

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Furnham (2002) ditemukan bahwa persahabatan dengan teman sebaya akan menjadi penting bagi kebahagiaan seorang

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara penerimaan diri dengan kebahagiaan pada remaja Panti Asuhan di Purwokerto. Alat pengumpulan data

Skrining pada remaja terhadap kadar kolesterol darah yang tinggi dilihat pada satu atau beberapa faktor risiko yaitu hipertensi, merokok, gaya hidup, obesitas, asupan alkohol

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pacheco & Berrocal (2004), kecerdasan emosional yang rendah pada remaja dapat mengakibatkan tingkat kesejahteraan dan

Dengan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik maka remaja akan memiliki perilaku yang sesuai dengan tuntutan dari dalam diri dan tuntutan dari lingkungan, sehingga