1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai profesi yang dilakoni setiap orang disuatu tempat tentunya banyak dikalangan masyarakat umum yang mengetahui mengenai profesi-profesi yang mulia seperti Pilot, Guru, Pengacara, Petani, Polisi, Nelayan, Dokter, dan lain-lain. Semua profesi tersebut sangat mulia karena banyak memberikan manfaat untuk mereka yang menjalani, untuk keluarga mereka dan juga orang lain yang berada di sekitarnya. Selain itu dalam menjalankan tugasnya, bentuk pengabdian mereka sebagai orang yang menggeluti profesi tersebut sesuai dengan kaidah-kaidah atau norma sosial, hukum, atau agama yang berlaku dikehidupan sosial. Profesi-profesi diatas pada umumnya merupakan sebagian dari banyaknya jumlah profesi yang digeluti oleh masyarakat. Namun ada kalanya ditemukan mengenai suatu pekerjaan dan pekerjaan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai profesi karena penuh dengan unsur negatif, merugikan banyak pihak, dan menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat seperti pencuri, pemabuk, pengguna narkoba, dan sebagainya. Masyarakat enggan dan tidak akan mau menganggap kegiatan tersebut sebagai suatu profesi yang memang bertentangan jauh dari nilai-nilai dan norma yang berlaku.
2
membuktikan bahwa saat ini kehidupan sosial dipandang hitam oleh masyarakat di Negara Indonesia. Memandang adanya fenomena yang demikian memunculkan stigma negatif pada PSK sehingga mereka mendapatkan penilaian yang buruk dimata sosial.
Memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak memiliki keterampilan khusus membuat banyak perempuan akhirnya memilih untuk menukangi pekerjaan ini. Selaini itu diperparah dengan keadaan dimana terbatasnya lapangan pekerjaan, serta adanya tuntutan keluarga untuk bekerja di luar rumah dengan harapan mendapat penghasilan lebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Munculnya fenomena ini akhirnya mengungkap sisi kehidupan bagaimana dengan mereka yang menggeluti profesi sebagai PSK. Melihat fakta yang ada selama ini tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan PSK selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2005 khususnya di kota Malang terjaring data terdapat sekitar 500 Pekerja Seks Komersial di lokalisasi, dan 75 Pekerja Seks Komersial dinyatakan liar. Namun pada tahun 2006 jumlahnya berkembang menjadi 900 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 486 Pekerja Seks Komersial berada di lokalisasi, dan 414 orang dinyatakan liar atau terselubung (data diperoleh dari mediaindo.co.id).
3
mengalami stress, semua orang dapat mengalami hal tersebut, dari seorang petani sampai seorang pengusaha pun bisa mengalami stress dan tentu saja mereka ingin berusaha untuk menghindarinya. Berbagai tuntutan hidup dan banyaknya suatu hal yang harus terpenuhi dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan berumah tangga membuat manusia lebih rentan terkena dampak yang ditimbulkan dari stress. Beban inilah yang semakin membuat keadaan penderita tidak mampu atau tidak memiliki kekuatan yang sepadan untuk menghadapi hal tersebut.
4
mereka tidak akan membiarkan perasaan ini terjadi secara berlarut-larut. Mereka akan berusaha untuk dapat keluar dari permasalahan yang mereka hadapi. Perasaan tertekan yang dialami seseorang dapat menimbulkan perubahan atau masalah yang sangat memerlukan berbagai macam cara untuk menyelesaikannya serta strategi untuk menyesuaikan kondisi terhadap masalah tersebut (coping) sehingga individu dapat lebih adaptif dari sebelumnya.
Salah satu beban yang dirasakan PSK yang sudah memiliki anak adalah ada kecemasan akan dibenci oleh anak setelah tahu pekerjaan ibunya dahulu sebagai PSK. Beban yang dirasakan tentunya sewaktu-waktu dapat menyebabkan munculnya perasaan yang tertekan. Bekerja sebagai PSK tak serta merta kesenagan semata yang didapatkan, dibalik itu semua PSK yang sudah memiliki anak harus memikirkan masa depan anak yang pastinya harus bisa menjadi orang yang lebih baik dibandingkan dengan mereka. Adapun usaha yang bisa mereka lakukan saat ini adalah mengumpulkan tabungan sebanyak-banyaknya agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya guna terlepas dari pekerjaan sebagai PSK, dan yang pastinya terlepas dari kecemasan akan dibenci oleh anaknya kelak.
5
Salah satu contoh yang terjadi pada seorang wanita bernama Rita (29) yang merupakan wanita asal Subang kemudian terpaksa menjadi seorang PSK untuk menafkahi putrinya yang baru berumur 3 tahun. Saat ini putrinya diasuh oleh keluarganya di kampung halamannya yaitu di Bandung dan semua ini Rita lakukan setelah dia ditinggal pergi oleh suaminya. Memasuki zaman sulit seperti ini yang penuh dengan kompetisi dan persyaratan dalam mencari lapangan pekerjaan memaksa Rita mengambil langkah instan untuk mendapatkan penghasilan tanpa membutuhkan surat lamaran atau sejenisnya yaitu menjadi Pekerja Seks Komersial. Rita terhitung baru dalam menjalani pekerjaannya ini yaitu baru sekitar satu tahun. Rita mengaku awalnya dipengaruhi oleh seorang temannya namun karena terdesak oleh himpitan dan kebutuhan hidup akhirnya Rita terpengaruh dan mengikuti ajakan temannya tersebut. Dari penghasilan yang Rita dapatkan, tidak semuanya bisa dinikmati oleh dirinya karena harus diserahkan kepada pemilik kamar dan orang yang menangani mereka. Dari sisa penghasilan yang sudah mendapatkan potongan tersebut Rita gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar sewa rumah, dan untuk biaya anaknya yang tinggal di kampung. Sampai saat ini tidak ada terbesit dalam pikiran Rita untuk menikah lagi, Rita hanya ingin berkonsentrasi untuk membesarkan putri semata wayangnya. Dia juga tidak pernah tahu harus sampai kapan tetap menggeluti pekerjaan seperti ini, yang ada dalam pikirannya saat ini adalah membesarkan dan menyekolahkan putrinya hingga ke perkuliahan agar masa depan putrinya lebih baik dibandingkan dirinya (data diperoleh dari okezone.com/news).
6
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran stress dan coping stress pada Pekerja Seks Komersial yang sudah memiliki anak.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran stress dan copingstress pada Pekerja Seks Komersial yang sudah memiliki anak.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan ide-ide serta memperkaya informasi dalam bidang ilmu psikologi khususnya pengembangan teori psikologi klinis mengenai gambaran stress dan copingstress pada PSK yang sudah memiliki anak.
2. Manfaat Praktis
STRESS
DAN
COPING STRESS
PADA PEKERJA SEKS
KOMERSIAL YANG SUDAH MEMILIKI ANAK
SKRIPSI
Oleh :
TRI ATMAJA BUDI SANTOSO
06810060
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
STRESSDANCOPING STRESSPADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL YANG SUDAH MEMILIKI ANAK
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh :
TRI ATMAJA BUDI SANTOSO 06810060
FAKULTAS PSIKOLOGI
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dengan segala keagungan,
karunia, hidayah dan izin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini yang berjudul“Stress dan Coping Stress pada Pekerja Seks Komersial yang Sudah Memiliki Anak”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi guna memperoleh gelar sarjana di Universitas Muhammadyah Malang.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang menjadi pemimpin besar umat islam beserta keluarga dan
sahabat dan pengikut jejak langkahnya sampai hari akhir nanti.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan, bantuan, dan dukungan yang bermanfaat dari semua pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si dan M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Si
selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, pembelajaran yang bermanfaat dari awal hingga akhir
penelitian.
3. Ari Firmanto, S. Psi selaku dosen wali yang telah banyak memberikan arahan
dan pembelajaran dari awal perkuliahan hingga selesainya pengerjaan skripsi
ini.
4. Bapak dan Mama yang tiada hentinya memberikan perhatian, do’a, dan
dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis memiliki motivasi
untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Kedua subjek yang telah meluangkan waktunya untuk menceritakan tentang
keluh kesah yang dihadapi dalam hidupnya dan membantu memberikan
informasi-informasi yang berkenaan dengan penelitian ini, kepada keduanya
penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
6. Saudara-saudara ku, Eka Dina Widyastuti, Dwi Candra Agus Setiabudi, dan
7. Sahabat-sahabatku yang sudah seperti saudaraku sendiri yang menjadi pendiri
Kedai Kopi Bagong, Nton, Ranty, Ndut, Bajul, Sumbu, terima kasih banyak
untuk kalian semua. Jauh ataupun dekat, aku akan selalu ingat kalian semua.
8. Nova Laylyana yang telah memberikan perhatian dan dukungan dalam
membantu pengerjaan skripsi ini. Terima kasih atas semua yang sudah
diberikan. Semoga kita selalu didekatkan dan diberikan yang terbaik. Amin.
9. Sahabat-sahabatku seperti Anton (Itoq), Ari (Ayik), Iwan (Kuda), Ade, Geby
(Geboy), Dinda (Dindong), Anggoro (AnggorA), Fikri (ovank), Tisya
(mickey), Andika (Dika), Dany (Tenyom), terima kasih atas persahabatan
yang sudah terjalin sampai saat ini, semoga ukhuwah kita sampai akhir hayat.
10. Teman-teman di Fakultas Psikologi UMM angkatan 2006 khususnya kelas B
yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng, semoga kita bisa kumpul lagi.
11. Teman-teman alumni kost Margo Utomo Dalam 04, seperti Fatony, Alek,
Hakim, Agam, Faiz, Itoq, Gendol, Rego, Kedeb, Samid, Uluk, Filman,
Diding, Enuk, Okky, semoga kita diberikan kemudahan untuk kumpul lagi
semuanya, banyak pengalaman hidup yang bermanfaat, berharga, dan tidak
akan pernah terlupakan yang didapatkan dari kalian.Thanks a lot brother.
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dengan bekal dan kemampuan terbatas, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.
Akhirnya, tiada kata selain harapan semoga skripsi ini bermanfaat sesuai dengan
DAFTAR ISI
2. Pengertian Pekerja Seks Komersial ... 23
3. Motif yang melatarbelakangi seseorang menjadi PSK ... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Batasan Istilah ... 26
C. Subjek Penelitian ... 27
D. Instrumen Penelitian ... 27
E. Metode Pengumpulan Data ... 27
F. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
G. Tahap Penelitian ... 29
H. Analisa Data ... 30
I. Uji Keabsahan Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas Subjek Penelitian... 33
B. Deskripsi Data ... 33
C. Analisa Data ... 46
D. Pembahasan... 54
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA...
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian... 29
Tabel 4.1 Identitas Subjek Penelitian... 33
Tabel 4.2Gambaranstressdancoping stresspada Subjek LN... 45
Tabel 4.3Gambaranstressdancoping stresspada Subjek CR... 47
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Atkinson, C., Atkinson, L., Bem., D. & Smith, E. (1993). Pengantar psikologi. Jakarta: Interaksara.
Davison, G., Neale, J., & Kring, A. (2006). Psikologi abnormal. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Gintings, E. (1999). Mengantisipasi stress dan penanggulangannya. Jogjakarta: Yayasan Andi.
Greene, B., Nevid, J., & Rathus, S. (2003). Psikologi abnormal (Cetakan kelima). Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Kartono, K. (1999).Patologi sosial. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Meyer, R., & Salmon, P. (1988). Abnormal psychology. United States of America: York Production Service.
Moleong, L. (2007).Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Noi, S., Smith, P. (1994).Bagaimana Mengendalikan Stres:Ditujukan khusus Untuk Kehidupan Di Kota Asia. Jakarta: Pustaka Utama Grafity.
Rasmun. (2004).Stres, Koping dan Adaptasi. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Safaraia, T., Saputra, N. (2009). Manajemen emosi : Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumartha, O. (2009).Obat Stres Tanpa Dokter. Jogjakarta: Surya Media.