• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengaman Rumah Dengan Security Password Menggunakan Sensor Gerak Berbasis Mikrokontroler AT89S51

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengaman Rumah Dengan Security Password Menggunakan Sensor Gerak Berbasis Mikrokontroler AT89S51"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGAMAN RUMAH DENGAN SECURITY

PASSWORD MENGUNAKAN SENSOR GERAK BERBASIS

MIKROKONTROLER AT89S51

TUGAS AKHIR

ABDUL GAYUNG 062408011

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

SISTEM PENGAMAN RUMAH DENGAN SECURITY PASSWORD MENGUNAKAN SENSOR GERAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

ABDUL GAYUNG 062408011

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : SISTEM PENGAMAN RUMAH DENGAN

SECURTY PASSWORD MENGUNAKAN

SENSOR GERAK BERBASIS

MIKROKONTROLER AT89S51

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : ABDUL GAYUNG

Nomor Induk Mahasiswa : 062408011

Program Studi : DIPLOMA (D3) FISIKA INSTRUMENTASI

Departemen : FISIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2009

Komisi Pembimbing :

Diketahui/Disetujui oleh Departenen Fisika FMIPA USU

Drs. SYAHRUL HUMAIDI, M.Sc NIP: 132050870

Pembimbing

(4)

PERNYATAAN

SISTEM PENGAMAN RUMAH DENGAN SECURTY PASSWORD

MENGUNAKAN SENSOR GERAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, 14 Juli 2009

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulilah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan limpah kurnia?Nya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah di tetapkan.

(6)

ABSTRAK

(7)

DAFTAR ISI

Persetujuan ... i

Peryataan ... ii

Penghargaan ... iii

ABSTRAK ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

BABI: PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah. ... 1

1. 2. Rumusan Masalah ... 2

1. 3. Tujuan Penulisan ... 2

1. 4. Batasan Masalah ... 2

1. 4. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II: LANDASAN TEORI 2.1. Lok. Sistem Keamanan dengan Alat Berbasis Mikrokontroler ... 5.

2.2. Mikrokontroler AT89S51 ... 7

2.2.1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S52 ... 8

(8)

2.3. Alaram sebagai informasi adanya pembobolan pintu ... 11

2.4. Infra Red sebagai Sensor Gerak ... 12

2.4.1.Cara Kerja Infra Red ... 15

2.4.2. Keungulan Infra Red ... 15

2.5. Trasistor Sebagai Skalar Otomatis ... 16

2.5.1. Cara Kerja Transistor ... 17

2.5.2.Jenis?jenis transistor ... 18

2.6. Komponen?komponen Pendukung Security Password ... 19

2.6.1. Resistor ... 19

2.6.2. Tranformator ... 22

2.6.3. Capasitor ... 22

2.6.4. Kapasitansi ... 23

2.6.5. Kondensotor ... 24

2.6.6. Dioda ... 25

BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Rangkaian ... 27

3.2. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ... 28

3.2. Driver Motor Stepper ... 30

3.3. Rangkaian Sensor ... 32

3.4. Diagram Alir Pemrograman ... 36

(9)

BAB IV

PENGUJIAN RANGKAIAN DAN PROGRAM

4.1 Pengujian Rangkaian Power Supplay ... 38

4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ... 39

4.3. Pengujian Rangkaian Driver Motor Stepper ... 40

4.4. Pengujian Rangkaian Sensor ... 44

4.5. Pengujian Rangkaian Display Seven Segmen ... 45

4.6. Pengujian Rangkaian Relay ... 48

4.7. Pengujian Rangkaian Keypad ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 53

5.1. Kesimpulan ... 55

DAFTAR PUSTAK ... 56

(10)

DAFTAR TABEL

... 38

... 39

... 43

... 45

! " ... 47

# $ % ... 49

(11)

DAFTAR GAMBAR

' ! ( ) * +,- ... 7

' ' - ! ) ./ * +,- ... 9

' % ... 13

' ! ... 14

' ... 16

' # ' - - ... 19

' & ! ( 0 ... 20

' + $ 1 2 ... 23

' , ! ( 2 ... 25

' 3 - ! 1 ... 26

Gambar 3.2 Rangkaian Power Supply ... 27

Gambar 3.2 0 * +,- ... 28

Gambar 3.3 Rangkaian driver motor stepper 30 ... 30

Gambar 3.4. 0 $ % ... 32

Gambar 3.5. 0 $ ... 33

Gambar 3.6. ( % % % ... 36

' 0 " ... 45

' ... 47

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang Masalah

Keamanan adalah salah satu hal yang sangat penting. Banyak hal yang kita lakukan

untuk menciptakan keamanan. Salah satunya adalah keamanan rumah. Kita selalu

merasa resah saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Hal ini adalah wajar

karena rumah merupakan tempat untuk menyimpan barang?barang berharga dan

mungkin sangat pribadi bagi kita.

Perasaan resah disebabakan ada kemungkinan terjadinya pencurian terhadap

barang berharga. Bila rumah dalam keadaan kosong, maka rumah tidak dapat diawasi

secara tepat. Tapi kalau kita dapat lebih cepat mengetahui kejadian yang terjadi pada

rumah kita, pasti keadaannya akan berbeda. Misalnya bila kita mengetahui adanya

usaha pencurian terhadap rumah yang kita tinggalkan, kita dapat dengan segera

menelepon polisi hal itu dapat kita lakukan apabila kita mengetahui kejadian tersebut

lebih dini.

Untuk itu diperlukan sebuah alat yang dapat mengetahui jika ada orang yang

masuk ke rumah tanpa izin. Kemudian alat ini dapat memberikanhukan kepada

pemilik rumah tentang kejadian yang terjadi dirumah. Dengan demikian pemilik

rumah dapat mengetahui lebih awal tentang kejadian yang terjadi dirumah, dan

(13)

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut

kedalam bentuk skripsi sebagai Tugas Akhir dengan judul “Sistem Pengaman Rumah

Dengan Security Pasword Menggunakan Sesor Gerak Berbasis Mikrokontroler AT89S51”.

Pada alat ini akan digunakan sebuah mikrokontroler AT89S51, Mikrokontroler

AT89S51 sebagai otak dari sistem, yang berfungsi mengendalikan seluruh sistem.

Password digunakan sebagai syarat untuk membuka pintu. Sensor gerak untuk

mengetahui ketika ada orang yang masuk tanpa izin.

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan mikrokontroler sebagai alat pengaman rumah dengan

mengguakan sensor gerak.

2. Memanfaatkan sensor gerak yang dihubungkan dengan alat agar dapat

mendeteksi ada tidak orang yang keluar masuk rumah tampa izin pemilik.

3. Membuat alat sederhana yang dapat memberi rasa aman pada pemilik rumah.

I.4 Batasan Masalah

Mengacu pada hal diatas, penulis membuat alat yang dapat mendeteksi apakah rumah

(14)

memanfaatkan sensor gerak sebagai perantaranya. Alat ini akan bekerja saat pemilik

rumah tidak berada di dalam rumah. Di sini penulis akan mengamati sistem kerja alat

dan sofware yang digunakan dalam mikrokontroler. Penulis hanya membuat alat yang

merupakan simulasi saja, tidak menerapkan pada rumah sungguhan.

I.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat

sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari Sistem Pengaman

Rumah Dengan Sicurity Pasword Menggunakan Sesor Gerak Berbasis

Mikrokontroler AT89S51 dan sensor gerak,maka penulis menulis laporan ini sebagai

berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, tujuan penulisan,

batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang

digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian Teori

pendukung itu antara lain tentang mikrokontroler AT89S51 (hardware

(15)

pemancar infra merah, cara kerja poto dioda dan rangkaian

penerimanya.

BAB III. ANALISA RANGKAIAN DAN KERJA SISTEM

Analisa rangkaian dan sistem kerja, dalam bab ini dibahas tentang

sistem kerja per?blok diagram dan sistem kerja keseluruhan.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari

pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah

rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan

perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Keamanan dengan Alat Berbasis Mikrokontroler

Sistem adalah kombinasi beberapa komponen yang bekerja bersama. dan melakukan

suatu sasaran tertentu. Aman adalah tidak merasa takut, resah, atau gelisah. Sistem

keamanan adalah sistem yang digunakan untuk memberikan rasa bebas dari bahaya ,

tidak merasa takut, resah, atau gelisah terhadap barang berharga yang ditingalkan.

Bagian penting dari sistem keamanan adalah menggetahui kemungkinan

terjadinya pencurian terhadap barang berharga .Sistem keamanan ruang merupakan

bagian dari sistem pengamanan, dimana sistem keamanan digunakan untuk

mengurangi resiko terjadinya bahaya kehilangan , kerugian , serta perlindungan

terhadap barang?barang berharga.

Beberapa komponen yang berpengaruh pada sistem keamanan diantaranya:

petugas keamanan, alat bantu keamanan, serta peraturan yang berhubungan dengan

keamanan. Banyak sekali alat bantu yang digunakan untuk mendukung sistem

keamanan, dari peralatan yang sederhana hingga peralatan yang menggunakan yang

lebih maju.

Security password adalah sistem pengaman rumah yang digunakan pada pintu

dimana setiap orang yang akan masuk harus menekan yang sudah diset

(17)

mengunakan mikkorokontroler AT89S51. AT89S51 Dirancang sebagai memeori

(otak) dari security password yang akan diisi program nntuk pengaturan sistem

keamanan pintu , sehingga setiap orang yang tidak mengetahui dari sistem

rancangan ini tidak akan dapat untuk membobolnya.

Karena keamanan adalah salah satu hal yang penting. Banyak hal yang kita

lakukan untuk menciptakan keamanan. Salah satunya adalah menjaga keamanan

rumah. Kita selalu merasa resah saat kita meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.

Hal ini adalah wajar karena rumah kita merupakan salah satu tempat untuk

menyimpan barang?barang berharga dan mungkin sangat pribadi bagi kita.

Perasaan resah tersebut disebabkan adanya kemungkinan terjadinya pencurian?

pencurian pada rumah yang kita tinggalkan. Bila rumah dalam keadaan kosong,

tindakan untuk mengatasinya akan terlambat. Tapi kalau kita telah menggetahuinya

terlebih dahulu maka kita akan lebih siaga dan mempersiapkan segala kemungkinan

yang akan terjadi.

Dalam perancangan sistem penggamanan rumah dengan mengunakan %

password digunakan beberapan komponen utama yang berperan penting dalam sistem

penggamanan ini. Pada perancangan % otak sistem pengamanan

adalah mikrokontrolerb AT89S51 sedangkan untuk pendeteksi adanya pembobolan

adalah mengunakan infra red yang digunakan sebagai sensor gerak untuk mendeteksi

pergerakan seseoran yang ada didepan pintu.

Dimana sistem kerja dari sistem pengaman rumah dengan mengunakan

(18)

mengketikan password yang telah diset melalui program yang telah disimpan pada

( ) IC AT89S51 mikrokontroler, apabila passwort yang diketikan

benar maka pintu akan terbuka dan apabila password yang diketikan salah maka

alaram akan berdering yang menandakan adanya pembobolan pada pintu.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai security password pada pengaman

pintu otomatis makan harus diketahui terlabih dahulu komponen yang digunakan dan

kegunaanya pada sistem perancangan sistem pengamanan dengan mengunakan

security password. Untuk lebih memehaminya makan akan akan dijelaskan satu

persatu.

2.2. Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler adalah suatu IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program

(ROM) serta memory serba guna %% (RAM),

bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas

(ADC), PLL, dan

( EEPROM) dalam satu kemasan. Pengggunaan mikrokontroler dalam bidan

kontrol sangat luas dan popular.

(19)

Selain memiliki arti mikroporosesor dan memori juga memiliki arti yang

berbeda , misalnya mikrokontroler disebut juga komputer keping tunggal ( % % ) yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan untuk tugas? tugas yang berorientasi control. Selain itu mikroprosesor yang dibuat dengan metode

VLSI ( 4 -% . ) sehingga kepadatan komponen yang tinggi

dengan tujuan untuk melakukan pengecilan terhadap sistem yang berbasis

mikroprosesor.C

CCCCCCCCCCCCCCCC

Mikrokontroler adalah satu kemasan ( % 5 yang didalamnya terdiri dari CPU, memori berupa RAM antar muka ( % ) serial dan parallel, timer dan fasilitas interupsi. Mikrokontroler AT89S52 adalah versi terbaru yang merupakan

mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 2 ( $ 6 0

7 ) (PEROM)

2.2.1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 buah pin. Umumnya kemasan mikrokontroler

ini adalah DIP (Dual In Line Packaged). Dimana tiap?tiap kaki yang terdapat pada IC

AT89S51 memiliki fungsi yang berbeda –beda. Adapun fungsi dari kaki IC AT89S51

adalah sebagai berikut:

a. Pin 1 sampai 8

Pin 1?8 merupakan port I yang menjadi saluran (bus) dua arah input/output

8 bit.dengan internal pull?up yang dapat digunakan untuk berbagai

(20)

b. Pin 9

Merupakan masukan reset (aktif tinggi untuk dua siklus mesin)

' ' - ! ) ./ *

+,-c. Pin 10 sampai 17

Port 3 merupakan saluran (bus) I/O 8 bit dua arah dengan 8

yang memiliki fungsi pengganti.

d. Pin 18 dan 19

Jalur ini merupakan masukan ke panguat osilator berpanguat tinggi.

e. Pin 20

Merupakan ground sumber tegangan yang diberi simbol gnd.

f. Pin 21 samp[ai 28

Pin ini merupakan port 2 yang menjadi saluran (bus) I/O dua arah 8 bit

dengan 8 .

g. Pin 29

(21)

mengakses program memori yang masuk ke dalam saluran (bus)

selama proses pemberian atau pengambilan 9 % ).

h. Pin 30

* 4 % 6 (ALE) merupakan penahan alamat memori eksternal (pada port 1) selama mengakses ke memori eksternal. Pin ini juga sebagai

pulsa (sinyal) input program (PROG) selama pemograman.

i. Pin 31

*%% 6 (EA) merupakan sinyal kontrol untuk pembacaan memori program.

j. Pin 32 sampai 39

Port 0 merupakan saluran (bus) I/O 8 bit % % yang dapat

digunakan multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses

ke memori program eksternal.

k. Pin 40

Merupakan sumber tegagan positif yang diberi simbol Vcc sebesar +5 volt.

2.2.2. Spesikasi AT89S51

Mikrokontroler yang dipakai pada alat ini menggunakan DT?51 Minimum Sistem

versi 3 yang diproduksi oleh . " " 6 % % . DT?51 merupakan kit yang lengkap untuk digunakan karena telah menyediakan port serial, input data, driver

LCD, memori eksternal 28C64B dan sebuah PPI 8255. Spesifikasi DT?51 adalah

sebagai berikut:

(22)

2. Port serial standar RS?232 digunakan untuk komunikasi antara komputer

dengan DT?51.

3. Memori 8" (EEPROM) 8kb untuk menyimpan program dan data. 4. Empat port input (I/O) dengan kapasitas 8 bit untuk tiap port?nya.

5. Port LCD untuk keperluan tampilan.

6. Konektor ekspansi untuk menghubungkan DT?51 dengan 8

yang kompatibel.

2.3. Alaram sebagai informasi adanya pembobolan pintu

Alaram di buat agar dapat membantu kita dalam menjaga atau mengamankan rumah

yang kita tinggalkan dalam waktu yang cukup lama. Alarm juga sistem yang

digunakan sebagai indikator suara yang sensitive, alarm biasanya di letakan pada pintu

rumah. Alaram menggunakan anergi listrik yang dihubungkan langsung dengan

rangkaian mikrokontroler sehingga apabila terjadi pembobolan pintu maka alaram

akan bordering secara otomatis.

Di setiap celah akses masuk atau keluar rumah dan juga bagian?bagian yang

adanya kemungkinan di bobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab seperti pada

pintu dan jendela yang sudah terpasang sensor, sehingga apabila ada seseorang yang

secara paksa pintu masuk tersebut tanpa mempunyai akses masuk atau menekan

password yang benar, maka sensor yang terpasang tersebut akan memberikan sinyal

ke mikrokontroler yang kemudian dari mikrokontroler mengeluarkan output yang

(23)

Sistem alarm anti pencuri ini menggunakan power listrik sebagai sumber

energinya, karena hampir semua komponen pendukung pada alarm anti pencuri ini

menggunakan sistem elektronik yang membutuhkan sumber listrik yang stabil,

sehingga sistem untuk pengaturan power listrik sangat dibutuhkan dalam penerapan

sistem alarm anti pencuri. Selain daripada itu rangkaian % tidak langsung dihubungkan dengan PLN , karena rangkaian elektronika memiliki arus yang

kecil dan stabil sehinga sebelum dihubungkan dengan rangkaian yang dirancang

terlebih dahulu dihubungkan dengan .

2.4. Infra Red sebagai Sensor Gerak

Pada dasarnya ! (disingkat FTIR)

adalah sama dengan Spektrofotometer Infra Red dispersi, yang membedakannya

adalah pengembangan pada sistim optiknya sebelum berkas sinar infra merah

melewati contoh atau objek. Dasar pemikiran dari Spektrofotometer Fourier

Transform Infra Red adalah dari persamaan gelombang yang dirumuskan oleh Jean

Baptiste Joseph Fourier (1768?1830) seorang ahli matematika dari Perancis.

Dari deret ( tersebut intensitas gelombang dapat digambarkan sebagai daerah waktu atau daerah frekuwensi. Perubahan gambaran intensitas gelobang radiasi

elektromagnetik dari daerah waktu ke daerah frekwensi atau sebaliknya disebut

Transformasi Fourier 9( 5

Selanjutnya pada sistim optik peralatan instrumen ( .

(24)

pemakaian gelombang radiasi elektromagnetik yang berdasarkan daerah waktu adalah

yang dikemukakan oleh Albert Abraham Michelson (Jerman, 1831).

Perbedaan sistim optik - . 0 .

) % - ( . 0 tampak pada gambar

2.3.dibawah ini.

' %

LED atau 4 6 1 adalah dioda yang memancarkan cahaya.

Dengan menggunakan unsur seperti galium, arsen, dan phospor, pabrik LED dapat

membuat LED yang memancarkan cahaya warna?warni. LED sering digunakan

sebagai display peralatan mesin hitung, jam digital dan lain?lain, sedangkan sestem

tanda bahaya pencuri dan ruang lingkup yang lain membutuhkan pancaran yang tak

tampak. LED jenis ini disebut LED infra red.

Karakteristik LED Infra red adalah sebagai berikut :

a. Mempunyai eV antara 0,18 sampai 3,4 eV.

b. Panjang gelombang sebesar = 1,240 eV, yaitu antara 0,36 Im sampai 6.8

Im.

c. Awet dan tahan lama, bila dipasang pada tegangan dan arus yang benar.

(25)

Sensor pendeteksi dipakai sebagai pengganti saklar manual atau mekanik yang

dipasang di tempat yang berpotensi dimasuki atau dilalui oleh orang, apabila orang

yang tidak bertanggung jawab masuk tanpa memasukan kode 9 ), maka sensor mendeteksi dan mengirim sinyal yang mengakibatkan alarm berbunyi.

Keutamaan menggunakan sistem sensor adalah selain tidak terlihat karena

menggunakan sinyal inframerah juga tidat mudah untuk di tembus atau dibobol.

' !

Sensor infra red digunakan pada sistem pengamanan pintu berfungsi untuk

mendeteksi ada tidaknya pergerakan yang terjadi didepan sensor infra red, sehingga

apabila ada pembobolan tanpa mengetikan password terlebih dahulu maka akan

terdeteksi pergerakanya sehingga sensor infra red akan mengirimkan sinyal kebagian

mikrokontroler akan mengirimkan sinyal, sehingga alaram akan berdering secara

(26)

2.4.1.Cara Kerja Infra Red

Sistim optik - ( . 0 dilengkapi dengan

cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi

infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang

bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi

tersebut adalah 2 meter yang selanjutnya disebut sebagai retardasi ( δ ). Hubungan

antara intensitas radiasi (IR) yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai

interferogram. Sedangkan sistem optik dari - . 0 yang

didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai ( . 0

Pada sistim ( . 0 digunakan radiasi LASER

94 * % - 6 0 5 yang berfungsi sebagai

radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra

merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.

2.4.2. Keungulan Infra Red

Secara keseluruhan, analisis menggunakan - ini memiliki dua kelebihan utama dibandingkan metoda konvensional lainnya, yaitu :

a) Dapat digunakan pada semua frekwensi dari sumber cahaya secara

simultan sehingga analisis dapat dilakukan lebih cepat daripada

(27)

b) Sensitifitas dari metoda - ( . 0

lebih besar daripada cara dispersi, sebab radiasi yang masuk ke sistem

detektor lebih banyak karena tanpa harus melalui celah.

2.5. Transistor Sebagai Saklar Otomatis

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit

pemutus dan penyambung 9 % ), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana

berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan

pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listrik.

'

'1(1(;;;;;;;;;;

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang

dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal

lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik

modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).

Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal

(28)

berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa

sehingga berfungsi sebagai % < , dan komponen?komponen lainnya.

2.5.1. Cara Kerja Transistor

Dari banyak tipe?tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor,

% (BJT) atau transistor bipolar dan 8 %

(FET), yang masing?masing bekerja secara berbeda. Transistor bipolar dinamakan

demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa

muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik

utama harus melewati satu daerah atau lapisan pembatas dinamakan : , dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk

mengatur aliran arus utama tersebut.

( 8 % (FET) juga dinamakan transistor unipolar karena hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe

FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit

dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar

dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah

perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk

mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing?masing tipe

untuk penjelasan yang lebih lanjut.

Pada sistem pengaman security password transistor digunakan sebagai saklar

(29)

rangkaian mikrokontroler akan menyambungkan transistor sehingga alaram akan

hidup, dengan demikian fungsi transistor pada sistem pengaman security password

adalah sebagai scalar otomatis.

2.5.2.Jenis;jenis transistor

Secara umum, transistor dapat dibeda?bedakan berdasarkan banyak kategori:

a) Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

b) Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface

Mount, IC, dan lain?lain

c) Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET,

VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor

yaitu IC (. / % ) dan lain?lain.

d) Polaritas: NPN atau =8% , PNP atau $8%

e) Maximum kapasitas daya 4 $ < ) $ < $

5 Maximum frekwensi kerja: 4 < ) < ( > % < 0( < ) % " < 8

g) Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi,

(30)

Transistor PNP Transistor NPN

Transistor P?Channel Transistor N?Channel

' # ' -

-Dalam perancangan sistem pengaman rumah dengan menggunakan

mikrokontroler dan infra red transistor.

2.6. Komponen;komponen Pendukung Security Password

Ada banyak komponen pendukung lain yang digunakan sebagai pelengkap dalam

perancangan sistem pengamanan rumah dengan security password berbasis

mikrokontroler diantaranya adalah sebagai berikut ini.

2.6.1. Resistor

Resistor atau yang biasa disebut (bahasa Belanda) , tahanan atau

penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang memberikan hambatan terhadap

perpindahan elektron (muatan negatif). Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R

(31)

1854), seorang ahli fisika bangsa Jerman. Tahanan bagian dalam ini dinamai

konduktansi. Satuan konduktansi ditulis dengan kebalikan dari Ohm.

Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistansi atau hambatan

listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki

hambatan 1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt

dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere, atau

sama dengan sebanyak 6.241506 × 1018 elektron per detik mengalir menghadap arah yang be×lawanan dari arus dengan nilai (tegangan electron) Qe= 1,602×10?19 C.

Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui

hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm:

R =

Di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat, I

adalah besar arus yang melalui benda penghambat, dan R adalah besarnya hambatan

benda penghambat tersebut.

(32)

Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:

1. Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus,

yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini

biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.

2. Resistor Berubah (" ), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah? ubah dengan jalan menggeser atau memutar pada alat tersebut.

Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan

Trimpot ( $ ) yang biasanya menempel pada papan

rangkaian ($ / % ! , PCB).

3. Resistor NTC dan PTS, NTC (= " / % ), ialah

Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas.

Sedangkan PTS ($ / % ), ialah Resistor yang

nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.

4. LDR (4 1 0 ), ialah jenis Resistor yang berubah

hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya

semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

Pada Resistor biasanya memiliki 4 gelang warna, gelang pertama dan kedua

menunjukkan angka, gelang ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang ke

empat menunjukkan toleransi hambatan. Pertengahan tahun 2006, perkembangan pada

komponen Resistor terjadi pada jumlah gelang warna. Dengan komposisi: Gelang

Pertama (Angka Pertama), Gelang Kedua (Angka Kedua), Gelang Ketiga (Angka

(33)

Sedangkan untuk gelang toleransi hambatan adalah: Coklat 1%, Merah 2%, Hijau

0,5%, Biru 0,25%, Ungu 0,1%, Emas 5% dan Perak 10%. Kebanyakan gelang

toleransi yang dipakai oleh umum adalah warna Emas, Perak dan Coklat.

2.6.2. Tranformator

Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk

menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau

sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam operasi umumnya, trafo?trafo

tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem

pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara

langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 20/70 kV ditanahkan dengan

tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu

melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.

2.6.3. Capasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.

Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu

bahan dielektrik. Bahan?bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,

keramik, gelas dan lain?lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka

muatan?muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan

pada saat yang sama muatan?muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu

(34)

muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan

dielektrik yang non?konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada

konduksi pada ujung?ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi

pada saat terkumpulnya muatan?muatan positif dan negatif di awal.

' + $ 1 2

2.6.4. Kapasitansi

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat

menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb

= 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat

memuat muatan elektron sebanyak 1 coulomb.

keuntungan dari sebuah produk dengan solid capasitor adalah :

a) Dapat digunakan lebih lama

b) Meningkatkan kestabilan perangkat elektronik

c) Memiliki daya tahan lebih baik

d) Khusus untuk overclock dapat meningkatkan kinerja procesor pada kecepatna

(35)

e) Tidak lagi ada capasitor yang meledak karena terlalu berat bekerja.

Kesimpulan. Dengan daya tahan lebih baik pada panas dibandingkan

electrolytic capasitor, maka kemampuan solid capasitor rata rata mencapai umur 6 kali

lebih lama. Solid capasitor memiliki tingkat tolerensi baik kestabilan kerja maupun

panas, disamping kemampuan pada componen untuk solid capasitor yang lebih stabil

pada frekuensi tinggi dan menahan daya 9% 5dibandingkan electrolytic capasitor.

Dengan % , kemampuan % nantnya menjadi sempurna

dengan lebih tahan terhadap panas, dan mengirim daya elektronik. Mereka yang

mengemari perangkat PC tentunya tidak perlu lagi khawatir bahwa capasitor mereka

akan meledak, bocor atau melembung karena harus bekerja secara berlebihan.

2.6.5. Kondensator

Kondensator elektrolit atau 6 % % / (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas

positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek

negatif atau yang dekat tanda minus ( ? ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari

0,47 IF 9 ( 5 sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa

volt hingga ribuan volt. Adapun 2 6

(36)

' , ! ( 2

Sampel pada gambar diatas polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.

Selain kondensator elektrolit Tampak pada gambar diatas polaritas negatif pada kaki

Kondensator Elektrolit. Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada

kakinya, ada juga kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.

yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga kondensator yang berpolaritas yaitu

kondensator solid tantalum.

2.6.6. Dioda

Dioda adalah sambungan bahan p?n yang berfungsi terutama sebagai penyearah.

Bahan tipe?p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe?n menjadi katode. Bergantung

pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku sebagai sebuah

saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan

katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila

bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan

positif).

Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal?konseptual. Pada diode faktual

(37)

silikon) pada anode terhadap katode agar diode dapat menghantarkan arus listrik.

Tegangan sebesar 0,7V ini disebut sebagai tegangan halang ( " ). Diode yang terbuat dari bahan Germanium memiliki tegangan halang kira?kira 0,3V.

.

' 3 - ! 1

Adapun macam?macam diode adalah sebagai berikut:

a) dioda pemancar cahaya atau LED adalah dioda yang memancarkan cahaya bila

dipanjar maju. LED dibuat dari semikonduktor campuran seperti Galium

arsenida fosfida (GaAsP), Galium fosfida (GaP), Galium indium fosfida

(GaInP), Galium aluminium arsenida (GaAlAs) dsb.

b) dioda foto (fotovoltaic) digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi

energi listrik searah

c) dioda laser digunakan untuk membangkitkan sinar laser taraf rendah, cara

kerjanya mirip LED

(38)

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1 Diagram Blok Rangkaian

Rangkaian berfungsi untuk mensupplay arus ke tegangan ke seluruh

rangkaiaj yang ada. Rangkaian ini terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt

dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk menghidupkan seluruh rangkaian kecuali

rangkaian " , sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk

mensupplay tegangan ke " , karena motor memiliki

tegangan kerja 12 volt. Rangkaian power supplay ditunjukkan gambar 3.1 dibawah:

Gambar 3.1: 0 $ -

Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC

menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan

empat buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 QF.

Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakan agar keluaran yang dihasilkan

(39)

!!

"

#

" "

# #

$%

& ' $

"

&' $ (

%&

# "

"

) # *$

$

(

sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi

untuk mensupplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga

regulator tegangan (LM7805CT) tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus yang

cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran jembatan dioda.

3.2. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51

Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada.

Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar 3.2 dibawah:

(40)

Pin 31 6? *%% 6 (EA) diset (H). Ini dilakukan karena mikrokontroller AT89S51 tidak menggunakan memori eskternal. Pin 18 dan 19

dihubungkan ke XTAL 12 MHz dan capasitor 30 pF. XTAL ini akan mempengaruhi

kecepatan mikrokontroller AT89S51 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam

program. Pin 9 merupakan masukan reset (aktif tinggi). Pulsa transisi dari rendah ke

tinggi akan me?reset mikrokontroller ini. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang

merupakan saluran/bus I/O 8 bit % % dapat juga digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke memori program

eksternal. Pin 1 sampai 8 adalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10

sampai 17 adalah port 3. Masing?masing port dihubungkan dengan resistor, resistor ini

berfungsi agar arus yang dikeluarkan oleh masing?masing pin cukup besar untuk

mentrigger transistor. Pin 17 yang merupakan P3.7 dihubungkan dengan transistor

dan sebuah LED. Ini dilakukan hanya untuk menguji apakan rangkaian minimum

mikrokontroller AT89S51 sudah bekerja atau belum. Dengan memberikan program

sederhana pada mikrokontroller tersebut, dapat diketahui apakah rangkaian minimum

tersebut sudah bekerja dengan baik atau tidak. Jika LED yang terhubug ke Pin 17

sudah bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan, maka rangkaian minimum

tersebut telah siap digunakan. Pin 20 merupakan ground dihubungkan dengan ground

pada power supplay. Pin 40 merupakan sumber tegangan positif dihubungkan dengan

(41)

! !

! ! "

3.3. Driver Motor Stepper

Motor stepper yang digunakan adalah . Untuk mengendalikan

motor stepper bipolar ini dibutuhkan sebuah rangkaian driver motor stepper.

Rangkaian driver motor stepper ini berfungsi untuk memutar motor stepper

searah/berlawanan arah dengan arah jarum jam. Mikrokontroler tidak dapat langsung

mengendalikan putaran dari motor stepper, karena itu dibutuhkan driver sebagai

perantara antara mikrokontroler dan motor stepper, sehingga perputaran dari motor

stepper dapat dikendalikan oleh mikrokontroler. Rangkaian driver motor stepper

bipolar ditunjukkan pada gambar 3.3 dibawah :

I III

II IV

Gambar 3.3 0 "

Untuk mempermudah penjelasan, maka rangkaian di atas dikelompokkan

menjadi 4 rangkaian. Pada rangkaian di atas, jika salah input rangkaian I yang

dihubungkan ke mikrokontroler diberi logika high dan input pada rangkaian lainnya

diberi logika low, maka kedua transistor tipe NPN C945 pada rangkaian I akan aktip.

(42)

mendapat tegangan 0 volt dari ground. Kolektor dari transistor C945 yang berada di

sebelah kiri atas diumpankan ke basis dari transistor tipe PNP TIP 127 sehingga basis

dari transistor TIP 127 mendapatkan tegangan 0 volt yang menyebabkan transistor ini

aktip (transistor tipe PNP akan aktip jika tegangan pada basis lebih kecil dari 4,34

volt). Aktipnya transistor PNP TIP 127 ini akan mengakibatkan kolektornya

terhubung ke emitor sehingga kolektor mendapatkan tegangan 12 volt dari Vcc.

Kolektor dari transistor TIP 127 dihubungkan ke kumparan, sehingga

kumparan akan mendapatkan tegangan 12 volt. Hal ini akan mengakibatkan kumparan

menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang akan mnarik motor untuk

mengarah ke arah kumparan yang menimbulkan medan magnet tersebut.

Sedangkan rangkaian II, III dan IV karena pada inputnya diberi logika low,

maka kumparannya tidak menimbulkan medan magnet, sehingga motor tidak tertarik

oleh kumparan?kumparan tersebut.

Demikian seterusnya untuk menggerakkan motor agar berputar maka harus

diberikan logika high secara bergantian ke masing?masing input dari masing?masing

(43)

#!$ "% &

3.4. Rangkaian Sensor

Sensor ini berfungsi untuk mengetahui ada/tidaknya koin yang dimasukkan ke alat.

Pada alat ini sensor yang digunakan adalah sebuah pemancar infra merah, sebuah poto

dioda yang diletakkan secara berhadapan dan sebuah rangkaian penerima sinyal infra

merah. Rangkaian pemancar infra merah ditunjukkan pada gambar di bawah ini,

Gambar 3.4. 0 $ %

Pada rangkaian di atas digunakan sebuah LED infra merah yang diserikan dengan

sebuah resistor 100 ohm 0 ini berfungsi untuk membatasi arus yang masuk ke LED infra merah agar LED infra merah tidak rusak. 0 yang digunakan adalah 100 ohm sehingga arus yang mengalir pada LED infra merah adalah sebesar:

5

0, 05 50

100 * *

0

= = =

Dengan besar arus yang mengalir ke LED infra merah, maka pancaran cahaya infra

merah akan semakin besar, yang menyebabkan jarak pancarannya akan semakin jauh.

Pancaran dari sinar infra merah akan diterima oleh poto dioda, kemudian akan

diolah oleh rangkaian penerima agar menghasilkan sinyal digital, dimana jika poto

dioda menerima pancaran sinar infra merah maka output dari rangkaian penerima ini

(44)

sinar infra merah, maka output dari rangkaian penerima akan mengeluarkan logika

low (0). Rangkaian penerima infra merah seperti gambar di bawah ini:

Gambar 3.5. 0 $

Poto dioda memiliki hambatan sekitar 15 s/d 20 Kohm jika tidak terkena sinar

infra merah, dan hambatannya akan berubah menjadi sekitar 80 s/d 300 Kohm jika

terkena sinar infra merah tergantung dari besarnya intensitas yang mengenainya.

Semakin besar intensitasnya, maka hambatannya semakin besar.

Pada rangkaian di atas, output dari poto dioda diumpankan ke basis dari

transistor tipa NPN C828, ini berari untuk membuat transistor tersebut aktip maka

tegangan yang keluar dari poto dioda harus lebih besar dari 0,7 volt. Syarat ini akan

terpenuhi jika poto dioda mendapatkan sinar infra merah. Analisanya sebagai berikut:

Jika sinar infra merah mengenai poto dioda, maka hambatan pada poto dioda

(45)

2 330.000

5 2, 619

1 2 300.000 330.000

0

? %% ?

0 0

= = =

+ +

Vout akan diumpankan ke basis dari transistor C828, karena tegangannya lebih besar

dari 0,7 volt yaitu 2,619 Volt maka transistor akan aktip.

Aktipnya transistor C828 akan menyebabkan% terhubung ke ,

sehingga % mandapat tegangan 0 volt dari ground, tegangan ini diumpankan ke basis dari transistor ke?2 tipe PNP A733, sehingga transistor ini juga aktip. Seterusnya

aktipnya transistor A733 akan menyebabkan colektornya terhubung ke emitor,

sehingga kolektor mandapat tegangan 5 volt dari Vcc. Kolektor dari transistor A733

dihubungkan ke transistor ke 3 tipe NPN C945, sehingga transistor ini aktip dan

kolektor mendapatkan tegangan 0 dari ground. Tegangan 0 volt yang merupakan

sinyal high (1) yang diumpankan ke mikrokontroler AT89S51, sehingga

mikrokontroler dapat mengetahui bahwa sensor ini mengirimkan sinyal (0), yang

berarti bahwa tidak ada kaleng minuman yang menghalangi sensor ini (kaleng

minuman dalam alat tidak ada atau habis). tegangan ini juga diumpankan ke basis dari

transistor ke?4 tipe PNP, sehingga transistor ini juga aktip dan LED indikator

menyala.

Transistor ke?4 tipe PNP A733 berfungsi untuk menyalakan LED sebagai

indikator bahwa sensor ini menerima pantulan sinar infra merah dari pemancar. LED

ini akan menyala jika sensor menerima sinar infra merah, dan akan mati jika sensor

tidak menerima sinar infra merah.

Jika ada koin yang dimasukkan ke dalam alat, maka pancaran infra merah

(46)

tersebut. Hal ini menyebabkan hambatan pada poto dioda berubah dari 300 Kohm

menjadi 15 Mohm saat foto dioda tidak terkena cahaya, sehingga:

2 330.000

5 0,107

1 2 15.000.000 330.000

0

? %% ?

0 0

= = =

+ +

Vout akan diumpankan be basis dari transistor C828, karena tegangannya hanya 0,107

Volt maka transistor tidak aktip.

Tidak aktipnya transistor C828 akan menyebabkan kolektornya tidak

terhubung ke emitor, sehingga kolektor mandapat tegangan 5 volt dari Vcc, tegangan

ini diumpankan ke basis dari transistor ke?2 tipe PNP A733, sehingga transistor ini

juga tidak aktip. Seterusnya tidak aktipnya transistor A733 akan menyebabkan

kolektornya tidak terhubung ke emitor, sehingga kolektor mandapat tegangan 0 volt

dari ground. Kolektor dari transistor A733 dihubungkan ke transistor C945, dimana

transistor tipe NPN ini akan aktip jika tegangan pada basis diatas 0,7 volt. Karena

tegangan pada basis 0 volt, maka transistor ini juga tidak aktip. Kolektor pada

transistor C945 mendapatkan tegangan 5 volt dari Vcc, tegangan inilah yang

kemudian diumpankan ke mikrokontroler AT89S51, sehingga mikrokontroler dapat

mengetahui bahwa sensor ini mengirimkan tegangan 5 volt (sinyal high (1)), yang

berarti bahwa ada kaleng minuman dalam alatyang menghalangi sensor ini. tegangan

ini juga diumpankan ke basis dari transistor ke?3 tipe NPN C945, sehingga transistor

(47)

3.5. Diagram Alir Pemrograman

Gambar 3.6. ( % % %

+,-, ,

. , -+/0 1 2

3-,41-5

3--+/0 1 6

.-7 5- 4.,

-,45-. -8- -9

-,45-. + .+0

, 4.,

41 5-. + .+0

41 5-. -8- -9 % .+0

: 2

7 .345-. -8- -9

09608 + , 14 , 5-.

-,45-. -8- -9

3-

3-,41-5

,41-5 ,41-5

,41-5

(48)

3-3.6. Sistem Kerja Program

Program diawali dengan start yang berarti alat dihidupkan, kemudian program akan

menunggu penekanan pada tombol password Setelah tombol password benar ditekan

maka alaram akan di matikan pintu di bukadan memaikan sensor dan jika tombol

password tidak benar (salah) maka alaram hidup. Jika ya maka tombol reset ditekan

dan mematikan alaram yang sedang bunyi. Kemudian pintu akan menutup kembali

seperti awal. Dan semua sensor akan aktif kembali dan perogram kembali ke awal

demikian seterusnya.

(49)

BAB IV

PENGUJIAN RANGKAIAN DAN PROGRAM

4.1. Pengujian Rangkaian Power Supplay

Pengujian pada rangkaian power supplay ini dilakukan dengan mengukur tegangan

keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan voltmeter digital. Dari hasil

pengujian didapatkan tegangan keluaran pertama sebesar 4,9 volt dan tegangan

keluaran yang kedua sebesar 11.9 volt. Tegangan keluaran pertama tidak tepat 5 volt,

dan tegangan keluaran kedua tidak tepat 12 volt, hal ini dapat disebabkan oleh kualitas

dari komponen yang digunakan, namun hal ini tidak menjadi masalah, karena

tegangan yang dibutuhkan oleh rangkaian * +,- sebesar 4,5 – 6.0 volt, dan tegangan yang dibutuhkan oleh rangkaian driver motor stepper adalah

sebesar 7 volt sampai 12 volt. Dengan demikian rangkaian ini telah berjalan dengan

baik. Hal ini dapat dilihat dari gambar 3.1 pada bab 3.

Beban (Watt) Output (Volt)

0 5

5 4,8

10 4,7

15 4,5

(50)

Pada pengujian power supplay ada dua buah pengujian, karena pada rangkaian

yang digunakan mengunakan dua buah masukan yaitu 5 Volt untuk tegangan

rangkaian mikrokontroler dan 12 Volt untuk tegangan masukan pada .

Hasil pengujian power supplay dapat dilihat pada table 4.1 dan table 4.2.

Beban (Watt) Output (Volt)

0 12

5 11,7

10 11,6

15 11,2

20 11,1

4.2. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S51

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler AT89S51 ini dapat dilakukan dengan

menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supplay sebagai sumber

tegangan. Kaki 40 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 20

dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 40 diukur dengan

menggunakan voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 40

sebesar 4,9 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada

mikrokontroler AT89S51. Program yang diberikan adalah sebagai berikut :

Loop:

Cpl P3.7

Acall Tunda

(51)

Tunda:

Mov R7,#255

Tnd:

Mov R6,#255

Djnz r6,$

Djnz r7,Tnd

Ret

Program di atas akan mengubah logika yang ada pada P3.7 selama selang

waktu tunda. Jika logika pada P3.7 maka akan diubah menjadi , demikian

jika sebaliknya jika logika pada P3.7 low maka akan diubah ke , demikian

seterusnya.

Logika low akan mengaktipkan transistor sehingga LED akan menyala dan

logika high akan menonaktipkan transistor, sehingga LED padam. Dengan demikian

program ini akan membuat LED berkedip terus?menerus. Jika LED telah berkedip

terus menerus sesuai dengan program yang diinginkan, maka rangkaian

mikrokontroler telah berfungsi dengan baik.

4.3. Pengujian Rangkaian Driver Motor Stepper

Pengujian pada rangkaian driver ini dilakukan dengan menghubungkan

input rangkaian driver motor stepper ini dengan rangakaian mikrokontroler AT89S51

dan menghubungkan output dari rangkaian driver motor seperti pada gambar 3.3

(52)

Program di bawah akan memberikan logika high secara bergantian pada input

dari " , dimana input dari jembatan masing?masing dihubungkan ke P1.0,P1.1, P1.2 dan P1.3. Dengan program di bawah maka motor akan bergerak

searah dengan arah putaran jarum jam. Untuk memutar dengan arah sebaliknya, maka

diberikan program sebagai berikut :

Loop:

Clr P1.3

Setb P1.0

Acall Tunda

Clr P1.0

Setb P1.1

Acall Tunda

Clr P1.1

Setb P1.2

Acall Tunda

Clr P1.2

Setb P1.3

Acall Tunda

Sjmp Loop

Tunda:

Mov R7,#50

Tnd:

Mov R6,#255

(53)

Djnz r7,Tnd

Ret

Dengan program di bawah, maka motor akan berputar berlawanan arah dengan arah

putaran jarum jam. Tunda digunakan untuk mengatur kecepatan putar dari motor.

Semakin besar nilai yang diberikan pada tunda, maka perputaran motor akan semakin

lambat, dan sebaliknya.

Loop:

Clr P1.0

Setb P1.3

Acall Tunda

Clr P1.0

Setb P1.3

Acall Tunda

Clr P1.2

Setb P1.1

Acall Tunda

Clr P1.1

Setb P1.0

Acall Tunda

Sjmp Loop

Tunda:

Mov R7,#50

(54)

Mov R6,#255

Djnz r6,$

Djnz r7,Tnd

Ret

Ketika rangkaian kendali motor ini mendapatkan masukan dari port bdiberikan

logika 1 ( ) dan port b1 diberikan logika 0 ( ) maka terminal 1 yang terhubung

ke motor akan menjadi ground dan terminal 2 yang juga terhubung ke motor akan

menjadi VS (12 volt). Dengan demikian maka motor akan berputar. Selanjutnya

ketikarangkaian kendali ini mendapatkan masukan dari pengendali mikro, yaitu portbo

diberikan logika 1 ( ) dan port b1 diberikan logika 1 ( ) maka terminal 1 yang

terhubung ke motorakan menjadi VS (12 volt) ground dan terminal 2 yang juga

terhubung ke motorakan menjadi ground. Dengan demikian maka motor akan berputar

berbalik arah.

Dengan demikian dapat diperoleh data pengujian motor stepper . Hal ini dapat

dilihat pada table 4.3.

Input Output

Motor Input 1 Input 2 Output 1 Output 2

0 0 0 0 Tidak berputar

0 1 0 0 Tidak berputar

1 0 0 12V berputar

(55)

4.4. Pengujian Rangkaian Sensor

Pengujian pada rangkaian sensor gerak ini dapat dilakukan dengan cara

menghubungkan rangkaian ini dengan sumber tegangan 5 volt, kemudian meletakkan

poto dioda dan infra merah secara berhadapan. Ketika diletakkan secara berhadapan,

maka pancaran sinar infra merah akan mengenai poto dioda, sehingga menyebabkan

LED indikator pada rangkaian penerima akan menyala, dan tegangan output rangkaian

sebesar 0,2 volt. Namun ketika antara infra merah dan poto dioda diberi suatu

penghalang, yang menyebabkan pancaran infra merah tidak mengenai poto dioda, hal

ini menyebabkan LED indikator pada rangkaian penerima tidak menyala dan tegangan

output dari rangkaian ini sebesar 4,8 volt.

Pengujian selanjutnya dilakukan dengan cara menghubungkan rangkaian

terhadap multimeter digital, sehingga yang diukur adalah besar tegangan yang

dihasilkan sensor dengan jarak cahaya yang diterima oleh sensor infra red, cara

pengujian sensor infra red dapat dilihat pada gambar 3.5.

Pengujian dilakukan dengan mengunakan volt meter, hal ini dilakukan untuk

dapat mengetahui tegangan yang dihasilkan dari jara yang telah ditentukan. Hasil

(56)

Jarak (meter) Tegangan (Volt)

2 4,8

4 4,2

6 4,0

8 3,9

10 3,6

12 0

Dari hasil pengujian sensor infra red dapat diketahui bahwa sensor infra red

dapat menerima cahaya infra mera pada jarak kurang dari 10 m, sedangkan apabila

jarar sensor penerima infra red dengan pemancar infra red 11 m, maka sensor

penerima infra red tidak dapat menerima cahaya infra merah dengan baik, bahkan

sensor tidak menerima cahaya infra merah.

.

4.5. Pengujian Rangkaian Display Seven Segmen

Pengujian pada rangkaian ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini

dengan rangkaian mikrokontroler, kemudian memberikan data tertentu pada port serial

dari mikrokontroler. Seven segmen yang digunakan adalah common anoda, dimana

semen akan menyala jika diberi logika 0 dan sebaliknya segmen akan mati jika diberi

logika 1. Dari hasil pengujian diperoleh data yang harus dikirimkan ke port serial

(57)

' 0 "

Program yang diisikan pada mikrokontroler untuk menampilkan nilai?nilai

tersebut adalah sebagai berikut:

bil0 equ 21h

bil1 equ 0edh

bil2 equ 19h

bil3 equ 89h

bil4 equ 0c5h

bil5 equ 83h

bil6 equ 03h

bil7 equ 0e9h

(58)

bil8 equ 01h

bil9 equ 81h

Loop:

mov sbuf,#bil0

Jnb ti,$

Clr ti

sjmp loop

Pengujian seven sengmen dapat dilakukan dengan cara menghubungkan

rangkaian seven segmen dengan rangkaian mikrokontroler yang hasil keluaran dari

input yang dimasukan pada rangkaian mikrokontroler dapat dilihat pada 5.6 berikut.

(59)

4.6. Pengujian Rangkaian Relay

Pengujian rangkaian dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0

volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN,

transistor jenis ini akan aktip jika pada basis diberi tegangan > 0,7 volt dan tidak aktip

jika pada basis diberi tegangan < 0,7 volt. Aktipnya transistor akan mengaktipkan

relay. Pada alat ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan tegangan power

supplay, dimana hubungan yang digunakan adalah normal 97 5< dengan demikian jika relay aktip maka hubungan ke tegangan power supllay akan terhubung,

sehingga rangkaian hidup, sebaliknya jika tidak aktip, maka tegangan

s y akan terputus, sehingga rangkaian transistor akan terputus otomatis dan

mati. Dan bentuk dapat dilihat pada gambar 4.2.

'

Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor,

jika relay aktip, maka tegangan terhubung, sehingga rangkaian akan

(60)

Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini

ke mikrokontroler pada P0.1 kemudian memberikan program sederhana pada

mikrokontroler AT89S51. Program yang diberikan adalah sebagai berikut:

Setb P0.1

. . .

Perintah di atas akan memberikan logika high pada P0.1, sehingga P0.1 akan

mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktipkan

C945, sehingga juga menjadi aktip dan hubungan tegangan

terhubung, sehingga rangkain hidup. Berikutnya memberikan program sederhana

untuk menonaktipkan Programnya sebagai berikut:

Clr P0.1

. . .

Perintah di atas akan memberikan logika pada P0.1, sehingga P0.1 akan

mendapatkan tegangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktipkan transistor.

Motor?n Tampa beban (sekon) Dengan beban

piringan(sekon)

Motor 1 0,2 0,3

Motor 2 0,3 0,4

Motor 3 0,3 0,3

Motor 4 0,2 0,3

(61)

4.7. Pengujian Rangkaian Keypad

Pengujian rangkaian tombol ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian

ini dengan mikrokontroler AT89S51, kemudian memberikan program sederhana

untuk mengetahui baik/tidaknya rangkaian ini. Rangkaian dihubungkan ke port 2.

Untuk Mengecek penekanan pada 4 tombol yang paling atas. Dengan demikian maka

pin P2.0 akan mendapat logika (0), dan yang lainnya mendapat logika (1),

seperti berikut. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3: 0 2

Pengujian rangkaian ini untuk mengetahui kinerja mikrokontroler AT89C52 dan

. Pengujian dilakukan dengan membuat program yang berfungsi untuk

mengeluarkan data biner yang dapat menyalakan dan memadamkan LED pada port P0

sesuai dengan masukan tombol yang ditekan. Tombol yang digunakan disini

(62)

mengontrol LED. Setiap tombol pada memiliki 2 fungsi yaitu untuk

menyalakan dan memadamkan LED. Jika tombol ditekan, seperti pada table 4.7.

Input keyped Port 1

Output port 0

Led 1 Led 2 Led 3 Led 4 Led 5 Led 6 Led 7 Led8

1 11111110 On Off Off Off Off Off Off Off

2 11111101 Off On Off Off Off Off Off Off

3 11111011 Off Off On Off Off Off Off Off

4 11110111 Off Off Off On Off Off Off Off

5 11101111 Off Off Off Off On Off Off Off

6 11011111 Off Off Off Off Off On Off Off

7 10111111 Off Off Off Off Off Off On Off

8 01111111 Off Off Off Off Off Off Off On

9 11111111 Off Off Off Off Off Off Off Off

0 11111111 Off Off Off Off Off Off Off Off

A 11111111 Off Off Off Off Off Off Off Off

B 11111111 Off Off Off Off Off Off Off Off

&

Program yang diisikan pada mikrokontroler untuk menguji rangkaian keypad

adalah sebagai berikut:

Tombol1:

Mov P0,#0FEH

Mov a,P0

Cjne a,#0EEH,Tombol2

Setb P3.7

Sjmp Tombol1

Tombol2:

Cjne a,#0DEH,Tombol1

(63)

Sjmp Tombol1

Program diatas akan menunggu penekanan pada tombol 1 dan tombol 2, jika

tombol 1 ditekan, maka program akan menyalakan LED yang ada pada P3.7. Jika

tombol 2 ditekan, maka program akan mematikan LED yang ada pada P3.7.

Jika rangkaian telah berjalan sesuai program yang diberikan, maka rangkaian

(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari perancangan alat yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

a. Sistem pengamatan rumah dengan menggunakan security password akan

aktif apabila ditekan password 1807 , maka rangkaian mikrokontroler

AT89S51 akan megirim perintah untuk menghidupkan motor stepper dan

pintu akan terbuka dan objek melewti sensor infra red, dan rangkaian

pengaman rumah akan aktif.

b. Apabila password yang diketikan 1807 maka pintu akan terbuka secara

otomatis, dan apabila password yang diketikan bukan angka 1807 maka

alaram akan bordering 1 kali sebagai peringatan pertama, dan apabila

dilakukan pengetikan password lebih dari 2 kali dan password yang

ditekan bukan 1807 maka alaram akan bordering sebagai tanda keadaan

tidak aman.

c. Sistem pengaman rumah dengan security password tidak akan berfungsih

apabilah password belum ditekan tombol 1807 dan bila terjadi pembobolan

pada rumah tampa menekan password, maka alaram akan berdering,

(65)

d. Sistem kerja rangkaian infra red pada sistem pengaman rumah dengan

menggunakan password adalah apabila ada objek yang dideteksi sensor

infra red namun belum terjadi penekanan password maka rangkaian infra

red akan mengirimkan perintah kerangkaian mikrokontroler untuk

menghidupkan alaram dan alaram akan hidup secara otomatis .

e. Security password dirancang untuk membuka pintu otomatis dengan

menggunakan password sebagai sarat untuk membuka pintu, sehingga

apabila tidak menggetikan password yang benar maka pintu akan tetap

tertutup dan alaram akan bordering.

f. Apabila password yang diketikan telah benar sesuai dengan password yang

diset pada mikrokontroler AT89S51 maka pintu akan terbuka secara

otomatis, sedangkan infra red berfungsi untuk mendeteksi pergerakan

objek, setelah objek telah menjauhi infra red maka pintu akan tertutup

(66)

5.2. Saran

a. Dengan peracangan alat security password ini diharapkap dapat

dikembakan pada masyarakat sebagai sistem pengaman rumah yang

terbaru dengan mengunakan alat?alat mikro dan menggunakan keepisienan

yang cukup tinggi.

b. Sebaiknya dengan adanya alat pengaman rumah security password yang

berbasi mikrokontroler ini ada pengembangan menuju kesempurnaan

pengaman rumah yang lebih sempurna dan lebih episien.

c. Diharapkan dengan adanya alat penggaman rumah yang berbasi mikroler

dapat dikembangkan lebih baik lagi dan lebih episien untuk memenuhi

tuntutan kemajuan teknologi sekarang ini yang bergerak sangat cepat.

d. Untuk mendapatkan hasil perancangan alat yang maksimum dengan

mengunakan mikrokontroler AT89S51 dan sensor infra red , sistem

rancangan alat juga mengunakan komponen pendukung yang diperlukan

pada rangkaian security password untuk memperoleh kesempurnaan alat

pengaman security password berbasis mikro.

e. Dengan adanya perancangan alat yang berbasis mikrokontroler dengan

menggunakan sensor dan IC AT89S51 saya harapkan dapat menambah

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Agfianto . 2004. Belajar Mikrokontroler AT89S51/52/55 Teori dan Aplikasi. Edisi

kedua. Jakarta. Penerbit:Gava Media.

Andi. 2003. Panduan Praktis Teknik AntarMuka dan Pemograman Mikrokontroler

AT89S51. Jakarta. Penerbit: PT Elex Media Komputindo.

Brey B Barry. 2002. The Intel Mikroprocesor, Edisi Kelima. Jakarta. Penerbit:

Erlangga dan Prentice Hall. Inc.

Alvino, Albert Paul, Prinsip?prinsip Elektronika. Jilit 1 dan 2. Jakarta. Penerbit:

Salemba Teknika.

M. G. Joshi, Trandusers For Instrumentation, New Delhi, Penerbit: Laxmi

Publikacation.

Widodo, S.Si, Mkom, Interfacing Komputer dan Mikrokontroler. Jakarta. Penerbit :

(68)
(69)
(70)
(71)
(72)

PROGRAM KESELURUHAN PERANCAGAN ALAT SISTEM PENGAMAN RUMAH

; = = = = initialisasi port = = = = ;

alarm bit P2.4

lampu bit P2.1

sensor_teg bit p3.3

motor1 bit p2.0

motor2 bit p2.1

motor3 bit p2.2

motor4 bit p2.3

(73)

Utama:

clr alarm mov p0,#0 mov p1,#0 clr alarm mov 70h,#0 mov 71h,#0 mov 72h,#0 mov 73h,#0

mov 64h,#0 ;jumlah kesalahan acall delay

mov sbuf,#Kosong jnb ti,$

clr ti

mov sbuf,#Kosong jnb ti,$

clr ti

mov sbuf,#Kosong jnb ti,$

clr ti

mov sbuf,#Kosong jnb ti,$

clr ti

Bdg_Kode1: clr alarm

mov 60h,#1 mov 61h,#8 mov 62h,#0

mov 63h,#7 ; password 1 mov 7ah,#bdg_kode1

sjmp Tbl_Satu

tbl_Satu:

call cek_sensor mov P0,#7fh mov a,p0

cjne a,#77h,tbl_Dua mov 74h,#bil1 Mov 70h,#1 acall tampil

Recek_tbl_Satu: call cek_sensor mov a,p0

(74)

mov 74h,#bil2 Mov 70h,#2 acall tampil

Recek_tbl_Dua: call cek_sensor mov a,p0

cjne a,#7bh,Recek_tbl_Dua ljmp Tbl_Satu1

tbl_Tiga:

cjne a,#7dh,Tbl_Empat mov 74h,#bil3

Mov 70h,#3 acall tampil

Recek_tbl_Tiga: call cek_sensor mov a,p0

cjne a,#7dh,Recek_tbl_Tiga ljmp Tbl_Satu1

Tbl_Empat:

mov P0,#0bfh mov a,p0

cjne a,#0b7h,Tbl_Lima mov 74h,#bil4

Mov 70h,#4 acall tampil Recek_tbl_Empat:

call cek_sensor mov P0,#0bfh mov a,p0

cjne a,#0b7h,Recek_tbl_Empat Ljmp Tbl_Satu1

Tbl_Lima:

cjne a,#0bbh,Tbl_Enam mov 74h,#bil5

Mov 70h,#5 acall tampil

Recek_tbl_Lima: call cek_sensor mov a,p0

cjne a,#0bbh,Recek_tbl_Lima ljmp Tbl_Satu1

Tbl_Enam:

(75)

acall tampil

Recek_tbl_Enam: call cek_sensor mov a,p0

cjne a,#0bdh,Recek_tbl_Enam ljmp Tbl_Satu1

Tbl_Tujuh:

mov P0,#0dfh mov a,P0

cjne a,#0d7h,Tbl_Delapan mov 74h,#bil7

Mov 70h,#7 acall tampil

Recek_tbl_Tujuh: call cek_sensor mov P0,#0dfh mov a,p0

cjne a,#0d7h,Recek_tbl_Tujuh ljmp Tbl_Satu1

Tbl_Delapan:

cjne a,#0dbh,Tbl_Sembilan mov 74h,#bil8

Mov 70h,#8 acall tampil Recek_tbl_Empat:

call cek_sensor mov P0,#0bfh mov a,p0

cjne a,#0b7h,Recek_tbl_Empat Ljmp Tbl_Satu1

Tbl_Lima:

cjne a,#0bbh,Tbl_Enam mov 74h,#bil5

Mov 70h,#5 acall tampil

Recek_tbl_Lima: call cek_sensor mov a,p0

cjne a,#0bbh,Recek_tbl_Lima ljmp Tbl_Satu1

Tbl_Enam:

Gambar

Gambar 3.1:  0���������$�����-�����
Gambar 3.2   0���������������������������������*�+,-��
Gambar 3.4. 0���������$����%����� ���������
Gambar 3.5. 0���������$���������������� ���������
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Menangani pelanggaran hukum yang dilakukan para pejabat terhadap rakyatnya, dan segala penimpangan mereka ketika berkuasa. Tugasnya tersebut tidak terbatas hanya menangani

Tujuan penelitian ini memberikan penyelesaian kestabilan struktur pelindung akibat erosi pantai serta kenaikan permukaan air laut dengan menggunakan material yang baru dan

Subjek penelitian adalah kelas VIII-H sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar matematika berkarakter dan kelas VIII-I sebagai

National Housing Act, 1954. Cara yang dijalankan ialah dengan membangunkan semula sesuatu kawasan tersebut dengan membina semula jalan, utiliti dan kemudahan

Pueraria Javanica atau PJ adalah tanaman Penutup Tanah / LCC (Legume Cover Crop) yang biasa digunakan oleh perkebunan karet dan kelapa sawit sebagai tumbuhan pioneer yang

Berdasarkan dari data yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa (i) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat sudah terperinci untuk pembelajaran IPA

Sebagaimana telah diuraikan dalam identifikasi masalah, banyak permasalahan yang dihadapi dan tidak mungkin dapat dijelaskan seluruhnya, mengingat keterbatasan kemampuan

1) Perawat mempunyai kesetiaan pada organisasi di tempat iya bekerja. 2) Perawat menjunjung visi misi dari organisasi tempat iya bekerja.. 3) Perawat mempunyai rasa tidak tertarik