ANALISIS PEMBUATAN CETAKAN PADA TEKNIK PENGECORAN LOGAM
n Na sutio n
stri Fa kulta s Te knik USU
Abstra oulding) di Indonesia masih dilakukan dengan tangan
(hand m produksi yang seharusnya dapat dikerjakan dengan mesin
m n line).
.
Abstra Indonesia still uses hand moulding, including for the
roduc oulding machine and with work in line.
ah
dilakuk
mouldi
hin k oleh beberapa
disebab
ng akan belum
enanjak pesat. Begitu pula halnya untuk teknik embuatan cetakan lainnya seperti cetakan minyak (shell moulding) dan CO2 proses. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bahan baku seperti bentonite, waterglass, mesin yang diperlukan dan lain sebagainya. Untuk pengembangan cara membuat cetakan pabrik pengecoran logam yang dapat dikategorikan besar adalah untuk mengecor besi cor kelabu (gray cast iron) yang beratnya berkisar 100-500kg cetakannya pada umumnya dipakai komposisi
dry sand seperti pada tabel 1.
Tabel 1.
No. Bahan (%)
Dry Sand
(%)
Green sand
(%)
Shell Mould
(%)
M. Ic hwa
Sta f Pe ng a ja r Te knik Ind u
k: Pada umumnya cara pembuatan cetakan (m oulding), termasuk untuk pekerjaan-pekerjaan
oulding machine) dan secara serial (work i
cetak (
Kata kunci : Metalurgi, metalurgi pengecoran, cetakan
ct: In general, the making of moulding in tion works which should be done with m p
Key words: Metalurgy, foundry metallurgy, moulding.
uluan Pend
Pembuatan cetakan yang paling sederhana adalah cetakan pasir (sand moulding) yang dapat an dengan tangan, cetakan tangan (hand ng), dan dapat dengan mesin cetak (moulding
e). Penggunaan mesin ceta
mac
pabrik pengecoran dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas cetakan. Namun
kan oleh beberapa faktor lainnya maka usaha katan efisiensi dan kualitas cet
peni m p
1. Pasir biasa
91 86 -
2. Glotin - 5 - 3. Gula
tetes
4 4 -
4. Pasir Biliton
- - 95
5. Bakelit - - 5 6. Serbuk
Gargaji
5 5 -
Pembahasan
1. Alat-alat yang digunakan (Sand Preparation Equipment)
Untuk mendapatkan pasir cetakan yang memenuhi syarat-syarat teknis pada umumnya belum terlaksana dengan baik, belum memenuhi syarat minimum dari peralatan yang digunakan, hanya pada beberapa pabrik pengecoran yang cukup besar yang menggunakan alat-alat pasir cetak, seperti:
1. Mix muller
2. Sifter (screenerator) 3. Magnetic separator 4. Disintegrator 5. Aerator
2. Teknik pembuatan cetakan (mould making technique)
a. Pembuatan cetakan dengan tangan (hand mould).
Pembuatan cetakan dengan tangan adalah paling banyak digunakan di Indonesia.
Pneumatic rammer untuk mempercepat hand moulding telah digunakan oleh beberapa pabrik pengecoran tetapi belum secara luas. Di samping itu beberapa pabrik pengecoran pembuatan cetakan dengan memakai mesin cetak (moulding machine) khususnya untuk seri produksi telah dilaksanakan pembuatan cetakan dengan mesin cetak. Mesin cetak yang banyak dipakai adalah
volting machine dan jolt squeeze machine. Di samping itu, untuk pabrik pengecoran yang besar telah pula membuat cetakan dengan proses vakum (vacuum process moulding).
b. Teknik Pembuatan Cetakan lainnya. 1 Shell Moulding
Shell moulding karena permintaan yang kurang, proses ini tidak digunakan lagi (FOMA tipe Shell moulding buatan Jerman).
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005
2 CO2Moulding
Proses ini secara komersil telah dipakai
penggunaan cetakan baru seperti penggunaan
moulding machine.
di beberapa pabrik pengecoran. Hal ini disebabkan oleh makin m
permintaan hasil produksi d yang memaka
3 Cetakan lilin (
halnya dengan shell moulding belum
ngecorannya rusak (casting defect)
n baku yang kurang sempurna seperti
g an ( adanya si a a
Kont u etakan ng at rena k adanya
t-a pen unt pasir dan k sepe permeability, green p sion n seba inya. ran ya di kan u rading dan
ca nal t ining semua d pa ang y kan galnya ologi ba dalam pembuatan k
esimpulan
. Untuk mempertinggi mutu dan efisiensi, dalam pembuatan pasir cetak perlu disosialisasikan
2. Mempromosikan industri yang membuat dan h bahan baku yang diperlukan seperti si pasir silica (silica sand), tanah liat,
-resin.
3. Meningkatkan skill dan know how bagi semua
Daftar Pustaka
Heine, R.W.C.S. 1987. Principle of Metal Casting.
aduya Paramita.
Anonum. 1993. Fomudry Hand Book American menis Social Fy.USA. (1992)
mn R.
Kazuo
Research eningkatnya
ari cetakan
mengola klasifika i proses CO2.
wax process) sama
waterglass, CO2, dan resin
berkembang.
3. Pelaksanaan Praktis a. Cara tradisional
tingkat karyawan, kesempatan untuk mengikuti
vocational training dan in plant training.
Pembuatan cetakan dengan tangan pada umumnya dilaksanakan oleh pembuat cetakan yang pelaksanaannya kurang efisien, hal ini disebabkan oleh karena fasilitas dan kesempatan pelatihan yang
New York: Mc Graw Hill Book Campany.
Surdia, T.K Chijiwa. 1986. Teknik Pengecoran Logam. Jakarta: PT Pr
dapat dikatakan tidak ada, maka akibatnya adalah banyak hasil pe
yang disebabkan oleh kesalahan teknik pencetakan yang menyebabkan kenaikan ongkos produksi dan mengakibatkan pula hasil produksi pengecorannya tidak dapat bersaing. Hal yang menguntungkan dari cetakan tangan adalah modal investasi yang rendah.
b. Cara baru
Cara baru dalam pembuatan cetakan adalah seperti penggunaan shell moulding dan proses CO2. Hal ini
dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal di mana hasil produksinya akan dapat bersaing dan memenuhi persyaratan teknis (technical requirement) serta produksi yang seragam (uniformity of product). Kelemahan yang masih terdapat secara umum adalah:
1. Pengolahan baha
pen kla
ontrol fikasi p
ku
pasir sir silic
tidak ).
c 2. rol
b alitas
a
ntuk da sa
ala at ter
lat as k
gaji ti uk ceta
om
an rti
c
3. Ja
o res
gn da ada
ga
pg v
tingk men
tio
at
ra
i untuk brik y ebab terting
ru tekn
ceta an.
K
1
Foundry
Fli A. 1992. Fundamentals Of Metal Casting.
London: Addisonn Wesley Publishing Co Inc.
t. 1978. Moulding Sand Test. Japan: Industrial Research Institute, Aichi Prof.
Kenji C, Surdia T. Teknik Pengecoran Logam, 5th ed. Jakarta: Pradunya Paranita.
Ninomiya, M. 1978. Foundry Sand and Moulding Processes. Nagoya: Cov. Industrial
Institute.