UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S-1 REGULER MEDAN
PENGARUH SISTEM PENDELEGASIAN WEWENANG TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA PT. MOPOLI RAYA MEDAN
SKRIPSI OLEH :
JULI ASRIMA 060502005 MANAJAMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Juli Asrima (2010). Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan. Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan, MP selaku Dosen Pembimbing. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Ibu Dra. Yulinda, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen Penguji dan Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan. Penulis menarik hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara sistem pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan.
Populasi dalam Penelitian ini adalah karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan. Metode penarikan sampel adalah dengan sampling jenuh, sehingga sampelnya adalah 87 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan
software pengolahan data statistik yaitu SPSS versi 14.0 for windows.
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis tabulasi sederhana, analisis regresi linier sederhana, dan koefisien determinan.. Data yang digunakan adalah data primer. Hasil uji t (secara individual) menunjukkan bahwa sistem pendelegasian wewenang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Koefisien Determinasi sebesar 25,1%. Persamaan regresi penelitian adalah Y = 20,780 + 0,500 X + e
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Ahmad Sigli dan Ibunda Rabiah yang senantiasa memberikan do’a, dukungan baik moril maupun materi, dan semangat.
Penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat, dan motivasi dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Ulfah, MS selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.
5. Ibu Ramona RI Hasibuan, SE, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dra. Yulinda, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan baik.
9. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam hal penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku Rizki Dewi, Devi Amalia, Fransisca PS, Junaidi, Masmia Reningsih, Putri Nanda, Diana Yuwita, Kak Nova. Terima kasih buat motivasi, semangat, dan dukungan kepada penulis.
12. Seluruh teman-teman dan sahabat lainnya di Manajemen 2006: anak-anak grup A, grup B, grup C dan grup D. Terima kasih buat motivasi, semangat, dan dukungan kepada penulis.
13. Semua pihak, rekan, sahabat, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukunganya selama ini.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Amin.
Medan, 28 Juni 2010 Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Kerangka Konseptual ... 3
D. Hipotesis ... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
F. Metode Penelitian... 6
1. Batasan Operasional ... 6
2. Definisi Operasional ... 6
3. Skala Pengukuran Variabel ... 9
4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 10
5. Populasi dan Sampel ... 10
6. Jenis Data ... 11
7. Teknik Pengumpulan Data ... 11
8. Uji Validitas dan Releabilitas ... 12
9. Metode Analisis Data... 13
BAB II URAIAN TEORITIS ... 15
A. Penelitian Terdahulu ... 15
B. Pengertian dan Prisip Pendelegasian Wewenang ... 16
Efektif ... 22
E. Sentralisasi dan Desentralisasi Wewenang dalam Perusahaan ... 24
F. Efektivitas Kerja ... 27
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31
A.Sejarah Ringkas ... 31
B.Struktur Organisasi ... 32
C.Job Description ... 33
D.Jaringan Usaha atau Kegiatan ... 38
E.Rencana Kegiatan ... 39
F. Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan ... 41
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 43
A.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43
B.Analisis Deskriptif ... 47
1. Deskriptif Responden ... 47
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 48
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 48
C. Metode Analisis Statistik ... 49
1. Analisis Tabulasi Sederhana ... 49
2. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 52
3. Uji t (uji parsial) ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56 A.Kesimpulan... 56 B.Saran... 56
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Operasional Variabel ... 9
Tabel 3.1 Target dan Realisasi Pekerjaan ... 41
Tabel 4.1 Item Total Statistics (a) ... 43
Tabel 4.2 Item Total Statistics (b)... 44
Tabel 4.3 Reliabilitas Instrumen ... 46
Tabel 4.4 Usia Responden ... 47
Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden ... 48
Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan Responden ... 48
Tabel 4.7 Masa Kerja Responden ... 48
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Pendelegasian Wewenang ... 49
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Efektivitas Kerja ... 50
Tabel 4.10 Hasil Regresi Linier Sederhana ... 52
Tabel 4.11 Hasil Uji t ... 54
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
Juli Asrima (2010). Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan. Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan, MP selaku Dosen Pembimbing. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Ibu Dra. Yulinda, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen Penguji dan Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan. Penulis menarik hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara sistem pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan.
Populasi dalam Penelitian ini adalah karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan. Metode penarikan sampel adalah dengan sampling jenuh, sehingga sampelnya adalah 87 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan
software pengolahan data statistik yaitu SPSS versi 14.0 for windows.
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis tabulasi sederhana, analisis regresi linier sederhana, dan koefisien determinan.. Data yang digunakan adalah data primer. Hasil uji t (secara individual) menunjukkan bahwa sistem pendelegasian wewenang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Koefisien Determinasi sebesar 25,1%. Persamaan regresi penelitian adalah Y = 20,780 + 0,500 X + e
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas untuk mengatur aktivitas yang dijalankan dalam perusahaan. Pelaksanaan aktivitas tersebut tentu melibatkan karyawan, karena pimpinan atau manajer tidak dapat menjalankan semua aktivitasnya tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, digunakan berbagai cara agar tercapai tujuan yang diharapkan salah satunya adalah dengan melakukan pendelegasian wewenang.
Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate (penerima wewenang) untuk dikerjakannya atas nama delegator (Hasibuan, 2001 : 72). Dengan adanya pendelegasian wewenang karyawan dapat melaksanakan aktivitas atau pekerjaannya dengan baik dan mengambil tindakan atau memutuskan suatu hal tanpa menunggu perintah atasan. Sehingga dapat mencapai efektivitas kerja karyawan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Karyawan memiliki tugas-tugas yang harus dilakukan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Tugas adalah pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang pada suatu jabatan tertentu. Seorang atasan dengan berbagai tugas yang dimilikinya tentu tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Sehingga perlu dilakukan pendelegasian atau penyerahan tugas kepada bawahan yang sebaiknya disertai dengan pendelegasian wewenang.
PT. Mopoli Raya Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan. Produksi yang dihasilkan perusahaan ini adalah karet dan kelapa sawit (CPO). Perusahaan mengharapkan karyawan dapat bekerja dengan maksimal, untuk itu perlu dilakukan pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahannya. Bawahan memiliki wewenang dalam pekerjaannya maka mereka dapat bekerja dengan tenang, meningkatkan rasa tanggung jawab, dan bekerja tanpa menunggu keputusan atasan. Dengan adanya pendelegasian wewenang yang baik maka pada akhirnya akan mampu menciptakan efektivitas kerja karyawan.
keputusan dalam pekerjaannya maka karyawan akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar dan bekerja dengan maksimal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya Medan”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Masalah merupakan kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan dengan kenyataan dan cara pemecahannya harus segera diambil. Pada umumnya setiap perusahaan menghadapi berbagai masalah dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Berdasarkan judul skripsi, maka penulis akan merumuskan permasalahan tentang sistem pendelegasian wewenang pada PT. Mopoli Raya yaitu : “Apakah sistem pendelegasian wewenang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan?”.
C. KERANGKA KONSEPTUAL
didelegasikan itu. Karena jika manajer terlalu sering mencampuri urusan yang telah didelegasikan, maka dapat menghambat kelancaran tugas bawahan. Sehingga dapat menyebabkan ketidakefektivan kerja karyawan (Hasibuan, 2001 : 75).
Atasan mendelegasikan tugas kepada bawahan, maka ia harus mendelegasikan kekuasaannya. Orang yang diserahi untuk melaksanakan tugas tentu bertanggung jawab dalan pelaksanaan tugas tersebut. Pertanggungjawaban itu hanya dapat dipenuhi sebaik-baiknya jika didelegasikan kekuasaan untuk memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan fungsinya. Berkaitan dengan pendelegasian terdapat tiga unsur yaitu tugas, kekuasaan, dan pertanggungjawaban (Manullang, 2006 : 107).
Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien (Hasibuan, 2003 : 105). Berdasarkan teori pendukung, maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
Pendelegasian Wewenang (X) 1. Tugas
2. Kekuasaan 3. Tanggung Jawab
Sumber : Hasibuan (2001 : 72), Manullang (2006 : 107), Hasibuan (2003 : 105) (diolah) Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
Efektivitas Kerja (Y) 1. Kualitas Kerja 2. Kuantitas Kerja 3. Pemanfaatan
D. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang menerangkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan untuk langkah penelitian selanjutnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Sistem pendelegasian wewenang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karywan pada PT. Mopoli Raya Medan”.
E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh data, hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui gambaran suatu keadaan atau persoalan. Dengan demikian adanya data yang lengkap akan dapat digunakan untuk membuat pemecahan persoalan.
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendelegasian wewenang pada PT. Mopoli Raya Medan terhadap efektivitas kerja karyawannya.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan
b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berfikir ilmiah dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.
F. METODE PENELITIAN
1. Batasan Operasional
Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Penelitian dapat dilakukan secara terfokus maka tidak semua masalah diteliti. Untuk itu diperluka n batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel yang lain. Penelitian ini hanya dibatasi mengenai sistem pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan.
2. Definisi Operasional
objek penelitian adalah Pendelegasian Wewenang sebagai variabel bebas (X) dan Efektivitas Kerja sebagai variabel terikat (Y).
a. Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate (penerima wewenang) untuk dikerjakannya atas nama delegator. Indikator dari pendelegasian wewenang (variabel bebas) yaitu :
1. Tugas
Tugas adalah pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang pada suatu jabatan tertentu. Dengan adanya tugas maka akan mendorong karyawan untuk lebih produktif di dalam sebuah perusahaan, sehingga efektivitas kerja dapat tercapai.
2. Kekuasaan
Kekuasaan adalah hak atau wewenang untuk memutuskan segala sesuatu keputusan yang berhubungan dengan fungsinya tersebut. Dalam menjalankan pendelegasian wewenang dalam sebuah perusahaan harus dilandasi dengan kekuasaan karena dengan kekuasaan seorang karyawan memiliki hak dalam mengambil sebuah keputusan yang sesuai dengan kepentingan dan fungsinya bagi perusahaan.
3. Pertanggungjawaban
menjalankan suatu wewenang perusahaan karena dengan tanggung jawab seorang karyawan dapat memberikan laporan atau pertanggungjawaban suatu keputusan yang telah diambil.
b. Efektivitas Kerja
Efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Indikator dari efektivitas kerja (variabel terikat) yaitu :
1. Kualitas Kerja
Kualitas kerja adalah ketelitian, kerapian, dan keterkaitan hasil kerja yang dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
2. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Pemanfaatan Waktu
Tabel 1.1 Operasional Variabel
Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala Pendelegasian wewenang (X) memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate (penerima wewenang) untuk dikerjakannya atas nama delegator.
1. Tugas 2. Kekuasaan 3. Tanggung
jawab
Likert
Efektivitas kerja (Y)
suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien
1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Pemanfaatan
waktu
Likert
Sumber : Hasibuan (2001 : 72), Manullang (2006 : 107), Hasibuan (2003 : 105) (diolah)
3.Skala Pengukuran Variabel
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini maka masing-masing pertanyaan diberi skala 1 sampai 5 dengan skor sebagai berikut :
Sangat setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Ragu-ragu (RR) = 3
Tidak setuju (TS) = 2 Sangat tidak setuju (STS) = 1
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada PT. Mopoli Raya Jalan Sunggal no. 91 Medan. Waktu penelitian direncanakan bulan April sampai Juni 2010.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Sugiyono (2006 : 72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan dengan jumlah 87 orang.
b. Sampel
6. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan cara wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah berupa dokumen perusahaan atau organisasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi, dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan buku, teori-teori, literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
yaitu dengan membuat daftar pertanyaan tentang pendelegasian wewenang dan efektivitas kerja yang diberikan kepada responden di objek penelitian yaitu karyawan PT. Mopoli Raya.
b. Wawancara
adalah tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan. c. Studi dokumentasi
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji ini untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 14.0, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut valid
2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Pengujian realibilitas instrumen menggunakan pengujian satu skor pada taraf signifikan 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS versi 14,0.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang karyawan pada PT. Sari Aditya Loka (PT. SAL).
9. Metode Analisis Data
a. Metode Deskriptif
Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkan, dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai masalah yang diteliti. Masalah penelitiannya adalah pengaruh sistem pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan.
b. Metode Regresi Linier Sederhana
Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan yang dapat dilihat sebagai berikut.
Y=a + bX
Di mana :
Y = Pendelegasian wewenang X = Efektivitas kerja
c. Uji Hipotesis
1. Uji Signifikan Parsial (Uji- t)
Uji-t yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh pendelegasian wewenang sebagai variabel bebas terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat. Uji-t menunjukkan secara individual variabel bebas (X) mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak dengan variabel terikat (Y).
Bentuk pengujian yang digunakan adalah :
Ho : b1 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari pendelegasian
wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan.
Ha : b1 ≠ 0 artinya ada pengaruh yang signifikan dari pendelegasian
wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah : Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% .
Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%.
2. Koefisien Determinan (R2)
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. PENELITIAN TERDAHULU
Arief (2007) melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Satuan Harapan (Samudra Indonesia Group) Belawan”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pendelegasian wewenang yang dilaksanakan perusahaan berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan PT. Satuan Harapan (Samudra Indonesia Group). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendelegasian wewenang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Satuan Harapan (Samudra Indonesia Gruop) Belawan. Prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh sistem pendelegasian wewenang sebesar 66,5 % sedangkan sisanya 33,5 % dipengaruhi oleh faktor lain.
menjelaskan variabel terikat yaitu efektivitas kerja sebesar 51,9 % dan sisanya 48,1 % dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian.
B. PENGERTIAN DAN PRINSIP PENDELEGASIAN WEWENANG
1. Pengertian Pendelegasian Wewenang
Organisasi besar maupun kecil, swasta maupun pemerintahan, tidak mungkin dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya sistem wewenang. Mengenai pengertian wewenang itu sendiri banyak sekali pendapat para ahli manajemen yang saling berbeda, namun pengertiannya secara garis besar tetap sama.
Menurut Handoko (2003 : 212) wewenang adalah hak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Daft ( 2002 : 397 ) Wewenang (authority) adalah hak formal dan legitimasi dari seorang manajer untuk membuat keputusan, mengeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan organisasi.
Pendelegasian wewenang diperlukan untuk memperlancar kegiatan manajemen perusahaan. Delegasi (delegation) merupakan proses bagi para manajer untuk mentransfer wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan-bawahannya dalam hirarki organisasi (Daft, 2002 : 397).
proses di mana para manajer mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.
Terdapat dua pandangan mengenai sumber wewenang (Handoko, 2003 : 212) yaitu :
a. Pandangan Klasik atau Teori Formal
Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang adalah dianugerahkan, wewenang ada karena seseorang diberi atau dilimpahi atau diwarisi hal tersebut. Pandangan ini menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan kemudian hukum dari tingkat ke tingkat. Jadi, pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang keatas sampai sumber terakhir, di mana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.
b. Teori Penerimaan
1. Bawahan dapat memahami apa yang diinginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan.
2. Bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten atau tidak bertentangan dengan rencana pencapaian tujuan organisasi.
3. Bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau kelompoknya.
4. Bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan apa yang diperintahkan.
2. Prinsip Pendelegasian Wewenang
Stoner dalam Handoko (2003 : 225) memberikan prinsip klasik mengenai dasar agar pelimpahan wewenang efektif, yaitu :
a. Prinsip Skalar (Skalar Principle)
1. Kesenjangan (gap) yaitu tugas-tugas tidak ada penanggungjawabnya. 2. Tumpang-tindih (overlaps) yaitu tanggung jawab atas tugas yang
sama diberikan kepada lebih dari satu orang individu.
3. Perintah berganda (split of command) di mana tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu satuan organisasi. Bila hal-hal ini terjadi akan menimbulkan kebalauan wewenang dan akuntabilitas.
b. Prinsip Kesatuan Perintah (unity of command)
Prinsip kesatuan perintah menyatakan bahwa setiap bawahan dalam organisasi seharusnya melaporkan kepada seorang atasan. Pelaporan kepada lebih dari satu atasan membuat individu mengalami kesulitan untuk mengetahui kepada siapa pertanggungjawaban diberikan dan instruksi mana yang harus diikuti. Disamping itu, bawahan dapat menghindari tanggung jawab atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan alassan banyaknya tugas dari atasan lain.
c. Tanggung jawab, Wewenang, dan Akuntabilitas Prinsip ini menyatakan bahwa :
2. Konsekuensi wajar peranan tersebut adalah bahwa setiap individu dalam organisasi untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya dengan efektif, dia harus diberi wewenang secukupnya. 3. Bagian penting dari delegasi tanggung jawab dan wewenang adalah
akuntabilitas penerimaan tanggung jawab dan wewenang berarti individu juga setuju untuk menerima tuntutan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Bagi manajer, selain harus mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya sendiri, juga harus mempertanggungjawabkan pelasanaan tugas bawahannya.
C. MANFAAT DAN KENDALA PENDELEGASIAN WEWENANG
1. Manfaat Pendelegasian Wewenang
Manfaat dari pendelegasian atau pelimpahan wewenang (Sule dan Saefullah, 2005 : 180), antara lain :
a. Pendelegasian wewenang memungkinkan sub bagian atau bawahan mempelajari suatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut.
c. Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya pendelegasian wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.
2. Kendala Dalam Pendelegasian Wewenang
Sekalipun pendelegasian wewenang memiliki sisi manfaat, namun juga tidak terlepas dari kendala dalam pelaksanaannya (Sule dan Saefullah, 2005 : 180) seperti :
a. Staf yang tidak memiliki kemampuan atau kapabilitas untuk menerima dan menjalankan sesuatu yang didelegasikan kepadanya justru akan menghambat pencapaian tujuan ke arah yang lebih baik.
b. Pendelegasian wewenang akan berdampak pada kurang bertanggung jawabnya atasan terhadap apa yang semestinya dilakukan.
D. KUNCI POKOK DAN TINDAKAN AGAR PENDELEGASIAN
WEWENANG EFEKTIF
1. Kunci Pokok agar Pendelegasian Wewenang Efektif
Menurut Sule dan Saefullah (2005 : 181) agar pendelegasian wewenang dapat berjalan secara efektif, maka ada tiga kunci pokok yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Kepercayaan manajer terhadap bawahan dalam mendelegasikan wewenang perlu diiringi dengan pemberian kebebasan kepada bawahan untuk menjalankan kewenangannya manurut caranya sendiri. Hal ini disebabkan bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu.
b. Komunikasi yang terbuka antara manajer dengan bawahan. Keterbukaan dalam komunikasi selain akan memberikan kejelasan akan keinginan kedua belah pihak, juga akan meminimalkan persepsi-persepsi yang keliru akan berbagai hal yang terkain dengan pekerjaan.
c. Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan dari setiap pekrjaan, dan kemampuan bawahan.
2. Tindakan agar Pendelegasian Wewenang Efektif
Delegasi menjadi efektif maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan (Manullang, 2006 : 114) seperti :
a. Unsur delegasi harus lengkap dan jelas
Seorang manajer yang mendelegasikan harus memperhatikan ketiga unsur delegasi dan memberi penjelasan akan masing-masing unsur tersebut. Jadi, harus diperinci apa yang menjadi tugas, demikian pula apa yang menjadi hak atau wewenang serta apa yang diharapkan untuk dihasilkannya bila ia mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut dan memakai wewenang yang ada padanya.
b. Manajer harus mendelegasikan kepada orang yang tepat
Tepat tidaknya seseorang untuk menerima delegasi dapat diketahui bila ia sudah memenuhi kualifikasi fisik dan psikis sebagai dibutuhkan oleh jabatannya. Bila sudah terdapat orang yang tepat, maka seorang manajer harus bersedia mendeleger kepadanya, bahkan walaupun bawahan akan mengalamai kegagalan dalam mencapai hasil-hasil yang diharapkan darinya. Dengan kata lain, manajer harus memberikan kesempatan kepada bawahan.
c. Manajer yang mendelegasikan harus memberikan peralatan yang cukup dan mengusahakan keadaan sekitar yang efisien
mana ia melaksanakan tugasnya mempengaruhi berhasil tidaknya dalam melaksanakan tugas tersebut.
d. Manajer yang mendeleger harus memberikan insentif
Agar seseorang mau melaksanakan tugas sebaik-baiknya, maka harus diberi insentif. Hal itu dapat bersifat material atau non material. Inisiatif mana yang harus diberikan agar seorang bawahan melaksanakan tugas sebaik-baiknya merupakan kewajiban manajer untuk menyelidinya.
E. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI WEWENANG DALAM
PERUSAHAAN
Faktor dan sistem yang dapat menentukan efektivitas suatu organisasi, antara lain adalah sistem sentralisasi dan desentralisasi wewenang dalam organisasi. Menurut Handoko (2003 : 229) sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi, sedangkan desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan wewenang pembuatan keputusan kepada tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.
Sentralisasi dan desentralisasi wewenang secara mutlak pada prakteknya jarang sekali dijumpai. Karena jika wewenang tersebut adalah sentralisasi secara mutlak berarti tidak ada pimpinan tingkat bawah. Adanya pemberian wewenang ke bawah merupakan salah satu ciri dari suatu organisasi. Sebaliknya, tidak mungkin pula dijumpai desentralisasi wewenang yang mutlak. Karena jika pimpinan memberikan seluruh wewenangnya kepada bawahan maka statusnya sebagai pimpinan dan kedudukannya dalam struktur organisasi tidak ada.
Desentralisasi mempunyai nilai hanya bila dapat membantu organisasi mencapai tujuan dengan efisien (Handoko, 2003 : 229). Beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain :
1. Filsafat Manajemen
Banyak manajemen yang masih sangat otoratik dan menginginkan pengawasan ketat. Hal ini akan mempengaruhi kesediaanya untuk mendelegasikan wewenang. Sehingga dalam organisasi yang seperti ini cendrung digunakan sistem desentralisasi.
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi
Suatu organisasi yang tumbuh dan berkembang melalui sistem desentralisasi menyatakan bahwa tidak akan efisien bila semua wewenang berada pada suatu atau beberapa manajer puncak saja. Terlebih lagi jika pertumbuhannya semakin cepat yang mengakibatkan semakin kompleksnya kegiatan dalam organisasi, sehingga pendelegasian wewenang sangat dibutuhkan.
3. Strategi dan lingkungan organisasi
Strategi yang dipakai dalam suatu organisasi akan mempengaruhi tipe pasar, teknologi yang digunakan, dan persaingan yang dihadapi. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan matang apakah wewenang itu sebaiknya disentralisasi atau didesentralisasi.
4. Penyebaran geografis organisasi
Umumnya semakin menyebar unit-unit organisasi secara geografis, maka organisasi akan cendrung melakukan desentralisasi wewenang. Karena pembuatan rencana ataupun keputusan akan lebih sesuai dengan kondisi lokal masing-masing.
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif
Organisasi yang kekurangan peralatan efektif untuk melaksanakan pengawasan pada unnit-unit di tingkat bawah akan cendrung melakukan sentralisasi, karena manajemen tidak dapat dengan mudah memonitor pelaksanaan kerja bawahannya.
6. Kualitas manajer
Faktor ini merupakan yang penting karena jika organisasi melakukan desentralisasi maka akan diperlukan lebih banyak manajer yang berkualitas agar dapat menerima pelimpahan wewenang dari atasan.
7. Keanekaragaman produk dan jasa
semakin tidak beragam produk atau jasa yang ditawarkan maka organisasi lebih cendrung untuk melakukan sentralisasi.
8. Karakteristik organisasi lainnya
Karakteristik organisasi yang lain seperti biaya dan resiko yang berhubungan dengan pembuatan keputusan, kemampuan manajer tingkat bawah, dan sebagainya juga perlu diperhatikan untuk menentukan penggunaan sentralisasi atau desentralisasi wewenang. Berdasarkan uraian ini dapat dinyatakan bahwa konsep sentralisasi dan desentralisasi erat dengan wewenang pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sejauh mana wewenang pengambilan keputusan disentralisasi atau didesentralisasi bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi dalam mencapai tujuan.
F. EFEKTIVITAS KERJA
Organisasi mempunyai tujuan baik organisasi besar maupun kecil. Kendati tujuan organisasi yang satu dengan yang lain berbeda. Oleh sebab itu, dalam dunia penelitian hal ini menimbulkan banyak kriteria dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Untuk memberikan gambaran lebih luas tentang pengertian efektivitas kerja berikut ini ada beberapa pengertian dari para ahli :
b. Yuli (2005 : 67) menyatakan bahwa efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat.
c. Siswanto (2006 : 55) menyatakan bahwa efektivitas berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Efektivitas berarti kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat.
Berdasarkan defenisi yang dikemukakan para ahli dalam uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan perusahaan berjalan sesuai yang direncanakan. Indikator dari efektivitas kerja (Hasibuan, 2003 : 105) yaitu :
1. Kualitas Kerja
Kualitas kerja adalah ketelitian, kerapian, dan keterkaitan hasil kerja yang dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
2. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Pemanfaatan Waktu
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang manaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan, 2003 : 193). Setiap karyawan diharapkan mampu untuk mematuhi segala aturan yang ada. Selain itu, karyawan juga harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin, terutama dengan cara datang tepat waktu ke kantor dan berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Sehingga efektivitas kerja dapat tercapai.
Menurut Hasibuan (2001 : 70) tanggung jawab kerja adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban atau tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya. Karena adanya tanggung jawab maka karyawan dituntut untuk mampu bekerja dengan sebaik-baiknya.
Upaya dalam meningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan pembinaan karyawan serta jaminan keamanan selama bekerja maupun sesudahnya, dan yang paling penting adalah terjadinya komunikasi dalam pendelegasian wewenang dari atasan ke bawahan.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH RINGKAS
PT. Mopoli Raya Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet dan pengolahannya yang berdiri pada tahun 1980 berdasarkan akte No. 292 tanggal 17 Desember 1980 atas usaha dari tiga pendiri utama yaitu :
1. H. A. Basyah Ibrahim (Alm) 2. H. M. Sati (Alm)
3. Mustafa Sulaiman
Kepercayaan dan kerja sama dari Bank Ekspor Impor Indonesia, maka pada tahun yang sama dimulailah penanaman kebun sawit di kebun Upah. Hal ini terus berlanjut sampai dengan saat ini areal yang sudah tertanam ± 22.000 Ha. Tersebar didua propinsi yaitu Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam.
Areal yang sudah tertanam tersebut bernaung di bawah beberapa perusahaan perkebunan yang dikoordinir oleh PT. Mopoli Raya Medan. Perusahaan tersebut yaitu :
1. PT. Surya Mata IE 2. PT. Dharma Agung 3. PT. Sumber Asih 4. PT. Perapen
7. PT. Teunggolon Raya 8. PT. Aloer Timur 9. PT. Puga Company 10. PT. Watu Gede Utama
Kantor Direksi ditempatkan di Jalan Sunggal No. 91 Medan untuk lebih memudahkan urusan administrasi. Sedangkan lokasi pabrik ditempatkan di Kwala Simpang Aceh Timur.
Pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Mopoli Raya terletak di Desa Gedong Biara, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Timur Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Areal yang digunakan untuk pabrik seluas 6 Ha dan terletak di daerah bukit dengan ketinggian 20-25 m di atas permukaaan laut. Karena pabrik kelapa sawit tersebut terletak di Desa Gedong Biara, maka sering disebut pabrik kelapa sawit Gedong Biara. Pabrik ini berkapasitas awal 30 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Pada tahun1991 kapasitas pabrik diperluas sehingga menjadi 60 ton TBS per jam. Suatu kapasitas yang cukup untuk menampung hasil produksi sampai dengan 9.985 Ha areal sawit.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi berguna untuk mencegah adanya kesenjangan maupun tumpang tindih wewenang dan tanggung jawab serta memudahkan pinpinan perusahaan dalam mengawasi aktivitas sehari-hari. Sebaiknya struktur organisasi perusahaan harus disusun sedemikian rupa dan flesibel untuk kemungkinan diadakan perubahan sesuai dengan perkembangan organisasi. Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Mopoli Raya berbentuk garis.
C. JOB DESCRIPTION
Uraian pekerjaan (job description) untuk setiap departemen yang ada di PT. Mopoli Raya Medan adalah sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris Uraian tugas :
a. Mengawasi jalannya perusahaan noleh Direksi b. Untuk menjalankan pengawasan
c. Mengadakan Rapat Umum Tahunan dan Rapat Umum Luar Biasa
d. Dewan Komisaris berhak membebas tugaskan sementara seorang anggota direksi atau lebih karena alasan-alasan penting
e. Memberikan persetujuan terhadap rencana perseroan untuk meminjam uang kepada pihak luar.
2. Biro Komisaris Uraian tugas :
a. Membuat pembagian tugas para anggota biro komisaris
c. Bersama-sama anggota menyusun usulan rencana Anggaran Tahunan Biro Komisaris.
3. Direksi Uraian tugas :
a. Meewakili perseroan di dalam maupun di luar perusahaan
b. Menjalankan segala tindakan, baik pengurusan maupun pemilikan perusahaan
c. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Dewan Komisaris dan RUPS. 4. Direktur Produksi
Uraian tugas :
a. Melaksanakan manajemen tanaman dan pengolahan tanaman yang baik b. Mengadakan koordinasi dengan direktur komersil dan umum mengenai
administrasi kepegawaian, keuangan, dan pengadaan pada unit-unit yang berada di bawahnya.
5. Direktur Komersil dan Umum Uraian tugas :
a. Mengkoordinir jajaran yang berada di bawahnya sesuai dengan struktur organisasi yang ada untuk mencapau tujuan perusahaan
b. Menjalankan manajemen keuangan sesuai dengan norma-norma yang berlaku, teratur, dan berkesinambungan
d. Menjalankan segala tindakan dengan cara memanfaatkan secara optimal semua sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
6. Sekretaris Direksi Uraian tugas :
a. Membuat usulan mengenai standar penomoran dan bentuk-bentuk surat yang akan diterapkan
b. Membuat atau mengetik surat keluar direksi dan membuat registrasinya c. Mengetik SK Direksi, membuat registrasi dan mendistribusikannya. 7. Kepala Bagian Pembiayaan
Uraian tugas :
a. Mengatur pembagian tugas bawahan dan memberikan pengarahan dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut
b. Bersama para bawahan menyusun usulan anggaran untuk bagian pembiayaan
c. Memonitor tugas Urusan Anggaran dalam melaksanakan penyusunan anggaran tahunan perusahaan.
8. Internal Auditor Uraian tugas :
a. Menyusun rencana kerja dan langkah pemeriksaan yang akan menjadi pedoman bagi auditor
9. Kepala Bagian Komersil Uraian tugas :
a. Menyusun pembagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut
b. Bersama para bawahan menyusun usulan anggaran tahunan untuk Bagian Komersil
c. Membuat rencana penjualan bulanan berdasarkan rencana produksi pabrik dan kebun.
10. Kepala Divisi Keuangan dan Umum Uraian tugas :
a. Mengkoordinir dan memonitor pelasanaan tugas-tugas bawahan
b. Memberikan pengarahan dalam melaksanakan penyusunan anggaran tahunan dan mengusahakan agar selesai pada waktu yang telah ditentukan c. Menjamin pelaksaana proses pembayaran gaji, proses perencanaan
akuntansi dan peraturan kepegawaian agar berjalan sebagaimana mestinya. 11. Kepala Bagian Personalia dan Umum
Uraian tugas :
a. Mengatur dan mengelola administrasi kepegawaian serta menyimpan arsip-arsip pegawai
c. Mengurus dan memonitor pembayaran biaya-biaya telepon, listrik, air, perobatan karyawan, dan biaya umum lainnya.
12. Kepala Bagian Pembukuan
Kepala bagian pembukuan bertanggung jawab atas pelaksanaan proses pencatatan akuntansi, proses pembuatan laporan keuangan, penyelesaian pajak perseroan dan menjamin bahwa seluruh transaksi telah dibukukan sebagaimana mestinya.
13. Kepala Bagian Teknik Uraian tugas :
a. Mengevaluasi dan memeriksa anggaran terhadap permintaan barang-barang teknik yang diminta oleh pabrik dan bengkel bermotor serta alat berat
b. Menyiapkan gambar atau sket dan anggaran terhadap rencana investasi perusahaan dalam hal yang berkaitan dengan instalasi, listrik, mesin, dan bangunan-bangunan
c. Membantu direktur Produksi untuk memonitor pelaksanaan pembuatan proyek-proyek perusahaan yang berkaitan dengan tugas bagian teknik. 14. Kepala Bagian Tanaman
Uraian tugas :
a. Membantu atau memberikan masukan kepada manajer kebun apabila pada suatu saat terjadi kesulitan dalam hal perawatan tanaman atau masalah kebun lainnya
c. Membuat perencanaa pemupukan tahunan berdasarkan hasil analisa daun dan tanah
d. Mengatur pelaksanaan pengambilan contoh daun atau tanah untuk dikirim ke Balai Penelitian agar dapat dianalisa.
15. Manajer Kebun
Manajer kebun bertanggung jawab atas kontinuitas jalannya kebun untuk menghasilkan komoditi-komoditi seperti yang telah ditargetkan dengan biaya-biaya yang tidak melampaui anggaran yang telah ditetapkan.
16. Manajer Proyek Uraian tugas :
a. Memonitor pelaksanaan pemeliharaan tanaman dan prasarana atas proyek yang telah selesai
b. Menyetujui pembelian barang-barang lokal dan pengeluaran kas unit kebun sesuai dengan batas wewenang
c. Mempertanggungjawabkan hasil pengerjaan proyek dan biaya-biaya proyak kepada Direktur Produksi.
D. JARINGAN USAHA ATAU KEGIATAN
Kebijakan produk yang dilakukan PT. Mopoli Raya terfokus pada kualitas CPO yang dihasilkan serta wakti pengirimannya. Menyangkut kebijakan harga tergantung pada harga KPB (Kantor Pemasaran Bersama). Kebijakan saluran distribusi terdiri dari dua yaitu saluran distribusi langsung dengan menjual langsung kepada konsumen dan saluran distribusi tidak langsung melalui perantara yaitu GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit). Kebijakan promosi yang dilakukan adalah dengan ikut tergabung dalam Ikatan GAPKI.
Penjualan pada PT. Mopoli Raya biasanya dilakukan dengan sistem kontrak, di mana syarat kontrak adalah harus ada penyerahan panjar atau uang muka atas barang yang diperjualbelikan. Pembayaran panjar oleh pelanggan dicatat sebagai penerimaan kas dan diterima langsung oleh kasir yang bersangkutan.
E. RENCANA KEGIATAN
Lima hal yang harus dilakukan dalam kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit, yaitu :
1. Persiapan
2. Pengembangan
Pengembangan yaitu kegiatan pembukaan lahan kemudian diolah sampai ditanami bibit kelapa sawit. Aktivitasnya meliputi land clearing, pembibitan, dan penanaman.
3. Rawat, Pengendalian Hama dan Penyakit
Yaitu aktivitas yang bertujuan untuk memelihara tanaman kelapa sawit, lahan diareal tanaman, dan infrastrukturnya. Aktivitas Rawat dan Pengendalian Hama Penyakit meliput i :
a. Rawat TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) b. Rawat TM (Tanaman Menghasilkan)
c. Pemupukan
d. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT). 4. Panen dan Angkut
Adalah proses kegiatan memetik hasil dari tanaman yang sudah ditanam, perlakuan pasca panen hingga pengangkutan ke pabrik. Aktivitas panen dan angkut meliputi :
a. Persiapan panen b. Pelaksanaan panen c. Pengangkutan ke pabrik.
5. Administrasi
Adalah semua kegiatan pencatatan terhadap rencana dan pelaksanaan pekerjaaan yang menyangkut tenaga kerja, biaya, waktu, hasil fisik, material dan peralatan.
F. SISTEM PENDELEGASIAN WEWENANG TERHADAP
EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PT. Mopoli Raya Medan merupakan kantor Direksi sebagai tempat urusan administrasi dilakukan. Setiap kebijakan dan peraturan ditetapkan di kantor Direksi yang selanjutnya dikoordinasikan ke anak perusahaannya. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan atasan memberikan atau mendelegasikan tugas kepada bawahannya. Namun terkadang pendelegasian tugas tersebut tidak diimbangi dengan pendelegasian wewenang yang baik.
Tabel 3.1
Target dan Realisasi pekerjaan yang Dapat Diselesaikan Januari sampai Mei 2010
Bulan Target (%) Realisasi (%)
Januari 100 97
Februari 100 94
Maret 100 90
April 100 88
Mei 100 88
Sumber : PT. Mopoli Raya Medan (2010)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden.
1. Uji Validitas
Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mampu mengunggkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Production
and Service Solution) versi 14.0 dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah
[image:53.595.155.480.449.688.2]0,361. Hasil Pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Item-Total Statistics (a)
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total
Correlation r tabel
Validitas
Q1 61,6333 44,033 ,474 0,361 Valid
Q2 61,9667 46,792 ,231 0,361 Tidak Valid
Q3 61,8000 42,993 ,659 0,361 Valid
Q4 61,6333 43,757 ,661 0,361 Valid
Q5 61,4667 43,637 ,712 0,361 Valid
Q6 61,7000 43,803 ,705 0,361 Valid
Q7 61,6000 41,972 ,740 0,361 Valid
Q8 61,4333 45,151 ,573 0,361 Valid
Ketentuan untuk pengambilan keputusan:
1. Jika r hitung > r table, maka pernyataan dinyatakan valid
2. Jika r hitung < r table, maka pernyataan dinyatakan tidak valid
3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 16 pernyataan kuesioner ada sebanyak 12 pernyataan yang valid dengan nilai rhitung > rtabel dan 2 pernyataan
yang tidak valid dengan nilai rhitung < rtabel yaitu pernyataan 2 (Saya memiliki
[image:54.595.157.484.449.702.2]kebebasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan) dan pernyataan 9 (Banyaknya volume pekerjaan merupakan hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu). Oleh sebab itu pernyataan 2 dan 9 harus dibuang dan dilakukan uji validitas yang kedua.
[image:54.595.156.483.456.703.2]Tabel 4.2 menunjukkan hasil uji validitas yang kedua:
Tabel 4.2
Item-Total Statistics (b)
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total
Correlation r tabel
valid
Q1 53,9667 39,551 ,396 0,361 Valid
Q3 54,1333 38,051 ,629 0,361 Valid
Q4 53,9667 38,723 ,635 0,361 Valid
Q5 53,8000 38,579 ,689 0,361 Valid
Q6 54,0333 38,516 ,712 0,361 Valid
Q7 53,9333 37,099 ,711 0,361 Valid
Q8 53,7667 39,840 ,571 0,361 Valid
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai
Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel (0,361), sehingga
semua butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.
Interpretasi item total statistic, yaitu :
1) Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika
variabel tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (item) 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 52,9667 jika pertanyaan (item) 2 dihapus maka rata-rata variabel bernilai 54,1333 dan seterusnya.
2) Scale Variance if item deleted menerangkan besarnya variance total
jika variabel (item) tersebut dihapuskan. Misalnya variabel item 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 39,551, sedangkan jika variabel item 2 dihapus adalah 38,051 dan seterusnya.
3) Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk
2. Uji Reliabilitas
[image:56.595.191.428.330.562.2]Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi.Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel. Hasil Pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Reliabilitas Instrumen
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Reliabilitas
Q1 ,904 Reliabel
Q3 ,892 Reliabel
Q4 ,892 Reliabel
Q5 ,890 Reliabel
Q6 ,890 Reliabel
Q7 ,888 Reliabel
Q8 ,895 Reliabel
Q10 ,898 Reliabel
Q11 ,892 Reliabel
Q12 ,892 Reliabel
Q13 ,893 Reliabel
Q14 ,894 Reliabel
Q15 ,897 Reliabel
Q16 ,895 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 14,0 (2010)
Ketentuan untuk pengambilan keputusan:
B. ANALISIS DESKRIPTIF
1. Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk menanyakan pengaruh sikap konsumen tentang pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja. Variabel pendelegasian wewenang (X) terdiri dari 6 butir pernyataan, sedangkan variabel efektivitas kerja (Y) terdiri dari 8 pernyataan. Kuesioner ini disebarkan kepada karyawan PT. Mopoli Raya Medan yang berjumlah 87 orang.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
[image:57.595.134.449.450.556.2]Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4
Usia Responden
usia Jumlah Responden Persentase(%)
20-32 10 11,49
33-42 55 63,21
45-52 22 25,28
Jumlah 87 100%
Sumber : Kuesioner ( data diolah ) 2010
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.5
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki-Laki 48 55,17
Perempuan 39 44,82
Jumlah 87 100%
Sumber : Kuesioner (data diolah) 2010
Tabel 4.5 menunjukkan mayoritas jenis kelamin responden adalah laki-laki sebesar 55,17% dan perempuan 44,82%.
[image:58.595.134.448.345.462.2]4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.6
Tingkat pendidikan Responden
Pendidikan Jumlah Persentase
SMU 46 52,87
Diploma 15 17,24
S1 25 28,73
Pasca 1 1,14
Jumlah 87 100%
Sumber : Kuesioner (data diolah) 2010
Tabel 4.6 menunjukkan sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah SMU sebesar 52,87%, S1 sebesar 28,72%, Diploma sebesar 17,24% dan Pasca Sarjana hanya 1,14%.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 4.7
Masa Kerja Responden
Masa Kerja Frekuensi Persentase
1-5 15 17,24
6-10 28 32,18
>10 44 50,57
Jumlah 100%
[image:58.595.131.453.614.705.2]Dari Tabel 4.7 dapat dilihat masa kerja responden dari 1-5 tahun sebesar 17,24%, masa kerja 6-10 tahun sebesar 32,18%, dan yang paling banyak adalah responden dengan masa kerja >10 tahun yaitu sebanyak 50,57%.
C. METODE ANALISIS STATISTIK
1. Analisis Tabulasi Sederhana
Analisis ini bertujuan untuk melihat persentase responden dalam memilih kategori tertentu.
[image:59.595.133.517.361.514.2]a. Distribusi jawaban responden atas variabel Pendelegasian Wewenang (X)
Tabel 4.8
Distribusi jawaban responden atas variabel Pendelegasian Wewenang (X)
item SS S RR TS STS Total
F % F % F % F % F %
1 32 36,8% 50 57,5% 4 4,6% 1 1,1% 0 0% 87
2 21 24,1% 58 66,7% 6 6,9% 2 2,3% 0 0% 87
3 21 24,1% 60 69% 6 6,9% 0 0% 0 0% 87
4 40 46% 45 51,7% 2 2,3% 0 0% 0 0% 87
5 40 46% 44 50,6% 3 3,4% 0 0% 0 0% 87
6 42 48,3% 43 49,4% 2 2,3% 0 0% 0 0% 87
Sumber : kuesioner (2010)
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa :
a) Pernyataan 1 (Atasan memberikan tugas harus sesuai dengan keahlian) sebagian responden menjawab setuju 50 orang (57,5%), sangat setuju 32 orang (36,6%), ragu-ragu 4 orang (4,6%), dan yang tidak setuju 1 orang (1,1%).
sebanyak 58 orang (66,7%), sangat setuju 21 orang (24,1%), dan ragu-ragu 6 orang (6,9%), dan responden yang tidak setuju 2 orang (2,3%). c) Pernyataan 3 (Dengan adanya pendelegasian wewenang saya dapat
membuat keputusan) mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 60 orang (69%), sangat setuju 21 orang (24,1%), dan responden menjawab ragu-ragu 6 orang (6,9%).
d) Pernyataan 4 (Saya harus memberikan laporan kepada atasan) responden yang menjawab setuju 45 orang (51,7%), sangat setuju 40 orang (46%), dan ragu-ragu 2 orang (2,3%).
e) Pernyataan 5 (Saya berusaha untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya) responden yang menjawab setuju 44 orang (50,6%), sangat setuju 40 orang (46%), dan ragu-ragu 3 orang (3,4%).
[image:60.595.134.517.560.715.2]f) Pernyataan 6 (Kekuasaan yang diberikan kepada saya harus disertai dengan pertanggungjawaban) responden yang setuju sebanyak 43 orang (49,4%), sangat setuju 42 orang (48,3%), dan ragu-ragu 2 orang (2,3%). b. Distribusi jawaban responden atas variabel Efektivitas Kerja (Y)
Tabel 4.9
Distribusi jawaban responden atas variabel Efektivitas Kerja (Y)
Item SS S RR TS STS Total
F % F % F % F % F %
1 27 31,0% 58 66,7% 2 2,3% 0 0% 0 0% 87
2 17 19,5% 67 77,0% 3 3,4% 0 0% 0 0% 87
3 21 24,1% 61 70,1% 5 5,7% 0 0% 0 0% 87
4 17 19,5% 64 73,6% 3 3,4% 3 3,4% 0 0% 87
5 20 23,0% 63 72,4% 4 4,6% 0 0% 0 0% 87
6 20 23,0% 65 74,7% 2 2,3% 0 0% 0 0% 87
7 36 41,4% 50 57,5% 1 1,1% 0 0% 0 0% 87
8 26 29,9% 57 65,5% 1 1,1% 3 3,4% 0 0% 87
Sumber : kuesioner (2010)
a) Pernyataan 1 (Banyaknya volume pekerjaan yang diterima harus disesuai dengan kemampuan saya) responden sebagian besar menjawab setuju 58 orang (66,7%), sangat setuju 27 orang (31,0%), dan ragu-ragu 2 orang (2,3%).
b) Pernyataan 2 (Saya mampu menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang ditetapkan) responden menjawab setuju sebanyak 67 orang (77,0%), sangat setuju 17 orang (19,5%), dan ragu-ragu 3 orang (3,4%).
c) Pernyataan 3 (Dalam bekerja saya jarang membuat kesalahan) responden menjawab setuju sebanyak 61 orang (70,1%), sangat setuju 2 orang (24,1%), dan ragu-ragu 5 orang (5,7%).
d) Pernyataan 4 (Jika terdapat kesalahan dalam pekerjaan saya mampu memperbaikinya tanpa bantuan orang lain) responden sebagian besar menjawab setuju 64 orang (73,6%), sangat setuju 17 orang (19,5%), ragu-ragu 3 orang (3,4%), dan responden menjawab tidak setuju 3 orang (3,4%).
e) Pernyataan 5 (Hasil kerja saya tidak pernah ditolak oleh atasan) responden menjawab setuju sebanyak 63 orang (72,4%), sangat setuju 20 orang (23,0%), dan ragu-ragu 4 orang (4,6%).
g) Pernyataan 7 (Ketepatan waktu merupakan faktor yang penting dalam pencapaian sasaran) responden setuju sebanyak 50 orang (57,5%), sangat setuju 36 orang (41,4%), dan ragu-ragu 1 orang (1,1%).
h) Pernyataan 8 (Jika pekerjaan tidak dapat dikerjakan sesuai waktu yang tersedia saya memerlukan tambahan waktu) responden menjawan setuju 57 orang (65,5%), sangat setuju 26 orang (29,9%), ragu-ragu 1 orang (1,1), dan responden yang menjawab tidak setuju 3 orang (3,4%).
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pendelegasian wewenang (X) terhadap efektivitas kerja (Y) pada PT. Mopoli Raya Medan. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 14.0.
Tabel 4.10 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 20,780 2,438 8,525 ,000
Pendeleg asianwew enang
,500 ,094 ,501 5,334 ,000
a Dependent Variable: efektivitaskerja
[image:62.595.130.518.482.573.2]Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 4.10, dapat dirumuskan model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikt :
Y = 20,780 + 0,500 X + e Dari persamaan tersebut dapat diketahui :
a. Konstanta (a) = 20,780 menunjukkan harga konstan, di mana jika nilai variabel independen sama dengan nol, maka variabrel efektivitas kerja (Y) sama dengan 20,780.
b. Koeffisien regresi variabel pendelegasian wewenang (X) = 0,500 menunjukkan bahwa variabel pendelegasian wewenang berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja. Artinya jika variabel pendelegasian wewenang ditingkatkan sebesar satu satuan maka efektivitas kerja akan bertambah sebesar 0,500.
3. Uji t (uji parsial)
Uji t dilakukan melihat pengaruh secara signifikan dari variabel pendelegasian wewenang (X) terhadap efektivitas kerja (Y). Dengan kriteria keputusan :
H0 diterima bila thitung < ttabel atau H0 diterima apabila nilai signifikansi t > α
(5%)
Ha diterima bila thitung > ttabel atau Haditerima apabila nilai signifikansi t < α
(5%).
Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah :
H0 : b1 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
Ha : b1 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel pendelegasian wewenang (X) terhadap efektivitas kerja (Y).
Nilai thitung untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan
[image:64.595.108.518.261.347.2]aplikasi SPSS sebagai berikut :
Tabel 4.11 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 20,780 2,438 8,525 ,000
Pendelegasian
wewenang ,500 ,094 ,501 5,334 ,000
a Dependent Variable: efektivitaskerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 14.0 (data diolah) 2010
Interpretasi berdasarkan Tabel 4.11 adalah sebgai berikut :
Nilai t hitung variabel pendelegasian wewenang adalah 5,334 dan ttabel 1,658
sehingga thitung > ttabel (5,334 > 1,658) dan nilai signifikan 0,000 < dari 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pendelegasian wewenang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pada PT. Mopoli Raya Medan.
4. Pengujian Koefisien Determinan (R2)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinan (R2) yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel pendelegasian wewenang (X) terhadap variabel efektivitas kerja (Y) pada PT. Mopoli Raya Medan.
Tabel 4.12
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 ,501(a) ,251 ,242 1,90318 1,839
a Predictors: (Constant), Pendelegasianwewenang b Dependent Variable: efektivitaskerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 14.0 (data diolah) 2010
Tabel 4.12 menunjukkan angka R Squre (R2) sebesar 0,251 maka cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagi berikut :
KD = R2 x 100%
KD = 0,251 x 100%
KD = 25,1%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji-t menunjukkan bahwa variabel pendelegasian wewenang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan PT. Mopoli Raya Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t yaiuji-tu uji-thitung > ttabel (5,334 > 1,658) dan signifikan 0,000 < 0,05. Ini
membuktikan bahwa hipotesis awal diterima sehingga jika pendelegasian wewenang dilaksanakan dengan baik maka efektivitas kerja akan meningkat.
2. Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R Square (R2) sebesar 0,251. Hal ini berarti bahwa 25,1% variabel terikat efektivitas kerja dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu pendelegasian wewenang. sisanya sebesar 74,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka saran yang dapat diberikan penulis adalah :
harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik karena pendelegasian wewenang yang baik dapat meningkatkan efektivitas karyawan. Harus ada kepercayaan atasan untuk mendelegasikan wewenang kepada bawahannya.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan. Peneliti juga berharap melalui penelitian selanjutnya dapat dihasilkan suatu gambaran yang lebih signifikan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L. 2002. Manajemen Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta : Erlangga. Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah.
Jakarta : Bumi Aksara.
. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Handoko, T Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Manullang, M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Siswanto, B. 2006. Pengantar Manajemen.Cetakan kedua. Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Sunarto. 2005. Manajemen Karyawan. Yogyakarta : AMUS.
Supardi, dan Syaiful Anwar. 2002. Dasar-Dasar Perilaku Organisasi. Jogjakarta : UII Press.
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : Prenada Media.
Tika, Moh.,Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan, cetakan pertama. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM Dan Perilaku Karyawan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Yamin, Sofyan & Heri Kurniawan. 2009. SPSS Complete. Jakarta: Salemba Empat.
Yuli, Sri Budi Cantika. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang : UMM Press.
Arif, Andri. 2007. Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Satuan Harapan (Samudra Indonesia Group) Belawan. Skripsi Fakultas Ekonomi USU.
Prianatama, Reza. 2009. Pengaruh Koordinasi Terhadap Peningkatan
Efektivitas Kerja Karyawan Pada PTPN IV (Persero) Medan.
KUESIONER PENELITIAN
Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, saya sedang menyusun sebuah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara dengan judul “ Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya Medan “ .
Besar harapan saya kiranya Bapak/ Ibu bersedi mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Petunjuk pengisian
1. Jawablah setip pertanyaan ini sesuai pendapat Bapak/Ibu dan kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.
2. Pilih jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu. Adapun makna tanda tersebut adalah :
SS = Sangat Setuju (5) S = Setuju (4)
RR =Ragu-Ragu (3) TS =Tidak Setuju (2)
STS =Sangat Tidak Setuju (1)
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Lama Bekerja :
Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) Pendidikan Terakhir : a. SLTA b. Diploma
VARIABEL PENDELEGASIAN WEWENANG (X)
No. Tugas SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
1 Atasan memberikan tugas harus sesuai dengan keahlian saya
No. Kekuasaan SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya mempergunakan kekuasaan dengan baik dalam menjalankan tugas
2 Dengan adanya pendelegasian wewenang saya dapat membuat keputusan
No. Pertanggungjawaban SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya harus memberikan laporan kepada atasan
2 Saya berusaha untuk
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
3 Kekuasaan yang diberikan kepada saya harus disertai dengan pertanggungjawaban
VARIABEL EFEKTIVITAS KERJA (Y)
No. Kuantitas Kerja SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
1 Banyaknya volume pekerjaan yang diterima harus disesuai dengan kemampuan saya 2 Saya mampu menyelesaikan