• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinasi Sosial Budaya Pada Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Determinasi Sosial Budaya Pada Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan..."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DETERMINASI SOSIAL BUDAYA PADA PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG

BULAN DAN PB SELAYANG II KOTA MEDAN

TESIS

Oleh :

ENDANG SUSILAWATI

NIM : 037023006 / AKK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2005

Endang Susilawati : Determinasi Sosial Budaya Pada Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja…, 2005

(2)

Endang Susilawati : Determinasi Sosial Budaya Pada Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja…, 2005

USU Repository © 2007

ABSTRAK

DETERMINAN SOSIAL BUDAYA PADA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG

BULAN DAN PB. SELAYANG II KOTA MEDAN

Menyusui secara eksklusif sangat dianjurkan sampai bayi berusia 6 bulan. Namun proporsinya di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan dan PB Selayang II hanya 9 dan 1 persen . Proporsi yang rendah ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah faktor sosial budaya.

Berdasarkan hal diatas, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan determinan sosial budaya dengan pemberian ASI eksklusif dan pola pemberian ASI di dua wilayah tersebut,

Penelitian ini adalah studi kasus kelola dengan melakukan penyepadanan secara individual dalam hal umur,paritas,pendidikan dan suku ibu. Populasi adalah ibu yang mempunyai anak usia 2 — 3 tahun yang berkunjung ke kedua Puskesmas diatas, bulan Januari s/d Agustus 2005. Sampel kasus adalah ibu yang memberi ASI eksklusif 4 — 6 bulan sejumlah 130 orang Sampel kontrol adalah ibu yang tidak memberi ASI eksklusif. Pengambilan sample kasus secara sistematik random sampling dan kontrol secara simple random sampling. Pengambilan data dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner dan observasi pada bulan Juni 2005. Analisa data dengan multiple logistik regression menggunakan perangkat SPSS versi 10 pada komputer. Penelitian dilanjutkan dengan studi kualitatif, dengan informan adalah 12 orang ibu dari kelompok kasus maupun kontrol, 4 orang dari petugas KIA dan Gizi, 6 orang dari tokoh adat dan 2 orang dari tokoh agama.Analisa dilakukan dengan cara kontent analisis.

Dalam hasil studi kuantitatif ditemukan pola pemberian AS1 yang baik kasus maupun kontrol kecuali dalam hal menyendawakan 46,9 persen dan lama menyusui selama 15 menit 46,2 persen pada kasus. Ada hubungan yang signifikan antara ibu yang tidak bekerja dengan kejadian pemberian ASI eksklusif ( OR adjusted = 3,566,tingkat kepercayaan 95 % ,CI ;1,922 - 6,616; nilai p = 0,000 ). Ada hubungan yang signifikan antara adanya anjuran dalam nilai budaya yang menganjurkan ASI Eksklusif dengan dengan kejadian pemberian ASI eksklusif ( OR adjusted = 2,660,tingkat kepercayaan 95 %, CI 1,043 — 5,041, nilai p ; 0,003. Pada studi kualitatif di temukan mayoritas informan mendapat PASI dari Ru mah Sak it ma u pun Klinik Bersalin, tidak pernah mendapat anjuran tentang ASI Eksklusif, persiapan laktasi dan perawatan payudara. Kegiatan p r o m o s i P A S I d i l a k u k a n o l e h p e t u g a s k e s e h a t a n . P e r l u d i t i n g k a t k a n penyuluhan ASI Eksklusif dan menjalankan kode etik pemasaran PASI.

(3)

Endang Susilawati : Determinasi Sosial Budaya Pada Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja…, 2005

USU Repository © 2007

A B S T R A C T

T H E S O C I O C U L T U R A L D E T E R M I N A N T S I N E X C L U S I V E BREASTFEEDING IN WORK AREA OF PUSKESMAS PADANG BULAN

AND PB. SELAYANG II MEDAN CITY

The exclusive breastfeeding is highly recommended until six months life of infant. But the proportion in work area of Puskesmas Padang Bulan and PB Selayang H is only 9 and 1 percent, respectively. This low proportion is largely due to several factors; one of them is socio-cultural factor.

Therefore, a research has been made to know the correlation of socio-cultural determinant to exclusive breastfeeding and administration of breast milk in two regions.

This is a case study managed by adjustment of age, parity, education and maternal ethnic group individually. The population is mother with child / children 23 years of age visiting two Puskesmas above, from January to August, 2005. The feeding for 4 – 6 months, 130 peopels. The control sample is those who not practice the exclusive breastfeeding. It is systematic random sampling and control is simple random sampling. The data collection is through a direct interview by distributing questionnaires and observation in June, 2005. The data analysis is by multiple logistic regressions by application of SPSS software version 10 in computer. The research is continued by a qualitative study, 12 mothers as informant from case and control groups, 4 workers from KIA and Nutrition, 6 people figures and 2 religions figures. The analysis is made analytical content.

The result of quantitative study has found a good pattern of breastfeeding practice except in airing for 46.9 percent and length of breastfeeding for 15 minutes, 46.2 percent in case. There is a signif cant correlation between mothers who are not working to exclusive breastfeeding (OR adjusted =3.566, confidence interval 95 %; CI; 1.922 – 6.616; Value p = 0.000). There is a significant correlation existence of cultural recommendation encouraging the exclusive breastfeeding to exclusive breastfeeding practice (OR adjusted = 2.660, confidence interval 95 %, CI 1.043 – 5.041, value p = 0.003). The qualitative study has found that majority of informants received the formula (artificial feeds) from Hospital or Confinement Clinic, never being recommended about exclusive breastfeeding, preparation of lactation and breast care. The promotion activity of formula (artificial feeds) is assumed by professionals. It is important to make a more detail extension of exclusive breastfeeding in the future and to operate the ethical code of formula (artificial feeds) marketing

i

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif terhadap status gizi bayi usia 0-6 bulan di wilayah puskesmas Rajabasa Bandar Lampung.. Jenis

Pengaruh Pemberian Makanan Jajanan, Pendidikan Gizi Dan Suplementasi Besi Terhadap Status Gizi, Pengetahuan Gizi dan Status Anemia Pada Siswa Sekolah Dasar.. Jurnal Gizi

Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif terjadi diare sebanyak 7 orang (23,3%) dan yang tidak terjadi diare adalah sebanyak 9 orang (30%). Tidak ada hubungan yang signifikan

Gambaran Perilaku Sadar Gizi pada Keluarga yang Memiliki Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk yang Ada di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014... Jakarta: Badan

Lebih dari setengah dari 10,6 juta kematian anak di dunia baik secara langsung ataupun tidak langsung disebabkan oleh malnutrisi, dan lebih dari dua pertiga kematian

Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin menganalisis kejadian stunting, pengetahuan gizi ibu, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, riwayat ASI Eksklusif dan riwayat

Days state of the world’s mothers (2012) menyatakan bahwa kejadian stunting dipengaruhi oleh kondisi pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu mulai dari

Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh