• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MESIN PELET KOTORAN KANDANG SEBAGAI PUPUK DENGAN KAPASITAS 50 KG/PROSES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN MESIN PELET KOTORAN KANDANG SEBAGAI PUPUK DENGAN KAPASITAS 50 KG/PROSES"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN MESIN PELET KOTORAN KANDANG

SEBAGAI PUPUK DENGAN KAPASITAS 50 KG/PROSES

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Mesin

Disusun Oleh :

EKO DIA PRATAMA

201010120311020

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…..………...………i

POSTER….………..ii

LEMBAR PENGESAHAN ……..………iii

LEMBAR ASISTENSI I ………...………….………..iv

LEMBAR ASISTENSI II ………...………….………...v

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ………...vi

ABSTRAKSI BAHASA INDONESIA ..……….………….vii

ABSTRAKSI BAHASA INGGRIS …….…...……….viii

KATA PENGANTAR …………..………ix

DAFTAR ISI ……..………...xi DAFTAR GAMBAR……...………xvi DAFTAR TABEL……...……….xviii BAB I PENDAHULUAN….………..1

1.1 Latar Belakang……...………..1

(6)

1.3 Tujuan Perancangan……...………..3

1.4 Manfaat Perancangan………...………3

1.5 Batasan Masalah………..………....3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….4

2.1 Pengertian Umum Mesin Pembuat Pupuk ……..……….…………..4

2.1.1 Tahap-Tahap dalam Proses Ekstrusi …….………….……….…6

2.1.2 Variasi Produk Ekstrusi………..………....7

2.1.3 Tipikal Sistem Ekstrusi ………..….…....7

2.3 Sistem Pasca-Ekstrusi ….………..………12

2.4 Perubahan Penting Selama Produksi Ekstrudat ..………..13

2.4.1 Peranan Karbohidart.……….……….13

2.4.2 Peranan Protein………...14 2.4.3 Peranan Lemak……...………..……....14 2.5 Mesin Penggerak .………...………..15

2.6 Roda Penggerak…………..………...15

2.6.1 Roda Gesek Debgan Poros Sejajar ….………...17

(7)

2.6.3 Perhitungan Diameter Puli ……….19

2.6.4 Perencanaan Poros ……..………...21

2.7 Bantalan ……..……….23

BAB III METODE PERANCANGAN ………..27

3.1 Diagram Alir Perancangan……….………...27

3.2 Pengumpulan data………..27

3.4Analisis Morfologi Pada Mesin Pembuat Pelet kotoran Kandan.………28 3.4 Morfologi Mesin Pembuat Pellet ..………...30

3.5 Penentuan Dimensi Mesin Pembuat Pelet Kotoran Kandang ..…..…………..33

3.6 Diagram alir perancangan…….……….36

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN...………..37

4.1 Perhitungan dan Pembahasan ……..……….37

4.2 Perhitungan Pada Hopper ……….………38

4.2.1 Perhitungan Perencanaan Hopper ...….………..39

4.3. Perancangan dan Perhitungan Poros ..…….……….40

4.3.1perancangan poros ………..………...………41

(8)

4.4 Perancangan Puli ……..……….………...43

4.5 Perancangan Sabuk….………..45

4.5.1 Kecepatan Linier Sabuk (v)... ……….……..46

4.5.2 Jarak Sumbu Poros (C)... …………..……….……..46

4.5.3 Panjang Sabuk ( L)….….…………..……….……..46

4.5.4 Sudut kontak antara Sudut Dengan Puli ….………….……...48

4.6 Perhitungan Torsi Pada Mesin Desel dan Poros Penerus Daya ………...49

4.6.1 Torsi Pada Motor Diesel ..…………..……….……..49

4.6.2 Perhitungan Torsi Poros Penerus…....……….……..49

4.6.3 Menentukan Daya Mesin.…..………..……..49

4.6.4 Menentukan Beban Pada Tabung Pengilingan Pellet (kg. …..50

4.6.5 Tegangan Geser yang Diizinkan (τa)………..……..52

4.6.6 Menentukan Diameter Poros (ds)……… 53

4.7 Perencanaan dan Perhitungan Bantalan ….………..………...54

4.7.1 Perencanaan Bantalan…...…….………..………...54

4.7.2 Penentuan Bantalan…..……...…….………..………...55

(9)

4.8 Perencanaan Pasak………...………….………..………..58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……..………...61

5.1 Kesimpulan……….……….. 61

5.2 Saran……….………... .64

DAFTAR PUSTAKA……….………65

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Single Screw Extruder/SSE……….………4

Gambar 2.2 : Twin Screw Exstruder/TSE … …..………...4

Gambar 2.3 : Skema Skstrusi Ulir Secara Umum ………...8

Gambar 2.4 : Ekstruder Tipe Roller dan Tipe Piston… ………...10

Gambar 2.5 : Struktur Ulir Ganda dan Mekanisme Pengadukan Adonan…..……...11

Gambar 2.6 : Plat Berlubang Die...11

Gambar 2.7 : Jenis-jenis Die Pembagi……….………..………..12

Gambar 2.8 : Mesin penggerak atau Engine Bensin …….……..………...15

Gambar 2.9 : Sistem Trasmisi Daya roda Gesek.………...………...16

Gambar 2.10 : Jenis-jenis Bantalan…………...………..23

Gambar 3.1 :Sket Ruangan Mesin Pelet yang Direncanakan (Inventor 2011)……..34

Gambar 3.2 :Diagram Alir Perancangan …...………..35

Gambar 4.1 : Hopper (Inventor 2011)…...……. ………38

(11)

TABEL

Tabel 2.1 : Sabuk Belt ………..……...……….. 19

Tabel 2.2 : Factor Kecepatan Cv………..……….. 20

Tabel 2.3 : Factor Sudut Kontak Cα...20

Tabel 2.4 : Penggolongan Bahan Poros (Sularso, 1978:4) ...……..………22

Tabel 2.5 : Nomor Bantalan Gelinding Jenis Bola (Sularso, 2004:143) ……....…. 25

Tabel 3.1 : Tuntutan Perancangan Mesin Pembuat Pelet Kotoran Kandang………...29

Tabel 3.2 : Matrix Morfologi Mesin Pellet Kotoran Kandang…………...………....31

Tabel 4.1 : Massa Jenis Pelet ………..38

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Baianu, I.C. 1992. Basic Aspect of Food Extrusion, Physical Chemistry of Food

Process: Principle, Techniques and Application. Textbook, VNR Vol. 1.

New York, USA.

Frame, N.D. 1994. The Technology of Extrusion Cooking. Springer Publisher, dari

http://books.google.com/books?hl=en &lr=&id diunduh pada 10 september

2015.

Schaaf Technologie GmbH. 2007. Machine/Systems, Pre-Extrusion Systems,

Extrusion Systems, Post. Extrusion Systems, Special Accessories and

Machines, Drying/Roasting Systems, Flavouring Systems diunduh dari

http://www.schaaf-technologie.de/machines.html, Minggu 20 September

2015.

Dobrovlsky, K. Zablonsky, S. Mark, A. Radick, L. Erlickh, A text book of Machine

Element

Gupta, J.K, dan khurmi R.S 1980, A Text Book Of Machine Desai, Mks and Units,

New Delhi

Spivakovsky and Dyackov, Conveyor and Related Equipment

Sularso, dan Suga K, 1991: Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin PT.

Padnya Paramita, Jakarta

Wiryosumarto, Harsono, Teknologi Pengelasan Logam PT. Padnya Paramita, Jakarta

(13)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkah

rahmat dan hidayah-Nya maka penulisan skripsi dengan judul “PERANCANGAN

MESIN PELET KOTORAN KANDANG SEBAGAI PUPUK DENGAN

KAPASITAS 50 KG/PROSES” ini dapat terselesaikan. Penulisan Skripsi ini

merupakan salah satu Syarat Wajib bagi mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Teknik Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat akademis untuk

dapat menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan segala usaha penulis mencoba untuk menggapai suatu karya tulis

terbaik, namun demikian penulis menyadari sepenuhnya tugas akhir ini belumlah

sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran-saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

Adapun terselesainya Skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah

membantu dalam penyusunannya,

Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar -

besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Sudarman, MT selaku Dekan Fakultas Teknik

2. Bapak Ir. Daryono, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

3. Bapak. Ir. Herry Supriyanto, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Ir.

Mulyono, MT selaku dosen pembimbing II.

4. Para Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas

(14)

5. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materil serta do’anya.

6. Teman – teman Mahasiswa di Jurusan Teknik Mesin Universitas

Muhammadiyah Malang.

Tiada dapat penulis membalas segala kebaikan kecuali dengan harapan semoga

Allah SWT membalas dengan yang lebih baik. Besar harapan, semoga skripsi ini bisa

bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis sendiri guna menambah ilmu

pengetahuan.Sekian dan terimakasih.

Malang, 20Januari 2016 Penulis

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Melalui proses surve yang dilakukan oleh penulis dengan

objek Petani di daerah Nganjuk hingga ke desa-desa kebanyakan

setiap rumah mempunyai kandang ternak. Setiap harinya ternak

menghasilkan kotoran berkisaran 20 kg sampai 30 kg/hari. Dengan

asumsi rata-rata setiap rumah yang mempunyai kandang ternak

menghasilkan kotoran sebanyak 50 kg perhari. (Sarju,2015)

Beberapa petani lebih cenderung memilih pupuk

anorganik yang kaya akan bahan-bahan kimia dibandingkan dengan

pupuk organik. Karena itu petani enggan menggolah

kotoran-kotoran kandang yang bisa dijadikan pupuk organik sebagai pupuk

tanaman. Karena Petani tidak membuat pupuk sendiri dikarenakan

proses atau waktu pembuatannya yang lebih lama. Sehingga petani

sekarang lebih ketergantungan pada pupuk anorganik, dikarenakan

pupuk anorganik lebih mudah di dapatkan di toko-toko obat

pertanian. (Winoto,2015)

Untuk menghindari kejadian tersebut, maka para petani

sekarang lebih memilih untuk menggunakan pupuk organik untuk

merawat tanamannya, selain itu hasil tanaman dengan pupuk

(16)

anorganik kaya akan bahan-bahan kimia. Pupuk organik sendiri

juga memiliki bermacam-macam bentuk seperti tablet, briket, curah,

dan granul. Untuk yang diminati di pasaran adalah bentuk granul,

disebabkan karena pupuk dengan bentuk ganul ini lebih efisien dan

mudah ditaburkan dan cepat meresap ke tanaman. Proses

pembuatan pupuk ganul tidak sulit, pada dasarnya prosesnya hanya

perlu pencampuran, granulasi, dan pengeringan. Maka sudah

banyak sekali kotoran-kotoran yang dibuang dengan percuma,

maka untuk lebih bermanfaat dengan cara membuat mesin pupuk

organik granul walaupun dengan alat dan fasilitas yang seadanya

atau masih bersifat konvensional lebih membantu para petani untuk

mempermudah pembuatan pupuk dengan lebih cepat dan dengan

kapasitas 50 kg/proses.

Penggunakan pupuk organik tetap diperlukan tetapi

dosisnya dikurangi, yang dulunya 100% anorganik, berikutnya

menjadi 70% anorganik dan 30% organik, selanjutnya 50%

anorganik dan 50% organik dan yang paling berwawasan

lingkungan dan menurunkan biaya pengadaan pupuk anorganik

adalah 30% anorganik dan 70% organik. (Sutresno,2015)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan menjadi:

(17)

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan mesin pelet ini

adalah:

Menghasilkan model gambar dan dimensi atau ukuran

komponen mesin pembuat pelet kandang.

1.4Manfaat Perancangan

1. Meningkatkan produktivitas tanah atau tanaman

2. Menghasilkan karya yang menjadi kekayaan intelektual penulis

dan Institusi

1.5 Batasan Masalah

Agar perancangan ini lebih terarah maka diberi batasan sebagai

berikut:

1. Kapasitas ruangan atau kapasitas kerja adalah 50 kg/proses

2. Mesin pembuat pelet kandang adalah besi plat, besi profil, puli,

Gambar

Tabel 3.1 : Tuntutan Perancangan Mesin Pembuat Pelet Kotoran Kandang………...29

Referensi

Dokumen terkait

Tugas sarjana merupakan salah satu syarat akademis yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan studi di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Mesin D-3 pada Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus3.

Penyusunan Laporan Proyek Akhir ini menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka menyelesaikan Program Studi Teknik Mesin D3 pada Fakultas

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mata kuliah Kerja Praktek pada Program Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Program Diploma III, Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin,

Tugas sarjana merupakan salah satu syarat akademis yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan studi di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Penulisan Laporan Proyek Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik