• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsumsi Minuman Beralkohol Dengan Sensitivitas Kontras ( SK ) Pada Peminum Alkohol Di Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konsumsi Minuman Beralkohol Dengan Sensitivitas Kontras ( SK ) Pada Peminum Alkohol Di Malang"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN

SENSITIVITAS KONTRAS ( SK ) PADA PEMINUM ALKOHOL DI

MALANG

Oleh :

YULIA MERITA PUTRI 201110330311165

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

HASIL PENELITIAN

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN SENSITIVITAS KONTRAS ( SK ) PADA PEMINUM ALKOHOL DI

MALANG

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh

YULIA MERITA PUTRI

201110330311165

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini yang

berjudul “Pengaruh Konsumsi Minuman Beralkohol Dengan Sensitivitas

Kontras ( SK ) Pada Peminum Alkohol Di Malang”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana

Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini kemungkinan jauh dari

sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta

mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka

penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangantlah tidak

mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muahammadiyah Malang.

2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran

(7)

vii

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

5. dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp. M selaku Pembimbing I atas bimbingan,

pelajaran, dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam

penyusunan karya tulis akhir ini.

6. dr. Diah Hermayanti, Sp. PK selaku pembimbing II atas kesabaran dan

ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyususnan

karya tulis akhir ini.

7. dr. Muhammad Fadhol Romdhoni selaku penguji atas ketelitiannya dalam

memberi saran dan masukan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

8. Orang tuaku tercinta Bpk Muhamad Sutamrin S.H, M.H dan Ibu Sukarlin

Ningsih B.Sc yang selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun

materil, serta doa-Nya selama ananda menuntut ilmu.

9. Kakak-adikku tersayang Muhamad Rizki Bayu Aji dan Mohamad Ilham

Septian Adi Candra terima kasih atas bantuan doa dan semangatnya.

10.Yang terkasih Nengah Ganjar Adi Wirasara terima kasih atas dorongan

semangat dan motivasi, dukungan, bantuan, serta doa-Nya selama ini.

11.Sahabat-sahabatku Faris, Nuriska, Dila, dan semua teman-teman

SATPAM ( Silvi, Ayu, Mentari, Tanti) terima kasih atas semua

bantuannya, semoga kita semua bisa sukses dan menjadi dokter yang

berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan

masyarakat.

12.Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit, Mas Faisal terima kasih atas

(8)

viii

13.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas

Muhammadiyah Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan

selama menempuh pendidikan ini.

14.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini

juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah

wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 27 Januari 2015

(9)

ix ABSTRAK

Putri, Yulia Merita. 2015. Pengaruh Konsumsi Minuman Beralkohol Dengan Sensitivitas Kontras ( SK ) Pada Peminum Alkohol Di Malang. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp. M* (2) dr. Diah Hermayanti, Sp. PK**

Latar Belakang: World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia yang mengkonsumsi minuman beralkohol. Angka prevalensi peminum alkohol di Indonesia juga sangat meningkat. Alkohol memiliki derivat berupa etanol dan metanol (yang sering digunakan sebagai oplosan). Metabolit alkohol berupa asam format dan asam asetat dapat menumpuk di humour aquos sehingga dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan retina dan menyebabkan apoptosis sehingga dapat terjadi kerusakan retina dan degenerasi nervus optikus yang kemudian mengakibatkan penurunan sensitivitas kontras (SK).

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman beralkohol dengan penurunan sensitivitas kontras (SK).

Metode: Pemeriksaan spesialistik mata di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang disertai pembagian kuesioner dilakukan pada 38 responden yang memenuhi kriteria inklusi pada satu kali pengukuran (cross-sectional). Analisis data menggunakan uji Chi Square dan cross tab dengan α= 0,05.

Hasil Penelitian: Gangguan penurunan sensitivitas kontras (SK) terjadi pada 71.1% responden. Terdapat hubungan antara jenis alkohol (p-value=0.027), lama konsumsi alcohol value=0,008), serta frekuensi mengkonsumsi alkohol (p-value=0,030) terhadap terjadinya penurunan sensitivitas kontras (SK).

Kesimpulan: Terdapat pengaruh konsumsi minuman beralkohol berdasarkan jenis alkohol, lama, dan frekuensi konsumsi alkohol terhadap penurunan sensitivitas kontras (SK).

Kata Kunci: Konsumsi Minuman Beralkohol, Sensitivitas Kontras (SK), Oplosan, Etanol.

*) Dosen bagian Mata di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(10)

x

ABSTRACT

Putri, Yulia Merita. 2015. The Effect of Alcohol Beverages Consumption to Contrast Sensitivity Sampled by Alcohol Drinker in Malang. Undergraduate Thesis, Faculty of Medicine of University of Muhammadiyah Malang. Advisor: (1) dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp. M* (2) dr. Diah Hermayanti, Sp. PK**

Background: The World Health Organization (WHO) estimates that there are approximately 2 billion people worldwide who consume alcoholic beverages. The prevalence of alcoholic in Indonesia also greatly raises. Alcohol has derivatives in the form of ethanol and methanol (which is often used as component in non-carefully mixed alcohol). Alcohol metabolites such as formic acid and acetic acid accumulates in the aqueous humor that can cause abnormal growth of the retina and cause apoptosis that can damage the retina and degenerate optic nerve which then resulted in decreasing of contrast sensitivity (SK).

Goal: To determine the correlation of alcoholic beverages consumption with contrast sensitivity (SK) decreasing.

Method: Examination is done at the Hospital of the University of Muhammadiyah Malang in eye department with the distribution of questionnaires conducted on 38 respondents who met the inclusion criteria at the time of measurement (cross-sectional). Data analysis is done using Chi Square and cross tabs with α = 0.05.

Result: Impaired contrast sensitivity reduction (SK) occurred in 71.1% of respondents. There is a correlation between the type of alcohol (p-value = 0.027), duration of alcohol consumption (p-value = 0.008), as well as the frequency of alcohol consumption (p-value = 0.030) in the decreasing of contrast sensitivity (SK).

Conclussion: There exists the effect of alcoholic beverages consumption like a alcohol type, duration of consumption, and frequency of alcohol consumption to decreasing of contrast sensitivity (SK).

Key Word: Alcoholic Beverages Consumption, Contrast Sensitivity, Mixed Alcohol, Ethanol.

*) Lecturer of Oftamology Departement of Medical Faculty University of Muhammadiyah Malang

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL DALAM ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Klinis ... 4

(12)

xii

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Anatomi dan Fisiologi Mata... 5

2.1.1 Anatomi Mata ... 5

2.1.1.1 Adnexa Mata ... 6

2.1.1.2 Bola Mata ... 7

2.1.2 Fisiologi Penglihatan Mata Normal ... 19

2.2 Alkohol ... 24

2.2.1 Definisi Alkohol ... 24

2.2.2 Metabolisme Alkohol ... 25

2.2.3 Jenis – Jenis Alkohol ... 26

2.2.3.1 Etanol ... 26

2.2.3.2 Metanol ... 28

2.2.4 Klasifikasi Alkohol ... 30

2.2.4.1 Minuman Beralkohol Tradisional ... 30

2.2.4.2 Minuman Beralkohol Buatan Pabrik ... 32

2.2.4.3 Oplosan ... 33

2.3 Sensitivitas Kontras (SK) ... 34

2.3.1 Tes Sensitivitas Kontras ... 37

2.4 Hubungan Konsumsi Alkohol Terhadap Sensitivitas Kontras Mata... 39

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 41

3.1 Peta Konsep ... 41

3.2 Hipotesis ... 43

(13)

xiii

4.1 Jenis Penelitian ... 44

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44

4.3 Populasi dan Sampel ……… 44

4.3.1 Populasi ... 44

4.3.2 Sampel ... 44

4.3.3 Besar Sampel ……… ... 44

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 45

4.4 Karakteristik Sampel Penilitian ... 45

4.4.1 Kriteria Inklusi ... 45

4.4.1 Kriteria Eksklusi ... 46

4.5 Variabel Penelitian ... 46

4.5.1 Variabel Dependen / Terikat/ Tergantung ... 46

4.5.2Variabel Independen / Bebas ... 46

4.6 Definisi Operasional... 46

4.7 Instrumen Penilitian ... 48

4.8 Alur penelitian ... 49

4.9 Analisis Data ... 50

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 51

5.1 Data Umum Demografi Responden ... 51

5.2 Hasil Pengujian ... 53

5.2.1 Lama Mengkonsumsi Alkohol ... 53

5.2.2 Jenis Alkohol ... 54

5.2.3 Frekuensi Mengkonsumsi Alkohol ... 55

(14)

xiv

5.3 Hubungan Antara Jenis Alkohol dengan Sensitivitas Kontraspada

Peminum Alkohol di Malang ... 57

5.4 Hubungan Antara Lama Mengkonsumsi Alkohol dengan Sensitivitas Kontras pada Peminum Alkohol di Malang ... 59

5.2 Hubungan Antara Frekuensi Mengkonsumsi Alkohol dengan Sensitivitas Kontras pada Peminum Alkohol di Malang ... 61

BAB 6 PEMBAHASAN ... 65

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

7.1 Kesimpulan ... 70

7.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Mata Kanan ... 5

Gambar 2.2 Anatomi Sistem Lakrimalis ... 6

Gambar 2.3 Anatomi Konjungtiva ... 7

Gambar 2.4 Potongan Melintang Koroid ... 9

Gambar 2.5 Bagian - Bagian Retina ... 13

Gambar 2.6 Perjalanan Serabut Saraf Nervus Optikus (tampak basal) ... 19

Gambar 2.7 Radiatio Optika ... 19

Gambar 2.8 Jaras Penglihatan ... 23

Gambar 2.9 Rumus Bangun Gugus Alkohol ... 24

Gambar 2.10Kartu Pelli Robson ... 38

Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 52

Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden ... 52

Gambar 5.3 Distribusi Frekuensi Lama Mengkonsumsi Alkohol ... 54

Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Jenis Alkohol yang Dikonsumsi ... 55

Gambar 5.5 Distribusi Frekuensi Mengkonsumsi Alkohol ... 56

Gambar 5.6 Distribusi Frekuensi Sensitivitas Kontras ... 57

Gambar 5.7 Hubungan Antara Jenis Alkohol dengan Sensitivitas Kontras pada Peminum Alkohol di Malang ... 59

Gambar 5.8 Hubungan Antara Lama Mengkonsumsi Alkohol dengan Sensitivitas Kontras pada Peminum Alkohol di Malang ... 61

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gejala yang Diakibatkan Oleh Toksisitas Etanol ... 27

Tabel 2.2 Jenis-Jenis Minuman Beralkohol yang Diproduksi Pabrik Sesuai Kadar Alkohol yang Terkandung di Dalamnya ... 32

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 51

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden... 52

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lama Mengkonsumsi Alkohol ... 53

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jenis Alkohol yang Dikonsumsi ... 54

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Mengkonsumsi Alkohol ... 55

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sensitivitas Kontras ... 56

Tabel 5.7 Tabulasi Silang Antara Jenis Alkohol dengan Sensitivitas Kontras pada Peminum Alkohol di Malang ... 57

Tabel 5.8 Tabulasi Silang Antara Lama Mengkonsumsi Alkohol dengan Sensitivitas Kontras pada Peminum Alkohol di Malang ... 59

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Kepolisian Tentang Jumlah Pelaku Kriminalitas

Akibat Mengonsumsi Alkohol di Malang Tahun 2013 ... 76

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Ikut Dalam Penelitian ... 77

Lampiran 3 Kuesioner Tentang Riwayat Kesehatan (Medical History

Questionnaire) ... 78

Lampiran 4 Data Penelitian ... 82

(18)

xviii

DAFTAR SINGKATAN ATP = Adenosina Trifosfat

ROS= Reaktif Oxigen Species

Sel M = Sel Magnoseluler

Sel P = Sel Parvoseluler

SK = Sensitivitas Kontras

(19)

xix

DAFTAR PUSTAKA

A, Arditi. 2005. Improving the Design of the Letter Contrast Sensitivity Test. Investigative Ophthalmology & Visual Science. Vol 46.Pp 2225-29.

Babor TF, Higgins BJ, Saunders JB, Monteiro MG, 2011, AUDIT ( The Alcohol Use Disorders Identification Test): Guidelinesf or Use in Primary Health Care, Geneva, Switzerland, World Health Organization. pp 567.

Baehr, M., Frotscher, M., Duup, P. 2005. Duus‘ Topical Diagnosis in Neurology: Anatomy, Physiology, Signs, Symptoms, 4th completely revised edition. Thieme. New York.

Berman, Marlene Oscar Ph.D., Ksenija Marinkovic, Ph.D. 2004. Alcoholism and the Brain: An Overview

BNN. 2010. Modul NAPZA. Jakarta. Badan Narkotika Nasional. pp 5.

Brick, J. (2003). The Characteristics of Alcohol: Chemistry,Use and Abuse, In: Brick, J. (Ed). Medical Consequences of Alcohol and Drug Abuse. Haworth Medical Press. New York.

Chen, Bo., Xia, Jing . 2010. The effects of acute alcohol exposure on the response properties of neurons in visual cortex area 17 of cats. Elsevier-Toxicology Applied Pharmacology. Volume 243, Issue 3. pp 348–358.

<http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0041008X09 005006 - diakses tanggal 1 Juni 2014>

Darmono. 2005. Pengaruh Neurotoksisitasnya pada Saraf Pusat. In: Toksikologi Narkoba dan Alkohol. Universitas Indonesia Press (UI Press). Jakarta. pp 55.

Data Polda Jatim. 2013. Kriminalitas Akibat Alkohol. In: Rekapan Gangguan Kamtibmas.

Dafsingon, Anita., Trianandola. 2014. Methanol. diakses tanggal 4 Januari 2015 < https://toksikologiUM.com /2014/01/07/alkohol-methanol/>

Dahl, Andrew A, MD, FACS. 2013. Retina Anatomy. Medscape. diakses tanggal 1 September 2014 < http://emedicine.medscape.com/article/2019624-overview >.

Eye Care Center. 2013. Medical History Questionnaire. Australia.

(20)

xx

Guyton, Hal, 2009, Buku Ajar Patofisiologi, (Corwin, Elizabeth J. Ed), Jakarta:EGC, pp 375.

Halim, Hendry., Fakhrurrazy., Yuliastuti., dkk. 2006. Pemberian Alkohol Peroral Secara Kronis Menurunkan Kepadatan Sel Granula Cerebellumpada

Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Dewasa. Jurnal Anatomi

Indonesia. Volume 01. Hal 19-24.

Hartono, Dr. Sari. 2006. Neurooftamologi, Edisi 1. Pustaka Cendikia Press. Yogyakarta.

Haymes, Sharon A. Roberts K F., Cruess A F. et al. 2006. The Letter Contrast Sensitivity Test: Clinical Evaluation of a New Design. Investigative Ophthalmology and Visual Science. Vol 47. Pp 2739-45.

Hendriati, Ibrahim S., Rahman K. 2005. Kesesuaian Nilai Visus Dan Fungsi SK Pada Retinopati Diabetikum. Tesis Penelitian Ilmu Kesehatan Mata. Universitas Andalas. Padang.

Ilyas, Sidarta. 2008. Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Mata serta Kelainan Pada Pemeriksaan Mata. In : Shidarta Ilyas. Ilmu Penyakit Mata, Edisi Ketiga. Balai Penerbit FK-UI. Jakarta. Pp 14-54.

Jan E. 2009. Forensic Neuropathology, 2nd edn. CRR press Taylor and Francis group. New York.

Joewana, Satya. 2005. Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat

Psikoaktif, Penyalahgunaan Napza/Narkoba Edisi 2. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Jakarta.

Khurana A.K. 2007. Comprehensive Ophthalmology, 4th edn. New Age International Limited Publisher. New Delhi.

Korabathina, Kalyani, MD. 2013. Methanol Toxicity. Medscape : Drug and Dissease. California. diakses tanggal 29 Agustus 2014 < http://emedicine.medscape.com/article/1174890-overview>.

Lang, Gerhard K. 2006. Cornea. In: Gerhard K. Lang. Ophthalmologi: A Pocket Textbook Atlas, Ed.2. Thieme Stuttgart. New York. Pp 116.

Lubis, Rodiah Rahmawaty. 2009. Aqueous Humor. Medan. FK USU: Departemen Ilmu Kesehatan Mata. Pp 1-23. diakses tanggal 25 Juni 2014

(21)

xxi

Narayanaperumal,JP., Ramasundaram, Sundaramahalingam M., et all. 2006. Methanol-Induced Oxidative Stress in Rat Lymphoid Organs. Journal of Ocupational Health. Vol 48.Pp 20-27.

Noradina. 2010. Pengaruh Vitamin E Terhadap Fragilitas Osmotic Eritrosit Pada Mencit (mus musculus l.) Jantan dewasa Yang Dipapari Tuak. Program Magister Ilmu Biomedik. Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.

Priguna, Sidharta., Mahar, Mardjono. 2004. Neurologi Klinis Dasar. PT.Dian Rakyat. Jakarta.

Riordan, Paul-Eva., Whitcher, John P. 2009. Anatomi dan Embriologi Mata. In: dr. Diana Susanto (Editor). Voughan & Asbury : Oftamologi Umum. Ed. 17. EGC. Jakarta. Pp 1-28.

Riskesda ( Riset Kesehatan Daerah ). 2007. Low Vision. UI press. Jakarta.

Russell L,Wood., Joanne M, Wood. 1995. The Role of Contrast Sensitivity Charts and Contrast Letter Charts In Clinical Practice. Clin Exp Optometry. 78:2. Pp 43-57.

RYC, Chan., AKH, Kwok. 2006. Ocular Toxicity Of Ethambutol. Dept of ophthatmology Hongkong Medical Journal. Vol12. Pp 56-60.

Sastroasmoro, 2009, Metodologi Penelitian, EGC, Jakarta, pp 68

Sihota, Ramanjit., Tandon, Radhika, 2007. Diseases of the Conjunctiva. In: Sihota, Ramanjit and Tandon, Radhika, eds. Parsons’ Diseases of the Eye 20th ed. Elsevier. India. Pp 155-6.

Skuta,GLCantor,LB,Weiss JS. 2010 Basic and Clinical Science Course, Retina

and Vitreous Disease. American Academy of Ophthalmology. Chapter 5.

Pp 109-127.

Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. EGC. Jakarta.

Tan,AK., Maliku , Aziz S. 2008. Ethambutol ocular Toxicity in A Patient with

pulmonary Tuberculosis- A case Report. Departement of Ophthalmology

Hospital Umum Srawak-Malaysia. Malasyan Familly Physician. Vol 3. No. 2. Pp1-5.

(22)

xxii

Wagner, Peter., Lang, Gerhard K. 2006. Lacrimal System. In: Gerhard K. Lang. A Pocket Textbook Atlas. Ed.2. Thieme Stuttgart. New York. Pp 49-51.

Wati, Rinda. 2010. Pengaruh Pemberian Znyc Terhadap Nilai Sensittvitas Kontras pada Penderita Tuberkulosis yang Mendapat Etambutol. Tesis Spesialis Mata. Universitas Andalas. Padang.

Weller, B. F. 2005. Kamus Saku Perawat Ed 22. EGC. Jakarta.

WHO. 2002. Reducing Risks, Promoting Healthy Life. Geneva.

diakses tanggal 1 Juni 2014, < http://who.int/whr/2002/en/whr02_en.pdf >

WHO. 2011. Action Needed To Reduce Health Impact Of Harmful Alcohol Use. Global Status Report on Alcohol and Health. Geneva.

Wati, Rinda. 2010. Pengaruh Pemberian Znyc Terhadap Nilai Sensittvitas Kontras pada Penderita Tuberkulosis yang Mendapat Etambutol. Tesis Spesialis Mata. Universitas Andalas. Padang.

Yulian, Wulan. 2013. Makalah Anatomi Dan Fisiologi Indra Penglihatan. Universitas Pendidikan Indonesia .

Zakhari, S. 2006. Overview: How is Alcohol Metabolized By The Body. Alcohol Research & Health. Vol 29(4). pp 245–254.

(23)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada sekitar 2

miliar orang di seluruh dunia yang mengkonsumsi minuman beralkohol. Adapun

76,3 juta diantaranya didiagnosis memiliki beberapa gangguan. Selain penyakit

kronis yang mungkin mempengaruhi peminum setelah bertahun-tahun menjadi

pengkonsumsi alkohol berat, ada semakin banyak bukti bahwa selain volume

alkohol, pola minum alkohol juga relevan untuk hasil kesehatan (WHO,2002).

Penggunaan berbahaya alkohol didefinisikan sebagai penggunaan yang berlebihan

ke titik yang menyebabkan kerusakan pada kesehatan dan sering termasuk

konsekuensi sosial yang merugikan. Secara global, 320.000 orang muda berusia

15-29 tahun meninggal setiap tahun, karena penyebab yang berhubungan dengan

alkohol. Pada tahun 2011, tercatat 2,5 juta penduduk dunia meninggal akibat

alkohol (WHO, 2011).

Konsumsi di seluruh dunia pada tahun 2005 adalah sebesar 6,13 liter

alkohol murni. Pengkonsumsi alkohol tersebut rata-rata berusia 15 tahun atau

lebih tua. Analisis dari tahun 2001-2005 menunjukkan negara-negara di WHO

seperti Amerika, Eropa, Mediterania Timur, dan Pasifik Barat adalah daerah yang

memiliki tingkat konsumsi alkohol yang relatif stabil. Tetapi, peningkatan

pengkonsumsi alkohol terlihat di Afrika dan Asia Tenggara selama periode lima

tahun tersebut (WHO, 2011).

Semua kelompok usia bisa menjadi pecandu alkohol. Menurut Riset WHO

(24)

2

angka prevalensi peminum alkohol yang meningkat di tahun 2010 sebesar 22%

menjadi 51% di tahun 2013. Tahun 2013, sebanyak 3,4 juta pecandu alkohol di

Indonesia 80% berusia 15-24 tahun (BNN, 2010). Bulan Juni 2009 sampai Mei

2010, di RSUP Sanglah Denpasar terjadi 76 kasus keracunan metanol (Moegiono,

2009). Kasus miras di Jawa Timur memasuki peringkat ketiga setelah kasus

kecelakaan lalu lintas dan pencurian selama satu tahun di tahun 2013. Sedangkan

Polres Malang memasuki urutan 6 besar dalam tingkat tingginya pelaporan kasus

miras di Jawa Timur selama satu tahun di 2013 (Data Polda Jatim, 2013).

Pengkonsumsian alkohol yang kronis, mempunyai risiko tinggi terkena

berbagai penyakit mata. Metabolit alkohol berupa asam format dan asam asetat

dapat menumpuk di humour aquos yang membasahi area mata sehingga terjadi

kelainan pertumbuhan retina. Selain itu dapat menghambat penyerapan adenosina

trifosfat (ATP). Apabila terjadi kerusakan jangka lama dalam penyerapan nutrisi

atau penyediaan adenosina trifosfat (ATP) untuk mata maka terjadilah

penumpukan reaktif oxigen species (ROS) dan juga asidosis yang akhirnya dapat

menimbulkan apoptosis (Wati, 2010). Proses apoptosis ini membuat retina rusak

dan degenerasi nervus optikus yang kemudian mengakibatkan penurunan

sensitivitas kontras (SK) (Darmono,2005).

Dalam Journal of Visionyang berjudul “Differential Effects Of Alcohol On

Contrast Processing Mediated By The Magnocellular And Parvocellular

Pathways” telah diteliti dan disimpulkan bahwa dibandingkan dengan plasebo,

alkohol secara signifikan mengurangi magnoseluler (sel M) sensitivitas kontras

dan kontras parvoseluler (sel P) gain tapi tidak berpengaruh pada sensitivitas

(25)

3

2012). Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa metanol yang merupakan

derivat dari alkohol, memberikan efek pada putamen otak dan saraf optik yang

dibuktikan dengan peningkatan protein akibat proses kerusakan sel atau kematian

sel (Trisna, 2010). Studi fisiologis dan perilaku telah menunjukkan bahwa

sejumlah fungsi visual seperti ketajaman visual, sensitivitas kontras, dan persepsi

gerak dapat terganggu oleh paparan alkohol akut (Chen, Bo, Jing Xia, et all,

2010).

Pemeriksaan sensitivitas kontras (SK) memiliki indikasi yang kuat dan

merupakan prediksi gambaran nyata dari penglihatan yang mempengaruhi kualitas

hidup. SK merupakan aspek dasar penglihatan yang mengukur informasi

penglihatan yang diterima seseorang (Wati, 2010).

Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai hubungan

pengkonsumsian alkohol dengan sensitivitas kontras mata (SK). Untuk melihat

hubungan tersebut penulis melakukan penelitian dengan sampel masyarakat yang

mengkonsumsi alkohol yang berusia 15 - 40 tahun. Penelitian ini penting untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh konsumsi alkohol terkait dengan pola

konsumsi dan jenis alkohol, sehingga dapat dilakukan pencegahan agar keadaan

mata khususnya fungsi sensitivitas kontras dapat terjaga

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh konsumsi minuman beralkohol dengan sensitivitas

(26)

4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh konsumsi alkohol terhadap sensitivitas kontras

mata pada peminum alkohol.

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui pengaruh konsumsi alkohol berdasarkan

karakteristik (jenis alkohol, lama konsumsi alkohol, dan frekuensi

konsumsi alkohol) terhadap sensitivitas kontras.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

1. Dapat mengetahui pengaruh konsumsi alkohol terhadap sensitivitas

kontras (SK) mata.

2. Menjadi sumber pustaka bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh konsumsi

alkohol terhadap sensitivitas kontras (SK) mata.

1.4.2 Manfaat Klinis

Untuk memberikan informasi pada kalangan medis tentang pengaruh

antara konsumsi minuman beralkohol terhadap sensitivitas kontras

(SK) mata.

1.4.3 Manfaat Masyarakat

Menambah pemahaman masyarakat tentang pengaruh konsumsi

alkohol terhadap sensitivitas kontras mata sehingga dapat dilakukan

pencegahan agar keadaan mata khususnya fungsi sensitivitas kontras

Referensi

Dokumen terkait

17 Penelitian lain yang hanya menggunakan 1 cc kuning telur sebagai diet aterogenik juga telah pernah dilakukan oleh Mustofa ( 2014 ) dengan mengamati arteri

5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang ada pada pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa model terbaik untuk memodelkan GJR-GARCH menggunakan metode Quasi Maximum Likelihood pada

45 Prodajalna Vrtnarski center oziroma Zadruga Mozirje, kjer je vodstvo te prodajalne, kakor tudi Vrtni hram se zavedajo pomena marketinškega komuniciranja, vendar pa je samo

Penelitian yang menghasilkan kekuatan korelasi sangat lemah menunjukkan bahwa variabel terikat tidak hanya dipengaruhi oleh variabel bebas saja.(10) Korelasi antara

Dari berbagai pengertian resiliensi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dan tidak menyerah pada keadaan-keadaan

24 Josia Pantja Paruntung M.Th Asisten Ahli III/B Pendidikan Agama Kristen 25 Sadrakh Sugiono M.Th Lektor III/C Design Pembelajaran 26 George Tapiheru M.Th Lektor III/C

13. Hasil wawancara dengan Kepala Dinas, Bapak. Mario, MS Tanggal 21 Juni 2018 jam 09.30 wita dan Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Bpk. Republik Indonesia,