• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS FISIK STUDIO 1 CIBITUNG KAB. SUKABUMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 3 ANALISIS FISIK STUDIO 1 CIBITUNG KAB. SUKABUMI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

3.1

Kondisi Fisik

Kawasan Desa Cibodas Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi. Suhu didaerah Desa Cibodas adalah 200C – 320C. Iklim di Desa Cibodas sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan. Selain itu, kondisi geografis Desa Cibodas umumnya merupakan dataran berbukit. 3.1.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi

Secara administratif Desa Cibodas merupakan salah satu wilayah Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi yang terletak 1,5 km ke arah Timur dari Kecamatan Cibitung. Secara Geografis Desa Cibodas merupakan dataran berbukit yang terletak diantara 106°37’14.2” -106°38’17.8” BT dan 07°18’17.0” - 07°19’16.0”” LS. Desa Cibodas terletak pada ketinggian 160 - 200 mdpl dengan luas wilayah ±553,9 ha dengan suhu minimum 20°C - 22°C dan suhu maksimum 28°C - 32°C. Desa Cibodas terbagi menjadi 3 Dusun yaitu:

 Dusun Cigelam dengan luas

 Dusun Cinangka dengan luas

 Dusun Cibodas dengan luas

Dalam satu dusun terdiri dari 2 RW dengan total 6 RW dan 23 RT. Adapun batas administratif Desa Cibodas sebagai berikut :

 Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Bojonggenteng

Kecamatan Jampangkulon

 Sebelah Selatan :berbatasan dengan Desa Cibitung Kecamatan

Cibitung

 Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Banyumurni Kecamatan

Cibitung

 Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Banyuwangi Kecamatan

(2)
(3)

Gambar 3.1

(4)
(5)

3.1.2 Karakteristik Fisiologis (Fisik Alami)

Dalam sub aspek fisik ini akan membahas mengenai kondisi topografi (ketinggian dan kemiringan), geologis, jenis tanah, klimatolgis, hidrogeologis, vegetatsi, daerah rawan bencana alam, tutupan dan penggunaan lahan di Desa Cibodas Kecamatan Cibitung.

A. Kondisi Topografi

Kondisi topografi menjelaskan tentang ketinggian dan kemiringan yang berada di Desa Cibodas. Kondisi topografi merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam kegiatan pemanfaatan ruang, karena berpengruh terhadap kebijakan dan strategi pembangunan wilayah.

Ketinggian

Berdasarkan ketinggian, letak Desa Cibodas berada di ketinggian 434 – 794 mdpl. Dilihat dari ketinggiannya Desa Cibodas merupakan wilayah dataran berbukit.

Gambar 3.3

Perbedaan Ketinggian Pada Struktur Jalan (Sumber : Hasil Observasi 2014)

(6)
(7)

Gambar 3.4

(8)

Gambar 3.5

(9)

3.1.3 Kondisi Hidrogeologi

Air tanah merupakan salah satu sumber air di dalam yang terdapat dalam tanah atau batuan. Sebagai salah satu komponen daur hidrologi, lama pembentukan dan pergerakan air tanah akan dikontrol oleh komponen daur hidrologi lainnya seperti curah hujan, evepotranspirasi dan air permukaan. Berikut potensi hidrogeologi Desa Cibodas:

Cekungan Air Tanah Jampangkulon

(10)

Gambar 3.6

(11)

Mata Air

Mata air timbul disebabkan adanya lapisan batuan kedap air dibawahnya, sehingga peresapan tidak terus ke dalam melainkan ke arah lateral dan muncul di kaki-kaki tebing/lembah atau kaki perbuktian. Desa Cibodas memiliki 13 mata air yang digunakan oleh masyarakat desa, namun seiring dengan perkembangan jaman dan kondisi lingkungan yang buruk, mata air menjadi tercemar oleh sampah dan polusi kendaraan, maka mata air tidak lagi digunakan untuk kebutuhan rumah tangga lagi, namun digunakan untuk pengairan. Berdasarkan hasil survey primer yang dilakukan, air yang ada di Desa Cibodas adalah jenis air tawar dan jernih. Masyarakat di Desa Cibodas terbiasa menggunakan air sungai untuk mencuci dan untuk memancing ikan serta mencari kepiting di sungai tersebut.

Tabel 3.1

Mata Air di Desa Cibodas No

. Mata AirNama Alamat

Jarak dari Permukima

n Pwnduduk Foto

1 Cinangka Kp. Cinagka RT 13RW 05 200

(12)

3 Cimahi Kp. Cimahi RT 17RW 06 400

4 Cikupa Kp. Cikupa 1 RT 15RW 05 200

5 Cikanyere Kp. Cikanyere RT14 RW 05 50

6 Cibodas Kp. Cibodas 1 RT

02/02 5

(13)

8 Cikadu Kp. Cikadu RT 21RW 05 100

9 Cipancur Kp. Cipancur RT 21RW 05 100

10 Cigatul Kp. Cigatul RT 11RW 04 400

11 Cimahi Kp. Cimahi RT 17RW 06

12 Cigaok Kp. Cigaok RT 03RW 01 300

(14)

Berdasarkan hasil survey primer dan wawancara di Desa Cibodas masyarakat banyak menggunakan air sumur galian dengan kedalaman 5 -10 meter untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena di desa ini belum tersedia fasilitas air bersih yang dikelola PDAM. Air tanah Desa Cibodas merupakan bagian dari Cekungan Air Tanah (CAT) Jampangkulon.

Gambar 3.7

Sumur Sebagai Sumber Air Tanah (Sumber : Hasil Observasi 2014)

3.1.4 Hidrologi

Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau sungai,

danau, lahan basah, atau laut. Air permukaan di Desa Cibodas sebagian besar terdiri atas sungai-sungai dan anak-anak sungai yang membentuk daerah aliran sungai (DAS) utama yaitu DAS Cimandiri

(15)

Gambar 3.8

Sungai Sebagai Sumber Air Permukaan di Desa Cibodas (Sumber : Hasil Observasi 2014)

(16)

Pola aliran ini menyerupai Percabangan batang

pohon, Tidak teratur, Umunya berada di

daerah sataran.

Debit Sungai 15-23'

Batas dengan Desa

Banyuwangi

Kedalaman sungai 55 cm pada bulan bukan

(17)

3.1.5 Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat di Desa Cibodas umumnya adalah podsolik merah kuning dengan pH 3 – 6 dan jenis tanah mediteran. Dari aspek kemampuan tanah (kedalaman efektif dan tekstur) Desa Cibodas bertekstur tanah sedang (tanah lempung). Kedalaman tanah kurang dalam (kurang dari 90 cm). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2

Jenis Tanah di Desa Cibodas

No

. Jenis Tanah Desa Luas (ha)

1 Podsolik Merah Kuning Desa Cibodas 516

2 Mediteran Desa Cibodas 37,9

Jumlah 553,9

Sumber : (BP4K) Desa Cibodas

Kondisi tanah di Desa Cibodas masih dalam keadaan baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya lahan produktif yang digunakan untuk lahan pertanian.

Gambar 3.9

Kondisi Tanah Desa Cibodas (Sumber : Hasil Observasi 2014)

Podsolik Merah Kuning

(18)

sangat masam (pH 4.2 – 4.8). Pada horison bawah permukaan terjadi akumulasi liat dengan struktur tanah gumpal dengan permeabilitas rendah. Tanah mempunyai bahan induk batu endapan bersilika, napal, batu pasir dan batu liat. Tanah ini dijumpai pada ketinggian antara 50 – 350 m dengan curah hujan antara 2500 – 3500 mm/tahun. Podzolik merah kuning banyak digunakan untuk tanaman kelapa, jambu mete, karet, dan kelapa sawit. Podzolik merah kuning banyak dijumpai di daerah pegunungan Sumatra, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara.

Mediteran

(19)

Gambar 3.10

(20)

klasifikasi menurut Oldemen termasuk C3, bulan basah 6 – 7 bulan dan suhu 28°C -32°C. Curah hujan yang terdapat di Desa Cibodas rata - rata berkisar antara 0 - 100 mm / bln, 100 - 200 mm / bln dan 200 – 300 mm/bln. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Curah Hujan di Desa Cibodas

No Bulan Curah Hujan (x) Curah Hujan (mm) Rata-rata 10 tahun terakhir (mm)

1 Januari 10 209 3406

2 Pebruari 21 483 4550

3 Maret 28 844 4365

4 April 24 390 3054

5 Mei 17 188 1263

6 Juni 8 65 1155

7 Juli 2 6 1005

8 Agustus 0 0 402

9 September 0 0 1355

10 Oktober 2 9 3144

11 Nopember 10 254,5 4209,5

12 Desember 11 181 4110

Jumlah 133 2629,5 3201,5

Rat-rata 12,5 219,08 2668,2

Sumber : (BP4K) Desa Cibodas Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi Tahun 2013

(21)

Gambar 3.11

(22)

bencana yang disebabkan oleh kejadian alam ( natural disaster ) dan yang kedua oleh manusia ( man-made disaster ). Daerah rawan bencana alam merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan didalam perencanaan.

Desa Cibodas memilki 3 rawan bencana yaitu tsunami, gerakan tanah, dan rawan gempa.

 Kawasan Rawan Gempa

Kawasan rawan gempa bumi yaitu kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami gempa bumi dengan skala VII sampai dengan IX Modified Mercally Intensy atau MMI (Pasal 61 Ayat 2). Adapun parameter intensitas gempa bumi sebagai berikut:

 Sangat Rendah, dalam kejadiannya MMI<IV, berarti bebas membangun

sarana dan prasarana permukiman.

 Rendah, dalam sejarah kejadiannya MMI IV – V, berarti bebas

membangun sarana dan prasarana permukiman namun tahan goncangan gempa bumi.

 Menengah, dalam sejarah kejadiannya MMI IV – VIII, berarti berpotensi

terjadi gempa bumi dan bangunan tahan gempa.

 Tinggi, dalam sejarah kejadian MMI > VIII, berarti jika “terpaksa”

(23)

Gerakan tanah (longsor) adalah perpindahan masa tanah atau batuan pada

(24)

Gambar 3.12

(25)

Banjir

(26)

Gambar 3.13

(27)

3.1.8 Pertambangan

Desa Cibodas termasuk salah satu daerah di Kabupaten Cibitung yang memiliki potensi galian tambang logam. Terdapat dua jenis bahan tambang non-logam dan batuan yang potensial untuk dikembangkan yaitu:

a) Batu Gamping b) Batu Lempung

(28)

Gambar 3.14

(29)

3.1.9 Kondisi Tutupan dan Penggunaan Lahan

Barlowe (1996) menyatakan bahwa dalam meanentukan penggunaan lahan terdapat tiga faktor penting yang perlu dipertimbangkan yaitu:

a) Faktor fisik lahan b) Faktor ekonomi c) Faktor kelembagaan

Selain itu, faktor kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat juga akan mempengaruhi pola penggunaan lahan. Bila dicermati secara seksama, factor utama penyebab terjadinya perubahan penggunaan lahandalah peningkatan penduduk sedangkan perkembangan ekonomi adallah faktor turunannya. Pertambahan jumlah penduduk berarti pertambahan terhadap makanan dan kebutuhan lain yang dapat dihasilkan oleh sumberdaya lahan. Permintaan terhadap hasil-hasil pertanian meningkat dengan adanya pertambahan pendudukan. Demikian pula permintaan meningkat dengan adanya pertambanahan penduduk. Demikian pula permintaan terhadap hasil non-pertanian penduduk dan peningkatan kebutuhan material ini cenderung menyebabkan persaingan dalam penggunaan lahan (RTRW Kabupten Sukabumi 2012-2025).

Potensi Pertanian dan Vegetasi

(30)

Pertanian Dan Vegetasi

Desa Penggunaan Lahan 2008 2009 2010 2011 2012

CIBODAS

Sawah 196,0 196,0 196,0 196,0 196,0 Tanah Kering - 261.0 261.0 261.0 261.0 Bangunan/Pekarangan - 38.8 38.8 38,8 39.8 Hutan Negara - 0,0 0,0 0,0 0,0

Sumber: Badan Pusat Statistika 2008, 2009, 2010, 2011, 2012

Kondisi persawahan dan tanah kering tidak mengalami perubahan selam 5 tahun, namun terjadi peningkatan pada penggunaan lahan bangunan/pekarangan pada tahun 2012 yaitu meningkat dari 38,8 pada tahun sebelumnya menjadi 39,8 atau meningkat sekitar 1% pada penggunaan lahan tersebut .

Pertanian yang ada di Desa Cibodas meliputi padisawah, kacang tanah, kedelai, sayuran, peternakan dan perikanan. Berdasarkan data dari Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Tahun 2013, potensi yang paling menonjol adalah padi sawah dengan jumlah produksi 2282,22 ton dan diikuti oleh padi gogo sebesar 193,80 ton. Untuk lebih jelasnya mengenai vegetasi pertanian dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Jenis dan Luas Komoditas Pertanian Di Desa Cibodas

NO Komoditi IntensifikasiJenis TanamLuas (Ha)

(31)

13 Nila Gif Kolam 3,00 3,00 1,50 500,00 Kg/Ha

Sumber : Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Tahun 2011

Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Desa Cibodas didominasi oleh penggunaan hutan dengan jumlah penggunaan 274.8 ha, kemudian disusul dengan penggunaan sawah seluas 238.8 ha, kebun campuran 50 Ha, tambak ikan 0.7 ha, RTH 5.6 Ha, petambangan 0,05 ha, sempadan mata air 0,17 ha, sempadan sungai 11,8 ha, jalur hijau sungai 14, 20 ha.

Tabel 3.6

(32)

77%

(33)

Gambar

Gambar 3.1Peta Batas Dusun Desa Cibodas
Gambar 3.2Peta Batas RT Desa Cibodas
Gambar 3.3Perbedaan Ketinggian Pada Struktur Jalan
Gambar 3.4Peta Ketinggian Desa Cibodas
+7

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of this research is to describe the analysis of “Depok a Friendly City” city branding in order to increase tourist interest in visiting Depok City (Study at BAPPEDA

Sektor pertanian selama tahun 2014 menghasilkan nilai tambah terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Solok yang dipresentasikan melalui PDRB Atas dasar Harga

dari keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan struktur kepemilikanyang terdiri dari kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional

Dilakukan pengukuran absorbansi larutan sampel pada panjang gelombang maksimum dengan spektrofotometer UV-Vis Diukur absorbansi salah satu larutan standar pada rentang

[r]

Meskipun terjadi banyak pergantian kabinet, pemerintah pada masa Demokrasi Liberal berhasil menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) untuk pertama kali di Indonesia. Pemilu pertama

Dari pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPL dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam

Akuntasi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian biaya produksi pada Perusahaan Rokok PT.Semanggimas Agung Tulungagung dapat dikatakan baik jika memenuhi 3 (tiga) syarat