ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN KUNJUNGAN MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2
SINAR SEMENDO TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh ERNAWATY
Permasalahan dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis laporan kunjungan dengan teknik diskusi pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis laporan kunjungan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo tahun pelajaran 2011/2012 setelah diterapkannya teknik diskusi.
▸ Baca selengkapnya: contoh laporan kunjungan museum anak sd
(2)Berdasarkan analisis data penelitian, kemampuan menulis laporan hasil kunjungan siswa dari prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Pada prasiklus, nilai rata-rata klasikal sebesar 56,67 dengan persentase ketuntasan sebesar 33,33%. Pada siklus I, nilai rata-rata mencapai 65,21 dengan persentase ketuntasan sebesar 58,33% dan siklus II, nilai rata-rata sebesar 71,88 dengan persentase ketuntasan sebesar 83,33%. Peningkatan nilai rata-rata kelas ini diikuti dengan peningkatan rata-rata skor pada tiap aspek penilaian. Pada aspek kelengkapan unsur laporan pada siklus I sebesar 67,5, dan siklus II sebesar 74,17. Rata-rata skor pada aspek pilihan kata/diksi pada pada siklus I sebesar 73,33 dan siklus II meningkat menjadi 77,50. Pada aspek keefektifan kalimat, skor rata-rata pada siklus I sebesar 60,00 dan siklus II meningkat sebesar 69,17. Rata-rata skor pada aspek ketepatan penggunanaan ejaan pada siklus I sebesar 60,00 dan siklus II meningkat menjadi 66,67. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik diskusi dapat meningkatkan kemampuan menulis laporan kunjungan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Kecamatan Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN KUNJUNGAN MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2
SINAR SEMENDO TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ERNAWATY NPM 1013124002
PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN KUNJUNGAN MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2
SINAR SEMENDO TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh ERNAWATY
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
1. Data Ketuntasan Siswa dalam Menulis Laporan Kunjungan Kelas VI
DAFTAR ISI
1.4 Kegunaan Penelitian... 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Menulis ... 7
2.1.1 Pengertian Menulis... 7
2.1.2 Jenis Tulisan ... 8
2.1.3 Langkah-Langkah Menulis ... 9
2.1.4 Ketentuan Penulisan yang Baik ... 9
2.2 Menulis Laporan ... 13
2.2.1 Pengertian Menulis Laporan ... 13
2.2.2 Unsur-Unsur Laporan Kunjungan ... 14
2.3 Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan ... 16
2.4 Teknik Diskusi ... 16
2.4.1 Pengertian Teknik Diskusi ... 16
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Diskusi ... 17
2.4.3 Langkah-Langkah Teknik Diskusi ... 18
2.4.4 Tujuan Teknik Diskusi ... 19
BAB III. METODE PENELITIAN
3.10 Langkah-langkah Menganalisis Data ... 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 36
4.1.1 Prasiklus ... 36
4.1.2 Siklus I ... 37
4.1.2.1 Tahap Perencanaan ... 38
4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 38
4.1.2.3 Tahap Pengamatan ... 40
4.1.2.4 Tahap Refleksi ... 46
4.1.3 Siklus II ... 48
4.1.3.1 Tahap Perencanaan ... 48
4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 49
4.1.3.3 Tahap Pengamatan ... 54
4.1.3.4 Tahap Refleksi ... 55
5.2 Pembahasan ... 56
4.2.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 57
4.3.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran ... 58
4.3.3 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran ... 58
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.3 Simpulan ... 61
5.4 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan... 29
3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 31
3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran ... 33
4.1 Distribusi Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Prasiklus ... 37
4.2 Distribusi Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Siklus I ... 41
4.3 Indikator Kelengkapan Unsur Laporan Siklus I... 42
4.4 Indikator Pilihan Kata/Diksi Siklus I ... 42
4.5 Indikator Keefektifan Kalimat Siklus I ... 43
4.6 Indikator Ketepatan Penggunaan Ejaan Siklus I ... 44
4.7 Rata-Rata Perolehan Skor Menulis Laporan Kunjungan Siklus I ... 44
4.8 Distribusi Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Siklus II ... 49
4.9 Indikator Kelengkapan Unsur Laporan Siklus II ... 50
4.10 Indikator Pilihan Kata/Diksi Siklus II ... 51
4.11 Indikator Keefektifan Kalimat Siklus II ... 51
4.12 Indikator Ketepatan Penggunaan Ejaan Siklus II ... 52
4.13 Rata-Rata Perolehan Skor Menulis Laporan Kunjungan Siklus II ... 53
4.15 Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 59
MOTO
Artinya : “Katakanlah adakah sama orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu” (QS Az Zumar:9)
Artinya : “Abu Bakar r.a meriwayatkan, ”Aku mendengar Nabi saw bersabda, “Jadilah kamu seorang Ulama atau pencari ilmu atau pendengar ilmu atau yang mencintai ilmu dan ahli ilmu (selain empat ini) jangan menjadi yang kelima, yaitu
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Sumarti, S.Pd., M.Hum. ……..………..
Sekretaris : Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. ………
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Iqbal Hilal, M.Pd. ………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
PERSEMBAHAN
Judul PTK : Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012
Nama Mahasiswa : Ernawaty
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013124002
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan seni
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI,
Pembimbing 1
Sumarti, S.Pd., M.Hum. NIP 197003181994032002
Pembimbing 2
Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. NIP 197808092008012001
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di sebuah Desa Datar Tenam, Kelurahan Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, pada tanggal 14 Desember 1971. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan dari M. Kasi dan Siti Rosmayu.
Jenjang pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Talangpadang, lulus pada 1984, SMP PGRI Talangpadang lulus 1987, Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Talangpadang lulus 1990, dan Diploma III STKIP PGRI Bandar Lampung lulus pada 1995.
Tahun 1995 Penulis mengajar di SMK PGRI Talangpadang sampai tahun 2005. Pada bulan Juli 2005, penulis mulai mengajar di SD Negeri 2 Sinar Semendo Kecamatan Talangpadang, Kabupaten Tanggamus, Bidang Studi Bahasa Indonesia hingga saat ini.
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahuwata’ala atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi
pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus
Tahun Pelajaran 2011/2012”. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Salaullahu’alaihiwasallam, beserta
para sahabat, keluarga, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Amin.
Penulis telah banyak menerima bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai
pihak dalam menyelesaikan PTK ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati sebagai wujud rasa hormat dan penghargaan atas segala bantuan, penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak berikut.
1. Sumarti, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I, yang tak
henti-hentinya memberikan dorongan, saran, dan bimbingan demi kesempurnaan
penulisan PTK ini;
2. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran-saran mulai pembuatan proposal
hingga penyelesaian PTK ini dengan penuh kesabaran;
3. Dr. Edy Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi sekaligus Pembimbing
dengan penuh ketegasan dan motivasi yang kuat sehingga penulis terpacu
untuk menyelesaikan PTK ini;
4. Drs. Iqbal Hilal, M.Pd., selaku Dosen Pembahas dan Penguji, yang telah
memberikan arahan, dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih sempurna;
5. Drs. Imam Rejana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,
FKIP Universitas Lampung;
6. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
dan
7. Keluarga besar SD Negeri 2 Sinar Semendo Kecamatan Talangpadang
Kabupaten Tanggamus terutama kepada Kepala Sekolah dan teman sejawat,
teman-teman guru dan staf TU, siswa-siswi atas kerja sama dan kemudahan
yang penulis dapatkan selama melaksanakan PKM dan PTK ini.
Semoga Allah Subhanahuwata’ala membalas ketulusan dan kebaikan Bapak, Ibu,
Saudara, Teman-teman, Adik-adik serta orang-orang yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu per satu. Penulis menyadari dalam penulisan PTK ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Harapan penulis,
semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam
pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah.
Bandarlampung, Juni 2012
Penulis,
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sarana berkomunikasi antarmanusia untuk memperoleh
informasi yang penting. Penguasaan berbahasa dapat diperoleh melalui
pembelajaran. Pembelajaran bahasa sangat penting untuk diajarkan di
sekolah-sekolah, terutama pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa
Indonesia harus lebih diarahkan pada kemampuan dan keterampilan siswa untuk
berkomunikasi secara lisan maupun tulis. Pembelajaran bahasa diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbahasa siswa yang meliputi keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini
saling berkaitan dan saling melengkapi dalam kegiatan komunikasi.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi
siswa. Pembelajaran menulis merupakan salah satu aspek pembelajaran Bahasa
Indonesia yang diajarkan di SD/MI, termasuk SD Negeri 2 Sinar Semendo
Tanggamus. Banyak sekali ragam keterampilan menulis yang dipelajari di sekolah
dasar, misalnya menulis karangan, puisi, pengalaman pribadi, pidato, cerpen,
drama, laporan kunjungan, pengumuman, iklan, memo, formulir, dan lain-lain.
Aspek menulispun sangat erat kaitannya dengan pengusaan yang terdapat dalam
keterampilan menulis, seperti kaidah penulisan yang meliputi penguasaan diksi,
dan keterkaitan antarparagraf. Namun, karena penelitian ini dilakukan di sekolah
dasar, maka aspek yang dinilai pada kegiatan menulis hanya terbatas pada
kemampuan siswa menulis dengan pilihan kata, kalimat, ketepatan isi tulisan
dengan tema, ejaan, dan kerapian serta kebersihan penulisan. Namun, dalam
penelitian mengenai tingkat kemampuan menulis laporan kunjungan ini lebih
dititikberatkan pada kelengkapan unsur laporan, penguasaan diksi, keefektifan
kalimat, dan ketepatan ejaan. Karena, peneliti berasumsi apabila siswa menulis
laporan kunjungan dengan memperhatikan kelengkapan unsur laporan,
penguasaan diksi, keefektifan kalimat, dan ketepatan ejaan dapat dipastikan siswa
tersebut dapat menulis dengan baik.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran Bahasa
Indonesia di SD dalam aspek berbicara standar kompetensi yang harus dicapai
siswa kelas VI adalah siswa mampu mencatat pokok isi laporan hasil
pengamatan/kunjungan, menulis isi laporan hasil pengamatan/kunjungan, dan
menjelaskan hasil laporan pengamatan/kunjungan (Depdiknas, 2006: 32). Ragam
berbicara yang dimaksud dalam standar kompetensi ini dipertegas dalam
kompetensi dasar pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti
lebih menfokuskan pada kemampuan mendeskripikan isi dan teknik penyajian
suatu laporan hasil pengamatan/kunjungan.
Berdasarkan hasil ulangan harian pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SD
Negeri 2 Sinar Semendo pada materi menulis laporan kunjungan selama ini belum
SD Negeri 2 Sinar Semendo yang telah menerima pembelajaran menulis laporan
kunjungan belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah, yakni 60. Dari
jumlah siswa 24 orang, yang telah mencapai KKM hanya 8 siswa dan 16 siswa
lainnya belum mencapai KKM.
Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran menulis laporan kunjungan
belum berhasil. Peneliti menilai bahwa masih rendahnya hasil belajar Bahasa
Indonesia yang diperoleh siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo disebabkan
(1) kurangnya motivasi dari siswa untuk serius mengukuti pelajaran bahasa
Indonesa, hal ini dikarenakan siswa memandang pembelajaran ini kurang
menarik, (2) proses pembelajaran yang membosankan, monoton, dan satu arah,
(3) dalam pembelajaran menulis siswa kurang diberi kebebasan untuk
berimajinasi menuangkan pikirannya, (4) guru kurang memberikan stimulus yang
merangsang daya pikir siswa, dan (5) guru kurang cakap dalam membaca situasi
kelas, sehingga teknik pembelajaran yang dipakai guru kurang tepat, atau guru
belum menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung proses
pembelajaran.
Berdasarkan hal di atas, peneliti berusaha mengatasi masalah tersebut. Guru
dituntut mempunyai keterampilan untuk mengelola kelas agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tercapai tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan hal yang harus diperhatikan oleh guru agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dari bermacam-macam strategi pembelajaran
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini, proses interaksi antara dua atau
lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi,
memecahkan masalah, dapat terjadi jika semuanya aktif, tidak ada yang pasif
sebagai pendengar saja (Roestiyah, N.K, 2008: 5).
Kelebihan dari penggunaan teknik diskusi, yaitu siswa akan memperoleh berbagai
informasi dalam memecahkan suatu masalah, dapat meningkatkan kepahaman
siswa terhadap masalah–masalah penting, dapat mengembangkan kemampuan
berpikir dan berkomunikasi serta dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan (Wahab, 1998: 23). Dengan
pembelajaran seperti ini, siswa akan memperoleh pemahaman yang mendalam.
Digunakannya teknik ini dengan suatu tujuan, yakni agar peserta didik tidak
merasa bosan, jemu dan jenuh. Dalam pembelajarannya juga harus menggunakan
teknik yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi anak untuk mengikuti
pelajaran dengan baik sehingga prestasi belajar peserta didik dapat meningkat.
Penggunaan teknik diskusi dalam pembelajaran menulis laporan hasil kunjungan
dapat dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, penelitian ini ialah
“Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis laporan kunjungan dengan teknik
diskusi pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Tanggamus tahun
pelajaran 2011/2012.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1) Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis laporan kunjungan
pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo tahun pelajaran 2011/2012.
2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo
tahun pelajaran 2011/2012 setelah diterapkannya teknik diskusi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran di kelas memiliki
manfaat yang penting, yakni mencakup manfaat secara teoritis dan praktis.
1.4.1 Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan
guru, tentang penerapan teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan menulis
laporan kunjungan.
1.4.2 Secara Praktis
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi siswa dan guru.
a. Bagi Siswa
diskusi sehingga hasil lebih efektif.
(2) Untuk mengetahui prestasi belajar siswa khususnya dalam menulis laporan
kunjungan melalui teknik diskusi.
b. Bagi Guru
(1) Sebagai bahan masukan kepada guru bidang studi bahasa Indonesia
tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis, khusunya
menulis laporan kunjungan melalui teknik diskusi.
(2) Untuk meningkatkan kinerja agar lebih profesional, karena guru harus
mampu memfleksibelkan diri, menilai, serta memotivasi guru untuk
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus
dikuasai oleh setiap orang. Menulis merupakan bentuk komunikasi berupa tulisan
yang berfungsi sebagai penyampai pesan.
2.1.1 Pengertian Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan sesuatu bahasa yang dapat dipahami orang, sehingga orang lain
dapat membaca grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran
grafik itu (Tarigan, 2008: 2). Senada dengan Tarigan, menulis didefinisikan suatu
kegiatan mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkan
secara tersurat (Sabarti, 1988: 2). Sejalan dengan pendapat kedua pakar di atas,
Jauhari (2008: 17) juga menjelaskan bahwa menulis merupakan aktivitas
menuangkan gagasan yang diwujudkan dengan lambang-lambang fonem.
Tulisan yang baik hendaknya mengandung isi yang berbobot, jelas, singkat,
menarik dan mudah dipahami. Apabila seseorang berhasrat menyampaikan
pikiran, sikap, perasaan dan keyakinan serta mantap dan mampu
menyampaikannnya dalam bahasa tulis, maka ia telah memiliki keterampilan dan
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu
proses kegiatan mengungkapkan pikiran, perasaan, sikap dan keyakinan dengan
menggunakan lambang-lambang bahasa tertulis secara logis dan sistematis atau
proses bernalar untuk menuangkan gagasan dengan menggunakan kosakata dan
kaidah kebahasaan dalam bentuk tulis, yang disampaikan pada orang lain secara
tidak langsung.
2.1.2 Jenis Tulisan
Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan. Beberapa
klasifikasi yang pernah dibuat seperti yang disampaikan oleh Tarigan (2008: 27)
adalah tulisan bentuk objektif dan tulisan bentuk subjektif. Tulisan yang
berbentuk objektif mencakup penjelasan yang terperinci mengenai proses,
batasan, laporan, dan dokumen. Tulisan yang berbentuk subjektif mencakup
otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esei informal, potret atau gambaran, dan
satire.
Berdasarkan bentuknya, tulisan dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu eksposisi,
deskripsi, narasi, dan argumentasi. Selain itu terdapat klasifikasi lain, yaitu tulisan
kreatif yang memberi penekanan pada ekspresi diri secara pribadi dan tulisan
ekspositori yang mencakup penulisan surat, penulisan laporan, timbangan buku,
resensi buku, dan rencana penelitian (Tarigan, 2008: 28-29).
Keraf (2002: 5) membuat klasifikasi tulisan menjadi empat jenis, yaitu deskripsi,
narasi, argumentasi, dan eksposisi. Deskripsi adalah bentuk tulisan yang
depan mata dan dilihat sendiri oleh pembaca. Narasi adalah bentuk tulisan yang
menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang seolah-olah dialami sendiri oleh
pembaca. Argumentasi adalah bentuk tulisan yang berusaha membuktikan suatu
kebenaran. Eksposisi adalah bentuk tulisan yang menguraikan suatu objek yang
memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.
Dari beberapa klasifikasi para ahli mengenai tulisan tersebut, penulisan laporan
kunjungan termasuk jenis tulisan yang berbentuk subjektif dan ekspositori.
2.1.3 Langkah-Langkah Menulis
Untuk membangkitkan selera siswa agar suka menulis, diperlukan adanya
kerjasama yang baik untuk tukar pendapat dalam mengembangkan ide-idenya.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka mengembangkan
keterampilan menulis, antara lain (1) siswa diberi kebebasan mengungkapkan
pengalaman yang paling berkesan, (2) menentukan tema dan alur cerita dalam hal
ini laporan hasil kunjungan, (3) mengembangkan ide-ide laporan, dan (4)
mendiskusikan hasil tulisan dengan memperhatikan : (a) ketepatan menggunakan
pilihan kata, pemakaian bahasa, dan ejaan yang digunakan dan (b) keruntutan alur
laporan yang digunakan untuk mengembangkan cerita yang ditulis dalam hal ini
adalah laporan hasil kunjungan (Qomariyah, 2006: 62).
2.1.4 Ketentuan Penulisan yang Baik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis laporan adalah pilihan kata atau
a) Diksi (Pilihan Kata)
Diksi bermakna memilih kata secara tepat dalam bahasa tulis ataupun bahasa
lisan. Pilihan kata atau diksi pada dasarnya hasil dari upaya memilih kata tertentu
untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana (Finoza, 2009: 129). Diksi
adalah pilihan kata yang bermakna dan selaras untuk mengungkapkan gagasan
dengan pokok pembicaraan, peristiwa, dan khalayak pembaca atau pendengar
(Poerwadinata, 1987: 25).
Dalam kegiatan berbahasa baik lisan maupun tulisan, penguasaan diksi sangat
berperan, sebab pemakaian kosakata yang tepat akan menimbulkan pemahaman
yang tepat pula. Kosakata yang kaya akan memungkinkan penulis atau pembicara
lebih bebas memilih-milih kata yang dianggapnya paling tepat mewakili
pikirannya.
Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan yang tapat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti
apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 2002: 36).
Selanjutnya Sabarti, dkk mengatakan bahwa dalam memilih kata ada dua
persyaratan pokok yang harus diperhatikan yaitu ketepatan dan kesesuaian
(Sabarti, 1988: 28). Ketepatan maksudnya ketepatan makna terhadap gagasan
yang dikandungnya. Ketepatan ini dapat menimbulkan imajinasi pembaca atau
pendengar. Dan yang dimaksud kesesuaian adalah kesesuaian antara situasi dan
Hal ini karena pembaca atau pendengar adalah reseptor (penerima) dari produk
komunikasi. Seorang komuniktor apabila dapat menggunakan kata yang tepat
akan menarik minat pembaca atau pendengar untuk memperhatikan hasil.
Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan yang tapat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti
apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 2002: 37).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan
berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan, ketepatan pilihan kata/diksi sangat
berguna untuk menimbulkan pemahaman yang tepat bagi pembaca atau pendengar
sesuai dengan pikiran penulis atau pembicara dalam mencapai tujuan tertentu,
sedangkan penguasaan diksi adalah menguasai atau mampu memilih kata-kata
yang tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam
suatu pola kalimat baik lisan maupun tulisan (Poerwadinata, 1987: 16).
Gagasan yang tepat dan jelas dapat terlihat pada penggunaan diksi yang tepat,
karena diksi yang tepat akan menimbulkan makna yang tepat pula. Pemilihan
kata bukanlah sekadar kegiatan memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih
kata yang cocok. Cocok dalam hal ini berarti sesuai dengan konteks di mana kata
itu berada dan maknanya tidak bertentangan dengan nilai rasa masyarakat
pemakainya.
b) Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud
pendengar/pembaca secara tepat pula (Finoza, 2009: 172). Efektif dalam hal ini
adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya pikiran yang sama
antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar. Kalimat efektif harus dapat
mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas dan jitu sehingga
pendengar/pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan
lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis/pembicaranya.
Untuk dapat mencapai keefektifan tersebut, kalimat efektif harus memenuhi
paling tidak enam syarat, yaitu adanya (1) kesatuan adalah terdapatnya satu ide
pokok dalam sebuah kalimat, (2) kepaduan (koherensi) adalah terjadinya
hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat, (3) keparalelan
adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan
kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat, (4) ketepatan adalah
kesesuaian/kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat
sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti, (5) kehematan adalah adanya
upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu, dan (6) kelogisan ialah
terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal (Finoza, 2009: 172-176).
c) Penggunaan Ejaan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan merupakan
kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Ruang lingkup ejaan menurut kaidah EYD mencakup lima aspek, yaitu (1)
pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur
serapan, dan (5) pemakaian tanda baca.
2.2 Menulis Laporan
Menulis laporan merupakan suatu bentuk karangan eksposisi. Eksposisi adalah
bentuk tulisan yang menguraikan suatu objek yang memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca (Keraf, 2002: 41). Sementara itu, Finoza (2009: 246)
menjelaskan bahwa eksposisi adalah wacana yang bertujuan untuk memberi tahu,
mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
2.2.1 Pengertian Menulis Laporan
Laporan hasil kunjungan adalah laporan yang dibuat berdasarkan hasil
pengamatan. Pengamatan berlangsung karena adanya kunjungan ke suatu tempat.
Untuk membuat laporan kunjungan ke suatu tempat, siswa terlebih dahulu
mengumpulkan informasi tentang tempat tersebut. Informasi dapat diperoleh
dengan bertanya kepada penduduk sekitar tersebut atau narasumber yang lainnya.
Laporan kunjungan pada umumnya dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu;
a) Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang menjelaskan atau menginformasikan suatu hal
kepada pembaca untuk memperluas wawasan atau pengetahuannya (Akhadiah,
1988: 38). Sementara itu, Suparno dan Yunus (2002: 53) menjelaskan bahwa
eksposisi yang bertujuan utama untuk memberitahukan, mengupas, menguraikan
b) Deskripsi
Deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperjelas pengetahuan dan
pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya.
Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan
sebuah benda sebagaimana adanya (Finoza, 2009: 240). Deskripsi adalah
karangan yang menggambarkan atau menjelaskan suatu objek secara rinci, dengan
tujuan agar pembaca memperoleh kesan yang mendalam tentang objek yang
dibicarakan seolah-olah pembaca itu melihat, mendengar, dan memahami seperti
apa yang dialami oleh penulisnya (Peorwadinata, 1987: 31).
Pada laporan kunjungan dibuat dalam bentuk eksposisi. Informasi yang
dikumpulkan disusun dalam bentuk paragraf. Ketika membaca suatu laporan hasil
kunjungan, siswa harus dapat menemukan hal-hal penting mengenai isi laporan
kunjungan. Untuk itu dibutuhkan suatu kemampuan menulis sebuah laporan yang
baik, siswa harus dapat menulis laporan yang didukung oleh kesesuaian isi
laporan dengan tempat yang diamati, pilihan kata/diksi, keefektifan kalimat,
ketepatan penggunaan ejaan, kerapian, dan kebersihan tulisan (Finoza, 2009: 246).
2.2.2 Unsur- Unsur Laporan Kunjungan
Dalam membuat laporan kunjungan, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan,
di antaranya (1) nama kegiatan, (2) obyek pengamatan, (3) waktu pengamatan, (4)
pendahuluan/pengantar, dan (5) hal-hal yang amati (Warsidi, Edi dan Farika,
2008: 45). Untuk memahami isi dan teknik penyajian, berikut contoh laporan
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
Nama : Adelia Pratiwi
Objek Kunjungan : Usaha Pembuatan kerupuk Waktu Kunjungan : 17 November 2011
Pembuatan usaha kerupuk ini dimiliki oleh bapak M.Yunus.Usaha kerupuk ini dimulai sejak tahun 1980 lokasi tempatnya di Desa Suka Agung Talangpadang. Luas usaha tempat pembuatan kerupuk ini 15 x 20 m. Jarak dari jalan raga ketempat usaha 500 km,dengan jalan raya. Sedangkan jarak dari tempat lokasi ke Bandarlampung 2 jam per alanan. Pak M.Yunus memiliki usaha ini dengan dibantu anak-anaknya 5 orang, dan 8 orang karyawan. Jadi jumlah karyawan seluruhnya adalah 13 orang. Lima orang yang membuat kerupuk, 2 orang yang menggoreng, dan 6 orang yang membungkus kerupuk. A. Bahan-bahan Pembuatan Kerupuk
- Aci tapioka
Bumbu dimasukkan dan aci tapioka diaduk dengan air mentah,lalu disiram dengan air mendidih,setelah itu diberi pewarna,lalu diaduk lagi dengan aci.setelah diaduk dengan rata,lalu dimasukkan kedalam mesin cetak.setelah selesai dari mesin lalu dikelliqrkan,lalu dicetak,yaitu diceplok.selesai diceplok dimasukkan lagi ke langsang atau dikukus.Setelah dikukus lalu diangkat dan disusun ke rajen. Dan langsung dijemur. Minimal dijemur 2 hari. Setelah kering dijemur lalu digoreng dan dibungkus atau di pak.Setelah selesai di pak lalu dipasarkan. I pak dijual Rp.6000, Jadi 1 pak berisi 10 bungkus kerupuk. Pak M.Yunus diperkirakan I bulan mendapatkan penghasilan 20 juta kotornya.
2.3 Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Tim Penyusun KBBI,
2002: 707). Berdasarkan pengertian kemampuan dan menulis laporan kunjungan
penulis menyimpulkan bahwa kemampuan menulis laporan kunjungan adalah
kesanggupan atau kemampuan dalam hal melaporkan kegiatan hasil pengamatan
yang bertujuan agar siswa dapat mengetahui isi laporan kunjungan yang diamati,
menjelaskan isi laporan kunjungan, dan memahami bagaimana cara penyajian
atau cara melaporkan hasil pengamatan atau hasil kunjungan.
2.4 Teknik Diskusi
Pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila seorang guru dapat memilih,
menguasai, dan menerapkan teknik yang tepat dalam menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan
guru dalam pembelajaran adalah teknik diskusi.
2.4.1 Pengertian Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau
lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi,
memecahkan masalah, dapat terjadi jika semuanya aktif tidak ada yang pasif
sebagai pendengar saja (Roestiyah, N.K, 2008: 5)
Teknik diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan
(Djamarah, 1997: 41).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik diskusi adalah suatu
penyampaian atau penyajian materi pelajaran dari guru kepada peserta didik yang
dilakukan secara lisan didalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan
pembelajaran.
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Diskusi
Pengalaman berdiskusi banyak memberikan kelebihan dan kelemahan kepada
peserta didik. Adapun bukti yang menunjukkan kelebihan dan kelemahan teknik
diskusi antara lain disajikan sebagai berikut.
2.4.2.1 Kelebihan Teknik Diskusi
Pengalaman berdiskusi banyak memberikan keuntungan kepada peserta didik. Hal
ini disampaikan oleh bukti yang menunjukkan kelebihan–kelebihan teknik diskusi
antara lain sebagai berikut, (1) dapat berfungsi mengulangi bahan pelajaran yang
telah disajikan, (2) dapat menumbuhkan dan memperkembangkan sikap dan cara
berfikir ilmiah, (3) dapat membina para pelajar, (4) dapat memperkecil atau
menghilangkan rasa malu/takut serta dapat memupuk keberanian peserta didik,
dan (5) memupuk kerjasama, toleransi, dan rasa sosial (Karo-karo, 1998: 29).
Kebaikan–kebaikan teknik diskusi yang tersebut di atas didukung oleh ahli yang
lain dengan menyebutkan keuntungan–keuntungan penggunaan teknik diskusi,
antara lain siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam memecahkan suatu
penting, dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi serta
dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan (Wahab, 1998: 43).
2.4.2.2 Kelemahan Teknik Diskusi
Kelemahan–kelemahan teknik diskusi adalah a) tidak dapat dipakai pada
kelompok yang besar, b) peserta mendapat informasi yang terbatas, c) diskusi
mudah terjerumus, d) membutuhkan pemimpin yang terampil e) mungkin dikuasi
orang - orang yang suka bicara, f) dapat memboroskan waktu (Wahab, 1998: 44).
Senada dengan pendapat di atas, menurut Djamarah (1997: 45) kekurangan teknik
diskusi yaitu, a) pembicaraan terkadang menyimpang sehingga memerlukan
waktu yang panjang, b) tidak dapat dipakai pada kelompk yang besar, c) peserta
mendapat informasi yang terbatas, d) mungkin dikuasai oleh orang-orang yang
suka berbicara atau ingin menang sendiri.
2.4.3 Langkah-Langkah Teknik Diskusi
Langkah–langkah dalam pembelajaran diskusi antara lain (1) guru
menyampaikan tujuan pembelajaran, (2) guru menyajikan gambaran sekilas
materi yang akan disampaikan, (3) siapkan bahan atau alat yang diperlukan, (4)
seluruh siswa memperhatikan diskusi dan menganalisanya, (5) tiap
siswa/kelompok mengemukakan hasil analisa dan juga pengalaman siswa
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan diskusi salah satu
diantaranya diuraikan oleh Karo-karo (1998: 31), sebagai berikut a) merumuskan
masalah, tujuan dan pemecahan masalah yang akan didiskusikan, b) membentuk
kelompok-kelompok diskusi, c) siswa berdiskusi dalam kelompoknya dan guru
memandu jalannya diskusi d) setiap kelompok diskusi, melaporkan hasil yang
telah dicapainya, kemudian dipresentasikan dan ditanggapi oleh anggota dari
kelompok lain. Tanggapan atau pertanyaan ini pada akhirnya harus ditanggapi
atau dijawab oleh guru agar pelajar mengetahui mana yang benar atau salah, dan
e) siswa mencatat hasil diskusi (Karo-karo, 1998: 31).
2.4.4 Tujuan Teknik Diskusi
Tujuan dari penerapan teknik diskusi dalam pembelajaran ini, adalah sebagai
berikut.
a. Melatih peserta didik mengembangkan ketrampilan bertanya.
b. Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional.
c. Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah
sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.
d. Mengembangkan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat.
e. Menggambarkan sikap terhadap isu-isu kontroversial.
f. Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah.
g. Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan-pertimbangan pendapat
yang memungkinkan munculnya perbedaan satu dengan yang lain.
h. Melatih diri menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah, karena
bersama-sama, sehingga bukan merupakan paksaan atau terpaksa menerima
kekalahan dalam pemungutan suara atau pengambilan keputusan.
i. Memberikan suasana kelas menjadi hidup, mendekati suasana kehidupan
sehari-hari yang sesungguhnya (Roestiyah, N.K, 2008: 6).
2.5 Pengaruh Pemanfaatan Teknik Diskusi Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Menulis Laporan Kunjungan
Laporan hasil kunjungan adalah laporan yang dibuat berdasarkan hasil
pengamatan. Pengamatan berlangsung karena adanya kunjungan ke suatu tempat.
Dari hasil pengamatan tersebut siswa melaporkan kegiatan berupa isi laporan
kunjungan yang diamati dengan menjelaskan isi laporan kunjungan, disertai cara
penyajian atau cara melaporkan hasil pengamatan atau hasil kunjungan melalui
teknik diskusi di kelas.
Teknik diskusi merupakan salah satu teknik yang dapat dilaksanakan dalam
pembelajaran di sekolah. Efektivitas penggunaanya dapat dilihat dari hasil prestasi
peserta didik, yaitu dengan membandingkan pembelajaran yang menggunakan
teknik diskusi dengan yang tidak menggunakan teknik diskusi. Oleh karena itu,
penggunaan teknik ini cukup relevan untuk diteliti mengingat teknik ini bisa
dilakukan pada semua kalangan tanpa mempertimbangkan usia atau latar
belakang. Hanya saja dalam penggunaan teknik ini perlu dipertimbangkan dari
segi waktu dan tempat. Dari segi waktu, dibutuhkan waktu yang cukup panjang
dalam melakukan diskusi. Dari segi tempat, dibutuhkan tempat yang luas,
Teknik yang baik bukan hanya teknik yang mudah untuk dilaksanakan, tetapi
teknik yang dapat memberikan analisa yang perlu diteliti dan jelas sehingga hasil
penelitian tersebut dapat memberikan sumbangan perbaikan. Di dalam penelitian
ini peneliti menetapkan pilihan penggunaan teknik diskusi dalam pembelajaran di
III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian
tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana
praktek-prektek pembelajaran tersebut harus meningkat setelah dilaksanakan penelitian.
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK ini dilaksanakan berupa proses
pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahap.
Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan
penilaian terhadap hasil pengamatan proses serta hasil tindakan tadi, biasanya Keterangan :
1 = Perencanaan 2 = Pelaksanaan
3 = Observasi/Pengamatan 4 = Refleksi I
5 = Perencanaan Ulang 6 = Pelaksanaan II
muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian,
sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan
pengamatan ulang, serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Demikian-tahap-tahap
ini dilakukan. terus berulang, sampai sesuatu permasalahan dianggap teratasi
(Arikunto, 2010: 132).
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2
Sinar Semendo, Tanggamus dengan jumlah siswa 24 terdiri atas 10 laki-laki dan
14 perempuan.
3.3 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sinar Semendo Jalan Darussalam,
Gang Familiy Pekon Sinar Semendo, Kecamatan Talangpadang, Kabupaten
Tanggamus.
3.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia di
kelas VI A, dan penelitian akan berlangsung sampai indikator yang telah
ditentukan dapat tercapai.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada proses dan
pembelajaran dan dari segi hasil siswa mencapai KKM 60.
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncakanan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri
atas dua kali pertemuan, tiap-tiap pertemuan terdiri dari empat tahapan yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
3.6.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus meliputi dua hal, yaitu perencanaan umum dan
perencanaan khusus. Yang dimaksud dengan perencanaan umum adalah
perencanaan yang meliputi keseluruhan aspek yang berhubungan dengan
penelitian tindakan kelas. Perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun
rancangan dari siklus per siklus. Perencanaan khusus terdiri dari perencanaan
ulang atau disebut revisi perencanaan. Perencanaan ini berkaitan dengan
pendekatan pembelajaran, teknik pembelajaran, media dan materi pembelajaran,
dan sebagainya. Dalam hal ini, teknik pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik diskusi.
3.6.2 Tahap Pelaksanaan
Tindakan berlangsung di dalam kelas pada jam pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa
yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI selama 2 (dua) kali
Siklus I
A. Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberi salam, menanyakan tentang keadaan siswa pada hari ini.
b. Setelah itu guru mengecek kehadiran siswa dengan mengadakan presensi.
c. Setelah melakukan presensi, guru mengadakan apersepsi, tujuannya
untuk memotivasi siswa agar semangat mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Guru menginformasikan kompetensi dasar (KD), indikator dan tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan secara singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan
cara menulis laporan kunjungan yang baik dan benar.
b. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk membentuk kelompok
diskusi.
c. Guru memberikan penjelasan mengenai cara menulis laporan
kunjungan dan memperlihatkan contoh penulisan laporan kepada siswa
dengan cara menampilkan sebuah tulisan yang berisi laporan kunjungan
dengan didukung media gambar.
d. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai penulisan laporan
kunjungan dan mencatat hal-hal pokok dalam penulisan laporan
kunjungan.
e. Bersama dengan kelompok, siswa berdiskusi bagaimana menuliskan
f. Setiap kelompok melaporkan hasil kerjanya kepada guru dan
membacakan hasilnya di depan kelas.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
b. Siswa melakukan evaluasi menulis laporan kunjungan.
c. Guru mengucapkan salam penutup
B. Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
a) Mengondisikan kelas
b) Menginformasikan tujuan pembelajaran.
c) Apersepsi : mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi yang
lalu.
2. Kegiatan Inti
a) Guru mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok diskusi.
b) Guru menjelaskan secara singkat pokok-pokok isi laporan kunjungan.
c) Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi untuk menuliskan isi
laporan kunjungan.
d) Setiap siswa menulis laporan kunjungan dengan memperhatikan
kelengkapan unsur laporan, pilihan kata/diksi, keefektifan kalimat, dan
e) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan membacakan
hasil laporan kunjungannya.
f) Guru memberikan penilaian dan meluruskan kesalahanpahaman.
3. Kegiatan Akhir
a) Melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran.
b) Melakukan evaluasi secara tertulis.
c) Melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas di rumah.
3.6.3 Tahap Observasi/pengamatan
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh penulis dan satu
orang guru sebagai teman sejawat, yang merupakan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Pada tahap observasi ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu mengobservasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan yaitu lembar kegiatan aktivitas siswa dan lembar kegiatan aktivitas
guru.
3.6.4 Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mencermati, dan mengkaji secara
mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang
telah dikumpulkan. Kemudian dilakukan evaluasi oleh guru untuk
Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan
kegiatan pembelajaran melalui teknik diskusi yang dilakukan oleh guru sehingga
dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus selanjutnya.
Setelah siklus I dilaksanakan, peneliti mengevaluasi kelebihan dan kekurangan
yang ditemukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari kekurangan
yang didapatkan pada siklus I, peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan
kembali dengan menentukan rencana perbaikan untuk siklus II.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Tes Tertulis
Tes dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Tes yang dilakukan adalah tes
tertulis, karena yang akan diukur adalah kemampuan siswa dalam menulis, yang
dalam hal ini siswa menuliskan laporan hasil kunjungan yang telah diamati.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan ini diisi selama pembelajaran berlangsung dengan
cara memberi tanda ceklis () pada setiap aspek yang diamati dengan kategori
kurang, cukup, baik atau baik sekali.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan hasil lembar kerja siswa. Metode
yang akan diteliti.
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar
dan disusun untuk tiap pertemuan. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar,
indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran.
2. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Adapun lembar observasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada
penelitian ini adalah (a) indikator penilaian kemampuan menulis laporan
kunjungan dan (b) lembar observasi aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran.
Indikator penilaian dalam menulis laporan kunjungan adalah kesesuaian isi
laporan dengan tempat yang amati, pilihan kata/diksi, keefektifan kalimat,
ketepatan penggunaan ejaan.
Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan
No Indikator Deskriptor Penilaian Skor Maksimal Skor 1 Kelengkapan
Unsur Laporan
Unsur laporan lengkap meliputi, nama kegiatan, obyek pengamatan, waktu pengamatan, pendahuluan/pengantar, dan hal-hal yang amati
5
5 Unsur laporan hanya terdiri dari 4
unsur 4
unsur
Unsur laporan hanya terdiri dari 2
unsur 2
Unsur laporan hanya terdiri dari 1
unsur 1
2. Pilihan
kata/diksi Pilihan kata yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan seluruhnya sangat tepat
5
5 Terdapat 1-2 kesalahan pilihan kata
yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan
4
Terdapat 3-4 kesalahan pilihan kata yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan
3
Terdapat lebih dari 4 kesalahan pilihan kata yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan
2
Pilihan kata yang digunakan pada tulisan laporan kunjungan semuanya tidak tepat
1
3. Keefektifan
Kalimat Penyusunan kalimat pada penulisan laporan kunjungan sangat efektif 5
5
Terdapat lebih dari 5 kesalahan penyusunan kalimat pada penulisan
Terdapat lebih dari 4 kesalahan
penggunaan ejaan 2
Penggunaan ejaan pada setiap paragraf
tidak tepat 1
Penghitungan nilai akhir tes kemampuan menulis laporan kunjungan,
menggunakan rumus sebagai berikut.
Untuk menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan
berdasarkan tolok ukur sebagai berikut.
No Rentang Interval Tingkat Kemampuan
1 85 - 100 Sangat Baik
Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran, dapat disajikan lembar
observasi aktivitas siswa pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
No Indikator Deskriptor Penilaian Skor MaksimalSkor
1 Ketekunan Siswa sangat tekun memperhatikan
contoh penulisan laporan kunjungan
2 Keaktifan Siswa sangat aktif bertanya jawab
dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugas menulis laporan
kunjungan yang diperlihatkan guru
5 Siswa aktif bertanya jawab dengan
guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya
4
Siswa cukup aktif bertanya jawab dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya
3
Siswa kurang aktif bertanya jawab dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya
2
Siswa kurang aktif bertanya jawab dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya
1
3 Kerja sama Kerja sama siswa sangat baik dalam
berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 5
5 Kerja sama siswa baik dalam
berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 4
Kerja sama siswa cukup baik dalam
berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 3
Kerja sama siswa kurang baik dalam
berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 2
Kerja sama siswa tidak baik dalam
berdiskusi untuk menyelesaikan tugas 1
Jumlah (Skor Maksimal) 15
Selain aktivitas siswa yang dinilai selama kegiatan pembelajaran, aktivitas guru
juga dinilai oleh pengamat dalam hal ini adalah teman sejawat sebagai kolaborator
penelitian ini. Untuk mengukur aktivitas guru selama pembelajaran, dapat
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran
No Aspek 1 2 3 4 5 Skor
I Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Kesiapan alat peraga/media yang digunakan
II Kegiatan Awal
1. Melakukan absensi siswa
2. Apersepsi
3. Mengemukakan tujuan pembelajaran
4. Menjelaskan deskripsi singkat materi pelajaran
III Kegiatan Inti
1. Penguasaan materi pembelajaran
2. Penguasaan kelas
3. Pemanfaatan media pembelajaran
4. Partisipasi/Aktivitas dalam pembelajaran
5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar
6. Melakukan pemantauan aktivitas belajar siswa
IV. Kegiatan Akhir
1. Melakukan evaluasi
2. Melibatkan siswa dalam proses menyimpulkan
Jumlah (Skor Maksimal) 70
3.9 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu teknik pembelajaran perlu diadakan analisis
data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu
suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang
dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah
proses belajar mengajar setiap pertemuannya dilakukan dengan cara memberikan
dihitung dengân menggunakan statistik sederhana, yaitu:
1. Untuk Menilai Tes Tertulis
Penelili melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya
dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh
rata-rata tes tertulis dapat dirumuskan :
Dengan : X = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa
(Sudjana, 2005: 423)
2. Untuk Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal.
Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 60 dan kelas disebut
tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai daya serap lebih dan atau sama
dengan 75%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan
3.10 Langkah-langkah Menganalisis Data
Cara peneliti dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Peneliti melakukan penilaian aktivitas siswa berdasarkan indikator kemampuan
siswa dalam menulis hasil laporan kunjungan.
2. Menjumlahkan skor indikator kemampuan siswa dalam menulis laporan
kunjungan berdasarkan tolok ukur penilaian.
3. Mengitung skor rata-rata kemampuan siswa dalam menulis hasil laporan
kunjungan pada indikator aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
ℎ = ℎ 100
4. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis hasil laporan kunjungan
dengan tolok ukur di bawah ini.
No Rentang Interval Tingkat Kemampuan
1 85 - 100 Sangat Baik
2 75 - 84 Baik
3 60 - 74 Cukup
4 40 - 59 Kurang
5 0 - 39 Sangat Kurang
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan, yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Ada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis laporan kunjungan pada
siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo, setelah diadakan penelitian dengan
menggunakan teknik diskusi. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis
laporan kunjungan tersebut diketahui dari hasil tes pada siklus I dan siklus II.
Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,21 dengan tingkat kemampuan cukup.
Siklus II, nilai rata-rata yang dicapai adalah 71,88 dengan tingkat kemampuan
cukup, sehingga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 6,67 poin.
2. Teknik diskusi memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo yang ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklusnya, siklus I (58,33%) dan siklus II
meningkat menjadi (83,33%).
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar
mengajar Bahasa Indonesia lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal
1. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih
sering melatih siswa dengan berbagai teknik pembelajaran, walau dalam taraf
yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahun baru,
memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
2. Perlunya guru membentuk kelompok belajar pada siswa, sehingga siswa dapat
belajar diskusi antar teman yang dapat menciptakan kreatifitas siswa dalam
meningkatkan pemahaman dalam diskusi.
3. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
4. Disarankan kepada para peneliti bidang pendidikan hendaknya hasil penelitian
ini dapat dijadikan bahan perbandingan atau masukan untuk melakukan
penelitian yang lebih luas. Masalah itu mungkin dapat dijadikan bahan
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mudjiastuti, Sri. Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SD Negeri Sampangan 04 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005. Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Poerwadarminta. W.J.S. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Qomariyah, Nurul. 2006. Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 2 Candi Sidoarjo dengan Menggunakan Metode Conference Writing. Sidoarjo: Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Sudjana, N. 2010. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Wahab, A. Aziz. 1998. Metodologi Pengajaran IPS. Jakarta: Karunika.