• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bangkitan Perjalanan di Kecamatan Lubuk Pakam Dengan Metode Klasifikasi Silang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Bangkitan Perjalanan di Kecamatan Lubuk Pakam Dengan Metode Klasifikasi Silang"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

BANGKITAN PERGERAKAN DI KECAMATAN LUBUK PAKAM

DENGAN METODE KLASIFIKASI SILANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan

Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian

Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh:

SAMUEL M NAINGGOLAN 080404075

BIDANG STUDI TRANSPORTASI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah, berkat dan karunia-Nya hingga telah menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini disusun untuk diajukan

sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi transportasi pada fakultas teknik Universitas Sumatera Utara Medan. Adapun judul tugas akhir ini adalah :“Bangkitan Perjalanan di Kecamatan Lubuk Pakam Dengan Metode Klasifikasi Silang”.

Penulis juga menyadari bahwa tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu

penulis membuka diri terhadap kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini. Penulis berharap tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan di bidang teknik sipil.

Pada kesempatan ini dengan rasa tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang sebesar besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik USU serta selaku dosen pembanding yang telah memberikan kritikan dan nasehat

yang membangun.

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

USU.

3. Bapak Medis Surbakti, ST, MT selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

4. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, MT selaku dosen pembanding yang telah memberikan

kritikan dan nasehat yang membangun.

5. Bapak Irwan Suranta Sembiring, S.T M.T. selaku dosen pembanding yang telah

memberikan kritikan dan nasehat yang membangun.

6. Bapak/Ibu Dosen Staf Pengajar Jurusan teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Posma P Nainggolan SH MH dan Edith Rina Aditya SH adalah orang tua dari

(3)

8. Maria Yosephine Silalahi SS yang memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi

9. Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam penyelesaian administrasi, Kak Lince, Bang Zul, dan lain – lain.

Walaupun dalam menyusun Tugas akhir ini penulis telah berusaha untuk mengkaji dan menyampaikan

materi secara sistematis dan terstruktur, tetapi tentunya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun tentulah sangat penulis harapkan di kemudian hari.

Medan, 10 Februari 2014

(4)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...ii

Kata Pengantar ...iii

Abstrak ...vi

Daftar Isi ...vii

Daftar Tabel ...xi

Daftar Grafik ...xiii

Daftar Gambar ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

I.1. Latar Belakang ...1

I.2.Rumusan Masalah ...2

I.3. Tujuan Penelitian ...3

I.4. Keaslian Penelitian ...4

I.5. Manfaat Penelitian ………...7

I.6. Ruang Lingkup Penelitian ………...7

I.5. Metodologi Penelitian ………...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...10

II.1. Perencanaan Kota ...10

II.2. Perencanaan Transportasi ...12

II.2.1. Bangkitan Perjalanan (Trip Generation)...13

II.2.2. Distribusi Perjalanan (Trip Distribution) ...16

II.2.3. Pemilihan Moda (Moda Split) ...16

II.2.4. Pembebanan Jaringan (Trip Assignment) ...19

II.3. Permodelan Bangkitan Perjalanan ...19

(5)

II.3.2. Model Analisa Regresi Linier …………...20

BAB III METODE PENELITIAN ...23

III.1. Definisi ………...23

III.2 Bagan Alir Penelitian ...24

III.3 Metode Pengumpulan Data...28

III.4 Metode Penentuan dan Pengambilan Sampel ...29

III.5 Pengumpulan Data…...31

III.6 Analisis Klasifikasi Silang...32

III.7 Analisis Regresi Linear Berganda...34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...36

IV.1 Lokasi Penelitian ………...36

IV.2 Populasi dan Sampel Penelitian...38

IV.2.1 Hasil Tinjauan Survey...42

IV.2.1.a Kelurahan Lubuk Pakam Pekan ...43

IV.2.1.b Kelurahan Lubuk Pakam III………...44

IV.2.1.c Kelurahan Lubuk Pakam I/II...45

IV.2.1.d. Kelurahan Sekip ………...46

IV.2.1.e Kelurahan Pagar Jati...47

IV.2.2 Data Jumlah Anggota Keluarga...48

IV.2.3 Data Jumlah Anggota Keluarga Bekerja...49

IV.2.4 Data Jumlah Anggota Keluarga Bersekolah... 50

IV.2.5 Data Penghasilan Rata-Rata Keluarga Perbulan...51

IV.2.6 Data Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor...52

(6)

IV.2.7 Data Jenis Kendaraan………...55

IV.3 Pengolahan Data………...56

IV.3.1 Analisa Kategori Silang ………..……...56

IV.3.1.1 Penentuan Kategori …………...58

IV.3.2 Analisa Regresi…………..……….…………..……...60

IV.3.2.1 Analisa Korelasi…..………...60

IV.3.2.2 Persamaan Regresi…..………...66

IV.4 Resume Model Regresi yang Didapat...78

IV.5 Hasil Metode Klasifikasi Silang dan Regresi Linier...78

BAB V Kesimpulan dan Saran ...79

V.1 Kesimpulan ...80

V.2 Saran ...92

Daftar Pustaka ...xv

(7)

ABSTRAK

Perkembangan suatu kawasan dinilai dari sektor ekonominya baik melalui usaha industrialisasi besar sampai rumah tangga akan memberikan pengaruh kepada kawasan tersebut. Semakin tinggi kegiatan perekonomian suatu kawasan, maka nilai guna dari kawasan itu sendiri akan semakin meningkat. Dengan menilai potensi tersebut, tentunya akan timbul keinginan dari masyarakat untuk mempunyai tempat tinggal. Semakin banyaknya masyarakat yang tinggal akan menimbulkan peningkatan jumlah bangkitan pergerakan lalu lintas.

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat bangkitan pergerakan dengan menggunakan metode klasifikasi silang dan metode analisa regresi liniera maka akan didapat perhitungan jumlah perjalanan berbasis rumah tangga. Beberapa data yang akan digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa instansi pemerintah dan juga melalui survey langsung ke rumah warga penghuni Kecamatan Lubuk Pakam dengan metode pengambilan sampel acak sederhana. Lalu akan kita bandingkan nilai

Analisa yang pertama dengan menggunakan klasifikasi silang, setiap variabel bebas dibagi atas 4 kelas, kelas 1,2,3,4, jumlah kategori yang terbentuk adalah 4096 kategori . Setelah melalui survey langsung didapat 53 jenis kategori yang menghasilkan 596.98 pergerakan / hari dan untuk keseluruhan populasi Kecamatan Lubuk Pakam menghasilkan 94457.160 pergerakan / hari. Analisa yang kedua menggunakan regresi linier, yang menghasilkan persamaan regresi yang terbaik adalah : Y = 0.107 + 0.823 X1 R² = 0,705 dan Y

= 0.349 + 0.667 X2 R² = 0,505. Dari hasil persamaan regresi yang terbaik, dengan

memasukkan nilai variabel jumlah keluarga (X1) dan jumlah pendapatan rata – rata (X2)

kedalam persamaan, maka didapat nilai pergerakan dari persamaan Y = 0.107 + 0.823 X1

sebesar 38024.10 pergerakan / hari dan pada persamaan Y = 0.349 + 0.667 X2 . maka nilai

X2 diganti dengan nilai uji, didapat jumlah pergerakan sebesar 49207,97 pergerakan/hari.

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Kelurahan yang terdapat di Kecamatan Lubuk Pakam...………..……… 38

Tabel IV.2 Jumlah Pergerakan Pada Data Pendahuluan………...……....….39

Tabel IV.3 Anggota Keluarga Keluarga… ………...…….48

Tabel IV.4 Jumlah Anggota Keluarga Bekerja ………...……..…………..….……….49

Tabel IV.5 JumlahAnggota Keluarga Bersekolah………...…….….….50

Tabel IV.6 Penghasilan Rata-Rata………..….……….…....51

Tabel IV.7 Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor..………..………52

Tabel IV.8 Jumlah Kepemilikan Mobil Pribadi …..………...………….……..53

Tabel IV.9 Waktu Perjalanan……….……….……...54

Tabel IV.10 Jenis Kendaraan………. ………...55

Tabel IV.11 Pembagian Kelas Analisa Kategori………...……….…..…….57

Tabel IV.12 Data Analisa Kategori……. ……..………...…58

Tabel IV.13 tingkat hubungan antar variabel ………...….60

Tabel IV.14 Korelasi Antar Variabel…… ……….……..…..…61

Tabel IV.15 Korelasi Hubungan variable Y dengan X ……….…….…….……..62

Tabel IV.16 Tingkat Hubungan X1 dengan Xn ……….………..64

Tabel IV.17 Tingkat Hubungan X2 dengan Xn ……….………..64

Tabel IV.18 Tingkat Hubungan X3 dengan Xn ……….………..64

Tabel IV.19 Tingkat Hubungan X4 dengan Xn ………..64

(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik IV.1 Jumlah anggota keluarga ... 48

Grafik IV.2 Jumlah Anggota keluarga bekerja ...49

Grafik IV.3 Jumlah Anggota Keluarga Bersekolah …...50

Grafik IV.4 Penghasilan Rata-Rata ……..………...….………...51

Grafik IV.5 Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor …………..………...……52

Grafik IV.6 Jumlah Kepemilikan Mobil……...………..………...……..53

Grafik IV.7 Waktu Perjalanan .….……….………...…...54

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Bangkitan perjalanan zona asal dan zona tujuan...13

Gambar II.2 Zona asal dan zona tujuan………...16

Gambar III.1 Diagram alir metode penelitian……... …...25

Gambar II.3 Pembebanan jaringan antara zona i dengan j...….…………...30

Gambar IV.1 Peta Kabupaten Deli Serdang. ………..………....…………...……...36

Gambar IV.2 Peta ruas jalan Kecamatan Lubuk Pakam …………....…………...……...42

Gambar IV.3 Kelurahan Lubuk Pakam Pekan..……..………....…………...……...43

Gambar IV.4 Kelurahan Lubuk Pakam III...………..………....…………...……...44

Gambar IV.5 Kelurahan Lubuk Pakam I/II...………….…………....…………...……...45

Gambar IV.6 Kelurahan Sekip…………...………..………....…………...……...46

(11)

ABSTRAK

Perkembangan suatu kawasan dinilai dari sektor ekonominya baik melalui usaha industrialisasi besar sampai rumah tangga akan memberikan pengaruh kepada kawasan tersebut. Semakin tinggi kegiatan perekonomian suatu kawasan, maka nilai guna dari kawasan itu sendiri akan semakin meningkat. Dengan menilai potensi tersebut, tentunya akan timbul keinginan dari masyarakat untuk mempunyai tempat tinggal. Semakin banyaknya masyarakat yang tinggal akan menimbulkan peningkatan jumlah bangkitan pergerakan lalu lintas.

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat bangkitan pergerakan dengan menggunakan metode klasifikasi silang dan metode analisa regresi liniera maka akan didapat perhitungan jumlah perjalanan berbasis rumah tangga. Beberapa data yang akan digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa instansi pemerintah dan juga melalui survey langsung ke rumah warga penghuni Kecamatan Lubuk Pakam dengan metode pengambilan sampel acak sederhana. Lalu akan kita bandingkan nilai

Analisa yang pertama dengan menggunakan klasifikasi silang, setiap variabel bebas dibagi atas 4 kelas, kelas 1,2,3,4, jumlah kategori yang terbentuk adalah 4096 kategori . Setelah melalui survey langsung didapat 53 jenis kategori yang menghasilkan 596.98 pergerakan / hari dan untuk keseluruhan populasi Kecamatan Lubuk Pakam menghasilkan 94457.160 pergerakan / hari. Analisa yang kedua menggunakan regresi linier, yang menghasilkan persamaan regresi yang terbaik adalah : Y = 0.107 + 0.823 X1 R² = 0,705 dan Y

= 0.349 + 0.667 X2 R² = 0,505. Dari hasil persamaan regresi yang terbaik, dengan

memasukkan nilai variabel jumlah keluarga (X1) dan jumlah pendapatan rata – rata (X2)

kedalam persamaan, maka didapat nilai pergerakan dari persamaan Y = 0.107 + 0.823 X1

sebesar 38024.10 pergerakan / hari dan pada persamaan Y = 0.349 + 0.667 X2 . maka nilai

X2 diganti dengan nilai uji, didapat jumlah pergerakan sebesar 49207,97 pergerakan/hari.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan proses yang pembahasannya menekankan pada pergerakan

penduduk atau barang atau jasa atau pikiran untuk tujuan khusus (dari daerah asal ke daerah

tujuan) dalam ruang lingkup geografi dan melibatkan alat-alat, jaringan transportasi,

pelayanan transportasi dan sistem transportasi lainnya (Yunus 1994).

Di Kota yang sedang mengalami pertumbuhan penduduk, diperlukan perencanaan

transportasi yang akurat. Perencanaan ini akan memerlukan sejumlah tatanan, mulai dari

proses awalnya yaitu latar belakang masalah yang terjadi. Dari masalah yang ada maka akan

diidentifikasi untuk selanjutnya dilakukan analisa secara menyeluruh mengenai masalah

yang ada dalam kota yang sedang mengalami perkembangan tersebut. Peramalan

(Forecasting) kejadian yang akan terjadi di masa mendatang tentunya menjadi salah satu

solusi yang nantinya akan diterapkan dalam perencanaan transportasi.

Menurut data pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 provinsi Sumatera Utara

mencapai 6,30% Peningkatan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi dengan

pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar

12,67 persen. sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan adalah sektor pengangkutan dan

komunikasi sebesar 9,65 persen, disusul sektor perdagangan, hotel, dan restoran 8,52 persen,

sektor bangunan 8,03 persen, sektor jasa-jasa 7,55 persen, sektor pertambangan dan

penggalian 6,25 persen, sektor pertanian 3,36 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 3,05

persen, dan sektor industri pengolahan sebesar 2,68 persen (Badan Pusat Statistik Sumatera

Utara) . Peningkatan dari masing masing sektor ini tentunya sangat dipengaruhi juga oleh

(13)

Lubuk Pakam adalah sebuah kota

satu pusat proyek pengembangan Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang). Kecamatan Lubuk

Pakam dengan yang dipilih dalam penelitian ini merupakan daerah yang memiliki luas wilayah : 31,19 Km² ,dengan penduduknya yang memiliki tingkat sosial ekonomi yang bervariatif. Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di

kecamatan Lubuk Pakam pada tahun 2000 adalah sebanyak 71236 jiwa, dan meningkat pada

tahun 2005 sebanyak 88.738 jiwa, dengan persentase pertumbuhan penduduk sebesar 5.61 %

(Wikipedia).

Kecamatan Lubuk Pakam saat ini terus mengalami perkembangan, muncul beberapa

permukiman baru dibangun oleh para pengembang (developer). Semakin banyak pemukiman

maka tentunya berdampak pada pengembangan transportasi. Maka karena itu sangat menarik

untuk meninjau keberadaan kawasan permukiman di wilayah Kecamatan Lubuk Pakam,

khususnya dari sisi bangkitan pergerakan (Trip Generation).

Adanya bangkitan pergerakan dari penduduk di pemukiman Kecamatan Lubuk Pakam

yang mayoritas beraktivitas bekerja ,sekolah, berbelanja dan kebutuhan lainnya dapat

mempengaruhi terhadap kapasitas jalan di Kecamatan Lubuk Pakam. Untuk memenuhi

kebutuhan dan memperhitungkan beban lalu lintas , diperlukan studi tentang bangkitan

pergerakan dari penghuni permukiman tersebut sehingga nantinya untuk pembangunan

kawasan permukiman yang baru atau yang akan datang dapat diketahui seberapa besar

pengaruhnya terhadap kapasitas jaringan jalan di Kecamatan Lubuk Pakam.

(14)

metode klasifikasi silang dan metode regresi linier.Dari hasil perhitungan kedua metode

tersebut akan diketahui seberapa besar faktor sosio ekonomi terhadap pergerakan individu ,

sehingga didapat jumlah dan model bangkitan pergerakan.

I.2 Rumusan Masalah

Transportasi merupakan kegiatan memindahkan objek dari suatu tempat ke tempat

lainnya di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk

tujuan tujuan tertentu (fidel miro ,2005). Kegiatan transportasi ini tentunya harus didukung

oleh sarana dan pra sarana transportasi yang baik, sehingga mewujudkan kelancaran dan

keamanan. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi sosial dan politik yang signifikan menjadikan

kawasan di tengah kota menjadi daerah dengan lalu lintas yang sangat padat. Masyarakat

dengan tujuan bekerja , sekolah maupun berdagang menjadi faktor nomor satu pendistribusi

volume lalu lintas . Distribusi volume lalu lintas yang padat bukan hanya dari pertumbuhan

ekonomi , tetapi peningkatan jumlah penduduk juga menjadi salah satu faktor utama .

Volume lalu lintas yang padat tentunya harus dibarengi dengan sarana dan prasarana

transportasi menunjang dan sistem yang mengaturnya juga harus ketat dalam menjalankan

peraturan.

Kecamatan Lubuk Pakam merupakan wilayah yang berada di jalur lalu lintas antar

sumatera. Awalnya wilayah ini belum mengalami perkembangan di bidang perkonomian dan

perindustrian. Pada kecamatan Lubuk Pakam, semakin banyak usaha home industry maupun

perdagangan yang tumbuh di wilayah ini. Jumlah penduduk yang tinggal di kecamatan Lubuk

Pakam pun semakin bertambah. Banyak lahan yang kosong dikonversi menjadi kawasan

rumah penduduk. Kawasan rumah penduduk beragam, mulai dari perumahan kelas bawah

menengah sampai kelas elite.

Masing masing kawasan rumah penduduk memberikan jumlah perjalanan yang

(15)

rumah tangga. Semakin besarnya jumlah penduduk tentunya juga memberikan dampak yang

besar juga pada jumlah bangkitan perjalanan. Maka diperlukan perencanaan transportasi yang

tepat untuk kawasan yang sedang berkembang sehingga terjadi tatanan yang baik di

kecamatan ini. .

Permodelan bangkitan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat menjadi refrensi

untuk menentukan strategi pengembangan sistem sarana dan prasarana transportasi di

kecamatan Lubuk Pakam. Permodelan memberikan pandangan akan tinggi rendahnya

perjalanan yang dilakukan oleh rumah tangga .

Dengan pertimbangan tersebut maka perlu adanya perhitungan akan tingkat

bangkitan pergerakan yang dihasilkan oleh suatu kawasan permukiman sebagai bahan

refrensi yang nantinya akan digunakan untuk pengembangan tingkat pelayanan jalan.

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mendapatkan faktor faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan di kecamatan

Lubuk Pakam

2. menentukan bangkitan pergerakan dengan menggunakan metode klasifikasi silang dan

akan didapat perhitungan jumlah perjalanan berbasis rumah tangga. Perjalanan dengan

basis rumah tangga disini maksudnya adalah perjalanan yang diawali dari rumah dan

diakhiri di rumah atau salah satunya diawali dari rumah dan diakhiri di zona yang tidak

ada sangkut pautnya dengan rumah serta sebaliknya diawali dari zona yang tidak ada

(16)

I.4 Keaslian Penelitian

Penelitian yang serupa dengan penelitian ini dan telah dilakukan oleh beberapa orang antara

lain :

1. Tesis Analisa karakteristik bangkitan dan pola perjalanan penduduk perumahan

pinggiran kota (studi kasus perumahan bumi pucang gading demak) dengan hasil

chi square dapat diketahui bahwa penduduk bumi pucang gading demak dalam

melakukan perjalanan dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu kepemilikan kendaraan ,

lokasi tujuan perjalanan dan penghasilan pendapatan. Penduduk yang

menggunakan angkutan umum terhitung 13,67 % , bis 13,02 %, sepeda motor

33,92 % , sementara pengguna sepeda motor yang sudah bekerja terhitung 63,8 %.

Bagi penduduk yang bersekolah, 30 % diantaranya lebih memilih untuk berjalan

kaki dan bagi penduduk dengan tujuan perjalanan berbelanja 27,6 %

menggunakan MUP dan 23,9 % menggunakan bis

2. Jurnal Analisis pola perjalanan transportasi penduduk daerah pinggiran,

Bambang sugiyarto dengan hasil penduduk daerah pinggiran, terdapat sebanyak

36,5 % penduduk Ngaliyan golongan I yang tujuan perjalanan sehari – harinya

tersebar ke berbagai kecamatan di kota Semarang dengan nilai korelasi r = 0,400

yang berarti jenis pekerjaan dari penduduk Ngaliyan pengaruhnya kecil terhadap

tujuan perjalanan. Hal ini ditunjang dengan nilai chisqure = 14,058 ; df = 24

(chi-square tabel = 36,415) yang berarti tidak ada keterkaitan antara jenis pekerjaan

dengan tujuan perjalanan. Sedangkan bagi penduduk Mijen, sebanyak 57,7 %

penduduk Mijen golongan I tujuan perjalanan sehari – harinya hanya di sekitar

(17)

pekerjaan penduduk Mijen pengaruhnya kecil terhadap tujuan perjalanan. Hal ini

ditunjang dengan nilai chi-square = 17,877 ; df = 20 (chi-square tabel = 31,410)

yang berarti tidak ada keterkaitan antara jenis pekerjaan dengan tujuan perjalanan.

3. Pemodelan Bangkitan Perjalanan Permukiman di Perumahan Bukit Jatisari BSB

Semarang dengan hasil Berdasarkan hasil analisis kategori yang dilakukan pada

data kuesioner 301 responden menghasilkan bangkitan perjalanan zona

Perumahan Bukit Jatisari sebesar 2,20 perjalanan per hari, dengan kepadatan

permukiman 73 rumah/ha menghasilkan trip rate zona per satuan luas 160,76 /ha.

Potensi perjalanan yang diprediksi dari zona Perumahan Bukit Jatisari ialah

sebesar 6331,42 perjalanan per hari.

4. Tesis Karakteristik dan pola pergerakan penduduk batam (Imam setiyohadi)

dengan hasil diketahui Penduduk di Nongsa sebanyak 23 % sebaran

pergerakannnya menuju ke industry Kabil dan menuju pusat kota (Nagoya) 12

%.hal ini berbeda dengan Penduduk di Kecamatan Sekupang sebanyak 29 % di

wilayah Sekupang , Disamping itu tujuan perjalanan yang lain ke luar pulau

Batam yaitu dikepulauan sekitar Pulau Batam yang terdapat pusat kegiatan

industri sebanyak 2 %, Sedangkan penduduk Sei Beduk sebanyak 29 % menuju ke

daerah Muka Kuning dan menuju ke Batam Centre 14 %.Demikian halnya

penduduk di Kecamatan Lubuk Baja (pusat kota) sebanyak 32% menuju ke

Nagoya sebagai pusat CBD. Sedangkan Penduduk yang berada di pusat kota( Kec

Lubuk Baja) moda yang digunakan untuk melakukan perjalanan sebagian besar

(18)

sebagian besar menempuh jarak 1 – 5 km (52 %) hingga 5 – 10 km ( 27 %)

dengan waktu tempuh rata-rata ( 10 menit ) sampai dengan ( 20-30 menit).

5. Jurnal Cross classification trip production model for the city of Alexandria

(Mounir Mahmoud Moghazy Abdel-Aal) dengan hasil variabel yang paling

berpengaruh pada bangkitan yaitu kepemilikan mobil, dan ditaksir adanya

peningkatan jumlah perjalanan pada tahun 2002 sebesar 10% sejak tahun 1982,

dengan perjalanan motor meningkat 40% dan perjalanan

6. Tesis Karakteristik dan tingkat bangkitan lalu lintas rumah sakit di semarang

(Emir Kartarajasa) dengan hasil RS. Dr. Kariadi (kelas A), volume bangkitan lalu

lintas sebesar 784 kend/jam dan 1.306 orang/jam. RS. St. Elizabeth (kelas B), volume bangkitan lalu lintas sebesar 353 kend/jam dan 590 orang/jam. RS. Sultan Agung (kelas C), volume bangkitan lalu lintas sebesar 219 kend/jam dan

405 orang/jam. Pada kasus ini kecenderungan orang lebih memilih rumah sakit dengan pelayanan dan biaya yang murah.

7. Jurnal Prediction Analysis of trip production using cross classification technique

(Abdul Khalik Al-taei) dengan hasil, didapat bahwa pada variabel jumlah anggota

keluarga sangat berkaitan dengan jumlah perjalanan masing masing keluarga dan

jumlah perjalanan dari kendaraan. Beberapa data diantaranya, bangkitan

(19)

8. Comparative assessment of trip generation category analysis and regression

modeling techniques dengan hasil didapat bahwa keluarga dengan jumlah

pendapatan kurang dari 1000 RM dan memiliki 1 kendaraan melakukan 2 kali

perjalanan per hari. Dan keluarga dengan pendapatan menengah dan memiliki 1

kendaraan melakukan 3 kali perjalanan dalam 1 hari.

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

• Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

terkait dalam memperbaiki dan meningkatkan pelayanan jalan.

• Sebagai bahan acuan bagi pemerintah daerah Lubuk Pakam untuk merancang

kebijakan dalam pengembangan wilayah permukiman

• Keseluruhan dari hasil studi ini, diharapkan dapat dapat menambah wawasan

penulis dan pembaca.

I.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mempunyai ruang lingkup dan batasan masalah sebagai berikut :

1. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Lubuk Pakam

2. Menggunakan metode analisa klasifikasi silang dengan memperhitungkan

pergerakan yang meninggalkan kawasan

3. Parameter yang digunakan dalam pembuatan model bangkitan pergerakan rumah

tangga yaitu tipe jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang

bersekolah, jumlah anggota keluarga yang bekerja, jumlah penghasilan, jenis

(20)

4. Permodelan bangkitan pergerakan dikelompokkan berdasarkan tingkat

penghasilan rumah tangga dengan kategori kelas rendah , menengah dan tinggi.

5. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan wawancara

langsung ke pemukiman warga.

I.7 Metodologi Penelitian

1. Studi Literatur

Studi literatur ini meliputi pengambilan teori-teori dari beberapa sumber bacaan

seperti buku, jurnal ilmiah, tesis, dan sumber-sumber internet yang berkait

dengan tugas akhir ini.

2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode populasi. Metode ini

mengumpulkan informasi dengan jalan mencatat seluruh objek pengamatan yaitu

orang (penduduk) yang melakukan perjalanan. Kelebihan dari metode ini adalah

tingkat kesalahan data yang diperoleh mendekati nilai nol (0) atau tanpa

kesalahan.

Adapun data yang yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder :

• Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan survey langsung ke

lapangan meliputi :

- Data pendapatan rata-rata setiap rumah tangga di daerah penelitian

- Foto dokumentasi kondisi daerah penelitian

• Data sekunder, yaitu data lapangan yang bersumber dari instansi yaitu Badan

Pusat Statistik kecamatan Lubuk Pakam antara lain : data penduduk , peta

(21)

3. Teknik Pengolahan data :

Setelah data data diperoleh , maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data

dengan menggunakan metode klasifikasi silang dan juga analisis regeresi linier.

Metode klasifikasi silang adalah metode yang digunakan dalam perhitungan

bangkitan pergerakan penduduk , yang dimana dalam metode ini pergerakan hanya

berbasis rumah. Metode ini menempatkan setiap objek yang memiliki sifat yang

homogen dengan objek lainnya kedalam satu kelompok. metode ini pertama kali

digunakan The Puget Sound Regional Transportation Study pada tahun 1964. Parameter awal yang dipakainya dalam menentukan bangkitan perjalanan yaitu

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Perencanaan Kota

Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai

beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Ciri pokok dari sebuah perencanaan adalah

serangkaian tindakan yang sistematis atau berurutan yang bertujuan untuk memberikan

jawaban akan permasalahan di masa yang akan datang. Dikarenakan ciri dari perencanaan

merupakan serangkaian tindakan yang sistematis maka berikut ini merupakan tahapan

tahapan yang dilakukan dalam perencanaan yaitu :

1. Identifikasi pada persoalan perencanaan

2. Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus hingga target-target yang kuantitatif;

3. Proyeksi keadaan di masa akan datang;

4. Pencarian dan penilaian berbagai alternative;

5. Menyusun rencana yang akan dipilih

Kota merupakan kawasan permukiman yang secara fisik ditunjuk oleh kumpulan

rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk

mendukung kehidupan warganya secara mandiri (Wikipedia, 2013). Seiring bertambahnya

waktu, kota akan mengalami pertumbuhan dan juga perkembangan. Kota yang telah

berkembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang lebih luas lagi antara lain sebagai

(23)

• Sebagai pusat produksi (production centre).

• Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce).

• Sebagai pusat pemerintahan

• Sebagai pusat kebudayaan

Perkembangan kota di sini dinyatakan dalam kuantitas yaitu seperti bertambahnya

jumlah penduduk. Dengan semakin besarnya jumlah penduduk yang menghuni suatu kota

maka diperlukan perencanaan tata ruang kota . definisi dari perencanaan tata ruang kota

adalah merupakan

penyebara

ruang terdiri dari semua tingkat

Wikipedia, 2013) . Perencanaan kota harus memperhatikan beberapa aspek

yang terjadi di kota itu sendiri, beberapa di antaranya adalah :

1. Perkembangan dan permasalahan yang terjadi di kota,

2. Usaha untuk melakukan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

di tiap wilayah

3. Keperluan akan daya dukung dari lahan sehingga dapat menampung

pertumbuhan di lingkungan, menetapkan beberapa kawasan kota yang

strategis

(24)

II.2 Perencanaan Transportasi

Dewasa ini, kota dengan perkembangan jumlah penduduk yang begitu signifikan

memberikan dampak langsung pada perencanaan transportasi, sehingga diperlukan adanya

hubungan yang berkesinambungan antara perencanaan kota dan perencanaan transportasi.

Perencanaan transportasi harus difokuskan kepada alat alat transportasi yang telah digunakan

pada saat ini dan sarana dan prasaran jalan. Perlu adanya dilakukan riset kembali untuk

mengkaji metode lama yang sudah digunakan selama ini sehingga dapat menampung

banyaknya pengguna transportasi itu sendiri.

Menurut (Ofyar Z Tamin, 1997) Transportasi diselenggarakan dengan tujuan:

a. Mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat,

lancar,tertib dan teratur.

b. Memadukan transportasi lainnya dalam suatu kesatuan sistem transportasi

nasional.

c. Menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan untuk menunjang

pemerataan perturnbuhan dan stabilitas serta sebagai pendorong,

penggetak dan penunjang pembangunan nasional.

Perencanaan transportasi memberikan jawaban kepada para ahli dan orang orang

yang berkepentingan dalam perencanaan transportasi untuk memberikan kebijakan

transportasi berikut ini merupakan empat tahapan dalam perencanaan transportasi.( Ofyar Z

(25)

II.2.1 Bangkitan perjalanan (Trip Generation)

Bangkitan perjalanan dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah perjalanan /

pergerakan lalu-lintas yang dibangkitkan oleh suatu zona (kawasan) naik sebagai asal

maupun tujuan atau jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh aktifitas pada akhir perjalanan

di zona non pemukiman (perdagangan, pertokoan, pendidikan dsb.) .( Ofyar Z Tamin, 1997).

Menurut Morlock (1998) , banyaknya perjalanan pada tahun rencana nanti , sangat

ditentukan oleh karakteristik tata guna lahan/ petak-petak lahan serta karakteristik

sosioekonomi tiap-tiap kawasan tersebut yang terdapat dalam ruang lingkup wilayah kajian

tertentu, seperti area kota, regional/provinsi atau nasional.

Secara sederhana jumlah perjalanan dari tata guna lahan dapat dibentuk dalam model

fungsional berikut :

Qtrip = f (TGL) ……… (Pers. 1.1)

Di mana :

Qtrip : jumlah perjalanan yang timbul dari suatu tata guna lahan per satuan

waktu

f : fungsi matematik

TGL : karakteristik dan sosioekonomi tata guna lahan dalam wilayah yang dikaji

Bangkitan perjalanan

Zona asal (Trip Production) zona tujuan (Trip Attraction)

Gambar II.1 Bangkitan perjalanan zona asal dan zona tujuan

(26)

Dari gambar di atas dapat diterangkan bahwa ada 2 hal yang berkaitan mengenai bangkitan

perjalanan, yaitu :

1. Trip production merupakan banyaknya perjalanan yang dihasilkan oleh zona asal , dengan lain pengertian merupakan perjalanan arus lalu lintas yang

meninggalkan suatu lokasi tata guna lahan

2. Trip attraction merupakan banyaknya perjalanan yang tertarik ke zona tujuan, dengan lain pengertian merupakan perjalanan arus lalu lintas yang

menuju atau dating ke suatu lokasi atau tata guna lahan.

Bangkitan Perjalanan berbasis rumah (home based trip generation) pertama kali

digunakan dan dikembangkan The Puget Sound Regional Transportation Study pada tahun

1964 (Miro, 2005) , berikut ini merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya

pergerakan :

1. Peningkatan pendapatan

Dengan semakin tingginya pendapatan seseorang, maka akan semakin meningkat

juga kebutuhannya, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka akan

melakukan perjalanan.

2. Kepemilikan kendaraan

Kepemilikan kendaraan bermotor setiap rumah tangga dapat mempengaruhi

jumlah perjalanan yang dilakukan setiap anggota keluarga. Bila setiap anggota

keluarga memiliki kendaraan bermotor, maka jumlah perjalanan yang dilakukan

(27)

3. Struktur rumah tangga

Struktur rumah tangga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang aktif atau

dengan kata lain memiliki kegiatan perjalanan berupa pendidikan maupun

pekerjaan cemderung untuk melakukan perjalanan, dengan semakin banyaknya

anggota keluarga maka jumlah perjalanan dalam rumah tangga tersebut juga

semakin banyak.

4. Jarak pemukiman terhadap pusat kegiatan

Menurut penelitian yang telah dilakukan terdahulu, pemukiman yang terletak di

tengah kota ataupun wilayah strategis yang dimana menjadi pusat kegiatan

ekonomi , sosial dan politik, melakukan perjalanan lebih banyak bila

dibandingkan dengan pemukiman yang terletak di daerah pinggiran kota.

Beberapa faktor seperti kemacetan, jarak tempuh dan waktu yang diperlukan

menjadi alasan bagi penduduk wilayah pinggiran untuk lebih sedikit melakukan

perjalanan.

5. Kepadatan daerah pemukiman

Daerah pemukiman dengan jumlah penduduk yang padat, tentunya akan memiliki

jumlah perjalanan yang semakin banyak.

6. Aksesibilitas

Apabila daerah pemukiman memiliki akses yang mudah untuk melakukan

perjalanan menuju daerah pusat kegiatan, maka akan semakin besar pula

(28)

seperti jalan tol , ataupun monorail yang sudah di aplikasikan di beberapa negara,

sehingga memudahkan warganya untuk melakukan kegiatan.

II.2.2 Distribusi perjalanan (Trip Distribution)

Distribusi perjalanan merupakan jumlah atau banyaknya perjalanan/yang bermula dari

suatu zona asal yang menyebar ke banyak zona tujuan atau sebaliknya jumlah

perjalanan/yang dating mengumpul ke suatu zona tujuan yang tadinya berasal dari sejumlah

zona asal.

Tij

Gambar II.2 Zona asal dan zona tujuan

I adalah zona asal dimana perjalanan bermula

J adalah zona tujuan dimana perjalanan menuju ke zona tersebut

Tij adalah perjalanan yang dilakukan

II.2.3 Pemilihan moda (Modal Split)

Tahapan ketiga dalam perencanaan transportasi ini adalah tahapan pemilihan moda

transportasi, yang dimana tahapan ini merupakan pengembangan dari tahap sebelumnya yaitu

distribusi perjalanan dan bangkitan perjalanan. Dalam tahapan ini , adalah menentukan model

dari perilaku orang banyak terutama para pengguna jasa transportasi dalam memilih layanan

transportasi yang akan digunakan untuk melakukan perjalanan, tentunya dalam pemilihan

tersebut banyak sekali aspek pertimbangan dari masing masing pengguna.

(29)

Aspek yang dinilai dari layanan transportasi itu sendiri yaitu sebagai berikut :

• Jarak geografis yang ditempuh

• Jaringan dan aksesibilitas dari moda transportasi

• Fasilitas yang menunjang bagi para pengguna transportasi

• Kecepatan tempuh dari moda transportasi

• Biaya transportasi, pertimbangan akan biaya transportasi di dapat dari

nilai ekonomis yang bila menggunakan layanannya.

• Kapasitas yang dapat mengangkut para pengguna transportasi,

`

Faktor yang mempengaruhi pemilihan moda dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu

sebagai berikut :

1. Ciri-ciri dari pengguna jalan itu sendiri dengan faktor sebagai berikut :

a. Kepemilikan surat izin mengemudi (SIM) : beberapa kalangan di

masyarakat dengan pendidikan yang rendah lebih memilih untuk tidak

mengendarai kendaraan pribadinya dikarenakan harus memiliki surat izin

mengemudi.

b. Kepemilikan kendaraan pribadi : masyarakat dengan tingkat ekonomi

menengah ke atas , akan lebih memilih untuk memakai kendaraan pribadi

dibanding dengan memakai alat transportasi umum, dikarenakan dengan

alasan kenyamanan.

c. Struktur rumah tangga

d. Pendapatan : tentu saja bila pendapatan semakin besar, maka peluang

(30)

2. Ciri-ciri pergerakan dengan faktor sebagai berikut :

a. Tujuan pergerakan

b. Waktu terjadinya pergerakan

c. Jarak perjalanan

3. Ciri-ciri dari fasilitas moda transportasi dengan faktor sebagai berikut :

a. Waktu perjalanan : bila waktu perjalanan yang ditempuh suatu moda

transportasi semakin kecil, maka akan menjadi pertimbangan bagi

pengguna moda transportasi untuk lebih memilih moda tersebut.

b. Biaya transportasi : biaya transportasi yang semakin ekonomis , akan

dipilih bagi pengguna moda transportasi

c. Ketersediaan ruang dan tarif parkir : bila ketersediaan ruang parkir

semakin minim dan tarif parkir mahal, maka para pengguna moda

transportasi lebih memilih untuk tidak menggunakan kendaraan

pribadinya, dan berlaku sebaliknya bila ketersediaan ruang parkir luas

dan tarif parkir yang murah akan menarik pengguna moda untuk

bertransportasi menggunakan kendaraan pribadi.

4. Ciri-ciri kota : jarak antara pusat kota dengan wilayah pemukiman

penduduk adalah pertimbangan terakhir bagi pengguna moda transportasi

untuk memutuskan moda transportasi apa yang memberikan efisiensi, biaya

ekonomis, dan waktu tempuh nya cepat, karena apabila semakin jauh jarak

pusat kota dengan wilayah pemukiman, maka para pengguna (user) akan

(31)

Terdapat 4 tahapan analisis dalam menentukan proporsional suatu moda transportasi

dengan aspek tinjauan pelaku perjalanan yang menggunakan dua moda atau lebih :

• Tahapan pertama, pengidentifikasian beberapa variabel yang

diasumsikan berpengaruh secara berarti terhadap perilaku perjalanan

dalam menjatuhkan pilihan alternative alat angkutan yang dipakai untuk

bepergian

• Memodelkan nilai kepuasan si pelaku perjalanan untuk beberapa pilihan

alternative alat angkutan yang dipakai melalui model analisis regresi

linear buat mendapatkan angka kepuasan menggunakan masing masing

moda angkutan

• Memodelkan peulang masing masing alternatif pilihan moda angkutan

yang akan dipakai melalui beberapa model pilihan moda angkutan

seperti “binary model” di antaranya logit biner, probit, multinomial logit

atau gunarson dengan cara mengeksponenkan nilai kepuasan masing

masing moda angkutan yang sudah kita dapatkan di tahapan kedua

• Yang terakhir barulah didapati angkata proporsi (dalam %) peluang atau

pangsa pasar masing masing moda angkutan untuk dipilih dari sejumlah

calong pengguna moda tertentu sebagai perkiraan serta angka

(32)

II.2.4 Pembebanan jaringan (Trip Assignment)

Pada tahapan ke – 4 bertujuan untuk memodelkan perilaku pelaku perjalanan dalam

memilih rute yang menurutnya rute terbaik. Rute yang dikatakan terbaik , dimana rute

tersebut memiliki waktu tempuh yang cepat, bernilai ekonomis.

II.3 Permodelan Bangkitan Perjalanan

Definisi dari permodelan adalah aktivitas meringkas dan menyederhanakan kondisi

realistis (nyata) (Fidel miro,2004), sedangkan model memiliki definisi alat bantu yang dapat

digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita secara terukur (Tamin

,1997). Model bangkitan perjalanan pada umumnya memperkirakan jumlah perjalanan sesuai

dengan maksudnya berdasarkan karakteristik-karakteristik penggunaan tata guna lahan dan

sosioekonomi pada setiap zona.

II.3.1 Model Analisa Klasifikasi Silang

Model yang pertama kali dikembangkan Puget Sound study ini merupakan

metode yang berdasarkan pada keterkaitan antara terjadinya pergerakan dengan atribut rumah

tangga. Asumsi dasar dari analisis ini adalah tiap bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil

dalam waktu tertentu untuk stratifikasi rumah tangga tertentu. Keuntungan dari analisis

klasifikasi silang adalah tidak adanya ketergantungan kepada sistem zona wilayah ,asumsi

dasarnya adalah bangkitan pergerakan dikatakan stabil dalam ukuran waktu untuk setiap

(33)

Analisa klasifikasi silang merupakan metode empirik yang berfungsi untuk

mengestimasi jumlah perjalanan berdasarkan rumah tangga yang akan dinyatakan sebagai

sebuah fungsi. The Puget Sound Regional Transportation Study (1964) yang pertama kali menggunakan metode ini yang mengidentifikasi 3 variabel utama , yaitu

1. Ukuran rumah tangga

2. Jumlah kepemilikan kendaraan

3. Pendapatan rumah tangga

Metode ini digunakan untuk mendapatkan angka perkiraan bangkitan perjalanan (lalu

lintas) pada kawasan permukiman.. Metode ini berasumsi bahwa jumlah perjalanan rata-rata

yang dihasilkan dari setiap rumah tangga dinyatakan stabil. Metode ini harus melalui 4

tahapan yaitu sebagai berikut (Black, 1981) :

Berikut ini adalah tahapan pengolahan data dengan metode klasifikasi silang

a. tahap pertama : penentuan faktor ataupun variabel yang mempengaruhi jumlah

perjalanan setiap rumah tangga. Variabel yang dipakai yaitu jumlah anggota keluarga,

jumlah pendapatan, jumlah kepemilikan kendaraan, jumlah anggota keluarga bekerja,

jumlah anggota keluarga bersekolah.

b. tahap kedua : setelah mendapatkan data dari masing masing variabel, maka kita

mengalokasikan pelaku perjalanan yang mempunyai sifat homogen dengan pelaku

perjalanan lainnya kedalam satu kelompok. Ini dibutuhkan dalam penentuan model

bangkitan pergerakan dari masing masing kelompok, sehingga nantinya dapat

(34)

c. tahap ketiga : penentuan rata-rata perjalanan tiap rumah tangga dengan cara

membagikan jumlah perjalanan pada masing – masing zona (kelompok) dengan

jumlah total rumah tangga yang terdapat dalam zona tersebut

d. tahap akhir : pada tahap ini menentukan jumlah perjalan masing masing zona dengan

cara mengalikan jumlah perjalanan rata-rata dengan jumlah rumah tangga pada satu

zona (kelompok). keseluruhan jumlah perjalanan dari masing masing zona

dijumlahkan maka didapat jumlah perjalanan yang dihasilkan pada wilayah penduduk

per hari pada tahun rencana.

Untuk tahapan akhir ini menentukan jumlah perjalanan yang dihasilkan di wilayah

penelitian per hari pada tahun rencana :

Qpi =∑��=1��������Tci . Hci……… (Pers. 1.2)

Dimana :

Qpi = perkiraan jumlah perjalan yang dihasilkan wilayah tempat penelitian

Tci = rata rata tingkat perjalanan tiap rumah tangga dalam tiap zona

Hci = Perkiraan jumlah anggota di wilayah tempat penelitian

(F.Miro,2004 )

Setelah pengolahan data dengan menggunakan metode klasfikasi silang, selanjutnya

menentukan model bangkitan pergerakan dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Pengerjaan analisis ini akan dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17 dan

(35)

Metode ini pada dasarnya memiliki beberapa keuntungan yaitu

1. Pengelompokan klasifikasi silang tidak tergantung pada system zona di daerah kajian

2. Tidak ada asumsi awal yang harus diambil mengenai bentuk hubungan

3. Hubungan tersebut berbeda-beda untuk setiap kategori.

Sedang kelemahan dari analisis kategori ini adalah

1. Tidak ada pengujian statistik untuk menguji keabsahan model

2. Tidak ada cara yang efektif dalam memilih variable.

II.3.2 Model Analisa Regresi Linear

Metode Analisa Regresi Linear adalah alat analisis statistik yang menganalisis

faktor-faktor penentu yang menimbulkan suatu kejadian atau kondisi tertentu yang diamati,

sekaligus menguji sejauh manakah kekuatan faktor-faktor penentu yang dimaksud

berhubungan dengan kondisi yang ditimbulkan / diciptakannnya . faktor penentu ataupun

dapat disebut variabel di dalam analisa regresi linear dibagi menjadi 2 bagian yaitu variabel

bebas dan variabel tidak bebas, yang di mana variabel bebas adalah sebagai berikut :

1. Jumlah keluarga

2. Jumlah keluarga yang masih mengenyam pendidikan

3. Jumlah keluarga yang bekerja

4. Pendapatan

5. Kepemilikan kendaraan ( mobil atau motor)

(36)

Berikut ini adalah tahapan dalam membuat model bangkitan perjalanan dengan

menggunakan analisis regresi linear berganda :

1. tahapan pertama adalah memilih variabel bebas yang mempunyai nilai korelasi

tertinggi dengan variabel tidak bebas. Apabila terdapat korelasi antara variabel

bebas dengan sesamanya, maka akan diseleksi nilai korelasi yang terbesar yang

akan mewakili salah satu variabel bebas.

2. Tahapan selanjutnnya adalah memasukan variabel bebas dan tidak bebas ke dalam

persamaan : Y = a + b1 x1 + b2 x2 + … + bn xn + e

Lalu tentukan kombinasi mana yang terbaik yang dapat menghasilkan nilai

determinan terbesar.

3. Hitung parameter dari persamaan regresi yang dibentuk dari beberapa variabel

bebas :

a. Nilai R2

b. Tanda (+/-) bagi setiap variabel

c. Hubungan yang kuat untuk bagi setiap variabel (nilai korelasi)

d. Uji-t

e. Uji-F

f. Uji Validasi

g. Uji linearitas

(37)

Ada 2 (dua) bentuk metode analisis regresi linear , yaitu :

1. Analisis regresi linear sederhana

Analisis ini hanya menghubungkan variabel tidak bebas dengan 1 (satu) buah

variabel bebas yang mempengaruhi naik turunnya variabel tak bebas yang diamati

dngean asumsi studi, variabel-variabel lainnya tidak mempengaruhi perubahan pada

variabel terikat atau tidak kita masukkan ke dalam model.

Bentuk persamaan dari analisis regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bx + e ……… (Pers. 1.3)

Di mana :

Y = Variabel tidak bebas yang diramalkan besarnya, atau dengan kata

lain jumlah perjalanan yang dilakukan

X = Variabel bebas yang berpengaruh pada jumlah perjalanan

a = Parameter konstanta yang memiliki arti bila x sama dengan 0 (nol)

maka Y=a

b = Parameter koefisien yang akan meramalkan jumlah perjalanan

e = Nilai kesalahan yang mewakili seluruh faktor yang dianggap tidak

mempengaruhi

2. Analisis regresi linear berganda

Pada analisis regresi linear berganda menghubungkan 1 (satu) variabel tidak bebas

dengan 2 (dua) atau lebih variabel-variabel bebas yang dianggap mempengaruhi

(38)

Bentuk persamaan analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + … + bn xn + e………(Pers. 1.4)

Di mana :

Y = variabel tidak bebas yang akan diramalkan nilainya

atau dengan kata lain berupa jumlah perjalanan dari titik

asal ke tujuan yang diperkirakan.

x1, …. xn = variabel-variabel bebas yang dimasukkan kedalam

model persamaan yang mungkin berpengaruh kepada

nilai jumlah perjalanan.

a = konstanta yang memiliki artian apabila seluruh

variabel bebas tidak menunjukkan perubahan atau

bernilai sama dengan nol maka jumlah perjalanan akan

diperkiran bernilai sama dengan a

b1b2,….,bn = koefisien yang nilainya akan digunakan untuk

meramalkan jumlah perjalanan, atau dapat disebut

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN III.1 Definisi

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang

ditempuh.. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, sedangkan definisi

dari penelitian adalah pemeriksaan , penyelidikan akan suatu objek secara menyeluruh dan

teliti . Menurut Nasir (1988:51) metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan

peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan .

Pendapat lain mengenai metode penelitian seperti yang dikemukakan oleh Winarno (1994)

metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan

sistematik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus, yang di

mana meneliti lebih dalam akan permasalahan yang terjadi di lapangan. Berikut ini

merupakan beberapa jenis dari metode penelitian yang dilakukan dalam menyelesaikan

sebuah penelitian yaitu:

1. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan

perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian

berlangsung. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat berupa variabel

tunggal (satu variabel) ataupun dapat lebih dan satu variabel.

2. Penelitian Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu

atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Metode ini mempelajari

(40)

data yang akurat, dan observasi langsung akan permasalahan yang diteliti.

Kekurangan dari metode ini adalah data yang didapat dari suatu subyek penelitian

belum tentu bersifat sama dan dapat digunakan dengan subyek penelitian lainnya.

3. Penelitian eksperimen mempunyai arti yaitu metode sistematis yang berfungsi

membentuk hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian

eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga

persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi

III.2 Bagan Alir Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini, diperlukan kerangka dan tahapan dalam

pemecahan masalah, ini diperlukan agar dapat mengetahui arah dari penelitian ini sehingga

(41)

Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA

Pengumpulan bahan dan studi literatur

PENGOLAHAN DATA

• Menentukan jumlah bangkitan pergerakan dengan analisis kategori silang

• Menentukan model analisis regresi linear berganda (SPSS)

ANALISIS DATA

Menentukan nilai bangkitan dan model bangkitan terbaik dengan determinan terbesar

KESIMPULAN

DATA PRIMER :

• Jumlah anggota keluarga

• Jumlah pendapatan

• Jumlah kepemilikan kendaraan (sepeda motor)

• Jumlah kepemilikan kendaraan (mobil)

• Jumlah anggota keluarga bekerja

• Jumlah anggota keluarga sekolah

• Jumlah pergerakan dalam satu hari

DATA SEKUNDER :

• Jumlah populasi Kelurahan Lubuk Pakam Pekan

• Peta Kecamatan Lubuk Pakam

• Peta jaringan jalan Kecamatan Lubuk Pakam

(42)

Dari bagan alir penelitian pada gambar 3.1 , berikut ini merupakan penjelasan singkat

dari tahapan pengerjaan penelitian :

1. Mengidentifikasi latar belakang masalah

Tahapan awal dari sebuah penelitian adalah suatu masalah. Bergerak dari

masalah yang ada maka peneliti dapat menyusun arah penelitiannya, sehingga

tidak lari dari tujuan awalnya.

2. Teori Pendukung

Teori-teori yang berkaitan dengan masalah akan membantu untuk memberikan

arahan bagi peneliti. Teori pendukung dapat diambil dari buku buku refrensi,

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Desain dan kerangka penelitian

Pada desain dan kerangka penelitian akan dibahas mengenai tempat dan waktu

penelitian , model penelitian yang dipakai, tahapan tahapan pengerjaan dari

penelitian itu sendiri. Kerangka ini diperlukan agar peneliti tidak melenceng

dari tujuan awal penelitian.

4. Pengumpulan data

Data data terkait diperlukan untuk menyelesaikan penelitian tersebut. Data

yang didapat langsung di lapangan melalui survey langsung ataupun dari

instansi pemerintah yang telah melakukan survey terdahulu.

5. Pengolahan dan analisis data

Dalam penelitian ini pengolahan data akan menggunakan program Microsoft

excel untuk membantu mencari jumlah bangkitan yang dihasilkan melalui

(43)

regresi linear berganda. Selanjutnya pada analisa data akan dilakukan pada

model analisis regresi linear berganda, yang dimana model yang dihasilkan

analisis regresi linear berganda akan dianalisa melalui beberapa pengujian

berikut :

• Koefisien korelasi

• Koefisien determinasi (R2)

• Uji-F

• Uji-t

• Uji Validasi

• Uji Linearitas

6. Kesimpulan

Tahap akhir penelitian adalah didapat jumlah bangkitan yang dihasilkan di

Kecamatan Lubuk Pakam, dan model analisis regresi linear berganda yang

terbaik dengan nilai determinan terbesar.

III.3 Metode Pengumpulan Data

Data memiliki definisi sekumpulan informasi yang benar dan nyata dan dapat

dijadikan kajian . Metode pengumpulan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

sampel acak sederhana. Metode ini mengumpulkan sejumlah n sampel dari puplasi hingga N

yang dimana setiap kemungkinan sampel mempunyai probabilitas yang sama untuk diseleksi.

Nilai yang diperoleh dari cara sampling ini tentunya memiliki nilai kesalahan yang masih

dalam batasan yang dapat diterima secara statistik dan logika, tetapi kelebihan yang dimiliki

(44)

Dalam penelitian ini diperlukan dua jenis data yaitu :

Data primer :

• Jumlah anggota keluarga

• Jumlah pendapatan

• Jumlah kepemilikan kendaraan (sepeda motor)

• Jumlah kepemilikan kendaraan (mobil)

• Jumlah anggota keluarga bekerja

• Jumlah anggota keluarga sekolah

• Jumlah pergerakan dalam satu hari

Data sekunder :

• Jumlah populasi Kelurahan Lubuk Pakam Pekan

• Peta Kecamatan Lubuk Pakam

• Peta jaringan jalan Kecamatan Lubuk Pakam

Untuk mendapatkan data primer maka diperlukan survey langsung ke perumahan warga

dengan menggunakan kuisioner. Berikut ini merupakan beberapa bagian dari isi kuisioner

yang akan dipakai dalam pengumpulan data :

1. Tujuan perjalanan

Pada tujuan perjalanan, data yang didapat merupakan arah perjalanan yang

dilakukan dalam satu hari yang berawal dari rumah. Tujuan perjalanan yang

dilakukan yaitu tempat bekerja , sekolah , maupun lainnya.

(45)

Moda yang dipakai dalam perjalanan satu hari yaitu kendaraan pribadi (mobil ,

motor) atau kendaraan umum.

3. Waktu perjalanan

Dalam hal waktu perjalanan yang dimaksud adalah waktu untuk memulai dan

mengakhiri perjalanan.

III.4 Metode Penentuan dan Pengambilan Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel tentunya harus benar-benar dapat

merepresentasikan dari total jumlah populasi yang ada di wilayah penelitian. Dengan

pertimbangan akan populasi rumah tangga yang terbatas dan wilayah survey yang tidak

tersebar, maka dipergunakan teknik penarikan sampel dengan acak sederhana. Sebagai

pendahuluan pengambilan sampel , diambil sebanyak 30 data sampel dari wilayah penelitian

yang selanjutnya data tersebut dapat diolah untuk menetukan berapa besar sampel yang akan

diambil. Besarnya sampel yang diambil ditentukan dengan menggunakan rumus berikut ini :

Se (x) = ��

� ………. (Persamaan 2.1)

Dimana : Se (x) = Standar error dari rata rata sampel

Se = Sampling error (5%)

Z = Tingkat kepercayaan (95%)

Dari hasil standar error yang diperoleh maka selanjutnya penentuan jumlah sampel adalah

sebagai berikut :

Se (x) = �²

[��(�)]² , untuk populasi yang tidak terbatas Se (x) =

�+(�′)

(46)

n = jumlah populasi terbatas : adalah populasi yang mempunyai batas kuantitatif

secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Contoh: mahasiswa

angkatan 2008.

n’ = jumlah populasi tidak terbatas : populasi yang anggotanya tidak ditemukan

batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinayakan nilai kuantitatifnya.Contoh:

jumlah yang profesinya sebagai pedagang. Populasi demukian objeknya hanya

dapat dinyatakan secara kualitas dengan menyatakan berdasarkan karakteristik

secara umum.

III.5 Pengumpulan Data

Setelah menentukan jumlah sampel yang akan diambil, selanjutnya dilakukan

pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan. Survey

yang dilakukan menggunakan metode wawancara langsung ke rumah warga. Objek dari

survey ini adalah personil yang mendiami rumah di kawasan perumahan Kecamatan Lubuk

Pakam Pekan. Adapun beberapa langkah dalam pelaksanaan survey dan pengumpulan data

sebagai berikut :

• Menetapkan secara jelas sasran survei (lokasi)

• mengidentifikasi populasi dan kelompok yang akan diambil sampelnya.

• Mengidentifikasi data yang spesifik yang berkaitan dengan maksud survei

• Menentukan tingkat ketelitian yang diperlukan dari hasil survei

• Menetukan metoda survei yang digunakan Membagi populasi kedalam satu sampling

dan membuat daftar unit (pendapatan, umur, tujuan, maksud perjalanan, jenis

(47)

• Menguji kembali metoda survei untuk menjamin bahwa prosedur dan survei sudah

benar

• Membuat pengawasan yang baik dalam pelaksanaan survei

• menyimpan data dan hasil untuk acuan mendatang

Adapun peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa kuisioner dan

alat tulis, selanjutnya data yang telah dikumpulkan akan diolah dan dibantu dengan

menggunakan program Microsoft excel untuk membantu mencari nilai jumlah bangkitan

dengan menggunakan analisis kategori silang dan program SPSS yang dimana merupakan

program untuk membantu dalam analisa statistik dari data yang diperoleh untuk mendapatkan

(48)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Lokasi Penelitian

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara

dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57’ - 3º 16’ Lintang Utara dan 98º 33’ -

99º 27’ Bujur Timur dengan Ibukota Kabupaten yang terletak di Kecamatan Lubuk Pakam.

Kota atau wilayah sebagai tempat penelitian ini terkhususnya pada Kelurahan Lubuk Pakam

Pekan. Kecamatan Lubuk Pakam memiliki luas ± 31,19 km2 (3.119 Ha), yang terdiri dari 13

desa/kelurahan 105 dusun dengan Ibukota Kecamatan terletak di Jalan Tengku Raja Muda

Lubuk Pakam. Data sensus penduduk terakhir tahun 2011, Kecamatan Lubuk pakam

memiliki jumlah penduduk 81.708 jiwa, dengan jumlah penduduk laki laki 26.400 jiwa ,

jumlah penduduk perempuan 27.427 jiwa dan anak-anak 27.881 jiwa (Badan Pusat Statistik).

Kebanyakan dari penduduk Kecamatan ini hidup dari bertani, bercocok tanam dan memiliki LOKASI

(49)

peternakan. Kecamatan lubuk pakam berada pada ketinggian 0 s/d 8 meter dari permukaan

laut, yang dimana kawasan ini letaknya dekat dengan daerah pesisir pantai. Daerah

Kecamatan Lubuk Pakam ber-iklim sedang yang terdiri dari musim hujan dan musim

kemarau, kedua musim ini dipengaruhi ole kedua arah angin yang terdiri dari angin laut dan

angin gunung. Curahan hujan yang menonjol di daerah Kecamatan Lubuk pakam terjadi di

bulan Maret, April, Juni s/d Desember Curah hujan rata-rata pertahun adalah 4.186,6

milimeter dengan curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan September sampai dengan

bulan desember dengan curah hujan berkisar antara 12 sampai dengan 521 mm/bulan dan

musim kemarau hanya pada bulan Januari, Pebruari dan Mei. Berikut ini merupakan

batasan-batasan wilayah dari kecamatan Lubuk Pakam, yaitu :

Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Beringin

Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau

Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau

Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Morawa

Kota Lubuk Pakam sebagai ibu kota dari Kabupaten Deli Serdang mempunyai

pengembangan wilayah yang cukup dominan dengan beberapa kota satelitnya seperti

Tanjung Morawa, Perbaungan, Galang dan lain lain. Berdasarkan PP No.7/1984 Pasal 1

dijelaskan bahwa pusat pemerintahan Kecamatan Lubuk pakam ini adalah berkedudukan di

(50)

IV.2Populasi dan Sampel Penelitian

Jumlah populasi di Kecamatan Lubuk pakam adalah sebanyak 18.987 rumah tangga

yang tersebar di 13 Kelurahan di Kecamatan Lubuk Pakam. Berikut ini data jumlah populasi

dari masing masing kelurahan :

NO DESA / KELURAHAN LUAS (KM²) JUMLAH RUMAH

Tabel IV.1 Kelurahan yang terdapat di Kecamatan Lubuk Pakam

Dari jumlah populasi , tentunya diperlukan penarikan sampel yang akan dibutuhkan

dalam perhitungan jumlah pergerakan. Tahap awal penarikan sampel adalah mengambil data

pendahuluan sebagai penentu jumlah sampel yang diperlukan. Data pendahuluan pada

(51)

populasinya yang terhingga maka rata-rata dari 30 data pendahulan tersebut akan mendekati

distribusi normal. Dari jumlah 30 data pendahuluan ini, kita berikan kesempatan secara rata

pada ke tiga belas kelurahan yang ada di Kecamatan Lubuk Pakam.

Nomor Jumlah

Total Pergerakan Perhari = 146

Tabel IV.2 Jumlah pergerakan pada data pendahuluan

Dari sampel uji sebanyak 30 data yang diambil dari ke tiga belas kelurahan dimaksudkan

Jumlah Pergerakan / Keluarga / Hari

N Minimum Maximum Mean Standar Deviasi

(52)

95 % dan sampling error tidak lebih dari 5 % dari sampel mean. Dari tingkat kepercayaan

sebesar 95 % didapat nilai standar error 1,96. Berikut ini adalah perhitungan untuk

menentukan jumlah data yang akan diambil :

Sampling error (Se) = 5 % x mean produksi perjalanan

= 5 % x 4.8667

= 0.2433

Se(x) = �� ��

= 0.243�1.96

= 0.124

Dengan menggunakan formulasi slovin (1960) jumlah sampel yang diperlukan adalah sebagai

berikut :

dari perhitungan di atas, jumlah data yang akan diambil yang harus dipenuhi adalah

sebanyak 118 data.

Beberapa pendapat para ahli dalam menentukan jumlah penelitian dengan populasi sebanyak

18987 adalah sebagai berikut :

1. Menurut Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran (1992) membuat daftar

yang dapat dipakai dalam menentukan jumlah sampel, dengan populasi sebanyak

(53)

2. Menurut Gay dan Diehl (1992) jumlah sampel penelitian yang bersifat deskriptif

adalah sebagai berikut :

n = 10 % x 18987

= 1898 rumah tangga

3. Menurut Roscoe (1975) jumlah sampel penelitian dengan jumlah populasi lebih besar

dari 30 sampel adalah sebesar 10 % dari jumlah populasi.

Dari beberapa pendapat dari para ahli yang telah dijelaskan, dengan keterbatasan waktu

dan tenaga maka penulis menggunakan hasil perhitungan dari rumus slovin dengan jumlah

sampel sebanyak 120 sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada 13 Kelurahan

(54)

IV.2.1 Hasil Tinjauan Survey

Gambar 4.2 Peta Ruas Jalan Kecamatan Lubuk Pakam

Dengan menentukan 120 sampel yang akan diambil dari ke tiga belas kelurahan,

maka dengan teknik acak sederhana, diberikan kesempatan yang sama untuk ke tiga belas

kelurahan pada Kecamatan Lubuk Pakam, dengan kurang lebih 9 sampel yang dapat

mewakili satu kelurahan. Berikut ini merupakan beberapa contoh hasil survey di masing

masing kelurahan :

(55)

IV.2.1.a Kelurahan Lubuk Pakam Pekan

Gambar 4.3 Kelurahan Lubuk Pakam Pekan

Pada kelurahan Lubuk Pakam Pekan beberapa sampel yang diambil terletak di Jalan Bakaran

(56)

IV.2.1.b Kelurahan Lubuk Pakam III

Gambar 4.4 Kelurahan Lubuk Pakam III

(57)

IV.2.1.c Kelurahan Lubuk Pakam I / II

Gambar 4.5 Kelurahan Lubuk Pakam I/II

Masih berdekatan dengan kelurahan Lubuk Pakam III, kelurahan Lubuk Pakam I /II ini

(58)

IV.2.1.d Kelurahan Sekip

Gambar 4.6 Kelurahan Sekip

Kelurahan Sekip merupakan salah satu daerah yang menjadi akses untuk menuju pantai labu,

(59)

IV.2.1.e Kelurahan Pagar Jati

Gambar 4.7 Kelurahan Pagar Jati

Kelurahan Pagar Jati yang beralamat di jalan Pematang siantar ini terletak di samping jalan

(60)

IV.2.2 Data Jumlah Anggota Keluarga

Dari hasil perolehan melalui survey langsung ke rumah warga dengan menggunakan

kuisioner maka diperoleh jumlah anggota keluarga adalah sebagai berikut :

Tabel IV . 3 Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Anggota Keluarga

1 – 2 orang 3 – 4 orang 5 – 6 orang ≥ 7 orang

14.2 % 35.8 % 41.7 % 8.3 %

Grafik IV.1 Jumlah Anggota Keluarga

14%

36% 42%

8%

Jumlah Anggota Keluarga

1-2 org

3-4 org

5-6 org

(61)

IV.2.3 Data Jumlah Anggota Keluarga Bekerja

Data yang didapat hasil dari survey jumlah anggota keluarga yang bekerja adalah sebagai

berikut :

Tabel IV . 4 Jumlah Anggota Keluarga Bekerja Jumlah Anggota Keluarga

1 – 2 orang 3 – 4 orang 5 – 6 orang ≥ 7 orang

34.2% 52.5 % 13.3 % 0

Grafik IV.2 Jumlah Anggota Keluarga Bekerja

34%

53% 13% 0%

Jumlah Anggota Keluarga Bekerja

0-2 org

3-5 org

6-8 org

(62)

IV.2.4 Data Jumlah Anggota Keluarga Bersekolah

Data yang didapat hasil dari survey jumlah anggota keluarga yang bersekolah adalah sebagai

berikut :

Tabel IV . 5 Jumlah Anggota Keluarga Bersekolah Jumlah Anggota Keluarga Bersekolah

1 – 2 orang 3 – 4 orang 5 – 6 orang ≥ 7 orang

72.5% 27.5 % 0 % 0

Grafik IV.3 Jumlah Anggota Keluarga Bersekolah 72%

28%

0% 0%

Jumlah Anggota Keluarga Bersekolah

0-2 org

3-5 org

6-8 org

(63)

IV.2.5 Data Penghasilan Rata-Rata Keluarga Perbulan

Data yang didapat hasil dari survey penghasilan rata-rata keluarga perbulan adalah sebagai

berikut :

Tabel IV.6 Penghasilan Rata-Rata Penghasilan Rata-Rata

Rp. 500.000 – 1 juta Rp. 2 – 3 juta Rp. 4 – 5 juta ≥ 6 juta

10% 31.7 % 41.6 % 16.7 %

Grafik IV.4 Penghasilan Rata-Rata

10%

32%

41%

17%

Penghasilan Rata-Rata

Rp. 500.000 – 1 juta

Rp. 2 – 3 juta

Rp. 4 – 5 juta

(64)

IV.2.6 Data Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor

Data yang didapat hasil dari survey jumlah kepemilikan sepeda motor adalah sebagai berikut

:

Tabel IV.7 Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor

0 – 1 unit 2– 3 unit 4 – 5 unit ≥ 6 unit

37.5 % 52.5% 10 % 0

Grafik IV.5 Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor 37%

53%

10% 0%

Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor

0 – 1 unit

2– 3 unit

4 – 5 unit

(65)

IV.2.7 Data Jumlah Kepemilikan Mobil Pribadi

Data yang didapat hasil dari survey jumlah kepemilikan sepeda motor adalah sebagai berikut

:

Tabel IV .8 Jumlah Kepemilikan Mobil Pribadi Jumlah Kepemilikan Mobil Pribadi

0 – 1 unit 2– 3 unit 4 – 5 unit ≥ 6 unit

70 % 30 % 0 0

Grafik IV.6 Jumlah Kepemilikan Mobil Pribadi 70%

30%

0% 0%

Jumlah Kepemilikan Mobil Pribadi

0 – 1 unit

2– 3 unit

4 – 5 unit

Gambar

Gambar II.1 Bangkitan perjalanan zona asal dan zona tujuan
Gambar II.2 Zona asal dan zona tujuan
Gambar 3.1 DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN
Gambar 4.1 Peta Kabupaten Deli Serdang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas akhir ini menjelaskan tentang pengembangan model estimasi bangkitan lalu lintas untuk kawasan pendidikan di kota Padang dengan metode analisis regresi..

Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan metode transformasi wavelet, metode ekstraksi ciri statistic dan metode klasifikasi dengan SVM dalam menentukan

Berdasarkan penjelasan di atas melatar belakangi penulis untuk membuat suatu penelitian yang berjudul “Analisa Klasifikasi Jenis-jenis Lamun Dengan Metode C4.5

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah hasil analisa dari metode regresi linier untuk memperoleh informasi prediksi persediaan dan tingkat keakuratannya

Metode bagging regresi logistik digunakan untuk meningkatkan ketepatan klasifikasi dan menstabilkan pendugaan parameter model dari regresi logistik ordinal. Variabel

Metode yang digunakan pada perhitungan Bangkitan Perjalanan ini adalah dengan pengumpulan data primer berupa survei wawancara rumah tangga yang berisikan data

Berdasarkan hasil tabulasi silang analisa hubungan frekuensi menyusui dengan keberhasilan kontrasepsi metode amenore laktasi dapat diketahui dari 38 responden,

ANALISA BANGKITAN DEBIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE F.J MOCK DAN NRECA STUDI KASUS SUNGAI LAKITAN TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Fakultas