• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bangkitan Perjalanan di Kecamatan Lubuk Pakam Dengan Metode Klasifikasi Silang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bangkitan Perjalanan di Kecamatan Lubuk Pakam Dengan Metode Klasifikasi Silang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan proses yang pembahasannya menekankan pada pergerakan penduduk atau barang atau jasa atau pikiran untuk tujuan khusus (dari daerah asal ke daerah tujuan) dalam ruang lingkup geografi dan melibatkan alat-alat, jaringan transportasi, pelayanan transportasi dan sistem transportasi lainnya (Yunus 1994).

Di Kota yang sedang mengalami pertumbuhan penduduk, diperlukan perencanaan transportasi yang akurat. Perencanaan ini akan memerlukan sejumlah tatanan, mulai dari proses awalnya yaitu latar belakang masalah yang terjadi. Dari masalah yang ada maka akan diidentifikasi untuk selanjutnya dilakukan analisa secara menyeluruh mengenai masalah yang ada dalam kota yang sedang mengalami perkembangan tersebut. Peramalan (Forecasting) kejadian yang akan terjadi di masa mendatang tentunya menjadi salah satu solusi yang nantinya akan diterapkan dalam perencanaan transportasi.

(2)

Lubuk Pakam adalah sebuah kota satu pusat proyek pengembangan Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang).Kecamatan Lubuk Pakam dengan yang dipilih dalam penelitian ini merupakan daerah yang memiliki luas wilayah : 31,19 Km² ,dengan penduduknya yang memiliki tingkat sosial ekonomi yang bervariatif. Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di kecamatan Lubuk Pakam pada tahun 2000 adalah sebanyak 71236 jiwa, dan meningkat pada tahun 2005 sebanyak 88.738 jiwa, dengan persentase pertumbuhan penduduk sebesar 5.61 % (Wikipedia).

Kecamatan Lubuk Pakam saat ini terus mengalami perkembangan, muncul beberapa permukiman baru dibangun oleh para pengembang (developer). Semakin banyak pemukiman maka tentunya berdampak padapengembangan transportasi. Maka karena itu sangat menarik untuk meninjau keberadaan kawasan permukiman di wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, khususnya dari sisi bangkitan pergerakan (Trip Generation).

Adanya bangkitan pergerakan dari penduduk di pemukiman Kecamatan Lubuk Pakam yang mayoritas beraktivitas bekerja ,sekolah, berbelanja dan kebutuhan lainnya dapat mempengaruhi terhadap kapasitas jalan di Kecamatan Lubuk Pakam. Untuk memenuhi kebutuhan dan memperhitungkan beban lalu lintas , diperlukan studi tentang bangkitan pergerakan dari penghuni permukiman tersebut sehingga nantinya untuk pembangunan kawasan permukiman yang baru atau yang akan datang dapat diketahui seberapa besar pengaruhnya terhadap kapasitas jaringan jalan di Kecamatan Lubuk Pakam.

(3)

metode klasifikasi silang dan metode regresi linier.Dari hasil perhitungan kedua metode tersebut akan diketahui seberapa besar faktor sosio ekonomi terhadap pergerakan individu , sehingga didapat jumlah dan model bangkitan pergerakan.

I.2 Rumusan Masalah

Transportasi merupakan kegiatan memindahkan objek dari suatu tempat ke tempat lainnya di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu (fidel miro ,2005). Kegiatan transportasi ini tentunya harus didukung oleh sarana dan pra sarana transportasi yang baik, sehingga mewujudkan kelancaran dan keamanan. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi sosial dan politik yang signifikan menjadikan kawasan di tengah kota menjadi daerah dengan lalu lintas yang sangat padat. Masyarakat dengan tujuan bekerja , sekolah maupun berdagang menjadi faktor nomor satu pendistribusi volume lalu lintas . Distribusi volume lalu lintas yang padat bukan hanya dari pertumbuhan ekonomi , tetapi peningkatan jumlah penduduk juga menjadi salah satu faktor utama . Volume lalu lintas yang padat tentunya harus dibarengi dengan sarana dan prasarana transportasi menunjang dan sistem yang mengaturnya juga harus ketat dalam menjalankan peraturan.

Kecamatan Lubuk Pakam merupakan wilayah yang berada di jalur lalu lintas antar sumatera. Awalnya wilayah ini belum mengalami perkembangan di bidang perkonomian dan perindustrian. Pada kecamatan Lubuk Pakam, semakin banyak usaha home industry maupun perdagangan yang tumbuh di wilayah ini. Jumlah penduduk yang tinggal di kecamatan Lubuk Pakam pun semakin bertambah. Banyak lahan yang kosong dikonversi menjadi kawasan rumah penduduk. Kawasan rumah penduduk beragam, mulai dari perumahan kelas bawah menengah sampai kelas elite.

(4)

rumah tangga. Semakin besarnya jumlah penduduk tentunya juga memberikan dampak yang besar juga pada jumlah bangkitan perjalanan. Maka diperlukan perencanaan transportasi yang tepat untuk kawasan yang sedang berkembang sehingga terjadi tatanan yang baik di kecamatan ini. .

Permodelan bangkitan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat menjadi refrensi untuk menentukan strategi pengembangan sistem sarana dan prasarana transportasi di kecamatan Lubuk Pakam. Permodelan memberikan pandangan akan tinggi rendahnya perjalanan yang dilakukan oleh rumah tangga .

Dengan pertimbangan tersebut maka perlu adanya perhitungan akan tingkat bangkitan pergerakan yang dihasilkan oleh suatu kawasan permukiman sebagai bahan refrensi yang nantinya akan digunakan untuk pengembangan tingkat pelayanan jalan.

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mendapatkan faktor faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan di kecamatan Lubuk Pakam

(5)

I.4 Keaslian Penelitian

Penelitian yang serupa dengan penelitian ini dan telah dilakukan oleh beberapa orang antara lain :

1. Tesis Analisa karakteristik bangkitan dan pola perjalanan penduduk perumahan pinggiran kota (studi kasus perumahan bumi pucang gading demak) dengan hasil chi square dapat diketahui bahwa penduduk bumi pucang gading demak dalam melakukan perjalanan dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu kepemilikan kendaraan , lokasi tujuan perjalanan dan penghasilan pendapatan. Penduduk yang menggunakan angkutan umum terhitung 13,67 % , bis 13,02 %, sepeda motor 33,92 % , sementara pengguna sepeda motor yang sudah bekerja terhitung 63,8 %. Bagi penduduk yang bersekolah, 30 % diantaranya lebih memilih untuk berjalan kaki dan bagi penduduk dengan tujuan perjalanan berbelanja 27,6 % menggunakan MUP dan 23,9 % menggunakan bis

(6)

pekerjaan penduduk Mijen pengaruhnya kecil terhadap tujuan perjalanan. Hal ini ditunjang dengan nilai chi-square = 17,877 ; df = 20 (chi-square tabel = 31,410) yang berarti tidak ada keterkaitan antara jenis pekerjaan dengan tujuan perjalanan.

3. Pemodelan Bangkitan Perjalanan Permukiman di Perumahan Bukit Jatisari BSB Semarang dengan hasil Berdasarkan hasil analisis kategori yang dilakukan pada data kuesioner 301 responden menghasilkan bangkitan perjalanan zona Perumahan Bukit Jatisari sebesar 2,20 perjalanan per hari, dengan kepadatan permukiman 73 rumah/ha menghasilkan trip rate zona per satuan luas 160,76 /ha. Potensi perjalanan yang diprediksi dari zona Perumahan Bukit Jatisari ialah sebesar 6331,42 perjalanan per hari.

(7)

sebagian besar menempuh jarak 1 – 5 km (52 %) hingga 5 – 10 km ( 27 %) dengan waktu tempuh rata-rata ( 10 menit ) sampai dengan ( 20-30 menit).

5. Jurnal Cross classification trip production model for the city of Alexandria (Mounir Mahmoud Moghazy Abdel-Aal) dengan hasil variabel yang paling berpengaruh pada bangkitan yaitu kepemilikan mobil, dan ditaksir adanya peningkatan jumlah perjalanan pada tahun 2002 sebesar 10% sejak tahun 1982, dengan perjalanan motor meningkat 40% dan perjalanan

6. Tesis Karakteristik dan tingkat bangkitan lalu lintas rumah sakit di semarang (Emir Kartarajasa) dengan hasil RS. Dr. Kariadi (kelas A), volume bangkitan lalu lintas sebesar 784 kend/jam dan 1.306 orang/jam. RS. St. Elizabeth (kelas B), volume bangkitan lalu lintas sebesar 353 kend/jam dan 590 orang/jam. RS. Sultan Agung (kelas C), volume bangkitan lalu lintas sebesar 219 kend/jam dan 405 orang/jam. Pada kasus ini kecenderungan orang lebih memilih rumah sakit dengan pelayanan dan biaya yang murah.

(8)

8. Comparative assessment of trip generation category analysis and regression modeling techniques dengan hasil didapat bahwa keluarga dengan jumlah pendapatan kurang dari 1000 RM dan memiliki 1 kendaraan melakukan 2 kali perjalanan per hari. Dan keluarga dengan pendapatan menengah dan memiliki 1 kendaraan melakukan 3 kali perjalanan dalam 1 hari.

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

• Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

terkait dalam memperbaiki dan meningkatkan pelayanan jalan.

• Sebagai bahan acuan bagi pemerintah daerah Lubuk Pakam untuk merancang

kebijakan dalam pengembangan wilayah permukiman

• Keseluruhan dari hasil studi ini, diharapkan dapat dapat menambah wawasan

penulis dan pembaca. I.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mempunyai ruang lingkup dan batasan masalah sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Lubuk Pakam

2. Menggunakan metode analisa klasifikasi silang dengan memperhitungkan pergerakan yang meninggalkan kawasan

(9)

4. Permodelan bangkitan pergerakan dikelompokkan berdasarkan tingkat penghasilan rumah tangga dengan kategori kelas rendah , menengah dan tinggi. 5. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan wawancara

langsung ke pemukiman warga.

I.7 Metodologi Penelitian 1. Studi Literatur

Studi literatur ini meliputi pengambilan teori-teori dari beberapa sumber bacaan seperti buku, jurnal ilmiah, tesis, dan sumber-sumber internet yang berkait dengan tugas akhir ini.

2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode populasi. Metode ini mengumpulkan informasi dengan jalan mencatat seluruh objek pengamatan yaitu orang (penduduk) yang melakukan perjalanan. Kelebihan dari metode ini adalah tingkat kesalahan data yang diperoleh mendekati nilai nol (0) atau tanpa kesalahan.

Adapun data yang yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder :

• Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan survey langsung ke

lapangan meliputi :

- Data pendapatan rata-rata setiap rumah tangga di daerah penelitian - Foto dokumentasi kondisi daerah penelitian

• Data sekunder, yaitu data lapangan yang bersumber dari instansi yaitu Badan

(10)

3. Teknik Pengolahan data :

Referensi

Dokumen terkait

Rumah produksi animasi kartun dan komik yang dijadikan usulan proyek dalam penulisan ini, merupakan suatu bangunan yang memfasilitasi sebuah studio produksi animasi kartun - komik

Proyek yang akan didirikan merupakan sebuah bangunan berupa fasilitas pelayanan masyarakat Jogjakarta yang bergerak di bidang perkomputeran yang lengkap, baik menyangkut

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perbedaan pengaruh pemberian latihan soal yang dilengkapi tuntunan penyelesaian dan latihan soal tanpa tuntunan

Adapun faktor-faktor tersebut, di antaranya (Marihot Tua Effendi, 2002): (1) Pekerjaan itu sendiri yang berbicara mengenai isi pekerjaan yang dilakukan seseorang

Oleh itu pengkaji ingin menghasilkan satu perisian multimedia yang menekankan kecerdasan visual bagi tajuk Garis dan Satah Dalam Tiga Matra kerana persembahan isi pelajarannya

Abstrak: Permasalahan menyangkut “penggusuran” ruang terbuka kota di Semarang dengan berbagai alasan, antara lain untuk “Bangunan komersial” dsb, merupakan hal yang tidak asing

Uji t-test digunakan untuk mengetahui pengaruh media audio visual terhadap motivasi belajar peserta didik dan pengaruh media audio visual terhadap prestasi belajar peserta

Pada tahun 1997, Kukovitskii et al., telah dilakukan sintesis material nanokarbon dari polimer polietilen (PE) sebagai sumber karbon dengan katalisi pelat nikel