• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAN ENERGI TERBARUKAN DALAM PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK DI D.I YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERAN ENERGI TERBARUKAN DALAM PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK DI D.I YOGYAKARTA"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS PERAN ENERGI TERBARUKAN DALAM PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK DI D.I YOGYAKARTA

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

ISNAINI NUR ROMADLON NIM : 20120120108

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

(2)

TTI{}A$ASEIB

AIt{ATTffiS, FSNA!{[

ffiEffiM

TS,BARTIXA!{ BAI"EFI TUfiTYET}IAAIII

ElWffi'Itffi

B* B;I

YffiYAKARTA

Diejukme@

tffi

TdffiikEX€kfrokdkT

I

{tr.

S

} {rffiEt

il{

(3)

lry

HALA*fiAIII FMR}{YCTAAN

Yangbertendotmgffir#$w*isi

!

N*m

FIie

ffiM

at

*fr

#"}tLt'

t'

"rdr

#

(4)

MOTTO

"Maka sesungguhnya bersama lcesulinn ada kemud.ahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu untsan),tetaplah bekerja lceras (untuk urusan yang lain). Dan harrya kepada tuhanmulah engkau berharap. "-QS Al-Insyirah (5-8)

"Apalrah Allah yang menciptalcan itu tidak mengetahui (yang kamu rahasiakan) dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetaui. Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi lcamu, maka berjalanlah

di

segala penjurunya dan malmnlah sebahagian dari rezehi-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah karnu (kembali setelah)
(5)

IIALAMAN PERSEMBAEAN

Puji syukur kepada Allah SWT, Dzat Maha Perkasa, atas segala rahmat

dan kemudahan yang telah Engkau curahkan sehingga saya dapat menyelesaikan

tugas a}fiir ini. Karya sederhana namun penuh makna

ini

saya persembahkan ke,pada:

l.

Ibuku, Mujiati seorang wanita yang selalu jadi pembimbing, sekaligus

peryemangat dalam hidupku meski sering mela}nrkan kesalahan, ibu

senantiasa memberikan bimbingan meski dengan kata-kata yang keras

ramuo aku mengerti dengan itulah ibuku mencintai dan menyayangiku

sebagai anaknya.

2.

Ayahku, Harsono seorang letaki yang kuat, dengan caranya sendiri

ayahku membimbingku meski tidak pedu dengan kata-l<ata, dialah oratrg

yang telah mengajariku banyak hal tentang arti bersabar dengan caranya sendiri.

3.

Kakak-kakaku Eko Puji H, Ari Widiastanto, kakak laki-laki yang selalu

melindungiku, membimbingku, dan me,ngajariku banyak

hal

dalam

hidup. Yang menjadi contoh untuk menjadi lelaki yang lebih baik. Yang selalu mensupport dengan cara mereka sendiri demi kebaikan adik-adiknya,

4.

Adik kecilku Haniva Rinda A, adik kecilku yang selalu kuanggap kecil meski sudah beranjak remaja, salah satu perempuan yang harus aku jaga dalam hidupku, dan juga alasauku menjadi kuat sebagai kakak laki-laki.

5.

Seluruh Keluarga Besar dari Mbah Jaeni yang selalu menanyakan

kapan lulus kuliah. Kata-kata itu yang selalu menjadi motivasi buatku

menyelesaikan studiku.

6.

Seluruh Crun*u yang telah berpengaruh besar dalam hidupku karena

melalui tangan dan ketulusanmu maka ilrnu-itnu yang tidak saya kenal

(6)

D.A.TTAR ISI

TIALAMAN PENGESAHAN

IIALAMAN PENGESATIAN TUGAS

AKHIR...

...iii

HALAMAN lv

v

MOTTO

HALAMAN PERSEMBAIIAN

KATA PENGAI\ITAR

DAf,'TAR GAMBAR

INTISARI xvl

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAI\I

YU

vll

(7)

2.2 Angin...

...13

2.2.1

Pengertian

...13

2.2.2

Pembangkit Lishik Tenaga Angin

(PLTB)...

..., 14

2.2.3

Sistem Pembaogkit Energi Listrik Tenaga Angin... 14

2.2.4

Potensi Energi

Angin...

...15

2.3

Panas

8umi...

...17

2.3.1

Pengertian

...17

2.3.2

PembangkitLiskik Tenaga Panas Bumi

€LfP)...

...18

2.3.3

Cara Kerja

PLTP...

...18

2.4

Sarrpah

Kota...

...20

2.4.1

Pengertian

...24

Z.4.ZPenggolongan

Sampah...

...21

2.4.3

Pengelolaan

Sampah...

...22

2.4.4

Pembangkit

Listik

Tenaga Sampah

(PLTSa)....

...24

2.4.5

Thermal

Gasifikasi.

...25

2.4.6

Potensi Energi Sarnpah

Kota(MSW)

...26

2.5

Prinsip Kerja LEAP dalam Pemodelan Sistem Energi (Heaps, 2A14....28

2.5.2

Kapabilitas Pemodelan dengan

LEAP...

...30

2.5.3

Metode-Metode dalam

LEAP...

...33

2.5.4

Perhitungan Permintaan

Energi...

...35

2.5.5

Perhitungan Kapasitas Pembangkit

Listik...

...36

2.5.6

Proses Dispatch Pembangkit

Listrik...

...,...37

2.5.7

Diagrarn Alir Pemodelan

LEAP..

...39

2.5.8

Simulasi

LEAP...

...39

BAB

tII

METODOLOGI PEI{ELITIAN

3.1

Lokasi

Penelitian..

...43

3.2

Langkah Penyusunan Karya

Tu1is...

...43

3.4

Pemodelan Sistem Energi dengan Menggunakan L8AP...45
(8)

BAB TV HASIL PEIIELITIAN DAFI

PEMBAHASAI[...

...47

4.1

Data

Umum

...47

4.1.1

Demografi Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta (DIY)...-...47

4.1.2

Pertumbuhan Ekonomi, (Statistik Daerah Provinsi DIY, 2015)...50

4.2

Data Kelistrikan D.I

Yogyakarta

...53

4.2.1

Kelistrikan di D.I

Yogyakarta

...53

4.2.2

Jumlah Pelanggan

Listrik...

.... 55

4.3

Potensi Sumber Energi

Terbarukan

...55

4.3.1

Potensi Energi Gelombang

Laut...

...56

4.3.1.1 Menghitung Energi Gelombang dengan Sistem Oscilating Water Coloumb

(OWC)...

...59

4.3.2

Potensi Energi

Angin...

...51

4.3.3

Potensi Panas

Bumi...

...62

4.3.4

Pote,nsi Sarnpah Kota

(MSW)

...62

4.3.4.1 Menghitung Potensi Energi Sampah Kota (MSIW)...63

4.4

Hasil dan

Analisis...

...-..65

4.4.1

Menglnitung Pennintaan Energi

Listrik...

...67

4.4.2

Proyeksi Pernbangunan Pembangkit Listrik dengan Sumber Energi Baru Terbarukan

(EBT)...

...69

4.4.3

Kapasitas Daya Pembangkit

Listik

(EBT)...

...71

4.4.4

Energi Yang Dihasilkan Pembangkit

Listik

Energi Baru Terbarukan

(EBT)...

...73

4.4.5

Perbandingan Antara Proyeksi Kebutuhan Listrik Pembangkit Jamali dan Setelah Adanya Pembangkit Energi Terbaru (EBT)... 76

4.4.5.1.

SkenarioPLNuntukSistemJamali...

...,75

4.4.5.2. Skenario Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT)...78

4.4.6

Biaya Investasi Energi Terbarukan

(EBT)...

...80

4.4.

Peran Energi Terbarukan dalam Menekan Pertumbuhan Emisi

CO:.--...

...83

4.4.7.1 Perbandingan Total Emisi COz Skenario Dasar dan Skenario Energi Baru Terbarukan (EBT) selama periode 2014-2424...83

(9)

BAB V KESIMPULAI\I DAI{ SARAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Pembangkit dan Jumlah Daya yang

Dihasilkan

... 15

Tabel 2.2KecepatanAngin Rata-rata di Pantai Baru Pandansimo...16

Tabel2.3 Jumlah Penduduk dan Sampah yang

Dihasilkan...

...27

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

Penelitian..

...46

Tabel 4,1 Jumlah Pendudlk menurut Kabupatea

lKotadi

D,I. Yogyakat@Z0l4 Tabel4.2 Jumlah Pelaoggan menurut Unit Pelayanan di D.I. Yogyakarta...48

Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah) 2014 di D.I. Yogyakarta...51

Tabel4.4 PDRB Konstan untuk Sektor

Publik...

...52

Tabel 4.5 PDRB Konstan untuk Sektor

Komersil...

...52

Tabe14.6 PDRB Konstan untuk Sekto:

Industri...

...52

Tabel4.7 Junrlah Gardu Induk PLN dan Lokasi nya di DIY...-...54

Tabel 4.8 Jumlah Tenaga Listrik Terpasang dan Terjual Per Sektor...55

Tabel 4.9Data Gelombang Laut di Pantai

Glagah...

...57

Tabel 4.10 Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah per

hmi...

...63

Tabel 4.1 1 Perkiraan Timbulan Sampah per hari Menunrt Kabupaten/tr(ota...64

Tabel4.12 Asumsi Pertumb,uhan

Penduduk..

...66

Tabel4.l3 Asumsi Pertumbuhan

PDRB...

...66

Tabel4.14. Hasil Simulasi Permintaan Energi Lishik dmi Tahun 2014-2A24..67

Tabel4.15 Proyeksi Pembangunan Pembangkit

E8T...

...69

Tabe14.16 Hasil Simulasi Kapasitas Daya Pembangkit Listrik E8T...71

Tabel4.17 Hasil Produksi Energi

Lisrik

Sumber Energi Baru Terbarukan

(EBT)...

...73

Tabel4.18 Hasil Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik Sistem Jamali untuk Provinsi

DIY..

...76

Tabel 4.19 Hasil Simulasi Permintaan Energi Listrik di provinsi DIY, Suplai Energi dari Luar dan Suplai Energi Listrik E8T...78

Tabel 4.20Biaya Investasi untuk Pembangkit Sumber Energi Terbarukan

(EBT)...

...80

Tabel 4.21 Perbandingan Tota1 Pertumbuhan Emisi COz(futa ton)...83

(11)

DAtr'TAR GAMBAR

Gambar 2.1 PLT-GL OWC (OscillatingWater

Coloumb)..

...9

Gambar 2.2 Gererutor

Asinkron

... 11

Gam,bar 2,3 Skema Sirkuir Uap dan Au Bada PLTP.,,.,.,.!...,!..!.r...,,.,,.,....,,..19

Gambar 2.4 Teknologi

PLTSa

...24

Gambar2.6DiagramAlirPerhitungandidalamLEAP...

...31

Gambar 2.7 Komulatif

LDC...

...38

Gambar 2.8 Diagram Alir Pemodelan

Leap....

...39

Gambar 4.1 Peta Provinsi Daerah lstimewa

Yogyakarta

...49

Gambar 4.2 Perkembangan PDRB menunrt Lapangan Usaha ADIIB dan ADHK di D.I.

Yogyakarta

...50

Gambar 4.3 PetaJaringan TT dan TET di Provinsi

DIY...

...54

Gambar 4.4

ftafik

Simulasi Permintaan Energi Lisuik 2014-2024...68

Gambar 4.5 Grafik Kapasitas Daya Pembangkit Sumber Energi Terbarukan

(EBr)...

...72

Gambar 4.6 Grafik rlasil Simulasi Pembangkit dan Energi yang dihasilkan.... 75

Gambar 4.7 Grafik Kebutuhan Energi Listrik Sistem Jamali...77

Gambar 4.8 Grafik Hasil dari Proyeksi Scenario

E8T...

...79

Gambar 4.9 GraJik Biaya untuk Pembangkit Sumber Energi Terbarukan (EBT). Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Total Emisi CO2 Skenario Dasar dengan Skenario Energi Baru Terbarukan

(EBT)...

...84

82

(12)
(13)

Laurpiran 1. Data Pendu&rk di D.I Yogyakarta 20n - 2014

T*rff&;3t,*

ffi

h*

nacan*etAi*]

l**Fffi

m* fnry*nffi t

EL

toryffi

rffisfffi

&re &&l@

it O* It$rhd*

rc-IBrr

t@qi{eIeg*1trB

ffi'*WsEmilIffi,'*

tt!

ffif{r}

flHI

frg

.tnffiHea

ffiffi 0l*ffi

fif5ffi

tt

fi,es SEin flF

.}ld*f,olt ffim SIfffi

B0it0

:r

flJz 34{S

ro,{S

'-i'::'-*mHfB ffiM

0+I{l*

d

:

,::, -',:;

,

tE

tt.ll

&ff'.,i-'rsJr

\;...i,,'

.r#ffi

lEr{fiE ffi.fi+*" milffi

&Iitrc

EF'#!T

Iooli*ffi

ffi"t8

, 3,S?r*l

):;

li :1'

:H.ffi

,..ft.H

fiurr

ll..,r,"t

r

?#r*"

ffiffi

t5[nffi

,:fi.E tt.t8

$&.m

IffiHE

ffiITjI

Tffiffi

Er.8t fi"tt

r0sJ0 r

!dt{m

ffiEu

35}rsE*

:H.S il"o?

rgm

r

#m

s,Et lsrfir

r[* rr$r fril

srnHq

(14)

2

Lampiran 2.Data&unlah Penduduk M€trurut Jenis Kelamin di D.I Yogyakarta

mi!r*eHrlrtr

qFffiildEhfqffi

I#Ifdk:L!"?

.*l#Fn#*m*!d

"hrfr iiff*E er

mry*tmt

d EJ- Tory#b

tffierof ffirffinofennf,*tr$&*aadE&ltti*atlll tMdede

{q|rn*,

ill/l

U*ry*g&

tdi.*i

eartrytxt

itrw

(51

t$

t5l

F} frt

*- !fidrfqgs

zffid

:tBmrqlE'll

+-*mrtt

$"YoU*a*a

tgE6*t

#ffi

srs

Eerffi

..ai

t8{&*,-,i'

Ulcsl

,'SnxI .'' ,1,

,rsfit?

sE@

. . ,,,,,.ir,

'.1

tf ttl ''

ffiffi ,"..'*Bffi

": 1'

_s,Itr

'I l8:tsdE

5: ..n

'insm

ime,rr

I,Br &3

l.jE

&*

r&{

E{.?

[;*l

l,5t

0.x3

., r

rlrs

rEslrr

trslrllS

Emiilt*ili5

(15)

Lampiran 3. PDRB Atas Harga Konstan Provinsi D.I Yogyakarta20l2-20l4

hfiFf3orml

WHE

u#rT*cllMxxdI*: tl-tI

kr**krrfrBqftdete

rqrdEr

FIa tb*e kl&r

Xffi fi*fi

fiL

tagffi

k

egini0lkr&

fis*drye&*** e*iI d St[Sm** HitB at m

lt5ffi'*.

fi*nryusak;ffil$

m-xfi

Lltr13q.-Ht

ml

mrl

ffila

a c, t!. F. ta ltlhlhrltdr,ffi& EEtErilEtEffil@# ssriFs

ftiEu PE gEffiirdtesfiE&&$ kBdil Fmpwr[rB*{u* E#mdrwffil ETE

@3*ran#f.relgoftnmEfFs. 1"l[568 0en Iffi U@filAIErsmff 5HEr{q$Htsit@ird

nemffifrtrl6ilffi[ Hlddafrrtrffiffirffin

F€dqaqF

Er

rBr fttilr, tuFad 1fth5 dan &Fffi **d lHlo*6aE and mpsr !Itb, Bf prF of &&ftr t*fi mE dri,

lftffiffi

]riEEffirtet|Eqilffigilrllh$ee8 srqs PsrffirlscorEl{hl#til fnndrilffie,ffindftodSefidff /8fiffi6

il'EffiE {irl ffif,mfr}rtthffrmndi sd ftEffiffiftT'

JeEa 1659rt fi ftffiffiS f*ErEH affirfiEffiE!/ffit

Hffift*qF&'f*&E

;l Sf5St0.5 ,l1l? 586,S

cffisg'e

Esils*r"I

?sffir5rs 7cffig7q4 ?58?&t e3&g E45Sr&& {r0tr&il

]E&I

6mtai5,$ EAtrjf;tl.? i6nB&r *rilIss 1088{Xr3"3

1r? t3t3

BIfiS

?'ltrS4?

61EISi5.1

", {r$tit6

urssEm,c

rg}ffi,3

fi38S[$ ? 5A[5*],i

E5{8 fl!};i

{rff&[*.e 74nilEr.o grffi87r3,E Pt t J. K L r{H o. F-q

tI4I

Sr;T

eflg31&$ t Effii,tE{

5lrE,EAq!

ii!E{n&A

5fiEi$A.l

a:il

$r?.r 65[?E4J

SH0{:r,}

s3f,tSHE 5E$hfir.B ng?r g6.E

El]ilE?3rp

6{m$A5

6$'88dS.3

r rur {r#En r

fiEr?a?

3ffi83s,5

so*I@ffi,.'

,EEa@r83ffi

JaErlEEtf,ih16A*rt s0[l#*Ermtft#fldsfl*rffi

ff*mr

B.sl"qlnfP@+s$Try;dlB. - ,

",.,,, tslgfflEF rna$n"r*

Jlgg.3

m*anErurrrbffitffifrr&

n6{&r

Etffitrr,=

}lw,ff.n

EffiS

: m*gmrmELXtsffi

$um

: EFSrfqJ.

Iqfr3iifteffi

r$.ilffi: faftnffiiEtB

1

rn*asmr##ffirfl$er

") rtn|F fnus l3E BEffE*I

ffi5t

rBffi
(16)

4

Lampiran .Energy Terjual per Kelompok Pelanggan D.I Yogyakarta (GVfh)

20t4

Tabel 6 : EnergiTerjual per Kelompok Palanggan

{GWh}

2014

SatJa{ PLI{rPr[viilsi Ru*r3h T;!nggi

B*sili 619. {$inf Pel1er:ri!.4'l

-eneirtah ialerliJn:um

Dsiriliu;i Ea:i

i'riiayah tl|isi Te!].jfifi Ears: ,irihyah lt,rst Telggar,: ?in,it PT f;-f.l BJrirr,r

PT F-H Tar$'un

li;44

: i5t.rt ai ir ?'la dF 1E /-1 t?t lF 5S247 i]:11

t{ ;{ /i,t.f

i I L'l att rJL

7r.10' 4 i3:r

tll

I 1l ,1!,95 1.:;117 [65

IF i1 ?'1 rl n'r(

11.6: I !S,{

i5

: fll

5.35

139

i7

S 1; 1 icf, ?1

qF.ft 7'

5t:

il

101 i|6

100:: 13 11 3U t" it:r l? hhr

Y':i 1? t:

-lJ, s$

tn l!

Lil;r JAyJs 30.rE;,li i oie:,3 11 Eil

1t

I i78.$ 1.li-?,5i 1 5ii,s5 :,15lc

3t

:rl s5 Disl.;a';a Timur

Dirl. i3,rr Te[g.3h dan Yoqi*krta - ;*ir*t -:en!ah

- ii.i. YoglaLlda

nirl Jaua E;:r;i dan Banten

- i3,#i E;1iii - *mten

Di*i,irl'.rrt* Raya,lffi Trngeiar,3

11.5$5.:6 13 li',

!t

I fi14,11 E'iir,fi 111.F3[,57 7 t;l].5 i.*!i1.3{ !3-1,85

!.ifi1,:8 6

"arie,]5 2.153

ilt

54t.li

1

ii37t8 i?:,i&

5:7,55 tEC,57 17.41t,70 17 r"1,11,ri] 5.311.04 I71,17 1t.5$7,75 i0 *1t,4: ,r i3!.88 7t!.1C

1.517.9i 6 171,i3 5I!.16 S:,07 1.r i28.1: 11,i*C,E4 1:.S:3,8$ 1.:44.'l:

3I9,4i :,48,4A $.5:3,!l$ 15,37

:47.0I E*L.72 2:.X-ri,08 11,08

197.C4 ii0

!1

1i.6ii,1i 9,BB

5tr,03

i17l

2 16!j,61 I,1g

37t,tj3 326

"C 51 ?17,35 ti,8:

33:.{t

:t6

}5

i: S[5.$: 21.5S

ia{r1 l0q,! tiQll, '.'.{',rJ ,{r')+,-J 1

I: 11

i,tg

i';

a1 2ri!.01 :318

JffW3 53.S67,65 58..1]rl,4C 24.$3C,30 1.615,57 I.15t.13 X i1i.11 1,li.tix,.15 i3.t5

Lampiran 5. Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah per hari

Jurnlah penduduk mernberikan kontri busi nrenunrpuknya sa*rpah di su:ttu

vui[ayah Jika tid4k dikelo[a dengan baik don bener timtru];rn sarnpah r!kan nrernberikgn dampak yang buruk terh*dap estelika suatu'*ilayah dan iuga menjadi surnber penyakit. Berdasarkan data jumlah penduduk, maka dapat diperkirakan junrlah tinrbulsn sampah per orang per hari. Unttrk kota besar 0-6 kgljiura,/hari = > t -l:|OO-004|0 ore'lng, Kota .Sedang dengan jurnlah penduduk 5C0000 - 1C000ilt1 r'rafig adalah 0-55 kg/jilvar'hrrri. sedangkan untuk kott'r kecil dengan penrluduk

kurang dari 5G0.SIlO orang, rternpunyai faktor pGngali O.52 kgljiwe/hari

Berdas*rkan koefisien tersebut nraks dapat terlihat, perkiraan terbesar berada pada kota besar, dalam hal ini erdalah Kota Llakassar sebagai ibu kota Frovinsi Sulsrvesi Selat6n dengan perkiraan timbulan sam6rah per hari adalnh 774.144

kg,ror*ng,?hi1ri.. Sedangkan prakiraan iir"nbulan *amp*h terendah adalah Kabupaten

(17)

Lampiran 6. Cost and Performance Data For Power Generation Technologies (NREL)

Taib 13. Cd

#

Hrrwm kuiestulry r $a$Ahrx Eimx Fwe &nr {n0filsI ilal

2008 1&S 2015 lSS 2025 2030 2035 s4e 2045 2050

L*' ,

15

15

l 15 at ::

15 15 r5 14ffi 1{,2S 14#4 13,900

&w

13,200 $,ffi fl,8m t6 35 36 36 36 36 *6 35 56 7$ ?.6 I 7.& 7.6 I.S 7.fi 1fi 7fi 7$ 48' 40 {0 40 {s' 40 {s 40 {s 4,010 3,ff3fi 3,830 3,fi10 3,830

t 830

3,83$ 3,83f 3,830 3is

s

95 S, 95 95 95 on 95 $

I

{ I

I

I

,

I

I

S'

''

luff

Tahle 21, Co* ard Fe#ormama Data ior a Hydroelectria Pewer Plant {50S MW}

EMMMffiHH

200& ts10 2015

I*ts

2fr25 ?030 2CI35 IS4S ?045 ItlsG 3.600

*rffi

3,500

*ffi

3,5fl0

3iry

3,5{m &$&0 3,5{m $r'ffi. fl 6 6 5 B 6 6 5 ,. 15. t5 15 15 15 15 t5 15

.1$1 .,,

74 24 24 24 t4 24 34 24 :,.X4

1.S

s.S

1.9

5.0

1.*

3.fl

1.9

5.0

L3

5-O

1.9

5.0

1.9

5.S

1.9

5.O
(18)

6

T*ie eL Cort and PerfiBnrmce Proie*kn fior an Er*raneed Grotherrnal $ystcms Fqmr Phat

10100 g,gsg 9,7m g,sls 9,438 ,Bt5* s,978 ,**ffi' &6m 8i4ry,' 31 sl 31 $1 31 *T 31 31 31 3t 0 0 0 s 0 o 0 0 0 0 36 3S 36 s€ 36 36 36 36 36 36

TMEMMffiHH

1m8 ?01* 2015 ;gno ?0?5 $030 2035 :ltBO 2045 l0!0

2ffifi 3S40

201q 18$

2015 28S)

ma&

}ss,

2025 2830 103{' 2E:m 2035 2890

20{0

1s0

2a)45 2890 !a50 , ?s0

Trbh t. Cod rnd Pcr**rmarcc Pruj*tlat for e Pulveri*rd (oat.Bad Fowx Plart {56 ilLf{

2.41 0.75

1,41 0.75

2.4t

0.75

1.41 , 6.7$

2.4t

0.75

2.i[t

0.75

2.41 0.75

2.41: S.75

2.41 0.75

?41

8.75:

l,qs 2.00 LIH 2.00 L@ 2.00 r"tr 2.00

l&

EMEffiHMMffiHHMffi

3,yI I

3.71 l:ru.i 3.7r. 3.?1',:r', 1:11 3rr1,.'.' 3.71

3.71 r

$s ?3.0 33* t3.0 ?3.* 23.0 r*.e t3.0 : x35 9378 9,370 c,s 9,{X}0 ,.try 9,000 g,Ss 9,000 *;ffi 55 55 59 55 E5 55 55 55 s5 tB6 106

10 5

106 10i 106

10' 6'

(19)

7

Lampiran 7. Faktor Kapasitas (NREL)

Tabls 8. Gapacily Factors for 21110

DdaSet

ilREL-

Standard Goofficienfi

AEO GPRA SEAC ilSniCAt EPA IERGE Devialion of Varialion

Combustion Turblm 92% Technology

Coal

IGCC

Comtlned Cyde Nuclear

Biomass

Geothermal (hydrohermal)

I'Yird (onshore)l3

Wird (otuhore)'a SolarThemalrs PV 85% 85% 87j6 90%

8s%

80%

85%

80%

81%

80%

85%

80%

88%

10%

92%

85%

80%

87q/o 80%

s0%

90% 8s%

90%

0.027 0.026 0.404 0.035 0.004 0.019 0.039 0.034 0.0j15 0.178 0.019 3% 396 57oto 4% 0% zotr 4% 8Yo 1|Yo 45% 8%

83%

84To

I

83%

85%

90%

s5% 8s%

90%

87%

44% 43%-

43%.

42%

3S% 35% 40%

36%'

45%-3170 42%+ 32%16 73Yo+

S7o

nr/o

22s 23% 21%

2596 24%

26%

Biomass

-

MSW

Capacity Factor

75%

Debt

-

years

20

Capital

Cost

{$'OOO/kw

installed}

$e,Elz.oo

(20)

Lampiran 8. Modul Pelatihan Perencanaan Energi pada LEAP (SEI)

Analysls Yiew

l"-i-i=il

Analysis View {diturjukkan pada ganrbar di halaman berikut) terdiri clari I l=

=

= |

t .t uropa tourbol pergaml yaug terpisah clari Yierv Bar di atas. Di kili terclapat

I -rnar,,.l

I

sebuah diagram Tree. dimana alda dapat urelihat atau urengubah sturktur data. Di katan terdapat drm buah jerdela _vang saliug terlttlnurg. Di atas terdapat

sebuah tabel di nmna arda dapat nrelilrat atau rnengubah data datr rueml:uat hubuugan peurodelan. Di bawahaya terdapat sebuah area yarg terdiri dari bagat dan tabel yang meranglnrm data Jaug diinginkan uiltuk diedil. Toolbar paling atas rneurberi akses pada

perintalr-perintah staudal seperti nreuyimpau data. ruerntlrat area baru, dan urengakses bahat

bakar penduLrmg, darnpak dau basis data (clatab*se) acuan.

I- LrtF i**a; i{: jrr,r tr.abri!

lffil

ml

E, rF E4trl

ry

HEN (' "-rrf

ma

laL(}j

I-1

.I.iflo,n$

E ..sl lhin 4.kiflrtd ltl!

il:FB r";&*i irr,id C Ei.kfir.milqdFu+,.![n.* ,! ,r l' ". " i &rn:h:E'qro: Fcu*c r.

i{rohl+ Adi..iNLatr - :c.rfiri (EF

ndi,tr Lsd o$dre {rst A[ !dialrE

Adiirl, L*!t; n.$.6c{thE,o.i!l cr e!

t{!m6 iffi frqoesEn |H.u*hotd &.00'

dltan :U.uU-rt;'l luJ!,l: .J FteCioi

Ll K*! A9{un9l-onli s lemam

d- HoHeF*rd 'i ,- Llr*oo ,i jj f{rr;l

J Indus[fu . .i3 *rar,rp9n

'.-i: (eBTef,ral

! llarrltfiildl LJ !.r!o!ra*l lJ 3;ail aaer!t! 5e"t

;] tqahg€ SaErsio:

56la $lft,ttcn f!rait

." fL.r , t"tt 1.1.u

- [i.i!.r{-Mlf, i{df !ir!q. t.tiv;i, L(,€l '

3;l

:::L

f

2ilt :rut :fiS :tlr- liLit i'f.l: ?i11

;;;il;;:il;;;;r*

i*i,iti*it J;.iiir,as'i-.-,e ;'rit, u.,,r,xr:

Data dapat dilihat dalam bentuk lragffn

(21)

9

Klik Resuhr uutuk nrelihat hasil dmi skeuari,e Reference datrm fora*t grafik

atau teb€1.

*Eht* EtQe." H** :*tnEil f;q' ffi , : ffir r ,,",...;, ,:,r,a,.1 = ra rreec*ia-zour

ffi*itaG'.**

'.affi

, r^ ite ilrbaq

: -t' g Rura|

-r, tA Transformatic ! {3 Resourc€s I

:r tft Non Energy 5 AnaErir THEJJ R!tult' EF..-r-IE Et rJE DBqram

qtr

En*1gir , *tutt,

h$t'

gmrhrt.!

m-r]

HD{d}I 6iil@'-l , 1011.0,033 &rtr:

Pastikaa letak modul Elecricity Gql$ati,oo bereds di b$e'ah

mo-dul Tramformaticn md

Distribu-tion. Anda dapat ucaggrrnakan tombol ke etat 1*; dan kE baraah (#) nntuk menata ulaug *rodrrl taseb*t dengan terlebih dahulu meugubah tarryi{rur ke Ctureut Aecounts. Urutaa mod*l ruencsr:rdnkan alirsn sunrber encrgi dari bentuk dasar',eksttaksi {urutan yang paliug bail,ah) nrsauju pesgEBoaa* e*ergi akhir' {ruruan yang p*liug atas}. Oleh kareuauya, lisNtik

harts dibaug&itkan seb*lum ditransnrisikal dan didistribtlsikau. Hal yarg saura diaplikalikan nnhrk ruodul penarubaugau batubara Jrang $r€r'rlpakan balrs* bakar urrtuk perdraugfleitaa

listrik. aknt dilctakkan pada urutan setanjutqa.

frX G$ntrcs =iF '

EA Kry AsSumpfi Sh*u Fsmad'Em]!$ olman.I FiEl r.rnits -L*rr. 1: siHdp Mrc,

1.1.2 Fembangkitan Li$trik

Selarfutnya. anda akar rueosisltt-lasikau prabaag&ita* lishik di

Freedonia. Modtrl "Elet&tcity Ceusration* lranrs sltdsh rurqcul dataar dafiar. Jik* tidsk, uaka

anda h*rus rner*abahkannya.

*rtri1€

3$1il &15

to;vi*orio.tlotk**i us.erg

Typ{ECfdrtatu irdudr Iulce:rr

!JcrFarhi6

LdSds tud (um{requlrd if diqo*<hiq by Gt rymsii adqr) mPk"ni"s B="*t'lggin fderlrclcdwl bc<at<ulnrcd s&q@5lyl

flColmdrtful

' iOt*ptt lhre (othcruis or.tpt*s in pmportion lo nquinmn{C.

Er*edfci*ly&i8 nfSisiffiis

'-'ls:* l[at raie Derrtdtru. [rrttgy Drtrrarttl f irrol Urritr rff

f-ffi-iTEs-*"r

l-Bt

-*i

sri G;l I

6l

E: *l -i *1 r*i x*! !

itl

tl I

-1 ,i{ i

El

qi I I $fl 1Sl 141

8,,

3rm

6 G60

E6a

.$

{o
(22)

10

Frmbangkitan Listrik dt Fteedonia: $lrenario Refertnce

tt

3$

825 6 ,i-920

f

o r5 Ei5

o F1g

5

10101[r3 201{!0!6e0$ 30i0 :6:t}0e42036;a3*3}303031 $343036 30382040

Crrtafan: tnlnm d.tr*r = 5.970 GWh- :$40 = 34.583 GI[&

Knpadtes Pembangkit*n Li$trtk {Blrfi}

Existirg Co.l Shrm tlydro

OlCanbssni{ffi Tgrbdn€s l*8,', OA Cf

Exirting Csd Sernr Fiydro

Oil Ctsrrbr*xio* Turbines Ncr,! eil ff

!,lerv ftll &e*tr

t1,f,00

10,000 9.900 8,000

fl 7S00

flu*

s,mo {.090 3,m0 2,ffi

1,ffio

2s102f,12x,fi 2{'18 202t 2016 203} e034

(23)

1,5

Emiei

Sekarang a*da akan meugpnurakan

LEAP uttuk nrengfiihurg earisi bera.

garrr polutan tte:r"r pada skenario

Referenee. t*ugkah pestnnra yakni anda hanrr keurbali k* Aa*ly*ls Ytw kenrudiau

pitih Gener*l: Basie Parnmeters unhrk nremilih Energy Sec,tor Emtronment Lotdiugs. Latu pilih Cta:'eut Aeeouots dsn buat tautau antas setltp c*bang teknonogi yatg beruar4lkutan {ditanclai

<lengan ikos c.h dengan tekuelogi strrupa ]rsilq

beradrr irada Dat:rba:e Tekuologi dau Litekungau atari (Iecfinolagr- and Environmelttal Database.

TED). Cara lrerrbtrnt talrtar antitr datrr d*lnur TED aclnlah tleugat nr*ruilih

tab

Euriroumental

Londings. kenuudiao klik tonrbol TED ( @).

H*sibryn irlean taorpak seperti t*rupilan di lebelah

karan.

Sumber : Modul Pelatihan Perencanaan Energi pada LEAP terjemahan indonesi4 sEI, 2011

I-

&rtstyrit In:*tLirktEIED e InsertgEta €et Ef.cb {.om TED Technologlr

IPIC Titr L O<feuE tmision Foctsrr

'I, Coal Comrerrirl .r! llatrrclGaComrnsd*

-j OilCmtrEial

- lYorrl Ccnmtrricl , Charcoa (omr,ercial ", Eiomass fommecial

..", lcal Eesid€ntial .,, lJolurcl 6* tcciJrrrriel .;. {lrude Oil Fei:{miial .t., Iyocd llEd:rtial ;,, {lut$ai f,sidelrlitl -.; Eioma:: Rcideoiiol

.r

ut

I

f

**o ,i-? H.il

Emisi Pcteudnl Peurnunsnrr Globnl dari Frcetlonir $ken*vio Reference {seruna gts rTrrnahkacs}

34 32 28 ;?6 #zq i51 s-_ u-^ ru4v 8re $15 El+ ts r\l s q ?t13

(24)

L2

Lampiran 9. Tabel Energy Balance Tahm zAU &,2015

En*qy hknce for Arm "dj ycyakarta-{lff Stenrria EBI, Yean Xlld Uniir Giqa,vatt-Hour

Produdicn ,tmporu iEporu

,Total F irlarI$pBh

I Pe&rqtit ti*rik ll*vtrAll .FLTESt ,TrarrnbiBi*r'htri ifo{r}frnr*o*,rnalton iRrnndrTs*ga ifesrrs i rtnd$tri

; Puhlit iTotil$€rndd i i : ,Prudurtion 'lnltorts EIpBIts

TotalPrimary Supply Pembangkit Liitrik JA$trALl PLT EEI

Transmisi Disfiiburi

IohlTran$ormation

: RumahTangts ,lfumsdt

l

llndrrtti j

l Puhlih ,Tdal D$nafid

+331,$ 1,Si33 4,331,9 -1,87?,9

43*IS

{ifr2,q

4.581J

45gil -dBl,l

4583J

31.1 .31,r ?,591,7

-

.ru.I

-3r.r 43tr.6

-

I,3373

-

5t7.5

-

IA.4

-

I8I.4

-

43ffi.6

sJ

q$47 -59"t -],S],0

-

-42.1 -ig: "{1&l

-

1,]37.1

-

ti7.5

-wA

-

t$1,4

-

43s.6 Solidhmhr !'htwd6s tty&aFqr{ S*a#*le$ Seddrity: {t*Prodrefi Tdat

59,e 0494,7 4}}1.9

1,8A,9 199,6

31,1

lSS

-199.6

-lcq5

Energy klaare for Atea "d.iyogyaharta'flI'

Scenuiu EBT, Year: ?015, Units Gigewrtt-Hour

SolilFr* tldulal6d thdropeuer Rmeqnbles tkdririty 0ifp&ducb Totd

I 7,1r 1

-i11,$ 4"4r{,' 1,371,8 563,4 2t7.5 sr,6 tr{?43 0,7 6.?$s.s 47007 4,083.5

-

-231.9

-6ts -4.II5,4

-

1,371,$

-

56i.4

-

t]7,5

-

301,6

-

14743 ut.v 61,9 -6i,9 U.I 45J -45,1 -45J

r,ggflc

2s$,9

'r,898,4 2ff.9 -1,$98,4 -3ffi,9

(25)

13

Lampiran 10. Tabel EnergyBalance Tahun z0rc &,2017

ih+rym

:

ih@, t ;'

|&q,,

"

::,' ,'

llnr*P,mrry ry*r,' I . ).: .,..

i*qeq#{is&.etn*r

|

,' ::.:

,

iIEIST' ,

'

:

'-'

,htfutt*m

t. . :.:

itmForb

llypotg' rTstafFrirnflyEurlh i,,

iB@Wfitie*llfi&ll'. 1SIffi

. ,i

,l

i]ia!sd*@d

-iTtrd*sdurfition., , !'

i*ffie,Tsq0e

'.,

t'.

ik{relil

,.',

irr*q

:'

i@UmmU

Eregr &krre for Ana "d.i yogr*aatr Scsrds ml, Yeil:ilU iktlE 6&anatt+lote

WSi.+

,1ryi@6€q*6n. ste*lb

T"&d

l

s{*ed Trkil'.*#i&E i*fust

Ip.rw

4,8{9.6 1,C23J

'@..$r,:',..':.'{$&

488.6 "r,g3J

@::tt.

ry

"

l'{

64.6 7,0S$

fffi

x$a-{,

*: **':

-

-31et {16'- 1rs.?

-

r.{ng

'

s1.?

-

2111

-

32al

., f,S*,}

aE,1 teB.i -ru.1 e,8ff.6 -2422 $$F 1,ffi3 for,7 213.7 34.1

l$l

IJ 59d fl$, -fl3 &s'

ktl#""

Ia*n&i ' '

&ffb. ,.:

S**,0t!r6fi*

.&i

Emy Bahxe for Arm .*i yogtrlate{ff $ceu*r ffif, Yrat: &l[ tlnle Gigardr-Fhm

'S$.tteb.'&@'68i.'ftdr@dtf Eerar$k Sedti{fii

ffikd@

:}iff

1U,e

1,M,6

,1,:l3li,. l,$&S

-lr3t.? -r,9{fi.6

,l l 1$"4 -2$.r {m,l r,{{"5 fie.7 zm,9 3{40 q?&1

-?3

e$,0

R,l

4is.

ffi

-fftlj)

:fi,1

-tJ

67,5 7,424,&

6rJ il6$ d'r.5 .{dff.7

-

-efi.r -6?,' rdrtr$

-

1,4*.5

-

6{?J

-

m.9
(26)

l4

Lampiran 11. Tabel Energy Balance Tahun 2418 &2419

Enerry Bahrrce f or Area'd,i yoryata:ta# kerurb EEI, Yrar: fr)1Q UniB Gigwatt-thur

ity*oeo6 fiux$nb&s Sartuicfo S!IPrl** ktal :

iProd${ti6n :

;lmfob

i&porB ;

iT@&irrmrySqpg

i P€n*s$[ thEit#,[4Atl

I iPLTEsf lTrsgl*ilffitri i iT*iNla'doflr$km if;utrahTryi ifionr{sril llrdEfti ihffi TdslStnt*d

We$E @qd68

1,035.6 1,821/4

x*5$

.

r,&c -5035,6 -1,95,4

-'-$816 "l,$lt

-

m,l

rsr

853

1ffi8

3133:

-rs"$ -sJ

l.s6rJ

-

-u51

A5J -e64.5

-1#3 {i19

L8tlS t.{t8s 6&i{ 289J

36'/4

-

affi'*

65A fi5,{ -65.4 .614 228,r 7,I0l,l ?.8: 41423 -264.5 {fl7: 'r.4783 6S,4 ?s3 167.4 a8r3 : I ifttdud{l i ilmpb i iers& i

SddREb liHrsd6rr ryeoponrx

158.9 1.64S.6

1#86 -1.618.6

En*y hlance fu Arm "d j yoryak*rta-{tr

kmaia lBI. Yeac 2019, Uflrtr 6igfr!,att-H0ur Rsr!'e kicib, 0itPrdu* Totd

259,7

2\9i

76,6

|tJ. 7.56{,{

ISJ

it,tulNl*y*Agry

iS}'{ lPemU'E!*rittt*,4[Sll -5,163.9

PtTffiI iTmmmiri0iieihud

i?sralT@raion

, .i$u

,k4try

-lfsn*rlt

lltrdrrti

i Fuhlik

Tdillhnard '1s&6 1ffi,e zerJ -176.6 4,95L4 1,511,0 a5,r fllg,9 393.t 4911,{ 7.8tdr -4,5S.1 -2766 -dsa7 i,513.0 R5.r fl19,9 393.5 tr951,{

1S3

3S.3 -1983 -111,I

-

-215J

-ts.?'

-3&3

712

-n2

:?Il

(27)

15

Emrgy klance for fuea "d.i yogyaharta-ffi' Sreoaria Efi, Yean l0S, tlnilx Gigaratt-llo*r WFH& ildrnalGr Flydropq$Er fiemncbks Ehfiiciry 0ilProdrxE Tdat

-

2,1s,7

, Ploduction

,lmForh

)

i@'b

,?uat PrimarySuppq ; knh*n$kli Li*rit lIriIALl l

PtIESI

'TnmnrhiDA*g* lTmlTnrsformation

jAu*ElrTrrlqg.

I fornsnlt

;t*,ml

.**

I Total D*mand

445ff.0 -10i,r 2,197.3

-1il6,9 ffi.4

-

-189.5

-#500 3ns.r

-

1,547,7

-

787,1

-

t11.9

-

411,4

-

3.{m"e

-

1399,7

ffi,, q044.1

68s q444,0 -68,5 -1699,7

-

-r,s6,6

-

-289,5

{s,5 -1355"e

-

1,v7.7

-

?87.3

-

3ll9

-

421.4

-

3,ffiSX 4664.5 1.661,1 -4664.5

o*:

1,r0e3 1.18J "I,Ift3 -1,1{E$

1 58-a

15$,e .I58J -15&: I .Frodaaba ilmpo{b I tEport, rIbU,tPrimarySuply rPmbar$illHdil$}ilAU

i ptT EgI

:Tnmmlii0i$rihrsi

.TmlTnldormatien

t RumahTang6 1l(or*enil

lndutui

,F$rk

lT6{alDenxnd

,[9S4.1 -t,tt5J -1763

effi2

-116J 2,555,4 .1346,9 Sil,4

-

-s3,0

-4&r

#3ZS

-

1,582,S

-

&3J

-

3553

-

45r,3

-

1t32"8

En*ry klance for Area 'd,i yoqrakarta-ffi' kenaris EEI. Year: A[1, Unib Eigaratt'llour klidftEk ihturdea lrldnporer Rerwabb EHtidty 0ilPrdudr Toiat

4991,1

481,t

"1 991,r

1.1:5J

uru

-1,115:

176J -1763

-

2,4103

1763

52.4

-

2,410"e n,0 6,421.0

?3.0 qffi,e

-R,0 -198.5

-

-1,is,6

-

-103,0

.BS ,1r!!,1

.

1,5U,9

-

$43,2

-

155.4

-

451,3
(28)

t6

Lampiran 13. Tabel Energy Balance Tahun 2022 &2023

En*gy Ealance for Area "d,i yogyakarta'00. Scenario: SI, Year:28{ Unils Gigamtt'Hour SotidFueb ,ilduld6s tiftopowe ftenambks ELcti.,ty Oilproduds Tdal

I Produrtirm ,lmports

epprE

Total Prinraly$uppb i Pemhangtil ti*rilt JAllAtl

,rrmr

,InnrmiEi Dlttribud lTdalTrarsf$rlation

l

,EunahTangn

,(omer$l ,hrd*t

; Fublfr Tdeltlsnard rProductiorr i jtr*frt '@*TstalPirney$WpB I

I Fmhan$it li*ift IAklAll

,FtTHf ,}a{EmirinHribrsi rTotalTnrulornation ,HunnhTalg ll(omr$il Indrd'i

. Publil

IT{talDenand

I,SIU

1rt3 -1,015.? -1n8

-

4639,7

f9,0 6.127,3

69.0 q?sl0

.690 -1697,1

-

-1,s6,6

-

-317.3

40

-5,381.!

-

1,618.6

-

903i)

-

]&).7

-

4$1.4

.

&385,6 2,619,7

1,015,2 173.8 132i1

47r?.0 4?370 4?3?.: -{,?J7.0 5,14S 5Jrie -11??,9 4m,1 -ltts -2,6S"e e413,l 1,289.7 -317.3 33815 I.618.6 sl,0 3fl1.7 c81.1 .i.3ffi$ -1.0153 -r?3.8 -1Vt2.1

Sdidfr* }lituat6c ttydmpniler fteffintbkt Ekttki$ 0ilFrodffcb Totil

Energy Balanct for Area 'd.i pgyakarta'fff kenaic EEI, Year: fl83. UniB Gigawrtt-Hour

-

4647,3

?0,3 6,591.6 Ifl}J}

-1172,9 -t,0s.r -1ffIS

I.647.3

1]lJ

47e$

-re#

15s,r

-e,656,2 I,S9.7

-

-1H.'

-4780.fi 3,t{r-l

-

1,65{8

-

s7"z

-

407,7

'

517,7

-

3,y?J
(29)

17

l"ampiran 14. Tabel & ehart Ene,(gy

klarce

Tahun 2024

r$tr$,BI6errxWmffitr'

Sornrirffi.lbqleEgrd+liE

iln0 +TGJ' $ao

fl{e

-8Lt

r.6n5

-1flc8

es,

-

-l&t

!,eu

LGrt

66f

sil

ttrrJ ta$

s6

t5f,t

"&0 -a,S&t

-

-qrfi.r

-

-3S.t

la

Q

g ,t f

o

B

t:

tL

EneryffiwskM.diyrykata-00

S$ffiSEffi'@,tffi@M{'tcur

-effi00 -4Jp00

txwu

Irrynm

tscon&rynaqdrcfltenu

Jmqmorsmo*rtm

Jxput

lsacr*uym*Om

(30)

18

Lampiran 15. Shankey Diagram Energy Balance Tafun2024

SEAIYKEY DIAGRAM TAIIUN 2024

rcRenerdslrpottr

Iw**ry

n.tlt*ryoffiImpsb

*dkdr*tfip0rE

;.""*4

(31)

HAI,AMAN SENGESAEAN

$_t

$Jl

U

#4

fa

{^

(32)

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

ANALI$S PERAN ENMRGI TE

Tugas Akhir Ini Telah

DALAM PEN"YEDIAAN

Persyaratan Untuk

Mengesahkan

llI

19861017201504123070

,r'1l

(33)

xvii

INTISARI

Konsumsi akan energi listrik dari tahun ke tahun di indonesia selalu mengalami peningkatan seiring pertambahan penduduk dan pertambahan ekonomi. Oleh karena itu, untuk menekan angka pemakaian energi listrik yang terus meningkat dibutuhkan energi alternatif yang mampu menjadi solusi mengurangi angka pemakaian energi guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu pengoptimalan potensi-potensi sumber energi terbarukan yang ada di Provinsi D.I Yogyakarta dapat dikembangkan. Sehingga sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam memberi gambaran sebagai sumber daya listrik mandiri di Provinsi D.I Yogyakarta serta mengurangi impor energi listrik dari luar Provinsi D.I Yogyakarta.

(34)

xviii

ABSTRACT

Will energy consumtion of electricity from year to year in indonesia is always increasing along the growing population of economic and accretion. Hence, to reduce the number discharging electrical energy that is increasing needed alternative energy that is capable of being solution to reduce the use of energy in order to meet the needs of the people. In addiction optimise potentials renewable energy source that is in the province of D.I Yogyakarta can be developed. So thet renewable energy source is expected to have an active role in give a sense of as a source of independent of electrical power in the province of Yogyakarta as well as reduce import electrical energy from outside province of Yogyakarta.

(35)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsumsi akan energi listrik dari tahun ke tahun di indonesia selalu mengalami peningkatan seiring pertambahan penduduk dan pertambahan ekonomi. Oleh karena itu, untuk menekan angka pemakaian energi listrik yang terus meningkat dibutuhkan energi alternatif yang mampu menjadi solusi mengurangi angka pemakaian energi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk yang tinggal di DIY tercatat sebanyak 3.457.491 jiwa dan berdasarkan hasil proyeksi, jumlah penduduk DIY akan bertambah menjadi 3,7 juta di tahun 2015. Sedangkan untuk perekonomian D.I Yogyakarta pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan yang mengesankan kerana hampir di semua sektor mengalami pertumbuhan positif. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di D.I Yogyakarta pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 93.449.857,6 juta, atau naik sebesar 10,04 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 84.924.663,6 juta (D.I Yogyakarta Dalam Angka 2015).

(36)

selama tahun 2014 mencapai 2.369,61 juta KWh, meningkat sekitar 7,43 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Energi listrik yang terjual tersebut dikonsumsi oleh rumah tangga sekitar 56,43 persen, 21,54 persen oleh unit usaha, 9,38 persen oleh industri dan selebihnya 12,64 persen diserap oleh pelanggan sosial, pemerintah dan lainnya. (D.I Yogyakarta Dalam Angka 2015).

Kapasitas Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi DIY diperkirakan sampai akhir tahun 2014 sekitar 410 MW, seluruhnya dipasok dari subsistem Pedan di provinsi Jawa Tengah. Dari realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam 10 tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, proyeksi kebutuhan listrik tahun 2015–2024 mencapai angka 4,6 % peningkatan pertahunnya. (RUPTL PLN 2015-2024).

Kebutuhan energi listrik dimasa mendatang harus diantisipasi sedini mungkin untuk mengurangi potensi krisis listrik dimasa mendatang. Dalam sistem kelistrikan proyeksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan untuk melayani beban dan kebutuhan energi dalam distribusi energi listrik. Untuk proyeksi kebutuhan tenaga listrik dalam sepuluh tahun mendatang di provinsi DIY diperlukan perkiraan pertambahan jumlah penduduk per tahun, dan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu pengoptimalan potensi-potensi sumber energi terbarukan yang ada di Provinsi DIY dapat dikembangkan seperti Energi Gelombang Laut, Energi Angin, dan Energi Surya. Sehingga sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam memberi gambaran sebagai sumber daya listrik mandiri di Provinsi DIY serta mengurangi impor energi listrik dari luar Provinsi DIY.

(37)

gelombang laut di wilayah pantai selatan, pembangkit listrik tersebut menggunakan sistem Oscillating Water Coloum (OWC) yang ada di pantai Parang Rancuk, Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pembangkit tenaga gelombang laut di pantai tersebut menurut BPPT – BPDP provinsi DIY mampu menghasilkan daya sebesar 19 kw/panjang gelombangnya. Akan tetapi potensi tersebut belum di manfaatkan secara optimal.

Provinsi DIY juga telah mengembangkan energi angin untuk PLTBayu di pantai Padansimo, Bantul, Yogyakarta dengan beberapa grup pembangkitan untuk turbin angin yang ada di pantai pandansimo mampu menghasilkan daya sekitar 61 kW menurut penelitian dari (Taryat,2011).

Sumber energi lain yang belum di manfaatkan di DIY sendiri yaitu potensi panas bumi dan sampah kota. Menurut Rencana Umum Pembangkitan Tenaga Listrik (RUPTL 2015-2024). Potensi energi panas bumi di DIY terdapat di pantai selatan yogyakarta, terutama di sekitar pantai parangtritis yang memiliki potensi daya sekitar 10 MW.

Meningkatnya jumlah penduduk di D.I Yogyakarta menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan. Pertumbuhan volume sampah di D.I Yogyakarta berdasarkan data tercatat 531 m3 per hari pada tahun 2001, kemudian meningkat 1.571 m3 per hari pada tahun 2007, atau denga kata lain jumlah sampah di D.I Yogyakarta meningkat rata-rata 11,53 % per tahun. (DLH Kota Yogyakarta). Sedangkan untuk pemanfaatan potensi sampah sendiri belum ada pengelolaan yang maksimal sehingga dapat dijadikan sebuah pembangkit energi baru untuk provinsi DIY.

(38)

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang diatas, maka di perlukan suatu analisis tentang peran energi terbarukan yang ada di Provinsi DIY dalam penyediaan energi listrik di D.I Yogyakarta. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1.Pengaruh pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi terhadap kebutuhan energi listrik di D.I Yogyakarta.

2.Pemanfaatan energi terbarukan yang ada dalam penyediaan energi listrik di D.I Yogyakarta.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil dari:

1.Menghitung proyeksi kebutuhan energi listrik di D.I Yogyakarta dari tahun 2014-2024.

2.Menghitung potensi daya listrik dari sumber energi terbarukan dari sumber energi gelombang laut, angin, sampah kota, dan panas bumi.

3.Menganalisis peran pembangkit dari sumber energi terbarukan PLTGL, PLTB, PLTSa/ MSW, dan PLTP dalam penyediaan energi listrik di D.I Yogyakarta.

4.Menganalisis peran energi terbarukan dalam menekan pertumbuhan emisi CO2 yang dihasilkan pembangkit konvensional.

5.Menghitung biaya investasi untuk pembangkit energi listrik sumber energi terbarukan.

1.4 Batasan Masalah

Agar tercapai sasaran yang tepat dalam penulisan tugas akhir ini maka dibuat suatu batasan masalah. Batasan masalah tersebut antara lain :

(39)

2. Periode untuk simulasi yaitu selama 10 tahun dari 2015 – 2024.

1.5 Manfaat Penelitian

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini :

1.Memberi gambaran peran energi terbarukan sebagai sumber energi listrik mandiri di provinsi DIY.

2.Memperkirakan infestasi biaya dari pembangkit listrik energi terbarukan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas mengenai teori-teori yang mendukung dari masing-masing bagian, dan pemaparan dari beberapa penelitian ang berkaitan sebagai sumber refrensi dalam tugas akhir ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang akan dilakukan meliputi studi literatur, pengambilan data, perancangan model energi, simulasi sistem, dan analisa terhadap data ang diperoleh.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisi analisis serta pembahasan terhadap masalah yang diajukan dalam tugas akhir ini.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran penyusun. DAFTAR PUSTAKA

(40)

BAB II 1. TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu faktor yang melatarbelakangi pengembangan energi terbarukan yaitu faktor lingkungan. Implementasi sumber energi terbarukan sangat perlu di kembangkan untuk kebutuhan dan penyediaan energi listrik. Sehingga penggunaan energi fosil untuk kebutuhan energi listrik dapat dikurangi dengan mengarah pada pembangkit listrik energi baru dan terbarukan.

Penelitian mengenai pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan dalam pengoptimalan pembangkit listrik energi terbarukan di indonesia. Berikut akan dipaparkan beberapa peneliti yang berkaitan dan dijadikan sebagai sumber refrensi dalam tugas akhir ini :

Rahmat Adiprasetya Al Hasibi (2010) dengan judul penelitian Peran Sumber Energi Terbarukan dalam Penyediaan Energi Listrik dan Penurunan Emisi CO2 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam

penelitian ini beberapa potensi energi terbarukan yang dioptimalkan adalah radiasi matahari, energi angin, dan Micro Hydro Power Plant (MHPP).Model skenario pengembangan energi terbarukan sebagai penyediaan energi listrik dikembangkan dalam penelitian ini dengan menggunakan perangkat lunak Longe-range Energy Alternative Planning (LEAP).

Siti Rahma Utami (2010) dengan judul penelitian Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan menggunakan sistem Oscillating Water Coloumb (OWC) di Tiga Puluh Wilayah Kelautan di Indonesia. Dalam penelitian ini di dapat berbagai macam variasi daya yang di hasilkan oleh gelombang laut di berbagai perairan pantai di indonesia dengan metode Oscilating Water Coloumb (OWC).

(41)

kompetitif dari pada pembangkit fosil terutama untuk PLT Biomassa, PLT Angin dan PLT Panas Bumi. Sehingga penggunaan pembangkit dengan sumber energi terbarukan dapat ditingkatkan dan diharapkan dapat mengubah dominasi penggunaan energi fosil untuk pembangkit listrik jangka panjang.

Safrizal (2014) dengan judul penelitian Distributed Generation Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Kota (PLTSa) Type Incinerator Solusi Listrik Alternatif Kota Medan. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pengunaan energi terbarukan seperti Municipal Solid Waste atau sampah kota dapat mengurangi dampak pemanasan global karena mampu menggantikan penggunaan bahan bakar fosil sebagai bahan baku pembangkitan energi listrik. Disamping itu, potensi sampah kota menjadi sumber energi listrik dapat dimanfaatkan untuk mengurangi defisit daya listrik di kota medan. Penelitian ini menggunakan jumlah penduduk dan produksi sampah rumah tangga per hari sebagai asumsi dasar perhitungan.

Arie Widyastuti UNPAD (2006), dengan judul Analisis Kelayakan Proyek Pembangkit Listrik Energi Panas Bumi dengan Menggunakan Capital Budgeting Technique. Dalam penelitian ini tujuannya untuk mengetahui kelayakan finansial investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang dilakukan oleh PT. X dari awal pelaksanaan proyek sampai berakhirnya umur ekonomis proyek dan untuk mengetahui tingkat sensitifitas kelayakan kelayakan finansial investasi pada proyek tersebut menggunakan analisis sensitivitas.

(42)

2. Dasar Teori 2.1 Gelombang Laut 2.1.1 Pengertian

Dalam teori Holthuijen (2007) menjelaskan bahwa gelombang laut adalah pergerakan naik turunnya air laut dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva / grafik sinusidal.

Energi gelombang adalah energi kinetik yang memanfaatkan beda tinggi gelombang laut, dan salah satu bentuk energi yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik melalui parameter gelombangnya, yaitu tinggi gelombang, panjang gelombang, dan periode waktunya. Energi kinetik yang ada pada gelombang laut digunakan untuk menggerakkan turbin (Ocean Energi, Dr. Donny Achiruddin M.Eng)

Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerepan Teknologi (BPPT) dan pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, terlihat banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga ombak.Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di atas kepala Burung irian Jaya dan sebelah barat pulau Sumatera sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik. Kondisi ombak seperti itu tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa dianggap potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah sekitar 1,5 hingga 2 meter dan gelombang ini tidak pecah hingga sampai di pantai.

2.1.2 Pembangkit listrik tenaga Gelombang Laut (PLTGL)

(43)

PLT-GL Sistem Oscillating Water Coloumb (OWC) Merupakan salah satu sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik dengan menggunakan kolom osilasi. Listrik dibangkitkan dari naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang. Naik turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara di lubang bagian atas pipa dan menggerakkan turbin.

Sistem pembangkit listrik ini terdiri dari chamber berisi udara yang berfungsi untuk menggerakkan turbin, kolom tempat air bergerak naik dan turun melalui saluran yang berada di bawah ponton dan turbin yang terhubung dengan generator.Gerakan air naik dan turun yang seiring dengan gelombang laut menyebabkan udara mengalir melalui saluran menuju turbin.

Gambar 2.1. PLT-GL OWC (Oscillating Water Coloumb)

Sumber :http://images.slideplayer.com/18/6076892/slides/slide_46.jpg ,(diakses pada kamis 9 juni 2016,pukul 07:53)

Sistem yang berfungsi mengkonversi energi mekanik menjadi

listrik (turbin, generator) diletakkan di atas permukaan laut dan terisolasi

dari air laut dengan meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air,

sehingga bisa dipastikan tidak bersentuhan dengan air laut. Dengan sistem

yang dimilikinya, pembangkit listrik ini bisa memanfaatkan efisiensi

(44)

gelombang-gelombang yang ekstrim. Efisiensi optimal bisa didapat ketika gelombang-gelombang

dalam kondisi normal.

2.1.3 Komponen Sistem Pembangkit OWC

Komponen peralatan ang digunakan pada pembangkit listrik tenaga

gelombang laut sistem OWC antara lain :

a.Mesin Konversi

Mesin Konversi ini berupa Chamber berfungsi untuk

menyalurkan energi kinetik yang dihasilkan oleh gelombang laut

yang kemudian dialirkan ke turbin.

b. Turbin

Prinsip kerja Turbin adalah mengubah energi mekanis dari

tekanan udara menjadi energi putar pada turbin, lalu putaran

turbin digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan

menghasilkan listrik.

c. Generator

Generator adalah mesin listrik yang prinsip kerjanya

berdasarkan prinsip elektromagnetik yang merubah energy

mekanik menjadi listrik. Jenis generator yang digunakan pada

PLT-GL ialah jenis Generator Asinkron (generator

tak-serempak) yang merupakan motor induksi yang dirubah menjadi

generator, generator ini dipilih karena PLT-GL sebagai energi

alternatif tidak banyak membutuhkan perawatan seperti halnya

generator sinkron, lebih kuat, handal, harga lebih murah dan

tidak membutuhkan bahan bakar pada saat diaplikasikan di

lapangan, tapi cukup bergantung pada sumber energi terbarukan

seperti air, angin, dan lain – lain sebagai prime over (penggerak

mula). Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan

melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh

masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh

(45)

Gambar 2.2 Generator Asinkron

Sumber:http://4.bp.blogspot.com/Bilyo5px3gw/T6VbD81cLGI/AAAAAAAAAL4/2HJC bYwzp2I/s1600/3.png, (diakses pada rabu 9 juni 2016,pukul 08:03)

2.1.4 Potensi Energi Gelombang Laut

Yogyakarta merupakan daerah di Indonesia yang memiliki potensi gelombang laut terbesar dibanding daerah lainnya. Pantai Selatan di daerah Yogyakarta memiliki potensi gelombang 19 kw/panjang gelombang. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut di daerah Yogyakarta dikembangkan oleh BPPT khususnya BPDP (Balai Pengkajian Dinamika Pantai). Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut ini menggunakan metode OWC (Ocillating Water Column). BPDP – BPPT pada tahun 2004 telah berhasil membangun prototype OWC pertama di Indonesia. Prototype itu dibangun di pantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul. Prototype OWC yang dibangun adalah OWC dengan dinding tegak. Luas bersih chamber 3m x 3m. Tinggi sampai pangkal dinding miring 4 meter, tinggi dinding miring 2 meter sampai ke ducting, tinggi ducting 2 meter. Prototype OWC 2004 ini setelah di uji coba operasional memiliki efisiensi 11%.

(46)

dengan model yang berbeda. Dengan harapan besar energi gelombang yang bisa dimanfaatkan danefisiensi dari OWC Limpet ini akan lebih besar dari pada OWC sebelumnya.

2.1.5 Energi Gelombang Laut

Energi Gelombang Laut dapat di hitung dengan mengetahui panjang dan kecepatan. Panjang dan cepat datang gelombang laut dipengaruhi oleh periode datangnya gelombang. Periode datangnya gelombang dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang disarankan oleh Kim Nielsen [1], yaitu :

T = 3.55 (2.1)

Dengan mengetahui prakiraan periode datangnya gelombang pada daerah perairan pantai Indonesia, maka dapat di hitung besar panjang dan kecepatan gelombangnya berdasarkan persamaan yang disarankan oleh David Ross [2] sebagai berikut :

λ = 5.12 T² (2.2)

Maka, kecepatan gelombang datang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus

V = (2.3)

Potensi energi gelombang laut dengan lebar chamber 2,4 m

(berdasarkan protipe yang telah ada), ρ air laut 1030 Kg/m3, dan gravitasi

bumi 9,81 m/s2, persamaan untuk menghitung energi gelombang laut yang dihasilkan cukup dengan menghitung energi potensial saja. Karena dilihat dari prototipe yang ada, pergerakan gelombang laut yang menghasilkan energi pada sistem ini merupakan energi potensial atau naik turun gelombangnya saja

Ew = .w. . g .a2 . (2.4)

(47)

Pw =

Pw = (2.5)

Daya yang dapat dibangkitkan dari energi gelombang dihitung dengan menggunakan persamaan daya gelombang, yaitu:

P = 0.55 H2S Tz kW/m (2.6)

(Sumber: Indian Wave Energy, n.d) Di mana :

P adalah daya (kW/m panjang gelombang), H adalah tinggi gelombang (m),

S adalah perioda (detik), dan Tz adalah zero crossing periode. 2.2 Angin

2.2.1 Pengertian

Kadir (1995), memberikan sekilas sejarah tentang pelajaran energi angin. Dijelaskan bahwa energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Perahu-perahu layar menggunakan energi ini untuk melewati perairan, kincir angin juga telah di gunakan sejak aban ke-7 untuk menggiling tepung di Persia.

(48)

karena itu perbedaan kerapatan dan tekanan atmosfer ini menyebabkan udara bergerak dari daerah yag bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah

Herlina, (2009) lebih lanjut menjelaskan bahwa pada daerah relatif panas, partikel dara mendapat energi sehingga udara memuai.Akibat dari pemuaian ini, tekanan udara di daerah itu naik, namun kerapatan udara menjadi berkurang, sehingga berat jenis udara di tempat itu menjadi relati kecil.Akibatnya udara berekspensi ke atas dan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan di daerah yang ditinggalkannya. Udara yang berkspensi ke atas lalu mengalami penurunan suhu, sehingga terjadi penyusutan dan massa jenisnya kembali naik. Udara ini akan turun kembali di tempat lain yang memiliki tekanan yang lebih rendah. Hal ini berlangsung sepanjang waktu, sehingga pergerakan udara terus berlangsung.

2.2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)

Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) adalah suatu teknologi pembangkit listrik yang merubah energi angin menjadi energi listrik (Herlina,2009). Untuk memanfaatkan kincir angin bagi pembangkit tenaga listrik sekala kecil, diperlukan sebuah pengaturan tegangan, oleh karena kecepatan angin yang berubah-ubah diperlukan sebuah baterai untuk menyimpan energi, karena seiring terjadi angin tidak bertiup.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nursuhud (1980) tentang prospek penggunaan kincir angin di indonesia menunjukan bahwa kincir angin di bangun hampir semua tidak berfungsi lagi.

2.2.3 Sistem Pembangkit Energi Listrik Tenaga Angin.

(49)
[image:49.595.143.517.136.582.2]

Tabel 2.1 Jenis Pembangkit dan Jumlah Daya yang dihasilkan

No Jenis Pembangkit Jumlah

Unit

Jumlah Daya

1 Grup Timur

Sistem 48V

Turbin Angin 1kW/48V

(triangle)

Turbin Angin 1kW/48V

(latis) 4 Unit 2 Unit 4 kW 2 kW Sistem 240 V

Turbin Angin 2,5 kW/240 V (latis)

Turbin Angin 10 kW/240 V (latis)

Turbin Angin 10 kW/240 V (triangle)

Turbin Angin 5 kW/240V (latis)

Panel Surya 4kW/240V

2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 40 Unit @100W 5 kW 10 kW 10 kW 5 kW 4 kW Sistem 120V

Turbin Angin 1kW/120V (latis) 2 Unit 4 kW

2 Grup Barat

Sistem 240 V

Turbin Angin 1KW/240V

Panel Surya 15 KW/120V

21 Unit 150 Unit @100W/ 12V 21 KW 15 KW

3 Grup KKP

Sistem 48 V

Panel Surya 10 KW/48V 48 Unit

@220W/ 24V

10 KW

Total Jumlah Pembangkit Energi 90 KW

Sumber : PLTH Pandansimo Bantul

2.2.4 Potensi Energi Angin

(50)
[image:50.595.187.437.138.453.2]

Tabel 2.2 Kecepatan angin rata-rata di pantai Baru Pandansimo

No Bulan Kecepatan Angin (m/s)

1 Januari 4,7

2 Februari 3,6

3 Maret 4,8

4 April 4,2

5 Mei 4,2

6 Juni 5,3

7 Juli 6,1

8 Agustus 5

9 September 5

10 Oktober 5,7

11 November 4

12 Desember 5

Rata-rata 4,8

Sumber : Data logger NGR#40 Anem. m/s,PLTH Pandansimo

Menurut ilmu fisika klasik untuk mengetahui energi kinetik yang didapat ketika sebuah objek yang memilki massa bergerak (m) dengan kecepatan translasi (v) dirumuskan sebagai berikut, dengan ketentuan kecepatan (v) tidak mendekati kecepatan cahaya. energi kinetik angin dapat dinyatakan dengan rumus,(Bueche; 1991: 46) :

E = ½ m.v2

Dimana :E = energi dari udara (joule) m = massa udara (kg)

v = kecepatan angin (m/detik)

Rumus di atas juga berlaku untuk angin yang merupakan udara

(51)

(tergantung jenis sudu) dan bergerak dengan kecepatan v, maka jumlah massa yang melewati suatu tempat dapat dilihat pada rumus berikut:

m = ρ.A.v (White; 2001; 133) dimana :m = laju alir massa udara (kg/s)

ρ = kerapatan udara 1.1726 (kg/m3)

A = luas penampang (m2)

v = kecepatan udara (m/s)

Dengan demikian maka energi yang dapat dihasilkan per satuan waktu adalah sesuai dengan rumus berikut : Power = Work (Energi angin) / time (Giancoli; 1995; 157)

P = ½ ρ . A .v3

dimana :P = daya angin (W)

ρ = kerapatan angin (kg/m3)

A = luas penampang (m2) v = kecepatan angin (m/detik) 2.3 Panas Bumi

2.3.1 Pengertian

(52)

Pada penelitian tentang potensi panas bumi yang ada di indonesia terdapat beberapa laporan studi mengenai resource dan reserve tenaga panas bumi di Indonesia yang menyajikan angka-angka yang berbeda. Salah satunya adalah laporan studi oleh WestJEC pada tahun 2007 Master Plan Study for Geothermal Power Development in the Republic of Indonesia. Menurut laporan tersebut, potensi panas bumi Indonesia yang dapat dieksploitasi adalah 9.000 MW, tersebar di 50 lapangan, dengan potensi minimal 12.000 MW.Dalam RUPTL rencana untuk mengembangkan banyak proyek PLTP, terutama di Sumatera, Jawa dan beberapa di Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku.( RUPTL PLN 2015 - 2024)

2.3.2 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit listrik yang mengkonversi energi panas yang di hasilkan bumi menjadi energi listrik. Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk PLTP, system kerja dari PLTP relatif sama dengan PLTU, hanya saja uapnya didapat dari perut bumi. Oleh karena itu, PLTP umumnya terletak di pegunungan dan di dekat gunung berapi.

2.3.3 Cara Kerja PLTP

(53)
[image:53.595.168.491.152.320.2]

kembali ke perut bumi menuju rongga uap tersebut diatas sehingga didapat siklus uap dan air yang tertutup.

Gambar 2.3 Skema sirkuit uap dan air pada PLTP

Sumber:

http://tech.dbagus.com/wp-content/uploads/2015/03/Cara-Kerja-Pembangkit-Listrik-Tenaga-Panas-Bumi.jpg, (diakses pada hari rabu 8 juni 2016, pukul 12:30 wib).

Tekanan uap yang didapat dari perut bumi umumnya hanya berkisar pada 20 kg/cm2, sedangkan tekanan uap pada PLTU konvensional dapat mencapai 100 kg/cm2. Hal ini menyebabkan turbin uap PLTP mempunyai dimensi yang relatif besar dibandingkan turbin uap PLTU konvensional. Selain itu, uap dari perut bumi kebanyakan mempunyai kandungan belerang yang relatif tinggi sehingga hal ini perlu diperhitungkan pada material turbin.

Karena jumlah kandungan uap dalam suatu rongga uap (seperti tersebut di atas) jumlahnya terbatas, maka daya PLTP yang dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan kandungan uap ini. Di lain pihak, peralatan sebuah PLTP diperkirakan mempunyai umur ekonomis sekitar 20 tahun. Oleh karena itu, PLTP harus dibangun dengan daya terpasang sedemikian sehingga pemakaiaan uapnya tidak menghabiskan kandungan uap yang tersedia dalam waktu kurang dari 20 tahun.

(54)

investasinya lebih tinggi karena penemuan kantong uap dalam perut bumi memerlukan biaya eksplorasi dan pengeboran tanah yang tidak kecil.

Seringkali pengeboran dan penyediaan uap dilakukan oleh perusahaan pertambangan, misalnya Pertamina, kemudian uap dibeli oleh perusahaan listrik, misalnya PLN. Dalam hal demikian, perusahaan listrik harus memperhitungkan biaya uap sebagai biaya operasi yang belum tentu lebih murah daripada biaya bahan bakar PLTU.

Masalah lingkungan PLTP yang memerlukan perhatian adalah masalah kebisingan dan masalah uap yang mengandung belerang yang dalam udara dapat menghasilkan gas H2S yang baunya busuk. Bahan ikutan pada uap yang berasal dari perut bumi ini dapat juga diproses untuk dipisahkan sehingga PLTP dapat mempunyai produk sampingan seperti belerang. 2.4 Sampah Kota

2.4.1 Pengertian

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi. Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat berbentuk padat, cair dan gas. Dalam bentuk cair dan gas, sampah dikatakan sebagai emisi. Emisi yang dihasilkan dari sampah berupa gas metana yang berperan dalam penipisan lapisan ozon sehingga menimbulkan pemanasan global. Sebagian besar sampah kota di Indonesia adalah sampah jenis organik. Di kota-kota besar, produksi sampah organik mencapai 70% dari total sampah, dan sekitar 28% adalah sampah anorganik sisanya sekitar 2% tergolong lain-lain seperti B3 yang perlu dikelola tersendiri.Jenis sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi kompos dan sumber biogas. Sedangkan komponen anorganik mempunyai potensi sebagai bahan daur ulang.

(55)

meningkatnya jumlah produksi sampah di masyarakat sehingga terjadi penumpukan. Menurut Wardhana (1995) menjelaskan bahwa walaupun sudah disediakan TPA, namun karena sampah yang dihasilkan terus bertambah, sehingga TPA ikut semakin meluas. Oleh karena itu, perlu dipikirkan lebih lanjut mengenai cara untuk mengurangi jumlah sampah yang sampai ke TPA dengan memanfaatkannya menjadi sumber energi. 2.4.2 Penggolongan Sampah

Penggolongan sampah, penggolongan ini berdasarkan asal sampah, sifat dan jenisnya.

a. Penggolongan sampah berdasarkan asalnya

1. Sampah hasil rumah tangga termasuk di dalamnya sampah rumah sakit, hotel dan kantor.

2. Sampah hasil kegiatan industri.

3. Sampah hasil kegiatan pertanian meliputi perkebunan, perikanan dan peternakan.

4. Sampah hasil kegiatan perdagangan seperti sampah pasar, swalayan dan toko.

5. Sampah hasil kegiatan pembangunan.

6. Sampah jalan raya

b. Penggolongan sampah berdasarkan sifatnya

1. Sampah organik terdiri atas dedaunan, sisa makanan, kertas, sayur dan buah. Sampah organik merupakan sampah

yang mengandung senyawa organik dan tersusun oleh unsur karbon, hydrogen dan oksigen serta sampah organik mudah terdegradasi oleh mikroba.

(56)

c. Penggolongan sampah berdasarkan jenisnya

Dalam Undang-Undang No 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, jenis sampah yang diatur adalah:

1. Sampah Rumah Tangga

Yaitu sampah yang berbentuk padat yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari di rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik dan dari proses alam yang berasal dari lingkungan rumah tangga. Sampah ini berasal dari rumah atau dari komplek perumahan

2. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

Yaitu sampah rumah tangga yang bukan berasal dari rumah tangga dan lingkungan rumah tangga melainkan bersumber dari tempat lain seperti pasar, pusat perdangan, kantor, sekolah, rumah sakit dan lain-lain.

3. Sampah Spesifik

Yaitu sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah tangga yang karena sifat, konsentrasi dan atau jumlahnya memerlukan penanganan khusus, meliputi, sampah yang mengandung B3 (bahan berbahaya dan beracun seperti batere bekas, bekas toner dan sebagainya). Sampah yang mengandung limbah B3 seperti sampah medis, sampah akibat bencana, puing bongkaran, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah, sampah yang timbul secara periode (sampah hasil kerja bakti). 2.4.3 Pengelolaan Sampah

(57)

besar dengan penduduk yang padat. Permasalahan ini akan timbul ketika sampah menumpuk dan tidak dapat dikelola dengan baik. Beberapa metode pengelolaan sampah dan penerapannya adalah sebagai berikut:

1. Open dumping (pembuangan terbuka)

Merupakan cara pembuangan sederhana dimana sampah hanya dibuang pada suatu lokasi, dibiarkan terbuka tanpa pengaman dan ditinggalkan setelah lokasi penuh.

2. Controlled landfill

Metode ini merupakan peningkatan dari open dumping dimana secara periodik sampah yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan tanah untuk menghindari potensi gangguan yang ditimbulkan. Dalam operasionalnya, juga dilakukan perataan dan pemadatan sampah untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan kestabilan.

3. Sanitary landfill

Metode ini dilakukan dengan cara penimbunan sampah, setelah itu kemudian dipadatkan lalu ditutup dengan tanah, yang dilkukan terus menerus secara berlapis-lapis sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Pekerjaan pelapisan sampah dengan tanah penutup dilakukan setiap hari pada akhir jam operasi.

4. Inceneration

Metode ini dilakukan dengan cara membakar sampah yang telah terkumpul. Pembakaran sampah dilakukan

Gambar

Tabel 2.1 Jenis Pembangkit dan Jumlah Daya yang dihasilkan
Tabel 2.2 Kecepatan angin rata-rata di pantai Baru Pandansimo
Gambar 2.3 Skema sirkuit uap dan air pada PLTP
Gambar 2.4 Teknologi PLTSa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pesawat terbang juga merupakan moda transportasi yang secara keamanan dan kenyamanan sangat berkualitas dalam hal pelayanan kepada penumpang jika aturan dan standar operasional

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,

X : treatment yang diberikan Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu (1) Melakukan wawancara dan observasi kelas saat pelaksanaan pembelajaran

dengan masalah-masalah dalam persidangan, seperti halnya jawaban, replik, duplik, pembuktian dalil gugatan dan bantahannya. Kesemuanya itu harus didukung oleh dasar hukum yang

Nilai rmsd merupakan nilai yang akan menunjukkan perbandingan antara konformasi penambatan molekuler dengan konformasi yang sebenarnya sehingga dapat menetukan akurasi

Paradigma ekologi yang mendasari keharmonisan hubungan antara manusia dan alam adalah sebagai berikut: (1) keberadaan lingkungan alam mendahului keberadaan manusia

12 a) Tepi daun bergerigi membentuk struktur mirip duri, bentuk daun lanset, percabangan batang berseling, rhizoid bercabang dua, pleurokarpus, seta

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat menetapkan daftar nominatif berdasar usulan yang disampaikan oleh sekolah serta disandingkan dengan