DI PT. XYZ SIDOARJO
Oleh :
Nama : TJE TJIEN (SONNY)
NIM : 93410103045
NIRM : 93.7.085.31132.07114 Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
DI PT. XYZ SIDOARJO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh :
Nama : TJE TJIEN (SONNY)
NIM : 93410103045
NIRM : 93.7.085.31132.07114 Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
Pada perusahaan percetakan PT. XYZ Sidoarjo, divisi produksi harus dapat
memperhitungkan biaya bahan dan biaya produksi yang dikeluarkan pada suatu pesanan.
Selain itu juga harus menentukan target karyawan dan penjadwalan kerja mesin serta
karyawan sesuai dengan absensi pada divisi penggajian.
Karyawan pada perusahaan percetakan PT. XYZ terdiri dari harian dan bulanan
yang dibagi atas bagian-bagian. Dan setiap bagian terdapat kelompok karyawan yang
bertanggungjawab atas suatu pekerjaan sesuai dengan target yang diberikan. Perusahaan
harus menghitung dengan tepat gaji yang dibayarkan kepada karyawan secara tepat dan
benar. Selain itu perusahaan harus dapat memperhitungkan biaya produksi, biaya gaji dan
pendapatan untuk mengetahui pengeluaran dan pendapatan perusahaan pada jangka
waktu tertentu.
Sistem informasi komputer yang berbasis multi user dibutuhkan perusahaan
percetakan PT. XYZ Sidoarjo untuk membantu divisi produksi dan divisi penggajian
dalam mengambil keputusan. Untuk membangun sistem informasi tersebut menggunakan
bahasa pemrograman Delphi versi 5.0 dan dengan topologi star sebagai sistem
jaringannya. Dengan digunakannya sistem informasi multi user maka otoritas pengguna
sistem informasi harus diatur sesuai dengan divisi, tingkatan dan hak akses sehingga
setiap pengguna dapat dibatasi pemakaiannya sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu
pengguna hanya dapat membuka sistem informasi pada satu workstation saja dan
pengubahan data hanya dapat dilakukan bila tidak ada pengguna lain menggunakan data
Halaman
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan ... 5
1.4. Pembatasan Masalah ... 6
1.5. Metodologi Penelitian ... 7
1.4. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II. LANDASAN TEORI ... 9
2.1. Sistem Produksi ... 9
2.2. Sistem Penggajian ... 12
2.3. Karyawan ... 13
2.4. Sistem Informasi ... 19
2.5. Bahasa Pemrograman ... 24
2.6. Basis Data ... 25
2.7. Normalisasi ... 27
3.1. Identifikasi Masalah ... 33
3.2. Sistem Flow yang Lama ... 34
BAB IV. DESAIN DAN IMPLEMENTASI ... 36
4.1. Analisa Sistem ... 36
4.2. Bagan Sistem Flow ... 37
4.3. Data Flow Diagram ... 41
4.4.E-R Diagram Proses Produksi ... 56
4.5. Struktur File Database ... 57
4.6. Desain dan Implementasi Input/Output ... 83
4.7. Desain Topologi Jaringan ... 107
BAB V. PENUTUP ... 109
5.1. Kesimpulan ... 109
5.2. Saran ... 110
DAFTAR PUSTAKA ... 111
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sistem informasi yang ada pada saat ini sangat luas dan tidak terbatas.
Kemajuan teknologi komputer menambah kebutuhan akan informasi di semua
aspek kehidupan baik informasi akan hiburan, teknologi kehidupan dan yang
lainnya secara cepat dan akurat.
Perusahaan besar dan kecil juga membutuhkan informasi yang cepat dan
akurat untuk memudahkan pimpinan dalam mengambil suatu keputusan. Di dalam
suatu perusahaan terdapat divisi-divisi yang membutuhkan informasi berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Informasi ini pada umumnya saling terkait.
Untuk itu setiap divisi membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat
membantu divisi tersebut untuk mengambil suatu keputusan. Dengan perhitungan
dan proses secara manual pada setiap sistem informasi yang dibutuhkan pada
perusahaan percetakan akan menyulitkan pimpinan perusahaan didalam
mengambil suatu keputusan.
Pada divisi produksi pimpinan divisi membutuhkan informasi hasil dari
produksi yang telah dilaksanakan sehingga dapat menentukan keuntungan dari
perusahaan tersebut serta dapat membantu dalam mengambil suatu keputusan
yang berhubungan dengan produksi seperti biaya yang akan dikeluarkan pada
suatu pekerjaan, karyawan yang akan menangani pekerjaan tersebut serta target
yang diberikan kepada karyawan sehingga pekerjaan tersebut dapat cepat
Pada divisi penggajian untuk pembayaran gaji bagi karyawan pada suatu
perusahaan ada yang menerapkan sistem penggajiannya secara harian dan ada
juga yang bulanan. Untuk gaji yang dibayarkan secara harian perusahaan akan
menghitung lama kerja karyawan setiap harinya termasuk lembur dan hasil kerja
karyawan setiap harinya dari target yang diberikan kepada karyawan.. Sedangkan
untuk gaji yang dibayarkan secara bulanan perusahaan melihat kemampuan dan
kemajuan dari setiap karyawan yang dilihat secara umum. Perhitungan dari gaji
yang diberikan kepada setiap karyawan akan berbeda tergantung dari tingkat
jabatan dan kemampuan masing-masing karyawan serta untuk memacu
kemampuan masing-masing karyawan diberikan tambahan-tambahan seperti uang
kehadiran, uang lembur, uang hasil target dan bonus. Untuk gaji yang akan
diberikan kepada karyawan harus diperhitungkan secara cermat dan bijaksana
tergantung dari hasil kerja masing-masing individu. Pada kelompok karyawan
harian, perhitungan kehadiran karyawan sangat kritis karena gaji yang akan
diterimanya ditentukan oleh kehadirannya selama satu minggu sehingga
pengusaha harus memperhitungkan kehadiran, jam kerja dan hasil kerja dari
masing-masing karyawan dengan benar. Demikian juga dengan kelompok
karyawan bulanan pengusaha harus dapat mempertanggung jawabkan pembayaran
gaji yang diberikan kepada karyawan sehingga dapat mengurangi resiko
ketidakpuasan karyawan terhadap gaji yang diberikan oleh perusahaan..
PT. XYZ adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
percetakan yang ada di Sidoarjo. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang percetakan yang memiliki karyawan dengan bagian dan
menentukan terlebih dahulu berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
dalam melaksanakan pesanan tersebut. Biaya yang dikeluarkan tersebut meliputi
biaya bahan dan biaya operasional. Setelah perusahaan menentukan biaya yang
harus dikeluarkan dalam pekerjaan tersebut maka perusahaan juga harus dapat
menentukan karyawan yang akan mengerjakannya. Di dalam menentukan
karyawan pengusaha harus menentukan pula target dari masing-masing karyawan
dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga pesanan tersebut dapat
terselesaikan sesuai dengan permintaan dan perusahaan dapat memperhitungkan
keuntungan yang didapatkan.
Sehingga untuk menentukan karyawan serta target dari pekerjaan tersebut divisi
produksi harus melihat bagian, dan jadwal kerja karyawan tersebut sehingga
seorang karyawan tidak dibebani oleh dua pekerjaan dan pesanan tersebut dapat
diselesaikan tepat waktu. Dari informasi tersebut maka divisi produksi dapat
menyediakan informasi bagi divisi penggajian dalam memberikan gaji.
Dengan jumlah karyawan lebih dari 60 orang untuk membayarkan gaji
karyawan setiap harinya yang besarnya bonus setiap karyawan berbeda tergantung
dari hasil kerjanya satu hari tersebut sangatlah sulit. Seperti pada perusahaan
percetakan PT. XYZ memberikan gaji dan bonus setiap karyawan dilihat dari
hasil kerja setiap harinya dan dilihat dari tingkat kesulitannya. Untuk
penghitungan bonus yang akan diberikan kepada setiap karyawan, pimpinan harus
memperhitungkan biaya pesanan, gaji karyawan, keuntungan dan tingkat
kesulitannya sehingga informasi yang dibutuhkan dari divisi produksi harus cepat
dan akurat. Dari perhitungan tersebut maka perusahaan dapat memberikan gaji
diberikan oleh karyawan yang sebelumnya telah ditentukan oleh divisi produksi.
Sehingga diharapkan setiap karyawan dap at bersaing secara sehat dalam bekerja.
Pada saat perusahaan memberikan gaji kepada karyawan maka pimpinan
harus melihat hasil dari pesanan yang telah dikerjakan oleh setiap karyawan juga
harus memperhitungkan waktu yang dipergunakan oleh setiap karyawan secara
manual. Pemberian gaji dan bonus kepada seluruh karyawan harus adil dan
seimbang serta akurat karena apabila perusahaan melakukan kesalahan dalam
perhitungan pemberian gaji dan bonus yang diberikan, maka karyawan dapat tidak
puas terhadap pimpinan perusahaan sehingga dapat menghambat operasional
perusahaan.
Perusahaan juga memberikan pinjaman kepada karyawan yang besar
pinjaman dan cara pembayarannya tergantung dari grade masing-masing
karyawan dan kebijaksanaan pimpiunan perusahaan. Dengan adanya pinjaman
maka gaji yang diterima karyawan diperhitungkan terlebih dahulu dengan
angsuran pinjaman tersebut.
Dari biaya produksi serta gaji yang dibayarkan kepada karyawan dan
pendapatan dari pesanan yang masuk maka pimpinan perusahaan dapat
memperhitungkan keuntungan yang diterima dari suatu pesanan atau pada satu
periode tertentu.
Oleh karena itu dari permasalahan yang timbul dibutuhkan suatu sistem
informasi yang terintegrasi antara divisi produksi dan divisi penggajian sehingga
perusahaan langsung dapat menetukan bahan produksi, waktu yang dibutuhkan,
biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu pesanan serta kebijakan terhadap
gaji yang sesuai terhadap karyawan yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut
dengan akurat dan dapat dipertanggung jawabkan serta setiap karyawan yang
membutuhkan informasi dapat memperoleh informasi tersebut dengan cepat.
1.2 Perumusan Masalah
Untuk mengatasi kebutuhan sumber informasi yang akurat bagi tiap-tiap
divisi dari divisi yang berbeda pada PT. XYZ maka dituliskan perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membangun sistem informasi untuk divisi produksi dan divisi
penggajian?
2. Bagaimana membuat sistem informasi yang terintegrasi antara divisi
produksi dan divisi penggajian?
3. Bagaimana membuat laporan yang mendukung pengambilan keputusan
pada divisi produksi dan divisi penggajian?
1.3Tujuan
Sistem informasi produksi dan penggajian ini bertujuan untuk:
1. Membangun sistem informasi untuk divisi produksi yang dapat membantu
dalam menentukan biaya produksi, biaya bahan, target karyawan serta
penjadwalan kerja mesin dan karyawan. Untuk divisi penggajian dibangun
sistem informasi yang dapat membantu dalam pembayaran gaji karyawan.
2. Membuat suatu sistem informasi multi user yang dapat di akses oleh dua
divisi yaitu produksi dan penggajian sehingga hasil informasi dari divisi
penggajian demikian sebaliknya hasil informasi penggajian dapat langsung
digunakan oleh divisi produksi sesuai dengan otoritasnya.
3. Membuat laporan-laporan produksi dan penggajian yang cepat dan akurat
serta dapat digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.
1.4 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dalam penyelesaian masalah yang akan diuraikan maka di
dalam membuat sistem informasi bagi perusahaan PT. XYZ dan penulisan tugas
akhir ini terdapat pembatasan masalah yaitu:
1. Sistem informasi produksi, yaitu sistem informasi pada bagian produksi yang
membantu pengguna dalam mengambil suatu keputusan didalam penentuan
biaya operasional produksi serta karyawan yang akan mengerjakan suatu
pesanan. Laporan yang yang akan dikeluarkan adalah laporan biaya
operasional, laporan keuntungan, laporan target dari masing-masing
karyawan dan laporan karyawan yang menangani pesanan.
2. Sistem informasi penggajian, yaitu sistem informasi pada bagian penggajian
yang berguna untuk menentukan besarnya gaji, premi, lembur, dan bonus.
Pengguna harus menginputkan terhadap masing-masing karyawan karena
perusahaan di dalam menentukan besarnya gaji, premi, lembur dan bonus
tergantung dari grade yang ditentukan oleh perusahaan terhadap
masing-masing karyawan. Dibutuhkan suatu inputan dari absensi karyawan setiap
harinya serta pinjaman karyawan yang diberikan. Laporan-laporan yang
dikeluarkan oleh sistem informasi ini adalah laporan data karyawan, laporan
absensi, laporan gaji, laporan slip gaji, laporan bonus, dan laporan pinjaman
3. Sistem informasi yang dibangun berupa sistem informasi multiuser dan
terintegrasi antara bagian produksi dan bagian penggajian sehingga data yang
diterima merupakan data akurat.
1.5Metodologi Penelitian
Di dalam pembuatan sistem informasi pada PT. XYZ dan penulisan Tugas
Akhir ini dilakukan:
1. Melakukan studi lapangan berupa wawancara terhadap kebutuhan sistem
informasi bagi perusahaan secara umum dan yang dibutuhkan oleh pemilik
untuk dapat mendukung dalam pengampilan keputusan.
2. Melakukan wawancara terhadap masing-masing divisi yaitu divisi
produksi dan divisi penggajian untuk mengetahui informasi yang
dibutuhkan, cara menentukan didalam mengambil suatu keputusan serta
informasi yang dibutuhkan agar dapat cepat dimengerti oleh karyawan,
pemilik dan divisi lainnya.
3. Melakukan studi lapangan terhadap lokasi divisi produksi dan penggajian
untuk dapat menentukan jaringan yang akan dibuat secara efisien.
4. Studi pustaka berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh
masing-masing divisi.
5. Membuat rancangan sistem informasi yang akan digunakan serta meminta
pendapat dari karyawan perusahaan sebagai masukan dari pengguna
sistem informasi.
6. Menentukan strukur file yang dibutuhkan serta membuat program aplikasi
7. Melakukan uji coba program pada masing-masing divisi dan pengusaha
serta meminta masukan terhadap pengguna untuk dapat menyesuaikan
kebutuhan dari sistem informasi tersebut.
8. Melakukan dokumentasi terhadap sistem informasi yang telah dibuat dan
membuat laporan tugas akhir.
1.6Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan apa yang menjadi pokok permasalahan secara
umum, tujuan penulisan, identifikasi masalah, ruang lingkup
permasalahan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori yang menjadi dasar dari penyusunan
skripsi yang berkaitan dengan permasalahan yang ada.
BAB III PERMASALAHAN
Bab ini menggambarkan sistem yang ada sebelum desain sistem serta
pokok permasalahan yang ada.
BAB IV DESAIN DAN ANALISA SISTEM
Bab ini berisi analisa dan penjelasan tentang permasalahan yang menjadi
pemecahan dari permasalahan yang ada.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan Tugas Akhir dan saran-saran
yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar Tugas Akhir ini dapat
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Produksi
Sistem Produksi adalah suatu sistem yang melakukan perhitungan
terhadap besarnya biaya produksi, proses produksi dan hasil produksi. Dalam
sistem informasi produksi, hasil yang dibutuhkan oleh pengguna pada awalnya
adalah menentukan biaya jasa produksi yang harus dibayarkan oleh pelanggan
dari permintaan yang diberikan. Karena untuk setiap jenis permintaan memiliki
karakteristik tersendiri maka pengusaha harus dapat memperhitungkan biaya
bahan, biaya operasional, dan keuntungan yang akan didapatkan dari hasil
percetakan untuk setiap permintaan tersebut.
Pada saat perusahaan mendapatkan suatu pesanan maka perusahaan
menentukan bahan baku dan alat kerja yang akan digunakan. Bahan baku yang
digunakan yaitu seperti macam-macam kertas, perekat, tinta, dan tali. Dari
persediaan bahan yang ada maka pengguna dapat menentukan bahan apa saja
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pesanan. Selain menghitung biaya
dari bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut, perusahaan juga harus menentukan
biaya jasa atas pengerjaan pesanan tersebut. Sehingga perusahaan dapat
memperhitungkan besarnya biaya secara cepat dan akurat yang harus dikeluarkan
oleh pemesan.
Alat bantu kerja yang akan digunakan dalam mengerjakan pesanan
tersebut harus ditentukan jadwal penggunaannya terlebih dahulu agar tidak terjadi
terjadi karyawan yang menunggu antrian penggunaan alat kerja, yang dapat
menyebabkan karyawan tidak dapat bekerja dengan cepat sesuai dengan target
yang telah diberikan. Perusahaan juga harus menentukan karyawan dari bagian
mana saja yang akan mengerjakan pesanan dari pelanggan serta perusahaan
menentukan target yang harus diselesaikan oleh karyawan. Setiap pesanan
dikerjakan oleh suatu kelompok karyawan tertentu yang ditentukan oleh
perusahaan agar seluruh karyawan dapat terorganisir dengan baik dalam suatu
kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya
masing-masing.
Dengan sistem tersebut maka perusahaan akan dapat mengambil
keputusan dalam memberikan pekerjaan dan target yang merata terhadap
masing-masing karyawan sesuai dengan bagiannya. Target diberikan kepada karyawan
yang telah terbagi atas kelompok-kelompok agar dapat memacu potensi dari tiap
karyawan sehingga perusahaan dapat dengan cepat menyelesaikan pesanan dan
perusahaan dapat menyelesaikan suatu pesanan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Pada waktu tertentu pengusaha membutuhkan informasi hasil target
dari pekerjaan setiap karyawan yang telah diselesaikan ataupun yang masih belum
terselesaikan sehingga pengguna dapat mengambil keputusan dalam menentukan
target selanjutnya serta menentukan apakah akan dilakukan lembur atau untuk
menyelesaikan suatu pesanan agar sesuai dengan jadwal penyelesaian pesanan
tersebut.
Perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari penjualan terhadap sisa
potongan kertas yang merupakan sisa produksi, potongan kertas yang disebut
karyawan. Penjualan potongan kertas tersebut dilakukan pada setiap harinya satu
kali atau lebih karena sisa potongan kertas merupakan limbah terbanyak dari
perusahaan percetakan. Setiap transaksi penjualan kawul terdapat laporan dari
sistem informasi tersendiri karena kawul juga sebagai salah satu sumber
pendapatan bagi perusahaan sehingga perusahaan membutuhkan informasi yang
akurat dari hasil penjualan kawul. Hasil dari penjualan kawul tersebut dibagikan
kepada seluruh karyawan yang akan diberikan pada saat penggajian. Apabila pada
saat penjualan kawul tersebut karyawan tidak masuk maka karyawan tidak
mendapatkan pembagian penjualan kawul pada hari itu. Besarnya bonus yang
diterima oleh setiap karyawan pada setap penjualan kawul telah ditentukan oleh
perusahaan yang tergantung dari grade masing-masing karyawan dan
kebijaksanaan perusahaan. Dan sisa dari pembagian bonus yang telah diberikan
kepada karyawan masuk ke dalam pendapatan perusahaan.
Perusahaan secara berkala yaitu harian dan bulanan membutuhkan suatu
informasi yang dapat memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan
yang didapat oleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Perhitungan biaya
terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan, biaya operasional, dan biaya gaji
karyawan, sedangkan keuntungan yang didapat terdiri dari sisa hasil penjualan
kawul yang telah dibagikan kepada karyawan, dan selisih antara biaya yang harus
dibayar oleh pemesan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Sehingga dari hasil informasi pendapatan dan pengeluaran maka perusahaan dapat
2.2 Sistem Penggajian
Sistem penggajian pada perusahaan PT. XYZ menggunakan sistem
penggajian yang diberikan kepada karyawan secara harian dan bulanan. Untuk
gaji harian dibayarkan kepada karyawan pada hari Sabtu untuk setiap minggunya,
sedangkan untuk gaji bulanan dibayarkan kepada karyawan pada tanggal 30 setiap
bulannya.
Untuk menentukan gaji yang akan diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan, perusahaan harus memperhitungkan grade dari masing-masing
karyawan, jenis dan bagian karyawan terlebih dahulu.
Karyawan dibagi atas grade yang berbeda tingkatannya tergantung dari
masa kerja dan kemampuan karyawan. Grade tersebut akan menentukan batasan
gaji pokok, uang hadir, uang lembur, uang premi, uang makan dan bonus yang
akan diberikan kepada setiap karyawan. Akan tetapi kebijakan pemberian gaji dan
bonus terhadap masing-masing karyawan akan berbeda tergantung dari penilaian
perusahaan walaupun dengan grade dan bagian yang sama. Dengan adanya grade
tersebut maka batasan antar grade serta kualitas dari setiap karyawan akan terlihat
jelas.
Terdapat dua shift kerja pada perusahaan PT. XYZ yaitu shift pagi dan
shift malam yang pada setiap minggunya karyawan selalu bergantian secara
bergilir, namun tidak menutup kemungkinan untuk tidak adanya perpindahan
shift tergantung dari kebijaksanaan perusahaan. Untuk karyawan pada shift malam
mendapatkan tambahan gaji pokok dan uang makan yang telah ditentukan oleh
Pembayaran gaji yang diberikan tidak terlepas dari sistem produksi yang
telah menentukan lembur karyawan, dan target yang telah diberikan terlebih
dahulu kepada setiap karyawan. Maka pada sistem penggajian dilakukan
perhitungan hasil dari gaji pokok, premi harian, premi mingguan, bonus, uang
makan, uang lembur dan uang hasil target tersebut. Pada sistem penggajian juga
meperhitungkan absensi dari setiap karyawan untuk menentukan gaji dan bonus
yang akan diberikan. Karena dengan adanya absensi karyawan maka perhitungan
gaji yang akan diberikan dapat dipertanggung jawabkan kepada perusahaan dan
seluruh karyawan.
2.3 Karyawan
Pada perusahaan PT. XYZ karyawan terbagi atas jenis karyawan, bagian
karyawan, dan kelompok karyawan. Jenis karyawan adalah terdiri dari jenis
karyawan harian dan bulanan yang dilihat dari sistem penggajiannya. Sehingga
perusahaan dapat mengatur pengeluaran pada setiap minggu dan pada akhir
bulannya.
2.3.1 Karyawan harian
Karyawan harian merupakan karyawan yang perhitungan penggajiannya
dilihat dari hasil kerja karyawan setiap harinya. Dari kehadiran dan hasil kerja
yang meliputi uang premi, bonus, dan hasil target maka karyawan harian untuk
setiap penggajian dilakukan pada hari Sabtu.
Yang diperhitungkan dalam pemberian gaji bagi setiap karyawan harian
a. Gaji pokok, yaitu ditentukan dari grade masing-masing karyawan tetapi
dimungkinkan untuk dilakukan perubahan atau kenaikan yang tergantung dari
kebijaksanaan perusahaan terhadap masing-masing karyawan. Grade
merupakan batasan bagi perusahaan dalam memberikan gaji pokok sehingga
seorang karyawan tidak akan mendapatkan gaji yang lebih besar dari
karyawan yang memiliki grade yang lebih tinggi. Dari gaji pokok yang telah
ditentukan perusahaan merupakan gaji dalam satu bulannya, dan dalam
melakukan pembayaran gaji tiap minggunya perusahaan harus membagi
secara merata pada setiap kali penggajiannya. Apabila terdapat sisa pembagian
maka akan dibayarkan pada minggu terakhir setiap bulannya. Untuk karyawan
yang mendapatkan giliran shift malam maka gaji pokok yang diterima akan
ditambah sesuai dengan jumlah hari shift malam, dan besarnya tambahan
tersebut ditentukan dari grade masing-masing karyawan.
b. Uang hadir perhari, yaitu memperhitungkan setiap kali kehadiran dari setiap
karyawan per hari. Sehingga setiap ketidakhadiran karyawan akan mengurangi
gaji akan diterimanya. Uang hadir perhari telah ditentukan sebelumnya oleh
perusahaan tergantung dari grade karyawan beserta kebijaksanaan perusahaan
terhadap masing-masing karyawan.
c. Uang lembur per jam, yaitu memperhitungkan kelebihan jam kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya. Setelah pada divisi produksi
ditentukan lembur bagi karyawan dan telah diketahui jumlah jam lembur bagi
masing-masing karyawan, maka pada divisi penggajian dilakukan perhitungan
jumlah jam lembur selama satu minggu. Perhitungan uang lembur ini berlaku
d. Uang lembur minggu, yaitu memperhitungkan kelebihan jam kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya. Setelah pada divisi produksi
ditentukan lembur bagi karyawan dan telah diketahui jumlah jam lembur bagi
masing-masing karyawan, maka pada divisi penggajian dilakukan perhitungan
jumlah jam lembur selama satu minggu. Perhitungan uang lembur ini berlaku
hanya pada hari libur saja karena uang lembur yang diberikan antara pada hari
kerja dengan hari libur berbeda.
e. Uang makan, yaitu uang yang hanya diberikan kepada karyawan apabila
karyawan tersebut berada pada shift malam yang besarnya ditentukan oleh
grade dari masing-masing karyawan dan dibayarkan sesuai dengan jumlah hari
dari shift malam yang dilakukan.
f. Premi mingguan, yaitu bonus kehadiran dari setiap karyawan yang diberikan
apabila dalam satu minggu penuh karyawan tersebut masuk kerja. Jika dalam
satu minggu tersebut karyawan pernah tidak masuk, maka premi mingguan
tersebut akan hilang. Oleh karena itu dalam satu minggu penuh karyawan harus
masuk kerja untuk mendapatkan premi mingguan.
g. Premi bulanan, yaitu bonus kehadiran dari setiap karyawan yang diberikan
apabila dalam satu bulan penuh karyawan tersebut masuk kerja. Jika dalam satu
bulan karyawan pernah tidak masuk maka untuk setiap ketidakhadirannya
karyawan dipotong 1/3 dari total premi perbulan yang akan diterima. Apabila
karyawan tidak dapat hadir satu kali dalam satu bulan maka premi bulanan
yang diterima oleh karyawan dipotong dengan 1/3 dari premi bulanan yang
dari 3 hari absen kerja maka karyawan tersebut tidak mendapatkan premi
bulanan.
h. Bonus, yaitu hasil penjualan sisa potongan kertas yang dijual pada setiap
harinya yang dibagikan kepada setiap karyawan tergantung dari grade
masing-masing karyawan dan kebijaksanaan perusahaan. Apabila karyawan pernah
tidak hadir dalam satu minggu maka bonus yang dibagikan dalam satu minggu
tersebut akan hilang.
2.3.2 Karyawan bulanan
Pada karyawan bulanan perusahaan melakukan pembayaran penggajian
pada tanggal 30 setiap bulannya.
a. Gaji pokok, yaitu ditentukan dari grade masing-masing karyawan tetapi
dimungkinkan untuk dilakukan perubahan atau kenaikan yang tergantung dari
kebijaksanaan perusahaan. terhadap masing-masing karyawan. Grade
merupakan batasan bagi perusahaan dalam memberikan gaji pokok sehingga
seorang karyawan tidak akan mendapatkan gaji yang lebih besar dari karyawan
yang memiliki grade yang lebih.tinggi. Setiap kali pembayaran gaji dilakukan
menurut gaji pokok yang telah ditentukan perusahaan sebelumya yang dibayar
seluruhnya pada akhir bulan. Untuk karyawan yang mendapatkan giliran shift
malam maka gaji pokok yang diterima akan ditambah sesuai dengan jumlah
hari shift malam, dan besarnya tambahan tersebut ditentukan dari grade
masing-masing karyawan.
b. Uang lembur per jam, yaitu memperhitungkan kelebihan jam kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya. Setelah pada divisi produksi
masing-masing karyawan, maka pada divisi penggajian dilakukan perhitungan
jumlah jam lembur selama satu minggu. Perhitungan uang lembur ini berlaku
hanya pada hari kerja saja dan bukan pada hari minggu.
c. Uang lembur minggu, yaitu memperhitungkan kelebihan jam kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya. Setelah pada divisi produksi
ditentukan lembur bagi karyawan dan telah diketahui jumlah jam lembur bagi
masing-masing karyawan, maka pada divisi penggajian dilakukan perhitungan
jumlah jam lembur selama satu minggu. Perhitungan uang lembur ini berlaku
hanya pada hari libur saja karena uang lembur yang diberikan antara pada hari
kerja dengan hari libur berbeda.
d. Uang makan, yaitu uang yang hanya diberikan kepada karyawan apabila
karyawan tersebut berada pada shift malam yang besarnya ditentukan oleh
grade dari masing-masing karyawan dan dibayarkan sesuai dengan jumlah hari
dari shift malam yang dilakukan.
e. Premi bulanan, yaitu bonus kehadiran dari setiap karyawan yang diberikan
apabila dalam satu bulan penuh karyawan tersebut masuk kerja. Jika dalam
satu bulan karyawan pernah tidak masuk maka untuk setiap ketidakhadirannya
karyawan dipotong 1/3 dari total premi perbulan yang akan diterima. Apabila
karyawan tidak dapat hadir satu kali dalam satu bulan maka premi bulanan
yang diterima oleh karyawan dipotong dengan 1/3 dari premi bulanan yang
akan diterima, demikian juga dengan kelipatannyua. Dan apabila telah melebihi
dari 3 hari absen kerja maka karyawan tersebut tidak mendapatkan premi
f. Bonus, yaitu hasil penjualan sisa potongan kertas yang dijual pada setiap
harinya yang dibagikan kepada setiap karyawan tergantung dari grade
masing-masing karyawan dan kebijaksanaan perusahaan. Apabila karyawan pernah
tidak hadir dalam satu minggu maka bonus yang dibagikan dalam satu minggu
tersebut akan hilang.
2.3.3 Bagian karyawan
Bagian yang terdapat pada perusahaan PT. XYZ yaitu terdiri atas bagian
cetak, bagian plong, bagian potong, bagian umum, karyawan serta sopir. Bagian
cetak, plong dan potong adalah bagian operasional yang jenis karyawannya harian
dan bulanan tergantung dari kebijaksanaan peusahaan. Sedangkan bagian umum,
karyawan, serta sopir merupakan jenis karyawan bulanan.
Dengan adanya bagian-bagian pekerjaan yang jelas dalam suatu
perusahaan maka diharapkan seorang karyawan dapat berada di bagian yang tepat
dalam berkarya sehingga kemampuan karyawan tersebut benar-benar dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan.
2.3.4 Kelompok karyawan
Di dalam setiap bagian karyawan terbagi atas kelompok-kelompok
karyawan yang telah ditentukan anggotanya untuk menyelesaikan dan
bertanggung jawab atas suatu pekerjaan. Dengan adanya kelompok tersebut maka
apabila ada pesanan masuk pada divisi produksi maka dapat langsung ditentukan
kelompok yang akan mengerjakannya serta di dalam pemberian target diberikan
kepada kelompok karyawan yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Pada saat
perusahaan dan dapat berubah setiap ada pekerjaan yang masuk. Sehingga dengan
terbaginya karyawan menjadi kelompok karyawan maka perusahaan dapat dengan
mudah mengatur dan memantau karyawan yang sedang mengerjakan suatu
pekerjaan dan karyawan dapat lebih bertanggungjawab terhadap pekerjaannya
karena hasil kerja yang diperoleh merupakan hasil target kerja dalam satu
kelompok.
2.4 Sistem Informasi
Sistem adalah suatu integrasi elemen-elemen yang semuanya bekerja menuju
satu tujuan, yang di dalamnya terdiri dari input, transformasi, dan output. Data adalah fakta dan angka yang tidak memiliki suatu arti. Informasi adalah
merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti dan
bermanfaat bagi penerimanya. Dan sistem informasi berbasis komputer adalah
suatu sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang memanfaatkan
teknologi komputer dalam pengolahan dan penyediaan informasi guna
mendukung operasional. Sehingga dengan sistem informasi akan mempermudah
pengguna di dalam mengolah dan menyajikan suatu informasi yang dapat
dimengerti oleh pengguna. Data yang terkumpul diproses menjadi informasi yang
berguna dan informasi yang dihasilkan dipastikan telah sampai ke pengguna
informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat. Jadi manajemen informasi dapat
didefinisikan sebagai kesempatan untuk meningkatkan produktivitas individu dan
organisasi melalui pengambilan keputusan dan komunikasi yang lebih baik
dengan mendayagunakan kemampuan komputer.
Semakin banyak perusahaan menyadari akan pentingnya sumber informasi
sebagai salah satu pengolah data yang handal sangat dibutuhkan oleh perusahaan
dalam mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan meyajikan informasi sehingga
akan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan
tersebut. Perpaduan antara manusia dan komputer dalam mengolah data untuk
menyajikan informasi yang benar dan akurat untuk kepentingan suatu organisasi
dalam mengambil suatu keputusan disebut Sistem Informasi Manajemen.
Terdapat beberapa sistem infomasi yang digunakan dalam suatu perusahaan
seperti sistem informasi akutansi, sistem informasi eksekutif, sistem informasi
produksi, dan sistem informasi penggajian.
2.4.1 Sistem informasi produksi
Sistem informasi produksi adalah sistem informasi yang digunakan pada
suatu perusahaan untuk membantu di dalam mengambil keputusan yang
berhubungan dengan produksi. Divisi produksi membutuhkan informasi yang
dapat mendukung keputusan yang diambil terutama untuk perusahaan yang
bersifat job order. Karena produksi yang dilakukan berdasarkan pesanan, maka divisi produksi harus dapat menentukan biaya yang harus dibayar oleh pelanggan
dan dapat menentukan jadwal penyelesaian pesanan sehingga perusahaan dapat
menentukan apakah suatu pesanan dapat diterima dan diproduksi atau pesanan
tersebut ditolak. Di saat menerima pesanan, divisi produksi harus menghitung
harga bahan, biaya produksi, dan keuntungan yang didapat. Selain itu divisi
produksi harus melihat jadwal kerja karyawan sehingga dapat menentukan tanggal
Divisi produksi harus selalu mengetahui hasil produksinya untuk memantau:
a. Jenis barang, apakah barang yang diproduksi sesuai dengan jenis pesanan
yang diminta oleh pelanggan.
b. Mutu barang, apakah barang yang telah diproduksi mempunyai mutu yang
sesuai dengan mutu perusahaan.
c. Jumlah barang, apakah jumlah produksi sesuai dengan jumlah pesanan.
d. Waktu, apakah produksi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
e. Bahan produksi, apakah bahan yang digunakan dalam produksi masih
tersedia
f. Karyawan, apakah jumlah karyawan dan jam kerja yang diberlakukan
telah cukup sehingga dapat memenuhi jadwal produksi ,dan kesejahteraan
karyawan telah terpenuhi sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik.
Sehingga dengan adanya sistem informasi produksi ini maka perusahaan terutama
divisi produksi dapat mengambil keputusan-keputusan dengan cepat dalam
menangani suatu pesanan yang masuk dan hasil produksi.
2.4.2 Sistem informasi penggajian
Sistem informasi penggajian adalah sistem informasi yang digunakan pada
suatu perusahaan untuk membantu di dalam mengambil keputusan yang
berhubungan dengan penggajian. Gaji yang diberikan kepada karyawan akan
mempengaruhi kesejahteraan karyawan sehingga meningkatkan kinerja dari
karyawan itu sendiri dan pembayaran gaji harus dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya kepada karyawan.
Divisi penggajian membutuhkan informasi mengenai gaji karyawan,
serta pemotongan bila karyawan absen. Informasi tersebut harus disimpan dan
dapat diakses sesuai dengan otoritas pengguna informasi yang telah ditentukan.
Dari data yang didapat termasuk dari divisi produksi, divisi penggajian pada
waktu yang telah ditentukan dapat melakukan proses penghitungan gaji yang akan
dibayarkan kepada karyawan. Perhitungan tersebut termasuk dari data gaji, data
absensi, hasil kerja, dan pemotongan gaji. Pemotongan terhadap gaji yang
dibayarkan adalah cicilan pinjaman dan pajak penghasilan yang harus dibayar
oleh seluruh masyarakat berpenghasilan sesuai dengan Undang-Undang No. 17
tahun 2000 tanggal 2 Agustus 2000 tentang Perubahan Ketiga Undang-Undang
No. 7 Tahun 1983. Perusahaan berhak melakukan pemotongan penghasilan
berupa pembayaran pajak terhadap karyawan yang kemudian dibayarkan kepada
Kantor Pajak. Pada Undang-Undang tersebut terdapat batasan penghasilan kena
pajak bagi wajib pajak orang pribadi dalam negeri, yaitu:
Lapisan Penghasilan Pajak Tarif Pajak
Sampai Rp. 25.000.000,00
Rp. 25.000.000,00 sampai dengan Rp. 50.000.000,00
Rp. 50.000.000,00 sampai dengan Rp. 100.000.000,00
Rp. 100.000.000,00 sampai dengan Rp. 200.000.000,00
Diatas Rp.200.000.000,00
5%
10%
15%
25%
35%
Biaya jabatan dikenai bagi Wajib Pajak sebesar 5% dengan maksimal
biaya sebesar Rp. 108.000,00. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah
Rp. 240.000,00. Untuk yang menikah dan memiliki anak ditambah Rp.
120.000,00 dengan maksimal tiga orang anak.
Cara perhitungan Pemotongan Pph Pasal 21 adalah sebagai berikut:
Karyawan A bekerja pada perusahaan PT. C menerima gaji sebesar Rp.
2.000.000,00 dan telah beristeri dengan satu anak.
Penghitungan PPh Pasal 21.
Penghasilan sebulan : = Rp. 2.000.000,00
Potongan
1. Biaya jabatan 5% x Rp. 2.000.000,00 = Rp. 100.000,00
Penghasilan netto sebulan = Rp. 1.900.000,00
2. PTKP :
- untuk Wajib Pajak sendiri = Rp. 240.000,00
- Wajib Pajak yang kawin = Rp. 120.000,00
- tambahan untuk 1 anak = Rp. 120.000,00 = Rp. 480.000,00
Penghasilan Kena Pajak sebulan Rp. 1.420.000,00
Pph Pasal 21 5% x Rp. 1.420.000,00 = Rp. 71.000,00
Jadi gaji yang diterima
Rp. 1.900.000,00 – Rp. 71.000,00 = Rp. 1.829.000,00
Proses yang dilakukan oleh divisi penggajian adalah:
a. Mengamati, memeriksa dan melaporkan jadwal kerja atau absensi karyawan.
b. Memberikan kompensasi kepada karyawan atas jadwal kerja yang telah
ditetapkan, baik berupa pemotongan gaji apabila tidak masuk atau pemberian
c. Melakukan perhitungan gaji sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
d. Mengambil dan mengolah data dari divisi produksi yang berhubungan dengan
hasil kerja karyawan untuk diperhitungkan dalam payroll.
e. Menghitung dan membuat laporan pemotongan gaji yang diberikan.
f. Membuat laporan-laporan absensi dan penggajian.
Dengan adanya sistem informasi penggajian tersebut maka akan membantu
divisi penggajian dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan
karyawan
2.5 Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang populer saat ini adalah bahasa pemrograman
visual, yaitu bahasa pemrograman yang mempermudah pengguna dalam membuat
suatu program dengan telah tersedianya objek-objek pendukung sehingga program
aplikasi yang dibuat dapat lebih mudah dan menarik di dalam pemakaiannya.
Bahasa pemrograman visual yang diproduksi oleh Borland adalah Delphi. Delphi
memiliki kelebihan diantaranya adalah:
a. Tersedianya Template Form yang mempermudah pengguna dalam
membangun suatu aplikasi.
b. Program yang dihasilkan merupakan program yang benar-benar
terkompilasi dengan bentuk file EXE.
c. Kemampuan mengakses data dalam berbagai format seperti dBASE,
Paradox, Text, FoxPro, Access, InterBase, Oracle, Sybase, dan Microsoft
SQL Server.
d. Dapat mengakses VBX yaitu komponen dari Microsoft Visual Basic yang
Hingga saat ini Borland Delphi sudah mencapai versi 5.0 yang dapat bekerja
pada sistem operasi Windows 95 atau Windows NT 4. Dengan fasilitas yang ada
pada Borland Delphi versi 5.0 memudahkan dalam membangun suatu aplikasi
yang berbasis dan user friendly.
Salah satu fasilitas yang ada di Borland Delphi adalah Borland Database
Engine yang sangat membantu dalam pemelihara data dan mengakses database
server yang berbeda. Query dan pemindahan data dapat langsung dilakukan antar
database server. Terdapat tiga lapisan penguncian pada Borland Database Engine
yaitu:
1. Session Layer, berfungsi untuk membatasi database-database yang
digunakan dalam suatu aplikasi. Sehingga dalam aplikasi yang
menggunakan banyak database dapat diatur dalam database.
2. Database handle layer, merupakan penguncian terhadap tabel yang ada di
dalam database. Bila database dibuka secara share maka tabel dapat dibuka
secara eksklusif atau share, jika database dibuka secara eksklusif maka
seluruh tabel terbuka secara eksklusif .
3. Table Cursor Layer, berfungsi untuk membatasi akses kursor pada tabel
yang terbuka. Bila tabel dibuka secara share maka kursor lain dapat
mengakses tabel, jika tabel dibuka secara eksklusif maka pengguna
lainnya tidak dapat mengakses tabel tersebut.
2.6 Basis Data
Basis Data merupakan tempat penyimpanan informasi di dalam komputer
yang berupa tabel-tabel yang saling berhubungan satu sama lainnya. Karena
suatu sistem informasi yang membutuhkan data yang berbeda serta hasil
perhitungan dari data yang sama maka biasanya basis data berisikan beberapa file
dan menyediakan fasilitas hubungan antar record sehingga pada saat pengguna
melakukan penyimpanan maka hanya satu data saja yang disimpan untuk
menyajikan informasi yang berbeda dengan data yang sama. Demikian juga pada
saat pengguna menyajikan informasi tersebut data yang didapat tidak bisa dari
satu data saja tetapi diolah terlebih dahulu di dalam penyajiannya untuk
mempermudah pegguna hasil informasi dalam memahaminya.
Dalam suatu file terdapat record, dan dalam record terdapat field. Tipe data
dari suatu field yang digunakan yaitu:
a. Text : Berupa teks atau angka atau kombinasi keduanya namun tidak dapat
dikalkulasikan dengan panjang yang dapat digunakan hingga 255
karakter.
b. Memo : Berupa kalimat atau kombinasi teks dengan angka dengan panjang
hingga 65.535 karakter.
c. Number : Berupa angka yang digunakan dalam matematika dan dapat
dikalkulasikan yang panjangnya tergantung dari fieldsize yang dipilih, seperti byte, decimal, integer, long integer, single, dan double
d. Date/Time : Berupa tanggal atau jam yang dapat berisi tahun 100 hingga
9.999
e. Currency : Berupa angka nominal yang dipergunakan dalam perhitungan
matematika dengan keakuratan 15 digit dibelakang koma dan 4
f. AutoNumber: Berisi angka urutan yang unik atau angka acak yang dibuat bila
terdapat record baru dalam file
g. Yes/No : Berisi satu keadaan yaitu Yes/No, On/Off, atau True/False
h. OLE Object: Berisi data yang terhubung oleh suatu objek tertentu seperti
speadsheet, dokumen, gambar, suara, atau data biner lainnya i. HyperLink : Berisi teks atau angka yang menghubungkan pada suatu alamat
tertentu
2.7 Normalisasi
Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen
menjadi table-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Proses ini
dilakukan agar tidak terjadi kerancuan data. Terdapat tahapan-tahapan dalam
normalisasi yaitu:
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form), kumpulan data yang akan
disimpan tanpa mengikuti suatu aturan tertentu.
b. Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form/1NF), setiap data dibentuk dalam
file yang setiap field -nya tidak memiliki arti ganda
NIK
memenuhi kriteria bentuk normal kesatu yang harus bergantung pada satu
d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form/3NF), bentuk normal kedua yang
semua atribut harus bergantung pada kunci utamanya.
NIK
D ataKaryawan G ajiKaryawan JadwalShift
KdShift
e. Boyce-Codd Normal Form, relasi yang terbentuk dari hasil normal ketiga
2.8 Jaringan
Pada dasarnya jenis jaringan komputer dapat dibagi atas tiga kategori yaitu
Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), dan Packet Switching. Untuk jaringan yang dibentuk dalam satu gedung saja dinamakan LAN. Untuk
topologinya digunakan topologi star karena memiliki keunggulan dibandingkan
dengan topologi lain karena bila satu terminal rusak maka terminal lainnya tidak
terganggu.
Server W orkstation
Printer
W orkstation Hub
Gambar 2.1 Topologi Star
Terdapat dua jenis arsitektur server yang ada yaitu Peer to Peer dan Client
Server Arsitektur. Peer to peer adalah menghubungkan semua komputer yang
tidak saling bergantung satu sama lain sehingga suatu terminal dapat berfungsi
sebagai server sekaligus sebagai workstation. Sedangkan arsitektur Client Server
membutuhkan sebuah komputer khusus yang berperan sebagai server dan
beberapa komputer sebagai client. File server adalah file-file yang disimpan di
server yang dapat diakses oleh komputer client. Pada client harus tersedia
software yang digunakan untuk mengakses data di server sehingga server
Penempatan aplikasi dan data pada arsitektur client server dapat berupa:
1. Aplikasi dan data ditempatkan pada server, dan client dapat berupa dumb
terminal. Sehingga aplikasi dan data dapat lebih dikontrol pada server. 2. Aplikasi ditempatkan pada server, dan data ditempatkan pada client.
Sehingga data yang ada pada client merupakan tanggung jawab dari client
sendiri.
3. Data ditempatkan pada server, dan aplikasi ditempatkan pada client.
Sehingga dapat lebih mengontrol data pada server.
Pengkabelan pada jaringan komputer dengan topologi star dapat menggunakan
kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dengan konektor RJ-45 seperti terlihat pada
gambar 2.2. Panjang kabel UTP yang baik adalah 100 meter dengan standar berisi
8 buah kabel, meski yang digunakan hanya 4 buah kabel. Pemasangan kabel pada
RJ-45 dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Pemasangan UTP pada RJ-45
Hub merupakan piranti yang menyediakan lokasi sentral tempat
bertemunya seluruh kabel. Terdapat dua jenis hub yaitu hub pasif dan hub aktif.
Hub pasif adalah hub yang menyediakan lokasi sentral dimana semua
kabel bertemu dan tanpa fungsi tambahan seperti penguat sinyal dan penambah
jangkauan kabel (gambar 2.4).
Gambar 2.4 Bentuk Hub Pasif
Hub aktif adalah hub yang menyediakan lokasi sentral tempat bertemunya
kabel dan terdapat fungsi tambahan seperti penguat sinyal, pengulang untuk
menambah jangkauan panjang kabel dan sebagai jembatan yaitu agar dapat
menggabungkan dengan jaringan lain yang dapat dilihat pada gambar 2.5.
H ub
BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Identifikasi Masalah
Pada sistem lama komputer hanya digunakan sebagai alat pembuatan laporan yaitu dengan menggunakan spreadsheet, word procesing, dan database interaktif. Karena itu timbul permasalahan yang menghambat pengambilan
keputusan dalam perusahaan. Untuk itu dibutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Dengan demikian sistem yang digunakan saat ini tidak relevan lagi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
3
P roses P enentuan Target K aryawan
Laporan Target K aryawan P roses P enentuan
Lembur
Laporan Lembur K aryawan P roses P erhitungan
H asil Target dan B iaya Pesanan
Proses Pencarian dan Penentuan
K elompok Karyawan Laporan Jadwal
Kerja K elompok P ros es P embuatan Nota P esanan
BAB IV
DESAIN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Analisa Sistem
Sistem baru ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem lama. Pada sistem baru ini, divisi produksi dan divisi penggajian bisa memperoleh informasi dengan cepat dan akurat. Laporan-laporan yang dibutuhkan oleh divisi produksi, divisi penggajian maupun pihak manajemen disajikan dengan bentuk yang mudah dibaca dan memahaminya walaupun dengan pengetahuan komputer yang minim sekalipun. Selain laporan di layar monitor, pengguna juga dapat memperoleh laporan dalam bentuk dokumen cetak sesuai dengan kebutuhannya.
Sebelum mengakses Sistem Informasi Produksi dan Penggajian, terlebih dahulu pengguna harus memasukan password untuk menentukan kewenangan aksesnya sehingga terdapat batasan antar divisi yang ada. Divisi Produksi dapat menentukan jadwal kerja kelompok karyawan dan lembur karyawan dengan mudah karena dapat langsung mengakses data absensi karyawan. Divisi Penggajian dapat melakukan perhitungan gaji karyawan dengan mudah dan tepat karena dapat mengetahui secara langsung data hasil target karyawan dan data pembagian bonus.
1. Pada saat melakukan perhitungan biaya serta penentuan jadwal penyelesaian pesanan, divisi produksi dapat dengan cepat menentukan tanggal penyelesaiannya.
2. Dengan kemampuan akses langsung bagi divisi produksi terhadap informasi di divisi penggajian sesuai dengan otoritasnya, telah mempersingkat proses penentuan dan pengolahan informasi jadwal kerja karyawan.
3. Laporan dapat disajikan secara tepat waktu dan periodik serta menjadikan laporan lebih komparatif dan mudah dibaca.
4. Penggunaan menu yang sederhana mempermudah dan mempercepat tugas tiap divisi dalam mengumpulkan dan mengolah data.
5. Terjaminnya keamanan informasi, karena informasi hanya dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai wewenang untuk mengaksesnya.
6. Mempersingkat divisi produksi dan divisi penggajian dalam menyediakan laporan rutin kepada pihak manajemen, yang berarti menghemat waktu dan biaya.
7. Dapat dengan segera memperhitungkan dan memberikan laporan rugi laba produksi kepada pihak manajemen.
4.2 Bagan Sistem Flow
H itung Lama T erdapat W aktu
Luang Input T anggal Mes in Akan Dipakai Cari Mesin yang
tidak D ipakai
Apakah Ada Mesin T erdapat W aktu
Luang
D ata Pes anan Kelompok
Karyawan J adwal Mesin
Gambar 4.1 Bagan Sistem Flow
tersebut. Bila pelanggan setuju maka pesanan dibuatkan nota pesanan dan dapat dikerjakan, bila tidak maka pesanan tersebut batal.
PR O DU KSI
Input H asil T arget K elompok K erja
Proses Perhitungan H asil Target dan
Sisa Pekerjaan
Tidak Ya Laporan Lembur
Karyawan Laporan B iaya Produksi dan H asil
Produksi
P roses P ekerjaan Telah Selesai Pemberian Target
H asil Kerja Kelompok per hari
P roses Pemberian Target H asil Kerja
P roses P enentuan Jadwal Lembur D an Hasil Target Kelompok P enjualan K awul
P roses input dan Maintenance
D ata Target dan H asil Target
Karyawan
D ata Pesanan
G aji K aryawan
Data Lembur Jadwal Mesin Kelom pok Karyawan
D ata Penjualan Kawul
Gambar 4.2 Lanjutan Bagan Sistem Flow
harus menentukan lembur bagi kelompok karyawan bila diperlukan. Penjualan kawul diinputkan oleh divisi produksi yang kemudian langsung diproses pembagiannya kepada seluruh karyawan oleh divisi penggajian.
Input Data Master
Nota Gaji Karyawan Laporan Penggajian
Tidak
Bagian Data Karyawan Grade Jenis Karyawan Jenis Shift
Kelompok Karyawan
Gaji Karyawan Data PinjamanKaryawan Data Karyawan Data PembagianBonus Data Lembur
Jenis Karyawan Kelompok
Karyawan
Jadwal Shift
Karyawan Jenis Shift Data Lembur Data Karyawan
Data Pinjaman
Gambar 4.3 Lanjutan Bagan Sistem Flow
Divisi penggajian (gambar 4.3) dapat melakukan maintenance data terhadap data karyawan, gaji karyawan, kelompok karyawan, shift karyawan dan absensi. Pemberian pinjaman karyawan diinputkan oleh divisi penggajian dan proses angsurannya setiap pembayaran gaji.
Pihak manajemen dapat memperoleh informasi keuntungan produksi dan dapat memperoleh laporan produksi dan penggajian yang dibutuhkan (gambar 4.4).
Pembagian Hasil Laporan T arget dan
H asil T arget G rade
A bsensi
D ata Penjualan Kawul
G aji K aryawan
Gaji Karyawan
Data Pesanan
Gambar 4.4 Lanjutan Bagan Sistem Flow
4.3 Data Flow Diagram
4.3.1 Level context diagram
penjadwalan. Pembeli merupakan entitas yang melakukan transaksi terhadap penjualan kawul yang hasilnya dibagikan kepada seluruh karyawan dan perusahaan. Informasi dari Karyawan berupa aktifitas kerja diolah untuk memperhitungkan gaji. Manajemen mendapatkan laporan produksi, laporan penggajian, laporan rugi laba dan laporan lainnya yang dibutuhkan dari sistem informasi tersebut. Nota Jual Kawul 0
Sistem Produksi
+
Pembeli Karyawan
Manajemen Pelanggan
Gambar 4.5 Level Context Diagram
4.3.2 DFD level 0
DFD Level 0 (gambar 4.6) merupakan penjabaran dari Level Context Diagram yang terdiri dari empat proses, yaitu :
2. Proses Kerja Karyawan, adalah proses untuk mengatur kerja dari karyawan
3. Proses Penggajian Karyawan, merupakan keseluruhan proses yang berhubungan dengan penggajian karyawan
4. Proses Laporan Produksi dan Penggajian, adalah proses yang menghasilkan suatu laporan produksi dan penggajian
[Data Slip Gaji]
Data Master Jdwl Lembur
Data Jadwal Mesin
[Nota Jual Kawul] Data Detil Jdwl Lembur 4
6 Jadwal Mesin 22 Pembeli
11 Jadwal Lembur 12 Detil Jdwl Lembur 13 PesananTarget 14 Grade 3 Master Pesan
26 Master Pesan2
4.3.3 DFD level 1 proses produksi
Pada DFD level 1 proses produksi ini (gambar 4.7), terdiri dari empat proses yaitu:
1. Proses Order Pesanan Karyawan, adalah proses yang berhubungan dengan kegiatan order suatu pesanan
2. Proses Transaksi Pengambilan Pesanan, adalah proses yang mengatur ketika pelanggan mengambil dan membayar pesanan
3. Proses Penjualan Kawul, adalah proses penjualan, dan pembagian uang kawul bagi seluruh karyawan
[Data Grade]
Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Produksi
A. DFD level 2 proses order pemesanan karyawan
1. Proses Perhitungan Biaya Produksi, berdasarkan data dari bahan dan kebutuhan dari pesanan pelanggan
2. Proses Pengaturan Jadwal Kerja, adalah proses untuk mengatur jadwal kerja kelompok karyawan dan jadwal kerja mesin berdasarkan pesanan dari pelanggan
3. Proses Transaksi Pemesanan, adalah proses penyimpanan transaksi pesanan dan pembuatan nota pesanan bagi pelanggan
[Terjadwal]
Proses Transaksi Pengambilan Pesanan 2 Bahan
Kelompok 6 Jadwal
Mesin
RugiLaba
Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses Order Pemesanan Karyawan
B. DFD level 2 proses transaksi pengambilan pesanan
DFD level 2 proses transaksi pengambilan pesanan terdapat proses-proses seperti pada gambar 4.9 yaitu:
2. Proses Transaksi Pengambilan, adalah proses pengambilan pesanan beserta sisa pembayaran
[PendPesanan] [Data Order Pesan] [Data Order Pesan] NoNota Order
[Nota Terima Pesanan] Proses Order Pemesanan Karyawan
3 Master Pesan
MasterPesan
RugiLaba
Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses Transaksi Pengambilan Pesanan
C. DFD level 2 proses penjualan kawul
Pada gambar 4.10 terdapat tiga proses pada DFD level 2 proses penjualan kawul yaitu:
1. Proses Transaksi Penjualan, adalah proses pada saat melakukan penjualan kawul kepada pembeli
2. Proses Pembagian Hasil Kawul Karyawan, adalah proses pembagian hasil
penjualan kepada seluruh karyawan berdasarkan grade yang telah ditentukan
[Data Grade]
Gambar 4.10 DFD Level 2 Proses Penjualan Kawul
4.3.4 DFD level 1 proses kerja karyawan
DFD level 1 proses kerja karyawan (gambar 4.11) memiliki tiga proses yaitu:
1. Proses Penjadwalan Kerja Lembur, adalah proses pemberian jadwal lembur bagi karyawan sehingga dibutuhkan penjadwalan mesin dan kelompok kerja 2. Proses Absensi, adalah proses yang terdiri dari absensi rutin dan absensi
lembur
[Data Absensi]
[Data Detil Jdwl Lembur] [Data Detil Lembur]
Data Karyawan [Data Karyawan]
Data Kelompok
[Data Kelompok]
[Data Master Jdwl Lembur]
[Kode Target]
Gambar 4.11 DFD Level 1 Proses Kerja Karyawan
A. DFD level 2 proses penjadwalan kerja lembur
Terdapat beberapa proses pada DFD level 2 proses penjadwalan kerja lembur seperti pada gambar 4.12, yang terdiri dari:
1. Proses Penjadwalan Kelompok, adalah proses menentukan jadwal kerja kelompok yang melakukan lembur
2. Proses Penjadwalan Mesin, adalah proses menentukan jadwal mesin yang digunakan oleh karyawan yang melakukan lembur
[NoOrder]
[Data Detil Jdwl Lembur] [Data Master Jdwl Lembur]
[Data Jadwal Kelmp] [Data Jadwal Mesin]
Data NIK
Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses Penjadwalan Kerja Lembur
B. DFD level 2 proses absensi
Pada DFD level 2 proses absensi (gambar 4.13) terdiri dari:
1. Proses Absensi Rutin, adalah proses absensi untuk jadwal rutin setiap harinya
[Data Absensi]
[Data Jadwal Lembur] [Data Detil Lembur] [Data Kelompok]
NIK
[Data Karyawan] Data Shift Data Shift
[Data Shift]
Gambar 4.13 DFD Level 2 Proses Absensi
C. DFD level 2 proses target karyawan
Pada gamabar 4.14 menunjukkan bahwa DFD level 2 proses target karyawan memiliki beberapa proses yaitu:
1. Proses Target Kerja Karyawan, adalah proses pemberian target kepada karyawan untuk mengerjakan suatu pesanan
2. Proses Hasil Target Kerja Karyawan, adalah proses hasil target yang telah dicapai oleh karyawan
[Kode Target]
Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Target Karyawan
4.3.5 DFD level 1 proses penggajian karyawan
Pada level DFD level 1 proses penggajian karyawan (gambar 4.15) terdapat dua proses yang terdiri dari:
1. Proses Pinjaman Karyawan, adalah proses pinjaman yang dilakukan oleh karyawan
[Biaya Gaji]
Gambar 4.15 DFD Level 1 Proses Penggajian Karyawan
A. DFD level 2 proses pinjaman karyawan
DFD level 2 proses pinjaman karyawan (gambar 4.16) terdiri dari proses-proses yaitu:
1. Proses Peminjaman, adalah proses pada saat karyawan mengajukan pinjaman kepada perusahaan
2. Proses Angsuran Pinjaman, adalah proses pada saat karyawan melakukan angsuran terhadap pinjaman yang ada
[Data Angsuran]
B. DFD level 2 proses penggajian per periode
Terdiri empat proses pada DFD level 2 proses penggajian per periode (gambar 4.17) yaitu:
1. Proses Perhitungan Absensi, adalah proses menghitung absensi karyawan dalam satu periode
2. Proses Perhitungan Tunjangan dan Bonus, adalah proses perhitungan terhadap hak karyawan seperti premi, uang makan dan bonus
3. Proses Perhitungan Pph, adalah proses perhitungan gaji karyawan terhadap pajak yang harus dibayar
4. Proses Perhitungan Pendapatan Bersih, adalah proses perhitungan gaji bersih yang akan diterima oleh karyawan
[Biaya Gaji]
4.3.6 DFD level 1 proses laporan produksi
DFD level 1 proses laporan produksi terdiri dari beberapa proses seperti terlihat pada gambar 4.18, yaitu:
1. Proses Laporan Produksi Kerja, adalah proses pembuatan laporan yang berhubungan dengan produksi
2. Proses Laporan Penggajian, adalah prose pembuatan laporan yang berhubungan dengan penggajian karyawan
3. Proses Laporan Rugi Laba, adalah proses pembuatan laporan rugi laba
Gambar 4.18 DFD Level 1 Proses Laporan Produksi
A. DFD level 2 proses laporan produksi kerja
DFD level 2 proses laporan produksi kerja (gambar 4.19) terdiri dari: 1. Proses Laporan Order Pesanan, adalah proses pembuatan laporan yang
2. Proses Laporan Target Karyawan, adalah proses pembuatan laporan target 3. Proses Laporan Penjualan Kawul, adalah proses pembuatan laporan
penjualan kawul
[Data Master Pesan]
Gambar 4.19 DFD Level 2 Proses Laporan Produksi Kerja
B. DFD level 2 proses laporan penggajian
Pada DFD level 2 proses laporan penggajian (gambar 4.20) terdapat empat entitas yaitu:
1. Proses Laporan Absensi, adalah proses pembuatan laporan absensi karyawan
2. Proses Laporan Pinjaman Karyawan, adalah proses pembuatan laporan pinjaman karyawan
[Data SlipGaji] [Data Angsuran]
[Data Pinjaman]
[Data Absensi]
Lap Mutasi Gaji Lap Peminjaman
Lap Mutasi Absensi
[Data Laporan Penggajian] 4.2.1
Proses Laporan Absensi
4.2.2
Proses Laporan Pinjaman Karyawan
4.2.3
Proses Laporan Gaji
Manajemen 16 Pinjaman
17 Angsuran
15 Slip Gaji 21 Absensi
Gambar 4.20 DFD Level 2 Proses Laporan Penggajian
4.4Entity Relational Diagram
KdShift
Gambar 4.21 Entity Relationship Diagram
4.5 Struktur File Database
Adapun file-file yang digunakan dalam sistem informasi ini adalah: 1. Tabel Absensi
Nama File : Absensi
Fungsi : Untuk memasukkan semua absensi harian
NAMA FIELD KEY TIPE LEBAR KETERANGAN
NIK # TEXT 8 Nomor Induk Karyawan
TANGGAL # DATE/TIME Tanggal absensi
JENIS # TEXT 2 Biasa/Lembur
MASUK YES/NO Status karyawan
KDSHIFT TEXT 5 Kode shift
JAMMASUK DATE/TIME Jam masuk karyawan
JAMKELUAR DATE/TIME Jam keluar karyawan
STATUS YES/NO 15 Tepat/Terlambat
KETERANGAN TEXT 30 Alasan
Keterangan:
• NIK adalah field kunci yang berisi data nomor induk karyawan dengan
panjang 8 digit dengan format ‘XXXXXXXX’
Nomor urut Tanggal masuk Bulan masuk Tahun masuk
• Tanggal adalah sebagai field kunci yang diambil dari tanggal sistem dengan
format penulisan ‘DD/MM/YYYY’
• Jenis adalah field yang berisi informasi jenis absensi dengan format penulisan
‘XX’ yang digunakan sebagai kode yang diolah pada program
• KdShift adalah field yang berasal dari kode shift yang telah ditentukan dalam
table shift dengan format penulisan ‘XXXXX’
Nomor urut Jenis Shift
• JamMasuk dan JamKeluar adalah field yang berisi waktu kehadiran dan waktu keluar karyawan
• Status adalah field yang menerangkan kedatangan karyawan dengan kondisi logika yaitu tepat atau terlambat
• Keterangan adalah field yang digunakan untuk memberikan suatu penjelasan alasan pada absensi karyawan
2. Tabel Angsuran Nama File : Angsuran
Fungsi : Menyimpan data angsuran pinjaman karyawan
NAMA FIELD KEY TIPE LEBAR KETERANGAN
NOPINJ # TEXT 8 Nomor pinjaman
ANGSKE # NUMBER Angsuran ke
TGLANGSUR DATE Tanggal angsuran
POKOK CURRENCY Sisa pokok pinjaman
BUNGA CURRENCY Bunga yang dibayar
KETERANGAN TEXT 30 Keterangan
KDOPRT TEXT 10 Kode operator
Keterangan:
• NoPinj adalah field kunci dengan format penulisan ‘XXXXXXXX’
• AngsKe adalah field key yang menyimpan jumlah angsuran dengan format
penulisan ‘999.999’
• TglAngsur adalah field yang berisi tanggal dilakukannya angsuran dengan
format penulisan ‘DD/MM/YYYY’
• Pokok adalah field yang berisi besarnya uang angsuran pokok
• Bunga adalah field yang berisi besarnya uang bunga pinjaman yang dibayar
• Keterangan adalah field berisi keterangan dengan kondisi seperti file
sebelumnya
• KdOperator adalah nama user dari pengguna file angsuran sesuai dengan
nama usernya 3. Tabel Bagian Nama File : Bagian
Fungsi : Menyimpan data bagian-bagian yang ada pada perusahaan
NAMA FIELD KEY TIPE LEBAR KETERANGAN
KDBAGIAN # TEXT 5 Kode bagian
NAMA TEXT 10 Nama bagian
KETERANGAN TEXT 30 Keterangan
Keterangan:
• KdBagian merupakan field kunci dengan format ‘XXXXX’
Singkatan nama bagian Nomor urut
• Nama adalah field yang berisi nama bagian