• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Analisa SWOT Sebagai Dasar Strategi Pengembangan Produk Operator Seluler pada PT. Indosat TBK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Analisa SWOT Sebagai Dasar Strategi Pengembangan Produk Operator Seluler pada PT. Indosat TBK."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISA SWOT SEBAGAI DASAR STRATEGI

PENGEMBANGAN PRODUK OPERATOR SELULER PADA

PT.INDOSAT Tbk.

Nama : RANDIANSYAH R. TJAIS Nim : 10.41020.0051

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Komputer

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

ABSTRAKSI

Perkembangan pesat teknologi mobile phone pada dewasa ini membuat semua masyarakat di Indonesia berbondong-bondong untuk memiiki device berupa mobile phone tersebut sehingga pengguna mobile phone tersebut pun meningkat. Dengan meningkatnya pengguna mobile phone tersebut mendorong pengguna mobile phone untuk memilih operator seluler yang terbaik untuk mobile phone mereka. Perkembangan tersebut akhirnya menimbulkan persaingan antara

para perusahaan operator seluler untuk mendapatkan pengguna operator seluler mereka .

SWOT Analysis(Strength,Weakness,Oppurtinity,thread) merupakan salah

satu analisa yang sering dipakai untuk menentukan strategi untuk menentukan peta kekuatan perusahaan atau peta kekuataan dari kompetitor perusahaaan yang akan menjadi acaman untuk sebuah perusahaan itu sendiri. Analisa SWOT bisa membantu para perusahaan untuk menentukan sebuah keputusan maupun produk baru yang akan dibuat. Analisa SWOT juga bisa membantu para perusahaan untuk mengetahui kelemahan apa yang ada pada perusahaan tersebut sehingga pada bagian itu perlu adanya perbaikan pada bagian tersebut.Selain itu dengan Analisa SWOT kita bisa membuat prediksi apa yang akan terjadi dengan perusahaan kedepannya untuk membuat perusahaan semakin sukses.

Dengan analisa SWOT ini penulis melakukan riset pemasaran yang dimana hasil dari riset pemasaran tersebut akan bisa membuat suatu produk paket baru berupa paket internet, paket blackberry dan paket telepon & SMS untuk perusahaan operator seluler PT INDOSAT.Tbk berdasarkan analisa SWOT yang

STIKOM

(3)

dimana data analisa tersebut diambil berdasarkan hasil kuesioner online yang disebarkan dan diisi oleh koresponden melalui beberapa media online di internet. Dengan analisa SWOT ini akan terlihat peta kekuatan dari PT. INDOSAT.Tbk beserta para kompetitor perusahaan operator telepon seluler lain di Indonesia sehingga dari hasil analisa SWOT ini bisa menentukan suata produk paket operator seluer baru yang cocok untuk pasar operator telepon seluler di Indonesia. Dari analisa tersebut menghasilkan sebuah keputusan untuk membuat sebuah produk baru berupa paket Blackberry 3 bulan dan paket internet “Android

Community”. Rekomendasi paket operator seluler ini ini ditujukan untuk masukan pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar operator seluler di Indonesia .

Keyword : SWOT, Indosat, Operator seluler, Strategi pemasaran

STIKOM

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Kerja Praktek ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ... 3

1.5. Metode Penelitian ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II.GAMBARAN UMUM PT INDOSAT Tbk ... 6

2.1. Overview ... 6

2.2. Latar Belakang Perusahaan ... 8

2.2.1. Sebelum Menjadi BUMN ... 8

2.2.2. Sesudah Menjadi BUMN ... 10

2.3. Visi,Misi dan Core Values ... 11

2.3.1. Logo PT. INDOSAT ... 12

2.3.2. Visi PT.INDOSAT ... 13

2.3.3. Misi PT.INDOSAT ... 14

2.3.4 Motto PT.INDOSAT ... 14

STIKOM

(5)

BAB III. LANDASAN TEORI ... 16

3.1. Kuesioner ... 16

3.1.1. Peranan Kuesioner ... 16

3.1.2. Tujuan Kuesioner ... 16

3.1.3. Tipe Kuesioner ... 17

3.1.4. Prinsip Dasar Rancangan Kuesioner ... 18

3.2. Riset Pemasaran ... 19

3.2.1. Tujuan Riset Pemasaran ... 19

3.2.2. Identifikasi, Pengumpulan data, Analisis dan Interpretasi ... 20

3.2.3 Klasifikasi Riset Pemasaran ... 21

3.3. Analisa SWOT ... .... 23

3.3.1. Deskripsi SWOT ... 23

3.3.2. Tujuan Analisis ... 24

3.3.3 Jenis dan Sumber Informasi ... 26

3.4. Statistika ... ... 26

3.4.1. Ukuran Pemusatan Data ... 26

3.4.1.1. Rata-Rata (Mean) ... 27

3.4.1.2 Modus ... 27

3.4.1.3 Median ... 28

3.4.1.4 Hubungan Mean,Median dan Modus... 29

3.4.1.5 Persentil ... 29

BAB IV. IMPLEMENTASI ... 31

4.1. Proses Definisi Masalah ... 31

STIKOM

(6)

4.2. Masalah Riset Pemasaran ... 31

4.3 Metode Survei ... 33

4.3.1 Survei dengan Kuesioner Online ………. ... 33

4.3.1.1 Kuesioner Pertama ... 34

4.3.1.1.1 Kuesioner Telepon & SMS ... 35

4.3.1.1.2 Kuesioner Paket BlackBerry ... 39

4.3.1.1.3 Kuesioner Paket Internet ... 41

4.3.1.2 Kuesioner Kedua ... 44

4.4 Analisa SWOT ... 51

4.4.1 Strength(Kekuatan) ... 51

4.4.2 Weakness(Kelemahan) ... 52

4.4.3 Oppurtinity(Kesempatan) ... 53

4.4.4 Threat(Ancaman) ... 54

4.5 Rekomendasi Paket Seluler ... 55

4.5.1 Rekomendasi Paket Blackberry 3 Bulan ... 55

4.5.2 Rekomendasi Paket “Android Community” ... 56

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1. Kesimpulan ... 59

5.2. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 62

STIKOM

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT INDOSAT ... 12

Gambar 3.1 Rumus Mencari Nilai Rata-rata(Mean) ... 27

Gambar 3.2 Rumus Mencari Nilai Modus ... 27

Gambar 3.3 Rumus Mencari Nilai Median ... 28

Gambar 4.1 Pengguna Telepon dan SMS ... 37

Gambar 4.2 Rasio Umur Pengguna Operator Seluler ... 37

Gambar 4.3 Lama Penggunaan Operator Seluler ... 38

Gambar 4.4 Alasan Penggunaan Operator Seluler ... 38

Gambar 4.5 Pengguna Paket BlackBerry per Operator Seluler ... 40

Gambar 4.6 Rasio Umur Pengguna Paket Blackberry per Operator Seluler ... 40

Gambar 4.7 Penggunaan Paket BlackBerry per Operator Seluler ... 40

Gambar 4.8 Pengguna Paket Internet per Operator Seluler ... 42

Gambar 4.9 Tarif Paket Internet yang Digunakan ... 42

Gambar 4.10 Tingkat Kepuasan Pengguna Paket Internet per Operator Seluler 43 Gambar 4.11 Rasio Umur Pengguna Paket Internet ... 43

Gambar 4.12 Pengguna Operator Seluler ... 49

Gambar 4.13 Jumlah Operator Seluler yang Digunakan Satu Pengguna... 49

Gambar 4.14 Pengguna Operator Seluler Telepon dan SMS ... 50

Gambar 4.15 Pengguna Paket Internet(Modem) per Operator Seluler ... 50

Gambar 4.16 Pengguna Paket Internet(Smartphone) per Operator Seluler .... 50

Gambar 4.17 Pengguna Paket Blackberry per Operator Seluler ... 51

STIKOM

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Riset untuk identifikasi dan pemecahan masalah………. 22

Tabel 4.1 Hipotesis Peta Kekuatan PT. INDOSAT ... 32

Tabel 4.2 Keterangan Paket BlackBerry 3 Bulan ... 56

Tabel 4.3 Keterangan Tarif Internet Paket Android Community ... 57

STIKOM

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Balasan dari Instansi ... 63

Lampiran 2 Form Acuan Kerja Praktek ... 64

Lampiran 3. Form Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 65

Lampiran 4. Form Log Harian Kerja Praktek ... 66

Lampiran 5. Form Kehadiran Kerja Praktek ... 67

Lampiran 6. Bimbingan Kerja Praktek ... 68

Lampiran 7 Hasil Kuesioner Telepon & SMS… ... 70

Lampiran 8 Hasil Kuesioner Paket Blackberry ……….. 81

Lampiran 9 Hasil Kuesioner Paket Internet ………... 89

Lampiran 10 Hasil Kuesioner Kedua ………... 115

STIKOM

(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Semakin berkembangnya pengguna telepon seluler pada negara indonesia yang dimana penggunaan telepon seluler telah menjadi kebutuhan sehari-sehari bagi masyarakat di Indonesia. Peristiwa ini mendorong para perusahaan operator seluler untuk berlomba-lomba untuk menambah para pengguna operator seluler mereka dengan cara melakukan penawaran produk yang menarik untuk para pengguna telepon seluler agar menggunakan jasa mereka. Agar penawaran mereka efektif para perusahaan operator seluler harus melihat peta kekuatan pada pasar pengguna operator seluler di Indonesia agar penawaran yang mereka tepat dan efesien.

Analisa SWOT merupakan salah satu metode analisa dalam bisnis yang sering dipakai untuk analisa dan pembuat keputusan dalam dunia bisnis dan pemasaran.Analisa SWOT bisa membantu para perusahaan atau pelaku bisnis untuk melihat peta kekuatan perusahaan terhadap pasar dan kompetitor perusahaan tersebut dengan cara melihat pasar yang dikuasa, kelemahan perusahaan terhadap pasar, kesempatan yang diperoleh dalam waktu yang akan datang dan ancaman yang akan terjadi perusahaan tersebut. Dari hasil analisa tersebut para perusahaan atau pelaku bisnis bisa menghasilkan sebuah keputusan yang efektif dan efesien untuk menjalankan perusahaan atau bisnis terhadap pasar perusahaan atau bisnis yang dijalankan.

STIKOM

(11)

Semakin pesatnya perkembangan di dunia informasi membuat semakin banyaknya industri yang memerlukan keahlian di bidang tekhnologi. Keperluan akan keahlian di bidang tekhnologi dan informasi mendorong lembaga-lembaga pendidikan untuk memberikan pendidikan dalam bidang teknologi dan informasi. Saat ini banyak lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan ilmu di bidang informasi dan komputer. Akan tetapi teori-teori yang di berikan biasanya kurang diimbangi dengan praktek di lapangan. Sedangkan pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga ahli yang diperlukan oleh instansi atau organisasi. Oleh karena itu praktek di lapangan diperlukan untuk menyeimbangkan antara teori yang didapat tersebut dengan yang ada di lapangan kerja.

Kerja praktek merupakan suatu kegiatan studi yang langsung dilaksanakan di instansi atau perusahaan. Selain itu kerja praktek juga sebagai sarana pertukaran informasi antara mahasiswa dan perusahaan.

Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan dapat dicapai suatu pengembangan dan penerapan kemampuan serta tanggap terhadap kenyataan yang ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah ke perusahaan yang ditempati. 1.2Tujuan Kerja Praktek

1. Dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia kerja yang sebenarnya khususnya di bidang sistem informasi,manajemen,statistik dan jaringan komputer.

STIKOM

(12)

2. Memberikan pengetahuan tambahan baru kepada mahasiswa tentang hal-hal yang belum didapat dalam bangku kuliah serta pemahaman penerapan sistem yang ada dalam perusahaan atau instansi tersebut baik teori maupun praktek. 3. Mahasiswa dapat mempraktekkan langsung teori-teori yang didapat dalam

bangku kuliah selama melaksanakan kerja praktek.

4. Melatih mahasiswa agar dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia kerja, agar selama dibangku kuliah bisa mengatasi dan menyelesaikan masalah yang ada dalam perkuliahan.

1.3Batasan Masalah

Mengingat begitu ketatnya persaingan dalam dunia operator seluler dalam berbagai aspek,penulis hanya membatasi permasalahan tentang Analisa SWOT (Strength,Weakness,Oppurtinity,Thread) sebagai metode analisa yang bisa

menghasilkan peta kekuatan pasar pengguna operator seluler tersebut . 1.4Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Indosat.Tbk Surabaya dilaksanakan selama 4 minggu yang dimulai pada tanggal 1 Juli 2013 – 1 Agustus 2013.Setiap hari senin - jum’at mulai pukul 07.30 - 16.30 WIB.

1.5Metode Penelitian

Untuk mengetahui kondisi pasar operator seluler di indonesia yang akan memlihat kualitas dan kuantitas pengguna operator seluler PT. Indosat.Tbk,maka penulis perlu melakukan penelitian.Teknik atau metode yang digunakan sebagai berikut :

1. Kuesioner, yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner yang telah dibuat terhadap pengguna operator seluler di indonesia yang disebarkan melalui

STIKOM

(13)

media kuesioner online yang disediakan oleh google.com yang akan disebarkan melalui media online.

2. Melakukan analisa pada hasil kuesioner yang telah diisi oleh para koresponden oleh para pengguna operator seluler di indonesia melalui media

online dengan melakukan metode analisa SWOT

(Strength,Weakness,Oppurtinity,Thread) pada PT. Indosat.Tbk

3. Studi literatur atau kepustakaan, yaitu dengan cara membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan pemecahan masalah.

4. Penulisan dan penyusunan laporan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan sebagai pertanggungan jawab kepada perusahaan dan STIKOM. 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan hasil praktek kerja lapangan pada PT. Indosat.Tbk Divisi Marketing VAS and Community area east java adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah,tujuan,batasan masalah, waktu dan tempat pelaksanaan, metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Membahas tentang gambaran umum PT. Indosat.Tbk,latar belakang sejarah perusahaan, visi misi dan core values, struktur organisasi, produk layanan, serta kapabilitas dan pengalaman.

STIKOM

(14)

BAB III : LANDASAN TEORI

Membahas teori yang berhubungan dengan teori penunjang, dimana dalam teori penunjang ini meliputi tentang bagian-bagian analisa pasar operator seluler menggunakan metode analisa SWOT

BAB IV : PEMBAHASAN

Mengenai tentang analisa pasar operator seluler yang menggunakan metode analisa SWOT untuk membuat suatu produk baru pada PT. Indosat.Tbk untuk menunjang kinerja dalam dunia komunikasi.

BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.

STIKOM

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1Overview

PT. Indosat adalah Perusahaan yang bergerak di bidang penyelenggaran telekomunikasi Internasional dan Nasional. Penyelenggaran telekomunikasi Internasional dan Nasional tersebut menggunakan fasilitas sistem komunikasi satelit. Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) serta sistem transmisi radio atau gelombang mikro.

Dengan munculnya Sistem Komunikasi Satelit (SISKOMSAT), telah membawa perubahan yang cukup besar, dalam dunia telekomunikasi, sehingga dibentuk suatu organisasi yang bernama International Telecomunication satellite (INTELSAT) yang beranggotakan : Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, dan tujuh Negara di benua Eropa lainnya dengan kesepakatan bersama yaitu mempergunakan satelit sebagai sarana komunikasi.

Satelit pertama bernama “Early Bird” atau INTELSAT 1, diluncurkan

pada tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut ternyata membawa pengaruh yang cukup besar dalam dunia telekomunikasi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah RI untuk ikut memanfaatkan fasilitas INTELSAT. Penyelenggaran jasa di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di Jl. Cisanggarung No. 9 Bandung, Jawa Barat.

STIKOM

(16)

Perkembangan selanjutnya terjadi setelah Perushaan Negara Pos dan Telekomunikasi dipisahkan menjadi dua, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro, dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian berkembang menjadi PT. Telekomuniksi Indonesia (PT.TELKOM).

Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik, seluruhnya dilaksanakan oleh PT. TELKOM, sedangkan untuk hubungan dengan luar negeri dilakukan dengan kerja sama dengan pihak swasta asing, yaitu Cable dan Wireless (C&W). setelah kerja sama tersebut berakhir, pemerintah RI yang

diwakili oleh PT. Indonesian Satelite Coorporation melakukan kerjasama dengan perusahaan swasta dari Amerika Serikat, yaitu International Telephone and Telegraph Coorporation (ITT) pada tanggal 20 November 1967, dengan status

Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyatanya, maka diadakan perjanjian joint Venture antara RI dengan ITT dengan perjanjian kepemilikan RI, sedangkan ITT sebagaai mitranya dan menyewa selama 20 tahun.

Pada akhirnya, setelah penandatanganan naskah kerjasama antara RI dengan ITT berdasarkan akte Notaris Moh. Said tadjoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Mentri Kehakiman No. J.A.5/88/24 pada tanggal 29 November 1967, maka berdirilah perusahaan di bidang pelayanan jasa telekomunikasi Internasional dan Umum di Indonesia yang bernama “PT. INDOSAT”.

STIKOM

(17)

2.2 Latar Belakang Sejarah Perusahaan

Sejarah berdirinya PT. Indosat dapat dikelompokan dalam dua tahapan penting, yaitu :

- Sebelum Menjadi BUMN - Sesudah Menjadi BUMN 2.2.1. Sebelum Menjadi BUMN

Pelayanan telekomunikasi umum internasional pada mulanya dikelola oleh PT. TELKOM. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi radio High Frequence (HF) dan Very High Frequence (VHF).

Dengan adanya sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat signifikan. Kemudian dibentuk organisasi International Telecomunication satellite (Intelsat) yang beranggotakan

Negara-negara Internasional antara lain Amerika serikat, Australia, Jepang, Kanada, dan Tujuh Negara Eropa lainnya, mereka menggunakan satelit sebagai sarana komunikasi. Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat 1 diluncurkan tanggal 6 April 1965 dan berada diatas lautan atlantik. Satelit tersebut memiliki 2 transponder dengan bandwith 25 Mhz dan kapasitasnya 240 kanal.

Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah untuk ikut memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggara jasa talekomunikasi di Indonesia di mulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di Jl. Cisanggarung No.9 Bandung, Jawa Barat pada tahun lima puluhan.Perkembangan selanjutnya terjadi pemisahan menjadi dua Negara dan

STIKOM

(18)

Gira dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM)

Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestic sepenuhnya leh PT. TELKOM, sedangkan untuk hubungan internasional dilakukan kerjasama dengan pihak swasta asing yaitu Cable & wireless (C&W).Setelah kerjasama selesai, pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT. Indonesian Satellite Coorperation yang pada saat itu berkedudukan di Jl. Gondangdia lama 26 Jakarta, melakukan kerjasama untuk menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi internasional dengan pihak swasta Amerika yaitu International Telephone and Telegraph Coorporation (ITT) pada tanggal 20 Nopember 1967 dengan status Penanaman

Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyata diadakan Joint Venture internasional pemerintah Indonesia dengan ITT sebagai mitranya adalah penyewa selama 20 tahun.

Berdasarkan perjanjian kerjasama internasional pemerintah Indonesia dengan ITT, maka akte Notaris Mohamad Said Tadjoedin yang telah disahkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J. A5/88/24 tanggal 26 Nopember 1967. maka berdirilah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi Internasional umum di Indonesia yang bernama PT. INDOSAT

Secara operasional PT. INDOSAT dikenal dengan selesainya dibangun Stasiun Bumi INTELSAT di Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat, yang diresmikan pemakaianya oleh presiden Soeharto tanggal 28 September 1969. untuk pertama kali antenna standar A berdiameter 27,4 meter yang mengarah ke Samudra Pasifik bernama Pacific Ocean Region (POR).

STIKOM

(19)

Meningkatnya arus telekomunikasi internasional dari dan keluar negri mendorong dibangunnya antena yang kedua yang merupakan antenna standar A berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudra Hindia bernama Indian Ocean Region (IOR), dan letaknya berdekatan dengan antenna pertama. Penggunaannya

diresmikan oleh Menteri Perhubungan Rusmin Nurjadin tanggal 10 Nopember 1979. selanjutnya dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ASEAN Indonesia Singapura (I-S) tanggal 1 April 1980.

Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden No. 50/1980 diturunkan suatu tim kekpes untuk meninjau kembali status perjanjian internasional antara pemerintah dalam hal ini adalah PT. INDOSAT dengan ITT Corp. hasil peninjauan tim tersebut memutuskan pembelian saham tersebut dilakukan oleh American cable & Radio sebagai wakil ITT Corp dan Menteri Keuangan sebagai

Wakil pemerintah Indonesia tanggal 30 desember 1980

2.2.2 Sesudah Menjadi BUMN

PT. INDOSAT resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Persero lingkungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi tanggal 31 Desember 1980. agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum maka melalui PP No 52, 53 dan 54 tahun 1980, pengelolaan jasa telekomunikasi dipisah menjadi dua, yaitu :

a. Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT. TELKOM

STIKOM

(20)

b. Telekomunikasi untuk umum internasional diselenggarakan oleh PT. INDOSAT

PT. INDOSAT menjadi badan usaha yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan Negara yang merintis usaha baru, mendorong kegiatan swasta serta berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa dan Negara. PT. INDOSAT mulai menjalankan jasa telekomunikasi Internasional umum pada tanggal 1 Januari 1982 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 235/PL/1010/PHB-81 tanggal 20 Oktober 1981, Keputusan Jendral Pos dan Telekomunikasi No. 143/Dirjen/1981 serta perjanjian kerjasama Internasional PT. INDOSAT dan PT TELKOM tanggal 31 Desember 1981. Tahun 1982 mulailah dibangun Sentral Gerbang Internasional 2 (SGI-2B) yang berlokasi di Medan. Sedang untuk menambah fasilitas Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL), pada tanggal 2 Maret 1985 diresmikan pula SKKL Medan Penang. Kemudian pada tanggl 8 September 1988, PT. INDOSAT turut serta dalam pembangunan SKKL Asia Tenggara –Timur Tengah – Eropa Barat (SEA-ME-WE).

2.3 Visi, Misi dan Core Values

Tepat pada bulan Februari 2005, PT. INDOSAT merubah identitas perusahaan dengan mengganti logo serta Visi dan Misinya. Perubahan ini merupakan refleksi visi PT. Indosat menjadi perusahaan telekomunikasi termuka di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi terintegrasi pelanggan ritel dan korporat.

Harapan pergantian identitas ini agar lebih mensosialsisasikan pelayan jasa yang terdapat di PT. INDOSAT keseluruh lapisan masyarakat Indonesia dan

STIKOM

(21)

tentunya dapat membawa bangsa menuju babak baru dalam dunia telekomunikasi yang lebih jauh baik.

2.3.1 Logo PT. INDOSAT

Gambar 2.1 Logo PT INDOSAT

Logo baru PT. INDOSAT mempunyai arti yang sangat luas dan mendalam dibaliknya. Dibawah ini merupakan Gambar 2.1 logo baru PT. INDOSAT beserta arti dari logo tersebut.

Teks “indosat”.

Teks “indosat” menggunakan huruf kecil yang melambangkan sikap Indosat yang bersahabat dan low profile tetapi mudah bekrjasama dalam segala hal Teks Indosat yang berwarna biru tua melambangkan kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid, kemampuan dan rasa percaya diri dalam bidang teknologi yang tinggi serta kestabilan perusahaan.

Tiga elips.

Tiga Elips pembentuk “Techno Flower” merupakan elemen yang mempunyai arti dan fungsi agar dapat saling membangun dan mengisi satu sama lainnya, yaitu :

a. Elips warna merah, melambangkan masyarakat Indonesia. b. Elips warna biru, melambangkan Teknologi.

c. Elips warna kuning, melambangkan Komunikasi.

STIKOM

(22)

Simbol “Techno Flower”.

Simbol “Techno Flower” tercipta dari gabungan tiga elips yang mencerminkan usaha dan focus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia, dalam bidang teknologi dan pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerjasama yang kokoh diantara ketiga elemen tersebut.

Bintang Permata

“Bintang Permata” terdapat di tengah-tengah yang berbentuk dari

rangkaian ketiga elips, mencerminkan layanan terbaik dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh PT. INDOSAT keapda seluruh masyarakat Indonesia. 2.3.2 Visi PT. INDOSAT

Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi dan bisnis global, maka PT. INDOSAT memantapkan visinya untuk menyongsong perubahan-peubahan yang semakin cepat. Visi PT. INDOSAT dijabarkan dalam tiga untaian keinginan dari pemikiran strategis, yaitu :

a. Mempertahankan tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan (Sustainable Growth).

b. Mengokohkan diri sebagai operator telekomunikasi kels dunia (World Class Operator).

c. Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi (Global Player).

STIKOM

(23)

2.3.3 Misi PT. INDOSAT

Ada lima misi atau sasaran pokok perusahaan yang terbagi dalam misi jangka pendek dan misi jangka panjang yang dicanangkan oleh PT. INDOSAT sejak menjadi BUMN, yaitu :

Misi jangka pendek :

i. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. ii. Memberikan hasil yang terbaik kepada masyarakat iii. Memperoleh citra perusahaan terbaik.

Misi jangka panjang :

a. Membangun basis pelanggan untuk berkompetisi dengan sehat. b. Membangun infrastruktur jatingan telekomunikasi yang terbaik. 2.3.4 Motto PT. INDOSAT

Untuk menambah semangat kerja seluruh warga usahanya, Indosat mempunyai motto yang dipegang teguh oleh seluruh warga usahanya. Motto PT. Indosat adalah :

“KRETARTHA KARYA SAMUHA”

(Success Through Team Work) Yang artinya :

“ Keberhasilan dapat dicapai melalui kerjasama antara seluruh pihak yang terkait, yaitu dari tingkat direksi, divisi, bagian serta para pemegang saham.”

Dengan adanya perubahan motto, saat ini PT. Indosat memiliki motto baru yang menggambarkan semangat PT. Indosat tersebut adalah :

STIKOM

(24)

“THE FUTURE IS HERE”

Yang artinya : Masa depan ada disini

Motto ini menggambarkan semangat Indosat untuk membuat masa depan dunia teknologi yang lebih.

Dalam kaitan kerjasama antara pihak-pihak terkait senantiasa ditekankan dalam setiap kegiatan perusahaan, selain motto, PT. INDOSAT juga mempunyai tekad pelayanan, yaitu :

“WE CARE MORE”

Yang artinya : Kami lebih peduli

Hal ini merupakan tekad pelayanan PT. INDOSAT dalam upaya mengahadapi persaingan yang tajam. Dengan tekad ini, PT. INDOSAT bertekad memenuhi segala kegiatan/kebutuhan pelanggan, senantiasa mengupayakan peningkatan mutu jasa dan pelayanan serta memacu diri menjadi yang terbaik di bidang telekomunikasi

STIKOM

(25)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1Kuesioner

3.1.1Peranan Kuesioner

Rancangan kuesioner adalah salah satu pondasi dasar riset pasar. Kuesioner merupakan alat untuk mewancarai seorang. Sebuah kuesioner memberikan suatu kerangkan dimana pewancara dapat mencatat jawaban, tanpa kuesioner wawancara tidak akan teratur. Bagian pengolahan data menggunakan kuesioner yang telah diisi untuk membuat analisis jawaban.

Jadi kuesioner tidak berdiri sendiri, kuesioner merupakan alat bantu untuk mengumpulkan data dalam wawancara. Pada saat merancang kuesioner, periset harus mengingat konteks yang lebih luas dimana kuesioner akan digunakan. Berapa banyak wawancara yang akan dilakukan? Siapa saja yang akan diwawancarai? Bagaimana wawancara akan dilakukan? Pengetahuan tentang hal- hal ini secara luas akan membantu periset merancang suatu kuesioner yang dapat bekerja dengan baik.

3.1.2Tujuan Kuesioner

 Tujuan utama kuesioner adalah untuk memperoleh informasi akurat dari responden. Periset berusaha memperoleh gambaran paling dekat tentang keadaan pasar. Informasi yang akurat diperoleh dengan mengajukan pertanyaan yang tepat kepada orang yang tepat pula

 Kuesioner memberikan struktur pada wawancara sehingga wawancara dapat berjalan lancar dan urut. Hal yang penting dalam suatu survei

STIKOM

(26)

adalah bahwa semua responden diberi pertanyaan yang sama. Tanpa struktur ini akan ada kekacauan dan tidak mungkin membangun gambaran keseluruhan. Kuesioner berfungsi sebagai alat pengingat pewancara agar tidak keluar jalur. Bagi responden, kuesioner memberikan urutan pertanyaan yang logis, mengarahkan ke suatu pokok berikutnya.

 Memberikan format standar pencatatan fakta, komentar dan sikap. Catatan wawancara sangat diperlukan, kalau tidak ada catatan pokok persoalan dapat terlupakan.

 Kuesioner memudahkan pengolahan data. semua jawaban disimpan di suatu tempat sehingga pengolahan data dapat diolah dengan mudah. Tanpa kuesioner, suatu survei untuk 500 orang akan menghasilkan 500 catatan atau hasil wawancara yang sulit diproses.

3.1.3Tipe Kuesioner

Terdapat 3 tipe kuesioner yang bisa dibuat yaitu terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Perbedaan 3 tipe kuesioner tersebut dapat dilihat pada berikut ini.

1. Terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, kuesioner memuat secara tepat semua pertanyaan dan urut-urutan penyampaian pertanyaan. Sebagian besar pertanyaan mempunyai jawaban yang sudah ditentukan sebelumnya, dan hanya sedikit ruang gerak bagi responden untuk menyimpang dari jawaban-jawaban tersebut. Kuesioner dan wawancara terstruktur adalah dasar dari survai kuantitatif yang luas

STIKOM

(27)

2. Semi terstruktur

Tipe wawancara ini menggunakan kuesioner yang memuat gabungan pertanyaaan yang sudah ditentukan dan pertanyaan dimana responden bebas memberikan jawabannya. Dalam tiap wanwancara, penyampaian pertanyaan dilakukan dengan cara yang sama dan mungkin saja ada ratusan wawancara dalam satu survei. Kuesioner setengah terstruktur lebih luwes dibandingkan dengan yang terstruktur. Disini mungkin ada penyeldikan lebih lanjut untuk mendapatkan alasan dari suatu jawaban.

3. Tidak terstruktur

Dalam tipe wawancara informal, atau wawancara mendalam ini periset menggunakan sebuah daftar pertanyaan, bukan kuesioener formal dimana jawaban-jawaban dituliskan disitu. Ada banyak banyak kebebasan bagi pewancara dan cara penyampaian pertanyaan yang berbeda akan dipilih selama proses wawancara itu sendiri.

3.1.4Prinsip Dasar Perancangan kuesioner

Kuesioner yang berhasil akan membuat responden memberikan jawaban akurat secara mudah dalam wawancara. Seringkali kuesioner gagal karena perancang tidak melihat pertanyaan dari sudut pandang responden. Kuesioner yang buruk terjadi karena perancang hanya hanya memikirkan apa yang harus dicapai dari survai, tanpa memberikan perhatian pada responden. Ini mengakibatkan pertanyaan terlalu panjang sehingga tidak dapat dipahami (paling tidak bagi responden) dan terlalu kompleks.

Delapan pedoman dalam menyusun kuesioner adalah : 1. Pikirkan sasaran survei

STIKOM

(28)

2. Pikirkan bagaimana wawancara akan dilangsungkan 3. Pikirkan pengetahuan dan kepentingan responden 4. Pikirkan kata pengantar

5. Pikirkan urutan pertanyaan 6. Pikirkan tipe pertanyaan

7. Pikirkan jawaban yang mungkin saat memikirkan pertanyaan 8. Pikirkan bagaimana data akan diolah

3.2 Riset Pemasaran

Riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.

Maksud tindakan yang sistematis adalah suatu tindakan yang dilakukan secara teratur dan konsisten didasarkan atas kegiatan-kegiatan yang ilmiah serta dapat dibuktikan kebenarannya. Untuk kegiatan riset pemasaran, kegiatan yang sistematis tersebut meliputi berbagai kegiatan, mulai dari perumusan masalah, pengumpulan data serta pengujian hipotesis.

3.2.1Tujuan Riset Pemasaran

 Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada.

Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases)

STIKOM

(29)

3.2.2 Identifikasi, pengumpulan data, analisis dan interpretasi

 Identifikasi, meliputi kegiatan identifikasi mulai dari manajemen sampai merumuskan kedalam bentuk masalah riset pemasaran ( Marketing Research Problem )

 Gunakan metode yang tepat untuk pengumpulan data

 Gunakan metode analisis yang tepat

 Interpretasikan

Riset pemasaran sebagai alat untuk membantu pemasaran menghubungkan antara KONSUMEN

VARIABEL PEMASARAN LINGKUNGAN

Dapat Dikontrol : Tidak dapat dikontrol :

- Produk - Kondisi ekonomi

- Harga - Teknologi

- Promosi - Peraturan Pemerintah

- Distribusi - Politik

. - Kompetisi

. - Perubahan Sosial

STIKOM

(30)

Proses pengambilan keputusan meliputi 6 kegiatan yaitu : 1. Menentukan masalah pemasaran

2. Menentukan variabel-variabel yang termasuk dalam kategori variasi yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol

3. Mengumpulkan semua informasi yang relevan 4. Memilih alternatif yang terbaik

5. Mengembangkan dan implementasikan rencana pemasaran

6. Mengevaluasi keputusan yang telah diambil berikut proses maupun hasilnya

3.2.3 Klasifikasi Riset Pemasaran

 Riset untuk identifikasi masalah :

Riset yang diadakan untuk mengidentifikasi masalah. Masalah ini tidak harus ada saat ini, tetapi kemungkinan besar akan muncul di masa yang datang.

 Riset untuk Pemecahan Masalah

Riset yang diadakan untuk menolong memecahkan masalah yang lebih spesifik didalam pemasaran, seperti dapat dilihat pada Tabel 3.1

STIKOM

(31)
[image:31.595.64.550.112.790.2]

Tabel 3.1 Riset untuk identifikasi dan pemecahan masalah

Riset untuk identifikasi masalah Riset untuk pemecahan masalah

Riset potensi pasar Riset segmentasi Riset pangsa pasar Riset mengenai produk

Riset kesan Riset mengenani harga

Riset karakteristik pasar Riset mengenai promosi Riset mengenai penjualan Riset mengenai distribusi Riset Trend bisnis

Riset Peramalan

STIKOM

(32)

3.3 Analisa SWOT 3.3.1 Deskripsi SWOT

Analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan perusahaan Fortune 500.

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strength atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja. (wordpress.com, 2010).

STIKOM

(33)

Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.

3.3.2 TUJUAN ANALISIS

Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan objektif dan strategi perusahaan dalam corporate planning.

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam

metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: • Strengths (kekuatan)

merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Weakness (kelemahan)

merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau

STIKOM

(34)

konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. • Opportunities (peluang)

merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Threats (ancaman)

merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil. Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikandan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan

strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength and opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness and threat.

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat

STIKOM

(35)

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus menganalisis faktor faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi atau popular disebut Analisis SWOT.

Dalam menganalisis data digunakan teknik deskriptif kualitatif guna menjawab perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dari luar yang harus dihadapinya.

3.3.3 JENIS DAN SUMBER INFORMASI

1. Intern : Data perusahan dan informasi yang dikumpulkan oleh perusahaan

2. Ekstern : Data sekunder,data dan informasi yang diperoleh dari hasil survai 3.4 STATISTIKA

3.4.1 UKURAN PEMUSATAN DATA

Karakteristik suatu kumpulan data adalah (1). Memusat pada nilai tertentu dari suatu distribusi, yang disebut nilai pusat (middle of data set), dan (2). Menyebar/berpencar (spread of data set). Termasuk dalam ukuran tendensi sentral (measures of central tendency) : rata hitung, rata geometric, rata-rata harmonic, median dan modus. Jenis ukuran penyebaran (measures of dispersion) yaitu penyebaran mutlak dan penyebaran relative. Termasuk dalam

penyebaran adalah : range, deviasi kuartil, simpangan rata-rata, varians, simpangan baku.

STIKOM

(36)

3.4.1.1 RATA-RATA(MEAN)

Rata-rata hitung merupakan jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data. Rumus rata-rata hitung untuk data kuantitatif tanpa pengelompokkan, dimana datanya X,X2,X3,X4,…,Xn dengan data n buah,

Rumus dari rata-rata(mean) bisa dilihat pada Gambar 3.1 :

3.1 Rumus mencari nilai Rata-Rata(mean) Dimana

X = data ke-n N = banyaknya data

= Mean

3.4.1.2 MODUS

[image:36.595.66.552.152.721.2]

Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbesar dalam suatu kumpulan data. Modus berguna untuk mengetahui tingkat seringnya terjadi suatu peristiwa. Jika nilai yang tampil dengan frekuensi tertinggi ada dua disebut bimodal, kalau ada tiga disebut trimodal, kalau ada banyak disebut multimodal. Modus dapat digunakan untuk semua skala pengukuran data mulai dari nominal hingga rasio. Untuk menentukan modus dari data kuantitatif dengan data distribusi frekuensi, rumus yang dipakai bisa dilihat pada Gambar 3.2 :

Gambar 3.2 Rumus mencari nilai modus

STIKOM

(37)

Dimana :

b = Tepi batas bawah kelas modus P = Panjang kelas/interval

b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya b 2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya Mo = Modus

3.4.1.3 MEDIAN

Median merupakan nilai tengah dari nilai-nilai pengamatan yang disusun secara teratur menurut besarnya data. Median membagi nilai pengamatan yang ada pada gugus data sehingga 50% terletak dibawah median dan 50% di atas median. Median dapat dipergunakan bila skala pengukuran datanya minimal ordinal, sehingga terhadap nilai-nilai pengamatan dapat dilakukan pemeringkatan untuk menemukan nilai pengamatan yang berlokasi di tengah. Untuk menentukan median dari data yang dikelompokkan dalam data distribusi frekuensi menggunakan rumus yang bisa dilihat pada Gambar 3.3 :

Gambar 3.3 Rumus mencari nilai median Dimana :

b = tepi batas bawah kelas median P = panjang kelas/interval

F = Jumlah frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median

n = jumlah seluruh frekuensi

STIKOM

(38)

Me = median

3.4.1.4 HUBUNGAN MEAN, MEDIAN DAN MODUS

Hubungan antara mean, median dan modus dari suatu distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :

Bila nilai mean, nilai median dan nilai modus sama besar (= Me = Mo), artinya nilai mean, median dan modus terletak pada satu titik dari kurva distribusi frekuensi, dan kurva/data tersebut berbentuk simetris (symmetrical curve).

Bila nilai mean lebih besar dari nilai median dan nilai modus (> Me > Mo ), artinya nilai mean terletak di sebelah kanan kurva distribusi frekuensi, kemudian median di tengah dan modus dikiri, maka kurva/data tersebut bentuknya tidak simetris dan berada di bagian kanan dari kurva(skewed right).

Bila nilai mean lebih kecil dari nilai median dan nilai modus (= Me = Mo), artinya nilai mean terletak disebelah kiri kurva distribusi frekuensi, kemudian median di tengah dan modus di kanan, maka kurva/data tersebut bentuknya tidak simetris dan berada di bagian kiri dari kurva (skewed left).

3.4.1.5 PERSENTIL

Jika suatu data dibagi menjadi 100 bagian yang sama didapat 99 pembagi, dan setiap pembagi disebut persentil.

Rumus mencari nilai dari persentil :

P=(k(N+1))/100

STIKOM

(39)

Dimana :

D = Persentil ke-k

k = 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 99 N = Banyak data/observasi P = Persentil

STIKOM

(40)

BAB IV

IMPLEMENTASI

4.1 Proses Definisi Masalah

Kegiatan penting pertama dalam melakukan riset pemasaran adalah merumuskan masalah penelitian. Perumusan masalah penelitian ini merupakan dasar perumusan kerangka pemikiran. Untuk memperoleh kerangka pemikiran yang jelas dan menyeluruh (komprehensif) diperlukan dukungan kerangka teori yang dapat menjelaskan semua pengertian dan definisi dari variabel-variabel yang bersifat independen maupun dependen.

Variabel–variabel yang dipakai dalam penelitian ini merupakan analisis yang lebih mendalam, seperti analisis hubungan antara variabel, pengujian hipotesis serta analisis untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang diperkirakan dapat mempengaruhi variabel dependen.

Semua hasil analisis penelitian tersebut merupakan masukan bagi pihak manajemen untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk merumuskan strategi pemasaran, kegiatan penjualan, kegiatan promosi, serta kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih kompetitif dalam memenangkan persaingan di masa mendatang.

4.2 Masalah Riset Pemasaran

Masalah riset pemasaran atau marketing research problem adalah masalah yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan dan bagaimana informasi tersebut diperoleh dengan cara yang paling layak. Seorang peneliti hendaknya dapat membedakan antara masalah manajemen dan masalah riset pemasaran,

STIKOM

(41)

menjadi indikator-indikator yang dapat diukur secara jelas di lapangan. Berikut beberapa hipotesis kelebihan dan kekurangan pada produk operator seluler PT Indosat Tbk bisa dilihat pada 4.1 :

Tabel 4.1 Hipotesis peta kekuatan PT. Indosat Tbk.

Paket Kelebihan Kekurangan

Internet Peta kekuatan Indosat

Internet terletak pada paket promo 6 GB dan paket internet diatas 100ribu.

Kelemahan paket internet Indosat terletak pada paket dengan harga Rp 50.000 rupiah dan kuota extra

Blackberry Hampir pada semua kelas Indosat kalah dalam penawaran paket BB tetapi terdapat paket Indosat yang masih bisa bersaing yaitu paket BB Rp 100.000 dan paket BB 3 bulan

Kelemahan Indosat dalam hal penawaran paket sangat terlihat pada hampir semua kelas

Telepon Keunggulan Indosat

dalam hal telepon adalah paket telepon 0,1 detiknya dan bonus

Indosat masih kurang berani memberikan bonus telepon sesama.

STIKOM

(42)

telepon operator lain.

Sms Sms yang diberikan

Indosat memang tidak banyak tetapi sangat efektif

Dibandingkan bonus operator lain yang menyampai ribuan Indosat masih kalah bersaing

4.3 Metode survei

Untuk metode survei yang digunakan adalah dengan metode kuesioner online yang disediakan oleh media www.doc.google.com.

4.3.1 Survei dengan kuesioner online

Metode kuesioner yang digunakan melalui Kuesioner online melalui media internet dengan menggunakan jasa kuesioner online yang disediakan oleh

google document(doc.google.com). Kuesioner ini diadakan 2 kali, kuesioner yang pertama diadakan untuk mencari range umur pasar pengguna operator seluler yang dimana pengguna operator seluler Indosat paling banyak. Lalu kuesioner kedua diadakan dengan tujuan menggali informasi lebih dalam lagi tentang pasar terkuat pengguna operator seluler Indosat tersebut.

STIKOM

(43)

4.3.1.1 Kuesioner pertama

Sasaran dari kuesioner online yang dituju adalah pengguna dari social media dan forum online nasional dengan jangka waktu 5 hari (14 Juli 2013

– 16 Juli 2013 ).

• Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian yaitu kuesioner telepon & sms, kuesioner paket internet dan paket Blackberry

• Kuesioner telepon & sms berisi tentang pertanyaan yang akan diberikan kepada koresponden tentang tarif dan layanan telepon & sms operator seluler.

• Kuesioner paket internet berisi tentang pertanyaan yang akan diberikan kepada koresponden tentang tarif dan layanan internet operator seluler • Kuesioner paket Blackberry berisi tentang tarif dan layanan BlackBerry

operator seluler

• Sasaran kuesioner yang dituju : - Pengguna sosial media Facebook - Pengguna sosial media Twitter - Pengguna forum online Kaskus

Berikut link kuesioner yang telah dibuat: – paket internet

https://docs.google.com/forms/d/1oMVS6D_8i9Tcmm2JmNqPDKD25xZwkwXT a74DmHQtRM/viewform

STIKOM

(44)

– Paket Telepon dan sms

https://docs.google.com/forms/d/1f8vLD0DiQ_6G7O31WwxwG4vSrnC4WK1Ka hmOx34Hj6U/viewform

– paket BB

https://docs.google.com/forms/d/1hCPMQHQD7hxZVl0mdL4S3l0FnNMOqBOw __ukaNXiVa4/viewform

Hasil yang di dapatkan dari survei online dari tanggal 14 Juli 2013 Sampai dengan 16 Juli 2013 di peroleh hasil dengan jumlah responden sebanyaknya 241 koresponden yang terdiri dari :

Koresponden Paket Telepon dan Sms : 66 koresponden

Koresponden Paket Blackberry : 48 koresponden

Koresponden Paket Internet : 127 koresponden

4.3.1.1.1 Kuesioner telepon dan sms

Hasil yang di dapatkan dari survei online tentang tarif dan layanan telepon & SMS operator seluler dari tanggal 14 Juli 2013 Sampai dengan 16 Juli 2013 di peroleh hasil dengan jumlah responden sebanyak 66 koresponden yang terdiri dari :

Mahasiswa : 42 koresponden (63, 6 %) Karyawan : 11 koresponden (16, 6 %) Pelajar : 8 koresponden (12, 1 %) Wiraswasta : 5 koresponden ( 7, 7 %)

STIKOM

(45)

Dari kuesioner telepon dan sms ini bisa diambil kesimpulan bahwa hasil kuesioner yang telah diisi oleh para koresponden yang mewakili social media user dan pengguna forum online telah didapatkan hasil yang signifikan. Dari hasil kuesioner tersebut bisa terlihat bahwa banyak para pengguna operator seluler menggunakan produk operator seluler yang dimiliki oleh Indosat yaitu Im3 dan Mentari, dominasi Indosat untuk penggunaan operator seluler ini sangat mendominasi dengan jumlah 32 user (48, 5 %) dibandingkan dengan produk XL yang dimiliki oleh PT AXIATA yang hanya 9 user ( 13, 6 %), Grafik tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.1. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut juga bisa kita lihat rasio umur pengguna produk Indosat dimana 87% Pengguna operator seluler Indosat merupakan pengguna dengan usia 18 – 24 (27 dari 31 pengguna ) yang bisa kita lihat pada Gambar 4.2.Dari hasil kuesioner tersebut bisa terlihat para pengguna Indosat merupakan pengguna setia operator seluler Indosat, hal ini terlihat dari hasil survei bahwa pengguna Indosat 93, 5% telah menggunakan operator seluler tersebut selama lebih dari 2 tahun yang bisa kita lihat pada Gambar 4.3 dan 70, 9% pengguna Indosat mengungkapkan bahwa mereka memilih operator seluler Im3 karena telah lama menggunakan operator tersebut yang bisa kita lihat pada Gambar 4.4.

STIKOM

(46)

Gambar 4.1 Pengguna telepon dan sms

Gambar 4.2 Rasio umur pengguna operator seluler

STIKOM

(47)

Gambar 4.3 Lama penggunaan operator seluler

Gambar 4.4 Alasan penggunaan operator seluler

STIKOM

(48)

4.3.1.1.2 Kuesioner Paket Blackberry

Hasil yang di dapatkan dari survei online tentang tarif dan layanan paket BlackBerry yang disediakan operator seluler dari tanggal 14 Juli 2013 Sampai dengan 16 Juli 2013 di peroleh hasil dengan jumlah responden sebanyak 48 koresponden yang terdiri dari :

Mahasiswa : 30 koresponden (62, 5 %) Karyawan : 6 koresponden (12, 5 %) Pelajar : 8 koresponden (16, 7 %) Wiraswasta : 4 koresponden ( 8, 3 %) Hasil lengkap kuesioner ini bisa dilihat pada Lampiran 8

Dari hasil kuesioner tersebut dapat disimpulkan bahwa para koresponden lebih memilih operator seluler Im3 sebagai operator seluler untuk paket Blackberry yaitu sebanyak 17 dari 48 koresponden atau 35, 41 % dari koresponden paket BlackBerry, hasil tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.5. Berdasarkan Gambar 4.6 yang menunjukan bahwa kebanyakan pengguna paket Blackberry merupakan usia 18-24 tahun dan dari Gambar 4.6 tersebut bisa terlihat bahwa pengguna paket Blackberry dengan umur 18-24 tahun lebih memilih operator seluler Im3 untuk paket Blackberry. Pada gambar 4.7 bisa dilihat bahwa pengguna paket Blackberry lebih banyak pengguna paket full service daripada paket yang lainnya. Sebanyak 21 pengguna atau 47% dari

pengguna paket BlackBerry pada tiap operator seluler lebih memilih paket Full service ini.

STIKOM

(49)

Gambar 4.5 Pengguna paket Blackberry per operator seluler

[image:49.595.48.576.70.709.2]

Gambar 4.6 Rasio umur pengguna paket Blackberry per operator seluler

Gambar 4.7 Penggunaan paket Blackberry per operator seluler

STIKOM

(50)

4.3.1.1.3 Kuesioner Paket Internet

Hasil yang di dapatkan dari survei online tentang tarif dan layanan paket Internet yang disediakan operator seluler dari tanggal 14 Juli 2013 Sampai dengan 16 Juli 2013 di peroleh hasil dengan jumlah responden sebanyak 127 koresponden yang terdiri dari :

Mahasiswa : 99 koresponden (77, 95 %) Karyawan : 25 koresponden (19, 68 %) Pelajar : 22 koresponden (17, 32 %) Wiraswasta : 2 koresponden ( 1, 25 %) Hasil lengkap kuesioner ini bisa dilihat pada Lampiran 9

Dari Gambar 4.8 bisa dilihat bahwa penggunaan paket internet dan smartphone pada Im3 masih kalah dengan operator seluler cdma Smartfren, hal

ini dikarenakan paket yang diberikan operator seluler Smartfren termasuk paket yang murah, hal ini terlihat dari mayoritas pengguna Smartfren menggunakan paket dengan tarif Rp 25000 – Rp 50000 yang dimana itu merupakan paket unlimited dengan kuota 1–2 GB bisa kita lihat pada Gambar 4.9. Tetapi pelayanan yang diberikan oleh Smartfren tidak sebaik yang dengan paket yang diberikan, karena 10 dari 23 koresponden tidak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Smartfren. Dari Gambar 4.10 bisa dilihat bahwa rata-rata pengguna paket internet yaitu sebanyak sebanyak 64 pengguna atau 50,4 koresponden kuesioner pengguna paket internemerasa cukup puas dengan pelayanan paket internet yang diberikan oleh produk operator seluler di Indonesia. Dari Gambar 4.11terlihat bahwa pengguna paket internet merupakan pengguna internet dengan

STIKOM

(51)

kisaran umur 18-24 tahun,sebanyak 102 dari 127 koreponden kuesioner merupakan pengguna paket internet dengan kisaran umur 18 – 24 tahun

Gambar 4.8 Pengguna paket internet per operator seluler

Gambar 4.9 Tarif paket internet yang digunakan

STIKOM

(52)

Gambar 4.10 Tingkat kepuasan pengguna paket internet per operator seluler

Gambar 4.11 Rasio umur pengguna paket internet

STIKOM

(53)

4.3.1.2 Kuesioner kedua

Metode yang digunakan dalam melakukan survei pasar operator seluler untuk menentukan peta kekuatan terhadap setiap operator seluler adalah dengan menggunakan media kuesioner online. Kuesioner online ini dibuat dengan menggunakan media document form yang disediakan oleh google (www.doc. google.com). Kuesioner dibuat dengan membaginya jadi beberapa halaman dan disebarkan dengan menggunakan link sebagai berikut :

https://docs.google.com/forms/d/1NTeIXoloiZAhjaWRQRCx1_rbmznptiPNv17e KLX1ryI/viewform

Kuesioner yang dibuat dan disebarkan di beberapa media sosial yaitu : - www.kaskus.co. id

- www. facebook.com - www.twitter.com

Sasaran pasar dari kuesioner ini adalah pengguna operator seluler dengan umur 18-24 tahun. Dimana mayoritas dari pengguna tersebut merupakan pengguna operator seluler dengan status sebagai pelajar/mahasiswa yang dimana rasio umur tersebut merupakan pasar terkuat dari pengguna Indosat karena banyak pengguna Indosat berada di rasio umur tersebut, data tersebut diambil dari hasil kueioner pertama.

Jangka waktu untuk penyebaran dan pengisian kuesioner pada media online yang telah ditentukan adalah 4 hari yaitu mulai dari tanggal 26 Juli 2013 hingga pada tanggal 29 Juli 2013.

STIKOM

(54)

Adapun hasil dari kuesioner tersebut : Total koresponden : 94 koresponden Form Hasil kuesioner : Lampiran 10

Koresponden yang berdomisili di provinsi :

Aceh : 2 koresponden

Banten : 3 koresponden

Jakarta : 11 koresponden

Jambi : 1 koresponden

Jawa Barat : 11 koresponden

Jawa Tengah : 2 koresponden

Jawa Timur : 54 koresponden

Kalimantan selatan : 1 koresponden

Riau : 1 koresponden

Sulawesi Selatan : 1 koresponden Sulawesi Utara : 1 koresponden Sumatera Utara : 1 koresponden

Yogyakarta : 3 koresponden

Koresponden dengan status pekerjaan: Mahasiswa : 84 Koresponden Karyawan/Pegawai : 10 koresponden

Koresponden mahasiswa dengan status kuliah di : Universitas Narotama : 1 Koresponden Universitas Syiah Kuala : 1 Koresponden

ITS Surabaya : 8 Koresponden

STIKOM

(55)

IPB Bogor : 2 Koresponden

ITB Bandung : 1 Koresponden

Universitas Limkokwing Malasya : 1 Koresponden

PENS Surabaya : 3 Koresponden

POLTEKKES Surabaya : 2 Koresponden

POLTEK Makasar : 1 Koresponden

STAN Depok : 1 Koresponden

STIE PERBANAS SBY : 3 Koresponden

STIKOM SURABAYA : 14 Koresponden

STIKOM LSPR JKT : 1 Koresponden Universitas tidar : 1 Koresponden

UGM Yogyakarta : 3 Koresponden

Universitas Indonesia : 2 Koresponden UIN Syarif hidayatullah : 1 Koresponden

UNAIR SURABAYA : 16 koresponden

UNESA SURABAYA : 2 Koresponden

UNISKA Banjarmasin : 1 Koresponden UNIBRAW Malang : 3 Koresponden Universitas Ahmad dahlan : 1 Koresponden Universitas Hassanudin : 1 Koresponden Universitas Atma jaya : 1 Koresponden Universitas Islam Indonesia : 1 Koresponden Universitas Jambi : 1 Koresponden Universitas Garut : 1 Koresponden

STIKOM

(56)

Universitas Padjajaran : 2 Koresponden Universitas Pendidikan Indonesia : 1 Koresponden Universitas Prof. Dr. Moestopo : 1 Koresponden Universitas Riau : 1 Koresponden Universitas Sumut : 1 Koresponden Universitas Surabaya : 1 Koresponden Universitas Negeri Solo : 1 Koresponden Universitas Trisakti : 1 Koresponden

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dibuat bisa terlihat bahwa produk operator seluler dari Indosat masih menguasai pasar 18 – 24 tahun. Hal ini terlihat dari grafik pada Gambar 4.12 bahwa penggunaan operator seluler yang memperlihatkan bahwa dari 94 koresponden mengaku bahwa dari semua operator seluler yang mereka pakai terdapat 28% atau 53 suara yang mengaku mereka memakai operator Im3 dari semua operator seluler yang mereka pakai. Im3 unggul 26 suara atau 14% dari operator XL yang hanya mendapatkan 27 suara atau 14% dari koresponden kuesioner.

Rata-rata para koresponden memakai 2 operator seluler untuk penggunaan sehari-hari, terdapat 43 koresponden/ 46% yang memakai 2 operator seluler saja, sementara yang memakai 3 operator seluler hanya 27 koresponden atau 29% yang bisa dilihat Gambar 4.13.

Kebanyakan pengguna Im3 memakai operator seluler ini untuk paket telepon dan sms, hal ini terbukti bahwa 41 dari 94 koresponden yang memakai Im3 untuk telepon dan sms. Hal ini juga menyatakan Im3 menguasai pasar telepon dan sms, ini dikuatkan berdasarkan data yang diambil menyatakan bahwa

STIKOM

(57)

44% koresponden mengaku memakai Im3 untuk penggunaan telepon dan sms. Sementara Simpati hanya 14%(13 suara) dari koresponden. Simpati hanya menang tipis dari Axis dan XL yang sama – sama hanya mendapatkan 12 suara atau 13% dari koresponden kuesioner yang bisa dilihat pada Gambar 4. 14.

Sementara di pasar internet yang terbagi menjadi dua yaitu modem dan smartphone. Indosat kalah dengan para pesaingnya, hal ini terbukti dengan tidak

adanya pengguna produk operator seluler dari Indosat yang memakai paket internet untuk modem. Dari 31 suara koresponden untuk paket internet modem tidak satupun memakai salah satu produk dari Indosat, praktis produk operator seluler dari Indosat tidak menguasai pasar paket internet modem. Lalu berdasarkan kuesioner paket internet smartphone yang terdiri dari 52 koresponden, hanya 9 pengguna yang memakai produk Im3 atau 17% dari koresponden. XL juga mempunyai suara yang sama dengan Im3 yaitu 9 pengguna sedangkan Tri mempunyai 10 pengguna atau 19% dan yang paling banyak mendapatkan suara dari koresponden adalah produk operator seluler Simpati, Simpati unggul dengan 11 suara atau 21% koresponden. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 4.15.

Sedangkan di pasar internet(modem), dikuasai oleh produk internet Smartfren yang mendapatkan 13 koresponden atau 42% dari koresponden, Smartfren unggul jauh dari pesaing terdekatnya yaitu operator seluler Speedy yang hanya mendapatkan 5 suara atau 16% dari seluruh koresponden yang bisa dilihat pada Gambar 4.16.

Untuk hasil kuesioner paket Blackberry, pasar ini dikuasai oleh pengguna produk operator seluler Im3. Pengguna produk operator seluler Im3 mendapatkan

STIKOM

(58)

16 suara dari 46 suara, berarti Im3 mendapatkan 36% suara. Kebanyakan pengguna Im3 mendaftarkan paket Blackberry ke paket BBM+Social media. Sedangkan Simpati hanya mendapatkan 7 koresponden atau 16% suara. Hasil tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.17.

Gambar 4.12 Pengguna operator seluler

Gambar 4.13 Jumlah operator seluler yang digunakan satu pengguna

STIKOM

(59)

Gambar 4.14 Pengguna operator seluler telepon dan sms

[image:59.595.53.568.77.735.2]

Gambar 4.15 Pengguna paket internet(modem) per operator seluler

Gambar 4.16 Pengguna paket internet(Smartphone) per operator seluler

STIKOM

(60)

Gambar 4.17 Pengguna Paket Blackberry per operator seluler

4.4 Analisa SWOT 4.4.1 Strength(kekuatan)

- Kekuatan Indosat terletak pada Bandwith frekuensi yang sangat lebar, di Indonesia terdapat 2 operator seluler yang mempunyai hak Bandwith frekuensi yang lebar yaitu Simpati dan Indosat. Sehingga ini menjadi kekuatan Indosat untuk bertarung dengan operator lainnya

- Kekuatan Indosat yang lain terletak pada pengguna yang loyal hal ini dibuktikan dengan hasil kuesioner yang menyatakan bahwa para koresponden Indosat menyatakan bahwa mereka menggunakan Indosat karena telah lama memakai operator seluler tersebut.

- Keadaan ini membuat Indosat sangat disukai oleh para pengguna terutama para pengguna pada umur 18–24 tahun, kekuatan Indosat terletak pada para mahasiswa dan pelajar yang memakai Im3 sehingga mereka tidak lagi mengganti produk operator seluler dari Indosat yang mereka pakai karena nomor yang mereka pakai telah dikenal oleh banyak kerabat mereka dan masyrakat.

STIKOM

(61)

- Dengan banyaknya pengguna Im3 ini maka mendorong kerabat- kerabat dari pengguna Im3 untuk mengganti operator seluler mereka ke operator seluler Im3, maka ini juga menjadi kekuatan untuk Indosat untuk menarik lebih banyak lagi para pengguna operator seluler yang lain

- Kekuatan Indosat yang lainnya adalah banyaknya promo tentang sms dan telepon sesama sehingga membuat ketertarikan para pengguna usia 18-24 tahun untuk menggunakan produk operator seluler dari indosat ini.

4.4.2 Weakness (Kelemahan)

Kelemahan Indosat terletak pada kalah bersaing dengan Telkomsel dalam hal jaringan, banyak pengguna produk operator seluler dari Indosat pindah ke produk seluler dari Telkomsel karena jaringan lebih luas dan lebih stabil terutama pada daerah pelosok. Hal ini juga terlihat dari kuesioner yang berdomisili di daerah kalimanatan yang menyatakan terpaksa memakai produk operator seluler dari telkomsel karena di daerahnya yang mempunyai jaringan dan sinyal yang kuat hanya telkomsel. Lemah dalam pemancaran sinyal juga terjadi di beberapa kota di pulau Jawa, salah satunya di Surabaya, banyak dari para pengguna yang mengeluhkan problem sinyal yang terjadi di Indosat, salah satunya adalah sering putusnya sinyal terutama pada saat menelpon. Hal itu terjadi berulang kali sehingga membuat para pengguna produk operator seluer dari Indosat beralih ke produk operator seluer dari Telkomsel. Perbaikan sinyal perlu adanya perbaikan terutama masalah telepon karena banyak para wirausaha atau para pekerja membutuhkan fasilitas ini, apalagi pekerja atau wirausaha membutuhkan durasi waktu telepon yang sangat lama, hal ini membuat para pekerja atau wirausaha untuk mencari jaringan telepon yang handal dan efektif. Maka dipilihlah produk

STIKOM

(62)

operator seluer dari Telkomsel untuk operator seluler untuk bisnis apalagi para pekerja atau wirausaha yang mempunyai tugas untuk ke luar pulau Jawa dan ke daerah-daerah pelosok.

4.4.3 Oppurtinity (Kesempatan)

– Kesempatan Indosat untuk bersaing dalam dunia operator seluler terletak pada kekuatan Indosat pada market usia 18-24 tahun karena pada market itulah populasi Indosat sangat berkembang pesat. Apalagi kekuatan Indosat terletak pada telepon dan sms sesama yang dinilai cukup murah oleh para koresponden dan loyalitas para pengguna yang sangat tinggi sehingga membuat para pengguna operator lain untuk pindah ke operator seluler yang dimiliki Indosat

Dengan gencarnya promo paket internet smartphone ini membuat para pengguna internet di Indosat semakin berkembang apalagi hal itu ditunjang oleh berkemba

Gambar

Tabel 3.1 Riset untuk identifikasi dan pemecahan masalah………………….     22 STIKOM SURABAYA
Tabel 3.1 Riset untuk identifikasi dan pemecahan masalah
Gambar 3.2 Rumus mencari nilai modus
Gambar 4.7 Penggunaan paket Blackberry per operator seluler
+4

Referensi

Dokumen terkait