i
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA KAVELING PADA
PT. SURABAYA INDUSTRIAL ESTATE
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
ILHAM EKA FAUZI 11.41010.0081
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 4
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah... 5
1.4 Tujuan ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Kaveling ... 7
2.2 Aset ... 7
2.3 Database ... 7
2.4 Occupation Rate ... 8
2.5 Web ... 8
2.6 Geographic Information System (GIS) ... 8
2.6.1 Konsep Real World ... 9
2.6.2 Sumber Data Spasial ... 10
ii
2.6.4 Google Maps Application Programming Interface (API) ... 12
2.7 System Development Life Sycle (SDLC) ... 12
2.8 Tools ... 14
2.8.1 Codeigniter ... 14
2.8.2 MySQL ... 14
2.8.3 Power Designer ... 15
2.8.4 Microsoft Visio ... 15
2.9 Sistem ... 15
2.8 Sistem Informasi ... 16
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 18
3.1 Analisis Sistem ... 18
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 18
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ... 22
3.2 Perancangan Sistem ... 23
3.2.1 Rancangan Model... 23
3.2.2 Model Pengembangan Sistem ... 24
3.2.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 30
3.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 36
3.2.5 Struktur Tabel... 38
3.2.6 Perancangan Interface ... 43
3.2.7 Desain Uji Coba ... 57
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 71
4.1 Implementasi ... 71
iii
4.1.2 Implementasi Sistem ... 72
4.2 Evaluasi ... 98
BAB V PENUTUP ... 147
5.1 Kesimpulan ... 147
5.2 Saran ... 148
DAFTAR PUSTAKA ... 149
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan data raster dan data vektor ... 9
Gambar 2.2 System Development Life Cycle (SDLC) ... 12
Gambar 3.1 Tahap Analisis Sistem ... 18
Gambar 3.2 Document Flow Inquiry Kaveling ... 19
Gambar 3.3 Document Flow Penyimpanan Tenant ... 20
Gambar 3.4 Rancangan Umum Manajemen Data Kaveling ... 23
Gambar 3.5 Input-Process-Output (IPO) Diagram ... 25
Gambar 3.6 Context Diagram Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling ... 31
Gambar 3.7 DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling ... 32
Gambar 3.8 DFD Level 1 Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling ... 33
Gambar 3.9 DFD Level 1 Penjualan Kaveling ... 33
Gambar 3.10 DFD Level 1 Update Status Kaveling Investor ... 34
Gambar 3.11 DFD Level 1 Sinkronisasi Peta ... 34
Gambar 3.12 DFD Level 1 Laporan Maintenance... 35
Gambar 3.13 DFD Level 1 Perhitungan Kaveling ... 35
Gambar 3.14 CDM Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling ... 36
Gambar 3.15 PDM Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling ... 37
Gambar 3.16 Sitemap Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling ... 43
Gambar 3.17 Form Login ... 44
Gambar 3.18 Form Halaman Awal ... .44
Gambar 3.19 Form Halaman Master Kaveling... 45
v
Gambar 3.21 Form Halaman Master Pegawai ... 47
Gambar 3.22 Form Halaman Master Login ... 48
Gambar 3.23 Form Halaman Master Deskripsi Kaveling ... 49
Gambar 3.24 Form Halaman Kaveling Investor ... 50
Gambar 3.25 Form Halaman Tenant ... 51
Gambar 3.26 Form Halaman Inquiry Kaveling ... 52
Gambar 3.27 Form Halaman Maintenance Kaveling ... 52
Gambar 3.28 Form Halaman Laporan ... 53
Gambar 3.29 Laporan Data Maintenance ... 54
Gambar 3.30 Laporan Track Record Kaveling ... 54
Gambar 3.31 Laporan Track Record Investor... 55
Gambar 3.32 Laporan Daftar Occupation Rate ... 56
Gambar 4.1 Halaman Login ... 73
Gambar 4.2 Halaman Awal ... 74
Gambar 4.3 Insert Data Kaveling ... 75
Gambar 4.4 Tabel Data Kaveling ... 75
Gambar 4.5 Tabel Data Deskripsi Kaveling ... 76
Gambar 4.6 Insert Data Investor ... 77
Gambar 4.7 Tabel Data Investor ... 77
Gambar 4.8 Insert Data Pegawai ... 78
Gambar 4.9 Tabel Data Pegawai ... 78
Gambar 4.10 Edit Data Pegawai ... 79
Gambar 4.11 Insert Data User ... 80
vi
Gambar 4.13 Edit Data User ... 81
Gambar 4.14 Inquiry Kaveling ... 82
Gambar 4.15 Hasil Pencarian Pada Tab Googlemap API... 82
Gambar 4.16 Hasil Pencarian Pada Tab Kaveling Available ... 83
Gambar 4.17 Hasil Pencarian Pada Tab Pilihan Kaveling Optional ... 83
Gambar 4.18 Pembelian Kaveling ... 83
Gambar 4.19 Tabel Kaveling Investor ... 84
Gambar 4.20 Perbarui Kontrak Kaveling... 85
Gambar 4.21 Upload File Tenant ... 85
Gambar 4.22 Tabel Tenant Kaveling Investor ... 86
Gambar 4.23 Tab Maintenance yang Belum Dilakukan ... 87
Gambar 4.24 Tab Semua Data Maintenance ... 87
Gambar 4.25 Tambah Deskripsi Maintenance... 88
Gambar 4.26 Deskripsi Maintenance Kaveling ... 88
Gambar 4.27 Halaman Detil Kaveling ... 89
Gambar 4.28 Detil History Kaveling Investor ... 89
Gambar 4.29 Detil History Perubahan Kaveling ... 90
Gambar 4.30 Halaman Detil Investor ... 90
Gambar 4.31 Detil History Kaveling Milik Investor ... 90
Gambar 4.32 File Tenant Milik Investor... 91
Gambar 4.33 Menu Pilihan Laporan ... 91
Gambar 4.34 Form Pemilihan Kaveling ... 92
Gambar 4.35 Tabel Pilihan Kaveling ... 92
vii
Gambar 4.37 Form Pemilihan Investor ... 93
Gambar 4.38 Tabel Pilihan Investor ... 94
Gambar 4.39 Laporan Track Record Kaveling ... 94
Gambar 4.40 Form Pemilihan Periode Maintenance ... 95
Gambar 4.41 Laporan Data Maintenance ... 95
Gambar 4.42 Form Pemilihan Periode Occupation Rate... 96
Gambar 4.43 Hasil Pencarian Occupation Rate Berdasarkan Periode ... 96
Gambar 4.44 Laporan Occupation Rate Berdasarkan Periode ... 96
Gambar 4.45 Form Pemilihan Range Harga Occupation Rate ... 97
Gambar 4.46 Hasil Pencarian Occupation Rate Berdasarkan Range Harga ... 97
Gambar 4.47 Laporan Occupation Rate Berdasarkan Range Harga... 97
Gambar 4.48 Bukti Uji Coba ID A1 ... 100
Gambar 4.49 Bukti Uji Coba ID A2 ... 100
Gambar 4.50 Bukti Uji Coba ID A2 ... 101
Gambar 4.51 Bukti Uji Coba ID A3 ... 101
Gambar 4.52 Bukti Uji Coba ID A4 ... 102
Gambar 4.53 Bukti Uji Coba ID A5 ... 102
Gambar 4.54 Bukti Uji Coba ID A6 ... 103
Gambar 4.55 Bukti Uji Coba ID A7 ... 103
Gambar 4.56 Bukti Uji Coba ID A8 ... 104
Gambar 4.57 Bukti Uji Coba ID A9 ... 104
Gambar 4.58 Bukti Uji Coba ID B1 ... 106
Gambar 4.59 Bukti Uji Coba ID B2 ... 106
viii
Gambar 4.61 Bukti Uji Coba ID B4 ... 107
Gambar 4.62 Bukti Uji Coba ID B5 ... 107
Gambar 4.63 Bukti Uji Coba ID C1 ... 110
Gambar 4.64 Bukti Uji Coba ID C2 ... 111
Gambar 4.65 Bukti Uji Coba ID C3 ... 111
Gambar 4.66 Bukti Uji Coba ID C4 ... 112
Gambar 4.67 Bukti Uji Coba ID C5 ... 112
Gambar 4.68 Bukti Uji Coba ID C6 ... 112
Gambar 4.69 Bukti Uji Coba ID C7 ... 113
Gambar 4.70 Bukti Uji Coba ID C8 ... 113
Gambar 4.71 Bukti Uji Coba ID C9 ... 114
Gambar 4.72 Bukti Uji Coba ID C10 ... 114
Gambar 4.73 Bukti Uji Coba ID C11 ... 115
Gambar 4.74 Bukti Uji Coba ID C12 ... 115
Gambar 4.75 Bukti Uji Coba ID C13 ... 115
Gambar 4.76 Bukti Uji Coba ID D1 ... 117
Gambar 4.77 Bukti Uji Coba ID D2 ... 117
Gambar 4.78 Bukti Uji Coba ID D3 ... 118
Gambar 4.79 Bukti Uji Coba ID D4 ... 118
Gambar 4.80 Bukti Uji Coba ID D5 ... 119
Gambar 4.81 Bukti Uji Coba ID E1 ... 121
Gambar 4.82 Bukti Uji Coba ID E2 ... 121
Gambar 4.83 Bukti Uji Coba ID E3 ... 122
ix
Gambar 4.85 Bukti Uji Coba ID E5 ... 122
Gambar 4.86 Bukti Uji Coba ID F1 ... 124
Gambar 4.87 Bukti Uji Coba ID F2 ... 125
Gambar 4.88 Bukti Uji Coba ID F3 ... 125
Gambar 4.89 Bukti Uji Coba ID F4 ... 126
Gambar 4.90 Bukti Uji Coba ID F5 ... 126
Gambar 4.91 Bukti Uji Coba ID G1 ... 130
Gambar 4.92 Bukti Uji Coba ID G1 ... 131
Gambar 4.93 Bukti Uji Coba ID G2 ... 131
Gambar 4.94 Bukti Uji Coba ID G3 ... 131
Gambar 4.95 Bukti Uji Coba ID G4 ... 132
Gambar 4.96 Bukti Uji Coba ID G5 ... 132
Gambar 4.97 Bukti Uji Coba ID G6 ... 133
Gambar 4.98 Bukti Uji Coba ID G7 ... 133
Gambar 4.99 Bukti Uji Coba ID G8 ... 134
Gambar 4.100 Bukti Uji Coba ID G9 ... 134
Gambar 4.101 Bukti Uji Coba ID G10 ... 135
Gambar 4.102 Bukti Uji Coba ID G11 ... 135
Gambar 4.103 Bukti Uji Coba ID G12 ... 135
Gambar 4.104 Bukti Uji Coba ID G13 ... 136
Gambar 4.105 Bukti Uji Coba ID G14 ... 136
Gambar 4.106 Bukti Uji Coba ID G15 ... 137
Gambar 4.107 Bukti Uji Coba ID H1 ... 140
x
Gambar 4.109 Bukti Uji Coba ID H3 ... 141
Gambar 4.110 Bukti Uji Coba ID H4 ... 141
Gambar 4.111 Bukti Uji Coba ID H5 ... 142
Gambar 4.112 Bukti Uji Coba ID H6 ... 142
Gambar 4.113 Bukti Uji Coba ID H7 ... 143
Gambar 4.114 Bukti Uji Coba ID H8 ... 143
Gambar 4.115 Bukti Uji Coba ID H9 ... 144
Gambar 4.116 Bukti Uji Coba ID H10 ... 144
Gambar 4.117 Bukti Uji Coba ID H11 ... 145
Gambar 4.118 Bukti Uji Coba ID H12 ... 145
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Login ... 38
Tabel 3.2 Tabel Kepegawaian ... 38
Tabel 3.3 Tabel Investor ... 39
Tabel 3.4 Tabel Kaveling ... 39
Tabel 3.5 Tabel Deskripsi Kaveling... 40
Tabel 3.6 Tabel Kaveling Investor ... 40
Tabel 3.7 Tabel Tenant ... 41
Tabel 3.8 Tabel Maintenance ... 42
Tabel 3.9 Tabel Detil Maintenance ... 42
Tabel 3.10 Desain Uji Coba Inquiry Kaveling... 57
Tabel 3.11 Desain Uji Coba Persetujuan Pembelian Kaveling ... 59
Tabel 3.12 Desain Uji Coba Perubahan Status Kaveling Investor ... 60
Tabel 3.13 Desain Uji Coba Persetujuan Perpanjangan Kontrak ... 62
Tabel 3.14 Desain Uji Coba Persetujuan Pindah Kepemilikan ... 63
Tabel 3.15 Desain Uji Coba Persetujuan Selesai Kontrak ... 64
Tabel 3.16 Desain Uji Coba Maintenance ... 65
Tabel 3.17 Desain Uji Coba Laporan ... 68
Tabel 4.1 Uji Coba Inquiry Kaveling ... 98
Tabel 4.2 Uji Coba Persetujuan Pembelian Kaveling ... 105
Tabel 4.3 Uji Coba Perubahan Status Kaveling Investor ... 108
Tabel 4.4 Uji Coba Persetujuan Perpanjangan ... 116
xii
Tabel 4.6 Uji Coba Persetujuan Selesai Kontrak ... 123
Tabel 4.7 Uji Coba Maintenance ... 127
Tabel 4.8 Uji Coba Laporan ... 137
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
1.1 Latar Belakang
PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut – SIER (Persero) merupakan
perseroan milik negara terbaik dan terbesar yang bergerak dalam bidang
pengelolaan, pengembangan dan penyediaan lahan/kawasan industry di Indonesia
khususnya pada Jawa Timur dan Kota Surabaya. PT. SIER (Persero) bertujuan
untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan program pemerintah dalam bidang
ekonomi serta pembangunan nasional khususnya bidang pembangunan dan
pengelolaan kawasan industri dalam arti seluas-luasnya. Selama 30 tahun PT. SIER
telah menjadi pendukung berkembangnya industri di Jawa Timur yang telah
memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. PT. SIER memiliki
tiga wilayah yaitu Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Pasuruan Industrial
Estate Rembang (PIER), dan Sidoarjo Industrial Estate Berbek (SIEB).
Pihak yang membeli produk atau jasa PT. SIER (Persero) Surabaya disebut
sebagai investor. Investor adalah orang atau pihak tertentu yang berinvestasi atau
membeli kaveling tanah industri untuk suatu bidang usaha. Investor pada PT. SIER
membeli kaveling dalam jangka waktu tertentu tergantung dengan jenis kaveling
yang dibeli, mulai dari 2 bulan hingga 30 tahun dan dapat diperpanjang sesuai
dengan kebutuhan. Harga kaveling dihitung per meter² sesuai dengan jenis
kaveling, 1 juta/meter² untuk Perjanjian Penggunaan Tanah Industri (PPTI) dan 300
ribu/meter² untuk Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP), Sarana Usaha Industri Kecil
Calon investor yang berkehendak untuk membeli sebuah kaveling dapat
memilih lahan kaveling yang tersedia pada katalog ataupun memberikan keterangan
kaveling yang diinginkan yang kemudian akan dicarikan oleh bagian marketing.
Bagian marketing kemudian mencari data informasi kaveling tersebut untuk
memastikan kondisi kaveling siap pakai atau tidak. Bagian marketing akan meminta
bagian manajemen data kaveling untuk mencari kaveling yang sesuai dengan
permintaan investor dengan memeriksa status kaveling secara satu – persatu mulai
dari pencarian kaveling yang available dari buku peta kaveling hingga memilih
kaveling berdasarkan fasilitas yang sesuai dengan permintaan investor. Informasi
tersebut kemudian diberikan kepada calon investor, bila cocok dengan
kebutuhan/keinginan mereka, calon investor akan mengisi form pembelian
kaveling, lalu data form tersebut akan disimpan pada data kaveling dan diproses
kontrak sah pembelian/kepemilikan kavelingnya. Setelah proses kontrak selesai
dibuat, dokumen kontrak beserta dokumen tenant dikirimkan kepada bagian
manajemen data kaveling. Bagian manajemen data kaveling lalu update status
kaveling menjadi “sold” pada buku wilayah kaveling. Setelah itu dokumen tenant
dan dokumen kontrak kaveling akan disimpan pada 1 bundle/stofmap yang
dinamakan bundle tenant. Bundle tenant tersebut disimpan pada 1 ruangan khusus
untuk menyimpan bundle tenant.
Dalam kenyataanya manajemen data kaveling mengalami kesulitan karena
perubahan data kaveling hanya dirubah ketika ada pemberitahuan langsung dari
lapangan yang menyebabkan data kavling tidak up-to-date, perhitungan data
banyak jumlah kaveling yang available, sold, dan dalam maintenance memakan
kaveling tidak sama dengan kenyataan, tidak adanya jadwal maintenance kaveling
yang menyebabkan perubahan data tidak terkontrol dan validasi data yang lemah,
tidak adanya daftar occupation rate serta menimbulkan kesulitan bagi pegawai baru
bila terjadi rotasi pegawai untuk melanjutkan pekerjaan pegawai lama (rotasi
pegawai terjadi pada jangka waktu yang tidak terduga/berubah-ubah dimana
pegawai yang lama diganti dengan pegawai yang lain). Pencarian data dan update
data kaveling harus membongkar bundle tenant secara satu persatu yang
menyebabkan delay mulai dari 12 jam hingga 48 jam dimana hal tersebut dapat
mengakibatkan calon investor pindah mencari perusahaan lain dan pembatalan
transaksi karena investor tidak puas dengan waktu konfirmasi yang lama. Tidak
adanya jadwal maintenance kaveling dapat menimbulkan kerugian karena properti
kaveling yang rusak baru ditemukan ketika mendapatkan komplain dan proses
permintaan ijin persetujuan untuk pengeluaran biaya memakan waktu 2 minggu - 3
minggu sehingga dapat menghambat pekerjaan pemilik kaveling.
Berdasarkan permasalahan diatas PT. SIER dibuatkan sebuah sistem yang
dapat memproses manajemen data kaveling, yaitu pengelolaan data kaveling dan
pemeliharaan data kaveling yang khusus menangani 4 jenis kaveling yaitu PPTI,
BPSP, SUIK, dan gudang. Sistem informasi ini berfungsi untuk mencari dan
menentukan kaveling berdasarkan permintaan calon investor dimana sistem akan
mencari kaveling yang available dan sesuai dengan permintaan calon investor
(contoh: luas kaveling, jenis kaveling, status kaveling (ter-booking atau masih
dalam maintenance) besar peralatan listrik yang dibutuhkan). Sistem informasi ini
juga dapat membuat jadwal maintenance kaveling sehingga kondisi kaveling dapat
adanya kerusakan. Sistem ini juga dapat menghitung Occupation Rate dari semua
kaveling yang sudah terbeli dimana data occupation rate tersebut dapat digunakan
untuk menentukan prioritas maintenance dan pajak properti kaveling. Data lokasi
kaveling akan diproses kedalam pemetaan digital dengan menggunakan
Googlemap API. Sistem informasi ini juga mampu memberikan laporan yang
terkait dengan data kaveling, yaitu: laporan track record kaveling, track record
investor, laporan maintenance kaveling, dan laporan Occupation Rate kaveling.
2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perumusan
masalahnya adalah bagaimana membangun Sistem Informasi Manajemen Data
Kaveling Pada PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut dan pemetaan digital
menggunakan Googlemap API.
3.1 Batasan Masalah
Batasan dari sistem ini adalah, sebagai berikut:
1. Kaveling yang dibahas hanya untuk kawasan SIER (daerah rungkut) yang mencangkup 4 jenis kaveling (PPTI, BPSP, SUIK, dan gudang).
2. Tidak membahas terkait dengan keuangan.
3. Tidak membahas terkait properti kaveling
4. Tidak membahas lokasi dan limbah kaveling.
4.1
TujuanTujuan dari sistem ini adalah menghasilkan sebuah sistem informasi yang
dapat membantu bagian marketing PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut dalam
manajemen data kaveling pada pengelolaan data kaveling dan pemeliharaan data
kaveling. Sistem juga akan memberikan informasi dalam bentuk laporan yaitu:
laporan track record kaveling, track record investor, laporan maintenance
kaveling, dan laporan Occupation Rate kaveling.
5.1 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan Tugas Akhir ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5
bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah yang ada, perumusan masalah berdasarkan
tujuan, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan dari pembuatan aplikasi,
kontribusi, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori pendukung dan literatur yang digunakan dalam pembuatan
aplikasi. Teori yang digunakan adalah teori kaveling, aset, database,
occupation rate, web, Geographic Information System (GIS), System
Development Life Cycle (SDLC), Tools, Sistem dan Sistem Informasi
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat kerja praktek,
yaitu dari analisa system, pembahasan masalah berupa system flow, data
flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan implementasi
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini menjelaskan tentang implementasi dari program, berisikan
langkah-langkah implementasi dari penggunaan program dan hasil
implementasi dari program.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pertanyaan dalam perumusan
masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam pengembangan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kaveling
Menurut Suyantoro (2009), tanah kaveling adalah sebidang tanah di dalam
kawasan real estate yang telah dipersiapkan sesuai dengan persyaratan pembakuan
dalam penggunaan, penguasaan, pemilikan tanah, dan rencana tata ruang
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian untuk membangun bangunan.
2.2 Aset
Menurut Iskandar (2014) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai
dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh,
baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya.
2.3 Database
Menurut Wahana Komputer (2010), database adalah suatu
susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang
diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode
tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal
2.4 Occupation Rate
Menurut Rochaety dan Tresnati (2005), Occupation Rate adalah angka
(dalam presentase) antara jumlah kamar yang disewa oleh tamu dengan jumlah
seluruh kamar satu hotel. Occupation Rate penting bagi investor real estate karena
mereka memberikan indikasi antisipasi arus kas. Tingkat hunian yang rendah dapat
menunjukkan bentuk nyata dari adanya masalah atau kesalahan dalam salah satu
kaveling yang dimiliki.
2.5 Web
Menurut Hidayat (2010) website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau
bergerak, animasi, suara, dan gabungan dari semuanya baik bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk satu rangkaian hubungan informasi yang saling terkait.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah tempat atau sarana untuk
menampilkan informasi dari internet dengan beragam bentuk/format yang dapat
diakses dengan berbagai teknologi yang mengakibatkan penyajian informasi lebih
dinamis, menarik, praktis, dan pengelolaan yang terorganisasi.
2.6 Geographic Information System (GIS)
Menurut Irwansyah (2013), Geographic Information System (GIS) atau
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem yang didesain untuk
menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur, dan menampilkan
seluruh jenis data geografis. GIS dapat disimpulkan sebagai gabungan kartografi,
analisi statistic, dan teknologi sistem basis data (database). Sehingga dapat
dirangkum konsep sebuah GIS adalah sebagai berikut:
b. Teknologi informasi grafis meliputi global positioning system (GPS), remote
sensing, dan GIS.
c. GIS adalah sistem komputer dan software.
d. GIS digunakan untuk berbagai macam variasi aplikasi.
2.6.1 Konsep Real World
Konsep Real World merupakan sebuah cara bagaimana GIS mengubah
realitas fisik sebuah dunia menggunakan model menjadi sebuah GIS yang dapat
disimpan, dimanipulasi, diproses, dan dipresentasikan. GIS merepresentasikan real
world dengan data spasial yang terbagi atas dua model data yaitu model data raster
dan model data vektor. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, selain itu
dalam pemanfaatannya tergantung dari masukan data dan hasil akhir yang akan
dihasilkan.
Gambar 2.1 Tampilan data raster dan data vektor (Irwansyah ,2013)
Dalam data vektor bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik yang terdiri
atas garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan
berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes
(merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Model data vektor merupakan
dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang
dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point), garis, dan
polygon.
a. Titik (point)
Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. titik
tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada
peta maupun dalam layar monitor. contoh: Lokasi Fasilitasi, Kesehatan, Lokasi
Fasilitas Kesehatan, dll.
b. Garis (line)
Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan
merepresentasikan obyek dalam satu dimensi. contoh: Jalan, Sungai, dll.
c. Polygon (Area)
polygon merupakan representasi obyek dalam dua dimensi. contoh: Danau, Persil
Tahan, dll.
2.6.2 Sumber Data Spasial
GIS membutuhkan masukan data yang bersifat spasial maupun deskriptif.
Beberapa sumber data tersebut antara lain adalah :
1. Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah). Peta analog adalah peta
dalam bentuk cetakan. Peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan
berbagai cara yang akan dibahas pada bab selanjutnya. Referensi spasial dari
peta analog memberikan koordinat sebenarnya di permukaan bumi pada peta
digital yang dihasilkan. Biasanya peta analog direpresentasikan dalam format
2. Data GPS. Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan
data bagi GIS. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan
berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format
vektor.
2.6.3 Komponen Sistem Informasi Geografis
1. Hardware
GIS membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemprosesan data.
Ukuran dari sistem komputerisasi tergantung pada tipe GIS itu sendiri. GIS dengan
skala yang kecil membutuhkan Personal Computer (PC) yang kecil dan sebaliknya,
serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Hal
tersebut disebabkan oleh data yang digunakan dalam GIS, baik data vektor maupun
data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses
analisanya membutuhkan memori yang besar dan prosesor yang cepat.
2. Software
Software adalah program-program komputer yang digunakan untuk
mengoperasikan GIS. Dalam Pembuatan GIS diperlukan software yang
menyediakan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis data, dan
menampilkan informasi geografis.
3. Data dan informasi geografis
GIS merupakan perangkat pengelola basis data (Data Base Management
System = DBMS) dimana interaksi dengan pemakai dilakukan dengan suatu sistem
antar muka dan sistem query dan basis data dibangun untuk aplikasi multi-user,
GIS juga berperan sebagai perangkat analisis keruangan yang mampu mengelola
4. People
GIS membutuhkan manajemen yang baik agar GIS dapat bekerja dan
berjalan sesuai dengan tujuan awal dibuatnya GIS, sehingga SDM yang
professional sangat dibutuhkan dalam manajemen GIS.
2.6.4 Google Maps Application Programming Interface (API)
Google Maps adalah suatu peta digital yang dapat diakses melalui internet
sebagai layanan gratis yang diberikan oleh Google. Application Programming
Interface (Google API) adalah sekumpulan library javascript, fungsi, dan protocol
yang disediakan oleh google untuk memungkinkan dan mempermudah programmer
menghamparkan data yang bersangkutan di peta khusus google.
2.7 System Development Life Cycle (SDLC)
Menurut McLeod (2007) System Development Life Cycle (SDLC)
merupakan pendekatan bagi pengembangan sebuah sistem. SDLC waterfall
sering disebut sebagai SDLC tradisional. Berikut gambar tahapan SDLC model
waterfall.
Penjelasan mengenai tahapan SDLC model Waterfall adalah sebagai berikut
(Pressman, 2007) :
a. Requirement (Analisis Kebutuhan Sistem)
Analisis kebutuhan sistem merupakan tahap awal yang digunakan untuk
menggali informasi secara mendalam terkait dengan kebutuhan. Dalam hal ini
analisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan. Kebutuhan itu sendiri terbagi
menjadi tiga jenis yaitu : Kebutuhan teknologi, informasi, dan user.
b. Design (Perancangan)
Hasil dari analisa kebutuhan sistem akan diolah menjadi design database, DFD,
ERD, Graphical User Interface (GUI), dan jaringan yang diperlukan untuk
sistem.
c. Coding (Implementasi)
Rancangan yang telah dibuat akan diterjemahkan kedalam bentuk atau bahasa
yang dapat diproses oleh komputer. Tahap ini mengkonversi hasil rancangan
menjadi bahasa pemrograman yang dapat di olah oleh komputer.
d. Testing (Pengujian)
Pengujian dilakukan untuk memastikan semua pernyataan telah diuji dan semua
input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai dengan keinginan.
Pada tahap ini pengujian dibagi menjadi 2 metode yaitu black-box dan
white-box. Pengujian black-box lebih menekankan pada pengujian fungsionalitas dari
sistem. Sedangkan pengujian white-box yaitu lebih menekankan pada pengujian
e. Maintenance (Perawatan)
Tahap ini digunakan setelah software digunakan oleh user. Setelah beberapa
periode penggunaan software pasti terdapat perubahan atau penyesuaian
terhadap keadaan tertentu, sehingga software juga harus menyesuaikan dengan
keadaan tersebut.
2.8 Tools
2.8.1 CodeIgniter
CodeIgniter adalah sebuah aplikasi open source berupa framework PHP
dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dengan
menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi
web lebih cepat dibandingkan dengan coding dari awal.
Menggunakan framework CodeIgniter memberikan beberapa keuntungan,
yaitu framework yang paling mudah dikuasai oleh pemula, framework ini gratis
sehingga tidak ada biaya dalam penggunaannya, penggunanya cukup banyak
sehingga user bisa memperoleh informasi dari user lain pada framework ini,
CodeIgniter bisa dioperasikan dalam PHP 4.3.2 maupun 5 sehingga jika user
membuat aplikasi website pada sebuah server yang belum support PHP 5 tidak
akan menjadi masalah (Wardana,2010 ).
2.8.2 MySQL
MySQL merupakan sebuah software sistem manajemen basis data
Structured Query Language (SQL) yang dikenal dengan Database Management
System (DBMS) dengan fungsi multithread dan multi-user. MySQL adalah
Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara
untuk menggunakannya, akan tetapi tidak diperbolehkan untuk dijadikan bagian
produk yang bersifat komersial (Huda, 2010)
2.8.3 Power Designer
Power Designer adalah sebuah aplikasi untuk membuat planning code yang
dibentuk dalam sebuah model informasi. Power Designer juga untuk pembuatan
arsitektur informasi dan interprise (Shepard, 2014).
2.8.4 Microsoft Visio
Microsoft Visio adalah aplikasi yang didesain untuk membantu dalam
pembuatan diagram seperti flowchart, gant chart, data flow, jaringan, denah
bangunan, pembuatan gambar teknik, pembuatan gambar elektronik serta desain
lainnya (Sugianto, 2007).
2.9
SistemMenurut Jogiyanto (2005), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, dan
orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sistem memiliki komponen-komponen yang
saling berhubungan dan membentuk sebuah sistem, yaitu :
a. Object : sebuah elemen atau variabel sistem, object dapat berbentuk fisik dan
abstrak.
b. Attribute : sebuah penentu kualitas kepemilikan sistem dan object.
c. Hubungan Internal : Sebuah penghubung antar object dalam suatu sistem.
d. Tujuan : sebuah motivasi yang mengarahkan sistem. Tujuan wajib dimiliki
e. Input : sebuah bahan/material berupa bahan mentah, jasa maupun data yang
masuk kedalam sistem untuk diproses dan dikelola.
f. Process : bagian yang bekerja untuk merubah input menjadi output.
g. Output : sebuah hasil dari process.
2.10 Sistem Informasi
Menurut Soendoro dan Tanuwijaya (2005), sistem informasi adalah elemen
dari sistem yang terdiri dari tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme
pengendali dan umpan lingkungan dan sistem yang lain.
1. Tujuan
Tujuan merupakan motivasi atau pedoman sistem untuk melaksanakan
tugas dengan hasil yang diinginkan. Setiap sistem memiliki keunikan
masing-masing dan beragam jenisnya sehingga setiap sistem tidak memiliki tujuan yang
identik sama persis. Meskipun berbeda-beda, namun secara umum tujuan dari
sebuah sistem informasi menurut Hall (2007) adalah sebagai berikut :
a. Mendukung organisasi dengan sistem tersebut.
b. Menentukan / membantu pengambilan keputusan.
c. Menentukan arah kegiatan operasi organisasi.
2. Input
Input adalah segala sesuatu yang dapat berupa karakter huruf maupun
numeric yang dimasukkan kedalam sistem dan diproses dengan metode-metode
tertentu dan menghasilkan output berupa informasi yang dapat berupa laporan
3. Process
Sebuah kegiatan yang mengolah semua bahan yang dimasukan kedalam
sistem menjadi output, yaitu informasi yang berguna bagi pemakainya. Kegiatan
yang ada dalam proses meliputi, mencatat, mengklasifikasi, menghitung,
menganalisis, membuat hipotesa, menarik kesimpulan, serta membuat keputusan.
Hasil proses ini akan diberikan pada bagian berikutnya yaitu output.
4. Output
Hasil yang diterima dari proses yang sudah dijalankan. Output dapat berupa
informasi, laporan, gambar atau grafik.
5. Batas
Batas merupakan pemisah antara sistem dengan daerah diluar sistem. Sistem
yang berada diluar sistem disebut lingkungan. Ada 8 elemen lingkungan yang
mempengaruhi sistem (pemasok, pelanggan, serikat pekerja, masyarakat keuangan,
18
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahap yang digunakan sebagai acuan pembuatan
sistem informasi dengan metode waterfall. Pada tahap analisis ini dilakukan
pengumpulan data, menganalisa data yang sudah dikumpulkan, dan
menghubungkan melalui sebuah laporan analisis sistem. Alur atau proses yang ada
akan diperjelas menggunakan gambar dan dalam penyelesaian masalah dapat
dilihat pada gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1 Tahap Analisis Sistem
Tahap analisis dimulai dari identifikasi permasalahan yang ada sehingga dapat
mengetahui kekurangan yang ada pada proses yang lama. Setelah itu menentukan
dan merumuskan kebutuhan informasi penggunaan sistem untuk menetukan solusi
pemecahan permasalahan.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan wawancaran dan observasi yang sudah dilakukan, proses
penjualan kaveling dimulai ketika calon investor datang untuk membeli sebuah
kaveling, kemudian calon investor memilih lahan kaveling yang tersedia pada
kaveling, panjang kaveling, lebar kaveling, jenis kaveling dan harga kaveling.
Pilihan dan kriteria calon investor tersebut kemudian akan diberikan kepada bagian
manajemen data kaveling oleh bagian marketing. Document flow inquiry kaveling
dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Gambar 3.2 Document Flow Inquiry Kaveling
Proses inquiry kaveling dimulai setelah calon investor memberikan pilihan
dan kriteria kaveling yang diinginkan kepada bagian marketing yang kemudian
akan dikirim kepada bagian manajemen data kaveling. Kemudian bagian
manajemen data kaveling akan memeriksa peta kaveling untuk mencari kaveling
kaveling yang sesuai dengan kriteria yang dipilih oleh calon investor. Setelah
kaveling yang sesuai dengan kriteria calon investor ditemukan, bagian manajemen
data kaveling akan mengirimkan hasil inquiry kepada bagian marketing untuk
menginformasikan kepada calon investor agar mereka dapat memilih kaveling yang
diinginkan dari hasil inquiry. Jika cocok dengan kebutuhan/keinginan mereka,
calon investor akan mengisi form dimana data form tersebut akan disimpan pada
buku data kaveling, setelah proses kontrak sah kepemilikan kaveling selesai dibuat,
dokumen kontrak beserta dokument tenant dikirim kepada bagian manajemen data
kaveling. Document Flow penyimpanan tenant dapat dilihat pada gambar 3.3
berikut:
Proses penyimpanan tenant dimulai ketika bagian marketing mengirimkan
form penjualan kaveling dan bundle tenant kepada bagian manajemen data
kaveling. Berdasarkan form penjualan kaveling, bagian manajemen kaveling akan
mengupdate peta kaveling dimana status kaveling yang sebelumnya adalah
available menjadi sold. Kemudian bagian manajemen data kaveling akan
mengupdate buku keterangan kaveling terhadap kaveling yang bersangkutan
dengan data-data sebagai berikut: nama pemilik kaveling, jenis usaha, tanggal beli,
dan masa kontrak. Lalu bundle tenant investor akan disimpan pada ruangan khusus
penyimpanan bundle tenant.
Pada proses inquiry kaveling akan muncul permasalahan pada pencarian
kavelingnya, perhitungan data banyak jumlah kaveling dengan status available,
pencocokan data kaveling dengan kriteria calon investor dan update data kaveling
yang harus membongkar buku keterangan kaveling serta bundle tenant
menyebabkan delay 12 jam hingga 48 jam dimana hal ini dapat mengakibatkan
calon investor pindah mencari perusahaan lain dan membatalkan transaksi karena
waktu konfirmasi yang lama.
Permasalahan lain yang terjadi pada PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut
yaitu tidak adanya jadwal maintenance data kaveling dan jadwal maintenance
kaveling. Dampak dari tidak adanya maintenance data kaveling adalah data
kaveling tidak up-to-date, validasi otorisasi data kaveling pada bagian manajemen
data kaveling tidak sama dengan kenyataan, perubahan data tidak terkontrol serta
validasi data yang lemah. Tidak adanya jadwal maintenance kaveling menimbulkan
kerugian karena properti kaveling yang rusak baru ditemukan ketika adanya
pengeluaran biaya pembetulan membutuhkan waktu 2 minggu hingga 3 minggu
sehingga dapat menghambat transaksi dengan calon investor maupun aktivitas
pemilik kaveling.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Berdasarkan permasalahan diatas maka dibuatlah sebuah perancangan
sistem informasi manajemen data kaveling yaitu pengelolaan data kaveling dan
maintenance data kaveling serta pelaporan datanya. Pada tahap ini dituntut untuk
menyelesaikan permasalahan terkait manajemen data kaveling ini, antara lain:
inquiry data kaveling, dan maintenance data kaveling.
Permasalahan terkait dengan inquiry data kaveling membutuhkan sebuah
sistem manajemen data kaveling secara lengkap. Sistem manajemen membutuhkan
data kriteria keinginan investor, data kaveling, dan data kondisi kaveling. Data
koordinat kaveling akan digunakan untuk sinkronisasi koordinasi kaveling dengan
peta digital.
Pada permasalahan maintenance data kaveling membutuhkan sebuah sistem
manajemen data kaveling. Sistem ini membutuhkan data kondisi kaveling dan
informasi perkiraan maintenance kaveling. Sistem ini akan menghasilkan jadwal
maintenance, dan history maintenance. Selain itu dengan menggunakan data
kaveling sistem akan menghitung jumlah kaveling yang sudah terbeli untuk
menghasilkan daftar occupation rate.
3.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan proses analisa diatas akan dibuat sebuah sistem informasi
manajemen data kaveling berbasis website, perancangan ini memastikan bahwa
sistem informasi akan berjalan sesuai dengan keinginan, tahapan-tahapannya
adalah: Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur
tabel, dan perancangan interface.
3.2.1 Rancangan Model
Rancangan model pada sistem informasi ini menggambarkan mengenai
Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling Pada PT. Surabaya Industrial Estate
Rungkut yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.4. berikut ini:
Gambar 3.4 Rancangan Umum Manajemen Data Kaveling
Pada gambar 3.4 sistem informasi manajemen data kaveling ini mempunyai
proses inquiry kaveling dengan input: luas kaveling, lebar kaveling, panjang
kaveling, jenis kaveling, status kaveling, dan kondisi kaveling. Kemudian sistem
informasi akan mencari kaveling dengan kriteria yang sama dengan input dan
menampilkan semua kaveling yang memiliki kriteria yang diinginkan calon
Input proses sinkronisasi koordinasi kaveling dengan peta adalah data
koordinasi kaveling. Sistem informasi akan menghubungkan koordinasi letak
kaveling dengan peta sehingga letak kaveling akan muncul pada peta digital pada
website.
Input proses perhitungan maintenance kaveling adalah kondisi kaveling dan
informasi perkiraan maintenance kaveling. Setelah proses pemeliharaan dilakukan
akan menghasilkan output jadwal maintenance dan history maintenance pada
kaveling.
Perhitungan kaveling yang dijalankan pada sistem informasi ini
membutuhkan input status kaveling. Sistem informasi akan melakukan filter
kaveling dengan status “sold” sehingga dapat menghasilkan output sesuai harapan.
Output dari proses ini adalah daftar occupation rate.
3.2.2 Model Pengembangan Sistem
Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling Pada PT.
Surabaya Industrial Estate Rungkut ini bertujuan untuk mempercepat proses inquiry
kaveling dengan hanya membutuhkan waktu kurang-lebih 1 menit, maintenance
data kaveling yang up-to-date, dan pembuatan laporan occupation rate untuk
menetukan prioritas maintenance dan pajak kaveling oleh perusahaan. Rancangan
penelitian yang digunakan untuk membantu pembuatan sistem informasi
manajemen data kaveling ini berupa IPO (Input Proses Output) diagram seperti
Inquiry Kaveling
Proses inquiry kaveling akan menghasilkan output daftar kaveling yang
sesuai dengan kriteria pilihan calon investor. Agar proses dapat menghasilkan
daftar kaveling yang sesuai dengan kriteria calon investor, calon investor harus
memberikan kriteria kaveling yang diinginkan berupa: panjang dan lebar kaveling,
luas kaveling, dan jenis kaveling. Kemudian kaveling yang sesuai dengan kriteria
calon investor akan dicari.
Proses akan mencari kaveling dengan panjang dan lebar atau luas kaveling
yang sesuai dengan kriteria calon investor, panjang dan lebar atau luas akan dicari
yang tidak jauh dari permintaan pelanggan dengan rumus :
kriteria-min = kriteria – ( kriteria x 10% )
kriteria-max = kriteria + ( kriteria x 10% )
between kriteria-min and kriteria or between kriteria and kriteria-max
Keterangan : kriteria adalah panjang, lebar atau luas kaveling
Rumus 3.1 Inquiry kaveling
Dimana hasil pencarian kaveling dengan panjang, lebar, dan luas yang masih dalam
cangkup rumus tersebut akan dimasukkan ke daftar kaveling yang sesuai dengan
kriteria pelanggan.
Dari daftar tersebut akan di pilah kaveling dengan jenis yang diinginkan
investor. Setelah itu akan dilihat status kaveling yang masih available akan diberi
warna hijau yang berarti dapat dibeli oleh calon investor, kaveling pada daftar yang
memiliki status sold akan diperiksa kembali masa kontraknya. Bila masa kontrak
masukkan kedalam daftar kaveling dengan warna kuning untuk pertimbangan pihak
calon investor.
Sinkronisasi Koordinasi Kaveling dengan Peta
Proses pemetaan ini akan menghasilkan output peta digital kaveling SIER.
Untuk membuat peta digital kaveling SIER dibutuhkan koordinasi kaveling dengan
menggunakan konsep real world yang membutuhkan nilai koordinat: koordinat
latitude (garis lintang) dan koordinat longitude (garis bujur) yang sudah dicari oleh
PT. Surabaya Industrial Estate agar dapat dimanipulasi dan dipresentasikan dalam
bentuk peta.
Dalam pembuatan peta digital menggunakan konsep real world ini
menggunakan model vector dengan bentuk mosaic yang terdiri garis, titik, dan
nodes. Sinkronisasi peta dengan koordinat menggunakan Googlemap API dimana
koordinat latitude dan koordinat longitude kaveling akan dicocokan dengan peta
analog dari Googlemap API untuk dibuat objek spasialnya. Setelah sinkronisasi
selesai, peta Googlemap API dapat memunculkan letak kaveling yang terdapat pada
database.
Perhitungan Pemeliharaan Kaveling
Maintenance kaveling memiliki input data kondisi kaveling dan informasi
perkiraan maintenance kaveling yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pihak
PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut. Sistem informasi akan menghitung bulan
pemeliharaan sesuai dengan perkiraan informasi yang sudah ditentukan dan akan
memberikan warning ketika sudah mendekati 1 bulan dari jadwal maintenance.
Dalam pembuatan jadwal maintenance kaveling menggunakan peraturan
1. Tanggal input kaveling menjadi acuan pembuatan jadwal maintenance.
2. Periode maintenance digunakan untuk menghitung jadwal maintenance.
3. Hanya melakukan tiga maintenance per hari. Bila dalam satu hari sudah
terdapat tiga maintenance maka tanggal maintenance akan di geser satu
hari berikutnya hingga ditemukan hari dimana jumlah jadwal
maintenance tidak lebih dari dua.
Jadwal maintenance kaveling secara otomatis akan dibuat pada saat admin
input data kaveling baru dengan rumus:
Jadwal maintenance baru = tanggal input kaveling + periode maintenance
kaveling
Keterangan :
1. Periode maintenance yang sudah ditentukan oleh PT. SIER adalah 2 bulan,
4 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun.
2. Periode maintenance setiap kaveling berbeda-beda.
Rumus 3.2 Pembuatan jadwal maintenance kaveling baru.
Setelah jadwal maintenance dibuat, sistem akan memberikan warning
maintenance bulan ini yang terjadwal kepada bagian maintenance. Setelah bagian
maintenance sudah melakukan maintenance di kaveling yang bersangkutan,
mereka input hasil detil maintenance pada maintenance kaveling yang
bersangkutan, selain itu bagian maintenance hanya dapat mengisi detil maintenance
kaveling yang bersangkutan minimal pada tanggal yang sama dengan jadwal
maintenance kaveling yang bersangkutan. Setelah itu sistem otomatis akan
membuat jadwal maintenance selanjutnya untuk kaveling yang bersangkutan
Jadwal maintenance = tanggal maintenance + periode maintenance kaveling
Keterangan :
1. Periode maintenance yang sudah ditentukan oleh PT. SIER adalah 2
bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 1 tahun.
2. Periode maintenance setiap kaveling berbeda-beda.
Rumus 3.3 Pembuatan jadwal maintenance selanjutnya
Sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan, sistem akan membatasi tiga
maintenance kaveling dalam satu hari untuk pembuatan jadwal maintenance
selanjutnya.
Detil maintenance tersebut dapat dilihat oleh bagian manajemen data
kaveling untuk mengetahui kerusakan yang ditemukan dan total biaya yang
dibutuhkan untuk memperbaikinya. Bagian manajemen data kaveling dapat
memberikan persetujuan biaya pembetulan kaveling sesuai dengan kebutuhan.
Laporan jadwal maintenance data kaveling dibuat berdasarkan data yang
disimpan dalam database. Data history jadwal maintenance dapat dilihat dengan
input tahun maintenance, dimana sistem informasi akan menampilkan informasi
jadwal maintenance sesuai dengan tahun yang dipilih. Selain itu admin dapat
mengambil history kerusakan yang sudah terjadi dalam 1 tahun pada suatu kaveling
dimana sistem informasi akan menampilkan history kerusakan sesuai dengan
maintenance kaveling yang sudah dipilih. Hasil dari proses ini adalah laporan
jadwal maintenance, dan history maintenance.
Perhitungan Kaveling yang Sudah Terbeli
Proses perhitungan kaveling yang sudah terbeli menghasilkan daftar
kaveling yang sudah dibeli oleh investor. Admin harus memilih tahun perhitungan
kaveling yang sudah terbeli dan sistem informasi akan memilah kaveling yang
sudah terbeli berdasarkan tahun beli dan masa kontrak kaveling.
Sistem informasi akan mengambil kaveling yang sesuai dengan pilihan
tahun untuk pembuatan daftar occupation rate dengan rumus :
��� � �� � = � � � �� � � � � � ��� � %.
Keterangan :
1. Total kaveling yang terjual adalah kaveling yang memiliki status sold
2. Periode masa kontrak kaveling investor menjadi acuan dalam pencarian
occupation rate
Rumus 3.4 Pencarian occupation rate
Total kaveling yang terjual dipilih berdasarkan tahun atau harga kaveling
yang dibutuhkan oleh admin yang diambil dari tanggal beli kaveling dan masa
kontrak kaveling dari database kaveling. Setelah daftar occupation rate berhasil
dibuat, data tersebut akan di convert kedalam bentuk chart-pie yang mewakili jenis
– jenis kaveling yang ada yaitu : PPTI, BPSP, SUIK, dan gudang untuk mengetahui
presentase berapa banyak jenis kaveling yang sudah terjual pada tahun yang dipilih.
Daftar occupation rate ini dapat digunakan untuk menentukan prioritas
maintenance dan pajak property kaveling.
3.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
1. Context Diagram Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling
Context diagram menggambarkan informasi dan data yang masuk kedalam sistem
31
2. DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling
Gambar 3.7 Gambar DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling
Gambaran sistem pada DFD lvl 0 merupakan hasil decompose dari context
diagram, sehingga dapat dilihat pengembangan sistem yang diperlukan sesuai
3. DFD Level 1 Inquiry Kaveling
Gambar 3.8 Gambar DFD Level 1 Inquiry Kaveling
Gambaran DFD level 1 merupakan decompose dari proses Inquiry Kaveling,
pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar 3.8.
4. DFD Level 1 Penjualan Kaveling
Gambaran DFD level 1 merupakan decompose dari proses Penjualan Kaveling,
pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar 3.9.
5. DFD Level 1 Update Status Kaveling Investor
Gambar 3.10 Gambar DFD Level 1 Update Status Kaveling Investor
Gambaran DFD level 1 merupakan decompose dari proses Update Status Kaveling
Investor, pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar 3.10.
6. DFD Level 1 Sinkronisasi Peta
Gambar 3.11 Gambar DFD Level 1 Sinkronisasi Peta
Gambaran DFD level 1 merupakan decompose dari proses Sinkronisasi Peta,
7. DFD Level 1 Laporan Maintenance
Gambar 3.12 Gambar DFD Level 1 Laporan Maintenance
Gambaran DFD level 1 merupakan decompose dari proses laporan maintenance,
pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar 3.12.
8. DFD Level 1 Perhitungan Kaveling
Gambar 3.13 Gambar DFD Level 1 Perhitungan kaveling
Gambaran DFD level 1 merupakan decompose dari proses perhitungan kaveling,
3.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
A. Conceptual Data Model Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling
Ga
mbar
3.14 C
DM Si
stem
Info
rma
si M
ana
jem
en
Da
ta K
av
eli
B. Physical Data Model Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling
Ga
mbar
3.15
P
DM Si
stem
Info
rma
si M
ana
jem
en
Da
ta K
av
eli
3.2.5 Struktur Tabel
Struktur tabel digunakan untuk dapat menjalankan proses Sistem Informasi
Manajemen Data Kaveling pada PT. Surabaya Industrial Estate Rungut. Struktur
tabel digunakan untuk menjelaskan data database yang dibuat serta fungsi dari
tabel-tabel, field, tipe data dan konstrain database.
A. Tabel Login
Nama Tabel : Login
Fungsi Tabel : Untuk menyimpan data user sistem informasi
Primary Key : id_login
Foreign Key : id_pegawai
Tabel 3.1 Tabel Login
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_login Integer Primary Key
2 Id_pegawai Integer Foreign Key 3 Username Varchar (20)
4 Password Varchar (100)
5 Level Integer
B. Tabel Kepegawaian
Nama Tabel : Kepegawaian
Fungsi Tabel : Menyimpan data pegawai
Primary Key : id_pegawai
Foreign Key : -
Tabel 3.2 Tabel Kepegawaian
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_pegawai Integer Primary Key 2 Nama_pegawai Varchar (50)
3 Tempat_lahit Varchar (50) 4 Tanggal_lahir Date
No Kolom Tipe Data Keterangan 6 No_telp Varchar (12)
7 Jenis_kelamin Varchar (12)
C. Tabel Investor
Nama Tabel : Investor
Fungsi Tabel : Menyimpan data investor
Primary Key : id_investor
Foreign Key : -
Tabel 3.3 Tabel Investor
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_investor Integer Primary Key 2 Nama_investor Varchar (50)
3 Nama_perusahaan Varchar (100) 4 Alamat_perusahaan Varchar (100) 5 Telp_perusahaan Varchar (12)
6 No_fax Varchar (12)
D. Tabel Kaveling
Nama Tabel : Kaveling
Fungsi Tabel : Menyimpan data kaveling
Primary Key : id_kaveling
Foreign Key : -
Tabel 3.4 Tabel Kaveling
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_kaveling Integer Primary Key 2 Nama_kaveling Varchar (100)
No Kolom Tipe Data Keterangan 9 Koordinat_y Double
10 Status_kaveling Varchar (20) 11 Kondisi_kaveling Varchar (100) 12 Harga_kaveling Integer
13 Frekuensi Integer
E. Tabel Deskripsi Kaveling
Nama Tabel : Deskripsi Kaveling
Fungsi Tabel : Menyimpan data deskripsi fasilitas kaveling
Primary Key : id_deskripsi
Foreign Key : id_kaveling
Tabel 3.5 Tabel Deskripsi Kaveling
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_deskripsi Integer Primary Key
2 Id_kaveling Integer Foreign Key
3 Kode_deskripsi Integer 4 Tanggal_deskripsi Date
5 Deskripsi Varchar (100)
F. Tabel Kaveling milik Investor
Nama Tabel : Kaveling Investor
Fungsi Tabel : Menyimpan data terkait transaksi penjualan kaveling oleh
investor
Primary Key : id_kaveling_investor
Foreign Key : id_login,id_investor,id_kaveling
Tabel 3.6 Tabel Kaveling Investor
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_kaveling_investor Integer Primary Key
2 Id_login Integer Foreign Key
3 Id_investor Integer Foreign Key
No Kolom Tipe Data Keterangan 5 Id_investor_backup Integer
6 Id_kaveling_backup Integer 7 Id_login_backup Integer
8 Tanggal_beli Date
9 Masa_kontrak Date
10 Tanggal_beli_backup Date 11 Masa_kontrak_backup Date 12 Status_kontrak Integer 13 Status_kontrak_backup Integer 14 Jenis_pembayaran Integer 15 Jenis_pemabayaran_backup Integer
16 Total_harga Integer
17 Yang_sudah_dibayar Integer 18 Total_harga_backup Integer 19 Yang_sudah_dibayar_backup Integer 20 Status_persetujuan Integer 21 Status_persetujuan_backup Integer 22 Id_login_yg_menyetujui Integer 23 Id_login_yg_menyetujui_backup Integer 24 Pengambilan_tenant Date
25 Status_tenant Integer
26 Keterangan Varchar (100)
27 Keterangan_backup Varchar (100)
G. Tabel Tenant
Nama Tabel : Tenant
Fungsi Tabel : Menyimpan data file dokumen tenant
Primary Key : id_tenant
Foreign Key : id_kaveling_investor
Tabel 3.7 Tabel Tenant
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_tenant Integer Primary Key
2 Id_kaveling_investor Integer Foreign Key
3 Nama_file Varchar (100)
H. Tabel Maintenance
Nama Tabel : Maintenance
Fungsi Tabel : Menyimpan data terkait jadwal maintenance
Primary Key : id_maintenance
Foreign Key : id_pegawai,id_kaveling
Tabel 3.8 Tabel Maintenance
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_maintenance Integer Primary Key
2 Id_pegawai Integer Foreign Key
3 Id_kaveling Integer Foreign Key
4 Tanggal_maintenance Date
I. Tabel Detil Maintenance
Nama Tabel : Detil Maintenance
Fungsi Tabel : Menyimpan data terkait detil hasil maintenance
Primary Key : id_detil
Foreign Key : id_maintenance
Tabel 3.9 Tabel Detil Maintenance
No Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id_detil Integer Primary Key
2 Id_maintenance Integer Foreign Key 3 Jenis_maintenance Varchar (50)
4 Deskripsi_maintenance Varchar (200) 5 Kerusakan Varchar (200)
6 Biaya Integer
3.2.6 Perancangan Interface
Desain interface berguna untuk membuat desain rancangan yang sesuai
dengan kebutuhan dari user. Desain ini juga berguna untuk menjelaskan fungsi dan
bagian form melalui gambar interface.
1. Sitemap Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling
Gambar 3.16 Sitemap Sistem Informasi Manajemen Data Kaveling
Gambar 3.16 merupakan desain sitemap untuk sistem informasi manajemen data
kaveling pada PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut. Sitemap ini digunakan
untuk menjelaskan denah peta website sistem informasi manajemen data kaveling
pada PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut untuk mempermudah pengenalan
2. Login
Gambar 3.17 Form Login
Gambar 3.17 merupakan desain form login untuk sistem informasi manajemen data
kaveling pada PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut. Pada halaman ini user harus
melakukan login untuk mengakses fungsi-fungsi dari sistem informasi.
3. Halaman Awal
Gambar 3.18 merupakan desain halaman awal setelah user berhasil melakukuan
login. Form ini memiliki tabel masa kontrak untuk mengetahui jadwal maintenance
bulan ini dan sisa masa kontrak kaveling yang mendekati jangka waktu habis
kontrak sehingga user dapat mengingatkan bagian keuangan untuk melakukan
peringatan ke pada investor. Kaveling yang tampil pada tabel adalah kaveling yang
sisa masa kontraknya 1 bulan. Selain itu admin dapat melihat permintaan
persetujuan yang meliputi: persetujuan beli kaveling, persetujuan perpanjangan
kaveling, persetujuan pindah pemilik kaveling dan persetujuan selesai kontrak
kaveling. Admin dapat mensetujui ataupun menolak permintaan persetujuan
tersebut.
4. Master Kaveling
Gambar 3.19 adalah form master kaveling. Pada form ini admin dapat mengisi data
kaveling baru, setiap textbox wajib diisi (kecuali panjang, lebar dan luas kaveling,
akan tetapi bila panjang diisi maka lebar harus diisi) bila masih ada textbox yang
kosong maka tombol simpan tidak dapat diakses. Selain itu admin dapat mencari
data-data kaveling yang sudah ada pada tabel master kaveling. Admin dapat
memilih salah satu data kaveling dengan menekan data kaveling yang diinginkan,
kemudian data kaveling tersebut akan muncul pada textbox yang bersangkutan
dimana admin dapat menambah deskripsi kaveling.
5. Master Investor
Gambar 3.20 Form Halaman Master Investor
Gambar 3.20 adalah form master investor. Pada form ini admin dapat mengisi data
investor baru, setiap textbox wajib diisi bila masih ada textbox yang kosong maka
investor yang sudah ada pada tabel master investor. Admin dapat memilih salah satu
data investor dengan menekan data investor yang diinginkan, kemudian data
investor tersebut akan muncul pada textbox yang bersangkutan dimana admin dapat
melakukan edit data investor.
6. Master Pegawai
Gambar 3.21 Form Halaman Master Pegawai
Gambar 3.21 adalah form master pegawai. Pada form ini admin dapat mengisi data
pegawai baru, setiap textbox dan radio button wajib diisi dan dipilih bila masih ada
textbox yang kosong maka tombol simpan tidak dapat diakses. Selain itu admin
dapat mencari data-data pegawai yang sudah ada pada tabel master pegawai. Admin
diinginkan, kemudian data pegawai tersebut akan muncul pada textbox yang
bersangkutan dimana admin dapat melakukan edit data pegawai.
7. MasterLogin
Gambar 3.22 Form Halaman Master Login
Gambar 3.22 adalah form master login. Pada form ini admin dapat mengisi data
user baru, pertama admin harus memilih nama pegawai yang ada pada database
kemudian id pegawai akan terisi dengan sendirinya, lalu admin harus mengisi
username dan password user baru dimana nanti password akan di enkripsi
kemudian disimpan pada database, setelah itu level user harus dipilih dengan level
: user dan admin. Setiap textbox wajib diisi dan dipilih bila masih ada textbox yang
kosong maka tombol simpan tidak dapat diakses. Selain itu admin dapat mencari
data-data user yang sudah ada pada tabel master user. Admin dapat memilih salah
tersebut akan muncul pada textbox yang bersangkutan dimana admin dapat
melakukan edit data user.
8. Master Deskripsi Kaveling
Gambar 3.23 Form Halaman Master Deskripsi Kaveling
Gambar 3.23 adalah form master deskripsi kaveling. Pada form ini admin dapat
mengisi data deskripsi kaveling baru. Pertama admin harus memilih nama kaveling
yang tersedia dalam database, bila sudah terpilih maka id kaveling akan terisi
secara otomatis, kemudian admin memilih kode deskripsi kaveling yaitu : fasilitas
kaveling, listrik, air atau deskripsi singkat. Setiap textbox wajib diisi dan dipilih bila
masih ada textbox yang kosong maka tombol simpan tidak dapat diakses. Selain itu
admin dapat mencari data-data deskripsi kaveling yang sudah ada pada tabel master
deskripsi kaveling. Admin dapat memilih salah satu data deskripsi kaveling dengan
kaveling tersebut akan muncul pada textbox yang bersangkutan dimana admin dapat
melakukan edit data deskirpsi kaveling.
9. Form Kaveling Investor
Gambar 3.24 Form Halaman Kaveling Investor
Gambar 3.24 adalah form kaveling investor. Pada form ini user melihat data
kaveling investor. Pada form ini user dapat melihat informasi data mengenai
kaveling milik investor yang mencangkup data: nama investor, nama kaveling,
alamat kaveling, tanggal beli, masa kontrak dan status kaveling. User dapat
memilih salah satu data kaveling investor dengan menekan data kaveling investor
yang diinginkan, kemudian data tersebut tersebut akan muncul pada textbox yang
bersangkutan dimana user dapat melakukan perpanjangan kontrak atau
menghentikan kontrak yang secara otomatis update status kaveling. Selain itu user
dapat upload file tenant berupa .JPG, .PNG dan .PDF yang bersangkutan dengan
10.Form Tenant
Gambar 3.25 Form Halaman Tenant
Gambar 3.25 adalah form tenant. Pada form ini admin dapat melihat file tenant yang
sudah diupload pada database. Admin dapat download file tenant milik investor
pada halaman ini.
11.Form Inquiry Kaveling
Gambar 3.26 adalah form inquiry kaveling. Pada form ini admin dapat
mencari kaveling yang sesuai dengan kriteria pilihan investor. Pertama admin harus
mengisi panjang dan lebar atau luas kaveling dari permintaan investor, jenis
kaveling adalah pilihan optional bila investor ingin untuk membeli jenis kaveling
tertentu, setelah semua data yang dibutuhkan terisi admin akan menekan tombol
cari. Hasil pencarian akan muncul pada Googlemap API, dimana kaveling yang
sesuai akan ditandai dengan pin. Bila pin tersebut ditekan akan muncul deskripsi
data dari kaveling tersebut dan bila ditekan lagi maka akan terbuka halaman
kaveling investor di tab baru untuk melakukan transaksi penjualan.
12.Form Maintenance Kaveling
Gambar 3.27 Form Halaman Maintenance Kaveling
Pada Gambar 3.27 adalah form maintenance kaveling. Pada form ini admin
manajemen data kaveling pada PT.SIER. Jadwal maintenance yang akan muncul
adalah maintenance pada minggu ini. Admin dapat mencari jadwal maintenance
dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan pilihan periode yang mencangkup: hari
ini, minggu ini, bulan ini dan tahun ini atau mencari periode maintenance secara
manual dengan mengisi tanggal yang diinginkan lalu klik tombol cari. Admin dapat
menambahkan detil maintenance pada data maintenance yang bersangkutan dengan
menekan tombol tambah deskripsi dalam tabel.
13.Form Laporan
Gambar 3.28 Form Halaman Laporan
Pada gambar 3.28 adalah form laporan. Pada form ini admin dapat memilih
laporan yang berkaitan dengan track record, maintenance dan occupation rate yang
menyangkupi : Laporan Track Record Kaveling, Laporan Track Record Investor,