• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK 2010/19/VI/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK 2010/19/VI/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
236
0
0

Teks penuh

(1)

316 TENTANG KECELAKAAN KAPAL

TENGGELAMNYA TB. DIASRAYA 002 DI

MORRING BOUY

MV-8 LANGSA VENTURE

PERAIRAN SELAT MALAKA

Tanggal 26 Oktober 2010, pukul 06.00 WIB, TB. Diasraya 002 dengan awak kapal 11 (sebelas) orang termasuk Nakhoda, pengikut 7 (tujuh) orang, membawa muatan supply makanan, material dan alat kerja bertolak dari Pelabuhan Belawan Medan menuju MV – 8 Langsa Venture. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, TB. Diasraya 002 yang sedang tambat di

morring bouy

MV-8 Langsa Venture telah tenggelam di perairan Selat Malaka, pada posisi 05°20,48’ U/098°02,81’ T.

Dalam kejadian tersebut kapal tenggelam dan tidak terdapat korban jiwa.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/6/DN-12, tanggal 11 Januari 2012, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, berupa :

1. Berita Acara Tenggelamnya TB. Diasraya 002, di di MV-8 Langsa Venture, tanggal 03 Nopember 2010, oleh Nakhoda, dan diketahui oleh Kepala PT. Andhika Lines Cabang Belawan;

2. Berita Acara Tenggelamnya TB. Diasraya 002, di MV-8 Langsa Venture, tanggal 03 Nopember 2010, dibuat Nakhoda TB. Diasraya 002 diketahui oleh OIM MV-8 Langsa Venture;

(2)

317

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Kantor Pelabuhan Idi, tanggal 05 Nopember 2010, terhadap :

a. Nakhoda, Samsu Taher; b. Mualim II, Muhammad Yamin; c. Masinis I, Arief Safarudin; d. Masinis II, Yudha Sakti.

4. Berita Acara Pendapat/Resume, tanggal 05 Nopember 2010, dibuat oleh Kepala Kantor Pelabuhan Idi;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 3260/IIk, dikeluarkan di Samarinda, tanggal 11 Mei 2006, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda;

b. Surat Laut, Nomor Urut 2859, didaftarkan di Jakarta, tanda Pendaftaran 2006 IIk No.3873/L, Tanda Selar GT.269 Nomor 3260/IIk, diberikan di Jakarta, tanggal 03 Nopember 2006, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Manajemen Keselamatan Kapal, Nomor PK. 690/285/SMC/DK-08, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Februari 20690/285/SMC/DK-08, berlaku sampai dengan 10 Juli 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Dirjen Hubla;

d. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor 063/IX/DOC-DKP/2006, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 18 September 2006, berlaku sampai dengan 02 Juli 2011, oleh oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Dirjen Hubla;

e. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.650/3535/AD.SMD-10, diterbitkan di Samarinda, tanggal 28 Juni 2010, berlaku sampai tanggal 18 Juni 2011, oleh Kepala Kantor Adminintrator Pelabuhan Samarinda;

f. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.650/3534/AD.SMD-10, diterbitkan di Samarinda, tanggal 28 Juni 2010, berlaku sampai tanggal 18 Juni 2011, oleh Kepala Kantor Adminintrator Pelabuhan Samarinda;

(3)

318

g. Sertifikat Perangkat Radio Telekomunikasi Kapal Berukuran Tonase Kotor 35 s/d 300, Nomor PK.651/70/084/AD.BLW-2010, diterbitkan di Belawan, tanggal 04 Oktober 2010, berlaku sampai tanggal 30 April 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Adminintrator Pelabuhan Utama Belawan;

h. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 9697/L/POSTEL/2009, berlaku sampai dengan tanggal 08 Desember 2010, oleh Direktur Jenderal Pos Dan Telekomunikasi;

i. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal,

Nomor PK.690/2268/SNPP/DK-09, diberikan di Jakarta, tanggal 30 Oktober 2009, berlaku sampai dengan 14 Oktober 2012, oleh Direktur

Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla ;

j. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 466199, dikeluarkan di Jakarta, tanggal tidak jelas, berlaku sampai dengan tanggal tidak jelas, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

k. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 10251, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2007, berlaku sampai dengan 13 Juli 2011, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

l. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 10281, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2007, berlaku sampai dengan 13 Juli 2011, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

m.

Re Inspection Certificate

, Nomor 3409/MU/2010, dikeluarkan oleh CV. Mitra Usaha, pada tanggal 17 Juni 2010, pemeriksaan berikutnya 17 Juni 2011, diketahui Ph. Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda;

n.

Re Inspection Certificate

, Nomor 89/ILRVII/MHN/BLW-2010, pada tanggal 06 Juli 2010, pemeriksaan berikutnya 03 Januari 2011, dikeluarkan oleh CV. Mitra Usaha;

o.

Re Inspection Certificate Inflable Liferaft,

Nomor 2998/MU/2010 dan 2999/MU/2010, dikeluarkan oleh CV. Mitra Usaha, pada tanggal 17 Juni 2010, pemeriksaan berikutnya 17 Juni 2011, diketahui Pelaksana Harian Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda;

p.

Certificate Hydrostatic Release Unit,

Nomor 020/MU/2010 dan 021/MU/2010, dikeluarkan di Samarinda, tanggal 17 Juni 2010, pemeriksaan berikutnya 17 Juni 2011, oleh Surveyor, diketahui Administrator Pelabuhan Samarinda ;

(4)

319

q. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.683/30/12/AD.BLW-10,dikeluarkan di Belawan, tanggal 12 Agustus 2010, oleh Administrator Pelabuhan Belawan;

r.

Crew list

, dibuat di Belawan, tanggal 25 Oktober 2010, oleh Nakhoda, diketahui Administrator Pelabuhan Belawan;

s.

Passenger List

, tanggal 26 Oktober 2010, oleh Nakhoda, diketahui Perwira Jaga Kesyahbandaran Pelabuhan Belawan

t.

Manifest Cargo Of TB. Diasraya 002,

tanggal 26 Oktober 2010, dikeluarkan oleh PT. Andhika Lines;

u. Sertifikat Bebas Tindakan Sanitasi Kapal, dikeluarkan di Ambon, tanggal 06 Mei 2010, berlaku sampai dengan 06 Nopember 2010, oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Ambon;

v. Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal, Nomor 53/PKMK/Lap/X/10, tanggal 25 Oktober 201, oleh PT. Andhika Lines, diketahui Perwira Jaga Kantor Adpel Belawan;

w. SIUPAL, Nomor BXXV-123/AL.58, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Januari 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

x. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT.557/406/11/433/10, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 21 September 2010, oleh Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut Dirjen Hubla;

y. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor B.1/KM.01/259/X/2010, diterbitkan di Belawan, pada tanggal 26 Oktober 2010, pukul 18.00 LT, oleh Syahbandar Kantor Administrator Pelabuhan Belawan.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. Sertifikat ANT-III, Nomor 6200517432N30102, atas nama Samsu Taher, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 11 Nopember 2002;

b. Sertifikat ANT-V, Nomor 6200151967N50304, atas nama Muhammad Yamin, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Maret 2004;

c. Sertifikat ATT-IV, Nomor 6201006531T40209, atas nama Arief Safaruddin, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 03 Februari 2009;

d. Sertifikat ATT-IV, Nomor 6201006181T40309, atas nama Yudha Sakti, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 27 Oktober 2009;

(5)

320

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : Diasraya - 002

Jenis : Kapal Tunda

Bendera/

Call Sign

: Indonesia/ YD 6917

Pembuatan/Konstruksi : Samarinda, tahun 2005/Baja

Isi kotor : GT 269

Isi bersih : NT 81

Tanda Pendaftaran : 2006 IIk No. 3873/L Tanda Selar : GT.269 No. 3260/IIk

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah Mesin Diesel Merk Niigata, 6 L 25 HX, daya 2 x 1500 HP, 4 Tak Kerja Tunggal, pada 720 Rpm Ukuran Pokok Panjang : 34,18 meter Lebar : 8,60 meter Dalam : 3,40 meter

Pemilik : PT. Aria Citra Mulia, Jakarta

Nakhoda : Samsu Taher

Awak Kapal : 11 (Sebelas) orang, termasuk Nakhoda 2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 26 Oktober 2010, kapal bertolak dari Pelabuhan Belawan tujuan MV-8 Langsa Venture, dengan ABK 11 (sebelas) orang, muatan supply makanan, material, dan alat kerja, serta membawa pekerja 7 (tujuh) orang, kapal berangkat dengan alat navigasi dan alat keselamatan lain, mesin utama dan mesin bantu dalam keadaan baik;

b. Tanggal 27 Oktober 2010, sekitar pukul 08.00 WIB, kapal tiba di MV-8 Langsa Venture, setelah bongkar muatan kapal langsung diikat di

morring bouy

dengan panjang tros depan 70 meter, pada posisi 05° 20, 48’ U / 098° 02,81’ T;

c. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, keadaan cuaca buruk dengan ombak 4-5 meter, dan kecepatan angin + 40 knot, sehingga mengakibatkan kapal miring 30° kiri karena kemasukan air, pukul 05.50 WIB, air deras masuk terus sehingga kemiringan kapal + 65° dan kamar mesin terendam air sehingga tidak dapat dihidupkan; WIB …

(6)

321

d. Pukul 05.55 WIB, seluruh awak kapal lompat ke laut, dan mengapung-apung selama 15 menit, dan ditolong oleh perahu nelayan, selanjutnya dibawa ke MV-8 Langsa Venture, pukul 06.00 WIB, kapal tenggelam, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi – saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Samsu Taher;

b. Saksi-saksi : 1) Mualim II, Muhammad Yamin; 2) Masinis I, Arief Safaruddin; 3) Masinis II, Yudha Sakti.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan tenggelamnya TB. Diasraya 002, di Perairan Selat Malaka, pada tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Syahbandar Kelas Utama Belawan, tanggal 18 April 2012. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Samsu Taher, dalam keadaan sehat, tidak didampingi Penasihat Ahli memberikan keterangan :

a. Lahir di : Bajo

Tanggal : 19 Juni 1975 Agama : Islam

Alamat : Perumahan Talang Sari, Blok B, Nomor 18, Lempake Samarinda.

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1989, di Balla; 2) SMP, tahun 1992, di Bajo; 3) SMA, tahun 1995, di Palopo. Kepelautan : ANT III, tahun 2002, Jakarta.

(7)

322 Pengalaman Berlayar :

1) Cadet, KM. Gulf Doud, 01 Maret 1999 s/d 10 April 2000;

2) Mualim I, TB. Diasraya V, 03 Oktober 2000 s/d 01 Oktober 2001; 3) Mualim I, TB. Aria Citra, 01 Oktober 2001 s/d 14 Oktober 2001; 4) Mualim I, TB. Diasraya V, 14 Oktober 2001 s/d 26 Juni 2002; 5) Mualim I, TB. Aria Citra VI, 26 Juni 2004 s/d 18 Mei 2004; 6) Nakhoda, TB. Diasraya VIII, 06 Juni 2004 s/d 07 April 2004; 7) Nakhoda, TB, Aria Citra VIII, 11 April 2005 s/d 13 april 2007; 8) Nakhoda, TB. Diasraya VII, 13 April 2007 s/d 06 Agustus 2007; 9) Nakhoda, TB. Aria Citra I, 14 Agustus 2007 s/d 01 April 2009; 10) Nakhoda, TB. Diasraya 002, 17 Juni 2010 s/d kejadian.

b. Tanggal 26 Nopember 2010, Tersangkut Nakhoda mengakui bahwa 2 (dua) orang ABK perwira yaitu Mualim I dan KKM tidak ikut berlayar karena pergi meninggalkan kapal, namun Tersangkut Nakhoda tidak melaporkan kepada Syahbandar Belawan, dan kapal tetap di berangkatkan karena kapal telah memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB);

c. Tanggal 27 Oktober 2010, sekitar pukul 08.00 WIB, kapal tiba di MV-8 Langsa Venture, setelah bongkar muatan kapal langsung diikat di

morring bouy

dengan panjang tros depan 70 meter, pada posisi 05° 20, 48’ U / 098° 02,81’ T;

d. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, keadaan cuaca buruk dengan ombak 4-5 meter, dan kecepatan angin + 40 knot, sehingga mengakibatkan kapal miring 30° kiri karena kemasukan air;

e. Pukul 05.50 WIB, air deras masuk terus sehingga kemiringan kapal + 65° dan kamar mesin terendam air sehingga tidak dapat dihidupkan, kapal masih terikat di

morring bouy

;

f. Pukul 05.55 WIB, seluruh awak kapal lompat ke laut dengan menggunakan

life jacket

, karena

Inflable Liferaft

tidak mengembang, awak kapal mengapung-apung selama 15 menit, dan ditolong oleh perahu nelayan, selanjutnya dibawa ke MV-8 Langsa Venture;

g. Pukul 06.00 WIB, akibat dari tidak terlepasnya tali tros TB. Diasraya 002 dari moring Bouy MV-8 Langsa Venture, dan ditambah cuaca buruk, maka terjadi hentakan-hentakan terhadap kapal sehingga air masuk ke kapal dan kejadian ini berlanjut terus menerus sehingga kapal miring dan tenggelam.

(8)

323

2. Saksi Mualim II, Muhammad Yamin, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Sumba Barat Tanggal : 02 Mei 1976 Agama : Islam

Alamat : Jl. Nangka No. 7, KM. 3, Ende, Flores Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1989, di Sumba Barat-NTT; 2) SMP, tahun 1992, di Ende/Flores-NTT; 3) SMA, tahun 1995, di Mataram-NTB. Kepelautan : ANT V, tahun 2004, Semarang.

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, KMP. Nusa Sentosa, 20 Juni 2002 s/d 08 April 2003; 2) Juru Mudi TB. Ise I, 09 September 2004 s/d 02 Mei 2005;

3) Mualim I, TB. Siaga Pratama, 03 Mei 2005 s/d 28 Desember 2005; 4) Mualim I, TB. Fordeco 19, 01 Januari 2006 s/d 30 Nopember 2006; 5) Mualim I, KM. Paulina, 14 Maret 2007 s/d 31 Oktober 2007;

6) Mualim II, KM. Nangalala, 25 Januari 2008 s/d 05 Mei 2008; 7) Mualim II, Bestindo V, 05 Mei 2008 s/d 14 April 2009;

8) Mualim II, KM. Entebe Expres, 14 April 2009 s/d 14 September 2009; 9) Mualim I, TB. Aria Citra IV, 14 September 2009 s/d 28 Juni 2010; 10) Mualim II, TB. Diasraya 002, 28 Juni 2010 s/d kejadian.

b. Sebelum kejadian, Saksi berada di

Passenger Room

bersama ABK lainnya, saat kejadian Saksi berada di kamar mesin, memerintahkan untuk menghidupkan pompa GS, setelah itu mendapat perintah dari Nakhoda untuk mencari sumber kebocoran;

c. Saksi menggunakan HT untuk berkomunikasi dengan Nakhoda MV-8 Langsa Venture untuk memberitahukan TB. Diasraya 002 mengalami kemiringan + 30°;

d. Ombak dengan ketinggian 4-5 meter menghantam lambung dari sebelah kiri sehingga kapal bergetar dan mengalami kemiringan 30° ke kiri, dan air masuk dari lambung kiri, sehingga diperkirakan sumber kebocoran air dari lambung kiri yang mengakibatkan kapal makin miring + 65°, ditambah angin dengan kecepatan 40 knot, sehingga menambah kemiringan kapal lebih cepat;

e. Kapal tenggelam karena faktor alam, kabut tebal, cuaca hujan deras, mengakibatkan kapal miring, sehingga air masuk dan akhirnya tenggelam.

(9)

324

3. Saksi Masinis I, Arief Safaruddin, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan, dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah:

a. Lahir di : Tegal

Tanggal : 24 Januari 1977 Agama : Islam

Alamat : Jl. Cendrawasih No. 9, RT. 02 / RW. 08, Randu Guntung, Kodya Tegal, Jawa Tengah

Pengalaman Berlayar :

1) Masinis I, KM. Mitramas 02, 01 Mei 2002 s/d 05 Juni 2003;

2) Masinis III, KM. Mitramas 02, 05 Juni 2003 s/d 25 Nopember 2004; 3) Masinis II, KM. Mitramas 08, 10 Januari 2005 s/d 12 September 2005; 4) Masinis I, KM. Mitramas 05, 07 Oktober 2005 s/d 29 Oktober 2006; 5) Masinis II, KM. Mitramas 02, 31 Oktober 2006 s/d 03 Mei 2008; 6) Masinis III, KM. Segoro Mas, 27 April 2009 s/d 26 Februari 2010; 7) Masinis II, TB. Syukur 27, 01 Januari 2010 s/d 14 Juni 2010; 8) Masinis I, TB. Diasraya 02, 15 Juni 2010 s/d kejadian.

b. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 01.00 WIB, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi untuk menghidupkan mesin, pukul 02.10 WIB, mesin induk dimatikan, sedangkan mesin bantu hidup;

c. Sebelum kejadian, Saksi berada di kamar mesin bersama Masinis II, pada saat kejadian, Saksi masih berada di kamar mesin bagian atas sedang mengontrol pembuangan air got menggunakan pompa GS;

d. Pukul 05.30 WIB, Saksi melihat air sudah masuk ke kamar mesin, tidak melihat kebocoran secara langsung akan tetapi indikasi kebocoran ada pada lambung kamar mesin sebelah kiri;

e. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi untuk menghidupkan mesin induk tapi tidak dapat dilaksanakan karena mesin induk terendam air, sedangkan pompa GS bisa dihidupkan untuk memompa air di kamar mesin;

f. Saksi memompa air got di sebelah kiri dengan menggunakan 1 (satu) unit pompa GS, kemudian memerintahkan Bosun, Juru Minyak dan Juru Mudi untuk mengambil pompa alkon;

g. Saksi berusaha untuk memompa air menggunakan pompa GS, akan tetapi air semakin deras masuk ke kamar mesin dari lambung kiri sehingga kapal semakin miring;

(10)

325

h. Setelah air tidak dapat di atasi, Nakhoda memerintahkan Saksi untuk meninggalkan kamar mesin dan berkumpul di lambung sebelah kanan untuk bersiap-siap meninggalkan kapal;

4. Saksi Masinis II, Yudha Sakti, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Blitar

Tanggal : 09 Agustus 1980 Agama : Islam

Alamat : Jegu, Jegu, RT. 003 /RW. 002, Sutojayan, Blitar, Jawa

Timur

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1994, di Blitar; 2) SMP, Tahun 1997, di Blitar; 3) SMA, Tahun 2000, di Blitar. Kepelautan : ATT IV, tahun 2009, Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Minyak, TB. Berau Permai 10, 16 Oktober 2001 s/d 14 Nopember 2002;

2) Juru Minyak, MV. Pertiwi, 05 Januari 2003 s/d 03 Juli 2003;

3) Masinis III, MV. Ayer Manis, 24 Nopember 2005 s/d 25 September 2008;

4) Masinis II, TB. Diasraya III, 25 Februari 2010 s/d 02 Juli 2010; 5) Masinis II, TB. Diasraya 002, 02 Juli 2010 s/d kejadian.

b. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, Saksi berada di kamar kru mendengar adanya teriakan kapal miring, Saksi langsung menuju kamar mesin dan melihat adanya air di lambung sebelah kiri, kemudian Saksi bergegas menghidupkan pompa GS, akan tetapi ternyata pompa sudah hidup, Saksi memastikan keran buang dan keran hisap telah terbuka, selanjutnya mencari sumber kebocoran;

c. Air semakin lama semakin banyak, kemudian Saksi ke atas mengambil

life

jacket

, dan langsung turun kembali ke kamar mesin dan melihat air semakin tinggi di bagian lambung sebelah kiri kamar mesin;

d. Kapal dilengkapi dengan 1 (satu) unit pompa GS, 1 (satu) unit pompa alkon, 1 (satu) unit pompa celup, semua berfungsi baik, pada saat kejadian pompa GS difungsikan, namun pompa alkon belum sempat difungsikan karena air terlalu cepat masuk ke kamar mesin dan kapal terus miring ke kiri;

(11)

326

e. Pukul 06.00 WIB, kapal tenggelam, Saksi bersama dengan awak kapal lainnya melompat ke laut dengan menggunakan life jacket, terapung-apung, kemudian diselamatkan oleh kapal nelayan dan dibawa ke MV-8 Langsa Venture.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan-keterangan dari Tersangkut dan Saksi-saksi dalam sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Syahbandar Kelas Utama Belawan, tanggal 18 April 2012, sehubungan dengan tenggelam TB. Diasraya 002, tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, di Perairan Selat Malaka, telah sampai pada pendapat sebagai berikut:

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. a. Kapal.

TB. Diasraya 002 adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan isi kotor (GT) 269, kapal dibangun tahun 2005 di Samarinda. Kapal berbaling-baling dua dan digerakkan oleh mesin penggerak utama merk Niigata Tipe Diesel 6 L 25 HX, 4 Tak daya kerja tunggal dengan dengan daya dorong efektif 2 x 1500 HP, pada Rpm 720, dilengkapi dengan 2 (dua) unit motor bantu merk Yanmar, 5 KDL, 2 x 115 HP. Kapal diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia dengan Nomor Register 10281, tanda klas untuk lambung adalah A 100  P “ Tug Boat” dan tanda klas mesin adalah SM dan dinyatakan berlaku sampai 13 Juli 2011. Kapal docking terakhir pada tanggal 12 Juni 2010 s/d 19 Juni 2010, di Samarinda, pemeriksaan nautis dan teknis dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2010, di Samarinda.

b. Surat-surat Kapal.

TB. Diasraya 002 memiliki Surat Laut Nomor Urut 2859 03 Nopember 2006, Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3260/IIk tanggal 11 Mei 2006, serta Sertifikat dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal.

Kapal diawaki ABK 11 orang termasuk Nakhoda, dengan susunan perwira sesuai dengan Surat Keterangan Susunan Perwira, dikeluarkan di Belawan, tanggal 12 Agustus 2010, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Belawan, adalah sebagai berikut:

(12)

327 Bagian Dek :

Nakhoda : Samsu Taher, ANT III, Tahun 2002, di Jakarta. Mualim I : M. Yusuf, ANT IV, Tahun 2009, di Jakarta. Mualim II : M. Yamin, ANT V, Tahun 2004, di Jakarta.

Bagian Mesin :

KKM : Agus Supijono, ATT III, Tahun 2009, di Jakarta. Masinis I : Arif Safaruddin, ATT IV, Tahun 2000, di Jakarta. Masinis II : Yudha Sakti, ATT IV, Tahun 2009, di Jakarta.

Namun dalam pelayarannya Mualim I dan KKM tidak ikut berlayar tanpa ada keterangan dan tidak ada ijin dari Nakhoda.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik, surat kapal lengkap dan masih berlaku, namun tidak diawaki secara cukup Susunan Perwiran Dek dan Mesin belum memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002. 2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Belawan, dengan suratnya tanggal 01 Nopember 2010, perihal Berita Prakiraan Cuaca Untuk Pelayaran Disebagian Perairan Indonesia Bagian Barat, khususnya di Selat Malaka adalah sebagai berikut :

Cuaca : Hujan.

Arah Angin : Tenggara – Barat Daya. Kecepatan Angin : 05 – 13 knots.

Tinggi Gelombang berkisar : 1,0 m – 2,5 m.

b. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 22 Maret 2012, perihal Analisis Keadaan Angin Permukaan, Arus Laut, Cuaca, Jarak Penglihatan dan Gelombang di wilayah perairan Tenggelam TB. Diasraya 002, di Perairan Selat Malaka, koordinat 05° 20, 48’ U dan 098° 02, 81’ T, tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan / Hujan.

Arah Angin : Barat – Barat Laut. Kecepatan Angin Rata – Rata : 14 – 23 knots. Arah Arus : Barat – Barat Laut. Kecepatan Arus : 31,7 – 38,8 cm/det.

(13)

328

Jarak Penglihatan : 2,5 – 5,0 mil.

Tinggi Gelombang berkisar : Barat Laut - Utara, 1,2 m – 1,9 m. b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Jilid I, Tahun 2010, Bab I, halaman 31

dan 32 menerangkan bahwa angin darat dan angin di sekitar pantai mendesak angin musim sehingga angin musim tersebut kurang berpengaruh, hanya mempengaruhi perubahan arah dan memperkuat atau akan memperlemah angin darat dan angin laut tersebut. Kira-kira 10 mil dari pantai pada malam hari terdapat angin Barat Daya, pada siang hari dari bulan Januari samapai Juni terdapat angin Timur Laut – Barat Laut dan jarang terjadi arah angin yang variabel, kebanyakan dari arah Timur sedangkan lebih jauh dari pantai, yaitu di daerah perbatasan antara musim dari teluk Bengala dan Indonesia adalah tetap.

Kecepatan angin tersebut di atas 21 knot kecuali bila terjadi angin ”Sumatra”. Cuaca pada umumnya baik, udara lebih terang dari pada di bagian Timur Selat Malaka, tetapi kabut tebal yang terjadi dalam bulan Maret sampai Agustus menyulitkan untuk melakukan pendaratan. Bulan Februari dan Maret adalah bulan – bulan kering, pada bulan September sampai Desember curah hujan tertinggi. Cuaca buruk tidak berlangsung lama, tidak lebih dari pada 1 atau 2 hari. Biasanya ombak akan segera mereda, demikian juga dengan gelombangnya, yang di pantai ini umumnya datang dari arah Barat Laut dan Utara. Gelombang yang tinggi, yang sering muncul dengan tiba-tiba menyebabkan hempasan ombak yang besar di pantai, sedangkan keadaan laut yang paling tenang adalah bulan Februari sampai Mei, Oktober dan Nopember.

Arah utama dari arus sembir adalah Utara – Barat Laut, yang pada waktu arus pasut searah meenyebabkan arus ini berlangsung lebih lama dan lebih kuat dari pada arus pasut yang berlawanan arah dan pada waktu angin datang dari arah berlawanan, menyebabkan keadaan laut menjadi kurang tenang.

c. Menurut keterangan Tersangkut dan Saksi di dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan maupun keterangan di hadapan sidang bahwa pada waktu kejadian keadaan cuaca buruk dengan ombak 4-5 meter, dan kecepatan angin + 40 knot, dan berkabut.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan kondisi cuaca Tersangkut Nakhoda dan para Saksi pada saat kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Sesuai Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yang dibuat di kantor Pelabuhan Idi, kabupaten Aceh Timur, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan yang …

(14)

329

yang dilakukan di kantor Syahbandar Belawan terhadap Nakhoda TB. Diasraya 002 dinyatakan bahwa :

a. Waktu kejadian kapal sedang tambat di bouy MV. 8 Langsa Venture, kapal tidak ada muatan maupun penumpang;

b. Karena cuaca hujan lebat, kabut tebal, ombak tinggi 4-5 m, angin dengan kecepatan 40 knots mengakibatkan kapal miring ke kiri, diperkirakan kapal mengalami kebocoran pada lambung kiri, air masuk ke kamar mesin cukup deras sehingga kapal miring + 65°, akhirnya kapal tenggelam, stabilitas kapal tidak baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal tidak ada muatan, stabilitas awal dalam keadaan baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

TB. Diasraya 002 sejak tiba tanggal 27 Oktober 2010, pukul 08.00 WIB, sampai tenggelam tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, masih sedang tambat di

morring bouy

MV-8 Langsa Venture dan tidak melakukan navigasi dan olah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TB. Diasraya 002 pada saat tenggelam tidak sedang bernavigasi dan berolah gerak.

5. Tentang sebab terjadinya peristiwa.

a. Tanggal 26 Oktober 2010, kapal bertolak dari Pelabuhan Belawan tujuan MV-8 Langsa Venture (12 jam pelayaran) dengan alat penolong lengkap dan muatan adalah perbekalan makanan dan alat-alat kerja, serta pengikut 7 (tujuh) orang;

b. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, kapal yang sedang diikat di

bouy

MV-8 Langsa Venture dihantam cuaca buruk, tinggi gelombang 4-5 meter, angin utara dengan kecepatan + 40 knot, angin dan arus dari lambung kiri kapal yang mengakibatkan air laut masuk di sebelah kiri kapal yang mengakibatkan kapal miring ke kiri 30°, tidak diketahui dimana bocornya kapal, tali kapal yang ke bouy masih tetap terpasang sehingga pergerakan kapal tidak bebas dan leluasa;

(15)

330

c. Pukul 05.50 WIB, kemiringan kapal sudah 65°, pukul 05.55 WIB, Tersangkut memerintahkan untuk meninggalkan kapal, dan pada pukul 06.00 WIB, kapal tenggelam dengan tali terikat di bouy;

d. Dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa, seluruh ABK 9 (Sembilan) orang selamat ditolong oleh nelayan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya TB. Diasraya 002 disebabkan cuaca buruk, kapal masih terikat di bouy, dan

air masuk ke dalam kapal. 6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, keadaan cuaca buruk dengan ombak 4-5 meter, dan kecepatan angin + 40 knot, sehingga mengakibatkan kapal miring 30° kiri karena kemasukan air;

b. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Masinis I untuk melakukan pemompaan dengan 1 (satu) unit pompa GS, namun tidak mampu karena air yang masuk terlalu deras;

c. Pukul 05.50 WIB, air deras terus masuk sehingga kemiringan kapal + 65° dan kamar mesin terendam air sehingga tidak dapat dihidupkan, kapal masih terikat di

moring bouy

;

d. Pukul 05.55 WIB, seluruh awak kapal lompat ke laut dengan menggunakan

life jacket

, karena

Inflable Liferaft

tidak mengembang, awak kapal terapung-apung selama 15 menit, pukul 06.00 WIB, kapal tenggelam, awak kapal ditolong oleh nelayan dan dibawa ke MV-8 Langsa Venture.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda TB. Diasraya 002 cukup memadai.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut tidak menggunakan kecakapan pelaut yang baik yaitu dengan tidak memperhatikan dengan seksama cuaca yang akan dihadapai, seharusnya Tersangkut memperhatikan Barometer di kapal, dari perubahan drastis yang Terjadi ...

(16)

331

terjadi menandakan akan ada perubahan cuaca (cuaca buruk), dan kapal tidak dilepaskan dari Bouy sehingga tidak dapat leluasa berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda TB. Diasraya 002 telah bertindak tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 342 dan Pasal 343 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD)

D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) huruf b, ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal Tenggelam TB. Diasraya 002, pada tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, di Perairan Selat Malaka, disebabkan cuaca buruk, kapal terikat di bouy, dan air masuk ke dalam kapal. II. Menghukum Tersangkut Nakhoda TB. Diasraya 002, bernama Samsu Taher,

tanggal lahir 19 Juni 1975, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT III, Nomor 6200517432N30102, Tahun 2002, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(17)

332

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Jumat, tanggal 29 Juni 2012, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris, serta dihadiri oleh Terhukum

Ketua : TTD Capt. Yusmardi K., M.Mar.

Anggota : TTD Capt. Hari Suharsono.

Anggota : TTD Rusman Hoesien, ATT I., M.Sc.

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M.

Anggota : TTD Muryamtini, S.H.

(18)

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL KARAMNYA MT. PATRIOT ANDALAN DI DERMAGA KHUSUS PELABUHAN PERTAMINA JAMBULA-TERNATE

Pada tanggal 30 Juli 2013, pukul 10.00 WIT, MT. Patriot Andalan sandar

di Dermaga Khusus Pertamina Jambula-Ternate dengan awak kapal 19 (sembilan belas) orang, muatan solar 5.000 (lima ribu) KL dan premium

2.000 (dua ribu) KL, ketika kapal melakukan kegiatan bongkar muatan tanggal 31 Juli 2013, kapal mengalami cuaca buruk dan pukul 09.00 WIT kapal karam ditempat melakukan kegiatan bongkar muatan.

Akibat dari kecelakaan kapal tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, tetapi ada kerugian harta benda berupa kapal bocor pada lambung kiri, kapal karam, dan sebagian muatan tumpah mencemari laut.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/6/1/DN-13, tanggal 02 Oktober 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran

juncto

Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004

juncto

Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor PK.205/37/11/KSOP.TTE-2013,

dibuat di Ternate, tanggal 31 Juli 2013, oleh Nakhoda MT. Patriot Andalan dan diketahui oleh Kasie Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate;

2. Berita Acara Kecelakaan Kapal, tanggal 31 Juli 2013, oleh Nakhoda MT. Patriot Andalan;

(19)

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Staf Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II Ternate, terhadap :

a. Nakhoda, Rorein Mas Nababan, 03 Agustus 2013; b. Mualim I, Hasrun Syahdan, 03 Agustus 2013; c. Mualim II, Rio Felani, 04 Agustus 2013; d. Mualim III, Sani Masitoh, 04 Agustus 2013;

e. Masinis III, Muhammad Okyandi, 05 Agustus 2013; f. Juru Mudi I, Yoyo Desmawardi Utama, 06 Agustus 2013; g. Juru Minyak I, Winarjo Sinaga, 06 Agustus 2013;

h. KKM, Dedy Achmad Mulyadi, 07 Agustus 2013.

4. Berita Acara Pendapat (

Resume

), tanggal 12 Agustus 2013, dibuat oleh Staf Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II Ternate; 5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK/674/1075/SL-PM/DK-08, diberikan di Jakarta, tanggal 13 Agustus 2008, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 1747/PPm, dikeluarkan di Batam, tanggal 02 Juni 2008, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Pelabuhan Batam;

c. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1558/DOC/DK-11, diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Oktober 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/2716/SMC/DK-12, diberikan di Jakarta, tanggal 31 Agustus 2012, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat Klasifikasi Lambung, ,omor 018624, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan 26 Oktober 2016,oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

f. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor 012318, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan 26 Oktober 2016, oleh Direktur Utama BKI;

g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 012692, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan 26 Oktober 2016, oleh Direktur Utama BKI;

(20)

h. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/786/PLK-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 Februari 2013, berlaku sampai dengan 08 Agustus 2013, oleh Kepala Subdit Nautis, Teknis, dan Radio Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; i. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/246/GMDSS-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 Februari 2013, berlaku sampai dengan 08 Agustus 2013, oleh Kepala Subdit Nautis, Teknis, dan Radio Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

j. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/785/KTK-PMN/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 Februari 2013, berlaku sampai dengan 08 Agustus 2013, oleh Kepala Subdit Nautis, Teknis, dan Radio Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; k. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional, nomor 01-0321-DN, diterbitkan

di Jakarta, tanggal 17 Juli 2013, oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

l. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.302/52/20/DK-12, diterbitkan di Jakarta, tanggal 22 November 20PK.302/52/20/DK-12, oleh Kepala Sub Direktorat Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

m. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor PK.402/1268/IOPP/DK-12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 09 Agustus 2012, berlaku sampai dengan 22 Mei 2015, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

n. Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Laut, nomor PK.401/620/CLC/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Februari 2013, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

o. Ijin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 5769/L/SDPPI/2011, tanggal 27 Juli 2011, berlaku sampai dengan 26 Juli 2012, oleh Direktur Operasi Sumber Daya;

p. Rekomendasi Perpanjangan Ijin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor NA.715/69/12/DV-2011, dibuat di Jakarta, tanggal 01 November 2011, oleh PH Kepala Sub Dit Telekomunikasi Pelayaran, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

q. Rekomendasi Perpanjangan Ijin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor NV.101/98/20/DV-2012, dibuat di Jakarta, oleh Kepala Sub Dit Telekomunikasi Pelayaran, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

(21)

r. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/17/5/KSO.ABN-13, diberikan di Ambon, tanggal 16 Juli 2013, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Kantor KSOP Kelas I Ambon;

s. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AT.570/83/16/49/13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 25 Juni 2013, berlaku sampai dengan 22 Oktober 2013, oleh Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

t. Surat Persetujuan Berlayar, nomor BB.1/KSOP/180/VII/2013, diterbitkan di Ambon, tanggal 27 Juli 2013, oleh Syahbandar, Kantor KSOP Kelas I Ambon;

u. Laporan Keberangkatan Kapal Oleh Perusahaan Pelayaran PT Pertamina Perkapalan Pelabuhan Ambon, dikeluarkan di Ambon, tanggal 25 Juli 2013, oleh PT Pertamina Perkapalan, diketahui Kantor KSOP Kelas I Ambon;

v.

Crew List

, dikeluarkan di Ambon, tanggal 27 Juli 2013, oleh Nakhoda dan diketahui Kesie Keselamatan Berlayar Kantor KSOP Kelas I Ambon.

6. Surat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT I, Nomor 6200067940N10112, atas nama Rorein Mas Nababan, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 13 Februari 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT I, Nomor 6200065885N10108, atas nama Hasrun Syahdan, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 16 September 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

c. ANT II, Nomor 6200414213N20111, atas nama Rio Felani, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 06 April 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

d. ANT III, Nomor 6201113026N30112, atas nama Sani Masitoh, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Februari 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

e. ATT I, Nomor 6200065229T10105, atas nama Dedy Achmad Mulyadi, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 13 Januari 2005, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

f. ATT II, Nomor 6200254969T20112, atas nama Muhammad Okyandi, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 31 Juli 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

(22)

g. ATT II, Nomor 6200011424T20107, atas nama Dwi Hartanto, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 April 2007, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

h. ATT III, Nomor 6200196865T30110, atas nama Dapid Octapianus, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23 Februari 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

i. ANTD, Nomor 6201199886N60710, atas nama Yoyo Desmawardi Utama, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 14 Desember 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

j. ANTD, Nomor 6200085453N60102, atas nama Abdul Latif Nasution, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 Februari 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

k. ANTD, Nomor 6201008489N60103, atas nama Edy Surianto, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 05 Mei 2003, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

l. ANTD, Nomor 6200264582N60709, atas nama Parlindungan Sitorus, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Juni 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

m. ATTD, Nomor 6201116422T60710, atas nama Winarjo Sinaga, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 06 Agustus 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

n. ATTD, Nomor 6200542224T60103, atas nama Sarifuddin Nawir, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 Maret 2003, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

o. ATTD, Nomor 6200069383T60101, atas nama Hadirman, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 01 Oktober 2001, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Dari berkas dan Keterangan yang diberikan dalam BAPP dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran tanggal 20 Maret 2013, di Kantor KSOP Kelas II Ternate, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

Nama : Patriot Andalan eks Shafinaz Ria Jenis/Konstruksi : Kapal Motor Tanker/Baja

(23)

Bendera/Tanda Panggilan : Indonesia/PMKT Pembuatan : Tahun 1989, di Malaysia

Isi kotor : GT.3478

Isi bersih : NT.2230

Klas : BKI

Tenaga Penggerak Utama : Mesin merk Marine Diesel 3550 HP

Panjang : 95,50 M

Lebar : 16,80 M

Dalam : 8,00 M

Pemilik : PT Indo Mega Maritim, Jakarta

Nakhoda : Rorein Mas Nababan

Awak Kapal : 19 (sembilan belas) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 30 Juli 2013, MT. Patriot Andalan tiba dari Pelabuhan Ambon di Dermaga Khusus Pertamina Jambula-Ternate, pukul 10.00 WIT kapal sandar, dengan awak kapal 19 (sembilan belas) orang, muatan solar 5.000 KL dan premium 2.000 KL;

b. Ketika kapal melakukan kegiatan bongkar muatan dengan posisi sandar kiri, pukul 22.48 WIT kapal mengalami cuaca buruk dengan arah angin melintang kanan kapal atau Selatan dengan kecepatan 40 km/jam dan ombak setinggi lebih kurang 3 meter dengan arah Selatan, sehingga kegiatan bongkar muatan dihentikan atas perintah Nakhoda;

c. Menyikapi terhadap cuaca buruk tersebut yang dapat membahayakan bagi kapal maupun dermaganya, pihak Pertamina meminta agar kapal lepas sandar dan berlabuh ditempat aman, namun karena tidak tersedia kapal tunda di dermaga khusus Pertamina Jambula Ternate, maka pihak kapal tidak bisa mengeluarkan kapal tanpa bantuan kapal tunda;

d. Pukul 23.18 WIT, pihak Pertamina meminta agar pihak kapal melanjutkan kegiatan bongkar dan tanggal 31 Juli 2013, pukul 00.30 WIT pihak Pertamina meminta kegiatan bongkar dihentikan lagi dan meminta agar kapal segera dibebaskan dari dermaga karena cuaca semakin buruk, tetapi tanpa bantuan kapal tunda pihak kapal tetap tidak dapat melaksanakannya karena cuaca semakin buruk, angin, dan ombak menerpa kapal pada lambung kanannya dan kapal tidak dapat mengolah gerak sendiri tanpa bantuan kapal tunda;

e. Pukul 01.30 WIT, kapal mengalami benturan keras dengan dermaga, kapal mengalami kebocoran pada tanki nomor 4 dan 5, air laut masuk kedalam kapal dan muatan solar ada yang tumpah kelaut, sementara kapal terus menerus mengalami benturan dengan

(24)

dermaga, sehingga pukul 01.50 WIT seluruh awak kapal menyelamatkan diri kedarat sambil mengamati keadaan kapal dan pukul 09.00 WIT kapal karam pada bagian buritan terlebih dahulu; f. Dalam kecelakaan kapal karamnya MT. Patriot Andalan tidak terdapat

korban jiwa atau luka, tetapi ada kerugian harta benda.

3. Dalam peristiwa tenggelamnya MT. Patriot Andalan tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

Tersangkut : Nakhoda, Rorein Mas Nababan

Saksi-saksi : 1) Mualim I, Hasrun Syahdan; 2) Mualim II, Rio Felani; 3) KKM, Dedy Ahmad Mulyadi; 4) Masinis III, Muhammad Okyadi;

5) Juru Mudi Jaga, Yoyo Dasmawardi Utama ;

6)

Operation Head

Pertamina TBBM Ternate, Bachtiar Ela-ela.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal tenggelamnya MT. Patriot Andalan, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Majelis Mahkamah Pelayaran dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di KSOP Kelas II Ternate, pada tanggal 20 Maret 2014 dan keterangan yang diberikan dihadapan Sidang, adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Rorein Mas Nababan, dalam keadaan sehat dan tanpa didampingi penasehat ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Medan Tanggal : 18 April 1973

Alamat : Jl. Bajak 1 No. 50, Sampaing Marindal Medan- Harjosari Sumatera Utara

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1985, di Medan; 2) SMP, tahun 1988, di Medan; 3) SMK, tahun 1991, di Medan.

Teknis : 1) ANT III, tahun 1996, di Jakarta; 2) ANT II, tahun 2004, di Jakarta; 3) ANT I, tahun 2012, di Jakarta.

(25)

Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, MT. Jelita/OSM, 31 Januari 2011 s/d 01 September 2011;

2) Mualim I, MT. Patriot Andalan, 18 Juli 2012 s/d 17 Maret 2013; 3) Nakhoda, MT. Patriot Andalan, Mei 2013 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 30 Juli 2013, pukul 15.30 WIT, setelah kapal sandar, Tersangkut Nakhoda meninggalkan kapal menuju Manado dalam rangka keperluan keluarga atas ijin pihak perusahaan dan mendelegasikan tugas sementara kepada Mualim I;

c. Tersangkut Nakhoda mengetahui adanya kejadian dari Mualim I dan telah mendapat laporan sejak proses terjadinya cuaca buruk sampai kapal karam dan bahkan memberikan saran dan pertimbangan kepada Mualim I mengenai langkah-langkah yang harus diambil; d. Tersangkut Nakhoda menyarankan kepada Mualim I, agar tidak

mengeluarkan kapal dari dermaga tanpa bantuan kapal tunda, hal ini mengingat hempasan angin dan ombak yang sangat kuat dari lambung kanan yang akan menyulitkan kapal dalam berolah gerak merubah haluan kekanan, sedangkan kalau kapal harus bergerak lurus kedepan akan memiliki kecenderungan haluan terdorong ke kiri dan kapal akan terhempas ke kiri menuju gosong (karang mati) dan akan berdampak lebih buruk bila kapal kandas;

e. Tanggal 31 Juli 2013, pukul 11.00 WIT, Tersangkut Nakhoda telah kembali ke lokasi kejadian dan bertemu dengan para Anak Buah Kapal (ABK) yang sedang berjaga-jaga di pantai sambil menyelamatkan diri, melihat adanya pencemaran oleh muatan kapal yang terhempas ke pantai dan memeriksa keadaan kapal dan dermaga;

f. Tersangkut Nakhoda tidak dapat melakukan upaya penyelamatan kapal, karena kondisi kapal bocor pada lambung kirinya, air laut masuk kedalam kapal, dan kapal terduduk pada bagian buritannya, namun Tersangkut Nakhoda lega menjumpai (ABK) dalam keadaan selamat semuanya.

2. Saksi Mualim I, Saudara Hasrun Syahdan, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tobelo

Tanggal : 22 Oktober 1957

Alamat : Perumahan Griya Kondang asri Blok BB I/14, RT.19/007 Kondang Jaya Kerawang, Jawa Barat

(26)

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1971, di Tobelo; 2) SMP, tahun 1974, di Tobelo; 3) SMA, tahun 1977, di Tobelo. Teknis : 1) MPB.III, tahun 1987, di Jakarta 2) ANT III, tahun 2001, di Jakarta; 3) ANT II, tahun 2005, di Jakarta; 4) ANT I, tahun 2008, di Jakarta;

Pengalaman berlayar :

1) Mualim I, MT. Mustokoweni, 11 November 2005 s/d 27 Maret 2006;

2) Mualim I, MT. Esutoma, 25 Mei 2006 s/d 11 Maret 2007; 3) Mualim I, Pergiwo, 07 Oktober 2007 s/d 15 April 2008;

4) Mualim I, MT. Marlina XVI, 25 Oktober 2008 s/d 23 Desember 2010;

5) Mualim I, MT. Patriot Ceria, 05 Agustus 2011 s/d 12 Mei 2012 6) Mualim I, MT. Patriot Andalan, Maret 2013 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 30 Juli 2013, pukul 10.00 WIT, kapal sandar di Dermaga Pertamina Jambula Ternate untuk melakukan kegiatan

bongkar muatan solar 5.000 KL dan premium 2.000 KL, Saksi mengetahui Tersangkut Nakhoda meninggalkan kapal ke Manado lebih kurang pukul 15.00 WIT dan meninggalkan pesan agar menghubungi Nakhoda bila terjadi apa-apa;

c. Pukul 22.48 WIT, Saksi mengetahui adanya perubahan cuaca menjadi buruk dengan angin dan ombak besar dari arah Selatan melintang lambung kanan kapal, Saksi ke anjungan dan melihat anemometer menunjukkan angka 40 knot, Saksi melapor pada Tersangkut Nakhoda dan disarankan agar kegiatan bongkar dihentikan karena dikhawatirkan sambungan pipa minyak untuk bongkar muatan terlepas;

d. Pihak Pertamina minta agar kapal dikeluarkan untuk berlabuh jangkar ditempat yang aman, tetapi atas pertimbangan dan saran Tersangkut Nakhoda, permintaan ditolak karena pihak Pertamina tidak dapat menyediakan kapal tunda untuk membantu berolah gerak;

e. Pukul 23.18 WIT, pihak Pertamina meminta agar kegiatan bongkar diteruskan dan tanggal 31 Juli 2013, pukul 00.30 WIT pihak Pertamina meminta agar kegiatan bongkar muatan dihentikan lagi, pukul 00.40 WIT sambungan pipa bongkar dilepas, meminta agar kapal keluar dari dermaga, tetapi atas saran Tersangkut Nakhoda, Saksi menolak keluar apabila Pertamina tidak dapat menyediakan

(27)

kapal tunda untuk membantu berolah gerak karena angin dan ombak semakin besar;

f. Pukul 01.30 WIT, kapal mengalami benturan keras dan ada asap pada lambung kiri, Saksi melihat adanya kebocoran pada tanki 4 dan 5 sebelah kiri, karena takut adanya ledakan pada kapal, maka pukul 01.50 WIT Saksi beserta ABK lainnya turun kedarat meninggalkan kapal;

g. Menurut Saksi, kondisi dermaga Pertamina Jambula Ternate hanya dipasangi dapra ban mobil dengan ukuran kecil dan tidak ada dapra permanen/tetap, sehingga ketika lambung kiri kapal membentur dermaga sebagai hempasan ombak, maka lambung kapal membentur bagian yang keras dari dermaga, sehingga terjadi kebocoran plat lambung;

h. Keadaan cuaca pada saat kejadian, langit berawan dan hujan, angin Selatan kuat 40 knot, ombak Selatan lebih kurang 3 – 4 meter, sekali-kali datang gelombang, dan daya tampak baik;

i. Saksi bersama ABK lainnya berlindung ditepi pantai sambil mengamati MT. Patriot Andalan, Saksi melihat adaya tumpahan solar kelaut dan diambil oleh para penduduk, Saksi memperhatikan MT. Patriot Andalan semakin terbenam dan pada lebih kurang pukul 09.00 WIT kapal karam dengan bagian buritan terduduk kedasar laut dan beberapa saat setelah kapal karam Saksi bertemu dengan Nakhoda, seterusnya melaporkan atas peristiwa yang dialaminya secara langsung.

3. Saksi Mualim II, Saudara Rio Felani, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tanjung Balai Karimun Tanggal : 27 Maret 1986

Alamat : Lorong Rukun II No. 1062 RT 021 RW 006 Seberang Ulu II Palembang

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1998, di Tanjung Balai Karimun; 2) SMP, tahun 2001, di Tanjung Balai Karimun; 3) SMA, tahun 2004, di Tanjung Balai Karimun; Teknis : ANT III, tahun 2008, di Jakarta;

Pengalaman berlayar :

1) Mualim I, MT. Jie Sheng, 05 November 2008 s/d 21 Juni 2009; 2) Mualim I ...

(28)

2) Mualim I, MT. Prosper Three, Juni 2009 s/d 14 Desember 2010; 3) Mualim III, MT. Patriot Ceria, Februari 2011 s/d 18 Agustus 011; 4) Mualim III, MT. Patriot Andalan, Februari 2012 s/d 10 November

2012;

5) Mualim II, MT. Patriot Andalan, Maret 2013 s/d kejadian.

b. Saksi mengetahui adanya kejadian dari mata kepala sendiri, Saksi menjalani dinas jaga pelabuhan pukul 00.00 – 06.00 WIT dan 12.00 – 18.00 dan sisa waktu lainnya oleh Mualim III;

c. Tanggal 31 Juli 2013, pukul 00.00 WIT, Saksi serah terima jaga dengan Mualim III dalam kondisi kapal masih melakukan bongkar muatan, pukul 00.30 WIT pihak Pertamina meminta agar kegiatan bongkar dihentikan karena keadaan cuaca bertambah buruk dan Saksi melapor kepada Mualim I;

d. Pukul 00.40 WIT, sambungan pipa bongkar dilepas oleh pihak darat dan meminta agar MT. Patriot Andalan keluar dari dermaga, Mualim I membuat peringatan satu jam untuk berolah gerak, tetapi berhubung pihak Pertamina tidak dapat menyediakan kapal tunda untuk membantu kapal keluar dari dermaga, maka olah gerak keluar dari sandar tidak dapat dilaksanakan;

e. Pukul 01.30 WIT, terjadi benturan keras antara kapal dengan dermaga dan timbul asap dilambung kiri kapal, Saksi memeriksa dari sayap anjungan sebelah kiri terlihat ada bocor pada lambung tanki muatan no. 4 dan no. 5, serta terlihat ada minyak yang mengalir kelaut. Menurut Saksi bocornya lambung dikarenakan tidak adanya dapra tetap pada dermaga dan yang ada hanya berupa ban bekas dengan ukuran kecil, sehingga lambung kapal berbenturan langsung dengan dermaga;

f. Keadaan cuaca pada saat kejadian langit berawan dan hujan, angin dari Selatan dengan kecepatan 40 knot, ombak dari Selatan dengan tinggi 4 meter, dan daya tampak baik;

g. Karena benturan antara kapal dengan dermaga berlangsung terus dan keselamatan kapal terancam, maka pada pukul 01.50 WIT, Saksi bersama-sama ABK lainnya turun dari kapal untuk menyelamatkan diri kedaerah pantai yang aman;

h. Pukul 09.00 WIT, Saksi melihat MT. Patriot Andalan karam perlahan-lahan dimulai dari bagian buritan dan akhirnya kapal terduduk pada bagian buritan serta bagian lunas haluan terangkat lebih kurang 2 meter diatas permukaan air laut.

(29)

4. Saksi KKM, Saudara Dedy Achmad Mulyadi, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Banyumas Tanggal : 04 Septmber 1960

Alamat : Cibubur Country Cikeas, Blok GLOC No. 15 Gunung Putri Bogor

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1972, di Tegal; 2) SMP, tahun 1975, di Tegal ; 3) SMA, tahun 1979, di Sumedang; 4) D III, tahun 1983, di Jakarta;

5) S1 (Strata B), tahun 2001, di Jakarta. Teknis : ATT I, tahun 2005, di Jakarta.

Pengalaman berlayar :

1) KKM, MV. Catay Offshore 2, Februari 2010 s/d 03 Maret 2010; 2) KKM, MV. Kapas, 27 Juli 2010 s/d 10 November 2010;

3) KKM, MV. Lamnalco Sana’a, 15 Februari 2011 s/d 18 Mei 2011; 4) KKM, MT. Laksamana Sejati, 16 Juni 2011 s/d 07 Agustus 2012; 5) KKM, MT. Patriot Andalan, 22 Juni 2013 s/d kejadian.

b. Pada saat proses kejadian Saksi sedang beristirahat dikamar, tanggal 31 Juli 2013, pukul 01.00 WIT, Saksi dibangunkan untuk peringatan satu jam dalam rangka berolah gerak dan Saksi langsung ke kamar mesin untuk melakukan persiapan mesin induk dan motor bantu;

c. Setelah kondisi kamar mesin siap untuk berolah gerak, Saksi keanjungan dan bertemu dengan Mualim I, Mualim II, dan Juru Mudi Jaga, sedangkan Nakhoda sedang ke darat;

d. Saksi melihat pada waktu itu angin dan ombak kuat menghempas lambung kanan kapal dan merasakan adanya benturan-benturan keras antara lambung kiri kapal dengan dermaga;

e. Setelah diberitahu oleh Mualim I, bahwa tanpa bantuan kapal tunda dari Pertamina kapal berbahaya bila dipaksakan keluar dan atas perintah Nakhoda melalui Mualim I agar kapal tetap bertahan sandar didermaga. Namun karena kondisi diatas kapal tidak aman, pukul 01.50 WIT Saksi dan ABK lainnya sepakat untuk menyelamatkan diri dan turun dari kapal;

f. Karena sewaktu turun dari kapal lupa mematikan mesin, pukul 02.05 WIT Saksi memerintahkan Masinis III selaku Masinis Jaga untuk mematikan ...

(30)

mematikan mesin dan berhasil dengan selamat. Selanjutnya Saksi bergabung dengan ABK lainnya untuk menyelamatkan diri.

5. Saksi Masinis III, Saudara Muhammad Okyadi, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan Surat Direktur PT Indo Mega Maritim, nomor 019_CRW/IMM/III/14, tanggal 18 Maret 2014 karena tidak dapat dihubungi, keterangan yang diberikan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Palembang Tanggal : 20 Oktober 1986

Alamat : Jl. DR. M. Isa Lr Sei Jeruju No. 1545 RT 019 RW 006 Kelurahan Kuto Batu, Kecamatan Ilir Timur II Palembang

Pendidikan

Umum : 1) SD; 2) SMP; 3) SMK.

Teknis : 1) ATT III, tahun 2009, di STIP Jakarta; 2) ATT II, tahun 2012.

Pengalaman berlayar :

1) Masinis III, MT. Yeose Pioneer; 2) Masinis III, MT. YC. Kalmia; 3) Masinis IV, MT. Patriot Ceria,; 4) Masinis III, MT. Patriot Damai; 5) Masinis III, MT. Patriot Andalan.

b. Pada saat kejadian Saksi sedang istirahat di kamar, tanggal 31 Juli 2013, pukul 01.00 WIT, Saksi dibangunkan untuk mempersiapkan mesin guna olah gerak(manuver) atau keluar dari pelabuhan, Saksi dan orang mesin lainnya standby di kamar mesin, mesin induk type V, merk Mirless Blackstone, HP 3550, pada saat itu datang juru minyak memberitahukan bahwa kapal bocor, crew yang berada di kamar mesin langsung meninggalkan kamar mesin dan naik ke atas, semua crew sudah stand by dengan life jacket untuk meninggalkan kapal;

c. Ketika sudah berada di dermaga Saksi dan Masinis IV diperintah KKM agar kembali ke kamar mesin untuk mematikan mesin induk dan motor bantu.

(31)

6. Saksi Juru Mudi Jaga, Saudara Yoyo Desmawardi Utama, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan Surat Direktur PT Indo Mega Maritim, nomor 019_CRW/IMM/III/14, tanggal 18 Maret 2014, karena tidak dapat dihubungi, keterangan yang diberikan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Banjarmasin Tanggal : 06 Desember 1985

Alamat : Jl. Mahang Sungai Hanyar, Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Banjarmasin Pendidikan

Umum : 1) SD; 2) SMP; 4) SMK;

5) SI Hukum, di Malang. Teknis : ANTD, tahun 2010, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Kelasi, MT. Serena;

2) Juru Mudi, MT. Patriot Andalan.

b. Saat sandar Juru mudi bertugas untuk memperhatikan tali temali, memperhatikan keadaan disekitar kapal, memperhatikan orang naik ke kapal/turun dari kapal, mengawasi kegiatan bongkar muat, dan melaporkan situasi ke Mualim Jaga;

c. Saat kejadian Saksi dan Mualim II berada dianjungan, kemudi kapal type manual, cuaca sangat buruk dan ombak juga sangat besar, tanggal 31 Juli 2013, pukul 00.30 WIT, pertamina meminta untuk berhenti bongkar muatan, setelah berhenti bongkar muatan, Saksi langsung menutup jalur-jalur pompa dan kemudian kembali ke anjungan untuk melihat situasi;

d. Pukul 01.30 WIT, Saksi melihat kapal mengalami kebocoran, kemudian Saksi melaporkan kepada Mualim jaga, Saksi diperintah Mualim jaga untuk membangunkan seluruh crew karena keadaan semakin buruk;

e. Pukul 01.50 WIT, Saksi bersama-sama awak kapal lainnya turun dari kapal untuk menyelamatkan diri.

7. Saksi Pjs Operation Head PT Pertamina TBBM Ternate, Saudara Bactiar Ela-Ela, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut :

(32)

a. Lahir di : Makian Maluku Utara Tanggal : 05-02-1960.

Alamat : Kelurahan Babang, RT.02/001, Bacan Timur, Halmahera utara.

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1973, di Bacan; 2) SMP, tahun 1976, di Bacan; 3). SMA, tahun 1980, di Gresik. Pengalaman bekerja :

1) Security, PT. Pertamina, tahun 1985 s/d 1991;

2) Administrasi Umum, PT. Pertamina, tahun 1991 s/d 1997; 3) Asisten Admin Penjualan, PT. Pertamina, tahun 1997 s/d 2003 ; 4) Asisten Admin Keuangan , PT. Pertamina, tahun 2003 s/d 2006; 5) Asisten Layanan Jual, PT. Pertamina, tahun 2006 s/d 2010; 6) Asisten Penerimaan dan Penimbunan, PT. Pertamina, 2010 s/d

2013;

7) Supervisor Receiving Storage and Distribution, PT. Pertamina, tahun 2013 s/d sekarang.

b. Tanggal 31 Juli 2013, waktu tengah malam, ketika Saksi mengetahui keadaan cuaca semakin buruk, Saksi memerintahkan kepada pihak kapal untuk menghentikan kegiatan bongkar muatan dan Saksi meminta agar kapal segera dikeluarkan;

c. Saksi mengetahui bahwa pada saat itu Nakhdoa sedang tidak berada diatas kapal dan Saksi mendapat jawaban dari Mualim I yang meminta disediakan kapal tunda untuk membentu mengeluarkan kapal, tetapi Saksi tidak dapat menyanggupi karena pada saat itu di Pertamina Jambula-Ternate tidak tersedia kapal tunda untuk membantu kapal pada waktu sandar atapun lepas dari dermaga; d. Saksi membenarkan bahwa, akibat cuaca buruk kapal berbenturan

dengan dermaga, kapal karam dan bocor diatas air, sedangkan akibat dari bocornya tanki muatan telah terjadi pencemaran.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam BAPP, serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di KSOP Kelas II Ternate, tanggal 20 Maret 2014, sehubungan dengan kecelakaan karamnya MT. Patriot Andalan, pada

(33)

tanggal 31 Juli 2013, pukul 01.30 WIT, telah sampai pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. KAPAL.

MT. Patriot Andalan eks Shafinaz Ria adalah jenis kapal tanker, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT 3478, kapal dibangun tahun 1989, di Malaysia oleh

Malaysia Shipyard And

Heavy Enginnering

. Kapal berbaling-baling 1 (tunggal), geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesin diesel merk

mirrless blackstone

, ESL 16 MK2, 4 tak kerja tunggal 3550 HP, 1000 Rpm dan dilengkapi 2 (dua) unit mesin bantu yaitu 1 (satu) buah DAF, DKX 1160 M, 326 HP dan 1 (satu) buah DAF, DKX 1160 MG, 300 HP.

Kapal diklasskan pada BKI dengan nomor register 12090, tanda klas lambung A 100 dan tanda klas mesin SM.

Dock terakhir kapal dilaksanakan Sorong, tanggal 27 Juni 2011 sampai dengan 09 Agustus 2011.

b. SURAT KAPAL.

Kapal dimiliki oleh PT.PANN (Persero) di Jakarta, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 1747/PPm, Surat Laut Nomor PK.674/1075/SL-PM/DK-08, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/786/PLK-PM/DK-13, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Surat Keterangan Susunan Perwira dikeluarkan oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Kantor KSOP Kelas I Ambon, Nomor PK.304/17/5/KSOP.ABN-13, tanggal 16 Juli 2013, sebagai berikut : Bagian Dek :

Nakhoda : Rorein Mas Nababan ANT I, tahun 2012; Mualim I : Hasrun Syahdan ANT I, tahun 2008; Mualim II : Rio Felani ANT II, tahun 2011; Mualim III : Sani Masitoh ANT III, tahun 2012.

(34)

Bagian Mesin :

KKM : Dedy Achmad Mulyadi ATT I, tahun 2005; Masinis II : Dwi Hartanto ATT II, tahun 2007; Masinis III: Muhammad Okyandi ATT II, tahun 2002; Masinis IV : Dapid Octapianus ATT III, tahun 2010.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat diterima.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 15 Maret 2014, keadaan cuaca di Dermaga khusus Pertamina, Jambula, Ternate, tanggal 31 Juli 2013, pukul 01.30 WIT adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Daya, 7.4 – 14.9 knots Arah dan Kecepatan Arus : Utara, 30.5 – 69.1 Cm/det

Cuaca : Berawan – Hujan ringan

Jarak Penglihatan : 5.0 – 7.0 Mil

Tinggi Gelombang : Barat Daya, 1.0 M – 2.4 M

b. Menurut keterangan para Saksi bahwa keadaan cuaca saat kejadian langit berawan dan hujan, angin dari Selatan dengan kekuatan 40 km/jam, ombak dari Selatan dengan ketinggian antara 3 – 4 meter, dan daya tampak baik.

Berdasarkan ilmu cuaca pada beberapa tempat sering terdapat keadaan cuaca lokal yang keadaannya berbeda dengan prakiraan cuaca yang dihitung secara global dan periodik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kondisi cuaca pada saat kejadian yang disampaikan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

(35)

a. Muatan

Ukuran utama sesuai Surat Ukur Internasional (1969)

L x B x H = 95,50 m x 16,80 m x 8,00 m

Tebal plat geladak diperkirakan (t) = 13 mm = 0,013 m

LT Tropis (LT) = 965 mm = 0,965 m Sarat max = 8,00 + 0,013 – 0,965 = 7,048 m Displacement (D) = 95,50 x 16,80 x 7,048 x 0,70 x 1,025 = 8113,354 Ton Berat kapal kosong (Lwt) = 0,30 x D

= 2434,006 Ton Kapasitas angkut (Dwt) = D – Lwt = 5679,348 Ton Muatan kapal - premium (HSD) = 2000 KL = 1500 Ton - solar = 5000 KL = 4100 Ton

Total muatan = 5600 Ton

Dari hasil perhitungan, kapal tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Stabilitas kapal

1) Sebelum kejadian, kondisi MT. Patriot Andalan terapung tegak, normal, dan stabil.

2) Setelah terjadi kebocoran panda tanki muatan yang berada dibelakang

teping center

(TC) dan air laut masuk, maka terjadi perubahan stabilitas secara memanjang (

longitudinal stability

), dengan pergeseran titik berat (G) kearah belakang, sehingga buritan kapal terbenam dan karam pada bagian buritannya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa, keadaan muatan MT. Patriot Andalan sebelum dan sesudah kejadian dapat diterima, sedangkan keadaan stabilitas sebelum kejadian dapat diterima tetapi keadaan stabilitas sesudah kejadian tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (

good seamanship

), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

mengkomunikasikan kompetensi perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan untuk pengalaman berbelanja target pasar. Tipografi yang dibutuhkan oleh CV. Jasindo Elektronik adalah

Logo dibuat bukan sekedar sebagai merek dagang atau simbol perusahaan melainkan harus mampu mempresentasikan korporasi dan mampu memberikan kepercayaan (trust) dalam tempo

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tegal melaksanakan Program Pemberdayaan Sosial

Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir dengan cara apa busana yang dibutuhkan

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu

• Terwujudnya bangunan Jogja Fashion Center di Yogyakarta sebagai wadah untuk menampung aktivitas yang berkaitan dengan fashion, yang feminin dan anggun melalui pengolahan

Teknologi merupakan salah satu penentu faktor daya saing, yang efisiensi dan efektifitasnya harus dapat diukur pada setiap periode sehingga dapat menjadi bahan evaluasi

Multi Jaya Majumandiri, perusahaan yang sudah berumur hampir 20 tahun ini tidak mempunyai identitas visual yang menarik serta identitas visualnya juga tidak tetap/berubah