• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK 2010/22/VI/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK 2010/22/VI/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

363

PUTUSAN NOMOR HK 2010/22/VI/MP.12

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG KECELAKAAN KAPAL

TENGGELAMNYA LCT.LESTARI ANUGRAH PERDANA DI PERAIRAN PELABUHAN LAMONGAN – SHOREBASE

Tanggal 29 Agustus 2011, pukul 07.00 WIB, LCT. Lestari Anugrah Perdana, bertolak dari Pelabuhan Surabaya menuju Pelabuhan Panjang, diawaki 11 orang termasuk Nakhoda , muatan 5 unit peti kemas, 1 unit Buldozer, 4 unit trafo, 2 unit genset serta besi konstruksi.

Dalam pelayarannya LCT. Lestari Anugrah Perdana mengalami hantaman Gelombang setinggi 2 - 3 meter, pada pukul 17.30 WIB, LCT. Lestari Anugrah Perdana terbalik dan terapung di lokasi 10 Mil Barat Laut Pelabuhan Lamongan Shorebase.

Pada kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa manusia, kapal terbalik dan muatannya tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/15/DN-12, tanggal 25 Januari 2012, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, berupa :

1. Surat Pelimpahan Dirjen Hubla Nomor KL.205/1/15/DN-12, diterbitkan tanggal 25 Januari 2012, di Jakarta, dikeluarkan oleh Direktur KPLP;

2. Berita Acara Pendapat/Resume, tanggal 14 September 2011, dibuat oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Syahbandar Brondong;

(2)

364

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Petugas Fasilitas Pelabuhan dan Ketertiban dan diketahui Kepala Kantor Unit Penyelenggara PelabuhanBrondong pada tanggal 2 dan 5 September 2011, terhadap :

a. Nakhoda, Sudigno; b. Mualim I, Raharjo; c. Mualim II, Samsuri; d. KKM, Andik Kusni; e. Masinis, Agus Pramono.

4. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/I/02/KUPP.BRG-2011, tanggal 30 Agustus 2011, dibuat Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelanggara Pelabuhan Brondong;

5. Berita Acara Kecelakaan Kapal, dibuat oleh Nakhoda LCT. Lestari Anugrah Perdana, tanggal 29 Agustus 2011;

6. Surat dan Sertifikat kapal :

a. Surat Laut Nomor PK.674/1253/SL-PM/DK-08, diterbitkan tanggal 15 September 2008, di Jakarta, dikeluarkan oleh Direktur Kappel, Dirjen Hubla;

b. Sertifikat Keselamatan :

1) Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal BarangNomor PK.001/1506/VIII/Ad.ESK-2011, diterbitkan tanggal 26 Agustus 2011, berlaku sampai dengan 25 Nopember 2011, di Gresik, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Gresik;

2) Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.002/1507/VIII/Ad.ESK-2011, diterbitkan tanggal 26 Agustus PK.002/1507/VIII/Ad.ESK-2011, berlaku sampai dengan 25 Nopember 2011, di Gresik, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Gresik;

c. Surat Ukur Internasional Nomor 2385/IIK, diterbitkan tanggal 15 Januari 2003, di Samarinda, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda; d. Sertifikat Garis Muat Nomor 002872, diterbitkan tanggal 29 Juli 2008, di Jakarta,

dikeluarkan oleh Direktur Utama BKI;

e. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor 007313, diterbitkan tanggal 29 Juli 2008, di Jakarta, dikeluarkan oleh Direktur Utama BKI ;

f. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak (sementara) Nomor PK.402/1508/VIII/Ad.GSK-2011, diterbitkan tanggal 26 Agustus 2011, di Gresik, berlaku sampai dengan 25 Nopember 2011, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Gresik;

g. Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.304/74/06/SYB.TPR-2011, diterbitkan tanggal 28 agustus 2011, di Surabaya, dikeluarkan oleh Kepala Bidang Laik Layar dan Kepelautan Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

(3)

365

h. Daftar Awak Kapal diterbitkan tanggal 27 Agustus 2011, di Surabaya, dibuat oleh Nakhoda LCT. Lestari Anugrah Perdana;

i. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

1) ANT IV, Nomor 6200035256N40301, tanggal 28 Desember 2004, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Sudigno;

2) ANT V, Nomor 6200094054N52205, tanggal 16 Maret 2005, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Raharjo;

3) ANT V, Nomor 6200505157N50602, tanggal 10 Juli 2002, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Samsuri;

4) ATT IV, Nomor 6201035517T40311, tanggal 18 mei 2011, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Andik kusni;

5) ANTD, Nomor 6200472247N60306, tanggal 11 Desember 2006, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Muhammad Yuri;

6) ATTD, Nomor 6200569063T60710, tanggal 28 Oktober 2010, dikeluarkan di Jakarta, atas nama barkah ciptanto;

7) ANTD, Nomor 6200197420N60307, tanggal 23 Juli 2007, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Sunardi;

8) ATT V, Nomor 6200132521T50303, tanggal 06 November 2003, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Agus Pramono;

j. Surat Ijin Stasiun Radio Kapal Laut Nomor 3874/L/5DPPI/2011, diterbitkan tanggal 10 Mei 2011, berlaku sampai dengan 09 Mei 2011, dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya & Perangkat Pers dan Informatika;

k. Daftar Susunan Perwira Kapal, diterbitkan tanggal 27 Agustus 2011, oleh Seksi Kepelautan Bidang Laik Layar dan Kepelautan.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal

Nama : Lestari Anugrah Perdana

Jenis : Landing Craft Tank Nama Panggilan/Call Sign : YHMS

Bendera : Indonesia

Pembuatan/Konstruksi : Tahun 2002/Baja

Isi kotor : GT 340

Isi bersih : NT 102

Tanda pendaftaran : 2003 Iik No.3006/L

Tenaga Penggerak Utama : Mesin induk merk Nissan 2x420 HP dan mesin bantu Merk…

(4)

366

Merk Yanmar TS 230 R 13 KW, Yanmar TF 135 R 99 KW dan Mitsubishi M4D 32P 59 KW

Ukuran Pokok

Panjang : 49,15 meter Lebar : 9,00 meter

Dalam : 3,00 meter

Pemilik : PT. Keluarga Jaya Shipping

Nakhoda : Sudigno

Awak Kapal : 11 (sebelas) orang, termasuk Nakhoda 2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 28 Agustus 2011, pukul 22.00 WIB, kapal bertolak dari Dermaga Nilam Barat Pelabuhan Surabaya, dengan tujuan Lampung. Sampai di buoy 10 (buoy pisang) Kapal berlabuh jangkar untuk menguatkan lashingan muatan;

b. Pada tanggal 29 Agustus 2011, pukul 07.00 WIB, kapal meneruskan pelayarannya sampai di buoy no 2 dengan keadaan aman dan baik, selanjutnya haluan dirubah 325° menuju laut lepas, tiba - tiba kapal miring kanan, kemudian haluan dirubah ke 280° kapal miring kiri, Nakhoda upayakan untuk menstabilkan kapal dengan melawan ombak dan hasilnya positif;

c. Pada Pukul 15.00 WIB, kapal mengalami hantaman ombak dari arah kanan (utara) setinggi 2 - 3 meter sehingga air laut memasuki geladak yang menyebabkan kapal miring 5° kanan;

d. Pukul 17.00 WIB, air laut naik dan sudah rata riling kanan, crew diperintahkan untuk berkumpul di muster station, yang selanjutnya liferaft di turunkan dan mesin stop;

e. Pada pukul 17.30 WIB, kapal terbalik dan terapung, kemudian kejadiannya dilaporkan kedarat, pukul 22.00 WIB, datang bantuan dari Pemilik yang dating dengan TB. Gresin mendekati kapal untuk memberikan bantuan. 3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut

dan Saksi-saksi sebagai berikut : a. Tersangkut : Nakhoda, Sudigno; b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Raharjo;

2) Mualim II, Samsuri; 3) KKM, Andik Kusni;

4) Masinis I, Agus Pramono.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan tenggelamnya LCT. Lestari Anugrah Perdana tanggal 29 Agustus 2011, pukul 17.30 WIB, di 10 Mil Barat Laut Pelabuhan Umum Lamongan Shorebase, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi-saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang …

(5)

367

Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor UPP (Unit Penyelengara Pelabuhan) Brondong, tanggal 15 Mei 2012. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Sudigno, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi penasehat ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tuban

Tanggal : 04 Maret 1976 Agama : Islam

Alamat : Desa Besowo, Rt 002/001, Kec. Jatirogo, Kab. Tuban 62362 Pendidikan

Umum : 1) SMA, Tahun 199 2) SPM, Tahun 1997 Pelaut : MPI, Tahun 2000. Pengalaman Berlayar :

1) Mualim III, KM. Tanto Anda, Tahun 2007;

2) Mualim III, KM. Fajar Pasifik, Tahun 2007 s/d 2008; 3) Mualim I, KM. Pulau Sumatra, Tahun 2008 s/d 2009; 4) Nakhoda, TB. Prima 6, Tahun 2011;

5) Nakhoda, TB. KJ-6, Tahun 2011;

6) Nakhoda, LCT. Lestari Anugerah Perdana, 2011 sampai kejadian.

b. Pada tanggal 28 Agustus 2011, pukul 22.00 WIB, kapal bertolak dari Dermaga Nilam Barat Pelabuhan Surabaya, dengan tujuan Lampung. Kapal berlabuh jangkar dahulu di Buoy 10 (buoy pisang) dengan maksud untuk menguatkan lashingan;

c. Pukul 15.00 WIB, kapal mengalami hantaman ombak dari arah kanan (utara) setinggi 2 - 3 meter sehingga air laut memasuki geladak yang menyebabkan kapal miring 5° kanan;

d. Kapal melanjutkan pelayarannya, Pukul 15.00 WIB, datang ombak dari arah kanan – utara setinggi 2 - 3 meter yang menyebabkan kapal miring 5° ke kanan;

e. Pada Pukul 17.00 WIB, air laut sudah setinggi riling kanan, kemudian stop mesin dan ABK berkumpul di muster stasion untuk menurunkan liferaft; f. Pukul 17.30 WIB, LCT. Lestari Anugrah Perdana yang kemudian dilaporkan ke

darat oleh Tersangkut Nakhoda dan pukul 22.00 WIB, datang bantuan TB. Gresin bersama Pemilik di atas kapal ,selanjutnya ABK dibawa ke darat.

(6)

368

2. Saksi Mualim I, Raharjo, keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah :

a. Lahir di : Surakarta Tanggal : 18 Juni 1969 Agama : Katolik

Alamat : Jl. Majapahit III Nayu Barat, RT 005/014, Kel. Nusukan, Kec. Banjarsari, Kotamadya Surakarta.

Pendidikan

Umum : SMA, Tahun 1990 Pelaut : ANT-V, Tahun 2005 Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, TB. Kasih Power, Tahun 2001;

2) Mualim I, TB. Maritim Jaya, Tahun 2007 s/d 2009; 3) Mualim I, TB. Dwi Jaya 9, Tahun 2010 s/d 2011;

4) Mualim I, LCT. Lestari Anugrah Perdana, Tahun 2011 sampai kejadian. b. Pada tanggal 29 Agustus 2011, pukul 07.00 WIB, kapal bertolak dari

Surabaya tujuan Lampung, arus dan gelombang dalam kondisi normal, Saksi mengetahui kapal miring dari Tersangkut Nakhoda;

c. Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk mengecek haluan, tali sling muatan dan tangki - tangki ballast, tetapi tidak ada pergeseran atau kebocoran pada tangki ballast, hanya air laut yang masuk ke geladak karena hempasan ombak secara terus menerus tetapi stabilitas tidak dapat kembali semula, kemudian kapal berolah gerak memutar di sekitar perairan ujung pangkah ± pukul 16.00 WIB, kapal melawan gelombang di haluan 311°, klinometer kapal stabil selama ± 15 menit kemudian di kembalikan lagi ke haluan 286° HS sesuai baringan di peta laut;

d. Pukul 17.00 WIB, kapal miring 2° ke kanan dan selanjutnya ombak semakin besar 2 - 3 meter yang mengakibatkan kapal miring kanan 8°;

e. Tersangkut Nakhoda memberikan isyarat tanda bahaya dan semua crew berkumpul di muster station dan menurunkan liferaft selanjutnya melompat kelaut unuk menaiki liferaft;

f. Pada pukul 17.30 WIB, kapal terbalik dan tidak ada korban jiwa;

3. Saksi Mualim II, Samsuri, keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah:

a. Lahir di : Jember

Tanggal : 20 Desember 1974 Agama : Islam

Alamat : Jl. Slamet Riyadi, Gg 1/36 RT 001/004 Kel. Patrang, Kec. Patrang, Kab. Jember

(7)

369 Pendidikan

Umum : SMA, Tahun 1993. Pelaut : MPT, Tahun 1998. Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, TB. Kasih Power, Tahun 2001;

2) Mualim I, TB. Maritim Jaya, Tahun 2007 s/d 2009; 3) Mualim I, TB. Dwi Jaya 9, Tahun 2010 s/d 2011;

4) Mualim II, LCT. Lestari Anugrah Perdana, Tahun 2011 sampai kejadian. b. Saksi menyatakan saat itu sedang Dinas jaga di dampingi oleh Tersangkut

Nakhoda di anjungan, kapal bertolak dari Surabaya tujuan Lampung dalam keadaan normal;

c. Saksi diperintahkan Tersangkut Nakhoda untuk mengecek ruang palka dan melakukan sounding pada tangki-tangki air ballast, kemudian kembali ke anjungan untuk mencari penyebab kemiringan kapal dan mengolah gerak menyisir pantai;

d. Pada pukul 17.00 WIB, kapal semakin miring, Tersangkut Nakhoda membunyikan alarm darurat dan bersama Anak Buah Kapal (ABK) melepas liferaft untuk penyelamatan, pada pukul 17.30 WIB, kapal terbalik.

4. Saksi KKM, Andik Kusni, keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah :

a. Lahir di : Ponorogo

Tanggal : 17 Oktober 1981 Agama : Islam

Alamat : Dukuh Krajan Timur, RT 001/002, Kel. Kutu Wetan, Kec. Jetis, Kab. Ponorogo.

Pendidikan

Umum : SMK, Tahun 2001 Pelaut : ATT-IV, Tahun 2010. Pengalaman Berlayar :

1) Masinis I, LCT. Muara Bengawan, Tahun 2004 s/d 2009; 2) Mualim II, TB. KJ 06, Tahun 2011;

3) KKM, LCT. Lestari Anugrah Perdana, Tahun 2011 s/d sekarang.

b. Saksi menyatakan kapal berangkat dari Surabaya pukul 07.00 WIB, dengan kondisi mesin utama dan bantu dalam keadaan baik dengan kecepatan kapal 4.5 knot serta jumlah bahan bakar di tangki 28 Ton dan air 40 ton;

c. Saksi melaksanakan tugas jaga dari pertama berangkat sampai pukul 12.00 WIB, dengan kondisi mesin dalam keadaan normal dengan kecepatan kapal 4,5 knot dan selanjutnya pukul 12.00 WIB, menyerahkan tugas jaga dengan masinis I;

(8)

370

d. Pada pukul 15.30 WIB, Saksi ke kamar mesin dengan kondisi kapal dalam keadaan miring kanan selanjutnya Tersangkut Nakhoda menginformasikan kapal dalam keadaan darurat dan siap untuk melaksanakan penyelamatan darurat;

e. Pada tanggal 29 Agustus 2011, pukul 17.30 WIB, posisi 10 mil dari pantai berondong kapal terbalik, gelombang 2 - 3 meter.

5. Saksi Masinis I, Agus Pramono, keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah :

a. Lahir di : Kudus

Tanggal : 24 April 1981 Agama : Islam

Alamat : Gondosari, RT 004/005, Kel. Gebog, Kec. Gebog, Kab. Kudus.

Pendidikan

Umum : SMK, Tahun 1999. Pelaut : ATT-V, Tahun 2003. Pengalaman Berlayar :

1) Oiler, TB. MR 702, Tahun 2001 s/d 2002; 2) KKM II, TB. Equator 01, Tahun 2004 s/d 2005; 3) KKM II, TB. Semar Dua 9, Tahun 2005;

4) KKM II, TB. Kaltim Dolphin 17-09, Tahun 2005 s/d 2009; 5) KKM II, LCT. Muara Bengawan, Tahun 2009 s/d 2010;

6) Masinis I, LCT. Lestari Anugrah Perdana, Tahun 2011 sampai sekarang. b. Pada pukul 12.00 WIB, Saksi serah terima jaga dengan Saksi KKM dengan

kondisi mesin utama dan bantu dalam keadaan normal serta tangki ballast dalam keadaan normal;

c. Pada pukul 15.00 WIB, kapal dihantam gelombang/ombak besar dengan tinggi gelombang 2 - 3 meter dan pada pukul 17.30 WIB, kapal makin miring selanjutnya diperintahkan untuk penyelamatan diri.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan - keterangan dari Saksi dalam sidang Pemeriksaan Lanjutan

Kecelakaan Kapal di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Brondong, tanggal 15 Mei 2012, sehubungan dengan tenggelamnya LCT. Lestari Anugrah

Perdana, tanggal 29 Agustus 2011, pukul 17.30 WIB, di Perairan 10 Mil Barat Laut Pelabuhan Umum Lamongan Shorebase, telah sampai pada pendapat sebagai berikut:

(9)

371 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

a. Kapal.

LCT. Lestari Anugrah Perdana adalah kapal motor pendarat, kontruksi baja dibangun di Samarinda tahun 2002, GT 340 dan NT 102 dengan mesin penggerak utama merk Nissan 2 X 420 PK berbaling - baling dua serta jumlah geladak 1 (satu).

b. Surat-surat Kapal.

Kapal LCT. Lestari Anugrah Perdana telah memiliki sertifikat keselamatan perlengkapan kapal barang nomor PK.001/1506/VIII/Ad.ESK-2011, diterbitkan tanggal 26 Agustus 2011, berlaku sampai dengan 25 Nopember 2011, di Gresik, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Gresik, surat laut, surat ukur dan sertifikat-sertifikat lainnya yang dipersyaratkan lengkap dan masih berlaku.

c. Awak Kapal.

Berdasarkan Surat Keterangan yang dibuat oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya tanggal 28 Agustus 2011, adapun susunan Perwira LCT. Lestari Anugrah Perdana adalah sebagai berikut :

Bagian Dek :

Nakhoda : Sudigno, ANT-IV, Tahun 2004, di Jakarta. Mualim I : Raharjo, ANT-IV, Tahun 2005, di Jakarta. Mualim II : Samsuri, ANT-V, Tahun 2002, di Jakarta.

Bagian Mesin :

KKM : Andik Kusni, ATT-IV, Tahun 2011, di Jakarta. Masinis I : Halim Husein, ATT-V, Tahun 2003, di Jakarta. Masinis II : Agus Pramono, ATT-V, Tahun 2003, di Jakarta.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa LCT. Lestari Anugrah Perdana pada saat tenggelam, surat – surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan susunan perwira yang telah sesuai dengan ketentuan perundang - undangan yang berlaku, kapal dalam kondisi tidak stabil.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 22 Maret 2012, perihal Analisis Keadaan Angin Permukaan, Arus Laut, Cuaca, Jarak Penglihatan dan Gelombang di wilayah Tenggelamnya LCT. Lestari Anugrah Perdana, tanggal 29 Agustus 2011, pukul 17.30 WIB, di P 10 Mil Barat Laut Pelabuhan Umum Lamongan Shorebase adalah sebagai berikut :

Cuaca : Cerah-Berawan

Arah Angin : Timur

(10)

372

Kecepatan Angin Rata – Rata : 6-10 knot

Arah Arus : Barat

Kecepatan Arus : 9.1 – 9.5 cm/det Jarak Penglihatan : 10.0 – 15.0 mil Tinggi Gelombang berkisar : Timur, 0.3 – 0.5 m

b. Menurut keterangan Tersangkut dan Saksi di dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan maupun keterangan di hadapan sidang bahwa pada waktu tenggelam keadaan cuaca saat itu buruk, ombak 2 – 3 meter.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan kondisi cuaca Tersangkut Nakhoda dan para Saksi pada saat kejadian dapat diterima. 3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Ukuran Pokok sesuai Surat Ukur Internasional (1969) L x B x H = 42, 70 m x 9, 00 m x 3, 00 m

Lambung Timbul Tropik (LT) = 626 mm = 0, 626 m Tebal plat geladak diperkirakan (t) = 8 mm = 0,008 m Syarat Maksimal H = 3,00 m T = 0,008 m _ = 3,008 m LT = 0,626 m _ Syarat Maksimal = 2,382 m Displacement (D) = 42,70 x 9,00 x 2,382 x 0,70 x 1,025 = 656,801 Ton

Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D = 0.30 x 656,801 = 197, 040 Ton Kapasitas Angkut (DWT) = D – W

= 656,801 – 197,040 = 459, 761 Ton Jumlah/Berat muatan di atas kapal = 300 Ton

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan LCT. Lestari Anugrah Perdana tidak melebihi kapasitas angkut yang diijinkan dan stabilitas baik.

(11)

373 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. Pada tanggal 28 Agustus 2011, pukul 22.00 WIB, kapal bertolak dari Dermaga Nilam Barat Pelabuhan Surabaya, dengan tujuan Lampung. Kapal berlabuh jangkar dahulu di Buoy 10 (Buoy pisang/Kali anak) untuk mengencangkan lashingan;

b. Tanggal 29 Agustus 2011, pukul 07.00 WIB, LCT. Lestari Anugrah Perdana, bertolak dari Surabaya menuju Pelabuhan Lampung, terus berlayar melewati buoy no 2 dengan keadaan aman dan baik, dan selanjutnya haluan dirubah 325° menuju laut lepas, tiba-tiba kapal miring kanan, haluan dirubah ke 280° kapal miring kiri, dan diupayakan untuk menstabilkan kapal dengan melawan ombak dan hasilnya positif;

c. Pada Pukul 15.00 WIB, kapal mengalami hantaman ombak dari arah kanan (utara) setinggi 2-3 meter sehingga air laut memasuki geladak yang menyebabkan kapal miring 5° kanan;

d. Pukul 17.00 WIB, air laut sudah rata riling kanan, dan krew diperintahkan untuk berkumpul di muster stasio, dan selanjutnya liferaft di turunkan, dan mesin stop;

e. Pada pukul 17.30 WIB, kapal terbalik, kemudian kejadiannya dilaporkan kedarat, pukul 22.00 WIB, datang bantuan dari owner dengan TB. Gresin mendekati kapal untuk memberikan bantuan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak yang dilakukan Tersangkut Nakhoda LCT. Lestari Anugrah Perdana dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya peristiwa.

Setelah menganalisa rencana pelayarannya, dimana kapal berlabuh dahulu untuk mengencangkan tali lashing, dan kapal telah menempuh 8 (delapan) jam pelayarannya, kapal dalam keadaan normal. Saat kapal merubah haluan 325 dengan kondisi laut berombak 2-3 meter , dan kapal menjadi tidak stabil ,miring kanan dan miring kiri, sehingga kapal terbalik, .Majelis berpendapat bahwa : a. Penyebab awal, saat berangkat kapal berlayar di selat, stabilitas kapal baik;

setelah berlayar di laut lepas dan saat kapal membelok, tiba - tiba kapal miring, kena hantaman ombak utara;

b. Kapal baru melaksanakan perbaikan (dok), namun pengaruh terhadap stabilitas kapal sangat besar, hal ini disebabkan kurangnya perawatan pada sekat sekat ditangki bawah air.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab tenggelamnya LCT. Lestari Anugrah Perdana, dikarenakan cuaca saat buruk dilokasi saat itu yang berdampak terhadap stabilitas kapal yang kurang baik, hingga berakibat kapal terbalik dan tenggelam .

(12)

374 6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Pada tanggal 29 Agustus 2011, pukul 17.15 WIB, Nakhoda perintahkan membunyikan alarm tanda bahaya dan di perintahkan seluruh crew untuk melakukan prosedur darurat utk bersiap dalam penyelamtan;

b. Nakhoda memerintahkan untuk menurunkan ILR selanjutnya seluruh Awak kapal melompat kelaut dan semua crew naik ke Life raft;

c. Nakhoda minta bantuan ke owner via telephon dan kapal disekitarnya untuk minta pertolongan dan minta pertolongan kekapal lainnya dengan menghidupkan parasut signal;

d. Setelah terapung apung dilaut selamat 6 jam, TB. Gresin Jaya mendekat utk memberikan pertolongan, pada jam 23.00 30 semua crew menaiki kapal TB. gresin Jaya selanjutnya di bawa ke Lamongan dan pada dini hari sampai di Lamongan Shore base dengan selamat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda LCT. Lestari Anugrah Perdana telah melakukan penyelamatan dengan baik dan dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, bahwa tenggelamnya LCT. Lestari Anugrah Perdana di perairan 10 Mil Barat Laut Pelabuhan Lamongan Shorebase karena, kurangnya pengamatan terhadap kondisi cuaca dilokasi yang akan dilewati dan kurangnya teknis pengawasan dalam pemeliharaan kapal saat dok. Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda telah bertindak sesuai dengan kecakapan Pelaut yang baik, dengan berupaya cikar kiri dan kanan , hingga stop mesin dan perintahkan ABK meninggalkan kapal.

D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 251, Pasal 253 ayat (1) huruf b, ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Tenggelamnya LCT. Lestari Anugrah Perdana pada tanggal 29 Agustus 2011, pukul 07.30 WIB, di Perairan 10 Mil Barat Laut Pelabuhan Lamongan Shorebase, disebabkan kurangnya pengamatan terhadap kondisi cuaca dilokasi yang akan dilewati dan kurangnya teknis pengawasan dalam pemeliharaan kapal saat dok.

(13)

375

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda LCT. Lestari Anugrah Perdana, bernama Sudigno, tanggal lahir 04 Juli 1976, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT-IV Nomor 6200035256N40304, Tahun 2004, dengan PERINGATAN.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 24 Juli 2012, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. Hari Suharsono

Anggota : TTD Capt. A. Utoyo hadi.,S.H.,M.Si.,M.Mar

Anggota : TTD Rusman Hoesien.,M.Sc

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono., M.M.

Anggota : TTD Asril Pasaribu.,S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir dengan cara apa busana yang dibutuhkan

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu

• Terwujudnya bangunan Jogja Fashion Center di Yogyakarta sebagai wadah untuk menampung aktivitas yang berkaitan dengan fashion, yang feminin dan anggun melalui pengolahan

Indonesia sendiri belum mempunyai bangunan yang dikatakan sebagai museum fashion, di mana bangunan itu bisa membandingkan perkembangan dunia fashion dari tahun ke tahun di

Adanya sistem produksi berdasarkan pesanan (job order) dalam memproduksi susu pasteurisasi, membawa kerugian bagi KPBS Pangalengan baik dalam pemanfaatan sumberdaya maupun

Multi Jaya Majumandiri, perusahaan yang sudah berumur hampir 20 tahun ini tidak mempunyai identitas visual yang menarik serta identitas visualnya juga tidak tetap/berubah

digunakan antara lain, untuk departemen atau aktivitas dilambangkan oleh sebuah node, untuk menghubungkan antara departemen satu dengan lainnya digunakan suatu busur, sedang

Komponen orgaware sebagai salah satu komponen dalam teknologi memberikan kontribusi terbesar pada nilai tambah pembuatan minuman sari apel, diikuti oleh komponen technoware,