• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/16/VII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/16/VII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KECELAKAAN KAPAL KARAMNYA MT. PATRIOT ANDALAN DI DERMAGA KHUSUS PELABUHAN PERTAMINA JAMBULA-TERNATE Pada tanggal 30 Juli 2013, pukul 10.00 WIT, MT. Patriot Andalan sandar

di Dermaga Khusus Pertamina Jambula-Ternate dengan awak kapal 19 (sembilan belas) orang, muatan solar 5.000 (lima ribu) KL dan premium

2.000 (dua ribu) KL, ketika kapal melakukan kegiatan bongkar muatan tanggal 31 Juli 2013, kapal mengalami cuaca buruk dan pukul 09.00 WIT kapal karam ditempat melakukan kegiatan bongkar muatan.

Akibat dari kecelakaan kapal tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, tetapi ada kerugian harta benda berupa kapal bocor pada lambung kiri, kapal karam, dan sebagian muatan tumpah mencemari laut.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/6/1/DN-13, tanggal 02 Oktober 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor PK.205/37/11/KSOP.TTE-2013,

dibuat di Ternate, tanggal 31 Juli 2013, oleh Nakhoda MT. Patriot Andalan dan diketahui oleh Kasie Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate;

2. Berita Acara Kecelakaan Kapal, tanggal 31 Juli 2013, oleh Nakhoda MT. Patriot Andalan;

(2)

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Staf Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II Ternate, terhadap :

a. Nakhoda, Rorein Mas Nababan, 03 Agustus 2013; b. Mualim I, Hasrun Syahdan, 03 Agustus 2013; c. Mualim II, Rio Felani, 04 Agustus 2013; d. Mualim III, Sani Masitoh, 04 Agustus 2013;

e. Masinis III, Muhammad Okyandi, 05 Agustus 2013; f. Juru Mudi I, Yoyo Desmawardi Utama, 06 Agustus 2013; g. Juru Minyak I, Winarjo Sinaga, 06 Agustus 2013;

h. KKM, Dedy Achmad Mulyadi, 07 Agustus 2013.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 12 Agustus 2013, dibuat oleh Staf Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II Ternate; 5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK/674/1075/SL-PM/DK-08, diberikan di Jakarta, tanggal 13 Agustus 2008, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 1747/PPm, dikeluarkan di Batam, tanggal 02 Juni 2008, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Pelabuhan Batam;

c. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1558/DOC/DK-11, diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Oktober 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/2716/SMC/DK-12, diberikan di Jakarta, tanggal 31 Agustus 2012, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat Klasifikasi Lambung, ,omor 018624, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan 26 Oktober 2016,oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

f. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor 012318, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan 26 Oktober 2016, oleh Direktur Utama BKI;

g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 012692, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan 26 Oktober 2016, oleh Direktur Utama BKI;

(3)

h. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/786/PLK-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 Februari 2013, berlaku sampai dengan 08 Agustus 2013, oleh Kepala Subdit Nautis, Teknis, dan Radio Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; i. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/246/GMDSS-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 Februari 2013, berlaku sampai dengan 08 Agustus 2013, oleh Kepala Subdit Nautis, Teknis, dan Radio Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

j. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/785/KTK-PMN/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 Februari 2013, berlaku sampai dengan 08 Agustus 2013, oleh Kepala Subdit Nautis, Teknis, dan Radio Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; k. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional, nomor 01-0321-DN, diterbitkan

di Jakarta, tanggal 17 Juli 2013, oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

l. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.302/52/20/DK-12, diterbitkan di Jakarta, tanggal 22 November 20PK.302/52/20/DK-12, oleh Kepala Sub Direktorat Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

m. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor PK.402/1268/IOPP/DK-12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 09 Agustus 2012, berlaku sampai dengan 22 Mei 2015, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

n. Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Laut, nomor PK.401/620/CLC/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Februari 2013, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

o. Ijin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 5769/L/SDPPI/2011, tanggal 27 Juli 2011, berlaku sampai dengan 26 Juli 2012, oleh Direktur Operasi Sumber Daya;

p. Rekomendasi Perpanjangan Ijin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor NA.715/69/12/DV-2011, dibuat di Jakarta, tanggal 01 November 2011, oleh PH Kepala Sub Dit Telekomunikasi Pelayaran, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

q. Rekomendasi Perpanjangan Ijin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor NV.101/98/20/DV-2012, dibuat di Jakarta, oleh Kepala Sub Dit Telekomunikasi Pelayaran, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

(4)

r. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/17/5/KSO.ABN-13, diberikan di Ambon, tanggal 16 Juli 2013, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Kantor KSOP Kelas I Ambon;

s. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AT.570/83/16/49/13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 25 Juni 2013, berlaku sampai dengan 22 Oktober 2013, oleh Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

t. Surat Persetujuan Berlayar, nomor BB.1/KSOP/180/VII/2013, diterbitkan di Ambon, tanggal 27 Juli 2013, oleh Syahbandar, Kantor KSOP Kelas I Ambon;

u. Laporan Keberangkatan Kapal Oleh Perusahaan Pelayaran PT Pertamina Perkapalan Pelabuhan Ambon, dikeluarkan di Ambon, tanggal 25 Juli 2013, oleh PT Pertamina Perkapalan, diketahui Kantor KSOP Kelas I Ambon;

v. Crew List, dikeluarkan di Ambon, tanggal 27 Juli 2013, oleh Nakhoda

dan diketahui Kesie Keselamatan Berlayar Kantor KSOP Kelas I Ambon.

6. Surat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT I, Nomor 6200067940N10112, atas nama Rorein Mas Nababan, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 13 Februari 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT I, Nomor 6200065885N10108, atas nama Hasrun Syahdan, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 16 September 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

c. ANT II, Nomor 6200414213N20111, atas nama Rio Felani, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 06 April 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

d. ANT III, Nomor 6201113026N30112, atas nama Sani Masitoh, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Februari 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

e. ATT I, Nomor 6200065229T10105, atas nama Dedy Achmad Mulyadi, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 13 Januari 2005, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

f. ATT II, Nomor 6200254969T20112, atas nama Muhammad Okyandi, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 31 Juli 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

(5)

g. ATT II, Nomor 6200011424T20107, atas nama Dwi Hartanto, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 April 2007, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

h. ATT III, Nomor 6200196865T30110, atas nama Dapid Octapianus, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23 Februari 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

i. ANTD, Nomor 6201199886N60710, atas nama Yoyo Desmawardi Utama, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 14 Desember 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

j. ANTD, Nomor 6200085453N60102, atas nama Abdul Latif Nasution, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 Februari 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

k. ANTD, Nomor 6201008489N60103, atas nama Edy Surianto, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 05 Mei 2003, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

l. ANTD, Nomor 6200264582N60709, atas nama Parlindungan Sitorus, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Juni 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

m. ATTD, Nomor 6201116422T60710, atas nama Winarjo Sinaga, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 06 Agustus 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

n. ATTD, Nomor 6200542224T60103, atas nama Sarifuddin Nawir, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 Maret 2003, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

o. ATTD, Nomor 6200069383T60101, atas nama Hadirman, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 01 Oktober 2001, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Dari berkas dan Keterangan yang diberikan dalam BAPP dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran tanggal 20 Maret 2013, di Kantor KSOP Kelas II Ternate, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

Nama : Patriot Andalan eks Shafinaz Ria Jenis/Konstruksi : Kapal Motor Tanker/Baja

(6)

Bendera/Tanda Panggilan : Indonesia/PMKT Pembuatan : Tahun 1989, di Malaysia

Isi kotor : GT.3478

Isi bersih : NT.2230

Klas : BKI

Tenaga Penggerak Utama : Mesin merk Marine Diesel 3550 HP

Panjang : 95,50 M

Lebar : 16,80 M

Dalam : 8,00 M

Pemilik : PT Indo Mega Maritim, Jakarta

Nakhoda : Rorein Mas Nababan

Awak Kapal : 19 (sembilan belas) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 30 Juli 2013, MT. Patriot Andalan tiba dari Pelabuhan Ambon di Dermaga Khusus Pertamina Jambula-Ternate, pukul 10.00 WIT kapal sandar, dengan awak kapal 19 (sembilan belas) orang, muatan solar 5.000 KL dan premium 2.000 KL;

b. Ketika kapal melakukan kegiatan bongkar muatan dengan posisi sandar kiri, pukul 22.48 WIT kapal mengalami cuaca buruk dengan arah angin melintang kanan kapal atau Selatan dengan kecepatan 40 km/jam dan ombak setinggi lebih kurang 3 meter dengan arah Selatan, sehingga kegiatan bongkar muatan dihentikan atas perintah Nakhoda;

c. Menyikapi terhadap cuaca buruk tersebut yang dapat membahayakan bagi kapal maupun dermaganya, pihak Pertamina meminta agar kapal lepas sandar dan berlabuh ditempat aman, namun karena tidak tersedia kapal tunda di dermaga khusus Pertamina Jambula Ternate, maka pihak kapal tidak bisa mengeluarkan kapal tanpa bantuan kapal tunda;

d. Pukul 23.18 WIT, pihak Pertamina meminta agar pihak kapal melanjutkan kegiatan bongkar dan tanggal 31 Juli 2013, pukul 00.30 WIT pihak Pertamina meminta kegiatan bongkar dihentikan lagi dan meminta agar kapal segera dibebaskan dari dermaga karena cuaca semakin buruk, tetapi tanpa bantuan kapal tunda pihak kapal tetap tidak dapat melaksanakannya karena cuaca semakin buruk, angin, dan ombak menerpa kapal pada lambung kanannya dan kapal tidak dapat mengolah gerak sendiri tanpa bantuan kapal tunda;

e. Pukul 01.30 WIT, kapal mengalami benturan keras dengan dermaga, kapal mengalami kebocoran pada tanki nomor 4 dan 5, air laut masuk kedalam kapal dan muatan solar ada yang tumpah kelaut, sementara kapal terus menerus mengalami benturan dengan

(7)

dermaga, sehingga pukul 01.50 WIT seluruh awak kapal menyelamatkan diri kedarat sambil mengamati keadaan kapal dan pukul 09.00 WIT kapal karam pada bagian buritan terlebih dahulu; f. Dalam kecelakaan kapal karamnya MT. Patriot Andalan tidak terdapat

korban jiwa atau luka, tetapi ada kerugian harta benda.

3. Dalam peristiwa tenggelamnya MT. Patriot Andalan tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

Tersangkut : Nakhoda, Rorein Mas Nababan

Saksi-saksi : 1) Mualim I, Hasrun Syahdan; 2) Mualim II, Rio Felani;

3) KKM, Dedy Ahmad Mulyadi; 4) Masinis III, Muhammad Okyadi;

5) Juru Mudi Jaga, Yoyo Dasmawardi Utama ;

6) Operation Head Pertamina TBBM Ternate, Bachtiar

Ela-ela.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal tenggelamnya MT. Patriot Andalan, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Majelis Mahkamah Pelayaran dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di KSOP Kelas II Ternate, pada tanggal 20 Maret 2014 dan keterangan yang diberikan dihadapan Sidang, adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Rorein Mas Nababan, dalam keadaan sehat dan tanpa didampingi penasehat ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Medan Tanggal : 18 April 1973

Alamat : Jl. Bajak 1 No. 50, Sampaing Marindal Medan- Harjosari Sumatera Utara

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1985, di Medan; 2) SMP, tahun 1988, di Medan; 3) SMK, tahun 1991, di Medan.

Teknis : 1) ANT III, tahun 1996, di Jakarta; 2) ANT II, tahun 2004, di Jakarta; 3) ANT I, tahun 2012, di Jakarta.

(8)

Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, MT. Jelita/OSM, 31 Januari 2011 s/d 01 September 2011;

2) Mualim I, MT. Patriot Andalan, 18 Juli 2012 s/d 17 Maret 2013; 3) Nakhoda, MT. Patriot Andalan, Mei 2013 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 30 Juli 2013, pukul 15.30 WIT, setelah kapal sandar, Tersangkut Nakhoda meninggalkan kapal menuju Manado dalam rangka keperluan keluarga atas ijin pihak perusahaan dan mendelegasikan tugas sementara kepada Mualim I;

c. Tersangkut Nakhoda mengetahui adanya kejadian dari Mualim I dan telah mendapat laporan sejak proses terjadinya cuaca buruk sampai kapal karam dan bahkan memberikan saran dan pertimbangan kepada Mualim I mengenai langkah-langkah yang harus diambil; d. Tersangkut Nakhoda menyarankan kepada Mualim I, agar tidak

mengeluarkan kapal dari dermaga tanpa bantuan kapal tunda, hal ini mengingat hempasan angin dan ombak yang sangat kuat dari lambung kanan yang akan menyulitkan kapal dalam berolah gerak merubah haluan kekanan, sedangkan kalau kapal harus bergerak lurus kedepan akan memiliki kecenderungan haluan terdorong ke kiri dan kapal akan terhempas ke kiri menuju gosong (karang mati) dan akan berdampak lebih buruk bila kapal kandas;

e. Tanggal 31 Juli 2013, pukul 11.00 WIT, Tersangkut Nakhoda telah kembali ke lokasi kejadian dan bertemu dengan para Anak Buah Kapal (ABK) yang sedang berjaga-jaga di pantai sambil menyelamatkan diri, melihat adanya pencemaran oleh muatan kapal yang terhempas ke pantai dan memeriksa keadaan kapal dan dermaga;

f. Tersangkut Nakhoda tidak dapat melakukan upaya penyelamatan kapal, karena kondisi kapal bocor pada lambung kirinya, air laut masuk kedalam kapal, dan kapal terduduk pada bagian buritannya, namun Tersangkut Nakhoda lega menjumpai (ABK) dalam keadaan selamat semuanya.

2. Saksi Mualim I, Saudara Hasrun Syahdan, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tobelo

Tanggal : 22 Oktober 1957

Alamat : Perumahan Griya Kondang asri Blok BB I/14, RT.19/007 Kondang Jaya Kerawang, Jawa Barat

(9)

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1971, di Tobelo; 2) SMP, tahun 1974, di Tobelo; 3) SMA, tahun 1977, di Tobelo. Teknis : 1) MPB.III, tahun 1987, di Jakarta 2) ANT III, tahun 2001, di Jakarta; 3) ANT II, tahun 2005, di Jakarta; 4) ANT I, tahun 2008, di Jakarta;

Pengalaman berlayar :

1) Mualim I, MT. Mustokoweni, 11 November 2005 s/d 27 Maret 2006;

2) Mualim I, MT. Esutoma, 25 Mei 2006 s/d 11 Maret 2007; 3) Mualim I, Pergiwo, 07 Oktober 2007 s/d 15 April 2008;

4) Mualim I, MT. Marlina XVI, 25 Oktober 2008 s/d 23 Desember 2010;

5) Mualim I, MT. Patriot Ceria, 05 Agustus 2011 s/d 12 Mei 2012 6) Mualim I, MT. Patriot Andalan, Maret 2013 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 30 Juli 2013, pukul 10.00 WIT, kapal sandar di Dermaga Pertamina Jambula Ternate untuk melakukan kegiatan

bongkar muatan solar 5.000 KL dan premium 2.000 KL, Saksi mengetahui Tersangkut Nakhoda meninggalkan kapal ke Manado lebih kurang pukul 15.00 WIT dan meninggalkan pesan agar menghubungi Nakhoda bila terjadi apa-apa;

c. Pukul 22.48 WIT, Saksi mengetahui adanya perubahan cuaca menjadi buruk dengan angin dan ombak besar dari arah Selatan melintang lambung kanan kapal, Saksi ke anjungan dan melihat anemometer menunjukkan angka 40 knot, Saksi melapor pada Tersangkut Nakhoda dan disarankan agar kegiatan bongkar dihentikan karena dikhawatirkan sambungan pipa minyak untuk bongkar muatan terlepas;

d. Pihak Pertamina minta agar kapal dikeluarkan untuk berlabuh jangkar ditempat yang aman, tetapi atas pertimbangan dan saran Tersangkut Nakhoda, permintaan ditolak karena pihak Pertamina tidak dapat menyediakan kapal tunda untuk membantu berolah gerak;

e. Pukul 23.18 WIT, pihak Pertamina meminta agar kegiatan bongkar diteruskan dan tanggal 31 Juli 2013, pukul 00.30 WIT pihak Pertamina meminta agar kegiatan bongkar muatan dihentikan lagi, pukul 00.40 WIT sambungan pipa bongkar dilepas, meminta agar kapal keluar dari dermaga, tetapi atas saran Tersangkut Nakhoda, Saksi menolak keluar apabila Pertamina tidak dapat menyediakan

(10)

kapal tunda untuk membantu berolah gerak karena angin dan ombak semakin besar;

f. Pukul 01.30 WIT, kapal mengalami benturan keras dan ada asap pada lambung kiri, Saksi melihat adanya kebocoran pada tanki 4 dan 5 sebelah kiri, karena takut adanya ledakan pada kapal, maka pukul 01.50 WIT Saksi beserta ABK lainnya turun kedarat meninggalkan kapal;

g. Menurut Saksi, kondisi dermaga Pertamina Jambula Ternate hanya dipasangi dapra ban mobil dengan ukuran kecil dan tidak ada dapra permanen/tetap, sehingga ketika lambung kiri kapal membentur dermaga sebagai hempasan ombak, maka lambung kapal membentur bagian yang keras dari dermaga, sehingga terjadi kebocoran plat lambung;

h. Keadaan cuaca pada saat kejadian, langit berawan dan hujan, angin Selatan kuat 40 knot, ombak Selatan lebih kurang 3 – 4 meter, sekali-kali datang gelombang, dan daya tampak baik;

i. Saksi bersama ABK lainnya berlindung ditepi pantai sambil mengamati MT. Patriot Andalan, Saksi melihat adaya tumpahan solar kelaut dan diambil oleh para penduduk, Saksi memperhatikan MT. Patriot Andalan semakin terbenam dan pada lebih kurang pukul 09.00 WIT kapal karam dengan bagian buritan terduduk kedasar laut dan beberapa saat setelah kapal karam Saksi bertemu dengan Nakhoda, seterusnya melaporkan atas peristiwa yang dialaminya secara langsung.

3. Saksi Mualim II, Saudara Rio Felani, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tanjung Balai Karimun Tanggal : 27 Maret 1986

Alamat : Lorong Rukun II No. 1062 RT 021 RW 006 Seberang Ulu II Palembang

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1998, di Tanjung Balai Karimun; 2) SMP, tahun 2001, di Tanjung Balai Karimun; 3) SMA, tahun 2004, di Tanjung Balai Karimun; Teknis : ANT III, tahun 2008, di Jakarta;

Pengalaman berlayar :

1) Mualim I, MT. Jie Sheng, 05 November 2008 s/d 21 Juni 2009; 2) Mualim I ...

(11)

2) Mualim I, MT. Prosper Three, Juni 2009 s/d 14 Desember 2010; 3) Mualim III, MT. Patriot Ceria, Februari 2011 s/d 18 Agustus 011; 4) Mualim III, MT. Patriot Andalan, Februari 2012 s/d 10 November

2012;

5) Mualim II, MT. Patriot Andalan, Maret 2013 s/d kejadian.

b. Saksi mengetahui adanya kejadian dari mata kepala sendiri, Saksi menjalani dinas jaga pelabuhan pukul 00.00 – 06.00 WIT dan 12.00 – 18.00 dan sisa waktu lainnya oleh Mualim III;

c. Tanggal 31 Juli 2013, pukul 00.00 WIT, Saksi serah terima jaga dengan Mualim III dalam kondisi kapal masih melakukan bongkar muatan, pukul 00.30 WIT pihak Pertamina meminta agar kegiatan bongkar dihentikan karena keadaan cuaca bertambah buruk dan Saksi melapor kepada Mualim I;

d. Pukul 00.40 WIT, sambungan pipa bongkar dilepas oleh pihak darat dan meminta agar MT. Patriot Andalan keluar dari dermaga, Mualim I membuat peringatan satu jam untuk berolah gerak, tetapi berhubung pihak Pertamina tidak dapat menyediakan kapal tunda untuk membantu kapal keluar dari dermaga, maka olah gerak keluar dari sandar tidak dapat dilaksanakan;

e. Pukul 01.30 WIT, terjadi benturan keras antara kapal dengan dermaga dan timbul asap dilambung kiri kapal, Saksi memeriksa dari sayap anjungan sebelah kiri terlihat ada bocor pada lambung tanki muatan no. 4 dan no. 5, serta terlihat ada minyak yang mengalir kelaut. Menurut Saksi bocornya lambung dikarenakan tidak adanya dapra tetap pada dermaga dan yang ada hanya berupa ban bekas dengan ukuran kecil, sehingga lambung kapal berbenturan langsung dengan dermaga;

f. Keadaan cuaca pada saat kejadian langit berawan dan hujan, angin dari Selatan dengan kecepatan 40 knot, ombak dari Selatan dengan tinggi 4 meter, dan daya tampak baik;

g. Karena benturan antara kapal dengan dermaga berlangsung terus dan keselamatan kapal terancam, maka pada pukul 01.50 WIT, Saksi bersama-sama ABK lainnya turun dari kapal untuk menyelamatkan diri kedaerah pantai yang aman;

h. Pukul 09.00 WIT, Saksi melihat MT. Patriot Andalan karam perlahan-lahan dimulai dari bagian buritan dan akhirnya kapal terduduk pada bagian buritan serta bagian lunas haluan terangkat lebih kurang 2 meter diatas permukaan air laut.

(12)

4. Saksi KKM, Saudara Dedy Achmad Mulyadi, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Banyumas Tanggal : 04 Septmber 1960

Alamat : Cibubur Country Cikeas, Blok GLOC No. 15 Gunung Putri Bogor

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1972, di Tegal; 2) SMP, tahun 1975, di Tegal ; 3) SMA, tahun 1979, di Sumedang; 4) D III, tahun 1983, di Jakarta;

5) S1 (Strata B), tahun 2001, di Jakarta. Teknis : ATT I, tahun 2005, di Jakarta.

Pengalaman berlayar :

1) KKM, MV. Catay Offshore 2, Februari 2010 s/d 03 Maret 2010; 2) KKM, MV. Kapas, 27 Juli 2010 s/d 10 November 2010;

3) KKM, MV. Lamnalco Sana’a, 15 Februari 2011 s/d 18 Mei 2011; 4) KKM, MT. Laksamana Sejati, 16 Juni 2011 s/d 07 Agustus 2012; 5) KKM, MT. Patriot Andalan, 22 Juni 2013 s/d kejadian.

b. Pada saat proses kejadian Saksi sedang beristirahat dikamar, tanggal 31 Juli 2013, pukul 01.00 WIT, Saksi dibangunkan untuk peringatan satu jam dalam rangka berolah gerak dan Saksi langsung ke kamar mesin untuk melakukan persiapan mesin induk dan motor bantu;

c. Setelah kondisi kamar mesin siap untuk berolah gerak, Saksi keanjungan dan bertemu dengan Mualim I, Mualim II, dan Juru Mudi Jaga, sedangkan Nakhoda sedang ke darat;

d. Saksi melihat pada waktu itu angin dan ombak kuat menghempas lambung kanan kapal dan merasakan adanya benturan-benturan keras antara lambung kiri kapal dengan dermaga;

e. Setelah diberitahu oleh Mualim I, bahwa tanpa bantuan kapal tunda dari Pertamina kapal berbahaya bila dipaksakan keluar dan atas perintah Nakhoda melalui Mualim I agar kapal tetap bertahan sandar didermaga. Namun karena kondisi diatas kapal tidak aman, pukul 01.50 WIT Saksi dan ABK lainnya sepakat untuk menyelamatkan diri dan turun dari kapal;

f. Karena sewaktu turun dari kapal lupa mematikan mesin, pukul 02.05 WIT Saksi memerintahkan Masinis III selaku Masinis Jaga untuk mematikan ...

(13)

mematikan mesin dan berhasil dengan selamat. Selanjutnya Saksi bergabung dengan ABK lainnya untuk menyelamatkan diri.

5. Saksi Masinis III, Saudara Muhammad Okyadi, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan Surat Direktur PT Indo Mega Maritim, nomor 019_CRW/IMM/III/14, tanggal 18 Maret 2014 karena tidak dapat dihubungi, keterangan yang diberikan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Palembang Tanggal : 20 Oktober 1986

Alamat : Jl. DR. M. Isa Lr Sei Jeruju No. 1545 RT 019 RW 006 Kelurahan Kuto Batu, Kecamatan Ilir Timur II Palembang

Pendidikan

Umum : 1) SD; 2) SMP; 3) SMK.

Teknis : 1) ATT III, tahun 2009, di STIP Jakarta; 2) ATT II, tahun 2012.

Pengalaman berlayar :

1) Masinis III, MT. Yeose Pioneer; 2) Masinis III, MT. YC. Kalmia; 3) Masinis IV, MT. Patriot Ceria,; 4) Masinis III, MT. Patriot Damai; 5) Masinis III, MT. Patriot Andalan.

b. Pada saat kejadian Saksi sedang istirahat di kamar, tanggal 31 Juli 2013, pukul 01.00 WIT, Saksi dibangunkan untuk mempersiapkan mesin guna olah gerak(manuver) atau keluar dari pelabuhan, Saksi dan orang mesin lainnya standby di kamar mesin, mesin induk type V, merk Mirless Blackstone, HP 3550, pada saat itu datang juru minyak memberitahukan bahwa kapal bocor, crew yang berada di kamar mesin langsung meninggalkan kamar mesin dan naik ke atas, semua crew sudah stand by dengan life jacket untuk meninggalkan kapal;

c. Ketika sudah berada di dermaga Saksi dan Masinis IV diperintah KKM agar kembali ke kamar mesin untuk mematikan mesin induk dan motor bantu.

(14)

6. Saksi Juru Mudi Jaga, Saudara Yoyo Desmawardi Utama, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan Surat Direktur PT Indo Mega Maritim, nomor 019_CRW/IMM/III/14, tanggal 18 Maret 2014, karena tidak dapat dihubungi, keterangan yang diberikan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Banjarmasin Tanggal : 06 Desember 1985

Alamat : Jl. Mahang Sungai Hanyar, Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Banjarmasin Pendidikan

Umum : 1) SD; 2) SMP; 4) SMK;

5) SI Hukum, di Malang. Teknis : ANTD, tahun 2010, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Kelasi, MT. Serena;

2) Juru Mudi, MT. Patriot Andalan.

b. Saat sandar Juru mudi bertugas untuk memperhatikan tali temali, memperhatikan keadaan disekitar kapal, memperhatikan orang naik ke kapal/turun dari kapal, mengawasi kegiatan bongkar muat, dan melaporkan situasi ke Mualim Jaga;

c. Saat kejadian Saksi dan Mualim II berada dianjungan, kemudi kapal type manual, cuaca sangat buruk dan ombak juga sangat besar, tanggal 31 Juli 2013, pukul 00.30 WIT, pertamina meminta untuk berhenti bongkar muatan, setelah berhenti bongkar muatan, Saksi langsung menutup jalur-jalur pompa dan kemudian kembali ke anjungan untuk melihat situasi;

d. Pukul 01.30 WIT, Saksi melihat kapal mengalami kebocoran, kemudian Saksi melaporkan kepada Mualim jaga, Saksi diperintah Mualim jaga untuk membangunkan seluruh crew karena keadaan semakin buruk;

e. Pukul 01.50 WIT, Saksi bersama-sama awak kapal lainnya turun dari kapal untuk menyelamatkan diri.

7. Saksi Pjs Operation Head PT Pertamina TBBM Ternate, Saudara Bactiar Ela-Ela, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut :

(15)

a. Lahir di : Makian Maluku Utara Tanggal : 05-02-1960.

Alamat : Kelurahan Babang, RT.02/001, Bacan Timur, Halmahera utara.

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1973, di Bacan; 2) SMP, tahun 1976, di Bacan; 3). SMA, tahun 1980, di Gresik. Pengalaman bekerja :

1) Security, PT. Pertamina, tahun 1985 s/d 1991;

2) Administrasi Umum, PT. Pertamina, tahun 1991 s/d 1997; 3) Asisten Admin Penjualan, PT. Pertamina, tahun 1997 s/d 2003 ; 4) Asisten Admin Keuangan , PT. Pertamina, tahun 2003 s/d 2006; 5) Asisten Layanan Jual, PT. Pertamina, tahun 2006 s/d 2010; 6) Asisten Penerimaan dan Penimbunan, PT. Pertamina, 2010 s/d

2013;

7) Supervisor Receiving Storage and Distribution, PT. Pertamina, tahun 2013 s/d sekarang.

b. Tanggal 31 Juli 2013, waktu tengah malam, ketika Saksi mengetahui keadaan cuaca semakin buruk, Saksi memerintahkan kepada pihak kapal untuk menghentikan kegiatan bongkar muatan dan Saksi meminta agar kapal segera dikeluarkan;

c. Saksi mengetahui bahwa pada saat itu Nakhdoa sedang tidak berada diatas kapal dan Saksi mendapat jawaban dari Mualim I yang meminta disediakan kapal tunda untuk membentu mengeluarkan kapal, tetapi Saksi tidak dapat menyanggupi karena pada saat itu di Pertamina Jambula-Ternate tidak tersedia kapal tunda untuk membantu kapal pada waktu sandar atapun lepas dari dermaga; d. Saksi membenarkan bahwa, akibat cuaca buruk kapal berbenturan

dengan dermaga, kapal karam dan bocor diatas air, sedangkan akibat dari bocornya tanki muatan telah terjadi pencemaran.

C.Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam BAPP, serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di KSOP Kelas II Ternate, tanggal 20 Maret 2014, sehubungan dengan kecelakaan karamnya MT. Patriot Andalan, pada

(16)

tanggal 31 Juli 2013, pukul 01.30 WIT, telah sampai pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. KAPAL.

MT. Patriot Andalan eks Shafinaz Ria adalah jenis kapal tanker, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT 3478, kapal dibangun tahun 1989, di Malaysia oleh Malaysia Shipyard And

Heavy Enginnering. Kapal berbaling-baling 1 (tunggal), geladak

1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesin diesel merk mirrless blackstone, ESL 16 MK2, 4 tak kerja tunggal 3550 HP, 1000 Rpm dan dilengkapi 2 (dua) unit mesin bantu yaitu 1 (satu) buah DAF, DKX 1160 M, 326 HP dan 1 (satu) buah DAF, DKX 1160 MG, 300 HP.

Kapal diklasskan pada BKI dengan nomor register 12090, tanda klas lambung A 100 dan tanda klas mesin SM.

Dock terakhir kapal dilaksanakan Sorong, tanggal 27 Juni 2011 sampai dengan 09 Agustus 2011.

b. SURAT KAPAL.

Kapal dimiliki oleh PT.PANN (Persero) di Jakarta, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 1747/PPm, Surat Laut Nomor PK.674/1075/SL-PM/DK-08, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/786/PLK-PM/DK-13, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Surat Keterangan Susunan Perwira dikeluarkan oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Kantor KSOP Kelas I Ambon, Nomor PK.304/17/5/KSOP.ABN-13, tanggal 16 Juli 2013, sebagai berikut : Bagian Dek :

Nakhoda : Rorein Mas Nababan ANT I, tahun 2012; Mualim I : Hasrun Syahdan ANT I, tahun 2008; Mualim II : Rio Felani ANT II, tahun 2011; Mualim III : Sani Masitoh ANT III, tahun 2012.

(17)

Bagian Mesin :

KKM : Dedy Achmad Mulyadi ATT I, tahun 2005; Masinis II : Dwi Hartanto ATT II, tahun 2007; Masinis III: Muhammad Okyandi ATT II, tahun 2002; Masinis IV : Dapid Octapianus ATT III, tahun 2010.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat diterima.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 15 Maret 2014, keadaan cuaca di Dermaga khusus Pertamina, Jambula, Ternate, tanggal 31 Juli 2013, pukul 01.30 WIT adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Daya, 7.4 – 14.9 knots Arah dan Kecepatan Arus : Utara, 30.5 – 69.1 Cm/det

Cuaca : Berawan – Hujan ringan

Jarak Penglihatan : 5.0 – 7.0 Mil

Tinggi Gelombang : Barat Daya, 1.0 M – 2.4 M

b. Menurut keterangan para Saksi bahwa keadaan cuaca saat kejadian langit berawan dan hujan, angin dari Selatan dengan kekuatan 40 km/jam, ombak dari Selatan dengan ketinggian antara 3 – 4 meter, dan daya tampak baik.

Berdasarkan ilmu cuaca pada beberapa tempat sering terdapat keadaan cuaca lokal yang keadaannya berbeda dengan prakiraan cuaca yang dihitung secara global dan periodik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kondisi cuaca pada saat kejadian yang disampaikan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

(18)

a. Muatan

Ukuran utama sesuai Surat Ukur Internasional (1969)

L x B x H = 95,50 m x 16,80 m x 8,00 m

Tebal plat geladak diperkirakan (t) = 13 mm = 0,013 m

LT Tropis (LT) = 965 mm = 0,965 m Sarat max = 8,00 + 0,013 – 0,965 = 7,048 m Displacement (D) = 95,50 x 16,80 x 7,048 x 0,70 x 1,025 = 8113,354 Ton Berat kapal kosong (Lwt) = 0,30 x D

= 2434,006 Ton Kapasitas angkut (Dwt) = D – Lwt = 5679,348 Ton Muatan kapal - premium (HSD) = 2000 KL = 1500 Ton - solar = 5000 KL = 4100 Ton

Total muatan = 5600 Ton

Dari hasil perhitungan, kapal tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Stabilitas kapal

1) Sebelum kejadian, kondisi MT. Patriot Andalan terapung tegak, normal, dan stabil.

2) Setelah terjadi kebocoran panda tanki muatan yang berada dibelakang teping center (TC) dan air laut masuk, maka terjadi perubahan stabilitas secara memanjang (longitudinal stability), dengan pergeseran titik berat (G) kearah belakang, sehingga buritan kapal terbenam dan karam pada bagian buritannya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa, keadaan muatan MT. Patriot Andalan sebelum dan sesudah kejadian dapat diterima, sedangkan keadaan stabilitas sebelum kejadian dapat diterima tetapi keadaan stabilitas sesudah kejadian tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

(19)

Saat kejadian kapal tidak sedang bernavigasi dan sedang tidak berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kejadian karamnya MT. Patriot Andalan tidak ada hubungannya dengan cara bernavigasi dan cara berolah gerak.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan organisasi mengenai kejadian karamnya MT. Patriot Andalan, Majelis Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

a. MT. Patriot Andalan sandar di Dermaga Khusus Pertamina Jambula-Ternate, yang tidak tersedia fasilitas kapal tunda dan kondisi dermaga dengan dapra yang kurang memadai;

b. Kapal sandar kiri dan ketika mendapat cuaca buruk dengan hempasan angin dan ombak dari arah melintang lambung kanannya (Selatan), mengakibatkan lambung kiri kapal berbenturan lansung dengan sisi dermaga, dan ketika kapal diperintahkan untuk keluar dari dermaga, pihak kapal tidak menyanggupi karena tanpa dibantu dengan kapal tunda akan membahayakan kapal dengan kemungkinan resiko lebih buruk;

c. Akibat dari benturan-benturan antara lambung kapal dengan tepi dermaga, yang disebabkan oleh cuaca buruk, maka terjadi kebocoran pada lambung kapal dibawah air dan kapal karam dengan posisi terduduk pada bagian buritan, serta terjadi tumpahan minyak ke laut. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa, penyebab karamnya MT. Patriot Andalan di Dermaga Khusus Pertamina Jambula-Ternate adalah karena faktor gabungan antara faktor alam dan faktor teknis sarana sandar yang tidak memadai.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Ketika kapal mengalami cuaca buruk dan kapal dalam situasi yang mengkhawatirkan terhadap keselamatan kapal dan awak kapalnya, maka Mualim I beserta awak kapal lainnya mengambil keputusan

(20)

untuk meninggalkan kapal dalam rangka menyelamatkan diri dengan kondisi kapal mati (black out);

b. Seluruh awak kapal selamat dan bertahan dipinggir pantai dengan jarak yang aman dari kapal, sambil mengamati kapal yang mengalami karam secara perlahan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Mualim I dan awak kapal lainnya dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya serta BAPP, maka dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Dengan tidak adanya suatu aturan yang mewajibkan seorang Nakhoda harus berada diatas kapal ketika kapal sandar, maka perbuatan Tersangkut Nakhoda MT. Patriot Andalan yang meninggalkan kapal dalam keadaan aman serta atas ijin perusahaan, maka perbuatan tersebut adalah bukan perbuatan melanggar hukum; b. Penyebab karamnya MT. Patriot Andalan adalah merupakan gabungan faktor alam dan faktor teknis sarana sandar dan bukan disebabkan karena kesalahan dan kelalaian Tersangkut Nakhoda.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa, terhadap karamnya MT. Patriot Andalan, Tersangkut Nakhoda dinilai tidak melakukan kesalahan dan kelalaian, karena peristiwa tersebut merupakan peristiwa alam yang berada diluar kemampuan manusia

(force majoure).

8. Tentang Hal–Hal yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal yang meringankan Tidak ada.

b. Hal yang memberatkan Tidak ada.

(21)

D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD, Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa karamnya MT. Patriot Andalan, tanggal 31 Juli 2013, pukul 09.00 WIT, di tempat tambat Dermaga Khusus Pertamina Jambula-Ternate disebabkan karena faktor cuaca buruk/alam yang merupakan bagian dari peristiwa force majoure, dan faktor teknis sarana sandar.

II. Membebaskan Tersangkut Nakhoda, nama Rorein Mas Nababan, tanggal lahir 18 April 1973, memiliki ANT I, nomor 6200067940N10112, tahun 2006.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Tersangkut.

(22)

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis, tanggal 10 Juli 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta tanpa dihadiri oleh Tersangkut.

Ketua : ... Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar,

Anggota : ... Capt. Gajah Rooseno

Anggota : ... Rusman Hoesien, ATT I., M. Sc

Anggota : ... Ir. Benny Haryono, M. M.

Anggota : ... Edy Sunaryo, S. H.

Referensi

Dokumen terkait

Karya lain yang juga bisa dikatakan sebagai kajian dari sudut sastra yang berupaya menelusuri karya-karya Chairil Anwar juga ditulis oleh Arif Budiman,

Dalam surveilan keamanan pangan pada rantai pangan, dilakukan pengamatan dari hulu ke hilir dengan pertimbangan bahwa meskipun pangan merupakan sasaran utama,

Terkait dengan upaya akselerasi peningkatan produksi padi di luar Jawa terdapat beberapa permasalahan yang perlu diklarifikasi yaitu : (1) daerah mana di luar Jawa yang

Tujuan merancang ulang desain kemasan Serabi Notosuman adalah agar dapat tampil lebih baik dalam berbagai aspek keberadaanya, lebih representatif sebagai sebuah

mengkomunikasikan kompetensi perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan untuk pengalaman berbelanja target pasar. Tipografi yang dibutuhkan oleh CV. Jasindo Elektronik adalah

INPUT Username & password siswa Username & password guru Soal yang sesuai dengan design metode drill and practice Detail soal (lama pengerjaan soal, penentuan soal dapat

Saran Dalam Tugas Akhir ini, saya ingin menyarankan agar di kemudian hari kelak, saya dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan topik pemilihan desain

Jika terdapat departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki lebih banyak nilai A (tingkat hubungan pada