• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK 2010/19/VI/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK 2010/19/VI/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

316

PUTUSAN NOMOR HK 2010/19/VI/MP.12

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG KECELAKAAN KAPAL

TENGGELAMNYA TB. DIASRAYA 002 DI MORRING BOUY MV-8 LANGSA VENTURE

PERAIRAN SELAT MALAKA

Tanggal 26 Oktober 2010, pukul 06.00 WIB, TB. Diasraya 002 dengan awak kapal 11 (sebelas) orang termasuk Nakhoda, pengikut 7 (tujuh) orang, membawa muatan supply makanan, material dan alat kerja bertolak dari Pelabuhan Belawan Medan menuju MV – 8 Langsa Venture. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, TB. Diasraya 002 yang sedang tambat di morring bouy MV-8 Langsa Venture telah tenggelam di perairan Selat Malaka, pada posisi 05°20,48’ U/098°02,81’ T.

Dalam kejadian tersebut kapal tenggelam dan tidak terdapat korban jiwa.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/6/DN-12, tanggal 11 Januari 2012, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, berupa :

1. Berita Acara Tenggelamnya TB. Diasraya 002, di di MV-8 Langsa Venture, tanggal 03 Nopember 2010, oleh Nakhoda, dan diketahui oleh Kepala PT. Andhika Lines Cabang Belawan;

2. Berita Acara Tenggelamnya TB. Diasraya 002, di MV-8 Langsa Venture, tanggal 03 Nopember 2010, dibuat Nakhoda TB. Diasraya 002 diketahui oleh OIM MV-8 Langsa Venture;

(2)

317

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Kantor Pelabuhan Idi, tanggal 05 Nopember 2010, terhadap :

a. Nakhoda, Samsu Taher; b. Mualim II, Muhammad Yamin; c. Masinis I, Arief Safarudin; d. Masinis II, Yudha Sakti.

4. Berita Acara Pendapat/Resume, tanggal 05 Nopember 2010, dibuat oleh Kepala Kantor Pelabuhan Idi;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 3260/IIk, dikeluarkan di Samarinda, tanggal 11 Mei 2006, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda;

b. Surat Laut, Nomor Urut 2859, didaftarkan di Jakarta, tanda Pendaftaran 2006 IIk No.3873/L, Tanda Selar GT.269 Nomor 3260/IIk, diberikan di Jakarta, tanggal 03 Nopember 2006, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Manajemen Keselamatan Kapal, Nomor PK. 690/285/SMC/DK-08, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Februari 20690/285/SMC/DK-08, berlaku sampai dengan 10 Juli 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Dirjen Hubla;

d. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor 063/IX/DOC-DKP/2006, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 18 September 2006, berlaku sampai dengan 02 Juli 2011, oleh oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Dirjen Hubla;

e. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.650/3535/AD.SMD-10, diterbitkan di Samarinda, tanggal 28 Juni 2010, berlaku sampai tanggal 18 Juni 2011, oleh Kepala Kantor Adminintrator Pelabuhan Samarinda;

f. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.650/3534/AD.SMD-10, diterbitkan di Samarinda, tanggal 28 Juni 2010, berlaku sampai tanggal 18 Juni 2011, oleh Kepala Kantor Adminintrator Pelabuhan Samarinda;

(3)

318

g. Sertifikat Perangkat Radio Telekomunikasi Kapal Berukuran Tonase Kotor 35 s/d 300, Nomor PK.651/70/084/AD.BLW-2010, diterbitkan di Belawan, tanggal 04 Oktober 2010, berlaku sampai tanggal 30 April 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Adminintrator Pelabuhan Utama Belawan;

h. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 9697/L/POSTEL/2009, berlaku sampai dengan tanggal 08 Desember 2010, oleh Direktur Jenderal Pos Dan Telekomunikasi;

i. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal,

Nomor PK.690/2268/SNPP/DK-09, diberikan di Jakarta, tanggal 30 Oktober 2009, berlaku sampai dengan 14 Oktober 2012, oleh Direktur

Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla ;

j. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 466199, dikeluarkan di Jakarta, tanggal tidak jelas, berlaku sampai dengan tanggal tidak jelas, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

k. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 10251, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2007, berlaku sampai dengan 13 Juli 2011, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

l. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 10281, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2007, berlaku sampai dengan 13 Juli 2011, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

m. Re Inspection Certificate, Nomor 3409/MU/2010, dikeluarkan oleh CV. Mitra Usaha, pada tanggal 17 Juni 2010, pemeriksaan berikutnya 17 Juni 2011, diketahui Ph. Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda;

n. Re Inspection Certificate, Nomor 89/ILRVII/MHN/BLW-2010, pada tanggal 06 Juli 2010, pemeriksaan berikutnya 03 Januari 2011, dikeluarkan oleh CV. Mitra Usaha;

o. Re Inspection Certificate Inflable Liferaft, Nomor 2998/MU/2010 dan 2999/MU/2010, dikeluarkan oleh CV. Mitra Usaha, pada tanggal 17 Juni 2010, pemeriksaan berikutnya 17 Juni 2011, diketahui Pelaksana Harian Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda;

p. Certificate Hydrostatic Release Unit, Nomor 020/MU/2010 dan 021/MU/2010, dikeluarkan di Samarinda, tanggal 17 Juni 2010, pemeriksaan berikutnya 17 Juni 2011, oleh Surveyor, diketahui Administrator Pelabuhan Samarinda ;

(4)

319

q. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.683/30/12/AD.BLW-10,dikeluarkan di Belawan, tanggal 12 Agustus 2010, oleh Administrator Pelabuhan Belawan;

r. Crew list, dibuat di Belawan, tanggal 25 Oktober 2010, oleh Nakhoda, diketahui Administrator Pelabuhan Belawan;

s. Passenger List, tanggal 26 Oktober 2010, oleh Nakhoda, diketahui Perwira Jaga Kesyahbandaran Pelabuhan Belawan

t. Manifest Cargo Of TB. Diasraya 002, tanggal 26 Oktober 2010, dikeluarkan oleh PT. Andhika Lines;

u. Sertifikat Bebas Tindakan Sanitasi Kapal, dikeluarkan di Ambon, tanggal 06 Mei 2010, berlaku sampai dengan 06 Nopember 2010, oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Ambon;

v. Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal, Nomor 53/PKMK/Lap/X/10, tanggal 25 Oktober 201, oleh PT. Andhika Lines, diketahui Perwira Jaga Kantor Adpel Belawan;

w. SIUPAL, Nomor BXXV-123/AL.58, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Januari 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

x. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT.557/406/11/433/10, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 21 September 2010, oleh Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut Dirjen Hubla;

y. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor B.1/KM.01/259/X/2010, diterbitkan di Belawan, pada tanggal 26 Oktober 2010, pukul 18.00 LT, oleh Syahbandar Kantor Administrator Pelabuhan Belawan.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. Sertifikat ANT-III, Nomor 6200517432N30102, atas nama Samsu Taher, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 11 Nopember 2002;

b. Sertifikat ANT-V, Nomor 6200151967N50304, atas nama Muhammad Yamin, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Maret 2004;

c. Sertifikat ATT-IV, Nomor 6201006531T40209, atas nama Arief Safaruddin, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 03 Februari 2009;

d. Sertifikat ATT-IV, Nomor 6201006181T40309, atas nama Yudha Sakti, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 27 Oktober 2009;

(5)

320

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : Diasraya - 002

Jenis : Kapal Tunda

Bendera/Call Sign : Indonesia/ YD 6917

Pembuatan/Konstruksi : Samarinda, tahun 2005/Baja

Isi kotor : GT 269

Isi bersih : NT 81

Tanda Pendaftaran : 2006 IIk No. 3873/L Tanda Selar : GT.269 No. 3260/IIk

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah Mesin Diesel Merk Niigata, 6 L 25 HX, daya 2 x 1500 HP, 4 Tak Kerja Tunggal, pada 720 Rpm Ukuran Pokok Panjang : 34,18 meter Lebar : 8,60 meter Dalam : 3,40 meter

Pemilik : PT. Aria Citra Mulia, Jakarta

Nakhoda : Samsu Taher

Awak Kapal : 11 (Sebelas) orang, termasuk Nakhoda 2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 26 Oktober 2010, kapal bertolak dari Pelabuhan Belawan tujuan MV-8 Langsa Venture, dengan ABK 11 (sebelas) orang, muatan supply makanan, material, dan alat kerja, serta membawa pekerja 7 (tujuh) orang, kapal berangkat dengan alat navigasi dan alat keselamatan lain, mesin utama dan mesin bantu dalam keadaan baik;

b. Tanggal 27 Oktober 2010, sekitar pukul 08.00 WIB, kapal tiba di MV-8 Langsa Venture, setelah bongkar muatan kapal langsung diikat di morring bouy dengan panjang tros depan 70 meter, pada posisi 05° 20, 48’ U / 098° 02,81’ T;

c. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, keadaan cuaca buruk dengan ombak 4-5 meter, dan kecepatan angin + 40 knot, sehingga mengakibatkan kapal miring 30° kiri karena kemasukan air, pukul 05.50 WIB, air deras masuk terus sehingga kemiringan kapal + 65° dan kamar mesin terendam air sehingga tidak dapat dihidupkan; WIB …

(6)

321

d. Pukul 05.55 WIB, seluruh awak kapal lompat ke laut, dan mengapung-apung selama 15 menit, dan ditolong oleh perahu nelayan, selanjutnya dibawa ke MV-8 Langsa Venture, pukul 06.00 WIB, kapal tenggelam, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi – saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Samsu Taher;

b. Saksi-saksi : 1) Mualim II, Muhammad Yamin; 2) Masinis I, Arief Safaruddin; 3) Masinis II, Yudha Sakti.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan tenggelamnya TB. Diasraya 002, di Perairan Selat Malaka, pada tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Syahbandar Kelas Utama Belawan, tanggal 18 April 2012. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Samsu Taher, dalam keadaan sehat, tidak didampingi Penasihat Ahli memberikan keterangan :

a. Lahir di : Bajo

Tanggal : 19 Juni 1975 Agama : Islam

Alamat : Perumahan Talang Sari, Blok B, Nomor 18, Lempake Samarinda.

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1989, di Balla; 2) SMP, tahun 1992, di Bajo; 3) SMA, tahun 1995, di Palopo. Kepelautan : ANT III, tahun 2002, Jakarta.

(7)

322 Pengalaman Berlayar :

1) Cadet, KM. Gulf Doud, 01 Maret 1999 s/d 10 April 2000;

2) Mualim I, TB. Diasraya V, 03 Oktober 2000 s/d 01 Oktober 2001; 3) Mualim I, TB. Aria Citra, 01 Oktober 2001 s/d 14 Oktober 2001; 4) Mualim I, TB. Diasraya V, 14 Oktober 2001 s/d 26 Juni 2002; 5) Mualim I, TB. Aria Citra VI, 26 Juni 2004 s/d 18 Mei 2004; 6) Nakhoda, TB. Diasraya VIII, 06 Juni 2004 s/d 07 April 2004; 7) Nakhoda, TB, Aria Citra VIII, 11 April 2005 s/d 13 april 2007; 8) Nakhoda, TB. Diasraya VII, 13 April 2007 s/d 06 Agustus 2007; 9) Nakhoda, TB. Aria Citra I, 14 Agustus 2007 s/d 01 April 2009; 10) Nakhoda, TB. Diasraya 002, 17 Juni 2010 s/d kejadian.

b. Tanggal 26 Nopember 2010, Tersangkut Nakhoda mengakui bahwa 2 (dua) orang ABK perwira yaitu Mualim I dan KKM tidak ikut berlayar karena pergi meninggalkan kapal, namun Tersangkut Nakhoda tidak melaporkan kepada Syahbandar Belawan, dan kapal tetap di berangkatkan karena kapal telah memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB);

c. Tanggal 27 Oktober 2010, sekitar pukul 08.00 WIB, kapal tiba di MV-8 Langsa Venture, setelah bongkar muatan kapal langsung diikat di morring bouy dengan panjang tros depan 70 meter, pada posisi 05° 20, 48’ U / 098° 02,81’ T;

d. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, keadaan cuaca buruk dengan ombak 4-5 meter, dan kecepatan angin + 40 knot, sehingga mengakibatkan kapal miring 30° kiri karena kemasukan air;

e. Pukul 05.50 WIB, air deras masuk terus sehingga kemiringan kapal + 65° dan kamar mesin terendam air sehingga tidak dapat dihidupkan, kapal masih terikat di morring bouy;

f. Pukul 05.55 WIB, seluruh awak kapal lompat ke laut dengan menggunakan life jacket, karena Inflable Liferaft tidak mengembang, awak kapal mengapung-apung selama 15 menit, dan ditolong oleh perahu nelayan, selanjutnya dibawa ke MV-8 Langsa Venture;

g. Pukul 06.00 WIB, akibat dari tidak terlepasnya tali tros TB. Diasraya 002 dari moring Bouy MV-8 Langsa Venture, dan ditambah cuaca buruk, maka terjadi hentakan-hentakan terhadap kapal sehingga air masuk ke kapal dan kejadian ini berlanjut terus menerus sehingga kapal miring dan tenggelam.

(8)

323

2. Saksi Mualim II, Muhammad Yamin, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Sumba Barat Tanggal : 02 Mei 1976 Agama : Islam

Alamat : Jl. Nangka No. 7, KM. 3, Ende, Flores Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1989, di Sumba Barat-NTT; 2) SMP, tahun 1992, di Ende/Flores-NTT; 3) SMA, tahun 1995, di Mataram-NTB. Kepelautan : ANT V, tahun 2004, Semarang.

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, KMP. Nusa Sentosa, 20 Juni 2002 s/d 08 April 2003; 2) Juru Mudi TB. Ise I, 09 September 2004 s/d 02 Mei 2005;

3) Mualim I, TB. Siaga Pratama, 03 Mei 2005 s/d 28 Desember 2005; 4) Mualim I, TB. Fordeco 19, 01 Januari 2006 s/d 30 Nopember 2006; 5) Mualim I, KM. Paulina, 14 Maret 2007 s/d 31 Oktober 2007;

6) Mualim II, KM. Nangalala, 25 Januari 2008 s/d 05 Mei 2008; 7) Mualim II, Bestindo V, 05 Mei 2008 s/d 14 April 2009;

8) Mualim II, KM. Entebe Expres, 14 April 2009 s/d 14 September 2009; 9) Mualim I, TB. Aria Citra IV, 14 September 2009 s/d 28 Juni 2010; 10) Mualim II, TB. Diasraya 002, 28 Juni 2010 s/d kejadian.

b. Sebelum kejadian, Saksi berada di Passenger Room bersama ABK lainnya, saat kejadian Saksi berada di kamar mesin, memerintahkan untuk menghidupkan pompa GS, setelah itu mendapat perintah dari Nakhoda untuk mencari sumber kebocoran;

c. Saksi menggunakan HT untuk berkomunikasi dengan Nakhoda MV-8 Langsa Venture untuk memberitahukan TB. Diasraya 002 mengalami kemiringan + 30°;

d. Ombak dengan ketinggian 4-5 meter menghantam lambung dari sebelah kiri sehingga kapal bergetar dan mengalami kemiringan 30° ke kiri, dan air masuk dari lambung kiri, sehingga diperkirakan sumber kebocoran air dari lambung kiri yang mengakibatkan kapal makin miring + 65°, ditambah angin dengan kecepatan 40 knot, sehingga menambah kemiringan kapal lebih cepat;

e. Kapal tenggelam karena faktor alam, kabut tebal, cuaca hujan deras, mengakibatkan kapal miring, sehingga air masuk dan akhirnya tenggelam.

(9)

324

3. Saksi Masinis I, Arief Safaruddin, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan, dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah:

a. Lahir di : Tegal

Tanggal : 24 Januari 1977 Agama : Islam

Alamat : Jl. Cendrawasih No. 9, RT. 02 / RW. 08, Randu Guntung, Kodya Tegal, Jawa Tengah

Pengalaman Berlayar :

1) Masinis I, KM. Mitramas 02, 01 Mei 2002 s/d 05 Juni 2003;

2) Masinis III, KM. Mitramas 02, 05 Juni 2003 s/d 25 Nopember 2004; 3) Masinis II, KM. Mitramas 08, 10 Januari 2005 s/d 12 September 2005; 4) Masinis I, KM. Mitramas 05, 07 Oktober 2005 s/d 29 Oktober 2006; 5) Masinis II, KM. Mitramas 02, 31 Oktober 2006 s/d 03 Mei 2008; 6) Masinis III, KM. Segoro Mas, 27 April 2009 s/d 26 Februari 2010; 7) Masinis II, TB. Syukur 27, 01 Januari 2010 s/d 14 Juni 2010; 8) Masinis I, TB. Diasraya 02, 15 Juni 2010 s/d kejadian.

b. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 01.00 WIB, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi untuk menghidupkan mesin, pukul 02.10 WIB, mesin induk dimatikan, sedangkan mesin bantu hidup;

c. Sebelum kejadian, Saksi berada di kamar mesin bersama Masinis II, pada saat kejadian, Saksi masih berada di kamar mesin bagian atas sedang mengontrol pembuangan air got menggunakan pompa GS;

d. Pukul 05.30 WIB, Saksi melihat air sudah masuk ke kamar mesin, tidak melihat kebocoran secara langsung akan tetapi indikasi kebocoran ada pada lambung kamar mesin sebelah kiri;

e. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi untuk menghidupkan mesin induk tapi tidak dapat dilaksanakan karena mesin induk terendam air, sedangkan pompa GS bisa dihidupkan untuk memompa air di kamar mesin;

f. Saksi memompa air got di sebelah kiri dengan menggunakan 1 (satu) unit pompa GS, kemudian memerintahkan Bosun, Juru Minyak dan Juru Mudi untuk mengambil pompa alkon;

g. Saksi berusaha untuk memompa air menggunakan pompa GS, akan tetapi air semakin deras masuk ke kamar mesin dari lambung kiri sehingga kapal semakin miring;

(10)

325

h. Setelah air tidak dapat di atasi, Nakhoda memerintahkan Saksi untuk meninggalkan kamar mesin dan berkumpul di lambung sebelah kanan untuk bersiap-siap meninggalkan kapal;

4. Saksi Masinis II, Yudha Sakti, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Blitar

Tanggal : 09 Agustus 1980 Agama : Islam

Alamat : Jegu, Jegu, RT. 003 /RW. 002, Sutojayan, Blitar, Jawa

Timur

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1994, di Blitar; 2) SMP, Tahun 1997, di Blitar; 3) SMA, Tahun 2000, di Blitar. Kepelautan : ATT IV, tahun 2009, Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Minyak, TB. Berau Permai 10, 16 Oktober 2001 s/d 14 Nopember 2002;

2) Juru Minyak, MV. Pertiwi, 05 Januari 2003 s/d 03 Juli 2003;

3) Masinis III, MV. Ayer Manis, 24 Nopember 2005 s/d 25 September 2008;

4) Masinis II, TB. Diasraya III, 25 Februari 2010 s/d 02 Juli 2010; 5) Masinis II, TB. Diasraya 002, 02 Juli 2010 s/d kejadian.

b. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, Saksi berada di kamar kru mendengar adanya teriakan kapal miring, Saksi langsung menuju kamar mesin dan melihat adanya air di lambung sebelah kiri, kemudian Saksi bergegas menghidupkan pompa GS, akan tetapi ternyata pompa sudah hidup, Saksi memastikan keran buang dan keran hisap telah terbuka, selanjutnya mencari sumber kebocoran;

c. Air semakin lama semakin banyak, kemudian Saksi ke atas mengambil life jacket, dan langsung turun kembali ke kamar mesin dan melihat air semakin tinggi di bagian lambung sebelah kiri kamar mesin;

d. Kapal dilengkapi dengan 1 (satu) unit pompa GS, 1 (satu) unit pompa alkon, 1 (satu) unit pompa celup, semua berfungsi baik, pada saat kejadian pompa GS difungsikan, namun pompa alkon belum sempat difungsikan karena air terlalu cepat masuk ke kamar mesin dan kapal terus miring ke kiri;

(11)

326

e. Pukul 06.00 WIB, kapal tenggelam, Saksi bersama dengan awak kapal lainnya melompat ke laut dengan menggunakan life jacket, terapung-apung, kemudian diselamatkan oleh kapal nelayan dan dibawa ke MV-8 Langsa Venture.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan-keterangan dari Tersangkut dan Saksi-saksi dalam sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Syahbandar Kelas Utama Belawan, tanggal 18 April 2012, sehubungan dengan tenggelam TB. Diasraya 002, tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, di Perairan Selat Malaka, telah sampai pada pendapat sebagai berikut:

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. a. Kapal.

TB. Diasraya 002 adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan isi kotor (GT) 269, kapal dibangun tahun 2005 di Samarinda. Kapal berbaling-baling dua dan digerakkan oleh mesin penggerak utama merk Niigata Tipe Diesel 6 L 25 HX, 4 Tak daya kerja tunggal dengan dengan daya dorong efektif 2 x 1500 HP, pada Rpm 720, dilengkapi dengan 2 (dua) unit motor bantu merk Yanmar, 5 KDL, 2 x 115 HP. Kapal diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia dengan Nomor Register 10281, tanda klas untuk lambung adalah A 100  P “ Tug Boat” dan tanda klas mesin adalah SM dan dinyatakan berlaku sampai 13 Juli 2011. Kapal docking terakhir pada tanggal 12 Juni 2010 s/d 19 Juni 2010, di Samarinda, pemeriksaan nautis dan teknis dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2010, di Samarinda.

b. Surat-surat Kapal.

TB. Diasraya 002 memiliki Surat Laut Nomor Urut 2859 03 Nopember 2006, Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3260/IIk tanggal 11 Mei 2006, serta Sertifikat dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal.

Kapal diawaki ABK 11 orang termasuk Nakhoda, dengan susunan perwira sesuai dengan Surat Keterangan Susunan Perwira, dikeluarkan di Belawan, tanggal 12 Agustus 2010, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Belawan, adalah sebagai berikut:

(12)

327 Bagian Dek :

Nakhoda : Samsu Taher, ANT III, Tahun 2002, di Jakarta. Mualim I : M. Yusuf, ANT IV, Tahun 2009, di Jakarta. Mualim II : M. Yamin, ANT V, Tahun 2004, di Jakarta.

Bagian Mesin :

KKM : Agus Supijono, ATT III, Tahun 2009, di Jakarta. Masinis I : Arif Safaruddin, ATT IV, Tahun 2000, di Jakarta. Masinis II : Yudha Sakti, ATT IV, Tahun 2009, di Jakarta.

Namun dalam pelayarannya Mualim I dan KKM tidak ikut berlayar tanpa ada keterangan dan tidak ada ijin dari Nakhoda.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik, surat kapal lengkap dan masih berlaku, namun tidak diawaki secara cukup Susunan Perwiran Dek dan Mesin belum memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002. 2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Belawan, dengan suratnya tanggal 01 Nopember 2010, perihal Berita Prakiraan Cuaca Untuk Pelayaran Disebagian Perairan Indonesia Bagian Barat, khususnya di Selat Malaka adalah sebagai berikut :

Cuaca : Hujan.

Arah Angin : Tenggara – Barat Daya.

Kecepatan Angin : 05 – 13 knots. Tinggi Gelombang berkisar : 1,0 m – 2,5 m.

b. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 22 Maret 2012, perihal Analisis Keadaan Angin Permukaan, Arus Laut, Cuaca, Jarak Penglihatan dan Gelombang di wilayah perairan Tenggelam TB. Diasraya 002, di Perairan Selat Malaka, koordinat 05° 20, 48’ U dan 098° 02, 81’ T, tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan / Hujan.

Arah Angin : Barat – Barat Laut. Kecepatan Angin Rata – Rata : 14 – 23 knots. Arah Arus : Barat – Barat Laut. Kecepatan Arus : 31,7 – 38,8 cm/det.

(13)

328

Jarak Penglihatan : 2,5 – 5,0 mil.

Tinggi Gelombang berkisar : Barat Laut - Utara, 1,2 m – 1,9 m. b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Jilid I, Tahun 2010, Bab I, halaman 31

dan 32 menerangkan bahwa angin darat dan angin di sekitar pantai mendesak angin musim sehingga angin musim tersebut kurang berpengaruh, hanya mempengaruhi perubahan arah dan memperkuat atau akan memperlemah angin darat dan angin laut tersebut. Kira-kira 10 mil dari pantai pada malam hari terdapat angin Barat Daya, pada siang hari dari bulan Januari samapai Juni terdapat angin Timur Laut – Barat Laut dan jarang terjadi arah angin yang variabel, kebanyakan dari arah Timur sedangkan lebih jauh dari pantai, yaitu di daerah perbatasan antara musim dari teluk Bengala dan Indonesia adalah tetap.

Kecepatan angin tersebut di atas 21 knot kecuali bila terjadi angin ”Sumatra”. Cuaca pada umumnya baik, udara lebih terang dari pada di bagian Timur Selat Malaka, tetapi kabut tebal yang terjadi dalam bulan Maret sampai Agustus menyulitkan untuk melakukan pendaratan. Bulan Februari dan Maret adalah bulan – bulan kering, pada bulan September sampai Desember curah hujan tertinggi. Cuaca buruk tidak berlangsung lama, tidak lebih dari pada 1 atau 2 hari. Biasanya ombak akan segera mereda, demikian juga dengan gelombangnya, yang di pantai ini umumnya datang dari arah Barat Laut dan Utara. Gelombang yang tinggi, yang sering muncul dengan tiba-tiba menyebabkan hempasan ombak yang besar di pantai, sedangkan keadaan laut yang paling tenang adalah bulan Februari sampai Mei, Oktober dan Nopember.

Arah utama dari arus sembir adalah Utara – Barat Laut, yang pada waktu arus pasut searah meenyebabkan arus ini berlangsung lebih lama dan lebih kuat dari pada arus pasut yang berlawanan arah dan pada waktu angin datang dari arah berlawanan, menyebabkan keadaan laut menjadi kurang tenang.

c. Menurut keterangan Tersangkut dan Saksi di dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan maupun keterangan di hadapan sidang bahwa pada waktu kejadian keadaan cuaca buruk dengan ombak 4-5 meter, dan kecepatan angin + 40 knot, dan berkabut.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan kondisi cuaca Tersangkut Nakhoda dan para Saksi pada saat kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Sesuai Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yang dibuat di kantor Pelabuhan Idi, kabupaten Aceh Timur, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan yang …

(14)

329

yang dilakukan di kantor Syahbandar Belawan terhadap Nakhoda TB. Diasraya 002 dinyatakan bahwa :

a. Waktu kejadian kapal sedang tambat di bouy MV. 8 Langsa Venture, kapal tidak ada muatan maupun penumpang;

b. Karena cuaca hujan lebat, kabut tebal, ombak tinggi 4-5 m, angin dengan kecepatan 40 knots mengakibatkan kapal miring ke kiri, diperkirakan kapal mengalami kebocoran pada lambung kiri, air masuk ke kamar mesin cukup deras sehingga kapal miring + 65°, akhirnya kapal tenggelam, stabilitas kapal tidak baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal tidak ada muatan, stabilitas awal dalam keadaan baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

TB. Diasraya 002 sejak tiba tanggal 27 Oktober 2010, pukul 08.00 WIB, sampai tenggelam tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, masih sedang tambat di morring bouy MV-8 Langsa Venture dan tidak melakukan navigasi dan olah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TB. Diasraya 002 pada saat tenggelam tidak sedang bernavigasi dan berolah gerak.

5. Tentang sebab terjadinya peristiwa.

a. Tanggal 26 Oktober 2010, kapal bertolak dari Pelabuhan Belawan tujuan MV-8 Langsa Venture (12 jam pelayaran) dengan alat penolong lengkap dan muatan adalah perbekalan makanan dan alat-alat kerja, serta pengikut 7 (tujuh) orang;

b. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, kapal yang sedang diikat di bouy MV-8 Langsa Venture dihantam cuaca buruk, tinggi gelombang 4-5 meter, angin utara dengan kecepatan + 40 knot, angin dan arus dari lambung kiri kapal yang mengakibatkan air laut masuk di sebelah kiri kapal yang mengakibatkan kapal miring ke kiri 30°, tidak diketahui dimana bocornya kapal, tali kapal yang ke bouy masih tetap terpasang sehingga pergerakan kapal tidak bebas dan leluasa;

(15)

330

c. Pukul 05.50 WIB, kemiringan kapal sudah 65°, pukul 05.55 WIB, Tersangkut memerintahkan untuk meninggalkan kapal, dan pada pukul 06.00 WIB, kapal tenggelam dengan tali terikat di bouy;

d. Dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa, seluruh ABK 9 (Sembilan) orang selamat ditolong oleh nelayan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya TB. Diasraya 002 disebabkan cuaca buruk, kapal masih terikat di bouy, dan

air masuk ke dalam kapal. 6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Tanggal 02 Nopember 2010, pukul 05.30 WIB, keadaan cuaca buruk dengan ombak 4-5 meter, dan kecepatan angin + 40 knot, sehingga mengakibatkan kapal miring 30° kiri karena kemasukan air;

b. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Masinis I untuk melakukan pemompaan dengan 1 (satu) unit pompa GS, namun tidak mampu karena air yang masuk terlalu deras;

c. Pukul 05.50 WIB, air deras terus masuk sehingga kemiringan kapal + 65° dan kamar mesin terendam air sehingga tidak dapat dihidupkan, kapal masih terikat di moring bouy;

d. Pukul 05.55 WIB, seluruh awak kapal lompat ke laut dengan menggunakan life jacket, karena Inflable Liferaft tidak mengembang, awak kapal terapung-apung selama 15 menit, pukul 06.00 WIB, kapal tenggelam, awak kapal ditolong oleh nelayan dan dibawa ke MV-8 Langsa Venture.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda TB. Diasraya 002 cukup memadai.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut tidak menggunakan kecakapan pelaut yang baik yaitu dengan tidak memperhatikan dengan seksama cuaca yang akan dihadapai, seharusnya Tersangkut memperhatikan Barometer di kapal, dari perubahan drastis yang Terjadi ...

(16)

331

terjadi menandakan akan ada perubahan cuaca (cuaca buruk), dan kapal tidak dilepaskan dari Bouy sehingga tidak dapat leluasa berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda TB. Diasraya 002 telah bertindak tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 342 dan Pasal 343 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD)

D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) huruf b, ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal Tenggelam TB. Diasraya 002, pada tanggal 02 Nopember 2010, pukul 06.00 WIB, di Perairan Selat Malaka, disebabkan cuaca buruk, kapal terikat di bouy, dan air masuk ke dalam kapal.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda TB. Diasraya 002, bernama Samsu Taher, tanggal lahir 19 Juni 1975, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT III, Nomor 6200517432N30102, Tahun 2002, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(17)

332

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Jumat, tanggal 29 Juni 2012, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris, serta dihadiri oleh Terhukum

Ketua : TTD Capt. Yusmardi K., M.Mar.

Anggota : TTD Capt. Hari Suharsono.

Anggota : TTD Rusman Hoesien, ATT I., M.Sc.

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M.

Anggota : TTD Muryamtini, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis wah target peningkata ce improvem kan bagia Perwakilan dap kinerj gan targe dengan ket aratur Neg tikberatkan menyempu utama (IKU gi BPKP gsung. maksudka ksanaan g telah

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk

Logo dibuat bukan sekedar sebagai merek dagang atau simbol perusahaan melainkan harus mampu mempresentasikan korporasi dan mampu memberikan kepercayaan (trust) dalam tempo

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tegal melaksanakan Program Pemberdayaan Sosial

Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir dengan cara apa busana yang dibutuhkan

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu

• Terwujudnya bangunan Jogja Fashion Center di Yogyakarta sebagai wadah untuk menampung aktivitas yang berkaitan dengan fashion, yang feminin dan anggun melalui pengolahan

Adanya sistem produksi berdasarkan pesanan (job order) dalam memproduksi susu pasteurisasi, membawa kerugian bagi KPBS Pangalengan baik dalam pemanfaatan sumberdaya maupun