SANATA DHARMA, UNIVERSITAS ATMA JAYA)
THE FACTORS INFLUENCING THE STUDENTS TRUST IN YOGYAKARTA IN USING E-MONEY
(CASE STUDY: MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIVERSITY, GADJAH MADA UNIVERSITY, YOGYAKARARTA STATE UNIVERSITY, ALMA ATA UNIVERSITY, SANATA DHARMA UNIVERSITY, ATMA JAYA
UNIVERSITY)
Oleh
DINI HAFSARI 20130430224
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN E-MONEY
(STUDI KASUS :UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA, UNIVERSITAS GADJAH MADA,UNIVERSITAS NEGRI
YOGYAKARARTA, UNIVERSITAS ALMA ATA, UNIVERSITAS SANATA DHARMA, UNIVERSITAS ATMA JAYA)
THE FACTORS INFLUENCING THE STUDENTS TRUST IN YOGYAKARTA IN USING E-MONEY
(CASE STUDY: MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIVERSITY, GADJAH MADA UNIVERSITY, YOGYAKARARTA STATE UNIVERSITY, ALMA ATA UNIVERSITY, SANATA DHARMA UNIVERSITY, ATMA JAYA
UNIVERSITY)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Keuangan dan Perbankan
Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
DINI HAFSARI
20130430224
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama : Dini Hafsari
Nomor Mahasiswa : 20130430224
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN MAHASISWA DI
YOGYAKARTA MENGGUNAKAN E-MONEY (UMY, UGM, UNY,
UNIVERSITAS ALMA ATA, UNIVERSITAS SANATA DHARMA,
UNIVERSITAS ATMA JAYA)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain
maka saya bersedia karya tersebut dibatalakan.
Yogyakarta, 24 Januari 2017
iii
MOTTO
“Kamu yakinlah dan percayalah dengan apa yang kamu impikan dan kamu
inginkan semuanya tidak ada yang tidak mungkin dengan keyakinan diiringi usaha dan doa, semua akan indah pada waktunya.”
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’minakan
melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang
mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”
(QS At Taubah ayat 105)
Wanita yang kuat adalah ketika 7 milyar orang di dunia tidak pernah tahu dia
menanggis. Terus berusaha, tidak menyerah. Terus berdiri, setiap kali jatuh
terduduk.
iv
PERSEMBAHAN
Yang paling utama,
Alhamdulillah, sembah dan sujudku kepada Allah SWT. Yang telah
memberikanku ilmu, kemudahan dan kekuatan untuk melakukan penelitian ini,
sehingga penelitian yang sederhana ini dapat terselesaikan.
Mama dan Papaku Tercinta
Terima kasih kuucapkan buat mama dan papa dimana ridho kalian adalah surgaku yang selalu memberi semangat, motivasi, perhatian, kasih sayang dan do’a yang
tiada henti, mungkin ini belum bisa membalas segalanya yang pernah engkau
berikan kepadaku, tetapi aku akan selalu berusaha untuk dapat membuat Mama
dan Papa bahagia.
My Brother dan Sister
Buat abang-abangku Ahmad Riyadi, Khairi Hamdani dan adikku Dimas Wahyudi
aku selalu sayang kalian dan bangga pada kalian walaupun kadang kita sering
bertengkar tetapi itu karna kita saling sayang, kakak baruku Winny Rahyu dan
keponakanku yang selalu aku kangenin Khalilah Bijannah dan iakku Dermawar
aku sangat menyanyangi kalian terima kasih atas doa dan bantuannya selama ini,
tiada yang paling mengharukan saat berkumpul bersama kalian keluargaku
v Teman-teman Terbaikku
Buat teman yang tidak bisa aku lupakan dimana kalian yang dapat memberikan
arti teman bagiku, Elfiana Mansur, Putri Annisa, semua anak X.3 yang tidak bisa
kusebut satu per satu, buat teman-teman terbaikku yang selalu mensupportku dan
membantuku dalam menyelesaikan karya tulis kecilku ini Cut Miranda Pusra,
Agung, Ayu. Teman-teman kos melati 3 yang akan menjadi sarjana dan yang
sudah menjadi sarjana yang minta namanya dibuat gelar Kina S.Ikom, Jul S.E,
Mbak Kiki S.E, Ika S.H, Nurul S.E, Anggun S.E, Indah S.P , Kawai S.Ikom,
Laddy S.Ikom, Mba Sadah S,Kep , Ning S.E dan teman sikecil Rohan, Riri dan
Haris kuucapkan terimakasih atas semangat yang kalian berikan dan suka duka
yang pernah kita lewati akan ku kenang selalu. Buat teman- teman angkatanku
Ilmu Ekonomi 2013 yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, aku senang bisa
kenal kalian dan terima kasih kuucapkan semoga keakraban kita akan selalu
vi
INTISARI
Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Mahasiswa di Yogyakarta Menggunakan E-money. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini sample berjumlah 100 responden yang dipilih dengan menggunakan metode Slovin (1962). Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa manfaat berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money, resiko tidak berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money dan Kemudahan secara signifikan berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.
vii
ABSTRACT
This research aims to find the factors influencing the students trust in Yogyakarta in using E-money. The subjects in this research are the students in Yogyakarta. In this research, the samples are 100 respondents selected using the Slovin method (1962). The analysis tool used is Multiple Linear Regression.
Based on the analysis done, the results show that the benefits have significant influence on the students trust in using e-money. Risks does not significant influence on the students trust in Yogyakarta in using e-money while the practicality also has significant influence on the students trust in Yogyakarta in using e-money.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan, kemudahan, kelancaran, karunia dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Mahasiswa di
Yogyakarta Menggunakan E-money”.
Skripsi ini disususn untuk mememenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis menggambil topik ini dengan harapan dapat
memberikan gambaran dan perkembangan sejauh mana kepercayaan mahasiswa
di Yogyakarta menggunakan e-money dan dapat memberikan ide bagi peneliti
selanjutnya.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis menggucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Allah Swt yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Nano Prawoto, SE,. M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan
petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi
3. Pak Ayif Fathurrahman, SE., M.S.I. sebagai pembimbing skripsi yang
penuh kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses
ix
4. Ayahanda Yusmedi dan Ibunda Suryani yang merupakan orang tua saya
yang selalu memberikan dukungan baik materi dan non materi
5. Saudara-saudaraku tersayang Ahmad Riyadi, Khairi Hamdani, Dimas
wahyudi, Winny Rahayu, Khalilah Bijannah dan Dermawar yang selalu
memberikan dorongan dan perhatian kepadaku
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan Ilmu yang sangat
bermanfaat
7. Teman-teman kos melati 3 Kina, Ika, Jul, Anggun, Nurul, Indah, Mbak
Kiki, Laddy, Kawai dan Mba Sadah
8. Teman-teman seperjuanganku Ilmu Ekonomi angkatan 2013 yang tidak
bisa ku sebutkan satu-persatu.
Kuucapkan terima kasih untuk kalian semua yang hadir dalam hidupku,
yang telah memberi semangat. Selaku penulis aku menyadari masih banyak
kekurangan dalam skripsi ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 24 Januari 2017
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
INTISARI ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8
A. Landasan Teori ... 8
1.
Peranan dan Fungsi Uang ... 8
2.
Standar Moneter ... 9
3.
Sistem Pembayaran ... 10
4.
Evolusi sistem pembayaran ... 13
5.
Sistem Pembayaran Elektronik (E-money) ... 15
xi
7.
Perkembangan uang elektronik (e-money) di Indonesia ... 21
8.
Perilaku konsumen ... 23
B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 28
C. Hipotesis ... 31
D. Kerangka Pemikiran ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
A. Objek/ Subyek Penelitian ... 32
1.
Jenis Penelitian ... 32
2.
Lokasi Penelitian ... 32
B. Jenis Data ... 33
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ... 34
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 35
F. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 37
G. Uji Asumsi Klasik ... 38
H. Uji Hipotesis dan Analisa Data ... 39
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Hasil Pengumpulan Data ... 42
B. Profil Responden ... 42
C. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 45
D. Uji Asumsi Klasik ... 46
1. Uji Normalitas ... 47
2. Uji Multikorelasi ... 47
3. Uji Heteroskedastisitas ... 48
E. Analisis Regresi Linier Berganda ... 49
1. Uji t (Uji Parsial) ... 50
xii
3. Uji Koefisien Determinasi (R
2) ... 54
F. Pembahasan ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. KESIMPULAN... 61
B. SARAN ... 62
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah transanksi uang elektronik tahun 2009-2014 ... 4
2.1 Penelitian terdahulu ... 30
2.2 Kerangka pemikiran ... 31
4.1 Karakter responden berdasarkan universitas ... 42
4.2 Karakter responden berdasarkan jenis kelamin ... 43
4.3 Karakter responden berdasarkan umur ... 43
4.4 Karakter responden berdasarkan pernikahan ... 44
4.5 Karakter responden berdasarkan pendidikan terakhir ... 44
4.6 Karakter responden berdasarkan Pekerjaan ... 44
4.7 Hasil uji validitas... 45
4.8 Hasil uji reabilitas ... 46
4.9 Uji normalitas ... 47
4.10 Uji multikolerasi... 48
4.11 Uji heteroskedastisitas ... 49
4.12 Analisis data SPSS ... 50
4.13 Hasil analisis uji F ... 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampira 1. Lembar Kuisioner ... 67
Lampira 2. Hasil Kuisioner ... 71
Lampira 3. Regresi ... 79
This research aims to find the factors influencing the students trust in Yogyakarta in using E-money. The subjects in this research are the students in Yogyakarta. In this research, the samples are 100 respondents selected using the Slovin method (1962). The analysis tool used is Multiple Linear Regression.
Based on the analysis done, the results show that the benefits have significant influence on the students trust in using e-money. Risks does not significant influence on the students trust in Yogyakarta in using e-money while the practicality also has significant influence on the students trust in Yogyakarta in using e-money.
1
A.
Latar BelakangSeiring dengan perkembangan zaman maka perkembangan teknologi dan informasi semakin berkembang juga. Kemajuan teknologi ini tidak hanya digunakan dalam dunia pendidikan saja tetapi dalam dunia
ekonomi kemajuan teknologi dan informasi tersebut sangat berpengaruh. Ilmu pengetahuan yang semakin luas dapat memberikan peranan ke segala
sektor yang salah satunya sektor keuangan dan perbankan yang semakin berkembang dan terus memiliki inovasi baru.
Sistem pembayaran yang ada pada saat ini yaitu tunai dan non
tunai, sistem pembayaran menggunakan transaksi tunai dengan menggunakan uang kartal (uang logam dan uang kertas) yang terlihat
wujudnya sedangkan sistem pembayaran dengan menggunakan transanksi non tunai yaitu dengan menggunakan cek, giro, kartu kredit, kartu debet dan uang elektronik (e-money) wujudnya berupa kartu, jadi kita bertransanksi menggunakan kartu.
Dalam sistem pembayaran peranan uang tunai sebagai alat
pembayaran dapat bergeser dalam bentuk pembayaran non tunai menggunakan e-money yang lebih efisien dan ekonomis. Disini peneliti tertarik ingin meneliti tentang sistem pembayaran non tunai yaitu e-money.
kepada penerbit, uang yang disimpan melalui server atau chip, uang yang dikelolah penerbit bukan sebagai simpanan. Menurut Laila (2016) uang
elektronik (e-money) merupakan kartu yang digunakan untuk melakukan berbagai macam pembayaran (multi purposed), tetapi tidak sama halnya seperti kartu telepon yang merupakan single-purpose prepaid card yang dapat dilakukan hanya pada keperluan tertentu. Jadi dapat disimpulkan uang elektronik (e-money) merupakan alat pembayaran yang mengunakan kartu yang terdapat chip di dalamnya gunanya untuk mensensor pada saat melakukan transaksi pembayaran.
Menurut Bank Indonesia (2006), kehadiran alat pembayaran non
tunai dapat menggantikan peranan uang tunai dalam transaksi ekonomi di Indonesia. Pada saat ini, masyarakat tentunya mengharapkan kecepatan
proses pembayaran dan transaksi demi kelancaran kegiatan mereka sehari-hari. Masyarakat membutuhkan sistem pembayaran yang cepat, handal,
dan aman dalam bertransaksi. Alat transaksi yang bersifat praktis dan efisien tentunya didambakan oleh masyarakat. Adanya perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan ilmu pengetahuan telah menciptakan
inovasi-inovasi serta produk-produk baru dalam pembayaran non tunai berbasis elektronik.
transanksi pembayaran, maka jumlah uang yang disimpan dalam uang elektronik (e-money) dibatasi nilai maksimumnya oleh Bank Indonesia sesuai dengan jenis uang elektronik (e-money) yang dikeluarkan oleh Penerbit (Bank Indonesia, 2009).
Pada saat ini Bank Indonesia lagi gencar-gencarnya untuk
mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menerapkan transaksi tanpa uang tunai. Bank Indonesia pada bulan 14 Agustus 2014 lalu,
mencanangkan program tahunan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Jakarta. Ini bertujuan untuk mendorong dan memperluas penggunaan transaksi non tunai untuk keamanan, kenyamanan dan mendukung upaya
pencegahan korupsi (Aidilia, 2015). Diharapkan dengan adanya program tersebut, masyarakat di Indonesia mau beralih menggunakan pembayaran
non tunai tanpa uang dalam bertransaksi dan dapat meningkatkan
cashless di Indonesia yang akan mengurangi kebutuhan uang tunai masyarakat yang tercermin dari jumlah uang tunai yang beredar.
Pandangan masyarakat dengan adanya sistem pembayaran uang elektronik ini positif masyarakat sangat mendukung dengan Gerakan
Nasional Non Tunai (GNNT) karena dapat mempermudah transanksi. Disini peran masyarakat sangat dibutuhkan gerakan ini memerlukan
banyak pihak menyadarkan bahwa gerakan non tunai ini memiliki tujuan untuk kestabilan perekonomian Indonesia (Kompasiana, 2015).
Sebagai pelaku ekonomi dalam mengalokasikan bentuk kekayaan
keuntungan dengan memegang uang dalam bentuk non tunai akan membuat pelaku ekonomi memegang uang dalam bentuk kartu dan
mengubah perilaku masyarakat dalam hal bertransaksi. Hal tersebut akan mengurangi kebutuhan uang tunai yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah uang tunai yang diedarkan Bank Indonesia (Aidilia, 2015).
Adanya kejadian tersebut dapat didukung oleh data-data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan sistem pembayaran. Dapat dilihat
penggunaan alat pembayaran non tunai berbasis elektronik kenaikan dari tahun ketahunnya.
Tabel 1.1
Transaksi Uang Elektronik Tahun 2009 Sampai Dengan Tahun 2014 di Indonesia
Sumber : Bank Indonesia (diolah), 2016. 519.213 693.467
981.297
1.971.550
2.907.432
3.319.556
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Dari data di atas dapat dilihat permintaan uang terhadap e-money
meningkat dari tahun 2009 sebesar 519.213 sampai tahun 2014 sebesar
3.319.556. Dalam salah satu penelitian Bank Indonesia (2006), menyimpulkan bahwa pembayaran non tunai menggunakan kartu menurunkan permintaan uang kartal.
Dengan adanya fenomena peningkatan transaksi non tunai yaitu e-money di Indonesia peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali pada tahun terbaru. Pada penelitian ini penulis berfokus pada mahasiswa yang ada di Yogyakarta sabagai populasinya, karna GNNT juga pernah di sosialisasikan di kampus-kampus yang ada di Yogyakarta, peneliti
berfokus kepada mahasiswa sebab mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan yang luas sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana kepercayaan
mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan e-money dengan judul “faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan
e-money”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini akan
diajukan rumusan masalah sebagai berikut:
2. Apakah resiko e-money memiliki pengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money?
3. Apakah kemudahan penggunaan e-money memiliki pengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari peneitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh manfaat terhadap kepercayaan di Yogyakarta mahasiswa menggunakan e-money?
2. Untuk mengetahui pengaruh resiko terhadap kepercayaan di
Yogyakarta mahasiswa menggunakan e-money?
3. Untuk mengetahui pengaruh kemudahan penggunaan terhadap
kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money? D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk menambah
pengetahuan dan wawasan terhadap penggunaan e-money dengan ini masyarakat dapat menggunakan kartu e-money secara efisien.
2. Bagi penulis
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat menjadi acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya yang
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Peranan dan Fungsi Uang
Uang adalah sesuatu yang digunakan untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun utang. Dalam sejarah uang telah dipakai dalam bentuk jenis yang berbeda-beda seperti misalnya kerang,
emas, gigi binatang, kulit, perak, dan sebagaiannya. Uang merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai satuan pengukur nilai, alat
tukar menukar, dan sebagai alat penimbun atau penyimpan kekayaan (Nopirin, 1992).
Ada defenisi uang masing-masing berbeda berdasarkan tingkat
likuiditasnya, biasanya uang didefinisikan:
M1 uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk deposito.
M2 M1 + tabungan + deposito berjangka pada bank-bank umum. M3 M2 + deposito berjangka pada lembaga-lembaga non bank.
Uang dapat diklasifikasikan atas beberapa dasar yang berbeda sebagai berikut:
a. Sifat fisik dan bahan yang dipakai untuk membuat uang
b. Yang mengeluarkan atau mengedarkan yaitu pemerintah, bank sentral atau bank komersial
2. Standar Moneter
Menurut Nopirin (1992) standar moneter dapat dibagi beberapa jenis
yaitu:
a. Standar Kembar (Bimetallism)
Standar kembar terjadi apabila pemerintah menggunakan emas dan
perak sebagai dasar nilai mata uangnya. Disini pemerintah membandingkan harga emas dan perak sebagai nilai mata uang yang
digunakan. b. Standar Emas
Suatu negara memakai sistem standar emas apabila nilai mata
uangnya, dikaitkan atau didasarkan atas nilai seberat emas tertentu, tetapi masyarakat bebas untuk melebur mata uang emas atau membuat
emas batangan menjadi uang kertas dan sebaliknya. c. Fiat Standar
Sertifikat emas yang dijamin kurang dari 100% inilah yang disebut fiat standar. Ini bisa diterima sebab bisa memenuhi sebagai alat tukar, penyimpan kekayaan serta pembayaran tertunda maka dapat disebut
uang
d. Uang Giral ( Deposit Money)
Deposito dibank dapat dikatakan sebagai uang karena deposito ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Cara melakukan pembayaran dengan alat ini dengan menulis cek yaitu dengan transfer
3. Sistem Pembayaran
Pada saat ini masyarakat dapat untuk memegang uang dan
memilih sistem pembayaran yang ingin dilakukannya dengan sistem yang efisien, cepat dan aman itu merupakan prilaku masyarakat yang umumnya menginginkan yang terbaik. Menurut Afrizal (2014) masyarakat
memegang uang dalam perekonomian akan memilih mana yang paling murah dan nyaman untuk digunakan. Sistem pembayaran merupakan alat
atau instrumen untuk melakukan pemindahan dana, sistem pembayaran ini berkaitan dengan pemindahan dana dari satu pihak ke pihak lain. Undang-undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia menyebutkan bahwa:
sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Menurut Laila (2016) sistem pembayaran merupakan suatu sistem
yang dapat digunakan secara efisien yang memiliki aturan, lembaga dan mekanisme untuk memenuhi kewajiban dalam kegiatan perekonomian.
Media yang dapat digunakan untuk melakukan transanksi ini sangat beragam, mulai dengan cara yang paling mudah sampai dengan cara yang kompleks, peran lembaga Bank Indonesia dilibatkan dalam mengatur
keamanan dan kelancaranya (Isnani 2016). Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran ini merupakan media yang digunakan untuk
instrumen mana yang ingin kita lakukan. Instrumen untuk alat pembayaran dapat di kelompokkan dalam 2 jenis yaitu:
1. Tunai/Cash merupakan pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang yang real ada apabila pada saat terjadi jual beli barang atau jasa ketika seseorang telah mendapatkan barang atau jasa
itu maka si penjual akan menerima uang sebagai bayarannya. Uang yang digunakan untuk pembayaran ini yaitu uang kartal (uang kertas
dan uang logam).
2. Non tunai merupakan alat pembayaran yang menggunakan kartu sebagai pembayaranya, pembayaran ini menggunakan lembaga bank
sebagai medianya. Pembayaran non tunai ini terdiri dari cek, bilyet giro, kartu kredit, kartu debet dan uang elektronik (e-money).
Untuk menjalanakan amanat BI memiliki 4 prinsip untuk menjalankan sistem pembayarannya yaitu keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan
perlindungan konsumen. Sistem pembayaran dapat dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu berupa uang tunai dan non tunai yang membedakanya yaitu instrumen yang digunakan kalau uang tunai instrumen yang digunakan
berupa uang kartal sementara uang non tunai instrumen yang digunakan adalah APMK (alat pembayaran menggunakan kartu) seperti ATM, kartu
kredit, cek, giro, karyu debet, e-money dll.
Pada zaman sekarang ini banyaknya inovasi yang dapat dilakukan pada sistem pembayaran, yang dahulunya kita hanya menggunakan sistem
belum tentu barang yang ditukar memiliki nilai yang balance tapi dengan berkembangnya zaman transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cara
yang lebih efisien, mudah dan kita mengetahui nilai barang tersebut. Pada saat sekarang ini bukan hanya dengan menggunakan uang tunai (kartal dan giral) dan non tunai saja kita dapat bertransaksi melainkan adanya inovasi
kita dapat melihat bahwa transaksi juga dapat dilakukan dengan menggunakan emas, dirham dan dinar untuk bertransaksi yang tetapi
jarang sekali di Indonesia mengunakan alat pembayaran itu.
Sistem pembayaran memiliki peran strategis dalam mendukung aktivitas perekonomian masyarakat dan dunia usaha. Selain itu sistem
pembayaran juga berperan penting dalam mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan dan pelaksanaan kebijakan moneter. Pada tahun 2012
kebijakan Bank Indonesia berfokus kepada 4 aspek yaitu peningkatan keamanan agar menjaga kepercayaan masyarakat, efisiensi melalaui upaya
interkoneksi, perluasan akses untuk mendorong industri sistem pembayaran memperluas cakupan layanan sehingga lebih luas serta merata ke seluruh wilayah Indonesia dan memberikan perlindungan kepada
konsumen dari kurangnya pemahaman terhadap manfaat dan resiko dari suatu instrumen pembayaran yang di pakai (Bank Indonesia, 2012).
Sistem pembayaran memiliki arti penting bagi dalam perekonomian, dapat menghilangkan hambatan perdagangan dalam dari sisi pembayaran untuk transaksi perdagangan, dapat menjaga stabilitas
serta sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi ekonomi suatu negara. Sistem pembayaran ini harus diatur dan diawasi dengan baik agar sistem
pembayaran dapat berjalan secara efisien, efektif dan aman (Astuty, 2015). Kita sudah mengetahui bahwa tugas Bank Indonesia mengatur dan menjaga sistem pembayaran, memperluas, memperlancar dan mengantur
sistem pembayaran, yang menyangkut kesepakatan, aturan, standar, dan prosedur yang digunakan dalam mengatur peredaran uang antar pihak
dalam melakukan ekonomi dan keuangan dengan menggunakan instrumen pembayaran yang sah.
4. Evolusi sistem pembayaran
Kita telah mengetahui bahwa sistem pembayaran telah berkembang sangat pesat, adanya perubahan sifat, dan penggunaan uang sebagai alat
pembayaran. Pada zaman dahulu orang hanya mengenal sistem barter, sistem barter ini merupakan sistem tukar menukar barang dengan orang
lain, orang yang menginginkan sesuatu atau membutuhkan sesuatu dengan usaha sendiri, apa yang mereka miliki belum tentu itu menjadi kebutuhan jadi mereka mencari orang yang memiliki barang yang sesuai keinginan
atau butuhkan dan saling tukar menukar.
Kemudian ditemukan alat transaksi yang baru yaitu berupa uang
logam dan uang kertas ini merupakan alat pembayaran yang sah untuk bertransaksi. Dengan kehadiran alat pembayaran itu membuat transaksi lebih mudah. Setiap objek memiliki nilai yang jelas itu dapat dijual dan
kehidupan sehari-hari untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa.
Semakin berkembangnya sistem pembayaran maka perubahan alat pembayaran dapat pula terjadi, setelah adanya uang kartal (uang kertas dan logam) kemudian muncullah alat pembayaran yang baru yaitu cek atau
giral, disini bank sebagai mediannya masyarakat dapat transfer dana dari saldo rekening antar institusi keuangan. Cek ini memungkinkan seseorang
untuk melakukan transaksi tanpa harus membawa uang tunai. Ini merupakan suatu evolusi pertama dalam alat pembayaran non tunai yang dapat meningkatkan efisiensi sistem pembayaran.
Dengan berkembangnya teknologi maka instrumen sistem pembayaran non tunai juga berkembang seperti ATM, kredit, debet,
mobile banking, sms banking, dan lain-lain. Kemudian alat pembayaran mulai berinovasi dengan membuat alat pembayaran yang lebih mudah dan
praktis lagi yaitu elektronik money (e-money), uang elektronik (e-money) ini memiliki karakteristik yang berbeda tidak melibatkan rekening nasabah di bank saat melakukan transanksi, sudah dijelaskan juga pada bagian
diatas bahwa e-money ini merupakan produk stored value (uang yang dimiliki telah tersimpan pada alat pembayaran), dan juga tidak
memerlukan jaringan online untuk menggunakannya ketika offline transaksi juga dapat dilakukan (Bank Indonesia, 2006)
Perkembangan inovasi dalam sistem pembayaran merupakan
keberadaan instrumen dan mekanisme pembayaran yang praktis, efisien, aman dan nyaman untuk mendukung aktivitas ekonomi yang dilakukan,
sistem pembayaran ini juga berperan penting untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan dan pelaksanaan kebijakan moneter. Bank indonesia juga harus memastikan bahwa perkembangan sistem pembayaran berada dalam
koridor ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan untuk menjamin kelancaran dan keamanan jalannya sistem pembayaran.
Kebijakan dan pengembangan Bank Indonesia berfokus pada 4 aspek yaitu, keamanan efisiensi, perluasan akses dalam sistem pembayaran dan memperhatikan perlindungan konsumen. Keamanan ini bertujuan agar
menjaga kepercayaan masyarakat untuk menggunakan instrumen pembayaran alternatif dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan,
peningkatan efisiensi melalui upaya interkoneksi sistem pembayaran menjadi sangat penting agar industri sistem pembayaran dapat melakukan
sharing investasi pengembangan infrastruktur untuk menciptakan efisiensi secara nasional baik bagi industri sistem pembayaran maupun bagi masyarakat pengguna ( Bank Indonesia, 2012).
Masyarakat sekarang dapat memilih dengan menggunakan instrumen sistem pembayaran apa yang ingin dilakukan saat melakukan
transaksi, dimana sistem pembayaran sudah semakin berkembang.
5. Sistem Pembayaran Elektronik (E-money)
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih ini maka
pembayaran elektronik (e-money) merupakan sistem pembayaran yang menggunakan kartu bukan dengan menggunakan uang tunai (kartal dan
giral). Sistem pembayaran elektonik (e-money) ini dapat mempermudah masyarakat dalam bertransaksi, dengan menggunakan pembayaran elektronik (e-money) ini dapat mempercepat proses transaksi. Uang
elektronik merupakan inovasi baru yang dapat memberikan kepraktisan dalam pembayaran (Anita, 2013).
Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2014 uang elektronik (e-money) adalah alat pembayaran yang berdasarkan nilai uang yang disetor kepada penerbit, uang yang disimpan melalui server atau chip,
uang yang dikelolah penerbit bukan sebagai simpanan. Menurut Laila (2016) uang elektronik (e-money) merupakan kartu yang digunakan untuk
melakukan berbagai macam pembayaran (multi purposed), tetapi tidak sama halnya seperti kartu telepon yang merupakan single-purpose prepaid
card yang dapat dilakukan hanya pada keperluan tertentu. Jadi dapat disimpulkan uang elektronik (e-money) merupakan alat pembayaran yang mengunakan kartu yang terdapat chip di dalamnya gunanya untuk
mensensor pada saat melakukan transaksi pembayaran.
Dengan adanya alat pembayaran elektronik ini kita dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Uang yang dimiliki nasabah akan tersimpan pada e-money yang dapat dilakukan untuk melakukan transaksi pembayaran. Uang elektronik (e-money) merupakan
1. Disetorkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit.
2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip.
3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektronik tersebut.
4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelolah oleh
penerbit bukan merupakan simpanan dimana sudah disebutkan dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.
Nilai uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan secara
elektronik pada suatu media yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran dan transfer dana. Penerbit uang elektronik ini
meliputi lembaga bank dan lembaga selain bank. Di Indonesia uang elektronik diterbitkan oleh sejumlah bank dan perusahaan operator
telekomunikasi. Penyelenggaraan uang elektronik melibatkan pihak pemegang, penerbit, pedagang, dan penyelenggara penyelesaian akhir (Serfianto dkk, 2012).
Macam-macam penerbit uang elektronik di Indonesia yang diterbitkan oleh sejumlah bank dan perusahaan operator telekomunikasi:
1. Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nama kartu Indomaret Card, GazCard,E-Toll dan E-Cash
2. Bank BCA (Persero) Tbk dengan nama kartu Flazz dan Sakuku
4. Bank Central Asia Tbk dengan nama kartu Flazz
5. Bank Mega (Persero) Tbk dengan nama katu Studio Pass dan Smart
Card
6. Bank BNI (Persero) Tbk dengan nama kartu Java Jazz Card dan Kartuku
7. Bank BRI (Persero) Tbk dengan nama kartu Brizzi 8. PT Indosat dengan nama kartu Dompetku
9. PT Skye Sab Indonesia dengan nama kartu Skye Card
10.PT Telkomsel (Persero) dengan nama kartu Flexy Cash dan i-Vas Card 11.PT Telkomsel dengan nama kartu T-Cash
12.PT XL Axiata Tbk dengan nama kartu XL Tunai
Penggunaan transanksi e-money ini dapat digunakan pada tempat
yang telah memiliki fasilitas. Cara sistem pembayarannya kita hanya scan kartu pada barcode yang ada tanpa harus menulis pin dan meminta tanda
tangan konsumen. Pembayaran dengan e-money ini dapat mempercepat kita untuk melakukan transaksi.
Pertumbuhan transaksi elektronik di Indonesia lumayan cepat dan
Bank Indonesia harus dapat menyempurnakan pengaturan pada uang elektronik ini agar dapat mendukung penerbit dalam satu kartu prabayar
6. Kelebihan dan kekurangan sistem pembayaran uang elektronik ( e-money)
Sistem pembayaran uang elektronik (e-money) ini juga memiliki kelemahan dan kelebihan, kelemahan sistem pembayaran uang elektronik (e-money) :
1. Kesulitan untuk melakukan pengecekan saldo, sehingga waktu saat melakukan transaksi si pemegang kartu e-money tidak tau berapa sisa
saldonya dan ternyata saldo dikartunya habis.
2. E-money yang dikeluarkan dari salah satu penerbit tidak dapat digunakan pada penerbit lainnya, contohnya kartu e-money mandiri
tidak dapat melakukan transanksi menggunakan mesin e-money brizzi (bank BRI), ini disebabkan tidak adanya standarisasi pada
microprocessor chip, aplikasi dan alat pembaca.
3. Masih belum banyaknya merchant yang menyediakan layanan sistem
pembayaran menggunakan uang elektronik (e-money), jadi seseorang yang memiliki kartu ini tidak dapat menggunakannya secara maksimal.
4. Ketika kartu yang dipegang konsumen hilang maka uangnya juga ikut hilang disebabkan kartu yang tidak menggunakan PIN untuk
memakainnya.
1. Penggunaan transaksi yang lebih cepat dan aman, konsumen tidak perlu menerima kembalian dan aman karna kita tidak memerlukan
membawa uang banyak sehingga dapat mencegah kriminalitas.
2. Tidak terjadinya kesalahan perhitungan pada jumlah transaksi atau transaksi lebih akurat karena dikelolah oleh komputer dan mesin. Jadi
konsumen tidak perlu khawatir dengan jumlah transaksi karna tidak ada kekeliruan jumlah saldo akan terpotong sesuai dengan nominal
yang tertera.
3. Penggunaanya tidak memerlukan otoritas on-line, tanda tangan, dan menggunakan PIN ketika off-line juga dapat melakukan transaksi dan
pada saat terjadi pemadaman listrik transaksi juga dapat berjalan. 4. Pengguanaan transaksi yang singkat hanya dengan memasukan total
pembayaran dan menscan kartu transaksi telah selesai dilakukan. 5. Penggunaanya yang sangat fleksibel dan tidak perlu membawa uang
tunai, jadi lebih memudahkan kita untuk mengontrol penggeluaran karena dana yang tersedia hanya Rp. 1 juta.
6. Kartu e-money sering memberikan diskon/potongan harga pada
merchant tertentu, membuat konsumen bisa melakukan pengiritan sedikit.
7. Perkembangan uang elektronik (e-money) di Indonesia
Perkembangan uang elektronik (e-money) sudah sangat meningkat
di Indonesia, dapat dilihat dari tahun ke tahun nilanya naik. Kita telah mengetahui bahwa Bank Indonesia mengatur sistem pembayaran sebagai otoritas moneter, pada awal tahun 2010 Bank Indonesia sudah melakukan
sosialisasi tentang penggunaan uang non tunai (Arsita, 2015). Pada bulan Agustus 2014 Bank indonesia mencanangkan Gerakan Nasinonal Non
Tunai (GNNT) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan menggunakan transanksi non tunai (Bank Indonesia 2014).
Walaupun uang elektronik (e-money) sudah diketahui banyak
orang tetapi masih ada orang yang enggan menggunakannya, kebanyakan orang yang menggunakan uang elektronik (e-money) merupakan mereka
yang mengerti dengan kecanggihan teknologi seperti handphone dan mereka yang enggan menggunakan uang elektronik (e-money) karena
mengalami keraguan dan kurang pahamnya cara penggunaanya.
Pergerakan pemegang uang elektronik (e-money) ini meningkat dari tahun ke tahunnya, partisipasi masyarakat yang aktif menggunakan
transaksi pembayaran dengan uang elektronik (e-money) dapat dilihat dari kenaikannya. Penggunaanya yang fleksibel dalam jumlah kecil itu dapat
dilihat dari transanksi pembayaran transportasi yang digunakan masyarakat untuk melakukan pembayaran tol, sehingga tidak perlu lagi menunggu lama untuk melakukan transaksi dan tidak perlu menerima
Uang elektronik (e-money) sudah ada di merchant-merchent antara lain jalan tol, pembayaran bus (Transjakarta, Trans Jogja, dan Batik Solo
Trans), kereta (Railing Medan dan Jakarta Commuter Line), parkir (Quality Parking, Secure Parking danParkir Stasiun Reska serta Terminal Parkir Elektronik, Kelapa Gading), toko-toko ritel, SPBU, restaurant ini
dapat mempermudah kita melakukan transaksi.
Dengan adanya e-money ini dapat meningkatkan daya beli
masyarakat karena penggunaanya yang aman dan mudah, jadi tidak perlu membawa uang tunai yang banyak lagi yang sudah dijelaskan diatas tadi. Dengan meningkatnya penggunaan e-money ini dapat juga berdampak
pada perekonomian disebabkan berkurangnya jumlah uang beredar sehingga inflasi dapat teratasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap
terjaga tidak terlepas dari peran strategi sistem pembayaran dalam mendukung aktivitas perekonomian (Bank Indonesia, 2012)
Kehadiran alat pembayaran non tunai bagi perekonomian memberikan manfaat peningkatan efisiensi dan produktifitas keuangan yang mendorong aktivitas sektor riil pada gilirannya dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inovasi dalam alat pembayaran non tunai dapat menimbulkan komplikasi
dalam penggunaan target kuantitas dalam pengendalian moneter. Studi empiris menemukan bahwa kehadiran alat pembayaran non tunai menggunakan kartu dapat menggantikan peranan alat pembayaran tunai
Pembayaran uang elektronik (e-money) ini dapat membantu meminimal terjadinya pengurangan grey economy atau kegiatan ekonomi
berbasis uang tunai yang tidak dilaporkan. Dengan adanya uang elektronik (e-money) dapat mendorong peningkatan potensi penerimaan pajak bagi pemerintah, selain itu pembayaran elektronik ini juga dapat menekan biaya
pengelolaan uang, dan memberikan jaminan pembayaran untuk pedagang serta mendorong inklusi keuangan (Liputan6, 2016).
8. Perilaku konsumen
Seorang konsumen memiliki peran yang sangat penting oleh sebab itu makan produsen harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Dengan begitu seorang produsen harus mengetahui apa yang diinginkan masyarakat sehingga ia membuat keputusan menggunakan sumber daya
yang dimilikinya (waktu, uang dan usaha) untuk memperoleh suatu produk atau jasa yang diinginkannya, konsumen merupakan suatu titik
sentral dalam pemasaran kita harus tau apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen pada saat ini. Menurut Kotler (2012) perilaku konsumen adalah bagaimana kita mempelajari tentang individu,
kelompok, dan memilih organisasi, membeli, menggunakan, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan, pemasaran harus
mengetahui perilaku konsumen.
Menurut Suyoto (2012) perilaku konsumen merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
keputusan. Perilaku konsumen juga merupakan bagian dari manajemen pemasaran karena berhubungan dengan manusia yang sebagai sasaran
utama (Syamsumarli, 2013). Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen sangat penting dalam pemasaran kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen.
Adam Smith dalam bukunya Mila, Ida (2008), manusia sebagai makhluk homo economicus yang merupakan manusia hemat dan efisien
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan, yang maksudnya manusia merupakan makhluk ekonomi yang selalu ingin berusaha memaksimalkan tingkat kepuasanya dan selalu
bertindak rasional. Seorang konsumen akan selalu berusaha untuk meningkatkan kepuasanya selama kemampuan finansialnya
memungkinkan. Dalam dunia perbankan seseorang yang menggunakan jasa perbankan, itu disebut sebagai nasabah dan itu juga termasuk sebagai
konsumen. Untuk dapat meningkatkan nasabah pihak perbankan juga harus dapat mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan nasabah karena kita tau tadi bahwa manusia termasuk makhluk rasional.
Konsumen akan berusahan menggunakan pendapatanya yang terbatas untuk dapat memaksimalkan keinginkan yang dibutuhkanya,
keputusan menggunakan barang atau jasa yang mana paling terbaik yang dapat meningkatkan kepuasan.
Menurut Kotler (2012) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:
1. Faktor budaya
a. Sub kultur
Setiap kebudayaan terdiri dari subkultur yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi yang lebih spesifik dan sosialisasi bagi anggotanya. Subkultur termasuk kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur tumbuh besar dan cukup
makmur, perusahaan sering merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.
b. Kelas sosial
Setiap kelas sosial memiliki preferensi, dimana preferensi ini diartikan
sebagai selera yang berbeda-beda dari setiap kelas soasil. Anggota kelas sosial menunjukkan produk dan merek preferensi yang berbeda di banyak daerah, termasuk pakaian, perabot rumah tangga, kegiatan
rekreasi dan mobil. 2. Faktor sosial
a. Kelompok acuan
mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliannya, dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
b. Keluarga
Keluarga merupakan sebagai satuan unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya dapat mempengaruhi dan menentukan pengambilan
keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa tersebut. c. Peran dan status
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian status dan peran. Sebuah peranan terdiri dari aktifitas yang dilakukan seseorang dengan orang lain yang ada disekelilingnya.
3. Faktor pribadi a. Usia
Seseorang akan mengalami perubahan dalam hal selera dan konsumsi sesuai dengan pertambahan usianya.
b. Pekerjaan
Pekerjaan juga mempengaruhi pola selera dan konsumsi seseorang, dimana jika penghasilanya semakin banyak maka semakin bertambah
kebutuhan yang dikosumsinya, pendapatan seseorang yang bekerja sebagai buruh memiliki pola konsumsi yang berbeda dengan seseorang
yang bekerja di perusahaan besar. c. Situasi ekonomi
Situasi ekonomi merupakan pendapatan rata-rata yang dibelanjakan,
dapat menawarkan secara terus menerus kepada pelanggan. d. Gaya hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang memiliki minat dan pendapat. Pemasar harus dapat menyesuaikan produk mereka dengan gaya hidup konsumenya.
e. Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian merupakan tingkah laku seseorang, kepribadian
merupakan salah satu variabel yang bermanfaat untuk menganalisa perilaku pembeli. Konsep diri merupakan konsep kepribadian seseorang yang pasti berbeda-beda sehingga adanya pendapat yang
berbeda-beda. 4. Faktor psikologis
a. Motivasi
Misalnya pemberian dorongan manajer kepada karyawanya seperti
semangat dan inspirasi untuk meningkatkan semangat karyawannya, manajer akan memberikan inspirasi dan motivasi agar seseorang itu dapat bertindak.
b. Persepsi
Seorang individu dapat memilih dan menafsirkan masukan-masukan
sebuah gambaran yang bermanfaat. Pemasar harus dapat melakukan promosi agar dapat manarik perhatian konsumen.
c. Belajar
Pembelajaran dihasilkan dari rangsangan, isyarat, tanggapan dan penguatan.
d. Kepercayaan dan sikap
Sebuah kepercayaan adalah bahwa pemikiran deskriptif seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap menggambar penilaian kongnitif
yang baik maupun tidak baik.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu telah melakukan penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang ingin dilakukan, variabel yang digunakan dan hubungan antar variabel penelitian.
Skripsi Afrizal Yudhistira Putra yang diteliti pada tahun 2014 yang berjudul Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi dan Aksesibilitas
Terhadap Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik hasil penelitiannya bahwa preferensi dan aksebiliti memiliki pengaruh positif terhadap
penggunaan kartu pembayaran
Kemudian pada tahun 2015 di teliti kembali di daerah yang berbeda oleh Nur Fitri Pratiwi yang berjudul Pengaruh Persepsi
Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Kartu Brizzi PT. Bank Rakyat Indonesia yang merupakan
salah satu alat pembayaran uang elektronik (e-money), hasilnya bahwa prespsi kemudahan dan presepsi kemanfaatan memiliki pengaruh positif terhadap minat konsumen dalam menggunakn Kartu Brizzi di daerah
Di tahun yang sama 2015 Arsita Ika meneliti Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan, Penggunaan, Daya Tarik Promosi , dan
Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan layanan E-money, hasil penilitiannya menunjukkan bahwa pendapatan, manfaaat, kemudahan daya tarik, promosi dan kepercayaan memiliki hubungan yang positif terhadap
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
no Penulis Judul Sumber Variabel Hasil
1 Afrizal Yudhistira Putra
Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Preferensi dan Aksesibilitas Terhadap
Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik Universitas Brawijaya Malang (2014) Independen: Preferensi, Aksebilitas Dependen: Kartu pembayaran Elektronik
Hasil penelitian menunjukan bahwa preferensi , aksebilitas memiliki hubungan positif atay signifikan terhan kartu pembayaran elektronik
2 Nur Fitri Pratiwi
Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Kartu Brizzi PT. Bank Rakyat Indonesia
(persero), Tbk Makassar
Universitas Hasanuddin Makassar (2015) Independen: Persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan
Dependen: Minat konsumen menggunakan kartu brizzi
Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan memiliki hubungan positif terhadap penggunaan kartu brizzi di Makassar
3 Arsita Ika Adiyanti
Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan, Penggunaan, Daya Tarik Promosi , dan
Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan layanan E-money Universitas Brawijaya Malang (2015) Independen: Pendapatan, manfaat, kemudahan
pengguna, daya tarik promosi, dan kepercayaan
Dependen: Minat
menggunakan layanan e-money
C. Hipotesis
Dari rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori yang
keseluruhannya akan di tuangkan ke dalam kerangka pemikiran , maka dapat ditarik hipotesis seperti berikut:
1. manfaat e-money berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa
menggunakan layanan e-money
2. resiko e-money berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa
menggunakan layanan e-money
3. kemudahan penggunaan e-money berpengaruh terhadap kepercayaan mahasiswa menggunakan layanan e-money
D. Kerangka Pemikiran
Dalam kerangka pemikiran dibawah terlihat bahwa kepercayaan
terhadap e-money merupakan variabel dependen, sedangkan manfaat, resiko, kemudahan pengguna merupakan variabel independen. Skema
[image:49.595.157.447.589.731.2]tersebut menyatakan bahwa kepercayaan terhadap e-money dipengaruhi oleh manfaat, resiko, dan kemudahan penggunaan.
Tabel 2.2
Kerangka pemikiran
Manfaat
Kepercayaan terhadap
e-money
Resiko
32
METODE PENELITIAN
A. Objek/ Subyek Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif ini merupakan teknik
menggumpulkan, mengelolah, menyederhanakan, menyajikan dan
menganialisis, data agar dapat memberikan gambaran tentang suatu
peristiwa dengan observasi yang dilakukan yang dinyatakan dalam bentuk
angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung. Penelitian ini
menggambarkan kepercayaan mahasiswa terhadap penggunanaan e-money, dengan menggunakan 4 variabel yaitu manfaat, resiko, kemudahan dan kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penilitian yang akan dilakukan di beberapa kampus yang
ada di Yogyakarta yaitu UGM, UMY, UNY, Universitas Alma Ata,
Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan
alasan peneliti ingin mengetahui bagaimana kepercayaan mahasiswa di
B. Jenis Data
Data yang digunakan yaitu data primer didapatkan langsung dari
responden dengan memberikan kuisioner pertanyaan terstruktur dan
dihitung dengan menggunakan skala likert yang di sebarkan kepada
mahasiswa yang berada di Yogyakarta. Dalam hal ini data yang digunakan
yaitu manfaat, resiko, kemudahan dan kepercayaan mahasiswa di
Yogyakarta menggunakan e-money.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini yang menjadi populasi dalam penelitian ini
mahasiswa Yogyakarta, mengingat jumlah populasi yang cukup banyak,
maka dalam rangka efesiensi dan keefektifan penelitian, dilakukan
sampling (penggambilan sample). Berdasarkan proses sample yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan incidental sampling. Incidental sampling merupakan teknik penggambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan, yaitu siapa saja mahasiswa yang kebetulan
ketemu sama peneliti dan orang tersebut dianggap cocok sumber data
dalam penelitian (Sugiono, 2008). Bila dilihat sumber datanya, maka
pengumpulan data dilakukan menggunakan sumber data primer dimana
sumber data primer yaitu melakukan pengumpulan data dengan
menggunakan kuisioner sebagai alat penggumpul data. Teknik wawancara
juga dipakai dalam penelitian ini, wawancara ditujukan kepada mereka
yang dilakukan tidak terstruktur disebabkan peneliti tidak memasukkan
pertanyaan terencana yang ingin ditanyakan pada responden.
Penelitian ini menggunakan metode Slovin (1962), dikarekan
populasi yang terlalu banya sehingga peneliti hanya mengambil sample
dari populasi yang ada, rumus dari metode Slovin sebagai berikut:
(3.1)
dimana:
n: jumlah sample
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error toleeance)
Dalam penelitian ini populasi yang ada sebanyak 247.247 maka
sample yang digunakan adalah:
= 99,959 dibulatkan menjadi 100. (3.2)
Jadi pada penelitian ini akan menggunakan 100 kuisioner yang akan
disebarkan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan
bahan-bahan yang relevan, akurat dan realistis. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data ini yaitu kuisioner yang merupakan teknik
pengumpulan data dari responden yang diberikan kertas pertanyaan secara
terstruktur agar dapat diisi kemudian juga didapat dari buku referansi,
dan melakukan wawancara tetapi tidak terstruktur. Jenis data yang
digunakan adalah data primer. Skala yang digunakan adalah sekala Likert
(Djaali dkk, 2007).
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Defenisi operasional merupakan batasan yang dijadikan sebagai
pedoman dalam suatu penelitian (Widjono, 2007). Defenisi operasional ini
mengacu pada variabel yang ingin diteliti, objek penelitian yang dimaksud
adalah mahasiwa yang ada Yogyakarta. Variabel ini terdiri dari 2 variabel
yaitu variabel independen dan variabel dependen. Berikut penjelasan
variabel-variabelnya:
1. Variabel independen
Variabel independen (variabel bebas atau mempengaruhi) adalah
variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen dan
memiliki hubungan positif atau negatif pada variabel dependen
nantinya (Syafizal dkk, 2010). Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel
independen yaitu: manfaat pengguna, resiko pengguna, dan
kemudahan pengguna.
a. Manfaat
Dalam penelitian ini manfaat penggunaan memiliki makna yang
b. Resiko
Resiko penggunaan dalam penelitian menyangkut tidak adanya resiko
yang tinggi pada identitas konsumen, dapat menjamin kebutuhan
nasabah dalam bertransaksi, tidak adanya kriminalitas pencurian uang
dan tidak adanya gangguan jaringan pada saat transaksi menggunakan
e-money.
c. Kemudahan
Pada variabel kemudahan penggunaan ini transaksi dengan
menggunakan e-money dapat mudah dilakukan hanya dengan menscan
chip yang ada pada kartu transaksi langsung dapat dilakukan, penggunaanya yang sangat mudah dipahami, lebih praktis dan sangat
fleksibel.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang bagian utama dalam penelitian
yang tujuannya membuat variabel terikat menjelaskan, memprediksi,
variabel ini disebut variabel terikat atau terpengaruh (Syafizal dkk,
2010). Dalam penelitian ini kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta
menggunakan uang elektronik (e-money). Dalam penelitian ini
kepercayaan memiliki arti yakin, berminat terhadap produk layanan
e-money yang ingin di gunakan untuk melakukan transanksi apa yang membuat seseorang ingin atau mau melakukan transanksi dengan
menggunakan layanan uang elektronik (e-money). Indikator yang
pengguna, resiko pengguna, dan kemudahan pengguna yang
menjelaskan perkembangan uang elektronik (e-money) itu sendiri.
F. Uji Kualitas Instrumen dan Data
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan data primer yang
menggunakan data kuisioner maka perlu melakukan berupa uji validitas
dan reliabilitas:
1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah tingkat keandalan alat ukur yang digunakan, sejauh
mana peneliti dapat mengukur apa yang ingin diukur, agar dapar
mengetahui valid atau tidak validnya suatu kuisioner yang akan diuji.
Tinggi rendahnya suatu alat ukur menggambarkan sejauh mana
keterkaitan antara variabel yang diuji oleh peneliti (Freddy, 2008).
Kriteria dikatakan valid atau layak dapat membandingkan dengan rhitung
≥ rtable maka dapat dikatakan valid (Ghozali, 2006)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran konsistensi nilai yang dicapai oleh
orang pada waktu yang berbeda tetapi memiliki hasil yang sama,
dimana hasil yang didapat itu bisa dipercayai atau walaupun
penelitian itu dilakukan berulang-ulang tetap memiliki nilai/hasil
yang sama atau tidak berbeda jauh, kriteria dinyatakan reliabel
G. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan atas
model regresi yang digunakan pada penelitian ini. uji ini dilakukan agar
tidak terdapanya multikolinearitas dan heteroskedastisitas agar data yang
dihasilkan normal (Ghozali, 2006).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat pada model regresi variabel,
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dapat
diketahui dengan analisis grafik dan uji statistik. Pendeteksian
normalitas data apakah terdistribusi normal atau tidak dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Residual dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov > 0,05
dan sebaliknya (Ghozali,2006).
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel Independen dalam model
regresi. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari
multikolineritas. Uji multikolerasi dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) kriteriannya apabila nilai tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 10 maka tidak terdapat nilai multikolerasi di antara variabel
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat menguji pada model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat angka signifikan yang ada
pada persamaan regresi yang baru lebih besar dari 0,05 maka
dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).
H. Uji Hipotesis dan Analisa Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode regresi linier berganda ini digunakan untuk melihat
hubungan antara variabel-variabel dependen yaitu Manfaat (X1), Resiko
(X2), Kemudahan (X3) dengan variabel independen yaitu kepercayaan
mahasiswa di Yogyakarta menggunakan e-money, model persamaan yang digunakan yaitu:
Y= β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 (3.3)
Keterangan:
Y = Kepercayaan Penggunaan
X1 = Manfaat
X2 = Resiko
X3 = Kemudahan
a. Uji T (Uji Parsial)
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen
yaitu manfaat, resiko, kemudahan secara parsial terhadap variabel
dependen yaitu kepercayaan mahasiswa di Yogyakarta
menggunakan e-money. Dengan membandingkan thitung dan ttabel
apabila thitung lebih besar dari ttabel maka variabel memiliki
hubungan yang positif dan sebaliknya. Jika probabilitas nilai t <
0,05, maka dapat dilihat bahwa variabel independen memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara
parsial dan sebaliknya jika probabilitas > 0,05, maka dapat dilihat
bahwa variabel independen tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).
b. Uji F (UjiSerempak)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah memiliki pengaruh yang
signifikan variabel independen secara bersama-sama terhadapat
variabel dependent. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka variabel
independen secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2011).
c. Uji Koefisien Determinasi ( R2)
Uji koefisien determinasi untuk menentukan berapa
persentase total variasi dalam variabel dependen yang diterangkan
pada variabel Independen. Melihat pengaruh antara variabel
42
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner terhadap mahasiswa di Yogyakarta yang mengetahui
tentang uang elektronik (e-money), responden yang diambil secara random dari beberapa universitas yang ada di Yogyakarta, jumlah kuisioner yang disebar sebanyak 100 kuisioner. Data kuisioner dapat
terkumpul dalam 25 hari (24 November – 19 Desember 2016) setelah semua kuisioner terkumpul dan kemudian dilakukan analisis.
B. Profil Responden
Pada penelitian ini kuisioner yang disebarkan sebanyak 100
[image:60.595.141.484.609.740.2]kuisioner dapat diketahui karakteristik demografi responden dari universitas, jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Berikut ini data responden yang ada pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas
Sumber : Data pimer diolah, 2016
No Universitas Jumlah Persentase
1
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 50 50%
2 Universitas Negri Yogyakarta 11 11%
3 Alma Ata 6 6%
4 Universitas Gadjah Mada 12 12%
5 Sanata Dharma 11 11%
6 Atma Jaya Yogyakarta 10 10%
Pada tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa setengah dari responden diambil dari kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
[image:61.595.180.443.279.355.2]sebagian lagi diambil dari beberapa kampus yang ada di Yogyakarta secara random.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Pria 41 41%
2 Wanita 59 59% Total 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa responden berdasarkan
jenis kelamin wanita lebih banyak dibandingkan responden pria, itu didapat dengan cara yang tidak sengaja dengan bertemu pada responden.
Tabel 4.3
Karasteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Persentase 1 < 20 Tahun 40 40% 2 20-25 Tahun 52 52% 3 26-30 Tahun 8 8%
Total 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat responden yang paling banyak berusia 20-25 tahun yang dapat disimpulkan bahwa usia produktif sudah
[image:61.595.182.444.515.609.2]Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
No Status Pernikahan Jumlah Persentase 1 Belum Menikah 100 100% 2 Menikah - - Total 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
[image:62.595.200.460.369.460.2]Pada tabel 4.4 diatas karakteristik responden berdasarkan status pernikahan bahwa seluruhnya belum menikah atau bekeluarga.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase 1 SMA atau sederajat 95 95% 2 Diploma - -
3 S1 5 5%
Total 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.5 diatas berdasarkan pendidikan terakhir mayoritas responden tamatan/lulusan SMA atau sederajat yang sekarang sedang
menjalankan pendidikan S1 di Yogyakarta. Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Mahasiswa 100 100% 2 Pegawai/swasta - - Total 100 100%
[image:62.595.209.472.620.700.2]Pada tabel 4.6 diatas berdasarkan karakteristik pekerjaan responden bahwa seluruh responden merupakan mahasiswa yang sedang melakukan
pendidikan di Yogyakarta karena sesuai dengan data penelitian yang ingin diteliti yaitu mahasiswa di Yogyakarta.
C. Uji Validitas dan Uji Reabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidak kuisioner
[image:63.595.189.492.449.730.2]yang akan diberikan kepada responden. Dengan menggunakan SPSS versi 16.0, validnya suatu data dimana rhitung ≥ rtable maka dapat dikatakan valid.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
Variabel Item rhitung Keterangan
Manfaat
X1.1 0,637 Valid
X1.2 0,514 Valid
X1.3 0,580 Valid
X1.4 0,679 Valid
Resiko
X2.1 0,729 Valid
X2.2 0,542 Valid
X2.3 0,808 Valid
X2.4 0,612 Valid
Kemudahan
X3.1 0,671 Valid
X3.2 0,639 Valid
X3.3 0,796 Valid
X3.4 0,836 Valid
Kepercayaan
X4.1 0,619 Valid
X4.2 0,624 Valid
X4.3 0,713 Valid
X4.4 0,750 Valid
Dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa rtabel sebesar 1,966 lebih besar dari rhitung jadi kesimpulannya semua variabel yang ada dikatakan
valid.
2. Uji Reabilitas
Uji Reliabilitas untuk mengukur nilai yang ada pada variabel kuisioner
sehingga dapat menghasilkan data yang konsisten dengan menggunakan alat uji statistik SPSS versi 16.0, dapat dikatakan
[image:64.595.199.449.386.450.2]reliable apabila cronbach’s alpha leb