• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pemanfatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Blambangan Umpu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pemanfatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Blambangan Umpu"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

RESOURCE CENTER IN JUNIOR HIGH SCHOOL 5 BLAMBANGAN UMPU

ABSTRACK By

MEDY YUNARKO

The objekctives of this research are to determine the evaluation of context, the evaluation of input, the evaluation process, and evaluation Product. This resource, the writer used evaluation method with CIPP approach, in junior high school 5 Blambangan Umpu.

The results for the context in this research include the vision and mission and also the policies that support the use of library as a learning resource center, for the vision and mission, it can be said very good but the policies are stiil decrease, for the input are still decrease related to the sta ndar expected. For the process of implementation function as an information media and communication that related to the process of learning for the school community and stakeholder are still seen very decrease. While for the product the learning effectiveness by using many learning resources which based on ICT is less fulfilled, the efficiency of learning activity by using many learning resources based on ICT is enough fulfilled, the availability of communication network, togetherness and sharing experiences among teacher, the availability of learning resources in the form of teching materials and ICT based test materials for all subject in school is less fulfilled, the availability of teachers’ room to develop creative ide in learning, the learning innovation and other matters related to the improvement of learning quality is less fulfilled, the awareness and the competences of teachers in developing learning materials and ICT based test materials is less fulfilled, and teachers’ ability in implementing the ICT based is less fulfilled.

(2)

SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 BLAMBANGAN UMPU

ABSTRAK Oleh

MEDY YUNARKO

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan memberi rekomendasi terhadap Evaluasi konteks, masukan, proses, dan produk. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi dengan pendekatan CIPP, tempat penelitian di SMPN 5 Blambangan Umpu.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel konteks mencakup visi dan misi serta kebijakan yang mendukung pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar sangat baik namun untuk kebijakan masih sangat kurang terpenuhi. Variabel input adalah Pemenuhan 6 Standar Nasional Perpustakaan mencakup standar koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga kepustakaan, penyelenggaraan, dan pengelolaan kurang terpenuhi. Variabel proses pelaksanaan fungsi sebagai media informasi dan komunikasi masih kurang terpenuhi. Pelaksanaan fungsi sebagai wahana belajar melalui forum diskusi antar pendidik-siswa, pendidik- pendidik, siswa-siswa, dan sekolah-sekolah, serta sekolah-masyarakat cukup baik. Pelaksanaan fungsi sebagai media unjuk kinerja berbagai inovasi masih kurang terpenuhi. variabel produk , efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK kurang terpenuhi. Ketersediaan jejaring komunikasi, kebersamaan dan berbagi pengalaman antar pendidik, ketersediaan sumber belajar berbasis TIK kurang terpenuhi. Ketersediaan ruang kepada pendidik tidak terpenuhi, kesadaran dan kompetensi guru dalam mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK kurang terpenuhi, kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK kurang terpenuhi.

(3)

SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 5 BLAMBANGAN UMPU

Oleh:

MEDY YUNARKO

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar MAGISTER TEKNOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(4)

SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 5 BLAMBANGAN UMPU

(Tesis)

Oleh:

MEDY YUNARKO

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(5)

i

(6)

i I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Pembatasan Masalah ... 11

1.4 Rumusan Masalah ... 12

1.5 Tujuan Penelitian... 15

1.6 Manfaat Penelitian ... 17

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan... 19

2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan ... 21

2.3 Layanan Perpustakaan ... 26

2.4 Koleksi Perpustakaan... 29

2.5 Kinerja .. ... 32

2.6 Pemanfaatan Perpustakaan ... 35

2.7 Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Kinerja Guru ... 38

2.8 Perpustakaan Sekolah ... 39

2.9 Standar Nasional Perpustakaan ... 54

2.10 Pusat Sumber Belajar Sekolah ... 61

2.10.4 Organisasi Belajar ... 70

2.11 Teori-teori Belajar Yang Mendasari Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar ... 81

2.12 Evaluasi Program Perpustakaan ... 86

2.13 Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah... 93

2.14 Program Kerjasama ... 99

2.15 Pendidikan Pemakai ... 103

2.16 Keterampilan Studi dan Literasi Informasi ... 104

(7)

ii

3.1 Metode Penelitian ... 110

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 112

3.3 Sumber Data ... 112

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 112

3.5 Definisi Konseptual dan Operasional ... 114

3.6 Definisi Operasional ... 116

3.7 Kisi-Kisi Instrumen ... 117

3.8 Uji Coba Instrumen ... 123

3.9 Uji Coba Instrumen ... 125

3.10 Teknik Analisis Data ... 130

3.11 Keabsahan Data ... 131

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 5 BlambanganUmpu ... 139

4.2 Hasil Penelitian ... 139

4.3 Pembahasan ... 140

4.4 Keterbatasan Penelitian ... 179

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan... 181

(8)

i

Lampiran 1 Kisi-Kisi Lembar Angket untukNeed Assessment ... 189

Lampiran 2 Lembar Angket untukNeed Assessment... 190 Lampiran 3 Hasil Jawaban Angket untukNeed Assessment... 192 Lampiran 4 Hasil Analisis Jawaban Responden untuk

Need Assessment ... 193

Lampiran5 Kisi-Kisi Lembar Observasi KomponenContext

(Keterpenuhan 6 Standar Nasional Perpustakan)... 194 Lampiran6 Lembar Observasi KomponenContext

(Keterpenuhan 6 Standar Nasional Perpustakan)... 196 Lampiran7 Kisi-Kisi Lembar Angket KomponenInput

(Untuk Kepala Sekolah) ... 200 Lampiran8 Kisi-Kisi Lembar Angket KomponenInput

(Untuk Kepala Sekolah) ... 201 Lampiran9 Kisi-Kisi Lembar Observasi KomponenInput... 204 Lampiran10 Lembar Observasi KomponenInput... 206 Lampiran 11 Kisi-Kisi Lembar Angket KomponenProcess

(9)

ii

Lampiran 13 Kisi-kisi Lembar Angket KomponenProcess(Untuk Guru) 214 Lampiran 14 Lembar Angket KomponenProcess(Untuk Guru) ... 215 Lampiran 15 Kisi-kisi Lembar Angket KomponenProcess

(Untuk Orang tua Siswa) ... 216 Lampiran 16 Lembar Angket KomponenProcess

(10)

i

Tabel 1.1 Data Prapenelitian Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar di SMP Negeri 5 Blambangan

Umpu Tahun Pelajaran 2013-2014 ... 6

Tabel 3.1 Daftar Informan Evaluasi ... 112

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data... 114

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar ... 118

Tabel 3.4. Tabel Kriteria Reliabilitas ... 129

Tabel 3.5 KriteriaVisi, Misi dan Kebijakan ... 131

Tabel 3.6. Kriteria Pemenuhan 6 Standar Nasional Perpustakaan ... 132

Tabel 3.7. Kriteria Pelaksanaan Fungsi Sebagai Media Informasi Dan Komunikasi Yang Berkaitan Dengan Proses Pembelajaran Bagi Warga Sekolah Dan Stakeholder ... 133

Tabel 3.8. Kriteria Pelaksanaan Fungsi Sebagai Wahana Belajar Melalui Forum Diskusi Antar Pendidik-Siswa, Pendidik-Pendidik, Siswa-Siswa, Dan Sekolah-Sekolah Serta Sekolah-Masyarakat Yang Terkait Dengan Proses Pembelajaran ... 134

Tabel 3.9. Kriteria Pelaksanaan Fungsi Sebagai Media Unjuk Kinerja Sebagai Inovasi Dalam Proses Pembelajaran ... 135

Tabel 3.10. Kriteria Efektivitas Pembelajaran ... 135

(11)

ii

Bahan Ajar Dan Bahan Uji Berbasis TIK Untuk Seluruh

Mata Pelajaran Di Sekolah ... 136

Tabel 3.13. Kriteria Ketersediaan Ruang Kepada Pendidik Untuk Mengembangkan Ide Kreatif Dalam Pembelajaran, Inovasi Pembelajaran Maupun Hal-Hal Lain Yang Berkaitan Dengan Peningkatan Mutu Pembelajaran ... 137

Tabel 3.14. Kriteria Kompetensi Guru Dalam Mengembangkan Bahan Ajar Dan Bahan Uji Berbasis TIK ... 138

Tabel 3.15. Kriteria Kemampuan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis TIK ... 138

Tabel 4.1. Hasil Penelitian Variabel Context ... 139

Tabel 4.2. Hasil Penelitian Variabel Input ... 140

Tabel 4.3. Hasil Penelitian Variabel Proses ... 142

(12)
(13)
(14)

Hidup adalah Perjuangan.

Halangan Rintangan dan Tantangan selalu ada disetiap langkah.

Kita harus berusaha agar dapat melewati itu.

Menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Setiap ada permulaan pasti ada terakhir, dan setiap masalah pasti ada penyelesaian.

Gagal adalah hal yang biasa, tapi kegagalan yang sesungguhnya adalah saat kita

menyerah dan berhenti untuk mencoba.

Jangan pernah menyerah, percaya diri dan Kesuksesan menanti.

Awali setiap langkah dengan berdo a.

Yakinlah, Tuhan selalu bersama kita.

(15)

Untuk Istriku Tercinta

Zuraida Awan, SE, MM

Dan Anak-anakku Tercinta

(16)

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, pada tanggal 29 Juni 1970, merupakan anak pertama dari tujuh (7) bersaudara, Bapak bernama Soeparno HDO, Ibu bernama Sri Soelastri.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur diselesaikan pada tahun 1983. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tanjung Karang diselesaikan pada tahun 1986. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Way Halim diselesaikan pada tahun 1989. Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Program Studi PPKn pada tahun 1990 dan dapat menyelesaikan S1 pada tahun 1995. Tahun 2008 penulis diangkat menjadi CPNS dan kemudian menjadi Guru PNS di SMPN 5 Blambangan Umpu dari tahun 2008 sampai sekarang, mengajar pada mata pelajaran PKn, dan saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan. Menikah dengan Zuraida Awan SE, MM. pada tahun 2005, dikaruniai 2 (dua) orang putri yaitu Bunga Shelfira Rahmadhani dan Jeihan Khalilla Meyza.

(17)

i

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayyah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis denganjudul “EvaluasiPemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar di SMPN 5 Blambangan Umpu”.

Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas semua bimbingan, bantuan dan petunjuk yang telah diberikan dalam menyelesaikan tesis ini kepada :

1. Rektor Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Sugeng P Harianto, M.S.

2. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(18)

ii

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sekaligus sebagai Penguji I.

6. Dr. Irawan Suntoro, MS., selaku pembimbing I yang telah memberikan motivasi, dan dengan kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk dan masukan dalam penyusunan tesis ini.

7. Dr. Dwi Yulianti, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan koreksi dalam penyelesaian tesis ini.

8. Seluruh Dosen Pengajar Program Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

9. Baroto, S.Pd, selaku mantan Kepala SMPN 5 Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan, yang telah memberikan izin, dukungan dan bantuan dalam penyusunan tesis ini.

10. Baina Supri, S.Pd, selaku Kepala SMPN 5 Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan, dan seluruh dewan guru beserta staff yang telah memberikan dukungan, bantuan dan semangat dalam penyelesaian tesis ini.

11. Rohman, S.Pd, M.Pd yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan dan penyelesaian tesis ini.

12. Orang tuaku tercinta, Bapak Soeparno HDO (alm) dan Ibu Sri Soelastri, ibu mertuaku ibu Asna, adik-adikku beserta seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan do’a kepada penulis.

(19)

iii

membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

14. Rekan-rekan mahasiswa Angkatan 2010 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dari penyusunan hingga penyelesaian tesis ini.

Akhirnya penulis do’akan semoga Allah SWT memberikan balasan,

melimpahkan rahmat dan hidayyah-Nya kepada mereka atas segala bantuan yang telah diberikan. Penulis menyadari tesis ini masih banyak kekurangan, dan berharap semoga tesis ini dapat memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang selalu menghadapi tantangan seiring dengan kemajuan jaman.Amiin.

Bandar Lampung, April 2015 Penulis,

(20)
(21)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(22)

peserta didik dan peran perpustakaan sebagai penyedia sarana ilmu pengetahuan dan informasi.

Pemberian tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepada para peserta didik diharapkan mampu memotivasi para peserta didik dengan mencari referensi di perpustakaan. Demikian juga di perpustakaan SMP Negeri 5 Blambangan Umpu, perpustakaan dijadikan sebagai sarana untuk saling berlomba mencari informasi dan sumber belajar bagi peserta didik. Beberapa peserta didik memanfaatkan perpustakaan untuk mencari referensi berkenaan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas-tugas yang diberikan oleh guru tersebut, para peserta didik termotivasi untuk mengunjungi perpustakaan guna memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, perpustakaan memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan kreativitas dalam proses pembelajaran serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui penyediaan perpustakaan, peserta didik dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Sebagai bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, perpustakaan sekolah bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut memberikan andil yang besar terhadap keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

(23)

Pembudayaan kegemaran membaca tersebut dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai proses pembelajaran. Di samping itu, dengan mengoptimalkan fungsi berpustakaan sebagai pusat sumber belajar di sekolah, di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran

Rendahnya jumlah pengunjung dan peminjam buku di perpustakaan dapat menjadi cerminan bahwa rendahnya kebiasaan membaca dan kualitas sebuah bangsa sering dihubungkan dengan tinggi-rendahnya angka kebiasaan membaca atau angka melek aksara (literacy rate). UNDP (United Nations Development Program) bahkan menjadikan angka buta huruf dewasa (adult illiteracy rate) sebagai suatu barometer dalam mengukur kualitas suatu bangsa. Tinggi rendahnya angka buta huruf akan menentukan pula tinggi rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index – HDI) bangsa itu.

(24)

kurang jika dibandingkan dengan negara-negara yang lainnya, bahkan bisa dikatakan masih sangat rendah.

Data statistik yang dikeluarkan oleh UNDP tahun 2011 juga menyebutkan bahwa pada aspek pengembangan sumberdaya manusia, Indonesia masih berada pada kelompok negara pengembangan sumberdaya manusianya, masuk ke dalam kategori sedang, yaitu berada pada peringkat 124 dari 187 negara. Indonesia berada di bawah Negara-negara seperti Philippina (112), Thailand (103) dan Malaysia (61) yang bahkan sudah masuk dalam kelompok Negara yang pengembangan sumberdaya manusianya berkategori tinggi (http://hdr.undp.org/en/statistics/)

(25)

operasional, dan tindak lanjut untuk pengembangan sistem instruksional, melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem instruksional dan intregasi teknologi dalam proses belajar -mengajar, memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan, menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efisien, menyediakan pelayanan produksi bahan pengajaran, memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas sumber belajar, membantu mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber belajar, membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya, dan menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara pengajaran.

(26)

Tabel 1.1 : Data Pra Penelitian Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat

2 Membantu guru dalam pemilihan

materi dan media pembelajaran 0 0 10 20 70 100 6 Bekerjasama dengan guru dalam

mengembangkan media audio 0 0 0 0 100 100 7. Bekerjasama dengan guru dalam

mengembangkan media audio 0 0 0 0 100 100

9. Mengembangkan system informasi

sekolah 0 0 0 0 100 100

10. Menyelenggarakan pelatihan

literasi siswa 0 0 40 40 20 100

Sumber : Data pra penelitian pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu Tahun 2014

(27)

memilih materi dan media pembelajaran, perpustakaan sekolah juga dianggap belum menjalankan fungsinya dengan baik. Dimana dari 100% keoptimalan pemanfaatan perpustakaan 70% guru masih menyatakan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar belum menjalankan fungsinya dalam membantu guru memilih materi dan media pembelajaran dengan baik, 20% guru menyatakan kurang baik, dan hanya 10% yang menyatakan cukup baik. Perpustakaan juga dianggap belum pernah mengadakan pelatihan pengembangan sistem pembelajaran bagi guru. Hal ini dibuktikan dengan 100% responden menyatakan perpustakaan belum pernah mengadakan pelatihan pengembangan sistem pembelajaran bagi guru. Hal ini menunjukan keberadaan perpustakaan SMP Negeri 5 Blambangan Umpu belum menjalankan fungsi pengembangan sistem pembelajaran secara optimal untuk mewujudkan fungsi perpustakaan yang sebenarnya diharapkan bagi para pengguna, terutama guru dan siswa dalam rangka pengembangan wawasan dan pengetahuan yang mereka miliki.

(28)

melaksanakan pelatihan pengembangan media, namun frekuensinya masih dirasa sangat kurang, sebagimana dinyatakan 80% responden.

Fungsi produksi yang merupakan salah satu fungsi pusat sumber b elajar juga belum dijalankan dengan baik di perpustakaan SMP Negeri 5 Blambangan umpu. Sebagaimana dinyatakan oleh 100% responden, perpustakaan sekolah belum pernah melakukan kerjasama dalam mengembangakan media pembelajaran, baik kerjasama lokal maupun dengan instansi-instansi terkait yang menyediakan media audio, video maupun multimedia. Sedangkan pada pelaksanaan fungsi administrasi, perpustakaan sekolah juga belum dapat menjalankannya secara optimal, dimana perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar belum menyediakan sistem informasi yang dapat membantu perpustakaan dalam melaksanakan proses administrasi. Perpustakaan sekolah juga dianggap belum optimal dalam menjalankan fungsi pelatihan, dimana frekuensi pelatihan yang diselenggarakan baik bagi guru maupun siswa dianggap masih sangat kurang.

(29)

dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian in tegral dari program sekolah secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan, yang bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran sebuah pendidikan.

Dari beberapa persoalan di atas menjadi ketertarikan peneliti untuk melakukan evaluasi tentang pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

Penelitian menggunakan metode evaluasi dengan pendekatan CIPP, yaitu untuk mendeskripsikan Context, Input, Process, dan Product. Untuk melihat pemenuhan standar perpustakaan sekolah di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu, penelitian ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan dan diadaptasi dari Standar Nasional Perpustakaan (SNI 7329-2009) dan Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang dipublikasikan oleh International Federation of Library Association

(30)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Uraian di atas, merupakan gambaran permasalahan yang ada dilapangan dan dapat digunakan sebagai petunjuk arah penelitian evaluasi pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

Adapun identifikasi masalah yang dapat disampaikan adalah :

1. Belum komprehensivnya visi, misi, dan kebijakan sekolah dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar. 2. Perpustakaan sekolah belum menjalankan fungsi pengembangan sistem

pembelajaran secara optimal.

3. Perpustakaan sekolah belum menjalankan fungsi pelayanan media pembelajaran secara optimal.

4. Perpustakaan sekolah belum menjalankan fungsi produksi secara optimal.

5. Perpustakaan sekolah belum menjalankan fungsi administrasi secara optimal.

6. Perpustakaan sekolah belum menjalankan fungsi pelatihan secara optimal.

7. Belum optimalnya standar pelayanan pada perpustakaan sekolah. 8. Belum terbangunnya budaya membaca di kalangan siswa

(31)

10. Pengelola perpustakaan sekolah belum mampu menarik minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan dan mengembangan keterampilan literasi siswa

1.3. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mendapatkan temuan yang diharapkan, maka permasalahan penelitian perlu dibatasi. Penelitian ini dibatasi pada pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dengan batasan sebagai berikut:

1) Evaluasi konteks (context)

a. Visi dan misi perpustakaan sekolah b. Tujuan perpustakaan sekolah

c. Kebijakan yang mendukung pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar

2) Evaluasi masukan (input)

Pemenuhan 6 Standar Nasional Perpustakaan pada perpustakaan sekolah di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

3) Evaluasi proses (process)

a. Pelaksanaan fungsi sebagai media informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran bagi warga sekolah dan

stakeholder

(32)

sekolah-sekolah, serta sekolah-masyarakat yang terkait dengan proses pembelajaran

c. Pelaksanaan fungsi sebagai media unjuk kinerja berbagai inovasi dalam proses pembelajaran

4) Evaluasi produk (product)

a. Efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal.

b. Efisiensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal.

c. Ketersediaan jejaring komunikasi, kebersamaan dan berbagi pengalaman antar pendidik di seluruh pelosok tanah air,

d. Ketersediaan sumber belajar dalam bentuk bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK untuk seluruh mata pelajaran di sekolah,

e. Ketersediaan ruang kepada pendidik untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembelajaran, inovasi pembelajaran maupun hal -hal lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu pembelajaran, f. Kesadaran dan kompetensi guru dalam mengembangkan bahan

ajar dan bahan uji berbasis TIK

g. Kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK.

1.4. Rumusan Masalah

(33)

masalah penelitian di SMP Negeri 5 Blambambangan Umpu sebagai berikut:

1) Evaluasi konteks (context)

a. Bagaimana visi dan misi perpustakaan sekolah? b. Bagaimana tujuan perpustakaan?

d. Bagaimana kebijakan yang mendukung pemanfaatan sebagai pusat sumber belajar

2) Evaluasi masukan (input)

Bagaimana pemenuhan 6 Standar Nasional Perpustakaan pada perpustakaan sekolah di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

3) Evaluasi proses (process)

a. Bagaimanakah pelaksanaan fungsi perpustakaan sekolah sebagai media informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran bagi warga sekolah dan stakeholder di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

b. Bagaimanakah pelaksanaan fungsi perpustakaan sekolah sebagai wahana belajar melalui forum diskusi antar pendidik-siswa, pendidik-pendidik, siswa-siswa, dan sekolah-sekolah, serta sekolah-masyarakat yang terkait dengan proses pembelajaran di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

c. Bagaimanakah pelaksanaan fungsi perpustaaan sekolah sebagai media unjuk kinerja berbagai inovasi dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

(34)

a. Bagaimanakah efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

b. Bagaimanakah efisiensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

c. Bagaimanakah ketersediaan jejaring komunikasi, kebersamaan dan berbagi pengalaman antar pendidik di seluruh pelosok tanah air di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

d. Bagaimanakah ketersediaan sumber belajar dalam bentuk bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK untuk seluruh mata pelajaran di sekolah di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

e. Bagaimanakah ketersediaan ruang kepada pendidik untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembelajaran, inovasi pembelajaran maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu pembelajaran di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

f. Bagaimanakah kesadaran dan kompetensi guru dalam mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu?

(35)

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk men dapatkan informasi dan memberi rekomendasi tentang :

1) Konteks (context)

a. Visi dan misi perpustakaan sekolah. b. Tujuan perpustakan sekolah

c. Kebijakan yang mendukung pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar.

2) Masukan (input)

Keterpenuhan 6 Standar Nasional Perpustakaan pada perpustakaan sekolah di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

3) Proses (process)

a. Pelaksanaan fungsi perpustakaan sekolah sebagai media informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran bagi warga sekolah dan stakeholder di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

b. Pelaksanaan fungsi perpustaaan sekolah sebagai wahana belajar melalui forum diskusi antar pendidik-peserta didik, pendidik- pendidik, peserta didik-peserta didik, dan sekolah-sekolah, serta sekolah-masyarakat yang terkait dengan proses pembelajaran di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

(36)

4) Produk (product)

a. Efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

b. Efisiensi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis TIK secara maksimal di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

c. Ketersediaan jejaring komunikasi, kebersamaan dan berbagi pengalaman antar pendidik di seluruh pelosok tanah air di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

d. Ketersediaan sumber belajar dalam bentuk bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK untuk seluruh mata pelajaran di sekolah di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

e. Ketersediaan ruang kepada pendidik untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembelajaran, inovasi pembelajaran maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu pembelajaran di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

f. Kesadaran dan kompetensi guru dalam mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

(37)

1.6. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas kajian teknologi pendidikan serta mengembangkan konsep, teori, prinsip dan prosedur teknologi pendidikan pada kawasan evaluasi.

b. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini mempunyai kegunaan:

1. Bagi peneliti, yaitu dapat melengkapi atau memperluas khasanah teori yang sudah diperoleh melalui penelitian lain sebelumnya, memberi peluang untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lainnya yang belum digunakan dalam penelitian ini serta dapat membantu penulis memperoleh wawasan mengenai pentingnya metode pembelajaran dalam sebuah proses pembelajaran. Selain itu, tulisan ini dapat melatih penulis dalam mengemukakan pikiran dengan cara yang lebih baik. Gagasan ini juga dapat menjadi inspirasi kepada rekan-rekan guru untuk menggunakan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi peserta didik, diharapkan penelitian ini bisa menjadi acuan untuk menanamkan serta mengaktualisasikan proses belajar yang aktif, kreatif dan inovatif agar prestasi yang dihasilkan dalam proses belajar semakin meningkat.

(38)

yang melatarbelakangi keberhasilan dan keefektifan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu.

4. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran agar proses pembelajaran lebih aktif dan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi. 5. Bagi sekolah, khususnya dapat dipakai sebagai sumbangan pemikiran

untuk lebih meningkatkan proses pelayanan khususnya dalam pengembangan perpustakaan dalam proses pembelajaran.

(39)

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan

2.1.1 Definisi Perpustakaan

Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: (1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku kesusastraan (Kamus Besar Bahasa Indonesia-KBBI). Selanjutnya ada pula istilah pustakaloka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan. Pengertian perpustakaan yaitu mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana prasarana, seperti ruangan baca, rak buku, rak majalah, meja kursi baca kartu-kartu katalog, system pengelolaan tertentu, dan ditempatkan karyawan atau pustakawan yang melaksanakan kegiatan perpustakaan.

(40)

Sedangkan menurut Sutarno NS (2006 : 11), ”Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca”.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan yang mengelola bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku yang disusun secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pengguna perpustakaan.

2.1.2. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana penunjang siswa, menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Menurut Darmono (2007 : 1), ”Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan

penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah”.

Penjelasan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dalam Sutarno NS (2006 : 47), ”Perpustakaan

merupakan sarana penunjang proses balajar mengajar di sekolah”. Keberadaanya

sebagai salah satu komponen pendidikan merupakan suatu keharusan.

(41)

pendidikan menengah serta memberi pelayanan kepada murid dan guru dalam proses belajar mengajar”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan sarana penunjang pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah melalui ketersediaan koleksi bahan-bahan pustaka yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, sehingga tercapainya tujuan pendidikan sekolah.

2.2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah 2.2.1. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah sebagai sumber informasi yang memiliki tujuan sebagai sarana penunjang pendidikan. Perpustakaan merupakan bagian penting dalam pross pendidikan, bagi pengembangan literasi, informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan sekolah. Tujuan Perpustakaan Sekolah menurut Darmono (2007 : 21) sebagai berikut :

1. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah.

2. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan dalam kebiasan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka.

(42)

4. Mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek ketrampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas.

5. Menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional, global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam.

6. Mengorganisasikan aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial.

7. Bekerja dengan murid, guru, administrator dan orang tua untuk mencapai misi sekolah.

8. Menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif, serta berpartisipsi di alam demokrasi.

9. Promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.

Tujuan perpustakaan sekolah menurut Pawit M Yusuf (2007 : 3) adalah sebagai berikut:

1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

2. Membantu menulis kreatif siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3. Menumbuhakan minat baca siswa.

(43)

5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi siswa.

6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan dari perpustakaan sekolah adalah mewujudkan kemandirian para pengguna perpustakaan yang aktif, kreatif dan mandiri dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi.

2.2.2. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Fungsi perpustakaan sekolah menurut Darmono (2007 : 5) adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Informatif

Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, maupun elektronik agar pemustaka dapat :

a. Memperoleh ide dari buku yang ditulis oleh para ahli berbagai bidang ilmu.

b. Memilih informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhannya. c. Memiliki kesempatan untuk memdapatkan berbagai informasi yang

(44)

d. Memperoleh informasi yang disediakan di perpustakaan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

2. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak maupun elektronik sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Manfaat yang diperoleh dari fungsi pendidikan adalah :

a. Pemustaka mendapat kesempatan mendidik diri sendiri secara berkesinambungan.

b. Pemustaka dapat membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual.

c. Pemustaka dapat mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

3. Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak dan elektronik yang dimanfaatkan pemustaka untuk:

a. Meningkatakan taraf hidup secara individual maupun kelompok. b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan.

c. Mengembangkan sikap untuk menunjang kehidupan antar budaya yang harmonis.

d. Menumbuhkan budaya baca sebagai bekal penguasaan alih teknologi.

(45)

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi koleksi tercetak maupun elektronik untuk:

a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani. b. Mengembang minat rekreasi pemustaka melalui berbagai bacaan

dan pemanfaatan waktu senggang.

c. Menunjang berbagi kegiatan kreatif serta hibuaran yang positif. 5. Fungsi Penelitian

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang penelitian. Informasi meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi sesuai yang dibutuhkan oleh peneliti.

6. Fungsi Deposit

Perpustakaan memiliki fungsi deposit yaitu menyimpan dan melestarikan bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah.

Selain melaksanakan tujuannya, perpustakaan sekolah juga memiliki beberapa fungsi. Menurut Pawit M Yusuf (2007 : 4) perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum yaitu:

1. Fungsi edukatif

(46)

2. Fungsi informatif

Mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat ”memberi tahu” akan hal – hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru

3. Fungsi rekreasi

Sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan sebagian anggota masyarakat sekolah akan hiburan intelektual

4. Fungsi riset atau penelitian

Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.

Berdasarakan uraian di atas, fungsi perpustakaan tidak hanya sebagai sumber informasi saja, melainkan dapat juga sebagai sarana pengembangan kreatifitas, karakter dan hiburan.

2.3 Layanan Perpustakaan

2.3.1 Pengertian Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan adalah bentuk layanan yang diberikan petugas kepada pengguna perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan.

Menurut Darmono (2007 : 165), layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pemakai perpustakaan tentang hal-hal berikut :

(47)

b. Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustakaan yang merujuk pada keberadaan sebuah informasi.

Menurut Lasa Hs (2007 : 169), ”Layanan perpustakaan merupakan upaya

pemberdayaan yang dapat berupa penyediaan jasa sirkulasi, baca di tempat, pelayanan rujukan, penelusuran literatur, penyajian informasi terbaru, penyajian informasi terseleksi, pelayanan audio visual, pelayanan internet, bimbingan pemakai, jasa fotokopi, pelayanan reproduksi, pelayanan terjemahan, pelayanan pinjam antar perpustakaan, dan pelayanan konsultasi”.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulakan bahwa layanan perpustakaan adalah jasa layanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada para penggunanya dalam memanfaatkan bahan pustaka yang dimiliki.

2.3.2 Jenis Layanan

Layanan membaca diperpustakaan merupakan layanan yang memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan yang memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan tujuan agar jasa yang disediakan dapat digunakan semaksimal mungkin oleh pengguna perpustakaan. Jenis layanan perpustakaan diantaranya sebagai berikut :

a. Layanan sirkulasi

(48)

Sedangkan menurut Soeatminah dalam Febriyani (2013 : 13), “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja berupa pemberian bantuan kepada pengguna perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka”.

Dari kedua definisi di atas dapat di simpulkan bahwa layanan sirkulasi adalah suatu tempat yang melayani kegiatan yang ada di perpustakaan untuk melayani peminjaman dan pengembalian bahan buku pustaka. Layanan sirkulasi merupakan layanan pokok yang dimiliki oleh perpustakaan, karena berhubungan langsung dengan koleksi perpustakaan.

Tujuan layanan sirkulasi perpustakaan sekolah menurut Lasa Hs (2007 : 170) adalah sebagai berikut :

1. Agar bahan informasi yang dikelola perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal.

2. Akan segara diketahui siapa yang pinjam pustaka tertentu.

3. Terjaminnya pengembalian pinjaman karena data peminjam karena data peminjam telah terekam sistem administrasi perpustakaan sekolah.

4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

b. Layanan referensi

Layanan referensi menurut Lasa Hs (2007 : 179), “Layanan yang memberi

(49)

Sedangakan layanan referensi menurut Soeatminah (1992 : 152), “Kegiatan

kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan untuk menemukan informasi”.

Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa layanan referensi merupakan layanan yang memberikan cara mangetahui sumber dan cara menelusuri informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

2.4 Koleksi Perpustakaan

2.4.1. Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan kegiatan layanan di perpustakaan. Jumlah koleksi harus selalu dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Koleksi menurut Soeatminah dalam Febriyani (2013:14) adalah “Kumpulan buku atau non buku yang disimpan secara sistematis, karena mempunyai kegunaan agar setiap kali diperlukan dan dapat ditemukan kembali”.

Koleksi bahan pustaka menurut Wiji Suwarno (2007 : 41), yaitu “Sejumlah bahan

pustaka yang telah ada di perpustakaan dan telah diolah (diproses), sehingga siap dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”.

(50)

2.4.2. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan merupakan unsure penting dalam mewujudkan fungsi perpustakaan dengan baik. Perpustakaan menyediakan koleksi yang disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan pengguna perpustakaan. Beberapa jenis koleksi perpustakaan sebagai berikut :

1. Buku Teks atau buku pelajaran

Buku teks adalah suatu buku tentang satu bidang ilmu tertentu yang ditulis berdasarkan sistematika dan organisasi tertentu sehingga memudahkan proses pembelajaranya baik oleh guru maupun murid (Pawit M. Yusuf, 2005 : 10).

2. Buku teks penunjang

Buku penunjang menurut Wiji Suwarno (2011 : 64) sebagai berikut : a. Buku pegangan

Merupakan jenis buku yang termasuk buku rujukan yang berisi ikhtisar pokok bahasan atau subyek tertentu mengenai suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk petunjuk dalam penerapan praktiknya atau dalam pemberian pelajaran.

b. Buku pedoman

(51)

2.4.3. Kesesuaian Koleksi

Dalam pengadaan koleksi bahan pustaka perlu meninjau kesesuaian koleksi yaitu, menyesuaikan koleksi bahan pustaka dengan pengguna informasi melalui prinsip pemilihan koleksi perpustakaan.

Prinsip pemilihan koleksi di perpustakaan sekolah menurut Pawit M yusuf (2005 : 26) sebagai berikut :

a. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuikan dengan kebutuhan kurikulum yang berlaku di sekolah.

b. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem pendidikan secara nasional.

c. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan daerah empat perpustakaan sekolah tersebut berada.

d. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca siswa usia sekolah,

e. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem perpustakaan nasional.

f. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan dana yang tersedia.

Pemilihan koleksi perpustakaan menurut Darmono (2007 : 71) sebagai berikut : a. Semua bahan pustaka harus dipilih secara cermat, disesuaikan dengan

(52)

wajib maupun buku penunjang, dan 40% adalah koleksi umum baik fiksi maupun buku-buku tentang pengetahuan umum lainnya.

b. Pengadaan bahan pustaka didasarkan atas peraturan tertulis yang merupakan kebijakan pengembangan koleksi yang disahkan oleh penanggung jawab lembaga dimana perpustakaan bernaung. Untuk sekolah harus disahkan oleh kepala sekolah.

2.5. Kinerja

2.5.1. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan suatu penampilan kerja suatu komponen organisasi dalam melaksakan aktivitasnya (Sutarno NS 2008 : 102).

Sedangkan menurut Lasa Hs (2009 : 159) “Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai

seseorang atau kelompok dalam suatu lembaga, instansi atau orgnisasi sesuai tugas, kewajiban, tanggung jawab, wewenang, dan hak sesuai etika, moral, dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan”.

(53)

2.5.2. Penilaian Kinerja

Penilaian kerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atau sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut dapat mengetahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja seseorang.

2.5.3. Kinerja Guru

Kinerja guru dapat diartikan sebagai cara atau performa guru dalam mengajar di kelas sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan etika serta moral sebagai seorang guru. Hasil kerja tersebut diperoleh baik secara kuantitatif maupun kualitatif, melalui kegiatan atau pengalaman dalam jangka waktu tertentu. Kinerja guru juga merupakan kemampuan yang dihasilkan oleh guru dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya yaitu mendidik, mengembangkan ilmu pengetahuan, menjadi orang tua kedua dari anak didik, mencerdaskan dan menciptakan anak didik yang berkualitas.

Ukuran standar kinerja guru yang dipakai dan berlaku bagi pekerja guru adalah standar kompetensi guru (Departemen Pendidikan Nasional, 2004 : 3). Rumusan standar kompetensi guru SMA secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

1. Komponen kompetensi pengalolaan pembelajaran dan wawasan pendidikan terdiri dari :

(54)

2.Melaksanakan pembelajaran

3.Menilai prestasi belajar peserta didik

4.Melaksanakan tindak lanjut hasil penelitian prestasi belajar peserta didik

b. Sub komponen kompetensi wawasan kependidikan : 1.Memahami kebijakan pendidikan

2.Memahami tingkat perkembangan siswa

3.Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran 4.Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan

5.Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan

2. Komponen kompetensi akademik/vokasional, yaitu menguasai keilmuan dan ketrampilan sesuai materi pembelajaran

3. Komponen kompetensi pengembangan profesi, yaitu mengembangkan profesi

Kinerja guru merupakan suatu perilaku yang memberikan hasil dari apa yang dikerjakan, meliputi semua aktivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru sebaiknya dapat mengikuti dan menyesuaikan kurikulum pendidikan yang selalu berkembang, menguasai materi pembelajaran, menguasai metode dan teknik penilaian dan disiplin dalam menjalankan tugas. Suhertiandalam Febriyani (2013 : 15), menyebutkan tugas guru dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Tugas Profesional

(55)

a. Seoarang guru yang diharapkan menguasai pengetahuan sehingga ia dapat memberikan kegiatan pada siswa dengan hasil baik.

b. Seorang pengajar yang menguasai psikologi tentang anak. c. Seorang penanggung jawab dalam membina disiplin. 2. Tugas Personal

Tugas ini menggambarkan bahwa seorang guru harus mampu berkaca pada dirinya sendiri. Jika seorang melihat dirinya, maka yang nampak satu pribadi yaitu saya dengan :

a. Saya dengan saya sendiri.

b. Saya dengan self ideal saya sendiri. c. Saya dengan self concept saya sendiri. 3. Tugas Sosial

Seorang guru adalah seorang penceramah jaman, karena dengan posisinya di masyarakat, maka tugasnya lebih dari profesional. Guru juga berkomitmen dan konsen terhadap masyarakat dalam peranannya sebagai warga negara dan sebagai agen pembaharuan atau seorang penceramah masa depan.

2.6. Pemanfaatan Perpustakaan

2.6.1. Pengertian Pemanfaatan Perpustakaan

(56)

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat diartikan bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan semua layanan yang ada di perpustakaan.

Pemanfaatan jasa perpustakaan sekolah menjadi keharusan dalam proses pembelajaran, sehingga menuntut guru dan siswa untuk aktif mencari informasi-informasi baru dari berbagai sumber informasi-informasi. Kebutuhan akan perpustakaan sekolah menjadi syarat mutlak, demikian pula dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah merupakan suatu kegiatan inti dalam proses pembelajaran.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat diartikan sebagai usaha peningkatan kemampuan perpuatakaan yang diselenggarakan oleh sekolah. Pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi berbagai macam pengelolaan seperti di bawah ini : 1. Koleksi perpustakaan yang dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : koleksi

bahan pustaka umum, koleksi bahan pustaka referensi, dan koleksi bahan pustaka khusus.

2. Tata ruang perpustakaan yang memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pengunjung dengan memperhatikan kenyamanan suara, warna, udara, dan cahaya.

3. Pelayanan sirkulasi yang memberikan kemudahan dan kesempatan yang sama untuk memanfaatkan jasa perpustakaan melalui kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.

(57)

letak, tata tertib, dan prosedur yang ada sehingga lebih mudah memanfaatkan jasa perpustakaan sekolah.

2.6.2. Tingkat Pemanfaatan

Tingkat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Engking Mudyana dan Royani (2012 : 31) , yaitu “Menyatakan kualitas atau keadaan yang sangat, dipandang dari suatu titik tertentu”.

Berdasarkan pendapat di atas tingkat pemanfaatan perpustakaan merupakan besar kecilnya kualitas atau intensitas pengguna dalam mengunjungi dan memanfaatkan layanan di perpustakaan.

2.6.3. Intensitas Kunjungan

(58)

2.7. Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Kinerja Guru

Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Mengingat kinerja guru sangat penting dalam pencapaian produktivitas kerja. Maka perlu diupayakan agar lingkungan kerja dimana proses pekerjaan dilaksanakan untuk mendukung guru agar dapat bekerja secara optimal dan efisien. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru di antaranya adalah pemanfaatan perpustakaan sekolah.

Pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu proses menggunakan semua layanan yang disediakan oleh perpustakaan kepada pemustaka. Tujuan perpusatakaan akan terwujud apabila para pemustaka memanfaatakan layanan perpustakaan dengan maksimal. Perpustakaan sekolah dimanfaatkan oleh para siswa, guru dan staff/karyawan yang ada di sekolah tersebut.

Kinerja guru yang baik merupakan hal yang penting dalam suatu sekolah, karena berpengaruh terhadap terwujudnya tujuan sekolah. Kinerja guru harus dimaksimalkan dengan jalan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru itu sendiri.Dengan pemanfaatan perpustakaan oleh guru, sistem pembelajaran dapat lebih optimal guna mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian perpustakaan dan sekolah akan memperoleh hasil sesuai tujuan dari kinerja guru dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah.

(59)

merupakan peran atau cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah (Darmono, 2007 : 27):

1. Memilih siswa teladan yang telah membaca buku terbanyak dan dapat menceritakan isinya.

2. Melaksanakan program wajib baca pada siswa.

3. Memberikan tugas baca kepada siswa dan kemudian diminta untuk membuat abstrak/sinopsis dari buku yang telah dibaca.

4. Menceritakan orang-orang yang sukses dari hasil membaca.

5. Menugaskan/memotivasi siswa untuk membaca di perpustakaan sekolah jika ada waktu luang.

6. Mengubah sistem belajar mengajar, yang dapat mendorong siswa banyak membaca (memanfaatkankan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar).

7. Memberikan waktu khusus kepada siswa untuk membaca di perpustakaan sekolah.

8. Memberi tugas membaca buku tertentu kepada siswa di rumah. 9. Memberikan bimbingan membaca pada para siswa.

2.8 Perpustakaan Sekolah

2.8.1 Definisi Perpustakaan Sekolah

(60)

sekolah tersebut diperlukan seorang pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru. Untuk mengelola perpustakaan sekolah sebaiknya ditunjuk seorang guru yang dianggap mampu mengelola perpustakaan sekolah. Apabila yang mengelola perpustakaan sekolah adalah seorang guru, maka akan mudah mengintegrasikan penyelenggaraan perpustakaan sekolah dengan proses balajar mengajar. Menurut Satuan Tugas Koordinasi Pembinaan Perpustakaan Sekolah (KPPS) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur, perpustakaan sekolah adalah koleksi pustaka yang diatur menurut sistem tertentu dalam suatu ruang, merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar dan membantu mengembangkan minat baca murid (Satgas KPPS, Hasugian (2009 : 82).

(61)

2.8.2 Fungsi dan Tujuan Perpustakaan 2.8.2.1 Fungsi Perpustakaan

Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menyatakan bahwa “perpustakaan berfungsi sebagai wahana

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa”.

Keputusan Presiden RI nomor 11 tahun 1989 menyebutkan bahwa “perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka

sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional”.

Pengertian ini telah mengarahkan kepada tiga hal yang mendasar sekaligus, yaitu hakikat perpustakaan sebagai salah satu sarana pelestarian bahan pustaka; fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan; serta tujuan perpustakaan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pembangunan nasional.

Secara umum perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum, yaitu: 1) fungsi informasi, 2) fungsi pendidikan, 3) fungsi kebudayaan, 4) fungsi rekreasi, 5) fungsi penelitian, dan 6) fungsi deposit (Darmono, 4 -6)

1) Fungsi informasi

(62)

a. mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu,

b. menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan unluk dapat memilih informasi yang layak yang sesuai dengan kebutuhannya,

c. memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,

d. memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

2) Fungsi pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:

a. agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan,

b. untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreativitas dan kegiatan intelektual,

(63)

d. mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

3) Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:

a. meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok,

b. membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni,

c. mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian,

d. mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis,

e. menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.

4) Fungsi rekreasi

(64)

a. menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani,

b. mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang,

c. menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

5) Fungsi penelitian

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian.Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga.

6) Fungsi deposit

Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi deposit secara nasionai adalah Perpustakaan Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

2.8.2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan mempunyai empat fungsi umum, yaitu edukatif, informatif, rekreatif

(65)

keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak pembantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.

Kedua adalah fungsi informatif, yaitu dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan

dengan kepentingan para siswa dan guru. Melalui membaca berbagai media bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu tentang segala hal yang terjadi di dunia ini.

Ketiga adalah fungsi rekreatif, merupakan kesediaan koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi dan sebagainya. Diharapkan dapt menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan. Misalnya dikala sedang ada waktu senggang sehabis belajar seharian, bisa memanfaatkan jenis koleksi ini sehingga terhibur karenanya. Sementara itu fungsi yang berikutnya adalah

(66)

2.8.2.3 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidika, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan utama sekolah juga yang harus terpenuhi sesuai dengan amanat UUSPN No 20 Th 200, PP No 19 Th 2005, dan Permendiknas No 24 Th 2007.

(67)

a. Sarana Dan Prasarana Minimal 1) Ruang Kepala Sekaloh 10m2; 2) Ruang Wakasek Tidak Ada; 3) Ruang Kelas 12 Lokal (Memadai); 4) Ruang Perpustakaan 1 (Memadai); 5) Ruang Lab. IPA Tidak Ada; 6) Ruang Guru (Tidak Memadai); 7) Gudang Tidak Ada;

8) Ruang UKS Tidak Ada; 9) Ruang TU (Tidak Memadai). b. Sarana Dan Prasarana Lainnya

1) Ruang Lab. Bahasa Tidak Ada; 2) Ruang Lab. Komputer Tidak Ada; 3) Ruang Multi Media Tidak Ada;

4) Ruang Pengembangan SIM Tidak Ada; 5) Ruang Kantin Tidak Ada;

c. Fasilitas Pembelajaran Dan Penilaian 1) Daya Listrik Rendah (< 2000W); 2) Komputer Guru Tidak Ada; 3) Komputer TU 1 Buah; 4) Internet Sekolah Tidak Ada;

(68)

2.8.2.4 Pemanfaatan perpustakaan sekolah berkenaan tugas-tugas belajar Pemanfaatan jasa perpustakaan sekolah menjadi keharusan dalam proses belajar sehingga menuntut guru dan siswa sama-sama aktif mencari informasi-informasi baru dari berbagai sumber informasi.

Pemanfaatan perpustakaan telah mendapat perhatian pemerintah melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, dalam pasal 45 disebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan formal dan

non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.”

14

Berdasarkan uraian pasal di atas dapat dijelaskan bahwa kebutuhan akan perpustakaan sekolah menjadi syarat mutlak, demikian pula pemanfaatan perpustakaan sekolah merupakan suatu kegiatan inti dalam proses belajar mengajar.Pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat diartikan sebagai usaha lebih meningkatkan kemampuan perpustakaan yang diselenggarakan oleh sekolah. Kemampuan yang dimaksud adalah fungsi yang melekat pada perpustakaan sekolah, yaitu fungsi edukatif, informatif, rekreatif dan inovatif.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi berbagai macam pengelolaan seperti tersebut di bawah ini :

(69)

b. Tata ruang perpustakaan yang memberikan ketenangan dan kenyamana bagi pengunjung dengan memperhatikan kenyamanan suara, warna, udara, dan cahaya.

c. Pelayanan sirkulasi yang memberikan kemudahan dan kesempatan untuk memanfaatkan jasa perpustakaan melalui kebijaksanaan sekolah.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah peranan aktif memanfaatkan jasa perpustakaan dalam proses belajar siswa dan keterlibatan siswa membantu tugas perpustakaan sekolah dengan maksud memberi kesempatan lebih mengetahui tata letak, tata tertib, prosedur yang ada sehingga lebih mudah memanfaatkan jasa perpustakaan sekolah.

2.8.2.5 Intensitas kunjungan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Hasugian (2009 : 84)). Intensitas diartikan sebagai keadaan (tingkat, ukuran) intens (kuatnya, hebatnya, bergeloranya, dsb).Sedangkan berkunjung yaitu berasal dari kata kunjung yang mendapat awalan ber- sehingga menjadi berkunjung yang bermakna pergi (datang) untuk menengok (menjumpai, dsb). Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Hasugian (2009 : 85).

(70)

a. Sangat Sering :> 4x kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1minggu.

b. Sering : 2-4x kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1minggu. c. Jarang : 1-2x kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1minggu.

2.8.2.6 Tujuan Perpustakaan

Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menyatakan bahwa: “Perpustakaan bertujuan memberikan

layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”. Sedangkan perpustakaan sekolah menurut Badan Standardisasi

Nasional bertujuan ”menyediakan pusat sumber belajar sehingga dapat membantu pengembangan dan peningkatan minat baca, literasi informasi, bakat serta kemampuan peserta didik”

Berdasarkan Manifesto Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO, perpustakaan sekolah merupakan bagian integral proses pendidikan. Butiran penting bagi pengembangan literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan tujuan inti perpustakaan sekolah, yaitu:

1) mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah;

2) mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka;

3) memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan keceriaan;

(71)

mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas;

5) menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam;

6) mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial;

7) bekerja dengan murid, guru, administrator dan orangtua untuk mencapai misi sekolah;

8) menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi;

9) promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.

(72)

2.8.2.7 Jenis-Jenis Perpustakaan

IFLA (Internasional Federation of Library Association) dan Edwards, (2002:20-21) mengelompokkan jenis-jenis perpustakaan atas : 1) perpustakaan nasional (national library), 2) perpustakaan umum (public library), 3) perpustakaan perguruan tinggi (university library), 4) perpustakaan sekolah (school library), 5) perpustakaan virtual (virtual library), dan 6) perpustakaan khusus (special library).

Secara rinci, dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Perpustakaan Nasional (National Library)

Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara.

2) Perpustakaan Umum (Public Library)

Gambar

Tabel 1.1 : Data Pra Penelitian Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar Di SMP Negeri 5 Blambangan Umpu Tahun Pelajaran 2014-2015
Gambar3.1.   Kerangka Evaluasi CIPP Evaluation Model
Tabel 3.1  Daftar Sumber  Data evaluasi
Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk memahami manfaat perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dalam upaya meningkatkan prestasi siswa, keberadaan perpustakaan dilihat

Motivasi Siswa dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar (Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung). Skripsi Program Studi Perpustakaan dan

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap perpustakaan sekolah SMA Negeri 2 Bulukumba sebagai sumber belajar adalah buruk, hal tersebut ditunjukkan oleh

Pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa siswa mencari informasi di perpustakaan terdapat 19 orang siswa (51,35%) menjawab sering dan 10 orang siswa (27.03%) menjawab

Hasil dari penelitian tentang pelaksanaan fungsi Komite Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Se- Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan meliputi: (1) memberikan

Menurut Bafadal (2005:5) keberhasilan perpustakaan sekolah dalam menyelenggarakan pelayanan sumber belajar yang baik memang lebih terfokus pada penataan dan

Dari uraian yang serba ringkas tersebut dapat ditarik benang merah bahwa dalam lingkungan sekolah, kegiatan belajar perlu didukung oleh sarana yang memadai, salah