• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

RELA KRISTIYAWANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA GAJAH MADA

BANDAR LAMPUNG PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI

(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

RELA KRISTIYAWANTI

Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi di kelas X SMA Gajah Mada

Bandar Lampung, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini

dikarenakan guru masih sering menggunakan metode ceramah akibatnya kurang

merangsang aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa melalui

penggunaan media gambar pada materi pokok keanekaragaman hayati.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes

kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X1 dan X2 yang

dipilih dari populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data

kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa yaitu

(3)

iii

siswa terhadap penggunaan media gambar yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada kelas eksperimen

mengalami peningkatan yakni mengemukakan pendapat/ide (64,96), bertanya

(65,05), bekerjasama dengan teman (77,42), bertukar informasi (82,26), dan

mempresentasikan hasil diskusi (75,46). Hasil belajar juga mengalami

peningkatan, pada kelas eksperimen dengan rata-rata N-gain 0,58 lebih tinggi dari

pada kelas kontrol yakni dengan rata-rata N-gain 0,52. Selain itu, sebagian besar

siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap penggunaan media gambar.

Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media gambar dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok

keanekaragaman hayati.

(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian ... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

F. Kerangka Pikir ... 6

G. Hipotesis ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pendidikan... 9

B. Media Gambar ... 10

C. Aktivitas Belajar... 15

D. Hasil Belajar ... 18

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 21

C. Desain Penelitian ... 21

D. Prosedur penelitian ... 22

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 28

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

(8)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN 1. Silabus ... 54

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 60

3. Lembar Kerja Kelompok ... 80

4. Soal Pretes dan Postes ... 108

5. Data Hasil Penelitian ... 121

6. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 133

(9)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

merupakan tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan lembaga

pendidikan. Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas utama

salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sebaiknya tidak

hanya didominasi oleh guru saja tetapi juga melibatkan siswa sehingga siswa tidak

lagi menjadi objek melainkan subjek belajar (Kusmiati, 2012: 1)

Sampai saat ini pendidikan kita masih diselimuti oleh pandangan bahwa pengetahuan

sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Selain itu kelas masih terfokus

pada guru sebagai sumber untuk memperoleh pengetahuan dan masih banyak para

guru yang menggunakan metode ceramah sebagai pilihan utama dalam

pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang seharusnya menuntut siswa aktif

dalam proses pembelajaran belum dapat berjalan secara optimal (Evi, 2008: 2)

Mata pelajaran biologi sebenarnya tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan

atau berbagai macam fakta yang dihafal, melainkan pelajaran biologi membutuhkan

(10)

pembelajaran biologi dengan baik telah banyak usaha yang dapat dilakukan oleh

seorang guru agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan mudah dan cepat.

Diantaranya adalah dengan menghadirkan media pembelajaran yang tepat sebagai

pelengkap proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan dapat tercapai secara optimal.

Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi yang telah

dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung, nilai rata-rata siswa pada materi

pokok keanekaragaman hayati Tahun Ajaran 2011-2012 adalah 64. Nilai tersebut

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah

yaitu 68. Selama ini media yang tersedia di SMA Gajah Mada Bandar Lampung

adalah charta, tetapi ketika proses pembelajaran charta tidak digunakan oleh guru,

selama proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah. Metode

ceramah adalah salah satu cara pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru

secara monolog saja, perhatian siswa hanya terpusat pada guru (teacher centered).

Pada saat proses pembelajaran berlangsung aktivitas siswa lebih banyak mendengar

dan melihat penyampaian materi oleh guru, hanya ada beberapa siswa yang mau

bertanya dan menyampaikan pendapatnya sedangkan sebagian besar siswa yang lain

hanya diam saja. Padahal Menurut Hamalik (1994: 53) : kegiatan atau aktivitas

dalam pembelajaran bermanfaat bagi siswa yaitu, siswa memperoleh pengalaman

langsung, mengembangkan pribadi, memupuk kerjasama, disiplin belajar,

mengembangkan minat, kemampuan berfikir kritis, dan terakhir suasana proses

(11)

oleh pernyataan Risk (dalam Rohani, 2004:6-7) mengemukakan “Teaching is guidance of learning experiences” yang mengandung arti mengajar adalah proses

membimbing pengalaman belajar.Melihat kenyataan ini, maka sangat diperlukan

adanya media pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa dalam proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam

materi pokok Keanekaragaman Hayati. Media tersebut adalah media gambar yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran yang diduga dapat membantu siswa

dalam memaksimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Keanekaragaman

Hayati .

Media gambar mampu memproyeksi ukuran benda yang sebenarnya sehingga siswa

mempunyai gambaran akan konsep yang dijelaskan oleh guru melalui media gambar

tersebut (Hamzah, 1987:27). Penelitian Ayuningtiyas (2012 :50) menunjukan

penerapan media visual (gambar) pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN

Cikutra 2 Bandung dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dan

berdasarkan penelitian Kusmiati (2012 :50) yang menunjukan terjadi peningkatan

aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan media visual pada siswa kelas

IV SDN 1 Pasirmaris Kec. Cibeber Kab. Cianjur pada materi bentuk-bentuk kegiatan

ekonomi.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis telah melakukan

(12)

Belajar Siswa Kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung Pada Materi Pokok

Keanekaragaman Hayati”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penggunaan media gambar berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa

kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 pada

materi pokok keanekaragaman hayati?

2. Apakah penggunaan media gambar berpengaruh signifikan dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Gajah Mada Bandar lampung

Tahun Pelajaran 2012/1013 pada materi pokok keanekaragaman hayati?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan media gambar pada materi pokok

keanekaragaman hayati oleh siswa SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2012/2013.

(13)

D. Manfaat Penelitian

Setelah diadakan penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi :

1. Peneliti yaitu memberikan pengalaman, wawasan dan pengetahuan bagi peneliti

sebagai calon guru untuk menggali aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Guru biologi yaitu memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam memilih

media yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Siswa yaitu untuk menciptakan suasana baru dalam belajar dengan

menggunakan media gambar serta menambah motivasi belajar biologi siswa.

4. Sekolah yaitu memberikan masukan untuk menggunakan media visual,

sumbangan informasi dan pemikiran dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan

kualitas pembelajaran.

E.Ruang lingkup Penelitian

Untuk memberikan kejelasan dalam penelitian, berikut dikemukakan beberapa

batasan yaitu :

1. Media pembelajaran yang digunakan adalah media gambar

2. Hasil belajar yang diukur adalah aspek kognitif siswa berupa hasil tes awal dan

tes akhir yang dapat terlihat dari nilai N-gain nya.

3. Aktivitas yang diamati yaitu aktivitas siswa yang relevan dengan proses

(14)

diskusi, mempresentasikan hasil diskusi kelompok, menjawab pertanyaan,

mengajukan pertanyaan

4. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 sebagai kelas eksperimen dan

kelas X1 sebagai kelas kontrol.

5. Materi pokok pada penelitian ini adalah Pada Standar Kompetensi 3. Memahami

Keanekaragaman hayati yaitu pada Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem melalui

kegiatan pengamatan

F. Kerangka Pikir

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum

pembelajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan

pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna

kepentingan pengajaran. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan oleh seorang guru

harus mengarah pada pencapaian tujuan untuk meningkatkan aktifitas belajar

serta hasil belajar siswa. Guru tidak lagi menjadi sumber informasi yang

menyebabkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menjadi pasif. Ada

baiknya guru menggunakan media pembelajaran yang saat ini telah banyak

berkembang. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah

(15)

diminta untuk memilih gambar yang tepat sesuai pertanyaan atau mengamati

gambar kemudian mendeskripsikan dan menjawab pertanyaan yang mencakup

gambar yang dilihat. Setelah itu siswa ditanya mengenai alasan atau dasar

pemikiran pemilihan atau jawaban dari pertanyaan pada gambar tersebut. Lalu

dari alasan dan jawaban siswa atas pertanyaan pada gambar tersebut guru

memulai menanamkan konsep atau materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.

Penggunaan media gambar diharapkan dapat meningkatkan peran aktif siswa

karena dalam pembelajaran ini diberikan gambar-gambar yang menarik dan

representative. Sehingga siswa diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya. Aktivitas yang diharapkan dapat meningkat karena adanya

media gambar ini adalah aktivitas berupa mengemukakan pendapat/ ide,

melakukan kegiatan diskusi, mempresentasikan hasil diskusi kelompok,

menjawab pertanyaan, serta mengajukan pertanyaan. Sedangkan hasil belajar

yang diharapkan meningkat adalah hasil belajar berupa kognitif yang dapat

terlihat dari hasil pretes dan postes.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media gambar.

Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar

siswa. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada

(16)

Keterangan : X= Variabel bebas dengan menggunakan media gambar , Y1= Aktivitas dan Y2= Hasil belajar kognitif siswa pada materi pokok Keanekaragaman hayati

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media

gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Gajah

Mada Bandar Lampung pada materi pokok keanekaragaman hayati?

H1: Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media gambar dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Gajah Mada Bandar

Lampung pada materi pokok keanekaragaman hayati?

Y1

X

(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pendidikan

Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Apabila media itu membawa

pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Menurut Arsyad

(2000: 3-4), media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang

siswa untuk belajar.

Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara,

dengan menggunakan alat penampil dalam proses belajar mengajar untuk

mempertinggi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan instruksional, meliputi

kaset, audio, slide, film-strip, OHP, film, radio, televisi dan sebagainya (Rohani,

1997: 1-4). Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne dalam Sadiman, dkk, 1986:6).

Sementara itu (Briggs dalam Sadiman, dkk, 1986:7) berpendapat bahwa media

adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa

(18)

Menurut Arsyad (2007: 6) media pendidikan memiliki pengertian fisik yang

dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang

dapat dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera. Media pendidikan

memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak),

yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi

yang ingin disampaikan kepada siswa.

B. Media Gambar

Media berbasis visual (image/gambar atau perumpamaan) memegang peran yang

sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar

pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan

memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat

memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Stimulus

visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik bentuk tugas-tugas seperti

mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta

dan konsep Levie dan Levie (dalam Arsyad, 2007:9). Menurut Levie dan Lentz

(dalam Arsyad, 2011:17) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,

khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi

kognitif, dan (d) fungsi kompensatori. Fungsi atensi media visual merupakan inti,

yaitu menarik dan menggarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi

pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai

teks materi pelajaran. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat

(19)

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan meningat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil

penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks

membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Bentuk visual bisa berupa (a)

gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukan bagaimana tampaknya sesuatu benda; (b) diagram yang melukiskan

hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi; (c) peta menunjukan

hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti

tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data

atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka-angka. Visualisasi pesan,

informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat

dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi,

sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau

lebih (Arsyad, 2011:91-92).

Gambar sangat penting dalam usaha memperjelas pengertian pada peserta didik.

Sehingga dengan menggunakan gambar peserta didik dapat lebih memperhatikan

terhadap benda-benda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya yang berkaitan

dengan pelajaran. Gambar dapat membantu guru dalam mencapai tujuan

instruksional, karena gambar termasuk media yang mudah dan murah serta besar

(20)

pengertian peserta didik menjadi lebih luas, lebih jelas dan tidak mudah

dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi peserta didik. Adapun

manfaat media gambar dalam proses instruksional adalah penyampaian dan

penjelasan mengenai informasi, pesan, ide dan sebagainya dengan tanpa banyak

menggunakan bahasa-bahasa verbal, tetapi dapat lebih memberikan kesan

(Rohani, 1997: 76-77). Manfaat gambar juga diungkap (Suleiman, 1988:27)

bahwa gambar merupakan alat visual yang penting dan mudah didapat. Hal

serupa juga diungkap oleh Sadiman (2008:29) bahwa media gambar/foto

merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati

dimana-mana. Gambar juga memiliki banyak kelebihan jika digunakan dalam proses

pembelajaran, kelebihan-kelebihan diantaranya seperti yang diungkap oleh

Sadiman, dkk (1986 : 29-31) yaitu :

1. Sifatnya konkrit: gambar/foto lebih realistis menunjukan pokok masalah

dibandingkan dengan media verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek

atau peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan tidak selalu bisa: anak-anak dibawa

ke objek/peristiwa tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya.

Air terjun Niagara atau Danau Toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar

atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau

bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tak dapat kita lihat seperti apa

(21)

3. Media gmbar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau

penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat

disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan tingkat usia

berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5. Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan

peralatan khusus

Menurut Sadiman (2008:31) kelemahan dari media bergambar yaitu:

1. Hanya menekankan persepsi indera mata.

2. Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Untuk memilih gambar-gambar yang baik perlu memperhatikan kriteria-kriteria

seperti yang diungkapkan oleh Hamzah (1981: 30) yaitu:

1. Keaslian gambar, gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti

melihat keadaan atau benda sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan

memberikan pengaruh yang tak diharapkan, misalnya gambar yang palsu

dikatakan asli.

2. Kesederhanaan, gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan

tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis.

3. Bentuk item. Hendaknya Si pengamat dapat memperoleh tanggapan yang

(22)

4. Perbuatan, gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang melakukan

suatu perbuatan. Anak lebih tertarik pada gambar yang kelihatan hidup atau

kelihatan bergerak.

5. Artistik, segi artistik pada umumnya turut mempengaruhi nilai-nilai gambar

itu. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak

dicapai.

Ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar sehingga dapat dijadikan

sebagai media pendidikan. Keenam syarat itu ialah sebagai berikut:

1. Autentik

Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang

melihat benda sebenarnya.

2. Sederhana

Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok

dalam gambar.

3. Ukuran relatif. Gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda

sebenarnya.

4. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik

tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan

aktivitas tertentu.

5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Walaupun dari segi mutu kurang, gambar siswa sendiri sering kali lebih baik.

6. Gambar hendaknya bagus dari segi seni dan sesuai dengan tujuan

(23)

C. Aktivitas Belajar

Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa adanya aktivitas

belajar. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh

masing-masing siswa untuk mencapai perubahan tingkah laku.

Sardiman (dalam Evi, 2008:21) mengungkapkan sebagai berikut.

“Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku,

jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah

sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di dalam

interaksi belajar-mengajar. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas.

Tanpa aktivitas, itu tidak akan mungkin berlangsung dengan baik”.

Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang disadari untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ditentukan dari kegiatan interaksi dalam

pembelajaran, apabila semakin aktif siswa dalam proses pembelajaran maka

siswa tersebut akan lebih mudah mengingat pembelajaran itu dan tujuan

pembelajaran akan tercapai. Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak

mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak

didik lebih tahan lama tersimpan dalam benak anak didik (Djamarah, 2000: 67).

Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Atnasari, 2008: 12) Aktivitas siswa dalam

pembelajaran merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam menentukan

efektif atau tidaknya suatu pembelajaran. Sedangkan Hamalik (2004:171)

menyatakan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan

(24)

dalam pembelajaran adalah penting karena dengan adanya aktivitas,

pembelajaran akan lebih efektif dan mendatangkan hasil belajar yang lebih baik

bagi siswa. Hamalik (1994: 53) mengatakan : kegiatan atau aktivitas dalam

pembelajaran bermanfaat bagi siswa yaitu, siswa memperoleh pengalaman

langsung, mengembangkan pribadi, memupuk kerjasama, disiplin belajar,

mengembangkan minat, kemampuan berfikir kritis, dan terakhir suasana proses

belajar mengajar di kelas menjadi hidup atau dinamis.

Risk (dalam Rohani, 2004:6-7) mengemukakan “Teaching is guidance of learning experiences” yang mengandung arti mengajar adalah proses

membimbing pengalaman belajar. Pengalaman belajar itu sendiri hanya mungkin

diperoleh jika peserta didik itu, dengan keaktifannya sendiri bereaksi terhadap

lingkungannya. Sehingga menurut (Rohani, 2004:6) belajar yang berhasil mesti

melalui berbagai mcam aktifitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas

fisik ialah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu,

bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau

hanya pasif. Sedangkan peserta didik yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan)

adalah, jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi

dalam rangka pengajaran.

Diedrich (dalam Hamalik, 2004: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8

kelompok, yaitu:

1. kegiatan-kegiatan visual

membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi,

(25)

2. kegiatan-kegiatan lisan (oral)

mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian,

mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat,

wawancara, diskusi, dan interupsi.

3. kegiatan-kegiatan mendengarkan

mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi

kelompok, dan mendengarkan suatu permainan.

4. kegiatan-kegiatan menulis

menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi,

membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

5. kegiatan-kegiatan menggambar

menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

Kegiatan-kegiatan metrik melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan

pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan

berkebun.

6. kegiatan-kegiatan mental

merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor,

melihat hubungan dan mengambil keputusan.

7. kegiatan-kegiatan emosional minat, membedakan, berani, tenang, dan

lain-lain.

Berdasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar

merupakan serangkaian dari proses kegiatan pembelajaran untuk menunjang

(26)

mengamati gambar, bertanya atau berdiskusi antar siswa dalam setiap

kelompoknya, bertanya kepada guru mengerjakan LKK, bertanya dan

memberikan tanggapan dalam kegiatas presentasi.

D. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2002 : 22). Sedangkan Soedijanto

(dalam Supartini 2008:14) mendefinisikan, Hasil belajar adalah tingkat

penguasaan yang dicapai oleh belajar dalam mengikuti program belajar mengajar

sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut

(Hamalik, 2009: 159) hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan

prestasi belajar itu merupakan indikator adanya perubahan derajat tingkah laku

siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa akibat adanya kegiatan pembelajaran.

Menurut Sanjaya (dalam Atnasari, 2008:14) tingkah laku sebagai hasil belajar

dirumuskan dalam bentuk kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur. Hasil

belajar dapat menentukan apakah belajar yang dilakukan oleh siswa sudah

berhasil mencapai tujuan atau belum.

Hasil belajar dapat digunakan untuk mengukur sejauhmana tujuan-tujuan dapat

dicapai atau dikuasai oleh siswa setelah menempuh kegiatan pembelajaran.

Peranan hasil belajar sangat penting karena dengan adanya hasil belajar dapat

(27)

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 3) Hasil belajar merupakan

hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru,

tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,

hasil belajar merupakan berakhirnya pengalaman dan puncak proses belajar.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar

merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

Hasil belajar siswa ditunjukan oleh nilai siswa setelah diadakan tes.

Menurut (Sudjana, 2005:25) Hasil belajar yang dicapai dikelompokkan menjadi 3

ranah, kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif berhubungan dengan

kemampuan berpikir, mengetahui dan pemecahan masalah. Anderson, dkk

(dalam Efrildasari, 2008 :17), Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai

hirarki atau tingkatan. Tingkatan tersebut terdiri dari 6 jenis perilaku yaitu:

1) Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajaridan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta

peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode.

2) Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang

dipelajari.

3) Apply mencakup kemampuan menerapkam metode dan kaidah untuk

meghadapi masalah yang nyata dan baru.

4) Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian

bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya

(28)

5) Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal

berdasarkan kriteria tertentu.

6) Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

berbeda-beda. Perbedaan hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Hamalik (2004: 183) “perbedaan hasil belajar di kalangan para siswa

disebabkan oleh berbagai alternatif faktor, antara lain : faktor kematangan akibat

dari kemajuan umur kronologis, latar belakang pribadi masing-masing, keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran, sikap dan bakat terhadap suatu bidang

pelajaran yang diberikan”. Berdasarkan pernyataan diatas, hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah aktivitas. Aktivitas belajar

yang dilakukan oleh siswa mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil

belajarnya. Menurut Efrildasari (2008 : 16) siswa yang aktif dalam belajar

cenderung mendapatkan nilai yang tinggi dibandingkan siswa yang kurang aktif.

(29)

III. METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada

bulan mei, semester genap tahun ajaran 2012/2013.

B.Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Gajah Mada

Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan

sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 yang berjumlah 31 siswa

sebagai kelas eksperimen dan kelas X1 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas

kontrol yang telah dipilih dari populasi secara purposive sampling (Margono,

2005:127).

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pretest-postest kelompok non ekuivalen. Pada desain penelitian ini kelompok eksperimen

(X2) diberi perlakuan penggunaan metode diskusi dengan media gambar dan

kelompok kontrol (X1) menggunakan metode diskusi tanpa media gambar.

Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat tes awal dan tes akhir

(30)

Kelompok pretes perlakuan postes

I O1 X O2

II O1 C O2

Keterangan : I = Kelas eksperimen, II = Kelas kontrol, O1 = Pretes, O2 = Postes, X = Perlakuan metode diskusi dengan media gambar C = Perlakuan dengan metode diskusi tanpa media gambar (Dimodifikasi dari Nazir, 2005 : 233).

Gambar 2. Desain pretes postes kelompok non ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut sebagai berikut:

1. Pra penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian sebagai berikut :

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke fakultas untuk observasi

ke sekolah.

b.Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang kelas yang akan diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen.

d.Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Kelompok (LKK).

e. Membuat instrumen penelitian yang terdiri dari bahan kajian kelompok,

(31)

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar

dan menggunakan metode diskusi kelompok pada kelas eksperimen.

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pada pertemuan

pertama dibahas mengenai defenisi keanekaragaman hayati tingkat gen,

jenis, ekosistem beserta contoh-contohnya, sedangkan pada pertemuan

kedua dibahas mengenai faktor-faktor yang penyebab keanekaragaman

hayati pada tingkat gen, jenis, ekosistem.

Kelas eksperimen dengan menggunakan media gambar

a.Pendahuluan

1.Guru memberikan tes awal

2.Guru memberikan apersepsi dengan cara menyuruh dua siswa

untuk maju ke depan kelas. Guru memberikan instruksi pada siswa

yang lain untuk membandingkan morfologi ke dua siswa tersebut.

Harapan guru siswa membandingkan antara tinggi badan, berat badan,

bentuk rambut, bentuk wajah, dan lain-lain.

3. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa, “Dari hasil perbandingan

tersebut, apakah ada ciri yang sama ataukah berbeda?. Harapan guru

siswa mampu menjawab ciri morfologi yang sama dan yang berbeda

(32)

4. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa, “Menurut kalian, apa yang menyebabkan morfologi ke dua teman kalian berbeda?”. Harapan guru

siswa menjawab, “Karena dipengaruhi oleh gen dan lingkungan.

5. Guru memberikan motivasi : “ hari ini kita akan mempelajari

keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, ekosistem. Dimana dengan

mempelajari keanekaragam hayati ini maka kita akan memahami

bahwa disekitar kita terdiri atas banyak sekali keseragaman dan

keberagaman, sehingga kalian dapat membedakan mana yang

merupakan keanekaragaman hayati tingkat gen, tingkat jenis dan

tingkat ekosistem pada makhluk hidup disekitar kita.

b. Kegiatan inti

1.Guru menempatkan siswa ke dalam 6 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 5 siswa, kecuali 1 kelompok yang terdiri dari 6

orang, setiap kelompok terdiri atas siswa yang heterogen berdasarkan

jenis kelamin.

2.Guru memberikan media gambar serta LKK dengan pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan materi keanekaragaman hayati,

keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem.

3.Guru memberikan petunjuk kepada siswa mengenai cara mengerjakan

LKK .

4.Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam LKK

5.Siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan dengan anggota

(33)

kelompok yang lain memberikan tanggapan.

7.Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan/rangkuman

dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Penutup

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi-materi yang

salah konsep selama presentasi dan kurang dipahami siswa

2. Siswa dilibatkan dalam menyimpulkan hasil belajar

3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pembelajaran

yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

4. Guru memberikan tes akhir

Kelas kontrol menggunakan metode diskusi dengan LKK tanpa media gambar

a.Pendahuluan

1.Guru memberikan tes awal

2.Guru memberikan apersepsi dengan cara menyuruh dua siswa

untuk maju ke depan kelas. Guru memberikan instruksi pada siswa

yang lain untuk membandingkan morfologi kedua siswa tersebut.

Harapan guru siswa membandingkan antara tinggi badan, berat badan,

bentuk rambut, bentuk wajah, dan lain-lain.

3.Guru memotivasi siswa dengan cara menyuruh dua siswa

untuk maju ke depan kelas. Guru memberikan

instruksi pada siswa yang lain untuk membandingkan

(34)

antara tinggi badan, berat badan, bentuk rambut, bentuk wajah, dan

lain-lain.

4. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa, “Dari hasil perbandingan

tersebut, apakah ada ciri yang sama ataukah berbeda?. Harapan guru

siswa mampu menjawab ciri morfologi yang sama dan yang berbeda

dari ke dua siswa tersebut.

5. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa, “Menurut kalian, apa yang

menyebabkan morfologi kedua teman kalian berbeda?”. Harapan guru siswa menjawab, “Karena dipengaruhi oleh gen dan lingkungan”.

b.Kegiatan Inti

1. Guru menempatkan siswa ke dalam 6 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 5 siswa, kecuali 2 kelompok yang terdiri dari

6 orang, setiap kelompok terdiri atas siswa yang heterogen

berdasarkan jenis kelamin.

2. Guru memberikan LKK yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang

berkaitan dengan materi keanekaragaman hayati, keanekaragaman

tingkat gen, jenis dan ekosistem tanpa ada gambar melainkan

hanya berupa tulisan.

3. Guru memberikan petunjuk kepada siswa mengenai cara

mengerjakan LKK

4. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam

LKK

5. Siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan dengan

(35)

dan kelompok yang lain memberikan tanggapan.

7. Guru bersama-sama dengan siswa membuat

kesimpulan/rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

c. Penutup

1.Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi-materi yang salah

konsep selama presentasi dan kurang dipahami siswa

2.Siswa dilibatkan dalam menyimpulkan hasil belajar

3.Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pembelajaran yang

akan dibahas pada pertemuan berikutnya

4.Guru memberikan tes akhir

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

1. Jenis Data

a. Hasil Belajar

Jenis data hasil belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai

tes awal dan tes akhir pada materi pokok sistem keanekaragaman

hayati.

b. Aktivitas Siswa

Jenis data aktivitas siswa berupa data kualitatif yang diperoleh dari

(36)

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah:

a. Hasil Belajar

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes awal dan tes akhir. Tes

awal dilakukan pada pertemuan pertama dan tes akhir dilakukan pada

pertemuan kedua. pretes dan postes dilakukan pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol dengan bentuk dan jumlah soal yang sama. Bentuk

soal adalah soal uraian. Pretes yang diberikan pada awal pertemuan,

mempunyai bentuk yang sama dengan postes yang diberikan di akhir

pertemuan.

Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan dalam penelitian ini,

diperlukan suatu analisis data untuk memperoleh kesimpulan. Uji

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t menggunakan

software SPSS versi 17. Untuk mendapat N-gain yakni dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

X – Y

Skor Maksimum –Y

Keterangan : X = Nilai tes awal

Y = Nilai tes akhir (dimodifikasi dari Loranz, 2008:3).

b. Aktivitas Siswa

X 100 N-gain

(37)

yang berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses

pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan

aspek yang telah ditentukan. Lembar observasi yang digunakan dalam

pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai

berikut:

Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Nama

Catatan : Berilah tanda checklist (√) pada setiap item yang sesuai. Xi = jumlah , X = Nilai rata-rata. (dimodifikasi dari Carolina, 2010: 29)

Keterangan :

A. Kemampuan mengemukakan pendapat/ ide : 1. Tidak mengemukakan pendapat /ide (diam saja)

2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan pembahasan pada materi pokok keanekaragaman hayati 3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan pembahasan pada

(38)

B. Kemampuan Bertanya:

1. Tidak mengajukan pertanyaan.

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok keanekaragaman hayati

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi pokok keanekaragaman hayati

C. Bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas kelompok : 1. Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja).

2. Bekerjasama dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan dalam LKK pada materi pokok Keanekaragaman Hayati

3. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok sesuai dengan permasalahan dalam LKK pada materi pokok Keanekaragaman Hayati

D. Bertukar informasi

1. Tidak berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja)

2. Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan Keanekaragaman Hayati dalam LKK 3. Berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat untuk

memecahkan permasalahan pada LKK sesuai dengan materi pokok Keanekaragaman Hayati.

E. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis dan tidak dapat menjawab pertanyaan.

2. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.

3. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan

(39)

aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

Perhitungan rata-rata skor aktivitas siswa :

100

x

n

x

X

i

Keterangan : X = Rata-rata skor aktivitas siswa ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum (15) Hake (dalam Belina, 2008:37)

Menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa sesuai

klasifikasi pada tabel 2.

Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa

Interval Kategori

0,00 – 29,99 Sangat Rendah

30,00 – 54,99 Rendah

55,00 – 74,99 Sedang

75,00 – 89,99 Tinggi

90,00 – 100,00 Sangat Tinggi

(40)

3. Teknik Analisis Data a) Penguasaan Materi

1. Uji normalitas data

Uji normalitas data dihitung menggunakan uji Liliefors dengan

menggunakan softwere SPSS versi 17.

a. Rumusan hipotesis

H0 = data berdistribusi normal

H1 = data tidak berdistribusi norma

b. Kriteria pengujian

Terima H0 jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak H0 untuk

harga yang lainnya (Sudjana, 2005:466).

2. Uji kesamaan dua varians

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan

dengan uji kesamaan dua varians dengan menggunakan program SPSS

versi 17.

a. Rumusan Hipotesis

H0 = kedua data mempunyai varians yang sama

H1 = kedua data mempunyai varians berbeda

b. Kriteria Uji

- Jika F hitung < F tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima

- Jika F hitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak

(41)

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji

perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17.

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-Gain kedua sampel sama

H1 = Rata-rata N-Gain kedua sampel tidak sama

2) Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak

(Pratisto, 2004:18)

b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

1) Hipotesis

H0 = rata-rata N-Gain pada kelompok eksperimen sama dengan

kelompok kontrol.

H1 = rata-rata N-Gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi

dari kelompok kontrol.

2) Kriteria Uji :

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak

(Pratisto, 2004:12).

c. Uji Mann-Whitney U

Apabila data yang didapatkan tidak berdistribusi normal, maka

(42)

1. Hipotesis

Ho = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol

H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol

2. Kriteria Uji

- Jika p-value > 0,05 maka terima Ho

- Jika p-value < 0,05 maka tolak Ho (Pratisto. 2004:36).

F.Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media gambar

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan media

gambar dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 8

pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif

sebagai berikut:

Tabel 3. Angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar

Keterangan:

S= setuju, TS= Tidak setuju

No. Pernyataan- Pernyataan S TS

1 Saya senang mempelajari materi pokok keanekaragaman hayati dengan menggunakan media gambar

2 Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui media gambar yang digunakan oleh guru.

3 Media gambar yang digunakan tidak mampu mengembangkan

kemampuan saya dalam memecahkan masalah.

4 Media gambar yang digunakan menjadikan saya lebih aktif dalam diskusi kelas dan kelompok.

5 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

6 Saya termotivasi untuk mencari data/informasi dari berbagai sumber (buku, internet, dan sebagainya) untuk menyelesaikan permasalahan dalam LKK

7 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKK dengan media gambar yang digunakan oleh guru.

8 Saya memperoleh wawasan/pengetahuan baru tentang materi

(43)

1) Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai ketentuan

S= setuju, TS= Tidak setuju

Tabel 5. Penskoran angket tanggapan siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media gambar

No. Nama

Skor siswa per item angket

Skor total

1 2 3 4 Dst

1. Siswa A 2. Siswa B

Dst. …

2) Melakukan tabulasi data temuan pada angket untuk memberikan

gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan

pernyataan angket

Tabel 6. Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar

Nomor Responden (Siswa) Persentase

(44)

3) Menghitung presentase angket dengan rumus sebagai berikut :

% 100 %

m aks in

S S X

Keterangan: %Xin= Persentase jawaban siswa

S = Jumlah skor jawaban

m aks

(45)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1. Penggunaan media gambar berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar

siswa kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

pada materi pokok keanekaragaman hayati

2. Penggunaan media gambar berpengaruh signifikan dalam meningkatkan hasil

belajar siswa kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2012/2013 pada materi pokok keanekaragaman hayati

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diperoleh, maka

penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti yang akan selanjutnya hendaknya lebih mempertimbangkan dalam

pemilihan warna gambar, penempatan gambar dan mengembangkan media

gambar dengan gambar 3 dimensi.

2. Hendaknya peneliti menyiapkan sebaik mungkin gambar yang sesuai dan

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

________. 2007. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

________. 2000. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Atnasari D. 2008. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa

menggunakan problem solving dan resitasi di SMP Tunas Harapan Bandar Lampung.Universitas Lampung. Bandar lampung.

Ayuningtiyas, N. 2012. Penggunaan media visual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA tentang struktur permukaan bumi (penelitian tindakan kelas di kelas V SDN Cikutra 2 Bandung semester II tahun pelajaran 2011-2012). Skripsi Jurusan geografi UPI Bandung. Tidak diterbitan.

Belina, W. W. 2008. Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model PBI (Penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Daryanto, H. 1999. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.

Djamarah, S. B dan A. Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Efrildasari .2008. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa

(47)

materi pokok sistem pencernaan manusia (studi quasi eksperimen pada siswa kelas vii smp negeri 3 bandar lampung semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hamalik, O. 2008. Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan system. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamalik, O. 1994. Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan system. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamzah. 1987. Media Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Kusmiati, W. 2012. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS melalui bantuan media visual (PTK di kelas IV SDN Pasirmaris kec. Cibeber kab. Cianjur pada materi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi). Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Loranz, D. 2008. gainScore. Google

http://www.tmcc.edu./vp/acstu/assesment/downloads/documents/reports/arc hives/discipline/0708/SLOAPHYSDisciplieneRep0708.pdf. (17 September 2012, 11:26 WIB)

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Mujarofah . 2010. Penerapan media gambar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran PKn di SDN Lakarsantri I Skripsi Jurusan Pendidikan PGSD PJJ Surabaya. Tidak diterbitkan.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Rizkiwati, D .2008. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIIC SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rohani, A. 2004. Media Instruksional Edukatif. PT Rineka Cipta. Jakarta.

________ . 1997. Media Instruksional Edukatif. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sadiman, A. S, Anung Haryono, Rahardjo. S. dan R. Rahardjito. 2008. Media pendidikan. CV Rajawali. Jakarta.

(48)

________. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Gambar

gambar (Dimodifikasi dari Nazir, 2005 : 233).
Tabel 1.  Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa
Tabel 3. Angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan pustaka meliputi hal-hal yang berkaitan dengan penilaian responsivitas yaitu terdapat tidaknya keluhan selama satu tahun terakhir, sikap Ombudsman

Diantara harga, kualitas, jenis dan kemasan, manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian deterjen Rinso dan Soklin

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan analisis siswa dengan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada materi pokok

Berbagai kebijakan pengendalian pencemaran melalui peraturan tersebut dapat dilakukan namun pengawasan emisi total dari kendaraan tidak dapat dilakukan dengan kebijakan CAC,

Perilaku tersebut meliputi tindakan sukarela dari kreativitas dan inovasi yang dirancang untuk meningkatkan tugas seseorang atau kinerja organisasi, bertahan dengan

Therefore, based on the collection of user and context variables, a set of applicable patterns is selected and Pattern-Oriented Design (POD) is carried out.. POD consists

Dengan penambahan sulfur 40 phr yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan yang diaplikasikan pada komponen1. otomotif, maka sifat mekanis yang baik diperlukan

memadai tentang sejarah pada masa ini, dari data tersebut penulis akan memilah. sumber dan riwayat yang ada tentang sejarah pada masa al- Khulafā ar