• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Kadar Amoniak pada Air Reservoir Sungai PDAM Tirtanadi Secara Spektrofotometri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penentuan Kadar Amoniak pada Air Reservoir Sungai PDAM Tirtanadi Secara Spektrofotometri"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN KADAR AMONIAK PADA AIR RESERVOIR

SUNGGALDI PDAM TIRTANADI SECARA

SPEKTROFOTOMETRI

KARYA ILMIAH

ZULRAHMAH

092401018

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KIMIA

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENENTUAN KADAR AMONIAK PADA AIR RESERVOIR

SUNGGAL DI PDAM TIRTANADI SECARA

SPEKTROFOTOMETRI

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

ZULRAHMAH

092401018

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KIMIA

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PENENTUAN KADAR AMONIAK PADA AIR RESERVOIR SUNGGAL DI PDAM

TIRTANADI SECARA SPEKTROFOTOMETRI Kategori : KARYA ILMIAH

Nama : ZULRAHMAH

Nomor Induk : 092401018

Program Studi : DIPLOMA III KIMIA ANALIS Departemen : KIMIA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di Medan, Juni 2012

Diketahui /Disetujui Oleh Disitujui oleh

Ketua Program Studi D-III Kimia Analis, Dosen Pembimbing,

NIP.195512181987012001 NIP.195310271980032003 Dra.Emma Zaidar Nasution,M.SiDr. Yugia Muis, M.Si

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Kimia FMIPA USU, Ketua,

(4)

PERNYATAAN

PENENTUAN KADAR AMONIAK PADA AIR RESERVOIR SUNGGAL DI PDAM TIRTANADI SECARA

SPEKTROFOTOMETRI

KARYA ILMIAH

Saya mengakui bahwa karya ilmiah adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2012

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikankarya ilmiah ini. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis memilih judul PENENTUAN KADARAMONIAK PADA AIR RESERVOIR SUNGGAL DI PDAM TIRTANADI SECARASPEKTROFOTOMETRI yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Kimia Analis.

Dalam penulisan Karya Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan, bantuan saran dan kritik dari banyak pihak. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kapada :

1. Ibu Dr.Yugia Muis,MSi sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan Karya Ilmiah ini. 2. Ibu Dr. Rumondang Bulan,MS sebagai ketua Departeman Kimia FMIPA

USU Medan.

3. Buat orang tua tercinta Haris Nasution dan Ibunda Norma Lubis yang telah mendidik, mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

4. Buat kakandaku Lia Maryani Fitri Nasution yang telah memberikan dukungan yang begitu besar kepada penulis.

5. Seluruh staf dan dosen FMIPA USU yang telah membantu dan mendidik penulis selama perkuliahan

6. Pimpinan dan seluruh staf pegawai Tirtanadi Medan yang telah memberi tempat untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis selama menjalani PKL.

7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa kimia analis stambuk 2009 serta semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini dan terimakasih atas kekompakannya.

Dalam penulisan Karya Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar Karya Ilmiah ini dapat lebih sempurna lagi.

Penulis barharap Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan atas bantuan yang diberikan kepada penulis.

Medan, Juni 2012

(6)

ABSTRAK

Kandungan amoniak yang terdapat didalam air merupakan salah satu parameter yang harus dianalisa dalam penentuan syarat-syarat kualitas air minum. Amoniak merupakan gas yang memiliki bau yang tidak menyenangkan, dalam jumlah yang banyak amoniak dapat bersifat racun.

Amoniak didalam air biasanya terdapat sebagai ammonium. Untuk mengetahui kadar amoniak pada sampel air dapat dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Dimana sampel terlebih dahulu ditambahkan mineral stabilizer, polipinyl alkohol dispersing agent, dan reagen nessler. Dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 425 nm, maka amoniak dapat ditentukan.

(7)

DETERMINATION OF AMMONIAK RATE AT RESERVOIR WATER OF SUNGGAL IN PDAM TIRTANDI BY

SPEKTROFOTOMETRI

ABSTRACT

Ammonia content contained in the water is one parameter that must be analyzed interms of determining the qualitty of drinking water.Ammonia is a gas which has an unpleasant odor, large amounts of ammonia can be poison

Ammonia in water is usually found as ammonium.To determine levels of ammonia in water sampels can be performed using spectrophotometric methhod. Where the first sampel on was added stabilizer and dispersing agent poliphinyl alcohol and nessler reagen. Using a spectrophotometer at a wavelength of 425 nm, the ammonia can be determined.

(8)

DAFTAR ISI

Bab II Tinjauan pustaka 4

2.1. Air

2.2. Kualitas Air

2.3. Sumber-sumber Air 2.3.1. Air Hujan

2.3.2. Air permukaan 2.3.3. Air tanah 2.4. Sifat Umum Air 2.5. Persyaratan Air Minum 2.5.1. Parameter Fisika 2.5.2. Paraeter Kimiawi 2.5.3. Parameter Mikrobiologi 2.5.4. Parameter radioaktivitas 2.6. Pencemaran Air

2.6.1. Sumber Pencemaran Air 2.7. Pengolahan Air

2.8. Amoniak

2.9. Metode Penentuan Amoniak

2.9.1. Penentuan Amoniak melalui Titrasi

2.9.2 Penentuan Amoniak Dengan Menggunakan Elektroda

2.9.3. Penentuan Amoniak Dengan menggunakan Spektrofotometer 2.9.4. Spektrofotometer

2.10. Hukum Dasar Spektrofotometri

(9)

Bab III BAHAN DAN METODE 3.1. peralatan

3.2. Bahan 3.3. Prosedur

Bab IV Data Dan Pembahasan 4.1. Data

4.2. Perhitungan 4.3. Pembahasan

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel persamaan garis regresi metode last aquare 31

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.8.1 Proses dinitifikasi 22

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Gambar Spektrofotometer Hach DR/2010 38

Lampiran 2 Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor.492/Menkes/Per/2010/

(13)

ABSTRAK

Kandungan amoniak yang terdapat didalam air merupakan salah satu parameter yang harus dianalisa dalam penentuan syarat-syarat kualitas air minum. Amoniak merupakan gas yang memiliki bau yang tidak menyenangkan, dalam jumlah yang banyak amoniak dapat bersifat racun.

Amoniak didalam air biasanya terdapat sebagai ammonium. Untuk mengetahui kadar amoniak pada sampel air dapat dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Dimana sampel terlebih dahulu ditambahkan mineral stabilizer, polipinyl alkohol dispersing agent, dan reagen nessler. Dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 425 nm, maka amoniak dapat ditentukan.

(14)

DETERMINATION OF AMMONIAK RATE AT RESERVOIR WATER OF SUNGGAL IN PDAM TIRTANDI BY

SPEKTROFOTOMETRI

ABSTRACT

Ammonia content contained in the water is one parameter that must be analyzed interms of determining the qualitty of drinking water.Ammonia is a gas which has an unpleasant odor, large amounts of ammonia can be poison

Ammonia in water is usually found as ammonium.To determine levels of ammonia in water sampels can be performed using spectrophotometric methhod. Where the first sampel on was added stabilizer and dispersing agent poliphinyl alcohol and nessler reagen. Using a spectrophotometer at a wavelength of 425 nm, the ammonia can be determined.

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal

karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu

sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat

badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 %, dan untuk bayi sekitar 80%.

(Notoatmojo.S,2007).

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar

tiga perempat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat

bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu air juga dapat

digunakan untuk memasak, mencuci, dan mandi. Air juga digunakan untuk keperluan

industri, partanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, trasportasi, dan lain- lain

(Chandra B, 2007).

Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Didalam

tubuh manusia, air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan

oleh tubuh. Oksigen juga perlu dilarutkan sebelum dapat memasuki

pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli. Begitu juga zat-zat makanan hanya dapat

diserap apabila larut di dalam cairan yang meliputi selaput lendir usus. Air juga ikut

mempertahankan suhu tubuh dengan cara penguapan keringat pada tubuh manusia.

Mengingat pentingnya peranan air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat

(16)

harusnya jernih. Air yang keruh mmengandung partikel padat tersuspensi yang

dapat berupa zat-zat berahaya bagi kesehatan tubuh . Disampng itu air keruh juga

sangat sulit untuk didesinfeksi, karena mikroba patogen dapat terlindungi oleh partikel

tersebut (Mulia R, 2005).

Air sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa adanya air kelangsungan hidup

hanya beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan dari setiap sel, kandungan

air bagi setiap jaringan tubuh sangat bervariasi misalnya jaringan otot sekitar 7,5%

jaringan lemak sikitar 2%, darah sekitar 90%. Air merupakan bahan pelarut didalam

tubuh dan membantu dalam pelembutan makanan. Suhu tubuh secara tidak langsung

diatur dengan cara penyerapan melalui paru-paru dan keringat melalui kulit.

Kebutuhan air untuk diminum setiap harisekitar 2 liter (bagi orang dewasa ). Setiap

individu memerlukan air sekitar 60 liter/hari (untuk minum, cuci dan sebagainya

(Gabriel, 2001).

Amoniak adalah

berupa

penting bagi keberadaan

dapat merusak kesehatan. Kontak dengan gas amoniak berkonsentrasi tinggi dapat

menyebabkan kerusakan

diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amoniak masih digolongkan sebagai

baha

3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin. Amoniak yang digunakan secara

komersial dinamakan amoniak anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada

bahan tersebut.

(17)

Amoniak dalam air amat beracun bagi ikan, udang dan binatang air lainnya. Dapat

menimbulkan kesuburan tanaman air (eutropia). NH3 dalam air dapat dibuang

dengan proses tripping (pH optimum ± 12) atau dengan proses mikrobiologi. Limbah

amoniak dapat dinetralkan dengan asam sulfat.

1.2.Permasalahan

Apakah kadar amoniak pada air reservoir sunggal di PDAM Tirtanadi telah

memenuhi syarat kualitas air minum menurut keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor 492/Menkes/Per/2010 Tanggal 19 April 2010.

1.3.Tujuan

Untuk membendingkan hasil analisa kadar amoniak yang dilakukan terhadap air

reservoir sunggal dengan standar mutu air keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor.

492/Menkes/Per/2010 Tanggal 19 April 2010.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat penulisan karya Ilmiah ini adalah:

- Memberikan informasi kepada pembaca tentang analisa hasil kadar amoniak

yang terdapat pada air reservoir sunggal

- Dengan mengetahui kadar amoniak dalam air hasil olahan maka dapat

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air

Air adalah zat yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri dari

hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Air merupakan suatu larutan yang

bersifat universal .

Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan bagi kehidupan

manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum,

pertanian, industri dan perikanan. Air yang dapat diminum adalah air yang bebas dari

bakteri berbahaya. Air minum harus bersih danjernih, tidak berbau dan tidak

berwarna, dan tidak mengandung bahan tersuspensi ataukekeruhan. Manusia sejak

dahulu kala sudah menyadari betapa pentingnya peranan air. Secara global tubuh

manusia dewasa mengandung air sebanyak 50-70 % dari bobot tubuhnya. Bila tubuh

air kehilangan air sebanyak 15% dari bobot tubuhnya akanmengakibatkan kematian.

Dalam tubuh manusia air diperlukan untuk melarutkanberbagai jenis zat yang

diperlukan tubuh. Sebagai contoh, oksigen perlu dilarutkandahulu, sebelum dapat

memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli. Demikian pula

dengan zat makanan yang hanya dapat diserap apabila dapat larut dalam cairan yang

meliputi selaput lendir usus. Air sebagai bahan pelarut, membawa segala jenis

makanan keseluruh tubuh dan mengambil kembali segala buangan untukdikeluarkan

dari tubuh.

Karena kebutuhan air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, maka

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air

Air adalah zat yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri dari

hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Air merupakan suatu larutan yang

bersifat universal .

Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan bagi kehidupan

manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum,

pertanian, industri dan perikanan. Air yang dapat diminum adalah air yang bebas dari

bakteri berbahaya. Air minum harus bersih danjernih, tidak berbau dan tidak

berwarna, dan tidak mengandung bahan tersuspensi ataukekeruhan. Manusia sejak

dahulu kala sudah menyadari betapa pentingnya peranan air. Secara global tubuh

manusia dewasa mengandung air sebanyak 50-70 % dari bobot tubuhnya. Bila tubuh

air kehilangan air sebanyak 15% dari bobot tubuhnya akanmengakibatkan kematian.

Dalam tubuh manusia air diperlukan untuk melarutkanberbagai jenis zat yang

diperlukan tubuh. Sebagai contoh, oksigen perlu dilarutkandahulu, sebelum dapat

memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli. Demikian pula

dengan zat makanan yang hanya dapat diserap apabila dapat larut dalam cairan yang

meliputi selaput lendir usus. Air sebagai bahan pelarut, membawa segala jenis

makanan keseluruh tubuh dan mengambil kembali segala buangan untukdikeluarkan

dari tubuh.

Karena kebutuhan air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, maka

(20)

ditengah-tengah kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok. Dari

kualitasnya air dapat memenuhi kriteria atau standar air minum. Kualitas air minum

perlu diperhatikan sebelum dikonsumsi, sebab air yang tidak bersih atau kualitas

rendah dapat merugikan kesehatan manusia (Mahida, 1986)

Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air minum yaitu :

1. Syarat Fisik

syarat fisik dari air ialah :

- Tidak boleh berwarna

- Tidak boleh berasa

- Tidak boleh berbau

- Harus jernih

- Suhu sebaiknya dibawah suhu udara, sejuk (± 250C)

2. Syarat Kimia

Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat

kimia dan mineral, terutama oleh zat-zat kimia dan mineral yang berbahaya bagi

kesehatan. Selanjutnya diharapkan pula zat ataupun bahan kimia yang terdapat

didalamair minum, tidak sampai menimbulkan kerusakan pada tempat penyimpanan

air, sebaliknya zat ataupun bahan kimia dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh,

hendaknya harus terdapat dalam kadar yang sewajarnya dalam sumber air minum

tersebut. (Azwar,1996).

3. Syarat Biologi

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama

sekali tidak boleh mengandung bakteri golongan coli melebihi batas-batas yang telah

ditetukan yaitu 1 coloni/100 ml air. Bakteri golongan coli ini berasal dari usus besar

(21)

yang telah ditentukan, dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia.

Dengan demikian dalam pemeriksaan bakteriologi, tidak langsung diperiksa apakah

air itu mengandung bakteri patogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri

golongan coli (Sutrisno, 2006).

2.2. Golongan Air

Peraturan pemerintah No.20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi

beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut

peruntukannya adalah sebagai berikut:

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu

2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum

3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan

pertanian

4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha

di perkotaan, industry, dan pembangkit listrik tenaga air.

(22)

2.3. Sumber Air

Air yang berda dipermukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber .

Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air Hujan, air permukaan, air

tanah.

2.3.1. Air Hujan

Air hujan merupakan sumber utama air dibumi. Walau pada saat presipitasi

merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran

ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu dapat

disebaban oleh debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya karbondioksida, nitrogen,

amoniak.

2.3.2. Air Permukaan

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk,

rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian permukaan, sebagian besar dari air

hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami

pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.

2.3.3. Air tanah

Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi yang

kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan dalam tanah dan mengalami proses

filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujantersebut, didalam

perjalanan kebawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni

dibandingkan air permukaan.

Air tanah memiliki kelebihan dibandingkann sumber air lainnya. Pertama, Air tanah

biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau

(23)

kemarau sekalipun. Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian dan

kelemahan dibanding sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral

dalam konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam

magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air.

Selain itu, untuk mengisap dan mengalirkan air keatas permukaan, diperlukan pompa.

(Chandra,2006)

2.4. Sifat Umum Air 1. Sifat fisik

- Titik beku 0oC

- Massa jenis (0oC) 0,92 g/cm3

- Massa jenis air (0oC) 1,00 gr/cm3

- Panas peleburan 80 kal / gram

- Titik didih 100oC

- Panas penguapan 540 kal / gram

- Temperatur kritis 347 Atm

- Konduktivitas listrik spesifik ( 25oC) 1x10-17/ ohm-cm

- Konstanta dielektrikum ( 25oC) .

2. Sifat kimia

Sifat kimia yang lain yaitu konduktivitas listrik pada air paling sedikit 1000 kali lebih

besar dari pada cairan monoetalik pada suhu ruangan.

a. Air dapat terurai oleh pengaruh arus listrik dengan reaksi :

H2O → H+ + OH

-b. Air merupakan pelarut yang baik

(24)

d. Air bereaksi dengan berbagai substansi membentuk senyawa padat dimana

air terikat dengannya, misalnya senyawa hidrate.

2.5. Persyarat Air minum

Agar air minum tidak menyebabkan gangguan kesehatan, maka air tersebut

haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan. Di Indonesia, standar air

minum yang berlaku dapat dilihat pada Peraturan Mentri Kesehatan RI

No.416/MENKES/PER/IX/1990.

Di dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/1990,

persyaratan air minum dapat ditinjau dari parameter fisika, parameter kimia,

parameter mikrobiologi dan parameter radioaktiviitas yang terdapat dalam air minum

tersebut.

2.5.1. Parameter Fisika

Parameter fisika umumnya dapat diidentifikasi dari kondisi fisik air tersebut.

Parameter fisika meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna dan jumlah padatan

terlarut (TDS). Air yang baik idealnya tidak berbau. Air yang berbau busuk tidak

menarik dipandang dari sudut estetika. Selain itu juga, bau busuk bisa disebabkan

proses penguraian bahan organik yang terdapat di dalam air.

Air yang baik idealnya harus jernih. Air yang keruh mengandung partikel padat

tersuspensi yang dapat berupa zat-zat berbahaya bagi kesehatan. Disamping itu, air

yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikoba patogen dapat terlindungi oleh partikel.

Air yang baik idealnya juga tidak memiliki rasa/tawar. Air yang tidak tawar

mengindikasikan adanya zat-zat tertentu di dalam air tersebut. Rasa asin disebabkan

adanya garam-garam tertentu di dalam air, begitu juga rasa asam disebabkan adanya

(25)

Selain itu juga, air yang baik juga tidak boleh memiliki perbedaan suhu yang

mencolok dengan udara sekitar. Di Indonesia, suhu air minum idealnya ± 3oC dari

suhu udara. Air yang secara mencolok mempunyai suhu diatas atau dibawah suhu

udara berarti mengandung zat-zat tertentu misalnya fenol yang terlarut atau sedang

terjadi proses biokimia yang mengeluarkan atau menyerap energy di dalam air.

Padatan terlarut totaladalah bahan-bahan terlarut diameter < 10-6dan

koloiddiameter 10-6-10-3 mm yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan

lain. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Kesadahan yang tinggi dapat

pula mengakibatkan terjadinya endapan/kerak pada sistem perpipaan.

2.5.2. Parameter Kimiawi

Parameter Kimiawi dikelompokkan menjadi kimia anorganik dan kimia

organik. Dalam standart air minum di Indonesia zat kimia anorganik dapat berupa

logam, zat reaktif, zat-zat berbahaya dan beracun serta derajat keasaman (pH).

Sedangkan bahan kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, volatile

organic chemicals (zat kimia organik mudah menguap) zat-zat berbahaya dan beracun

maupun zat pengikat oksigen.

Sumber logam dalam indutri dapat berasal dari industri, pertambangan ataupun

proses pelapukan secara alamiah. Korosi dari pipa penyalur air minum dapat juga

menyebabkan kehadiran logam di dalam air minum.

Bahan kimia organic dalam air minum dapat dibedakan menjadi tiga kategori.

a. Kategori 1 adalah bahan kimia yang mungkin bersfat karsinogen bagi manusia.

b. Kategori 2 adalah bahan kimia yang tidak bersifat karsinogen terhadap manusia.

c. Kategori 3 adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit kronis tanpa

(26)

2.5.3. Parameter Mikrobiologi

Parameter mikrobiogi menggunakan bakteri Coliform sebagai organisme

petunjuk (indiator organism). Dalam laboratorium, istilah total coliform

menunjukkan bakteri Coliform dari tinja, tanah atau sumber alamiah lainnya. Istilah

fecal coliform (koliform tinja) menunjukkan bakteri koliform berasal dari tinja

manusia atau hewan berdarah panas lainnya. Penentuan parameter mikrobiologi

dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba patogen di dalam air minum.

2.5.4.Parameter radioaktivitas

Apa pun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan

kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan

komposisi genetik. Kematian sel-sel dapat diganti kembali apabila sel dapat

beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel mati.Perubahan genetis dapat menimbulkan

penyakit seperti kanker dan mutasi(Mulia, 2005).

2.6. Pencemaran Air

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik

dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan atau

mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas

penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms,

badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan

status ekologi air.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang

(27)

- Meningkatnya kandunga

- Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan

oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang

dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

- Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti

termal, terutama yang dikeluarkan ole

mengurangi oksigen dalam air.

- Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

- pencemaran air oleh sampah

- Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan

2.6.1. Sumber pencemaran Air

a. Domestik (Rumah Tangga) yaitu berasal dari pembuangan air kotor dari kamar

mandi, kakus dan dapur.

b. Industri

Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri sangat tergantung pada jenis industrinya

sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat mencemari air tergantung pada bahan baku,

proses industri, bahan bakar dan sistem pengolahan limbah cair yang digunakan dalam

indusri tersebut.

Secara umum polutan yamg mencemari air dapat dikelomppokkan sebagai berikut:

a. Fisik

(28)

b. Kimia

Bahan pencemar yang berbahaya: Merkuri(Hg), Cadnium(Cd), Timah Hitam(Pb),

pestisida dan jenis logam berat lainnya.

c. Mikrobiologi

Berbagai macam bakteri, virus, parasit dan lainnya.

Misalnya berasal dari pabrik yang mengolah hasil ternak, rumah potong dan tempat

pemerahan susu sapi.

d. Radioaktif

Beberapa bahan radioaktif yang dihasilkan oleh Pembangkit Tenaga Listrik Nuklir

dapat pula meyebakan pencemaran air.

Pertanian dan perkebunan

Polutan air dari perkebunan /pertanian dapat berupa

a. Zat kimia

Misalnya berasal dari penggunaan pupuk, pestisida seperti (DDT, dieldrin dan

lain-lain)

b. Mikrobiologi

Misalnya virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak dan cacing tambang

di lokasi perkebunan

c. Zat radiokatif

Berasal dari penggunaan zat radioaktif yang diapakai dalam prosses pematangan buah,

mendapatkan bibit unggul, dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pencemaran air : Mikroorganisme

Salah satu indikator bahwa air tercemar adalah adanya mikroorganisme

(29)

tercemar mempunyai spesisi mikroorganisme yang berlainan dari air yang bersih. Air

yang tercemar umumnya mempunyai kadar bahan organic yang tingi sehingga pada

umumnya banyak mengandung mikroorganisme heterotropik. Mikroorganisme yang

heterotropik akan menggunakan bahan organic tersebut untuk metabolism, misalnya

bakteri koliform.

Curah Hujan

Curah hujan di suatu daerah akan menentukan volume dari badan air dalam

rangka mempertahankan efek pencemaran pada setiap bahan buangan di dalamnya

(deluting effects). Cura hujan yang tinggi sepanjang musim dapat lebih mengencerkan

(mendispersikan) air yan tercemar.

Kecepatan Aliran Air (Sterea Flow)

Bila suatu badan air memiliki aliran yang cepat, maka keadaan itu dapat memperkecil

kemungkinan timbulnya pencemaran air karena bahan polutan dalam air akan lebih

cepat terdispersi.

Kualitas tanah

Kualitas tanah (pasir atau lempung) juga mempengaruhi pencemaran air, ini

berkaitan dengan pencemara tanah yang terjadi didekat sumber air. Beberapa sumber

pencemaran tanah dapat berupa bahan beracun seperti pestisida, herbisida, logam

berat dan sejenisnya serta penimbunan sampah secara besar-besaran (misalnya open

dumping) (Mukono,2005).

2.7. Pengolahan Air

Pengolahan air merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ‘’ Water treatment’’ yaitu

suatu usaha menjernihkan air dan meningkatkan air dan meningkatkan mutu air agar

(30)

1. Proses purifikasi (penjernihan) air

2. Proses desinfeksi (peniadaan kuman penyakit)

3. Pengaturan pH air

4. Proses pengaturan mineral air

1. Proses purifikasi/Proses pemurnian air

Pemurnian dalam air disebut water purification yaitu proses merubah keadan air dari

keruh, bau dan berwarna, pH beraneka menjadi air yang jernih, bebas dari

keruh,berbau serta pH yang netral.

2. Proses desinfeksi

Prosese desinfeksi yaitu suatu proses/usaha agar kuman patogen yang berada didalam

air dipunahkan. Dalam proses desinfeksi perlu diperhatikan beberapa volume air

diperlukan bagi perorangan, perkeluarga atau masyarakat luas. Berdasarkan volume

air yang diperlukan maka proses desinfeksi dibagi dalam:

- Keperluan banyak orang (masyarakat luas/kota). Cara yang dipakai dalam proses

desinfeksi adalah proses khlorisasi.

- Keperluan pribadi atau masyarakat dalam jumlah sedang. Cara yang dipakai dalam

proses desinfeksi adalah ozonisasi, ultraviolet atau filtrasi.

- Keperluan keluarga kecil atau pribadi. Cara yang dipakai dalam proses desinfeksi

adalah memasak.

a. Khlorinasi

Air setelah mengalir melalui filter pasir cepat (Rapid Sand Filter) maka air tersebut

akan diberi khlor 60% dengan perbandingan 1 kubik air diperlukan klor sebanyak 5

gram. Perlu diingat bahwa dalam pemakaian zat khlor sebanyak 5 gram. Perlu

(31)

H2O +Cl2 →HCl + HClO

HClO →HCl + [ O ]

Pemakaian Cl2 bertujuan membasmi/densinfeksi kuman dan [O] yang terbentuk juga

membantu pembasmian kuman. HCl yang terbentuk dalam pemakaian Cl2 akan

menambah keasaman air dan dapat merusak pipa yang terbuat dari logam.

Cara mengatasi bau khlor

Air sumur atau air leding yang telah mengalami khlorinasi akan berbau khlor. Untuk

mengatasi bau khlor maka:

- Air direbus dua kali ( rebusan air pertama didiamkan sampai dingin, kemudian

direbus untuk kedua kalinya).

- Air sumur atau air leding dimasukkan kedalam bak penampungan. Ditengah-tengah

bak diletakkan wadah air yang terbuat dari padas. Air yang merembes masuk ke

dalam ruang padas akan bebas khlor.

b. Ozonisasi

Air yang mendapat ozon (ozonisasi), kuman-kuman yang terkandung di dalamnya

akan mati.

- Cara ozonisasi

Air mengalir melalui suatu penekanan , ozon (O3) akan larut dalam air.

H2O+O3 →H2O+O2 [O]

[O] yang terbentuk akan menbunuh kuman.

- Cara pembuatan ozon

Alat romkorff dialiri listrik 220 volt, akan timbul loncatan potensialsebasar

3000-6000volt. Dengan pemberian O2, oksigen ini akan berubah menjadi ozon 3O →2O3

(32)

Air yang telah mengalami ozonisasi akan memberi rasa sejuk dan rasanya enak serta

agak sedekit pahit. Hal ini terjadi oleh karena ada tambahan O2 sama halnya air diberi

aerosol akan terasa enak dan sejuk.

c. Proses ultravioletisasi

Melalui penyinaran ultraviolet dengan intensitas 2537 Amstrong (10-8) pada air yang

sedang mengalir maka kuman-kuman yang terdapat didalam air akan mati.

Ada 3 hal yang memperkuat ultraviolet dalam membunuh kuman di dalam air.

1. Pemasangan ultraviolet secara vertikal, horizontal dan obliq sehingga seluruh

lapisan air tersinari.

2. Dengan memakai lempengan logam yang melengkung dengan sifat seperti cermin

cekung sangat membantu dan memfokuskan cahaya ultraviolet.

3. Dengan memasang neon ultraviolet secara berderat/kaskade maka kekuatan

bakterisida semakin sempurna.

3. Proses filtrasi

Ada beberapa macam filter yang dipakai dalam proses filterisasi terhadap zat atau

unsur mineral dan kuman pathogen. Filter dimaksud adalah filter karbon aktif, filter

keramik, filter selaput dan filter karang aktif.

a. Filter karbon aktif

Filter ini menggunakan karbon aktif berbentuk bubuk dan butiran. Alat filter ini

(33)

b. Filter kramik

Filter ini terbuat dari bahan dasar kramik (bubuk halus) kemudian dibentuk menjadi

kramik. Dapat pula filter ini dibentuk dari bahan baku gips.

c. Filter selaput

Disebut pula filter membran. Ada 3 (tiga)macam filter selaput, yaitu filter selaput

selulose acetat, filter selaput selulose triacetat dan filter resin poliamida.

d. Filter pasir karang aktif

Filter ini mula-mula diperkenalkan di Korea oleh korean Advanced Institute of

Science and Technology (KAIST) yang telah diakui keunggulannya filter tersebut.

Ada dua macam filter pasir karang aktif yaitu filter pasir karang aktif dan filter pasir

karang aktif berlapis perak.

e. Filter pasir karang aktif berlapis perak

1. Membasmi bakteri dengan cara membentuk ikatan kuat antara koloidal perak dengan

belerang didalam kelompok sulphydryl didalam sitoplasma bakteri dan kemudian

mengalami reaksi reduksi dan oksidasi.

2. pH air dapat meningkat terutama apabila air disimpan.

4. Proses pengaturan pH Air

pH air normal berkisar 6,5-9,2. Apabiala pH kurang dari 6,5 atau lebih besar dari9,2

akan mengakibatkan pipa air yang terbuat dari logam mengalami korosif sehingga

pada akhirnya air tersebut akan menjadi racun bagi tumbuh manusia. Kalau pH

berkisar antara 6,0-8,0 merupakan keadaan yang sangat baik bagi pertumbuhan

mikroba.

Untuk mengatasi keasaman air maka dipakai:

(34)

2. pasir karang aktif; menetralisir asam HCl dan mengeluarkan Ca2+ yang berguna bagi

tubuh manusia. Air akan bersifat sedikit basa setelah melewati pasir karang aktif.

CaCO3 + 2HCl →Ca2+ + 2Cl- + H2O + CO2

5. Proses Pengaturan Mineral Air

Pada waktu melakukan pemurnian air yaitu dengan menggunakan koagulan dan

kemudian diikuti dengan proses sedimentasi maka besar kemungkinan

elemen/unsur/mineral, terutama trace elemen akan ikut dala proses sedimentasi

tersebut.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut yang tidak diinginkan maka usahakan mineralisasi

air.

Cara mineralisasi air :

1. Cukup merendam pasir karang aktif

2. Cukup merendam mineral stone

Mineral stone ini merupakan salah satu bagian andesit (bantuan vulkanis )

(Gabriel, 2001).

2.8. Amoniak

Amonium dan amoniak yang merupakan produk penguraian protein yang

sudah dibahas sebelumnya masuk alam kedalam badan sungai terutama melalui

limbah domestik. Konsentrasinya didalam sungai akan semakin berkurang bila

semakin jauh dari titik pembuangan yang disebabkan adanyaaktivitas mikroorganisme

didalam air. Mikroorganisme tersebut akan mengoksidasi amonium menjadi nitrit dan

akhirnya menjadi nitrat.

Proses oksidasi amonium menjadi nitrit dilakukan oleh jenis- jenis bakteri seperti

(35)

NH4 + O2 → NO2 + 2H2O

(Amonium ) Nitrosomonas (Nitrit )

Selanjutnya nitrit oleh aktivitas bakteri dari kelompok nitrobacter akan dioksidasi

lebih lanjut menjadi nitrat :

2NO2 + O2 → 2NO3

(Nitrit) Nitrobacter (Nitrat )

Porses oksidasi tersebut akan menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut semakin

berkurang, terutama pada musim kemarau saat curah hujan sangat sedikit

dimanavolum aliran air sungai menjadi rendah. Dibarengi dengan tingginya

temperatur dan apabila volum limbah tidak berkurang akn menyebabkan laju oksidasi

tersebut meningkat tajam. Keadaan ini bisa mengakibatkan konsentrasi oksigen

menjadi sangat rendah sehingga menimbulkan kondisi yang kritis bagi organisme air.

Dari rangkaian reaksi diatasterlihat bahwa nitrat merupakan produk akhir dari

proses penguraian protein dan diketahui sebagai senyawa yang kurang berbahaya

dibandingkan dengan amonium / amoniak dan nitrit. Nitrat adalah merupakan zat

nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang. Sementara

nitrit merupakan senyawa toksik yang dapat mematikan organisme air. Disamping itu

nitrit juga dapat menyebabkan fungsi haemoglobin dalam transfortasi oksigen

terganggu (terutama pada bayi) dimana hemoglobin akan diubah menjadi

methemoglobin yang mempunyai kemampuan yang rendah dalam mentrasport

oksigen. Selain itu nitrit bersama dengan gugus gugus amin dan asam amino dapat

membentuk nitrosoamin yang diduga kuat sebagai penyebab utama penyakit kanker.

Dalam kondisi dimana konsentrasi oksigen terlarut sngat rendah dapat terjadi

(36)

akan menghasilkan nitrogen bebas yang akhirnya akan lepas ke udara dan dapat juga

kembali membentuk amonium / amoniak melalui proses ammonifikasi nitrat.

( Barus,A2004)

Terdapatnya amonia dalam air erat hubungannya dengan siklus pada N di

alamini. Dengan melihat siklus tersebutdapat diketahui bahwa amonia (NH4+) dapat

terbentuk dari :

a. Dekomposisi bahan – bahan organik yang mengandung N baik yang berasal dari

hewan (misalnya feses) oleh bakteri.

b. Hydrolisa urea yang terdapat pada urine hewan.

c. Dekomposisi bahan-bahan organik dari tumbuh-tumbuhan yang mati oleh bakteri.

d. Dani N2 atmosfir, melalui pengubahan menjadi N2 O5 oleh loncatan listrik di

udara,menjadi HNO3 karena persatuannya dengan air, dan selanjuntnya jatuh di tanah

oleh air hujan. Dengan melalui pembentukannya menjadi protein organik yang terjadi

selanjutnya, dan oleh dekomposisi bakteri akhirnya akan terbentuk amoniak.

Dari siklus Nitrogen tersebut jelas pula bahwa NH4+ bisa terdapat dalam air melalui

tanah maupun langsung terjadi pada air, apabila prosesdekomposisi oleh bakteri

ataupun hydrolisa terjadi dalam air.

Amoniak merupakan suatu zat yang menimbulkan bau yang sangat tajam dan

menusuk hidung. Jadi kehadiran bahan ini dalam air minum adalah menyangkut

perubahan fisik dari pada air tersebut yang akan mempengaruhi penerimaan

masyarakat. Standar kualitas air minumdari depkes RI tidak memperoleh amoniak

(NH4+) terdapat pada air minum(Sutrisno,2006).

Amoniak (NH3) dangaram-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Ion

amonium adalah bentuk transisi dan amoniak. Amoniak banyak digunakan dalam

(37)

nitrat, amonium sulfat,serta industri bubur kertas dan kertas (pulp dan paper). Sumber

amoniak diperairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan

nitrogen anorganik yang terdapat didalam tanah dan air, yang berasal dari

dekomposisi dan bahan organik (tumbuhan dan biota akuotik yang telah mati) oleh

mikroba dan jamur. Proses ini dikenal dengan istilah amonifikasi, ditunjukkan dalam

persamaan reaksi :

N organik + O2 →NH3 – N + O2 → NO2 – N +O2 → NO3 –N

Amonifikasi nitrifikasi

Reduksi nitrit (denitrifikasi) oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob,yang

merupakan proses yang biasa terjadi pada pengolahan limbah, juga menghasilakan

gas amonia dan gas-gas lain,misalnya N2O, NO2, NO, dan N2

NH3 (gas) (amonia)

NO3- NO2-

N2 (gas) (Nitrat) (Nitrit)

N2O (gas)

(Dinitrogen oksida)

Tinja dari biota akuatik yang merupakan limbah aktivitas metabolisme juga banyak

mengeluarkan amoniak. Amoniak yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air

melaluierosi tanah. Diperairan alami, pada suhu dan tekanan normal amoniak berada

dalam bentuk gas dan membentuk kesetimbangan dengan gas amonium.

Kesetimbangan dengan gas amonium ditunjukkan dalam persamaan reaksi :

(38)

-Selain terdapat dalam bentuk gas, amoniak membentuk kompleks dengan beberapa

ion logam. Amoniak juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid

sehingga mengendap di dasar perairan. Amoniak dapat menghilang melalui proses

volatilisasi kerana tekanan parsial amoniak dalam larutan meningkat dengan semakin

meningkatnya pH. Hilangnya amonia ke atmosfer juga dapat meningkat dengan

meningkanya kecepatan angin dan suhu.

Amoniak yang terukur di perairan berupa amonia total (NH3 dan NH4+). Amoniak

bebas tidak dapat terionisasi, sedangkan amonium (NH4+) dapat terionisasi.

Persenase amoniak bebas meningkat dengan meningkatnya nilai pH dan suhu

perairan. Pada pH 7 atau kurang, sebagian aamonia akan mengalami ionisasi.

Sebaliknya, pada pH lebih besar dari 7, amoniak tidak terionisasi yang bersifat toksik

terdapat dalam jumlah yang lebih banyak.

Amoniak bebas (NH3) yang tidak terionisasi bersifat toksik terhadap

organisme akuotik. Toksitas amoniak terhadaporganisme akuotik akan meningkat

jika terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, pH, dan suhu. Avertebrata air lebih

toleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat menggganggu

proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat mengakibatkan

sufokasi. Akan tetapi, amonia bebas ini tidak dapat diukur secara langsung.

Pupuk yang mengandung amonium, misalnya urea, berfungsi untuk menambah

pasokan nitrogen dalam tanah yang dapat dimanfaatkan secara langsungoleh

umbuhan. Amoniak jarang ditemukan pada perairan yang mendapat cukup pasokan

oksigen. Sebaliknya, pada wilayah anoksik (tanpa oksigen) yang cukup biasanya

terdapat didasar perairan, kadar amoniak relatif tinggi.

Kadar amoniak pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mg/liter. Kadar amoniak

(39)

mg/liter. Jika kadar amonia bebas lebih dari 0,2 mg/liter, perairan tersebut toksik bagi

beberapa jenis ikan. Kadar amonia yang tinggi dapat merupaka indikasi adanya

pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan

pupuk pertanian. Kadar amoniak yang tinggijuga dapat ditemukan pada dasar danau

yang mengalami kondisi tanpa oksigen. Toksik akut amonia yang tidakterionisasi

terhadap organisme akuatik sangat bervariasi (Effendi,2003).

2.9 Metode Penentuan Amoniak

2.9.1. Penentuan Amoniak Melalui Titrasi

Metode ini dilakukan dengan menggunakan larutan asam sulfat 0,02N sampai

larutan berwarna sama dengan larutan blanko yang terdiri dari air suling bebas

amoniak dan H3BO3 yang volumenya sama dengan sampel

2.9.2.Penentuan Amoniak Dengan Menggunakan Elektroda

Metode ini menggunakan elektroda yang khusus digunakan nuntuk menentukan NH3,

diperlukan juga elektroda referensi dangan larutan elektrolit yang sesuai selain itu

diperlukan juga pH meter dan beberapa larutan standar.

2.9.3. Penentuan Amoniak Dengan Menggunakan spektrofotometer

Metode ini dilakukan dengan cara, menyiapkan dua buah sampel yang sama

agar lebih teliti. Standar dan blanko harus disiapkan secara serempak dan dengan

menggunakan larutan reagen nessler yang sama.Dengan menggunakan

spektrofotometer ukurlah panjang gelombang standar pada 400-425 nm terhadap

blanko.

2.9.4 Spektrofotometer

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari

spektrofometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari dari

(40)

cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan

untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,

direflaksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan

spektrofotometer dibandingkan fotometer dibandingkan fotometer adalah panjang

gelombang dari sinar dengan panjang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai

filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewaatkan trayek panjang

gelombang tertentu (Khopkar,1990).

Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang

dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya

yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang

400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299–149 kJ/mol. Pada spektrofotometer sinar

tampak, sumber cahaya biasanya menggunakan lampu tungsten yang sering disebut

lampu wolfram.

Dilihat dari sistem optik spektrofometer dapat digolongkan dalam tiga macam yaitu:

1. Sistem optik radiasi berkas tunggal ( single beam)

2. Sistem optik radiasi berkas ganda (double beam)

3. Sistem optik radiasi terpisah (spilitter beam)

Pada umumnya spektrofometer UV-Vis berupa susunan peralatan optik yang

terkontruksi sebagai berikut:

ran

Keterangan :

(41)

SR = Sumber radiasi

M= Monokromator

SK=Sampel kompartemen

D= detektor

A= Amplifier atau penguat

VD= Visual display atau meter

Setiap bagian peralatan optik dari spektrofotometer Uv- vis memegang fungsiperanan

tersendiri yang saling terkait fungsi dan peranannya.Setiap fungsi dan peranan tiap

bagian dituntut ketelitian dan ketepatan yang optimal. Sehingga akan diperoleh hasil

pengukuran yang yang tinggi tingkat ketelitian dan ketepatannya.

a. Sumber radiasi

sumber radiasi yang dipakai pada spektrofotometriUv-vis adalah lampu deuterium,

lampu tungsten euterium dan lampu merkuri. Sumber radiasi dapat dipakai pada

daerah pada panjang gelombang 190nm sampai380 nm. Sumber radiasi tungsten

merupakan campuran dari filamentungsten dan gas iodinin dipakai pada

spektrofotometer sebagai sumber radiasi pada daerah pengukuran sinar tampak

dengan dengan rentanganpanjang gelombang 380-900nm. Sumber radasi

merkuriadalah suatu sumber radiasi biasnya dipakai untuk mengecek atau kalibrasi

panjang gelombang 365nm dansekaligus mengecek resolusi dari monokromator.

b. Monokromator

monokromator berfungsi untuk mendapatkan monokromatis dari sumber radiasi yang

memencarkan radiasi polikromatis. Monokromator pada spektrofotometer Uv-vis

(42)

c. Sel atau kuvet

kuvet atau sel merupakan wadah sampel yang akan dianalisis. Ditinjau dari

pemakaian kuvet ada dua macam kuvet yaitu kuvet yang permanen terbuat dari bahan

gelas atau leburan silika atau kuvet disposible untuk satu kali pemakaian yang

terbuat dari plastik atau teflon.

d. Detektor

detektor adalah salah satu bagian spektrofotometer Uv – vis yang sangat penting .

Oleh karena itu kualitas detektor akan menentukan kualitas spektrofotometer Uv-vis.

Fungsi detektor didalam spektrofotometer adalah mengubah sinar radiasi yang

diterima menjadi sinyal elektronik.

e. Amplifier atau penguat

Amplifier dalam spektrofotometeruntuk menguatkan sinyal yang dikeluarkan oleh

detector.

f. Visual display atau meter

Dalam spektrofotometer visual display untuk mencatat sinyal yang diberikan oleh

(43)

2.10. Hukum dasar spektrofotometri Hukum lambert

Hukumini menyatakan bahwa Bila cahaya monokromatis melewati medium tembus

cahaya,laju berkurang nya intensitas oleh bertambahnya ketebalan,berbanding lurus

dengan intensitas cahaya.

Hukum Beer

Hukum ini menyatakan bahwa intensitas berkas cahaya monokromatik berkurang

secara eksponensial dengan ertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linear

(44)

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1 . Peralatan

-Spektrofotometer Hach DR 2010

-Kuvet

- Beaker glass 500 ml Iwaki

- Pipet volume 1ml & 25ml Pyrex

- Labu ukur 250 ml Pyrex

- Gelas ukur 500 ml Pyrex

3.2. Bahan

- Sampel air reservoir I sunggal

- Mineral stabilizer

-Larutan Nessler

- Aquadest atau air demineralisasi

- Polypinyl Alcohol Dispersing Agent

3.3. Prosedur

- Dipastikan analis telah memakai masker dan sarung tangan

- Ditekan power pada alat spektrophotometer DR/ 2000 dan DR/ 2010

- Ditekan nomor program 380 enter,layar akan menunjukkan dial to 425 nm.

- Diputar putaran gelombang hingga pada layar menunjukkan 425 nm.

- Dekan enter, layar akan menunjukkan mg/L NH3 –N Ness.

(45)

- Dipipet sebanyak 25 ml sampel air dan masukkan kedal kuvet

pertama (sebagai blanko)

- Dipipet sebanyak 25 ml sampel air dan masukkan kedalam kuvet

(sebagai sampel).

- Ditambahkan 3 tetes mineral stabilizer kedalam masing- masing kuvet,

tutup dan kocok beberapa saat hingga larutan homogen, tambahkan 3

tetes Polypinyl Alcohol Dispersing Agent ke dalam masing-masing

kuvet,tutup dan kocok hingga homogen.

- Ditambahkan 1 ml larutan Nessler ke dalam masing-masing kuvet, tutup

dan kocok hingga homogen.

- Ditekan shift timer,1 menit masa reaksi akan dimulai,setelah waktu

tercapai layar akan menampilkan mg/L NH3 - N Ness.

- Dilettakkan sampel pada dudukan kuvet, tutup

- Tekan zero, layar akan menunjukkan 0,000mg/l NH3 – N Ness.

- Diletakkan sampel pada dudukan kuvet, jangan menunggu lebih dari 5

menit setelah penambahan reagen nessler.

(46)

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Data

Hasil pemeriksaan sampel air reservoir sunggal yang dilaksanakan di PDAM Tirtanadi

Provinsi Sumatera Utara.

4.1. Hasil analisa amoniak padasampel air reservoir sunggal

Tanggal Sampel Keterangan Kadar Amoniak Rata-rata kadar

amoniak (mg/L)

I II III

03-01-2011 RS-2 Air reservoir I

Sunggal

0,017 0,17 0,17 0,051

20-04-2011 RS-2 Air reservoir I

sunggal

0,010 0,009 0,011 0,03

04-07-2011 RS-2 Air reservoir I

Sunggal

0,015 0,016 0,15 0,046

25-10-2011 RS-2 Air reservoir I

Sunggal

(47)

4.2. Perhitungan

4.2.1. Penentuan Persamaan Garis Regresi

Untuk mengalisa persamaan garis regresi dan kurva kalibrasi diturunkan dengan

metode least square sebagai berikut:

No Faktor Xi Xi2 Yi Yi2 XiYi

1 0,03 0,03 0,00 0,017 0,0003 0,000

2 0,05 0,05 0,00 0,029 0,0008 0,001

3 0,10 0,10 0,01 0,061 0,0037 0,006

4 0,25 0,25 0,06 0,135 0,0181 0,034

5 0,50 0,50 0,25 0,257 0,0658 0,128

6 1,00 1,00 1,00 0,518 0,2683 0,518

7 1,25 1,25 1,56 0,691 0,4772 0,864

8 1,50 1,50 2,25 0,843 1,2246 1,265

9 2,00 2,00 4,00 1,107 2,7696 2,213

Jumlah 6,68 9,14 3,656 2,7695 5,029

Penentuan harga slope (a) dan harga intersept (b) dengan metode least square

�= �(∑����)−(∑��)(∑��)

�(∑��2)(∑��)2

=9(5,029)−(6,68)(3,656)

9(9,14)−(44,662)

=20,8389 37,638

(48)

�=(∑��)(∑��

2)(∑��)(∑����)

�(∑��2)(∑��)2

�=(3,656)(9,14)−(6,68)(5,029)

9(9,14)−(6,68)2

�=(33,415)−(33,593)

(82,26)−(44,622)

�=(−0,178) (37,638)

= ‒0,00472

Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah:

Y = ax + b

Y = 0,5536x ‒ 0,00472

4.2.2 Penentuan Koefisien Korelasi

�2 = �(∑����)−(∑��)(∑��)

��(∑��2 )(∑��)2� (��(∑��2 )(∑��)2

�2 = 9(5,029)−(6,68)(3,656)

�9(9,14 )−(44,622) � (�9(2,769 )(13,366

�2 = (20,83892)

�(6,134) � (�(3,399)

�2 = 20,83892

20,84945

(49)

4.2.3 Grafik Linieritas Parameter Uji Amoniak (DR- 2010)

Tabel 4.3. Linieritas Parameter Uji Amoniak

X 0,030 0,050 0,100 0,250 0,500 1,000 1,250 1,500 2,000 Y 0,017 0,029 0,061 0,135 0,257 0,518 0,691 0,843 1,107

Grafik 4.1.Grafik Linieritas parameter Uji Amoniak ( DR-2010)

Y = 0,5536x ‒ 0,00472 R2= 0,9994

4.2.4. Perhitungan Konsentrasi Amoniak

Dengan menggunakan rumus:

Y = ax + b

Dimana :

Y = absorbansi

X = konsentrasi 0

0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

0 0.5 1 1.5 2 2.5

absorbansi

(50)

1. Untuk sampel tanggal 03 Januari 2011

Y = ax + b

0,051 = 0,5536x ‒ 0,00472

= 0,100ppm

2. Untuk sampel tanggal 20 April 2011

Y= ax + b

0,03 = 0,5536 ‒ 0,00472

= 0,045 ppm

3. Untuk sampel tanggal 04 Juli 2011

Y = ax+b

0,046 = 0,5536x ‒ 0,00472

= 0,074 ppm

4. Untuk sampel tanggal 25 Oktober 2011

Y= ax+b

0,012 = 0,5536x ‒ 0,00472

= 0,013 ppm

4.3 Pembahasan

Amoniak adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini

didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas. Amoniak dan garam-garamnya

bersifat mudah larut dalam air. Amonia bebas tidak dapat terionisasi bersifat toksik

terhadap mikroorganisme akuatik. Amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat

mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat

(51)

Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap air reservoir sunggal diperoleh

nilai yang sangat rendah yaitu: pada tanggal 03-04-2011 nilai rata-rata kadar amoniak

adalah 0,051 mg/l, pada tanggal 20-04-2011 nilai rata-rata kadar amoniak adalah

0,03mg/l, tanggal 04-07-2011 nilai rata-rata kadar amoniak adalah 0,046mg/l, pada

tanggal 25-10-2011 nilai rata-rata kadar amoniak adalah 0,012. Jadi nilai total

amoniak yang terkandung dalam air reservoir sunggal adalah 0,012 mg/l.

Amoniak yang terkandung dalam air reservoir sunggal berkisar 0,012mg/l sampai

dengan 0,051mg/l. Kadar amoniak yang ditetapkansesuai dengan Keputusan Mentri

Kesehatan RI No.492/MENKES/Per/IV/2010/Tanggal 19 April 2010 adalah 1,5 mg/l.

Dengandemikian kadar amoniak pada air reservoir tidak melebihi kadar maksimum

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan terhadap air reservoir sunggal di PDAM

TIRTANADI Medan diketahui kadar amoniak berkisar 0,012 mg/l sampai dengan

0,051 mg/l. Sementara kadar air maksimum amoniak berdasarkan standar mutu air

yang ditetapkan dalamkeputusan Mentri KesehatanRI Nomor.

492/MENKES/Per/IV/2010/Tanggal 19 April 2010, adalah 1,5 mg /L. Maka air

reservoir tersebut masih masih jauh dibawah standar kualitas air yang sudah

ditetapkan dan memenuhi persyaratan dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.

5.2Saran

Dalam menanalisa kadar amoniak pada uji kualitas air selanjutnya, hendaknya

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad,R.2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi Barus,A.2004. Pengantar Limnologi. Medan: USU Prees

Budiman,C.2007.Kesehatan Lingkungan.cetakan pertama. Jakarta: Buku kedokteran EGC

Effendi ,H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Penerbit Kanisius Gabriel.J. 2001. Fisika Lingkungan. Cetakan I. Jakarta : Hipokrates

Khopkar,S. 1984. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI- Press

Mukono,J. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Edisi Kedua.Yogyakarta : Airlangga University Press

Mulia,R. 2005. Kesehatan Lingkungan. Edisi Pertama.Yogyakarta : Graha Ilmu Mulja,M. 1995. Analisa Instrumental.Bandung: ITB –Press

Notoadmojo,S.2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta: Rineka Cipta Ryadi,S. 1984. Pencemaran Air.Surabaya: Karya Anda

Sumestri,T. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta Sutrisno,T. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih.Jakarta: Rineka Cipta

(54)
(55)
(56)

Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/2010 Tanggal 19 April 2010 Tentang Standart Kualitas Air Minum

No

Parameter Satuan Kadar Maksimum

yang

diperbolehkan

Metode Uji Keterangan

A.Fisika

6. Residu Tersuspensi mg/L Conductivity meter

B.Kimia Anorganik

1. Alkalinitas mg/L - Titrimetry

2. Aluminium (Al) mg/L 0,2 Spektrofotometer

3. Ammonia

(NH3-N)

mg/L 1,5 Spektrofotometer

4. Besi (Fe) mg/L 0,3 Spektrofotometer

5. Flourida (F) mg/L 1,5 Spektrofotometer

6. Khlorida (Cl) mg/L 250 Spektrofotometer

7. Kesadahan (sbg

14. Sianida (CN) mg/L 0,07 Spektrofotometer

15. Sulfat (SO4) mg/L 250 Spektrofotometer

23 Kadnium (Cd) mg/L 0,003 Spektrofotometer

24 Timbal (Pb) mg/L 0,01 Spektrofotometer

1 Total Coliform Jlh/100ml 0 SNI 06-4158-1996

Gambar

Grafik 4.1.Grafik Linieritas parameter Uji Amoniak ( DR-2010)
Gambar spektrofotometer Hach DR 2010

Referensi

Dokumen terkait

sehingga TCP/IP termasuk salah satu dari sekian banyak bahasa komunikasi computer yang ada untuk melakukan komunikasi antar computer, hal itu di

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul

Bila kultur jaringan digunakan untuk upaya perbanyakan tanaman yang seragam dalam jumlah yang banyak, dan bukan sebagai upaya pemuliaan tanaman maka variasi

Menimbang : bahwa sehubungan dengan adanya mutasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Perubahan

Tinggi dan berat badan paling sering digunakan dalam pengukuran karena dapat membantu mengevaluasi pertumbuhan anak-anak dan menentukan status gizi orang

bahwa dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa terdapat desa-desa yang tidak dapat melaksanakan ketentuan sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 3 A Tahun 2013 tentang

7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat

 Merancang pengujian substantive transaksi penjualan dapat dilakukan ketika kondisi penjualan yang dicatat benar-benar terjadi, penjualan yang dicatat adalah untuk barang yang tidak